artikel sia

17
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE) (Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri) Frimario Firmawan Marsono Universitas Diponegoro 164 ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE) (Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri) Frimario Firmawan Marsono Universitas Diponegoro ABSTRACT Several previous researches attempt to examine factors which influence system usage, those are online banking using TAM model (technology acceptance model)—with two main construct, perceived usefulness and perceived ease of use. Therefore, this research attempt to develop TAM model by adding variables: perceived enjoyment, security and privacy, internet connection, and amount of information. The purpose of this research is to test the influence of each factors to system usage empirically. Data which are used are primary data by using questionnaire. Samples are taken from Mandiri bank consumers in Semarang. The result of this research are: (1) perceived usefulness significantly influences system usage; (2) perceived ease of use does not significantly influence system usage; (3) perceived enjoyment significantly influences system usage; (4) security and privacy significantly influences system usage; (5) internet connection significantly influences system usage; and (6) amount of information significantly influences system usage. Keywords :perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security and privacy, internet connection, amount of information, and system usage. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi (TI) saat ini banyak memberikan kemudahan pada berbagai aspek kegiatan bisnis (Mc. Leod, 1997). Teknologi informasi merupakan bagian dari sistem informasi. TI merujuk pada teknologi yang digunakan dalam menyampaikan maupun mengolah informasi. Teknologi berperan sebagai tools atau alat bantu dalam pembuatan keputusan bisnis pada berbagai fungsi maupun peringkat manajerial sehingga perusahaan dapat memiliki kemampuan bersaing di pasar. Kelangsungan hidup perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk bersaing di pasar. Kemampuan bersaing ini dapat menciptakan sustainable competitive advantage. Menurut Dehning dan Stratopoulos (2002) dalam Pikkarainen, et. al. (2004), sustainable competitive advantage adalah “melakukan aktivitas usaha lebih baik daripada pesaing.” Kemampuan bersaing memerlukan strategi yang dapat memanfaatkan semua kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup kelemahan dan menetralisasi hambatan strategis dalam dinamika bisnis yang dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila manajemen mampu melakukan pengambilan keputusan yang didasarkan pada informasi yang berkualitas.

Upload: dirgasurya

Post on 15-Sep-2015

247 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

sia

TRANSCRIPT

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro

    164

    ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)

    (Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)

    Frimario Firmawan

    MarsonoUniversitas Diponegoro

    ABSTRACTSeveral previous researches attempt to examine factors which influence system usage, those are online banking using TAM model (technology acceptance model)with two main construct, perceived usefulness and perceived ease of use. Therefore, this research attempt to develop TAM model by adding variables: perceived enjoyment, security and privacy, internet connection, and amount of information. The purpose of this research is to test the influence of each factors to system usage empirically. Data which are used are primary data by using questionnaire. Samples are taken from Mandiri bank consumers in Semarang. The result of this research are: (1) perceived usefulness significantly influences system usage; (2) perceived ease of use does not significantly influence system usage; (3) perceived enjoyment significantly influences system usage; (4) security and privacy significantly influences system usage; (5) internet connection significantly influences system usage; and (6) amount of information significantly influences system usage.

    Keywords :perceived usefulness, perceived ease of use, perceived enjoyment, security and privacy, internet connection, amount of information, and system usage.

    PENDAHULUAN

    Perkembangan teknologi informasi

    (TI) saat ini banyak memberikan kemudahan

    pada berbagai aspek kegiatan bisnis (Mc.

    Leod, 1997). Teknologi informasi merupakan

    bagian dari sistem informasi. TI merujuk

    pada teknologi yang digunakan dalam

    menyampaikan maupun mengolah informasi.

    Teknologi berperan sebagai tools atau alat

    bantu dalam pembuatan keputusan bisnis pada

    berbagai fungsi maupun peringkat manajerial

    sehingga perusahaan dapat memiliki

    kemampuan bersaing di pasar.

    Kelangsungan hidup perusahaan

    sangat ditentukan oleh kemampuannya untuk

    bersaing di pasar. Kemampuan bersaing ini

    dapat menciptakan sustainable competitive

    advantage. Menurut Dehning dan Stratopoulos

    (2002) dalam Pikkarainen, et. al. (2004),

    sustainable competitive advantage adalah

    melakukan aktivitas usaha lebih baik daripada

    pesaing. Kemampuan bersaing memerlukan

    strategi yang dapat memanfaatkan semua

    kekuatan dan peluang yang ada, serta menutup

    kelemahan dan menetralisasi hambatan

    strategis dalam dinamika bisnis yang

    dihadapi. Semua itu dapat dilakukan apabila

    manajemen mampu melakukan pengambilan

    keputusan yang didasarkan pada informasi

    yang berkualitas.

  • 165Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180

    Informasi yang berkualitas akan

    terbentuk dari adanya sistem informasi (SI)

    yang dirancang dengan baik. Menurut Rockart

    (1988), sistem informasi mempunyai peran

    penting karena dapat menjadi senjata strategis

    bagi suatu perusahaan dalam memperoleh

    keunggulan bersaing. Pemanfaatan sistem

    informasi dapat membantu perusahaan untuk

    dapat memiliki nilai tambah (value added)

    karena dapat memberikan keleluasaan bagi

    perusahaan untuk berkreasi dalam berbagai

    kegiatan, seperti transaksi bisnis, kemitraan

    bisnis, bahkan penciptaan bisnis baru.

    Kontribusi sistem informasi (SI) dalam

    menciptakan nilai tambah bagi perusahaan

    merupakan salah satu isu kontemporer di

    bidang economics of information technology.

    Baiq Anggun (2007) dalam Handayani

    (2007) menjelaskan bahwa SI dapat

    memperbaiki produktivitas, profitabilitas,

    dan kualitas operasi. Suatu pemrosesan data

    akan mengalami perubahan dari manual

    ke otomatisasi apabila perusahaan dapat

    memanfaatkan SI (Sunarta, 2005 dalam

    Handayani, 2007). SI memberi peluang

    untuk meningkatkan atau menstransformasi

    produk, jasa, pasar, proses kerja dan hubungan

    bisnis (Sambamurty dan Zmud, 1999 dalam

    Handayani, 2007).

