analisis semiotik puisi _padamu jua_ karya amir hamzah

Upload: aura-net

Post on 14-Apr-2018

469 views

Category:

Documents


12 download

TRANSCRIPT

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    1/15

    PADAMU JUA

    Habis kikis

    Segala cintaku hilang terbang

    Pulang kembali aku padamu

    Seperti dahulu

    Kaulah kendil kemerlap

    Pelita jendela di malam gelap

    Melambai pulang perlahan

    Sabar, setia selalu

    Satu kekasihku

    Aku manusiaRindu rasa

    Rindu rupa

    Di mana engkau

    Rupa tiada

    Suara sayup

    Hanya kata merangkai hati

    Engkau cemburu

    Engkau ganas

    Mangsa aku dalam cakarmu

    Bertukar tangkap dengan lepas

    Nanar aku, gila dasar

    Sayang berulang paamu jua

    Engkau pelik menarik ingin

    Serupa dara di balik tirai

    Kasihmu sunyi

    Menunggu seorang diri

    Lalu waktu~bukan giliranku

    Matahari~bukan kawanku

    i

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    2/15

    KATA PENGANTAR

    Bismillahirahmanirrahiim,

    Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah

    memberikan kekuatan dan ketabahan bagi hamba-Nya. Serta memberi ilmu

    pengetahuan yang banyak agar kita tidak merasa kesulitan. Salawat serta salam

    tidak lupa penulis sanjungkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah

    menyampaikan wahyu kepada hamba-Nya yang setia sampai akhir zaman.

    Makalah yang berjudul Analisis Semiotik Puisi Padamu Jua Karya Amir

    Hamzah ini, disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Kajian Puisi di FKIP

    UNMA Banten. Dalam penyusunan makalah ini penulis banyak mendapat

    bantuan dan sumbangan pemikiran, serta dorongan dari berbagai pihak, tetapi

    tidak luput dari kendala yang begitu banyak.

    Akhir kata semoga Makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua terutama

    bagi penulis, Amin yarobbal alamiin.

    Pandeglang, April 2013

    Penulis

    ii

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    3/15

    DAFTAR ISI

    PUISI .. i

    KATA PENGANTAR... ii

    DAFTAR ISI iii

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang .. 1

    B. Rumusan Masalah.. 2

    C. Tujuan .. 2

    BAB II PEMBAHASAN

    A. Pengertian Semiotika.. 3

    B. Pendekatan Semiotik dalam Analisis Karya Sastra 3

    C. Konvensi Konvensi Untuk Menelaah Karya Sastra

    Dengan Pendekatan Semiotik 4

    D. Analisis Semiotik Puisi PADAMU JUA Karya Amir Hamzah 7

    BAB III PENUTUP

    A. Kesimpulan 10

    DAFTAR PUSTAKA .. 11

    iii

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    4/15

    MAKALAH

    ANALISIS SEMIOTIK PUISI PADAMU JUAKARYA AMIR HAMZAH

    Diajukan sebagai Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Kajian Puisi

    Dosen Pengampu: Komarudin, M.Pd

    Disusun oleh:

    Rini Febriani

    Anggi Purwani Dewi

    Lilis Holisoh

    FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS MATHLAUL ANWAR BANTEN

    BANTEN

    2013

    iv

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    5/15

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Karya sastra adalah penuangan ide ide yang diimajinasikan menjadi teks

    yang memiliki nilai nilai etika dan estetika. Sehingga, orang yang menikmati

    karya sastra akan merasa berada dalam lingkup kehidupan yang diciptakan karya

    sastra tersebut. Pengarang menyampaikan permasalahan dan ide ide melalui

    media bahasa dan tanda tanda lain. Setiap pengarang memiliki konvensi

    konvensi (etika) yang berbeda dalam proses kepengarangannya. Ada pengarang

    yang menitikberatkan simbolisasi pada tokoh, penokohan, atau alur cerita

    tersebut, dan ada juga yang memberikan penekanan simbolisasi pada judul karya

    sastra tersebut.

