api bukit menoreh

Upload: ahmad-saepuddin

Post on 03-Jun-2018

470 views

Category:

Documents


370 download

TRANSCRIPT

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    1/114

    Api Bukit Menoreh1Sekali-kali terdengar petir bersabung di udara. Setiap kali suaranya menggelegar memenuhi

    lereng Gunung Merapi. Hujan diluar seakan-akan tercurah dari langit.

    Agung Sedayu masih duduk menggigil diatas amben bambu. Wajahnya menjadi kian pucat.Udara sangat dingin dan suasana sangat mencemaskan.

    Aku akan berangkat tiba-tiba terdengar suara kakaknya, Untara dengan nada rendah.

    Agung Sedayu mengangkat ajahnya yang pucat. !engan suara gemetar ia berkata "angan,

    jangan kakang berangkat sekarang#

    $ak ada aktu sahut kakaknya sisa-sisa laskar Arya %enangsang yang tidak mau melihatkenyataan menjadi gila dan liar. Aku harus menghubungi paman Widura di Sangkal %utung.

    &alau tidak, k'rban akan berjatuhan. Anak-anak %aman Widura akan mati tanpa arti. Serangan

    itu akan datang demikian tiba- tiba#.

    $idakkah ada 'rang lain yang dapat menyampaikan berita itu( %'t'ng adiknya.

    $ak ada 'rang lain sahut kakaknya.

    $etapi). bibir Sedayu gemetar.

    Aku harus pergi Untara segera bangkit. $etapi tangan adiknya cepat-cepat menggapaikainnya.

    "angan,jangan adiknya berteriak aku takut#

    Untara menarik na*as panjang. &atanya kau hanya akan berada di rumah ini sendirian malamnanti. +es'k kau pergi ke +anyu Asri. &au akan tinggal disana sampai aku pulang#.

    Aku takut,justru malam ini sahut adiknya bagaimana kalau laskar yang liar itu datangkemari

    Mereka tak akan datang kemari jaab kakaknya aku tahu pasti. Mereka akan menyergap

    %aman Widura. &arena itu aku harus pergi#

    $idak - tidak mata Sedayu mulai basah. !an akhirnya dari matanya itu melelehkan air mata.

    Sekali lagi Untara menarik na*as panjang-panjang. tanpa sesadarnya ia terlempar kembali, duduk

    disamping adiknya. Hatinya menjadi bingung. a tidak dapat berpangku tangan terhadap laskarWidura yang sedang terancam bahaya. $etapi adiknya benar-benar penakut. Anak yang telah

    mendekati usia tahun itu sama sekali menggantungkan dirinya kepada 'rang lain. Sepeninggal

    ayahnya beberapa tahun yang lampau dan ibunya yang baru beberapa bulan, maka anak ituhamper tidak pernah berpisah darinya. Apalagi didalam kekalutan keadaan seperti saat itu.

    Sehingga dengan demikian Untara merasa se-akan-akan memelihara anak bayi.

    Sedayu# katanya kemudian umurmu telah hampir tahun. !alam usia itu Adipati %ajangyang dahulu bernama mas &arebet, telah menggemparkan !emak, dan sekarang dalam usia yang

    muda pula, Sutaijaya berhasil melaang %enangsang yang perkasa

    Aku bukan mereka jaab Sedayu

    Untara mengeleng-gelengkan kepalanya, katanya setidak-tidaknya kau harus malu kepada

    dirimu sendiri#

    $etapi aku takut# Sedayu tidak menghiraukan kata-kata kakaknya.

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    2/114

    &embali Untara termenung. Adalah salahnya sendiri, apabila pada masa kanak-kanaknya

    adiknya itu terlalu dilindunginya. &enakalan kaan-kaannya pasti akan dihadapinya. &arena

    itulah maka Sedayu terlalu tergantung padanya. !an sampai masa deasanya, ia tidak mampuberdiri diatas kakinya sendiri. Meskipun adiknya itu selangkah dua langkah diajarnya juga cara-

    cara membela diri dan didalam latihan-latihan dapat juga menunjukkan kelincahan dan

    ketangkasan, namun kelincahan dan ketangkasannya itu terbatas dibelakang dinding-dindingrumahnya. Hatinya terlalu kecil untuk berhadapan dengan dunia. $erasa betapa kerdil jianya.

    Apalagi setelah didengar 'leh Agung Sedayu, betapa laskar %enangsang yang sedang berputus

    asa itu berkeliaran dilereng gunung Merapi.

    Untara kini benar-benar kebingungan. a menjadi gelisah, sedang aktu merambat terus kepusat

    malam. !an hujan masih saja memukul atap-atap rumah dan dedaunan.

    $iba-tiba Untara mengangkat ajahnya, gumamnya +agaimana kalau kau ikut#. /amun terasahatinya sendiri beragu. &alau ada bahaya diperjalanan dan adiknya itu kena cidera, maka seluruh

    sanak keluarganya, terutama paman dan bibinya di +anyu Asri akan menyalahkannya.

    Agung sedayu memandang ajah kakaknya yang suram. a tidak mengerti kenapa kakaknya,

    pada malam yang gelap dan hujan yang pekat, memaksa diri pergi ke Sangkal %utung. &etikaSedayu sedang menc'ba untuk berpikir, terdengar kakaknya berkata +agaimana Sedayu( &au

    tinggal dirumah, atau kau ikut serta(#

    &edua-duanya tidak menyenangkan# jaab Agung Sedayu.

    &au harus memilih salah satu dari keduanya# jaab kakaknya, yang akhirnya tidak menemukanjalan lain. Sebab yang melingkar-lingkar didalam dadanya adalah laskar paman Widura harus

    diselamatnyan#, dan itu adalah keajibannya.

    Agung Sedayu menjadi bingung. &eduanya sama sekali tak menarik baginya. $etapi ia tidakdapat merubah keputusan kakaknya untuk pergi ke Sangkal %utung. &arena itu akhirnya ia

    memilih untuk ikut serta meskipun dengan dada yang berdebar-debar.

    +agaimana kalau kita berjumpa dengan laskar itu diperjalanan# bertanya Agung Sedayu.&emungkinan yang sama dengan kedatangan mereka kerumah ini# sahut kakaknya.

    Agung Sedayu tidak bertanya lagi. &etika kakaknya berdiri dan meraih kerisnya dari gl'd'g

    disamping pembaringannya, Agung Sedayupun berdiri pula. !ibetulkannya letak pakaiannya dankemudian diteguknya air sere dari mangkuk bamb'' dengan bibir yang gemetar. /amun hatinya

    tidak mau tenang juga.

    +aa kerismu# perintah kakaknya.Agung Sedayu menjadi semakin gelisah, tetapi dengan tangan yang menggigil disisipkannya

    kerisnya dipinggang kiri.

    !iikutinya langkah kaki kakaknya mel'mpati tludak pintu menuju ke kandang kuda dibelakang

    rumah. /amun ketika mereka telah berada diatas punggung-punggung kuda, kembali AgungSedayu berdesah Apakah pekerjaan ini tidak dapat ditunda(#

    &akaknya menggeleng tidak# jaabnya bes'k pagi-pagi laskar yang liar itu akan menghantampaman Widura#

    Agung Sedayu memandang malam yang pekat dengan dada yang berdentang-dentang.%akaiannya telah basah kuyup 'leh hujan yang semakin deras.

    +erd'alah# bisik kakaknya $uhan bersama kita#

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    3/114

    Agung Sedayu menggangguk kecil. $ampaklah bibirnya bergerak-gerak. !isebutnya nama Allah

    Maha %emurah dan Maha %engasih.

    &emudian bergeraklah kuda-kuda itu menyusup kedalam kekelaman malam.

    Sesaat kemudian mereka meninggalkan padukuhan "ati An'm menuju kearah timur. !ibelakang

    mereka berdiri tegak gunung Merapi yang berselimut kepekatan malam dan kepadatan butir-butir

    air hujan yang berjatuhan dari langit. &etika guruh menggelegar diudara dan kilat menyambardiatas kepala mereka sekilas tampaklah jalan yang menjalur dibaah kai-kaki kuda mereka.

    +ecek dan merah, diarnai 'leh tanah liat yang telah bertahun-tahun sedikit demi sedikit

    meluncur dari lereng-lereng bukit.

    Untuk beberapa saat mereka berdiam diri terpaku diatas punggung kuda masing-masing. Hanya

    setiap kali Agung Sedayu selalu men'leh kepada kakaknya, seakan-akan takut ditinggalkannya.

    $etapi kakaknya itu selalu menundukkan kepalanya. Sebenarnyalah ia sedang berpikir. Apakahyang kira-kira akan terjadi diperjalanan dan apakah yang akan terjadi bes'k apabila laskar yang

    liar itu benar-benar akan menyerang. &edudukan Widura tidak begitu menguntungkan dan

    jumlah 'rangnyapun tidak begitu banyak, sebab Sangkal %utung bukanlah daerah yang langsungmenghadapi pertempuran. $etapi sisa-sisa laskar Arya %enangsang yangtidak mau melihat

    kekalahan Adipati "ipang itu berusaha untuk menimbulkan keributan dimana-mana. Mereka

    berkeliaran, bahkan melingkari %ajang dan kemudian menyerang daerah-daerah yang jauhdibelakang garis perang. Mereka datang setiap saat, dan kemudian menghilang seperti hantu.

    Hutan-hutan jati dan bahkan hutan-hutan belukar menjadi tempat persembunyian mereka.

    !emikianlah petang tadi, sampang Untara menerima berita tentang laskar yang telah kehilangantujuan perjuangannya itu. Merkea berhasrat untuk menyerang Sangkal %utung $imur. !an

    agaknya Widura sama sekali tidak menduga. /amun lumbung-lumbung yang padat di Sangkal

    %utung, pasti akan dapat memberi perbekalan yang baik bagi laskar yang liar itu. !an memangitulah tujuan mereka.

    Angan-angan Untara terputus ketika mendengar adiknya berbisik &akang, kau melihat

    bayangan dihadapan kita(#

    Untara mengerutkan keningnya 0a# jaabnya.

    1rang(# berbisik Agung Sedayu.

    Untara menggeleng "angan mengada-adaSedayu. +ukankah itu batang p'h'n jati yang r'b'h

    karena angina tiga hari yang lampau(#

    Sedayu mempertajam pandangannya. /amun bayangan itu seperti sese'rang yang bertubuhraksasa menghalang dipinggir jalan. $iba-tiba bulu-bulunya meremang dan hatinya menjadi

    tegang. a merapatkan kudanya kesisi kuda kakaknya.

    Hem# kakaknya menggerang &au bukan anak-anak lagi Sedayu. Seharusnya kau berani

    menempuh perjalanan ini se'rang diri#Sedayu diam saja. $etapi hatinya masih tegang.

    &etika kilat menyambar dilangit, dan nyalanya memenuhi lereng gunung Merapi itu, Sedayu

    menarik na*as panjang, +ayangan itu benar-benar p'k'k p'h'n jati yang patah diputar angin.

    $etapi baru saja Sedayu berna*as lega, tiba-tiba kembali dadanya berdebar-debar. $idak jauh

    dihadapan mereka terbentang padang rumput dan beberapa ratus langkah lagi, tampak tegak

    sebatang p'h'n beringin raksasa. !aerah yang biasa disebut 2emah 3engkar.

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    4/114

    &ita leat jalan ini(# terdengar suaranya lirih diantara gemerisik hujan.

    &enapa(# $anya kakaknya.

    Agung Sedayu tidak menjaab. $etapi kakaknya sudah tahu jaabnya &au takut macan putih

    yang menjagai beringin itu(#

    Agung Sedayu mengangguk. $idak# kakaknya meneruskan &ita tidak leat 2emah 3engkar.&ita ambil jalan memintas. &ita bel'k ke kanan#

    2eat jalan dipinggir hutan belukar(# Sedayu menjadi semakin cemas.

    0a# jaab kakaknya.

    Macanan(# desak adiknya.

    0a#

    Sedayu semakin gelisah. &atanya +agaimana kalau kita tiba-tiba berjumpa dengan seek'r

    harimau. +ukankah daerah Macanan itu terkenal dengan harimau belangnya(#

    Harimau belang itu tidak seganas Macan %utih di 2emah 3engkar# Untara menakut-nakuti

    adiknya, meskipun ia sama sekali tidak takut terhadap macan putih maupun harimau belang.

    /amun leat Macanan jalan bertambah dekat.

    Agung Sedayu terbungkam. /amun tubuhnya terasa menggigil. Menggigil karena hatinya yang

    keciut dan menggigil karena dingin. $etapi kuda mereka berjalan terus. +ahkan ketika Untara

    mempercepat lari kudanya, Sedayupun segera melecut kudanya pula. a tidak mau berjarak lebihtebal tubuh kudanya dari kuda kakaknya.

    %erjalanan mereka menjadi kian sulit. $anah yang liat dijalan-jalan sempit itu tampak merah

    kehitam-hitaman. !ihadapan merke terbentang hutan belukar. %andangan mata Untara yangtajam jauh mendahului kaki-kaki kudanya.

