asuhan kebidanan pada neonatus dan bayi baru lahir dengan jejas persalinan
Post on 22-Oct-2015
179 Views
Preview:
TRANSCRIPT
ASUHAN KEBIDANAN PADA NEONATUS DAN BAYI BARU
LAHIR DENGAN JEJAS PERSALINAN
OLEH :LINA ANGGRAENI
1. CAPUT SUKSEDANIEUM
Caput suksedaneum adalah benjolan atau pembengkakan karena adanya
timbunan getah bening di kepala dibawah lapisan apinerose diluar
periostium (pada presentase kepala) yang terjadi pada bayi baru lahir.
Etiologi
Caput suskedaeum terjadi karena adanya tekanan yang kuat pada kepala pada saat memasuki jalan lahir sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan ekstravaskuler. Keadaan ini bisa terjadi pada partus lama atau persalinan dengan vacum ekstraksi
Gejala
1. Udema di kepala2. Terasa lembut dan dan lunak pada perabaan3. Benjolan berisi serum dan kadang bercampur
dengan darah4. Udema melampaui tulang tengkorak5. Batasa yang tidak jelas6. Permukaaan kulit pada benjolan berwarna
ungu atau kemerahan7. Benjolan akan menghilang sekitar 2-3 hari
pengobatan
Patofisiologi
1. Pembengkakan yang terjadi pada kasus caput succadeneum merupakan pembengkakan difus jaringan otak,yang dapat melampaui sutura garis tengah (sutura sagitalis).
2. Kaput ini terjadi karena adanya tekanan pada uterus atau dinding vagina pada area kepala janin. Penekanan tsb memperlambat aliran balik vena. Aliran balik vena yang melambat ini membuat cairan jaringan kepala meningkat sehingga terjadi oedema.
Penatalaksanaan
1.Peerawatan bayi sama dengan perawatan bayi normal
2.Pengawasan keadaan umum3.Berikan lingkungan yang baik, adanya ventilasi
dan sinar matahari yang cukup4.Pemberian ASI yang adekuat, bidan barus
mengajarkan teknik menyusui yang benar5.Pencegahan infeksi harus dilakukan untuk
menghindari adanya infeksi pada benjolan6.Berikan konseling kepada orang tua tentang :
a.Keadaan trauma yang dialami oleh bayib.Jelaskan bahwa benjolan akan menghilang
dengan sendirinya setelah 2-3 minggu tanpa pengobatan
c.Perawatan bayi sehari-harid.Manfaat dan tehnik pemberian ASI
Pengobatan
1. Pembengkakan pada caput succadeneum dapat meluas menyeberangi garis tengah atau garis sutura.Dan oedema akan menghilang sendiri dalam beberapa hari.
2. Moulase kepala dan tulang parietal yang tumpang tindih sering berhubungan dengan adanya caput succadeneum, Kadang-kadang caput hemoragik dapat mengakibatkan syok dan di perlukan transfuse darah.
Tindak lanjut
Tindak lanjut yang harus dilakukan adalah saat mandi, kompres bagian yang bengkak dengan handuk yang
lembut dan sudah dicelupkan dengan air hangat. Kepala akan ke bentuk
normal dalam 2 minggu.
Komplikasi
1. Infeksi : pada caput succedanieum bisa terjadi karena kulit kepala terluka
2. Ikterus : Pada bayi yang terkena caput succedanieum dapat menyebabkan ikterus karena inkompatibiltas faktor Rh atau golongan darah A, B, O antara ibu dan bayi
3. Anemia : bisa terjadi pada bayi yang terkena caput succedanieum karena pada benjolan terjadi perdarahan yang hebat atau perdarahan yang banyak.
2. CEPHAL HEMATOMA
Pembengkakan pada daerah kepala yang disebabkan
karena adanya penumpukan darah akibat
perdarahan pada subperiostinum
Biasanya sefalhematoma tampak mencapai ukuran terbesar pada hari ke 2 atau ke 3 pada waktu perdarahan berhenti. Keadaan ini tidak perlu diaspirasi karena bila kulit kepala ditusuk jarum akan menyebabkan terjadinya infeksi.
Sefalhematoma akan lenyap dalam beberapa hari atau beberapa minggu bahkan beberapa bulan
Setelah sefalhematoma menghilang bisa terjadi hemolisis sel darah merah maka pemeriksaan hematokrit dan kadar bilirubbin seharusya dilakukan pada BBL dengan sefalhematoma.
Etiologi
Dapat disebabkan oleh beberapa kondisi seperti
adanya tekanan jalan lahir yang terlalu lama, molase
yang terlalu kuat, dan partus dengan tindakan
Tanda dan Gejala
Tanda dan gejala yang muncul pada bayi dengan cephal hematom adalah sebagai berikut :1. Kepala tampak bengkak dan berwarna merah2. Tampak benjolan dengan batas yang tegas dan
tidak melampaui tulang tengkorak3. Pada perabaan terasa mula-mula keras kemudian
menjadi lunak4. Benjolan tampak jelas ± 6 sampai 8 jam setelah
lahir5. Benjolan membesar pada hari kedua dan ketiga6. Benjolan akan menghilang dalam beberapa minggu
Penatalaksanaan
1. Perawatan yang dilakukan hampir sama dengan kaput suksedaneum
2. Jika ada luka dijaga agar tetap bersih dan kering3. Lakukan pemberian vitamin K4. Apabila terjadi fraktur tulang tengkorak, harus
dilakukan pemeriksaan lain seperti foto thoraks5. Lakukan pemeriksaan radiologik apabila
dicurigai terdapat gangguan susunan saraf pusat, seperti namapak benjolan yang sangat luas
Kompilkasi
1. Iterus2. Anemia3. Infeksi4. Kalasifikasi mungkin bertahan > 1 tahun
Gejala lanjut yang mungkin terjadi yaitu anemia dan hiperbilirubinemia. Kadang-kadang disertai dengan fraktur tulang tengkorak di bawahnya atau peradarahan intra kranial.
