ali rahayu - informasi pustaka batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

10
Ali Rahayu * ABSTRAK tfJMJI:PBLA.JABI POLAPIMItNCARAM LALATDIBIT OphiCMyia phaseoli TRYOH.DEMGAN tUUm- 32 GUHAKAN SBRAMGGA BERTAHDA - P. Pola pemencaran lalat bibit o. phaseali dir:elajari di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda .2p pada titik pusat daerah pelepasan di lapang. Lalat bibit akan muncul dari tanaman bertan- da tersebut. Beberapa parameter yang digunakan untuk mengevalliasi pemencaran lalat bibi t antara lain heterogeni tas pemencaran, kecepatan pemencaran, dan pemencaran individu. Hasi 1 penel it ian menunjukkan bahwa heterogeni tas pemencaron mempunyai nitai lebih keciJ dari 3. hal ini merupakan nUai normal (kurva normal). Kecepatan pemencaran yang dihi tung menurut CLARKada lah reI at if mendat.ar pad a hari ket.iga sampai dengan hari kelima. Sedangkan pemencaran individll yang dihit.unl'( atas dasar indeks dari 110RISITA mempunyai nilai 19,5917 untuk musim kemarau dan 16,0682 untuk musi", penghujan. Nilai ini menunjukkan pola pemencaran individu Inlat bibit herngre- gnsi (I > I, P = 0,05). s ABSTRACT STUDYON THE DISPERSION PATTERN0•. BICAHFLII!S OpI,iomyiB phaseoli TRYON. BY 32 . USING P-LABEI.Llm INSECTS. The dispersion of bean flies O. phnseoli were studied by . 32 32 plantIng 5,000 P-Iabelled soybean seeds. Those P-labelled seed were grown in the center of release area. The bean flies will emerge frol\} those labelled plants. Para- meters observed for the evaluation of bean flies dispersion were heterogenity of dispersal, rate of dispersal, and dispersion of individuals. The results indicated that heterogenity of dispersal was smalJer than 3, this was a normal curve. The rate of dispersal were relatively flat on the third to the fifth days. The dispersion of individuals which was determine the based on the index derived by 110RISITA (I )was s 19.5917 for dry season ami 16.0682 for rainy season. The values showed that dis- persion of individuals We)"eaggregated (Is > 1, P = 0.05). * Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN 433

Upload: hakien

Post on 20-Feb-2018

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ali Rahayu - Informasi Pustaka Batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda

Ali Rahayu *

ABSTRAK

tfJMJI:PBLA.JABIPOLAPIMItNCARAMLALATDIBIT OphiCMyia phaseoli TRYOH.DEMGANtUUm-32

GUHAKANSBRAMGGABERTAHDA- P. Pola pemencaran lalat bibit o. phaseali dir:elajaridi lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda .2p padatitik pusat daerah pelepasan di lapang. Lalat bibit akan muncul dari tanaman bertan­

da tersebut. Beberapa parameter yang digunakan untuk mengevalliasi pemencaran lalat

bibi t antara lain heterogeni tas pemencaran, kecepatan pemencaran, dan pemencaranindividu. Hasi 1 penel it ian menunjukkan bahwa heterogeni tas pemencaron mempunyainitai lebih keciJ dari 3. hal ini merupakan nUai normal (kurva normal). Kecepatanpemencaran yang dihi tung menurut CLARKada lah reI at if mendat.ar pad a hari ket.igasampai dengan hari kelima. Sedangkan pemencaran individll yang dihit.unl'( atas dasarindeks dari 110RISITA mempunyai nilai 19,5917 untuk musim kemarau dan 16,0682 untukmusi", penghujan. Nilai ini menunjukkan pola pemencaran individu Inlat bibit herngre­gnsi (I > I, P = 0,05).s

ABSTRACT

STUDYON THE DISPERSION PATTERN0 •. BICAHFLII!S OpI,iomyiB phaseoli TRYON. BY32 .

USING P-LABEI.LlmINSECTS. The dispersion of bean flies O. phnseoli were studied by. 32 32

plantIng 5,000 P-Iabelled soybean seeds. Those P-labelled seed were grown in thecenter of release area. The bean flies will emerge frol\} those labelled plants. Para­meters observed for the evaluation of bean flies dispersion were heterogenity of

dispersal, rate of dispersal, and dispersion of individuals. The results indicatedthat heterogenity of dispersal was smalJer than 3, this was a normal curve. The rateof dispersal were relatively flat on the third to the fifth days. The dispersion ofindividuals which was determine the based on the index derived by 110RISITA (I )wass19.5917 for dry season ami 16.0682 for rainy season. The values showed that dis-

persion of individuals We)"eaggregated (Is > 1, P = 0.05).

* Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN

433

Page 2: Ali Rahayu - Informasi Pustaka Batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda

PENDAHULUAN

Lalat bibit Ophiomyia phaseoli TRYON.merupakan salah satu hama

utfiIDfi tfinfiIDfin Kficfing- lmCl\llgfin I KhuBUB un tUK tfinfiIDfin \cde lai ~RIDDRi

dengan umur 11 hst (hari setelah tanam), serangan hama ini dapatmenyebabkan kematian tanaman sampai 85 % (1). Hama ini terse bar di

daerah-daerah beriklirn tropis, antara lain Afrika Timur, Rodesia,Austral ia Utara, Ind ia Tirnur, Israel, Kongo, Srilangka, Fi lipina,Taiwan, Cina Selatan, Malaysia, dan Indonesia. (2). Di Indonesia

penyebaran hama ini rneliputi daerah-daerah Jawa Barat, .Ja.wa tengah,Jawa Tirnur, dan Sumatera Selatan (3 dan 4).

Seperti halnya rnahluk hidup yang lain, serangga hama ini juga

selalu melakukan pemencaran, demi untuk rnenjaga kelangsungan hidupgenerasinya. Gerakan rnernencar ini biasanya berjalan lambat denganjarak yang relatif pendek. Penyebaran yang dapat dicapai merupakankumulatif dari jarak yang pendek tersebut dan adanya faktor lain

(rnanusia dan lingkungan). Seperti diketahui Jalat bibi t merupakansalah satu serangga yang biasa hidup pada ternpat-ternpat yang tidak

terlindung dan menyukai cahaya terang. Aktivitas serangga ini akantertekan bila intensi tas cahaya berkurang, dan suhu 1i ngkungan akanberpengaruh terhadap rnasa inkubasi telur (5).

Secara umurndapat dikatakan bahwa yang dirnaksud pola pernencaranialah gerakan individu-individu di dalarn habitatnya. Mekanismeseperti ini biasanya untuk setiap species rnempunyai pola yang tetap.

Dikenal ada tiga rnacarn pola pemencaran, yaitu secara acak (random),teratur (regular), dan beragregasi (aggregated) (6).

Untuk memepelajari rnasalah ekologi tersebut serangga harusdiberi tanda. Penandaan serangga yang cukup mudah dalam pelaksa­naannya ialah dengan cara merendam pada larutan radioaktif (7).Dalam hal ini, BAILEYet.al (8) telah mencoba menggunakan 32p untukmempelajari pemencaran populasi Ialat lernrrk Stomoxis calcit;rRns L.Di samping itu ALl RAHAYU(9) telah mendapatkan cara penandaan lalat

bibit dengan 32p secara rnasal.Radioisotop 32p dianggap sangat ideal untuk peneli tian yang

mernerlukan waktu relat if pendek, karena waktu paruh radioisotop

tersebut hanya 14,3 hari. Selain itu 32p mudah dideteksi dengansegal a jenis pencacah karena rnerupakan radioisotop pemancar sinarBeta kuat dengan energi sebesar 1,71 keV.

434

Page 3: Ali Rahayu - Informasi Pustaka Batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda

Penelitian ini bertujuan mengetahlli pola pemencaran lalat bibit

O. pha.seoli dengan menggunakan teknik penandaan radioisotop 32p.

Informasi yang didapat diharapkan clapat dimanfaatkan dalam program

pengendalian hama secara terpadu.

BAHAN DAN METODE

Percobaan dilakukan di Kebun Percobaan Kuningan pada musim

kemarau (MK) dan musim penghujan (MP) 1988. Bentuk tofografi l~han

miring dan berteras ke bawah dari Barat ke Timur, dan mendatar

antara Utara dan Selatan.

Sitnasi lahan pada musim kemarau terdiri dari 50 % tanaman

kedelai, 20 % tanaman kacang hijau, dan sisanya campuran padi,

jagung, kacang tanah, gandum, dan ubi jalar. Sedangkan pada musim

penghujan sebagian besar laltan kl1rang dimanfaatkan.

Percobaan pemencaran lalat bibi t o. phll,Seol i dil akukan den~an

cara merendam 5.000 butir benih kedelai Muria dalam larutall 25

mCi/i. 500 ml 32p selama 24 jam di laboratorium. Setelah itu, beni h

dicuci dan ditanam pada petak berukuran 5x15 In di Kebun Percoballn

Kuningan, Jawa Barat.

