anda salah paham tentang manhaj salaf

Upload: abu-abdirrahman

Post on 30-May-2018

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    1/18

    Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf!!

    January 9th, 2006 9:39 am (Manhaj, Nasehat)

    (Tanggapan terhadap komentar Akhuna Suripan)

    Penulis: Ustadz Muhammad Arifin Badri, M.A.

    Bismillahirrahmanirrahim

    Alhamdulillah, sholawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad,

    keluarga, sahabat dan seluruh orang yang mengikuti jejaknya hingga hari kiamat, amiin.

    Selanjutnya berikut saya akan menanggapi tulisan saudara kita Suripan, yang menurut saya banyak

    mengandung kebenaran, tetapi di waktu yang sama juga mengandung banyak kekeliruan atau

    kerancuan. Agar lebih jelas tanggapan saya, maka akan saya sebutkan terlebih dahulu penggalan

    ucapan saudara kita Suripan yang perlu ditanggapi, kemudian akan saya lanjutkan dengan komentar

    saya, yang dimulai dengan tanda // (dua garis miring), dan diakhiri dengan // (dua garis miring)

    juga.

    Akhuna Suripan berkata:

    Bismillahirrahmanirrakhim

    Assalamualaikum Wr.Wb

    Saudaraku Seiman yang saya cintai karena Alloh. Puji syukur ke hadirat Alloh dan Salawat beserta

    Salam kepada junjungan kita Muhammad SAW, keluarga, para sahabat beliau yang mulia. Saya

    bukanlah orang yang alim di antara kalian dan bukan juga syaikh yang diagung-agungkan. Saya

    hanya seorang muslim biasa yang sangat prihatin melihat perkembangan umat Islam dewasa ini

    khususnya yang melibatkan saudara-saudara yang mengaku dirinya sebagai Salafiyun.

    Maha Suci Alloh yang telah mengkaruniakan ilmuNya kepada saudara-saudara hingga saudara-

    saudara mempunyai kemampuan hujjah yang baik dalam menyampaikan ajaran Addin ini kepada

    ummat. Bak ibarat pedang saudara-saudara mempunyai pedang dengan mata pedang yang sangattajam, segala puji hanya milik Alloh yang berhak menerima pujian.

    //Alhamdulillah pada pembukaan tulisan ini, akhuna Suripan menunjukkan sikap jujur dan semoga

    ini keluar dari lubuk hatinya yang paling dalam. Sikap jujur yang membawanya berterus terang

    mengutarakan fenomena yang terjadi di medan dakwah, yaitu yang berkaitan dengan keutamaan

    dan kelebihan yang ada pada diri ikhwah-ikhwah yang mendakwahkan dan berupaya meniti metode

    ulama salaf dalam beragama. Yaitu kelebihan berupa karunia dari Alloh berupa ilmu agama,

    sehingga mereka seperti yang diutarakan oleh akhuna Suripan memiliki kemampuan hujjah yang

    baik dalam menyampaikan ajaran agama kepada umat. Sikap jujur ini semoga senantiasa membawa

    keberkahan dalam kehidupan akhuna Suripan, dan menjadi modal besar baginya dalam mencari

    kebenaran dan mengamalkannya, Amin.

    Selanjutnya untuk sedikit membuktikan kepada para pembaca bahwa karunia ini ilmu yang didasari

    oleh hujjah yang jelas nan shahih/otentik adalah karunia terbesar yang didapatkan oleh umat

    manusia setelah hidayah mengikrarkan syahadat La ilaha illAlloh Muhammad Rasulullah, saya

    akan sebutkan beberapa dalil yang membuktikan hal itu:

    ( )Alloh akan meninggikan orang-orang yang beriman diantara kamu dan orang-orang yang diberi

    ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. Al Mujaadalah: 11)

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    2/18

    Ulama ahli tafsir menegaskan bahwa maksud dari ayat ini adalah: Alloh akan meninggikan

    kedudukan orang-orang yang beriman sebagai balasan bagi amalan mereka, sebagaimana Alloh

    juga akan memberikan kelebihan bagi orang-orang yang berilmu dari kaum kalangan orang-orang

    yang beriman, sehingga kedudukan mereka lebih tinggi dibanding orang mukmin lainnya beberapa

    derajat. (Baca Tafsir Ibnu Jarir At Thabary 28/19).

    Dan di antara dalil yang menunjukkan akan keutamaan ilmu dan orang yang berilmu adalah firman

    Alloh Taala: Katakanlah: Apakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak

    mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat menerima pelajaran. (QS. Az

    Zumar: 9)

    Ibnu Katsir rohimahulloh ketika menafsirkan ayat ini berkata: Sesungguhnya yang dapat

    mengetahui perbedaan antara kelompok ini (yang berilmu) dari kelompok itu (yang tidak berilmu)

    hanyalah orang-orang yang memiliki akal. (Tafsir Ibnu Katsir 4/48).

    Ini sebagian dari sekian banyak dalil yang membuktikan bahwa orang yang berilmu lebih utama

    dibanding orang yang tidak berilmu. Dan bukan hanya sekedar itu, pada ayat ke-2 Alloh

    mengisyaratkan bahwa yang dapat membedakan antara mereka hanyalah orang-orang yangmemiliki akal sehat, sehingga dengan akalnya yang sehat ia dapat mengetahui bahwa orang yang

    berilmu lebih utama dibanding yang tidak berilmu. Saya rasa hal ini sangat jelas dan gamblang bagi

    orang-orang yang benar-benar berakal sehat, dan hatinya tidak ditutupi oleh dosa fanatis golongan,

    ashabiyah terhadap guru, atau noda-noda perbuatan dosa. Dan saya yakin, akhuna Suripan adalah

    termasuk salah seorang yang dapat mengetahui perbedaan antara keduanya, sehingga dengan jujur

    dan tanpa rasa malu akhuna Suripan mengakui akan kelebihan ilmu yang ada pada orang-orang

    yang mengakui dan berusaha meniti manhaj salaf, dibanding lainnya. Dan menurut akhuna, mereka

    yang mengakui meniti manhaj salaf (salafiyyin) bak telah memiliki senjata tajam, dan ini adalah

    modal besar untuk berjihad dan beramal. Dan ini adalah pengakuan bahwa bila salafiyyun berhasil

    mengarahkan senjata tajamnya ini dengan baik dan benar, niscaya akan berhasil mengalahkan

    musuh. Tentu dari pengakuan ini tersirat pengakuan lain bahwa, selain mereka (salafiyyun) belum

    atau tidak memiliki senjata yang tajam, sehingga mana mungkin mereka dapat mengalahkan musuhbila senjatanya tumpul atau bahkan tidak memiliki senjata sama sekali. Atau bahkan yang

    dimilikinya adalah racun yang ia anggap sebagai obat, sehingga bukannya sembuh dari penyakit

    yang ia derita, akan tetapi kebinasaanlah yang akan ia temui.

    Untuk mengetahui kebenaran dari pengakuan tersirat dari akhuna Suripan, maka kita harus tahu

    bahwa sumber kekuatan dan sebab datangnya pertolongan Alloh kepada umat islam ialah iman dan

    amal shalih yang didasari oleh dalil dari Al Quran dan As Sunnah, bukan dengan rekayasa sendiri-

    sendiri, oleh karena itu Alloh memerintahkan kita dengan firmannya: Dan berpegang teguhlah kamu dengan tali (agama) Alloh, dan jangan sekali-kali kamu bercerai

    berai. (QS. Ali Imran: 103)

    Sebagaimana Alloh juga memerintahkan agar tidak bercerai berai dan saling berselisih, karena

    perselisihan itu adalah sumber petaka, di dunia dan akhirat, dan sebab terjadinya kekalahan ketika

    menghadapi musuh. Alloh taala berfirman:

    Dan janganlah kamu menyerupai orang-orang yang bercerai berai dan berselisih sesudah datang

    kepada mereka keterangan yang jelas. Mereka itulah orang-orang yang mendapat siksa yang berat

    pada hari yang di waktu itu ada muka yang putih berseri dan ada pula muka yang hitam muram.

    (QS. Ali Imran: 104-105)

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    3/18

    Dan bila kita bertanya: Apakah tolok ukur persatuan dan kesatuan menurut Alloh dan Rasul-Nya?

    Untuk mengetahui jawaban pertanyaan cerdas ini, maka marilah kita merenungkan firman Alloh

    berikut:

    Dan taatlah kepada Alloh dan Rasul-Nya dan janganlah kamu saling berselisih, sehingga kamu

    menemui kegagalan dan hilanglah kekuatanmu. (QS. Al Anfaal: 46)

    Amatilah, pada ayat ini Alloh taala menjadikan ketaatan kepada Alloh dan Rosul-Nya sebagi lawan

    dari perselisihan, dan perselisihan/perbedaan adalah sumber/biang kerok bagi kelemahan dan

    hilangnya kekuatan umat islam.

    Dan sudah barang tentu, kita semua sadar bahwa ketaatan kepada Alloh dan Rasul-Nya hanyalah

    akan terealisasi, bila kita benar-benar mengamalkan Al Quran dan As Sunnah, sebagaimana yang

    dicontohkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam , sahabatnya dan ulama terdahulu (salafus

    sholeh). Dan sudah barang tentu ini semua tidak akan dapat terealisasi tanpa adanya ilmu.

