2 ptk 05 laporan
Post on 25-Nov-2015
78 Views
Preview:
TRANSCRIPT
-
LAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIANLAPORAN PENELITIAN
PENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELASPENELITIAN TINDAKAN KELAS (CLASSROOM ACTION RESEARCH)(CLASSROOM ACTION RESEARCH)(CLASSROOM ACTION RESEARCH)(CLASSROOM ACTION RESEARCH)
PENGGUNAAN DIAGRAM UNTUK PENGGUNAAN DIAGRAM UNTUK PENGGUNAAN DIAGRAM UNTUK PENGGUNAAN DIAGRAM UNTUK MENINGKATKAN MENINGKATKAN MENINGKATKAN MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS KEMAMPUAN MEMAHAMI TEKS RECOUNTRECOUNTRECOUNTRECOUNT BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII BAHASA INGGRIS SISWA KELAS VII 1111
SMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN
OLEHOLEHOLEHOLEH
R U S T O NR U S T O NR U S T O NR U S T O N
Penelitian ditulis untuk Penelitian ditulis untuk Penelitian ditulis untuk Penelitian ditulis untuk memenuhi sebahagian persyaratan memenuhi sebahagian persyaratan memenuhi sebahagian persyaratan memenuhi sebahagian persyaratan pengusulan kenaikan pangkat/jabatan gurupengusulan kenaikan pangkat/jabatan gurupengusulan kenaikan pangkat/jabatan gurupengusulan kenaikan pangkat/jabatan guru
SMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHANSMP NEGERI 1 RANAH BATAHAN KABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARATKABUPATEN PASAMAN BARAT
SUMATERA BARATSUMATERA BARATSUMATERA BARATSUMATERA BARAT 2002002002005555
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
1
BAB IBAB IBAB IBAB I
PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
A.A.A.A. Latar Belakang MasalahLatar Belakang MasalahLatar Belakang MasalahLatar Belakang Masalah
Berkomunikasi secara lisan dan tertulis dengan menggunakan
ragam bahasa yang sesuai dengan lancar dan akurat dalam wacana
interaksional dan/atau monolog pendek terutama wacana yang
berbentuk naratif, deskriptif, dan recount sederhana adalah standar
kompetensi untuk kelas VII yang dinyatakan dalam Kurikulum 2004.
Kemampuan berkomunikasi adalah kemampuan berwacana,
yakni kemampuan memahami dan/atau menghasilkan teks lisan
dan/atau tulis yang direalisasikan dalam empat keterampilan
berbahasa. Membaca merupakan satu dari empat keterampilan
berbahasa yang tercakup dalam mata pelajaran Bahasa Inggris.
Keterampilan berbahasa lainnya adalah mendengar, berbicara dan
menulis. Keempat keterampilan ini sangat penting untuk
dikembangkan agar siswa dapat berkomunikasi secara lisan dan tulis.
Kemampuan memahami/menghasilkan teks bahasa Inggris
sangat penting dimiliki oleh siswa. Kemampuan memahami teks
lisan/tulis dikembangkan melalui keterampilan mendengarkan
(listening) dan keterampilan membaca (reading). Sedangkan
kemampuan untuk mengahasilkan teks lisan/tulis dikembangkan
melalui keterampilan berbicara (speaking) dan menulis (writing).
1
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
2
Kemampuan memahami teks tulis sangat dibutuhkan untuk
mendapatkan informasi baik bidang ilmu pengetahuan maupun
teknologi. Karena itu kemampuan memahami teks tulis ini
(kemampuan membaca) sangat perlu dikembangkan. Dengan
kemampuan ini siswa akan dapat mengembangkan dirinya dengan
membaca teks-teks yang dicetak dalam bahasa Indonesia maupun
bahasa Inggris.
Dalam mata pelajaran bahasa Inggris tingkat Sekolah
Menengah Pertama (SMP), siswa dituntut untuk dapat memahami dan
menciptakan berbagai teks fungsional pendek dan monolog serta esei
berbentuk procedure, descriptive, recount, narrative, dan report.
Masing-masing jenis teks ini memiliki langkah-langkah retorika
tersendiri. Teks berbentuk recount berbeda langkah retorikanya bila
dibandingkan dengan teks descriptive, procedure, narrative, atau
report. Dengan demikian, cara memahami teks-teks tersebut akan
berbeda pula.
Siswa sering menemui kesulitan dalam kegiatan membaca. Hal
ini disebabkan berbagai aspek: tidak memiliki strategi membaca yang
tepat, minimnya penguasaan kosakata, kurangnya minat membaca,
kurang tersedianya bahan-bahan bacaan yang sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan siswa, metode mengajar yang monoton,
media pembelajaran.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
3
Faktor lain yang menyebabkan siswa sulit dalam memahami
teks bahasa Inggris adalah kurangnya pengetahuan tentang langkah-
langkah retorika untuk masing-masing jenis teks. Pembekalan
pengetahuan kepada siswa tentang langkah-langkah retorika sangat
efektif sebelum diberikan kegiatan membaca pemahaman. Di samping
itu perlu juga dibekali dengan faktor-faktor pendukung lainnya seperti
kosakata, frase, dan struktur kalimat yang lazim digunakan dalam teks
tertentu.