    $etapi tiba-tiba Untara mengangkat alisnya. &etika kilat menyambar ia melihat sesuatu

    dihadapannya. &ali ini ia melihat bayangan. +ukan p'k'k kayu jati yang r'b'h. !an bayangan

    itu dilihatnya menghilang diujung jalan.

    Untara menjadi berdebar-debar. a men'leh kapada adiknya, namun agaknya Sedayu belum

    melihatnya.

    Untara sendiri tidak pernah menjadi takut apapun yang berada didepannya. $etapi kali ini ia

    membaa adiknya. Seandainya bayangan itu seek'r harimau, maka akan mudahlah untuk

    mengatasinya. Harimau tidak selalu menyerang sese'rang. &alau harimau itu tidak berdiriditengah jalan, maka seandainya harimau itu lapar, kuda-kuda mereka akan dapat berlari lebih

    kencang dari harimau itu. Meskipun seandainya harimau itu mengadang mereka, Untarapun

    tidak takut, sebab telah dua kali ia terpaksa berkelai dengan harimau, dan harimau-harimau ituselalu berhasil dibunuhnya. !ibunuh dnegan keris yang terselip dipinggangnya itu.

    $etapi bayangan yang bergerak dan menghilang kedalam hutan adalah bayangan yang tegakdiatas kakinya. a melihat dengan ketajaman matanya.!an ia pasti baha bayangan itu adalahbayangan sese'rang.

    Untara menarik na*as untuk merdedakan debar jantungnya. Sekali lagi ia memandangi adiknya,bahkan tanpa disengaja ia memperlambat kudanya.

    Sedayupun cepat-cepat menarik kekang kudanya. !engan na*as yang bekejaran ia bertanya Ada

    apa kakang(#

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    5/114

    $idak ada apa-apa# sahut kakanya "alanan dihadapan kita sangat licin#

    1h# namun jantungnya menjadi semakin cepat berdentang.

    Akhirnya Untara menghentikan kudanya. !il'ntarkannya pandangan matanya kehutan

    dihadapannya Apakah yang tersembunyi dibalik kekelaman itu(#

    Hati Agung Sedayu semakin cemas, desisinya 4Adakah sesuatu dihadapan kita(#Untara berbimbang. $idak seharunya ia menyembunyikan bahaya yang mungkin berada dibalik

    kehitaman hutan itu. Merkea harus berhati-hati. $etapi kalau adiknya menjadi ketakutan, keadaan

    akan lebih jelek lagi.

    &ita lampaui daerah yang licin ini dengan berjalan kaki# jaab kakaknya. a tidak menunggiu

    lebih lama lagi. !ituntunnya kudanya berjalan perlahan-lahan dengan penuh keaspadaan. a

    tidak tahu siapakah yang berada diujung hutan itu. &alai mereka menyerang dengan tiba-tiba,maka duduk diatas punggung kida akan menjadi lebih berbahaya. Se'rang kaannya pernah

    mengalami nasib yang tidak menyenangkan, ketika ia mengalami serangan dengan cara

    pengecut. !ilintangkan 'leh para penyerang itu, seutas tali untuk menjatuhkan kudanya.&emudian dalam keadaan yang sulit kaannya itu tudak mampu mempertahankan diri. !an kini

    iat tidak mau mengalami nasib serupa itu.Hati Sedayu menjadi bertambah kecut. a merasasesuatu yang tidak pada tempatnya. &arena itu ia bertanya lagi sambil merapatkan diri disamping

    kakaknya Adakah sesuatu yang berbahaya(#

    &akaknya tidak mau berb'h'ng lagi. "aabnya +ersiaplah. Mungkin kita berjumpa dengan

    bahaya, tetapi mungkin pula kita mendapat teman#

    !enyut nadi Sedayu seakan-akan berhenti. !engan tergagap ia berkata &akang, apakah tidak

    sebaiknya kita kembali(#

    /asib paman Widura tergantung kepada kita# sahut kakaknya.

    $etapi nasib kita sendiri(# desak adiknya.

    Untara tidak tahu bagaimana menjaab pertanyaan itu. %ertanyaan yang ajr. $etapi ada sesuatuyang tidak dirasakan 'leh adiknya itu. a merasa ajib untuk menyelamatkan laskar Widura,

    pamannya yang telah bertahun-tahun bersama-sama dalam satu ikatan perjuangan. !an yang

    terakhir, mereka berdua berdiri dipihak %ajang dalam pertentangannya dengan "ipang. &arena ituada beberapa d'r'ngan yang kuat yang memaksanya untuk berjalan terus.

    &arena Untara tidak menjaab, Sedayu mendesaknya &akang, kenapa kita tidak kembali.

    +ukankah nasib kita sendiri lebih berharga dari nasib siapapun juga(#

    +elum pasti kita akan menjumpai bahaa Sedayu. +ahkan mungkin kita akan mendapat teman

    seperjalanan. Syukurlah kalau yang berada diujung hutan itu anak-anak paman Widura sendiri#.

    /amun apa yang dikatakannya sama sekali tidak diyakininya. Sangkal %utung masih agak jauh.

    Adakan sese'rang diujung hutan itu(# Sedayu semakin cemas.

    0a# jaab Untara berat.

    &akang lihat(# desak Sedayu.

    0a# Untara menjadi semakin cemas. &alau adiknya menjadi ketakutan, sulitlah keadaannya.

    Apa yang diduganya itu benar-benar terjadi. $iba-tiba Sedayu semakin merapatkan dirinya

    sambil merengek &akang, marilah kita kembali#

    "angan Sedayu# jaab kakaknya membesarkan hati adiknya &ita lihat siapakah yang berada

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    6/114

    diujung hutan itu#

    Mereka pasti laskar Arya %enangsang# sahut adiknya.

    &enapa kita mesti takut kepada mereka(# bertanya kakaknya.

    Mereka adalah 'rang-'rang sakti# jaab adiknya.

    &ita juga laki-laki seperti mereka, Sedayu# b'mbing kakaknya Apabila mereka 'rang-'rangsakti, mereka tidak akan dikalahkan 'leh laskar %ajang#

    &ita bukan laskar %ajang# bantah adiknya.

    Aku salah se'rang dari prajurit %ajang# p't'ng kakaknya. Untara bukanlah se'rang yang biasa

    meny'mb'ngkan dirinya. $etapi ia mengharap adiknya mempunyai kepercayaan kepadanya dan

    tidak akan menyulitkan keadaanya seandainya ia benar-benar harus menghadapi bahaya.$etapi aku bukan# rengek adiknya pula. +ahkan kini Sedayu telah mulai menarik-narik bajunya.

    Untara menjadi gelisah. $etapi ia tidak menjaab. "arak mereka telah semakin dekat dan Untaratidak memutar langkahnya. &etika adiknya akan berkata lagi, Untara berdesis diamlah supaya

    'rang-'rang dimuka kita tidak tahu baha kau penakut. !engan demikian mereka akan semakin

    berani. !an mereka akan mempermainkan kita seperti kelinci.#

    Sedayu terbungkam. +etapa ia menjadi sangat takut untuk menyatakan ketakutannya. &arena itu

    dengan lutut yang gemetar iapun berjalan terus.

    $iba 5 tiba Untara menggeram. Untunglah mereka tidak akan dapat melihat bamb'' ulungyang kehitam - hitaman itu. Apalagi di dalam kepekatan hujan malam yang kelam. /amun

    ketajaman mata Untara dapat membedakannya dengan arna air yang keputih 5 putihan

    memantulkan cahaya cakraala yang sangat lemah. !an apabila kaki 5 kaki kuda merekamenyentuhnya, akibatnya akan mengerikan sekali.

    +eberapa langkah dari bamb'' yang melintang itu Untara berhenti. $ak ada se'rangpun yang

    tampak. /amun ia yakin di dalam hutan, dibalik p'h'n 5 p'h'n yang rapat itu, pasti

    bersembunyi sese'rang atau lebih.

    &etika Sedayu melihat bambu yang melintang itu, maka darahnya seakan 5 akan membeku. a

    pernah melihat cerita kakaknya tentang sese'rang yang malang melanggar seutas tali yangterentang di jalan. $etapi hatinya telah benar 5 benar dicekam 'leh ketakutan sehingga sama

    sekali ia tidak berani berkata sepatahpun. +ahkan terasa lututnya semakin gemetar, dan seakan 5

    akan ia telah tidak mampu lagi untuk berdiri tegak diatas kedua kakinya itu.

    Sekali, Untara menarik na*as. a tak mau mendekat lagi. Sebab dengan demikian, ia akan berada

    didalam kedudukan yang kurang baik. 1rang 5 'rang yang berada di belakang rimbunnya daun 5

    daun akan dapat melihatnya dengan jelas, sedang ia sendiri tak akan dapat melihat mereka.&arena itu, sengaja Untara menanti salah se'rang dari mereka atau beberapa 'rang sekaligus

    datang kepadanya.Untuk sesaat keadaan menjadi sunyi tegang. /a*as Sedayu terdengar berebut dahulu keluar darihidungnya. a tidak berani berkata apapun, namun tangannya erat berpegangan baju kakaknya.

    %erlahan 5 lahan tangan Untara meraba tangan adiknya, dan dic'banya untuk melepaskan

    pegangan itu. Sebab setiap saat ia perlu bergerak cepat. $etapi Sedayu berpegangan semakin eratbahkan sekali-sekali menariknya.

    Untara menarik na*as.

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    7/114

    $iba-tiba Sedayu terkejut ketika kakaknya berkata lantang +iarkan mereka Sedayu. &ita tidak

    akan berbuat apa-apa. /amun kalau mereka mengganggu kita, kau baru b'leh bertindak sesuka

    hatimu. Syukurlah kalau mereka sahabat-sahabat kita yang baik#Sedayu tidak tahu maksud kata-kata itu. +ahkan debar jantungnya seperti akan memecah

    dadanya. a ingin mengatakan sesuatu namun mulutnya seperti telah tersumbat.

    $etapi yang diharapkan Untara terjadilah. 1rang-'rang yang bersembunyi dibalik p'h'n-p'h'nyang rimbun itu mendadak menjadi tidak sabar. Sehingga dengan demikian terdengar salah

    se'rang diantara mereka berteriak Siapa kalian(#

    %ertanyaan itu bagi Sedayu terdengar seperti petir yang meledak ditelinganya. &ini tidak saja

    lututnya yang gemetar, tetapi seluruh tubuhnya menggigil dan dadanya bergetar,sedang darahnya

    se'lah-'lah berhenti menyumbat ker'ngk'ngan, sehingga na*asnya menjadi sesak. a tidak dapat

    bertahan berpegangan baju kakaknya lagi ketika tangan kakaknya menyentuh tangannya. &iniUntara dapat maju selangkah,bisiknya peganglah kendali kuda-kuda kita#

    $etapi Sedayu tidak menangkap kendali kuda Untara bahkan dengan tidak disadarinya, kembaliia berpegangan baju kakaknya.

    %erlahan-lahan kakaknya menarik tangan adiknya adiknya sambil berkata lirih Sedayu,kalaukau tak mau memegang kendali kuda, jangan berpegangan bajuku, berpeganganlah tangkai

    kerismu.#

    $etapi hati Sedayu yang tinggal semenir itu tak dapat lagi menangkap arti kata-kata kakaknya.

    &etika kakaknya bergeser selangkah lagi, tangan Sedayu terkulai lemas. !an ia berdiri diantaradua ek'r kuda seperti tiang yang lapuk. Sebuah sentuhan yang tak berarti akan dapat

    mer'b'hkannya.

    !alam pada itu kembali terdengar suara dari ujung hutan berteriak diantara butir-butir hujanyang sudah mulai mereda.

    He, siapa kalian(#

    Untara menc'ba menembus kepekatan malam, namun ia tak berhasil. &arena itu makadijaabnya berhati-hati kami anak-anak dari sendang gabus. Siapakah kalian(#

    0a# sahut Untara

    Anak siapa(# terdengar sebuah pertanyaan.

    Untara beragu. Adakah mereka mengenal setiap 'rang di Sendang Gabus. Untara sendiri tidak

    banyak mengenal 'rang-'rang dari Sendang Gabus, meskipun pedukuhannya "ati An'm tidakjauh dari Sendang Gabus itu. Untuk menyebut namanya tak mungkin baginya. Seandainya

    'rang-'rang yang bersembunyi itu sisa-sisa laskar %enangsang, maka nama Untara pasti mereka

    kenal. !engan demikian tak mungkin baginya untuk melampaui tempat itu tanpa pertumpahandarah. &arena itu ia menc'ba menyembunyikan namanya sejauh mungkin. a masih menc'ba

    untuk menghindarkan diri dari bentr'kan kekerasan, sebab tugasnya adalah tugas yang sangatpenting. &alau ia gagal mencapai Sangkal %utung maka Widura akan mengalami bencana.

