laporan kadar asam
Post on 11-Apr-2017
365 Views
Preview:
TRANSCRIPT
MENGUKUR KADAR ASAM BAHAN BAKAR
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
`Ditinjau dari sudut teknis dan ekonomis, bahan bakar diartikan sebagai bahan
yang apabila dibakar dapat meneruskan proses pembakaran tersebut dengan
sendirinya, disertai dengan pengeluaran ka lor. Bahan bakar dibakar dengan
tujuan untuk memperoleh kalor tersebut, untuk digunakan baik secara
langsung maupun tak langsung. Sebagai contoh penggunan kalor dari proses
pembakaran secara langsung adalah:
Untuk memasak di dapur-dapur rumah tangga
Untuk instalasi pemanas
Sedangkan contoh penggunaan kalor secara tidak langsung adalah:
Kalor diubah menjadi energi mekanik, misalnya pada motor bakar
Kalor diubah menjadi energi listrik, misalnya pada pembangkit listrik tenaga diesel,
tenaga gas dan te naga uap
Beberapa macam bahan bakar yang dikenal adalah:
Bahan bakar fosil, seperti: batubara, minyak bumi, dan gas bumi.
Bahan bakar nuklir, seperti: uranium dan plutonium. Pada bahan bakar nuklir, kalor
diperoleh dari hasil reaksi rantai penguraian atom-atom melalui peristiwa radioaktif.
Bahan bakar lain, seperti: sisa tumbuh-tumbuhan, minyak nabati, minyak hewani.
Bahan bakar konvensional, ditinjau dari keadaannmya dan wujudnya dapat
padat, cair atau gas, sedang ditinjau dari cara terjadinya dapat alamiah dan non -
alamiah atau buatan atau “manuvactured”. Termasuk bahan bakar padat alamiah
ialah: antrasit, batubara bitumen, lignit, kayu api, sisa tumbuhan. Termasuk bahan
bakar padat non- alamiah antara lain: kokas, semi-kokas, arang, briket, bris, serta
bahan bakar nuklir. Bahan bakar cair non-alamiah antara lain: bensin atau
gasolin, kerosin atau minyak tanah, minyak solar, minyak residu, dan juga bahan
bakar padat yang diproses menjadi bahan bakar cair seperti minyak resin dan
bahan bakar sintetis. Bahan bakar gas alamiah misalnya: gas alam dan gas
petroleum, sedang bahan bakar gas non -alamiah misalnya gas rengkah (atau
cracking gas) dan “produce gas”.
Selama penyimpanan pada tangki, kualitas bahan bakar dapat meningkat terutama
karena kotoran yang bercampur selama proses dan pengiriman dapat terpisah.
Disamping itu air yang ada didalam minyak atau bahan bakar juga akan terpisah dan
mengendap pada bagian bawah tangki sehingga bahan bakar menjadi lebih bersih.
Kandungan endapan dan air yang di-ijinkan dalam bahan bkar biasanya ditentukan
dengan stndard tertentu. Pengujian kandungan endapan dan air dilakukan dengan
memakai sampel yang diputar pada gelas yang bersih dan kemudian dilihat endapan
dan air yang terkandung didalamnya. Batas kandungan air dan endapan ditentukan
dengan standard tertentu, misalnya 0,05% kandungan air dan sedimen yang dijinkan
pada solar.
Penyimpanan bahan bakar dalam jangkah waktu yang terlalu lama juga
mempengaruhi tingkat keasaman bahan bakar. Keasaman atau kebasaan suatu zat
tergantung pada banyak ada tidaknya ion H (untuk asam) dan ion OH (untuk
basa)dalam zat tersebut serta derajat ionisasi zat tersebut.
Pada tahun 1884 svante arhenius mengemukakan teori tentang asan dan basa
yaitu teori asanm basa arhenius. Menurutnya, asam adalah suatu zat yang apabila
dilarutkan dalam air akan menghasilkan ion H+ diman ion tersebut merupakan satu-
satunya ion yang ada dalam larutan. Basa merupakan zat yang apabila di larutkan
dalam air akan terionisasi menghasilkan ion OH-, dan ion tetsebut meerupakan ion
satu-satunya yang ada di dalam larutan.
Pada tahun 1923ahli kima denmark bernama J.N broansted dan ahli kimia
inggris bernama T.N lowry mengemukakan teori yang bernama teori asam basa
broansted-lowry, yang berbunyi suatu zat pemberi proton (proton donor) disebut
asam dan suatu zat pwnerima poton (proton asptor) di sebut basa. Dari definis
tersebut maka suatu asam setelah melepas proton akan membentuk basa konjugasi
daria asam tersebut. Demikian pula dengan basa , setelah menerima proton akan
membentuk asam konjugasi dar basa tersebut.
Pada tahun 1932 G.N lewis menyatakan teori yang berbunyi basa dalah zat
yang memiliki satu atu lebih pasangan elektron bebas yang dapat di berikan kepada
zat lain sehingga terbentui ikatan kovalen koordinasi, sedangkan asam adalah zat
yang dapat menerima pasangan elektron tersebut.
B. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Untuk mengetahui cara mengukur kadar keasaman baik secara manual maupun
digital
2. untuk mengetahui kadar asam suatu bahan bakar yang akan diuji
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
pH atau derajat keasaman digunakan untuk menyatakan tingkat keasaaman
atau basa yang dimiliki oleh suatu zat, larutan atau benda. pH normal memiliki
nilai 7 sementara bila nilai pH > 7 menunjukkan zat tersebut memiliki sifat basa
sedangkan nilai pH< 7 menunjukkan keasaman. pH 0 menunjukkan derajat
keasaman yang tinggi, dan pH 14 menunjukkan derajat kebasaan tertinggi.
Umumnya indicator sederhana yang digunakan adalah kertas lakmus yang
berubah menjadi merah bila keasamannya tinggi dan biru bila keasamannya
rendah.
Selain menggunakan kertas lakmus, indicator asam basa dapat diukur
dengan pH meter yang bekerja berdasarkan prinsip elektrolit/konduktivitas suatu
larutan. Sistem pengukuran pH mempunyai tiga bagian yaitu elektroda
pengukuran pH, elektroda referensi dan alat pengukur impedansi tinggi. Istilah pH
berasal dari "p", lambang matematika dari negative logaritma, dan "H", lambang
kimia untuk unsur Hidrogen. Defenisi yang formal tentang pH adalah negative
logaritma dari aktivitas ion Hydrogen. pH adalah singkatan dari power of
Hydrogen.
pH = -log[H+]
Dasar pengukuran Drajat Keasaman
Asam dan basa adalah besaran yang sering digunakan untuk pengolahan
sesuatu zat, baik di industri maupun kehidupan sehari-hari. Pada industri kimia,
keasaman merupakan variabel yang menentukan, mulai dari pengolahan bahan
baku, menentukan kualitas produksi yamg diharapkan sampai pengendalian
limbah industri agar dapat mencegah pencemaran pada lingkungan. Pada bidang
pertanian, keasaman pada waktu mengelola tanah pertanian perlu diketahui.
Untuk mengetahui dasar pengukuran derajat keasaman akan diuraikan dahulu
pengertian derajat keasaman itu sendiri.
BAB III
METODE PRAKTIKUM
A. BAHAN
- Bahan bakar yang telah lama tidak di gunakan dalam praktikum ini bahan bakar
yang digunakan adalah Solar
B. ALAT
- Kertas lakmus
- Indikator pengukur pH untuk kertas lakmus
- Alat ukur pHep tester
C. RANGKAIAN PERALATAN DALAM PRAKTIKUM
(menggunakan kertas lakmus) (menggunakan alat pHep tester)
D. PROSEDUR PRAKTIKUM
Menggunakan kertas lakmus
1. Siapkan kertas lakmus beserta indikator PH dan bahan bakar yang akan diuji kadar
asam, bahan bakar yang digunakan yaitu solar yang sudah lama tertimbun dalam
tangki
2. Celupkan kertas lakmus ke bahan bakar(soalar)
3. Setelah itu cocokkan hasil warna kertas lakmus tersebut dengan indikator pH
Menggunakan Alat ukur pHep tester
1. Siapkan alat pHep tester dan bahan bakar yang akan diuji kadar asam yaitu solar
2. Celupkan alat pHep tester ke bahan bakar(solar) selama 5 detik
3. Catat angka yang tertera pada alat pHep tester
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari praktikum mengukur keasaman dari bahan bakar di peroleh data sebagai berikut ;
hasil praktikum
Cara pengukuran Besar pH Rata – rata
Digital 6,65,8
kertas lakmus 5
Untuk praktikum ini di gunakan dua cara yaitu dengan cara manual ( kertas lakmus ) dan
dengan cara digital.Urainan dari tabel di atas sebagai berikut ;
1. Menggunakan kertas lakmus
Saat menggunakan kertas lakmus didapatkan hasil pH = 5 yang berarti bahan bakar
tersebut bersifat asam.
2. Menggunakan Alat ukur pHep tester
Menggunakan Alat ukur pHep tester didapatkan hasil PH = 6.6 yang berarti bahan bakar
tersebut bersifat asam
Dari hasil kedua alat ukur tesebut di jadikan satu dengan menghitung rata – rata dari
keduanya yang di peroleh hasil pH nya adalah 5,8 yang berarti bahan bakar tersebut
berifat asam.
BAB V
KESIMPULAN
Dari praktikum ini dapat di simpulkan sebagai berikut ;
1. pH yang di dapat dari pengujian dengan kertas lakmus sebesar 5, dan dari pengujian
digital pH yang di dapat sebesar 6,6. Jadi pH bahan bakar tersebut mempunyai
rata – rata sebesar 5,8
2. dari hasil pengujian di atas berarti bahan bakar premium jika di biarkan terus
menerus dan tidak digunakan akan memiliki derajat keasaman yang tinggi
Lampiran
top related