Penelitian tindakan kelas (action research) terhadap membaca
pemahaman terutama memahami berbagai jenis teks berbahasa
Inggris untuk siswa Sekolah Menegah Pertama beserta aspek-aspek
yang berhubungan dengan membaca pemahaman sangat penting
dilakukan. Dengan demikian siswa akan mampu menggali informasi
apa yang terkandung dalam bahan bacaan yang dibaca siswa. Hal ini
akan membantu untuk mencapai hasil yang lebih baik dalam proses
belajar mengajar.
B.B.B.B. Identifikasi MasalahIdentifikasi MasalahIdentifikasi MasalahIdentifikasi Masalah
Dari latar belakang masalah di atas dapat diidentifikasikan
beberapa masalah yang berkaitan dengan kemampuan memahami
berbagai jenis teks bahasa Inggris yakni: 1) siswa tidak memiliki
strategi membaca yang tepat, 2) minimnya penguasaan kosakata, 3)
kurangnya minat membaca, 4) kurang tersedianya bahan-bahan
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
4
bacaan yang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan siswa, 5)
metode mengajar yang monoton,6) media pembelajaran, 7) kurangnya
pengetahuan tentang langkah-langkah retorika untuk masing-masing
jenis teks.
C.C.C.C. Batasan MasalahBatasan MasalahBatasan MasalahBatasan Masalah
Mengingat banyaknya faktor yang memiliki pengaruh terhadap
kemampuan memahami berbagi jenis teks bahasa Inggris, maka
penelitian ini dibatasi pada kemampuan memahami teks recount dan
penggunaan diagram sebagai media pembelajaran. Pembatasan ini
dilakukan karena kedua faktor ini dianggap faktor yang dominan yang
berhubungan dengan kemampuan memahami teks berbahasa Inggris
pada siswa kelas VII SMP.
D.D.D.D. Perumusan MasalahPerumusan MasalahPerumusan MasalahPerumusan Masalah
Perumusan masalah penelitian ini adalah sebagai berikut:
Apakah penggunaan diagram dapat meningkatkan kemampuan siswa
dalam memahami teks recount?
E.E.E.E. Tujuan PenelitianTujuan PenelitianTujuan PenelitianTujuan Penelitian
Sesuai dengan perumusan masalah di atas tujuan penelitian
adalah meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami teks
recount dengan menggunakan diagram.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
5
F.F.F.F. Manfaat Hasil PenelitianManfaat Hasil PenelitianManfaat Hasil PenelitianManfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
1. Guru bahasa Inggris dalam rangka meningkatkan kemampuan
siswa untuk memahami teks recount.
2. Siswa kelas VII 1 SMP Negeri 1 Ranah Batahan dalam rangka
meningkatkan kemampuan memahami teks recount dengan
menggunakan diagram.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
6
BAB IIBAB IIBAB IIBAB II
TINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKATINJAUAN PUSTAKA
A.A.A.A. Kajian TeoriKajian TeoriKajian TeoriKajian Teori
Ur (2000: 138) mengatakan bahwa: reading means reading and
understanding. Sedangkan Mikulecky (1990: 72) mengatakan bahwa
untuk mendapatkan pemahaman yang baik dalam membaca suatu
artikel atau esei siswa harus dapat membedakan content words
dengan function words. Function word ini adalah aspek yang paling
penting dalam pengembangan kosakata yang terdiri dari kata ganti
(pronoun), sinonim, hiponim, dan summary words sebagai penanda
hubungan antara ide-ide dari suatu teks (seperti however, then, also,
etc.).
Agustien (2004:39-40) menyatakan bahwa mengajar bahasa
Inggris atau bahasa apapun berarti mengajarkan dua ragam bahasa:
lisan dan tulis. Kita tidak dapat berasumsi bahwa jika kita telah
mengajar bagaimana membentuk kalimat dan mengenalkan kosakata
serta ucapannnya maka otomatis siswa dapat menggunakannya dalam
bahasa lisan dan tulis.
Elliott (1996: 384) mendefinisikan membaca pemahaman
sebagai:
6
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
7
Reading comprehension, which is the ultimate object in any type of reading instruction, means that a reader not only recognizes words, but understands the concepts that the words represent. Reading a text, comprehending it, and later recalling it involve complex strategies (perceptual, linguistic, and conceptual operations) that take years to develop.
Kegiatan membaca merupakan kegiatan yang kompleks dan
aktif yang membutuhkan keaktifan pembaca baik sebelum, ketika dan
sedang membaca sehingga hasil yang akan didapat dari kegiatan
membaca tersebut dapat maksimal (McWhorter, 1992: 377). Sejalan
dengan itu, Grellet (1990:3) mengatakan bahwa membaca atau
memahami teks tertulis berarti mendapatkan informasi dari teks
tersebut seefisien mungkin.
McWhorter (1986: 121-122) mengatakan bahwa bila membaca
artikel dan esei, yang pertama sekali dilakukan adalah memahami
materi bacaan. Membaca akan menjadi lebih mudah bila kita mengenal
kerangka dan jenis artikel atau esei yang dibaca. Ada lima bagian
utama dari sebuah artikel/esei yaitu 1) judul, 2) pendahuluan, 3)
pernyataan utama, 4) informasi pendukung, dan 5) kesimpulan atau
ringkasan.
