bab i bina gerak bagi anak yang mengalami kelainan...

52
1 Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN ALAT GERAK Oleh: Dra. Hj. Sri Widati, M.Pd. A. Konsep Dasar Gerak Manusia 1. Pengertian Gerak Gerak adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain untuk mencapai tujuan. Menurut Bergson (1981), gerak memerlukan waktu yang dinamis. Karena itu, gerak tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai. Bergson adalah seorang ahli filsafat Perancis, yang pada jamannya telah mengemukakan sifat dinamis dari pada waktu. Menurutnya bahwa hidup merupakan suatu rangkaian yang mengalir dari satu peristiwa ke peristiwa berikutnya, yakni dari masa lampau ke masa sekarang dan dari masa sekarang bergulir menuju masa yang akan datang. Perubahan-perubahan itu akan berjalan secara terus-menerus, begitu pula terhadap jalan pikiran manusia yang mengikuti perubahan dari suatu masa menuju ke masa yang lainnya sehingga secara berkesinambungan dapat menciptakan sesuatu yang baru. Boleh dikatakan bahwa pengertian tentang waktu ini mengandung pengertian terhadap arti koordinasi dan integrasi. Hal tersebut akan terlihat pada saat kita melakukan gerak, karena gerakan kita tidak akan terlepas dari gerak yang sudah pernah kita alami sebelumnya dan apa yang kita hadapi sekarang dan selanjutnya merupakan gerakan yang akan kita capai pada masa mendatang. Gerak tidak bersifat materiil tetapi merupakan suatu bagan atau

Upload: lehanh

Post on 07-May-2018

252 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

1

Bab I

BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN ALAT GERAK

Oleh: Dra. Hj. Sri Widati, M.Pd.

A. Konsep Dasar Gerak Manusia

1. Pengertian Gerak

Gerak adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain untuk

mencapai tujuan. Menurut Bergson (1981), gerak memerlukan waktu yang

dinamis. Karena itu, gerak tidak terlepas dari tujuan yang hendak dicapai.

Bergson adalah seorang ahli filsafat Perancis, yang pada jamannya telah

mengemukakan sifat dinamis dari pada waktu. Menurutnya bahwa hidup

merupakan suatu rangkaian yang mengalir dari satu peristiwa ke peristiwa

berikutnya, yakni dari masa lampau ke masa sekarang dan dari masa sekarang

bergulir menuju masa yang akan datang. Perubahan-perubahan itu akan

berjalan secara terus-menerus, begitu pula terhadap jalan pikiran manusia yang

mengikuti perubahan dari suatu masa menuju ke masa yang lainnya sehingga

secara berkesinambungan dapat menciptakan sesuatu yang baru.

Boleh dikatakan bahwa pengertian tentang waktu ini mengandung

pengertian terhadap arti koordinasi dan integrasi. Hal tersebut akan terlihat

pada saat kita melakukan gerak, karena gerakan kita tidak akan terlepas dari

gerak yang sudah pernah kita alami sebelumnya dan apa yang kita hadapi

sekarang dan selanjutnya merupakan gerakan yang akan kita capai pada masa

mendatang. Gerak tidak bersifat materiil tetapi merupakan suatu bagan atau

Page 2: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

2

skema yang dapat dimengerti oleh akal budi kita. Gerak manusia adalah suatu

proses yang melibatkan sebagian atau seluruh bagian tubuh dalam satu

kesatuan yang menghasilkan suatu gerak statis di tempat dan dinamis

berpindah tempat. (Ahmad Toha Muslim & Sugiarmin:1997)

2. Proses Terjadinya Gerak Manusia

Proses terjadinya gerakan pada manusia dimulai dari adanya stimulus

(S) yang diterima oleh reseptor (R) yang terdiri dari panca indera, lantas

dibawa oleh syaraf-syaraf sensorik menuju ke otak (O). Stimulus tersebut diolah

di otak, lalu memberikan balikan melalui syaraf motorik ke alat-alat gerak atau

efektor (E) seperti otot, tulang, dan sendi. Sehingga manusia dapat bergerak.

Secara skematis prosesnya dapat digambarkan sebagai berikut:

O

S…………… ………………..R…………. E

Keterangan:

S = Stimulus/rangsangan

O = Otak

R = Receptor/panca indera

E = Efektor (alat-alat gerak)

3. Prinsip-prinsip Perkembangan Gerak

Prinsip-prinsip perkembangan gerak dimulai dari bagian proksimal

menuju ke bagian distal, misalnya kemampuan mengontrol gerakan kepala

Page 3: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

3

datang lebih dahulu dibandingkan dengan kemampuan mengontrol gerakan

badan, kemampuan menggerakkan bahu lebih dahulu dibandingkan gerakan

siku dan tangan. Dimulai dari sikap fleksi menuju sikap ekstensi. Misalnya bayi

baru lahir pada posisi telungkup sendi-sendi dalam keadaan fleksi, punggung

melengkung. Umur tiga bulan, kepala mulai terangkat ke arah ekstensi, pada

umur 6 bulan ekstensi telah sampai pada daerah tubuh.

4. Jenis-jenis Gerak Manusia

Ada dua macam gerak manusia, yaitu gerak yang disadari dan gerakan

yang tidak disadari atau gerak refleks. Gerak yang disadari prosesnya melalui

otak, sedangkan gerak yang tidak disadari prosesnya tidak melalui otak

melainkan melalui sumsum tulang belakang. Dimulai dari adanya stimulus

(rangsang): panas, dingin, lapar, silau, dsb, diterima oleh reseptor, diteruskan

ke sumsum tulang belakang, menuju ke efektor, terjadilah gerakan yang tidak

disadari (gerak refleks).

Gerak dasar tubuh dimulai dari gerakan telentang, miring, tengkurep,

berguling, merayap, merangkak, duduk, berdiri, berjalan, dan berlari. Selain

gerakan dasar, kita kenal gerak manipulatif dan gerak non-manipulatif. Gerakan

manipulatif adalah gerak yang memerlukan koordinasi dengan ruang dan benda

di sekitarnya. Misalnya: gerakan melempar atau throwing, menangkap atau

catching and collecting, menendang atau kicking, memukul atau punting,

memantul-mantulkan atau dribbling, melambungkan atau volleying, memukul

dengan raket, memukul dengan alat atau pemukul kayu.

Sedangkan yang termasuk gerakan non-manipulatif adalah gerakan

Page 4: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

4

yang dilakukan tanpa menggunakan alat dan dapat berpindah tempat.

Contohnya: gerakan membelok atau turning, berputar atau twisting, mengguling

atau rolling, mengatur keseimbangan tubuh atau balancing, perpindahan

tempat atau transferring weight, melompat dan mendarat atau jumping and

landing, meregangkan atau strectching, mengerut atau curting.

Adapun jenis-jenis gerakan menurut pergerakan sendi meliputi:

a. Fleksi, yaitu memperkecil sudut diantara dua bagian rangka dalam bidang

sagital.

b. Ekstensi, yaitu memperbesar sudut diantara dua bagian rangka dalam

bidang sagital.

c. Adduksi, yaitu mendekatkan bagian rangka ke bidang tengah badan.

d. Abduksi, yaitu menjauhkan bagian rangka dari bidang tengah badan.

e. Rotasi, yaitu gerakan sekeliling sumbu panjang suatu bagian rangka

(berputar pada porosnya).

f. Sirkumduksi, yaitu gerak melingkar kombinasi dari semua gerak tersebut di

atas.

Selanjutnya jenis gerakan menurut jumlah otot yang bergerak pada garis

besarnya terdiri dari dua, yaitu:

- Gerakan kasar (Gross motor), ialah gerakan yang dilakukan oleh banyak

otot. Misalnya gerakan berjalan, berlari, meloncat, melompat.

- Gerakan halus (Fine motor), ialah gerakan yang dilakukan oleh sedikit otot.

Misalnya gerakan menulis, menggambar, makan, minum.

Page 5: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

5

B. INTERVENSI PADA ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN ALAT

GERAK

1. Pengertian Kelainan Alat Gerak

Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak yang terdiri

dari otot, tulang, syaraf, serta pembuluh darah dan kelainan pola gerak akibat

kelainan dari komponen tersebut yang dapat terjadi secara bawaan dan akibat

sakit atau trauma ruda paksa. Contohnya:

a. Kelainan alat gerak akibat penyakit Polio, otot menjadi layuh dan kecil.