    Sistem informasi (SI) juga berperan

    penting dalam bidang akuntansi. Dalam

    konteks riset sistem akuntansi, teknologi

    diartikan sebagai system computer (hardware,

    software dan data) yang disediakan untuk

    membantu pemakaian dalam tugastugas

    akuntansi (Goodhue dan Thompson, 1995

    dalam Pikkarainen, 2004). Dalam kaitannya

    dengan kinerja manajerial, SI memberikan

    kemudahankemudahan dalam mengolah,

    mengelola, dan menyajikan informasi

    keuangan maupun nonkeuangan dengan

    dukungan suatu sistem informasi. Selain

    itu, SI juga bermanfaat bagi pelanggan,

    yaitu mempermudah akses pelanggan untuk

    memperoleh informasi seputar perusahaan

    maupun mempermudah transaksi, baik

    pembayaran tagihan, transfer uang, dan lain

    lain.

    Kontribusi sistem informasi (SI)

    yang besar bagi perusahaan telah mendorong

    perusahaan untuk menggunakan SI termasuk

    di dalam dunia perbankan. SI telah banyak

    diimplementasikan pada berbagai layanan

    produk perbankan. Terdapat bermacam

    macam bentuk layanan produk berbasis SI

    pada perusahaan perbankan, diantaranya sms-

    banking, call center, dan internet banking

    dengan berbagai layanan jasa, seperti cek

    informasi saldo, transfer uang, pembayaran

    tagihan telepon, pembayaran rekening listrik,

    dan lainlain.

    Pada dasarnya SI telah diimplementasi

    kan di banyak perusahaan dengan biaya yang

    besar, namun masalah yang timbul adalah

    penggunaan yang masih rendah terhadap SI

    secara kontinyu. Rendahnya penggunaan SI

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro

    166

    diidentifikasikan sebagai penyebab utama

    yang mendasari terjadinya productivity

    paradox yaitu investasi yang mahal di bidang

    sistem tetapi menghasilkan return yang rendah

    (Venkatesh dan Davis 2000). Productivity

    paradox ini menandakan bahwa SI dalam

    perusahaan tidak efektif. Banyak faktor

    yang dapat mengakibatkan SI tidak efektif,

    diantaranya berasal dari pengguna (user)

    maupun SI itu sendiri.

    Beberapa penelitian mencoba untuk

    meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi

    penggunaan sistem informasi (system usage).

    Davis (1989) mengembangkan model

    technology acceptance model (TAM) untuk

    meneliti faktorfaktor determinan dari peng

    gunaan SI oleh pengguna. Menurut Davis

    (1989), penggunaan SI dipengaruhi oleh minat

    (intention) pemanfaatan SI, yang mana minat

    (intention) tersebut dipengaruhi oleh perceived

    usefulness dan perceived ease of use.

    Thompson (1991) menyatakan bahwa

    terdapat faktor sosial, affect, kesesuaian tugas,

    konsekuensi jangka panjang, serta hubungan

    negatif berpengaruh signifikan positif

    terhadap penggunaan SI. Hasil penelitian

    yang lain menunjukkan bahwa kondisi yang

    memfasilitasi pemakai berpengaruh negatif

    terhadap penggunaan SI.

    Venkatesh dan Moris (2000) melakukan

    penelitian untuk melihat perbedaan gender

    terhadap faktor sosial dan peran mereka dalam

    penerimaan teknologi dan perilaku pemakai

    dengan model technology acceptance model

    (TAM). Objek penelitian adalah perusahaan

    bidang komunikasi, hiburan, perbankan,

    dan administrasi publik yang menggunakan

    SI secara wajib (mandatory) dan sukarela

    (voluntary). Penelitian dilakukan untuk

    mereview dan menggabungkan beberapa

    model penerimaan SI dan menghipotesiskan

    ekspektasi kinerja, ekspektasi usaha,

    dan faktor sosial mempunyai pengaruh

    terhadap minat pemanfaatan SI sedangkan

    minat pemanfaatan SI dan kondisi yang

    memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap

    penggunaan SI. Hasil penelitian menunjukkan

    bahwa minat pemanfaatan SI dan kondisi yang

    memfasilitasi pemakai berpengaruh terhadap

    penggunaan SI.

    Pikkarainen, et. al. (2004) meneliti

    faktorfaktor yang mempengaruhi penerimaan

    Sistem online banking oleh pelanggan

    pada perusahaan perbankan di Finlandia.

    Variabel yang digunakan adalah perceived

    usefulness, perceived ease of use, perceived

    enjoyment, security dan privacy, internet

    connection, dan amount of information. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa perceived

    usefulness, perceived ease of use, perceived

    enjoyment, security dan privacy, dan amount

    of information memiliki pengaruh terhadap

    penerimaan sistem online banking. Sedangkan

    internet connection tidak berpengaruh

    signifikan terhadap penerimaan sistem online

    banking.

  • 167Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180

    Handayani (2007) meneliti faktor

    faktor yang mempengaruhi penggunaan sistem

    informasi pada perusahaan manufaktur di

    Bursa Efek Jakarta (BEJ). Data yang digunakan

    adalah data primer yang diperoleh dari pengisian

    kuesioner. Sebanyak 83 kuesioner kembali

    dari 300 yang dikirim dan 60 kuesioner yang

    dapat diolah. Analisis yang digunakan adalah

    teknik analisis regresi linier berganda. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa kondisi yang

    memfasilitasi pemakai berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan sistem informasi

    dan minat pemanfaatan sistem informasi tidak

    berpengaruh terhadap penggunaan sistem

    informasi.

    Penelitian ini berusaha untuk meng

    analisis faktorfaktor yang berpengaruh

    terhadap kesuksesan penggunaan sistem

    informasi (system usage) oleh nasabah

    pada perusahaan Bank Mandiri. Penelitian

    ini merupakan replikasi dari penelitian

    Pikkarainen (2004). Penelitian ini layak

    dilakukan karena untuk memverifikasi apakah

    teori tentang faktorfaktor yang mempengaruhi

    kesuksesan penggunaan sistem informasi

    (system usage) oleh nasabah dengan setting

    obyek penelitian yang berbeda memperoleh

    hasil yang sama atau berbeda.

    Perbedaan penelitian ini dengan

    penelitian Pikkarainen (2004) adalah setting

    penelitian. Penelitian Pikkarainen (2004)

    dilakukan di Finlandia, sedangkan penelitian

    ini dilakukan di Indonesia.