    Analisis semiotik merupakan metode menganalisis karya sastra sebagai

    sebuah struktur, pengkajian melalui tanda dan simbolisasi yang terdapat dalam

    karya sastra. Dalam analisis semiotik, karya sastra dipandang sebagai proses

    penuangan imajinasi pengarang. Sehingga, dalam analisis semiotik karya sastra

    dikaitkan dengan pengarang, realita, pembaca dan hal hal yang memiliki

    keterkaitan dengan karya sastra tersebut.

    Dalam analisis, Jan Mukarovsky memberikan perumusan tentang aplikasi

    model semiotik, yaitu :

    1. menjelaskan kaitan antara pengarang, realitas, karya sastra dan pembaca.

    2. menjelaskan karya sastra sebagai sebuah struktur, berdasarkan unsur

    unsur atau elemen yang membentuknya.(Sukada, 1987:44)

    Dalam analisis semiotik, seseorang dapat memberikan makna yang

    berbeda. Hal ini dikarenakan dengan pengalaman dan pengetahuan orang tersebut

    tentang tanda dan konvensi yang berlaku. Misalnya saja kata lari yang ada

    dalam konteks yang sama dapat diberikan makna sebagai kemajuan yang cepat

    atau revolusi, namun ada juga yang memberikan makna perjuangan, tak

    bertanggung jawab, atau dapat pula makna lainnya sesuai dengan konteks karya

    sastra tersebut.

    1

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    6/15

    Dalam karya tulis ini akan dipaparkan mengenai analisis semiotik sastra

    dan penerapannya pada puisi Padamu Jua karya Amir Hamzah. Puisi ini lebih

    mudah dipahami karena menggunakan konvensi yang berlaku secara umum dan

    dapat membantu pemahamn mengenai semiotik sastra.

    B. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan yang akan dibahas

    adalah:

    1. Apa yang dimaksud dengan semiotika?

    2. Bagaimana pendekatan semiotik dalam karya sastra?

    3. Bagaimanakah konvensi konvensi untuk menelaah karya sastra dengan

    pendekatan semiotik?

    4. Bagaimana analisis puisi Padamu Jua karya Amir Hamzah dengan

    pendekatan semiotik?

    C. Tujuan

    Dari pokok permasalahan dalam karya ini, maka tujuan penulisan adalah:

    1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan semiotika.

    2. Memahami pendekatan semiotik dalam karya sastra.

    3. Mengetahui konvensi konvensi untuk menelaah karya sastra dengan

    pendekatan semiotik.

    4. Melakukan analisis Padamu Jua karya Amir Hamzah dengan pendekatan

    semiotik.

    2

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    7/15

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. Pengertian Semiotika

    Dalam kata pengantar buku serba serbi semiotika, Panuti Sujiman dan

    Aart van Zoes memberikan istilah semiotika yang berasal dari bahasa yunani

    semion yang berarti tanda. Panuti dan Zoes berpendapat bahwa kehidupan

    dipenuhi dengan tanda-tanda, seperti komunikasi, struktur bangunan, film, dan

    sebagainya terdapat tanda. Ahli filsafat Amerika Charles Sanders Piece,

    menegaskan bahwa kita berfikir dengan adanya tanda. (Sujiman dan

    Zoes,1992:viii).

    Semiotik sastra adalah ilmu yang mengkaji tentang tanda, dan

    menganggap karya sastra adalah sebagai suatu system yang padu (di dalam) dan

    memiliki konvensi konvensi (di luar) sebagai system. Pengarang melakukan

    komunikasi dengan dirinya, karya sastra dan pembaca. Karya sastra secara jelas

    memiliki tanda yang disampaikan membaca untuk dapat dipahami makna karya

    sastra tersebut. Bahasa adalah alat yang digunakan manusia untuk berkomunikasi

    yang disertai dengan mimik, dan ekspresi serta intonasi dapat menentukan makna

    komunikasi tersebut. Jadi, analisis semiotika atau disebut semiotik saja dapat

    dikatakan sebagai metode pengkajian analisis tanda yang terdapat dalam karya

    sastra.