Akibatnya, jalan menjadi timpang, atau jalannya diseret karena tidak dapat

melangkah untuk mengangkat kakinya. Mengalami kesulitan untuk duduk,

berdiri, berjalan, dan menggunakan tangannya.

b. Kelainan alat gerak akibat penyakit otot (Muscle Dystrophy), ototnya tidak

dapat berkembang, kelumpuhan pada sekelompok otot yang sifatnya

progresif. Akibatnya gerakannya menjadi lambat, aktivitasnya semakin

mundur, dan akhirnya tidak dapat berjalan. Tulang punggungnya dapat

membengkok ke samping kiri atau ke kanan, dan atau membungkuk.

c. Kelainan alat gerak akibat Spina Bifida (kelainan pada satu atau tiga ruas

tulang belakang yang terbuka), fungsi jaringan syaraf terganggu dan

menjadi lumpuh. Akibatnya mengalami kesulitan dalam berjalan.

d. Kelainan alat gerak akibat Cerebral Palsy, otot mula-mula lembek

selanjutnya berkembang menjadi tegang (spastik). Akibatnya jalan

menggunting (Scissor gait), dan telapak kakinya jinjit. Tangan mengepal,

Page 6: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

6

akibatnya sulit melakukan aktivitas yang menggunakan tangan seperti

makan-minum, menulis, menggambar dan sebagainya.

e. Kelainan alat gerak akibat tindakan operasi amputasi, fungsí kaki menjadi

terhambat untuk melakukan mobilisási jalan.

f. Kelainan alat gerak bawaan sejak lahir. Misalnya tidak punya tangan,

akibatnya fungsí tangan menjadi terhambat untuk melakukan kegiatan hidup

seharí-hari.

Untuk menangani anak yang mengalami kelainan alat gerak tersebut

harus sesuai dengan jenis kelainannya, karena itu perlu penjelasan masing-

masing intervensinya.

a. Intervensi pada anak Poliomyelitis

Poliomyelitis adalah suatu kelainan pada anggota gerak karena infeksi

oleh virus Polio yang masuk ke dalam tubuh melalui makanan dan akan

menyerang sumsum tulang belakang pusat sel-sel motorik, sehingga anggota

gerak yang disyarafinya akan layuh dan nyeri serta mengecil.

Penanganannya berdasarkan stadiumnya, yaitu pada:

1) Stadium pre paralysis dengan cara memberikan: bed rest, isolasi, dan

vitamin-vitamin, serta gentle massage dengan gosokan ringan.

2) Stadium paralysis dengan cara memberikan latihan gerak pasif atau aktif

yang gentle, mencegah kontraktur, pemakaian splint (spalk), pengaturan

posisi untuk mengurangi nyeri, dan massage.

3) Stadium recovery (penyembuhan) dengan cara: mencegah kontraktur,

mengulur otot yang memendek, latihan gerak dengan beban, latihan pola

Page 7: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

7

gerak normal, menggunakan brace dan kruk, latihan gerak aktif secara

gentle.

b. Intervensi pada anak Muscle Dystrophy

Muscle Dystrophy adalah suatu kondisi pada anak yang ditandai dengan

pengecilan otot-otot yang progresif.

Penanganannya dengan memberikan: latihan gerak pasif, mengulur otot

yang memendek (stretching), back splint, kruk, dan walker.

Kontra indikasinya adalah latihan penguatan otot dengan beban karena

tidak akan meningkatkan kekuatan otot degeneratif, perlu energi yang besar,

mudah lelah, dan mempercepat kemunduran kemampuan fungsional. Istirahat

dalam posisi fleksi akan mempercepat kontraktur.

c. Intervensi pada anak Cerebral Palsy

Cerebral Palsy adalah gangguan atau kelainan anggota gerak karena

adanya kerusakan otak. Kadang kerusakannya mempengaruhi bagian lain dari

otak sehingga menyebabkan kesulitan dalam penglihatan, pendengaran,

komunikasi, dan belajar.

Penanganannya dengan cara mengendurkan otot-otot yang kaku,

menggerakkan berlawanan dengan arah spastiknya, mencegah salah bentuk,

memantapkan gerakan yang tidak terkontrol, menguatkan otot yang lemas

(floppy), latihan keseimbangan dalam berlutut, berdiri, dan berjalan, kontrol

gerakan-gerakan agar tidak gemetar.

Page 8: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

8

d. Intervensi pada anak Spina Bifida

Spina Bifida adalah suatu kelainan bawaan dimana terjadi gangguan

pertumbuhan vertebra sehingga arcus vertebra tidak menutup sempurna.

Penanganannya dengan memberikan latihan-latihan gerak yang bersifat

gentle, yaitu gerak pasif dan gerak assisted. Kontra indikasinya adalah latihan-

latihan yang progresif.

e. Intervensi pada Plaat Foot

Plaat Foot adalah suatu keadaan dimana arcus medialis plantarpedis akan

hilang, sehingga telapak kaki rata dengan lantai.

Penanganannya mengulur (stretching) struktur dorsum pedis dilakukan

selama 5 menit, mobilisasi aktif dengan mengaktifkan otot cuff dan tibialis

posterior dengan tujuan untuk merangsang gerakan ke arah plantar fleksi dan

inversi, dan pemakaian sepatu orthopaedi yang di bagian medial diberi support

agar terbentuk arcus.

C. Evaluasi

1. Jelaskan pengertian tentang gerak ¡

2. Bagaimanakah proses terjadinya gerak pada manusia?

3. Jelaskan tentang prinsip-prinsip perkembangan gerak!

4. Apa bedanya gerak yang disadari dengan gerak refleks ¿

5. Sebutkan urutan dari gerak dasar tubuh

6. Sebutkan 5 macam gerak menurut pergerakan sendi!

Page 9: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

9

7. Sebutkan 2 macam kelainan alat gerak!

8. Bagaimana cara menangani anak Polio?

D. Rambu-Rambu Jawaban

1. Gerak adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain untuk

mencapai tujuan.

2. Stimulus diterima oleh reseptor menuju ke otak diolah dan diberi balikan ke

alat-alat gerak.

3. Prinsip-prinsip perkembangan gerak dimulai dari bagian proksimal menuju

ke bagian distal, dimulai dari sikap fleksi menuju sikap ekstensi.

4. Bedanya bila gerakan yang disadari prosesnya diolah dulu di otak,

sedangkan gerak refleks tidak.

5. Mulai dari terlentang bergerak ke miring, berguling, telungkup, merayap,

merangkak, duduk, berdiri, berjalan, dan berlari.

6. Gerakan fleksi, ekstensi, adduksi, abduksi, rotasi, dan sirkumduksi.

7. Kelainan alat gerak akibat penyakit Polio dan akibat tindakan operasi

amputasi.

8. Berdasarkan stadiumnya.

E. Daftar Pustaka

Abdoellah, Arma. 1996. Pendidikan Jasmani Adaptif. Jakarta: Depdikbud Dirjen

Dikti PPTA.

Ahmad Toha Muslim dan Sugiarmin (1997), Ortopedi Dalam Pendidikan Anak

Tunadaksa. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPTG.

Page 10: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

10

David Werner (1988), Disabled Village Children. USA: The Hesperian

Foundation.

Downey and Low (1984), The Child with Disabling Illness Principles of

Rehabilitation. Toronto: Soulders Company, Philadelphia, London.

Evelyn C. Pearce, 2006, Anatomi Dan Fisiologi Untuk Paramedis, Jakarta: PT

Gramedia Pustaka Utama

Ferial H. Idris & Nagar Rasyid (1987), Ambulasi Penca gangguan gerak.

Bandung: Yayasan Pembinaan Anak-anak Cacat.

Frances M.Tappan (1990), Healing Massage Techniques, a Study of Eastern

and Western Method. Ontario: Hamilton.

IDAI, 1991, Pertumbuhan dan Perkembangan Anak, Jakarta: IDAI

IKAFI, 1981, Fisioterapi Pada Anak, Jakarta: IKAFI

John N. Basmajian (1981), Exercise Cerebral Palsied. Ontario: Rehabilitation

Centre, Chedoke Hospital and Mc Master University Hamilton.

K, Miriam. 1988. Dance Movement. Norwey: The Nise

Martini, Elmira. 1981. Gerak dan Irama I dan II. Bandung: PLB FIP IKIP

Soeharso (1992), Ortopedi II. Surakarta: RC.

