artikel sia
DESCRIPTION
siaTRANSCRIPT
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro
164
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)
(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)
Frimario Firmawan
MarsonoUniversitas Diponegoro
ABSTRACTSeveral previous researches attempt to examine factors which influence system usage, those are online banking using TAM model (technology acceptance model)with two main construct, perceived usefulness and perceived ease of use. Therefore, this research attempt to develop TAM model by adding variables: perceived enjoyment, security and privacy, internet connection, and amount of information. The purpose of this research is to test the influence of each factors to system usage empirically. Data which are used are primary data by using questionnaire. Samples are taken from Mandiri bank consumers in Semarang. The result of this research are: (1) perceived usefulness significantly influences system usage; (2) perceived ease of use does not significantly influence system usage; (3) perceived enjoyment significantly influences system usage; (4) security and privacy significantly influences system usage; (5) internet connection significantly influences system usage; and (6) amount of information significantly influences system usage.
Keywords :perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security and privacy, internet connection, amount of information, and system usage.
PENDAHULUAN
Perkembangan teknologi informasi
(TI) saat ini banyak memberikan kemudahan
pada berbagai aspek kegiatan bisnis (Mc.
Leod, 1997). Teknologi informasi merupakan
bagian dari sistem informasi. TI merujuk
pada teknologi yang digunakan dalam
menyampaikan maupun mengolah informasi.
Teknologi berperan sebagai tools atau alat
bantu dalam pembuatan keputusan bisnis pada
berbagai fungsi maupun peringkat manajerial
sehingga perusahaan dapat memiliki
kemampuan bersaing di pasar.
Kelangsungan hidup perusahaan
sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk
bersaing di pasar. Kemampuan bersaing ini
dapat menciptakan sustainable competitive
advantage. Menurut Dehning dan Stratopoulos
(2002) dalam Pikkarainen, et. al. (2004),
sustainable competitive advantage adalah
melakukan aktivitas usaha lebih baik daripada
pesaing. Kemampuan bersaing memerlukan
strategi yang dapat memanfaatkan semua
kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup
kelemahan dan menetralisasi hambatan
strategis dalam dinamika bisnis yang
dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila
manajemen mampu melakukan pengambilan
keputusan yang didasarkan pada informasi
yang berkualitas.
-
165Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180
Informasi yang berkualitas akan
terbentuk dari adanya sistem informasi (SI)
yang dirancang dengan baik. Menurut Rockart
(1988), sistem informasi mempunyai peran
penting karena dapat menjadi senjata strategis
bagi suatu perusahaan dalam memperoleh
keunggulan bersaing. Pemanfaatan sistem
informasi dapat membantu perusahaan untuk
dapat memiliki nilai tambah (value added)
karena dapat memberikan keleluasaan bagi
perusahaan untuk berkreasi dalam berbagai
kegiatan, seperti transaksi bisnis, kemitraan
bisnis, bahkan penciptaan bisnis baru.
Kontribusi sistem informasi (SI) dalam
menciptakan nilai tambah bagi perusahaan
merupakan salah satu isu kontemporer di
bidang economics of information technology.
Baiq Anggun (2007) dalam Handayani
(2007) menjelaskan bahwa SI dapat
memperbaiki produktivitas, profitabilitas,
dan kualitas operasi. Suatu pemrosesan data
akan mengalami perubahan dari manual
ke otomatisasi apabila perusahaan dapat
memanfaatkan SI (Sunarta, 2005 dalam
Handayani, 2007). SI memberi peluang
untuk meningkatkan atau menstransformasi
produk, jasa, pasar, proses kerja dan hubungan
bisnis (Sambamurty dan Zmud, 1999 dalam
Handayani, 2007).
Sistem informasi (SI) juga berperan
penting dalam bidang akuntansi. Dalam
konteks riset sistem akuntansi, teknologi
diartikan sebagai system computer (hardware,
software dan data) yang disediakan untuk
membantu pemakaian dalam tugastugas
akuntansi (Goodhue dan Thompson, 1995
dalam Pikkarainen, 2004). Dalam kaitannya
dengan kinerja manajerial, SI memberikan
kemudahankemudahan dalam mengolah,
mengelola, dan menyajikan informasi
keuangan maupun nonkeuangan dengan
dukungan suatu sistem informasi. Selain
itu, SI juga bermanfaat bagi pelanggan,
yaitu mempermudah akses pelanggan untuk
memperoleh informasi seputar perusahaan
maupun mempermudah transaksi, baik
pembayaran tagihan, transfer uang, dan lain
lain.
Kontribusi sistem informasi (SI)
yang besar bagi perusahaan telah mendorong
perusahaan untuk menggunakan SI termasuk
di dalam dunia perbankan. SI telah banyak
diimplementasikan pada berbagai layanan
produk perbankan. Terdapat bermacam
macam bentuk layanan produk berbasis SI
pada perusahaan perbankan, diantaranya sms-
banking, call center, dan internet banking
dengan berbagai layanan jasa, seperti cek
informasi saldo, transfer uang, pembayaran
tagihan telepon, pembayaran rekening listrik,
dan lainlain.
Pada dasarnya SI telah diimplementasi
kan di banyak perusahaan dengan biaya yang
besar, namun masalah yang timbul adalah
penggunaan yang masih rendah terhadap SI
secara kontinyu. Rendahnya penggunaan SI
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro
166
diidentifikasikan sebagai penyebab utama
yang mendasari terjadinya productivity
paradox yaitu investasi yang mahal di bidang
sistem tetapi menghasilkan return yang rendah
(Venkatesh dan Davis 2000). Productivity
paradox ini menandakan bahwa SI dalam
perusahaan tidak efektif. Banyak faktor
yang dapat mengakibatkan SI tidak efektif,
diantaranya berasal dari pengguna (user)
maupun SI itu sendiri.
