perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id penerapan metode .../penerapan...(penelitian tindakan kelas...
Post on 07-May-2019
232 Views
Preview:
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR DAN PRESTASI
BELAJAR MATA KULIAH FISIOLOGI (Penelitian Tindakan Kelas di Prodi D III Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo)
TESIS
Untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Magister Kesehatan Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan
OLEH : METTI VERAWATI
S 541008065
PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS SEBELAS MARET PROGRAM STUDI MAGISTER KEDOKTERAN KELUARGA
MINAT UTAMA PENDIDIKAN PROFESI KESEHATAN 2012
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR MATA KULIAH FISIOLOGI
(Penelitian Tindakan Kelas di Prodi D III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo)
PROPOSAL TESIS
Oleh : METTI VERAWATI
NIM. S 541008065
Telah disetujui oleh Tim Pembimbing :
Jabatan Nama Tanda Tangan Tgl Pembimbing I Prof. Dr. dr. Ambar Mudigdo, Sp. PA (K)
NIP. 194903171976091001
Pembimbing II Dr. Nunuk Suryani, M.Pd NIP. 196611081990032001
Mengetahui Ketua Program Studi Kedokteran Keluarga
DR. Hari Wujoso, dr, Sp.F.M.M NIP 1962102219950310001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
karunia, rahmat, taufik serta hidayah-Nya akhirnya Tesis ini dengan judul
”PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN PRESTASI BELAJAR
MATA KULIAH FISIOLOGI DI PRODI DIII KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO” dapat diselesaikan
dengan baik berkat dorongan, bimbingan, arahan serta bantuan berbagai pihak.
Tesis ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar
Magister Kesehatan pada Program Studi Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa hormat,
penghargaan dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat :
1. ..............................., selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas
Sebelas Maret Surakarta.
2. DR. Hari Wujoso, dr, Sp.F. M.M, selaku Ketua Program Studi Magister
Kedokteran Keluarga Pascasarjana Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
3. P. Murdani, K, dr., MHPED, selaku Ketua Minat Utama Pendidikan Profesi
Kesehatan Pascasarjana Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4. Prof. DR. Ambar Mudigdo, Sp. PA (K), selaku pembimbing I yang telah
meluangkan waktu dan dengan kesabarannya telah membantu dalam
penyelesaian proposal tesis ini.
5. DR. Nunuk Suryani, M.Pd, selaku pembimbing II disela kesibukannya masih
berkenan meluangkan waktu, pikiran, tenaga dalam memberikan petunjuk,
arahan bimbingan dan saran-saran dalam penyusunan proposal tesis.
6. Dosen Program Studi Magister Kedokteran Keluarga Program Minat Utama
Pendidikan Kesehatan Keluarga Pascasarjana Universitas Sebelas Maret
Surakarta yang telah membekali ilmu pengetahuan kepada peneliti.
7. Tim Penguji Akhir Tesis yang telah membentuk terlaksananya ujian sehingga
dapat berjalan dengan lancar.
8. Siti Munawaroh, S.Kep, Ns, M.Kep, selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang telah memberi ijin dalam
melaksanakan penelitian.
9. Seluruh mahasiswa Semester I Tingkat IB Tahun Akademi 2011/2012 yang
telah bersedia menjadi responden penelitian ini.
10. Suamiku Agus Mujiyono, S.TP, dan anak-anakku Aqilafikri Rhapsody
Mujiyono dan Ailsafitri rahmadiani Mujiyono yang telah mendoakan,
memberikan motivasi, dukungan dan tenaga dalam penyusunan tesis ini.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.
Akhirnya peneliti menyadari bahwa penulisan tesis ini jauh dari sempurna
namun demikian peneliti berharap semoga karya yang sederhana ini dapat
memberikan manfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan bagi perkembangan
keilmuan.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Juni 2012
Peneliti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii
KATA PENGANTAR.......................................................................................... iii
DAFTAR ISI......................................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... . vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang .......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah .................................................................. 3
C. Pembatasan Masalah .............................................................. 4
D. Rumusan Masalah .................................................................... 4
E. Tujuan Penelitian ...................................................................... 4
F. Manfaat Penelitian .................................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori ............................................................................. 6
1. Konsep Motivasi Belajar ...................................................... 6
a. Definisi Motivasi Belajar ................................................... 6
b. Pentingnya Motivasi Belajar ............................................. 7
c. Sifat Motivasi ..................................................................... 8
d. Unsur yang mempengaruhi motivasi belajar .................... 8
e. Indikator Motivasi .............................................................. 10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2. Konsep Prestasi Belajar ....................................................... 12
a. Definisi Prestasi Belajar ..................................................... 12
b. Pengertian Prestasi Belajar ................................................ 12
c. Faktor yang mempengaruhi Prestasi Belajar .................... 13
3. Konsep Metode Pembelajaran Problem Solving .............. . 17
a. Definisi Metode Problem Solving ..................................... 17
b. Langkah Metode Problem Solving.................................... 18
B. Penelitian yang relavan ............................................................ 19
C. Kerangka Pikir ......................................................................... 20
D. Hipotesis Tindakan .................................................................. 21
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian ............................................................... 22
B. Lokasi Penelitian ...................................................................... 27
C. Sumber data dan Teknik sampling .......................................... 27
D. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 28
E. Uji Keterpercayaan Data ......................................................... 30
F. Teknik Analisa Data ................................................................. 30
G. Indikator Keberhasilan ............................................................. 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Diskripsi Penelitian ................................................................... 33
B. Temuan Penelitian ..................................................................... 33
C. Pembahasan ................................................................................ 60
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
D. Keterbatasan Penelitian ............................................................. 67
BAB V. PENUTUP
A.Kesimpulan ................................................................................. 69
B. Implikasi ..................................................................................... 70
C. Saran ........................................................................................... 71
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 72
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 1. Kerangka Pikir ....................................................................... 20
Gambar 2. Siklus PTK............................................................................. 23
Gambar 3. Teknik Analisa Model Interaktif ........................................... 31
Gambar 4. Gambar Situasi Tindakan Kelas.............................................. 103
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 4.1. Hasil Kuesioner Motivasi Belajar Sebelum Dan Setelah Pembelajaran Metode Problem Solving 46 Tabel 4.2. Hasil Tes Prestasi Belajar Sebelum Dan Setelah Pembelajaran Metode Problem Solving Siklus 1 48 Tabel 4.3. Hasil Tes Prestasi Belajar Sebelum Dan Setelah Pembelajaran Metode Problem Solving Siklus I dan Siklus II 53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I 74
Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II 76
Lampiran 3. Kasus Siklus I 79
Lampiran 4. Soal Post Tes Siklus I 80
Lampiran 5. Pedoman Penskoran Jawaban Soal Post Test Siklus 1 81
Lampiran 6. Kasus siklus 2 82 Lampiran 7. Soal Post Tes Siklus 2 83
Lampiran 8. Pedoman Penskoran Jawaban Soal Post Test Siklus 1 84
Lampiran 9. Lembar Observasi Kegiatan Dosen 86
Lampiran 10. Lembar Observasi Kegiatan Mahasiswa 87
Lampiran 11. Permohonan Menjadi Responden 88
Lampiran 12. Persetujuan Menjadi Responden 89
Lampiran 13. Kisi-kisi Kuesioner Motivasi Belajar 90
Lampiran 14. Kuesioner Motivasi Belajar 92
Lampiran 15. Tabulasi Skor Motivasi Sebelum Tindakan 94
Lampiran 16. Tabulasi Skor Motivasi Setelah Tindakan 95
Lampiran 17. Perkembangan Skor Motivasi Sebelum dan Setelah Tindakan 96
Lampiran 18. Prestasi Belajar Sebelum Tindakan 97 Lampiran 19. Perkembangan Prestasi Belajar Sebelum
dan Setelah Tindakan siklus I 98
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
Lampiran 20. Perkembangan Prestasi Belajar Sebelum
dan Setelah Tindakan siklus II 99
Lampiran 21. Perkembangan Prestasi Belajar Sebelum dan Setelah Tindakan siklus I dan II 100
Lampiran 22. Surat Ijin Penelitian 101 Lampiran 23. Surat Jawaban Ijin Penelitian 102
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Metti Verawati, S 54008065, 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Kuliah Fisiologi (Penelitian Tindakan Kelas di Prodi D III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo). Tesis. Pascasarjana, Program Studi Kedokteran Keluarga, Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan. Juni 2012
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang sangat kompleks, karena dalam proses tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan menyerap informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa dapat melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran agar hasil hasil belajarnya lebih baik dan sempurna. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan mempunyai keinginan untuk untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, guru/dosen harus mengetahui berbagai metode pembelajaran, salah satunya adalah metode pembelajaran problem solving.
Tujuan penelitian ini mengetahui apakah metode pembelajaran Problem Solving bisa meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar MK Fisiologi di Prodi D III Keperawatan FIK unmuh Ponorogo.
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan subyek penelitian Mahasiswa Semester I Kelas IB Prodi D III Keperawatan Tahun Akademi 2011/2012 yang berjumlah 44 mahasiswa. Siklus aktifitas tindakan meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi serta tindak lanjut. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan tes motivasi dan prestasi belajar.
Kesimpulan Penelitian ini Pembelajaran Mata Kuliah Fisiologi dengan penerapan metode pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan skor motivasi belajar mahasiswa sebanyak 84,1 % dan prestasi belajar mahasiswa sebanyak 79,6 %
Kata Kunci : Metode Pembelajaran Problem Solving, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar, Mata Kuliah Fisiologi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRAK
Metti Verawati, S 54008065, 2012. Penerapan Metode Pembelajaran Problem Solving Untuk Meningkatkan Motivasi dan Prestasi Belajar Mata Kuliah Fisiologi (Penelitian Tindakan Kelas di Prodi D III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo). Tesis. Komisi Pembimbing I: Prof. Dr. dr. Ambar Mudigdo, Sp.PA (K), Komisi Pembimbing II: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Pascasarjana, Program Studi Kedokteran Keluarga, Minat Utama Pendidikan Profesi Kesehatan. Juni 2012
Belajar mengajar merupakan suatu proses yang sangat kompleks, karena dalam proses tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan menyerap informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa dapat melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran agar hasil hasil belajarnya lebih baik dan sempurna. Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan mempunyai keinginan untuk untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Agar tujuan pembelajaran yang telah dirumuskan, guru/dosen harus mengetahui berbagai metode pembelajaran, salah satunya adalah metode pembelajaran problem solving.
Tujuan penelitian ini mengetahui apakah metode pembelajaran Problem Solving bisa meningkatkan motivasi belajar dan prestasi belajar MK Fisiologi di Prodi D III Keperawatan FIK unmuh Ponorogo.
Penelitian Tindakan Kelas ini menggunakan subyek penelitian Mahasiswa Semester I Kelas IB Prodi D III Keperawatan Tahun Akademi 2011/2012 yang berjumlah 44 mahasiswa. Siklus aktifitas tindakan meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi serta tindak lanjut. Pengumpulan data dengan wawancara, observasi dan tes motivasi dan prestasi belajar.
Kesimpulan Penelitian ini Pembelajaran Mata Kuliah Fisiologi dengan penerapan metode pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan skor motivasi belajar mahasiswa sebanyak 84,1 % dan prestasi belajar mahasiswa sebanyak 79,6 %
Kata Kunci : Metode Pembelajaran Problem Solving, Motivasi Belajar, Prestasi Belajar, Mata Kuliah Fisiologi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ABSTRACT
Metti Verawati, S 54008065, 2012. Application of Learning Problem Solving Methods To Enhance Learning Achievement Motivation and Physiology Courses (Classroom Action Research in Nursing III D Prodi Muhammadiyah University of Ponorogo). Thesis. First Consultant: Prof. Dr. dr. Ambar Mudigdo, Sp.PA (K) Second Consultant II: Dr. Nunuk Suryani, M.Pd. Postgraduate Study Program of Family Medicine, Main Interest in Health Professions Education of Postgraduate Program Sebelas Maret University Surakarta. June 2012
Teaching and learning is a very complex process, because in the process the students not only receive and absorb the information conveyed by the teacher, but students can engage in learning activities so that the learning outcomes better and perfect. Motivation in teaching and learning is very large role of learning achievement. Due to the lack of motivation to foster students' interest in learning. For students who have high motivation will have a desire to to carry out teaching and learning activities. So that learning objectives have been formulated, the teacher / lecturer must know the various methods of learning, one of which is a method of teaching problem solving.
The purpose of this study to know whether the method of Problem Solving learning can enhance learning motivation and learning achievement of Physiology at the Bachelor Nursing Muhammadiyah University of Ponorogo.
