teks ulasan

Post on 07-Jan-2017

1.483 Views

Category:

Education

8 Downloads

Preview:

Click to see full reader

TRANSCRIPT

Teks UlasanDisusun Oleh:

• Diva Puspita I. (15)• Ega Husna A. (16)• Viony Dhea F. (37)• Yolanda Dinda (38)

XI-IPA 2SMA 2 SemarangTahun Ajaran 2015/2016

Pengertian Teks Ulasan

Teks yang berisi ulasan atau penilaian terhadap suatu karya (drama atau film).

Mengulas suatu film dan drama mengharuskan kita untuk bersikap kritis. Sikap kritis ini sangat penting agar ulasan yang kita tulis tersebut berkontribusi bagi

kemajuan film dan drama itu sendiri.

Manfaat MenyusunTeks Ulasan

• Melatih seseorang memiliki sikap kepedulian dan kepekaan sosial yang tinggi. Hal ini disebabkan sikap kritis dalam mengulas teks ulasan tidak lepas dari norma, etika atau aturan hidup yang berlaku di masyarakat.• Melatih seseorang untuk memiliki sikap dan sifat mental yang kuat. Hal ini berkaitan bahwa seseorang akan dilatih untuk menerima dengan jiwa yang besar setiap bentuk kritik atau kecaman yang pada dasarnya untuk membangun jati diri seseorang sebagai manusia tangguh.

• Melatih seseorang dalam menilai bagus-tidaknya suatu karya. Hal itu disebabkan karena dalam kritik atau kecaman terdapat pertimbangan atau penilaian baik-buruknya suatu karya.• Melatih seseorang untuk bersikap jujur, cendekia atau tajam pemikirannya, bernalar, dan mempunyai rasa estetika yang dijadikan bahan penilaian oleh pembaca atau khalayak.• Melatih seseorang untuk berpikir objektif. Artinya, seorang kritikus diharuskan mengkritik apa adanya suatu karya yang ditampilkan.• Melatih kejelian seseorang. Artinya, seorang kritikus menyadari bahwa ada sesuatu yang berada tidak pada tempatnya.

Struktur

Tafsiran

Evaluasi

Rangkuman

Orientasi

Orientasi

berisi pengenalan tentang gambaran umum mengenai sebuah karya (film dan drama) yang akan diulas. Gambaran umum ini menyiapkan "latar belakang" bagi pembaca mengenai apa yang akan diulas.

Evaluasi• Memberikan gambaran tentang detail karya yang diulas dengan mengevaluasi dan meganalisis karya tersebut.• Bagian evaluasi dilakukan penilaian terhadap karya, penampilan, dan produksi. Bagian tersebut berisi gambaran terperinci suatu karya atau benda yang diulas. Hal ini bisa berupa bagian, ciri, dan kualitas karya tersebut.

Tafsiran isi• Tafsiran isi memuat pandangan pengulasnya sendiri mengenai karya yang diulas. • Pada bagian ini penulis biasanya membandingkan karya tersebut dengan karya lain yang dianggap mirip. • Selain itu, penulis juga menilai kekurangan dan kelebihan karya yang diulas

Rangkuman

Pada bagian ini penulis memberikan ulasan akhir berupa simpulan karya tersebut.

Kaidah Kebahasaan

Konjungsi

Konjungsi adalah kata yang menghubungkan antar kata, frasa

atau kalimat.

Konjungsi Intrakalimat

Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi Antarparagraf

Korelatif

Subordinatif

Koordinatif

Konjungsi Intrakalimat

Konjungsi Koordinatif• Konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau

lebih yang memiliki status sintaktis yang sama/setara.• Adanya penambahan: dan, pendampingan: serta,

pemilihan: atau, pertentangan: tetapi, namun, melainkan, padahal.

• Contoh kalimat :1) Deny mendesak ketua dan sekretaris kelas agar

menyiapkan proposal Hari Kartini.2) Saya suka dengan lukisanmu, tetapi sayangnya

harganya terlalu mahal.