Beberapa penelitian mencoba untuk
meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi
penggunaan sistem informasi (system usage).
Davis (1989) mengembangkan model
technology acceptance model (TAM) untuk
meneliti faktorfaktor determinan dari peng
gunaan SI oleh pengguna. Menurut Davis
(1989), penggunaan SI dipengaruhi oleh minat
(intention) pemanfaatan SI, yang mana minat
(intention) tersebut dipengaruhi oleh perceived
usefulness dan perceived ease of use.
Thompson (1991) menyatakan bahwa
terdapat faktor sosial, affect, kesesuaian tugas,
konsekuensi jangka panjang, serta hubungan
negatif berpengaruh signifikan positif
terhadap penggunaan SI. Hasil penelitian
yang lain menunjukkan bahwa kondisi yang
memfasilitasi pemakai berpengaruh negatif
terhadap penggunaan SI.
Venkatesh dan Moris (2000) melakukan
penelitian untuk melihat perbedaan gender
terhadap faktor sosial dan peran mereka dalam
penerimaan teknologi dan perilaku pemakai
dengan model technology acceptance model
(TAM). Objek penelitian adalah perusahaan
bidang komunikasi, hiburan, perbankan,
dan administrasi publik yang menggunakan
SI secara wajib (mandatory) dan sukarela
(voluntary). Penelitian dilakukan untuk
mereview dan menggabungkan beberapa
model penerimaan SI dan menghipotesiskan
ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha,
dan faktor sosial mempunyai pengaruh
terhadap minat pemanfaatan SI sedangkan
minat pemanfaatan SI dan kondisi yang
memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap
penggunaan SI. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa minat pemanfaatan SI dan kondisi yang
memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap
penggunaan SI.
Pikkarainen, et. al. (2004) meneliti
faktorfaktor yang mempengaruhi penerimaan
Sistem online banking oleh pelanggan
pada perusahaan perbankan di Finlandia.
Variabel yang digunakan adalah perceived
usefulness, perceived ease of use, perceived
enjoyment, security dan privacy, internet
connection, dan amount of information. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perceived
usefulness, perceived ease of use, perceived
enjoyment, security dan privacy, dan amount
of information memiliki pengaruh terhadap
penerimaan sistem online banking. Sedangkan
internet connection tidak berpengaruh
signifikan terhadap penerimaan sistem online
banking.
-
167Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180
Handayani (2007) meneliti faktor
faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem
informasi pada perusahaan manufaktur di
Bursa Efek Jakarta (BEJ). Data yang digunakan
adalah data primer yang diperoleh dari pengisian
kuesioner. Sebanyak 83 kuesioner kembali
dari 300 yang dikirim dan 60 kuesioner yang
dapat diolah. Analisis yang digunakan adalah
teknik analisis regresi linier berganda. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa kondisi yang
memfasilitasi pemakai berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan sistem informasi
dan minat pemanfaatan sistem informasi tidak
berpengaruh terhadap penggunaan sistem
informasi.
Penelitian ini berusaha untuk meng
analisis faktorfaktor yang berpengaruh
terhadap kesuksesan penggunaan sistem
informasi (system usage) oleh nasabah
pada perusahaan Bank Mandiri. Penelitian
ini merupakan replikasi dari penelitian
Pikkarainen (2004). Penelitian ini layak
dilakukan karena untuk memverifikasi apakah
teori tentang faktorfaktor yang mempengaruhi
kesuksesan penggunaan sistem informasi
(system usage) oleh nasabah dengan setting
obyek penelitian yang berbeda memperoleh
hasil yang sama atau berbeda.
Perbedaan penelitian ini dengan
penelitian Pikkarainen (2004) adalah setting
penelitian. Penelitian Pikkarainen (2004)
dilakukan di Finlandia, sedangkan penelitian
ini dilakukan di Indonesia.
Beberapa penelitian terdahulu
menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor
yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan
sistem informasi (system usage). Penelitian
tentang faktorfaktor yang berpengaruh
terhadap kesuksesan penggunaan sistem
informasi (system usage) menarik dilakukan
karena untuk mencoba memverifikasi teori
tentang faktorfaktor yang mempengaruhi
kesuksesan penggunaan sistem informasi
(system usage). Selanjutnya, rumusan
pertanyaan penelitian dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut:
1. Apakah perceived usefulness (PU)
berpengaruh terhadap penggunaan
sistem informasi (system usage)?
2. Apakah perceived ease of use (PEOU)
berpengaruh terhadap penggunaan
sistem informasi (system usage)?
3. Apakah perceived enjoyment (PE)
berpengaruh terhadap penggunaan
sistem informasi (system usage)?
4. Apakah security dan privacy
berpengaruh terhadap penggunaan
sistem informasi (system usage)?
5. Apakah kualitas internet connection
berpengaruh terhadap penggunaan
sistem informasi (system usage)?
6. Apakah amount of information
berpengaruh terhadap penggunaan
sistem informasi (system usage)?