    &arena itu maka ia menjaab untung-untungan Anak Sadipa#

    Sadipa# sahut suara diujung hutan

    0a#

    Sadipa yang mana, yang tinggi sakit-sakitan atau yang pendek kudisan(# bertanya suara itu

    pula#

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    8/114

    &embali pengenalannya atas 'rang yang bernama Sadipa Sadipa yang lain. $inggi

    besar,berkumis panjang. $etapi yang satu tangannya cacat.#

    +agus# sahut suara itu kau benar-benar anak Sendang Gabus, kau benar-benar kenal dengan

    Sadipa. $etapi kenapa kau berb'h'ng (#

    Untara menjadi berdebar-debar. a telah menyebutkan sebuah nama yang dikenalnya. a telahmenyebutkan ciri-cirinya. $etapi 'rang dibelakang kegelapan itu tahu ia berb'h'ng.

    $iba-tiba Untara melihat banyangan yang bergerak-gerak muncul dari balik pep'h'nan. 3epat ia

    melangkah surut, selangkah saja dimuka adiknya. /alurinya telah membaanya untukmelindungi adiknya yang menggigil ketakutan.

    1rang yang muncul dari hutan itu berjalan perlahan-lahan mendekatinya. $erdengarlah ia tertaa

    lirih, namun suaranya menghentak-hentak dada.Agung Sedayu menjadi kian ketakutan. /amun kakaknya tegak dimukanya seperti betu karang.

    Siapakah sebenarnya(# bertanya 'rang itu.

    Untara menc'ba mengaasi ajahnya. 2amat-lamat ia melihat garis-garis yang keras. $ubuhnya

    tidak begitu tinggi, namun ketat dan kekar. 1rang itu masih beberapa langkah maju.

    Ha# katanya kemudian, setelah ia berhenti kira-kira tiga empat langkah dari Untara dua anakyang berani#. Siapakah namamu(#

    Aku anak Sadipa# Untara mengulangi.

    &embali 'rang itu tertaa jangan berb'h'ng# katanya Anak Sadipa yang tinggibesar,berkumis panjang dan satu tangannya cacat, tidak segagah kalian. Aku kenal mereka. Aku

    'rang Sendang Gabus.#

    Untara terkejut mendengar keterangan itu. Apakah 'rang yang berdiri dihadapannya itu 'rangSendang Gabus(

    &alau kau 'rang Sendang Gabus, siapa namamu(# sahut Untara.

    $ebak siapa aku(# 'rnag itu berkata sambil tertaa.&embali Untara diam. a menc'ba mengingat-ingat semua 'rang Sendang Gabus yang pernah

    dilihatnya. !an tiba-tiba ia teringat 'rang ini. %ande besi di Sendang Gabus.

    Aku ingat# tiba-tiba Untara menyahut kau pande besi Sendang Gabus.#

    1rang itu mengangkat alisnya,katanya kau kenal aku(#

    0a, kau adalah salah se'rang prajurit "ipang sambung Untara. /amun dengan demikian Untara

    menjadi semakin berdebar-debar. %ande besi itu kenal kepadanya dahulu. Mudah-mudahan 'rng

    itu telah melupakannya.

    $etapi ternyata Untara tidak beruntung. 1rang itu selangkah maju, dan dic'banya untuk

    mengenal ajah Untara baik-baik. !iamatinya anak muda itu dengan seksama. Maka tiba-tiba

    katanya disertai derail taanya Ha. "angan b'h'ng lagi. &alian anak "ati An'm.# 1rang ituberhenti sejenak untuk mengingat-ingat. Maka sambungnya menyentak setan. +ukankah kau

    yang bernama Untara. He(#

    Untara tidak dapat lagi menyembunyikan namanya. 1rang itu ternyata masih mengenalnya./amun meskipun demikian ia menjaab 0a, aku Untara. +ukankah kita bertetangga(#

    %ersetan. &au pengikut &arebet yang gila itu(# bentak pande besi itu.

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    9/114

    Hem# Untara menarik na*as. apakah bedanya(# kau berada di pihak "ipang dengan

    keyakinanmu, aku berada di pihak %ajang dengan keyakinanku.#

    Huh# sahut 'rang itu kau sangka &arebet berhak merajai pulau "aa. a tidak lebih dari anak

    penunggu burung disaah.#

    0ang penting bagiku,apakah yang telah di lakukandan akan dilakukan bagi tanah kita ini.#Sahut Untara.

    Aku bukan tukang bicara seperti kau# bentak 'rang itu. Wahyu keratin tidak dapat hadir pada

    sembarang 'rang. $idak akan dapat hadir dalam diri penggembala seperti anak tingkir itu.#

    $etapi %enangsang telah mati. Apa katamu(# bantah Untara

    %ersetan. /amun 3ita-citanya tetap hidup# jaab pande besi itu.Untara tersenyum. &atanya $ahukah kau tentang yang kau katakan itu( 3ita-cita( +ukankah

    kau menghilang dari Sendang Gabus karena kau tidak dapat membayar utangmu pada !emang

    sendang Gabus(#

    %ersetan. %ersetan. Setiap pengikut Adiijaya harus matu. &au pula harus mati# gertak pande

    besi itu.&au akan membunuh aku(# bertanya Untara.

    1rang itu berpikir sejenak. a kenal akan nama Untara yang gemilang di laskar %ajang. a sadar

    baha ia sendiri tak mampu melaannya. &arena itu ia menjaab 0a,aku akan membunuhmu.Maksudku g'l'nganku. G'l'ngan Arya "ipang.#

    Hem# Untara menarik na*as kenapa g'l'ngan( %aman pande besi# sambung Untara %aman

    bias mengakhiri cara hidup yang tidak berketentuan itu. 1rang 5'rang %ajang bukanpendendam.#

    %ersetan. tiba-tiba 'rang itu bersuit nyaring, dan sesaat kemudian muncullah tiga 'rang dari

    dalam belukar,

    $erdengar Untara menggeram empat 'rang# desisnya. Sekali ia men'leh pada adiknya. Adiknya

    masih menggigil ketakutan.$ampaklah mulutnya bergerak-gerak. /amun suaranya sama sekali

    tak terdengar. Untara menyesal, kenapa adiknya itu dibaa serta &alau ia singgah sebentar di+anyu Asri, adiknya dapat dititipkannya disana. /amun apakah pamannya sedang dirumah juga

    belum pasti.

    $iga 'rang yang datang kemudian itupun kini telah berada disamping si pande besi. 0angse'rang bertubuh tingg6i kekurus-kurusan, yang se'rnag lagi tinggi gagah sedang yang se'rang

    lagi masih sangat muda, lebih tua sedikit dari adiknya.

    Untara# berkata si pande besi sayang kami tidak biasa menaan sese'rang. &arena itu sama

    sekali tidak bermaksud menangkap kalian.#

    Untara menyadari arti kata-kata itu. %ande besi itu akan berkata kalian berdua akan kamibunuh#&arena itu ia tidak dapat melihat kemungkinan lain daripada bertempur melaan keempatnya.

    $etapi bagaimana dengan adiknya(

    $iba-tiba Untara berkata lantang Sedayu,menepilah. +iarlah aku saja yang menghadapi mereka.&au tidakperlu ikut serta. 1rang-'rang ini sama sekali tak cukup bernilai untuk melaanmu.#

    Si %ande besi menggeram "angan terlalu s'mb'ng.#

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    10/114

    Untara sama sekali tidak bermaksud meny'mb'ngkan diri, tapi dia ingin menutupi kelemahan

    adiknya, sehingga 'rang-'rang itu tidak akan berani mengganggunya. Untunglah baha keempat

    'rang itu tidak terlalu memperhatikan adik Untara itu, sehingga mereka tidak mengetahui,apakah sebenarnya yang sedang terjadi dengan anak muda itu. Menggigil ketakuatan denagn

    dada sesak.

    %ande besi Sendang Gabus bersama ketiga kaannya itu tiba-tiba memencar. !itangan merekamasing-masing tergenggam senjata. %ande besi itu memegang sebuah t'ngkat besi, si jangkung

    kurus memegang g'l'k pendek,yang gagah bersenjata belati di kedua tangannya, sedang si anak

    muda memegang pedang.

    Anak ini bernama Untara# teriak si pande besi karena itu berhati-hatilah.#

    Untara# desis si anak muda. $etapi ia tidak bertanya lebih lanjut. /amun didalam dadanya

    terbersit suatu perasaan yang aneh. a pernah terlibat bersama-sama dengan kaan-kaannyadalam suatu pertempuran melaan prajurit-prajurit %ajang yang dipimpin 'leh Untara. +etapa

    kagumnya ia melihat Untara yang perkasa itu. &ini ia berhadapan langsung dengan 'rang itu.

    $iba-tiba hatinya bergetar. Meskipun demikian ia harus bertempur. !engan ketiga kaannya iapasti dapat membunuh 'rang yang disegani itu.

    Untara sadar baha laan-laannya benar-benar akan membunuhnya bersama-sama dengan

    adiknya. &arena itu, ia harus melaan mereka. Apabila terpaksa, maka bukan salahnyalah kalauada diantara mereka yang terpaksa mati. /amun tidak mustahil pula, baha kemungkinan yang

    tidak menyenangkan itu ada padanya.

    &arena itu segera Untara bersiap. a harus menarik seluruh perhatian dari keempat laannya,

    sehingga tak ada diantaranya yang mengganggu Agung Sedayu.

    Maka dengan gerak yang cepat,secepat tatit menyambar dilangit,Untara mel'ncat menyerbudiantara mereka. !engan berputar diatas sebuah kakinya, ia menyerang dua 'rang sekaligus.

    Serangannya tidak begitu berbahaya, namun benar-benar mengejutkan. &arena itu maka si

    jangkung dengan sangat terkejut mel'ncat mundur,dan si tinggi gagah, terpaksa mel'ncat

    kesamping. Meskipun mereka tidak dapat dikenai 'leh serangan Untara, namun serangan itubenar-benar tidak mereka duga. +elum lagi debar jantung mereka berhenti, mereka melihat

    Untara melayang dnegan garangnya. &ali ini Untara tidak hanya mengejutkan mereka.

    $angannya yang cekatan dengan cepatnya meraih t'ngkat besi si %ande +esi, dan dengan suatutarikan yang cepat, t'ngkat itu sudah berpindah ditangannya.

    Setan,demit,tetekan# pande besi dari Sendang Gabus itu mengumpat tidak habis-habisnya.

    Sedang kaannya melihat serangan itu seperti melihat seek'r elang menyambar anak ayam yangsama sekali tak berdaya. $etapi pande besi itu segera sadar. Segera ia mel'ncat pada si tinggi

    besar berikan aku sebuah pisaumu# teriaknya. Si pande besi tidak menunggu jaaban. Segera

    direbutnya sebuah pisau kaannya itu.

    Sementara itu,kaan-kaannya yang lain telah menyadari kedudukan mereka. Segera merekamenyerang bersama-sama dari arah yang berbeda-beda.Untara menarik na*as. a bersyukur di

    dalam hatinya, baha keempatnya telah dapat ditarik dalam satu lingkaran pertempuran. &arenaitu Untara tidak menyianyiakan aktu. a harus segera menyelesaikan pertempuran itu, supaya ia

    sempat mencapai Sangkal %utung sebelum subuh.

    %ertempuran itupun segera menjadi semakin sengit,%ande besi dati Sendang Gabus itupun

    ternyata memiliki kekuatan tenaga yang luar biasa. Gerakannya pasti akan menimbulkan getaran

    yang mengerikan. 1rnga yang tinggi kurus itu memiliki keistimeaan pula. $angannya yang

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    11/114

    panjang setiap kali terjulur mengulurkan angina maut. Sedang diujung tangannya itu tampak

    sebuah g'l'k berkilat-kilat. 1rang yang tinggi besar itupun mempercayakan dirinya pada

    kekuatan tangannya. %isau belatinya menyambar-nyambar dari segala arah. +ahkan sekali-sekalisengaja dibenturkannya dengan t'ngkat besi di tangan Untara. /amun Untara bukan anak-anak

    yang sedang berlatih anggar. Setiap benturan dengan senjatanya, telah memaksa laannya untuk

    berpikir kembali. +ahkan 'rnag yang tinggi besar itupun kemudian tidak berani lagi menc'ba-c'ba membenturkan senjatanya yang sebenarnya terlampau pendek. Sedang si anak muda

    ternyata tangkas dan cekatan sekali. Sekali-sekali ia mel'ncat menyerang, namun apabila

    keadaannya sulit, cepat-cepat ia menarik dirinya, mel'ncat surut. /amun seandainya iabertempur se'rang diri, maka umurnya tidak akan lebih panjang dari seek'r sulung yang terjun

    ke dalam api.

    !emikianlah Untara bekerja mati-matian. Malam yang kelam telah men'l'ngnya. a tidak perlutakut- takut senjatanya akan mengenai kaan-kaannya. a dapat menyerang setiap bayangan

    yang ada di setiap garis serangannya. $eteapi laannya tidak dapat berbuat demikian. Mereka

    harus lebih berhati-hati. Sebab Untara itu benar-benar lincah seperti anak kijang. Sekali-sekali iamel'ntar diantara mereka berempat, namun tiba-tiba ia telah berada diluar lingkaran. +ahkan

    sekali-sekali laannya menjadi bingung, se'lah-'lah Untara dapat melenyapkan diri diantarapercikan-percikan hujan yang hamper reda.