    Beberapa penelitian terdahulu

    menunjukkan bahwa terdapat banyak faktor

    yang mempengaruhi kesuksesan penggunaan

    sistem informasi (system usage). Penelitian

    tentang faktorfaktor yang berpengaruh

    terhadap kesuksesan penggunaan sistem

    informasi (system usage) menarik dilakukan

    karena untuk mencoba memverifikasi teori

    tentang faktorfaktor yang mempengaruhi

    kesuksesan penggunaan sistem informasi

    (system usage). Selanjutnya, rumusan

    pertanyaan penelitian dalam penelitian ini

    adalah sebagai berikut:

    1. Apakah perceived usefulness (PU)

    berpengaruh terhadap penggunaan

    sistem informasi (system usage)?

    2. Apakah perceived ease of use (PEOU)

    berpengaruh terhadap penggunaan

    sistem informasi (system usage)?

    3. Apakah perceived enjoyment (PE)

    berpengaruh terhadap penggunaan

    sistem informasi (system usage)?

    4. Apakah security dan privacy

    berpengaruh terhadap penggunaan

    sistem informasi (system usage)?

    5. Apakah kualitas internet connection

    berpengaruh terhadap penggunaan

    sistem informasi (system usage)?

    6. Apakah amount of information

    berpengaruh terhadap penggunaan

    sistem informasi (system usage)?

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro

    168

    TINJAUAN PUSTAKA DAN

    PENGEMBANGAN HIPOTESIS

    Landasan Teori

    Teori Atribusi

    Teori atribusi di dalam akuntansi

    keperilakuan, mempelajari proses bagaimana

    seseorang menginterpretasikan suatu peristiwa,

    alasan, atau sebab perilakunya (Ikhsan dan

    Ishak, 2005). Teori ini dikembangkan oleh

    Fritz Heider yang berargumentasi bahwa

    perilaku seseorang ditentukan oleh kombinasi

    antara kekuatan internal (internal forces),

    yaitu faktorfaktor yang berasal dari dalam diri

    seseorang, seperti kesulitan dalam pekerjaan

    atau keberuntungan (Ikhsan dan Ishak, 2005).

    Berdasarkan hal tersebut, seseorang akan

    termotivasi untuk memahami lingkungannya

    dan sebabsebab kejadian tertentu.

    Dalam bukunya, Ikhsan dan

    Ishak (2005) menjelaskan bahwa teori ini

    diterapkan di dalam riset keperilakuan dengan

    menggunakan variabel tempat pengendalian

    (locus of control). Variabel tersebut terdiri dari

    dua komponen, yaitu tempat pengendalian

    internal (internal locus of control) dan tempat

    pengendalian eksternal (external locus of

    control). Internal locus of control adalah

    perasaan yang dialami oleh seseorang bahwa

    dia mampu secara personal mempengaruhi

    kinerja serta perilakunya melalui kemampuan,

    keahlian, dan usahanya. Sementara external

    locus of control adalah perasaan yang dialami

    oleh seseorang bahwa perilakunya dipengaruhi

    oleh faktorfaktor di luar kendalinya.

    Technology Acceptance Model (TAM)

    Model Technology Acceptance Model

    (TAM) yang dikembangkan oleh Davis F.D

    (1989) merupakan salah satu model yang

    paling banyak digunakan dalam penelitian

    Sistem Informasi (SI) karena model ini lebih

    sederhana dan mudah diterapkan. Model TAM

    sebenarnya diadopsi dari model The Theory of

    Reasoned Action (TRA), yaitu teori tindakan

    yang beralasan yang dikembangkan oleh

    Fishbe dan Ajzen (1975), dengan satu premis

    bahwa reaksi dan persepsi seseorang terhadap

    suatu hal akan menentukan sikap dan perilaku

    orang tersebut. Teori ini membuat model

    perilaku seseorang sebagai suatu fungsi dari

    tujuan perilaku. Tujuan perilaku ditentukan

    oleh sikap atas perilaku tersebut. Oleh karena

    itu, dapat dipahami bahwa reaksi dan persepsi

    pengguna SI akan mempengaruhi sikapnya

    dalam penerimaan penggunaan SI.

    Model TAM menempatkan faktor

    sikap dari tiaptiap perilaku pengguna dengan

    dua variabel yaitu kemanfaatan (usefulness)

    dan kemudahan penggunaan (ease of use)

    sebagai instrumen untuk menjelaskan varians

    pada minat pengguna (users intention).

    Kemanfaatan (usefulness) didefinisikan

    sebagai tingkat kepercayaan pengguna

    bahwa dengan menggunakan sistem, maka

    akan dapat meningkatkan kinerja mereka.

    Sedangkan kemudahan penggunaan (ease of

    use) didefinisikan sebagai tingkat kepercayaan

  • 169Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180

    pengguna bahwa sistem dapat digunakan

    dengan mudah dan dapat dipelajari sendiri.

    Kedua variabel model TAM tersebut dapat

    menjelaskan aspek keperilakuan pengguna

    (Davis et al, 1989). Kedua variabel tersebut

    memiliki determinan yang tinggi dan validitas

    yang sudah teruji secara empiris (Davis,1989).

    Model TAM yang dikembangkan

    dari teori psikologis menjelaskan perilaku

    pengguna SI, yang berlandaskan pada

    kepercayaan (belief), sikap (attitude), minat

    (intention) dan hubungan perilaku pengguna

    (user behavior relationship). Tujuan model ini

    adalah untuk menjelaskan faktorfaktor utama

    dari perilaku pengguna SI tehadap penerimaan

    penggunaan SI itu sendiri. Model TAM secara

    lebih terperinci menjelaskan penerimaan SI

    oleh pengguna (user) dengan dimensidimensi

    tertentu.

    Model TAM telah banyak diuji di

    dalam banyak penelitian (seperti, Davis, 1989;

    Davis, et. al., 1989; Mathieson, 1991; Adams,

    et. al., 1992; Davis, 1993; Segars dan Grover,

    1993; Taylor dan Todd, 1995), hasilnya model

    TAM secara konsisten mampu menjelaskan

    jumlah yang signifikan (sekitar 40 %) dari

    minat dan perilaku penggunaan. Penggunaan

    SI telah dipahami di dalam banyak penelitian

    sebagai penerimaan pengguna atas SI (Davis,

    et. al., 1989; Davis, 1993; AlGahtani, 2001).

    Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan

    SI merupakan indikator dari penerimaan

    SI. Terdapat banyak variabel konstruk yang

    dikembangkan dengan menggunakan model

    TAM pada beberapa penelitian terdahulu

    untuk menjelaskan faktorfaktor yang

    mempengaruhi penggunaan SI.