    B. Pendekatan Semiotik dalam Analisis Karya Sastra

    Pendekatan semiotik adalah penelaah karya sastra dengan mempelajari

    setiap unsur yang ada di dalamnya, suatu sistem yang terikat dengan sistem

    tertentu (yang ada di luar). Konvensi-konvensi dan pandangan masyarakat tentang

    tanda yang terdapat dalam karya sastra tersebut.

    Pendekatan Semiotikmerupakan salah satu kritikan yang penting dan

    popular dalam bidang bahasa dan kesusasteraan. Pendekatan ini kritik ini

    menggunakan prinsip-prinsip teoriSemiotiksebagaiamana yang yang

    dikemukakan oleh beberapa orang tokoh seperti Fredinand de Saussure, Sander

    3

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    8/15

    Pierce, Micheal Riffaterre, Umbarto Eco, Jurij Lotman dan lain-lain. Pendekatan

    ini menitikberatkan soal kebahasaan dengan penumpuan kepada mencari dan

    memahami makna menerusi sistem lambang (sign) dan perlambangan dalam teks.

    Asas kepada kritikan ini ialah kepercayaan bahawa makna bahasa ditandai

    dengan sistem lambang dan perlambangan. Lambang dan perlambangan ini pula

    mempunyai hubungan dengan psikologi manusia dalam sesebuah masyarakat.

    Makna dalam teks dapat difahami dengan mentafsir lambang dan perlambangan

    yang hadir dalam teks dan dihubungkan pula dengan penerimaan umum dalam

    sebuah masyarakat. Semiotikmungkin bermula awal iaitu semenjak zaman Plato

    lagi. Namun, untuk beberapa tempoh waktu, ianya tidak dipentingkan

    terutamanya dalam era penolakan epistimologi teori ini. Walau bagaimanapun,

    selepas kurun ke-17, Semiotik muncul semula dengan lebih bertenaga. Beberapa

    cadangan supaya kajian secara mendalam tentang bahasa yang lebih sistematik

    perlu diwujudkan telah disuarakan oleh ramai pemikir falsafah seperti Ferdinand

    de Saussure dan Charles Sander Peirce.

    Dikemukakan Preminger dkk bahwa penerangan semiotik itu memandang

    objek-objek atau laku-laku sebagaiparole (laku tuturan) dari

    suatu langue (bahasa: system linguistik) yang mendasari tata bahasanya harus

    dianalisis.

    Langkah-langkah dalam mennganalisi karya sastra adalah sebagai berikut:

    1. Menyendirikan satuan-satuan minimal yang digunakan system tersebut.

    2. Menentukan kontras-kontras di antara satuan-satuan yang menghasilkan arti

    (hubungan-hubungan pragmatik)

    3. Aturan kombinasi yang memungkinkan satuan-satuan itu untuk

    dikelompokkan bersama sama sebagai pembentuk-pembentuk struktur

    makna yang lebih luas (hubungan-hubungan sintagmatik).

    C. Konvensi Konvensi Untuk Menelaah Karya Sastra Dengan Pendekatan

    Semiotik

    Dikatakan selanjutnya oleh preminger dalam Pradopo (2010:109) bahwa

    studi semiotik sastra adalah usaha untuk menganalisis sebuah sistem tanda-tanda.

    4

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    9/15

    Oleh karena itu peneliti harus bisa menentukan konvensi-konvensi tambahan apa

    yang memungkinkan karya sastra bisa mempunyai makna yang lebih luas. Karya

    satra merupakan sebuah sistem yang mempunyai konvensi-konvensi sendiri.

    Dalam genre puisi khususnya, ,mempunyai ragam: puisi lirik, syair, pantun,

    sonata, balada, dan sebagainya. Seperti contohnya , seperti genre puisi merupakan

    sistem tanda, yang mempunyai satuan-satuan tanda (yang minimal) seperi kosa

    kata, bahasa kiasan, diantaranya personifikasi, simile, metafora, dan metomini.