    Agung Sedayu melihat perkelahian itu dengan denyut jantung yang tak teratur. Sekali-sekali

    berdentang seperti guntur didalam dadanya, namun sekali-sekali terasa berhenti bergerak.

    &akinya gemetar sehingga kedua lututnya beradu. Meskipun demikian ia malihat juga anakmuda sebayanya bertempur melaan kakaknya. $imbullah keheranan di dal'am dadanya.

    &enapa anak semuda itu berani berkelahi melaan kakaknya( &akaknya bagi Agung Sedayu

    adalah 'rang yang sangat dikagumi. 1rang yang dalam pandangan Sedayu tak ada duanya di

    dunia ini. Meskipun demikian, ia menjadi cemas. Apakah kakaknya dapat melaan empat 'rangsekaligus. a belum pernah melihat perkelahian yang sebenarnya. %erkalahian untuk

    mempertaruhkan nyaa. 0ang pernah rilihatnya, adalah bagaimana kakaknya berlatih. +ahkan

    kadang-kadang ia ikut serta. a tahu bagaimana harus menghindar, menyerang danmempergunakan kesempatan sebaik-baiknya. /amun keberaniannya tak ada untuk

    melakukannya.

    2Untara masih bertempur dengan garangnya. +ahkan laan-laannya semakin lama semakinmenyadari keperkasaannya. /amun tiba-tiba Untara menjadi cemas. %ande +esi itu sekali-sekali

    melemparkan pandangannya pada Agung Sedayu. a melihat bagaimana anak muda itu berdiri. a

    melihat tangan Sedayu tergantung lemah. +ahkan sekali-sekali anak itu menutup ajahnya.

    Sekali-sekali memalingkan mukanya. %ande +esi yang licik itu berpikir di dalam hatinya anak

    yang satu ini aneh benar#Memang Agung Sedayu sama sekali tidak menunjukkan suatu minat atas perkelahian itu, bahkan

    terpancarlah kengerian dan ketakutan dari ajahnya. /amun meskipun demikian pande besi ituterpaksa menduga-duga ada dua kemungkinan# pikir pande besi anak ini terlalu percaya

    kepada kesaktiannya, sehingga ia kecea melihat cara kaannya bertempur. $etapi

    kemungkinan yang lain, anak ini se'rang pengecut#

    !alam keragu-raguan itu diingatnya kata-kata Untara 1rang-'rnga ini sama sekali tak cukup

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    12/114

    bernilai untuk melaanmu.#

    $etapi tiba-tiba pande besi itu tertaa. Suaranya benar-benar nyaring. a sudah mendapatkansuatu kepastian, baha anak itu anak yang kerdil. &erana itu ia segera menemukan cara untuk

    memecah perhatian Untara. Maka terdengarlah ia berkata diantara derail taanya He Untara

    yang perkasa. Sudah berapa lama kita bertempur. &enapa kaanmu itu hanya men'nt'n saja

    seperti sabungan ayam.#

    !ada Untara semakin berdebar-debar. a melihat kecurigaan laannya. Sikap adiknya benar-

    benar tidak meyakinkan. Meskipun demikian ia menjaab +uat apa ia susah-susah menghadapikalian( Aku sendiri cukup mampu untuk melakukan.#

    %ande +esi itu tertaa terus. /adanya semakin tinggi dan memuakkan, sehingga Untara benar-

    benar menjadi muak. 3epat ia mel'ncat dan mengayunkan t'ngkatnya menyerang. Suara tertaapande besi itu terputus. Wajahnya tiba-tiba berubah menjadi tegang. Hampir saja kepalanya retak

    'leh sambaran senjatanya sendiri. /amun untunglah ia sempat merendahkan tubuhnya sementara

    dengan lincahnya si anak muda menyerang lambung Untara dengan pedangnya. Untara terpaksamenggeliat untuk menghindari ujung pedang laannya. !engan sebuah putaran ia mel'ncat tiba-

    tiba t'ngkat besinya telah terayun kedada si tinggi besar.serangan ini terlalu tiba-tiba. Hampirsaja 'rang yang tinggi besar itu terpaksa mengakhiri perkelahian. Untunglah baha kedua

    kaannya yang lain sempat men'l'ngnya. 1rang yang tunggu kurus sempat memukul t'ngkatUntara dengan g'l'knya. /amun kekuatannya sama sekali tak memadai, sehingga ketika

    g'l'knya tersentuh t'ngkat Untara, terasa senjatanya terpental. $angannya terasa nyeri dan tiba-

    tiba ia melihat g'l'knya seperti terbang terlempar beberapa daripadanya.

    %ande +esi, yang mengepalai ger'mb'lan itu segera melihat bahaya yang bakal datang. Mereka

    berempat dengan senjata ditangan masing-masing tidak mampu menghadapi Untara se'rang diri.

    Apalagi kini salah se'rang dari mereka tidak bersenjata lagi.

    &arena itu, maka segera ia mengambil keputusan untuk melakukan rencana liciknya. !engan

    tiba-tiba ia mel'ncat surut, dan dengan berteriak nyaring ia berkata +unuhlah Untara itu dengan

    senjata-senjata kalian aku akan menc'ba kesaktian anak muda yang se'rang lagi.#

    Untara terkejut mendengar teriakan itu. Maka perhatiannya benar-benar menjadi terpecah. a

    melihat sebuah serangan pedang mendatar ke arah perutnya, sementara itu 'rang yang tinggibesar menusuknya dari punggung.

    /amun Untara adalah se'rnag prajurut %ajang yang terpercaya. &arena itu dengan cekatan ia

    menggeser tubuhnya sambil merendahkann dirinya, pedang si anak muda hanya leat secengkaldari tubuhnya, sedang pisau 'rang yang tinggi besar itu mematuk agak jauh. /amun karena itu,

    Untara memerlukan beberapa saat untuk membebaskan diri dari serangan-serangan berikutnya.

    Sementara itu si pande besi telah berlari kea rah Agung Sedayu.

    Agung Sedayu melihat sese'rang menyerangnya. &arena itu maka darahnya serasa benar-benar

    berhenti mengalir. !engan gerak nalurinya, yang dituntun 'leh latihan bersama kakaknya,

    tangannya bergerak meraba hulu kerisnya. /amun tangan itu gemetar da kehilangankekuatannya. Maka kerisnya tidak juga l'l's dari rangkanya. +ahkan yang terdengar suaranya

    terbata-bata &akang, kakang Untara.#

    %ande +esi yang licik itu tertaa nyaring. Suaranya kini benar-benar menjadi buas seperti hantuyang haus darah. a telah yakin baha anak muda yang se'rang itu akan dapat dijadikannya

    k'rban pertama tanpa kesulitan. Maka katanya sambil berlari $ahanlah Untara. +iarlah ia

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    13/114

    melihat anak muda yang satu ini mengalami nasib yang malang.#

    Sesaat Untara menjadi bingung. a sudah tidak mendapat kesempatan lagi untuk mengejar si%ande +esi. a telah tertinggal beberapa langkah. &alau saja adiknya mampu berbuat sesuatu

    maka ia akan mendapat kesempatan untuk men'l'ngnya. $etapi adiknya telah menjadi kaku

    ketakutan.

    $iba-tiba Untara membungkukkan badannya. !iraihnya sebuah batu sebesar telur. !engan

    sekuat tenaganya ia melempar kudanya yang berdiri disamping adiknya. &uda itu manjadi

    terkejut. Sambil meringkik tinggi kuda itu mel'ncat dan berlari kencang tanpa arah. Untunglahbaha kuda yang seek'r lagi terkejut pula, dan seperti yang lain kuda itupun mel'ntar seperti

    panah.

    &edua ek'r kuda itu benar-benar memberi kesempatan kepada Untara. Sebab dengan itu si pandebesi terpaksa tertahan beberapa saat. a tak mau melanggar kuda-kuda yang menjadi liar itu. !an

    sesaat itu telah cukup bagi Untara. Untara tidak menghiraukan lagi ketiga laannya yang lain.

    !engan serta merta, seperti si %ande +esi, Untara mel'ncat berlari kencang-kencang. !enganpenuh kemarahan yang mengguncang-guncang dadanya, langsung ia menyerang dengan t'ngkat

    besinya. $'ngkat besi itu terayun deras sekali. Untara telah menggunakannay dengan penuhtenaga. Si %ande +esi itu tidak menyangka baha Untara dapat secepat itu menyusulnya. Segera

    ia memutar tubuhnya, namun ia sudah tidak mungkin untuk menghindar. Untara mel'ncatdengan garangnya, dan yang dilihatnya t'ngkat besi itu telah terayun diatas kepalanya. &arena

    itu si pande besi hamper saja dapat menangkisnya dengan pisau belatinya.

    $etapi pisau itu terlalu pendek untuk menahan ayunan t'ngkatnya sendiri. /amun t'ngkat itu

    kini diayunkan 'leh tangan yang jauh lebih kuat dari tangannya. $angan se'rnag tamtama yang

    sedang dibakar 'leh kemarahan.

    &arena itu meskipun si pande besi manc'ba untuk menghindar benturan langsung denganmemukul t'ngkat Untara kesamping, namun usahanya itu tidak banyak men'l'ngnya. $'ngkat

    Untara masih mengenai pelipisnya. Maka terdengarlah pande besi yang malang itu berteriak

    tinggi. &emudian ia terlempar dan jatuh berguling. Sesaat kemudian na*asnyapun terputuslah.Untara menarik na*as. a berlega hati bukan karena ia dapat membunuh laannya, tetapi karena

    ia telah berhasil menyelamatkan adiknya. /amun untuk sesaat Untara kehilangan keaspadaan

    anak muda yang bersenjata pedang itu benar-benar lincah. $iba-tiba saja serangannya mengarahkepunggung. &arena itu segera Untara berkisar selangkah kesamping. /amun saat yang

    mengejutkan itu dapat dipergunakan 'leh 'rang yang bertubuh tinggi besar dan bersenjata

    pisau.dengan penuh na*su dendam 'rang itu menusuk leher Untara. $usukan itupun sedemikian

    tiba-tiba pada saat Untara sedang menghindari sambaran pedang si anak muda. &arena itu Untaratidak dapat berbuat banyak. %ada saat Untara menc'ba merendahkan tubuhnya dan berputar

    setengah lingkar, pisau itupun berubah arah. Untara masih dapat melihat pisau itu melingkar,

    namun tak ada aktu lagi baginya. 0ang dapat dilakukan hanyalah menc'nd'ngkan tubuhnya

    sedikit ke belakang, tetapi pada saat itu terasa ujung pisau itu mencegat pundak kirinya.$erdengar Untara menggeram. &emarahannya kini telah benar-benar membakar seluruh

    darahnya. !engan gigi gemeretak Untara memandang 'rang yang bertubuh tinggi besar itu untuksesaat. &emudian seperti gel'mbang yang menghantam tebing Untara mel'ncat maju. $'ngkat

    besi ditangannya berputar seperti baling-baling, yang kemudian dengan dasyatnya menyerang

    laannya. Apalagi ketika terasa betapa pedih luka dipundaknya itu. !arah yang merah segarmengalir semakin lama semakin deras. &arena itu Untara harus menyelesaikan pertempuran

    sebelum ia kehabisan darah, atau dirinya akan ditelan 'leh maut beserta adiknya sekaligus.

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    14/114

    1rang yang tinggi besar itu terkejut melihat serangan Untara yang membadai. 3epat ia mel'ncat

    surut. a sudah tidak akan dapat mempertahankan dirinya dengan pisaunya itu. !alam keadaan

    yang sulit itu, kaannya yang tinggi kekurus-kurusan tampil kedepan. G'l'knya yang besarbergerak-gerak dengan cepatnya. Sebuah tusukan yang dasyat mengarah kelambung laannya.

    /amun Untara yang marah sempat mengelak. +ahkan kini Untara sudah tidak lagi mengekang

    diri. a sempat berj'ngk'k menghindari g'l'k laannya. !an sekaligus t'ngkatnya bergerakmendatar.

    $erdengarlah sekali lagi jerit kesakitan, ketika terdengar sebuah benturan. +enturan antara

    t'ngkat besi ditangan Untara dengan tulang-tulang kaki 'rang yang kurus itu. Sesaat kemudianterdengar tubuhnya terbanting. %ada saat itu 'rang yang bertubuh tinggi besar melihat suatu

    kemungkinan untuk membunuh Untara. a tidak akan dapat menyerangnya pada jarak jangkau

    tangannya karena kecepatan bergerak laannya. &arena itu, selagi Untara masih belum dapatberdiri tegak 'rang itu dengan sepenuh tenaga melemparkan pisaunya kearah tubuh laannya.