Page 11: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

11

BAB II

KONSEP DASAR BINA GERAK

A. Pengertian Bina Gerak

Bina gerak berasal dari kata bina dan gerak, yang berarti segala usaha

yang berupa latihan yang bertujuan mengubah, memperbaiki dan membentuk

pola gerak yang mendekati wajar.

Bina gerak merupakan suatu upaya pendidikan dalam bentuk kegiatan,

pengembangan dan latihan dalam mengembangkan pengetahuan,

keterampilan, nilai dan sikap bagi anak yang mengalami gangguan motorik

untuk membina gerakannya dalam melakukan aktivitas hidup sehari-hari.

B. Tujuan Bina Gerak

Tujuan dari Bina Gerak adalah agar anak:

1. Mampu menggerakkan ototnya dengan serasi, sehat dan kuat sehingga

mampu melakukan gerakan sesuai dengan fungsinya.

2. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dan mampu mengatasi

kesulitan dalam kehidupan sehari-hari.

C. Fungsi Bina Gerak

Adapun fungsi dari pengajaran bina gerak bagi anak yang mengalami

gangguan motorik adalah sebagai berikut:

1. Mengembangkan kemampuan anggota badan yang mengalami kesulitan

bergerak agar dapat berfungsi secara optimal.

Page 12: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

12

2. Mengembangkan dan melatih siswa secara berkesinambungan agar

mampu mengatasi kebutuhan hidupnya.

3. Membina siswa agar memahami dan menyadari hubungan antara pelatih

atau guru dengan pribadinya agar terjalin kontak secara harmonis.

D. Lingkup Materi Bina Gerak

Ruang lingkup materi kajian bina gerak disusun menjadi beberapa pokok

bahasan, yaitu:

1. Gerak kontrol kepala

Mengangkat kepala antara 45º-90º dalam posisi tengkurap.

Mempertahankan kepala tegak dalam posisi duduk, merangkak, berdiri

sesuai dengan kurun waktu yang ditentukan pelatih

Menggerakkan kepala sesuai irama musik atas petunjuk pelatih

Melakukan gerakan membawa benda di atas kepala untuk melatih

kekuatan otot leher

Melakukan gerakan menyundul bola yang digantung untuk latihan

ketahanan otot leher (dapat dilakukan dalam posisi berdiri/duduk sesuai

dengan kondisi ketunaan siswa.

2. Gerak anggota tubuh

Gerakan tangan: berlatih mendorong, menarik, memukul, memotong, dan

melipat

Gerakan kaki: menggerakkan kaki berselonjor (diluruskan ke depan),

menggerakkan kaki pada posisi jongkok, pada posisi berdiri, pada posisi

Page 13: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

13

berjalan, dan berlari.

3. Pindah diri

Dengan benda: mengangkat/menggeser benda yang berat, mengangkat

barang/benda padat, benda cair, dan benda lunak.

Diri sendiri: berjalan-jalan dengan alat/tanpa alat bantu gerak (kursi roda,

crowler, tripod, dll), menaiki/menuruni anak tangga dengan ditolong/tanpa

ditolong, berjalan dengan posisi berdiri yang serasi dengan menggunakan

parallel bars (palang sejajar).

4. Gerak koordinasi

Koordinasi motorik kasar: berlatih merangkak masuk terowongan sambil

menghitung satu, dua, dst, berlatih melempar bola, memukul bola,

menggeser-geser dekak-dekak secara berurutan, memindah-mindahkan

benda yang ada disekitarnya.

Koordinasi motorik halus: melatih memberi warna gambar, menggunting,

menempel, melipat, membentuk, menggambar, meremas, meronce manik-

manik dari ukuran yang besar ke ukuran yang kecil.

Koordinasi mata dan anggota tubuh: meletakkan benda-benda dalam

berbagai posisi, menyusun urutan dari yang tinggi ke yang rendah,

menyusun bermacam-macam balok, menyusun puzzle, melangkahkan

kaki ke dalam bentuk bulatan-bulatan, kotak bertangga, gambar telapak

kaki yang telah diatur dalam pola melangkah, menendang bola besar dan

bola kecil.

Page 14: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

14

5. Menolong Diri Sendiri

Kebersihan diri: mencuci tangan, kaki, dan muka, menyikat dan

menggosok gigi, mandi, membersihkan hidung dan telinga, buang air kecil

dan besar, membersihkan dan memotong kuku tangan maupun kuku kaki,

mencuci rambut.

Berpakaian: mengenakan/melepas pakaian dalam, Kemeja/blus,

celana/rok, kebaya dan jas, memasang dan melepas kancing baju yang

berkancing cepret, kancing kait, dan risleting.

Merias diri: memakai minyak rambut, menyisir, menggunakan alat rias,

memasang perhiasan.

Kegiatan makan/minum: makan dengan menggunakan tangan, sendok,

garpu, memasukkan makanan ke dalam mulut dengan tangan, sendok,

atau garpu, membersihkan mulut dengan lap sesudah makan,

membersihkan peralatan makan, mengisi gelas/cangkir dengan air minum,

memegang/mengangkat gelas/cangkir ke mulut untuk diminum,

meletakkan kembali gelas atau cangkir dan peralatan makan ke tempat

semula.

6. Alat-alat bantu

Alat bantu yang melekat pada anggota badan: memasang/melepas brace,

sepatu koreksi, prothese tangan atau kaki.

Alat bantu bergerak: menggunakan kruk, Walker, tripod, stick, Wheel chair,

dan crowler.

Page 15: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

15

7. Penyelamatan diri dari bahaya

Menyelamatkan diri dari bahaya api

Menyelamatkan diri dari bahaya benda-benda tajam

Menyelamatkan diri dari bahaya binatang peliharaan/buas.

8. Permainan

Bermain dengan menggunakan alat

Bermain dengan menggunakan gerakan

Bermain dengan menggunakan ketepatan arah atau sasaran

9. Mobilitas

Dari duduk ke berdiri dan berjalan

Dari dalam rumah ke luar rumah

Dari rumah ke sekolah

Dari dalam kelas ke luar kelas

10. Latihan menggunakan alat bantú

Alat bantu duduk, berdiri, dan berjalan

Alat bantu mandi, berpakaian, makan dan minum

Alat bantu belajar

Pokok bahasan ini telah disusun sesuai dengan pertumbuhan dan

perkembangan siswa serta dasar kebutuhannya. Namun guru masih diberi

kesempatan untuk mengadakan pemilihan materi dan menata ulang karena

kondisi dan kemampuan siswa yang bervariasi.

Page 16: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

16

E. Pelaksanaan Bina Gerak

Pelaksanaannya, siswa yang sama jenis kelainannya secara klasikal

(kelompok), sedangkan yang berbeda secara individual. Adapun langkah-

langkah kegiatannya meliputi:

1. Semua gerak sendi diajarkan sesuai dengan gerakan normal

Page 17: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

17

2. Urutan gerakannya dijadikan analisis tugas

Page 18: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

18

3. Menggunakan alat bantu modifikasi

Page 19: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

19

Evaluasinya berupa tes perbuatan berdasarkan kemampuan yang akan

dikembangkan.

Prosedur kegiatan bina gerak dimulai dari kegiatan assesmen gerak

untuk menemukan kemampuan awal gerakan yang telah dapat dilakukan dan

kesulitan gerak anak. Hasilnya akan digunakan sebagai dasar pembuatan

program yang disesuaikan dengan kurikulum yang digunakan. Setelah program

bina gerak disusun, selanjutnya dilaksanakan dengan bantuan alat-alat yang

dimodifikasi, dan akhirnya di evaluasi untuk mengetahui tingkat

keberhasilannya.

F. Evaluasi

1. Apa arti dari Bina Gerak?

2. Sebutkan 2 tujuan dari bina gerak!

3. Sebutkan 3 fungsi bina gerak!

4. Sebutkan minimal 4 ruang lingkup materi kajian bina gerak!

5. Jelaskan secara lengkap bagaimana proses pelaksanaan bina gerak!

G. Rambu-Rambu Jawaban

1. Bina gerak merupakan usaha yang berupa latihan yang bertujuan

mengubah, memperbaiki dan membentuk pola gerak yang mendekati

wajar.

2. Agar siswa mampu menggerakkan ototnya dengan serasi, sehat dan kuat,

dan mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan serta mampu

mengatasi kesulitan dalam kehidupan seharí-hari.

Page 20: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

20

3. Mengembangkan anggota tubuh agar dapat berfungsi optimal, mampu

mengatasi kebutuhan hidupnya, dan dapat menjalin kontak secara

harmonis.

