analisis pembiayaan qardhul hasan dalam rangka …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/ta...

113
ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI BMT SYAMIL AMPEL TUGAS AKHIR Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah Oleh: DWI RAHAYU NIM: 201-14-034 JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SALATIGA 2017

Upload: duongphuc

Post on 15-Aug-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM

RANGKA MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE DI BMT SYAMIL AMPEL

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

DWI RAHAYU

NIM: 201-14-034

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 2: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah
Page 3: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM

RANGKA MEWUJUDKAN GOOD CORPORATE

GOVERNANCE DI BMT SYAMIL AMPEL

TUGAS AKHIR

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN

Salatiga untuk memenuhi salah satu syarat Guna Memperoleh

Gelar Ahli Madya Jurusan D III Perbankan Syariah

Oleh:

DWI RAHAYU

NIM: 201-14-034

JURUSAN D III PERBANKAN SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

SALATIGA

2017

Page 4: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. 0298-323706 Fax 0298 (323433) Salatiga 50721

Website: http://www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@ iainsalatiga.ac.id

ii

Page 5: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. 0298-323706 Fax 0298 (323433) Salatiga 50721

Website: http://www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@ iainsalatiga.ac.id

iii

Page 6: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. 0298-323706 Fax 0298 (323433) Salatiga 50721

Website: http://www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@ iainsalatiga.ac.id

iv

Page 7: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

KEMENTRIAN AGAMA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp. 0298-323706 Fax 0298 (323433) Salatiga 50721

Website: http://www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@ iainsalatiga.ac.id

v

Page 8: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

vi

MOTTO

“Hai manusia sesungguhnya kamu telah bekerja dengan sungguh sungguh

menuju Tuhanmu, maka pasti kamu akan menemuiNya”

(QS. AL Inshiqaq 6)

“dan seorang yang berbakti kepada kedua orang tuanya, dan bukanlah ia

orang yang sombong lagi durhaka”

(QS. Maryam 14)

Page 9: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

vii

PERSEMBAHAN

Dengan syukur yang telah diberikan Allah SWT selaku Tuhan Semesta Alam

atas nikmat dan karunia rahmatNya, tugas akhir Ini kupersembahkan untuk:

1. Allah SWT, yang telah mengabulkan setiap doa yang penulis panjatkan.

Serta ridhoNya sehingga penulis dapat menyelesaikan dengan lancar.

2. Kedua orang tuaku, yang ikut serta selalu mendoakan, menyayangi,

mencintai sepenuh hati, membimbing dan mengarahkan, dan memberikan

semangat kepada anak anaknya.

3. Satu satunya kakakku dan suaminya, yang selalu memotivasi dan

memberikan semangat.

4. Keluarga besarku yang selalu mendoakan kelancaran dalam kelangsungan

pendidikanku.

5. Teman spesial yang setia menunggu tiga tahun selalu menemaniku dengan

kesabaran dan penuh kasih sayang.

6. Empat sekawan yang setia, saling melengkapi dan mendukung.

7. Sahabat karibku yang selalu memberikan doa dan semangat.

8. Sahabatku D III Perbankan Syariah yang selama tiga tahun bersama sama

berjuang dan mengajarkan arti kebersamaan menerima kekurangan dan

kelebihan hingga kita dapat menjadi keluarga.

9. Kepada seluruh staff karyawan akademis yang membantu melancarkan

proses penulisan.

10. BMT Syamil Ampel sebagai tempat penulis teliti.

11. Semua pihak yang terlibat yang tidak dapat penulis sampaikan.

Page 10: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

viii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, Maha Pengasih lagi Maha Penyanyang

atas segala limpahan nikmat, karunia, serta hidayah-nya. Sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik. Shalawat serta salam senantiasa

terhaturkan dan tercurahkan kepada khatamul anbiya’ wal mursalin (penutup para

Nabi dan Rasul) baginda Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga, sahabat, dan

pengikut serta orang-orang yang mencintainya, hingga yaumul qiyamah. Semoga

kita semua, orang tua kita, keluarga kita, guru-guru kita diberi tetap Iman, Islam,

Ihsan, istiqomah dalam beribadah dan dibimbing oleh Allah SWT dan pada

akhirnya jika kita dipanggil menghadap Allah AWT menetapi ‘ala ar-Ridha wa

khusnul khatimah. Amin

Penyusun Tugas Akhir ini merupakan salahsatu syarat untuk memperoleh gelar

Ahli Madya Ekonomi Islam pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Berawal dari kekurangan dan keterbatasan,

akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ANALISIS

PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA MEWUJUDKAN

GOOD CORPORATE GOVERNANCE DI BMT Syamil Ampel” denganbaik.

Sebagai hamba yang lemah dan banyak kesalahan, penulis menyadari bahwa dalam

menyelesaikan Tugas Akhir ini banyak pihak yang ikut serta memberikan bantuan

moril maupun material. Oleh karenanya dengan kerendahan hati bantuan moril

maupun material. Oleh karenanya dengan kerendahan hati perkenankan penulis

untuk menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Dr. Rahmad Hariyadi, M. Pd. Selaku Rektor IAIN Salatiga

Page 11: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

ix

2. Bapak Dr. Anton Bawono, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan

Bisnis Islam IAIN Salatiga

3. Bapak Drs. Alfred L. M.SI. selaku Ketua Jurusan D-III Perbankan Syariah

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Salatiga

4. Bapak Mochlasin, M.Ag yang telah membimbing penulis dalam

menyelesaikan Tugas Akhir, dengan penuh kesabaran, keikhlasan dan

kebajikan.

5. Bapak Drs. Mubasirun, M.Ag. Selaku dosen Pembimbing Akademik selama

kuliah di jurusan D-III Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang selalu

memberikan motivasi belajar bagi penulis.

6. Bapak dan Ibu Dosen serta Karyawan Akademik IAIN Salatiga terlebih

kepada dosen-dosen di jurusan Perbankan Syariah IAIN Salatiga yang

banyak berjasa kepada penulis.

7. Para Staf Perpustakaan IAIN Salatiga terimakasih atas bantuan penyediaan

buku-buku kepada penulis hingga terselesaikannyaTugas Akhir ini.

8. Seluruh Karyawan BMT Syamil Ampel, yang telah memberikan

kesempatan kepada penulis untuk mengadakan penelitian hingga akhir.

9. Semua pihak yang terkait dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini yang tidak

dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih banyak kekurangan dan

masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karenanya saran dan kritik yang konstruktif

dari semua pihak sangat diharapkan demi perbaikan dimasa mendatang.

Page 12: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

x

Pada akhirnya semua usaha dan upaya penulis atas karunia dari Allah SWT.

Tugas Akhir ini tidak mungkin terselesaikan dengan baik dan hanya kepada Allah-

lah semua urusan dikembalikan. Oleh karena itu penulis berharap semoga Tugas

Akhir ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang bersangkutan.

Wassalamu’alaikumWr.Wb.

Salatiga, 14 Juli 2017

Penulis,

Dwi Rahayu

NIM. 201-14-034

Page 13: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

xi

ABSTRAK

Rahayu, Dwi 2017. Analisis Pembiayaan Qardhul Hasan dalam Rangka

Mewujukan Good Corporate Governance. Tugas Akhir, Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Islam Program Studi D III Perbankan Syariah IAIN Salatiga.

Pembimbing: Mochlasin. M.Ag

Penelitian ini dilatarbelakangi dengan adanya fenomena yang mengatakan

bahwa perlu adanya good corporate governance pada sebuah BMT. Hal tersebut,

berperan sangat penting untuk mengendalikan pengelolaan sebuah BMT, termasuk

pengelolaan pembiayaan qardhul hasan. Rumusan masalah penelitian ini

bagaimana prosedur pembiayaan qardhul hasan di BMT Syamil Ampel, upaya dan

kendala mewujudkan good corporate governance melalui pembiayaan qardhul

hasan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui bagaimana prosedur pembiayaan

qardhul hasan di BMT Syamil Ampel untuk mengetahui bagaimana upaya dan

kendala mewujudkan good corporate governance. Metode penelitian yang penulis

gunakan adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian ini menggunakan data primer

dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan teknik pengumpulan data melalui

wawancara kepada pihak pengelola BMT Syamil Ampel. Data sekunder didapatkan

dari dokumen dokumen BMT Syamil Ampel. Hasil dari penelitian ini menunjukkan

bahwa pembiayaan qardhul hasan yang ada di BMT Syamil Ampel tidak untuk

dipasarkan secara terbuka untuk masyarakat sekitar maupun anggota. Akan tetapi

untuk dapat pembiayaan tersebut yang dapat menentukannya hanya dari pihak

BMT Syamil Ampel. Hal tersebut karena ketersediaan dana yang minim, sumber

dana diperoleh dari 2,5 % dari keuntungan BMT Syamil Ampel termasuk dana ZIS.

Kata Kunci: pembiayaan, qardhul hasan, good corporate governance.

DAFTAR ISI

Page 14: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

xii

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii

PERNYATAAN KEASLIAN ............................................................................. iv

PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................................................ v

MOTTO .............................................................................................................. vi

PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................viii

ABSTRAK .......................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ....................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv

DAFTAR TABEL ...............................................................................................xvi

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. LatarBelakang ...................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6

C. Tujuan .................................................................................................. 7

D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7

E. Metode Penelitian................................................................................. 8

F. Sistematika Penulisan .......................................................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI ............................................................................. 12

Page 15: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

xiii

A. Kajian Pustaka ...................................................................................... 12

B. Kajian Teoritik ..................................................................................... 19

1. Pembiayaan .................................................................................... 19

2. Qardhul Hasan ............................................................................... 22

3. Governance ................................................................................... 26

BAB III GAMBARAN OBJEK PENELITIAN ................................................. 33

A. Gambaran Umum Perusahaan .............................................................. 33

1. Sejarah BMT Syamil Ampel .......................................................... 33

2. Visi dan Misi BMT Syamil Ampel ................................................ 33

3. Struktur Organisasi BMT Syamil Ampel ...................................... 34

4. Susunan Manajemen BMT Syamil Ampel .................................... 34

5. Tugas dan Wewenang Jabatan ....................................................... 35

6. Produk ............................................................................................ 62

BAB IV ANALISIS DATA ................................................................................ 65

A. Prosedur Pembiayaan qardhul hasan ................................................... 65

B. Upaya mewujudkan good corporate

governance

..............................................................................................................

71

C. Kendala mewujudkan good corporate governance

..............................................................................................................

76

BAB VPENUTUP ............................................................................................... 81

Page 16: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

xiv

A. Kesimpulan .......................................................................................... 81

B. Saran

..............................................................................................................

82

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Gambar3.1 Struktur Organisasi BMT Syamil Ampel .................................... 34

Page 17: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

xv

Page 18: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

xvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Beda Penelitian Sebelumnya ..........................................................16

Tabel 4.1 Realisasi Pembiayaan Qardhul Hasan .......................................... 76

Page 19: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Formulir Pembukaan Rekening Baru

Lampiran 2 Formulir Pengajuan Pembiayaan

Lampiran 3 Slip Setoran Dan Slip Pengambilan

Lampiran 4 Brosur

Page 20: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam perkembangan di Indonesia, didorong rasa keprihatinan yang

mendalam terhadap banyaknya masyarakat miskin (nota bene-nya umat Islam)

yang terjerat rentenir dan juga dalam rangka usaha memberikan alternatif bagi

mereka yang ingin mengembangkan usahanya, namun tidak dapat

berhubungan secara langsung dengan perbankan Islam (baik BMI maupun

BPRS) dikarenakan usahanya tergolong kecil dan mikro. Sehingga pada tahun

1992 lahirlah sebuah lembaga keuangan kecil yang beroperasi dengan

menggunaakan gabungan antara konsep Baitul Maal dan Baitul Tamwil, target,

sasaran serta skalanya pada sektor usaha mikro. Lembaga tersebut bernama

Baitul Maal wat Tamwil yang disingkat BMT. Berdasakan pemaparan tersebut

tampaklah bahwa fungsi Baitul Maal wat Tamwil yang sebenarnya dalam

konsep Islam merupakan alternatif kelembagaan keuangan syariah yang

memiliki dimensi sosial dan produktif dalam skala nasional bahkan global,

dimana denyut nadi perekonomian umat terpusat pada fungsi kelembagaan

ekonomi lainnya (Yunus, 2009: 7).

Secara umum lembaga keuangan mikro dapat didefinisikan dengan pola

bagi hasil yang merupakan landasan utama dari segala operasinya baik dalam

produk pendanaan, pembiayaan, maupun produk lainnya. Produk produk

lembaga keuangan mikro mempunyai kemiripan dengan bank syariah yang

Page 21: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

2

telah ada, namun tidak sama dengan bank konvensional karena adanya

pelarangan riba, gharar dan maisir. Oleh karena itu, produk pendanaan dan

pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah harus menghindari

hal tersebut. Bentuk utama produk bank syariah terutama menggunakan pola

bagi hasil, sesuai dengan karakteristiknya. Selain pola bagi hasil bank syariah

mempunyai produk pendanaan dan pembiayaan dengan pola non bagi hasil.

Dalam produk pendanaan, bank syariah dapat juga menggunakan prinsip

wadi`ah, qardh, maupun ijarah. Dalam produk pembiayaan, bank syariah dapat

juga menggunakan pola jual beli (dengan prinsip murabahah, salam, dan

istishna) pola sewa (dengan prinsip ijarah dan ijarah wa iqtina) menurut

(Ascarya, 2011: 2).

Dari persoalan diatas, mendorong munculnya lembaga keuangan

syari'ah alternatif. Yakni sebuah lembaga yang tidak saja berorientasi bisnis

tetapi juga sosial. Juga lembaga yang tidak melakukan pemusatan kekayaan

pada sebagian kecil orang pemilik modal (pendiri) dengan penghisapan pada

mayoritas orang, tetapi lembaga yang kekayaannya terdistribusi secara merata

dan adil. Lembaga yang terlahir dari kesadaran umat dan ditakdirkan untuk

menolong kaum mayoritas, yakni pengusaha kecil/mikro. Lembaga yang tidak

terjebak pada permainan bisnis untuk keuntungan pribadi, tetapi membangun

kebersamaan untuk mencapai kemakmuran bersama. Lembaga yang tidak

terjebak pada pikiran pragmatis tetapi memiliki konsep idealis yang istiqomah.

Lembaga tersebut adalah Baitul Māl Wa Tamwil menurut (Manan, 1993: 191).

Page 22: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

3

Di era globalisasi seperti sekarang ini, permintaan akan produk dan

jasa keuangan semakin meningkat. Sebagian masyarakat menginginkan

layanan perbankan yang sesuai dengan prinsip syari’ah Islam dan terbebas dari

praktek bunga. Penerapan sistem perbankan dengan menggunakan bunga

dirasakan kurang berhasil dalam membantu memerangi kemiskinan.

Perbankan dengan system bunga kurang memberi peluang kepada kelompok

masyarakat miskin untuk mengembangkan usahanya karena dianggap

membebani masyarakat miskin dengan konsekuensi bunga yang harus

dibayarkan kepada bank. Hal itu mengakibatkan masyarakat menjadi kesulitan

dalam pembayaran pinjaman sehingga pembayaran pinjaman tersebut lebih

dari pinjaman pokok. Salah satu cara yang ditawarkan lembaga perbankan

syariah dalam membantu masyarakat miskin untuk memenuhi kebutuhan

dananya dengan memberikan fasilitas pemberian pinjaman yang terbebas

dari praktek bunga atau pemberian pinjaman kebijakan yaitu pembiayaan

Qardhul Hasan. Sasaran pembiayaan Qardhul Hasan adalah para pengusaha

kecil dan masyarakat lain yang menghadapi problem modal dengan prospek

usaha yang layak, serta untuk menolong peminjam yang berada dalam

keadaan terdesak. Peminjam dipilih secara selektif dan hati-hati terutama

kepada peminjam yang dinilai jujur dan mempunyai reputasi yang baik

(Warkum, 2004: 13). Lembaga perbankan syariah yang memberikan solusi

bijak mengenai pinjaman bagi kemaslahatan umat yang diwujudkan dengan

pembiayaan Qardhul Hasan.

