antidiare laporan

Upload: nadia-rani

Post on 13-Oct-2015

63 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

  • 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Menghentikan diare dapat dilakukan dengan cara melindungi usus dari iritasi,

    menghentikan pergerakan usus atau membunuh agen penyakit, toksin yang terbentuk oleh agen

    penyakit tersebut. Untuk diare yang bukan disebabkan bakteri dapat diobati dengan anti diare

    seperti arang aktif. Namun untuk diare yang disebabkan oleh bakteri dibutuhkan antibiotic dan

    pemberian arang aktif atau obat obatan yang memperlambat motilitas usus dihindari karena

    dapat mempengaruhi perkembangan bakteri tersebut yang justru memperparah kondisi diare.

    1.2 Tujuan Percobaan

    1. Dapat mengetahui contoh - contoh obat antidiare

    2. Dapat mengetahui cara kerja obat anti diare

    1.3 Hipotesis

    Persentase yang efektif untuk antidiare yaitu dengan persentase usus kecil karena efektif

    untuk memperhambat pergerakan usus.

  • 2

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    Makanan dari lambung akan dicerna membentuk chymus( masa seperti bubur), masuk ke

    usus kecil dengan adanya enzim pencernaan makana akan dirombak, kemudian bahan diresorpsi,

    sisanya berupa serat dan 90% air, masuk ke usus besar. Didalam usus besar air akan diresorpsi

    sehingga sisa makanan yang encer memadat.

    Diare ditandai dengan frekuensi defekasi yang jauh melebihi normal, serta konsistensi

    feses yang encer. Diare dapat bersifat akut atau kronis. Penyebab diare pun bermacam-macam.3

    Diare terjadi karena adanya rangsangan terhadap saraf otonom di dinding usus sehingga

    menimbulkan refleks mempercepat peristaltik usus. Diare akut disebabkan oleh infeksi dengan

    bakteri seperti: E.Coli, Shigella, Salmonella, V.cholerae. diare kronis mungkin berkaitan dengan

    berbagai gangguan gastrointestinal, ada pula diare yang berlatar belakang kelainan psikhomatik,

    alergi oleh makanan atau obat-obatan tertentu. Kelainan pada sistem endokrin dan metabolisme

    kekurangan vitamin dan sebagai akibat dari radiasi. (Suraatmaja, 2005).

    Diare hebat sering disertai muntah sehingga tubuh kehilangan banyak air dan garam-

    garam terutama Na dan K sehingga terjadi kekeringan(dehidrasi) kurang K(hipokilemia) dan

    acidosis(darah jadi asam). Pada anak-anak dan bayi lebih bahaya karena cadangan cairan intra

    sel sedikit, sedangkan cairan ekstra sel lebih mudah dilepaskan dibanding orang dewasa. Gejala

    dehidrasi, perasaan haus, mulut dan bibir kering, kulit keriput, air seni berkurang, berat badan

    turun, gelisah, ngantuk, lemah otot dan sesak napas.

    Diare yang berkepanjangan sangat melemahkan penderitanya karena tubuh banyak

    kehilangan energi cairan dan elektrolit tubuh, sehingga memerlukan terapi pengganti dengan

    cairan dan elektrolit serta kalori, obat anti bakteri atau anti amuba tergantung penyebab diare

    maupun obat-obat lain yang bekerja memperlambat peristaltik usus, menghilangkan nyeri dan

    menenangkan. (B.G.Katzung, 1997)