Selanjutnya McWhorter (1986: 49-50) mengatakan bahwa
grafik, tabel, dan gambar memberikan informasi yang sangat penting
dari sebuah bahan bacaan. Dengan memperhatikan grafik, tabel, dan
gambar tersebut akan memudahkan kita memahami teks. Membuat
gambar, mewarnai, menandai peta, membuat daftar kejadian, dan/atau
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
8
membuat diagram yang mengilustrasikan isi sebuah teks merupakan
kegiatan membaca yang sangat mendukung untuk meningkatkan
kemampuan memahami bahan bacaan (Ur, 2000: 146).
Hornby (1985: 238) mengatakan bahwa diagram adalah
gambar, desain, atau rencana untuk menerangkan atau
mengilustrasikan sesuatu.
Dengan demikian dalam pembelajaran membaca pemahaman
dibutuhkan alat bantu yang dapat mempermudah siswa untuk
memahami sebuah teks bahasa Inggris salah satu di antaranya adalah
diagram.
B.B.B.B. Kerangka BerfikirKerangka BerfikirKerangka BerfikirKerangka Berfikir
Secara skematis kerangka berfikir dalam penelitian ini dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1. Kerangka konseptual hubungan kedua variabelGambar 1. Kerangka konseptual hubungan kedua variabelGambar 1. Kerangka konseptual hubungan kedua variabelGambar 1. Kerangka konseptual hubungan kedua variabel
C.C.C.C. Hipotesis Hipotesis Hipotesis Hipotesis
Berdasarkan kajian teori di atas maka hipotesis pada penelitian
ini adalah: Dengan menggunakan diagram dapat meningkatkan
kemampuan memahami teks recount bahasa Inggris siswa kelas VII 1
SMP Negeri 1 Ranah Batahan.
Penggunaan Diagram (X)
Peningkatan Kemampuan Memahami Teks Recount
(Y)
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
9
BAB IIIBAB IIIBAB IIIBAB III
METODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIANMETODOLOGI PENELITIAN
A.A.A.A. Jenis PenelitianJenis PenelitianJenis PenelitianJenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang
berupaya untuk meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami
teks recount dengan menggunakan diagram.
B.B.B.B. Subjek PenelitianSubjek PenelitianSubjek PenelitianSubjek Penelitian
Siswa kelas VII SMP Negeri 1 Ranah Batahan tahun pelajaran
2005/2006 terdiri dari 3 (tiga) rombongan belajar yang berjumlah 87
orang. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas VII 1 yang berjumlah 30
orang. Sedangkan guru dan observer dalam penelitian ini adalah guru
bahasa Inggris yang berlatar belakang jurusan bahasa Inggris.
C.C.C.C. Lokasi dan Waktu PenelitianLokasi dan Waktu PenelitianLokasi dan Waktu PenelitianLokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang belajar VII 1 SMP Negeri 1
Ranah Batahan. Sedangkan pelaksanaannya dilakukan pada akhir
semester 1 tahun pelajaran 2005/2006 yaitu dari Oktober sampai
dengan Nopember 2005 seperti terlihat pada tebel berikut.
Tabel 1. Jadwal KTabel 1. Jadwal KTabel 1. Jadwal KTabel 1. Jadwal Kegiatan Penelitianegiatan Penelitianegiatan Penelitianegiatan Penelitian
NONONONO KEGIATANKEGIATANKEGIATANKEGIATAN
BULAN / MINGGU KEBULAN / MINGGU KEBULAN / MINGGU KEBULAN / MINGGU KE
Oktober 2005Oktober 2005Oktober 2005Oktober 2005 Nopember 2005Nopember 2005Nopember 2005Nopember 2005
1111 2222 3333 4444 1111 2222 3333 4444 5555 1 Penyusunan Proposal 2 Persiapan perangkat/ media 3 Pelaksanaan siklus 1 dan refleksi 4 Pelaksanaan siklus 2 dan refleksi 5 Penulisan laporan tiap siklus 6 Penulisan laporan akhir 7 Seminar 8 Perbaikan laporan akhir
9
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
10
D.D.D.D. Prosedur PenelitianProsedur PenelitianProsedur PenelitianProsedur Penelitian
Proses penelitian tindakan kelas ini melalui 4 (empat) tahapan
pokok yaitu: perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, evaluasi dan
refleksi.
1.1.1.1. PerencanaanPerencanaanPerencanaanPerencanaan
a. Rencana Tindakan pada Siklus I
Dalam tahap rencana tindakan pada siklus I ini kegiatan-
kegiatan yang dilakukan sebagai berikut:
1) Menyusun persiapan mengajar. 2) Menyusun tugas-tugas yang dikerjakan oleh siswa. 3) Menyediakan kertas kerja siswa.
b. Rencana Tindakan pada Siklus II
Rencana tindakan yang dilakukan pada tahap ini
ditetapkan setelah refleksi tindakan pada siklus I dengan
memperhatikan kekuatan dan kelemahan yang ditemukan.
Kekuatan yang ada pada siklus I lebih dioptimalkan dan
kelemahan diminimalkan.