Page 23: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

4

Al Qardh yaitu pemberian harta atau manfaat barang kepada orang lain

yang halal dan dapat ditagih atau dikembalikan pokok barangnya, tanpa

ada persyaratan imbalan apapun. Al Qardh ini sering dikategorikan dengan

pinjaman kebijakan dan bersifat sosial karena mengandung unsur tolong

menolong ta’awun. Bank Syariah di samping memberikan pinjaman qardh

juga dapat mengeluarkan pinjaman dalam bentuk Qardhul Hasan. Qardhul

Hasan adalah pinjaman tanpa imbalan yang memungkinkan pinjaman

untuk menggunakan dana tersebut selama jangka waktu tertentu dan

mengembalikan dalam jumlah yang sama pada akhir periode yang disepakati

menurut (Ridwan, 2008: 61).

Pinjaman kebajikan tersebut juga dapat dikatakan sebagai wujud

Corporate Social Responsibility (CSR), yaitu tanggung jawab sosial

perusahaan terhadap lingkungan masyarakat sekitar. Sebagai entitas bisnis

lembaga keuangan syariah khususnya Baitul Maal waa Tanwil (BMT) memang

harus bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungannya, yang

merupakan penerapan dari salah satu asas Good Corporate Governance

(GCG), yaitu asas Responsibility (Responsibilitas). Perusahaan harus

melaksanakan tanggung jawab sosial dengan membuat perencanaan dan

pelaksanaan yang memadai demi mewujudkan masyarakat damai bermartabat

(Zarkasyi, 2008: 40). Akan tetapi dalam menjalankan aktivitas intermediasi

keuangan, sebuah BMT berhadapan dengan berbagai macam risiko, dari

risiko kredit, risiko pasar, risiko operasional, hingga risiko legal dan risiko

reputasi. Karena itu sebuah BMT harus dikelola secara sangat hati hati, oleh

Page 24: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

5

manajemen yang bukan saja professional tetapi juga berintegritas tinggi.

Disinilah antara lain corporate governance (CG) menjadi sangat penting

sehingga memerlukan pengaturan khusus menurut (Abdullah, 2010: 12).

Shanmugam dan Perumal dalam (Abdullah, 2010: 13), menjelaskan

bahwa corporate governance merujuk kepada sistem dan metode bagaimana

perusahaan (koorporasi) diarahkan, ditata atau dikendalikan. Ketentuan hukum

dan kelaziman yang mempengaruhi arah dan tujuan yang menggerakkan

perusahaan. Proses pemantauan kinerja perusahaan dengan menerapkan

langkah langkah pencegahan yang tepat yang terkait dengan konsep

transparansi, integritas dan akuntabilitas.

Tidak hanya bank umum namun alangkah baiknya jika lembaga

keuangan mikro juga diwajibkan dalam melaksanakan prinsip-prinsip GCG

(Good Corporate Governance) dalam setiap kegiatan usahanya pada seluruh

tingkatan atau jenjang organisasi, termasuk pada saat penyusunan visi, misi,

rencana, strategis, pelaksanaan kebijakan, dan langkah-langkah pengawasan

intern pada tingkatan atau jenjang organisasi apapun menurut (Abdullah, 2010:

74).

Ketiadaan atau kekurangan pada panduan Good Corporate Governance

(GCG) dalam Perbankan syariah (Islam) menyebabkan kesulitan dalam

pengukuran terhadap implementasi kepatuhan syari’ah (shariah compliance),

khususnya terhadap operasional dari bisnis perbankan dan tidak semata-mata

pada pada produk yang ditawarkan. Karakter dari perbankan syariah (Islam)

yang secara nyata berbeda dari perbankan konvensional, memerlukan sebuah

Page 25: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

6

GCG yang khusus. Jika hal ini tidak bisa disediakan, maka perbankan syariah

akan kehilangan karakternya yang paling mendasar/ fundamental dan hal ini

akan menimbulkan ketidak-kejelasan target dan tujuan dimasa depan. Hal ini

menjadi bukti bahwa secara kuantitas, dibalik perkembangan perbankan Islam,

terutama dari jumlah bank dan kantor cabang mereka, dan asset mereka secara

keseluruhan, telah timbul permasalah terhadap upaya untuk

mengimplementasikan/ menerapkan prinsip-prinsip Syariah.

BMT Syamil Ampel berada di wilayah Kecamatan Ampel, Kab

Boyolali memiliki kegiatan funding dan landing. Pembiayaan BMT Syamil

Ampel sangat memperhatikan sektor UKM yang benar-benar membutuhkan

modal yang ringan jauh dari riba, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi

di sektor mikro agar tetap bertahan. Serta sangat peduli dalam bidang

pendidikan sehingga bagi masyarakat yang dirasa kurang mampu dan layak

mendapatkan dana sosial demi mewujudkan tujuan Negara yaitu mencerdaskan

kehidupan bangsa.Untuk mewujukan lembaga keuangan mikro syariah yang

dapat dipercaya khususnya pada pembiayaan Qardhul Hasan perlunya adanya

Corporate Governance yang dapat mendeteksi apakah BMT Syamil Ampel

dapat berjalan dengan baik. Berdasarkan latar belakang permasalahan seperti

diuraikan di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian sehingga

dalam penulisan tugas akhir mengambil judul “Analisis Pembiayaan

Qardhul Hasan Dalam Rangka Mewujudkan Good Corporate Governance

di BMT Syamil Ampel”.

B. Rumusan Masalah

Page 26: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

7

Berdasarkan landasan teori yang sudah terurai diatas berikut rumusan

masalah, yaitu;

1. Bagaimana prosedur pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Syamil Ampel?

2. Bagaimana upaya BMT Syamil Ampel dalam mewujudkan Good

Corporate Governance melalui pembiayaan Qardhul Hasan?

3. Apa kendala yang dihadapi BMT Syamil Ampel dalam rangka

mewujudkan Good Corporate Governance melalui pembiayaan Qardhul

Hasan?

C. Tujuandan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian ini adalah:

a. Mengetahui bagaimana prosedur pembiayaan Qardhul Hasan di BMT

Syamil Ampel.

b. Memahami upaya BMT Syamil Ampel dalam mewujudkan Good

Corporate Governance melalui pembiayaan Qardhul Hasan.

c. Mengetahui kendala yang dihadapi BMT Syamil Ampel dalam rangka

mewujudkan Good Corporate Governance melalui pembiayaan

Qardhul Hasan.

2. Manfaat Penelitian

a. Bagi Akademis

Page 27: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

8

1) Menjadikan tambahan referensi untuk mahasiswa setelah penulis

melakukan penelitian dan pengamatan.

2) Menciptakan hubungan baik antara lembaga pendidikan dengan

lembaga keuangan, sehingga membantu terbentuknya lapangan

pekerjaan.

b. Bagi Penulis

Sebagai alat ukur agar dapat mengetahui sejauh mana ilmu

yang diperoleh di bangku perkuliahan dan mempraktikan teori-teori

dari mata kuliah yang diberikan.

c. Bagi Peneliti Lain

Menjadi bahan perbandingan dalam memperoleh informasi

ketika melakukan penelitian di tempat yang berbeda, sehingga saling

dapat bertukar pikiran satu sama lain.

d. Bagi LKS

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai bahan

pengembangan perusahaan yang bersangkutan.

e. Bagi Masyarakat

Sebagai wacana baru yang dapat di pahami dan dikenali apa

saja produk yang di tawarkan di BMT Syamil Ampel. Terutama pada

produk pembiayaan, hal ini membuat bahwasanya produk tersebut tak

asing lagi di kalangan masyarakat keberadaan BMT Syamil Ampel.

Sebagai sumber informasi bagaimana cara pengajuan pembiayaan

Qardhul Hasan di BMT Syamil Ampel juga sebagai pengetahuan baru

Page 28: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

9

bagaimana pelaksanaan pembiyaan Qardhul Hasan di BMT Syamil

Ampel.

D. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian lapangan yakni dilakukan ditempat

observasi yaitu BMT Syamil Ampel. Jenis penelitian ini adalah metode

kualitatif bersifat deskriptif. Penelitian kualitatif adalah data yang

dinyatakan dalam bentuk bukan bilangan, atau dengan kata lain data

kualitatif adalah data yang disajikan dalam bentuk kata-kata yang

mengandung makna atau berbentuk kategori. Ciri data kualitatif adalah

tidak bisa dilakukan operasi matematika, seperti penambahan,

pengurangan, perkalian, pembagian dan pangkat. Data kualitatif dapat

dibagi menjadi dua bagian, yaitu data berskala nominal dan data berskala

ordinal (Noor, 2014: 13). Peneliti akan menggambarkan secara terperinci

tentang optimalisasi produk qardhul hasan di BMT Syamil Ampel.

2. Sumber Data

Jenis jenis data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu;

a. Data primer

Data primer diperoleh langsung dari pihak pihak yang

bersangkutan yang menjadi responden di BMT Syamil Ampel.

Sedangkan data yang diperlukan dalam penelitian ini antara lain:

1) Data register anggota qardhul hasan.

Page 29: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

10

2) Data tentang perkembangan pembiayaan qardhul hasan dan

angsuran.

3) Data laporan keuangan.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan data untuk melengkapi data pokok

diperoleh dari keperpustakaan BMT meliputi :

1) Sejarah dan perkembangan BMT Syamil Ampel.

2) Jenis-jenis produk

3) Struktur organisasi

4) Pelayanan pembiayaan

c. Wawancara (interview)

Wawancara dilakukan secara langsung dengan karyawan dan

pimpinan BMT Syamil Ampel. Teknik pengumupulan data ini

digunakan peneliti untuk mendapatkan keterangan-keterangan lisan

melalui bercakapan. Dengan menyusun daftar pertanyaan yang akan

diberikan terkait dengan produk qardhul hasan.

E. Sistematika Penulisan

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membuat sistematika penulisan

sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan bab pembuka yang berisi dari beberapa sub,

yaitu: latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan

Page 30: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

11

kegunaan, penelitian terdahulu, metode penelitian, penegasan istilah

dan sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini membahas tentang telaah pustaka yang berisi landasan

teoritis, terhadap masalah dan ditinjau terhadap hasil karya lain yang

sebelumnya dilakukan. Kerangka teoritik membahas tentang

konsep-konsep teoritik yang muncul dalam telaah pustaka dalam

rangka menjelaskan masalah-masalah yang dipilih.

BAB III LAPORAN OBYEK PENELITIAN

Bab ini membahas tentang gambaran umum, yang berisi sejarah

berdirinya BMT Syamil Ampel, visi dan misi BMT Syamil Ampel,

tujuan dan fungsi BMT Syamil Ampel.Selanjutnya meliputi data-

data diskriptif yang berisi usaha-usaha yang dilakukan BMT Syamil

Ampel, produk-produk, struktur organisasi, badan hukum, lokasi

dan permodalan.Kemudian strategi yang digunakan BMT Syamil

Ampel dalam menghadapi persaingan antar lembaga keuangan

syariah yang ada.

BAB IV ANALISIS DATA

Bab ini penulis menjelaskan masalah yang telah dirumuskan

berdasakan landasan teori dan informasi yang diperoleh dari BMT

Syamil Ampel mengenai objek yang diteliti.

Page 31: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

12

BAB V PENUTUP

Bab ini penulis menyajikan kesimpulan yang diambil berdasarkan

pada analisis data penelitian yang telah dilakukan, dan berisikan

saran yang disusun dari hasil kesipulan tersebut, baik bagi pihak

objek penelitian ataupun bagi pihak pihak lainnya yang

membutuhkan untuk digunakan sebagai bahan referensi yang juga

bertujuan demi perbaikan di masa yang akan datang.

Page 32: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

13

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Pustaka

Penelitian Heru dan Abdul (2013) meneliti tentang Model pembiayaan

qardhul hasan sangat penting untuk memberikan solusi pembiayaan bagi

pedagang kaki lima yang selama ini tidak memiliki akses permodalan ke

lembaga keuangan. Beberapa lembaga seperti bank syariah, BPR syariah,

BMT, Laznas dan Bazda Kota Semarang dan Bazda Provinsi Jawa Tengah

sudah menyalurkan pembiayaan tersebut namun masih dalam proporsi yang

kecil. Menyimpulkan bahwa tingkat kemacetan pembiayaan qardhul hasan

sangat kecil dan mayoritas PKL merasakan adanya peningkatan omzet dan

tingkat kesejahteraan mereka.

Peneliti Andini (2011) meneliti tentang “Pengelolaan Dana Qardhul

Hasan terhadap Pemberdayaan Masyarakat kampong Sukamulya”

menyimpulkan bahwa ada beberapa yaitu: penghimpunan dana pengelolaan

BAZ kota Bogor, penyaluran dana, pemanfaatan pengelolaan dan

Pendayagunaan BAZ di kota bogor. Hasil pengelolaan dan pendayagunaan

Dana Qardhul Hasan BAZ Kota Bogor dalam upaya peningkatan taraf hidup

masyarakat Kampung. Sukamulya dapat dikatakan sudah berpengaruh/

berdampak. Hal ini dapat dilihat dari berdasarkan besarnya jumlah pendapatan

sebelum dan sesudah adanya program berkah.

Page 33: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

14

Penelitian Rondiatin (2010) tentang “ Analisa Pembiayaan Al Qardhul

Hasan pada BMT AMAN SALATIGA” menyimpulkan bahwa berdasarkan

penelitian yang penulis lakukan dapat diambil dari kesimpulan bahwa prosedur

realisasi pembiayaan qardhul hasan adalah setelah menandatangani akad

pembiayaan, bagian pemasaran memberikan berkas catatan kepada bagian

pembiayaan membuat kwitansi, yang berisi nominal pembiayaaan lalu

diberikan kepada nasabah atau meminta nasabah untuk menandatangani,

kwitansi pembayaran yang telah ditandatangani nasabah dan bagian

pembiayaan kemudian diserahkan kepada teller, teller yang memberikan

sejumlah uang kepada nasabah.

Peneliti Adnan (2006) yang meneliti tentang Evaluasi Non Perfoming

Loan (NPL) Pinjaman Qardhul Hasan (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang

Yogyakarta) qardhul hasan ini mempunyai keterbatasan dalam ruang

lingkup penelitian hanya pada BNI Syariah dengan obyek penelitian hanya

pada 1 (satu) cabang BNI Syariah, dan perkembangan pinjaman qardhul

hasan hanya dilihat 3 (tiga) tahun, sedangkan data untuk meneliti

perkembangan pinjaman qardhul hasan Perbankan Syariah di Indonesia

belum tersedia pada Bank Indonesia. Penelitian ini mempunyai keterbatasan

dalam hal pengujian suatu teori dengan menguji sebagian dari varibel

prinsip 7 C dan 7 P dalam pemberian suatu kredit. Peraturan tentang batas

toleransi pinjaman macet pada produk qardhul hasan belum ada ketentuan

baku, Bank Indonesia memberlakukan pinjaman/kredit komersil hanya 5

%, sedangkan koperasi berdasarkan petunjuk pelaksanaan penilaian

Page 34: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

15

kesehatan koperasi simpan pinjam atau unit simpan pinjam dari menteri

koperasi memberikan toleransi pinjaman macet 10%. Saran untuk penelitian

selanjutnya harus memperluas lingkup penelitian qardhul hasan dengan

obyek penelitian dan sample pada perbankan syariah di Indonesia serta

perkembangan pinjaman qardhul hasan dilihat secara makro di Indonesia.