Tujuh belas hst tanaman pertama, di sekeIiIing petak tersebnt

(merupakan pusat) ditanam tanaman kedelai lain yang tidak bertanda

pada petak berukuran 2x2 m (petak penangkapan). Petak-petak tersebut

tersebut tersebar pada delapan penjuru angin, masing-masing dengan

jarak 20, 40, 60, 80, dan 100 m.

Pada 24 hst setelah tanaman pertama atau saat tanaman kedua

telah berumur 7 hst dilakukan penangkapan Ialat bibit yang terdllpat

pada petak-petak penangkapan dan diukur radioaktivi tasnya dengan

pencacah sintilasi cair (LSC).

Untuk menguji data hasil penelitian digl1nakan metode berikut.

1. Heterogenitas pemencaran dari DOBZJlANSKY & WR£GIIT da]am (10)

~::u ::::I -.----.- ••------- •...•

435

Page 4: Ali Rahayu - Informasi Pustaka Batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda

Keterangan :

Ku = heterogenitas pemencaran

N ; total sernngga yang tertangkapd = jarak penangkapan

n = jumlah serangga yang tertangkap pada jarak yang sarna

2. Kecepatan pemencaran dari CLARK dalam (10)

,."

E (dL)D = -or -.-----.--

N

Keterangan :

D = kecepatan pemencaran

d = jarak penangkapanN = jumlah serangga yang tertangkap

3. Indeks MORISITA dalam (6) untuk pola pemencaran individu.

I\J

::: n·(n· -- 1)1. 1.i=l

Is - --.----------.-- ~,Jn(n - 1.)

Keterangan

Is = nilai indeksN = jumlah sampel

n· = jumlah individu dalam sampel

n1= total individu seluruh sampel

Untuk menguji kesignifikanan nilai I maka dilakukan ujis

F, dengan rumus berikut :

436

F =I (n - 1) + N - ns

N - 1

Page 5: Ali Rahayu - Informasi Pustaka Batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda

HASIL DAN PEMBAHSAN

Pemencaran lalat bibit O. phaseoli dievaluasi dengan berbagaiparameter. Adapun besarnya radioaktivitas lalat hibit yang diukur/dicacah dengan LSC ia1ah 52 - 230 cpm untuk nmsim kemarau dan 60 ­224 cpm untuk musim penghujan.

Berdasarkan parameter heterogenitas yang dihitung menu rutDOBZHANSKY& WRIGHTdalam (10) hesarnya adalah 2,194 untuk musim

kemarau dan ini merupakan kurva normal (mendekati normal), begi tujuga ni 1ai heterogeni tas yang dicapai pada musim penghujan tidak

jauh berbeda, yaitu sebesar 1,710. Kecepatan memencar yang dihitungmenurut metode CLARKdalam (10), baik untuk musi m kemarau maupunmusim penghujan memberikan hasil yang sarna, yai tu adanya kecende­rungan mendatar pada pengamatan hari ketiga sampai hari kelima(Gambar 1 dan 2). Keadaan ini terjadi bersamaan dengan saat muncul­nya stadium imago. Pada masa tersehut pembentukan imago mencapaiPllncaknya.

Parameter lain yang juga diamati dan dianalisis adalah model

atau pola pemencaran individu. Parameter ini dianalisis berdsarkannilai indeks I dari MORISITA dalam (6). Hasilnya adalah I =s s8,6554 untuk musim kemarau dan Is = 8,7720 untuk musim penghujan.Karena kedua hasil tersebut lebih besar dari I, maka pola pemencaranindividu lalat bibit di Kuningan adalah beragregasi pada taraf 5 X,dengan jarak terbang terjauh 100 m pada musim kemarau dan 80 mpada musim penghujan.

KESIMPULAN

Tingkat heterogeni tas dad pemencaran lalat bibi t Ophio/TI.yia

phaeol i TRYON. yang di tetapkan berdasarkan serangga bertanda 32pmerllpakan kurva normal, dengan kecepatan memencar yang relatif

mendatar pada had ke 3 sampai hari ke 5. Sedangkan pola pemellcaranindividunya beragregasi dengan Jarak pemencaran terjauh 100 m.

UCAPANTERIMA KASIH

Ucapan terima kasih disampaikan kepada Sdr. Muklas Sadar dan

Sdr. Suparman yang telah membantu pelaksanaan penelitian ini. Ucapan

437

Page 6: Ali Rahayu - Informasi Pustaka Batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda

yang sama ditujukan kepada Bapak Ir. M. Noch beserta staf Kebun

Percobaan di Kuningan yang telah menyediakan lahan dan membantu

pelaksanaan penelitian.