    Wasiat dari Alloh ini juga ditegaskan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam sabda

    beliau berikut:

    Janganlah kamu saling berselisih, karena umat sebelummu telah berselisih, sehingga mereka

    binasa/ runtuh. (HSR. Muslim)

    Inilah sumber permasalahan, dan inilah sumber kelemahan yang harus segera dibenahi dan

    diperangi, yaitu adanya berbagai penyelewengan dari ajaran Al Quran dan As Sunnah. Inilah sebab

    terjadinya kemunduran sekaligus kekalahan umat islam dari selain mereka dalam berbagai aspek

    kehidupan. Umat Islam mundur dan kalah bukanlah karena kekurangan pengikut, atau kalah dalam

    hal teknologi atau persenjataan. Akan tetapi sebab utamanya ialah apa yang telah saya jabarkan di

    atas, yaitu umat islam pada zaman ini berusaha mencari kemuliaan dari selain jalan Alloh dan

    Rasul-Nya, dan mencampakkan jauh-jauh syariat yang telah diajarkan dalam Al Quran dan As

    Sunnah.

    Saya harap akhuna Suripan sudi menjawab pertanyaan saya berikut: Apakah yang dapat dipetik

    oleh umat islam sekarang ini dari kemajuan Pakistan & Iran dalam hal persenjataan nuklir yang

    telah mereka miliki? Bukankah antum tahu bahwa banyak dari umat islam yang telah berhasil

    mencapai kemajuan dalam berbagai IPTEK, memiliki kekayaan yang melimpah ruah, akan tetapi

    apa yang dapat dirasakan oleh umat islam dari berbagai kemajuan dan kekayaan mereka?

    Ini semua membuktikan kebenaran sabda Rosululloh shalallahu alaihi wa sallam berikut:

    . : : . :

    .

    Sebentar lagi berbagai umat akan bersekongkol untuk menindas/menggerogoti (mengeroyok)kalian, sebagaimana para pemakan akan ramai-ramai menyantap hidangan mereka. Maka ada

    salah seorang sahabat yang berkata: Apakah hal itu terjadi karena jumlah kami sedikit? Beliau

    menjawab: Bahkan kalian kala itu berjumlah banyak, akan tetapi kalian buih (lemah) bak buih air

    bah, dan sungguh-sungguh Alloh akan mencabut dari dada musuh-musuh kalian rasa segan

    terhadap kalian, dan Alloh benar-benar akan mencampakkan ke dalam hati kalian rasa wahan

    (lemah). Maka ada yang bertanya: Wahai Rasulullah, apa yang dimaksud dengan wahn? Beliau

    menjawab: Rasa cinta terhadap dunia dan takut akan kematian. (HRS. Ahmad dan Abu Dawud,

    dan disahihkan oleh Al Albani)

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    4/18

    Inilah sumber permasalahan dan inti problematika umat pada zaman ini. Oleh karena itu marilah

    kita semua kembali kepada ajaran agama, dengan menimba ilmu agama sebanyak-banyaknya dan

    berupaya menghidupkannya dalam diri kita, keluarga, masyarakat kita. Tentunya semua ini harus

    dengan metode yang bijak, penuh dengan hikmah, lembut dan dengan tidak terburu-buru ingin

    segera memetik hasil dalam sekejap mata, bak membalikkan telapak tangan. Karena bila kita

    terburu-buru, niscaya yang akan terjadi adalah kekecewaan dan kegagalan yang pasti, seperti dalam

    pepatah:

    Barang siapa yang tergesa-gesa ingin memetik sesuatu sebelum saatnya, niscaya ia akandihukumi dengan kegagalan mendapatkannya.

    Dan ini pula yang sekarang kita lihat di negeri kita: Orang-orang yang ingin menegakkan syariat

    islam dengan cara pengeboman, mereka hanya mendatangkan petaka dan permasalahan bagi umat,

    setiap yang berusaha menjalankan syariat agama islam sekarang malah dicurigai sebagai anggota

    teroris, dst.

    Begitu juga kelompok lainnya, yang menempuh jalan demokrasi, dan membentuk partai dan hanyut

    dalam kehidupan berpolitik, semua ini dengan alasan ingin segera mengubah sistem dan

    menerapkan syariat islam sesegera mungkin. Akan tetapi apa yang terjadi, mereka malah ikut andil

    dalam mengesahkan berbagai undang-undang yang menyelisihi syariat, dan ikut melakukanberbagai amalan yang jelas-jelas diharamkan dalam syariat. Dan yang lebih ironis, seruan untuk

    menerapkan syariat sekarang ini telah hilang dan sirna 100 % dari pembicaraan mereka, setelah

    kebagian jabatan dan mendapatkan jatah kursi dst. La haula wala quwwata illa billah.

    Hendaknya kita sadar dan mengamati, dan janganlah kita menutup mata dari fenomena yang ada di

    lapangan, hanya sekedar terbuai oleh cita-cita dan slogan-slogan kosong mlompong, bagaikan

    mimpi di siang bolong.

    Hendaknya kisah yang disebutkan oleh ulama ahli sirah Nabi berikut ini menjadi pelajaran penting

    bagi kita semua:

    Tatkala pasukan orang-orang Quraisy telah menghadang Rosululloh shalallahu alaihi wa sallam

    beserta kaum muslimin, dan kemudian terjadi negosiasi antara kedua belah pihak, di antara tawaran

    yang ditawarkan oleh orang-orang Quraisy kepada beliau shalallahu alaihi wa sallam ialah tawaran

    yang disampaikan oleh Utbah bin Rabiah: Wahai keponakanku, bila yang engkau kehendaki dari apa yang engkau lakukan ini adalah karena

    ingin harta benda, maka akan kami kumpulkan untukmu seluruh harta orang-orang Quraisy,

    sehingga engkau menjadi orang paling kaya dari kami, dan bila yang engkau kehendaki ialah

    kedudukan, maka akan kami jadikan engkau sebagai pemimpin kami, hingga kami tidak akan

    pernah memutuskan suatu hal melainkan atas perintahmu, dan bila engkau menghendaki menjadiraja, maka akan kami jadikan engkau sebagai raja kami, dan bila yang menimpamu adalah penyakit

    (kesurupan jin) dan engkau tidak mampu untuk mengusirnya, maka akan kami carikan seorang

    dukun, dan akan kami gunakan seluruh harta kami untuk membiayainya hingga engkau sembuh.

    Sirah Ibnu Hisyam 2/131, Dan Dalail An Nubuwah oleh Al Asbahani 1/194, dan kisah ini

    dihasankan oleh Syeikh Al Albani dalam fiqhus sirah.

    Mendengar tawaran yang demikian ini, Nabi shalallahu alaihi wa sallam tidak lantas menerima

    salah satu tawarannya yang berupa tawaran menjadi raja/pemimpin sebagaimana yang diteorikan

    oleh banyak harokah islamiyyah zaman sekarang- agar dapat memimpin dan kemudian baru akan

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    5/18

    mengadakan perubahan undang-undang dst. Nabi tetap meneruskan perjuangannya membentuk

    tatanan masyarakat muslim yang berakidahkan aqidah islam/tauhid dan berakhlakkan dengan

    akhlak islamiah. Oleh karena itu Nabi shalallahu alaihi wa sallam menjawab tawaran orang ini

    dengan membacakan surat Fushshilat, yang intinya menyebutkan maksud diturunkannya Al Quran,

    yaitu guna mendakwahi manusia agar beribadah hanya kepada Alloh Taala.

    Inilah metode penegakan khilafah islamiyyah yang diajarkan oleh Nabi shalallahu alaihi wa

    sallam, yaitu membina generasi islam yang benar-benar islam dan bersih dari berbagai nodakesyirikan dan bidah/penyelewengan dalam hal ibadah atau lainnya.//

    Namun akhir-akhir ini saya jadi bertanya-tanya atas sikap saudara-saudara Salafiyin yang

    menggunakan kelihaian hujjahnya, dengan mengatasnamakan menjaga kemurnian aqidah

    mengarahkan mata pedangnya kesesama muslim, dan hal ini sungguh dilakukan dengan tanpa rasa

    sungkan dan malu, bahkan seakan mereka tidak berfikir bahwa disamping kanan kiri banyak kaum

    kuffar yang melihatnya.hal ini tidak dapat dipungkiri karena kita jumpai di internet di website-

    website Salafy sangat banyak kita jumpai hal-hal tersebut sebagai contoh seperti yang turut saya

    lampirkan diatas. Website Salafy tumbuh bak jamur dimusim hujan, sebenarnya itu hal sangat baik

    sebagai wasilah dawah, namun bila kita lihat, kita baca dan kita amat-amati secara mendalam

    disana akan kita dapati bahwa mata pedang kaum salafy hari ini tidak diarahkan kepada musuh-

    musuh Alloh namun sebaliknya malah diarahkan kepada kaum muslimin yang lain khususnyagerakan-gerakan Islam, dan tidak perlu saya sebutkan nama gerakan tersebut disini karena semua

    orang tahu hal itu. Saudaraku salafiyin yang saya cintai karena Alloh, dari tulisan-tulisan yang saya

    dapat di website Salafy dan dari diskusi serta dari bertanya kepada orang-orang salafy bahwa

    saudara-saudara punya cita-cita besar yaitu tegaknya Khilafah Islamiyah, bahkan politikpun

    diharamkan sebelum tegaknya Khilafah Islamiah.saudara-saudaraku ini adalah pekerjaan besar dan

    bukan pekerjaan sederhana, itu perlu persiapan dengan melibatkan seluruh komponen ummat Islam

    bukan Yahudi, Nasrani dan Musyrikin, tetapi ummat Islam, mengapa? Karena ummat Islamlah

    yang akan menjadi subjek (pelaku) dari kheKhilafahan tersebut, sedang diluar itu mereka harus

    tunduk kalau memang mereka sudah ummat Islam tundukkan, nah berangkat dari sini izinkan saya

    mengkritisi apa yang sudah saudara-saudara lakukan saat ini:

    //Saya rasa, pada penggalan ucapan akhuna Suripan diatas kita dapat pahami bahwa akhuna Suripanjuga menunjukkan sikap jujur yang patut dipuji, yaitu akhuna mengakui bahwa di tengah-tengah

    umat islam terjadi perbedaan atau dengan lebih tegas nan lugas: terjadi perpecahan. Perpecahan

    yang oleh akhuna disebut dengan kata-kata lembut, yaitu gerakan-gerakan Islam Hal ini adalah

    pengakuan yang patut diacungi jempol, sebab Insya Alloh- pengakuan ini akan membimbing

    akhuna kepada kebenaran.

