analisis kesulitan yang dialami guru kelas …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · di...

13
ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS BAWAH DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN TEMATIK DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Naskah Publikasi Ilmiah Oleh : KHOIROTUN NISA’ A 510 090 036 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013

Upload: hoangdieu

Post on 28-Jul-2018

236 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS BAWAH

DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN TEMATIK

DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Naskah Publikasi Ilmiah

Oleh :

KHOIROTUN NISA’

A 510 090 036

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

2013

Page 2: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh
Page 3: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

ABSTRAK

ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS BAWAH

DALAM MENERAPKAN PEMBELAJARAN TEMATIK

DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG

TAHUN PELAJARAN 2012/2013

Khoirotun Nisa’, A. 510090036, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar,

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta,

2013, 211 halaman

Penelitian ini bertujuan untuk mendiskripsikan kesulitan yang dialami guru

kelas bawah dalam menerapkan pembelajaran tematik. Jenis penelitian ini adalah

kualitatif deskriptif. Subjek penelitian adalah guru kelas bawah yaitu guru kelas satu,

dua dan tiga SD Negeri Wonotunggal 03 Batang. Teknik pengumpulan data dilakukan

melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan

secara deskriptif kualitatif dengan pengumpulan data, reduksi data, penyajian data

dan penarikan kesimpulan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran di kelas

bawah SD Negeri Wonotunggal 03 Batang belum melaksanakan pembelajaran

tematik. Hal tersebut dikarenakan guru mengalami kesulitan dalam menerapkan

pembelajaran tematik. Ada perbedaan kesulitan yang dialami masing-masing guru.

Kesulitan guru kelas satu dan tiga adalah pada pemetaan SK, KD, dan indikator

dengan tema, RPP, silabus, pengembangan jaringan tema, soal evaluasi, media, cara

mengajar, pemahaman siswa dengan pembelajaran tematik. Sedangkan untuk guru

kelas dua kesulitan dalam membuat media tematik. Faktor penyebab kesulitan yang

dialami guru kelas bawah dalam menerapkan pembelajaran tematik di SD Negeri

Wonotunggal 03 Batang adalah karena kurangnya sosialisasi pemerintah tentang

pembelajaran tematik; sarana prasarana pembelajaran tematik sangat tidak

memadai karena belum adanya buku tematik, jadwal tematik, soal tes tematik, dan

rapot tematik dan juga kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan metode

pembelajaran dan membuat media. Upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk

menyelesaikan masalah tersebut adalah dengan menghubungkan mata pelajaran di

buku pegangan yang masih mata pelajaran, bertanya dengan guru kelas bawah yang

lain, mengikuti studi banding yaitu melihat pembelajaran tematik di SD lain, sharing

dengan teman-teman kendala apa yang ada di pembelajaran tematik dalam forum

KKG, berkonsultasi dan mencari narasumber yang dianggap mampu yang telah

benar-benar mengikuti penataran untuk mengatasi masalah, mencari buku pedoman

dan buku tematik di kota Batang dan Pekalongan, dan sekolah sudah mengusulkan ke

pengawas untuk meminta buku pedoman pembelajaran tematik namun jawabannya

menunggu dari pemerintah pusat.

Kata kunci: guru kelas bawah, pembelajaran tematik

Page 4: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

A. PENDAHULUAN

Menurut panduan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP),

pengelolaan kegiatan pembelajaran pada kelas awal yaitu kelas satu, dua dan tiga

Sekolah Dasar dalam mata pelajaran dan kegiatan belajar pembiasaan dilakukan

dengan menggunakan model pembelajaran tematik dan diorganisasikan

sepenuhnya oleh sekolah/madrasah (Rusman. 2012: 249). Model pembelajaran

tematik tersebut merupakan salah satu model yang diperlukan untuk membantu

sekolah dalam melaksanakan Standar Isi (Peraturan Mendiknas No.22 Tahun

2006) dan Standar Kompetensi Lulusan (Peraturan Mendiknas No.23 Tahun

2006).

Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang terpadu dan bermakna

karena disesuaikan dengan tahap perkembangan belajar anak SD. Menurut Piaget

(dalam Widodo dkk: 3) perkembangan belajar anak pada usia Sekolah Dasar (7-

11 tahun) berada pada tahap operasional konkret. Pada rentang usia ini salah satu

tingkah laku anak yang tampak yaitu masih berfikir atas dasar pengalaman

kongkret/nyata. Perkembangan anak pada usia ini bersifat holistik (melihat

segala sesuatu sebagai suatu keutuhan) terpadu dengan pengalaman dan

lingkungannya. Pembelajaran tematik merupakan pembelajaran yang terpadu

karena dimulai dengan mengangkat sebuah tema. Tema disini bersifat holistik

dan terpadu karena memadukan beberapa mata pelajaran ke dalam suatu wadah

yang utuh yaitu tema. Tema yang diangkatpun disesuaikan dengan kejadian yang

dialami oleh siswa. Hal tersebut akan menimbulkan pembelajaran yang

bermakna karena siswa mengalami sendiri pengalaman tersebut.

Berdasarkan penjelasan diatas, sudah jelas bahwa pembelajaran tematik

memang cocok dilaksanakan di kelas bawah untuk sekolah dasar dan diwajibkan

oleh Pemerintah, tetapi untuk pelaksanaannya belum terealisasikan. Hasil

wawancara yang dilakukan peneliti dengan kepala sekolah SD Negeri

Wonotunggal 03 Batang menyebutkan bahwa pembelajaran tematik sangatlah

sulit dilaksanakan oleh guru kelas awal yaitu guru kelas satu, dua dan tiga SD

Page 5: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

Negeri Wonotunggal 03 Batang. Mereka masih merasa kesulitan baik dari

perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pembelajaran. Hal tersebut dikarenakan

kurangnya sosialisasi dari pemerintah mengenai pembelajaran tematik sehingga

menjadi penyebab utama ketidak pahaman guru mengenai pembelajaran tematik

ini.

Sosialisasi dari pemerintah mengenai pembelajaran tematik pada saat

sekarang ini dirasakan sangat kurang dan tidak merata. Hal ini dapat terlihat dari

sistem penataran. Pemerintah hanya menunjuk satu orang guru untuk mewakili

guru sekecamatan. Terkadang guru yang ditunjuk juga monoton hanya berpusat

pada satu orang saja. Jadi, tidak ada kesempatan untuk guru lain mendapat

pengalaman penataran. Masalah terbesarnya adalah guru yang menjadi

perwakilan tersebut sering tidak paham dengan ilmu yang telah di berikan saat

penataran. Padahal guru tersebut harus dapat menyampaikan ilmu yang diterima

saat penataran kepada seluruh guru sekecamatan. Tambah lagi dengan berbagai

alasan sang guru untuk tidak sempat menyampaikan ilmu penataran karena

kesibukan pribadi. Hal itu membuat guru lupa akan ilmu yang telah diterimanya

saat penataran

Berbeda dengan penataran jaman dahulu, dirasakan lebih merata. Pemerintah

menunjuk guru secara bergilir untuk ditatar. Pemerintah menunjuk dua orang

guru (guru kelas 1dan 6, 2 dan 5, 3 dan 4) untuk penataran dalam kurung waktu

sekitar seminggu dan ditatar oleh ahli atau tutor nya secara langsung. Kemudian

beberapa bulan kemudian dipanggil lagi pasangan guru yang belum ditatar.

Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh pelatihan membuat SP kalau

sekarang disebut RPP, tutor akan secara langsung membina para guru dan

mengecek satu persatu. Penataran pada saat sekarang lebih banyak teori dengan

pemberian seabrak materi dan guru secara mandiri harus mempelajarai sendiri.

Hal tersebut membuat guru tidak mampu memahami tentang materi. Apalagi

sekarang ini guru-guru di SD Negeri Wonotunggal 03 Batang juga masih dalam

proses belajar di bangku kuliah.

Page 6: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

Kesulitan yang biasanya dialami guru dalam pembelajaran adalah kesulitan

dalam mengajar. Menurut Nasution (dalam Syah. 2010: 179) mengajar adalah

suatu aktifitas mengorganisasi atau mengatur lingkungan dan

menghubungkannnya dengan anak, sehingga terjadi proses belajar. Jadi kesulitan

mengajar adalah kesulitan guru dalam mengatur lingkungan belajar siswa. Hal ini

sesuai dengan permasalahan diatas bahwa guru SD Negeri Wonotunggal 03

Batang mengalami kesulitan dalam mengajar yaitu dalam menerapkan

pembelajaran tematik di SD. Oleh karena itu peneliti ingin megetahui kesulitan

apa yang dialami guru dalam pembelajaran tematik.