  • 3

    BAB III

    METODE KERJA

    3.1 Alat dan Bahan

    3.1.1 Alat

    Jarum sonde

    3.1.2 Bahan

    1. Loperamid

    2. Arang aktif

    3.2 Prosedur Kerja

    1. Disediakan hewan coba tikus

    2. Diberikan Loperamid 1 mL

    3. Dibiarkan selama 45 menit

    4. Diberikan karbon aktif yang sudah dilarutkan dalam gom arab/ CMC

    5. Dibiarkan 20 menit

    6. Dimatikan hewan coba memakai eter

    7. Dibuka usus

    8. Dibandingkan karbon aktif dalam usus antara bahan aktif dengan panjang usus

  • 4

    BAB IV

    HASIL DAN PEMBAHASAN

    4.1 Data Pengamatan

    Senyawa Pergerakan

    Air Teh Pekat 40.59 %

    Diapet

    Loperamid 87.179 %

    NaCl Fisiologis 23.66 %

    4.2 Perhitungan

    a : 51 cm

    b : 58.5 cm

    x 100 %

    x 100 %

    = 87.179 %

    4.3 Pembahasan

    Diare ditandai dengan frekuensi defekasi yang jauh melebihi frekuensi normal,

    serta konsistensi feses yang encer. Penyebab diare pun bermacam-macam. Pada dasarnya diare

    merupakan mekanisme alamiah tubuh untuk mengeluarkan zat-zat racun yang tidak dikehendaki

    dari dalam usus. Bila usus sudah bersih maka diare akan berhenti dengan sendirinya.

  • 5

    Obat antidiare yang banyak digunakan diantaranya adalah Loperamid yang daya kerjanya

    dapat menormalisasi keseimbangan resorpsi-sekresi dari sel-sel mukosa, yaitu memulihkan sel-

    sel yang berada dalam keadaan hipersekresi pada keadaan resorpsi normal kembali. Loperamid

    merupakan derivat difenoksilat (dan haloperidol, suatu neuroleptikum) dengan khasiat obstipasi

    yang 2-3 kali lebih kuat tanpa khasiat pada SSP, jadi tidak mengakibatkan ketergantungan.

    Hewan percobaan yang digunakan dalam percobaan kali ini adalah mencit. Selain karena

    anatomi fisiologinya sama dengan anatomi fisiologi manusia,juga karena mencit mudah

    ditangani, ukuran tubuhnya kecil sehingga waktu penelitian dapat berlangsung lebih cepat.

    Mencit diberikan loperamid sebanyak 1 mL dan didiamkan selama 45 menit kemudian

    diberikan karbon aktif sebanyak 1 mL. Pemberian Loperamid dilakukan secara peroral karena

    yang akan diamati adalah kecepatan peristaltik usus, kemudian mencit-mencit tersebut

    didiamkan selama 45 menit agar obat-obat tersebut dapat terabsorpsi secara sempurna di dalam

    tubuh mencit, sehingga didapat efek yang diharapkan.

    Berdasarkan hasil percobaan didapat persentase jarak usus yang dilalui tinta cina dan

    total panjang usus pada mencit yang diberikan air teh pekat 40.59 %, NaCl fisiologis 23.66 %

    dan loperamid sebesar 87.179 %. Seharusnya persentase loperamid lebih kecil dari air the pekat

    dan NaCl fisiologis karena Loperamid merupakan obat antidiare golongan opioid yang

    mekanisme kerjanya adalah menekan kecepatan gerak peristaltik. Loperamide menghambat

    motilitas / perilstaltik usus dengan mempengaruhi langsung otot sirkular dan longitudinal

    dinding usus serta mempengaruhi pergerakan air dan elektrolit di usus besar. Loperamide

    menurunkan volum feses, meningkatkan viskositas dan kepadatan feses dan menghentikan

    kehilangan cairan dan elektrolit.

    Loperamide merupakan golongan opioid yang bekerja dengan cara meperlambat

    motilitas saluran cerna dengan mempengaruhi otot sirkuler dan longitudinal usus. Obat diare ini

    berikatan dengan reseptor opioid sehingga diduga efek konstipasinya diakibatkan oleh ikatan

    loperamid dengan reseptor tersebut.

  • 6

    BAB IV

    KESIMPULAN

    Berdasarkan data hasil percobaan, pengamatan dan perhitungan dapat

    disimpulkan bahwa aktivitas obat anti diare Loperamid dapat menghambat diare karena

    Loperamide menghambat motilitas / perilstaltik usus dengan mempengaruhi langsung otot

    sirkular dan longitudinal dinding usus serta mempengaruhi pergerakan air dan elektrolit di usus

    besar. Loperamide menurunkan volum feses, meningkatkan viskositas dan kepadatan feses dan

    menghentikan kehilangan cairan dan elektrolit.