    Terjadinya perpecahan dan perselisihan ini jauh-jauh hari telah dikabarkan oleh Nabi shalallahu

    alaihi wa sallam kepada umatnya. Beliau mengabarkan fenomena ini, bukan dalam rangka

    berbangga-banga dengan keanekaragaman alur dan manhaj yang akan muncul di tengah-tengah

    umatnya, akan tetapi beliau mengabarkannya dalam rangka memperingatkan umatnya dari

    keanekaragaman tersebut. Cermatilah hadits berikut: ) : . : : : !Dari sahabat Abu Said Al Khudri radhiallahu anhu, beliau berkata: Rasulullah shalallahu

    alaihi wa sallam bersabda: Sunguh-sungguh kamu akan mengikuti/mencontoh tradisi orang-

    orang sebelum kalian, sejengkal demi sejengkal, dan sehasta demi sehasta, hingga seandainya

    mereka masuk ke dalam lubang dhob, niscaya kamu akan meniru/mencontoh mereka. Kami pun

    bertanya: Apakah (yang engkau maksud adalah) kaum Yahudi dan Nasrani? Beliau menjawab:

    Siapa lagi? (HRS. Muttafaqun Alaih)

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    6/18

    Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rohimahullah- berkata: Beliau mengabarkan bahwa akan ada dari

    umatnya orang-orang yang meniru orang-orang Yahudi dan Nasrani, yang mereka adalah ahlul

    kitab, dan diantara mereka ada yang meniru bangsa Persia dan Romawi, yang keduanya adalah

    orang-orang non arab. (Iqtidlo Sirathol Mustaqim 6. )

    Pada hadits lain beliau shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

    : (

    .)Dari sahabat Abu Hurairah shalallahu alaihi wa sallam, beliau berkata: Rasulullah shalallahu

    alaihi wa sallam bersabda: Umat Yahudi telah berpecah belah menjadi tujuh puluh satu atau

    tujuh puluh dua golongan, dan umat nasrani berpecah belah seperti itu pula, sedangkan umatku

    akan berpecah belah menjadi tujuh puluh tiga golongan. (HRS. Ahmad, Abu Dawud, At Tirmizy,

    Ibnu Majah, Ibnu Hibban, Al Hakim, Ibnu Abi Ashim, dan disahihkan oleh Al Albani)

    Inilah fenomena yang sedang terjadi di masyarakat kita sekarang, umat Islam benar-benar telah

    terpecah belah menjadi berbagai kelompok, dan setiap kelompok memiliki metode dan manhaj

    tersendiri. Nah, karena Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam ketika mengabarkan fenomena ini

    bukan dalam rangka menceritakan kenikmatan yang akan didapatkan oleh umatnya, akan tetapi

    dalam rangka memperingatkan mereka dari petakan ini. Oleh karena itu dalam hadits lain beliau

    shalallahu alaihi wa sallam berwasiat kepada umatnya agar senantiasa meniti manhaj yang beliauajarkan dan meninggalkan berbagai manhaj dan golongan/gerakan lainnya yang tidak menerapkan

    manhaj beliau . Simaklah wasiat beliau ini:

    ( .: : ).Berpegang teguhlah engkau dengan jamaatul muslimin dan pemimpin (imam/kholifah) mereka.

    Aku pun bertanya: Seandainya tidak ada jamaatul muslimin, juga tidak ada pemimpin

    (imam/kholifah)? Beliau pun menjawab: Tinggalkanlah seluruh kelompok-kelompok tersebut,

    walaupun engkau harus menggigit batang pepohonan, hingga datang ajalmu, dan engkau dalam

    keadaan demikian itu. (HRS. Al Bukhory dan Muslim)

    Pendek kata, upaya menikam dan meruntuhkan berbagai gerakan dan manhaj yang tidak sesuai

    dengan manhaj Nabi shalallahu alaihi wa sallam adalah metode berdakwah dan beragama yang

    diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dan diwasiatkan oleh beliau kepada umatnya.

    Dan sebagai salah satu buktinya amatilah hadits berikut:

    : ( ( Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda: Sesungguhnya dari tulang rusuk orang ini

    akan lahir suatu kaum yang mereka membaca Al Quran akan tetapi bacaannya tidak dapat

    melewati tenggorokannya (mereka tidak memahami apa yang mereka baca), mereka membunuhi

    kaum muslimin, dan membiarkan para penyembah berhala, mereka akan keluar dari Islam,

    layaknya anak panah yang keluar dan menembus binatang buruan. Seandainya aku menemui

    mereka, niscaya akan aku membunuh mereka hingga habis, layaknya kaum Ad dibinasakan hingga

    habis. (Muttafaqun alaih)

    Ya Akhi Suripan, untuk sedikit membuktikan kepada antum, bahwa sebenarnya gerakan-gerakan

    islam yang tidak sesuai dengan manhaj Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam dalam berdakwah

    dan beragama, maka hendaknya antum baca sejarah berikut ini:

    Tatkala kaum muslimin telah berhasil menggulingkan dua negara adi daya kala itu (Persia dan

    Romawi), dan tidak ada lagi kekuatan musuh yang mampu menghadang laju perluasan dan

    penebaran agama Islam, mulailah musuh-musuh Islam menyusup dan menebarkan isu-isu bohong,

    guna menimbulkan perpecahan di tengah-tengah umat Islam. Dan ternyata mereka berhasil

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    7/18

    menjalankan tipu muslihat mereka ini, sehingga timbullah fitnah pada zaman Khalifah Usman bin

    Affan, yang berbuntut terbunuhnya sang Khalifah, dan berkepanjangan dengan timbulnya perang

    saudara antara sahabat Ali bin Abi Tholib dengan sahabat Muawiyyah bin Abi Sufyan. (Untuk

    lebih lengkapnya, silakan baca buku-buku sejarah dan tarikh, seperti: Al Bidayah Wa An Nihayah,

    oleh Ibnu Katsir, dll.)

    Bukankah runtuhnya khilafah Umawiyyah, akibat pemberontakan yang dilakukan oleh Bani

    Abbasiyyah, demi memperebutkan kekuasaan? Berapa banyak jumlah kaum muslimin yangtertumpahkan darahnya akibat pemberontakan tersebut?!

    Bukankah jatuhnya kota Baghdad ke tangan orang-orang Tartar pada tahun 656 H akibat

    pengkhianatan seorang Syiah yang bernama Al Wazir Muhammad bin Ahmad Al Alqamy?

    Pengkhianatan ini ia lakukan tatkala ia menjabat sebagai Wazir (perdana menteri) pada zaman

    Khalifah Al Mustashim Billah, ia berusaha mengurangi jumlah pasukan khilafah, dari seratus ribu

    pasukan, hingga menjadi sepuluh ribu pasukan. Dan dia pulalah yang membujuk orang-orang Tatar

    agar membunuh sang Kholifah beserta keluarganya. (Baca kisah selengkapnya di kitab Al Bidayah

    wa An Nihayah oleh Ibnu Katsir jilid 13)

    Sepanjang sejarah, tidak ada orang Yahudi atau Nasrani yang berani menyentuh kehormatan

    Kabah, apalagi sampai merusaknya. Akan tetapi kejahatan ini pernah dilakukan oleh satukelompok yang mengaku sebagai umat Islam, yaitu oleh (Qaramithoh) salah satu sekte aliran

    kebatinan. Pada tanggal 8 Dzul Hijjah tahun 317 H, mereka menyerbu kota Mekkah, dan

    membantai beribu-ribu jamaah haji, dan kemudian membuang mayat-mayat mereka ke dalam

    sumur zamzam. Ditambah lagi mereka memukul hajar Aswad hingga terbelah, dan kemudian

    mencongkelnya dan dibawa pulang ke negeri mereka Hajer di daerah Bahrain. (Untuk lebih

    lengkap, silakan simak kisah kejahatan mereka di Al Bidayah wa An Nihayah 11/171)

    Perlu diketahui, bahwa kelompok Qoromithoh ini adalah kepanjangan tangan dari kelompok

    fathimiyyah, yang merupakan salah satu sempalan dari sekte Syiah, dan mereka pernah menguasai

    negri Mesir selama satu abad lamanya. (Untuk lebih mengenal tentang siapa itu Qoromithoh,

    silahkan baca kitab: Al Aqoid Al Bathiniyyah wa Hukmul Islam Fiha, oleh Dr. Shobir Thuaimah.)

    Oleh karena itu dalam memperjuangkan Islam, hendaknya kita tidak melupakah sejarah kita sendiri,

    dan hendaknya kita menggali pelajaran dan hikmah dari sejarah kita sendiri, sehingga kita tidak

    mengulang kegagalan, dan berhasil mengembalikan kejayaan umat yang telah hilang. Akhuna

    Suripan camkanlah perkataan Imam Malik berikut: Tidaklah mungkin akan dapat membaguskan urusan generasi akhir umat ini kecuali hal yang

    telah membaguskan urusan generasi pendahulu mereka.