    Tanda-tanda itu mempunyai makna berdasarkan konvensi-konvensi (dalam)

    sastra. Diantara konvensi-konvensi kebahasaan yang meliputi : bahasa kiasan,

    saran retorika, dan gaya bahasa pada umumnya. Disamping itu ada konvensi

    ambiguitas. Kontradiksi dan nonsense. Adapula konvensi visual tersebut

    diantaranya baris sajak, enjambement, sajak (rima), tipografi, dan homoloque.

    Konvensi kepuitisan visual sajak tersebut dalam linguistik tidak mempunyai arti,

    tetapi dalam sastra mempunyai dan menciptakan arti.

    Puisi yang baik lazimnya menawarkan serangkaian makna kepada

    pembacanya. Untuk menangkap rangkaian makna itu, tentu saja pembaca perlu

    masuk ke dalamnya dan mencoba memberi penafsiran terhadapnya. Langkah

    dasar yang dapat dilakukan untuk pemahaman itu adalah ikhtiar untuk mencari

    tahu makna teks. Sebagian sebuah teks, puisi menyodorkan makna eksplisit dapat

    kita tarik dari per-wujudan teks itu sendiri; pilihan katannya, Rangkaian

    sintaksisnya, dan makna semantisnya. Pilihan kata atau diksi menyodorkan

    kekayaan nuansa makna; rangkaian sintaksis berhubugan dengan maksud yang

    hendak disampaikan, logika yang digunakan bekaitan dengan pemikiran dan

    ekspresi yang ditawarkan; makna semantik berkaitan dengan kedalaman makna

    setiap kata dan acuan-acuan yang disarankannya. Adapun makna eksplisit

    berkaitan dengan interpretasi dan makna yang menyertai dibelakang puisi yang

    bersangkutan.

    Berdasarkan hubungan antara penanda dan petanda, tanda terdiri atas tiga

    jenis. Jenis-jenis tanda tersebut adalah ikon, indeks, dan simbol. Ikon adalah tanda

    yang memperlihatkan adanya hubungan yang bersifat alami antara penanda

    dengan petandanya. Hubungan itu adalah hubungan persamaan. Indeks adalah

    5

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    10/15

    tanda yang menunjukkan hubungan kausal (sebab-akibat) antara penanda dengan

    petandanya. Simbol adalah tanda yang tidak memiliki hubungan alamiah antara

    penanda dengan petandanya, melainkan hubungan yang ada bersifat arbitrer.

    Ketiga tanda tersebut merupakan peralatan semiotik yang fundamental.

    Dikemukakan oleh Riffaterre (1978:1) bahwa puisi itu dari dahulu hingga

    sekarang selalu berubah karena evolusi selera dan konsep estetik yang selalu

    berubah dari periode ke periode. Ia menganggap bahwa puisi adalah sebagai salah

    satu wujud aktivitas bahasa. Puisi berbicara mengenai sesuatu hal dengan maksud

    yang lain. Artinya, puisi berbicara secara tidak langsung sehingga bahasa yang

    digunakan pun berbeda dari bahasa sehari-hari. Jadi, ketidaklangsungan ekspresi

    itu merupakan konvensi sastra pada umumnya. Karya sastra itu merupakan

    ekspresi yang tidak langsung, yaitu menyatakan pikiran atau gagasan secara tidak

    langsung, tetapi dengan cara lain (Pradopo, 2010:124). Ketidaklangsungan

    ekspresi itu menurut Riffaterre (1978:2) disebabkan oleh tiga hal, yaitu :

    a) Penggantian Arti (displacing of meaning)

    Penggantian arti ini menurut Riffaterre disebabkan oleh penggunaan

    metafora dan metonimi dalam karya sastra. Metafora dan metonimi ini

    dalam arti luasnya untuk menyebut bahasa kiasan pada umumnya. Jadi,

    tidak terbatas pada bahasa kiasan metafora dan metonimi saja. Hal ini

    disebabkan oleh metafora dan metonimi itu merupakan bahasa kiasan yang

    sangat penting hingga dapat mengganti bahasa kiasan lainnya.