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro
168
TINJAUAN PUSTAKA DAN
PENGEMBANGAN HIPOTESIS
Landasan Teori
Teori Atribusi
Teori atribusi di dalam akuntansi
keperilakuan, mempelajari proses bagaimana
seseorang menginterpretasikan suatu peristiwa,
alasan, atau sebab perilakunya (Ikhsan dan
Ishak, 2005). Teori ini dikembangkan oleh
Fritz Heider yang berargumentasi bahwa
perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi
antara kekuatan internal (internal forces),
yaitu faktorfaktor yang berasal dari dalam diri
seseorang, seperti kesulitan dalam pekerjaan
atau keberuntungan (Ikhsan dan Ishak, 2005).
Berdasarkan hal tersebut, seseorang akan
termotivasi untuk memahami lingkungannya
dan sebabsebab kejadian tertentu.
Dalam bukunya, Ikhsan dan
Ishak (2005) menjelaskan bahwa teori ini
diterapkan di dalam riset keperilakuan dengan
menggunakan variabel tempat pengendalian
(locus of control). Variabel tersebut terdiri dari
dua komponen, yaitu tempat pengendalian
internal (internal locus of control) dan tempat
pengendalian eksternal (external locus of
control). Internal locus of control adalah
perasaan yang dialami oleh seseorang bahwa
dia mampu secara personal mempengaruhi
kinerja serta perilakunya melalui kemampuan,
keahlian, dan usahanya. Sementara external
locus of control adalah perasaan yang dialami
oleh seseorang bahwa perilakunya dipengaruhi
oleh faktorfaktor di luar kendalinya.
Technology Acceptance Model (TAM)
Model Technology Acceptance Model
(TAM) yang dikembangkan oleh Davis F.D
(1989) merupakan salah satu model yang
paling banyak digunakan dalam penelitian
Sistem Informasi (SI) karena model ini lebih
sederhana dan mudah diterapkan. Model TAM
sebenarnya diadopsi dari model The Theory of
Reasoned Action (TRA), yaitu teori tindakan
yang beralasan yang dikembangkan oleh
Fishbe dan Ajzen (1975), dengan satu premis
bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap
suatu hal akan menentukan sikap dan perilaku
orang tersebut. Teori ini membuat model
perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari
tujuan perilaku. Tujuan perilaku ditentukan
oleh sikap atas perilaku tersebut. Oleh karena
itu, dapat dipahami bahwa reaksi dan persepsi
pengguna SI akan mempengaruhi sikapnya
dalam penerimaan penggunaan SI.
Model TAM menempatkan faktor
sikap dari tiaptiap perilaku pengguna dengan
dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness)
dan kemudahan penggunaan (ease of use)
sebagai instrumen untuk menjelaskan varians
pada minat pengguna (users intention).
Kemanfaatan (usefulness) didefinisikan
sebagai tingkat kepercayaan pengguna
bahwa dengan menggunakan sistem, maka
akan dapat meningkatkan kinerja mereka.
Sedangkan kemudahan penggunaan (ease of
use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan
-
169Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180
pengguna bahwa sistem dapat digunakan
dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri.
Kedua variabel model TAM tersebut dapat
menjelaskan aspek keperilakuan pengguna
(Davis et al, 1989). Kedua variabel tersebut
memiliki determinan yang tinggi dan validitas
yang sudah teruji secara empiris (Davis,1989).
Model TAM yang dikembangkan
dari teori psikologis menjelaskan perilaku
pengguna SI, yang berlandaskan pada
kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat
(intention) dan hubungan perilaku pengguna
(user behavior relationship). Tujuan model ini
adalah untuk menjelaskan faktorfaktor utama
dari perilaku pengguna SI tehadap penerimaan
penggunaan SI itu sendiri. Model TAM secara
lebih terperinci menjelaskan penerimaan SI
oleh pengguna (user) dengan dimensidimensi
tertentu.
Model TAM telah banyak diuji di
dalam banyak penelitian (seperti, Davis, 1989;
Davis, et. al., 1989; Mathieson, 1991; Adams,
et. al., 1992; Davis, 1993; Segars dan Grover,
1993; Taylor dan Todd, 1995), hasilnya model
TAM secara konsisten mampu menjelaskan
jumlah yang signifikan (sekitar 40 %) dari
minat dan perilaku penggunaan. Penggunaan
SI telah dipahami di dalam banyak penelitian
sebagai penerimaan pengguna atas SI (Davis,
et. al., 1989; Davis, 1993; AlGahtani, 2001).
Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan
SI merupakan indikator dari penerimaan
SI. Terdapat banyak variabel konstruk yang
dikembangkan dengan menggunakan model
TAM pada beberapa penelitian terdahulu
untuk menjelaskan faktorfaktor yang
mempengaruhi penggunaan SI.
Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis dalam
penelitian ini adalah tentang analisis faktor
faktor yang mempengaruhi penggunaan
sistem informasi (system usage). Penelitian ini
menggunakan metode penelitian Pikkarainen
(2004).
Variabel penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah variabel dependen,
yaitu penggunaan sistem informasi (system
usage). Sedangkan variabel independen, yaitu
kemanfaatan yang dipersepsikan (perceived
usefulness), kemudahan penggunaan yang
dipersepsikan (perceived ease of use),
kesenangan yang dipersepsikan (perceived
enjoyment), keamanan dan kerahasiaan
(security and privacy), koneksi internet
(internet connection), serta jumlah informasi
(amount of information).