    Dan saya rasa akhuna Suripan juga tahu bahwa Islam mengajarkan prinsip amar maruf nahi

    mungkar, dan bahwasanya prinsip ini memiliki tiga tahapan, yaitu ingkar dengan hati, dengan

    membenci amalan mungkar tersebut, kedua: ingkar dengan lisan: yaitu dengan menjelaskan bahwaamalan itu mungkar dan haram, dan yang ketiga: ingkar dengan kekuatan: .Barang siapa di antara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia mengubahnya dengan

    tangannya (kekuatannya), jika tidak bisa, maka dengan lisannya dan bila tidak bisa maka dengan

    hatinya, (HR. Muslim). Dan apa yang antum sesali dari manhaj salaf, yaitu membongkar kesesatan

    dan kesalahan pelaku kesesatan dan kesalahan, dan memperingatkan umat masyarakat dari

    perbuatan tersebut adalah bagian dari ingkar al mungkar.

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    8/18

    Sudah barang tentu syariat amar maruf nahi mungkar ini dan wasiat Rasulullah shalallahu alaihi

    wa sallam kepada umatnya di saat menghadapi perpecahan yang telah saya nukilkan di atas, sangat

    bertentangan dengan metode yang didengung-dengungkan oleh sebagian orang, yaitu metode yang

    dikenal dalam bahasa Arab: Kita saling bekerja-sama dalam hal persamaan kita, dan saling toleransi dalam segala perbedaan

    kita.

    Sepintas metode ini bagus sekali, akan tetapi bila kita sedikit berpikir saja, niscaya kita akan

    terkejut, terlebih-lebih bila kita memperhatikan fenomena penerapannya. Hal ini dikarenakan

    metode ini terlalu luas dan tidak ada batasannya, sehingga konsekuensinya kita harus toleransi

    kepada setiap orang, dengan berbagai aliran dan pemahamannya, karena setiap kelompok dan aliran

    yang ada di agama islam, syiah, jahmiyah, qadariyah, ahmadiyah, JIL (Jaringan Islam Liberal) dan

    lain-lain memiliki persamaan dengan kita, yaitu sama-sama mengaku sebagai kaum muslimin.

    Bahkan seluruh umat manusia pasti memiliki persamaan dengan kita, minimal persamaan dalam hal

    menentang praktek kanibalisme, yaitu memakan daging manusia. Kalau demikian lantas akan ke

    mana kita menyembunyikan prinsip-prinsip akidah kita, dan negara islam model apakah yang

    hendak didirikan?!//

    Bersambung

    Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf !! (Bagian II)

    January 18th, 2006 11:13 pm (Manhaj, Nasehat)

    Tulisan berikut ini adalah bagian ke-2 (lanjutan) sekaligus bagian terakhir dari tulisan Ust

    Muhammad Arifin sebelumnya yang menanggapi atas tulisan akhuna Suripan. Sekali lagi kami

    berharap agar tulisan ini bukan hanya bermanfaat bagi akhuna Suripan namun juga bermanfaat bagi

    kita semua yang mungkin memiliki pemikiran yang sama dengan akhuna Suripan.

    Akhuna Suripan berkata:

    1. Kalau cita-cita mulia itu ingin saudara Salafiyin wujudkan dengan menikamkan mata pedang

    saudara ke dada-dada kaum muslimin yang lain, hingga mereka tersungkur tidak berdaya, lalu

    kepada siapa syariat Islam itu akan diimplementasikan/diterapkan? Mungkin saudara-saudara

    akan katakan kepada kaum muslimin yang seaqidah dengan aqidah Salafy, kalau demikian

    saudara-saudara sudah menganggap saudara-saudara muslim yang lain itu kafir dst. Kalau

    demikian adanya maka Fiqud Dawah yang saudara-saudara terapkan perlu diulang kaji.Tidak

    layak seorang Muslim yang katanya mengikuti manhaj Salaf tapi berlaku berlawanan dengan

    manhaj Salaf itu sendiri yaitu menghujat, mencela dan memberikan gelar-gelar yang tidak baik ke

    sesama muslim dimuka umum (website). Bukankah demikian pendapat-pendapat saudara dalam

    mengingatkan seorang penguasa, harusnya juga berlaku kepada sesama saudara muslim. Saudara-saudaraku, orang-orang yang dihatinya ada penyakit, yang mereka benci kepada Islam (kaum

    kuffar) akan bersorak sorai melihat apa yang saudara-saudara lakukan tersebut, maka selayaknya

    mata pedang saudara-saudara arahkanlah kepada kaum kuffar, dan dekatilah saudara sesama

    muslim dengan pendekatan kasih sayang yang tulus, Insya Alloh, Alloh akan membukakan pintu

    kemenangan kepada kaum muslimin.

    //Wah, kayaknya akhuna Suripan tidak pernah membaca sejarah islam, dan asal usul berbagai sekte

    atau firqah yang ada di masyarakat sekarang ini. Agar akhuna Suripan dapat menyadari bahwa

    ucapannya di atas amat tidak realistis, maka hendaknya membaca sejarah islam, sehingga akhuna

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    9/18

    tahu bahwa semenjak dahulu kala, para sahabat, tabiin, dan ulama salaf setelah mereka senantiasa

    memerangi sekte-sekte/firqah-firqah yang menyelisihi aqidah ahlu sunnah. Walau demikian negara

    Islam (Khilafah Islamiyyah) masih bisa berjalan dengan baik, dan hukum islam tetap diterapkan.

    Bahkan di antara penerapan hukum islam ialah dengan memerangi bidah dan para pelakunya.

    Sebagai bukti, sahabat Ali mengadakan/mengobarkan peperangan melawan sekte (firqah) khawarij

    yang mereka itu adalah nenek moyang orang-orang yang dengan enteng mengafirkan selain

    golongannya, terutama para penguasa, sehingga mereka mengafirkan sahabat Ali beserta seluruh

    orang yang taat dan mengakui kekhilafahannya, dan juga mengafirkan sahabat Muawiyyah danseluruh orang yang mendukungnya. Peperangan antara mereka terjadi di daerah yang disebut

    Nahrawan, sebagaimana dikisahkan/diriwayatkan oleh Imam Bukhari (no: 3414) & Muslim (no:

    1066). Bukankah khawarij adalah kaum muslimin? Akan tetapi mengapa sahabat Ali Memerangi

    mereka? Apakah sahabat Ali hanya ingin menerapkan/menjadikan pengikutnya saja sebagai obyek

    kekhilafahannya? Ataukah Ali telah mengafirkan mereka? Agar akhuna Suripan tahu dengan benar

    alasan sahabat Ali memerangi mereka, maka simaklah riwayat berikut: : . : : :

    .: . : 10/150 2/543 .

    Tatkala Ali rodhiallohu anhu telah selesai memerangi orang-orang haruriyyah (khawarij),

    sebagian pasukannya bertanya: Siapakah sebenarnya mereka itu wahai Amirul Mukminin, apakah

    mereka itu orang-orang kafir? Ia menjawab: Mereka itu melarikan diri dari kekufuran. Ditanyalagi: Kalau begitu apakah mereka itu orang-orang munafik? Ia menjawab: Sesungguhnya orang-

    orang munafik tidaklah mengingat Alloh selain sedikit sekali, sedangkan mereka itu banyak

    mengingat Alloh. Ditanya lagi: lalu siapakah sebenarnya mereka itu? Ia menjawab: Mereka adalah

    orang-orang yang tertimpa fitnah (kesesatan) hingga mereka buta mata karenanya. (Riwayat

    Abdurrazzaq 10/150, dan Muhammad bin Nashr Al Marwazi dalam kitab Tazhim Qadr AsS

    Shalah, 2/543).

    Akhuna Suripan, cermatilah baik-baik kisah ini, niscaya antum akan sadar bahwa orang-orang

    khawarij yang suka mengafirkan selain kelompok mereka, seperti yang dilakukan oleh kelompok

    (baca: sekte: LDII, JI dll) layak untuk dijauhi dan dibeberkan kesesatannya di hadapan umat,

    bahkan kalau perlu diperangi seperti yang pernah dilakukan oleh khalifah sekaligus menantu

    Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam, yaitu khalifah Ali bin Abi Thalib.

    Bahkan, sahabat Ali bukan hanya melakukan peperangan terhadap sekte khawarij saja, bahkan

    kepada sekte yang mengultuskan beliau pun, yaitu yang terkenal dengan sebutan sekte Syiah,

    sahabat Ali juga mengadakan peperangan, bukan hanya peperangan, bahkan malah dihukumi

    dengan dibakar hidup-hidup, sebagaimana yang dikisahkan dalam kitabAl Badu wa At Tarikh5/125.

    Kemudian berbagai kitab dan karya ilmiah yang ditulis oleh para ulama semenjak zaman dahulu

    hingga sekarang, yang menjelaskan dan membongkar kesesatan sekte-sekte yang ada di masyarakat,

    adalah salah satu bukti bahwa di antara metode dakwah yang diajarkan oleh Nabi shalallahu alaihi

    wa sallam dan sahabatnya ialah menepis segala kesesatan dengan segala sarana yang kita miliki.

    Bukan malah berupaya menutup-nutupi kesesatan mereka, karena sesungguhnya pertolongan Alloh,

    dan kemenangan umat islam tidak akan pernah datang selama umat islam tercerai berai oleh bidah

    dan kesesatan. Umat Islam akan jaya bila mereka benar-benar memurnikan agama mereka selaras

    dengan Al Quran dan As Sunnah. Orang-orang yang beriman dan tidak mencampur adukkan iman mereka dengan kezaliman

    (syirik), mereka itulah orang-orang yang mendapat keamanan dan mereka itulah orang-orang yang

    mendapat petunjuk. (QS Al Anam 82)

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    10/18

    Dan janji berikutnya : Jika sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan

    kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu,

    maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya (QS Al Araaf: 96)

    Dan Alloh telah berjanji kepada orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakanamal-amal yang shaleh bahwa Dia sungguh-sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di bumi,

    sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang yang sebelum mereka berkuasa, dan sungguh Dia

    akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhoi-Nya untuk mereka, dan Dia benar-benar

    akan menggantikan (keadaan) mereka, sesudah mereka berada dalam keadaan ketakutan menjadi

    aman sentosa. Mereka tetap beribadah kepada-Ku dengan tiada menyekutukan sesuatu apapun

    dengan Aku. Dan barang siapa yang kafir sesudah janji itu, maka mereka itulah orang-orang yang

    fasik. (QS An Nur: 55)

    Dan juga firman-Nya :

    Hai, orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama)Alloh, niscaya Dia akanmenolongmu dan meneguhkan kedudukanmu. (QS Muhammad: 7)

    Jadi jangan takut kalah oleh musuh bila kita benar-benar telah memurnikan iman dan amal shaleh

    kita sesuai dengan sunnah Nabi shalallahu alaihi wa sallam.

