thariqul iman

57
ما ن ي الإ ق ي ر طTHORIQUL IMAN [Jalan Menuju Keimanan]

Upload: evi-widianti

Post on 20-Jun-2015

2.504 views

Category:

Spiritual


14 download

TRANSCRIPT

Page 1: Thariqul iman

ن يما اإل يق طرTHORIQUL IMAN[Jalan Menuju Keimanan]

Page 2: Thariqul iman

Aqidah = pondasi keimananTingkah laku manusia ditentukan oleh aqidahnya

Page 3: Thariqul iman

FASE HIDUP MANUSIA

ANAK-ANAK

Belum balighBelum ada

pembebanan hukum syariat

REMAJA

Masa peralihan (awal baligh)

RESAH, mulai mempertanyakan hakikat hidup.

DEWASA

Sudah balighSudah terkena

TAKLIF (pembebanan hukum syariat)

Page 4: Thariqul iman

ن�ون� ج ل�م� ع�ن ث�ال�ث�ة� ع�ن� الم� ع� الق� ف� ر�أ� و�ع�ن� ت$ى ي�بر� ل�ه� ح� غل�وب� ع�لى� ع�ق الم�

ب�ي* ظ� و�ع�ن� الص$ ت�يق� ت$ى ي�س الن$ائ�م� ح�ت�ل�م� ت$ى ي�ح “ح�

Pena diangkat dari tiga golongan: orang gila yang akalnya tertutup sampai sembuh, orang

yang tidur sehingga bangun, dan anak kecil sehingga baligh.”

{HR. Ibnu Khuzaimah Ibnu Hibban dan Ad-Daruquthni}

Page 5: Thariqul iman

Apa yang membuat manusia resah?

Page 6: Thariqul iman

PERTANYAAN MENDASAR MANUSIA

1.Dari mana saya berasal?2.Untuk apa saya hidup?3.Akan ke mana saya

setelah mati?

Page 7: Thariqul iman

Selama pertanyaan-pertanyaan tsb belum terjawab DENGAN BENAR, hidup manusia akan terombang-ambing tanpa tujuan yang pasti.

Page 8: Thariqul iman

Kalau begitu, bagaimana cara menemukan jawabannya?

Page 9: Thariqul iman

Dengan BERFIKIR

Page 10: Thariqul iman

Keimanan harus muncul dari proses BERFIKIR, BUKAN TAQLID (ikut-ikutan) atau hanya mengandalkan PERASAAN,karena sangat berbahaya.

Page 11: Thariqul iman

Mengapa berbahaya?

Lihatlah apa yang disembah penganut agama dan kepercayaan lain: Patung Dewa/ Tuhan Matahari Api Pohon Batu Tempat-tempat keramat

Page 12: Thariqul iman
Page 13: Thariqul iman
Page 14: Thariqul iman

Jadi sekali lagi,

Keimanan harus muncul dari proses BERFIKIR.

Page 15: Thariqul iman

Apa yang harus difikirkan?

Yang harus difikirkan adalah segala sesuatu yang bisa dijangkau oleh AKAL ……………….yaitu…..

Page 16: Thariqul iman

1. Alam semesta2. Manusia3. Kehidupan

Page 17: Thariqul iman
Page 18: Thariqul iman

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang, terdapat tanda-tanda (ayat)

bagi orang yang berakal.” (TQS. Ali ‘Imran [3]: 190)

Page 19: Thariqul iman

Silakan, perhatikan gambar-gambar berikut …

Page 20: Thariqul iman
Page 21: Thariqul iman
Page 22: Thariqul iman
Page 23: Thariqul iman
Page 24: Thariqul iman
Page 25: Thariqul iman
Page 26: Thariqul iman
Page 27: Thariqul iman
Page 28: Thariqul iman
Page 29: Thariqul iman
Page 30: Thariqul iman

“Apakah mereka tidak memperhatikan unta, bagaimana ia diciptakan?

Dan langit, bagaimana ia ditinggikan?

Dan gunung-gunung,bagaimana ia ditegakkan?

Dan bumi, bagaimana ia dihamparkan?”

(TQS. Al-Ghasyiyah [88]: 17-20).

Page 31: Thariqul iman
Page 32: Thariqul iman
Page 33: Thariqul iman
Page 34: Thariqul iman
Page 35: Thariqul iman
Page 36: Thariqul iman
Page 37: Thariqul iman
Page 38: Thariqul iman

Semua keindahan di alam semesta tidak mungkin ada dengan sendirinya.