4. Gerak control kepala, gerak anggota tubuh, pindah diri, gerak koordinasi.

5. Dimulai dari kegiatan assesmen gerak, hasilnya sebagai dasar pembuatan

program yang disesuaikan dengan kurikulum. Dilaksanakan dengan alat-

alat bantu yang dimodifikasi dan di evaluasi untuk mengetahui tingkat

keberhasilannya.

F. Daftar Pustaka

Depdikbud. 1986. Pedoman Guru Dalam Bina Diri dan Gerak Bagi Anak

Tunadaksa, Untuk SLB Bagian D. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen

PPSLB.

Depdikbud. 1997. Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, GBPP Mata Pelajaran

Program Khusus Bina Diri dan Bina Gerak. Jakarta: Depdikbud.

Idris, Ferial H, dan Rasyid, Nagar. 1987. Ambulasi Penca Gangguan Gerak.

Bandung: YPAC.

Simposium. 1991. Latihan Gerak Pada Anak Balita Untuk Meningkatkan

Kualitas Relajar. Bandung: Yayasan Suryakanti, Goethe Institut.

Glenn Doman. 2003. What To Do About Your Brain-injured Chile. Towson,

Maryland: The Gentle Revolution Press.

Page 21: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

21

BAB III

ASSESMEN GERAK

A. Pengertian

Assesmen gerak adalah proses pengumpulan informasi atau data

tentang penampilan gerakan yang relevan untuk pembuatan keputusan dan

program baik yang dilakukan oleh guru maupun terapist.

B. Tujuan Assesmen Gerak

Secara umum assesmen gerak bertujuan untuk memperoleh

data/informasi tentang kemampuan dan ketidakmampuan gerak dalam

melakukan kegiatan hidup sehari-hari. Sedangkan secara khusus bertujuan

untuk:

1. Mengetahui kekuatan otot-otot

2. Mengetahui luas daerah gerak sendi (Range of Motion).

3. Mengetahui kemampuan dan ketidakmampuan gerakan anggota tubuh

sesuai dengan perkembangan gerak

4. Mengetahui kemampuan gerak dasar tubuh

5. Mengetahui kemampuan gerak koordinasi dan keseimbangan

6. Mengetahui kemampuan gerakan melakukan aktivitas hidup seharí-hari.

7. Merancang program bina gerak yang sesuai dengan kebutuhan dan

kemampuan masing-masing anak.

Page 22: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

22

C. Metode/cara

Ada beberapa cara dalam melaksanakan assesmen gerak, yaitu:

Observasi (Pengamatan)

Digunakan untuk mengetahui kemampuan dan ketidakmampuan

gerakan setiap anggota tubuh, untuk mengetahui kemampuan gerak dasar

tubuh, dan untuk mengetahui kemampuan gerak koordinasi dan

keseimbangan.

Metode Tes

Digunakan untuk mengetahui kekuatan otot-otot, untuk mengetahui luas

daerah gerak sendi, dan untuk mengetahui pola gerak yang benar dalam

melakukan aktivitas hidup seharí-hari.

Untuk mengetahui kekuatan otot-otot dilakukan dengan mengadakan tes

otot (Muscle testing) yang dilaksanakan oleh Fisioterapist. Dan untuk

mengetahui luas daerah gerak sendi (Range of Motion/ROM) dilakukan

dengan cara mengadakan pengukuran dengan alat Goniometer.

Nilai otot berentang mulai dari nilai 0 sampai dengan 5

o Nilai 0: Otot sama sekali tidak berkontraksi

o Nilai 1: Ada kontraksi otot saja

o Nilai 2: Ada kontraksi otot dan dapat menggerakkan sendi tetapi

gerakannya tidak dapat melawan gravitasi bumi

o Nilai 3: Ada kontraksi otot, dapat menggerakkan sendi dan gerakannya

dapat melawan gravitasi bumi tanpa beban

Page 23: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

23

o Nilai 4: Ada kontraksi otot, dapat menggerakkan sendi dan gerakannya

dapat melawan gravitasi bumi dengan sedikit beban

o Nilai 5: normal

D. Prosedur Assesmen Gerak

Prosedur assesmen meliputi tiga tahap, yaitu:

1. Tahap Persiapan, terdiri dari: perumusan program assesmen, persiapan

instrumen, persiapan alat-alat dan sasaran.

2. Tahap Pelaksanaan, terdiri dari: pelaksanaan observasi dan tes

kemampuan gerak sesuai dengan program.

3. Tahap Penentuan dan Tindak Lanjut, terdiri dari: penentuan-penentuan

atau perumusan hasil observasi dan tes, tindak lanjut hasil assesmen

untuk menyusun program intervensi.

Penafsiran hasil assesmen menggunakan kriteria tertentu.

E. Ruang Lingkup Assesmen Gerak

Adapun ruang lingkup assesmen gerak meliputi:

1. Data tentang kekuatan otot-otot, yaitu: otot-otot leher, bahu dan lengan,

otot perut, punggung dan pinggang, otot panggul dan tungkai.

2. Data tentang luas daerah gerak sendi atau range of motion (ROM), yaitu:

ROM sendi bahu, siku, pergelangan tangan dan jari-jari tangan, ROM

sendi paha, lutut, pergelangan kaki dan jari-jari kaki.

3. Data tentang kemampuan dan ketidakmampuan gerakan setiap anggota

tubuh sesuai dengan perkembangan gerak, yaitu: kemampuan gerakan

Page 24: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

24

kepala, anggota gerak atas (AGA), gerakan perut, punggung dan

pinggang, anggota gerak bawah (AGB).

4. Data tentang kemampuan gerak dasar tubuh, yaitu: kemampuan dari

telentang ke posisi miring, dari posisi miring ke tengkurep, kemampuan

berguling, merayap, merangkak, duduk, berdiri, berjalan, dan berlari.

5. Data tentang kemampuan gerak koordinasi dan keseimbangan, yaitu:

kemampuan koordinasi motorik kasar, motorik halus, koordinasi mata dan

anggota tubuh, keseimbangan dalam duduk, berdiri, dan berjalan.

6. Data tentang kemampuan gerak dalam melakukan aktivitas hidup sehari-

hari, yaitu: gerakan membersihkan diri, berpakaian, rias diri, makan dan

minum, memakai alat bantu, menyelamatkan diri dari bahaya, gerakan

bermain, dan mobilitas.

F. Perumusan Program Assesmen Gerak

Perumusan program assesmen gerak meliputi: perumusan tujuan,

perumusan sasaran, aspek assesmen, pelaksana, tempat, dan waktu/jadwal

pelaksanaan.

Dari hasil assesmen ditemukan kemampuan berbagai gerak anak yang

nyata-nyata dimiliki pada saat ini. Berdasarkan kemampuan tersebut, maka

disusunlah program pengembangan gerak untuk melakukan kegiatan hidup

sehari-hari dengan berbagai cara atau latihan-latihan. Dalam menyusun

program individual berdasarkan pada kemampuan gerak masing-masing anak,

sedangkan untuk menyusun program klasikal perlu ditentukan terlebih dahulu

kriteria kelompok yang kecacatannya ringan, sedang dan berat.

Page 25: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

25

o Anak yang kecacatannya ringan: mampu ambulasi jalan tanpa bantuan,

mampu melakukan kegiatan hidup seharí-hari tanpa bantuan atau hanya

dengan diawasi, mampu berkomunikasi dengan bahasa lisan.

o Anak yang kecacatannya sedang: ada hambatan dalam mobilisasi dan

memelihara diri sendiri sehingga perlu bantuan minimal, mulai ada

hambatan komunikasi.

o Anak yang kecacatannya berat: tidak mampu mobilisasi, anak hanya

tinggal di tempat tidur atau memakai kursi roda, tidak mampu melakukan

kegiatan hidup seharí-hari, perlu bantuan sepenuhnya, ada hambatan

komunikasi, tidak mampu menyampaikan kehendaknya atau tidak mampu

menerima perintah.

G. Evaluasi

1. Jelaskan pengertian tentang assesmen gerak!

2. Sebutkan 3 macam tujuan khusus dari assesmen gerak!

3. Sebutkan 2 cara/metode dalam assesmen gerak!

4. Jelaskan arti dari nilai otot 3!

5. Sebutkan 3 tahap prosedur assesmen gerak!

6. Sebutkan minimal 4 ruang lingkup assesmen gerak!

H. Rambu-Rambu Jawaban

1. Proses pengumpulan informasi atau data tentang penampilan gerakan

yang relevan untuk pembuatan keputusan dan program.