    Adapun ucapan antum bahwa ikhwah salafiyyin yang membeberkan kesesatan sekte-sekte yang ada

    di masyarakat berarti mereka telah menganggap kafir sekte-sekte tersebut, adalah suatu tuduhan

    yang tanpa dasar, sebab menyebutkan kesalahan, bahkan memerangi tidak relevan dengan

    mengafirkan, sebagai salah satu buktinya adalah ucapan dan penjelasan sahabat Ali di atas. Dan

    perlu antum ketahui bahwa manhaj salaf mengenal perbedaan antara mengklaim kafir pelaku dosa

    dengan menyatakan bahwa perbuatan dosa itu adalah kekufuran, sebab tidak setiap pelaku

    kekufuran itu kafir. Oleh karena itu manhaj Ahlusunnah mengajarkan adanya iqamatul hujjah

    (menegakkan hujjah, -red) dan izalatus syubhat(menghilangkan syubhat, -red). Dan pada

    kesempatan ini saya anjurkan akhuna Suripan untuk mengkaji permasalahan ini, yaitu iqamatul

    hujjah dan izalatus syubhat menurut pemahaman salaf, dan silakan antum bertanya kepada salah

    seorang ustad salafi yang antum kenal, semoga antum dapat membedakan antara mengklaim kafir

    pelaku kekufuran dengan mengklaim kafir perbuatan kekufuran.

    Kemudian dalam hal mengingkari kemungkaran, memang Ahlusunnah membedakan antara

    mengingkari kemungkaran yang dilakukan oleh pemerintah dengan yang dilakukan oleh masyarakat

    biasa. Walau demikian, Ahlusunnah juga tetap mengajarkan bahwa selama kemungkaran dapat

    diingkari dan ditanggulangi tanpa menyebutkan nama pelakunya, maka itulah yang harus dilakukan,

    akan tetapi bila tidak mungkin, atau telah terlanjur menyebar di masyarakat, maka melindungiagama masyarakat banyak lebih didahulukan dibanding menjaga kehormatan satu orang atau satu

    kelompok tertentu. Akan tetapi bila kesalahan itu dilakukan oleh pemerintah atau penguasa, maka

    Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam mengajarkan kepada kita agar pengingkarannya dilakukan

    dengan cara tersembunyi, dan tidak dibeberkan di hadapan khalayak ramai, demi menjaga

    kemaslahatan umum dan agar tidak menimbulkan fitnah yang lebih besar, Rasulullah shalallahu

    alaihi wa sallam bersabda: . Barang siapa yang hendak menasihati seorang penguasa dalam suatu urusan, maka janganlah

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    11/18

    disampaikan di depan khalayak ramai, akan tetapi hendaknya ia sampaikan di saat ia menyendiri

    dengannya, dan bila ia menerima nasihatnya, maka itulah yang diinginkan, dan bila tidak

    menerima, maka ia telah menunaikan kewajibannya. (Riwayat Ibnu Abi Ashim, dan disahihkan

    oleh Al Albani).

    Bila akhuna Suripan merasa terusik oleh sikap ikhwah salafiyyin yang mengkritik kesesatan sekte-

    sekte berbagai tokoh firqoh yang ada, maka ini pulalah yang akan dilakukan oleh para

    pemimpin/penguasa yaitu akan marah dan tersinggung. Akan tetapi antara kemarahan penguasadengan sekte-sekte yang ada terdapat perbedaan, yaitu bila yang marah adalah pemerintah, maka

    akan terjadi kerusakan yang luas, sedangkan bila yang marah adalah ketua sekte/firqah, maka

    mereka tidak dapat berbuat apa-apa, selain menelan ludah pahit (terlebih-lebih bila supremasi

    pemerintah tegak dan kuat). Selain itu bila kesalahan pemerintah diungkit-ungkit di khalayak ramai,

    maka akan merusak kepatuhan masyarakat kepada pemerintah, dan menjadikan para penjahat

    semakin berani melancarkan kejahatannya, bukankah antum sudah merasakan sendiri perbedaan

    yang terjadi di masyarakat kita Indonesia antara masa Suharto/ORBA dengan berbagai

    kejahatannya, dengan masa Reformasi? Keamanan hilang, harga bahan pangan menjadi mahal,

    kejahatan dan kemaksiatan semakin merajalela, dst. Ini semua sebagian dari dampak buruk sikap

    mengkritik/menyebarkan kesalahan penguasa di khalayak ramai.//

    Akhuna Suripan berkata:

    2. Dalam mensikapi keadaan yang demikian cepatnya berobah, saudara-saudara Salafiyin tidak

    perlu panik, tenanglah dan bermohonlah kepada Alloh, bermusyawarahlah untuk mengambil

    langkah-langkah yang terbaik, hingga langkah-langkah yang saudara-saudara ambil akan

    bermanfaat kepada saudara-saudara dan kaum muslimin umumnya, dan tidak sebaliknya menjadi

    bumerang bagi saudara-saudara dan kaum muslimin itu sendiri. Tidak usah buru-buru

    menimpakan suatu keburukan kepada sesama gerakan muslim lain hanya karena ingin selamat dari

    tudingan orang-oarang yang tidak senang kepada Islam. Lalu membuat tulisan-tulisan dimuka

    umum (website) dengan menghujat salah satu gerakan Islam, padahal itu bisa menelanjangi

    saudara-saudara sendiri. Contoh hal seperti apa yang tertulis diwebsite Salafy yang turut saya

    lampirkan ini. Bagaimana kok bisa dikatakan menelanjangi saudara-saudara sendiri? Izinkan saya

    mmenguraikanya.

    a. Kata Presiden kami SBY Kata-kata diatas itu bisa diartikan bahwa saudara-saudara itu

    mengakui dan turut memiliki Presiden tersebut, dan seakan-akan keberadaan Presiden tersebut itu

    ada berkat kerja keras saudara-saudara pada saat pemilu yang lalu, karena mekanisme pemilihan

    Presiden dilakukan melalui Pemilu, padahal saudara-saudara adalah kelompok orang-orang yang

    menyakini dan memfatwakan bahwa Pemilu (Demokrasi) itu haram sehingga saudara-saudara

    Salafiyin pada saat itu tidak ada yang turut mencoblos, alias Golput.nah sekarang kok ujuk-ujuk

    dengan merasa tidak bersalah mengatakan Presiden kami Susilo bambang Yudoyono, kalau saya

    tidak salah yang mendukum pencalonan SBY-Kala itu kan PKS dan PD, inikan lucu? Mungkin

    saudara-saudara akan memberi hujjah, boleh melakukan hal itu bila dalam keadaan darurat,

    setahu saya belum ada pernayataan pemerintah yang menyudutkan saudara-saudara? Mbok yamohon kepada Alloh semoga Alloh melindungi saudara-saudara.Dan tidak perlu disembunyi-

    sembunyikan akan jati diri saudara-saudara, bahwa saudara-saudara Salafiyin itu dimata musuh-

    musuh Alloh adalah penganut Islam garis keras (Islam Fundamentalis) karena menurut mereka

    orang-orang/kelompok atau apalah itu namanya kalau yang tidak mengakui Demokrsi maka

    mereka adalah musuh. Apa lagi? Sedang saudara-saudara sudah jelas-jelas mengharamkan

    Demokrasi, jelas dimata mereka adalah musuh laten.

    //Aduuh, akhuna Suripan, mbok yo jangan buru-buru menyalahkan suatu pendapat yang antum

    belum tahu dasar dan dalil-dalilnya. Dan menurut hemat saya, akhuna Suripan benar-benar kurang

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    12/18

    membaca sejarah Islam. Untuk sedikit membuktikan ucapan ini, saya harap akhuna Suripan

    membaca sejarah berdirinya khilafah Umawiyyah, Abbasiyyah, Utsmaniyyah. Ketiga dinasti (baca:

    khilafah) islam ini dimulai dengan kesalahan, yaitu menentang dan melawan khalifah yang sah.

    Khilafah Umawiyyah dimulai dari perlawanan sahabat Muawiyyah terhadap khalifah yang sah

    yaitu sahabat Ali Bin Abi Thalib, dan setelah melalui berbagai kejadian sejarah, akhirnya terjadilah

    penyerahan kekuasaan oleh sahabat Hasan bin Ali bin Abi Thalib kepada sahabat Muawiyyah.

    Khilafah Abbasiyyah dimulai dari pemberontakan besar-besaran yang dilakukan oleh Bani

    Abbasiyyah melawan khilafah yang sah, yaitu khilafah Bani Umawiyyah, dan akibatpemberontakan ini tertumpahlah ratusan ribu jiwa umat islam. Begitu juga halnya dengan khilafah

    Utsmaniyyah.