2.2.2.2. PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan
Kegiatan yang dilakukan pada tahap ini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan untuk
melaksanakan penelitian tindakan kelas yaitu kesiapan guru
sebagai peneliti, siswa sebagai subjek penelitian, materi, dan
media pembelajaran. Secara lebih rinci kegiatan-kegiatan tersebut
adalah:
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
11
a. Mempersiapkan perangkat pembelajaran yang matang.
b. Menciptakan suasana kelas yang menyenangkan.
c. Memotivasi siswa untuk mengikuti pembelajaran secara serius
tetapi tidak terpaksa dengan cara menjelaskan tujuan
pembelajaran.
d. Menyediakan kertas kerja untuk kegiatan pembelajaran.
e. Mengelola kelas dengan baik agar siswa tidak merasa dibeda-
bedakan.
f. Siswa mengerjakan tugas-tugas sesuai dengan petunjuk yang
diberikan.
g. Semua kegiatan dilaksanakan pada saat belajar tatap muka
reguler.
3.3.3.3. PemantauanPemantauanPemantauanPemantauan
Pengamatan dilakukan oleh teman sejawat sebagai
observer. Jenis instrumen yang digunakan adalah format/lembar
observasi yang memuat:
a. interaktif guru - siswa, siswa guru, dan siswa siswa.
b. aktivitas guru selama proses pembelajaran.
c. catatan lapangan.
4.4.4.4. Evaluasi dan RefleksiEvaluasi dan RefleksiEvaluasi dan RefleksiEvaluasi dan Refleksi
Data yang diperoleh pada siklus I dijadikan sebagai bahan
pertimbangan untuk melakukan tindakan pada siklus II. Sedangkan
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
12
evaluasi pada siklus II dijadikan sebagai bahan untuk penyusunan
laporan penelitian tindakan kelas ini.
E.E.E.E. Instrumen Pengumpulan DataInstrumen Pengumpulan DataInstrumen Pengumpulan DataInstrumen Pengumpulan Data
1. 1. 1. 1. Sumber DataSumber DataSumber DataSumber Data
Sumber data dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII 1 SMP Negeri 1 Ranah Batahan Kabupaten Pasaman Barat
berjumlah 30 orang dengan latar belakang yang beragam.
2. 2. 2. 2. Instumen PenelitianInstumen PenelitianInstumen PenelitianInstumen Penelitian
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah:
- Lembaran observasi yang diadopsi dari Richards (2002).
- Tes yang dilakukan setiap pertemuan.
F.F.F.F. Teknik Pengolahan DataTeknik Pengolahan DataTeknik Pengolahan DataTeknik Pengolahan Data
Untuk mengukur kemampuan memahami teks recount bahasa
Inggris siswa kelas VII 1 digunakan rumus:
Skor rata-rata
PR = X 100
Skor maksimum
Pencapaian responden dikategorikan/dikelompokkan seperti
tabel berikut (Sudjana, 1982).
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
13
Tabel Tabel Tabel Tabel 2222. . . . Kelas KetercapKelas KetercapKelas KetercapKelas Ketercapaian aian aian aian NoNoNoNo % Ketercapaian% Ketercapaian% Ketercapaian% Ketercapaian KategoriKategoriKategoriKategori 1 2 3 4 5
90 100 80 89 65 79 55 64 0 54
Sangat baik Baik Cukup Kurang Tidak baik atau gagal
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
14
BAB IVBAB IVBAB IVBAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANPELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANPELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIANPELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
Pelaksanaan tindakan dilakukan sebanyak 2 siklus. Berikut ini
disajikan pelaksanaan tindakan yang meliputi perencanaan, implementasi
tindakan, refleksi dan hasil penelitian serta pengujian hipotesis.
A. A. A. A. Siklus ISiklus ISiklus ISiklus I
1. 1. 1. 1. Perencanaan PenelitianPerencanaan PenelitianPerencanaan PenelitianPerencanaan Penelitian
Gambar, tabel dan grafik dapat memberikan informasi
penting tentang isi bacaan. Dengan memperhatikan gambar, tabel
dan atau grafik sangat membantu dalam memahami sebuah teks.
Dengan demikian, materi bacaan berbentuk teks deskriptif pada
setiap proses pembelajaran diberikan gambar sebagai alat bantu
untuk mempermudah memahami teks.
2.2.2.2. Implementasi TindakanImplementasi TindakanImplementasi TindakanImplementasi Tindakan
a. a. a. a. PersiapanPersiapanPersiapanPersiapan
Agar pelaksanaan tindakan dapat berjalan sesuai
dengan rencana tindakan maka perlu dipersiapkan semua
aspek yang meliputi: kesiapan guru, siswa, materi, media dan
observer.
14
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
15
Sebelum pelaksanaan tindakan, guru mempersiapkan
perangkat pembelajaran: silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, handout, alat/media pembelajaran, dan alat
penilaian pencapaian tujuan.
b.b.b.b. PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan
Alokasi waktu untuk mata pelajaran bahasa Inggris kelas
VII per minggu selama 180 menit atau 4 jam tatap muka yang
dibagi menjadi 2 tatap muka. Pelaksanaan tindakan dimulai
pada minggu petama Oktober 2005 yaitu setiap Senin dan
Kamis dari jam 07.30 sampai dengan 09.00 WIB di ruang kelas
VII 1.
c.c.c.c. Pemantauan PenelitianPemantauan PenelitianPemantauan PenelitianPemantauan Penelitian
Pemantauan/observasi dilakukan oleh rekan sejawat
yang bertindak sebagai kolaborator sekaligus menjadi observer.