Peneliti Setiadi (2012) dengan judul “Peneliti Analisis Akad Pembiyaan

Qardh di BMT Mandiri Getasan” menyimpulkan Qardh yang diajukan untuk

jangka waktu 12 bulan. Sumber dananya di ambilkan dari modal, besarnya

pembiayaan qardh sebesar Rp 2.000.000,-. BMT tidak memberikan sanksi

apabila nasabah terlambat membayar angsuran qarh, apabila nasabah tidak

mampu mengembalikan, setelah dilakukan analisa faktor penyebab nasabah

tidak mampu mengembalikan qardh, maka pembiayaan tersebut dialihkan

kedalam akad qardhul hasan, dimana nasabah tidak harus mengembalikan

pembiayaan qardhul hasan pada BMT Mandiri Getasan didasarkan pada Al

Quran, surat Al-Baqarah, ayat 280.

Peneliti Zunita (2016) dengan judul” Analisis Pembiayaan Qardhul

Hasan di BMT Karisma Magelang” menyimpulkan Qardhul hasan

diperiotaskan untuk usaha kecil yang kurang mampu secara ekonomi, dan yang

ingin mengembangkan usahanya, juga membantu masyarakat yang tidak

mmpu, berobat, membayar hutang, biaya sekolah, biaya pernikahan. Sumber

dana awal qardhul hasan berasal dari infaq. Pembiayaan yang di kabulkan

BMT Karisman Magelang adalah Rp 5.000.000,-. BMT tidak memberikan

sanksi ataupun denda apabila nasabah telat membayar angsuran, jika tidak

Page 35: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

16

mampu mengembalikan maka dilakukan analisa faktor penyebab nasabah tidak

mampu membayar angsuran maka pembiayaan tersebut diihklaskan atau di

hapus dari pihak BMT.

Peneliti Putriyana, (2016) dengan judul”Analisis Pembiayaan Qardhul

Hasan pada PT BANK SYARIAH MANDIRI (BSM) KC UNGARAN”

menyimpulkan Prosedur pembiayaan qardhul hasan di Bank Syariah Mandiri

(BSM) KC Ungaran tidak menggunakan jaminan serta persyaratan cukup

mudah dengan jangka waktu jatuh tempo selama satu tahun. Bank Syariah

Mandiri (BSM) KC Ungaran bekerja sama dengan masjid dalam penyaluran

dana pembiayaan qardhul hasan dengan maksud untuk memberdayakan

ekonomi masyarakat sekitar masjid. Nasabah pembiayaan qardhul hasan tiap

orang menerima maksimal Rp 2.000.00,-, sumber dana qardhul hasan melalui

zakat, infaq, sodaqoh yang berasal dari LAZNAS (Lembaga Amil Zakat

Nasional) Bank Syariah Mandiri (BSM) Semarang. Penyaluran pembiayaan

qardhul hasan di Bank Syariah Mandiri (BSM) KC Ungaran sudah terlaksana

dengan tepat sasaran yaitu pihak yang mendapat pembiayaan qardhul hasan

ini masyarakat menengah kebawah yang memiliki usaha kecil dan menengah.

Dari pemaparan penelitian yang sudah ada diatas maka penelitian yang

akan diajukan penulis berbeda dengan penelitian sebelumnya. Beberapa

perbedaan penelitian itu antara lain objek penelitian yang akan dilakukan, yaitu

di BMT Syamil Ampel. Peneliti lebih fokus pada bagaimana prosedur

pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Syamil Ampel, melihat bagaimana upaya

BMT Syamil Ampel dalam mewujudkan Good Corporate Governance melalui

Page 36: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

17

pembiayaan Qardhul Hasan, serta mengetahui kendala yang dihadapi BMT

Syamil Ampel dalam rangka mewujudkan Good Corporate Governance

melalui pembiayaan Qardhul Hasan. Peneliti menggunakan metode penelitian

kualitatif dengan metode pengumpulan data menggunakan metode wawancara,

observasi dan studi dokumentasi. Dengan perbedaan–perbedan yang ada maka

dapat disimpulkan bahwa penelitian tentang analisis pembiayan qardhul hasan

dalam rangka mewujudkan good corporate governance dengan mengambil

judul “Analisis Pembiayaan Qardhul Hasan Dalam Rangka Mewujudkan

Good Corporate Governance di BMT Syamil Ampel” ini berbeda dan belum

pernah ada yang melakukannya.

Adapun ringkasan mengenai perbedaan dan persamaan penelitian

terdahulu dan penelitian ini, sebagai berikut:

Tabel 2.1. Penelitian Sebelumnya

Nama Judul Metode Hasil

Muhammad

Najib Setiadi

(2012)

Analisis Akad

Pembiyaan

Qardh di BMT

Mandiri Getasan

Kualitatif

Qardh yang diajukan untuk jangka

waktu 12 bulan. Sumber dananya di

ambilkan dari modal, besarnya

pembiayaan qardh sebesar Rp

2.000.000,-. BMT tidak memberikan

sanksi apabila nasabah terlambat

membayar angsuran qardh, apabila

nasabah tidak mampu

mengembalikan, setelah dilakukan

analisa faktor penyebab nasabah

tidak mampu mengembalikan qardh,

maka pembiayaan tersebut dialihkan

Page 37: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

18

kedalam akad qardhul hasan,

dimana nasabah tidak harus

mengembalikan pembiayaan qardhul

hasan pada BMT Mandiri Getasan

didasarkan pada Al Quran, surat Al-

Baqarah, ayat 280.

Zunita

Megasari

(2016)

Analisis

Pembiayaan

Qardhul Hasan

di BMT

Karisma

Magelang

Deskriptif

Qardhul hasan diperiotaskan untuk

usaha kecil yang kurang mampu

secara ekonomi, dan yang ingin

mengembangkan usahanya, juga

membantu masyarakat yang tidak

mmpu, berobat, membayar hutang,

biaya sekolah, biaya pernikahan.

Sumber dana awal qardhul hasan

berasal dari infaq. Pembiayaan yang

di kabulkan BMT Karisman

Magelang adalah Rp 5.000.000,-.

BMT tidak memberikan sanksi

ataupun denda apabila nasabah telat

membayar angsuran, jika tidak

mampu mengembalikan maka

dilakukan analisa faktor penyebab

nasabah tidak mampu membayar

angsuran maka pembiayaan tersebut

diihklaskan atau di hapus dari pihak

BMT.

Putriyana

(2016)

Analisis

Pembiayaan

Kualitatif Prosedur pembiayaan qardhul hasan

di Bank Syariah Mandiri( BSM) KC

Page 38: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

19

Qardhul Hasan

pada PT BANK

SYARIAH

MANDIRI

(BSM) KC

UNGARAN

Ungaran tidak menggunakan

jaminan serta persyaratan cukup

mudah dengan jangka waktu jatuh

tempo selama satu tahun. Bank

Syariah Mandiri( BSM) KC Ungaran

bekerja sama dengan masjid dalam

penyaluran dana pembiayaan

qardhul hasan dengan maksud untuk

memberdayakan ekonomi

masyarakat sekitar masjid. Nasabah

pembiayaan qardhul hasan tiap

orang menerima maksimal Rp

2.000.00,-, sumber dana qardhul

hasan melalui zakat, infaq, sodaqoh

yang berasal dari LAZNAS

(Lembaga Amil Zakat Nasional)

Bank Syariah Mandiri( BSM)

Semarang. Penyaluran pembiayaan

qardhul hasan di Bank Syariah

Mandiri( BSM) KC Ungaran sudah

terlaksana dengan tepat sasaran yaitu

pihak yang mendapat pembiayaan

qardhul hasan ini masyarakat

menengah kebawah yang memiliki

usaha kecil dan menengah.

Muhammad

Akhyar

Adnan

(2006)

EVALUASI

NON

PERFORMING

LOAN (NPL)

Kuantitatif

dengan

analisis

regresi

qardhul hasan inimempunyai

keterbatasan dalam ruanglingkup

penelitian hanya pada BNI

Syariahdengan obyek penelitian

hanya pada 1 (satu)cabang BNI

Page 39: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

20

PINJAMAN

QARDHUL

HASAN

(Studi Kasus di

BNI Syariah

Cabang

Yogyakarta)

Syariah, dan

perkembanganpinjaman qardhul

hasan hanya dilihat 3(tiga) tahun,

sedangkan data untuk

menelitiperkembangan pinjaman

qardhul hasanPerbankan Syariah

di Indonesia belumtersedia pada

Bank Indonesia.Penelitian ini

mempunyai keterbatasan dalam hal

pengujian suatu teoridengan

menguji sebagian dari

varibelprinsip 7 C dan 7 P dalam

pemberian suatukredit.

B. Kajian Teori

1. Pembiayaan

a. Pengertian

Pembiayaan menurut Kamus Pintar Ekonomi Syariah,

pembiayaan diartikan sebagai penyediaan dana atau tagihan yang

dipersamakan dengan itu berupa, (a) transaksi bagi hasil dalam bentuk

mudharabah dan musyarakah, (b) transaksi sewa menyewa dalam

bentuk ijarah atau sewa beli dalam bentuk ijarah muntahiyah bit tamlik,

(c) transaksi jual beli dalam bentuk piutang murabahah, salam, dan

istishna’, (d) transaksi pinjam meminjam dalam bentuk piutang qardh,

(e) transaksi sewa menyewa jasa dalam bentuk ijarah untuk transaksi

multi jasa, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan antara bank

syariah serta atau UUS dan pihak lain yang mewajibkan pihak yang

Page 40: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

21

dibiayai dan atau diberi fasilitas dana untuk mengembalikan dana

tersebut untuk mengembalikan dana tersebut setelah jangka waktu

tertentu dengan imbalan ujrah, tanpa imbalan, atau bagi hasil menurut

(Asiyah, 2014: 2). Pembiayaan atau financing adalah pendanaan yang

diberikan oleh suatu pihak kepada pihak lain untuk mendukung

investasi yang telah direncanakan, baik dilakukan sendiri maupun

lembaga menurut (Muhammad, 2005:17).

Berdasarkan tujuan pembiayaan yang ada dapat dibagi menjadi

2 bagian yaitu berdasarkan tingkat makro dan mikro namun disini kita

akan lebih fokuskan ke mikro berdasarkan tema besar. Tujuan tersebut

yaitu untuk:

1) Upaya untuk memaksimalkan laba, yang artinya setiap usaha yang

dibuka memiliki tujuan tertinggi, yaitu menghasilkan laba usaha.

Untuk dapat menghasilkan laba maksimal maka diperlukan

dukungan dana yang cukup.

2) Upaya meminimalkan risiko, dengan arti usaha yang dilakukan

agar mampu menghasilkan laba maksimal, maka pengusaha harus

mampu meminimalkan risiko yang mungkin timbul. Risiko

kekurangan modal usaha dapat diperoleh melalui tindakan

pembiayaan.

3) Pendayagunaan sumber ekonomi, artinya sumber daya ekonomi

dapat dikembangkan dengan melakukan mixing antara sumber

daya alam dengan sumber daya manusia serta sumber daya modal.

Page 41: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

22

Jika sumber daya alam dan sumber daya manusianya ada, dan

sumber daya modal tidak ada, maka dipastikan diperlukan

pembiayaan. Dengan demikian, pembiayaan pada dasarnya dapat

meningkatkan daya guna sumber daya ekonomi.

4) Penyaluran kelebihan dana, yang artinya dalam kehidupan

masyarakat ada pihak yang kelebihan dana, sementara ada pihak

yang kekurangan dana. Dalam kaitan dengan masalah dana, maka

mekanisme pembiayaan dapat menjadi jembatan dalam

penyeimbangan dan penyaluran kelebihan dana dari pihak yang

kelebihan kepada pihak yang kekurangan dana menurut (Asiyah,

2014: 6).

Namun secara umum tujuan pembiayaan ada dua fungsi yang

saling berkaitan. Profitability yaitu tujuan untuk memperoleh hasil dari

pembiayaan berupa keuntungan yang diraih dari bagi hasil yang

diperoleh dari usaha yang dikelola bersama nasabah. Safety yakni

keamanan dari prestasi atau fasilitas yang diberikan harus benar-benar

terjamin sehingga tujuan profitability dapat benar benar tercapai tanpa

hambatan yang berarti.

Pembiayaan yang diselenggarakan bank syariah memiliki fungsi

yaitu; meningkatkan daya guna uang, meningkatkan daya guna barang,

meningkatkan peredaran uang, mnimbulkan kegairahan berusaha,

stabilitas ekonomi, dan jembatan untuk meningkatkan pendapatan

nasional menurut (Asiyah, 2014: 8)

Page 42: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

23

b. Prosedur analisis pembiayaan

1) Berkas dan pencatatan

2) Data pokok dan analisis pendahuluan

a) Realisasi pembelian, produksi dan penjualan

b) Rencana pembelian, produksi dan penjualan

c) Jaminan

d) Laporan keuangan

e) Data kualintatif dari calon debitur

3) Penelitian data

4) Penelitian atas realisasi usaha

5) Penelitian atas rencana usaha

6) Penelitian dan penilaian barang jaminan

7) Laporan keuangan dan penelitiannya menurut (Asiyah, 2014: 88)

2. Qardhul Hasan

a. Implementasi

Qardhul Hasan merupakan pinjaman lunak yang di berikan

kepada anggota yang benar-benar kekurangan modal/ kepada

mereka yang sangat membutuhkan untuk keperluan yang sifatnya

darurat. Nasabah cukup mengembalikan pinjaman sesuai dengan

nilai yang di berikan oleh BMT (Yunus, 2009: 38).

1) Landasan syariah

a) Sumber Hukum Al Qur’an

”Dan jika ia (orang yang berutang itu) dalam kesulitan,

berilah tangguh sampai ia berkelapangan. Dan

Page 43: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

24

menyedekahkan (sebagian atau semua utang) itu, lebih baik

bagimu, jika kamu mengetahui.” (QS 2: 280).

b) As Sunnah

”Orang yang melepaskan seorang muslim dari

kesulitannya di dunia, Allah akan melepaskan kesulitannya

di hari kiamat; dan Allah senantiasa menolong hamba Nya

selama ia (suka) menolong saudara Nya” (H.R. Muslim).

Dari Abu Qatadah: ”Wahal rasulullah, bagaimanakah jika

aku berjihad dengan jiwa dan hartaku, aku bertempur

penuh sabar demi mengharap pahala Allah dan maju terus

pantang mundur, apakah aku masuk surga?” Rasulullah

menjawab: ”ya” Beliau mengatakan sebanyak tiga kali,

kemudian ia bersabda :”kecuali jika kamu mati dan kamu

punya utang serta kamu tidak membayarnya”(H.R.

Muslim).

Telah dihadapkan kepada Rasulullah (mayat seorang lelaki

untuk dishalatkan). Rasulullah bertanya”Apakah dia

mempunyai warisan?” Para sahabat menjawab ”Tidak”,

Rasulullah bertanya lagi, ” Apakah dia mempunyai

utang?” Para sahabat menjawab ”Ya, sejumlah tiga

dinar”’ Rasulullah pun menyuruh para sahabat untuk

menshalatkannya (tetapi beliau sendiri tidak). Abu

Qatadah lalu berkata, ”saya menjamin utangnya ya

rasulullah”. Maka Rasulullah pun menshalatkan mayat

tersebut (H.R. Bukhari).

2) Rukun

a) Pelaku, terdiri atas pemberi dan penerima pinjaman

b) Objek akad, berupa uang yang dipinjamkan

c) Ijab Kabul/serah terima

3) Tujuan

Pada dasarnya pinjaman qardhul hasan bertujuan atau

diperuntukkan untuk mereka kaum duafa yang memerlukan

pinjaman konsumtif jangka pendek untuk tujuan yang sangat

darurat (pendidikan dan biaya rumah sakit).

4) Sumber Dana

Page 44: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

25

Sumber dana pinjaman Qardhul Hasan dapat berasal

dari modal, infaq, shadaqah, denda, sumbangan, dan pendapatan

non halal.