Konjungsi Subordinatif• Konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih

yang memiliki status sintaktis yang tidak sama/bertingkat.

• Contohnya sejak (konjungsi subordinatif waktu) dan dengan (konjungsi subordinatif alat)

• Contoh kalimat :1) Diva tak mau bertemu dengan siapapun

sejak kejadian itu, .2) Pak Teguh mulai mengajar dengan menggunakan

LCD.

Konjungsi Korelatif• Kata penghubung berupa kata yang berpasangan untuk

menghubungkan dua unsur kalimat yang kedudukannya setara.• Contoh konjungsi korelatif:

1) Baik ... maupun ...2) Tidak hanya ..., tetapi juga ... 3) Jangankan ..., ... pun …4) Entah ... entah ... 5) Bukan hanya ..., melainkan juga ...6) Apa(kah) ... atau … 7) Sedemikian rupa ... sehingga ...8) Bukannya ... melainkan ...

Contoh Kalimat

• Tidak hanya terlibat dalam proklamasi kemerdekaan, tetapi Indah juga terlibat dalam pertempuran di Ambarawa.

• Entah benar entah tidak, Adri sedang sakit terkena demam.

• Jangankan memasak sup sayur, merebus air pun ia tidak bisa.

• Baik Lutfan maupun Alfandy, keduanya tak mau mengalah.

Konjungsi Antarkalimat

Konjungsi yang menghubungkan satu kalimat dengan kalimat

yang lain.

Menyatakan Adanya Hal, Peristiwa, Atau Keadaan Lain Di Luar Dari Yang Telah Dinyatakan Sebelumnya• Contoh : pula , lagi pula , dan selain itu.• Contoh kalimat:

1) Kami tidak juara pada lomba kali ini, lagi pula sekolah kami hanya berlatih seminggu saja.

2) Korban tanah longsor tidak mendapat perhatian pemerintah, ditambah pula pemerintah sedang fokus menangani kasus KPK dan Polri.

Menyatakan Pertentangan Dengan Yang Dinyatakan Pada Kalimat  Sebelumnya• Contoh: biarpun demikian, sekalipun demikian, walaupun

demikian, dan meskipun demikian. • Contoh kalimat :

1) Kerugian dalam usaha yang dialaminya sungguh membuat pola hidupnya berubah,namun demikian dia tetap semangat untuk kembali memulai bisnisnya itu.

2) Kemenangan yang diperolehnya membuat orangtuanya bangga, walaupun demikian dia tidak mau berbesar kepala di depan teman-temannya.

Menyatakan Keadaan Yang Sebenarnya• Contoh : sesunguhnya danbahwasanya. • Contoh kalimat :

1) Peristiwa yang menimpanya itu, sesungguhnya bisa dihindari jika dia mau mendengarkan nasihat dari orangtuanya.

2) Apa yang dilakukannya bahwasanya berdasarkan pada kebenaran.

Menyatakan Lanjutan Dari Peristiwa Atau Keadaan Pada Kalimat Sebelumnya• Contoh: sesudah itu, setelah itu, dan selanjutnya.• Contoh kalimat :

1) Dia pun tersungkur di jalan beraspal itu, sesudah itu warga berdatangan menolong.

2) Andi bertandang ke rumah Brandon, selanjutnya dia bertamu ke rumah Puput.

Menyatakan Kebalikan Dari Yang Dinyatakan Sebelumnya

• Contoh: sebaliknya. • Contoh kalimat :

1) Janganlah mengganggu teman yang lemah, sebaliknya kalian sebaiknya melindungi mereka.

2) Jika kakaknya rajin belajar, sebaliknya adiknya menjadi siswa yang malas.

Menyatakan Pertentangan Dengan Keadaan Sebelumnya

• Contoh: namun dan akan tetapi. • Contoh kalimat :

1) Persoalan antara keduanya memang sudah diselesaikan dengan cara musyawarah,akan tetapi warga masih meragukan keseriusan kedua pihak untuk berdamai.

