iman dan media (mengeskpresikan iman melalui media)

Post on 21-Jan-2015

789 Views

Category:

Spiritual

1 Downloads

Preview:

Click to see full reader

DESCRIPTION

Iman dan media (Mengeskpresikan Iman Melalui Media)

TRANSCRIPT

(Mengeskpresikan Iman Melalui Media)

Slawi

“10:1 Saudara-saudara, keinginan hatiku dan doaku kepada Tuhan ialah, supaya mereka diselamatkan.

10:2 Sebab aku dapat memberi kesaksian tentang mereka, bahwa mereka sungguh-sungguh giat untuk Allah, tetapi tanpa pengertian yang benar.

10:3 Sebab, oleh karena mereka tidak mengenal kebenaran Allah dan oleh karena mereka berusaha untuk mendirikan kebenaran mereka sendiri, maka mereka tidak takluk kepada kebenaran Allah.

10:4 Sebab Kristus adalah kegenapan hukum Taurat, sehingga kebenaran diperoleh tiap-tiap orang yang percaya.

10:9 Sebab jika kamu mengaku dengan mulutmu, bahwa Yesus adalah Tuhan, dan percaya dalam hatimu, bahwa Allah telah membangkitkan Dia dari antara orang mati, maka kamu akan diselamatkan.

10:10 Karena dengan hati orang percaya dan dibenarkan, dan dengan mulut orang mengaku dan diselamatkan.

Roma 10:1-4;9-10Roma 10:1-4;9-10

IMANIMAN

Perjanjian Baru (PB) : πίστις

(pistis)=kepercayaan, keyakinan, iman Kristen,

kekuatan iman. Kata kerja nya πιστεύω

(pisteuoo),= percaya.

IMANIMAN

Perjanjian Lama (PL): Ibrani (aman)= keadaan yang benar;dapat dipercayai/diandalkan.

Digunakan untuk menyatakan rasa percaya kepada Allah dan firmanNya. Percaya bahwa Ia benar dan dpt diandalkan; mempercayakan diri kepadaNya, dan taat serta setia kepadaNya.

Unsur Iman:• Tindakan Aktif untuk percaya dan

menerima, bahwa sesuatu itu benar.

• Mengandalkan/mempercayakan diri kepada yang dipercayai.

• Setia dan taat kepada yang dipercayaai.

IMANIMAN

PERTANYAAN

1. Apakah iman itu sekadar soal percaya-mempercayai?

2. Apakah iman itu cukup hanya untuk dimiliki atau digenggam sendiri?

3. Perlukah/mungkinkah iman itu diekspresikan/diaktualisasi dalam kehidupan yang lebih konkrit?

JAWABAN Roma 10:1-4;9-10

1. Iman itu tidak untuk dipendam, Iman tidak hanya didiamkan saja.•Beriman itu harus diekspresikan. Respon/tanggapan batiniah & tindakan lahiriah yg konkrit. •Ada pernyataan iman (pengakuan).•Menegaskan bagi diri & orang, tentang keilahian dan kemuliaan Kristus, yang beranugerah atas dirinya.

JAWABAN Roma 10:1-4;9-10• Konteks : Paulus geram dng Israel yg tegar

tengkuk. Terlalu PD mereka bangsa pilihan, pasti akan diselamatkan. Padahal, Israel sejati bukan Israel biologis, tapi Israel iman. (Roma 2:28-29, Matius 3:9). Israel sejati adalah Israel yang imannya terekspresi. (batin dan lahiriah)

• Apakah Israel tidak berbuat apa-apa?• Tidak mengekspresikan Iman percayanya?

• Israel “teladan” dalam ekspresi iman.• Mengejar Hukum/menaati yang dipercaya (Rom

9:32)• Dipuji Paulus:Sungguh giat untuk Allah(Rom 10:1-

2), tanpa pengertian yang benar. Tidak mengenal kebenaran & mendirikan kebenaran sendiri(3).