5) Pemberi Pinjaman (LKS)

a) Dapat memberikan pinjaman qardh untuk kepentingan

nasabah berdasarkan kesepakatan.

b) Dapat membebankan biaya administrasi sehubungan dengan

pemberian qard. Biaya administrasi ditetapkan dengan

nominal tertentu, tanpa terkait dengan jumlah dan jangka

waktu pinjaman.

c) Dapat memperpanjang jangka waktu pengembalian atau

menghapus buku sebagian/ seluruh kewajiban pada waktu

yang telah disepakati karena nasabah tidak mampu.

6) Peminjam (nasabah)

a) Nasabah wajib mengembalikan jumlah pokok pinjaman

qardhul hasan pada waktu yang disepakati.

b) Nasabah dapat memberikan tambahan/sumbangan dengan

suka rela kepada bank selama tidak diperjanjikan dalam

akad.

c) Karakter nasabah harus diketahui dengan jelas.

d) Bank tidak diperbolehkan mempermasyarakatkan imbalan

atau kelebihan/ hadiah (di luar pinjaman) dari nasabah

peminjam Qardhul Hasan.

Page 45: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

26

b. Dokumentasi

1) Surat persetujuan prinsip

2) Akad Qardhul Hasan

3) Surat Permohonan realisasi Pinjaman Qardhul Hasan

4) Tanda Terima Uang oleh Nasabah

c. Lain-lain

1) Semua biaya administrasi yang timbul akibat dari perjanjian ini

dapat ditanggung oleh nasabah.

2) Penyaluran dana biaya administrasi dapat dilakukan secara

sekaligus atau secara mengangsur.

3) Atas pinjaman qardh, bank hanya boleh mengenakan biaya

administrasi menurut (Muhammad, 2000: 17-151)

Akad terutama digunakan IDB ketika memberikan pinjaman

lunak kepada pemerintah. Biaya jasa ini pada umumnya tidak lebih

dari 2,5 %, dan selama ini berkisar antara 1-2 persen. Dalam

aplikasinya di perbankan syariah. Qardh biasa digunakan untuk

menyediakan dana talangan kepada nasabah prima dan untuk

menyumbang sektor usaha kecil/mikro atau membantu sektor sosial.

Dalam hal ini skema pinjamannya di sebut qardhul hasan menurut

(Ascarya, 2011: 47)

d. Persyaratan untuk memperoleh fasilitas Qardhul Hasan

1) Jumlah pinjaman paling tinggi sesuai dngan keputusan sidang

Dewan Direktur Eksekutif IDB ke-108 adalah US$ 5 juta.

Page 46: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

27

2) Jangka waktu paling lama 25 tahun, dengan masa tenggang

waktu paling lama 5 tahun

3) Dikenakan service free sebesar biaya yang benar benar

dikeluarkan untuk pemberian pinjaman tersebut yang besarnya

tidak lebih dari 2,5% per tahun menurut (Antonio, dan

Perwataatmadja, 1992: 67-68)

3. Governance

a. Governance

Governance adalah mekanisme, praktik dan tata cara

pemerintah dan warga mengatur sumber daya dan memecahkan

publik. Kualitas governance dinilai dari kualita interaksi yang

terjadi antara komponen governance yaitu pemerintah.

Governance yang baik memiliki unsur transparansi,

akuntabilitas, partisipasi, predictability menurut (Sumarto,

2003: 15)

b. Corporate Governance

Corporate Governance adalah konsep lama yang dipopulerkan

kembali untuk mengantisipasi perubahan lingkungan yang dihadapi

oleh korporasi modern. Dari tahap perkembangannya terlihat bahwa

konsepsi governance yang sekarang berkembang lebih mengarah ke

konsep divergensi, yang dari hakikinya bersifat terbuka dan menerima

perbedaan model dan sistem governance yang dianut oleh korporasi

di lintas negara. Walaupun demikian prinsip prinsip dasar yang dianut

Page 47: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

28

tetap sama untuk setiap institusi yang menerapkannya, karena

perbedaan yang ada dalam penerapan sistem governance semata mata

dipengaruhi oleh hal hal yang bersifat konteks spesifik. Dengan tujuan

akhir meningkatkan kinerja korporasi dan mengurangi benturan

kepentingan antara berbagai pihak yang berhubungan dengan

perusahaan, penerapan governance secara lebih baik diharapkan akan

berpengaruh pada perbaikan kondisi perekonomian secara

keseluruhan menurut (Abdullah, 2010: 40)

c. Good Corporate Governance

Good Corporate Governance adalah sistem dan struktur untuk

mengelola perusahaan dengan tujuan meningkatkan nilai pemegang

saham (stakeholders value) serta mengalokasi berbagai pihak yang

berkepentingan dengan perusahaan (stakeholder) seperti kreditor,

supplier, asosiasi usaha, konsumen, pekerja, pemerintah dan

masyarakat luas menurut (Tangkilisan, 2003: 11). Secara etimologis

kata Governance berasal dari bahasa Perancis kuno gouvernance yang

berarti pengendalian (control) dan suatu keadaan yang berada dalam

situasi terkendali the state being governed (Abdullah, 2010: 24).

Menurut Endraswati (2006: 9) Good Corporate Governance adalah

sebagai suatu sistem dimana perusahaan diarahkan dan dikontrol dan

sebagai suatu hubungn antara pimpinan perusahaan dengan pemegang

saham dan stakeholders.

Berikut adalah penerapan prinsip good corporate governance:

Page 48: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

29

1) Fairness (keadilan)

Inti dari keadilan adalah bahwa setiap keputusan yang

diambil senantiasa memperhatikan kepentingan pemegang saham

mayoritas. Atau dengan memberikan perlindungan pemegang

saham minoritas dan stakeholders lainnya dari rekayasa dan

transaksi yang bertentangan dengan peraturan yang berlaku.

2) Transparency (transparansi)

Inti dari trasparansi adalah meningkatkan keterbukaan

dari kinerja perusahaan secara teratur dan tepat waktu serta benar.

Dalam pengambilan keputusan direksi dan dewan komisaris

senantiasa berupaya mengetengahkan keterbukaan kepada para

stakeholder, dengan lima karakteristik, yaitu komprehensif,

relevan, friendly, reliable dan comparable.

3) Responsibility (tanggung jawab)

Inti dari tanggung jawab adalah bahwa selain bertanggung

jawab untuk menjalankan perusahaan kepada pemegang saham,

direksi serta jajaran termasuk karyawan dan masyarakat.

Perusahaan memiliki tannggung jawab untuk mematuhi hukum

dan ketentuan/peraturan yang berlaku, termasuk tanggap

lingkungan dimana perusahaan berada.

4) Accountabilityi (akuntabilitas)

Inti dari prinsip akuntabilitas adalah bahwa teciptanya

sistem pengendalian yang efektif didasarkan atas distribusi dan

Page 49: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

30

keseimbangan kekuasaan diantara anggota direksi, pemegang

saham, komisaris dan pengawas. Para komisaris, direksi dan

jajarannya wajib memiliki kemampuan dan integritas untuk

menjalankan usaha sesuai aturan dan ketentuan yng berlaku.

Sebagai contoh, kewenangan board of commissioners dan board

of directions diatur dalam anggaran dasar (AD) dan anggaran

rumah tangga (ART) perusahaan yang dilaksanakan secara

konsekuen.

5) Commitment (komitmen)

Inti dari prinsip komitmen adalah bahwa pihak

pengelola/manajemen dituntut memiliki komiten penuh untuk

selalu meningkatkan nilai perusahaan, senantiasa

mengoptimalisasikan nilai pemegang saham, serta menurunkaan

tingkat resiko perusahaan menurut (Tangkilisan, 2003: 100).

d. Mekanisme Governance

Pedoman GCG menyebut pelaksanaan GCG dapat dilakukan

melalui lima tindakan utama yaitu; 1) penentapan misi dan visi dan

nilai perusahaan, 2) penyusunan corporate governance structure, 3)

pembentukan budaya koorporasi, 4) penerapan sarana, 5)

penyempurnaan berbagai kebijakan LKS memenuhi prinsip GCG

menurut (Abdullah, 2010: 98).

Page 50: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

31

4. Teori Stakeholder

Stakeholder adalah semua pihak baik internal maupun eksternal

yang memiliki hubungan baik bersifat mempengaruhi maupun di

pengaruhi, bersifat lansung maupun tidak lansung oleh perusahaan (Retno,

dan Priantinah, 2012: 87)

Stakehorder theory pada abad ke 20 diperkenalkan oleh Freeman

1984 memiliki sudut pandang yang sangat berbeda dengan prespektif

shareholding, dengan mentakrifkan perusahaan sebagai organ (locus)

yang berhubungan dengan berbagai pihak yang memiliki kepentingan

(stakeholder) yang berada di dalam maupun di luar perusahaan, bukan

hanya pemegang saham, yang semuanya harus dipelihara dan dilindungi

kepentingannya oleh perusahaan. Untuk itu proponen yang menganut

perspektif ini memandang hubungan yang berbasis kepercayaan (tust

relasionships) dan etika bisnis (business ethics) merupakan prasyarat

utama dan harus dijadikan acuan dalam setiap pengambilan keputusan

melalui proses stakeholding management (Abdullah, 2010: 35-36).

Teori stakeholder dalam perspektif islam ahli-ahli ekonomi islam

membentuk pemikiran Corporate Governance berdasarkan paradigma

stakeholding. Pilihan paradigma itu adalah keniscayaan dari paradigma

ekonomi islam yang menekan dimensi moral dan etika dari perilaku usaha.

Karena itu, Hasan meringkas taktif Corporate Governance menurut

prespektif islam sebagai sistem yang mengarahkan dan mengendalikan

perusahaan, dengan mengupayakan tercapainya tujuan perusahaan melalui

Page 51: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

32

perlindungan atas kepentingan dan kepentingan dan hak semua

stakeholder. Tetapi, lebih dari pada sekedar menerima, ahli-ahli ekonomi

Islam berupaya memberikan kontribusi substansial untuk memperkuat

landasan teoritis yang ada dari model-model Corporate Governance yang

dihasilkan oleh paradigma stakeholding.

Page 52: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

33

BAB III

LAPORAN OBJEK PENELITIAN

A. Gambaran Umum BMT Syamil

BMT Syamil merupakan nama baru dari BMT Syariah Sejahtera

Cabang Ampel yang berdiri tahun 2009. BMT Syamil beralamat di Jl. Ampel-

Candi No. 8 ( Timur Tugu Lilin ) Ampel, Boyolali 57352 Telepon: (0276) 334

7000.BMT Syamil dipercayakan kepada orang karyawan, yang beroperasi

mengelola keuangan wilayah Pasar Ampel, dan sekitarnya.

B. Visi dan Misi

1. Visi

“Komitmen dalam syariah, amanah dan muamalah.”

2. Misi

a. Meningkatkankesejahteraan dan tarafhidupanggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya.

b. Sebagaiwadahpemberdayaanekonomianggota pada khususnya dan

masyarakat pada umumnya.

c. Sebagai gerakan ekonomi rakyat serta ikut membangun tataran

perekonomian nasional.

d. Sebagai alternatif pilihan model pengelolaan usaha koperasi.

Page 53: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

34

C. Struktur Organisasi

Bagan Sturuktur Organisasi

Sumber: SOP BMT Syamil

D. Susunan Manajemen BMT SYAMIL

1. Pengurus

a. Ketua : Joko Purnomo, M.Pd

b. Sekretaris : Nur Arifin

c. Bendahara : Catur Riyanto

2. Pengawas

Susunan pengawas KJKS BMT SYAMIL adalah sebagai berikut:

a. Dewan Pengawas Syariah

1) Ketua : Ahmad Mifdlol Muthohar, Lc., M.Si

2) Anggota : Bajuri

b. Pengawas Manajemen

1) Ketua : Ahmad Hasyim, S.Si

Rapat Anggota

PENGURUS

Kabag Operasional

Pengawas

syari’ah

Kabag Pemasaran

Pembukuan/

Akunting

Teller SDM dan

Umum

Admin

Pembiayaan

Staff

Pemasaran

Staff

Penagihan

MANAJER

Page 54: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

35

2) Anggota : 1. Drs. Abdul Rachman

2. Slamet Wahyudi

3. Pengelola

Susunan Pengelola KJKS BMT SYAMIL adalah sebagai berikut:

a. Manajer : Sumiyati, S.Hi

b. Teller& Admin : Fitri Yunia Romadhoni, A.Md.Ei

c. Marketing : Eva Hindun Khasanah A.Md

Eko Prasetyo, Amd.Ei

Fitriana Ayu Lestari

E. Tugas dan Wewenang Jabatan

1. Dewan Pengawas Syariah

a. Identitas Jabatan

1) Dewan Pengawas Syariah (DPS) adalah badan yang dibentuk untuk

melakukan fungsi pengawasan kesyariahan. Oleh karena itu badan

ini bekerja sesuai dengan pedoman-pedoman yang telah ditetapkan

oleh Majelis Ulama Indonesia, dalam hal ini Dewan Syariah

Nasional (DSN);

2) Dewan Pengawas Syariah (DPS) harus terdiri dari para alim ulama

dibidang syariah muamalah yang juga memiliki pengetahuan umum

di bidang “baytut tamwiil” (keuangan bank dan atau koperasi).

Persyaratan lebih lanjut mempertimbangkan ketentuan Dewan

Syariah Nasional (DSN); dan

Page 55: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

36

3) Dalam pelaksanaan tugas sehari-hari, DPS wajib mengikuti fatwa

DSN dalam rangka kesesuaian produk atau jasa KJKS dengan

ketentuan dan prinsip syariah Islam.

b. Fungsi Utama Jabatan DPS adalah:

Melakukan pengawasan terhadap keseluruhan aspek organisasi

dan usaha KJKS sehingga benar-benar sesuai dengan prinsip syariah

Islam.

c. Tanggung Jawab DPS adalah:

1) Memastikan produk atau jasa KJKS sesuai dengan syariah;

2) Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan

syariah; dan

3) Terselenggaranya pembinaan anggota yang dapat mencerahkan dan

membangun kesadaran bersama sehingga anggota siap dan konsisten

bermuamalah secara Islami melalui wadah KJKS.

d. Tugas-Tugas Pokok DPS adalah:

1) Memastikan produk dan jasa KJKS sesuai dengan syariah;

2) Memastikan tata laksana manajemen dan pelayanan sesuai dengan

syariah;

3) Terselenggaranya pembinaan anggota yang dapat mencerahkan dan

membangun kesadaran bersama sehingga anggota siap dan konsisten

bermuamalah secara Islam melalui wadah KJKS; dan

4) Membantu terlaksananya pendidikan anggota yang dapat

meningkatkan kualitas aqidah, syariah dan akhlaq anggota.

Page 56: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

37

e. Wewenang DPS adalah:

1) Meneliti barang, catatan, berkas, bukti-bukti dan dokumen lainnya

yang ada pada KJKS;

2) Mendapatkan keterangan yang diperlukan baik dari pengurus,

manajemen atau staf dan anggota;

3) Memberikan koreksi, saran dan peringatan kepada pengurus dan

manajemen KJKS;

4) Menggunakan fasilitas yang tersedia untuk kelancaran pelaksanaan

tugasnya atas persetujuan pengurus; dan

5) Melaporkan kepada DSN dan pihak berwenang tentang keadaan

kesyariahan KJKS.