    Walau proses perebutan kekuasaan ini telah disepakati oleh ulama sebagai tindakan yang

    diharamkan, dan pelakunya berdosa karenanya, akan tetapi bila kekuasaan berhasil direbut, dan

    para pemberontak berhasil menata kekhilafahan sehingga terciptalah stabilitas keamanan, kekuatan,

    perekonomian dll, maka umat islam semenjak dahulu telah sepakat untuk mengakui khalifah hasil

    pemberontakan tersebut. Jadi bisa jadi metode perebutan kekuasaan diharamkan, akan tetapi bila

    telah berhasil direbut dan yang merebutnya memiliki kemampuan untuk menjalankan khilafah,

    maka umat islam seluruhnya diwajibkan untuk mengakui khalifah tersebut, dan khalifah tersebut

    menjadi khalifah yang sah dan wajib ditaati. Oleh karena itu tidak pernah ada seorang ulama-pun

    yang menyatakan bahwa khilafah Abbasiyah tidak sah, dan wajib digulingkan, walaupun semuaorang tahu bahwa mereka dapat sampai kepada kekuasaan/khilafah dengan cara yang diharamkan.

    Bukankah demikian sejarahnya wahai akhuna Suripan?!

    Oleh karena itu kami juga berkata: Pemilu dan demokrasi adalah haram dan bukan ajaran islam,

    akan tetapi ajaran orang-orang kafir, akan tetapi bila dari pemilu ada seorang yang berhasil menjadi

    pemimpin, maka kami akan mengakuinya dan taat kepadanya dan menentang setiap upaya

    pemberontakan kepadanya, kecuali bila pemimpin tersebut melakukan kekufuran yang nyata-nyata

    kufur dan tidak ada lagi keraguan padanya, dan umat islam memiliki kekuatan untuk menggantinya,

    tanpa mengakibatkan pertumpahan darah yang lebih berat dibanding berada di bawah

    kekuasaannya, maka kita akan katakan boleh untuk menggantinya dengan paksa. Inilah metode

    berpikir Ahlusunnah yang penuh dengan hikmah dan senantiasa mementingkan kepentingan umat

    dibanding kepentingan pribadi.

    Dari sedikit uraian di atas, jelaslah bahwa khilafah/kekuasaan bukanlah tujuan utama yang harus

    ditegakkan. Akan tetapi khilafah adalah sarana untuk menegakkan hukum Alloh. Jadi bila upaya

    menegakkan khilafah dengan jalur kekuatan hanya akan menimbulkan kerusakan, dan pertumpahan

    darah yang tiada hentinya, maka apalah artinya. Karena khilafah ada di antara tujuannya adalah

    guna melindungi jiwa dan agama umat islam. Oleh karena itu saya harap akhuna Suripan kembali

    membaca dan merenungi kisah negosiasi yang dilakukan oleh Utbah bin Rabiah kepada

    Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam di atas. Walau demikian saya katakan menurut sunnatullah,

    hukum-hukum Alloh tidak akan dapat ditegakkan dengan sempurna tanpa adanya khilafah yang

    islamiah.//

    Akhuna Suripan berkata:

    b. Permasalahan Bom Bunuh Diri (BBD) Secara terang-terangan bahwa saudara-saudara telah

    mengarahkan kesalah satu gerakan Islam, padahal pemerintah sendiri dalam hal ini polisi tidak

    berani melakukan hal itu.Bahkan tuduhan-tuduhan itu saudara-saudara lakukan tanpa kajian

    mendalam dan tanpa melakukan tawazunitas terlebih dulu, hanya karena ada fatwa bahwa BBD

    yang dilakukan kaum muslimin palestina adalah bukan BBD tapi Bom Syahid lalu dengan

    entengnya saudara-saudara kait-kaitkan bahwa BBD itu karena akibat dari fatwa tersebut.Padahal

    fatwa tersebut jelas-jelas menyebutkan bahwa bila BBD itu yang dilakukan diwilayah konflik

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    13/18

    ummat Islam seperti Palestina hari ini yang boleh dikatakan sebagai Bom Syahid, bukan BBD yang

    dilakukan di wilayah aman seperti di wilayah Indonesia, itu jelas tidak termasuk yang difatwakan.

    (Penjelasan lebih lanjut masalah bom syahid, lain kali akan saya terlampir).

    //Ya akhi pernahkah antum bertanya, siapakah korban pengeboman yang terjadi di JW Mariot,

    Kedubes Australia, dll, siapakah yang menjadi korbannya? Apakah orang-orang muslim ataukah

    orang non muslim atau campur antara keduanya? Nah dengan dosa dan sebab apa orang muslim

    menjadi korban pengeboman? Pernahkah anda menelusuri dalil-dalil tentang haramnyapenumpahan darah seorang muslim? Sebagai pengingat diri saya dan diri antum, saya ajak antum

    untuk merenungi hadits berikut:

    ) : ( Dari sahabat Abdullah bin Amr bahwasannya Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

    Sungguh sirnanya dunia seisinya lebih ringan di sisi Alloh dibanding membunuh seorang

    muslim. (Tirmizy dan An NasaI dan disahihkan oleh Al Albani).

    Dan berikut saya nukilkan fatwa ulama tentang masalah ini:

    Jawaban Syaikh Abdul Aziz bin Abdullah bin Baz rahimahullah Pertanyaan: Apa hukumnya orang yang meletakkan bom ditubuhnya, guna membunuh

    segerombolan orang yahudi?

    Jawaban: Menurut saya (dan tentang hal ini, kami telah ingatkan berkali-kali) bahwa aksi tersebut

    tidak benar, sebab aksi ini merupakan aksi bunuh diri. Alloh berfirman: Janganlah kamu membunuh dirimu.

    Nabi shalallahu alaihi wa sallam bersabda:

    Barang siapa membunuh dirinya dengan cara sesuatu, maka ia akan disiksa dengannya pada hari

    Kiamat.

    Seorang muslim harus berusaha melindungi jiwanya, dan jika telah dikumandangkan panggilan

    jihad, maka dia pergi berjihad bersama kaum muslimin, kalau ia terbunuh maka Alhamdulillah.

    Adapun ia membunuh dirinya sendiri dengan cara mengikatkan bahan peledak pada dirinya, agar

    terbunuh bersama diri orang-orang yahudi, maka ini adalah metode yang salah dan tidak boleh, atau

    dengan menikam dirinya agar ada orang kafir yang terbunuh bersamanya. Tapi jalan yang benar

    adalah, jika telah disyariatkan jihad, ia berjihad bersama umat Islam lainnya. Adapun aksi yang

    dilakukan remaja-remaja Palestina, adalah satu kesalahan, lagi tidak baik. Kewajiban mereka adalah

    berdakwah, mendidik dan membimbing serta menasihati, tanpa melakukan aksi kekerasan. (Kaset

    Aqwalul Ulama Fil Jihad. Studio Minhajus Sunnah Riyadh)

    Jawaban Syaikh Muhammad bin Sholeh Al-Utsaimin rohimahulloh

    Beliau rohimahulloh pada waktu menjelaskan kisah ashhabul ukhdud (Kisah mereka diriwayatkanoleh Imam Muslim, pada Kitab Az Zuhud wa Ar Raqaiq, bab: Kisah Ashhabil Ukhdud, No:3005),

    tatkala menyebutkan faedah darinya, berkata: Sesungguhnya boleh bagi seseorang untuk

    mengorbankan dirinya demi kemaslahatan seluruh kaum muslimin, karena anak ini telah

    menunjukkan raja tersebut kepada hal yang bisa membunuhnya dan membinasakan dirinya, yaitu

    dengan mengambil anak panah dari tempatnya

    Syeikhul Islam berkomentar: Karena perbuatan anak tersebut adalah jihad fii sabilillah, satu umat

    beriman (karenanya), sedang dia tidak kehilangan sesuatu apapun, walau dia mati, karena dia pasti

    mati, cepat atau lambat.

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    14/18

    Adapun yang dilakukan sebagian orang, dengan membawa bahan peledak (bom), dan maju kepada

    orang-orang kafir, kemudian apabila telah berada di tengah-tengah mereka, ia meledakkannya,

    maka sesungguhnya tindakan ini termasuk bunuh diri waliyadzu billah, dan barang siapa yang

    bunuh diri, maka dia akan kekal di neraka jahanam selama-lamanya, seperti yang disebutkan dalam

    hadits Nabi shalallahu alaihi wa sallam (Beliau mengisyaratkan kepada Hadits yang diriwayatkan

    oleh Imam Bukhori, pada kitab: At Thib, bab: Hukum meminum racun dan obat yang dapat

    mematikan, No:5778). Karena orang ini, telah membunuh dirinya sendiri, tanpa mendatangkan

    kemaslahatan sedikit pun bagi kaum muslimin, karena apabila dia telah membunuh dirinya danmembunuh 10 atau 100 atau 200 orang kafir, agama islam tidak mendapat manfaat darinya,

    manusia tidak juga masuk islam, berbeda dengan kisah anak kecil tersebut, barangkali musuh akan

    lebih mengganas, hingga membantai kaum muslimin dengan membabi buta.

    Sebagaimana yang dilakukan oleh orang-orang Yahudi terhadap penduduk Palestina, karena

    penduduk Palestina apabila satu di antara mereka mati dengan sebab bom bunuh diri, dan berhasil

    membunuh 6 atau 7 orang yahudi, maka orang-orang yahudi itu akan membunuh 60 orang atau

    lebih dengan sebab perbuatannya itu, maka hal ini tidak mendatangkan manfaat bagi kaum

    muslimin, dan juga bagi orang yang bunuh diri tersebut.