• Iman sejati harus terekspresi, harus berbuat. Tidak berbuat=mati ( Yak 2:17); Pohon dikenal dari Buah. (Luk 6:43-45); Kerjakan Keselamatan (Filipi 2:12-13)

ANUGERAH BERIMAN & EKSPRESI• Iman adalah anugerah Allah:

Ketika orang dapat berespon atas pemberitaan/penginjilan, itu anugerah Allah.

• Semua orang berdosa (Roma 3:23). Orientasi kecemaran(Roma 3:10-12). Diselamatkan oleh iman, bukan hasil usaha manusia, tetapi pemberian Allah(Efesus 2:8-9)

• Ekspresi Iman pun anugerah Allah. Allah yang berprakarsa, Allah yang memberi Kemampuan (Filipi 2:12-13)

EKSPRESI IMANEKSPRESI IMANBagaimana Cara Mengekspresikan Iman?

• Simbol2 salib, kalung salib, kaus salib, tato salib, dan aneka asesories bergambar/bermotif salib.

• Nama Kristen? • Istilah-istilah kristen. Puji Tuhan, haleluya,

Tuhan memberkati, dlsb. • Mengekspresikannya melalui media. Suara

(podcast), video (VLOG), tulisan (Artikel atau literatur).

EKSPRESI IMANEKSPRESI IMAN• Tidak memperdebatkan mana yang

lebih sejati atau mana yang lebih benar dari ekspresi itu.

• Tetapi belajar tentang bagaimana mengekspresikan iman melalui media, khususnya media tulis/ literatur.

MEDIAMEDIA

• KBBI: Media: alat atau sarana untuk menyeberluaskan informasi. Media juga berarti penengah(mediasi/medium).

• Unsur multiplikasi informasi.

• Aktivitas (pergerakan) tutur-tinular informasi, dari sumber satu kepada orang kedua, ketiga, bahkan kepada khalayak luas.

MEDIAMEDIA

• Mengapa memilih media/literatur sebagai ekspresi iman?

• Media tulis/literatur memiliki kelebihan tertentu (unik) dibandingkan dengan ekspresi iman yang konvensional (pertukaran informasi lisan).

• George Verwer, penulis, tokoh penginjilan literatur: “Media Tulis/Literatur Adalah“Utusan Injil Tercetak".

GEORGE:KELEBIHAN LITERATUR1. Dapat pergi ke mana-mana tanpa dilihat sebagai orang

asing. 2. Lewat pos, ia dapat masuk sampai ke tempat-tempat,

dimana seorang penginjil tidak diizinkan masuk. 3. Ia menyampaikan beritanya dengan rajin tanpa mengenal

batas waktu, istirahat atau cuti. 4. Ia mempersembahkan beritanya sesuai dengan kecepatan

berpikir seseorang dan menurut kesenangan pembacanya. 5. Ia memungkinkan si pembaca mendalami berita yang sama

berulang-ulang.

GEORGE:KELEBIHAN LITERATUR6. Ia adalah pengkhotbah estafet yang menyampaikan beritanya

dari satu orang ke orang lain. 7. Ia memungkinkan si pembaca mempelajari satu bagian khusus

dari berita yang menarik hatinya. 8. Dalam bentuk buku, ia dapat memberi makanan rohani kepada

mereka yang lapar berjam-jam, bahkan berhari-hari seperti pengkhotbah bersambung yang tidak berkeputusan.

9. Pada umumnya tidak mahal, tetapi juga tidak kalah baik buahnya dibandingkan dengan cara penginjilan lainnya.

10. Dalam waktu satu jam, ia dapat dibagikan kepada lebih banyak orang daripada jumlah rata-rata pengunjung setiap Minggu pagi.

PRINSIP MEDIA KRISTENPRINSIP MEDIA KRISTEN

• Media tidak selalu identik dengan alat, sarana, atau pelipatganda informasi.

• Kekristenan melihat media adalah “oknum”, person atau pribadi orang itu sendiri.

• Setiap orang kristen memiliki kewajiban untuk menjadi media/ pembawa/penyebar kabar baik (injil). - Amanat Agung (Matius 28:19).