2. Manajer

a. Identitas Manajer

Posisi dalam Organisasi di bawah Badan Pengurus; membawahi

langsung Kepala Bagian (Kabag.) Operasional, Kabag. Pemasaran.

b. Fungsi Manajer

1) Memimpin Usaha KJKS di wilayah kerjanya sesuai dengan tujuan

dan kebijakan umum yang telah ditentukan KJKS;

2) Merencanakan, mengkoordinasikan dan mengendalikan seluruh

aktivitas lembaga yang meliputi penghimpunan dana dari anggota

dan lainnya serta penyaluran dana yang merupakan kegiatan utama

lembaga serta kegiatan-kegiatan yang secara langsung berhubungan

dengan aktifitas utama tersebut dalam upaya mencapai target;

Page 57: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

38

3) Melindungi dan menjaga asset perusahaan yang berada dalam

tanggung jawabnya;

4) Membina hubungan dengan anggota, calon anggota, dan pihak lain

(customer) yang dilayani dengan tujuan untuk mengembangkan

pelayanan yang lebih baik; dan

5) Membina hubungan kerjasama eksternal dan internal, baik dengan

para pembina koperasi setempat, badan usaha lainnya (Dep Kop

UKM, INKOPSYAH, Dinas Pasar, Perusahaan Pengelola Pasar dan

lain-lain) maupun secara internal dengan seluruh aparat pelaksana,

demi meningkatkan produktifitas usaha.

c. Tanggung Jawab Manajer:

1) Menjabarkan kebijakan umum KJKS yang telah dibuat Pengurus

dan disetujui Rapat Anggota;

2) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran KJKS dan

rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi

(finansial maupun non finansial) kepada pengurus yang selanjutnya

akan dibawa pada Rapat Anggota;

3) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tak melampaui batas

wewenang manajemen;

4) Mengusulkan kepada pengurus tentang penambahan, pengangkatan,

pemberhentian karyawan sesuai dengan kondisi dan kebutuhan

operasional KJKS;

Page 58: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

39

5) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-biaya

harian dan Tercapainya target yang telah ditetapkan secara

keseluruhan;

6) Mengamankan harta kekayaan KJKS agar terlindungi dari bahaya

kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan, serta seluruh

asset KJKS;

7) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat

laporan secara periodik kepada Badan Pengurus , berupa :

a) Bertanggung jawab atas selesainya tugas dan kewajiban harian

seluruh Bidang/ Bagian;

b) Tercapainya lingkup kerja yang nyaman untuk semua pekerja

yang berorientasi pada pencapaian target;

c) Bertanggung jawab atas terealisasinya semua program kerja;

d) Terjalinnya kerjasama dengan pihak lain secara baik dan

menguntungkan dalam rangka memenuhi kebutuhan lembaga;

e) Bertanggung jawab atas terciptanya suasana kerja yang dinamis

dan harmonis;

f) Bertanggung jawab atas tersedianya bahan Rapat Anggota

Tahunan

g) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan

dengan batas wewenang yang ada pada kantor Cabang/Unit; dan

h) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi

operasional kantor cabang.

Page 59: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

40

d. Tugas- Tugas Pokok Manajer:

1) Menjabarkan kebijakan umum KJKS yang telah dibuat Pengurus

dan disetujui Rapat Anggota;

2) Menyusun dan menghasilkan rancangan anggaran KJKS dan

rencana jangka pendek, rencana jangka panjang, serta proyeksi

(finansial maupun non finansial) kepada pengurus yang

selanjutnya akan dibawa pada Rapat Anggota;

3) Menyetujui pembiayaan yang jumlahnya tidak melampaui batas

wewenang manajemen;

4) Mengusulkan penambahan, pengangkatan dan mempromosikan

serta pemberhentian karyawan pada kantor cabang/unit;

5) Mengelola dan mengawasi pengeluaran dan pemasukan biaya-

biaya harian dan tercapainya target yang telah ditetapkan secara

keseluruhan;

6) Membuka peluang/akses kerja sama dengan jaringan/ lembaga lain

dalam upaya mencapai target;

7) Mengamankan harta kekayaan KJKS agar terlindungi dari bahaya

kebakaran, pencurian, perampokan dan kerusakan.

8) Terselenggaranya penilaian prestasi kerja karyawan dan membuat

laporan secara periodic.

9) Menandatangani dan menyetujui permohonan pembiayaan dengan

batas wewenang yang ada pada wilayah masing-masing,

Page 60: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

41

10) Meningkatkan pendapatan dan menekan biaya serta mengawasi

operasional kantor wilayah masing-masing,

e. Wewenang Manajer:

1) Memimpin Rapat Komite untuk memberikan keputusan terhadap

pengajuan pembiayaan;

2) Menyetujui / menolak secara tertulis pengajuan rapat komite secara

musyawarah dengan alasan-alasan yang jelas;

3) Menyetujui / menolak pencairan dropping pembiayaan sesuai

dengan batasan wewenang;

4) Menyetujui pengeluaran uang untuk pembelian aktiva tetap sesuai

dengan batas wewenang;

5) Menyetujui pengeluaran uang untuk pengeluaran kas kecil dan biaya

operasional lain sesuai dengan batas wewenang;

6) Menyetujui / menolak penggunaan keuangan yang diajukan yang

tidak melalui prosedur;

7) Memberikan terguran dan sanksi atas pelanggaran yang dilakukan

bawahan;

8) Melakukan penilaian prestasi karyawan sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

9) Mengusulkan promosi, rotasi dan PHK sesuai dengan ketentuan

yang berlaku;

Page 61: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

42

10) Mengadakan kerja sama dengan pihak lain untuk kepentingan

lembaga dalam upaya mencapai target proyeksi dan tidak merugikan

lembaga; dan

11) Memutuskan menolak atau menerima kerjasama dengan pihak lain

dalam sesuai dengan kegiatan utama KJKS dengan alasan-alasan

yang dapat diterima.

3. Kepala Bagian Operaional

a. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian Operasional

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Manajer KJKS sejajar

Kabag. Pemasaran, membawahi seksi Pembukuan/Akuntansi, Layanan

Mitra usaha, Teller, serta SDM & Umum.

b. Fungsi Kabag Operasional

Merencanakan, mengarahkan, mengontrol serta mengevaluasi

seluruh aktifitas dibidang operasional baik yang berhubungan dengan

pihak internal maupun eksternal yang dapat meningkatkan

profesionalisme KJKS atau UJKS Koperasi khususnya dalam pelayanan

terhadap mitra maupun anggota KJKS

c. Tanggung Jawab Kabag Operasional:

1) Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (service excellence)

kepada mitra/anggota KJKS;

2) Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada

dalam operasional KJKS;

Page 62: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

43

3) Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan pembiayaan

dan laporan mengenai penghimpunan dana secara lengkap, akurat

dan sah baik harian, bulanan ataupun sesuai dengan periode yang

dibutuhkan, Terarsipkannya seluruh dokumen-dokumen keuangan,

dokumen lembaga, dokumen pembiayaan serta dokumen penting

lainnya;

4) Terarsipkannya surat masuk dan keluar serta notulasi rapat

manajemen dan rapat operasional;

5) Terselenggaranya seluruh aktifitas rumah tangga KJKS; dan

6) Terselenggaranya absensi kehadiran karyawan dan

terdokumentasinya hasil penilaian seluruh karyawan.

d. Tugas-Tugas Pokok Kabag Operasional

1) Terselenggaranya pelayanan yang memuaskan (service excellence)

kepada mitra/ anggota KJKS;

2) Terevaluasi dan terselesaikannya seluruh permasalahan yang ada

dalam operasional KJKS;

3) Terbitnya laporan keuangan, laporan perkembangan pembiayaan

dan laporan mengenai penghimpunan dana secara lengkap, akurat

dan sah baik harian, bulanan maupun sesuai dengan periode yang

dibutuhkan;

4) Terarsipkannya surat masuk dan keluar serta notulasi rapat

manajemen dan rapat operasional;

5) Terselenggaranya seluruh aktifitas rumah tangga KJKS; dan

Page 63: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

44

6) Terselenggaranya absensi kehadiran karyawan dan dokumentasi

hasil penilaian seluruh karyawan serta pengajuan gaji.

e. Wewenang Kabag Operasional

1) Mengeluarkan biaya operasional rutin dalam batas wewenang;

2) Mengajukan biaya operasional dan kebutuhan lain yang dibutuhkan

untuk mendukung pekerjaan di bidang operasional kepada Manajer

KJKS untuk dipertimbangkan;

3) Menyetujui pengeluaran kas untuk penarikan tabungan dalam batas

wewenang;

4) Melakukan kontrol terhadap kehadiran karyawan;

5) Memeriksa seluruh laporan dalam bidang operasional;

6) Menegur karyawan bidang operasional apabila bekerja tidak sesuai

dengan prosedur yang berlaku;

7) Menyetujui pemotongan biaya administrasi tabungan untuk

tabungan yang tidak bermutasi selama 6 bulan atau sesuai dengan

kebijakan KJKS ;

8) Meminta pihak-pihak tertentu yang memegang tanggung jawab dana

KJKS (uang muka biaya, TL pembiayaan lainnya) untuk cepat

menyelesaikannya, apabila waktu yang disepakati sudah tiba; dan

9) Memberikan masukan dan membantu bagian operasional lainnya

yang memerlukan bantuan, dalam kapasitasnya sebagai Kabag

Operasional.

4. Teller

Page 64: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

45

a. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian Operasional,

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Operasional.

b. Fungsi Teller

Merencanakan dan melaksanakan seluruh transaksi yang sifatnya tunai.

c. Tanggung Jawab Teller

1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas;

2) Terselesaikannya laporan kas harian;

3) Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan

evaluasi; dan

4) Menerima setoran dan penarikan tabungan serta simpanan

berjangka.

d. Tugas-Tugas Pokok Teller

1) Mengelola fisik kas dan terjaganya keamanan kas.

a) Melakukan penghitungan kas pada pagi dan sore hari saat akan

dimulainya hari kerja dan akhirnya hari kerja yang harus

disaksikan oleh petugas yang berwenang;

b) Meneliti setiap keaslian uang masuk agar terhindar dari uang

palsu;

c) Menjaga ruang dari pihak-pihak yang tidak berkepentingan;

d) Mengarsipkan laporan mutasi vault pada tempat yang aman;

dan

Page 65: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

46

e) Melakukan cross check antara vault dengan neraca dan

rekapitulasi kas.

2) Terselesaikannya laporan kas harian

3) Tersedianya laporan arus kas pada akhir bulan untuk keperluan

evaluasi

a) Membuat laporan kas masuk dan keluar pada setiap akhir

bulan untuk setiap akun-akun yang penting; dan

b) Meminta pengesahan laporan arus kas dari yang berwenang

sebagai laporan yang sah.

4) Menerima setoran dan penarikan tabungan

a) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran pengisian slip setoran

(dalam slip setoran harus tertera nilai uang dalam bentuk angka

dan huruf dengan nilai yang sama, pengisian slip harus ditulis

dengan jelas);

b) Mencocokkan saldo tabungan pada buku tabungan anggota

dengan kartu tabungan anggota bersangkutan yang ada di

komputer, bila terjadi selisih maka bagian ini harus mencatat

tambahan itu terlebih dahulu baru kemudian mencatat ke

dalam buku tabungan dan kartu tabungan anggota;

e. Wewenang Teller

1) Menerima transaksi tunai dari transaksi-transaksi yang terjadi di

KJKS;

2) Memegang kas tunai sesuai dengan kebijakan yang ada;

Page 66: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

47

3) Mengeluarkan transaksi tunai pada batas nominal yang diberikan

atau atas persetujuan yang berwenang;

4) Menolak pengeluaran kas apabila tidak ada bukti-bukti pendukung

yang kuat;

5) Mengetahui kode brankas tetapi tidak memegang kuncinya ataupun

sebaliknya; dan

6) Meminta pertanggungjawaban keuangan kas kecil jika batas waktu

pertanggungjawaban telah tiba.

5. SDM dan Umum

a. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian Operasional

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Operasional

b. Fungsi SDM & Umum:

1) Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan,

serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan (absensi, cuti dan

lain-lain), pendidikan, pelatihan, karir dan hubungan antar

karyawan; dan

2) Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum lainnya

yang tidak termasuk dalam kegiatan bidang operasional koperasi

yang telah diatur secara khusus dalam bidang pemasaran,

operasional dan lain-lain.

c. Tanggung Jawab SDM & Umum:

Page 67: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

48

1) Bertanggung jawab langsung pada Kabag. Operasional untuk bidang

umum dan bertanggung jawab langsung kepada Manajer KJKS atau

untuk bidang SDM;

2) Bertanggung jawab dalam hal pengadministrasian danpemeliharaan

data karyawan serta hal-hal lain yang menyangkut ketenagakerjaan;

3) Bertanggung jawab dalam hal kebutuhan rumah tangga KJKS,

pengelolaan inventaris dan pembelian inventaris kantor;

4) Melakukan kegiatan administrasi pembukuan saldo ke rekening

simpanan harian; dan

5) Melakukan aktifitas yang berkaitan dengan hubungan kepada

pengawas, pengurus dan seluruh anggota KJKS dan juga pihak

eksternal.

d. Tugas-Tugas Pokok SDM & Umum:

1) Memberikan layanan kepada karyawan serta hal-hal umum,

pengelolaan inventaris serta pembelian inventaris kantor.

a) Menyediakan segala kebutuhan rumah tangga KJKS dengan

berkoordinasi dengan bagian lain;

b) Bertanggung jawab pengelolaan inventaris kantor; dan

c) Menyediakan Kebutuhan ATK dan hal-hal lain yangberhubungan

dengan kebutuhan rumah tangga KJKS.

2) Melakukan kegiatan administrasi Tabungan dan Simpanan

Berjangka.

Page 68: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

49

3) Melakukan aktifitas yang berkaitan dengan hubungan eksternal

KJKS.

4) Melakukan pengadministrasian dan pemeliharaan data karyawan,

serta hal-hal yang menyangkut ketenagakerjaan, pendidikan,

pelatihan, karir dan hubungan antar karyawan.

e. Wewenang SDM & Umum:

1) Memegang kas kecil sesuai dengan kebijakan yang ada untuk

kebutuhan rumah tangga;

2) Membuat kebijakan yang berkaitan dengan hal-hal umum;

3) Membuat usulan tentang kebutuhan inventaris (pengadaan dan

administrasi inventaris);

4) Melakukan pencairan dana untuk kebutuhan pengadaan inventaris

kantor;

5) Membuat kebijakan yang berkaitan dengan ketenagakerjaan;

6) Membuat evaluasi terhadap absensi, job description&goal,

kompetensi, motivasi, profesional dan aktivitas karyawan lainnya

yang berhubungan dengan pencapaian prestasi kerja; dan

7) Memberikan rekomendasi atas prestasi kerja karyawan sehubungan

dengan kegiatan mutasi, promosi, diklat &training serta reward dan

punishment.

6. Akuntansi/Pembukuan

a. Identitas Jabatan

Unit Kerja : Bagian Operasional

Page 69: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

50

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Operasional

b. Fungsi Akuntansi/ Pembukuan

Mengelola administrasi keuangan hingga ke pelaporan keuangan

c. Tanggung Jawab Akuntansi/ Pembukuan

1) Pembuatan laporan keuangan;

2) Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan

secara langsung dengan keuangan;

3) Menyiapkan laporan-laporan untuk keperluan analisis keuangan

lembaga; dan

4) Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas.

d. Tugas-Tugas Pokok Akuntansi/ Pembukuan

1) Pembuatan laporan keuangan:

a) Membuat laporan keuangan harian meliputi neraca dan laba

rugi;

b) Membuat laporan keuangan akhir bulan, arus kas dan buku

besar; dan

c) Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan

analisis lembaga.

2) Pengarsipan laporan keuangan dan berkas-berkas yang berkaitan

secara langsung dengan keuangan:

a) Mengarsipkan seluruh berkas keuangan sesuai dengan

kebijakan pengarsipan yang digunakan; dan

Page 70: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

51

b) Menjaga keamanan arsip dan memastikan bahwa seluruh arsip

terjaga keamanannya dengan baik.

3) Menyediakan data-data yang dibutuhkan untuk kebutuhan analisis

lembaga.