Observer memiliki latar pendidikan Bahasa Inggris. Observer
memantau kegiatan pembelajaran secara langsung di dalam
ruang belajar selama proses pembelajaran. Observer
berpedoman kepada lembar observasi yang didiskusikan sehari
menjelang tatap muka. Monitoring dilakukan setiap tatap muka.
Hasil monotoring langsung diberikan observer kepada peneliti
setelah selesai pembelajaran setiap hari.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
16
d.d.d.d. Refleksi Hasil PenelitRefleksi Hasil PenelitRefleksi Hasil PenelitRefleksi Hasil Penelitianianianian
Untuk mengetahui pencapaian tujuan pembelajaran,
maka dilakukan tes setiap tatap muka. Deskripsi hasil penilaian
pada tes yang diberikan pada siklus I secara umum dapat dilihat
pada Tabel 3 berikut.
Tabel Tabel Tabel Tabel 3333. Descriptive Statistics Siklus I. Descriptive Statistics Siklus I. Descriptive Statistics Siklus I. Descriptive Statistics Siklus I
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation Nilai 1.1 30 40 80 56.67 11.842 Nilai 1.2 30 40 90 60.33 11.885 Nilai 1.3 30 40 90 60.33 11.290 Valid N (listwise) 30
Gambaran yang lebih rinci tentang distribusi nilai
masing-masing tes yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dan
histogram berikut ini.
Tabel Tabel Tabel Tabel 4444. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 40 7 23.3 23.3 23.3 50 4 13.3 13.3 36.7 60 13 43.3 43.3 80.0 70 4 13.3 13.3 93.3 80 2 6.7 6.7 100.0 Total 30 100.0 100.0
Tabel 4 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak
berada pada nilai 60 sebanyak 43,3%, sedangkan frekuensi
paling sedikit berada pada nilai 80 sebanyak 6,7%.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
17
Berikut ini dapat digambarkan histogram distribusi
frekuensi nilai siklus I pertemuan 1 seperti terlihat pada gambar
2 berikut.
Nilai 1.1
80.070.060.050.040.0
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 11.84 Mean = 56.7N = 30.00
Gambar Gambar Gambar Gambar 2222. Histogram . Histogram . Histogram . Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 1Nilai Siklus I Pertemuan 1Nilai Siklus I Pertemuan 1Nilai Siklus I Pertemuan 1
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 56,7 dan simpangan baku sebesar 11,84 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 70,88% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori cukup.
Tabel Tabel Tabel Tabel 5555. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 2. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 2. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 2. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 40 2 6.7 6.7 6.7 50 9 30.0 30.0 36.7 60 9 30.0 30.0 66.7 70 7 23.3 23.3 90.0 80 2 6.7 6.7 96.7 90 1 3.3 3.3 100.0 Total 30 100.0 100.0
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
18
Tabel 5 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak
berada pada nilai 50 dan 60 sebanyak 30%, sedangkan
frekuensi paling sedikit berada pada nilai 90 sebanyak 3,3%.
Di bawah ini dapat pula digambarkan histogram
distribusi frekuensi nilai siklus I pertemuan 2 seperti terlihat
pada gambar 3.
Nilai 1.2
90.080.070.060.050.040.0
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 11.89 Mean = 60.3N = 30.00
Gambar Gambar Gambar Gambar 3333.... Histogram Histogram Histogram Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 2Nilai Siklus I Pertemuan 2Nilai Siklus I Pertemuan 2Nilai Siklus I Pertemuan 2
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 60,3 dan simpangan baku sebesar 11,89 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 67% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori cukup.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
19
Tabel Tabel Tabel Tabel 6666. . . . Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 3Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 3Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 3Distribusi Frekuensi Nilai Siklus I Pertemuan 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 40 3 10.0 10.0 10.0 50 5 16.7 16.7 26.7 60 13 43.3 43.3 70.0 70 7 23.3 23.3 93.3 80 1 3.3 3.3 96.7 90 1 3.3 3.3 100.0 Total 30 100.0 100.0
Tabel 6 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak
berada pada nilai 60 sebanyak 43,3%, sedangkan frekuensi
paling sedikit berada pada nilai 80 dan 90 masing-masing
sebanyak 3,3%.
Histogram distribusi frekuensi nilai siklus I pertemuan 3
dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar 4 berikut.
Nilai 1.3
90.080.070.060.050.040.0
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 11.29 Mean = 60.3N = 30.00
Gambar Gambar Gambar Gambar 4444.... Histogram Histogram Histogram Histogram Nilai Siklus I Pertemuan 3Nilai Siklus I Pertemuan 3Nilai Siklus I Pertemuan 3Nilai Siklus I Pertemuan 3
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
20
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 60,3 dan simpangan baku sebesar 11,29 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 67% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori cukup.
B. B. B. B. Siklus IISiklus IISiklus IISiklus II
1. 1. 1. 1. Perencanaan PenelitianPerencanaan PenelitianPerencanaan PenelitianPerencanaan Penelitian
Berdasarkan hasil refleksi siklus I yang dilakukan secara
berkolaborasi dengan observer rekan sejawat, hal-hal yang perlu
disempurnakan dalam tindakan pembelajaran pada siklus II
sebagai berikut:
a. Membuat gambar dengan memberikan label pada setiap bagian
gambar.
b. Mengalokasikan waktu yang lebih banyak untuk mendiskusikan
gambar dan bagian-bagiannya.