PRINSIP MEDIA KRISTENPRINSIP MEDIA KRISTEN

• Sekaligus adalah (dituntut menjadi) ekspresi dari pesan itu sendiri.

• Mengekspresikan seperti menjadi surat terbuka yang bisa dibaca orang,(kehadiran).

• Kita (orang Kristen) adalah surat kristus yang terbuka. (2 korintus 3:2-3)

PRINSIP MEDIA KRISTENPRINSIP MEDIA KRISTEN

• Maksudnya: ketika orang melihat sikap dan laku kita, ekspresi iman kita, maka orang dapat memuji/memuliakan Allah yang menjadi “penyebab”, pemrakarsa iman.

• “Benar, dia memang Kristen!” Benar, dia memang pengikut Yesus!”

• TIDAK MUDAH!!. Semua orang masih belajar dan akan terus belajar.

PRINSIP MEDIA KRISTENPRINSIP MEDIA KRISTEN

• Seorang Penulis/ yg berhasrat mengekspresikan iman melalui tulisan perlu mengerti prinsip ini.

• Bahwa kehadiran dirinya untuk mengekspresikan iman, untuk menceritakan berita keselamatan itu, baik melalui kehadiran secara lahiriah, maupun melalui media (tulisan).

.

EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN • Jauh lebih sulit. Tidak harus membela

Kristus mati-matian dalam sebuah tulisan.

• Tidak selalu menggunakan kata-kata/istilah kristen.

• Ekspresi ada/mewujud melalui bagaimana penulis bertutur dalam tulisan.

• Mengemukakan pemikiran dengan cara yang bermartabat, sesuai dengan kaidah-kaidah penulisan yang kristiani

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN • Refrensi dari Lukas (Lukas 1:1-4)• Kebebasan dalam media masa kini.• Bebas menerbitkan majalah, koran, dll (tanpa SIUP)• Para penulis kian liar. Tidak lagi takut mengritik,

menjelek-jelekkan, atau mendiskreditkan kepercayaan orang lain.

• Fiksi-non fiksi banyak melecehkan melecehkan agama/kepercayaan orang

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN • Serupa dng konteks sosial latar penulisan Injil Lukas. • Banyak orang menulis tentang kisah Yesus. • Penulis baik diilhami Allah, & masuk kanon. • Penulis buruk memiliki tujuan tertentu (negatif) dalam

menuliskan kisah tentang Yesus. .” (Lukas 1:1) (band. Mat 28:11-15)Tentang dusta mahkamah Agama/kesaksian palsu dengan membayar para serdadu agar menceritakan kebohongan, bahwa mayat Yesus dicuri/Yesus tidak bangkit.

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN

• Kacaunya situasi sosial juga membuat Theofilus, seorang pembesar yang bukan dari kalangan Yahudi merasa gundah, bingung/sangsi dengan pengajaran yang didengar tentang Yesus.

• Bagaimana Lukas menyikapi kondisi kekristenan yang pelik? Apakah Lukas menyerang balik? Membuat tulisan dengan menjelek-jelekkan mereka yang memfitnah Yesus?

• Bagaimana Lukas mengekspresikan Iman dalam konteks seperti ini?

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN

1. Menulis Dengan Tujuan•Menulis bukan mengalir saja; Tidak berdasarkan mood; Tak mau dipusingkan dengan tujuan atau maksud-maksud yang rumit. Pokoknya apa yang ada di benak, itu yang ditulis.•Dalam menulis Lukas tidak asal-asalan. Latar belakang Lukas bukan penulis (dokter), namun Lukas memperhatikan betul alasan untuk apa dia menulis. Menetapkan suatu tujuan tertentu sebelum menulis.