Hubungan masingmasing variabel
independen terhadap variabel dependen adalah
jika seseorang mempercayai dan merasakan
bahwa penggunaan SI telah memberikan
manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian
prestasi kerjanya, mudah untuk dioperasikan,
menyenangkan, transaksi yang digunakan
adalah aman dan rahasia, akses koneksinya
cepat, jumlah informasi tersedia banyak, maka
tingkat penggunaan SI oleh pengguna akan
tinggi.
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro
170
Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis
sebagai penerimaan pengguna atas SI
(Davis, et al., 1989; Davis, 1993; Al-
Gahtani, 2001). Hal ini menunjukkan
bahwa penggunaan SI merupakan
indikator dari penerimaan SI. Terdapat
banyak variabel konstruk yang
dikembangkan dengan menggunakan
model TAM pada beberapa penelitian
terdahulu untuk menjelaskan faktor-faktor
yang mempengaruhi penggunaan SI.
Kerangka Pemikiran Teoritis
Kerangka pemikiran teoritis dalam
penelitian ini adalah tentang analisis
faktor-faktor yang mempengaruhi
penggunaan sistem informasi (system
usage). Penelitian ini menggunakan
metode penelitian Pikkarainen (2004).
Variabel penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah variabel
dependen, yaitu penggunaan sistem
informasi (system usage). Sedangkan
variabel independen, yaitu kemanfaatan
yang dipersepsikan (perceived usefulness),
kemudahan penggunaan yang
dipersepsikan (perceived ease of use),
kesenangan yang dipersepsikan (perceived
enjoyment), keamanan dan kerahasiaan
(security and privacy), koneksi internet
(internet connection), serta jumlah
informasi (amount of information).
Hubungan masing-masing variabel
independen terhadap variabel dependen
adalah jika seseorang mempercayai dan
merasakan bahwa penggunaan SI telah
memberikan manfaat terhadap pekerjaan
dan pencapaian prestasi kerjanya, mudah
untuk dioperasikan, menyenangkan,
transaksi yang digunakan adalah aman dan
rahasia, akses koneksinya cepat, jumlah
informasi tersedia banyak, maka tingkat
penggunaan SI oleh pengguna akan tinggi.
Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis
Kemanfaatan yang dipersepsikan
Penggunaan Sistem Informasi (System
Usage)
Kemudahaan penggunaan yang dipersepsikan
(Perceived Ease of Use)
Kesenangan yang dipersepsikan (Perceived Enjoyment)
Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy)
Koneksi Internet (Internet Connection)
Jumlah Informasi (The Amount of Information)
H1
H2
H3
H4
H5
H6
Hipotesis
Pengaruh Kemanfaatan yang Dipersepsikan
(Perceived Usefulness) Terhadap
Penggunaan Sistem Informasi (System
Usage)
Hasil penelitian Venkantesh (2000)
tentang faktorfaktor yang mempengaruhi
penggunaan SI menunjukkan bahwa perceived
usefulness berpengaruh signifikan positif
terhadap penggunaan SI. Wang (2003)
meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi
user acceptance sistem internet banking di
Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perceived usefulness berpengaruh terhadap
user acceptance sistem internet banking.
Pikkarainen (2004) meneliti tentang faktor
faktor yang mempengaruhi behavioral intention
penggunaan online banking di Finlandia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perceived
usefulness berpengaruh signifikan positif
terhadap behavioral intention. Selanjutnya,
Handayani (2007) meneliti tentang faktor
faktor yang mempengaruhi minat pemakaian
SI dan penggunaan SI di Indonesia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perceived
usefulness berpengaruh signifikan positif
terhadap penggunaan SI.
Berdasarkan beberapa definisi dan
telaah literatur diatas dapat disimpulkan
bahwa kemanfaatan penggunaan SI dapat
diketahui dari kepercayaan pengguna SI
dalam memutuskan penerimaan SI, dengan
satu kepercayaan bahwa penggunaan SI
tersebut memberikan kontribusi positif bagi
penggunanya. Seseorang mempercayai
dan merasakan dengan menggunakan SI
sangat membantu dan mempertinggi prestasi
kerja yang akan dicapainya. Hal ini dapat
-
171Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180
diartikan bahwa orang tersebut mempercayai
penggunaan SI telah memberikan manfaat
terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi
kerjanya. Berdasarkan uraian di atas, maka
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :H1: Kemanfaatan yang dipersepsikan
(perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).
Pengaruh Kemudahan Penggunaan yang
Dipersepsikan (Perceived Ease of Use)
Terhadap Penggunaan Sistem Informasi
(System Usage)
Davis (1989) mendefinisikan ke-
mudahan penggunaan (ease of use) sebagai
suatu tingkatan dimana seseorang percaya
bahwa sistem informasi (SI) dapat dengan
mudah dipahami. Menurut Goodwin (1987);
Silver (1988); dalam Adam, et. al. (1992),
intensitas penggunaan dan interaksi antara
pengguna (user) dengan sistem juga dapat
menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem
yang lebih sering digunakan menunjukkan
bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih
mudah dioperasikan, dan lebih mudah
digunakan oleh penggunanya.
Penelitian Davis, et. al. (1989) men
coba untuk mengembangkan memvalidasi
pengaruh perceived usefulness dan perceived
ease of use terhadap penggunaan SI. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perceived
ease of use berpengaruh signifikan positif
terhadap penggunaan SI. Agarwal dan Prasad
(1997) meneliti hubungan antara innovation
characteristic dan perceived voluntariness,
dan acceptance behavior. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ease of use bukan
merupakan determinan dari current use.