    b) Penyimpangan Arti (distorting of meaning)

    Riffaterre (1978:2) mengemukakan bahwa penyimpangan arti disebabkan

    oleh tiga hal, yaitu terjadi karena adanya ambiguitas (bermakna ganda),

    kontradiksi ( pertentangan) dan nonsense (kata-kata yang secara linguistik

    tidak memiliki arti).

    c) Penciptaan Arti (creating of meaning)

    Organisasi teks di luar lingistik (konvensi kepuitisan yang secara linguistic

    tak memiliki arti , tetapi menimbulkan makna dalam sajak) misalnya saja

    bait, rima, homologues. (Pradopo, 2005:131).

    6

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    11/15

    D. Analisis Semiotik Puisi PADAMU JUA Karya Amir Hamzah

    PADAMU JUA

    Habis kikis

    Segala cintaku hilang terbang

    Pulang kembali aku padamu

    Seperti dahulu

    Kaulah kendil kemerlap

    Pelita jendela di malam gelap

    Melambai pulang perlahan

    Sabar, setia selalu

    Satu kekasihku

    Aku manusia

    Rindu rasa

    Rindu rupa

    Di mana engkau

    Rupa tiada

    Suara sayup

    Hanya kata merangkai hati

    Engkau cemburu

    Engkau ganas

    Mangsa aku dalam cakarmu

    Bertukar tangkap dengan lepas

    Nanar aku, gila dasar

    Sayang berulang paamu jua

    Engkau pelik menarik ingin

    Serupa dara di balik tirai

    7

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    12/15

    Kasihmu sunyi

    Menunggu seorang diri

    Lalu waktu~bukan giliranku

    Matahari~bukan kawanku

    (Berkenalan dengan puisi, 2002:199)

    Puisi Padamu Jua terdiri dari 28 baris yang terbagi dalam tujuh bait, tiap

    bait terdiri dari 4 baris. Puisi Padamu Jua ditinjau dari judulnya menggambarkan

    tentang kembalinya seseorang yang telah lama meninggalkannya. Ketika pembaca

    membaca judulnya akan terlintas minimal tentang sesuatu yang kembali. Ketika

    memasuki isi, Padamu Jua merupakan gambaran tentang pengakuan dan

    pengaduan antara aku (lirik) dengan engkau (lirik). Engkau (lirik) merupakan zat

    yang tak terlihat tetapi keberadaannya sangat diakui, dalam hal ini zat Ilahiah. Hal

    ini disimbolkan jelas pada bari ke-5 dan ke-6 : /Kaulah kendil kemerlap//Pelita

    jendela di malam gelap/. Engkau adalah zat yang menerangi hati manusia ketika

    manusia mengalami/malam gelap/yang merupakansimbolkegelisahan,

    kesusahan, kegagalan, dan permasalahan yang berat. Demikian juga Serupa dara

    dibalik tirai yang merupakan penguatan dari zat yang tak terlihat namun

    keberadaannya diakui. Demikian juga sifat sifat ke-Ilahiahan tergambar

    dalam/melambai pulang perlahan// Sabar, setia selalu/yang merupakan sifat

    Ilahiah selalu mendengar keluh dan kesah manusia, memberikan/melambai

    pulang perlahan/petunjuk dengan caranya, yang manusia tak menyadarinya, dan

    bagi orang yang berpikir akan mengetahui hikmah dari apa yang disajikan Tuhan.

    Si aku lirik mengalami kegagalan/Habis kikis//Segala cintaku hilang

    terbang/yang sangat menyakitkan dan tak tercapainya keinginan atau cita cita si

    aku lirik. Sehingga ia menemui kembali pada sang pemberi jalan, yang mengatur

    nasib ini/pulang kembali aku Padamu// Seperti dahulu/yang merupakan indeks

    dalam kegagalan. Dalam konteks ini, si aku lirik pernah mengalami kerenggangan

    atau lupa pada masa kejayaannya, perjuanganya, namun ketika jatuh /Mangsa aku

    dalam cakarmu// Bertukar tangkap dengan lepas/ia sadar atau insaf dan

    melakukan pengakuan dan pengaduan bahwa segala sesuatu telah ada yang

    mengatur, segala sesuatu akan kembali kepadaNya.