2. Untuk mengetahui kekuatan otot-otot, mengetahui luas daerah gerak sendi,

Page 26: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

26

dan mengetahui kemampuan gerak dasar tubuh.

3. Metode tes, dan observasi.

4. Ada kontraksi otot, dapat menggerakkan sendi, dan dapat melawan

gravitasi bumi tanpa beban.

5. Tahap persiapan, pelaksanaan, penentuan dan tindak lanjut.

6. Data tentang kekuatan otot-otot, luas daerah gerak sendi, kemampuan dan

ketidakmampuan setiap anggota tubuh, gerak dasar tubuh.

I. Daftar Pustaka

Abdoellah, Arma. 1996. Pendidikan Jasmani Adaptif. Jakarta: Depdikbud Dirjen

Dikti PPTA.

Abdurrahman, Mulyono. 1995. Program Pendidikan Individual. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Idris, Ferial H, dan Rasyid, Nagar. 1987. Ambulasi Penca Gangguan Gerak.

Bandung: YPAC.

Mercer, Cecil D. & Mercer, Ann R. 1989. Teaching Student with Learning

Problems. London : Merril Publishing Company.

Musjafak Assyari. 1997. Ortopedagogik Anak Tunadaksa. Jakarta: Depdikbud

Dirjen Dikti.

Simposium. 1991. Latihan Gerak Pada Anak Balita Untuk Meningkatkan

Kualitas Belajar. Bandung : Yayasan Suryakanti, Goethe Institut.

Werner, David. 1987. Disable Village Children. USA: The Herperian

Foundation.

WHO, 1983. Training Disable People In The Community. USA: WHO.

Page 27: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

27

BAB IV

PROGRAM PENGAJARAN BINA GERAK

A. Pengertian

Program pengajaran bina gerak merupakan sebuah rancangan atau

persiapan yang dibuat oleh guru tentang pembelajaran bina gerak. Program

pengajaran mempunyai empat komponen utama, yaitu komponen tujuan,

materi, metode atau strategi, dan penilaian atau evaluasi. Setiap komponen

tersebut dapat dikembangkan menjadi sub komponen, sehingga jumlah

komponen yang terdapat dalam sebuah perencanaan pengajaran dapat

bervariasi.

Komponen tujuan merupakan kemampuan yang dirancang untuk

dikuasai oleh siswa baik setelah menyelesaikan pengajaran maupun dalam

tahap-tahap tertentu. Rambu-rambu dalam merumuskan tujuan adalah sebagai

berikut:

Harus ada dalam batas kemampuan siswa untuk mencapainya, untuk itu

perlu dipertimbangkan kemampuan awal siswa.

Harus dirumuskan dengan kata-kata operasional yang menggambarkan

perilaku yang diinginkan secara spesifik dengan berbagai kondisinya.

Diprioritaskan yang dicapai adalah kemampuan praktis dan fungsional.

Harus sesuai dengan usia kronologis siswa untuk non kognitifnya.

Page 28: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

28

Materi pengajaran bina gerak telah ada dalam GBPP BDBG, namun

hendaknya:

Harus mendukung tercapainya TIK

Harus berada dalam batas kemampuan siswa untuk mempelajarinya

Disusun dari yang mudah ke yang sukar, dari yang sederhana ke yang

kompleks, dari yang konkret ke yang abstrak

Perlu mengembangkan alat-alat bantu belajar yang menarik dan mudah

dikelola

Harus bermanfaat bagi kehidupan siswa

Strategi atau metode yang digunakan untuk menyampaikan materi harus

sesuai dengan kemampuan atau tujuan yang ingin dicapai, karakteristik, dan

usia siswa, serta berfokus pada siswa untuk memudahkan siswa belajar.

Sedangkan untuk mengembangkan prosedur dan alat penilaian, tujuan

khusus harus dijadikan acuan.

B. Penyusunan Program Pengajaran

Sebelum penyusunan program pengajaran bina gerak perlu diadakan

assesmen tentang kemampuan gerak pada masing-masing siswa untuk

menemukan kemampuan geraknya pada saat ini. Berdasarkan kemampuan

awal tersebut, maka dikembangkanlah kemampuan gerak untuk melakukan

kegiatan hidup sehari-hari dengan berbagai cara atau latihan-latihan. Idealnya,

program pengajaran ini disusun secara individual karena kemampuan siswa

sangat bervariasi, kecuali pada beberapa siswa yang kemampuannya hampir

Page 29: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

29

sama dapat dibuatkan program pengajaran secara kelompok atau klasikal.

Perumusan program assesmen meliputi: perumusan tujuan, perumusan

sasaran, perumusan aspek assesmen, pelaksana, tempat, dan waktu/jadwal

pelaksanaan. Dalam pelaksanaannya, siswa yang sama jenis kelainannya

dapat dikelompokkan dalam satu kegiatan. Bagi siswa yang kecacatannya

berat pelaksanaannya berbentuk pendekatan individual.

Proses belajar mengajar yang sifatnya terapi (penyembuhan), dilakukan

oleh tenaga fisioterapist dan tenaga okupational therapist. Namun apabila tidak

ada, pelaksanaan program bina gerak dapat dilakukan oleh guru yang telah

ditatar. Pada intinya, semua gerak sendi dan urutan gerak dalam melakukan

kegiatan hidup sehari-hari harus diajarkan dengan benar dan dilakukan dengan

serasi sesuai dengan gerakan yang normal. Urutan gerakannya dapat

dilakukan berupa analisis tugas agar anak mudah melakukannya dengan

bantuan alat-alat yang dimodifikasi.

Pemilihan dan pengembangan strategi penyampaian merupakan satu

rangkaian dalam mengembangkan perencanaan pengajaran. Dalam hal ini

metode atau strategi yang direncanakan harus sesuai dengan: tujuan yang

ingin dicapai, karakteristik murid, bahan atau materi yang disajikan,

kemampuan guru mengelolanya, dan fasilitas serta waktu yang tersedia.

Dengan demikian diharapkan kegiatan belajar mengajar akan menjadi menarik,

melibatkan siswa secara optimal, serta mendorong siswa untuk bekerjasama

dan berpikir kritis.

Berbagai hasil penelitian (Snell,1983) menunjukkan bahwa belajar pada

Page 30: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

30

dasarnya berlangsung melalui tahap-tahap. Dalam proses belajar bina gerak

perlu adanya tahap orientasi, tahap pengenalan, dan tahap kegiatan.

Keefektifan dari strategi yang digunakan tergantung dari tahap belajar tersebut.

Strategi yang dipilih dan dikembangkan harus berfokus pada siswa untuk

memudahkan siswa belajar.

Beberapa prinsip dalam latihan gerakan melakukan aktivitas hidup

sehari-hari yaitu:

1. Mulailah dengan apa saja yang dapat dilakukan sendiri oleh anak dengan

cara yang biasa dilakukannya atau dengan sedikit penyesuaian.

2. Rencanakanlah kegiatan setiap hari atau setiap minggu.

3. Catatlah bagaimana kegiatan anak untuk setiap aktivitas juga berapa lama

anak dapat melanjutkan kegiatannya.

4. Untuk perpanjangan waktu cukup menambah ± 5 menit

5. Untuk menambah aktivitas lainnya harus ada kepastian bahwa anak telah

lebih kuat keadaan fisiknya.

Berikut ini disajikan salah satu contoh rancangan materi, metode, dan

penilaian pelajaran bina gerak bagi siswa yang mengalami gangguan motorik

baik secara individual maupun klasikal. Sebelum membuat rancangannya perlu

mengadakan assesmen gerak untuk mengetahui tingkat kemampuan awal dan

kesulitan gerakannya. Hasil assesmen ini digunakan sebagai dasar pembuatan

program.

Page 31: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

31

Contoh:

Rancangan Materi, Metode, Dan Penilaian Mata Pelajaran Bina Gerak

Secara Individual

1. Identitas Murid

N a m a : A

Kelas : 4 SDLB

Umur : 10 Tahun

Kemampuan gerak saat ini : Dapat menggeserkan kaki

Jenis Kesulitan : - Sulit melakukan gerakan mengangkat kaki

- Sulit melangkah dengan serasi

2. Analisis Kesulitan

Kesulitan yang dialami A, setelah diadakan assesmen gerak ternyata

disebabkan oleh kelemahan otot-otot paha (nilai ototnya 2). Akibatnya dalam

posisi berdiri, ia tidak dapat mengangkat kakinya. Otomatis ia juga sulit

melangkahkan kakinya. Apabila tidak berpegangan, posisi berdirinya menjadi

miring dan segera jatuh.

