materi wakaf
Post on 21-Oct-2015
94 Views
Preview:
TRANSCRIPT
KEBIJAKAN PEMERINTAH
DALAM PENGELOLAAN
ZAKATOleh:
DRS.H.MOHAMMAD FACHRUR ROZI,M.H.IKabid Penais, Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Jatim
PENDAHULUAN
• ZAKAT SEBAGAI KEWAJIBAN INDIVIDU SEKALIGUS KEWAJIBAN SOSIAL
• ZAKAT SEBAGAI INSTUMEN KESEJAHTERAAN KAUM MUSLIMIN
• ZAKAT SEBAGAI SUMBER PENDANAAN DA’WAH• PERLU PENGELOLAAN YANG AMANAH DAN PROFESIONAL
LANDASAN HUKUM• “ Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, dan berdoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu menjadi ketentraman jiwa bagi mereka.” (QS:9:103)
• “Beritahukanlah kepada mereka, bahwa Allah SWT telah mewajibkan dari sebagian harta-harta mereka, untuk disedekahkan. Diambil dari orang kaya untuk diberikan kepada mereka yang fakir. Apabila mereka mentaatimu dalam hal ini, maka peliharalah akan kedermawanan harta mereka, dan takutlan akan doa orang yang teraniaya. Sungguh tidak ada penghalang antara doa mereka itu dengan Allah SWT. (HR: Jama’ah dari Ibnu Abbas)
• ”Dari Ibnu Umar, semoga Allah meridhai keduanya. Ia berkata:’Serahkanlah sedekah(zakat) kamu sekalian pada orang yang dijadikan Allah sebagai penguasa urusan kamu sekalian. Barangsiapa yang berbuat baik, maka akan bermanfaat buat dirinya dan barangsiapa yang berbuat dosa maka akan madharat bagi dirinya.” (Diriwayatkan oleh Imam Baihaqi dengan sanad sahih atau hasan)
ZAKAT DIMASA RASUL & SAHABAT
• Berdasarkan ayat, hadist dan fatwa sahabat di atas, masalah zakat adalah masalah yang dikelola oleh negara pada masa Rasulullah, Khulafaur Rasyidin dan masa keemasan dunia Islam. Rasulullah mengangkat petugas khusus untuk mengelola zakat. Petugas ini diberikan tanggung-jawab untuk memungut dan mendistribusikan zakat kepada mustahik yang telah ditentukan oleh Al-Qur’an. Selain itu Rasulullah juga mengirim petugas zakat ke seluruh wilayah yang telah dikuasai oleh kaum muslimin untuk mengelola zakat.
• Sebelum melepas para petugas zakat untuk dikirim ke berbagai wilayah, Rasulullah membekali mereka dengan nasihat agar mereka bermuamalah dan berkomunikasi dengan para muzaki dengan baik, kasih sayang, sabar, teliti, cermat, hilangkan conflic of interest, dan selalu taat kepada Allah dan Rasulnya.
• Begitu pula pada zaman Abu Bakar, Umar bin Khathab, Usman Bin Affan dan Ali bin Abi Thalib, zakat dikelola oleh negara dengan membuat Baitul Maal dan petugas zakatnya. Memberikan sangsi kepada para muzaki yang tak mau membayar zakat pada zaman Khalifah Abu Bakar diperangi walaupun pada awalnya ditentang oleh para sahabat yang lain.
• Pada zaman Rasulullah, Khulafur Rasyidin dan masa keemasan dunia Islam zakat di institusional-kan dan dikelola oleh negara, sehingga para orang kaya atau muzaki menyerahkan zakat,infaq dan shadaqah ke institusi zakat bukan disalurkan sendiri kepada para mustahik. Kaum muslimin saat itu sudah memiliki kesadaran bahwa zakat itu selain kewajiban individu, namun juga memilki nilai ibadah sosial. Karena zakat sebagai salah satu instrumen kesejahteraan sosial di tengah-tengah ummat Islam. Namun, apabila zakat dikelola masing-masing muzaki maka tak bisa efektif dalam meningkatkan kesejahteraan kaum dhuafa.
• Kaum dhuafa itu jumlah dan permasalahanya sangat banyak, sehingga tidak mungkin dientaskan oleh orang perorang. Zakat akan efektif dan berdaya guna bagi peningkatan kesejahteraan kaum dhuafa bila dikelola oleh lembaga yang amanah dan profesional. Karena lembaga pengelola zakat (baz/laz) itu selalu malakukan perbaikan dalam penyaluran program yang selalu disesuaikan dengan kebutuhan mustahik, selalu meningkatkan upaya penggalangan, meningkatkan profesionalitas lembaga dan amilnya.