2) Hasil ujian SMPTNnya sungguh memuaskan, namun dia masih belum yakin akan diterima di Perguruan Tinggi Negeri yang diimpikannya.

Menyatakan Kejadian Yang Mendahului Hal Yang Dinyatakan Sebelumnya

• Contoh: sebelum itu.• Contoh Kalimat :

1) Polisi tampak tidak kesulitan membekuk anggota gerombolan geng motor itu,sebelum itu ketua geng motor berhasil diamankan terlebih dahulu.

2) Kita harus mengolah seluruh bahan yang ada, sebelum itu siapkan dahulu loyang yang akan digunakan untuk mencetak.

Menguatkan Keadaan Yang Dinyatakan Sebelumnya

• Contoh: malahan dan bahkan. • Contoh kalimat :

1) Rindu sering memenangkan lomba MTQ di propinsi, bahkan dia termasuk tilawah terbaik se-Jawa Tengah.

2) Seluruh peserta seminar diminta melakukan daftar ulang, malahan diminta iuran gotong royong.

Menyatakan Konsekuen

• Contoh: dengan demikian. • Contoh kalimat :

1) Jika kalian melakukan perbuatan ini lagi, dengan demikian konsekuensinya kamu harus menerima sanksi tegas dari sekolah.

2) Novi mengakui tindakannya di depan guru BK, dengan demikian dia pun menerima surat peringatan pertama dari sekolah.

Menyatakan Akibat

• Contoh: oleh karena itu dan oleh sebab itu . • Contoh kalimat :

1) Satu kelas berminat pergi ke Jakarta bulan depan, oleh sebab itu mereka pun mau iuran Rp 5.00,00 tiap hari.

2) Para siswa senang dengan hasil kerja mereka, oleh karena itu mereka berencana mengadakan syukuran bersama wali kelasnya.

Konjungsi Antarparagraf

• Merupakan kata penghubung yang menhubungkan paragraf sebelumnya dengan paragraf selanjutnya.

• Macam-macam konjungsi antar paragraf:1) Terlebih lagi …2) Disamping ...3) Tak hanya sebagai …4) Oleh karena itu …5) Berdasarkan …

Verba

adalah kelas kata kerja yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman, atau

pengertian dinamis lainnya. Biasanya jenis kata ini menjadi predikat dalam suatu frasa

atau kalimat.

Aktif

Pasif

Verba

Berdasarkan Hubungan Verba dan Nomina

Verba Aktif

• Kata kerja yang subyeknya berperan sebagai pelaku dan melakukan suatu perbuatan.

• Biasanya verba yang demikian berprefiks me-, ber-, atau tanpa prefiks.

• Contoh:1) Siswa kelas XI-IPA 2 membersihkan kelas

bersama-sama.2) Bagoes diminta Bu Dian untuk

mengklasifikasikan berbagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Varba Pasif

• Kata kerja yang subyeknya berperan sebagai penderita, sasaran atau hasil.

• Biasanya diawali dengan prefiks ter- atau di-.• Contoh:

1) Kelas yang kotor itu dibersihkan oleh para siswa kelas XI-IPA 2.

2) Berbagai bahan bakar kendaraan bermotor diklasifikasikan oleh Bagoes.

Sinonim

• Kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki artii atau pengertian yang sama atau mirip.

• Sinonim disebut juga dengan persamaan makna atau padanan makna.

• Contoh :1) Binatang = fauna2) Tumbuhan = flora

Antonim

• Suatu kata yang artinya berlawanan satu dengan lainnya.

• Antonim disebut juga dengan lawan kata. • Contoh :

1) Konstruktif X Destruktif2) Makro X Mikro

Nomina

• Nomina (kata benda) adalah kelas kata yang menyatakan nama dari seseorang, tempat, atau semua benda dan segala yang dibendakan.

• Contoh : buku, meja, kursi, dll.