Hu, et. al. (1999) meneliti tentang
aplikasi model technology acceptance model
(TAM) dalam menjelaskan physical decision
untuk menerima telemidicine technology.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
perceived ease of use tidak berpengaruh
terhadap attitude dan intention. Venkantesh
dan Davis (2000) meneliti tentang faktorfaktor
yang mempengaruhi user acceptance. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perceived ease
of use berpengaruh signifikan positif terhadap
user acceptance.
Wang, et. al. (2003) meneliti
tentang faktorfaktor yang mempengaruhi
user acceptance sistem internet banking
di Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa perceived ease of use berpengaruh
signifikan positif terhadap user acceptance.
Pikkarainen (2004) meneliti tentang faktor
faktor yang mempengaruhi penggunaan
sistem online banking di Finlandia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa perceived
ease of use berpengaruh signifkan positif
terhadap penggunaan sistem online banking.
Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan
hipotesis penelitian sebagai berikut :H2: Kemudahan penggunaan yang
dipersepsikan (perceived ease of
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro
172
use) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).
Pengaruh Kesenangan yang Dipersepsikan
(Perceived Enjoyment) Terhadap
Penggunaan Sistem Informasi (System
Usage)
Perceived enjoyment berarti bahwa
segala aktivitas penggunaan SI dipersepsikan
sangatlah menyenangkan (Davis, et. al., 1992).
Karakteristik perceived enjoyment mirip
seperti perceived usefulness, yaitu motivasi
penggunanya. Akan tetapi, berbeda dengan
perceived usefulness yang dilihat sebagai
motivasi yang ekstrinsik, perceived enjoyment
dilihat sebagai motivasi yang intrinsik untuk
menggunakan SI.
Beberapa hasil penelitian tentang
perceived enjoyment (seperti misalnya: Davis,
et. al., 1992; Igbaria, et. al., 1995; Teo, et.
al., 1999; Pikkainen, 2004) menunjukkan
bahwa perceived enjoyment mempengaruhi
minat penggunaan SI secara signifikan. Hasil
penelitian Igbaria, et. al., 1995 menunjukkan
bahwa perceived enjoyment berhubungan
positif dengan waktu penggunaan SI,
tetapi tidak berhubungan dengan frekuensi
penggunaan SI atau banyaknya tugas yang
terselesaikan. Berbeda dengan hasil penelitian
Igbaria, et. al., 1995, hasil penelitian Teo,
et. al., 1999 menunjukkan bahwa perceived
enjoyment berhubungan positif dengan
frekuensi penggunaan SI dan penggunaan
harian SI. Berdasarkan uraian di atas, maka
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :H3: Kesenangan yang dipersepsikan
(perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).
Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan
(Security and Privacy) Terhadap
Penggunaan Sistem Informasi (System
Usage)
Seiring maraknya kejahatan internet,
keamanan dan kerahasiaan menjadi hal yang
sangat penting dalam penggunaan internet.
Isu keamanan dan kerahasiaan menjadi isu
yang paling diperhatikan oleh pengguna
dalam penggunaan SI. Umumnya, pengguna
tidak ingin memberikan informasi pribadi,
seperti misalnya nomor kartu kredit melalui
telepon atau internet. Kebanyakan pengguna
tidak memahami betul risiko keamanan dan
kerahasiaan dari internet banking. Pengguna
beranggapan bahwa pihak bank telah
memperhatikan keamanan dan kerahasiaan
mereka, padahal pengguna tidak mengetahui
seberapa kuatnya keamanan dan kerahasiaan
SI dari internet banking. Belum tentu sebuah
bank yang besar, keamanan dan kerahasiaan
nasabah terlindungi dengan baik.
Menurut Westin dan Maurici (1998)
isu security and privacy merupakan kendala
bagi penggunaan SI. Hasil penelitian Barones
dan Louis (1998) menunjukkan bahwa
security dan privacy berpengaruh terhadap
-
173Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180
penggunaan SI. Serupa dengan hasil penelitian
Pikkarainen (2004) menunjukkan bahwa
security dan privacy berpengaruh positif
terhadap penggunaan SI. Berdasarkan uraian
di atas, maka diajukan hipotesis penelitian
sebagai berikut :H4: Keamanan dan kerahasiaan (security
and privacy) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).
Pengaruh Koneksi Internet (Internet
Connection) Terhadap Penggunaan Sistem
Informasi (System Usage)
Proses informasi ini sangat berkaitan
dengan kualitas pemrosesannya. Pentingnya
kualitas dan kelayakan internet connection
juga merupakan faktor yang mempengaruhi
pengguna dalam menggunakan sistem
informasi (SI). Jika dalam memproses suatu
informasi, internet connection membutuhkan
waktu yang lama, maka pengguna akan merasa
tidak nyaman untuk mengakses informasi
pada SI. Jika pengguna tersebut sudah merasa
tidak nyaman, maka selanjutnya pengguna
tidak akan menggunakan SI. Begitu juga
sebaliknya, jika internet connection hanya
membutuhkan waktu yang relatif singkat,
maka pengguna akan merasa nyaman untuk
menggunakan SI. Oleh karena itu, tanpa
adanya internet connection yang baik, maka
tingkat penggunaan SI tidaklah mungkin
tinggi.
Hasil penelitian Sathye (1999)
tentang faktorfaktor yang mempengaruhi
penggunaan sistem online banking
menunjukkan bahwa koneksi internet (internet
connection) merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi penggunaan sistem online
banking. Berbeda dengan hasil penelitian
Sathye (1999), hasil penelitian Pikkarainen
(2004) menunjukkan bahwa internet
connection tidak berpengaruh signifikan
terhadap penggunaan sistem online banking di
Finlandia.