4) Pengeluaran dan penyimpanan uang dari dan ke brankas (sebagai

petugas alternatif/petugas pengganti):

e. Wewenang Akuntansi/ Pembukuan

1) Mengarsipkan dan mengamankan bukti-bukti pembukuan /

transaksi;

2) Meminta kelengkapan administrasi pada pertanggungjawaban

keuangan;

3) Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak

berkepentingan; dan

4) Menerbitkan laporan keuangan atas persetujuan Manajer KJKS

untuk keperluan publikasi.

7. Kepala Bagian Pemasaran

a. Identitas Jabatan:

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Manajer KJKS

Koperasi, sejajar Kabag. Operasional. Membawahi seksi-seksi Adm.

Pembiayaan, Staf Pemasaran dan Staf Penagihan.

b. Fungsi Kepala Bagian Pemasaran:

Page 71: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

52

Merencanakan, mengarahkan serta mengevaluasi target financing dan

funding serta memastikan strategi yang digunakan sudah tepat dalam

upaya mencapai sasaran termasuk dalam menyelesaikan pembiayaan

bermasalah.

c. Tanggung Jawab Kepala Bagian Pemasaran:

1) Tercapainya target pemasaran baik funding, financing maupun

collecting;

2) Terselenggaranya rapat pemasaran dan terselesaikan permasalahan

di tingkat pemasaran;

3) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran;

4) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan dan

melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan pengembangan

pasar serta proses penyelesaian pembiayaan bermasalah; dan

5) Pengarsipan bukti Nota Debet dan Nota Kredit.

d. Tugas-Tugas Pokok Kepala Bagian Pemasaran

1) Tercapainya target pemasaran baik funding maupun financing:

a) Membuat target-target yang ingin dicapai dengan melihat

kapasitas AO yang ada;

b) Melakukan pemantauan terhadap hasil yang dicapai AO sesuai

dengan target yang diberikan;

c) Melakukan evaluasi terhadap hasil yang dicapai AO atas yang

diberikan; dan

d) Memberikan masukan dan perbaikan jika diperlukan.

Page 72: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

53

2) Terselenggaranya rapat bagian pemasaran dan terselesaikannya

permasalahan di tingkat pemasaran:

a) Membuat jadwal rutin rapat pemasaran dan memastikan agenda-

agenda yang penting untuk dibahas;

b) Memastikan seluruh bahan rapat sudah tersedia dan lengkap

(data, daftar masalah, dan lain-lain);

c) Memimpin rapat;

d) Memastikan diperoleh jalan keluar dalam membahas masalah

pada akhir rapat; dan

e) Memastikan notulasi rapat dibuat dan terdokumentasidengan

baik.

3) Menilai dan mengevaluasi kinerja bagian pemasaran.

a) Menciptakan alat kontrol untuk memudahkan penilaian kinerja

bagian pemasaran;

b) Melakukan penilaian pada periode tertentu atas kinerja

pemasaran antara lain meliputi capaian target per AO serta

mencatat pelanggaran-pelanggaran dari sisi pemasaran yang

dilakukan olah AO;

c) Bertanggung jawab dalam proses pengajuan pembiayaan;

d) Melakukan penilaian terhadap potensi pasar dan pengembangan

pasar;

Page 73: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

54

e) Menerima dari bagian AO berkas pengajuan pembiayaan (daftar

pengajuan pembiayaan, analisis pembiayaan dari bagian

pembiayaan dan kelengkapan;

f) syarat administrasi yang mungkin diperlukan, seperti: KTA, KK,

surat izin suami /istri, surat atas jaminan dan lain-lain);

g) Memeriksa kelengkapan dan kebenaran berkas pengajuan

pembiayaan anggota dan mendiskusikan dengan baik;

h) Secara berkala dan terencana melakukan kunjungan pasar untuk

melihat potensi-potensi yang perlu dikembangkan;

i) Bersama dengan Manajer KJKS membicarakan peluang-peluang

pasar yang ada dan kemungkinan pengembangannya;

j) Menerima daftar pembiayaan anggota yang bermasalah (kurang

lancar, diragukan dan macet) dari bagian AO;

k) Memeriksa daftar pembiayaan bermasalah apakah benar telah

memenuhi kriteria pembiayaan bermasalah dan menandatangani

sebagai tanda persetujuan;

l) Menyerahkannya kembali daftar pembiayaan bermasalah kepada

Staf Pemasaran dan Staf; dan

m) Penagihan serta melaporkannya pada Manajer KJKS.

e. Wewenang Kepala Bagian Pemasaran:

1) Memberi usulan untuk pengembangan pasar, potensi bisnis dan

strategi-strategi lainnya yang berhubungan dengan bisnis existing,

Page 74: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

55

peluang bisnis dan penyelesaian pembiayaan bermasalah kepada

Manajer KJKS;

2) Menentukan target funding, financing dan penyelesaian pembiayaan

bermasalah bersama dengan Manajer KJKS;

3) Memimpin dan menentukan agenda rapat pemasaran; dan

4) Melakukan penilaian terhadap Staf Pemasaran (AO/FO) dan Staf

Penagihan (RO).

8. Staf Pemasaran

a. Identitas Jabatan:

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Pemasaran

b. Fungsi Staf Pemasaran:

1) Melayani pengajuan pembiayaan, melakukan analisis kelayakan

serta memberikan rekomendasi atas pengajuan pembiayaan sesuai

dengan hasil analisis yang telah dilakukan;

2) Melayani permohonan penyimpanan dana (tabungan & deposito)

dengan bekerja sama dengan bagian Layanan Mitra usaha; dan

3) Melakukan sosialisasi seluruh produk KJKS atau UJKS Koperasi

dan melakukan upaya kerjasama atau sindikasi dengan

pihak/lembaga lainnya.

c. Tanggung Jawab Staf Pemasaran:

1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai

dengan proses yang sebenarnya;

Page 75: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

56

2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat dan

lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam

rapat komite;

3) Memastikan proses penyimpanan dana telah dilakukan dengan tepat

dan lengkap serta sesuai dengan sistem dan prosedur yang dimiliki;

4) Membantu terselesaikannya pembiayaan bermasalah;

5) Melihat peluang dan potensi pasar yang ada dalam upaya

pengembangan pasar (funding dan financing); dan

6) Melakukan monitoring atas ketepatan alokasi dana serta ketepatan

angsuran pembiayaan mitra.

d. Tugas-Tugas Pokok Staf Pemasaran:

1) Memastikan seluruh pengajuan pembiayaan telah diproses sesuai

dengan proses yang sebenarnya:

a) Melayani pengajuan pembiayaan dan memberikan penjelasan

mengenai produk pembiayaan;

b) Melakukan pengumpulan informasi mengenai calon mitra

melalui kegiatan wawancara dan on the spot (kunjungan

lapangan) baik tempat usaha maupun jaminannya; dan

c) Mengupayakan kelengkapan syarat yang dibutuhkan dari calon

mitra.

2) Memastikan analisis pembiayaan telah dilakukan dengan tepat dan

lengkap sesuai dengan kebutuhan dan mempresentasikan dalam rapat

komite:

Page 76: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

57

a) Membuat analisis pembiayaan secara tertulis dari hasil

wawancara dan kunjungan lapangan; dan

b) Memberikan penjelasan secara jelas dan lengkap atas pertanyaan

dan saran peserta komite.

3) Membantu terselesaikannya pembiayaan bermasalah:

a) Melakukan analisis bersama Kabag. Pemasaran dan Staf

Penagihan atas pembiayaan-pembiayaan yang bermasalah; dan

b) Membantu proses penyelesaian pembiayaan bermasalah.

4) Melihat peluang dan potensi yang ada dalam upaya pengembangan

pasar.

5) Melakukan monitoring atas ketepatan alokasi dana serta ketepatan

angsuran pembiayaan mitra.

e. Wewenang Staf Pemasaran:

1) Memberi usulan untuk pengembangan pasar kepada Manajer KJKS;

2) Menentukan target funding dan financing bersama dengan Manajer

KJKS ;

3) Ikut menentukan dan mengatur agenda rapat di bagian pemasaran;

dan

4) Melakukan koordinasi dengan Staf Penagihan untuk target

penyelesaian pembiayaan bermasalah.

9. Administrasi Pembiayaan

a. Identitas Jabatan:

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

Page 77: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

58

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Pemasaran

b. Fungsi Administrasi Pembiayaan:

Mengelola administrasi data mitra usaha, melakukan proses pembiayaan

mulai dari pencairan hingga pelunasan, membuat akad-akad dan surat -

surat perjanjian lain.

c. Tanggung Jawab Administrasi Pembiayaan

1) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping);

2) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan;

3) Pengarsipan jaminan pembiayaan;

4) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan;

5) Penyiapan kupon dan kontrol terhadap kupon;

6) Pembuatan laporan pembiayaan sesuai dengan periode laporan;

7) Membuat surat teguran dan peringatan kepada mitra yang akan dan

telah jatuh tempo;

8) Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain;

9) Pemeliharaan arsip–arsip dari pengajuan sampai terealisir

pembiayaan; dan

10) Selalu mengontrol masa berlaku persyaratan administrasi pemohon

(KTP, Izin Usaha, Sewa Kios/Toko dan lain-lain).

d. Tugas-Tugas Pokok Administrasi Pembiayaan

1) Penyiapan administrasi pencairan pembiayaan (dropping) dan

melakukan proses dropping.

2) Pengarsipan seluruh berkas pembiayaan.

Page 78: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

59

3) Pengarsipan jaminan pembiayaan.

4) Penerimaan angsuran dan pelunasan pembiayaan.

5) Membantu pengisian setoran dari kolektor dan meneliti setoran yang

masuk sesuai dengan jumlah kupon yang dikeluarkan.

6) Pembuatan laporan pembiayaan sesuai dengan periode laporan

7) Membuat laporan pembiayaan bulanan yang terdiri dari.

8) Membuat surat teguran dan peringatan kepada mitra yang akan dan

telah jatuh tempo.

9) Membuat surat-surat perjanjian dengan pihak lain.

e. Wewenang Administrasi Pembiayaan:

1) Memberikan nomor rekening mitra pembiayaan;

2) Melakukan pengamanan atas data-data pembiayaan serta arsip-arsip

pendukung;

3) Mengeluarkan laporan resmi mengenai perkembangan pembiayaan

atas persetujuan Manajer KJKS atau UJKS Koperasi;

4) Tidak memberikan berkas/arsip kepada pihak-pihak yang tidak

berkepentingan; dan

5) Ikut memberikan kontribusi/ usulan dalam rapat komite.

10. Staf Penagihan

a. Identitas Jabatan:

Unit Kerja : Bagian Pemasaran

Posisi dalam Organisasi : Di bawah Kabag. Pemasaran

b. Fungsi Staf Penagihan:

Page 79: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

60

1) Melakukan penagihan terhadap angsuran/pembayaran pembiayaan

baik untuk mitra usaha yang tidak bermasalah maupun yang

bermasalah serta melakukan pengambilan terhadap mitra usaha

funding; dan

2) Memberikan jalan keluar dan langkah-langkah penyelesaian bagi

mitra usaha yang bermasalah serta melakukan tindakan penarikan,

penyitaan, penjualan jaminan dan lain-lain yang berhubungan

dengan aspek hukum.

c. Tanggung Jawab Staf Penagihan

1) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai

dengan waktunya;

2) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan

dana yang disetorkan ke KJKS; dan

3) Menyelesaikan pembiayaan yang bermasalah.

d. Tugas-Tugas Pokok Staf Penagihan

1) Memastikan angsuran yang harus dijemput telah ditagih sesuai

dengan waktunya:

a) Membuat rencana/jadwal penagihan harian, mingguan dan

bulanan; dan

b) Menyiapkan peralatan administrasi yang dibutuhkan untuk

menjemput tabungan/angsuran pembiayaan.

2) Memastikan tidak ada selisih antara dana yang dijemput dengan

dana yang disetorkan ke KJKS

Page 80: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

61

a) Menghitung seluruh uang yang dijemput;

b) Membuat daftar angsuran seluruh mitra yang menyetorkan

uangnya;

c) Menyerahkannya kepada Teller, dan memastikan seluruh

setoran tidak ada yang tertinggal dan tidak terjadi selisih antara

catatan dengan uang yang diserahkan;

3) Membantu memberikan jalan keluar dan solusi bagi mitra usaha

yang bermasalah, melakukan penjualan jaminan, dan upaya-upaya

lainnya baik secara kekeluargaan maupun hukum yang berlaku.

e. Wewenang Staf Penagihan:

1) Menerima setoran dana atas nama KJKS terhadap mitra-mitra

pembiayaan maupun mitra penabung (sesuai dengan kebijakan yang

ada); dan

2) Melakukan tindakan-tindakan yang berhubungan dengan aspek

hukum terhadap mitra yang bermasalah.

F. Produk-Produk BMT Syamil

1. Penghimpunan Dana

a. Simpanan Pokok Khusus ( Si Pokus)

b. Simpanan Umum Islam (Si Umi)

Simpanan yang bisa diambil sewaktu-waktu. Setoran awal

minimal Rp. 10.000,00 dan setoran selanjutnya minimal Rp. 5.000,00.

Page 81: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

62

c. Simpanan Mandiri Persiapan (Si Mapan)

Simpanan dengan nisbah (30:70), terdapat beberapa produk

simpanan mandiri persiapan, yaitu:

1) Si Didik

Merupakan simpanan untuk persiapan, dan pengambilannya sesuai

kenaikan kelas, atau pergantian semester.

2) Si Qurban

Merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk Quban.

Pengambilan simpanan sebulan sebelum hari Raya Idhul Qurban.

3) Si Haji

Merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk menunaikan

ibadah Haji.

4) Si Pensi

Merupakan simpanan khusus yang dipersiapkan untuk tabungan

pensiun/ hari tua.

d. Jimpitan

1) Jimpitan Sadranan merupakan simpanan untuk persiapan Nyadran

2) Jimpitan Lebaran merupakan simpanan untuk persiapan Lebaran.

e. Simpanan Investasi (Si Vesta)

1) Investasi Berjangka Semakin Membawa Untung (Si Jaka Sembung)

Page 82: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

63

Merupakan simpanan berjangka waktu 3, 6, & 12 bulan serta

mendapat bagi hasil. Setoran awal minimal Rp. 1.000.000,00. Bagi

hasil untuk 3 bulan (35:65), 6 bulan (40:60), 12 bulan (45:55)

2) Investasi Berkah (Si Berkah)

Merupakan simpanan yang telah ditentukan penyalurannya

pada suatu unit usaha tertentu sesuai kehendak penyimpan.

3) Investasi Peduli (Si Dul)

Merupakan simpanan yang telah ditentukan penyalurannya

pada suatu unit usaha tertentu sesuai kehendak penyimpan untuk

kepentingan sosial/kepedulian.

4) Investasi Pendidikan (Si ipin)

Merupakan simpanan yang dipersiapkan untuk kebutuhan

pendidikan dengan jangka waktu 1 s/d 15 tahun.

2. Pemberdayaan Dana

a. Pembiayaan Musyarakah

Merupakan kerjasama antara dua pihak untuk usaha dengan

modal dan pembagian hasil/keuntungan sesuai kesepakatan kedua belah

pihak.

b. Pembiayaan Mudharabah

Page 83: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

64

Merupakan modal usaha, BMT sebagai pemodal 100% dan

pembagian hasil/keuntungan sesuai kesepakatan antara kedua belah

pihak.

c. Pembiayaan Murabahah/ Jual Beli

Merupakan jual beli antara BMT dengan penjual/pembeli.

Pembayaran dilakukan berdasarkan jatuh tempo sesuai kesepakatan.

d. Pembiayaan Ba’I Bitsama Ajil (BBA)

Merupakan jual beli antara BMT dengan penjual/pembeli dengan

sistem pembayaran diangsur sesuai kesepakatan.

e. Pembiayaan Ijarah

Merupakan sewa menyewa antara BMT dengan anggota.

f. Pembiayaan Talangan Haji

Merupakan pembiayaan untuk Talangan Haji.

g. Rahn

Merupakan gadai dengan system Syariah.

h. Qardhul Hasan

Qardh sebagai salah satu bentuk pembiayaan pada BMT Syamil

Ampel secara umum diartikan sebagai kegiatan meminjamkan uang

tanpa memungut imbalan apapun. Sistem pembiayaan qardh yang

diberikan peminjam tidak dikenakan bunga, tetapi hanya mengembalikan

Page 84: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

65

pinjaman, hal ini merupakan sesuatu yang sangat berbeda dengan system

lembaga keuangan konvensional.