Menurut Sukmadinata (2009: 61) metode interaktif adalah studi yang

mendalam dengan menggunakan teknik pengumpulan data secara langsung dari

orang dalam lingkungan ilmiahnya. Sedangkan studi kasus merupakan penelitian

yang dilakukan pada suatu sistem yang diarahkan untuk menghimpun data,

mengambil makna, memperoleh pemahaman dari kasus-kasus. Misalnya

penelitian tentang kesulitan belajar (Sukmadinata, 2009: 64). Penelitian ini

menggunakan jenis penelitian kualitatif interaktif dengan metode studi kasus,

karena penelitian ini berawal dari sebuah kasus yaitu kesulitan yang dialami guru

kelas bawah dalam menerapkan pembelajaran tematik di SD Negeri

Wonotunggal 03 Batang yang kemudian akan diteliti dengan pengumpulan data

sehingga mendapatkan kesimpulan penyebab kesulitan dan bagaimana cara

menyelesikannya. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan kesulitan yang

dialami guru kelas bawah dalam menerapkan pembelajaran tematik di SD Negeri

Wonotunggal 03 Batang dan memberikan solusi terhadap permasalahan tersebut.

B. METODE PENELITIAN

Sekolah yang digunakan peneliti sebagai penelitian ini adalah SD Negeri

Wonotunggal 03 Batang, penelitian ini dilaksanakan pada bulan November 2012

sampai dengan bulan Januari 2013. Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah

penelitian kualitatif deskriptif, yang menjadi subyek penelitian ini adalah guru

Page 7: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

kelas bawah yaitu guru kelas satu, dua dan tiga SD Negeri Wonotunggal 03

Batang berjumlah tiga orang. Objek dalam penelitian ini adalah kesulitan yang

dialami guru kelas bawah yaitu guru kelas 1, 2, dan 3 SD Negeri Wonotunggal 03

Batang dalam menerapkan pembelajaran tematik.

Dalam penelitian kualitatif peran peneliti adalah sebagai key instrument

artinya peneliti sendiri menyusun pertanyaan di lapangan, dikembangkan di

lapangan sesuai dengan fenomena yang nampak saat itu. (Rubiyanto. 2009:68).

Jenis instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini

adalah:

1. Pedoman wawancara berdasarkan kisi-kisi pertanyaan tentang

pembelajaran tematik yang diajukan untuk kepala sekolah, guru kelas bawah

yaitu guru kelas satu, dua dan tiga SD Negeri Wonotunggal 03 Batang.

2. Pedoman observasi berdasarkan komponen utama dan langkah-langkah

pembelajaran tematik. Hal tersebut digunakan untuk mengetahui dan

mengecek apakah guru kelas bawah yaitu kelas satu, dua dan tiga SD Negeri

Wonotunggal 03 Batang telah melaksanakan pembelajaran sesuai dengan

langkah-langkah pembelajaran tematik atau belum.

3. Silabus, RPP, buku paket, soal evaluasi, dan format raport kelas satu.

4. Silabus, RPP, buku paket, soal evaluasi, dan format raport kelas dua.

5. Silabus, RPP, buku paket, soal evaluasi, dan format raport kelas tiga.

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama penelitian adalah mendapatkan data. Dalam

penelitian kualitatif, pengumpulan data lebih banyak pada wawancara, observasi,

dan dokumentasi (Sugiono. 2012: 308-309)

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

Page 8: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

1. Wawancara

Wawancara adalah cara pengumpulan data dengan jalan tanya jawab secara

langsung berhadapan muka, peneliti bertanya secara lisan responden

menjawab secara lisan pula (Rubiyanto. 2009: 73). Wawancara pada

penelitian ini dilakukan dengan guru kelas bawah yaitu guru kelas satu, dua

dan tiga SD Negeri Wonotunggal 03 Batang.

2. Observasi

Observasi adalah cara mengumpulkan data dengan jalan mengamati

langsung terhadap objek yang diteliti (Rubiyanto. 2009: 75). Pada penelitian

ini peneliti melakukan observasi pada kegiatan pembelajaran pada kelas

bawah yaitu kelas satu, dua dan tiga SD Negeri Wonotunggal 03 Batang.

3. Dokumentasi

Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa

berbentuk tulisan gambar atau karya-karya monumental seseorang. Jadi

dokumentasi adalah cara pengumpulan data dengan mengumpulkan catatan

penting. Hasil penelitian dari observasi dan wawancara dapat lebih

kredibel/dapat dipercaya apabila terdapat dokumen (Sugiono. 2012: 329).