Berdasarkan uraian di atas, maka
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :H5: Koneksi internet (internet connection)
berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).
Pengaruh Jumlah Informasi (Amount of
Information) Terhadap Pengunaan Sistem
Informasi (System Usage)
Jumlah informasi (the amount of
information) adalah jumlah informasi yang
dapat diperoleh pengguna ketika mengakses
sistem informasi (SI). Jika informasi yang
diperoleh pengguna ketika mengakses SI
hanya sedikit, maka pengguna merasa bahwa
SI tidaklah memberikan kemanfaatan. Jika
pengguna merasa SI tidak memberikan
kemanfaatan, maka tingkat penggunaan SI
akan rendah. Begitu juga sebaliknya, jika
jumlah informasi yang dapat diperoleh
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro
174
pengguna ketika mengakses SI itu banyak,
maka pengguna merasa bahwa SI telah
memberikan kemanfaatan, yang pada akhirnya
tingkat penggunaan SI oleh pengguna akan
tinggi.
Hasil penelitian Sathye (1999) tentang
faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan
sistem online banking menunjukkan bahwa
amount of information yang diperoleh
pengguna berpengaruh terhadap penggunaan
sistem online banking. Serupa dengan hasil
penelitian Sathye (1999), hasil penelitian
Pikkarainen (2004) tentang faktorfaktor yang
mempengaruhi penggunaan sistem online
banking di Finlandia menunjukkan bahwa
amount of information berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan sistem online
banking.
Berdasarkan uraian di atas, maka
diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H6: Jumlah informasi (the amount of
information) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).
METODA PENELITIAN
Populasi dalam penelitian ini adalah
nasabah bank Mandiri cabang Semarang.
Alasan penggunaan populasi berupa
perusahaan bank Mandiri adalah karena bank
Mandiri merupakan perusahaan perbankan
terbesar dengan sistem IT terbaik di Indonesia.
Adapun penggunaan lokasi penelitian di
Semarang adalah karena alasan kemudahan
dan biaya pengumpulan data. Adapun sampel
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
nasabah bank Mandiri di Semarang yang
menggunakan layanan internet banking
Mandiri.
Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel
No Variabel Definisi Pengukuran1. Dependen
Penggunaan Sistem Informasi (System Usage)
Intensitas dan atau frekuensi pemakai dalam menggunakan sistem internet banking.
Skala rasio dan Skala likert 5 poin
2. Independen a.
Kemanfaatan yang Dipersepsikan (Perceived Usefulness)
Tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet banking dapat memberikan kontribusi positif bagi pengguna
Skala likert 5 poin
b. Kemudahan Penggunaan yang Dipersepsikan (Perceived Ease of Use)
Tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet banking adalah hal yang mudah untuk digunakan.
Skala likert 5 poin
-
175Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180
No Variabel Definisi Pengukuran
c. Kesenangan yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment)
tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet banking adalah hal yang menyenangkan bagi pengguna.
Skala likert 5 poin
d. Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy)
Layanan perbankan dengan menggunakan internet banking adalah aman dan rahasia.
Skala likert 5 poin
e. Koneksi Internet (Internet Connection)
Kualitas dari proses informasi (kecepatan transfer data baik upload maupun download) dalam mengakses sistem internet banking.
Skala likert 5 poin
f. Jumlah Informasi (Amount of Information)
Jumlah informasi yang dapat diperoleh pengguna ketika mengakses internet banking.
Skala likert 5 poin
Metoda Analisis
Penyelesaian penelitian ini dengan
menggunakan teknik analisis kuantitatif.
Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara
menganalisis suatu permasalahan yang
diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam
penelitian ini, karena jenis data yang digunakan
adalah data kualitatif, maka analisis kuantitatif
dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-
data penelitian ke dalam bentuk angkaangka
dengan menggunakan skala rasio (ratio scale)
dan skala likert 5 poin (5-point likert scale).
Alat analisis yang digunakan dalam penelitian
ini adalah analisis regresi linier berganda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Interpretasi Hasil
Hipotesis Pertama yang diajukan
dalam penelitian ini adalah apakah perceived
usefulness (PU) berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet banking
(USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel
dependen USE seperti ditunjukkan dalam
tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi PU adalah
0,002 yang nilainya di bawah nilai
, maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini
berarti diketahui bahwa PU berpengaruh
signifikan positif terhadap penggunaan
internet banking (USE), sehingga hipotesis
pertama (H1) diterima. Hasil penelitian ini
konsisten dengan hasil penelitian Venkantesh
(2000) dan Pikkarainen (2004), yang mana
PU berpengaruh signifikan positif terhadap
USE. Hal ini berarti bahwa apabila seorang
pengguna sistem informasi atau SI
(nasabah bank Mandiri yang menggunakan
internet banking Mandiri) memiliki persepsi
bahwa internet banking dapat memberikan
kemanfaatan atau hal yang positif, maka
pengguna atau nasabah bank Mandiri akan
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro
176
memutuskan untuk menggunakan SI tersebut
(internet banking Mandiri).
Hipotesis Kedua yang diajukan
dalam penelitian ini adalah apakah perceived
ease of use (PEOU) berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet banking
(USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel
dependen USE seperti ditunjukkan dalam
tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi PEOU
adalah 0,125 yang nilainya di atas nilai
, maka Ho diterima dan HA ditolak.