Dari beberapa produk pembiayaan yang ditawarkan oleh BMT

Syamil, semuanya diaplikasikan dalam pembiayaan yang diajukan anggota

sesuai kegunaannya, akan tetapi yang sering digunakan adalah akad

murabahah dan ijarah. Besarnya margin/nisbah ditentukan bersama antara

anggota dan pihak BMT, anggota diperbolehkan menawar margin yang

ditetapkan BMT. Berikut adalah syarat pengajuan produk pembiayaan yang

ditawarkan oleh BMT Syamil:

a. Mengisi formulir pengajuan dilampiri dengan fotocopy:

1) KTP (Suami atau Istri )

2) Kartu Keluarga (KK )

3) Surat Nikah

4) Rekening Listrik atau PAM atau Telepon

5) Ijin Usaha ( SIU,TDP, NPWP )

6) Slip Gaji (Karyawan dan Pegawai )

7) Agunan yang akan dijaminkan

b. Bersedia menjadi anggota BMT

c. Menyerahkan anggunan atau jaminan (berupa BPKB, Seartifikat Tanah,

dll ).

d. Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan benar dan bersedia

disurvei.

Page 85: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

66

Secara umum prosedur pembiayaan di BMT Syamil Ampel sama,

yaitu :

a. Calon nasabah mengajukan surat permohonan pembiayaan kepada BMT

dengan sudah dilengkapi dengan berkas-berkas persyaratan yang telah

ditentukan.

b. Customer service yang berwenang memeriksa berkas-berkas apakah

sudah lengkap dan layak.

c. Apabila berkas telah layak maka dibuatkan nomor registrasi

d. Account Office memeriksa kelayakan berkas, agunan atau jaminan serta

melakukan survei kepada calon nasabah secara langsung.

e. Apabila tidak layak maka permohonan pembiayaan ditolak, namun

apabila layak maka proses selanjutnya adalah analisis pembiayaan

menurut anggunan atau jaminan yang diberikan nasabah, yaitu dengan

mentaksir harga jual barang anggunan atau jaminan dan mengambil 70%

dari harga barang anggunan yang bisa disetujui sebagai jumlah nominal

pembiayaan.

f. Memorandu pembiayaan

g. Komite pembiayaan

h. Pencairan

Page 86: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

68

BAB IV

ANALISIS DATA

A. Prosedur pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Syamil Ampel

Dari hasil penelitian yang penulis lakukan tentang prosedur dalam

produk qardhul hasan di BMT Syamil Ampel, melalui wawancara dengan

manajer Ibu Sumiyati, S.Hi serta admin dan teller, Ibu Fitri Yunia Romadhoni

pada hari Kamis, 22 Juni 2017. Disampaikan bahwasanya pembiayaan qardhul

hasan adalah salah satu produk yang sumber dananya berasal dari ZIS dan hasil

keuntungan 2,5 %. Pembiayaan tersebut ditujukkan kepada anggota yang sudah

memiliki SPK (Simpanan Pokok Khusus) juga kepada anggota yang benar-

benar membutuhkan dana qardhul hasan. Berikut adalah prosedur pembiayaan

Qardhul Hasan di BMT Syamil Ampel:

1. Prosedur Permohonan PembiayaanQardhul Hasan

Mengisi formulir dan menandatangani menjadi anggota BMT

Syamil Ampel. Pemohon pembiayaan yang inti adalah modal yang

diperlukan anggota. Anggota pembiayaan yang mengajukan permohonan

harus memenuhi persyaratan sebagai berikut:

a. Mengisi formulir pengajuan dilampiri dengan fotocopy:

1) KTP (Suami atau Istri)

2) Kartu Keluarga (KK)

3) Surat Nikah

4) Rekening Listrik atau PAM atau Telepon

Page 87: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

69

5) Ijin Usaha (SIUP,TDP, NPWP)

6) Slip Gaji (Karyawan dan Pegawai)

7) Agunan yang akan dijaminkan

b. Bersedia menjadi anggota BMT Syamil Ampel

c. Menyerahkan anggunan atau jaminan (berupa BPKB, Sertifikat

Tanah, dll).

d. Memberikan informasi yang dibutuhkan dengan benar dan bersedia

disurvei.

2. Prosedur Realisasi Pembiayaan Qardhul Hasan

Secara umum prosedur pembiayaan Qardhul Hasan di BMT

Syamil Ampel sama dengan pembiayaan lainnya, yaitu setelah sesuai

dengan prosedur yang ditentukan sebagai berikut:

a. Calon nasabah mengajukan surat permohonan pembiayaan kepada

BMT Syamil dengan sudah dilengkapi dengan berkas-berkas

persyaratan yang telah ditentukan.

b. Customer service yang berwenang memeriksa berkas-berkas apakah

sudah lengkap dan layak. Kategori layak menurut ukuran di BMT

Syamil Ampel sendiri itu dengan kesesuaian syarat yang berlaku dan

lengkap sesuai prosedur.

c. Apabila berkas telah layak maka dibuatkan nomor registrasi

d. Account Office memeriksa kelayakan berkas, agunan atau jaminan

serta melakukan survei kepada calon anggota penerima pembiayaan

qardhul hasan secara langsung. Survei biasanya dilakukan sebelum

Page 88: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

70

realisasi pembiayaan tersebut, kurang lebih 3 hari – seminggu. Survei

pembiayaan qarhul hasan di BMT Syamil Ampel biasanya prinsip

penilaian menggunakan unsur 5 C, yaitu:

1) Character

Penilaian terhadap karakter atau kepribadian calon penerima

pembiayaan qardhul hasan dengan tujuan untuk memperkirakan

kemungkinan bahwa pelanggan dapat memenuhi kewajibannya.

Mencari informasi dari keluarga, tetangga terdekat, informasi dari

pihak LKS pemberi pinjaman sebelumnya, survei lingkungan

dengan ketua RT, ibu PKK yang mengurusi keuangan, beberapa

orang dirasa perlu, dan juga interview langsung kepada calon

penerima pembiayaan qardhul hasan. Hal yang dapat diliat

karakter orang yaitu dari segi sifat, perilaku, kebiasaan yang ada

pada diri manusia.

2) Capacity

Penilaian secara subjektif tentang kemampuan penerima

pembiayaan qardhul hasan untuk melakukan pembayaran.

Kemampuan ini diukur dengan catatan presentasi penerima

pembiayaan qardhul hasan di masa lampau yang didukung

dengan pengamatan di lapangan atas pabrik atau toko dan metode

kegiatan lainnya. Dan juga dengan dilihat hasil gaji per bulannya

30% untuk angsuran dari total pembiayaan yang di ajukan.

Page 89: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

71

3) Capital

Penilaian terhadap kemampuan modal yang dimiliki oleh

calon penerima pembiayaan qardhul hasan, yang diukur dengan

memiliki pekerjaan tetap dengan catatan hasil yang didapatkan

mampu digunakan untuk membayar angsuran.

4) Collateral

Yaitu jaminan yang dimiliki calon penerima pembiayaan

qardhul hasan. Penilaian ini bertujuan untuk meyakinkan bahwa

jika suatu risiko kegagalan pembayaran terjadi, maka jaminan

dipakai pengganti dari kewajibannya. Cara mengukurnya dengan

jika jaminan dalam bentuk BPKB kendaraan dicek apakah masih

layak dan jika dalam bentuk sertifikat ilihat nilai jual dan posisi

tanah tersebut.

5) Condition

Bagian pembiayaan Baitut Tanwil harus melihat kondisi

perekonomian secara umum. Khususnya yang terkait dengan

usaha calon penerima pembiayaan qardhul hasan. Biasanya

pihak BMT melihat dari pengasilanya/ pemasukannya, selain itu

dilihat dari pengeluarannya untuk biaya keseharian. Seperti biaya

sekolah, pajak, pembayaran listrik, dan lain lain. Dengan ini

setelah pemasukan dikurangi pengeluaran apakah mencukupi.

Hal tersebut dilakukan karena keadaan eksternal usaha yang

Page 90: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

72

dibiayai mempunyai peranan yang sangat besar dalam

memperlancar usaha yang dibiayai.

Setelah Account Office memeriksa kelayakan berkas,

melaksanakan proses survei dan dinyatakan layak sesuai dengan prosedur

yang ditentukan, kemudian dilaksanakan akad qardhul hasan dan

pencairan pembiayaan. Ketentuannya sebagai berikut:

a. Proses Akad

1) Orang yang meminjamkan pinjaman (muqtaridh),

Pihak muqtaridh akad qardhul hasan ini bisa Manajer atau

marketing landing.

2) Pihak yang memberi pinjaman (muqridh),

Pihak muqridh yaitu anggota penerima dana qardhul hasan harus

datang, ketika tidak datang maka akad akan dilakukan ditempat

(dirumah).

3) Objek akad yang merupakan pinjaman yang dipinjamkan oleh

pemilik kepada pihak yang menerima pinjaman (dana/qardh),

antara Rp. 500.000,- sampai Rp. 1.000.000,- untuk setiap anggota.

Jangka pengembalian yang diberikan oleh pihak BMT bekisar 3

bulan saja.

4) Ijab qabul (sighat).

Akad yang digunakan adalah akad qardhul hasan campur

tangan BMT dan akad dikombinasi dengan wakalah. Anggota

Page 91: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

73

harus mengetahui semua ketentuan dan kesepakatan yang telah

tercapai.

b. Pencairan Pembiayaan

Setelah dilaksanakan akad qardhul hasan, dilanjutkan proses

pencairan. Selama ini pemberian pembiayaan dalam bentuk uang tunai.

Sesuai akad terdapat 2 jenis, yaitu akad terlebih dahulu baru dibayarkan

pihak BMT apabila pihak anggota berkehendak. Misalnya ketika

anggota melakukan pengajuan pembiayaan untuk dana pendidikan akad

dilangsungkan terlebih dahulu di BMT, pihak BMT marketing landing

melakukan pembayaran ke sekolah. Dan jika melalui akad wakalah

uang akan cair setelah anggota mendapatkan kwitansi dari pihak yang

bersangkutan. Misalnya jika dana tersebut digunakan untuk

pembayaran biaya rumah sakit anggota membayarkan dengan uang

tersebut kemudian kwitansi diberikan kepada pihak BMT sebagai bukti

pembayaran.

B. Upaya BMT Syamil Ampel dalam mewujudkan Good Corporate

Governance melalui pembiayaan Qardhul Hasan

Good Corporate Governance adalah rangkaian proses terstruktur yang

digunakan untuk mengelola serta mengarahkan atau memimpin bisnis dan

usaha usaha korporasi dengan tujuan untuk meningkatkan nilai-nilai

perusahaan serta kontinuitas usaha. Tujuannya adalah untuk menciptakan nilai

tambah bagi semua pihak yang berkepentingan (stakeholders). Meningkatkan

efisiensi, efektifitas, dan kesinambungan suatu organisasi yang memberikan

Page 92: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

74

kontribusi kepada terciptanya kesejahteraan. Sebagai upaya untuk

mewujudkan Good Corporate Governance tersebut, BMT Syamil Ampel dapat

melalui pembiayaan qardhul hasan. Pembiayaan qardhul hasan sendiri adalah

pinjaman kebajikan yang peruntukannya untuk masyarakat kalangan bawah

(duafa), yaitu masyarakat yang benar-benar membutuhkan pembiayan Qardhul

Hasan tersebut.

BMT Syamil Ampel menyadari bahwa BMT sebagai lembaga

keuangan mikro syariah menjalankan dua prinsip, yaitu Maal (Sosial) dan

Tamwil (Bisnis). Kedua prinsip tersebut harus dijalankan dengan seimbang,

bahkan porsi Maal-nya harus lebih besar. Salah satu upaya untuk

meningkatkan porsi Maal-nya tersebut adalah melalui pembiayaan Qardhul

Hasan yang diharapkan menciptakan nilai tambah bagi semua pihak yang

berkepentingan. Untuk mewujudkan hal tersebut, BMT Syamil Ampel

memperhatikan asas-asasGood Corporate Governance. Berikut adalah upaya

BMT Syamil Ampel dalam mewujudkan Good Corporate Governance melalui

pembiayaan Qardhul Hasan:

1. Fairness

Berdasarkan prinsip kewajaran, upaya yang dilakukan oleh BMT

Syamil Ampel demi kebaikan bersama, sebagaimana yang telah

disampaikan oleh admin dan teller (Ibu Fitria) berdasarkan pengertian

fairness yang ada di BMT adalah memberikan pelayanan yang sama sesuai

kepentingan anggota. Anggota yang mempunyai pembiayaan qardhul

hasan, tidak ada perbedaan antara pembiayaan kecil maupun besar, BMT

Page 93: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

75

juga tidak membandingkan antara pembiayaan bisnis menggunakan akad

murabahah, ba’i bitsaman ajil, musyarakah, mudharabah, dan ijarah,

dengan pembiayaan sosial yaitu menggunakan qardhul hasan. BMT

tersebut telah memperhatikan kepentingan seluruh anggota tanpa suatu

perbedaan perlakuan atau pelayanan.

2. Transparency

Berdasakan prinsip keterbukaan upaya yang dilakukan BMT

Syamil Ampel adalah keterbukaan antar sesama karyawan saja dan

sedangkan untuk pembiayaan qardhul hasan kepada anggota hanya

memperiotaskan kepada anggota tertentu sesuai ketentuan yang

diberlakukan di BMT Syamil Ampel. Ketentuan tersebut seperti:

a. Qardhul Hasan adalah pinjaman yang diberikan kepada nasabah

(mutaridh) yang memerlukan

b. Anggota Qardhul Hasan wajib mengembalikan jumlah pokok yang

diterima pada waktu yang telah disepakati bersama.

c. Biaya administrasi dibebankan kepada anggota.

d. BMT meminta jaminan kepada anggota Qardhul Hasan.

e. Anggota Qardhul Hasan dapat memberikan tambahan (sumbangan)

dengan suka rela kepada pihak BMT selama tidak diperjanjikan dalam

akad.

f. Jika nasabah tidak mampu mengembalikan sebagian atau seluruh

kewajibannya pada saat yang telah disepakati dan BMT telah

Page 94: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

76

memastikan ketidakmampuannya, BMT dapat memperpanjang

jangka waktu pengembalian.

Mengungkapkan informasi kepada anggota, berusaha

menyampaikan dengan jelas, mudah dimengerti bagi para anggota dan

pemegang saham secara tepat waktu. Lembaga menyampaikan laporan

yang berisi visi, misi, sasaran usaha, strategi lembaga, susunan,

kompensasi pengurus, anggota, tidak lupa hal yang paling penting untuk

disampaikan adalah laporan keuangan khususnya dana-dana sosial yang

diperuntukan untuk pembiayaan Qardhul Hasan. Laporan tersebut

biasanya diterbitkan dalam bentuk tertulis secara rinci. Mengenai

pembiayaan Qardhul Hasan khususnya keterbukaan yang diupayakan

terkait dengan akad pelaksanaan, kemudian perjanjian pengembalian,

jumlah yang dapat dipinjam oleh nasabah, hal tersebut dilakukan secara

transparan tanpa ada yang ditutupi antara nasabah dan pengelola. Hanya

saja untuk nama dan alamat penerima dana qardhul hasan tidak

disampaikan karna itu adalah salah satu rahasia BMT Syamil Ampel yang

sangat dijaga erat keamanannya.