This class action research using student subjects the first semester of Class IB Bachelor of Nursing Year 2011/2012 which amounted to 44 students. Cycle activities include action planning, action, observation and reflection, and follow-up. Collecting data through interviews, observations and tests of motivation and learning achievement.
Conclusion This study Physiology Learning Courses by the application of learning methods Problem Solving can improve student learning motivation scores as much as 84.1% and the learning achievement of students as much as 79.6% . Keywords : Learning Problem Solving Methods, Learning Motivation, Learning Achievement, Physiology Course
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Belajar adalah proses perubahan tingkah laku yang terjadi di dalam satu
situasi, bahkan dalam satu ruang hampa. Situasi belajar ini ditandai dengan motif
yang ditetapkan dan diterima oleh siswa. Terkadang satu proses belajar tidak
dapat mencapai hasil maksimal disebabkan karena ketiadaan kekuatan yang
mendorong (motivasi). Belajar mengajar merupakan suatu proses yang sangat
kompleks, karena dalam proses tersebut siswa tidak hanya sekedar menerima dan
menyerap informasi yang disampaikan oleh guru, tetapi siswa dapat melibatkan
diri dalam kegiatan pembelajaran agar hasil hasil belajarnya lebih baik dan
sempurna.
Disini para pendidik hendaknya memposisikan peserta didik sebagai insan
yang harus dihargai kemampuannya dan diberi kesempatan untuk
mengembangkan potensinya Oleh karena itu dalam proses pembelajaran perlu
adanya suasana yang terbuka, akrab dan saling menghargai. Sebaliknya perlu
menghindari suasana pembelajaran yang kaku, penuh ketegangan, dan syarat
dengan perintah dan instruksi yang membuat peseta didik menjadi pasif, tidak
bergairah, cepat bosan dan mengalami kebosanan. (Budimansyah, 2002)
Salah satu yang mempengaruhi suasana pembelajaran adalah metode
pembelajaran yang diterapkan oleh guru/dosen. Agar tujuan pembelajaran yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
telah dirumuskan, guru/dosen harus mengetahui berbagai metode pembelajaran,
salah satunya adalah metode pembelajaran problem solving.
Melalui proses problem solving ini, Edwards L. Pizzini (1996) yakin
bahwa para siswa akan mampu menjadi pemikir yang handal dan mandiri. Mereka
dirangsang untuk mampu menjadi seorang eksplorer–mencari penemuan terbaru,
inventor–mengembangkan ide/gagasan dan pengujian baru yang inovatif,
desainer-mengkreasi rencana dan model terbaru, pengambil keputusan–berlatih
bagaimana menetapkan pilihan yang bijaksana, dan sebagai komunikator–
mengembangkan metoda dan teknik untuk bertukar pendapat dan berinteraksi.
Dari proses pembelajaran tersebut siswa dapat menghasilkan suatu
perubahan yang bertahap dalam dirinya, baik dalam bidang pengetahuan,
keterampilan dan sikap. Adanya perubahan tersebut terlihat dalam prestasi belajar
yang dihasilkan oleh siswa berdasarkan evaluasi yang diberikan oleh guru/ raport.
Kurikulum Diploma III Keperawatan menuntut mahasiswa untuk
memahami mata kuliah Fisiologi yang merupakan mata kuliah wajib pada
semester I. Mata kuliah ini menguraikan tentang konsep struktur dan fungsi tubuh
manusia. Aktivitas belajar mengajar meliputi kuliah, diskusi dan penugasan di
kelas dan praktikum. Beban studi pada mata kuliah Fisiologi ini adalah 2 SKS,
mata kuliah ini sangat penting untuk difahami mahasiswa khususnya bagi
mahasiswa semester 1 karena mata kuliah ini merupakan dasar pengetahuan dan
pegangan pokok bagi mahasiswa dalam memahami dan mengikuti proses
pembelajaran di semester-semester berikutnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
Beberapa tahun terakhir ini prestasi belajar yang dilihat dari hasil Kartu
Hasil Semester ( KHS ) hampir 75% mahasiswa mempunyai nilai C. Hal ini bisa
disebabkan karena motivasi belajar yang kurang pada Mata Kuliah Fisiologi.
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan peneliti pada sebagian mahasiswa
Tingkat I Semester I tahun akademik 2010/2011 kemarin didapatkan bahwa mata
kuliah Fisiologi sulit difahami karena istilah-istilahnya asing bagi mereka. Hal ini
membuat mahasiswa jadi malas untuk belajar, walapun pada pembelajaran mata
kuliah fisiologi, dosen sebelum pembelajaran memeberikan penugasan untuk
mencari istilah-istilah asing pada buku sumber dan mencari artinya.
Dalam proses belajar mengajar motivasi sangat besar peranannya terhadap
prestasi belajar. Karena dengan adanya motivasi dapat menumbuhkan minat
belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang tinggi akan mempunyai
keinginan untuk untuk melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Sehingga boleh
jadi siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena
kekurangan motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi
yang tepat.
Dengan permasalahan diatas disini dibutuhkan suatu metode pembelajaran
yang tepat, salah satunya dengan metode problem solving.
B. Identifikasi Masalah
1. Prestasi belajar pada Mata Kuliah Fisiologi Prodi D III
Keperawatan Unmuh Ponorogo rendah.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
2. Motivasi belajar mahasiswa D III Keperawatan pada mata
kulian D III Keperawatan rendah.
C. Pembatasan Masalah
Masalah dalam penelitian ini hanya dibatasi pada Prestasi Belajar dan
Motivasi Belajar pada mahasiswa Tingkat I Semester I tahun akademi 2011/2012
Prodi D III Keperawatan Unmuh Ponorogo
D. Rumusan Masalah 1. Bagaimana metode pembelajaran Problem Solving bisa meningkatkan
motivasi belajar MK Fisiologi di Prodi D III Keperawatan FIK unmuh
Ponorogo?
2. Bagaimana metode pembelajaran Problem Solving bisa meningkatkan
prestasi belajar MK Fisiologi di Prodi D III Keperawatan FIK unmuh
Ponorogo?
E. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui apakah metode pembelajaran Problem Solving bisa
meningkatkan motivasi belajar MK Fisiologi di Prodi D III
Keperawatan FIK unmuh Ponorogo
2. Mengetahui apakah metode pembelajaran Problem Solving
meningkatkan prestasi belajar MK Fisiologi di Prodi D III
Keperawatan FIK unmuh Ponorogo
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran mengenai
pengaruh metode pembelajaran Problem Solving dalam meningkatkan
Motivasi Belajar dan Prestasi Belajar
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Institusi
Diharapkan dapat memberikan masukan yang positif bagi institusi
pendidikan terutama para pendidik untuk menerapkan metode-metode
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan Prestasi Belajar
mahasiswa
b. Bagi peneliti
Dapat menambah wawasan peneliti dalam penerapan metode-metode
pembelajaran untuk meningkatkan motivasi dan Prestasi Belajar
mahasiswa
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
B AB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep Motivasi Belajar
a. Definisi Motivasi Belajar
Motivasi berasal dari kata motif yang artinya suatu dorongan dari
dalam diri seseorang yang menyebabkan orang tersebut melakukan
kegiatan-kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan (Notoadmojo. S,
2003: 144).
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu (Nursalam, 2003: 93).
Menurut pendapat Cecco (1996), motivasi itu bertalian dengan belajar.
Dimyati & Mudjiono (1999) menyatakan bahwa motivasi belajar
merupakan segi kejiwaan yang mengalami perkembangan yang
terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan kematangan psikologi siswa. (
Jurnal Pendidikan, Vol 1, 2006)
Berdasarkan pendapat para ahli tentang motivasi belajar maka
dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar berkaitan dengan proses
belajar dan motivasi dalam belajar sangat diperlukan karena dapat
meningkatkan semangat peserta didik untuk belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
b. Pentingnya Motivasi Belajar
Motivasi belajar penting bagi siswa dan guru. Menurut Dimyati
dan Mujiono (1999) pentingnya motivasi belajar bagi siswa adalah :
1). Menyadarkan kedudukan pada awal belajar, proses dan hasil akhir.
2). Menginformasikan tentang kekuatan usaha belajar yang dibandingkan
dengan teman sebaya.
3). Mengarahkan kegiatan belajar.
4). Membesarkan semangat belajar.
5). Menyadarkan tentang adanya perjalanan belajar dan kemudian bekerja
yang berkesinambungan.
Motivasi belajar juga penting diketahui oleh guru. Manfaat
motivasi belajar bagi guru adalah :
1). Membangkitkan, meningkatkan dan memelihara semangat siswa untuk
belajar sampai berhasil.
2). Mengetahui dan memahami motivasi belajar siswa dikelas bermacam
ragam.
3). Meningkatkan dan menyadarkan guru meningkatkan dan menyadarkan
guru untuk memilih satu diantara bermacam-macam peran
4). Memberi peluang guru untuk “untuk kerja” rekayasa padagogis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
c . Sifat Motivasi
Menurut Dimyati dan Mudjiono, motivasi seseorang bersumber dari
1). Motivasi intrinsik : motivasi yang datangnya dari dalam diri sendiri
2). Motivasi ekstrinsik : Motivasi yang datangnya dari luar seseorang
d. Unsur yang Mempengaruhi Motivasi Belajar
1). Cita-cita atau Aspirasi Siswa
Cita-cita akan memperkuat motivasi belajar intrinsik maupun
ekstrinsik. Sebab tercapainya suatu cita-cita akan mewujudkan aktualisasi
diri.
2). Kemampuan Siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi dengan kemampuan dan
kecakapan mencapainya. Kemampuan akan memperkuat motivasi
anakuntuk melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
3). Kondisi Siswa.
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani
mempengaruhi motivasi belajar. Seorang siswa yang sedang sakit, lapar,
marah-marah akan mengganggu perhatian belajar, sebaliknya seseorang
yang sehat, kenyang dan gembira akan memudahkan memusatkan
perhatian. Dengan kata lain, kondisi jasmani dan rohani siswa berpengaruh
pada motivasi belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
4). Kondisi Lingkungan Siswa
Lingkungan siswa dapat berupa keadaan alam, lingkungan tempat
tinggal, pergaulan sebaya dan kehidupan kemasyarakatan. Sebagai anggota
masyarakat maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar.
Bencana alam, tempat tinggal yang kumuh, ancaman rekan yang nakal,
perkelahian antar siswa, akan mengganggu kesungguhan belajar. Oleh
karena itu, kondisi lingkungan sekolah yang sehat, kerukunan hidup,
ketertiban pergaulan perlu dipertinggi mutunya. Dengan lingkungan yang
aman, tentram, tertib, dan indah maka semangat dan motivasi belajar
mudah diperkuat.
5). Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran
yang mengalami perubahan berkat pengalaman hidup. Lingkungan siswa
yang berupa lingkungan alam, tempat tinggal, dan pergaulan juga
mengalami perubahan. Lingungan budaya siswa yang berupa surat kabar,
majalah, radio, televisi dan film semakin menjangkau siswa. Semua
lingkungan tersebutmendinamiskan motivasi belajar
5). Upaya Guru dalam Membelajarkan Siswa.
Upaya guru membelajarkan siswa terjadi disekolah dan diluar
sekolah. Upaya pembelajaran tersebut meliputi : (a). Menyelenggarakan
tertib belajar disekolah, (b). Membina disiplin belajar dalam tiap
kesempatan, seperti pemanfaatan waktu dan pemeliharaan fasilitas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
sekolah, (c). Membina belajar tertib pergaulan, (d). Membina belajar tertib
lingkungan sekolah.
Disamping penyelenggaraan tertib yang umum tersebut, maka
secara individual tiap guru menghadapi anak didiknya. Upaya
pembelajaran tersebut meliputi (a). Pemahaman tentang diri siswa dalam
rabgka kewajiban tertib belajar, (b). Pemanfaatan penguatan berupa
hadiah, kritik, hukuman secara tepat guna, (c). Mendidik cinta belajar.
e. Indikator Motivasi
Menurut Uno B. Hamzah, (2006) Indikator Motivasi belajar adalah :
Indikator Motivasi ada 4 yaitu :
1). Mempunyai dorongan untuk berprestasi, dengan ciri sebagai
berikut :
a). Berorientasi dengan hasil, dengan semangat juang tinggi untuk
meraih tujuan dan memenuhi standar.
b). Menetapkan sasaran yang menantang dan berani mengambil
resiko yang telah diperhitungkan.
c). Mencari informasi sebanyak-banyaknya guna mengurangi
ketidakpastian dan mencari cara yang lebih baik.
d). Terus belajar untuk meningkatkan kenerja mereka
2). Memiliki komitmen, dengan karakterr sebagai berikut :
a). Siap berkorban demi pemenuhan sasaran yang lebih penting.
b). Merasakan dorongan semangat dalam misi yang lebih besar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
c). Menggunakan kelompok nilai-nilai kelompok dalam
pengambilan keputusan dan penjabaran pilihan-pilihan
d). Aktif mencari peluang guna memenuhi misi kelompok.