2. 2. 2. 2. Implementasi TindakanImplementasi TindakanImplementasi TindakanImplementasi Tindakan
a. a. a. a. PersiapanPersiapanPersiapanPersiapan
Sama halnya dengan rencana tindakan pada siklus I,
maka pada siklus II perlu pula dipersiapkan semua aspek yang
meliputi: kesiapan guru, siswa, materi, media dan observer.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
21
Sebelum pelaksanaan tindakan, guru mempersiapkan
perangkat pembelajaran: silabus, rencana pelaksanaan
pembelajaran, handout, alat/media pembelajaran, dan alat
penilaian pencapaian tujuan.
b.b.b.b. PelaksanaanPelaksanaanPelaksanaanPelaksanaan
Rencana tindakan pada siklus II dilaksanakan pada
ruang kelas dan subjek serta periode (jam pelajaran) yang
sama dengan siklus I. Alokasi waktu yang dibutuhkan untuk
siklus II sama dengan alokasi waktu siklus I yaitu 2 x 45 menit
setiap tatap muka. Namun alokasi waktu yang digunakan untuk
mendiskusikan gambar dan bagian-bagiannya lebih banyak bila
dibandingkan dengan waktu yang dipakai pada siklus I.
c.c.c.c. Pemantauan PenelitianPemantauan PenelitianPemantauan PenelitianPemantauan Penelitian
Pemantauan/observasi dilakukan oleh rekan sejawat
yang bertindak sebagai kolaborator dan observer pada siklus I.
Observer memantau kegiatan pembelajaran secara langsung di
dalam ruang belajar selama proses pembelajaran. Observer
berpedoman kepada lembar observasi yang diisi setiap tatap
muka. Hasil monotoring langsung diberikan observer kepada
peneliti setelah selesai pembelajaran setiap hari.
d.d.d.d. Hasil PenelitianHasil PenelitianHasil PenelitianHasil Penelitian
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
22
Deskripsi hasil penilaian pada tes yang diberikan
pada siklus II secara umum dapat dilihat pada Tabel 7 berikut.
Tabel 7. DescriptiveTabel 7. DescriptiveTabel 7. DescriptiveTabel 7. Descriptive Statistics Siklus IIStatistics Siklus IIStatistics Siklus IIStatistics Siklus II
N Minimum Maximum Sum Mean Std. Deviation SCORE_1 29 50 90 2170 74.83 11.219 SCORE_2 29 60 90 2130 73.45 8.975 SCORE_3 30 60 100 2420 80.67 9.072 Valid N 28
Gambaran yang lebih rinci tentang distribusi nilai
masing-masing tes yang dilakukan dapat dilihat pada tabel dan
histogram berikut ini.
Tabel Tabel Tabel Tabel 8888. . . . Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 1
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 50 1 3.3 3.4 3.4 60 5 16.7 17.2 20.7 70 8 26.7 27.6 48.3 80 9 30.0 31.0 79.3 90 6 20.0 20.7 100.0 Total 29 96.7 100.0 Missing System 1 3.3 Total 30 100.0
Tabel 8 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak
berada pada nilai 80 sebanyak 31%, sedangkan frekuensi
paling sedikit berada pada nilai 50 sebanyak 3,4%.
Histogram distribusi frekuensi nilai siklus II pertemuan 1
dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar 5 di bawah ini.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
23
SCORE_1
90.080.070.060.050.0
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 11.22 Mean = 74.8N = 29.00
Gambar Gambar Gambar Gambar 5555.... HistograHistograHistograHistogram m m m Nilai Siklus II Pertemuan 1Nilai Siklus II Pertemuan 1Nilai Siklus II Pertemuan 1Nilai Siklus II Pertemuan 1
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 74,8 dan simpangan baku sebesar 11,22 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 83,11% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori baik.
Tabel Tabel Tabel Tabel 9999. . . . Distribusi FrekuensiDistribusi FrekuensiDistribusi FrekuensiDistribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 2Nilai Siklus II Pertemuan 2Nilai Siklus II Pertemuan 2Nilai Siklus II Pertemuan 2
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 60 5 16.7 17.2 17.2 70 12 40.0 41.4 58.6 80 9 30.0 31.0 89.7 90 3 10.0 10.3 100.0 Total 29 96.7 100.0 Missing System 1 3.3 Total 30 100.0
Tabel 9 di atas menunjukkan bahwa frekuensi terbanyak
berada pada nilai 70 sebanyak 41,4%, sedangkan frekuensi
paling sedikit berada pada nilai 90 sebanyak 10,3%.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
24
Berikut ini dapat pula digambarkan histogram distribusi
frekuensi nilai siklus II pertemuan 2 seperti terlihat di bawah ini.
SCORE_2
90.080.070.060.0
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 8.97 Mean = 73.4N = 29.00
Gambar Gambar Gambar Gambar 6666.... Histogram Histogram Histogram Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 2Nilai Siklus II Pertemuan 2Nilai Siklus II Pertemuan 2Nilai Siklus II Pertemuan 2
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 73.4 dan simpangan baku sebesar 8,97 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 81,56% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori baik.
Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 3Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 3Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 3Tabel 10. Distribusi Frekuensi Nilai Siklus II Pertemuan 3
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent Valid 60 1 3.3 3.3 3.3 70 6 20.0 20.0 23.3 80 15 50.0 50.0 73.3 90 6 20.0 20.0 93.3 100 2 6.7 6.7 100.0 Total 30 100.0 100.0
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
25
Tabel 10 di atas menunjukkan bahwa frekuensi
terbanyak berada pada nilai 80 sebanyak 50%, sedangkan
frekuensi paling sedikit berada pada nilai 60 sebanyak 3,3%.
Histogram distribusi frekuensi nilai siklus II pertemuan 3
dapat digambarkan seperti terlihat pada gambar 7 berikut.
SCORE_3
100.090.080.070.060.0
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Std. Dev = 9.07 Mean = 80.7N = 30.00
Gambar Gambar Gambar Gambar 7777.... Histogram Histogram Histogram Histogram Nilai Siklus II Pertemuan 3Nilai Siklus II Pertemuan 3Nilai Siklus II Pertemuan 3Nilai Siklus II Pertemuan 3
Dari gambar di atas dapat diketahui bahwa rata-rata
sebesar 80,7 dan simpangan baku sebesar 9,07 serta tingkat
pencapaian skor sebesar 80,7% dari skor ideal, dan masuk ke
dalam kategori baik.
C. C. C. C. Pengujian HipotesisPengujian HipotesisPengujian HipotesisPengujian Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah Dengan
menggunakan diagram dapat meningkatkan kemampuan untuk
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
26
memahami teks recount bahasa Inggris siswa kelas VII 1 SMP Negeri
1 Ranah Batahan.
Secara umum perolehan setiap siswa pada tes yang dilakukan
pada siklus II lebih besar bila dibandingkan dengan perolehan pada
siklus I seperti terlihat pada tabel berikut.
Tabel Tabel Tabel Tabel 11111111. Rekapitulasi Nilai Siklus I . Rekapitulasi Nilai Siklus I . Rekapitulasi Nilai Siklus I . Rekapitulasi Nilai Siklus I dan dan dan dan IIIIIIII
No. No. No. No. urut urut urut urut siswasiswasiswasiswa
N I L A IN I L A IN I L A IN I L A I RTRTRTRT Sik Sik Sik Sik II II II II RTRTRTRT SiklusSiklusSiklusSiklus IIII SIKLUS ISIKLUS ISIKLUS ISIKLUS I SIKLUS IISIKLUS IISIKLUS IISIKLUS II
IIII IIIIIIII IIIIIIIIIIII JLHJLHJLHJLH RTRTRTRT IIII IIIIIIII IIIIIIIIIIII JLHJLHJLHJLH RTRTRTRT
1 50 50 60 160 53.33 80 80 90 250 83.33 30.00 2 50 60 60 170 56.67 . 70 80 150 75.00 18.33 3 40 50 50 140 46.67 50 70 70 190 63.33 16.67 4 60 60 60 180 60.00 70 60 60 190 63.33 3.33 5 40 50 40 130 43.33 60 60 80 200 66.67 23.33 6 60 70 60 190 63.33 90 90 90 270 90.00 26.67 7 50 50 60 160 53.33 80 80 70 230 76.67 23.33 8 70 60 70 200 66.67 90 80 80 250 83.33 16.67 9 60 80 60 200 66.67 70 70 90 230 76.67 10.00 10 60 50 60 170 56.67 70 80 80 230 76.67 20.00 11 60 60 50 170 56.67 70 60 80 210 70.00 13.33 12 50 60 60 170 56.67 80 70 80 230 76.67 20.00 13 40 60 50 150 50.00 60 60 80 200 66.67 16.67 14 40 50 60 150 50.00 60 70 80 210 70.00 20.00 15 60 50 60 170 56.67 70 70 70 210 70.00 13.33 16 40 40 40 120 40.00 70 60 70 200 66.67 26.67 17 80 90 90 260 86.67 90 90 100 280 93.33 6.67 18 60 60 50 170 56.67 80 80 90 250 83.33 26.67 19 60 60 60 180 60.00 80 70 80 230 76.67 16.67 20 70 70 70 210 70.00 80 80 80 240 80.00 10.00 21 70 80 70 220 73.33 80 70 80 230 76.67 3.33 22 40 40 50 130 43.33 60 . 70 130 65.00 21.67 23 60 70 70 200 66.67 80 70 90 240 80.00 13.33 24 80 70 80 230 76.67 90 90 100 280 93.33 16.67 25 40 50 40 130 43.33 60 70 70 200 66.67 23.33 26 60 70 70 200 66.67 70 70 80 220 73.33 6.67 27 60 50 60 170 56.67 80 70 80 230 76.67 20.00 28 60 70 60 190 63.33 70 80 80 230 76.67 13.33 29 60 60 70 190 63.33 90 80 80 250 83.33 20.00 30 70 70 70 210 70.00 90 80 90 260 86.67 16.67
59,1159,1159,1159,11 76,2276,2276,2276,22 17,1117,1117,1117,11
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
27
Pada tabel 11 kelihatan bahwa rata-rata pada siklus I adalah
59,11. Sedangkan rata-rata pada siklus II adalah 76,22. Terdapat
selisih antara kedua siklus sebesar 17,11 yang berarti bahwa
perolehan siswa pada siklus II lebih tinggi dari siklus I.