3. Responsibility

Berdasakan prinsip tanggung jawab upaya BMT Syamil Ampel

yaitu menjaga kelangsungan pembiayaan Qardhul Hasan, BMT

senantiasa berhati-hati dalam memberikan pinjaman dana kebajikan

tersebut meskipun prosedur telah dilakukan namun berhati-hati sangat

penting demi keselamatan BMT. Pihak BMT juga berupaya menjamin

Page 95: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

77

kenyamanan anggota untuk menitipkan agunan sebagai jaminan

pembiayaan tersebut sesuai ketentuan yang berlaku. BMT berupaya

memberikan bantuan pembiayaan tersebut kepada anggota yang benar-

benar membutuhkan. Dengan adanya penyaluran dana Qardhul Hasan,

BMT dapat dikatakan memiliki tata kelola yang baik sehingga dapat

memberikan manfaat ekonomi dan sosial terhadap masyarakat dan

lingkungan. Selain itu melalui pembiayaan qardhul hasan BMT dapat

memaksimalkan dana ZIS yang kemudian disalurkan untuk kaum duafa

yang benar-benar membutuhkan dan dapat dikatakan sebagai tanggung

jawab sosial BMT untuk meningkatkan usaha produktif, perekonomian

kaum duafa.

4. Accountability

Berdasakan prinsip akuntabilitas upaya BMT Syamil Ampel untuk

dapat mempertanggung jawabkan kembalinnya dana yang dingunakan

untuk pembiayaan qardhul hasan, yaitu dengan cara melakukan

penagihan, peringatan lisan dan pemberian SP. Penagihan dilakukan setiap

waktu yang telah disepakati jika calon pembiayaan qardhul hasan tidak

sanggup membayar angsuran ke kantor. Peringatan lisan dilakukan jika

penagihan masih belum mencukupi. Kemudian dilakukan dengan

memberikan SP 1-3 jika masih belum sanggup membayar. Dengan begitu

pengelola BMT dapat secara maksimal mengelola simpanan maupun

pembiayaan, dalam hal ini khususnya pembiayaan qadhul hasan dapat

dimaksimalkan dan tepat sasaran.

Page 96: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

78

5. Commitment

Sebagai suatu keadaan dimana seseorang karyawan memihak

organisasi tertentu serta tujuan dan keinginan untuk mempertahankan

keanggotaannya dalam organisasi tersebut. Keterlibatan pekerjaan yang

tinggi berati memihak pada pekerjaan tertentu seorang inividu, sementara

commitment organisasi yang tinggi berati memihak kepada yang merekrut

indiviu tersebut. Dalam Lembaga Keuangan Syariah pengelola merupakan

tenaga profesional yang berhadapan langsung dengan anggota. Dari pihak

BMT memiliki komitmen untuk menyalurkan pembiayaan qardhul hasan,

mengoptimalkan pembiayaan Qardhul Hasan tersebut dan tepat sasaran.

Komitmen BMT Syamil Ampel dalam menyalurkan pembiayaan Qardhul

Hasan dapat dilihat di tabel di bawah ini:

Tabel 4.1.

Realisasi Pembiayaan Qardhul Hasan

No Tahun Jumlah nasabah pengajuan pembiayaan

Qardhul Hasan

1 2014 1

2 2015 3

3 2016 3

4 2017 -

Sumber: Data yang diolah, 2017

Berdasarkan dari tabel diatas bahwasannya yang meperoleh

pembiayaan qardhul hasan hanya beberapa 1-3 orang per tahunnya.

Menurut Ibu Sumiyati, S.Hi selaku Manajer BMT Syamil Ampel

Page 97: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

79

mengungkapkan bahwa sedikitnya jumlah anggota yang mendapatkan

kesempatan pembiayaan qardhul hasan karena ketersediaan dana yang

terbatas, oleh karena itu pembiayaan tersebut bukanlah termasuk produk

yang ditawarkan oleh pihak BMT kepada semua orang. Hanya dari pihak

BMT lah yang dapat menentukan siapakah yang pantas mendapatkan

pembiayaan qardhul hasan, seperti:

a. Anggota yang benar benar tidak mampu

b. Anggota yang membutuhkan

c. Digunakan untuk biaya pendidikan dan biaya rumah sakit.

d. Kaum dhuafa

C. Kendala yang dihadapi BMT Syamil Ampel dalam rangka mewujudkan

Good Corporate Governance melalui pembiayaan Qardhul Hasan

Sebagai upaya untuk mewujudkan Good Corporate Governance, BMT

Syamil Ampel dapat melalui pembiayaan Qardhul Hasan. Akan tetapi dalam

mewujudkan hal tersebut terdapat beberapa kendala, pada umunya kendala yang

dihadapi BMT Syamil Ampel sama dengan lembaga keuangan mikro syariah

dalam penyaluran pembiayaan. Berikut adalah kendala-kendala yang dihadapi

BMT Syamil Ampel dalam rangka mewujudkan Good Corporate Governance

melalui pembiayaan Qardhul Hasan:

1. Pembiayaan Macet

Kredit merupakan penyediaan uang atau tagihan yang dapat

dipersamakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam

meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam

Page 98: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

80

untuk melunasi hutang setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bagi

hasil. Kredit macet merupakan kredit yang mengalami kesulitan pelunasan

akibat adanya faktor atau unsur kesenganjaan atau karena kondisi luar

kemampuan debitur. Berdasarkan pengertian tersebut di BMT Syamil

Ampel mengalami kredit macet pada beberapa nasabah disebabkan karena

tidak mampu mengembalikan pembiayaan yang sudah diberikan BMT

Syamil Ampel. Karena tidak sanggup membayar pokok pinjaman dana

Qardhul Hasan. Anggota mengalami krisis ekonomi usaha yang tidak

berkembang hingga mengalami gulung tikar. Problem keluarga, misalnya

perceraian, kematian, sakit yang berkepanjangan, atau pemborosan dana.

2. Ketersediaan Dana

Ketersediaan dana merupakan salah satu sektor pendukung untuk

kelangsungan suatu LKS. Sumber dana dapat diperoleh dari bagian modal

LKS, keuntungan yang disisihkan 2,5%, individu yang mempercayakan

penyaluran infaqnya, dana ZIS. Dana yang seharusnya disalurkan dari BMT

Syamil Ampel ke anggota pembiayaan lain terganggu, serta berkurangnya

dana yang ditargetkan bisa membantu lebih banyak lagi peminjam yang

memerlukan. Karna sumber dana ZIS itu sendiri hanya berasal dari

pendapatan BMT 2,5 %, pengelolanya pun juga hanya pengelola BMT itu

sendiri bukan dari pengelola yang khusus dana Qardhul Hasan. Susahnya

penagihan para anggota yang kebanyakan tidak sanggup membayar.

Cara meminimalisir kendala tersebut oleh BMT Syamil Ampel dapat

dilakukan sebagai berikut:

Page 99: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

81

1. Kredit Macet

a. Melakukan survei sebelum terealisaikan pencairan pembiayaan qadhul

hasan dengan menggunakan unsur 5 C.

b. Mencari data usaha calon peminjam dana Qardhul Hasan.

c. Penagihan secara berkala

Penagihan secara lisan, penagihan dengan pemberian SP 1-3,

pemberitahuan peringatan penyitaan jaminan.

2. Ketersediaan Dana

a. Pihak BMT melakukan pendampingan pendanaan.

Contoh: ada anggota yang mengajukan pembiayaan qardhul hasan,

kemudian setelah anggota tersebut telah memenuhi syarat sesuai

prosedur. Pihak BMT melakukan pendampingan pendanaan, yaitu

dengan cara selalu mengawasi, membimbing dan mengarahkan. Agar

tidak menyalahgunakan dana tersebut.

b. Meningkatkan penghasilan keuntungan dari produk lain sehingga dapat

menanggulangi ketersediaan dana tersebut.

Page 100: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

82

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

1. Prosedur pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Syamil Ampel

Pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Syamil Ampel merupakan salah

satu produk yang sumber dana berasal dari ZIS dan hasil keuntungan 2,5 %.

Ditujukka kepada anggota yag memiliki SPK (Simpanan Pokok Khusus)

juga kepada anggota yang benar benar tidak mampu. Prosedur permohonan

pembiayaan Qardhul Hasan: a) mengisi formulir pengajuan dengan

dilampiri fotocopy (KK,KTP,Surat Nikah, Rekening Listrik, Ijin Usaha,

Slip Gaji, Agunan), b) bersedia menjadi anggota BMT Syamil Ampel, c)

menyerahkan anggunan dan bersedia di survei. Dengan realisasi

pembiayaan Qardhul Hasan kurang lebih 3hari – seminggu setelah

dilakukan survei. Pinjaman yang diberikan antara Rp. 500.000,- sampai Rp.

1.000.000,- untuk setiap anggota, dengan jangka waktu pengembalian tiga

bulan.

2. Upaya BMT Syamil Ampel dalam mewujudkan Good Corporate

Governance melalui pembiayaan Qardhul Hasan.

Pembiayaan Qardhul Hasan yang diharapkan mampu menciptakan

nilai tambah bagi semua pihak yang berkepentingan. Untuk mewujudkan

hal tersebut BMT Syamil Ampel memperhatikan asas Good Corporate

Governance yaitu: a) fairness, tidak ada perbedaan perlakuan atau

pelayanan yang diberikan kepada para anggota penerima pembiayaan

Page 101: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

83

qardhul hasan, b) transparency, keterbukaan antar karyawan saja, c)

responsibility, menjamin kenyamanan anggota menitipkan agunan sebagai

jaminan, d) accountability, ukuran kinerja di BMT, e) commitment,

menyalurkan dan mengoptimalkan pembiayaan qardhul hasan.

3. Kendala yang dihadapi BMT Syamil Ampel dalam rangka

mewujudkan Good Corporate Governance melalui pembiayaan Qardhul

Hasan.

a. Pembiayaan macet, anggota mengalami krisis ekonomi, usaha yang

tidak berkembang.

b. Ketersediaan dana, sumber dana hanya bersumber dari ZIS.

B. Saran

Berdasarkan temuan dan kesimpulan yang telah penulis paparkan,

kiranya penulis dapat menyampaikan saran atas pelaksanaan progam

pengelolaan dana qardhul hasan sebagai perbaikan kedepannya, yaitu:

1. Sebaiknya pihak BMT lebih banyak melakukan pengawasan dan

pendampingan terhadap anggota penerima pembiayaan qardhul hasan

baik dari segi pengelolaan maupun segi mental. Segi mental bagaimana

anggota penerima pembiayaan qardhul hasan bisa menghadapi keadaan

untuk dapat melunasi angsuran, hingga dapat meningkatkan

perekenomian.

2. Para anggota yang memiliki usaha kecil maupun yang bekerja hendaklah

mengembangkan usahanya dan mengelola ekonomi dengan baik agar tidak

terjadi besar pasak daripada tiang.

Page 102: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

84

3. Untuk pihak BMT hendaklah mengalokasikan dana qardhul hasan kepada

para calon anggota penerima pembiayaan qardhul hasan.

4. Peningkatkan hasil pendapatan BMT agar penyaluran dana qardhul hasan

dapat merata ke kalangan masyarakat yang tidak mampu di sekitar lokasi.

C. Kritik

4. Lebih mengoptimalkan dalam penyaluran qardhul hasan.

5. Kurangnya transparansi pada pengelolaan qardhul hasan.

Page 103: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

84

DAFTAR PUSTAKA

SUMBER BUKU

Abdullah, Mal An. 2010. Corporate Governance Perbankan Syariah diIndonesia.

Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Ascarya,2011.Akad dan Produk Bank Syariah. Jakarta. Rajawali Press.

Asiyah, Binti Nur. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syaria. Yogyakarta.

Sukses.

Endraswati, Hikmah. 2006. Corporate Gorvenance. Salatiga: STAIN Saltiga Press.

Hetifah, Sumarto. 2003. Inovasi, Partisipasi, dan Good Governance. Jakarta:

Yayasan Obor Indonesia.

Manan, M. Abdul. 1993. Islamic Economic Theory and Practice, Terjemahan M.

Nastangin. Yogyakarta: Dana Bakti Wakaf

Muhammad. 2000. Sistem dan Prosedur Operasional Bank Syariah. Yogyakarta:

UII Press.

Muhammad. 2005. Manajemen Bank Syariah, Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Noor, Juliansyah. 2014. Analisis Data Penelitian Ekonomi & Manajemen. Jakarta:

PT Grasindo.

Ridwan, Muhammad. 2008. Konstruksi Bank Syariah Indonesia. Yogyakarta:

Pustaka SM.

Nur, Asiyah Binti. 2014. Manajemen Pembiayaan Bank Syariah. Yogyakarta:

Teras.

Perwataatmadja, H.karmaen,H. Muhammad Syafii Antonio. 1992. Apa dan

Bagaimana Bank Islam. Yogyakarta: Dana Bhakti Wakaf.

Sumitro, Warkum. 2004. Asas-asas Perbankan Islam dan Lembaga-lembaga

Terkait (BAMUI, Tafakul dan Pasar Modal Syariah). Jakarta: Raja

Grafindo Persada.

Tangkilisan, Hessel Nogi S. 2003.Mengelola Kredit Berbasis Good Corporate

Governance. Yogyakarta: Penerbit Balairung & Co.

Yunus, Jamal Lulail. 2009. Manajemen Bank Syariah Mikro. Malang: UIN-Malang

Press.

Page 104: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

85

Zarkasyi, Moh Wahyudin. 2008. Good Corporate Governance Pada Badan

Usaha Manufaktur, Perbankan, dan Jasa Keuangan Lainnya. Bandung:

Alfabeta.

SUMBER TA, SKRIPSI, JURNAL

Adnan,Muhammad Akhyar. 2006. “Evaluasi Non Perfoming Loan (NPL) Pinjaman

Qardhul Hasan (Studi Kasus di BNI Syariah Cabang Yogyakarta)”. Jurnal

JAAI. Vol. 10 No. 2. 155 – 171.

Andini, Siti Nur Mutia.2011. “Pengelolaan Dana Qardhul Hasan Terhadap

Pmberdayaan Masyarakat Kampung Suka Mulya”.Skripsi. UIN Syarif

Hidayatullah.

Hakim, Abdul dan Heru Sulistyo. 2013. “Model Pembiayaan Pedagang Kaki Lima

(PKL) Melalui Qardhul Hasan”. Junal Riptek. Vol. 7, No. 1, 39-4.

Megasar, Zunita. 2016. “Analisis Pembiayaan Qardhul Hasan di BMT Karisma

Magelang”. Tugas Akhir:IAIN Salatiga.

Putriyana. 2016. “Analisis Pembiayaan Qardhul Hasan pada PT BANK SYARIAH

MANDIRI (BSM) KC UNGARAN”. Tugas Akhir: IAIN Salatiga.

Retno & Danies Priantinah, 2012. “PENGARUH GOOD CORPORATE

GOVERNANCE DAN PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL

RESPONSIBILITY TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (STUDI

EMPIRIS PADA PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA

EFEK INDONESIA PERIODE 2007-2010)” . Jurnal Nominal Vol. I. No.

I. 84-103

Rodiatin, Siti. 2010. “Analisa Pembiayaan Qardhul Hasan pada BMT Aman

Salatiga”. Tugas Akhir. IAIN Salatiga.

Setiadi, Muhammad Najib. 2012. “Analisis Akad Pembiyaan Qardh di BMT

Mandiri Getasan”. Tugas Akhir. IAIN Salatiga.

Page 105: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah

84

LAMPIRAN

Page 106: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah
Page 107: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah
Page 108: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah
Page 109: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah
Page 110: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah
Page 111: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah
Page 112: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah
Page 113: ANALISIS PEMBIAYAAN QARDHUL HASAN DALAM RANGKA …e-repository.perpus.iainsalatiga.ac.id/2470/1/TA DWI RAHAYU 201-14-034.pdf · pembiayaan pada lembaga keuangan yang berbasis syariah