3. Tujuan

Sesuai dengan kemampuan yang telah dimiliki dan kesulitan yang

dialami anak, maka tujuan bina gerak yang diberikan adalah agar A dapat:

a. Mudah mengangkat kakinya

Page 32: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

32

b. Melangkah serasi dengan berpegangan

c. Berjalan dengan bantuan alat kruk/tongkat

4. Materi Pelajaran (Melihat GBPP BDBG)

a. Gerak anggota tubuh (tangan dan kaki)

b. Gerak pindah diri (berjalan)

c. Alat bantu (latihan menggunakan kruk)

5. Kegiatan Belajar Mengajar

a. Prosedur Kegiatan

Melakukan assesmen gerak dengan pedoman assesmen

Melihat materi dalam GBPP

Menyesuaikan antara kemampuan awal dengan materi yang akan

diberikan

Menentukan strategi/metode penyampaian

Menggunakan alat bantu

b. Pelaksanaan

- Latihan penguatan otot-otot tangan dan kaki dengan menggerakkan

semua sendi-sendi dengan posisi tidur telentang, miring, tengkurep, dan

berguling di atas matras. Latihan duduk berdiri dengan berpegangan.

Latihan berdiri dengan mengayunkan kaki. Latihan mengangkat badan ke

atas dan ke bawah (push-up).

- Latihan gerak pindah diri, yaitu mulai dari berguling, merayap, merangkak,

Page 33: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

33

berdiri dan melangkah, berjalan dalam parallel bars, berjalan dengan

WalKer, berjalan dengan kruk.

- Latihan menggunakan kruk

Posisi awal berdiri badan tegak, kruk disamping badan sedikit kedepan

dan kesamping 15 cm, mengangkat - ngangkat kaki di tempat, melangkah

satu persatu, kruk dulu baru kaki bergantian sesuai dengan pola berjalan

normal.

c. Metode/Strategi

Cara penyampaian materi tersebut adalah dengan praktek melakukan

latihan penguatan otot-otot, latihan pindah diri, dan latihan menggunakan

kruk. Agar anak tidak bosan, latihan ini diselingi dengan permainan,

misalnya: menendang bola, melempar dan menangkap bola, naik turun

tangga, balapan mengambil sesuatu dengan pindah diri.

d. Alat bantu yang digunakan

Matras, parallel bars, kruk, bola, dan tangga

e. Penilaian

Prosedur

Penilaian dilakukan selama proses latihan berlangsung dan pada akhir

pembelajaran

Jenis Penilaian

Berupa tes perbuatan melangkah dan berjalan.

Kemajuan A dinilai melalui kemampuan yang ditunjukkannya ketika

Page 34: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

34

melangkah dan berjalan dengan kruk.

Alat penilaian

Dengan menggunakan lembar observasi tentang kemampuan

berjalannya. Dinyatakan berhasil apabila ada peningkatan pada:

kekuatan otot-ototnya, kemampuan melangkah dengan serasi, dan

mandiri berjalan menggunakan kruk.

Rancangan Materi, Metode, Dan Penilaian Mata Pelajaran Bina Gerak

Secara Kelompok

1. Identitas Kelompok

Kelompok Siswa : Cerebral Palsy Spastik Hemiplegik Dextra

Kemampuan gerak awal :

Dapat memegang benda tapi sering lepas

Dapat melangkah dengan kaki diseret

Jenis Kesulitan :

a. Sulit memegang benda

b. Sulit berjalan dengan serasi

2. Analisis Kesulitan

Kelompok siswa Cerebral Palsy Spastik Hemiplegik Dextra mengalami

kekakuan pada otot-otot tangan dan kaki kanan. Akibatnya, posisi tangan selalu

mengepal dan sulit dibuka. Posisi kaki menumpuk, bila berjalan kakinya diseret.

Page 35: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

35

3. Tujuan

Sesuai dengan kemampuan dan kesulitannya, maka bina gerak yang

diberikan bertujuan agar kelompok ini dapat:

a. Memegang benda dengan kuat

b. Berjalan dengan serasi (pola jalan yang normal)

4. Materi Pelajaran

a. Gerak anggota tubuh (gerakan tangan dan kaki)

b. Gerak pindah diri

c. Gerak koordinasi

5. Kegiatan Belajar Mengajar

a. Prosedur Kegiatan

o Melakukan assesmen gerak dengan menggunakan pedoman untuk

pengelompokan kemampuan dan kesulitan siswa

o Memilih materi dalam GBPP Bina gerak

o Menentukan metode penyampaiannya

o Menggunakan alat bantu

b. Pelaksanaan

Latihan gerakan tangan dan kaki yang berlawanan dengan arah

spastiknya untuk mengurangi kekakuan sendi-sendi tangan dan kaki

kanan.

Latihan memegang benda mulai dari benda yang besar ke benda yang

Page 36: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

36

lebih kecil.

Latihan melangkah dalam parallel bars yang diberi pembatas di tengahnya

agar kakinya tidak menumpuk

Latihan pola jalan serasi dengan mengikuti gambar telapak kaki di atas

papan

Latihan melangkah dan mengangkat kaki dalam tangga tidur

Latihan gerakan koordinasi mata, tangan, dan kaki dengan cara melempar

dan menangkap bola serta menendang bola.

c. Metode

Metode penyampaiannya dengan melakukan praktek bersama-sama dan

permainan.

o Latihan menggerakkan tangan dan kaki berlawanan arah dengan arah

spastiknya dengan cara bertepuk tangan di atas kepala bersama-sama

kedua kaki dibuka ke samping.

o Latihan memegang benda besar dan kecil, mengalihkan benda tersebut

ke tempat lain dengan berlomba.

o Latihan berjalan dalam Parallel bars yang ada papan penghalangnya

agar kedua kakinya tidak menumpuk dengan bercermin untuk

mengoreksi jalannya.

o Latihan berjalan di atas papan yang ada gambar telapak kaki agar pola

jalannya serasi secara berurutan.

o Latihan berjalan di dalam tangga tidur agar dapat melangkah dengan

Page 37: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

37

mengangkat kaki sehingga jalannya tidak diseret.

o Permainan melempar dan menangkap bola serta menendang bola di

antara mereka.

d. Alat Bantu yang digunakan

Splint tangan, Short brace, parallel bars, cermin, gambar telapak kaki di

atas papan, tangga tidur, bola, dan benda-benda lainnya.

6. Penilaian

a. Prosedur

Penilaian proses dan hasil

b. Jenis Penilaian

Tes perbuatan: memegang dan berjalan serasi

c. Alat Penilaian

Dengan lembar observasi kemampuan memegang dan berjalan.

Dikatakan berhasil apabila dapat memegang tidak lepas dan berjalan

serasi.

C. Pelaksanaan Program

Dalam pelaksanaannya, hendaknya guru memperhatikan keamanan

siswa dengan cara: menghindari kegiatan yang berlebihan, rasa kelelahan,

seperti sering menarik nafas, kulitnya terasa dingin, muka pucat, keluar

keringat, detak nadi bertambah cepat, nafas juga bertambah cepat. Aktifitas

dan latihan harus dilakukan dengan diselingi istirahat.

Page 38: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

38

Pada proses belajar mengajar perlu diusahakan adanya tahap orientasi,

tahap pengenalan dan tahap kegiatan. Sehingga hasil belajar mencapai tujuan

yang diharapkan. Dalam pelaksanaan pembelajaran siswa yang sama jenis

kelainannya dapat dikelompokkan dalam suatu kegiatan. Dan dalam proses

belajar mengajar yang sifatnya terapi (penyembuhan), dilakukan oleh tenaga

fisioterapi dan tenaga okupasi. Namun bila tidak ada, pelaksanaannya dapat

dilakukan oleh guru yang telah ditatar. Intinya, semua gerak sendi dan urutan

gerak dalam melakukan kegiatan hidup seharí-hari harus diajarkan dengan

benar dan dilakukan dengan serasi sesuai dengan gerakan yang normal.

Urutan gerakannya dapat dilakukan berupa analisis tugas agar anak mudah

melakukannya dengan bantuan alat yang telah dimodifikasi. Berikut ini

diberikan salah satu contoh analisa tugas yang diajarkan untuk memudahkan

anak dalam memakai baju.