    Untunglah Untara melihat pisau itu.karana itu ia mengurungkan geraknya. +ahkan sekali lagi

    merendahkan tubuhnya sambil berputar, sehingga pisau itu tidak menghunjam ke dalamtubuhnya.

    Sebenarnyalah baha nasib manusia ditentukan 'leh kekuasaan diluar kemampuan jangkau

    manusia. %isau yang berlari seperti panah itu meluncur dengan cepatnya melampaui Untara./amun tanpa disangka-sangka terdengarlah sebuah jerit tertahan. 1rang yang terbaring karena

    tulang kakinya retak itu tiba-tiba terguling sekali, kemudian ia menc'ba mengangkat ajahnya

    dengan pandangan aneh. $etapi sesaat kemudian kepalanya jatuh terkulai. Mati. Sebuah pisautelah tertancam langsung menyayat jantung.

    0ang melihat peristia itu untuk sesaat terpaku diam. Untara dan kedua laannya. !ada mereka

    masing-masing terguncang 'leh peristia yang tak mereka sangka-sangka. Apalagi 'rang yangbertubuh tinggi besar itu. $anpa disengajanya, ia telah membunuh kaannya sendiri.

    &ini Untara untuk seterusnya tinggal menghadapi dua laan. /amun darah telah terlalu banyak

    mengalir dari lukanya. &arena itu tubuhnyapun semakin menjadi lemas. Sebab dengan demikianberarti maut akan menerkamnya. &arena itu segera ia bersiap untuk melanjutkan pertempuran

    itu.

    &edua laannyapun telah bersiap pula. Anak muda yang bersenjata pedang itu setapak demi

    setapak maju mendekat, sedang 'rang yang bertubuh tinggi besar yang kini tidak bersenjata lagi

    itu masih menc'ba untuk menc'banya dengan tangannya.

    &edua laan Untara itupun agaknya melihat kemungkinan yang dihadapinya. Mereka lamat-

    lamat melihat darah meleleh dar luka di pundak Untara. &arena itu mereka asal saja dapat

    memperpanjang perlaanan mereka Untara pasti akan dapat mereka binasakan. Alangkahmereka dapat berbangga kepada kaan-kaan mereka baha mereka telah berhasil membunuh

    salah satu perira %ajang yang bernama Untara. /ama yang disegani 'leh laan dan dikagumi'leh kaan.

    Sesaat kemudian kembali anak muda itu menyerang dengan tangkasnya. &emampuannya

    memainkan pedang cukup menarik perhatian Untara. $etapi Untara tidak banyak mempunyai

    aktu. &alau ia terlambat maka ia akan ditelan 'leh maut. &arena itu selagi masih cukupmempunyai tenaga, maka ia harus berjuang untuk menyelamatkan nyaanya, nyaa adiknya

    dan berpuluh-puluh 'rang lain di Sangkal %utung. &arena itu,tidak ada pilihan lain bagi

    Untara,kalau ia tidak membunuh laan-laannya, maka taruhannya adalah berpuluh-puluh

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    15/114

    nyaa di Sangkal %utung termasuk nyaanya sendiri.

    $etapi anak muda, laannya itu benar-benar lincah. !engan sengaja ia memancing Untara untuk

    bergerak terlalu banyak, sehingga dengan demikian darah yang mengalir dari luka menjadisemakin banyak pula. /amun Untara bukan anak-anak lagi, karena itu meskipun ia memuji

    didalam hatinya atas kecerdasan laannya, namun ia mengumpat-umpat pula.

    /amun Untara selalu menahan dirinya untuk tidak hanyut dalam arus kemarahannya. amenyerang dengan dasyat, namun ia tidak membiarkan tenaganya diperas sia-sia.

    Meskipun tenaga Untara telah banyak berkurang, namun kekuatan laannyapun tinggal separ'dari semula. !engan demikian maka segera tampak, baha Unatara akan segera dapat mengatasi

    kedua laannya. &edua 'rnag itu semakin lama semakin terdesak, dan akhirnya sampailah

    mereka pada batas kemampuan mereka. Selagi Untara masih kuat mengayunkan senjatanya,

    maka sekali lagi terdengar sebuah pekik kesakitan. 1rang yang tinggi besar itupun rebah ditanahuntuk tidak bangun lagi.

    0ang tinggal kini adalah anak muda yang lincah itu. Meskipun anak muda itu melihat kelemahanlaannya, namun ia masih mampu untuk menilai diri sendiri. &arena itu, tiba-tiba ia mel'ncat

    surut dan dengan lantang ia berteriak kali in kau menang Untara, tetapi lain kali kau akanmenyesal. Apalagi kaanmu, pengecut itu, seumur hidupnya tidak akan tenteram selam aku

    masih hidup di dunia ini.#Untara tidak mau mendengar kata-kata itu. 3epat ia mel'ncat menyerang. $etapi ia sudah tidak

    setangkas semula. $ulang-tulangnya seperti menjadi lemas dan tak berdaya. &arena itu ia

    menjadi cemas, jangan-jangan anak muda itu akan berlari-larian dan menunggunya sampai iaterkulai jatuh. !engan demikian, maka ia tak akan berdaya lagi menghadapi kemungkinan

    apapun.

    $etapi tidaklah demikian. Anak muda itu bahkan tiba-tiba mel'ncat menjauh, dan berlarimeninggalkan tempat itu. a sudah tidak melihat lagi ketika Untara terhuyung-huyung berjalan

    mendekati adiknya.

    Sedayu# desisnya.

    Sedayu masih menggil ketakutan. $etapi ia melihat Untara dengan susah payah datang

    kepadanya. &arena itu iapun segera berlari mendekat &akang, kenapa kau(# terdengar suaranyagemetar.

    /a*as Untara semakin lama semakin cepat mengalir. +adannya gemetar seperti 'rang

    kedinginan. !engan mata yang sayu dipandanginya ajah adiknya yang pucat. !an sekali-sekalitangannya meraba luka pundaknya. 2uka itu cukup dalam, namun sebenarnya tidak begitu

    berbahaya seandainya darahnya tidak terlalu banyak mengalir.

    $'l'ng# desis Untara balut lukaku#

    Sedayu melihat luka yang menganga di pundak kiri kakaknya. a menjadi ngeri melihat luka itu.$etapi dipaksanya dirinya untuk membalut luka itu dengan s'bekan kain kakaknya.

    Sedayu# Untara berdesis sambil menahan nyeri darahku sudah terlalu banyak mengalir. &au

    dapat men'l'ng aku berjalan#

    $entu# jaab adiknya. /amun matanya beredar mencari kuda mereka. $etapi kuda itu sudah taktampak lagi.

    $etapi Untara masih berkata lagi "angan membuang aktu. &uda-kuda itu sudah tidak ada

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    16/114

    disekitar tempat ini.#

    Sedayu tidak menjaab. !ic'banya memapah Untara berjalan di jalan-jalan yang becekberlumpur. Sekali-sekali terdengar Untara menggeram. $idak saja karena perasaan pedih yang

    selalu menyengat-nyengat pundaknya, namun juga berbagai perasaan telah bergelut di dalam

    dadanya. Untara tidak saja mencemaskan dirinya, namun ia cemas juga akan nasib adiknya.

    2ebih-lebih lagi tentang nasib Widura dengan laskarnya. Anak muda yang melarikan diri itudapat membaa banyak akibat. a akan dapat kembali mencar mereka berdua disekitar tempat ini

    dengan kaan-kaan-kaan baru, atau anak itu dapat memperhitungkan arah perjalanannya,

    sehingga serangan ke Sangkal %utung akan dipercepat.

    %ikiran sedayupun tidak pula dapat berjalan lagi. a melangkah dengan hati yang k's'ng.

    +erbagai perasaan tang memukul-mukul dadanya telah menjadikan Sedayi kehilangan

    pengamatan diri. a tidak merasakan dan menyadari apa yang telah dilakukan. a berjalankareena kakaknya menaruhnya berjalan sambil menggantung dipundaknya dengan tangan

    kanannya.

    Untara menjadi semakin cemas ketika diantara rasa sakitnya timbul suatu perasaan aneh.

    Matanya serasa akan selalu terkatub. !an sesaat-saat kesadarannya seperti lenyap. Segera Untaratahu baha ia telah hampir kehabisan darah. !engan demikian ia akan dapat pingsan setiap saat.

    !alam kecemasannya Untara masih menyadari, baha ia tidak akan mungkin dapat mencapaiSangkal %utung dalam keadaannya itu,apabila ia tidak mendapat pert'l'ngan.

    Sekali-sekali Untara menarik na*as. !isekitarnya terbentang hutan belukar meski tidak terlalutebal. /amun tempat itu tak akan ditemui rumah sese'rang.

    &alau saja aku dapat mencapai rumah &i $anu Metir# tiba-tiba ia berdesis

    Adiknya terkejut mendengar suara kakaknya apa katamu(# ia bertanya.

    7umah &i $anu Metir# jaabnya.

    Sedayu pernah pula pergi kerumah &i $anu Metir bersama ayahnya dahulu di !ukuh %aku'n.$etapi rumah itu masih agak jauh. !an tiba-yiba saja Sedayu menyadari keadaannya. !engan

    penuh ketakutan ia memandang berkeliling. +elukar. &alau saja tiba-tiba ada binatang buas yang

    muncul dihadapan mereka, maka celakalah mereka berdua. Sehingga dengan demikian Sedayutidak teringat lagi kepada kata-kata kakaknya, bahkan katanya dengan gemetar jalan dihadapan

    kita sangat gelapnya. +agaimanakah nasib kita kalau kita bertemu dengan harimau misalnya(#

    Hem# kakaknya menahan perasaannya, katanya tanpa menghiraukan adiknya

    kita pergi ke tempat &i $anu Metir.#

    Masih jauh# sehut adiknya.

    &alau lukaku tak di'bati# jaab kakaknya aku akan mati#

    Sedayu menjadi ngeri mendengar kata-kata kakaknya. +agaimana kalau kakaknya benar-benarmati. &arena itu ia berdiam diri, meskipun hatinya dicekam 'leh ketakutan. $akut kepadakegelapan dihadapannya, takut kepada nasibnya. Memang ia takut kepada segala-galanya. $etapi

    ia lebih takut lagi kalau kakaknya mati.

    &arena itu ia tidak berani membantah lagi. !ipapahnya kakaknya berjalan menuju ke !ukuh

    %ase'n, meskipun kengerian selalu merayap-rayap dadanya.

    Untara semakin lama semakin lemah. Meskipun demikian ia selalu berusaha untuk

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    17/114

    mempertahankan kesadarannya. Sungguh tidak menyenangkan apabila ia harus mati karena

    darahnya kering. +aginya lebih baik mati dengan luka pedang menembus jantungnya. $etapi ia

    tidak berputus asa. a percaya baha Allah Maha %engasih. &arena itu ia selalu memanjatkand'a didalam hatinya, sem'ga Allah menyelamatkannya.

    $iba-tiba langkah mereka terhenti. Mereka mendengar gemerisik daun di dalam belukar. Hati

    Sedayu yang kecut menjadi semakin kecil. !engan suara gemetar ia berbisik &akang, kaudengar sesuatu(#

    Untara mengangguk. $etapi ia tidak dapat berbuat sesuatu. $ubuhnya telah demikian lemahnya.

    &arena itu maka yang dapat dilakukan hanya menyerahkan diri sepenuhnya kepada sumberhidupnya.

    $etapi tiba-tiba Untara mengangkat ajahnya. &atanya lirih +ukan langkah manusia dan bukan

    pula binatang buas yang sedang merunduk. &au dengar ringkik kuda(#

    0a# sahut adiknya.

    Untara kemudian bersiul nyaring. &udanya adalah kuda yang jinak. Seandainya kuda itukudanya, maka akan dikenalnya suara siulan itu.

    0a Allah, serunya ketika dari dalam belukar muncul seek'r kuda yang tegar kehitam-hitaman.tu kudaku#

    Wajah Sedayupun menjadi agak cerah,katanya lalu, apakah kita akan berkuda(#

    0a# sahut kakaknya kudamu tak ada,namun kita berdua akan berkuda bersama-sama#&embali(#

    $idak# jaab Untara kerumah &i $anu Metir, supaya lukaku di'batinya.#

    Sedayu tidak membantah. a takut kalau kakaknya mati. &arena itu dibantunya Untara naik keatas punggung kudanya, baru kemudian iapun naik pula. Untunglah baha kuda Untara adalah

    kuda yang kuat, karena itu, meskipun diatas punggungnya duduk dua anak muda, namun kuda

    itu masih dapat berlari kencang.

    &ini harapan didalam dada Untara tumbuh kembali. a akan dapat mencapai rumah &i $anu

    Metir lebih cepat. Mudah-mudahan &i $anu Metir ada dirumahnya.