    Kerangka Pemikiran Teoritis

    Kerangka pemikiran teoritis dalam

    penelitian ini adalah tentang analisis faktor

    faktor yang mempengaruhi penggunaan

    sistem informasi (system usage). Penelitian ini

    menggunakan metode penelitian Pikkarainen

    (2004).

    Variabel penelitian yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah variabel dependen,

    yaitu penggunaan sistem informasi (system

    usage). Sedangkan variabel independen, yaitu

    kemanfaatan yang dipersepsikan (perceived

    usefulness), kemudahan penggunaan yang

    dipersepsikan (perceived ease of use),

    kesenangan yang dipersepsikan (perceived

    enjoyment), keamanan dan kerahasiaan

    (security and privacy), koneksi internet

    (internet connection), serta jumlah informasi

    (amount of information).

    Hubungan masingmasing variabel

    independen terhadap variabel dependen adalah

    jika seseorang mempercayai dan merasakan

    bahwa penggunaan SI telah memberikan

    manfaat terhadap pekerjaan dan pencapaian

    prestasi kerjanya, mudah untuk dioperasikan,

    menyenangkan, transaksi yang digunakan

    adalah aman dan rahasia, akses koneksinya

    cepat, jumlah informasi tersedia banyak, maka

    tingkat penggunaan SI oleh pengguna akan

    tinggi.

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro

    170

    Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis

    sebagai penerimaan pengguna atas SI

    (Davis, et al., 1989; Davis, 1993; Al-

    Gahtani, 2001). Hal ini menunjukkan

    bahwa penggunaan SI merupakan

    indikator dari penerimaan SI. Terdapat

    banyak variabel konstruk yang

    dikembangkan dengan menggunakan

    model TAM pada beberapa penelitian

    terdahulu untuk menjelaskan faktor-faktor

    yang mempengaruhi penggunaan SI.

    Kerangka Pemikiran Teoritis

    Kerangka pemikiran teoritis dalam

    penelitian ini adalah tentang analisis

    faktor-faktor yang mempengaruhi

    penggunaan sistem informasi (system

    usage). Penelitian ini menggunakan

    metode penelitian Pikkarainen (2004).

    Variabel penelitian yang digunakan

    dalam penelitian ini adalah variabel

    dependen, yaitu penggunaan sistem

    informasi (system usage). Sedangkan

    variabel independen, yaitu kemanfaatan

    yang dipersepsikan (perceived usefulness),

    kemudahan penggunaan yang

    dipersepsikan (perceived ease of use),

    kesenangan yang dipersepsikan (perceived

    enjoyment), keamanan dan kerahasiaan

    (security and privacy), koneksi internet

    (internet connection), serta jumlah

    informasi (amount of information).

    Hubungan masing-masing variabel

    independen terhadap variabel dependen

    adalah jika seseorang mempercayai dan

    merasakan bahwa penggunaan SI telah

    memberikan manfaat terhadap pekerjaan

    dan pencapaian prestasi kerjanya, mudah

    untuk dioperasikan, menyenangkan,

    transaksi yang digunakan adalah aman dan

    rahasia, akses koneksinya cepat, jumlah

    informasi tersedia banyak, maka tingkat

    penggunaan SI oleh pengguna akan tinggi.

    Gambar 2 Kerangka Pemikiran Teoritis

    Kemanfaatan yang dipersepsikan

    Penggunaan Sistem Informasi (System

    Usage)

    Kemudahaan penggunaan yang dipersepsikan

    (Perceived Ease of Use)

    Kesenangan yang dipersepsikan (Perceived Enjoyment)

    Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy)

    Koneksi Internet (Internet Connection)

    Jumlah Informasi (The Amount of Information)

    H1

    H2

    H3

    H4

    H5

    H6

    Hipotesis

    Pengaruh Kemanfaatan yang Dipersepsikan

    (Perceived Usefulness) Terhadap

    Penggunaan Sistem Informasi (System

    Usage)

    Hasil penelitian Venkantesh (2000)

    tentang faktorfaktor yang mempengaruhi

    penggunaan SI menunjukkan bahwa perceived

    usefulness berpengaruh signifikan positif

    terhadap penggunaan SI. Wang (2003)

    meneliti faktorfaktor yang mempengaruhi

    user acceptance sistem internet banking di

    Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    perceived usefulness berpengaruh terhadap

    user acceptance sistem internet banking.

    Pikkarainen (2004) meneliti tentang faktor

    faktor yang mempengaruhi behavioral intention

    penggunaan online banking di Finlandia. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa perceived

    usefulness berpengaruh signifikan positif

    terhadap behavioral intention. Selanjutnya,

    Handayani (2007) meneliti tentang faktor

    faktor yang mempengaruhi minat pemakaian

    SI dan penggunaan SI di Indonesia. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa perceived

    usefulness berpengaruh signifikan positif

    terhadap penggunaan SI.

    Berdasarkan beberapa definisi dan

    telaah literatur diatas dapat disimpulkan

    bahwa kemanfaatan penggunaan SI dapat

    diketahui dari kepercayaan pengguna SI

    dalam memutuskan penerimaan SI, dengan

    satu kepercayaan bahwa penggunaan SI

    tersebut memberikan kontribusi positif bagi

    penggunanya. Seseorang mempercayai

    dan merasakan dengan menggunakan SI

    sangat membantu dan mempertinggi prestasi

    kerja yang akan dicapainya. Hal ini dapat

  • 171Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180

    diartikan bahwa orang tersebut mempercayai

    penggunaan SI telah memberikan manfaat

    terhadap pekerjaan dan pencapaian prestasi

    kerjanya. Berdasarkan uraian di atas, maka

    diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :H1: Kemanfaatan yang dipersepsikan

    (perceived usefulness) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).

    Pengaruh Kemudahan Penggunaan yang

    Dipersepsikan (Perceived Ease of Use)

    Terhadap Penggunaan Sistem Informasi

    (System Usage)

    Davis (1989) mendefinisikan ke-

    mudahan penggunaan (ease of use) sebagai

    suatu tingkatan dimana seseorang percaya

    bahwa sistem informasi (SI) dapat dengan

    mudah dipahami. Menurut Goodwin (1987);

    Silver (1988); dalam Adam, et. al. (1992),

    intensitas penggunaan dan interaksi antara

    pengguna (user) dengan sistem juga dapat

    menunjukkan kemudahan penggunaan. Sistem

    yang lebih sering digunakan menunjukkan

    bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih

    mudah dioperasikan, dan lebih mudah

    digunakan oleh penggunanya.