• Maka saat ini menjadi sangat tepat, para muzaki dan orang-orang berpunya utuk memulai membiasakan menyalurkan zakatnya melalui lembaga pengelola zakat (badan dan lembaga amil zakat/ baz dan laz) agar zakat berdayaguna dan dapat menjadi instrumen peningkatan kesejahteraan kaum dhuafa.
ASUMSI DANA ZISA. UIN SYAHID JAKARTA : Rp 19,3 triliunB. PIRAC : Rp 6,2 triliunC. ASUMSI FOZ : Rp 17,5 triliunD. ASUMSI BAZNAS:
1. Terendah (18 jt x 50 rb) : Rp 10,8 triliun2. Sedang (18 jt x 100 rb) : Rp 21,6 triliun3. Tertinggi (18 jt x 150 rb) : Rp 32,4 triliun
A. ASUMSI BAZNAS (JAMAL DOA) : Rp 89,9 triliunB. ASUMSI DEPAG : Rp 37,5 triliun
DANA ZIS TERKUMPUL1. Tahun 2000 sebesar : Rp 41,6 miliar2. Tahun 2001 sebesar : Rp 62,3 miliar3. Tahun 2002 sebesar : Rp 78,5 miliar4. Tahun 2003 sebesar : Rp 85,3 miliar5. Tahun 2004 sebesar : Rp 148,8 miliar6. Tahun 2005 sebesar : Rp 335,3 miliar7. Tahun 2006 sebesar : Rp 382,5 miliar8. Tahun 2007 sebesar : Rp 800 miliar9. Tahun 2008 sebesar : Rp 925 miliar10. Tahun 2009 sebesar : Rp 1,2 triliun
SUMBER DATA:1. DEPARTMENT AGAMA RI2. BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL (BAZNAs)3. FORUM ZAKAT (FOZ)
POTENSI EKONOMI ZIS
POTENSI EKONOMI ZIS CUKUP BESAR, UNTUK:1.Memberdayakan ekonomi umat2.Memberantas kemiskinan3.Membuka lapangan kerja4.Meningkatkan kesehatan umat5.Meningkatkan kualitas pendidikan umat6.Lain-lain
KENDALA PENGELOLAAN ZAKAT DI INDONESIA
1. Kesadaran masyarakat untuk berzakat melalui lembaga masih rendah dan pelaksanaan zakat masih tradisional.
2. Pelaksanaan undang-undang RI no. 38 tahun 1999 tentang pengelolaan zakat belum optimal.
3. Manajemen pengelolaan zakat masih tradisional.4. Kualitas SDM amil zakat masih rendah, tidak profesional,
dan kurang amanah.5. Terbatasnya dana operasional, sarana-prasarana untuk
pengelolaan zakat.6. Lain-lain
PENGELOLAAN ZAKAT
AMIL ZAKATMUSTAHIK MUZAKI
PROFESIONALISME AMILKinerja amil:A.SDMB.ManajemenC.Biaya OperasionalD.Sarana/prasaranaE.Dukungan kebijakan/politisF. Koordinasi/sinergiG.Lain-lain
ZAKAT
MENDORONG MENDORONG PRODUKTIVITASPRODUKTIVITAS
REDISTRIBUSI REDISTRIBUSI ASSETASSET
INSTRUMEN INSTRUMEN KESEJAHTERAAN KESEJAHTERAAN SOSIALSOSIAL
KATUP SOSIALKATUP SOSIAL
MANAGEMENT
BY RESULT BY PROCESSBEDA RUH
Orientasi Hasil
Individu
Dunia
Serahkan hasil pd Allah & Rasul-Nya
Individu Dibatasi
Dunia Akhirat
KONTRADIKTIF
PARADIGMA LAMAMASYARAKAT
PERSEPSI SOSIAL
TRADISIPENGELOLAANZAKAT
SANTUNAN MUSTAHIK TAK PROFESIONAL
atas
menengah
bawah
LINGKARAN KEMISKINAN
MANAGEMENT BY RESULT
Uang Materi
ORIENTASI
HASIL
Bertentangan dengan Nilai Keislaman
Penguasaan Asset
Pemiskinan
BENTUK Akuisisi
Monopoli
Oligopoli
Kartel
HedonismeEKSPANSI
PERSAINGAN
MANAGEMENT BY PROCESSKERIDHOAN
BENTUK
INVESTASI KEBAJIKAN
ORIENTASITak Harus Uang
Dunia Akhirat
Ibadah
Pemenuhan Hak
Adil & Berpihak
Cegah Dampak Negatif
Pemakmuran
ZISWAF
Bagi Hasil
Qardhul Hasan
KERJA SAMA
GEMPURAN MUZAKI & MUSTAHIK
MUZAKI
MUSTAHIK
OPZ
atas
menengah
bawah
Eksternal