Dalam penelitian ini peneliti mendokumentasikan data-data sekolah yang

dianggap penting dan sesuai dengan kebutuhan penelitian. Dokumen yang

dikumpulkan yaitu profil sekolah, administrasi sekolah, data inventaris kelas

bawah, RPP dan silabus kelas bawah, soal evaluasi kelas bawah, format

rapor kelas bawah, foto kegiatan pembelajaran kelas bawah dan SD Negeri

Wonotunggal 03 Batang

Analisa data penelitian ini bersifat induktif, yaitu suatu analisis berdasarkan

data yang diperoleh, selanjutnya dikembangkan pola hubungan tertentu atau

menjadi hipotesis. Menurut Miles dan Huberman (Sugiono. 2012: 337) analisis

data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus

sampai tuntas, sehingga datanya benar-benar terungkap dengan jelas. Analisis

Page 9: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis interaktif yang bertujuan

untuk mengetahui kesulitan yang dialami guru kelas bawah dalam menerapkan

pembelajaran tematik dan penjabarannya sebagai berikut:

1. Data Collection (Pengumpulan Data)

Pengumpulan data adalah mengumpulkan data di lokasi studi dengan

melakukan wawancara mendalam, observasi dan mencatat dokumen dengan

menentukan strategi pengumpulan data yang dipandang tepat dan untuk

menentukan fokus serta pendalaman data pada proses pengumpulan data

berikutnya.

Pengumpulan data pada penelitian ini adalah pengumpulan data tentang

kesulitan guru kelas bawah dalam menerapkan pembelajaran tematik di SD

Negeri Wonotunggal 03 Batang melalui proses wawancara yang mendalam,

observasi terhadap pembelajaran kelas bawah dan mencatat dokumen

penting tentang pembelajaran tematik.

2. Data Reduction (Reduksi Data)

Mereduksi data adalah merangkum, memilah hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan

membuang yang tidak perlu.

Dalam reduksi data ini yang direduksi adalah informasi yang diperoleh dari

proses wawancara dengan Kepala Sekolah dan guru kelas bawah (satu, dua

dan tiga) SD Negeri Wonotunggal 03 Batang, Silabus dan RPP, observasi

pembelajaran kelas satu, dua dan tiga.

3. Data Display (Penyajian Data)

Penyajian data dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan

antar kategori, flowchart, dan sejenisnya. Dalam penelitian ini penyajian

data dilakukan dalam bentuk uraian singkat dan teks naratif mengenai

Page 10: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

kesulitan guru dalam menerapkan pembelajaran tematik, faktor penyebabnya

dan solusi pemecahan permasalahan.

4. Conclusion Drawing/verification

Kesimpulan pada penelitian kualitatif dapat bersifat kredibel apabila

ditemukan bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke

lapangan kembali ke lapangan mengumpulkan data.

C. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Wawancara dengan Guru Kelas Bawah

Dari hasil wawancara guru kelas bawah yaitu guru kelas satu, dua dan tiga

SD Negeri Wonotunggal 03 Batang tentang kesulitan yang dialami dalam

menerapkan pembelajaran maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Guru kelas satu dan tiga belum mengetahui tentang komponen

pembelajaran tematik sedangkan guru kelas dua sudah mengetahui

tentang komponen pembelajaran tematik.

b. Presepsi guru kelas satu mengenai pembelajaran tematik adalah tidak

setuju karena tidak terfokus pada suatu materi pelajaran sedangkan

guru kelas dua dan tiga menganggap pembelajaran tematik adalah

pembelajaran yang bagus, menyenangkan dan menarik bagi anak

karena memang tidak terfokus hanya satu pelajaran namun saling

mengait, menggabungkan beberapa mata pelajaran dalam satu tema

dan banyak berhubungan dengan alam lingkungan anak sendiri.

c. Guru kelas satu, dua dan tiga sudah pernah mempraktekan

pembelajaran tematik di dalam kelas.

d. Kesulitan guru dalam pembelajaran tematik pada guru kelas satu dan

tiga adalah pada pemetaan SK, KD, dan indikator dengan tema,

pengembangan jaringan tema, silabus, RPP, soal evaluasi, media, cara

Page 11: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

mengajar, pemahaman siswa dengan pembelajaran tematik. Sedangkan

untuk guru kelas dua kesulitan dalam membuat media.

e. Faktor penyebab permasalahan tersebut adalah

1) Kurangnya sosialisasi pemerintah tentang pembelajaran tematik.

2) Sarana prasarana pembelajaran tematik sangat tidak memadai

belum adanya buku tematik, jadwal tematik, soal tes tematik, dan

rapot tematik.

3) Kurangnya kreatifitas guru dalam membuat media pembelajaran.