Hal ini berarti diketahui bahwa PEOU tidak
berpengaruh signifikan positif terhadap
penggunaan internet banking (USE), sehingga
hipotesis kedua (H2) ditolak. Hasil penelitian
ini berbeda dengan hasil penelitian Davis,
et. al. (1989), Venkantesh dan Davis (2000),
Wang, et. al. (2003), dan Pikkarainen (2004),
yang mana PEOU berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet banking
(USE). Hasil penelitian ini serupa dengan
hasil penelitian Hu, et. al. (1999), yang mana
PEOU tidak berpengaruh signifikan positif
terhadap penggunaan SI. Menurut Hu, et.
al. (1999), alasan penolakannya adalah SI
sulit untuk diaplikasikan dan digunakan oleh
pengguna karena adanya keterbatasan sumber
daya manusia. Dalam konteks internet banking
Mandiri, alasan penolakan hipotesis adalah
karena internet banking Mandiri sulit untuk
digunakan karena kerumitan langkahlangkah
dalam operasional internet banking walaupun
telah disediakan tutorial penggunaan
internet banking pada halaman web internet
banking Mandiri. Hal ini dibuktikan dengan
jawaban dari para responden yang menjawab
pertanyaan pertimbangan apa yang mendasari
Bapak/Ibu/Saudara menggunakan internet
banking Mandiri? dengan mayoritas jawaban
responden adalah karena alasan kompleksitas
pekerjaan, bukan karena alasan kemudahan
atau kepraktisan. Karakteristik manusia
(human characteristic) di Indonesia adalah
orang yang berpikir praktis, sehingga kegiatan
mempelajari tutorial atau cara penggunaan
internet banking sering diabaikan. Oleh karena
itu, nasabah bank Mandiri beranggapan bahwa
penggunaan internet banking sukar untuk
digunakan.
Hipotesis Ketiga yang diajukan
dalam penelitian ini adalah apakah perceived
enjoyment (PE) berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet banking
(USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel
dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel
4.21, yaitu nilai signifikansi PE adalah 0,025
yang nilainya di bawah nilai , maka
Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti
diketahui bahwa PE berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet banking
(USE), sehingga hipotesis ketiga (H3) diterima.
Hasil penelitian ini serupa dengan hasil
penelitian Davis, et. al. (1992), Igbaria, et. al.
(1995), Teo, et. al. (1999), Pikkarainen (2004),
yang mana PE berpengaruh signifikan positif
terhadap penggunaan internet banking (USE).
-
177Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180
Hal ini berarti bahwa apabila seorang pengguna
sistem informasi SI (nasabah bank Mandiri
yang menggunakan internet banking Mandiri)
memiliki persepsi bahwa menggunakan
internet banking adalah menyenangkan, maka
pengguna atau nasabah bank Mandiri akan
memutuskan untuk menggunakan SI (internet
banking Mandiri) tersebut.
Hipotesis Keempat yang diajukan
dalam penelitian ini adalah apakah security
and privacy (SP) berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet banking
(USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel
dependen USE seperti ditunjukkan dalam
tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi SP adalah
0,038 yang nilainya di bawah nilai
, maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini
berarti diketahui bahwa SP berpengaruh
signifikan positif terhadap penggunaan
internet banking (USE), sehingga hipotesis
keempat (H4) diterima. Hasil penelitian ini
serupa dengan hasil penelitian Barones dan
Louis (1998) dan Pikkainen (2004), yang
mana SP berpengaruh signifikan positif
terhadap penggunaan internet banking (USE).
Hal ini berarti bahwa alasan seorang pengguna
sistem informasi atau SI (nasabah bank
Mandiri yang menggunakan internet banking
Mandiri) dalam menggunakan internet
banking adalah karena alasan keamanan dan
kerahasiaan (security and privacy) yang dapat
dijaga oleh pihak bank Mandiri. Oleh karena
itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan
untuk menggunakan internet banking Mandiri
tersebut.
Hipotesis Kelima yang diajukan
dalam penelitian ini adalah apakah internet
connection (INCON) berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet banking
(USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel
dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel
4.21, yaitu nilai signifikansi INCON adalah
0,016 yang nilainya di bawah nilai
, maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini
berarti diketahui bahwa INCON berpengaruh
signifikan positif terhadap penggunaan
internet banking (USE), sehingga hipotesis
kelima (H5) diterima. Hasil penelitian ini
serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999),
yang mana INCON berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet banking
(USE). Hal ini berarti bahwa alasan seorang
pengguna sistem informasi atau SI (nasabah
bank Mandiri yang menggunakan internet
banking Mandiri) dalam menggunakan
internet banking adalah karena akses ke server
bank Mandiri sangat cepat, maintenance
atau update website amat baik. Oleh karena
itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan
untuk menggunakan internet banking Mandiri
tersebut.
Hipotesis Keenam yang diajukan
dalam penelitian ini adalah apakah amount of
information (INFO) berpengaruh signifikan
positif terhadap penggunaan internet banking
(USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro
178
dependen USE seperti ditunjukkan dalam
tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi INFO adalah
0,001 yang nilainya di bawah nilai
, maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini
berarti diketahui bahwa INFO berpengaruh
signifikan positif terhadap penggunaan
internet banking (USE), sehingga hipotesis
keenam (H6) diterima. Hasil penelitian ini
serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999)
dan Pikkarainen (2004), yang mana INFO
berpengaruh signifikan positif terhadap
penggunaan internet banking (USE). Hal
ini berarti bahwa sebelum menggunakan
internet banking Mandiri, para nasabah bank
Mandiri telah memperoleh informasi yang
cukup tentang manfaat, cara penggunaan
dan masalah keamanan dan kerahasiaan
pada internet banking Mandiri. Oleh karena
itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan
untuk menggunakan internet banking Mandiri
tersebut.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan ringkasan hasil pengujian
dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:
1. Faktorfaktor yang mempengaruhi
penggunaan internet banking Mandiri
oleh nasabah bank Mandiri adalah
perceived usefulness (PU), perceived
(PE), security and privacy (SP),
internet connection (INCON), dan
amount of information (INFO).