Internal
Eksternal
UBAHPARADIGMA
OPZ: UBAH PARADIGMA
PRINSIP LEMBAGA
PERSEPSI SOSIAL
PROFESIONAL
PRINSIP MORAL
PRINSIP RUKUN ISLAM
15 TRADISI
PRINSIP MANAJEMEN
PENGARUH INTERNAL
PERUBAHAN PARADIGMA
INTERNAL
EKSTERNAL
Pemikiran
Perilaku
Institusi
Muzaki
Mustahik
Prinsip Rukun Islam
Tujuan Hidup
Kewajiban
Prinsip Moral
Prinsip Lembaga
Ubah Cara Pandang
Su’udzon
Percaya
Cara DermaLangsung
Ubah Mental Mengemis
Tak dicipta
Prioritas Program
Ubah
Kepercayaan
Via Lembaga
Kebijakan Penghimpunan1. Jenis Dana
• Zakat : • Zakat Profesi analog dengan zakat pertanian (qiyas sabah) -Nisab setara 524 kg beras -Kadar : 2,5% dari penghasilan -Pembayaran setiap menerima penghasilan (tdk ada
haul) -Penghasilan Bruto• Zakat Emas, perak, uang, simpanan• Zakat perdagangan & perusahaan• Zakat pertanian & peternakan
• Infak, shadaqah,• Dana CSR & BL, comdev perusahaan• Dana hibah lainnya : kafarat, fidyah, dll
PROGRAM PENGHIMPUNAN1. STRATEGI PENGHIMPUNAN
Pembentukan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) : 92 UPZ Kerjasama Program PKBL dan CSR Donasi Ritail Dan Kemanusiaan
2. Layanan Pembayaran ke BAZNASPembayaran melalui Konter, konter BRI Syariah dll
Pembayaran melalui UPZ MitraPembayaran Melaui Bank : ATM,
(transfer, phone & internet bankingPembayaran Layanan Jemput
Pembayaran via SMS dll
4. Layanan LainBAZNAS CARD (NPWZ )Laporan donasi
SMS gateway
PENDISTRIBUSIAN
• Mengarah pada skala prioritas• Titik berat pada pemberdayaan• Mengurangi pembagian dalam bentuk
konsumtif• Menuju pada perubahan mustahik menjadi
muzakki• Mengurangi kemiskinan
• Peningkatan Kualitas SDM melaluipendidikan
• Peningkatan kualitasperekonomian
• Peningkatan kualitas kesehatan• Meningkatkan daya
saing
• Pusat Layanan Mustahik Pusat Layanan Mustahik • Penanganan Bencana : Penanganan Bencana :
– Bantuan Evakuasi KorbanBantuan Evakuasi Korban– Pelayanan Kesehatan Gawat DaruratPelayanan Kesehatan Gawat Darurat– Bantuan Pangan dan SandangBantuan Pangan dan Sandang- Bantuan Rehabilitasi Daerah Pasca BencanaBantuan Rehabilitasi Daerah Pasca Bencana
Program Bantuan Bencana dan Kebutuhan Sesaat
Unit Kesehatan Keliling & Siaga BencanaUnit Kesehatan Keliling & Siaga BencanaDokter Keluarga Pra SejahteraDokter Keluarga Pra SejahteraRumah Sehat Ibu dan Anak Rumah Sehat Ibu dan Anak Rumah Sehat Masjid Sunda KelapaRumah Sehat Masjid Sunda Kelapa
Program Bantuan Kesehatan Bagi Kaun dhuafaDengan member lebih dari 30.000 member
Program Bantuan Pendididikan bagai Pendidikan Formal ataupun Informal
Program Bantuan Bagi Syiar Islam
Program Bantuan Ekonomi dengan sistem Pemberdayaan Masyarakat Dhuafa
Catatan Khusus
• Paradigma baru perzakatan harus mengarah pada perubahan nasib para mustahik
• Muzakki/Amil harus proaktif menunaikan kewajiban bukan sebagai majikan
• Menempatkan mustahik sebagai penerima hak bukan peminta
• Timbulnya keharmonisan antara muzakki dan mustahik (kemitraan fuqara’ dan aghniya’)
Terima KasihJazakallahu khairan katsiran
top related