Dasar

Turunan

Nomina

Nomina Dasar

• Kata benda yang secara konkret menunjukan identitas suatu benda sehingga tidak bisa lagi diuraikan kebentuk lainnnya.

• Nomina dasar dibagikan menjadi dua, yaitu nomina umum dan nomina khusus.

Nomina Umum

• Kata benda yang berlaku untuk umum dan menerangkan secara keseluruhan atau umum.

• Contoh : kota atau orang

Nomina Khusus

• Kata benda yang tidak berlaku untuk umum, dan hanya mewakili suatu secara khusus.

• Contoh : Banjarnegara, Pekanbaru.

Nomina Turunan

• Merupakan jenis kata benda yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks.

• Pada umumnya, nomina turunan dibentuk dengan menambahkan prefix (awalan), sufiks (akhiran), konfliks (awalan dan akhiran) serta infiks (tengah) pada kata dasar.

• Contoh :1) Jangan menjadi pemimpi dalam cita-cita.2) Sebuah pesawat menerjunkan pasukan penembak

jitu ke wilayah pertempuran.

Pronomina• Adalah kata yang dipakai untuk mengacu nomina yang lain.

Biasanya dalam teks ulasan film yang sering dipakai adalah pronomina orang ketiga, seperti ia dan –nya ataupun nama tokoh.

• Penggolongan pronomina :1) Kata ganti orang : Nyonya, Tuan, Bapak, Ibu.2) Kata ganti pemilik : -ku, -mu, -nya.3) Kata ganti penanya : apa, kapan, mengapa4) Kata ganti penunjuk : ini, itu.5) Kata ganti penghubung : yang6) Kata ganti tak tentu : barang siapa.

Adjektiva

• Adjektiva (kata sifat) adalah kata yang digunakan untuk mengungkapkan sifat atau keadaan orang, benda atau binatang.

• Contoh : keras, jauh, kaya, miskin

Kosakata

• Adalah himpunan kata yang dikethui oleh seseorang atau entitas lain, atau merupakan bagian dari suatu bahasa tertentu.

• Contoh : Adaptasi yang artinya penyesuaian terhadap lingkungan, pekerjaan dan pelajaran.

Kata Asing

• Kata asing adalah suatu istilah atau bahasa asing yang ada dalam teks ulasan film

• Kata ini bisa diartikan dengan menggunakan kamus atau rujukan lain yang sejenis.

• Contoh : leisure activity yang artinya aktivitas yang menyenangkan, dilakukan pada waktu senggang.

Preposisi

• Preposisi adalah kata tugas yang berfungsi sebagai unsur pembentuk frasa preposisional.

• Beberapa preposisi yang terdapat di dalam bahasa Indonesia, seperti di, ke, pada, dari, secara, dan bagi.

• Contoh : Tiara tinggal di sebuah pemukiman kumuh.

Artikel

• Adalah kata tugas yang membatasi makna jumlah nomina.

• Artikel yang terdapat dalam teks ulasan adalah sang dan si.

• Contoh : Sang pemimpi itu telah terbangun dari tidurnya.

Kalimat Simpleks

• Kalimat simpleks adalah kalimat yang hanya terdiri dari satu struktur dengan satu verba utama, atau pola kalimat tunggal.

• Contoh : Tumbuh-tumbuhan tergolong ke dalam makhluk hidup.

Kalimat kompleks

• Kalimat kompleks adalah kalimat yang terdiri atas dua struktur atau lebih dengan dua varba atau pola kalimat majemuk dari beberapa kalimat simpleks.

• Contoh : tanaman kacang akan tumbuh apabila petaninya rajin menyiramnya.

Kritik• adalah masalah penganalisaan dan pengevaluasian sesuatu

dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman, memperluas apresiasi, atau membantu memperbaiki pekerjaan.