4) Terbatasnya dana dalam pembuatan media.

f. Usaha yang telah dilakukan guru kelas bawah dan sekolah untuk

mengatasi permasalahan tersebut adalah

1) Menghubungkan mata pelajaran di buku pegangan yang masih

mata pelajaran

2) Bertanya dengan guru kelas bawah yang lain

3) Mengikuti studi banding yaitu melihat pembelajaran tematik di SD

lain.

4) Sharing dengan teman-teman kendala apa yang ada di

pembelajaran tematik dalam forum KKG.

5) Berkonsultasi dan mencari narasumber yang dianggap mampu

yang telah benar-benar mengikuti penataran untuk mengatasi

masalah.

6) Mencari buku pedoman dan buku tematik di kota Batang dan

Pekalongan tetapi belum ada yang menjual.

7) Sekolah sudah mengusulkan ke pengawas untuk meminta buku

pedoman pembelajaran tematik namun jawabannya menunggu

dari pemerintah pusat.

2. Hasil Observasi Pembelajaran di Kelas Bawah

Dari hasil observasi pembelajaran kelas bawah yaitu kelas satu, dua dan tiga

SD Negeri Wonotunggal 03 Batang maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

Page 12: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

Pembelajaran di kelas bawah SD Negeri Wonotunggal 03 Batang belum

menerapkan pembelajaran tematik. Ada beberapa alasan mengapa

pembelajaran belum dikatakan tematik karena yang utama adalah karena

dalam menyampaikan materi pelajaran guru masih menggunakan mata

pelajaran dan jadwalnya juga masih mata pelajaran. Metode yang digunakan

guru masih konvensional yaitu ceramah dan penugasan. Pembelajaran tidak

menarik karena guru tidak membuat media.

D. SIMPULAN

1. Pelaksanaan pembelajaran di kelas bawah yaitu kelas satu, dua dan tiga di

SD Negeri Wonotunggal 03 Batang belum menerapkan pembelajaran

tematik.

2. Kesulitan yang dialami guru kelas bawah dalam menerapkan pembelajaran

tematik di SD Negeri Wonotunggal 03 Batang

3. Kesulitan guru dalam pembelajaran tematik pada guru kelas satu dan tiga

adalah pada pemetaan SK, KD, dan indikator dengan tema, RPP, silabus,

pengembangan jaringan tema, soal evaluasi, media, cara mengajar,

pemahaman siswa dengan pembelajaran tematik. Sedangkan untuk guru

kelas dua kesulitan dalam membuat media.

4. Faktor penyebab kesulitan yang dialami guru kelas bawah dalam

menerapkan pembelajaran tematik di SD Negeri Wonotunggal 03 Batang

a. Kurangnya sosialisasi pemerintah tentang pembelajaran tematik.

b. Sarana prasarana pembelajaran tematik sangat tidak memadai belum

adanya buku tematik, jadwal tematik, soal tes tematik, dan rapot

tematik.

c. Kurangnya kreatifitas guru dalam menggunakan metode pembelajaran

dan membuat media.

Page 13: ANALISIS KESULITAN YANG DIALAMI GURU KELAS …eprints.ums.ac.id/23011/13/naskah_publikasi.pdf · DI SD NEGERI WONOTUNGGAL 03 BATANG ... Pelatihannya sangat mendetail sebagai contoh

5. Upaya yang dilakukan guru dan sekolah untuk menyelesaikan masalah

tersebut Menghubungkan mata pelajaran di buku pegangan yang masih mata

pelajaran

a. Bertanya dengan guru kelas bawah yang lain

b. Mengikuti studi banding yaitu melihat pembelajaran tematik di SD lain

c. Sharing dengan teman-teman kendala apa yang ada di pembelajaran

tematik dalam forum KKG

d. Berkonsultasi dan mencari narasumber yang dianggap mampu yang

telah benar-benar mengikuti penataran untuk mengatasi masalah

e. Mencari buku pedoman dan buku tematik di kota Batang dan

Pekalongan tetapi belum ada yang menjual

f. Sekolah sudah mengusulkan ke pengawas untuk meminta buku

pedoman pembelajaran tematik namun jawabannya menunggu dari

pemerintah pusat.

DAFTAR PUSTAKA

Rubiyanto, Rubino. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Surakarta: Program Studi

PGSD FKIP Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru

Edisi Kedua. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan

R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukmadinata, Nana Syaodih. 2009. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya

Syah, Muhibbin. 2010. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya

Widodo, Ari dkk. 2008. Pendidikan IPA di SD. Bandung: UPI PRESS.