3). Memiliki inisiatif, dengan karakter yaitu :
a). Siap memanfaatkan peluang.
b). Mengejar sasaran lebih daripada yang dipersyaratkan atau yang
diharapkan dari mereka.
c). Berani melanggar batas dan aturan yang tidak prinsip apabila
perlu agar tugas dapat dilaksanakan.
d). Mengajak orang lain melakukan sesuatu yang tidak lazim dsan
bernuansa petualangan.
4). Memiliki optimisme, yaitu :
a). Tekun dalam mengejar sasaran kendati banyak halangan dan
kegagalan.
b). Bekerja dengan harapan untuk sukses, bukannya tajut gagal.
c). Memandang kegagalan atau kemunduran sebagai situasi yang
dapat dikendalikan ketimbang sebagai kekurangan pribadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
2. Konsep Prestasi Belajar
a . Definisi Prestasi Belajar
Belajar merupakan tindakan dan perilaku siswa yang kompleks. Sebagai
tindakan, maka belajar hanya dialami siswa sendiri. Siswa adalah penentu
terjadinya atau tidak terjadinya proses belajar. Proses belajar terjadi berkat siswa
memperoleh sesuatu yang ada dilingkungan sekitar.
Belajar menurut Skiner dalam Dimyati dan Mudjiono adalah :
berpandangan bahwa belajar adalah suatu perilaku. Pada saat orang belajar, maka
responnya menjadi lebih baik. Sebaliknya, bila ia tidak belajar maka responnya
menurun.
Sedangkan menurut Gagne belajar merupakan kegiatan yang komplek.
Hasil belajar merupakan kapabilitas. Setelah belajar orang memiliki ketrampilan,
pengetahuan, sikap dan nilai. Timbulnya kapabilitas tersebut adalah dari (1)
stimulasi yang berasal dari lingkungan, dan (2) proses kognitif yang dilakukan
oleh pembelajar. (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 10)
Piaget berpendapat bahwa pengetahuan dibentuk oleh individu. Sebab
individu melakukan interaksi terus-menerus dengan lingkungan. Lingkungan
tersebut mengalami perubahan. Dengan adanya interaksi dengan lingkungan maka
fungsi intelek semakin berkembang (Dimyati dan Mudjiono, 2002: 13).
Berdasarkan pendapat para ahli tentang belajar maka dapat diambil
kesimpulan bahwa perilaku yang kompleks dari siswa yang diperoleh dari
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
lingkungan disekitarnya, dan hasil dari belajar tersebut, siswa akan mempunyai
ketrampilan, pengetahuan, sikap dan nilai.
b. Pengertian prestasi belajar
Prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan
baik secara individu maupun secara kelompok (Djamarah, 1994:19). Sedangkan
menurut Mas’ud Hasan Abdul Dahar dalam Djamarah (1994:21) bahwa prestasi
adalah apa yang telah dapat diciptakan, hasil pekerjaan, hasil yang menyenangkan
hati yang diperoleh dengan jalan keuletan kerja. Untuk mendapatkan suatu
prestasi tidaklah semudah yang dibayangkan, karena memerlukan perjuangan dan
pengorbanan dengan berbagai tantangan yang harus dihadapi.
Prestasi belajar adalah istilah yang telah dicapai individu sebagai usaha
yang dialami secara langsung serta merupakan aktivitas yang bertujuan untuk
memperoleh ilmu pengetahuan, keterampilan, kecerdasan, kecakapan dalam siuasi
dan kondisi tertentu (Depdikbud, 1997: 298).
Prestasi belajar adalah sebagai hasil atas kepandaian atau keterampilan
yang dicapai oleh individu untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru
secara keseluruhan sebagai hasil pengalaman individu dalam interaksinya dengan
lingkungan (Hamalik 2003: 153).
Berdasarkan uraian pengertian prestasi belajar diatas, maka dapat
dipahami bahwa prestasi belajar adalah hasil dari suatu kegiatan yang dikerjakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dengan ulet sebagai hasil pengalaman individu berinteraksi dengan
lingkungannya. Sedangkan yang bahas dalam penelitian ini adalah prestasi belajar
mahasiswa pada mata kuliah Fisiologi.
c. Faktor – faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
a. Kondisi Fisiologis
Kondisi fisiologis mahasiswa terdapat dua macam, yaitu kondisi fisiologis
yang bersifat umum dan yang bersifat khusus. Kondisi fisiologis umum
berpengaruh dalam menunjang proses belajar mahasiswa. Mahasiswa yang segar
jasmaninya serta kondisi kesehatan terawat dengan baik, akan meningkatkan
kemampuan belajarnya. Kondisi fisiologis khusus melibatkan cara memfungsikan
panca indera saat proses belajar berlangsung, terutama penglihatan dan
pendengaran. Mahasiswa yang kondisi fisiknya lemah, sering sakit-sakitan, cacat
salah satu atau beberapa dari panca indera, prestasinya juga akan kurang
dibandingkan dengan anak yang normal. Maka perlulah diperhatikan kondisi fisik
mahasiswa yang belajar.
b. Kondisi Psikologis.
Setelah diterima sebagai mahasiswa, merupakan suatu keharusan bahwa
kondisi psikologis harus benar-benar dipersiapkan. Hal ini perlu disadari, oleh
karena tanpa suatu kesadaran yang mantap, akan berakibat tersendat-sendatnya
proses dan keberhasilan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Saifuddin
Azwar (2002) membedakan kondisi psikologis ini dalam 2 kategori, yaitu variabel
non kognitif dan kemampuan kognitif. Variabel non kognitif terdiri dari minat,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
motivasi, dan variabel-variabel kepribadian lainnya. Sedangkan variabel kognitif
terdiri atas kemampuan khusus (bakat) dan kemampuan umum (intelegensia).
c. Kemampuan Pembawaan
Kita ketahui bahwa tidak ada dua orang yang pembawaannya sama. Juga
di dalam kemampuan belajar, setiap orang mempunyai potensi kemampuan
sendiri-sendiri. Misalnya kemampuan pembawaan berupa kecerdasan. Kecerdasan
sangat menentukan kecepatan atau penerimaan pelajaran. Tetapi jelas mahasiswa
yang cerdas tanpa memelihara kecerdasannya yakni tanpa belajar dengan teratur,
akan berakibat tersendat-sendat perjalanan studinya. Sebaliknya, yang kurang
cerdas, tapi belajar rajin, teratur, terjadwal dan terprogram, meskipun tidak
secepat kemampuan mahasiswa yang cerdas, akan tetap lancar studinya.
d. Kemauan Belajar ( Minat dan Motivasi )
Tak ada seorangpun yang memungkiri, bahwa tanpa minat dan motivasi
tidak akan tercapai hal yang diharapkan. Motivasi adalah penting sekali bagi
belajar. Untuk dapat memberi motivasi pada orang yang belajar, kita harus
mengetahui dasar psikis dari orang yang belajar. Orang yang belajar adalah orang
yang hidup yang telah mempunyai kebiasaan-kebiasaan, kesenangan dan
ketidaksenangan, emosi, sikap kecemasan serta ketakutan. Selain itu, manusia
datang ke dunia telah mempunyai keinginan-keinginan dan kebutuhan-kebutuhan.
Kebutuhan ini makin lama makin meningkat dan makin kompleks.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
e. Sikap Terhadap Guru dan Mata Kuliah
Sikap mahasiswa terhadap guru dan mata kuliahnya akan mempengaruhi
proses belajarnya. Mahasiswa yang benci terhadap guru tidak akan lancar
belajarnya. Mungkin sikap siswa terhadap guru dipengaruhi oleh penampilan dan
sikap dari guru yang bersangkutan. Guru yang tidak ramah, selalu muram, dan
cara berpakaian yang kurang baik akan mempengaruhi sikap siswa. Demikian
pula sikap mahasiswa terhadap mata kuliah juga merupakan faktor penentu
keberhasilan belajar.
f. Bimbingan
Di dalam belajar, mahasiswa butuh bimbingan. Beimbingan ini perlu
diberikan untuk mencegah usaha-usaha yang membuta sehingga anak tidak
mengalami kegagalan, melainkan dapat membawa kesuksesan. Bimbingan dapat
menghindari kesalahan dan memperbaikinya.
g. Ulangan.
Didalam belajar perlu adanya ulangan-ulangan. Hal ini merupakan elemen
yang vital dalam belajar. Adanya ulangan ini dapat menunjukkan pada orang yang
belajar kemajuan-kemajuan dan kelemahan-kelemahannya. Dengan demikian
orang yang belajar akan menambah usahanya untuk belajar. Penting diperhatikan
tentang memberitahukan hasil ulangan, dan perlu mediskusikan kesalahan-
kesalahan yang terjadi, supaya kesalahan baru tidak diperbuat lagi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
3. Konsep Metode Pembelajaran Problem Solving ( Metode Pemecahan
Masalah )
a. Definisi Metode Pemecahan Masalah
Metode pemecahan masalah merupakan metode pembelajaran yang
menekankan pada aktivitas siswa dalam memecahkan masalah sesuai dengan
pernyataan Killen (1998) bahwa problem solving is teaching students how to solve
problems.
Benjamin (1993) memberikan pernyataan yang hampir sama bahwa
problem solving methods as ways to solve a task
(http://ksi.cpsc.ucalgary.ca/KAW/KAw98/fensel2). Demikian juga Donald R.
Woods dalam Stice (2009) menyatakan bahwa problem solving is the process of
obtaining a satisfactory solution to a problem which the problem solver has not
seen before.
Pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan masalah
merupakan suatu cara yang lahir dari perubahan mendasar tentang cara belajar
siswa. Belajar tidak lagi dipandang sebagai proses menerima informasi untuk
disimpan dimemori siswa, namun siswa belajar mendekati setiap persoalan
dengan pengetahuan yang telah mereka miliki, mengasimilasi informasi baru dan
membangun pengertian sendiri. Pemecahan masalah penting dilakukan dalam
kegiatan pembelajaran, karena pembelajaran pada prinsipnya suatu proses
interaksi siswa dengan lingkungannya. Proses tersebut berlangsung secara
bertahap mulai dari menerima stimulus dari lingkungan sampai pada memberikan
respon yang tepat. Menurut Dewey dalam Sanjaya (2006), interaksi stimulus
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
dengan respon dalam pemecahan masalah merupakan hubungan dua kutub antara
belajar dan lingkungan. Lingkungan memberi masalah untuk diselidiki, dinilai
dan dianalisis (Trianto, 2007). ( Dikutip dari Fitriyanti dalam Jurnal Pendidikan,
Volume 10, Nomor 1, Maret 2009, 38-4)
b. Langkah Metode Problem Solving.
Menurut Roestiyah ( 2001, 93 ), langkah dalam pelaksanaan metode
pembelajaran Problem Solving adalah :
1). Adanya masalah yang jelas untuk dipecahkan, masalah harus tumbuh
dari siswa sesuai taraf kemampuan.
2). Mencari data/ keterangan yang dapat digunakan untuk memecahkan
masalah tersebut, dengan membaca buku, meneliti, bertanya dan lain-
lain.
3). Menetapkan dugaan sementara dari masalah tersebut. Dugaan jawaban
itu tentu saja didasarkan kepada data yang diperoleh pada langkah
kedua
4). Menguji kebenaran jawaban sementara dari masalah tersebut. Dan
langkah ini siswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga
betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut itu cocok
5). Menarik kesimpulan, artinya siswa harus sampai pada kesimpulan
terakhir tentang jawaban dari masalah tadi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
B. Penelitian yang Relevan
1. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Sri Hardjo dan Badjuri (UPBJJ
UT Semarang) dikutip dari jurnal pendidikan Volime 1 No 2 September 2000.
Hasil Penelitian ini menggungkapkan adanya pengaruh antara motivasi berprestasi
dengan prestasi belajar siswa SD di Kabupaten Semarang, dengan koefisien
determinasi 0,029. Berarti sekitar 2,90 persen variasi total prestasi belajar dapat
dijelaskan oleh motivasi berprestasi (tanpa memperhitungkan variabel lain).
2. Penelitian relevan yang lain yang pernah dilakukan oleh Fitriyanti
dalam jurnal Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2009, 38-47 tentang
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah Terhadap Kemampuan
Berfikir Rasional Siswa di SMA Palembang. Hasil dari penelitian tersebut adalah
Secara umum penelitian ini menyimpulkan bahwa penggunaan metode
pemecahan masalah berpengaruh positif terhadap kemampuan berpikir rasional
siswa pada pembelajaran.