• Seorang kritikus harus bersikap jujur mengungkapkan pendapat dan pandangannya terhadap apa yang telah disaksikannya. Jujur di sini artinya bersikap terbuka dalam mengemukakan kelebihan dan kekurangan pertunjukkan itu. Apabila memungkinkan, dalam mengulas sebuah karya dari sisi negatifnya maka seorang kritikus harus memberikan solusi. Kritikus yang demikian akan disegani, dihormati, dan didengar pendapatnya karena kritiknya jujur, benar dan bermanfaat

• Yang paling menonjol dalam sebuah pementasan daram atau film adalah bagaimana kejelian seorang sutradara dalam mengalirkan plot sehingga drama yang terbentuk akan menjadi penanda bagaimana emosi penonton ikut dan hanyut ke dalam semangat pertunjukkan. Ritme yang ditampilkan dalam menampilkan drama dimunculkan dari kreativitas yang beragam dengan pengolahan plot yang saling berkesinambungan dan terjaga dari bagian abstraksi, klimaks hingga antiklimaks.

• Teks Ulasan yang Ideal harus disusun sesuai dengan struktur teks yang ada dan menggunakan kaidah kebahasaan dan ejaan. Kekeliruan dalam penggunaan kaidah kebahasaan dalam bidang ilmu bahasa sangat beragam seperti kelewahan, kemubaziran atau pleonasme yang berarti penggunaan kata yang sesungguhnya tidak diperlukan dan jika dihilangkan pun tidak akan menggangu isi informasi yang disampaikan. Contohnya penggunaan kata bersinonim secara bersama-sama, seperti agar supaya, demi untuk, servis pelayanan. Hiperkorek atau penggunaan kata atau istilah yang sesungguhnya salah tetapi dianggap benar atau suatu kata atau istilah yang benar malah disalahkan karena ketidaktahuan pengguna bahasa.

Kritik

Menurut Alif Danya Munsi

Kritik Apresiasi

Kritik IndividualYaitu kritik yang

menunjukkan ekspresi tunggal mewakili

kemauan pengulas untuk menyatakan segi

positif dari pertunjukkan yang

disaksikan.

Kritik Sosial Yaitu kritik yang yang mewakili pandangan

objektif dengan menyertakan atau

mencatat bagaimana respon masyarakat dalam menyaksikan

pertunjukkan tersebut.

Kritik Eksposisi

Yaitu kritik yang mengulas tentang film dan drama berdasarkan bagian-bagian yang

membangun film dan drama tersebut dengan memberikan solusi atau jalan keluar sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kritik yang

kita buat.

Kritik Evaluasi

Yaitu kritik yang dimulai dari memindai kerangka cerita, premis, tema dan bagaimana sutradara

menimplementasikan dan menafsirkannya melalui gambar.

Kritik Prevalensi

Yaitu kritik yang berisi ulasan yang merata, umum, luas, dengan ukuran perbandingan

yang ideal atas tontonan-tontonan lain yang serupa yang pernah ada. Dalam kritik ini

dimulai dengan menyebutkan sesuatu sebagai ukuran ideal kemudian diakhiri dengan

harapan-harapan.

Contoh

“Negeri 5 Menara: Para Pejuang Mimpi dan Hidup”

Judul : Negeri 5 MenaraTahun : 2012

Sutradara : Affandi Abdul RachmanPemain : Gazza Zubizareta, Rizki Ramdani, Billy Sandy, Jiofani Lubis, Ernest Samudera, Aris Putra, Lulu Tobing,

dan Ikang Fawzi

OrientasiFilm Indonesia memang sedang bergelut dalam tema-tema tentangambisi dan persahabatan, karena dapat membuat penonton dari segala kelas sosial berbondong bondong ke bioskop, yang bisa mendatangkan keuntungan. Film yang juga diadaptasi dari Novel membuat para pembuat film dapat membuat sekuel seperti pada film “Laskar Pelangi” yang dikreasi dalam pentas diatas panggung.Negeri 5 Menara yang disutradarai oleh Affandi Abdul Rachman adalah film yang diadaptasi dari novel yang berjudul sama yang ditulis oleh Ahmad Fuadi. Karya ini mempunyai pola cerita yaitu bermimpi, menjadikan mimpi itu nyata, menemui kegagalan, dan akhirnya muncul sebuah pertanyaan krusial, “apakah semua mimpi akhirnya harus terwujud untuk dikategorikan sebagai sebuah kesuksesan?”