    !emikianlah, setelah mereka menembus rimbunnya pategalan yan gsubur diujung hutan,sampailah mereka kepadukuhan kecilyang dinamai 'rang !ukuh %aku'n. !ipedukuhan kecil

    itulah tinggal se'rang dukun yang sudah setengah tua. 0ang dengan pengalamannya ia mengenal

    berbagai jenis dedaunan yang dapat dipakainya untuk menyembuhkan luka dan bahkandikenalnya beberapa jenis racun yangmenusuk ke dalam tubuh sese'rang.'rnag itulah yang

    bernama &i $anu Metir. &epadanya Untara meletakkan harapannya, mudah-mudahan &i $anu

    Metir dapat men'l'ngnya.

    &uda-kuda anak muda itu berhenti dimuka sebuah p'nd'k kecil. %'nd'k &i $anu Metir. Setelah

    men'l'ng kakaknya turun dari kuda,maka dipapahnya kakaknya itu kepintu yang terkatup rapat.

    /amun demikian Untara berlega hati ketika dilihatnya cahaya lampu yang memancar menembuslubang-lubang dinding.

    %erlahan-lahan Untara mengetuk pintu rumah itu dengan penuh harapan. &i $anu Metir adalahsahabat almarhum ayahnya dahulu. Mudah-mudahan sisa-sisa persahabatan itu masih membekas

    dihati dukun tua itu.

    &etika mereka telah beberapa kali mengetuk terdengarlah sapa dari dalam lirih Siapa(#

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    18/114

    Aku &i $anu# jaab Untara Untara dari "ati An'm#

    Untara# ulang &i $anu Metir Untara, ', adakah engkau angger Untara putera &i Sadea(#

    0a &i $anu# jaab Untara dengan suara gemetar.

    &i $anu Metir segera mengenal suara itu. Suara sese'rang yang sedang mengalami cedera.

    &arena itu dnegan tergesa-gesa 'rang tua itu berjalan ke arah pintu. $erdengar suaratelumpahnya diseret diatas lantai tanah.

    Sesaat kemudian pintu bambu itu bergerit, dan muncullah dari celah-celahnya se'rang tua

    bertubuh sedang. 7ambutnya telah hamper seluruhnya menjadi putih. Alisnya yang tumbuhjarang-jarang diatas sepasang matanya telah memutih pula. !ahinya terbuka lebar, serta

    dibaahnya memancar sepasang mata yang tajam bening.

    &etika ia melihat Untara dipapah adiknya, 'rang tua itu terkejut dan terl'ncatlah dari mulutnya&au terluka ngger(#

    Marilah# &i $anu Metir mempersilahkan duduklah# biarlah aku menc'ba melihat luka itu.#

    Untara berlega hati. a tak perlu memintanya. 1rang tua itu telah berusaha untuk men'l'ngnya

    atas kemauan sendiri.Segera 'rang tua itu menuntun Untara dan dipersilahkan duduk diatas bale-bale bambu. &atanyakepada Sedayu $'l'ng ngger peganglah cilupak ini, mataku telah menjadi kurang baik#

    Sedayupun segera melangkah mengambil lampu minyak kelapa dan membaa kedekatkakaknya. Sementara itu &i $anu telah sibuk membuka pembalut luka dipundak Untara.

    &etika &i $anu melihat luka yang menganga itu, ia menggelengkan kepalanya, gumannya Hem,

    luar biasa#

    Apa yang luar biasa(# desis Untara.

    $ubuhmu sangat tahan ngger#. Sudah berapa darah yang tertumpah. Angger masih tetap sadar.

    Marilah, bersandarlah supaya angger tidak terlalu lelah.#

    Untara segera bersandar pada setumpuk bantal. $erasa tulang-tulangnya seperti dil'l'si.

    Sebentar-sebentar matanya terkatub dan perasaannya seperti hilang-hilang datang. &arena itusegera Untara memusatkan segenap kekuatan betinnya untuk bertahan. Sementara &i $anu Metir

    memelihara luka itu, tiba-tiba terbersit kembali dalam pikiran Untara Widura harus

    diselamatkan#

    $etapi kemudian disadarinya keadaan diri. !engan demikian Untara hanya dapat menarik na*as

    untuk menc'ba menentramkan hatinya yang berg'lak.

    Sambil mengusapi luka Untara dengan reramuan daun-daunan &i $anu bertanya

    Agaknya angger berdua menjumpai bahaya diperjalanan.#

    0a# jaab Untara singkat%enyamun(# bertanya &i $anu pula

    Untara menggeleng lemah +ukan# jaabnya sisa-sisa laskar adipati "ipang#

    Hem, guman &i $anu mereka berkeliaran ditempat ini.#

    !isini(# Untara terkejut mendengarnya.

    0a,disekitar tempat ini# jaab &i $anu.

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    19/114

    Untara diam sejenak. /a*asnya menjadi kian sesak. /amun darahnya sidah tidak mengalir lagi

    dari lubang lukanya.

    Salah satu diantara mereka adalah pande besi dari Sendang Gabus# berkata Untara lirih.

    0a, mereka itulah# sahut &i $anu seger'mb'lan 'rang 5'rang yang putus asa. Adakah angger

    bertemu dengan pande besi itu(#

    0a# jaab Untara

    Sendiri(#

    $idak. Mereka mencegat jalan diujung hutan. +erempat.

    Angger berdua# p't'ng &i $anu.

    0a# jaab Untara. $etapi Sedayu segera menundukkan ajahnya.

    Sungguh luar biasa. Angger berdua berhadapan dengan empat 'rang yang bengis. %ande besi itu

    terkenal didaerah ini# berkata &i $Anu seterusnya +agaimana dengan mereka( !an siapasajakah mereka itu#

    Untara menarik na*as dalam-dalam. 2ukanya sudah tidak terlalu pedih. $etapi tenaganyalah yangterasa semakin susut. &arena itu ua menjaab singkat Aku belum kenal mereka#

    1# &itanupun segera menyadari keadaan tamunya, maka segera ia menyelesaikan

    pekerjaannya. +Aru kemid'an ia duduk disamping Agung Sedayu dan dibiarkannya Untarameristirahat bersandar setumpuk bantal.

    +agaimanakah laanmu yang tiga 'rang angger(# bertanya &i $anu kepada Sedayu.

    Sedayu menjadi bingung. Sebenarknya ia malu mendengar pertanyaan itu, $etapi akhirnya iamenjaab Se'rang tinggi kekuru-kurusan#

    Sebenarnya ia 'rang lugu# p't'ng &i $anu Sayang ia terlalu mudah terpikat. /amanya$umida#

    0ang se'rang tinggi besar# sambung Sedayu.

    Aku belum mengenalnya# gumam &i $anu.

    0ang se'rang lagi masih muda# Sedayu meneruskan.

    Sebaya angger(# bertanya &i $Anu.

    &ira-kira# Sedayu mengangguk.

    Alap-alap "alatunda# desis &i $anu Anak itu ikut serta(#

    0a# jaab Sedayu, namun dadanya bergetar. /ama Alap-alap "alatunda pernah didengarnya.

    Mendengar nama itu Untara terperanjat pula. !esisnya "adi anak itukah yang disebut Alap-alap

    "alatunda. %antas ia lincah dan cerdas#

    0a# sahut &i $anu /ama itu timbul sesudah laskar %enangsang pecah. %ande besi dan Alap-

    alap "alatunda menjadi terkenal. Mereka bersarang di &arajan#.!i &arajan(# ulang Untara heran !isamping "ati An'm(#

    0a# jaab &i $anu.

    Untara kemudian termenung. &alau demikian mereka bukan bagian dari laskar yang akanmemukul Sangkal %utung. !engan demikian Untara menjadi sedikit berlega hati. /amun

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    20/114

    kecemasannya yang lain segera timbul. &alau demikian maka mereka segera akan datang

    kembali dengan kaan-kaan baru mereka menjelajahi tempat ini untuk mencarinya.

    &etika ia sedang berangan-angan terdengar &i $anu bertanya kepada Seday

    Merka itukah yang melukai angger U/tara(#

    0a# jaab Sedayu.&i $anu mengangguk-angguk, kemudian seperti 'rang terbangun daru tidurnya ia bertanya 2alu

    siapakah angger ini(#

    Sedayu# jaab Sedayu, adik kakang Untara#

    %antas, pantas# 'rang tua itu mengangguk-angguk &alian menjadi seakan-akan sepasang

    burung rajaali yang perkasa. &alau tidak, tidak akan kalian dapat melaan %ande besi danAlap-alap "alatunda sekaligus. Apalagi bersama kedua kaan-kaannya yang lain. 2alu

    bagaimana dengan mereka( Adakah mereka mengejar kalian(#

    Sekali lagi Sedayu menundukkan ajahnya. &emudian perasaan malu merayapi dadanya.$elinganya menjadi gatal mendengar 'rang tua itu menyebut mereka berdua seperti sepasang

    burung rajaali. $etapi sejalan dengna itu Sedayu menjadi semakin kagum kepada kakaknya.+ukankah kakaknya sendiri dapat melaan mereka berempat, dan membunuh tiga diantaranya.Maka segera ia menjaab dengan bangga $iga diantaranya terbunuh, Anak muda yang bernama

    Alap-alap "alatunda itu melarikan diri#.

    2uar biasa, luar biasa# gumamnya. !iamat-amatinya Untara yang bersandar sambilmemejamkan matanya. %erlahan-lahan 'rang tua itu mengusap keningnya sambil berdesis

    /ama Untara benar-bbenar cemerlang. &ini akan tumbuh nama baru disampingnya, Sedayu#

    Agung Sedayu menggigit bibirnyya. a tidak berani memandangi ajah kakaknya yang menjadikian pucat. &alau saja ia mampu berbuat se'erti yang dikatakan 'rang tua itu, maka kakaknya

    pasti tidak akan terluka. &arena itu tiba-tiba tanpa disengajanya, Sedayu memandang kepada

    dirinya. Se'rang penakut yang tidak ada bandingnya. %ada saat kakaknya berjuang untukmenegakkan %ajang, ia hanya dapat bersembunyi dirumah pamannya di +anyu Asri. %ada saat

    anak-anak muda memandi senjata, yang dilakukan tidak lebih daripada membantu bubunya

    menanak nasi dan membelah kayu. $idak lebih daripada itu.

    Sedayu memejamkan matanya. $etapi seakan-akan bayangan masa lampaunya menjadi semakin

    jelas. !kenangknya kembali masa kanak-kanaknya. Ayah dan ibunya terlalu menanjakannya

    setelah dua 'rang kakaknya yang lain, adik-adik Untara, meninggal pada umurnya yang tidaklebih dari empat dan enam tahun. &arena mereka takut kehilangan Agung Sedayu pula, maka

    mereka memeliharanya agak berlebih-lebihan. Agung Sedayu menyadari semuanya itu. $etapi

    semuanya sudah lampau.Agung Sedayu terkejut ketika ia mendengar kakaknya berkata Sedayu, Aku tidak mampu untuk

    bangkit berdiri. +agaimanakah dengan paman Widura(#Sedayu tidak tahu, bagaimana ia harus menjaab pertanyaan itu, karena itu ia berdiam diri.

    "angan pikirkan yang lain# p't'ng &i $anu, berisitirahatlah#

    Untara berdesis menahan perasaan-perasaan yang bergumal didalam dadanya, perasaan cemas

    dan bingung. Akhirnya terdengar ia berkata perlahan-lahan Sedayu. Hanya negkaulah yang akuharapkan untuk men'l'ng menyelamatkan paman Widura#

    Sedayu terkejut mendengar kata-kata itu. !engan tergagap ia bertanya Apa yang harus aku

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    21/114

    lakukan(#

    &au pergi ke Sangkal %utung# desis Untara.Agung Sedayu menjadi berdebar-debar. +enarkah kakaknya menyuruhnya ke Sangkal %utung(

    Sebelum ia bertanya terdengar Untara berkata pula Agung Sedayu, aku tidak tahu lagi,

    bagaimana aku harus melindungimu. !isini dan diperjalanan ke Sangkal %utung akan sama saja

    bahayanya. +ahkan mungkin bahaya itu akan datang kemari lebih dahulu. Sebab 'rang-'rangAlap-alap "alatunda pasti kan mencari aku. &alau benar sarang mereka di &arajan, maka mereka

    pasti akan sampai ketempat .ini. Mereka pasti memerhitungkan baha kita akan datang kemari.

    !an menc'banya mencari#

    $etapi Sangkal %utung tidak terlalu dekat# p't'ng Sedayu terbata-bata. "alannya gelap dan

    licin. !an bagaimanakah kalau aku bertemu dengan Alap-alap "alatunda(#

    Anak itu akan kembali ke &arajan, Sedang kau akan pergi ke selatan. &alau kau ingin

    menempuh jalan yang paling aman, meskipun agak jauh, pergilah menyusur &ali Sat, kemudian

    kau akan sampai Sangkal %utung dari arah barat#.Mulut Agung Sedayu terasa menjadi beku. %erjalanan ke Sangkal %utung benar-benar tidak

    menyenangkan. a menyesal kenapa ia ikut dengan kakaknya. &alau ia berada dirumah, makakeadaannya pasti akan lebih baik.