3. Penelitian lain yang dilakukan oleh Rina Harwati, dengan judul
Pengaruh Metode Pemecahan Masalah dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar
Mata Kuliah Askeb IV Di Akbid Giri Satria Husada Wonogiri. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antar metode pembelajaran
pemecahan masalah dan motivasi terhadap prestasi belajar yaitu didapatkan hasil
hitung Fo 11.172 dengan nilai p = 0.001 (p ≤ 0.05), sehingga dapat disimpulkan
bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari interaksi antara metode
pembelajaran dan motivasi belajar mahasiswa terhadap prestasi belajar Askeb IV.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
C. Kerangka Pikir
Gambar Kerangka Pikir
Kerangka pikir diatas dapat diuraikan sebagai berikut :
Mahasiswa Prodi D III Keperawatan akan melaksanankan pembelajaran
berdasarkan kurikulum D III Keperawatan, dimana didalamnya terdapat Mata
Kuliah dasar yaitu Fisiologi yang didapat pada semester I. Pada Pembelajaran
Mata Kuliah Fisiologi menggunakan metode pembelajaran Problem Solving.
Kaitan antara metode pembelajaran Problem Solving dengan Motivasi Belajar
adalah seperti diuraikan pada kajian teori diatas bahwa Motivasi Belajar
merupakan salah satu yang mempengaruhi prestasi balajar, dan motivasi belajar
bisa meningkat karena salah satunya adalah metode pembelajaran yang dilakukan
Prestasi Belajar
Motivasi Belajar
Faktor yang mempengaruhi
Motivasi Belajar
mahasiswa
Latar Belakang
Kurikulum D III Keperawatan
MK : Fisiologi
PBM dengan metode Problem
Solving
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
oleh guru. Metode pembelajaran problem solving merupakan metode
pembelajaran yang menekankan pada aktivitas siswa dalam memecahkan masalah
Pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan masalah
merupakan suatu cara yang lahir dari perubahan mendasar tentang cara belajar
siswa. Belajar tidak lagi dipandang sebagai proses menerima informasi untuk
disimpan dimemori siswa, namun siswa belajar mendekati setiap persoalan
dengan pengetahuan yang telah mereka miliki, mengasimilasi informasi baru dan
membangun pengertian sendiri. Dengan metode tersebut diharapkan mahasiswa
akan termotivasi untuk belajar sehingga akan menghasilkan prestasi yang baik.
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan Tinjauan teori dan kerangka pikir diatas, dapat dirumuskan
hipotesis sebagai berikut :
1. Pembelajaran Mata Kuliah Fisiologi dengan penerapan metode Problem
Solving dapat meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
2. Pembelajaran Mata Kuliah Fisiologi dengan penerapan metode Problem
Solving dapat meningkatkan prestasi belajar mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode non eksperimen
yaitu deskriptif eksploratif. Penelitian ini termasuk dalam jenis kualitatif.
Pendekatan kualitatif merupakan suatu paradigma penelitian untuk
mendiskripsikan peristiwa, perilaku orang atau suatu keadaan pada tempat tertentu
secara rinci dan mendalam dalam bentuk narasi. ( Satori & Komariah, 2011, 219)
Metode penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau
Penelitian Tindakan Kelas. Tindakan yang dilakukan adalah dengan menggunakan
metode pembelajaran Problem Solving pada mata kuliah Fisiologi.
Penelitian tindakan terdiri dari siklus-siklus. Langkah yang dilakukan
dalam penelitian ini meliputi : 1) Rencana tindakan; 2) Pelaksanaan tindakan; 3)
Observasi, dan 4) Refleksi. Desain penelitian yang digunakan adalah desain
penelitian menurut Kemmis and Taggart (1990), seperti gambar dibawah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
Gambar 2 : Siklus PTK
Langkah – langkah yang dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Rencana Tindakan
Langkah yang dilakukan dalam perencanaan tindakan adalah sebagai
berikut :
a. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP )
b. Menyiapkan bahan ajar Fisiologi
c. Menyusun lembar observasi dosen dan mahasiswa untuk melihat
bagaimana kondisi belajar dikelas saat metode problem solving
dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
d. Menyusun kuesioner untuk mengetahui motivasi belajar mahasiswa
selama pembelajaran dengan metode problem solving
e. Menyusun format catatan hasil refleksi untuk mendokumentasikan
temuan hasil refleksi.
f. Menyiapkan sarana pembelajaran berupa buku ajar, video tentang mata
kuliah fisiologi
g. Menyusun alat evaluasi untuk pretest dan post test.
2. Implementasi Tindakan
Kegiatan yang berlangsung selama dua siklus menggunakan langkah-
langkah sebagai berikut :
a. Siklus I ( pertama )
1) Pendahuluan
a) Memotivasi mahasiswa
b) Menyiapkan kompetensi dasar dan indikator
c) Membentuk kelompok secara heterogen
2) Kegiatan Inti
a) Memberikan penjelasan tentang kegiatan yang akan
dilaksanakan mahasiswa
b) Mahasiswa dibagi menjadi 8 kelompok, masing-masing terdiri
6-7 anggota.
c) Memberikan skenario masalah pada tiap-tiap kelompok
berdasarkan Kompetensi dasar dan indikator
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
d) Mencari data / keterangan yang dapat digunakan untuk
memecahkan masalah tersebut dengan membaca buku dan diskusi
kelompok.
e) Menetapkan dugaan sementara dari masalah tersebut. Dugaan
jawaban didasarkan kepada data yang diperoleh pada langkah kedua.
f) Menguji kebenaran jawaban sementara dari masalah tersebut.
Langkah ini mahasiswa harus berusaha memecahkan masalah sehingga
betul-betul yakin bahwa jawaban tersebut cocok.
g) Menarik kesimpulan, artinya mahasiswa harus sampai pada
kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah yang ada.
3) Penutup
a) Memberikan ulasan tentang materi yang didiskusikan
b) Memberikan penghargaan pada kelompok yang kinerjanya bagus
c) Memberikan tes akhir
d) Memberikan penugasan untuk pertemuan berikutnya.
b. Siklus II ( kedua )
Seperti siklus pertama, siklus kedua terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Seluruh kegiatan yang dilakukan
pada siklus kedua tergantung dari hasil refleksi dan analisis kegiatan yang
telah dilakukan pada siklus pertama. Siklus kedua bertujuan memperbaiki
kekurangan pelaksanaan tindakan pada siklus sebelumnya dan
meningkatkan pelaksanaan tindakan apabila hasil yang dicapai sudah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
memenuhi harapan. Jika dengan siklus belum mencapai tujuan
pembelajaran maka akan dilanjutkan dengan siklus ketiga.
3. Observasi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah melaksanakan
observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menerapkan instrumen
observasi yang telah disusun pada tahap perencanaan, meliputi :
a. Melakukan observasi terhadap dosen yang melakukan tindakan kelas
dengan menggunakan model problem solving oleh kolaborator,
b. Melakukan observasi terhadap mahasiswa selama diskusi kelompok,
c. Mencatat kejadian pentingselama pembelajaran berlangsung, dan
d. Meminta mahsiswa untuk mengisi angket motivasi.
4. Analisis dan Refleksi
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah mengumpulkan
hasil observasi, kemudian dianalisis untuk mengetahui kekurangan atau
kelemahan serta hal-hal yang sudah baik dalam penerapan metode
pembelajaran. Hasil analisis kemudian diperbaiki pada siklus berikutnya.
Setiap selesai memberikan tindakan, dosen dibantu kolaborator untuk
menilai secara obyektif apakah dosen sudah dapat menerapkan metode
pembelajaran problem solving. Dalam pembelajaran dengan baik, sehingga
motivasi dan prestasi belajar mengalami peningkatan. Selain itu nalisis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
juga dapat memberikan gambaran tentang pencapaian kompetensi
mahasiswa.
B. Lokasi Penelitian
Peneliti mengambil lokasi penelitian di Fakultas Ilmu Kesehatan Prodi D
III Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
C. Sumber Data dan Teknik Sampling
Sumber data penelitian dapat berupa orang atau informan, benda,
dokumen, atau proses kegiatan dan lain-lain. ( Satori & Komariah, 2011, 45 )
Dalam penelitian kualitatif tidak menggunakan istilah populasi, tetapi oleh
Spradley dinamakan “ social situation” atau situasi sosial yang terdiri atas tiga
elemen yaitu tempat ( place ), pelaku ( actors ), dan aktivitas ( activity ) yang
berinteraksi secara sinergis. Situasi sosial tersebut, dapat dinyatakan sebagai
obyek penelitian yang ingin deketahui “ apa yang terjadi “ didalamnya. Pada
situasi sosial atau obyek penelitian ini peneliti dapat mengamati secara mendalam
tempat ( place ), pelaku ( actors ), dan aktivitas ( activity ). ( Sugiyono, 2011,
215).
Pada penelitian ini informan adalah mahasiswa yang mempunyai motivasi
paling tinggi serta yang mempunyai prestasi yang paling tinggi, dosen peneliti dan
kolaborator. Tempat dan penelitian adalah pada kelas I semester I tahun akademi
2011/2012 pada proses pembelajaran mata kuliah fisiologi. Dan dokumen sebagai
sumber data adalah hasil post test dan angket motivasi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Dalam penelitian kualitatif ini teknik sampling yang digunakan adalah
Purposive Samping. Purposive Sampling adalah teknik pengambilan sampel
sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tertentu misalnya orang
tersebut yang dianggap penting dan lebih tahu tentang apa yang kita harapkan
atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti
menjelajahi obyek/situasi sosial yang akan diteliti.
Pada penelitian ini agar data yang didapat valid maka peneliti akan
melakukan wawancara mendalam pada mahasiswa yang mempunyai motivasi
paling tinggi serta yang mempunyai prestasi yang paling tinggi, dosen peneliti dan
kolaborator.
D. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data dalam penelitian ilmiah adalah prosedur yang
sistematis untuk memperoleh data yang diperlukan. Dalam penelitian kualitatif
teknik pengumpulan data dapat dilakukan melalui setting dari berbagai sumber
dan berbagai cara.
Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data pada penelitian ini
adalah : a) Peneliti akan menggunakan Observasi Partisipatif. Observasi
Partisipatif merupakan teknik berpartisipatif yang sifatnya interaktif dalam situasi
yang alamiah dan melalui penggunaan waktu serta catatan observasi untuk
menjelaskan apa yang terjadi pada pembelajaran dengan metode problem solving
pada mata kuliah fisiologi yang dibantu juga oleh kolaborator, b) Angket, menurut
Arikunto angkat adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
memperoleh informasi dari responden dalam artilaporan tentang pribadinya atau
hal-hal yang dia ketahui. Angket pada penelitian ini digunakan untuk mengetahui
motivasi mahasiswa. Angket dalam bentuk pertanyaan tertutup dan pilihan ganda,
c) Tes mata kuliah fisiologi. Tes menurut Arikunto adalah serentetan pertanyan
yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan, intelegensi,
kemampuan dan bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok. Tes yang
digunakan adalah butir soal obyektif untuk melihat penguasaan kompetensi dasar.
d) Wawancara. Pertanyan yang diajukan dalam wawancara mencakup
permasalahan secara luas yang menyangkut kepribadian, perasaan dan emosi
seseorang. Tujuan wawancara untuk menggali emosi dan pendapat dari subyek
terhadap suatu permasalahan penelitian. Wawancara dilakukan kepada mahasiswa
yang memiliki motivasi paling tinggi dan prestasi yang paling tinggi.
E. Uji Keterpercayaan Data.
Peningkatan kepercayaan penelitian kualitatif dilakukan teknik/cara-cara
memperoleh kepercayaan dari kriteria kredibilitas, reliabilitas dan objektivitas.
Pada penelitian ini menggunakan Triangulasi Sumber, Teknik dan Waktu ( Satori
& Komariah, 2011, 171 ).
Triangulasi sumber dilakukan dengan mencari data dari sumber yang
beragam yang masih terkait satu sama lain. Disini peneliti melakukan eksplorasi
untuk mengecek kebenaran data dari berbagai sumber. Triangulasi Teknik adalah
penggunaan beragam teknik pengungkapan data yang dilakukan sumber lain.
