analisis unsur intrinsik puisi

7
ANALISIS UNSUR INTRINSIK PUISI Analisis unsur intrinsik puisi “Bukan Beta Bijak Berperi” karya Rustam Effendi BUKAN BETA BIJAK BERPERI (Rustam Effendi) Bukan beta bijak berperi Pandai mengubah madahan syair Bukan bela budak negeri Musti menurut undangan mair Syarat sarat saya mungkiri Untai rangkaian seloka lama Beta buang beta singkiri Sebab laguku menurut sukma Susah sungguh saya sampaikan Degub-deguban di dalam kalbu Lemah laun lagu dengungan Matnya digamat rasain waktu Sering saya susah sesaat Sebab madahan tidak nak dating Sering saya sulit mendekat Sebab terkurung kikisan mamang Buka beta bijak berlagu Dapat melemah bingkaian pantun Bukan beta berbuat baru Hanya mendengar bisikan alam PEMBAHASAN: 1. Persajakan Persajakan yang digunakan dalam puisi “ Bukan Beta Bijak Berperi” yaitu menggunakan sajak A-B-A-B. Hal ini terlihat dalam puisi, salah satunya terdapat pada bait pertama. Bukan beta bijak berperi

Upload: annis

Post on 27-Nov-2015

363 views

Category:

Documents


23 download

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Unsur Intrinsik Puisi

ANALISIS UNSUR INTRINSIK PUISIAnalisis unsur intrinsik puisi “Bukan Beta Bijak Berperi” karya Rustam

Effendi 

BUKAN BETA BIJAK BERPERI(Rustam Effendi)

 Bukan beta bijak berperi

Pandai mengubah madahan syairBukan bela budak negeri

Musti menurut undangan mair 

Syarat sarat saya mungkiriUntai rangkaian seloka lama

Beta buang beta singkiriSebab laguku menurut sukma

 Susah sungguh saya sampaikanDegub-deguban di dalam kalbu

Lemah laun lagu dengunganMatnya digamat rasain waktu

 Sering saya susah sesaat

Sebab madahan tidak nak datingSering saya sulit mendekat

Sebab terkurung kikisan mamang 

Buka beta bijak berlaguDapat melemah bingkaian pantun

Bukan beta berbuat baruHanya mendengar bisikan alam

 PEMBAHASAN:1.      PersajakanPersajakan yang digunakan dalam puisi “ Bukan Beta Bijak Berperi” yaitu menggunakan sajak A-B-A-B. Hal ini terlihat dalam puisi, salah satunya terdapat pada bait pertama.

Bukan beta bijak berperiPandai mengubah madahan syair

Bukan bela budak negeriMusti menurut undangan mair

            Pada bait pertama puisi di atas dapat kita lihat bahwa mulai dari baris pertama sampai baris keempat terdapat persamaan bunyi yang menyebabkan puisi ini disebut bersajak A-B-A-B. Misalnya pada baris pertama diakhiri dengan huruf vokal i, baris kedua diakhiri oleh konsonan r. Dua baris pertama dalam bait puisi di atas disebut A-B. sedangkan pada baris ketiga dan keempat yang juga sama

Page 2: Analisis Unsur Intrinsik Puisi

dengan baris pertama dan kedua diakhiri oleh vocal i dan konsonan r. Jadi puisi “ Bukan Beta Bijak Berperi” memnggunakan sajak A-B-A-B.2.      Aliterasi Aliterasi atau persamaan konsonan dalam satu baris pada puisi “Bukan Beta Bijak Berperi” yaitu ;Bait pertamaa. Bukan beta bijak berperib. Bukan bela budak negeriBait keduaa. Syarat sarat saya mungkirib. Beta buang beta singkiriBait ketigaa. Susah sungguh saya sampaikanb. Degub-deguban di dalam kalbuBait keempata. Sering saya susah sesaatb. Sering saya sulit mendekatBait kelimaa. Bukan beta bijak berlagub. Bukan beta berbuat baru3.      AsonansiAsonansi atau persamaan vocal dalam puisi “Bukan Beta Bijak Berperi” yaitu ;

1. Bait kedua 1. Syarat sarat saya mungkiri2. Untai rangkaian seloka lama

1. Bait ketiga 1. Matnya digamat rasain waktu

4.      Eufoni            Bunyi-bunyi bahasa yang merdu dalam puisi “Bukan Beta Bijak Berperi” yakni terdapat pada bait kee,pat.

Sering saya susah sesaatSebab madahan tidak nak dating

Sering saya sulit mendekatSebab terkurung kikisan mamang

           Bunyi-bunyi merdu dalam puisi ini disebabkan karena adanya pengulangan sengau secara berulang.5.      Kakofoni            Bunyi-bunyi bahasa yang tidak merdu dalam puisi “Bukan Beta Bijak Berperi” yakni terdapat pada bait ketiga.