    &i $anu melihat Agung Sedayu dengan keheran-heranan.. &atanya ragu-ragu Sebenarnya aku

    tidak tahu mengapa angger harus pergi ke Sangkal %utung. /amun aku melihat sesuatu yang

    tidak aku duga. &alau perjalanan ke Sangkal %utung memang penting, kenapa angger Sedayuberkeberatan( !an apa pula keberatannya kalau angger bertemu dengan dengan Alap-alap

    "alatunda(#

    Agung Sedayu benar-benar menjadi bingung. +ahkan Utarapun tak tahu, bagaimana menjaabpertanyaan &i $anu Metir itu. &arena itu sesaat kemudian suasana menjadi beku. 0ang terdengar

    kemudian adalah suara &i $anu pula +ukankah angger Sedayu berdua dengan angger Untara

    mampu menghadapi Alap-alap "alatunda itu sekaligus dengan %ande besi Sendang Gabus(

    +ukankah pade besi itu bahkan terbunuh bersama-sama dengan dua kaannya lagi(#

    Angger Sedayu, dalam ger'mb'lan itu tak ada se'rangpun yang melampaui kesaktiannya dari si

    pande besi yang tamak itu. &arena itu jangan takut dengan Alap-alap "alatunda#

    Mulut Sedayu seakan-akan tersumbat. /a*asnya terdengar mel'ncat satu-satu, namun dadanya

    terasa sesak. Sedang Untara masih duduk bersandar tumpukan bantal. Matanya kadang-kadang

    terbuka, tetapi kadang-kadang terpejam. !alam kekelaman pikiran itu Untara benar-benarmenjadi bingung. a hampir-hampir tidak tahu apa yang sebaiknya dilakukan. !engan sisa-sisa

    kesadarannya yang masih ada, Untara membuat perhitungan-perhitungan. Akhirnya ia mendapat

    kesimpulan baha Agung Sedayu lebih aman diperjalanan ke Sangkal %utung daripada tinggal didukuh %akua'n. !id'r'ng pula 'leh rasa tanggung jaab terhadap Widura, maka kemudian ia

    berkata perlahan-lahan namun penuh kepastian Agung Sedayu, tinggalkan tempat ini sebelumAlap-alap "alatunda datang mencabut nyaa kita. %ergilah ke Sangkal %utung dan temuilah

    paman Widura#

    "antung Agung Sedayu terasa berdentangan. !engan suara gemetar ia menc'ba membantah

    perintah itu &alau aku bertemu dengan mereka, bukankah kepergianku tidak ada gunanya(#

    $idak, kau tidak akan bertemu dengan mereka. Aku sudah pasti# jaab Untara

    $empuhlah jalan barat#

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    22/114

    +agaimana dengan tikungan 7andu Alas(# Sedayu menjadi semakin cemas.

    1m'ng k's'ng dengan gend'ru' mata satu# Untara hampir membentak %ergilah#

    +ibir Agung Sedayu tampak bergerak-gerak namun tak sepatah katapun terl'ncat dari bibirnya,

    bahkan akhirnya matanyalah yang berkaca-kaca.

    &i $anu masih belum dapat mengerti, kenapa Agung Sedayu tiba-tiba menjadi ketakutan. $etapisebelum ia bertanya lagi terdengar suara Sedayu mengiba-iba tanpa malu-malu kakang, aku

    takut#

    &i $anu Metir mengangguk-anggukkan kepalanya. a mengerti kini, siapakah sebenarnya Untaradan bagaimanakah dengan Sedayu. &arena itu iapun berdiam diri.

    $iba-tiba 'rnag tua itu terkejut ketika Untara berkata dengan keras sambil meraba hulu kerisnya

    dengan tangannya yang lemah Sedayu, pergilah8 &alau kau tidak mau pergi juga, biarlah kaumemilih mati karena kau berbuat seperti se'rang laki-laki atau mati karena kerisku sendiri#

    &akang# Sedayu hampir menjerit. /amun ajah Untara se'lah-'lah telah menjadi beku.

    Seakan-akan suara adiknya tidak didengarnya. +ahkan dengan mata terpejam Untara berkata

    pula +agiku Sedayu, daripada kau mati ketakutan selama Alap-alap "alatunda itu nanti

    mencekikku, lebih baik kau mati dengan luka senjata didadamu#

    9$ubuh Sedayu benar-benar menggigil. "antungnya berdentangan seperti guruh yang menggelegar

    didalam r'ngga dadanya. Sementara itu &i $anu Metir berkata dengan terbata-bata Angger

    Untara, apa yang akan angger lakukan itu(#

    &alau Sedayu tidak mau pergi, akan aku bunuh dia# desisnya.

    Angger# &i $anu Metir menc'ba menenangkannya jangan berkata begitu#

    Untara tidak menjaab, namun terdengar ia menggeram.

    Akhirnya berkatalah &i $anu Metir Angger Sedayu, kakangmu telah menentukan apa yang akan

    dilakukan. &arena itu sebaiknya angger pergi. +ukankah puncak ketakutan angger itu adalahmaut. !an maut itu berada dalam gubug ini. &alau angger pergi ke Sangkal %utung, belum pasti

    angger bertemu dengan maut itu. Seandainya demikian, maka maut diperjalanan itu akan jauh

    lebih baik daripada maut yang akan menerkam angger disini. +aik itu dilakukan 'leh anggerUntara, maupun dilakukan Alap-alap yang gila itu, yang pasti akan jauh mengerikan lagi#

    &epala Sedayu tiba-tiba menjadi pening. +erdesak-desakanlah perasaan yang bergumul didalam

    dadanya. Maut terlalu mengerikan. !an maut itu tiba-tiba saja kini hadir dihadapannya. Sehinggaseperti se'rang perempuan cengeng Sedayu membiarkan dirinya hanyut dalam perasaannya

    tanpa malu. Sedayu menutup ajahnya dengan kedua tangannya. !an terdengar suaranyagemetar Adakah kakang berkata sebenarnya#

    Akan kulakukan apa saja yang telah aku katakan, Sedayu# suara Untara lirih namun pasti

    $inggalkan tempat ini segera. Aku sudah muak melihat kau merengek-rengek seperti bayi#

    !ada Agung Sedayu hampir meledak mendengar kata-kata itu. /amun mulutnya bahkan menjadi

    terkunci. Seperti patung ia tidak bergerak, sampai kakaknya membentaknya %ergi sekarang

    juga8#

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    23/114

    %erlahan-lahan Sedayu berdiri. &akinya hampir-hampir tidak kuat lagi menahan berat tubuhnya.

    $etapi ia takut. $akut kepada kakaknya. $akut kalau kakaknya akan membunuhnya. !an

    ketakutannya itu begitu menekan dadanya, sehingga melampaui ketakutannya atas kegelapanmalam diluar dan tikungan randu alas. &arena itu meskipun hayatnya serasa telah terbang

    meninggalkan tubuhnya, Sedayu berjalan juga menuju kepintu. &etika &i $anu Metir

    mendahuluinya, dan membuka pintu untuknya, 'rang tua itu mendengar Sedayu menahan isakdidadanya. Maka bisiknya menghibur angger, serahkan jia dan ragamu kepada yang

    memilikinya. &alau sudah saatnya akan diambil/ya, maka berlakulah kehendak/ya meskipun

    angger berperisai baja. /amun kalau angger akan disingkirkan dari bencana, maka berlakulahpula kehendak/ya itu. &arena itu jangan takut#.

    Agung Sedayu menganggukkan kepalanya, namun ketakutan yang mencekamnya tidak juga mau

    meninggalkannya.

    !imuka pintu sekali lagi ia men'leh kepada kakaknya. $etapi kakaknya memejamkan matanya.

    &arena itu Sedayu melangkah terus. !iluar dilihatnya kuda kakaknya. !engan gemetar ia

    melangkah kepunggung kuda itu.

    Selamat jalan ngger# desis &i $anu Metir. Aging Sedayu tidak menjaab. /amun kepalanyaterangguk. !engan hati yang k's'ng ia menarik kekang kudanya, dan ketika kuda itu bergerak

    menyusup kedalam malam yang pekat, maka Sedayu merasa seakan-akan dirinya telahmenyusup kedaerah maut.

    Akhirnya ketika Sedayu sadar, baha perjalanan itu harus dilakukannya, maka segera ia memacukudanya dengan mata yang hampir terpejam. Setiap kali ia membuka matanya, setiap kali

    dadanya berdesir. !imalam yang gelap itu selalu dilihatnya seakan-akan bayangan-bayangan

    hitam menghadangnya diperjalanan. /amun ia sudah tidak dapat lagi berpikir. &arena itu ia tidak

    mau lagi melihat apapun yang berada diperjalanan itu.

    &etika Sedayu telah hilang dibalik kekelaman malam, &i $anu Metir menutup pintunya kembali.

    &emudian perlahan-lahan ia mendekati Untara yang lesu. !an terdengarlah ia bertanya &enapa

    hal itu angger lakukan(#

    Untara menarik na*as dalam-dalm. $erdengar ia bergumam Mudah-mudahan $uhan

    melindunginya#

    &i $anu Metir duduk perlahan-lahan disamping Untara. A mengangguk-angguk kecil ketika

    terdengar gumam Untara pula &asihan Sedayu#

    $etapi bukankah angger menghendakinya(# bertanya 'rang tua itu.

    Aku hanya ingin supaya Sedayu meninggalkan rumah ini dan sekaligus aku ingin paman

    Widura melindunginya, selain keselamatan laskar paman Widura sendiri. %aman Widura kenalanak itu# jaab Untara.

    &embali &i $anu metir mengangguk-anggukkan kepalanya. $ahulah ia sekarang baha Untarasama sekali tak bersungguh-sungguh dengan ancamannya.

    Anak itu benar-benar keterlaluan# berkata Untara pula Aku hanya menakut-nakutinya, supaya

    ia mau pergi. &etakutan hanya dapat dikalahkan dengan ketakutan yang lebih besar. !an aku

    sudah berhasil mengusirnya. Mudah-mudahan ia selamat# Untara berhenti sejenak, kemudianterdengar ia meneruskan dengan susah payah +ukankah lebih baik &i $anu Metir

    menyingkirkan aku pula sebelum Alap-alap "alatunda datang kemari(#

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    24/114

    $idak angger, tidak# sahut 'rang tua itu cepat-cepat Angger memerlukan peraatanku disini#

    $etapi# jaab Untara kalau hal itu membahayakan ki $anu( &alau mereka datang kemari, danditemuinya aku disini, maka tidak saja aku yang akan dibunuhnya, tetapi &i $anu akan

    diganggunya pula#

    "angan berpikir tentang aku# berkata &i $anu Metir 2uka angger agak parah, Aku sedangmenc'ba untuk meng'batinya#

    Untuk sesaat keduanya terdiam. &etika Untara mendengar derap kuda dihalaman, hampir saja ia

    berteriak memanggil adiknya itu kembali, tetapi segera ia mempergunakan akan danperhitungannya untuk melaan perasaannya. &alau Alap-alap "alatunda itu tidak datang

    kemari, dan Sedayu menemui bencana dalam perjalanannya, akulah yang bertanggung jaab#

    katanya dalam hati. !an Untara sadar, apabila terjadi demikian maka peristia itu pasti akanmenyiksanya seumur hidup. a akan kehilangan adiknya dan sekaligus ia sama sekali tidak

    berhasil menyelamatkan Widura dan laskarnya. $etapi kalau Alap-alap "alatunda yang bengis itu

    benar-benar datang kerumah itu bersyukurlah ia, meskipun nyaanya sendiri pasti akanmelayang. /amun ia telah berhasil untuk terakhir kalinya menyelamatkan adiknya. $etapi

    kemungkinan yang lebih jelek lagi, Alap-alap "alatunda itu berpapasan dengan adiknya, danadiknya itu dibunuhnya setelah anak itu menunjukkan tempatnya, kemudian Alap-alap itu datang

    membunuhnya. Aku telah berusaha# pikir Untara. Segalanya akan mungkin terjadi. Untaramenarik na*as dalam-dalam. !engan penuh kepercayaan kepada kekuasaan $uhan, Untara

    berhasil menenangkan dirinya. +ahkan ia berd'a sem'ga kemungkinan yang paling baiklah yang

    terjadi. Agung Sedayu selamat sampai Sangkal %utung dan Alap-alap "alatunda tidak datangkep'nd'k itu.

    $etapi Untara terkejut ketika didengarnya bentakan-bentakan kasar jauh ditikungan jalan. &etika

    ia membuka matanya, dilihatnya &i $anu Metir berdiri dengan gelisah.

    Suara apakah itu &i $anu(# bertanya Untara lemah.

    &i $anu Metir tidak segera menjaab. !ic'banya untuk menangkap setiap kata-kata kasar dankeras yang memecah kesepian malam itu.

    2amat-lamat terdengar suara itu !imana he, dimana rumah dukun itu(#

    $ak terdengar jaaban, namun terdengar sese'rang mengaduh perlahan-lahan. Sesaat kemudianterdengar bentakan &alau kau tak mau mengatakan, maka kaulah yang akan kami bunuh#

    Ampun# sahut suara yang lain aku hanya mendengar suara kuda berderap#

    Gila, aku tidak bertanya apakah kau mendengar suara kuda itu. $unjukkanlah rumah $anu

    Metir. 1rang itu akan mengatakan segala-galanya dan kau akan aku lepaskan# teriak yang lain.