Tabel perbedaan caput succedaneum dan cephal hematoma
caput succedaneum
cephal hematoma
1. Muncul pada waktu lahir dan mengecil setelah lahir
2. Tidak bertambah besar3. Melewati batas-batas tulang
tengkorak atau melampaui batas sutura sagitalis
4. Batasnya tidak tegas5. Pada perabaan terasa lembut
dan lunak6. Hilang dalam beberapa jam
atau sekitar 2-3 jam setelah lahir atau beberapa hari
7. Komplikasi tidak ada
1. Ada waktu lahir atau timbul sesudah lahir dan dapat membesar setelah lahir atau muncul beberapa jam setelah lahir
2. Lebih besar pada hari ke 2 atau ke 33. Tidak melampaui batas sutura sagitalis
atau tulang tengkorak4. Batasnya Tegas5. Pada perabaan mula-mula keras
lambat laun lunak6. Membutuhkan beberapa minggu (6
mgg )hilangnya oedema bahkan beberapa bulan (1-3 bulan)
7. Komplikasi : Ikterus, fraktur, perdarahan intrakranial, syok, infeksi jika diaspirasi )
3. Brakial Palsi
Brakial palsi adalah kelumpuhan pada pleksus
brakialis
Etiologi
Brakial palsi disebabkan oleh beberapa hal berikut :Tarikan lateral pada kepala dan leher
pada waktu melahirkan bahu pada presentasi kepala
Apabila lengan ekstensi melewati kepala pada presentasi bokong atau tarikan berlebihan pada bahu.
Klasifikasi
1. Paralisis Duchene Erb’ s ( kelumpuhan lengan atas )Gejala :
Gangguan motorik lengan atasLengan atas dalam kedudukan ekstensiTidak ada gerakan spontan pada salah satu lengan
Lengan dan tangan lemasBiasanya terjadi pada bayi besar dengan BB > 4000 gram
Reflex moro biasanya negative
2. Paralis Klumke’s (kelumpuhan lengan bawah )Gejala :- Tidak ada gerakan spontan pada salah satu lengan- Lengan dan tangan lemas- Bayi besar BB > 4000 gram- Hiperekstensi dan fleksi jari-jari- Reflex meraih dengan tangan tidak ada
3. Paralis Total Flexus brachiaalis ( kelumpuhan lengan atas dan lengan bawah )Gejala :Ditemukan paralisis dari lengan atas dan
bawah
Penatalaksanaan
Hati-hati waktu memegang bayi agar tidak terjadi trauma yang lebih parah
Imobilisasi lengan yang lumpuh, penempatan lengan yang sesuai untuk mencegah terjadinya kontraktur.
Pasang bidai selama 1-2 minggu pertama kehidupannya dengan cara letakkan tangan bayi yang lumpuh disamping kepalanya yaitu dengan memasang verband pada pergelangan tangan bayi kemudian dipasang penyangga.
Bila ibu dapat merawat bayinya dan tidak ada masalah lain yang memerlukan perawatan dirumah sakit maka bayi dapat dipulangkan
Minta ibu membawa bayinya pada waktu umur satu minggu untuk :
• Melihat apakah keadaan bayi membaik• Minta ibu untuk melakukan latihan pasif bila
gerakan lengan belum normal• Lakukan tindak lanjut tiap bulan, dan jelaskan
pada ibu bahwa sebagian kasus palsy lengan dapat sembuh setelah umur 6 – 9 bulan. Apabila setelah umur satu tahun gerakan lengan masih terbatas kemungkinan kelainan tersebut akan berlangsung lebih lama
• Sebaiknya disertai fisioterapi berupa pijatan, latihan pergerakan bagian perifer atau sentral dari saraf paralisis .
4. FRAKTUR KLAVIKULA DAN FRAKTUR HUMERUSAdalah patahnya tulang
klavikula pada saat proses persalinan
dimana tulang tidak mampu lagi menahan
tekanan yang dialaminyaAdalah patahnya
tulang lengan atas yang terjadi pada saat
proses persalinan ketika tulang tidak
mampu lagi menahan tekanan yang
dialaminya
Fraktur klaviakula
Fraktur humerus
Etiologi
Dapat terjadi fraktur bila adanya penekanan dan manipulasi selama proses kelahiran. Kadang – kadang terjadi fraktur intrauterine. Tulang yang paling sering mengalami farktur adalah klavikula dan humerus. Biasanya kesukaran dalam melahirkan bahu pada presentasi kepala dengan bayi besar dan letak sungsang tangan menumbung keatas (menjungkit).
Faktor Predisposisi
1. Bayi yang berukuran besar
2. Distosia bahu3. Partus dengan letak
sungsang4. Persalinan traumatik
Tanda dan Gejala
1. Bayi tidak dapat menggerakan lengan secara bebas pada sisi yang mengalami gangguan
2. Bayi menjadi rewel karena sakit3. Hilangnya refleks moro4. Adanya krepitasi dan perubahan
warna kulit di daerah yang sakit
Penatalaksanaa
1. Batasi pergerakan bayi2. Immobilisasi lengan dan bahu pada
sisi yang sakit3. Rawat bayi dengan hati-hati4. Berikan nutrisi yang adekuat
(pemberian ASI yang adekuat dengan cara mengajarkan kepada ibu cara pemberian ASI dengan posisi tidur, dll)
5. Rujuk
Wassalaamu'alaikum Wr. Wb
THANK YOU
top related