DAFTAR PUSTAKA

1. TENGKANO, W., "Pengujian ketahanan varietas kedelai terha.dap se­·rangan Agromyza phaseoli Coq.", Laporan Kemajuan Pertanian

Seri Hama/Penyakit., Lembaga Penelitian Pertanian, Bogor(1977) 42.

2. SPENCER, K.A., Agromyzidae (Diptera) of economis importance, Se­ries. Entomol. 9 (1973) 61.

3. IMAM, M., ARIFIN, K., dan SURACHMAN, E., Survey Hama.-hama Kede-·

lai di Jawa Timur, LP3, Bogor, Dept. Pertanian (1971).

4. DJAFAR, Z.R., dan SOLEH, R.M., "Serangan hama pada tanaman kede­lai (Glycine max L. Merrill) di Sumatera Selatan", Kongres

Entomologi II, Jakarta (1983).

5. NASR, S.A., and ASSEM, M.A.H., Studies on the biological pro­cesses of The bean fly, Melanogromyza phaseoli Tryon. (Dipte­

ra : Agromyzidae), Bull. Soc. Entomol., Egypte 52 (1968) 283.

6. POOLE, R.W., An Introduction to Quatitative Ecology, Mc. Graw ­

Hill Book Company, New York (1974).

7. IAEA., Laboratory training manual on the use of isotopes andradiation in entomology (Tech. Rep. Semin. No. 61) IAEA,

Viena (1977).

8. BAILEY, D.L., WHITFIELD, T.C., and SMITTLE, B.J., Flight and

dispersal of the stabil fly, J. of Econ. Entomol. 66 (1969)410.

9. RAHAYU, A., "Viabilitas lalat bibit Ophiomyia phaseoli Tryon.

pada tanaman kedelai bertanda 32p", Aplikasi Isotop danRadiasi (Ris. Simp. IV Jakarta, 1989) BATAN , Jakarta (1990)843.

10. SHOUTWOOD, T.R.E., Ecological Methods with Particular Reference

to The Study of Insect Population, Mathew, London (1971).

438

Page 7: Ali Rahayu - Informasi Pustaka Batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda

Tabel 1. Jumlah lalat bibit bertanda yang tertangkap pada haridan jarak penangkapan, MK. 1988.

Jar a k (m)Hari ------------------------------------------------ Totalke 20 40 60 80 100

1 50 10062

41 02073

95 242224

155 480325

113331216

103211177

61 06215----------------------------------------------------------------- Jumlah

601812246120

Tabel 2. Jumlah lalat bibit bertanda yang tertangkap pada hari

dan jarak penangkapan, MP. 1988.

Hadke 20 40

Jar a k (m)

60 80 100Total

1 32 20062

112210163

12 6 320234

97 000165

67 300166

44 210117

41 2007----------------------------------------------------------------- Jumlah

4929 144096

439

Page 8: Ali Rahayu - Informasi Pustaka Batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda

10

60

50

liD

3D

20

10

o

1"'-I -I --- •.I I"I "I ~,

I \,I I", ,I ", _-, .. ---I ----I --- ---, -------I,II',I,I

Waktu (hari)

Gwnbar I, Ilustrasi hubungan antara kecepatan pemen­caran dan waktu pada W.K, 1083

1D

6050

s::c1 liD

+>(1jp.(l) 3D0 (l)~.: 20

100,L .

l .I ., .•..•, ",I ",I ", ---I ----I -- ---, ----I

,/III,

Waktu (hari)

Gambar 2, Ilustrasi hubun~an antara kecepatan pemen­carao dan waktu pada ~.P, 1083

440

Page 9: Ali Rahayu - Informasi Pustaka Batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda

Ut..,r..,

5 X

15 "

Gambar 3."Pola pemencaran individu lalat bibitQ. phaseoli paJa M.K. 1988

1 tf .. B ~.~

22~2 ~.~

3..1 ~~

Gambar 4. Poia pemencaran individu lalat bibitQ. phaseoli pactaM.P. 1988

441

Page 10: Ali Rahayu - Informasi Pustaka Batandigilib.batan.go.id/e-prosiding/File Prosiding/Pertanian_Peternakan... · di lapang dengan cara menanam 5.000 butir benih kedeilli 1111rili bertanda

DISKUSI

SUPRI.JADI

Adanya kaLa isU lah "PLUl.\RANT!1H" memn'ul saya sudnh tidak tcpatlagi, yang tepat adalah istilah "VJJ\ENlli\Hj\AN"

ALl RAIIAYU

Pcdapat Anda betul clan memang pada kenyataann;>'II tidakihamp iT tidak

ada serangga yang dapat diherantas, karena akan menYlliahi segi (~ko­logi kecuali mengendalikan populasi

442