askep editing pertusis

4
A. Diagnosa I 1.Gangguan pola nafas tidak efektif b/d obstruksi pada jalan nafas. Tujuan: Pola nafas efektif selama serangan batuk berulang dengan kriteria hasil: penumpukan sekret tidak ada, frekuensi anak normal: 25 / 30 menit. Intervensi Rasionalisasi 1. Kontrol pernafasan, jika perlu buat nafas buatan 1. Untuk mengetahui frekuensi pernapasan anak dan menghindari terjadinya kesulitan anak untuk bernapas. 2.Dudukkan anak dan ditopang bila batuk bekepanjangan 2. Untuk memudahkan anak untuk batuk produktif agar sekret dapat keluar dan anak tidak menjadi muntah 3. Beri minum hangat yang banyak 3. Dengan minum air hangat dapat membantu melancarkan sekret sehingga mudah

Upload: mus-lem

Post on 25-Nov-2015

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

A. Diagnosa I

1. Gangguan pola nafas tidak efektif b/d obstruksi pada jalan nafas.

Tujuan:

Pola nafas efektif selama serangan batuk berulang dengan kriteria hasil: penumpukan sekret tidak ada, frekuensi anak normal: 25 / 30 menit.

IntervensiRasionalisasi

1. Kontrol pernafasan, jika perlu buat nafas buatan

1. Untuk mengetahui frekuensi pernapasan anak dan menghindari terjadinya kesulitan anak untuk bernapas.

2.Dudukkan anak dan ditopang bila batuk bekepanjangan

2. Untuk memudahkan anak untuk batuk produktif agar sekret dapat keluar dan anak tidak menjadi muntah

3. Beri minum hangat yang banyak

3. Dengan minum air hangat dapat membantu melancarkan sekret sehingga mudah dikeluarkan

4. Beri obat expectorant sesuai anjuran

4. Obat expectorant dapat mengencerkan sputum sehingga mudah dikeluarkan.

Diagnosa II2.Gangguan kebutuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b/d anorexia dan muntah.

Tujuan:

Kebutuhan nutrisi dan cairan untuk terpenuhi selama masa serangan dengan kriteria hasil:

Makanan yang disajikan habis

Berat badan anak tidak berkurang lagi tetapi bertambah

IntervensiRasionalisasi

1.Beri makan sedikit tapi sering dan makanan tidak boleh kering1. Untuk mengurangi kaheksia karena pasien dengan batuk rejan sering menjadi kaheksia dan perlu diingat bahwa makanan tidak boleh kering, digoreng atau yang terlalu asin karena dapat merangsang batuk. Usahakan pada setiap keadaan tenang memberikan makanan apa saja yang bergizi, misal: makanan kecil yang dapat dimasukkan susu.

2.Beri susu atau ASI (jika pasien bayi) sehabis serangan batuk dan muntah.

2. Karena anak dalam keadaan anorexia pemberian susu akan lebih baik disamping dari buah-buahan perlu diingat susu tidak boleh terlalu manis karena dapat merangsang batuk.