Contoh:

Analisa Tugas Memakai Baju

Tujuan : Agar anak dapat memakai baju sendiri

Urutannya:

- Ambil baju (blus) dari gantungan baju

- Tangan yang satu memegang ujung baju dan tangan yang lain dimasukkan

ke lubang lengan baju

- Tarik baju sampai ke dekat tangan yang Belum dimasukkan

- Tangan yang telah dimasukkan ke lengan baju memegang ujung baju dan

tangan yang lain dimasukkan ke dalam lubang baju.

Page 39: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

39

- Rapihkan posisi baju dengan kedua tangan

- Pasang kancingnya satu persatu

Prerequisite:

- Memahami konsep membuka dan menutup

- Memahami konsep lubang

Agar tujuan dapat tercapai perlu dilakukan penilaian secara periodik

sebagai umpan balik mengenai:

1). Ketepatan pokok bahasan dengan kemampuan anak

2). Ketepatan dalam melaksanakan latihan atau pengajaran.

3). Ketepatan dalam memilih strategi pendekatan.

4). Ketepatan dalam menggunakan sarana dan alat bantu latihan.

5). Daya serap siswa atau kemampuan yang diharapkan/yang akan dicapai.

Dalam penilaian perlu dijelaskan bentuk penilaiannya, alat penilaian,

kemampuan yang akan dinilai, kriteria penilaian dan catatan hasil penilaian,

serta tindak lanjutnya.

Penilaian pelajaran bina gerak bagi siswa yang mengalami gangguan

motorik baik secara individual maupun klasikal. Sebelum membuat

rancangannya perlu mengadakan assesmen gerak untuk mengetahui tingkat

kemampuan awal dan kesulitan gerakannya. Hasil assesmen ini digunakan

sebagai dasar pembuatan program.

Page 40: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

40

D. Evaluasi

1. Jelaskan pengertian program pengajaran bina gerak!

2. Sebutkan 4 komponen utama dalam program pengajaran?

3. Sebutkan minimal 2 rambu-rambu dalam merumuskan tujuan!

4. Sebutkan 2 rambu-rambu dalam memilih materi!

5. Berdasarkan apakah strategi dipilih?

6. Jelaskan bagaimana pelaksanaan pengajaran bina gerak?

E. Rambu-Rambu Jawaban

1. Sebuah rancangan yang dibuat oleh guru tentang pembelajaran bina gerak.

2. Komponen tujuan, materi, metode atau strategi, dan penilaian atau

evaluasi.

3. Harus ada dalam batas kemampuan siswa untuk mencapainya, dan harus

dirumuskan dengan kata-kata operacional.

4. Harus mendukung tercapainya TIK, disusun dari yang mudah ke yang

sukar, dari yang konkrit ke yang abstrak, dari yang sederhana ke yang

kompleks.

5. Harus sesuai dengan tujuan, karakteristik, dan memudahkan siswa belajar.

6. Pelaksanaannya siswa yang sama jenis kelainan dan kemampuan

geraknya secara klasikal (kelompok), sedangkan yang berbeda kelainan

dan kemampuan geraknya dilaksanakan secara individu.

Page 41: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

41

F. Daftar Pustaka

Abdurrahman, Mulyono. 1995. Program Pendidikan Individual. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Amir, Nurhida dan Roedito. 1980. Disain Instruksional. Jakarta: Proyek

Pengembangan Pendidikan Guru (P3G) Depdikbud.

Depdikbud. 1986. Pedoman Guru Dalam Bina Diri dan Gerak Bagi Anak

Tunadaksa, Untuk SLB Bagian D. Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikdasmen

PPSLB.

Depdikbud. 1997. Kurikulum Pendidikan Luar Biasa, GBPP Mata Pelajaran

Program Khusus Bina Diri dan Bina Gerak. Jakarta: Depdikbud.

Mercer, Cecil D. & Mercer, Ann R. 1989. Teaching Student with Learning

Problems. London : Merril Publishing Company.

Simposium. 1991. Latihan Gerak Pada Anak Balita Untuk Meningkatkan

Kualitas Belajar. Bandung : Yayasan Suryakanti, Goethe Institut

Wardani, I.G.A.K. 1995. Pengembangan Perencanaan Pengajaran Dalam PLB.

Jakarta: Depdikbud Dirjen Dikti PPTK.

Page 42: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

42

BAB V

ALAT-ALAT BANTU DALAM PENGAJARAN BINA GERAK

A. Jenis-jenis Alat Bantu

Alat-alat bantu yang digunakan dalam pengajaran bina gerak terdiri atas

alat-alat yang digunakan untuk latihan gerak dan alat-alat yang dipakai anak

untuk bergerak, serta alat-alat modifikasi untuk memudahkan anak dalam

melakukan aktivitas hidup sehari-hari.

Alat-alat yang digunakan untuk latihan gerak meliputi:

1. Exercise Mat, ialah matras untuk latihan gerakan berguling-guling dan gerak

setiap sendi.

2. Incline Mat, ialah matras untuk latihan tengkurep dan gerakan merayap.

3. Guling yang besar atau tong, alat untuk latihan bergerak maju mundur

dalam posisi merangkak.

4. Crowler, ialah alat untuk latihan gerakan merangkak.

5. Wallbars, adalah alat untuk latihan berdiri berpegangan, latihan gerakan

jongkok berdiri, dan gerakan memanjat.

6. Stand in table, yaitu alat untuk latihan berdiri di dalam meja berdiri.

7. Parallel Bars, ialah alat untuk latihan berdiri, gerakan melangkah dan

berjalan sambil berpegangan.

8. Foot placement leader, adalah alat untuk latihan melangkah dengan

mengangkat kaki.

9. Walker, ialah alat untuk latihan gerakan berjalan.

Page 43: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

43

10. Crutch dan atau tongkat, ialah alat untuk latihan berjalan.

11. Straight, ialah alat untuk gerakan menaiki dan menuruni tangga.

12. Papan titian, ialah alat untuk latihan keseimbangan dalam berjalan.

13. Dynamic Body excercise, ialah alat untuk latihan gerakan meloncat-loncat di

tempat.

14. Papan yang ada gambar telapak kaki untuk latihan melangkah dan berjalan

dengan serasi.

15. Treadmill, ialah alat untuk latihan berlari di tempat.

Sedangkan alat-alat yang dipakai anak untuk bergerak meliputi:

a. Brace ialah sepatu besi untuk menopang atau mengoreksi kaki agar anak

dapat berjalan dengan serasi.

b. Milwauke Brace adalah alat untuk mengoreksi atau meluruskan punggung

yang Bengkok.

c. Splint atau spalk, ialah alat untuk mengoreksi atau meluruskan kaki atau

tangan yang bengkok agar anak dapat berjalan dan menggerakkan

tangannya dengan benar.

d. Prothese tangan atau kaki ialah alat palsu untuk membantu gerakan tangan

atau kaki yang telah hilang.

Di samping alat-alat tersebut juga ada alat-alat yang dimodifikasi,

seperti:

1) Alat-alat tulis modifikasi, terdiri dari pulpen atau pensil yang gagangnya

diperbesar dan alas untuk menulis yang menggunakan penjepit kertas.

Page 44: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

44

2) Alat-alat makan modifikasi, terdiri dari sendok garpu yang gagangnya

diperbesar, dan piring yang pinggirnya diberi pembatas untuk menahan nasi

agar tidak berceceran, serta cangkir yang pegangannya diperpanjang.

3) Head pointer, ialah alat tulis yang dipasang di kepala untuk anak yang tidak

punya tangan atau tidak dapat menggerakkan tangannya.

4) Meja dan kursi belajar yang dimodifikasi, yaitu meja belajar dengan

pinggirannya diberi pembatas agar buku tidak merosot dan kursi belajar

yang dapat di stel-stel sesuai dengan kebutuhan serta menggunakan sabuk

pengaman dan sandaran yang tegak lurus.

5) Papan tulis yang dimodifikasi, terdiri dari white board yang dapat dirubah-

rubah posisinya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan anak dalam

menulis apakah posisinya duduk, berdiri, atau berbaring.

B. Evaluasi

1. Sebutkan 5 alat yang digunakan dalam latihan gerak!

2. Sebutkan 4 alat yang dipakai anak untuk bergerak!

3. Sebutkan salah satu alat yang dimodifikasi untuk memudahkan anak

dalam bergerak!