    Penelitian Davis, et. al. (1989) men

    coba untuk mengembangkan memvalidasi

    pengaruh perceived usefulness dan perceived

    ease of use terhadap penggunaan SI. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa perceived

    ease of use berpengaruh signifikan positif

    terhadap penggunaan SI. Agarwal dan Prasad

    (1997) meneliti hubungan antara innovation

    characteristic dan perceived voluntariness,

    dan acceptance behavior. Hasil penelitian

    menunjukkan bahwa ease of use bukan

    merupakan determinan dari current use.

    Hu, et. al. (1999) meneliti tentang

    aplikasi model technology acceptance model

    (TAM) dalam menjelaskan physical decision

    untuk menerima telemidicine technology.

    Hasil penelitian menunjukkan bahwa

    perceived ease of use tidak berpengaruh

    terhadap attitude dan intention. Venkantesh

    dan Davis (2000) meneliti tentang faktorfaktor

    yang mempengaruhi user acceptance. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa perceived ease

    of use berpengaruh signifikan positif terhadap

    user acceptance.

    Wang, et. al. (2003) meneliti

    tentang faktorfaktor yang mempengaruhi

    user acceptance sistem internet banking

    di Taiwan. Hasil penelitian menunjukkan

    bahwa perceived ease of use berpengaruh

    signifikan positif terhadap user acceptance.

    Pikkarainen (2004) meneliti tentang faktor

    faktor yang mempengaruhi penggunaan

    sistem online banking di Finlandia. Hasil

    penelitian menunjukkan bahwa perceived

    ease of use berpengaruh signifkan positif

    terhadap penggunaan sistem online banking.

    Berdasarkan uraian di atas, maka diajukan

    hipotesis penelitian sebagai berikut :H2: Kemudahan penggunaan yang

    dipersepsikan (perceived ease of

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro

    172

    use) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).

    Pengaruh Kesenangan yang Dipersepsikan

    (Perceived Enjoyment) Terhadap

    Penggunaan Sistem Informasi (System

    Usage)

    Perceived enjoyment berarti bahwa

    segala aktivitas penggunaan SI dipersepsikan

    sangatlah menyenangkan (Davis, et. al., 1992).

    Karakteristik perceived enjoyment mirip

    seperti perceived usefulness, yaitu motivasi

    penggunanya. Akan tetapi, berbeda dengan

    perceived usefulness yang dilihat sebagai

    motivasi yang ekstrinsik, perceived enjoyment

    dilihat sebagai motivasi yang intrinsik untuk

    menggunakan SI.

    Beberapa hasil penelitian tentang

    perceived enjoyment (seperti misalnya: Davis,

    et. al., 1992; Igbaria, et. al., 1995; Teo, et.

    al., 1999; Pikkainen, 2004) menunjukkan

    bahwa perceived enjoyment mempengaruhi

    minat penggunaan SI secara signifikan. Hasil

    penelitian Igbaria, et. al., 1995 menunjukkan

    bahwa perceived enjoyment berhubungan

    positif dengan waktu penggunaan SI,

    tetapi tidak berhubungan dengan frekuensi

    penggunaan SI atau banyaknya tugas yang

    terselesaikan. Berbeda dengan hasil penelitian

    Igbaria, et. al., 1995, hasil penelitian Teo,

    et. al., 1999 menunjukkan bahwa perceived

    enjoyment berhubungan positif dengan

    frekuensi penggunaan SI dan penggunaan

    harian SI. Berdasarkan uraian di atas, maka

    diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :H3: Kesenangan yang dipersepsikan

    (perceived ease of use) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).

    Pengaruh Keamanan dan Kerahasiaan

    (Security and Privacy) Terhadap

    Penggunaan Sistem Informasi (System

    Usage)

    Seiring maraknya kejahatan internet,

    keamanan dan kerahasiaan menjadi hal yang

    sangat penting dalam penggunaan internet.

    Isu keamanan dan kerahasiaan menjadi isu

    yang paling diperhatikan oleh pengguna

    dalam penggunaan SI. Umumnya, pengguna

    tidak ingin memberikan informasi pribadi,

    seperti misalnya nomor kartu kredit melalui

    telepon atau internet. Kebanyakan pengguna

    tidak memahami betul risiko keamanan dan

    kerahasiaan dari internet banking. Pengguna

    beranggapan bahwa pihak bank telah

    memperhatikan keamanan dan kerahasiaan

    mereka, padahal pengguna tidak mengetahui

    seberapa kuatnya keamanan dan kerahasiaan

    SI dari internet banking. Belum tentu sebuah

    bank yang besar, keamanan dan kerahasiaan

    nasabah terlindungi dengan baik.

    Menurut Westin dan Maurici (1998)

    isu security and privacy merupakan kendala

    bagi penggunaan SI. Hasil penelitian Barones

    dan Louis (1998) menunjukkan bahwa

    security dan privacy berpengaruh terhadap

  • 173Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180

    penggunaan SI. Serupa dengan hasil penelitian

    Pikkarainen (2004) menunjukkan bahwa

    security dan privacy berpengaruh positif

    terhadap penggunaan SI. Berdasarkan uraian

    di atas, maka diajukan hipotesis penelitian

    sebagai berikut :H4: Keamanan dan kerahasiaan (security

    and privacy) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).

    Pengaruh Koneksi Internet (Internet

    Connection) Terhadap Penggunaan Sistem

    Informasi (System Usage)

    Proses informasi ini sangat berkaitan

    dengan kualitas pemrosesannya. Pentingnya

    kualitas dan kelayakan internet connection

    juga merupakan faktor yang mempengaruhi

    pengguna dalam menggunakan sistem

    informasi (SI). Jika dalam memproses suatu

    informasi, internet connection membutuhkan

    waktu yang lama, maka pengguna akan merasa

    tidak nyaman untuk mengakses informasi

    pada SI. Jika pengguna tersebut sudah merasa

    tidak nyaman, maka selanjutnya pengguna

    tidak akan menggunakan SI. Begitu juga

    sebaliknya, jika internet connection hanya

    membutuhkan waktu yang relatif singkat,

    maka pengguna akan merasa nyaman untuk

    menggunakan SI. Oleh karena itu, tanpa

    adanya internet connection yang baik, maka

    tingkat penggunaan SI tidaklah mungkin

    tinggi.