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN

1. Menulis Dengan Tujuan•Bukan tujuan negatif, tapi tujuan mulia. •Tidak memusingkan berita-berita bohong/bernafsu membantah/balik melawan .•Roh kudus membimbing dia untuk tujuan yang lebih besar. Agar orang Kristen, terkhusus orang bukan Yahudi (seperti Theofilus), yang notabene adalah Kristen baru, agar mendapatkan peneguhan. •Apa yang didengar, diajarkan secara lisan (Luk 1:3-4), Benar adanya. Kristus adalah benar-benar Tuhan dan juru selamat itu. Kematian dan kebangkitan Kristus bukan cerita bohong, tetapi fakta sesungguhnya.

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN 1. Menulis Dengan Tujuan, Penting!:•Tahu tujuan menulis, mengandaikan suatu kondisi dimana penulis mahfum:•Target pembaca. Kemana dialamatkan surat/tulisannya. •Siapa penerima surat (Theofilus adalah (non Yahudi)). Pendekatan seyogyanya seperti apa. •Memahami latar berpikir/filsafat, persoalan sosial bagaimana.•Apakah sebelumnya sudah mengenal tentang isi/sosok/tokoh yang akan dituliskan.

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN 1. Menulis Dengan Tujuan:•Menurut: Imron Rosidi, “Menulis Siapa Takut”!“Sebuah tulisan yang baik harus disesuaikan dengan berbagai situasi. Situasi yang dimaksud meliputi: •Tujuan menulis (perubahan yang diharapkan terjadi pada diri pembaca); •Keadaan dan tingkat kemampuan pembaca (kelompok usia, terpelajar/tidak terpelajar, pebisnis atau bukan); •Keadaan yang terlibat dalam penulisan (waktu, tempat, kejadian atau peristiwa, masalah yang memerlukan pemecahan, dan sebagainya).

1. Menulis Dengan Tujuan:•Kejelian Lukas menulis, menjelaskan dari A-Z, dari anak-anak, sampai kepada kematian dan Kemuliaan Yesus di kenaikanNYa, mengandaikan kematangan tujuan Lukas menulis. •Tahu target pembacanya

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN

2. Menulis Berdasar Riset• Bukan pemulung tulisan.

Karya tulis yang baik bukanlah tempelan-tempelan data dari berbagai literatur atau bahan bacaan.

Seorang penulis harus meracik kembali data yang ada untuk dibuat satu karya yang sama sekali baru dan berbeda.

Lukas Serius dalam hal ini. “Karena itu, setelah aku menyelidiki segala peristiwa itu dengan seksama dari asal mulanya, aku mengambil keputusan untuk membukukannya dengan teratur bagimu.” (Luk1:3)

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN

2. Menulis Berdasar Riset

• Bukan Asal MenyelidikiLukas tidak alakadarnya dalam

menyelidiki peristiwa. Dia bahkan menelusuri sampai “keakarnya”. Ini nampak misalnya dari (Lukas 3:23-38). Lukas ingin menunjukkan urutan dari Yesus, mundur sampai ke adam, sampai ke Allah (Yesus anak Allah).

Memberi penegasan tentang ayat sebelumnya, Yesus a/ Anak Allah yg diperkenan Allah.

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN

2. Menulis Berdasar Riset

• Lukas Memanfaatkan Banyak Data

- Injil (Matius & Markus)

- Literatur lain/Bahan khusus yang tidak dijumpai dalam Injil.

- Nara Sumber (1:3)

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN

2. Menulis Berdasar Riset- Bahan yang khusus muncul dalam kisah-

kisah:

2. ”masa kanak-kanak” (1-2)

3. Kisah mukjizat (7:1-17; 13:10-17; 14:1-6; 17:12-19),

4. Kisah pertobatan (7:36-50; 19:1-10; 23:40-43), cerita

5. Herodes (13:31-33; 23:8-12)

6. Penampakan Yesus yang bangkit (24:12-35,36-53).

LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN LUKAS:EKSPRESI IMAN DALAM TULISAN

3. Penyajian yang Baik • Sistematika, Runut Teratur (Luk

1:3)• Penafsir: mempunyai kesusastraan

terbaik dari semua Injil.• Tata bahasa Yunani yang baik• Menunjukkan keselamatan yang

“universal”. Terbuka bagi semua orang, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi.

Slawi

top related