    8

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    13/15

    Dapat diartikan si aku lirik mengalami kegagalan dalam cinta. Namun

    cinta disini tak dijelaskan kepada siapa. Apakah kepada wanita (jika si aku lirik

    adalah laki-laki) atau kepada laki-laki (jika si aku lirik adalah wanita), cinta pada

    kerja, harta, atau hal yang beersifat keduniaan.

    Si aku lirik mengalami kerinduan dengan si engkau lirik ketika ia

    mengalami kegagalan atau apa yang telah ia usahakan semua sirna, hilang dan

    terbang. /Satu kekasihku//Aku manusia//Rindu rasa//Rindu rupa//Di mana

    engkau//Rupa tiada//Suara sayup//Hanya kata merngkai hati/merupakan senyum

    pengakuan si aku lirik sebagai manusia bahwa kekasih sejati adalah engkau lirik,

    cinta yang sesungguhnya hanya untuk engkau lirik. Kerinduan si aku lirik akan

    kehadiran engkau lirik (Tuhan) dengan ayat-ayatnya (firman-Nya).

    Kasihmu sunyi

    Menunggu seorang diri

    Lalu waktu~bukan giliranku

    Matahari~bukan kawanku

    Memberikan makna bahwa si aku lirik menyadari dan pasrah menerima

    apa yang telah diberikan oleh engkau lirik. Si aku tidak menyerah terhadap

    kegagalan yang telah dialaminya. Tanda (~) /Lalu waktu~bukan

    giliranku/merupakan keinsyafan si aku akan nasib, kemudian juga

    pada /Matahari~bukan kawanku/. Pemisahan

    kata /Mata/dengan /hari/memperjelas makna sebagai keberuntungan, jalan,

    keberhasilan, dan kekuasaan.

    9

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    14/15

    BAB III

    PENUTUP

    A. Kesimpulan

    Berdasarkan pendekatan Semiotik puisi Padamu Jua karya Amir Hamzah

    memiliki tanda yang disampaikan untuk pembaca agar dapat dipahami maknanya.

    Puisi tersebut sesungguhnya menyampaikan bahwa seseorang seharusnya

    senantiasa selalu mengingat Tuhan dalam keadaan apapun dan bersyukur dengan

    apa yang telah diberikan. Bukan hanya pada saat kitajatuh saja dan mensyukuri

    saat kita mengalami keberuntungan. Karena sesungguhnya segala sesuatu telah

    ada yang mengaturnya dan semua akan kembali kepada-Nya. Amir Hamzah

    memberikan pesan (ketidak langsungan ekspresi) melalui media puisi dan kiasan

    kata yang memberikan konkretisasi, kesatuan yang utuh dari tiap baris dan bait

    yang memberikan makna. Dengan mengandaikan sebuah kehidupan si aku yang

    hancur dan kemudian insyaf. Sesungguhnya semua itu mengharapkan manusia

    agar tidak lupa diri dan sombong pada saat mengalami kejayaan, karena

    kehidupan itu akan terus berputar dan suatu saat kejayaan itu akan mengalami

    kejatuhan, kenaasan.

    10

  • 7/29/2019 Analisis Semiotik Puisi _PADAMU JUA_ Karya Amir Hamzah

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    Riffaterre, Michael. 1978. Semiotics of Poetry. Bloomington: Indiana University

    Press.

    Pradopo, Rachmat Djoko. 2005.Beberapa Teori Sastra, Metode Kritik , dan

    Penerapannya. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

    Preminger, Alese (ed.) dkk. 1974.Princeton Encyclopedia of Poetry and Poetics.

    New Jersey: Pringceton University Press.

    11