Tidak mungkin pula hanya kebetulan

Semuanya pasti DICIPTAKAN

Page 39: Thariqul iman

Diciptakan oleh siapa?

Pasti oleh SESUATU yang:Tidak lemah dan tidak terbatasTidak berawal dan tidak berakhir

Dialah AL-KHALIQ (PENCIPTA)

Page 40: Thariqul iman

SIAPAKAH AL-KHALIQ KITA?

Untuk mengetahuinya, kita memerlukan kabar dari Al-Quran yang disampaikan oleh Rasulullah Muhammad SAW.

“Katakanlah, Dialah Allah, Tuhan Yang Maha Esa.”

(QS. Al-Ikhlas:1)

Page 41: Thariqul iman

Bolehkah membayangkan wujud Allah SWT?

Page 42: Thariqul iman

Suatu hari, Imam, Malik ditanya tentang makna istiwa’ (persemayaman-NYA).

“Sesungguhnya Tuhan kamu adalah Allah, yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas Arasy untuk mengatur segala urusan…” [QS.Yunus (10): 3]

Page 43: Thariqul iman

Apa jawaban Imam Malik?

Imam Malik lama terduduk bahkan mengeluarkan keringat, lalu menjawab:

“Persemayaman itu bukan sesuatu yang dapat diketahui. Kayfiyah (cara)-Nya bukanlah hal yang dapat dipahami. Mengimaninya adalah wajib, tetapi menanyakannya adalah bid’ah/ salah.”

Page 44: Thariqul iman

Jadi, kita TIDAK BOLEH membayangkan rupa (wujud) Allah, karena Dzat Allah dan hakikatNya berada di luar jangkauan akal manusia (tidak terindera).

Page 45: Thariqul iman

Tapi, sesuatu yang tidak terindera bukan berarti tidak ada.

Coba perhatikan gambar-gambar berikut…

Page 46: Thariqul iman

Kita YAKIN ada yang membuat baju-baju ini meskipun TIDAK MELIHATNYA.

Page 47: Thariqul iman
Page 48: Thariqul iman

Percayakah orang komunis (atheis) terhadap wujud al-Khaliq?

TIDAK, karena menurut mereka, sesuatu yang tidak terindera berarti TIDAK ADA.

Tuhan tidak terlihat, berarti Tuhan tidak ada.

Page 49: Thariqul iman

Jadi, iman kepada Allah adalah keyakinan atas keberadaan/ wujud-Nya.

Wujud Allah dapat dibuktikan melalui keberadaan makhlukNya.

Page 50: Thariqul iman

Lalu, bagaimana jawaban Islam atas 3 pertanyaan tadi?

Page 51: Thariqul iman

Darimana alam semesta, manusia dan kehidupan berasal?

Page 52: Thariqul iman

“Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakan kalian dan orang-orang sebelum kalian, agar kalian bertakwa.”[QS.al-Baqarah (2): 21]

Semua berasal dari Allah

Page 53: Thariqul iman

Untuk apa manusia dan kehidupan ini ada?

“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah (beribadah) kepada-Ku.”

[QS. Adz-Dzariyat (51): 56]

Untuk beribadah kepada Allah SWT

Page 54: Thariqul iman

Akan ke mana manusia dan kehidupan ini setelah mati?

Page 55: Thariqul iman

“Mengapa kalian kafir kepada Allah, padahal kalian tadinya mati lalu Allah menghidupkan kalian, kemudian Allah mematikan kalian dan menghidupkan kembali kalian, kemudian kepadaNyalah kalian dikembalikan?”

[QS. Al-Baqarah (2): 28]

Kembali kepada Allah

Page 56: Thariqul iman

Rangkuman:

Sebelum kehidupan:

Manusia diciptakan ALLAH SWT

Kehidupan dunia

Hidup untuk beribadah kepada

ALLAH SWT

Setelah kehidupan:

Manusia kembali kepada ALLAH

SWT

PENCIPTAAN mahkluk Allah ciptakan aturan

(perintah & larangan)

Hari Kebangkitan HISAB amal

Page 57: Thariqul iman

Apa konsekuensi keimanan kita terhadap Allah?

◦Harus tahu & paham aturan Allah

caranya: dengan belajar (menuntut ilmu)

◦Harus selalu taat pada perintah Allah & menjauhi laranganNya.

caranya: dengan mengamalkan ilmu,

karena Allah semata (IKHLAS)