    &embali tak terdengar jaaban, dan kembali terdengar suara kasar dan beberapa buah pukulan.

    &i $anu Metir mengerutkan keningnya. !esisnya 1rang itu tidak mau menunjukkan rumah ini#

    &asihan# geram Untara. $erdengar giginya gemeretak menahan marah. $etapi tubuhnya sudahterlalu payah. &i $anu# katanya kemudian +iarlah mereka menemukan aku. Maka nyaa

    'rang itu dan mungkin nyaa &i $anu dapat diselamatkan#

    Apakah arti nyaa-nyaa kami# jaab &i $anu Metir angger adalah salah se'rang yangsangat berguna, sedang kami adalah 'rang-'rang yang tak berarti#

    Untara terharu mendengar jaaban itu. $ernyata baha jia kepahlaanan tidak saja berk'bar

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    25/114

    didalam dada para prajurit yang dengan senjata ditangan mempertaruhkan nyaanya demi

    pengabdiannya kepada tanah kelahiran dan kebenaran yang diyakininya, tetapi didalam dada

    'rang tua itupun ternyata menyala api kepahlaanan yang tidak kalah dahsyatnya. Melampauiketeguhan hati se'rang prajurit dengan senjata ditangan menghadapi laannya dalam

    kemungkinan yang sama, membunuh atau dibunuh. $etapi 'rang tua itu, se'rang dukun yang

    hidup diantara para petani yang sederhana, telah menantang maut dengan perisai dadanya, kulitdagingnya.

    Untara menggeleng lemah $idak# katanya, sudah seajarnya se'rang prajurit mati karena

    ujung senjata, namun tidak seharusnya aku berperisai 'rang lain untuk keselamatanku. &arenaitu biarlah mereka menemukan aku disini. Selagi sempat, biarlah &i $anu Metir menyelamatkan

    diri#.

    ni adalah rumahku# jaab &i $anu Metir &alau aku lari sekarang, maka kerumah ini pula akuakan kembali, dan 'rang-'rang itu akan dapat menemukan aku disini. $ak ada gunanya#

    Sekali lagi Untara menarik na*as. Sebelum sempat ia menjaab berkatalah &i $anu MetirAngger, kenapa kita tidak berusaha menyelamatkan diri kita berdua( Angger akan aku

    sembunyikan. &alau-kalau 'rang-'rang yang gila itu datang kemari, dan tidak menemukanangger maka akupun akan selamat pula#

    Hem# Untara menggeram. +elum pernah ia berpikir untuk menyembunyikan diri pada saat

    musuhnya datang. $etapi kali ini keadaannya jelek sekali. +ahkan tubuhnya semakin lama

    menjadi semakin lemah, meskipun darahnya tidak lagi mengalir.

    Mungkinkah itu# terdengar suara Untara lirih, sedang ditikungan bentakan-bentakan kasar

    masih terdengar.

    Marilah angger aku sembunyikan disent'ng kiri. Aku timbuni angger dengan ikatan bulir-bulirpadi#. &i $anu Metir tidak menunggu Untara menjaab. Segera ia menc'ba men'l'ngnya

    berdiri. Untara takut kalau-kalau mereka berdua akan r'b'h, tetapi agaknya &i $anu yang tua itu

    masih cukup kuat untuk memapahnya.!isent'ng kiri, &i $anu Metir segera memb'ngkar timbunan bulir-bulir padi. %erlahan-lahan

    Untara dit'l'ngnya masuk kedalam sebuah bakul yang besar Melingkarlah disitu ngger, dan

    berusahalah untuk dapat berna*as# berkata &i $anu Metir.

    &embali Untara menggeram, /amun ia mengharap baha dengan demikian, ia dan sekaligus &i

    $anu Metir dapat diselamatkan. 2usa apabila luka dibahunya itu sudah sembuh, ia akan datang

    kembali untuk bertemu dengan Alap-alap "alatunda.

    !engan tergesa-gesa &i $anu segera menimbuni Untara dengan ikatan bulir-bulir padi. Seikat

    demi seikat dengan hati-hati. !idalam bakul yang besar itu Untara memejamkan matanya. $erasana*asnya menjadi semakin sesak. /amun ia masih dapat berna*as.

    !emikian &i $anu selesai dengan pekerjaannya, terdengar pintu rumahnya diketuk keras-keras,dan terdengarlah suara kasar memanggilnya mbah dukun, buka pintumu#

    Untara menjadi berdebar-debar. $ernyata Alap-alap "alatunda atau 'rang-'rangnya benar-benar

    datang. Meskipun demikian ia masih dapat mengucap syukur karena adiknya telah pergi.

    Untuk sesaat &i $anu Metir berdiri dengan tegang. a tidak segera beranjak dari tempatnya

    sehingga terdengar kembali pintu rumahnya dipukul keras-keras He, buka pintu &i $anu#

    &i $anu tidak mungkin untuk mengelak lagi. &arena itu dengan terbata-bata ia berteriak dari

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    26/114

    sent'ng kiri 0a, ya tunggu. Aku sudah bangun#

    $ersuruk-suruk &i $anu Metir bergegas pergi ke pintu, dengan menyeret telumpah dikakinya.Sementara itu kembali terdengar pintunya hampir berderak patah Aku tidak sempat menunggu#

    terdengar suara dibelakang pintu.

    0a, ya# sahut 'rang tua itu aku sedang berjalan#

    Sesaat kemudian &i $anu Metir telah membuka pintunya. !emikian pintu itu menganga,

    demikian beberapa 'rang dengan senjata ditangan berl'ncatan masuk. !ua 'rang yang lain

    memasuki rumah itu sambil mend'r'ng-d'r'ng se'rang yang bertubuh kecil pendek.

    &aukah itu &riya# terl'ncat dari mulut &i $anu Metir. 1rang itu menyeringai ketakutan.

    "aabnya 0a kiai, aku diseretnya ketika aku sedang melihat air diparit. Aku sangka karena

    hujan yang lebat ini, parit-parit akan banjir. Waktu aku sedang menutup pematang, datanglah'rang-'rang ini#

    $ak usah mengigau# bentak salah se'rang dari mereka M'nyet itu tidak kembali ke "ati An'm.Mereka pasti kemari untuk meng'bati lukanya#

    Siapa(# berkata &i $anu Metir.Se'rang anak muda diantara mereka perlahan-lahan melangkah mendekati &i $anu Metir Hem#geramnya &ita telah berkenalan kiai, namun baru hari ini aku sempat mengunjungi rumahmu#

    0a, ya angger, aku pernah mengenal nama angger. +ukankah angger Alap-alap "alatunda(#

    Siapakah yang memberi aku gelar demikian# bertanya anak muda itu. /amun terasa pada nada

    kata-katanya betapa ia bangga mendengar sebutan itu.

    Aku tidak tahu# sahut &i $anu Metir Mungkin karena kedahsyatan angger, maka dengansendirinya nama itu tumbuh#

    Anak muda itu tertaa lirih. &emudian katanya +agus. &alau kau sudah mengenal aku maka

    jangan sekali-sekali mengganggu pekerjaanku#

    $idak ngger, tidak# sahut &i $anu cepat-cepat aku pasti akan membantu angger#

    !isent'ng kiri, Untara masih dapat mendengar semua percakapan itu. &arena itu ia menjadisemakin berdebar-debar ketika didengarnya nama Alap-alap "alatunda. Anak itu bukan laan

    yang berat baginya. $etapi dalam keadaannya kini, maka tak ada yang dapat dilakukan.

    Meskipun demikian, dibelainya juga hulu kerisnya. $angan yang pertama menyentuhnya, pastiakan dig'resnya dengan keris itu. !an ia yakin, setiap g'resan ditubuh laannya, betapapun

    kecilnya, akibatnya adalah maut. Warangan yang keras dikerisnya itu benar-benar sangat

    berbahaya, apabila tidak segera dapat penaarnya.

    Sebentar kemudian Untara mendengar Alap-alap "alatunda berkata &i $anu, aku sedang

    mencari sese'rang. a terluka ketika ia menc'ba melaan aku. Adakah sese'rang datang kemari

    untuk ber'bat(#

    &i $anu Metir berdiam diri sesaat. a sedang menc'ba mencari jaaban atas pertanyaan itu.

    $etapi karena itu maka Alap-alap muda itu membentaknya "aab pertanyaanku#

    &i $anu Metir menggeleng, jaabnya tidak ngger, tak se'rangpun datang kemari#

    Alap-alap "alatunda tertaa. &atanya &iai adalah se'rang dukun yang terkenal. 1rang yang

    terluka itu pasti pernah mendengarnya. &arena itu ia mesti datang kemari. Apakah untung

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    27/114

    rugimu kalau kau sebut dimana dia sekarang(#

    1, angger benar. $ak ada untung ruginya kalau aku menyebut tempatnya, kalau aku

    mengetahuinya. $etapi siapakah 'rang itu(# bertanya &i $anu Metir.

    "angan berpura-pura. 1rang itu bernama Untara. Sangat berbahaya bagi kami dan bagi kalian#

    jaab Alap-alap "alatunda.

    Hem. Untara# ulang &i $anu Metir. $ak se'rangpun datang kemari sehari ini#

    +aru beberapa saat. Aku telah melukai pundaknya. "angan b'h'ng# bentak anak muda itu.

    Aku tidak berb'h'ng ngger# jaab &i $anu.

    %andangan mata Alap-alap "alatunda itu menjadi tajam, benar-benar seperti mata burung alap-

    alap. Selangkah ia maju mendekati &i $anu Metir sambil berkata &au sudah tua. $idakkah kauingin menikmati sisa-sisa hidupmu( "aab pertanyaanku dimana Untara kau sembunyikan#

    &i $anu Metir menjadi gemetar. /amun ia menjaab juga $ak ada ngger, benar-benar tak ada#

    !engar &i $anu# bentak anak muda itu Aku bertemu dengan anak itu diujung hutan. a

    menc'ba melarikan diri. !alam perkelahian se'rang laan se'rang, aku telah melukainya.

    &emudian Untara yang mempunyai nama yang cemerlang itu bertempur berdua dengankaannya. &arena mereka berdua itulah maka mereka sempat melarikan diri. /ah katakankepadaku, dimana dia sekarang. &aan-kaanku yang menyusuri jalan ke "ati An'm tidak

    menemuinya. a pasti datang kemari#

    $idak ngger# jaab &i $anu sungguh tidak#

    He m'nyet bungkik# teriak Alap-alap itu kepada &riya "aab pertanyaanku#

    &riya itupun did'r'ngnya maju. !an terdengarlah Alap-alap yang garang itu berteriak &au lihat'rang berkuda masuk kedukuh %aku'n#

    Aku dengar derap kuda# sahut 'rang itu.

    $iba-tiba sebuah pukulan bersarang diajahnya, sehingga &riya itupun terpelanting jatuh.Ampun# mintanya.

    &au lihat dua 'rang diatas satu punggung kuda seperti katamu tadi ditikungan# teriak Alap-alapitu.

    &riya terdiam. Matanya memandangi &i $anu Metir, dan dari mata itu memancar kengerian yang

    tersangkut dihatinya.

    1rang yang pendek kecil itu benar-benar berada dalam kesulitan. a tidak dapat mengingkari

    penglihatannya, yang sudah terd'r'ng dikatakannya ditikungan ketika bertubi-tubi tangkai-

    tangkai senjata mengenai punggungnya. $etapi ia takut pula untuk menyebutnya sekali lagidihadapan &i $anu Metir. +ukan karena &i $anu Metir mempunyai kekasaran dan kebengisan

    seperti 'rang-'rang itu, namun karena &i $anu Metir adalah 'rang tua yang disegani

    dipadukuhan itu. &i $anu Metir adalah se'rang yang sangat baik bagi mereka. Apabila anak istri'rang-'rang padukuhan itu sakit, maka &i $anu Metir pasti bersedia untuk men'l'ngnya. %agi,

    s're, siang atau malam. &arena itu &riya tidak sampai hati untuk mengatakan apa yang

    dilihatnya, Sebab dengan demikian, maka akan celakalah 'rang tua yang baik hati itu.

    $etapi tiba-tiba dadanya berdesir ketika &riya melihat Alap-alap "alatunda melangkah

    mendekatinya. !engan mengerutkan tubuhnya yang kecil itu, serta menutupi ubun-ubun

    dikepalanya dengan kedua telapak tangannya ia mem'h'n Ampun#

  • 8/12/2019 API Bukit Menoreh

    28/114

    Alap-alap jalatunda tertaa. Seperti anak nakal yang tertaa-taa melihat seek'r anjing

    ketakutan, ia memandangi &riya yang kecil dan pendek itu &enapa kau tak mau mengulangi

    kata-katamu. &au takut kepada 'rang tua in