Menguji krtedibilitas data dengan triangulasi teknik yaitu mengecek data kepada
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda, misalnya mengungkapkan data
tentang aktivitas siswa dikelas dengan teknik wawancara dan observasi. Menguji
kredibilitas data dengan triangulasi waktu dengan mengumpulkan data dengan
waktu yang berbeda
F. Teknik Analisa Data
Teknik analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
kualitatif dengan memberikan pemaknaan secara kontekstual dan mendalam
mengenai dinamika proses penelitian. Prosedur analisa data ini mengikuti
prosedur yaitu :
1. Model interaktif sebagaimana yang ditawarkan Miles dan Huberman dalam
Sutopo (2002:91) yang meliputi : reduksi data, display data dan penarikan
kesimpulan.
a. Reduksi data adalah suatu proses untuk menyeleksi, meringkas dan
mengubah bentuk data mentah yang ada dalam catatan lapangan dan
catatan harian, pada saat berlangsungnya proses pembelajaran. Hal ini
dilakukan untuk menata kembali agar kesimpulam akhir dapat ditarik
benar. Hasil reduksi data dijadikan dasar untukk display data hingga
penarikan kesimpulan.
b. Display data adalah macam-macam data PTK yang telah dipaparkan
secara naratif dan sistematis dilengkapi dengan tabel. Hal ini dimaksudkan
untuk mempermudah dalam penarikan kesimpulan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
c. Penarikan kesimpulan, dilakukan setelah terkumpul data yang valid.
Menurut Sutopo ( 2002:96), model interaktif dapat dilihat pada gambar
dibawah ini :
Gambar 3. Model Interaktif
2. Model kritik holistik. Menurut Sutopo ( 2002:115) model ini dipandang paling
lengkap karena memandang suatu karya, program atau peristiwa dan kondisi
tetentu, kualitasnya harus dipandang dari perspektif latar belakangnya ( faktor
genetik), kondisi formal yang berupa kenyataan obyektifnya ( faktor obyektif)
dan hasil atau dampaknya ( output, product, outcome) yang juga meliputi
persepsi orang yang berinteraksi dengan program atau karya yang dievaluasi
tersebut ( faktor efektif).
Simpulan akhir dari kodel ini dilakukan dengan membuat sintesa dari
informasi yang bersumber dari faktor tersebut. Dalam pendekatan ini beragam
informasi dikelompokkan kedalam tiga jenis faktornya yaitu 1) latar belakang
( faktor genetik) yang berupa segala hal yang terjadi sebelum karya, konteks
atau program terwujud, 2) kondisi formal yang ada secara obyektif yang
berupa segala hal yang terjadi dan bisa ditangkap dengan indera pada karya,
Pengumpulan data
Sajian data
Penarikan Kesimpulan/verifikasi
Reduksi data
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
peristiwa atau program yang sedang dievaluasi, dan 3) dampak atau tanggapan
beragam pengamat atau para pribadi yang terlibat ( faktor afektif). Dari tiga
jenis informasi tersebut dibahas secara menyeluruh dan saling keterkaitannya,
perbedaan dan persamaannya termasuk alasannya sehingga bisa dilakukan
sintesis sebagai suatu simpulan makna akhir penelitian.
G. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan Penelitian Tindakan Kelas adalah sebagai berikut :
1. Adanya peningkatan skor motivasi belajar mahasiswa Tingkat I Semester
I Prodi D III Keperawatan pada Mata Kuliah Fisiologi dan skor masing-
masing mahasiswa meningkat minimal 75% dari jumlah mahasiswa.
Sebagai tolok ukurnya adalah perbandingan skor motivasi belajar
mahasiswa sebelum dan setelah tindakan.
2. Adanya peningkatan prestasi belajar mahasiswa Tingkat I Semester I Prodi
D III Keperawatan pada Mata Kuliah Fisiologi, sehingga mahasiswa
mendapatkan nilai lebih dari atau sama dengan 67,5 sesuai dengan Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh fakultas. Jumlah
mahasiswa yang mendapat nilai diatas Kriteria Ketuntasan Minimal (
KKM ) sebanyak lebih dari 75 %. Sebagai tolok ukurnya adalah
perbandingan ketuntasan belajar mahasiswa sebelum dan setelah
tindakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. DISKRIPSI PENELITIAN
Sasaran pada penelit ian ini adalah mahasiswa t ingkat I
semester I Program Studi DI II Keperawatan Fakultas Ilmu
Kesehatan Univer sita s Muhammadiyah Ponorogo Jawa Timur.
1. Profil Program Studi DIII Kepera watan Universitas
Muha mmadiyah Ponorogo
Program Stud] DIII Keperawatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo merupakan program studi pertama di
bidang kesehatan yang berada di lingkungan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo. Tu juan utama didirikannya program
studi ini adalah untuk memenuhi kebutuhan tenaga ahli madya
kesehatan yang pada saat itu sangat dibutuhkan oleh instansi
ke sehatan khususnya di wilaya h kabupaten Ponorogo dan
sekitarnya.
Faku ltas Ilmu Ke sehatan yang semula Akade mi
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo didirikan pada
tahun 1993 dengan SK Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
: HK.00.06.1.1.00122, sampai sekarang usianya telah lebih dari
satu dasa warsa atau tepatnya telah mencapai usia yang ke -19 tahun.
Diba wah naunga n Ya yasa n Muha mmadiya h, Fakulta s
I lmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo yang terletak di
Jalan Budi Utomo Nomor 10 Kelurahan Ronowijayan Kecamatan
Siman Kabupaten Ponorogo im dala m menge mban amanat
Persyarikatan Muhammadiyah mempunyai visi dan misi yang ditujukan
untuk mencetak perawat dan bidan profesional pemula yang beriman dan
bertagwa kepada Allah SWT, bertanggungjawab terhadap diri,
keluarga, masyarakat, profesi, bangsa, dan negara.
Pada tahun 1997 Fakultas Ilmu Kesehatan khususnya
program studi DIII Keperawatan telah diakreditasi oleh Pusat Pendidikan
Tenaga Kesehatan Republik Indonesia dan mendapatkan nilai B (kategori
Baik) se ba ga i ma n a ya ng t e r t ua ng p a da Sur a t Ke p u t usa n
N om or HK.00.06/4.3.3727 tahun 1997. Dengan semangat
profesionalisme dan rasa tanggungjawab yang tinggi, Fakultas Ilmu
Kesehatan Universitas Muhammadiyah P onorogo terus
mengembangka n sa yapnya da n menyempurnakan diri dengan
dilaksanakan akreditasi kembali pada tanggal 4 Nopember 2002
dengan mendapatkan nilai akreditasi A (sangat baik) yang tertuang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
dalam Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor HK.00.2.2.3577.
P ada ta hun 2007 Faku lt a s I l mu Ke se hat a n
Univer s i ta s Muhammadiyah Ponorogo dengan semangat profesinalisme
dan keinginan untuk berkembang melakukan pengembangan
program studi dengan mengajukan ijin pembukaan program Studi DIII
Kebidanan, dari proses pengajuan tersebut sampai sekarang telah diberikan
rekomendasi oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia.
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo
khususnya progra m stud i DIII Keperawatan pada tahun 2008
telah dia kre d it a s i la gi da r i De par t e m en Ke se ha t an de nga n
da pa t mempertahankan n ilai A (sangat baik) ya ng tertuang
dala m Surat Keputusan Kepala Pusat Pendidikan Tenaga
Kesehatan Departemen Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.00.03.2.2.0159 dan terakhir, pada tahun 2008, Fakultas Ilmu
Kesehatan telah melakukan perpanjangan ijin penyelenggaraan kepada
Departemen Pendidikan Nasional tertanggal 31 Desember 2008.
Selama lebih dari satu setengah dasa warsa ini Fakultas
Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo telah
meluluskan pe rawat pro fes ioa na l ya ng Is lam i le bih dari 1100
Ahli Madya Keperawatan baik melalui program khusus maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
program reguler yang telah terserap dipasar kerja dalam maupun luar
negeri
Visi Program Studi Keperawatan adalah "Pada tahun 2020
prodi DIII Keperawatan mampu menghasilkan tenaga perawat
pelaksana profesional pemula yang islami, mandiri serta mampu
berkompetensi dalam dunia kerja"
Misi Program Studi Keperawatan, adalah:
1. Menyelenggarakan pendidikan, pengajaran dan penelit ian dalam
bidang keperawatan yang uptodate dan inovatif
2. Menyelenggarakan perkuliahan al Islam Kemuhammadiyahan
3. Menyelenggarakan pembelajaran kewirausahaan dibidang keperawatan.
4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dala m
bidang keperawatan dan kesehatan dengan pendekatan tematik
Adapun tujuan penyelenggaraan Program Studi DIII
Keperavatan adalah agar dapat menghasilkan lulusan yang:
1. Memiliki pengetahuan, ketrampilan dan sikap ilmiah dibidang
keperawatan
2. Mampu menerapkan nilai-nilai al-Islam Kemuhammadiyahan
3. Mampu bekerja dengan penuh daya guna dan rasa tanggung
jawab serta pengabdian kepada masyarakat
4. Mampu mengembangkan diri dan siap mengantisipasi arus globalisasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Kur ikulum yang diterapkan pada program studi
keperawatan adalah konsep model KSVEMV yaitu Knowledge,
Skill, Values, Meaning and Experiences yang berdasarkan
Kepmendiknas 045/ U/2002 dar. Kepmenkes tahun 2006. Sesuai
dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasicnal No. 045/U/2002
tentang kuriku lum inti pendidikan tinggi. Kurikulum disusun
berdasar pada kesepakatan antara perguruan t ingei, ma sya rakat
p rofes i dan pe ngguna se hin gga dihara pka n lu lusa n -
nempunyai daya saing yang tinggi.
Beban studi yang harus diselesaikan mahasiswa untuk
menempuh pendidikan di program studi keperawatan adalah 120 sks
dengan lama masa studi antara, 6 semester sampai 10 semester.
Jumlah mahasiswa Program Studi DIII Keperawatan pada
tahun ajaran 2011/2012 berjumlah 438 mahasiswa, dengan perincian
sebanyak 178 mahasiswa tingkat I, 134 mahasiswa mahasiswa tingkat 11,
dan 126 mahasiswa tingkat III. Peneliti memilih mahasiswa tingkat I
semester I dengan alasan pada saat ini mata kuliah Fisiologi pada
semester tersebut, dan mata kuliah tersebut merupakan bidang
keahlian peneliti.
Tenaga pengajar di Prodi DIII Keperawatan sebanyak 26
orang (dosen tetap dan dosen tidak tetap). Dari jumlah tersebut terdapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
46% yang mempunya i ge lar akade mis Ma gis te r (S2) , dan 54%
yang mempunyai gelar akademis sanjana (S1). Presentase dosen tetap
yang mempunyai gelar akademik magister yang sesuai dengan program
studi adalah 1,2%.
2. Belajar Mengajar Mata Kuliah Fisiologi
Pada mata kuliah Fisiologi ini mempelajari tentang faal tubuh dalam
keadaan normal pada berbagai tingkat usia dan menghubungkan berbagai
fungsi tubuh tersebut sebagai suatu system yang berperan dalam
mekanisme homeostasis.
Mata kuliah Fisiologi diajarkan pada semester I dengan bobot 2 SKS
Perkuliahan dilaksanakan setiap hari Selasa pukul 07.30-09.00 WIB
bertempat di ruang kuliah lantai II Gedung FIK Universitas
Muhammadiyah Jalan Budi Utomo No 10 Ponorogo.
Met ode pe mbela ja ran ya ng dite ra pka n pada mat a kulia h
Fisiologi selama ini menggunakan model pembelajaran konvensional
yaitu berupa metode ceramah. Sebelum memberikan perkuliahan, pada
awal semester dan melakukan kontrak perkuliahan dosen
menyerahkan materi kuliah/handout kepada mahasiswa. Pelaksanaan
pembelajaran masih cenderung konvensional klasikal yaitu dosen aktif
sedangkan mahasiswa pasif. Dosen belum memahami konstruktif
mahasiswa dalam mengembangkan gagasan serta pengetahuan mereka.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
Diskusi sudah dilaksanakan tetapi belum dikembangkan metode diskusi
yang inovatif, sehingga proses pembelajaran berjalan monoton dan terasa
tidak menyenangkan. Perkuliahan dilaksanakan selama 14 minggu, setelah
minggu ketujuh akan dilaksanakan Ujian Tengah Semester (UTS) dan
setelah minggu keempat belas dilaksanakan evaluasi pembelajaran
Ujian Akhir Semester (UAS).
B. TEMUAN PENELITIAN
1. Deskripsi Kondisi Awal Proses Belajar Mengajar Mata Kuliah Fisiologi
Sebelum Tindakan
Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan untuk menyusun laporan
diperoleh dari hasil pengamatan, wawancara, dan kajian dokumen.