Tafsiran Isi

Dalam Film “ Negeri 5 Menara “ berkisah tentang Alif seorang Pemuda yang hidup dikeluarganya yang religius di Tanah Gadang. Ia bermimpi menjejakkan kaki di pulau jawa dan masuk dalam barisan mahasisiwa sebuah kampus tersohor di Bandung. Sayangnya orangtuanya justru memasukannya ke Pondok Pesantren Madani, karena mereka menganggap sia-sia kalau sudah sampai di Jawa, Alif tak menuntut ilmu agama. Untungnya, ada kelima sahabatnya yang sukses membuat Alif sedikit kerasan di tengah peraturan yang mengikat dan kadang terkesan konyol.

Alif mengalami berbagai macam pergolakan yagn juga berbenturan dengan rasa ingin membahagaikan kedua orang tuanya yang dijelasakan cukup detail dan panjang dalam satu perjalanan waktu. Penonton pun diberikan totntonan berupa perjalanan seorang anak lewat waktu yang berjalan lambat. Orang tuanya pun bertindak protektif kepada anaknya, dalam hal ini adalah Alif. Sampai Alif amsuk pondok pesantren, posisi itu masih tersedia bagi penonton meskipun Alif sudah tidak lagi bersama kedua orang tuanya.

Ada ustadz Salman yang mendadak punya posisi signifikan dengan keberadaan Alif dan kawan-kawannya. Ustadz Salman selalu menjadi penolong disaat keenam sahabat tersebut saat keadaan terjepit dalam situasi lemah.Sayangnya tokoh terdekat yang seharusnya memiliki kekuatan emosional yang erat dengan anak-anak itu justru terasa layaknya tokoh sampingan yang hanya sekedar numpang lewat saja. Pada awalnya, pengaruh Ustadz Salman begitu terasa nyata dengan kalimat yang menggugah :Man Jadda Wajada. Semangat yang begitu menggugah hati keenam sahabat itu malah luruh begitu saja justru disaat keenam sahabat tersebut makijn akrab. Padahal, seharusnya Ustadz Salman mengambil peranan penting dalam kisah anak-anak saat di Pondok Pesantren.

Pada awalnya terlihat jelas kelakuan antar siswa yang masih terasa, Ustadz Salman mencoba membakar semangat mereka, membuat mereka bertanya Tanya tentang apa tujuan yang sebenarnya mereka di Pondok Pesantren. Keenam sahabat tersebut menjadi anak didik Ustadz Salman yang mempunyai ambisi yang kuat. Eksistensi Ustadz Salam perlahan mulai memudar pada hubungan emosional dengan para siswanya. Saat Ustadz Salman meninggalkan Pondok, tidak ada kontak dengan keenam siswa tersebut. Adaegan tersebut seolah ingin menampilkan peran Ustadz Salman yang sudah selesai saatnya ia pergi meninggalkan Alif dan kawan-kawannya yang sedang berapi-api mengejar cita-cita yang diimpikannya.

EvaluasiPeranyaan yang kemudian muncul adalah sampai kapan penonton harus menunggu hingga konflik mulai muncul ke permukaan? Sepanjang film penonton dihadapkan pada masalah-masalah kecil yang tidak berdampak baji jalannya cerita atau hubungan antar tokoh. Contohnya adalah keinginan Alif yang ingin bersekolah di ITB. Berbagai macam cara ia lakukan supaya ia bisa masuk ke sana, termasuk “ mensabotase “ ujiannya sendiri. Ditengah-tengah cerita juga terselip angan-angan Alif saat ia berkunjung ke Bandung. Saat itu penonton seolah diingatkan kembali pada Alif diawal film ini, tetapi tidak ada tindak lanjut sampai film ini usai. Masalah yang timbul tenggelam seolah tidak penting bagi tokohnya. Disamping itu, ada sejumlah masalah kecil yang sebenarnya bisa menjadi penghubung para tokoh. Saat itulah penantian tersebut membuahkan kebodanan dan ritme yang serba datar, tidak memberikan letupan perasaan yang begitu menggebu-gebu. Banyaknya tokoh yang disorot dan juga tokoh pendukung yang muncul bisa jadi alasan dari alpanya perasaan itu.