    Hasil penelitian Sathye (1999)

    tentang faktorfaktor yang mempengaruhi

    penggunaan sistem online banking

    menunjukkan bahwa koneksi internet (internet

    connection) merupakan salah satu faktor yang

    mempengaruhi penggunaan sistem online

    banking. Berbeda dengan hasil penelitian

    Sathye (1999), hasil penelitian Pikkarainen

    (2004) menunjukkan bahwa internet

    connection tidak berpengaruh signifikan

    terhadap penggunaan sistem online banking di

    Finlandia.

    Berdasarkan uraian di atas, maka

    diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut :H5: Koneksi internet (internet connection)

    berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).

    Pengaruh Jumlah Informasi (Amount of

    Information) Terhadap Pengunaan Sistem

    Informasi (System Usage)

    Jumlah informasi (the amount of

    information) adalah jumlah informasi yang

    dapat diperoleh pengguna ketika mengakses

    sistem informasi (SI). Jika informasi yang

    diperoleh pengguna ketika mengakses SI

    hanya sedikit, maka pengguna merasa bahwa

    SI tidaklah memberikan kemanfaatan. Jika

    pengguna merasa SI tidak memberikan

    kemanfaatan, maka tingkat penggunaan SI

    akan rendah. Begitu juga sebaliknya, jika

    jumlah informasi yang dapat diperoleh

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro

    174

    pengguna ketika mengakses SI itu banyak,

    maka pengguna merasa bahwa SI telah

    memberikan kemanfaatan, yang pada akhirnya

    tingkat penggunaan SI oleh pengguna akan

    tinggi.

    Hasil penelitian Sathye (1999) tentang

    faktorfaktor yang mempengaruhi penggunaan

    sistem online banking menunjukkan bahwa

    amount of information yang diperoleh

    pengguna berpengaruh terhadap penggunaan

    sistem online banking. Serupa dengan hasil

    penelitian Sathye (1999), hasil penelitian

    Pikkarainen (2004) tentang faktorfaktor yang

    mempengaruhi penggunaan sistem online

    banking di Finlandia menunjukkan bahwa

    amount of information berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan sistem online

    banking.

    Berdasarkan uraian di atas, maka

    diajukan hipotesis penelitian sebagai berikut : H6: Jumlah informasi (the amount of

    information) berpengaruh positif terhadap penggunaan sistem informasi (system usage).

    METODA PENELITIAN

    Populasi dalam penelitian ini adalah

    nasabah bank Mandiri cabang Semarang.

    Alasan penggunaan populasi berupa

    perusahaan bank Mandiri adalah karena bank

    Mandiri merupakan perusahaan perbankan

    terbesar dengan sistem IT terbaik di Indonesia.

    Adapun penggunaan lokasi penelitian di

    Semarang adalah karena alasan kemudahan

    dan biaya pengumpulan data. Adapun sampel

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    nasabah bank Mandiri di Semarang yang

    menggunakan layanan internet banking

    Mandiri.

    Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel

    No Variabel Definisi Pengukuran1. Dependen

    Penggunaan Sistem Informasi (System Usage)

    Intensitas dan atau frekuensi pemakai dalam menggunakan sistem internet banking.

    Skala rasio dan Skala likert 5 poin

    2. Independen a.

    Kemanfaatan yang Dipersepsikan (Perceived Usefulness)

    Tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet banking dapat memberikan kontribusi positif bagi pengguna

    Skala likert 5 poin

    b. Kemudahan Penggunaan yang Dipersepsikan (Perceived Ease of Use)

    Tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet banking adalah hal yang mudah untuk digunakan.

    Skala likert 5 poin

  • 175Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180

    No Variabel Definisi Pengukuran

    c. Kesenangan yang Dipersepsikan (Perceived Enjoyment)

    tingkat kepercayaan pengguna bahwa penggunaan internet banking adalah hal yang menyenangkan bagi pengguna.

    Skala likert 5 poin

    d. Keamanan dan Kerahasiaan (Security and Privacy)

    Layanan perbankan dengan menggunakan internet banking adalah aman dan rahasia.

    Skala likert 5 poin

    e. Koneksi Internet (Internet Connection)

    Kualitas dari proses informasi (kecepatan transfer data baik upload maupun download) dalam mengakses sistem internet banking.

    Skala likert 5 poin

    f. Jumlah Informasi (Amount of Information)

    Jumlah informasi yang dapat diperoleh pengguna ketika mengakses internet banking.

    Skala likert 5 poin

    Metoda Analisis

    Penyelesaian penelitian ini dengan

    menggunakan teknik analisis kuantitatif.

    Analisis kuantitatif dilakukan dengan cara

    menganalisis suatu permasalahan yang

    diwujudkan dengan kuantitatif. Dalam

    penelitian ini, karena jenis data yang digunakan

    adalah data kualitatif, maka analisis kuantitatif

    dilakukan dengan cara mengkuantifikasi data-

    data penelitian ke dalam bentuk angkaangka

    dengan menggunakan skala rasio (ratio scale)

    dan skala likert 5 poin (5-point likert scale).

    Alat analisis yang digunakan dalam penelitian

    ini adalah analisis regresi linier berganda.

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    Interpretasi Hasil

    Hipotesis Pertama yang diajukan

    dalam penelitian ini adalah apakah perceived

    usefulness (PU) berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan internet banking

    (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel

    dependen USE seperti ditunjukkan dalam

    tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi PU adalah

    0,002 yang nilainya di bawah nilai

    , maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini

    berarti diketahui bahwa PU berpengaruh

    signifikan positif terhadap penggunaan

    internet banking (USE), sehingga hipotesis

    pertama (H1) diterima. Hasil penelitian ini

    konsisten dengan hasil penelitian Venkantesh

    (2000) dan Pikkarainen (2004), yang mana

    PU berpengaruh signifikan positif terhadap

    USE. Hal ini berarti bahwa apabila seorang

    pengguna sistem informasi atau SI

    (nasabah bank Mandiri yang menggunakan

    internet banking Mandiri) memiliki persepsi

    bahwa internet banking dapat memberikan

    kemanfaatan atau hal yang positif, maka

    pengguna atau nasabah bank Mandiri akan

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro

    176

    memutuskan untuk menggunakan SI tersebut

    (internet banking Mandiri).