Pembicaraan peneliti dangan informan menghasilkan sejumlah informasi
mengenai proses belajar mengajar Mata Kuliah Fisiologi di prodi DIII
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
Berdasarkan hasil pengamatan peneliti bersama kolaborator terhadap
pembelajaran ditemukan beberapa kondisi yang perlu dilakukan perbaikan,
antara lain :
(1) Dosen pada umumnya mengajar secara konvensional. Pelaksanaan
pembelajaran masih cenderung konvensional klasikal yaitu dosen aktif
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
sedangkan mahasiswa pasif, sehingga proses pembelajaran berjalan monoton
dan terasa tidak menyenangkan. Diskusi belum dilaksanakan karena dosen
merasa Mata Kuliah ini adalah Mata kuliah dasar sehingga tidak efektif kalau
dilakukan dengan cara diskusi. Dosen khawatir tujuan pembelajaran tidak
tercapai dan waktu yang dibutuhkan lebih lama, padahal ada beberapa metode
yang kreatif dan menyenangkan yang bisa diterapkan. Saat dilakukan
pengamatan oleh kolaborator, pada Mata Kuliah Fisiologi sebelum dilakukan
tindakan yaitu dosen hanya memberikan ceramah dengan bantuan slide
komputer dan LCD proyektor. Disini terlihat peran guru masih sangat
dominan.
Langkah-langkah pembelajarannya pun masih belum. sistematik.
Ketika memulai pembelajaran dosen belum menjelaskan tujuan atau indikator
yang harus dikuasai mahasiswa. Hal ini sangat perlu disampaikan kepada
mahasiswa meskipun secara lesan, karena mahasiswa harus mengerti
kemampuan yang akan dicapai. Dosen aktif mentransfer pengatahuan kepada
peserta didik. Sedangkan mahasiswa harus menghapal sejumlah konsep yang
diajarkan oleh dosen. Dosen belum mampu mengembangkan metode
pembelajaran yang aktif dan inovatif. Dalam hal ini dosen didalam mengajar
sudah berupaya, membuat rencana pembelajaran sendiri. meski tidak
seluruhnya dilaksanakan sesuai rencana, dan terkadang tidak pernah
mengevaluasi hasil pembelajaran yang telah dilaksanakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
(2) Penggunaan metode ceramah masih dominan, mahasiswa
kedengaran bersuara serempak kalau menjawab pertanyaan dari dosen.
Keberanian bertanya mahasiswa belum tampak menonjol, bahkan yang
bertanya hanya mahasiswa tertentu saja. Saat dosen menjelaskan tentang
materi fisiologi, mahasiswa hanya mendengarkan. Berdasarkan hasil
pengamatan kolaborator, pertanyaan yang dilontarkan mahasiswa adalah
istilah-istilah yang tidak difahami oleh mahasiswa sehingga pemahaman
konsep fisiologinya jelas tidak ada. Seharusnya untuk mengantisipasi problem
tersebut dosen memberikan penugasan pada mahasiswa untuk mengartikan
istilah-istilah sulit sehingga pada waktu pembelajaran masalah tersebut tidak
muncul.
a. Kondisi Motivasi Belajar Mahasiswa
Sebelum peneliti menerapkan pembelajaran kooperatif metode
Problem Solving pada mata kuliah Fisiologi, penelit i menvebar
kuesioner motivasi kepada mahasiswa terlebih dahulu. Kegiatan tersebut
peneliti lakukan satu minggu sebelum penerapan pembelajaran kooperatif
metode Proble m So lving bertepatan denga n perkuliahan minggu
ke se puluh. Hal te r se but be rt u jua n un tuk mendapatkan data
tentang bagaimana motivas i belajar mahasiswa terhadap mata kuliah
Fisiologi. Setelah angket diisi oleh mahasiswa, penelit i meminta
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
kembali angket tersebut kemudian melakukan pensekoran. Pada saat itu
peneliti mendapatkan skor rata-rata motivasi mahasiswa sudah tinggi yaitu
sebesar 88,6
b. Kondisi Prestasi Belajar Mahasiswa
Sebelum pembelajaran kooperatif metode Problem solving
diterapkan pada mahasiswa, penelit i menggunakan nilai Ujian Tengah
Semester ( UTS ) yang materinya masih menggunakan metode
konvensional. Berdasarkan nilai Ujian Tengah Semester ( UTS )
tersebut penelit i membandingkan dengan nilai Kriteria Ketuntasan
Minimal. Kegiatan tersebut dilakukan guna mendapatkan data tentang
prestasi mahasiswa terhadap mata kuliah Fisiologi yang sampai saat itu
belum diterapkannya pembelajaran kooperatif Metode Problem Solving.
Peneliti membandingkan nilai mahasiswa dengan nilai Kriteria
Ketuntasan Minimal (KKM) yang berlaku di FIK Universitas Muhammadiyah
Ponorogo. Berdasarkan nilai Ujian Tengah Semester ( UTS ) tersebut
menunjukkan bahwa sebelum diterapkan pembelajaran kooperatif
Metode Problem Solving sebanyak 32 mahasiswa memiliki nilai
dibawah KKM.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Siklus I
(1). Perencanaan
Sebelum pelaksanaan tindakan pembelajaran dilakukan, ada beberapa
tindakan awal yang direncanakan dan disiapkan secara baik bersama
kolaborator, agar pelaksanaan pembelajaran tindakan berjalan dengan lancar,
antara lain
1) Menyamakan persepsi antara dosen sebagai peneliti dengan
kolaborator tentang penelitian tindakan kelas penerapan pembelajaran
konstruktivisme melalui metode problem solving untuk meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar mahasiswa
2) Mensosialisasikan proses penerapan pembelajaran konstruktivisme
metode problem solving kepada siswa kelas
3) Menentukan materi pembelajaran pada tindakan penelitian siklus
1, yaitu materi Fisiologi Sistem Cardiovaskuler
4) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran konstruktivisme,
melalui metode problem solving untuk siklus 1 sebanyak 2 x 45 menit (dalam
1 pertemuan).
5) Menyiapkan sarana dan prasarana pembelajaran yang mendukung
terlaksananya tindakan pembelajaran, seperti slide presentasi, komputer, LCD
proyektor, instrumen berupa tes analisa kasus beserta lembar jawab.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
6) Menyiapkan instrumen observasi untuk mengobservasi kegiatan
dosen, kegiatan mahasiswa selama proses pembelajaran.
(2). Pelaksanaan Tindakan
a) Pelaksanaan Tindakan Siklus I
Pada pertemuan pembelajaran tindakan I dilaksanakan, Standar
Kompetensinya mahasiswa mampu memahami Fisiologi Sistem
Cardiovaskuler melalui proses pembelajaran konstruktivisme metode
problem solving dengan kasus yang telah ditentukan oleh dosen. Adapun
rincian kegiatan sebagai berikut :
1) Pendahuluan
(a). Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan
mampu memahami fisiologi system Cardiovaskuler
(b). Dosen melakukan apersepsi tentang Anatomi Sistem
cardiovaskuler untuk mengkonstruksi pemahaman awal mahasiwa, dengan
mengajukan beberapa pertanyaan, mahasiswa member jawaban dengan
serempak sehingga tidak dapat dilihat mana mahasiswa yang sudah siap
mengikuti pembelajaran dan mana yang belum siap.
2) Kegiatan Inti:
Urutan penerapan pembelajaran metode Problem Solving adalah:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
a) Peneliti memberikan penjelasan tentang alur kegiatan yang akan
dilaksanakan mahasiswa.
b) Mahasiswa dalam satu kelas, yang berjumlah 44 mahasiswa dibagi
menjadi 10 kelompok dengan anggota masing-masing 4-5
ma ha siswa .
c) Selanjutnya dosen memberikan kasus yang sama pada t iap-t iap
kelompok. Kasus tersebut harus dipecahkan oleh mahasiswa secara
kelompok dalam waktu 20 menit.
d) Tahapan selanjutnya peneliti memanggil perwakilan anggota kelompok
untuk menyampaikan pendapatnya dalam memecahkan masalah pada
kasus, pendapat satu anak akan ditanggapi oleh perwakilan kelompok
lain sehingga mahasiswa mencoba mengkonstruk konsep sendiri. Tahap
ini alokasi waktunya 15 menit
3) Penutup
a) Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan kesimpulan dari
hasil diskusi yang telah dilaksanakan, dosen memberikan penguatan.
b) Dosen bersama mahasiswa memberikan refleksi terhadap kegiatan
belajar yang sudah dilakukan.
c) Dosen memberikan pos test yang dikerjakan tiap individu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
(3). Hasil
Tabel 4.1 Hasil kuesioner Motivasi Belajar sebelum dan setelah pembelajaran Metode Problem Solving siklus I pada mahasiswa di Prodi DIII keperawatan
NO Resp
SKOR MOTIVASI
SBLM TNDKN STLH TNDKN
1 84 103 2 83 100 3 109 115 4 82 86 5 77 104 6 84 96 7 93 95 8 79 92 9 81 85 10 91 94 11 92 78 12 90 92 13 79 92 14 94 97 15 83 98 16 84 95 17 102 92 18 79 99 19 97 79 20 94 96 21 90 96 22 93 98 23 90 93 24 87 79 25 88 91 26 96 82
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
27 89 95 28 85 82 29 88 91 30 92 94 31 88 83 32 99 93 33 91 92 34 88 90 35 92 96 36 94 97 37 88 97 38 102 92 39 82 100 40 91 96 41 84 96 42 77 98 43 87 99 44 82 98
Yang mengalami peningkatan skor motivasi 37 mahasiswa (84,1%)
(Sumber: Data Primer)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebelum siklus rata-rata
motivasi belajar mahasiswa memiliki motivasi sedang dan setelah
tindakan terjadi peningkatan tetapi peningkatannya tidak signifikan, rata-
rata motivasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah fisiologi adalah 93,55.
Dari 44 mahasiswa yang mengalami peningkatan motivasi sebanyak 37
mahasiswa atau 84,1 %. Meskipun peningkatannya tidak signifikan, yang
mengalami peningkatan motivasi belajar sudah melampaui minimal
indicator yaitu 75%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
Tabe l 4.2. Ha sil tes p restas i sebe lum da n set e lah pe nerapan pembelajaran Metode Problem Solving Siklus I pada mahasiswa di Prodi DIII Keperawatan
PERKEMBANGAN PRESTASI BELAJAR SEBELUM dan SESUDAH DILAKUKAN TINDAKAN SIKLUS I
NO NILAI
Resp Sebelum Tindakan Setelah Tindakan I
1 60 80
2 60 63 3 70 85 4 70 80 5 65 80
6 65 65
7 65 60
8 70 75
9 55 60 10 70 63 11 65 80 12 70 70
13 60 65
14 75 80
15 60 60
16 55 60 17 60 40 18 70 70 19 75 70
20 70 80
21 50 55
22 65 65
23 65 70 24 60 70 25 60 26 26 65 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
27 70 85
28 70 80
29 65 70 30 50 60 31 65 80 32 55 60
33 55 60
34 65 65
35 55 70
36 65 45 37 30 75 38 60 85 39 55 80
40 55 55
41 60 21
42 55 80
43 70 50 44 65 40
62.3 66.2
32 (72.7%) 21 (48%) 12 (27.3%) 23 (52%)
(Sumber: Data Primer)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebelum dilakukan
pembelajaran metode problem Solving rata-rata nilai kelas hanya 62,3 dan
pencapaian KKM hanya sebanyak 27,5% dan setelah dilakukan pembelajaran
Metode Problem Solving pada siklus I rata-rata nilai kelas meningkat menjadi
66,2 % serta pencapaian KKM mencapai 52 % dari jumlah mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
(4) Refleksi
Sete lah d ilaksanaka n perenc anaan da n pelaksa naa n, pe nelit i
menemukan fakta bahwa data yang diperoleh antara lain adanya
peningkatan rata-rata motivasi belajar mahasiswa Program Studi DIII
kepera watan t ingkat I se mester I pada mata kuliah Fisiologi.
Berdasarkan hasil penelit ian peningkatan motivasi belajar tersebut tidak
terlalu signifikan, hal tersebut dikarenakan mata kuliah Fisiologi adalah
mata kuliah dasar yang menjadi prasyarat mata kuliah selanjutnya
sehingga rata-rata mahasiswa termotivasi untuk belajar. sebelum siklus
rata-rata motivasi belajar mahasiswa memiliki motivasi sedang dan setelah
tindakan terjadi peningkatan tetapi peningkatannya tidak signifikan, rata-
rata motivasi belajar mahasiswa dalam mata kuliah fisiologi adalah 93,55.
Dari 44 mahasiswa yang mengalami peningkatan motivasi sebanyak 37
mahasiswa atau 84,1 %. Meskipun peningkatannya tidak signifikan, yang
mengalami peningkatan motivasi belajar sudah melampaui minimal
indicator yaitu 75%.