Selanjutnya persentase ketercapaian siswa pada siklus II lebih
tinggi dibandingkan dengan ketercapaian pada siklus I seperti terlihat
pada tabel berikut.
TTTTabel 12. Rekapitulasi Skor Perolehan Siswaabel 12. Rekapitulasi Skor Perolehan Siswaabel 12. Rekapitulasi Skor Perolehan Siswaabel 12. Rekapitulasi Skor Perolehan Siswa
Siklus Siklus Siklus Siklus Pertemuan kePertemuan kePertemuan kePertemuan ke % Ketercapaian% Ketercapaian% Ketercapaian% Ketercapaian KategoriKategoriKategoriKategori
I
1 70,88 Cukup
2 67 Cukup
3 67 Cukup
II
1 83,11 Baik
2 81,56 Baik
3 80,70 Baik
Dengan demikian hipotesis yang diajukan dalam penelitian
tindakan kelas ini dapat diterima.
D. D. D. D. DiskusiDiskusiDiskusiDiskusi
Berdasarkan hasil penelitian di atas ternyata bahwa
penggunaan diagram dapat meningkatkan kemampuan memahami
teks recount. Hal ini sesuai dengan pendapat McWhorter (1986: 49-50)
mengatakan bahwa grafik, tabel, dan gambar memberikan informasi
yang sangat penting dari sebuah bahan bacaan. Dengan
mempergunakan grafik, tabel, dan gambar (diagram) tersebut akan
memudahkan siswa memahami teks.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
28
Membuat gambar, mewarnai, menandai peta, membuat daftar
kejadian, dan/atau membuat diagram yang mengilustrasikan isi sebuah
teks merupakan kegiatan membaca yang sangat mendukung untuk
meningkatkan kemampuan memahami bahan bacaan (Ur, 2000: 146).
Jadi pembelajaran dengan menggunakan diagram dapat
meningkatkan kemampuan memahami teks recount bahasa Inggris
siswa kelas VII 1 SMP Negeri 1 Ranah Batahan.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
29
BAB VBAB VBAB VBAB V
KESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARANKESIMPULAN DAN SARAN
A.A.A.A. Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan
Bedasarkan hasil penelitian yang dikemukakan pada BAB IV
dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Penggunaan diagram dapat meningkatkan kemampuan siswa
untuk memahami teks recount dalam mata pelajaran bahasa
Inggris.
2. Pemberian time sequence pada diagram dan didiskusikan sebelum
kegiatan membaca pemahaman dapat membantu siswa untuk
memahami teks recount.
3. Penguasaan siswa untuk memahami teks recount dengan
menggunakan diagram sebesar 68,29% dan masuk kategori cukup.
Sedangkan penguasaan dengan menggunakan diagram dan time
sequence sebesar 81,79% dan ini masuk kategori baik.
B.B.B.B. Saran Saran Saran Saran
Berdasarkan kesimpulan di atas dapat dikemukakan saran
sebagai berikut:
1. Diagram sebaiknya digunakan sebagai alat bantu untuk memahami
teks recount dalam mata pelajaran bahasa Inggris.
2. Diagram sebaiknya diberikan time sequence yang dibutuhkan
untuk lebih mudah memahami teks recount karena siswa kelas VII
29
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
30
masih tergolong pemula dalam mempelajari bahasa Inggris
khususnya membaca pemahaman.
3. Agar kemampuan siswa memahami teks recount menjadi lebih
baik, maka guru bahasa Inggris diharapkan terus mengembangkan
kemampuannya untuk membelajarkan siswa.
-
Drs. Ruston - PTK Bahasa Inggris SMPN 1 Ranah Batahan
31
DAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKADAFTAR PUSTAKA
Agustien, Helena I.R. 2004. Materi Pelatihan Terintegrasi Bahasa Inggris. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Elliott, Stephen N. 1996. Educational Psychology: Effective teaching effective learning. Maison: Brown & Benchmark Publishers.
Grellet, Francoise. 1990. Developing Reading Skills: A Practical Guide to Reading Comprehension Exercises. Cambridge: Cambridge University Press.
Hornby, AS. 1985. Oxford Advanced Learners Dictinary of Current English. Oxford: Oxford University Press .
McWhorter, Kathleen T. 1986. Guide to College Reading. Boston: Little Brown and Company.
_______. 1992. Efficient and Flexible Reading. New York: Harper Collins Publishhers.
Mikulecky, Beatrice, S. 1990. A Short Coursed in Teaching Reading Skills. New York: Addison-Wesley Publishing Company.
Pratisto, Arif. 2004. Cara Mudah Mengatasi Statistik dan Rancangan Percobaan dengan Menggunakan SPSS 12. Jakarta: PT Elexmedia Computindo.
Richards, Jack C. 2002. Curriculum Development in Language Teaching. Cambridge: Cambridge University Press.
Sudjana. 1982. Teknik Analisis Korelasi dan Regresi. Bandung: Transito.
Ur, Penny. 2000. A Course in Language Teaching: Practice and Theory. Cambridge: Cambridge University Press.
top related