Terlepas dari plot cerita yang cenderung lambat dan tak beraturan, keenam tokoh tersebut tergabung dalam ansambel film yang mempunyai kekuatan tersendiri. Alif menjadi tokoh sentral yang lengkap dengan ambisinya untuk meninggalkan pondok, tapi terbentur dengan ikatan persahabatan yang dimiliki. Baso, siswa asal Gorontalo, mungkin menyisakan sedikit kesan yang berbeda jika dibandingkan dengan lima tokoh lainnya. Ia tampak sederhan, cerdas, dan bersahaja. Di balik kesederhanaanya itu, ada sisi yang begitu menyentuh Alif dan kawan-kawannya, termasuk menyisakan ruang hangat bagi penonton.

Sekilas ada momen-momen penuh pesan ala motivator yang mencoba membakar semangat. Seperti Ustadz Salman yang begitu berapi-api diawal, ada seorang dalam enam sekawan ini yang tanpa disadari memiliki kemampuan sama dengtan sang Ustadz, tetapi dengan cara yang lebih menyentuh. Baso sukses meredam emosi-emosi Alif atau teman-temannya yang sedang berselisih. Pada adegan yang cukup emosional, Baso harus kembali ke kota kelahirannya demi mengurus neneknya yang sakit keras. Kelima kawannya mengelilinginya dengan wajah sedih, nyaris berlinang air mata.

Baso sebagai orang yang ditangisi terlihat santai dan tidak menahan beban. Terjelaslah peran Baso sebagai wingman sang tokoh utama. Perannya memberi dampak pada jalan cerita dan merekatkan tokoh-tokoh lainnya. Kelekatan para tokoh ini akhirnya membangun kehangatan antar pribadi. Penonton disuguhi sisi menyenangkan saat mereka masih berangan-angan menjelajahi dunia pascakelulusan mereka dari pondok. Impian yang serba selangit itu kembali didukung lewwat aksi-aksi keenamnya yang mencoba mendobrak aturan pondok yang serba ketat. Momen yang satu persatu terjadi itulah yang membuat adanya pertemuan rasa nyaman, persahabatan, dan juga nostalgia ambisi yang dibangun lewat ansambel pemain film ini.

Rangkuman

Sejak awal sudah muncul tebakan seputar ke mana alur cerita akan berjalan, mungkin karena formula yang digunakan terasa begitu akrab bagi penonton film Indonesia. Tentunya formula mujarab ini tidak berhenti sampai sini. Konon sederet film-film adaptasi berpola sam diluncurkan tahun 2012 ini. Setidaknya ekakraban enam sekawan “Negeri 5 Menara” masih sangat nikmat untuk diikuti meski formula filmnya sendiri sudah terlalu familiar.

• http://www.materikelas.com/2015/10/teks-ulasan-pengertian-struktur-contoh.html 5.25 pada 27/3/2016 pukul18.32 WIB

• http://www.astalog.com/824/struktur-teks-ulasan-dan-contohnya.htm pada 27/3/2016 pukul18.32 WIB

• http://www.smansax1-edu.com/2015/01/mengkaji-struktur-teks-ulasan-atau.html pada 27/3/2016 pukul16.47 WIB

• http://mhtaufikspd.blogspot.co.id/2015/03/pelajaran-5-mengulas-secara-ktiris-film.html pada 27/3/2016 pukul16.50 WIB

Terima Kasih

top related