    Oleh karena itu, kami berpendapat bahwa tindakan sebagian orang, dengan melakukan bom bunuh

    diri, tergolong dalam perbuatan bunuh diri tanpa alasan yang dibenarkan, dan menjadikanpelakunya masuk neraka waliyadzu billah, dan pelakunya tidak dikatakan syahid. Akan tetapi jika

    orang itu melakukan tindakan tersebut karena mentawil, dia mengira bahwa hal ini diperbolehkan,

    kami mengharap dia terbebas dari dosa, adapun untuk kemudian dia dijuluki sebagai orang syahid,

    maka tidak bisa, karena dia tidak menempuh jalan syahadah (cara mati syahid yang benar), barang

    siapa yang berijtihad dan dia salah, maka ia mendapat satu pahala (Syarah Riyadhus Sholihin

    1/165-166 )

    Pertanyaan: Apa hukum syariat mengenai orang yang meletakkan bom di tubuhnya dan kemudian

    meledakkan dirinya sendiri di tengah-tengah kerumunan orang-orang kafir, dalam rangka

    membantai mereka? apakah benar berdalil dengan kisah anak kecil yang seorang raja

    memerintahkan agar dibunuh (kisahAshhabul Ukhdud) ?

    Jawaban: Orang yang meletakkan bom di tubuhnya dengan tujuan untuk kemudian meledakkan

    dirinya di tempat keramaian musuh, maka dia telah membunuh dirinya, dan akan diazab di neraka

    jahanam dengan alat yang ia gunakan untuk membunuh dirinya, ia kekal di neraka selama-lamanya,

    sebagaimana yang disebutkan dalam hadits Nabi shalallahu alaihi wa sallam tentang orang yang

    membunuh dirinya dengan sesuatu, maka dia akan diazab dengan alat tersebut di neraka jahanam.

    Sungguh mengherankan orang-orang yang melakukan perbuatan seperti ini, padahal mereka telah

    membaca firman Alloh Taala:

    Dan janganlah kalian membunuh diri kalian, sesungguhnya Alloh amat kasih sayang

    terhadapmu. (QS An-Nisa : 29) lalu tetap nekat melakukan tindakan tersebut, apakah merekaberhasil memetik sesuatu? apakah musuh terkalahkah dengan cara itu? apakah malah sebaliknya,

    musuh bertambah ganas terhadap orang-orang yang melakukan tindakan ini, seperti yang kita

    saksikan di negara Yahudi. Mereka tidaklah jera dengan adanya tindakan seperti ini, bahkan

    semakin brutal, bahkan kita dapatkan negara Yahudi pada jajak pendapat terakhir, kelompok garis

    kanan yang berkeinginan membasmi orang-orang Arab berhasil meraih kemenangan.

    Akan tetapi orang yang melakukan tindakan ini dengan dasar ijtihad, dia mengira hal itu termasuk

    amal baik yang akan mendekatkan dirinya kepada Alloh subhanahu wa taala, maka kami mohon

    kepada Alloh taala untuk tidak menyiksanya, karena dia mentawil dan jahil.

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    15/18

    Adapun berdalih dengan kisah anak kecil (ashhabul ukhdud), maka kisah anak kecil itu

    menyebabkan masuknya satu umat ke dalam agama islam, bukan membantai musuh, oleh karena itu

    ketika sang raja tersebut mengumpulkan masyarakat dan mengambil anak panah dari tempatnya

    anak kecil tersebut, sambil berkata: dengan menyebut nama Alloh Tuhan anak kecil ini, manusia

    berteriak semuanya: Tuhan Yang Benar adalah Tuhannya anak kecil ini, dari sinilah suatu umat

    yang banyak masuk islam, seandainya dihasilkan seperti kisah ini, maka kami akan mengatakan

    mungkin bahwa ada benarnya berdalil dengan kisah ini, dan Nabi shalallahu alaihi wa sallam

    mengisahkannya kepada kita, agar kita mengambil pelajaran darinya. Akan tetapi mereka yangmelakukan peledakan dirinya sendiri, apabila berhasil membunuh 10 atau 100 orang musuh, maka

    musuh semakin brutal dan kokoh dalam berpegang teguh dengan prinsip mereka.

    Pertanyaan: Ada orang yang mengaku bahwa dirinya melakukan aksi jihad dengan model bunuh

    diri, sebagai contoh, seseorang dari mereka memuati kendaraannya dengan bahan peledak dan

    kemudian menerobos musuh, dan dia yakin bahwa ia pasti akan menemui ajalnya dalam aksi

    tersebut:

    Jawaban: Aksi ini menurut saya, adalah aksi bunuh diri dan ia akan disiksa di Jahanam dengan

    cara yang dia tempuh untuk menghabisi nyawanya, seperti yang dikatakan oleh Nabi shalallahu

    alaihi wa sallam dalam sebuah hadits shohih.

    Namun orang bodoh yang tidak mengerti dan ia melakukannya dengan anggapan bahwa

    perbuatannya tersebut baik dan diridhoi Alloh, saya harap semoga Alloh mengampuninya, karena ia

    melakukannya berdasarkan ijtihad. Meskipun saya berpendapat bahwa dia tidak memiliki alasan di

    masa kini, sebab bunuh diri dengan bentuk di atas, telah dikenal dan menyebar di kalangan umat.

    Seharusnya ia menanyakannya kepada ulama, agar jelas baginya kebenaran dari kesesatan. Yang

    mengherankan, mereka membunuh diri mereka sendiri, padahal Alloh melarangnya. Alloh

    berfirman:

    Dan janganlah kamu membunuh dirimu. Sesungguhnya Alloh Maha Penyayang kepadamu (QS

    An Nisaa: 29). Kebanyakan mereka hanya terdorong oleh keinginan balas dendam terhadap musuh,

    dengan cara apapun, baik itu cara yang haram ataupun yang halal, ia hanya ingin memuaskan

    dirinya. Semoga Alloh memberikan kepada kita penguasaan terhadap ilmu agama danmengamalkan setiap yang membuat-Nya ridho. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

    (Majalah Ad Dakwah, edisi 1598)//

    Akhuna Suripan berkata:

    c. Walaupun berjenggot tetapi beda antara salafiyin dengan harakah lain Saudara-saudara

    Salafiyin yang di Rahmati Alloh. Musuh-musuh Alloh tidak perlu dikecoh dengan pernyataan-

    pernyataan seperti itu, mereka sudah kenyang dengan bermacam-macam tipu daya, 32 tahun

    mereka berkuasa (khusus Indonesia) dengan perlakuan zolimnya, intelijen mereka banyak lebih

    banyak dari jumlah saudara-saudara, lagi pula Alloh juga sudah mengingatkan kita didalam salah

    satu ayatnya (QS.2:120) agar kita hati-hati kepada mereka, disana Alloh nyatakan dengan jelasbahwa mereka tidak akan senang kepada sampai engkau mengikuti millah mereka. Jelas, mereka

    benci kita bukan karena jenggot tapi karena kita punya millah yang hanif yaitu millah yang

    mengakui bahwa Alloh itu Esa, Syariat Alloh adalah yang tertinggi tidak boleh ada yang lain,

    karena itulah mereka benci, kebencian mereka akan hilang kalau kita mau ikut millah

    mereka.Mereka sudah tahu siapa saudara-saudara, fatwa-fawta saudara yang saudara-saudara

    rilis di website saudara terlihat jelas bahwa saudara-saudara mengharamkan, Pemilu, Demokrasi,

    Demontrasi dll dan itu sudah cukup bagi mereka untuk memasukkan saudara-saudara kedaftar

    pengikut Islam garis keras.Mungkin kalau selama ini mereka tidak mengutik-utik saudara-saudara,

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    16/18

    bukan berarti bahwa mereka senang pada saudara-saudara, menurut saya sekurang-kurangnya

    ada 2 hal, mengapa mereka tidak mengganggu saudara salafiyin sbb:

    1. Selama ini, secara tidak langsung sikap saudara-saudara kepada harakah Islam yang lain

    sangat menguntungkan mereka, dimana salafiyin sikapnya keras terhadap kaum muslimin dan

    lemah lembut terhadap kaum kafirin?. Inilah poin penting bagi mereka untuk tetap memelihara

    saudara-saudara, mereka tidak susah susah mengeluarkan banyak energi, tenaga dan biaya untuk

    membunuh gerakan-gerakan Islam, cukup dengan tulisan dan lisan saudara salafiyin.Nanti bilatiba saatnya, manakala kekuatan Islam yang selama ini bisa menghambat kezaliman mereka sudah

    lumpuh, maka mata meriam-meriam mereka akan mereka arahkan kepada sasaran tunggal yaitu

    kaum yang mengaku kaum Salafy. Bukankah saudara-saudara sadar dan ingat bahwa manusia

    paling licik dan jahat adalah Yahudi? Contoh peristiwa dari kelicikan mereka adalah Afganistan,

    dan Iraq. Dulu mereka adalah negara yang mereka bantu, namun sekarang mereka hujani mereka

    dengan misil, bom dan meriam.

    2. Saudara-saudara salafiyin yang dirahmati Alloh.Saudara-saudara dimata musuh-musuh Alloh

    masih dikatagorikan dawah yang masih difase teoritis, pada fase ini mereka tidak ambil pusing

    dengan beberapa fatwa yang saudara-saudara keluarkan yang ahkikatnya sangat bertentangan

    dengan prinsip mereka. Nanti pada saatnya saudara-saudara mau melangkah ke fase aplikatif, nah

    disini pereng sesungguhnya dimulai, saudara-saudara harus siap mengerahkan segala kemampuanbaik materi, sumber daya manusia dan tenaga bahkan juga nyawa.Mereka tidak akan segan-segan

    untuk menggunakan cara-cara yang keji untuk melaumpuhkan musuh-musuhnya, sementara

    saudara-saudara umat islam (harokah islam) yang lain mungkin sudah duluan terkubur bahkan

    mungkin jadi mereka terkubur oleh andil dari tangan dan lisan saudara-saudara. Ah, kan masih

    ada Alloh yang akan membantu hambanya. Saudara-saudara harusnya malu kepada seorang

    salafus shaleh yang mengatakan bahwa : yang haq tidak akan bisa mengalahkan yang bathil kalau

    yang haq itu bercerai berai sedang kebathilan begitu kuat dan rapinya.