    Hipotesis Kedua yang diajukan

    dalam penelitian ini adalah apakah perceived

    ease of use (PEOU) berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan internet banking

    (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel

    dependen USE seperti ditunjukkan dalam

    tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi PEOU

    adalah 0,125 yang nilainya di atas nilai

    , maka Ho diterima dan HA ditolak.

    Hal ini berarti diketahui bahwa PEOU tidak

    berpengaruh signifikan positif terhadap

    penggunaan internet banking (USE), sehingga

    hipotesis kedua (H2) ditolak. Hasil penelitian

    ini berbeda dengan hasil penelitian Davis,

    et. al. (1989), Venkantesh dan Davis (2000),

    Wang, et. al. (2003), dan Pikkarainen (2004),

    yang mana PEOU berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan internet banking

    (USE). Hasil penelitian ini serupa dengan

    hasil penelitian Hu, et. al. (1999), yang mana

    PEOU tidak berpengaruh signifikan positif

    terhadap penggunaan SI. Menurut Hu, et.

    al. (1999), alasan penolakannya adalah SI

    sulit untuk diaplikasikan dan digunakan oleh

    pengguna karena adanya keterbatasan sumber

    daya manusia. Dalam konteks internet banking

    Mandiri, alasan penolakan hipotesis adalah

    karena internet banking Mandiri sulit untuk

    digunakan karena kerumitan langkahlangkah

    dalam operasional internet banking walaupun

    telah disediakan tutorial penggunaan

    internet banking pada halaman web internet

    banking Mandiri. Hal ini dibuktikan dengan

    jawaban dari para responden yang menjawab

    pertanyaan pertimbangan apa yang mendasari

    Bapak/Ibu/Saudara menggunakan internet

    banking Mandiri? dengan mayoritas jawaban

    responden adalah karena alasan kompleksitas

    pekerjaan, bukan karena alasan kemudahan

    atau kepraktisan. Karakteristik manusia

    (human characteristic) di Indonesia adalah

    orang yang berpikir praktis, sehingga kegiatan

    mempelajari tutorial atau cara penggunaan

    internet banking sering diabaikan. Oleh karena

    itu, nasabah bank Mandiri beranggapan bahwa

    penggunaan internet banking sukar untuk

    digunakan.

    Hipotesis Ketiga yang diajukan

    dalam penelitian ini adalah apakah perceived

    enjoyment (PE) berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan internet banking

    (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel

    dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel

    4.21, yaitu nilai signifikansi PE adalah 0,025

    yang nilainya di bawah nilai , maka

    Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini berarti

    diketahui bahwa PE berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan internet banking

    (USE), sehingga hipotesis ketiga (H3) diterima.

    Hasil penelitian ini serupa dengan hasil

    penelitian Davis, et. al. (1992), Igbaria, et. al.

    (1995), Teo, et. al. (1999), Pikkarainen (2004),

    yang mana PE berpengaruh signifikan positif

    terhadap penggunaan internet banking (USE).

  • 177Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180

    Hal ini berarti bahwa apabila seorang pengguna

    sistem informasi SI (nasabah bank Mandiri

    yang menggunakan internet banking Mandiri)

    memiliki persepsi bahwa menggunakan

    internet banking adalah menyenangkan, maka

    pengguna atau nasabah bank Mandiri akan

    memutuskan untuk menggunakan SI (internet

    banking Mandiri) tersebut.

    Hipotesis Keempat yang diajukan

    dalam penelitian ini adalah apakah security

    and privacy (SP) berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan internet banking

    (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel

    dependen USE seperti ditunjukkan dalam

    tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi SP adalah

    0,038 yang nilainya di bawah nilai

    , maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini

    berarti diketahui bahwa SP berpengaruh

    signifikan positif terhadap penggunaan

    internet banking (USE), sehingga hipotesis

    keempat (H4) diterima. Hasil penelitian ini

    serupa dengan hasil penelitian Barones dan

    Louis (1998) dan Pikkainen (2004), yang

    mana SP berpengaruh signifikan positif

    terhadap penggunaan internet banking (USE).

    Hal ini berarti bahwa alasan seorang pengguna

    sistem informasi atau SI (nasabah bank

    Mandiri yang menggunakan internet banking

    Mandiri) dalam menggunakan internet

    banking adalah karena alasan keamanan dan

    kerahasiaan (security and privacy) yang dapat

    dijaga oleh pihak bank Mandiri. Oleh karena

    itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan

    untuk menggunakan internet banking Mandiri

    tersebut.

    Hipotesis Kelima yang diajukan

    dalam penelitian ini adalah apakah internet

    connection (INCON) berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan internet banking

    (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel

    dependen USE seperti ditunjukkan dalam tabel

    4.21, yaitu nilai signifikansi INCON adalah

    0,016 yang nilainya di bawah nilai

    , maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini

    berarti diketahui bahwa INCON berpengaruh

    signifikan positif terhadap penggunaan

    internet banking (USE), sehingga hipotesis

    kelima (H5) diterima. Hasil penelitian ini

    serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999),

    yang mana INCON berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan internet banking

    (USE). Hal ini berarti bahwa alasan seorang

    pengguna sistem informasi atau SI (nasabah

    bank Mandiri yang menggunakan internet

    banking Mandiri) dalam menggunakan

    internet banking adalah karena akses ke server

    bank Mandiri sangat cepat, maintenance

    atau update website amat baik. Oleh karena

    itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan

    untuk menggunakan internet banking Mandiri

    tersebut.

    Hipotesis Keenam yang diajukan

    dalam penelitian ini adalah apakah amount of

    information (INFO) berpengaruh signifikan

    positif terhadap penggunaan internet banking

    (USE). Berdasarkan hasil uji t dengan variabel

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro

    178

    dependen USE seperti ditunjukkan dalam

    tabel 4.21, yaitu nilai signifikansi INFO adalah

    0,001 yang nilainya di bawah nilai

    , maka Ho ditolak dan HA diterima. Hal ini

    berarti diketahui bahwa INFO berpengaruh

    signifikan positif terhadap penggunaan

    internet banking (USE), sehingga hipotesis

    keenam (H6) diterima. Hasil penelitian ini

    serupa dengan hasil penelitian Sathye (1999)

    dan Pikkarainen (2004), yang mana INFO

    berpengaruh signifikan positif terhadap

    penggunaan internet banking (USE). Hal

    ini berarti bahwa sebelum menggunakan

    internet banking Mandiri, para nasabah bank

    Mandiri telah memperoleh informasi yang

    cukup tentang manfaat, cara penggunaan

    dan masalah keamanan dan kerahasiaan

    pada internet banking Mandiri. Oleh karena

    itu, para nasabah bank Mandiri memutuskan

    untuk menggunakan internet banking Mandiri

    tersebut.