Sedangkan refleksi terhadap prestasi adalah sebelum diterapkan
metode pembelajaran Problem So lving mahasiswa yang mendapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
nilai diatas KKM sebanyak 12 mahasiswa atau sebesar 27,3%. Se tela h
sik lus pe rta ma d ilaksanaka n, te r jad i peningkatan signifikan tetapi
masih belum sesuai harapan penelit i. Hal tersebut ditunjukkan dari data
terdapat 23 mahasiswa atau sebesar 52% yang mendapat nilai lebih dari
KKM. Sementara indikator keberhasilannya adalah minimal 75% mahasiswa
mendapatkan nilai sama atau diatas KKM.
Dari hasil observasi yang dilakukan observer pada siklus I adalah
mahasiswa dalam memecahkan kasus yang diberikan secara kelompok masih
banyak yang hanya pasif, tidak ikut dalam diskusi kelompok. Pada saat
pembahasan akhir, nampak hanya mahasiswa itu-itu saja yang aktif. Dalam
mengemukakan kesimpulan hasil dikusi, ada beberapa indicator keberhasilan
yang belum sempurna.
b. Siklus II
a. Perencanaan
Sesuai dengan pembahasan pada refleksi siklus 1, maka pada siklus II,
peneliti menyusun tahapan perencanaan yang terdiri atas:
1) Peneliti menjelaskan langkah-langkah pembelajaran
menggunakan Problem Solving. Hal tersebut dimaksudkan untuk
lebih meningkatkan motivasi mahasiswa dalam berdiskusi pada
bahan yang telah disediakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
2) Peneliti menampilkan video tentang anatomi system
pernafasan untuk meningkatkan motivasi belajar mahasiswa.
b. Penerapan
Tindakan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1) Pendahuluan
(a). Dosen menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu siswa diharapkan
mampu memahami fisiologi system Pernafasan
(b). Untuk me n in gka tka n moti vas i ma has iswa pa da
p rose s pe mbelajaran metode Problem Solving , sebelumnya
penelit i memutarkan video tentang anatomi sistem pernafasan.
2) Kegiatan Inti:
Urutan penerapan pembelajaran metode Problem Solving adalah:
(a). Peneliti memberikan penjelasan tentang alur kegiatan yang
akan dilaksanakan mahasiswa.
(b). Mahasiswa dalam satu kelas, yang berjumlah 44 mahasiswa
dibagi menjadi 8 kelompok dengan anggota masing-masing 5-6
ma ha siswa .
(c). Selanjutnya dosen memberikan kasus yang sama pada t iap
t iap kelompok. Kasus tersebut harus dipecahkan oleh mahasiswa
secara kelompok dalam waktu 20 menit.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
(d) Tahapan selanjutnya peneliti memanggil perwakilan anggota
kelompok untuk menyampaikan pendapatnya dalam memecahkan
masalah pada kasus, pendapat satu anak akan ditanggapi oleh
perwakilan kelompok lain sehingga mahasiswa mencoba
mengkonstruk konsep sendiri. Tahap ini alokasi waktunya 15 menit
4) Penutup
a) Mahasiswa diberi kesempatan untuk mengungkapkan kesimpulan
dari hasil diskusi yang telah dilaksanakan, dosen memberikan
penguatan.
(b). Dosen bersama mahasiswa memberikan refleksi terhadap kegiatan
belajar yang sudah dilakukan.
(c) Dosen memberikan pos test yang dikerjakan tiap individu.
c. Hasil
Tabe l 4.3. Ha sil tes p restas i sebe lum da n set e lah pe nerapan pembelajaran Metode Problem Solving Siklus I dan II pada mahasiswa di Prodi DIII Keperawatan
PERKEMBANGAN PRESTASI BELAJAR SEBELUM dan SESUDAH DILAKUKAN TINDAKAN SIKLUS I DAN II
NO NILAI Resp SBLM TNDKN STLH TNDKN I STLH TNDKN II 1 60 80 80
2 60 63 100 3 70 85 85 4 70 80 100
5 65 80 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
6 65 65 100 7 65 60 60 8 70 75 100
9 55 60 73 10 70 63 63 11 65 80 80
12 70 70 70 13 60 65 90 14 75 80 80 15 60 60 60
16 55 60 100 17 60 40 65 18 70 70 100 19 75 70 70
20 70 80 80 21 50 55 85 22 65 65 100
23 65 70 70 24 60 70 70 25 60 26 65 26 65 80 80
27 70 85 85 28 70 80 100 29 65 70 70
30 50 60 100 31 65 80 80 32 55 60 80 33 55 60 70
34 65 65 65 35 55 70 70 36 65 45 65
37 30 75 75 38 60 85 85 39 55 80 95 40 55 55 100
41 60 21 65 42 55 80 80
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
43 70 50 80 44 65 40 65
62.3 66.2 80.4
32 (72.7%) 21 (48%) 9 (20.4%)
12 (27.3%) 23 (52%) 35 (79.6%)
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa sebelum dilakukan
pembelajaran metode problem Solving rata-rata nilai kelas hanya 62,3 dan
pencapaian KKM hanya sebanyak 27,5% dan setelah dilakukan pembelajaran
Metode Problem Solving pada siklus I rata-rata nilai kelas meningkat menjadi
66,2 serta pencapaian KKM mencapai 52 % dari jumlah mahasiswa dan hasil
setelah dilakukan siklus II rata- rata nilai yang dicapai mahasiswa adalah 80,4 dan
pencapaian nilai diatas KKM mencapai 79,6 %.
d. Refleksi
Setelah dilakukan t inclakan pada s iklus II, penelit i melakukan
pembahasan dan terdapat data-data sebagai berikut:
1) Mahasiswa sudah memahami tentang tahapan pembelajaran
menggunakan metode Problem Solving.
2) Penelit i lebih aktif membimbing mahasiswa dalam berdiskusi dengan
berkeliling secara periodik ke setiap kelompok karena kondisi kelas
lebih kondusif (tenang).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
3) Penaya nga n video te ntang a nat omi system perna fa san te r lihat
leb ih me ningkatka n mot iva si mahasiswa untuk mengikuti proses
pembelajaran dengan metode Problem Solving
4) Mahasiswa terlihat lebih siap dan tenang saat mengerjakan evaluasi setelah
dosen memutarkan video.
4. Hasil Wawancara Mendalam
Wawancara mendalam terkait dengan peningkatan motivasi belajar dan
prestasi be lajar ma hasiswa DII I Ke pera watan pa da mata kuliah
Fisio logi dengan penerapan pembelajaran metode Problem solving.
Wawancara kami lakukan pada lima mahasiswa yang memiliki skor
motivasi belajar yang tinggi dan memiliki prestasi belajar yang baik. Secara
keseluruhan peneliti mengajukan pertanyaan terkait dengan motivasi dan
prestasi belajar pada lima mahasiswa tersebut. Sedangkan pada mahasiswa yang
tidak lulus perlu dilakukan remidial.
Penerapan pembelajaran kooperatif metode problem solving menuntut
mahasiswa menjadi lebih aktif bersama teman sekelompok untuk
memecahkan kasus yang diberikan dosen penelit i dibantu dengan
literature-literatur penunjang yang sudah disiapkan sebelumnya.
Motode pembelajaran ini menuntut mahasiswa mampu berfikir secara
aktif saat sesi diskusi kelompok. Mahasiswa menjadi t idak jenuh saat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
57
belajar mata kuliah Fisiologi, karena mahasiswa aktif mencari
jawaban dari kasus yang ada, tidak hany pas if mendengar saja. Selain
itu, mahasiswa dapat bertukar pikiran dengan teman lain terutama saat
diskusi kelompok. Belajar dengan pembelajaran problem solving lebih
menyenangkan sehingga dengan penerapan pembelajaran tersebut mahasiswa
optimis mampu meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mereka.
Pembelajaran metode Problem Solving terbukti mampu
meningkatkan prestasi mahasiswa. Pada proses pembelajaran mahasiswa lebih
aktif untuk berdiskusi dengan teman kelompoknya, sehingga dengan semakin
aktifnya mahasiswa dalam pembelajaran maka materi yang tersaji lebih
mudah dipahami.
Berikut ini hasil wawancara mendalam yang dilakukan peneliti kepada
mahasiswa:
EP, “ Sava tidak ngantuk saat mengikuti perkuliahan dengan metode ini.
Metode pembelajaran ini telah meningkatkan prestasi belajar saya.
Jika t idak aktif dalam pembelajaran tentunya saat tes di akhir pokok
bahasan nilai saya tidak sebagus yang saga dapatkan saat ini. EJ:
"Metode pembelajaran problem solving terbukti meningkatkan prestasi
belajar saya, pertama sebelum di terapkan problem solving nilai saya hanya
50, setelah diterapkan problem solving nilai saya 80 pada tes kedua dan
95 pada tes ketiga. Metode Problem Solving menuntut saya untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
58
selalu aktif dalam berfikir disetiap diskusi, jika saya pasif saya akan
tertinggal dengan mahasiswa lain "
Metode pembelajaran Problem Solving terbukti mampu meningkatkan
prestasi mahasiswa. Proses pe mbe la jaran dengan student center
me mbuat mahasiswa t idak mudah merasa jenuh dan memudahkan
mahasiswa mendapatkan pengetahuan baru.
EC, "Saya yakin metode pembelajaran Problem Solving mampu
meningkatkan prestasi saya. Saya bisa aktif dan senang dalam belajar.
Dengan model pembelajaran ini belajar tidak menjadi jenuh, bisa
bertukar pikiran dengan teman lain terutama saat diskusi, hal ini juga bias
meningkatkan motivasi saya dalam belajar Fisiologi.
Metode pembelajaran Problem Solving mampu meningkatkan pemahaman
terhadap materi yang diajarkan. Dengan mencari jawaban sendiri tentang kasus
yang ada dibantu literature yang ada maka mahasiswa akan lebih paham.
MF "saya yakin, dengan metode pembelajaran problem solving ini terus
diaplikasikan dalam Mata kuliah Fisiologi, maka pemehaman saya akan
meningkat, karena saya mencari sendiri jawaban dari kasus-kasus yang
disampaikan dengan dibantu buku literature dan materi dari internet. "
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
59
Metode pembelajaran Problem Solving mampu meningkatkan
motivasi dan prestasi belajar mahasiswa. Hasil skor nilai yang di perlihatkan
setiap selesai evaluasi ma mpu me mberikan opt imisme mahasiswa.
Motivasi mahasiswa dalam mempelajari mata kuliah Fisiologi meningkat.
EA, "ya, karena setelah diterapkan metode pembelajaran problem solving
nilai saya sangat memuaskan.Dulu sebelum menggunakan metode ini,
saya mesti ngantuk karena hanya mendengarkan dosen menjelaskan
dan mahasiswa hanya mendengarkan dan mencatat. Padahal apa yang
disampaikan oleh dosen pada saat penjelasan ada banyak istilah medis yang
tidak saya dan mungkin teman-teman juga tidak faham. Jadi pada metode
pembelajaran Problem Solving kita harus mencari tahu dahulu definisi
istilah-istilah medis yang asing bagi kami setelah itu baru memecahkan
kasus. Hal itu yang membuat kami menjadi termativasi dan senang
mempelajari MK Fisiologi”
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
60
C. PEMBAHASAN
1. Peningkatan motivasi belajar mahasiswa DIII Keperawatan pada mata
kuliah Fisiologi dengan penerapan pembelajaran metode Problem Solving
Rata-rata motivasi belajar mahasiswa sebelum diterapkan
pembelajaran met ode Proble m Sol vi ng pa da ma ta kulia h
Fisio lo g i sebesar 88,6 dan setela h dit e ra pka n pembelajaran
metode problem solving pada siklus I terjadi peningkatan rata-rata
motivas i belajar mahasiswa menjadi 93,5. Sebelum penerapan
metode pembelajaran metode Problem Solving terbukti dari 44
mahasiswa terdapat 18 mahasiswa atau sebesar 41% mempunyai
motivasi sedang dan 26 mahasiswa atau sebesar 59% memiliki
motivasi tinggi .
Hasil rata-rata skor motivasi sebelum dilakukan tindakan tergolong
tinggi dan setelah dilakukan tindakan terjadi peningkatan rata-rata
motivasi belajar, tetapi peningkatannya tidak signifikan. Hal ini bisa
disebabkan karena mata kuliah Fisiologi adalah mata kuliah dasar yang
menjadi prasyarat sebelum mengikuti mata kuliah yang ditingkatan yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
61
lebih atas, sehingga mahasiswa termotivasi untuk belajar mata kuliah
fisiologi.