2. perceived ease of use (PEOU) bukan
merupakan faktor yang mempengaruhi
tingkat penggunaan internet banking
Mandiri karena nasabah bank Mandiri
masih merasa bahwa penggunaan
internet banking Mandiri masih rumit.
Sebagaimana lazimnya suatu
penelitian empiris, hasil penelitian ini
juga mengandung keterbatasan dalam hal
pemilihan indikator variabel indikator.
Pemilihan indikator variabel independen tidak
mempertimbangkan aspek pemasaran, seperti
variabel convenience, accessibility, feature
availability, bank management, design, serta
fee and charges.
Saran yang didasarkan keterbatasan
sebagaimana telah disebutkan di atas adalah
alangkah lebih baiknya apabila penelitian
selanjutnya dapat mempertimbangkan
penggunaan variabel independen yang
berhubungan dengan aspek pemasaran.
DAFTAR PUSTAKAAdams, D.A., Nelson, R.R. and Todd, P.A.
1992. Perceived usefulness, ease of use, and usage of information technology: a replication. MIS Quarterly. June, pp. 22747.
Agarwal, R. and Prasad, J. 1997. The Role of Innovation Characteristics and Perceived Voluntariness in the Acceptance of Information Technologies. Decision Science. Vol. 28, No.3, pp. 55782.
AlGahtani, S. 2001. The applicability of TAM outside North America: an
-
179Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180
empirical test in the United Kingdom. Information Resources Management Journal. JulySeptember, pp. 3746.
Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology. MIS Quarterly. Vol.13, No. 3, pp. 319339.
Davis, F.D. 1993. User Acceptance of Information Technology: System Characteristics, User Perceptions, and Behavioral Impacts. International Journal of Man-Machine Studies. Vol. 38, No. 47587.
Handayani, R. 2007. Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi. http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting. diakses tanggal 29 Maret 2009.
Igbaria, M., Schiffman, S.J. and Wieckowski, T.J. 1994. The respective roles of perceived usefulness and perceived fun in the acceptance of microcomputer technology. Behaviour & Information Technology. Vol. 13, No. 6, pp. 34961.
Igbaria, M., Iivari, J. and Maragahh, H. 1995. Why do individuals use computer technology? A Finnish case study. Information & Management. Vol. 29, pp. 22738.
Ikhsan, A. dan M. Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.
Mathieson, K. (1991), Predicting user intentions: comparing the technology acceptance model with the theory of planned behavior, Information Systems Research, Vol. 2 No. 3, pp. 17391.
Pikkarainen,T., Pikkarainen, K., Karjaluoto, H., and Pahnila, S. 2004. Consumer acceptance of online banking: an extension of the technology acceptance model. Internet Research. Vol. 14, No. 3, pp. 224235.
Rockart, J.F., 1988. The Line Takes the Leadership IS Management in a Wired Society. Sloan Management Review. Summer, pp.5764.
Sathye, M. (1999), Adoption of Internet banking by Australian consumers: an empirical investigation, International Journal of Bank Marketing, Vol. 17 No. 7, pp. 32434.
Segars, A.H. and Grover, V. (1993), Reexamining perceived ease of use and usefulness: a confirmatory factor analysis, MIS Quarterly, Vol. 17 No. 4, pp. 51725.
Sekaran, U. 2003. Research Methods For Business. 4 ed. USA: John Wiley & Sons.
Taylor, S and Todd, P.A. 1995. Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models. Information Systems Research. No.6, pp. 144176.
Teo, T.S.H., Lim, V.K.G. and Lai, R.Y.C. (1999), Intrinsic and extrinsic motivation in Internet usage, Omega, International Journal of Management Science, Vol. 27, pp. 2537.
Thompson, R.L., Higgins, C.A., and Howell, J.W. 1991. Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quarterly. March. Vol.15, No.1, pp.124143.
Venkatesh, V., and Davis, F.D. 2000. A Theoritical Extension of the Technology Acceptance Model:
-
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro
180
Four Longitudinal Field Studies. Management Science. Vol.46, No.2, Pebruari, pp.186204.
Venkatesh, V., Moris, M.G. 2000. Why Dont Men Ever Stop to Ask for Directions? Gender, Social Influence and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behavior. MIS Quarterly. Vol.24, No.1, March, pp. 115139.
Venkatesh, V., Moris, M.G., Davis, G.B., and Davis F.D. 2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Querterly. Vol.27, No.3, September, pp.425 475.
Wang, YS., Wang, YM., Lin, HH., Tang, TI. 2003. International Journal of Service Industry Management. Vol. 14, No. 5, pp. 501519.
Westin, A.F. and Maurici, D. (1998), Ecommerce & privacy: what the net users want, Privacy & American Business, and PricewaterhouseCoopers LLP, New York, NY, available at: www.pwcglobal.com/gx/eng/svcs/privacy/ images/ECommerce.pdf