Susah sungguh saya sampaikanDegub-deguban di dalam kalbu

Lemah laun lagu dengunganMatnya digamat rasain waktu

            Ketidak merduan ini disebabkan oleh penggunaan konsonan-konsonan tertentu.

Page 3: Analisis Unsur Intrinsik Puisi

6.      Diksi/pemilihan kata            Diksi yang digunakan disesuaikan dengan rimanya, sehingga mengambil sebagian diksi dari bahasa daerah dan bahasa lain. Diksi tersebut cocok digunakan dalam puisi tersebut. Rimanya sesuai dan memperindah puisi. Akan tetapi, diksi yang diambil dari bahasa tersebut kurang familiar dikalangan pembaca yang masih awam merasa kesulitan dalam menafsirkan makna dan amanat dari puisi tersebut.Diksi-diksi yang digunakan tersebut seperti, beta, bijak, berperi, madahan, mair, seloka, singkiri, sukma, laun, kalbu, mat, digamat, nak, mamang, dan alun. Diantara kata-kata tersebut ada yang masih sangat jarang digunakan dalam karya sastra misalnya ;

1. Berperi      : berkata2. Madahan   : pujian3. Mair           : maut, kematian4. Seloka       : jenis puisi yang mengandung ajaran/sindiran5. Singkiri      : menghindari6. Laun          : pelan-pelan, perlahan, lambat7. Mat            : irama8. Gamat       : berlagu, melagukan9. Mamang    : peribahasa yang mengandung nasihat, bingung ketakutan

Puisi Bukan Beta Bijak Berperi sangat sesuai untuk pembaca yang ingin menambah kosa kata baru di dunia kebahasaan. Selain itu, memperluas pandangan terhadap hal-hal yang baru.Bahasa Kiasan dan Bahasa            Bahasa kiasan yang terdapata pada puisi Bukan Beta Bijak Berperi terdapat tiga macam majas, yaitu :

1. Majas Hiperbola1)      Bukan beta budak negeri2)      Meski menurut undangan mair

1. Majas Personifikasi1)      Dapat terkurung kikisan memang2)      Dapat melemah bingkaian pantun 

1.  Majas Tautologi1)      Untai rangkaian seloka lama 

1. Majas Repetisi1)      Bukan beta bijak berperi2)      Bukan beta budak negeri3)      Bukan beta bijak berlagu4)      Bukan beta berbuat baru 7.      Imajeri/Imaji            Imaji yang terdapat dalam puisi “Bukan Bata Bijak Berperi” adalah unsur dengaran. Unsur dengaran tersebut diterangkan pada beberapa baris puisi, yaitu :

1. Lemah laun lagu dengungan

Page 4: Analisis Unsur Intrinsik Puisi

2. Matya digamat rasain waktu3. Hanya mendengar bisikan alun

8.      Tipografi            Tipografi yang dimiliki oleh puisi-puisi sajak Bukan Beta Bijak Berperi merupakan jenis tipografi yang teratur karena memiliki jumlah suku kata yang sama yaitu 8-12 suku kata. Selain itu juga memiliki jumlah kata yang tidak berbeda jauh dan persamaan bunyi yang serupa. Hal tersebut dimaksudkan agar irama dan rimanya menjadi teratur dan semakin indah untuk di perdengarkan dan dinikmati pembaca.9.      Tema            Tema dari puisi “Bukan Beta Bijak Berperi” adalah kebebasan berkarya sastra. 10.  Amanat            Amanat yang dapat di ambil dari puisi “Bukan Beta Bijak Berperi” adalah sebagai berikut ;

1. Percayalah pada diri sendiri dalam membuat suatu karya.2. Jangan mudah putus asa dalam melakukan pekerjaan, orang lain akan tetap

menghargainya.3. Carilah inspirasi dalam hidup dimana saja.4. Jangan bimbang dan takut dalam melakukan hal yang dianggap benar.5. Hendaknya kita jangan pesimistis.

 11.  Makna PuisiMakna dari puisi diatas adalah penulis mengungkapkan bahwa dirinya tidak dapat berkata dengan bijaksana. Tidak pandai mengubah pujian dari syair. Penulis bukanlah budak Negara, walaupun harus menghadapi kematian. Ketentuan penuh telah penulis abaikan. Bahkan serangkaian sajak seloka lama, penulis juga telah mengabaikanya karena penulis menganggap lagunya lahir dari jiwanya.penulis merasa kesulitan untuk dapat menyampaikan irama yang terdapat dalam hati sanubari penulis. Lagu berdengung dengan lemah dan pelan, iramanya dilagukan sesuai dengan keadaan dan waktu. Kadang penulis merasakan kesusahan sesaat, karena menanti pujian. Penulis juga merasa sulit untuk mendekat karena terperangkap dan terkikis oleh kebingungan dan ketakutan. Penulis tidak pandai dalam berlagu karena dapat melemahkan rangkaian pantun. Penulis tidak melakukan hal yang baru karena hanya mendengar lantunan lagu.

Page 5: Analisis Unsur Intrinsik Puisi