Setelah diterapkan metode pembelajaran metode Problem
Solving rata-rata motivas i mahasiswa terhadap mata kuliah
Fisio logi meningkat yaitu sebesar 93,5. Data tersebut terdistribusi
pada 36 mahasiswa atau sebesar 81,8 % mempunyai motivasi tinggi dan
sebanyak 8 mahasiswa atau sebesar 18,2% me mpunyai motiva si
sedang.
Adanya peningkatan rata-rata motivasi belajar mahasiswa
Program Studi DIII keperawatan pada mata kuliah Fisiologi dari 88,6
menjad i 93,5 dan jumla h mahasiswa ya ng mengalami
peningkatan 84,1%, sementara indikator keberhasilan minimal adalah
75%. Hal tersebut membuktikan bahwa hipotesis pembelajaran
pada mata ku liah Fis iologi de ngan penera pan pe mbela jaran
metode Problem Solving dapat meningkatkan motivasi belajar
mahasiswa telah terbukti.
Hasil penelitian serupa juga membuktikan bahwa penelitian
dilakukan oleh Rina Harwati, dengan judul penelitian Pengaruh Metode
Pemecahan Masalah dan Motivasi Terhadap Prestasi Belajar Mata Kuliah
Askeb IV Di Akbid Giri Satria Husada Wonogiri. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antar metode
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
62
pembelajaran pemecahan masalah dan motivasi terhadap prestasi belajar
yaitu didapatkan hasil hitung Fo 11.172 dengan nilai p = 0.001 (p ≤ 0.05),
sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari
interaksi antara metode pembelajaran dan motivasi belajar mahasiswa
terhadap prestasi belajar Askeb IV.
Motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang untuk
melakukan sesuatu (Nursalam, 2003: 93).
Menurut pendapat Cecco (1996), motivasi itu bertalian dengan belajar.
Dimyati & Mudjiono (1999) dalam jurnal pendidikan Vol 1 tahun 2006
menyatakan bahwa motivasi belajar merupakan segi kejiwaan yang
mengalami perkembangan yang terpengaruh oleh kondisi fisiologis dan
kematangan psikologi siswa.
Berdasarkan pendapat para ahli tentang motivasi belajar maka
dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi belajar berkaitan dengan proses
belajar dan motivasi dalam belajar sangat diperlukan karena dapat
meningkatkan semangat peserta didik untuk belajar.
Metode pemecahan masalah merupakan metode pembelajaran
yang menekankan pada aktivitas siswa dalam memecahkan masalah sesuai
dengan pernyataan Killen (1998) bahwa problem solving is teaching
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
63
students how to solve problems. Benjamin (1993) memberikan pernyataan
yang hampir sama bahwa problem solving methods as ways to solve a task
(http://ksi.cpsc.ucalgary.ca/KAW/KAw98/fensel2). Demikian juga Donald
R. Woods dalam Stice (2009) menyatakan bahwa problem solving is the
process of obtaining a satisfactory solution to a problem which the
problem solver has not seen before.
Pembelajaran dengan menggunakan metode pemecahan masalah
merupakan suatu cara yang lahir dari perubahan mendasar tentang cara
belajar siswa. Belajar tidak lagi dipandang sebagai proses menerima
informasi untuk disimpan dimemori siswa, namun siswa belajar mendekati
setiap persoalan dengan pengetahuan yang telah mereka miliki,
mengasimilasi informasi baru dan membangun pengertian sendiri.
Pemecahan masalah penting dilakukan dalam kegiatan pembelajaran,
karena pembelajaran pada prinsipnya suatu proses interaksi siswa dengan
lingkungannya. Proses tersebut berlangsung secara bertahap mulai dari
menerima stimulus dari lingkungan sampai pada memberikan respon yang
tepat.
Dari uraian di atas dapat dikatakan bahwa penerapan pembelajaran
menggunakan metode Problem Solving dapat meningkatkan motivasi
belajar mahasiswa. Menurut penelit i, hal yang perlu dilakukan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
64
untuk meningkatkan motivasi mahasiswa di Program Studi DIII
Keperawatan adalah mengajak tim pengajar mata kuliah Fisiologi
yang lain untuk menggunakan metode sejenis dalam pengajaran.
Sementara, tim pengajar lain sampai saat ini masih menggunakan
pembelajaran model konvensional, yaitu menggunakan metode ceramah
dan diskusi.
2. Peningkatkan prestasi belajar mahasiswa DIII Keperawatan pada
mata kuliah Fisiologi dengan penerapan pembelajaran metode
Problem Solving.
Prestasi mahasiswa sebelum dilakukan pembelajaran metode
Problem Solving menunjukkan sebagian besar mahasiswa yaitu sejumlah
32 mahasiswa atau sebesar 72,7% memiliki nilai dibawah KKM.
Setelah d ila kukan pe mbe la jaran met ode Problem Solvi ng s iklus
I ter jadi peningkatan prestasi mahasiswa, hal ini dapat dilihat pada
hasil evaluasi sikus I mahasiswa yang memiliki nilai di bawah KKM
menurun walaupun tidak signifikan, yaitu sebanyak 21 mahasiswa
atau sebesar 48%. Sedangkan pada siklus II mahasiswa yang
memiliki nilai di bawah KKM menurun secara signifikan yaitu hanya
sebanyak 9 mahasiswa atau sebesar 20,4%. Adanya peningkatan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
65
hasil belajar mahasiswa, sehingga yang mendapatkan nilai sama
atau lebih besar 67,5 adalah sebanyak 35 mahasiswa atau sebesar
79,6%. Sementara indicator minimal ketuntasan belajar sama atau
lebih besar 75% dari jumlah mahasiswa. Hasil tersebut berarti dapat
menjawab hipotesis pembelajaran pada mata kuliah Fisiologi
dengan pembelajaran metode Problem Solving dapat meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa.
Penerapan pembelajaran metode Problem Solving pada mata
kuliah Fisiologi dengan materi fisiologi system cardiovaskuler dan
fisiologi system pernafasan menjadikan mahasiswa lebih aktif dalam
proses pembelajaran, terutama pada diskusi kelompok, karena mahasiswa
pada pembelajaran ini dituntut mampu memecahkan masalah yang
sebelumnya mahasiswa harus faham istilah-istilah medis didalamnya,
sehingga pemahaman mereka lebih bagus dan mahasiswa juga dituntu
mampu beraktualisasi atas kemampuan pemahaman konsepnya untuk
menyampaikan pendapat pada akhir sesi. Sebaliknya, pada metode
pembelajaran konvensional mahasiswa secara monoton dan pasif
menerima informasi dari dosen, sehingga peran dosen sangat
dominan. Semua kegiatan mahasiswa berada di tangan dosen,
karena proses belajar mengajar berbeda sehingga mempengaruhi hasil
belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
66
Penelitian relevan yang lain yang pernah dilakukan oleh Fitriyanti
dalam jurnal Pendidikan, Volume 10, Nomor 1, Maret 2009, 38-47 tentang
Pengaruh Penggunaan Metode Pemecahan Masalah Terhadap
Kemampuan Berfikir Rasional Siswa di SMA Palembang. Hasil dari
penelitian tersebut adalah secara umum penelitian ini menyimpulkan
bahwa penggunaan metode pemecahan masalah berpengaruh positif
terhadap kemampuan berpikir rasional siswa pada pembelajaran.
Hal tersebut didukung dengan hasil penelit ian t indakan kelas
yang dilakukan oleh Anik Hidayatus Cholichah tahun 2009 bahwa
dengan diterapkannya pembelajaran konstruktivisme Model
Numbered Head Together melalui Metode Problem Solving pada
mata kuliah Asuhan Kebidanan III adalah dapat meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa dari rata-rata 65 menjadi lebih dari sama
dengan 76 dan dicapai oleh 89,4% dari keseluruhan mahasiswa
disemester IV
Dari beberapa uraian di atas dapat dikatakan bahwa
penerapan pembelajaran metode Problem Solving sesuai diterapkan pada
mata kuliah Fisiologi pada mahasiswa Prodi D III Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Ponorogo.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
67
D. KETERBATASAN PENELITIAN
a. Soal post test Mahasiswa yang penelit i gunakan adalah soal yang
dibuat oleh peneliti sendiri berupa soal subyektif sehingga belum
dilakukan uji validitas dan reliabilitas.
b. Sampe l ya ng d igunakan pe ne li t i te rbatas pa da maha siswa
DII I Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo tingkat I semester I kelas B yang
diindikasikan adanya motivasi yang rendah dan prestasi yang kurang
terhadap mata kuliah Fisio logi, sehingga penelit ian in i belum
tentu cocok diterapkan pada kelas lain.
c. Hasil dalampenelitian ini terdapat skor-skor tetapi dalam penelitian ini
peneliti ini hanya mendiskripsikan dalam bentuk kualitatif, tidak
melakukan pengujian secara statistic.
d. Waktu merupakan kendala utama dalam penerapan metode pembelajaran
problem solving ini. Siklus metode pembelajaran ini dilaksanakan,
dalam satu waktu, tetapi di lokasi penelitian setiap kali pertemuan waktu
yang digunaka n adala h 2X45 menit. Seh ingga diskusi kelompok
hanya terbatas pada garis besar saja. Materi selengkapnya merupakan
penugasan untuk mahasiswa di rumah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
68
e. Penelitian ini adalah penelitian semi kualitatif yang memfokuskan pada
tindakan dikelas, sehingga sifatnya kontekstual berdasarkan atau sesuai
dengan situasi dan kondisi kelas yang diteliti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
69
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Berdasarkan landasan teori dan didukung adanya hasil analisis serta
mengacu pada rumusan masalah dan hipotesis yang telah diuraikan di bab II,
maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Pembelajaran Mata Kuliah Fisiologi dengan penerapan metode
pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan skor motivasi belajar
mahasiswa sebanyak 84,1 %.
2. Pembelajaran Mata Kuliah Fisiologi dengan penerapan metode
pembelajaran Problem Solving dapat meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa sebanyak 79,6 %
Pembelajaran Mata Kuliah Fisiologi melalui metode Problem
Solving terbukti mampu mendorong mahasiswa untuk lebih aktif selama
proses pembelajaran dan mahasiswa mampu mengkonstruk konsep
sendiri sehingga motivasi dan prestasi belajar mahasiswa meningkat.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
70
B. IMPLIKASI
Sesuai dengan kesimpulan yang telah dinyatakan bahwa pembelajaran
pada mata kuliah Fisiologi dengan penerapan metode pembelajaran Problem
Solving dapat meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa
terutama pada pokok bahasan fisiologi system pernafasan dan system
cardiovaskuler. Hal ini dapat digunakan sebagai acuhan dalam
mengembangkan dan penggunaan metode pembelajaran Problem
Solving pada pokok bahasan yang lainnya dan pada mata kuliah yang lain.
Hasil penelit ian ini dapat digunakan sebagai alternatif
pemilihan metode pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat
tercapai sesuai dengan yang diharapkan. Harapan atau tujuan dari penelitian
ini sudah terjawab yaitu terjadinya peningkatan motivasi belajar dan
prestasi belajar mahasiswa terhadap mata kuliah fisiologi pada
mahasiswa tingkat I semester I kelas B Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo. Tetapi pada kenyataannya masih ada bebebrapa
hal yang perlu ditingkatkan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
71
C. SARAN
Guna meningkatkan motivasi dan prestasi belajar mahasiswa,
maka penulis memberikan saran sebagai berikut:
1. Perlu dibuat modul proses pembelajaran metode problem Solving,
sehingga dosen pengajar pada setiap mata kuliah yang ada di
Program Studi DIII Keperawatan dapat menerapkan metode
pembelajaran Problem Solving dengan mudah.
2. Metode pembelajaran Problem Solving hendaknya diterapkan pada
mata kuliah yang memerlukan analisa kasus dengan pada khususnya
dan jika memungkinkan pada semua mata kuliah yang lain.
3. Sampel penelitian ini hanya terbatas pada satu kelas karena peneliti
terdapat kendala pada ketenagaan saat pelaksanaan siklus metode
pembelajaran Problem Solving tersebut, sehingga diharapkan
untuk penelit i selanjutnya bisa melakukan pada sampel yang
lebih besar.
4. Kepada institusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Ponorogo disarankan agar memodifikasi beban
SKS mata kuliah dalam kurikulum konve nsiona l menja di
kur ikulum be rba sis kompete nsi sehingga setiap dosen mendapat
waktu yang cukup untuk menerapakan siklus pada metode
pembelajaran pembelajaran Problem Solving.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
72
5. Kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan analisa dan pengujian
terhadap skor-skor hasil penelitian sehingga pada hasil penelitian akan
nampak jelas besar pengaruh metode pembelajaran Problem Solving
terhadap motivasi dan prestasi belajar mata kuliah Fisiologi
top related