C. Rambu-rambu Jawaban

1. Crowler, Wallbar, Parallel Bars, Walker, dan Crutch

2. Brace, Splint, Milwauke Brace, dan Prothese

3. Head Pointer

Page 45: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

45

D. Tes Formatif

Pilih salah satu jawaban yang anda anggap paling tepat dibawah ini, kemudian

lingkari huruf didepan jawaban yang paling tepat tersebut!

1. Pernyataan di bawah ini yang merupakan prinsip umum pelaksanaan Bina

Diri pada Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yaitu:

a. Assesmen b. Kemandirian

c. Analisa Tugas d. Semua benar

2. Aspek yang dibutuhkan oleh Anak Tunanetra agar dapat mempertahankan

kehidupannya ditengah masyarakat adalah:

a. Community survival skill b. Personal care skill

c. Interpersonal competence skill d. Keterampilan pekerjaan

3. Pengertian dari gerak adalah:

a. Proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain

b. Proses perpindahan dari satu tempat ke tempat lain untuk mencapai

tujuan.

c. Gerak merupakan suatu bagan atau skema yang dapat dimengerti oleh

akal budi.

d. Gerak bersifat materiil.

4. Proses terjadinya gerakan pada manusia dimulai dari adanya:

a. Stimulus atau rangsangan c. Afektor

b. Reseptor d. Efektor

Page 46: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

46

5. Prinsip-prinsip perkembangan gerak dimulai dari:

a. Bagian proksimal menuju ke bagian distal

b. Sikap ekstensi menuju ke sikap fleksi

c. Kemampuan control badan baru kepala

d. Kemampuan menggerakkan siku dan tangan baru bahu

6. Gerakan yang memerlukan koordinasi dengan ruang dan benda di sekitarnya

disebut:.

a. Gerak kasar (gross motor) b. Gerak halus (fine motor)

c. Gerak manipulatif d. Gerak non-manipulatif

7. Urutan gerak dasar tubuh dimulai dari gerakan:

a. Telentang, miring, dst b. Tengkurep, berguling, dst

c. Merayap, merangkak, dst d. Duduk, berdiri, dst

8. Gerakan memperkecil sudut diantara dua bagian rangka dalam bidang

sagital disebut gerak:

a. Fleksi b. Ekstensi

c. Adduksi d. Abduksi

9. Yang termasuk gerak kasar (gross motor) pada pernyataan dibawah ini

adalah:

a. Melempar bola b. Menendang bola

c. Memukul bola d. Menangkap bola

Page 47: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

47

10. Kelainan pola gerak akibat kelainan dari komponen alat gerak terjadi pada:

a. Polio b. Cerebral Palsy

c. Amputasi d. Bawaan sejak lahir

11. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan pada saat menciptakan pola gerak

yang benar adalah:

a. Ruangan tempat bergerak b. Anggota tubuh yang digerakkan

c. Tenaga dan kecepatan d. Semua benar

12. Latihan penguatan otot disebut juga:

a. Flexibility b. Strength

c. Relaxation d. Endurance

13. Latihan joging, berjalan dan berenang termasuk jenis latihan:

a. Strength b. Flexibility

c. Relaxation d. Endurance

14. Tujuan dari pengajaran bina gerak adalah agar siswa yang mengalami

gangguan motorik mampu:

a. Menggerakkan ototnya dengan serasi

b. Melakukan gerakan sesuai dengan fungsinya

c. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan

d. Semua benar

Page 48: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

48

15. Yang bukan fungsi dari pengajaran bina gerak adalah:

a. Mengembangkan kemampuan anggota badan yang mengalami kesulitan

bergerak agar dapat berfungsi optimal

b. Melatih siswa secara berkesinambungan agar mampu mengatasi

kebutuhan hidupnya

c. Membina siswa untuk memahami hubungan antara guru dengan

pribadinya berkonsentrasi pada pelajaran

d. Melatih siswa agar terjalin hubungan secara harmonis

16. Yang bukan merupakan lingkup materi kajian bina gerak adalah:

a. Gerak control kepala b. Gerak anggota tubuh

c. Menolong diri sendiri d. Mobilitas

17. Langkah kegiatan pengajaran bina gerak adalah:

a. Semua gerak sendi diajarkan sesuai dengan gerakan normal

b. Urutan gerakannya dijadikan analisis tugas

c. Menggunakan alat bantu modifikasi

d. Semuanya benar

18. Prosedur kegiatan bina gerak dimulai dari kegiatan:

a. Pembuatan program b. Assesmen gerak

c. Menyesuaikan dengan kurikulum d. Penilaian

Page 49: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

49

19. Tujuan assesmen gerak adalah:

a. Mengetahui kekuatan otot-otot

b. Mengetahui luas daerah gerak sendi

c. Mengetahui kemampuan gerak dasar tubuh

d. Semua benar

20. Alat untuk mengukur luas daerah gerak sendi dinamakan:

a. Audiometer b. Thermometer

c. Goniometer d. Barometer

21. Assesmen gerak untuk mengetahui luas daerah gerak sendi atau range of

motion (ROM) digunakan:

a. Teknik observasi b. Teknik wawancara

c. Metode tes d. Muscle Testing

22. Apabila ada kontraksi otot dan dapat menggerakkan sendi tetapi

gerakannya tidak dapat melawan gravitasi bumi, maka otot tersebut nilainya:

a. 1 b. 2

c. 3 d. 4

23. Pernyataan di bawah ini adalah ruang lingkup assesmen gerak, KECUALI:

a. Data tentang kekuatan otot-otot

b. Data tentang luas daerah gerak sendi

c. Data tentang kemampuan kognitif

Page 50: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

50

d. Data tentang kemampuan gerak dasar tubuh

24. Perumusan program assesmen dilakukan pada tahap:

a. Persiapan b. Pelaksanaan

c. Penentuan d. Tindak Lanjut

25. Di bawah ini adalah rambu-rambu dalam merumuskan tujuan pembelajaran,

KECUALI:

a. Harus ada dalam batas kemampuan siswa untuk mencapainya

b. Diprioritaskan yang dicapai adalah kemampuan praktis dan fungsional

c. Harus sesuai dengan usia mental siswa

d. Harus sesuai dengan usia kronologis siswa untuk kognitifnya

26. Rambu-rambu dalam memilih materi pengajaran bina gerak hendaknya:

a. Harus mendukung tercapainya tujuan

b. Harus berada dalam batas kemampuan siswa untuk mempelajarinya

c. Perlu mengembangkan alat-alat bantu relajar yang menarik dan mudah

dikelola

d. a, b, dan c benar

27. Strategi atau metode yang digunakan untuk menyampaikan materi harus

sesuai dengan:

a. Kemampuan atau tujuan yang ingin dicapai

b. Materi pelajaran

c. Evaluasi pembelajaran

Page 51: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

51

d. Memudahkan guru mengajar

28. Alat untuk latihan gerakan merangkak yaitu:

a. Walker b. Crowler

c. Wallbars d. Parallel Bars

29. Foot placement lader adalah alat untuk latihan gerakan:

a. Merambat b. Melangkah

c. Berjalan d. Berlari

30. Alat yang dipakai anak untuk membantu berjalan disebut:

a. Brace b. Spalk

c. Prothese d. Splint

F. Kunci Jawaban

1. d 2. c 3. b 4. a 5. a 6. c 7. a 8. a 9. b 10. b

11. d 12. b 13. d 14. d 15. c 16. c 17. d 18. b 19. d 20. c

21. c 22. b 23. c 24. a 25. d 26. d 27. a 28. b 29. b 30. a

Page 52: Bab I BINA GERAK BAGI ANAK YANG MENGALAMI KELAINAN …file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PEND._LUAR_BIASA/195310141987032... · Kelainan alat gerak adalah kelainan komponen alat gerak

52

G. Daftar Pustaka

Edwards, J.W. 1952. Orthopaedic Appliances Atlas. Michigan: Incorporated Ann

Arbor.

Idris, Ferial H, dan Rasyid, Nagar. 1987. Ambulasi Penca Gangguan Gerak.

Bandung: YPAC.

Simposium. 1991. Latihan Gerak Pada Anak Balita Untuk Meningkatkan

Kualitas Belajar. Bandung : Yayasan Suryakanti, Goethe Institut.

Werner, David. 1987. Disable Village Children. USA: The Herperian

Foundation.

WHO, 1983. Training Disable People In The Community. USA: WHO.