    //Ya akhi, sebenarnya yang menjadikan pemerintah ORBA senantiasa menguber-uber berbagai

    macam sekte/firqah yang ada di Indonesia adalah karena rasa khawatir akan kekuasaannya, yang

    mereka sadari sedang diganggu oleh firqoh-firqoh tersebut. Adapun bila kita tidak berupaya

    mengganggu kekuasaan mereka, niscaya mereka tidak akan mengusik dakwah kita. Apalagi bilamereka sadar bahwa kekuasaan akan tetap berada di tangan mereka bila mereka menerima dakwah

    kita, niscaya mereka akan tenang dan tidak akan nguber-nguber dakwah kita. Bukankah antum

    semenjak dahulu sering membaca dan mendengar sebutan Subversi, akan tetapi apakah antum

    pernah mendengar bahwa ORBA menangkap orang atau memenjarakan orang karena ia sholat

    dengan benar, atau tidak mau syirik, tidak mau menyembah kuburan dll? Saya yakin antum tahu

    dengan pasti hal ini. Nah inilah rahasianya mengapa pemerintah di manapun senantiasa nguber-

    nguber setiap sekte yang berupaya merebut kekuasaan, dan senantiasa mengawas-awasi setiap gerak

    mereka. Apalagi sekte yang mengajarkan kepada para pengikutnya baiat kepada pemimpin mereka

    atau mengaku mendirikan negara Islam bawah tanah atau yang serupa.

    Adapun musuh-musuh Islam dari orang-orang Yahudi dan Nasrani, maka sebenarnya yang palingmereka takuti adalah orang-orang yang bertauhid dengan benar, dan senantiasa memerangi tindak

    kesyirikan dan bidah, oleh karena itu mereka dengan dana besar-besaran mendukung berbagai

    program kesesatan, dimulai dari seruan persatuan agama melalui JIL Paramadina, gerakan tasawuf

    melalui Zikir berjamaah, Jamaah Tabligh, dll. Ini semua mereka lakukan demi mencari budak-

    budak yang akan menjadi kambing hitam dalam menghancurkan kekuatan umat Islam.

    Dan di antara makar yang senantiasa mereka persiapkan untuk menghancurkan umat islam ialah

    dengan mendidik sekte-sekte garis keras, baik secara langsung atau tidak, agar suatu saat dapat

    dijadikan kambing hitam, dan alasan untuk menyerang negara islam, sebagaimana yang mereka

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    17/18

    lakukan dengan Usamah Bin Laden dan kelompoknya. Dahulu Amerika mendidik mereka

    menggunakan senjata, dan juga mempersenjatai mereka, bahkan menurut pengakuan sebagian

    kawan saya yang berasal dari Afghanistan dan pernah ikut andil dalam melawan Uni Soviet: setiap

    orang Afghan yang angkat senjata melawan Uni Soviet setiap hari mendapat gaji 1/2 dolar US.

    sebagaimana dan ketika tiba saatnya mereka ingin menyerang Afghanistan dan menguasai negeri

    muslim ini, mereka jadikan antek-antek mereka (Usamah bin laden CS) sebagai dalih /kambing

    hitam. (Lah, akhuna Suripan di tulisannya di atas telah menyadari akan hal ini, kok ya tidak

    mengambil Ibrah). Dan tidak mustahil, berbagai pengeboman di negeri Islam termasuk Indonesiaada campur tangan dari mereka, baik dengan suplai bahan peledak, atau pendidikan/kaderisasi para

    perakit bom dll.

    Saya menjadi heran dengan akhuna Suripan, mengesankan bahwa ikhwah salafiyyin keras terhadap

    sesama muslim, padahal yang mereka lakukan hanyalah mengkritik, dan membuktikan kesalahan

    dan penyelewengan sekte-sekte yang ada kepada masyarakat. Akan tetapi mengapa akhuna Suripan

    tidak merasa kebakaran jenggot melihat nyawa sebagian kaum muslimin direnggut dan jasad

    sebagian umat islam bergelimpangan akibat terkena bom yang dipasang oleh sebagian sekte yang

    mengebom pasar umum atau perhotelan, atau fasilitas umum lainnya? Ataukah akhuna Suripan

    memang menganut paham, bahwa selain kelompoknya adalah kafir, sebagaimana yang diyakini

    oleh LDII? Ataukah akhuna Suripan menganggap bahwa masyarakat kita adalah masyarakat

    jahiliyyah, sehingga seluruh anggota masyarakat kita selain anggota kelompoknya layak untukmenjadi tumbal atau dikorbankan?La haula wala quwwata illa billah.

    Pada kesempatan ini saya anjurkan antum untuk mengkaji sejarah perjuangan umat Islam di

    Indonesia melawan penjajah Belanda. Perjuangan yang dilakukan oleh Umat Islam di bawah

    kepemimpinan Imam Bonjol melawan Nasrani dan budak mereka yaitu kaum adat. Dan hendaknya

    antum juga mengkaji sejarah perjuangan umat Islam di India melawan Nasrani Inggris beserta

    anteknya Ahmadiyyah. Bila antum telah mengkaji sejarah ini, saya yakin antum akan

    berkesimpulan lain.

    Yang sangat mengherankan lagi dari seluruh tulisan akhuna Suripan adalah: Akhuna Suripan

    merasa bersedih dan seakan tersayat-sayat hatinya melihat sebagian orang dan sekte yang dikritik

    dan dibongkar kesesatannya, akan tetapi Akhuna Suripan tidak merasa terusik dengan kesalahandan penyelewengan yang dilakukan oleh berbagai sekte dari ajaran agama, misalnya seperti yang

    dilakukan oleh JIL, sekte Syiah yang menuhankan sahabat Ali, dan menyangka bahwa Malaikat

    Jibril salah alamat dalam menyampaikan wahyu, Ahmadiyyah yang mengaku bahwa Mirza Ghulam

    Ahmad adalah seorang Nabi, kaum Tasawuf yang mengajarkan kasta dalam beragama, dimulai dari

    kasta syariat, marifat, wali, wihdatus syuhud, hingga wihdatul wujud, LDII yang senantiasa

    mengkalai kafir seluruh kaum muslimin yang tidak ikut dalam sektenya dll. Padahal hakikat bidah

    adalah tuduhan terhadap Nabi Muhammad shalallahu alaihi wa sallam bahwa beliau telah gagal

    mengemban risalah atau ada syariat yang dikhianati atau disembunyikan oleh beliau.Maha Suci

    Alloh dari segala yang mereka tuduhkan.

    Akhuna Suripan! Dengarlah baik-baik penjelasan Imam Malik bin Anas berikut: : )3 ) .Barang siapa pada zaman sekarang mengada-adakan pada umat ini sesuatu yang tidak diajarkan

    oleh pendahulunya (Nabi shalallahu alaihi wa sallam dan sahabatnya), berarti ia telah

    beranggapan bahwa Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam telah mengkhianati kerasulannya,

    karena Alloh Taala berfirman: Diharamkan bagimu bangkai, darah pada hari ini telah

  • 8/14/2019 Anda Salah Paham Tentang Manhaj Salaf

    18/18

    Kusempurnakan untuk kamu agamamu, dan telah Kucukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah

    Kuridhoi Islam menjadi agamamu. Maka barang siapa yang terpaksa karena kelaparan tanpa

    sengaja berbuat dosa, sesungguhnya Alloh Maha Pengampun lagi Maha penyayang (QS Al

    Maaidah: 3) sehingga segala yang tidak menjadi ajaran agama kala itu (zaman Nabi shalallahu

    alaihi wa sallam dan sahabatnya) maka hari ini juga tidak akan menjadi ajaran agama. (Riwayat

    Ibnu Hazm dalam kitabnya Al Ihkam 6/225).

    Inilah hakikat bidah. Pada hakikatnya bidah adalah sanggahan terhadap kesempurnaan agamaIslam yang telah ditetapkan Alloh pada surat Al Maaidah ayat 3, dan merupakan tuduhan terhadap

    Nabi shalallahu alaihi wa sallam yang mendapatkan amanat menyampaikan risalah ini telah

    berkhianat. Seorang yang melakukan bidah Seakan-akan ia berkata: Bahwa agama Islam ini belum

    sempurna, sehingga perlu ditambahkan amalan saya ini, atau Nabi shalallahu alaihi wa sallam telah

    berkhianat, sehingga amalan baik yang saya amalkan tidak beliau ajarkan kepada umatnya.

    Nauuzubillah min dzalika.

    Semoga jawaban saya ini dapat berguna dan menghilangkan berbagai syubhat yang ada pada diri

    akhuna Suripan dan setiap yang membaca tulisan saya ini. Dan semoga Alloh senantiasa

    melimpahkan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua dan melindungi umat islam dari berbagai

    kesesatan, bidah dan kejahatan musuh-musuhNya.

    . .Ya Alloh, Tuhan malaikat Jibril, Mikail, Israfil, Zat Yang telah Menciptakan langit dan bumi,

    Yang Mengetahui hal yang gaib dan yang nampak, Engkau mengadili antara hamba-hambamu

    dalam segala yang mereka perselisihkan. Tunjukilah kami atas izin-Mu- kepada kebenaran dalam

    setiap hal yang diperselisihkan padanya, sesungguhnya Engkau-lah Yang menunjuki orang yang

    Engkau kehendaki menuju kepada jalan yang lurus. Sholawat dan salam dari Alloh semoga

    senantiasa dilimpahkan kepada Nabi kita Muhammad, keluarga, dan seluruh sahabatnya. Dan

    Allohlah Yang Lebih Mengetahui kebenaran, dan akhir dari setiap doa kami adalah: segala puji

    hanya milik Alloh, Tuhan semesta alam.

    Amiin, Wallohu alam bisshawab. //