    KESIMPULAN DAN SARAN

    Berdasarkan ringkasan hasil pengujian

    dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik

    kesimpulan sebagai berikut:

    1. Faktorfaktor yang mempengaruhi

    penggunaan internet banking Mandiri

    oleh nasabah bank Mandiri adalah

    perceived usefulness (PU), perceived

    (PE), security and privacy (SP),

    internet connection (INCON), dan

    amount of information (INFO).

    2. perceived ease of use (PEOU) bukan

    merupakan faktor yang mempengaruhi

    tingkat penggunaan internet banking

    Mandiri karena nasabah bank Mandiri

    masih merasa bahwa penggunaan

    internet banking Mandiri masih rumit.

    Sebagaimana lazimnya suatu

    penelitian empiris, hasil penelitian ini

    juga mengandung keterbatasan dalam hal

    pemilihan indikator variabel indikator.

    Pemilihan indikator variabel independen tidak

    mempertimbangkan aspek pemasaran, seperti

    variabel convenience, accessibility, feature

    availability, bank management, design, serta

    fee and charges.

    Saran yang didasarkan keterbatasan

    sebagaimana telah disebutkan di atas adalah

    alangkah lebih baiknya apabila penelitian

    selanjutnya dapat mempertimbangkan

    penggunaan variabel independen yang

    berhubungan dengan aspek pemasaran.

    DAFTAR PUSTAKAAdams, D.A., Nelson, R.R. and Todd, P.A.

    1992. Perceived usefulness, ease of use, and usage of information technology: a replication. MIS Quarterly. June, pp. 22747.

    Agarwal, R. and Prasad, J. 1997. The Role of Innovation Characteristics and Perceived Voluntariness in the Acceptance of Information Technologies. Decision Science. Vol. 28, No.3, pp. 55782.

    AlGahtani, S. 2001. The applicability of TAM outside North America: an

  • 179Jurnal Akuntansi & AuditingVolume 5/No. 2/MEI 2009 : 164 - 180

    empirical test in the United Kingdom. Information Resources Management Journal. JulySeptember, pp. 3746.

    Davis, F.D. 1989. Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology. MIS Quarterly. Vol.13, No. 3, pp. 319339.

    Davis, F.D. 1993. User Acceptance of Information Technology: System Characteristics, User Perceptions, and Behavioral Impacts. International Journal of Man-Machine Studies. Vol. 38, No. 47587.

    Handayani, R. 2007. Analisis FaktorFaktor yang Mempengaruhi Minat Pemanfaatan Sistem Informasi dan Penggunaan Sistem Informasi. http://puslit.petra.ac.id/journals/accounting. diakses tanggal 29 Maret 2009.

    Igbaria, M., Schiffman, S.J. and Wieckowski, T.J. 1994. The respective roles of perceived usefulness and perceived fun in the acceptance of microcomputer technology. Behaviour & Information Technology. Vol. 13, No. 6, pp. 34961.

    Igbaria, M., Iivari, J. and Maragahh, H. 1995. Why do individuals use computer technology? A Finnish case study. Information & Management. Vol. 29, pp. 22738.

    Ikhsan, A. dan M. Ishak. 2005. Akuntansi Keperilakuan. Jakarta: Salemba Empat.

    Mathieson, K. (1991), Predicting user intentions: comparing the technology acceptance model with the theory of planned behavior, Information Systems Research, Vol. 2 No. 3, pp. 17391.

    Pikkarainen,T., Pikkarainen, K., Karjaluoto, H., and Pahnila, S. 2004. Consumer acceptance of online banking: an extension of the technology acceptance model. Internet Research. Vol. 14, No. 3, pp. 224235.

    Rockart, J.F., 1988. The Line Takes the Leadership IS Management in a Wired Society. Sloan Management Review. Summer, pp.5764.

    Sathye, M. (1999), Adoption of Internet banking by Australian consumers: an empirical investigation, International Journal of Bank Marketing, Vol. 17 No. 7, pp. 32434.

    Segars, A.H. and Grover, V. (1993), Reexamining perceived ease of use and usefulness: a confirmatory factor analysis, MIS Quarterly, Vol. 17 No. 4, pp. 51725.

    Sekaran, U. 2003. Research Methods For Business. 4 ed. USA: John Wiley & Sons.

    Taylor, S and Todd, P.A. 1995. Understanding Information Technology Usage: A Test of Competing Models. Information Systems Research. No.6, pp. 144176.

    Teo, T.S.H., Lim, V.K.G. and Lai, R.Y.C. (1999), Intrinsic and extrinsic motivation in Internet usage, Omega, International Journal of Management Science, Vol. 27, pp. 2537.

    Thompson, R.L., Higgins, C.A., and Howell, J.W. 1991. Personal Computing: Toward a Conceptual Model of Utilization. MIS Quarterly. March. Vol.15, No.1, pp.124143.

    Venkatesh, V., and Davis, F.D. 2000. A Theoritical Extension of the Technology Acceptance Model:

  • ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESUKSESAN PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI (SYSTEM USAGE)(Studi Empiris Pada Nasabah Bank Mandiri)Frimario FirmawanMarsonoUniversitas Diponegoro

    180

    Four Longitudinal Field Studies. Management Science. Vol.46, No.2, Pebruari, pp.186204.

    Venkatesh, V., Moris, M.G. 2000. Why Dont Men Ever Stop to Ask for Directions? Gender, Social Influence and Their Role in Technology Acceptance and Usage Behavior. MIS Quarterly. Vol.24, No.1, March, pp. 115139.

    Venkatesh, V., Moris, M.G., Davis, G.B., and Davis F.D. 2003. User Acceptance of Information Technology: Toward a Unified View. MIS Querterly. Vol.27, No.3, September, pp.425 475.

    Wang, YS., Wang, YM., Lin, HH., Tang, TI. 2003. International Journal of Service Industry Management. Vol. 14, No. 5, pp. 501519.

    Westin, A.F. and Maurici, D. (1998), Ecommerce & privacy: what the net users want, Privacy & American Business, and PricewaterhouseCoopers LLP, New York, NY, available at: www.pwcglobal.com/gx/eng/svcs/privacy/ images/ECommerce.pdf