pengaruhjen~,takaran.waktu,dancarapembeman …digilib.batan.go.id/e-prosiding/file...

14
PENGARUHJEN~,TAKARAN.WAKTU,DANCARAPEMBEmAN PUPUK NITROGEN TERHADAP HASIL DAN SERAP AN N-PUPUK OLEH TANAMAN PADI *** N. Abdullah*. W.H. Sisworo*, Suwandi*, Ruchyana*, Hadiwahyono*, dan Hamissa** ABSTRAK - ABSTRACT PENGARUH JENIS. TAKARAN. WAKTU,DAN CARA PEMBERIAN PUPUK NITRO- GEN TERHADAP HASIL DAN SERAPAN N-PUPUK OLEH TANAMAN PADI. Percobaan pemupukan nitrogen pada tanaman padi Atornita 2 dengan jenis pupuk, takaran, waktu, dan cara pemberian telah dilakukan dalam MH 1984/85 di Kebun Percobaan Pusakanegara, BPTP Sukamandi. Pupuk urea berupa pril, briket, dan dibungkus dengan kertas tissu, serta pupuk ZA diuji dengan takaran 60 kg N/ha yang diberikan sebagai takaran tunggal, takaran terpisah- dua, dan terpisah-tiga. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pupuk urea briket memberikan hasilgabah yang:tertinggi yakni mencapai 6893 kg/ha, memberikan nilai tambah hasil 30,9 kg gabah/kg. hara; N, clan keefisienan penggunaan N-pupuk tertinggi, yaitu 41, 11 persen. Takaran 60 kg N/ha lainnya, apakah itu diberikan secara tunggal, terpisah-<lua, atau terpisah-tiga tidak memberikan hasil yang lebih tinggi. Pupuk ZA dan pupuk urea pril dalam tissu menghasilkan nilai tambah hasil yang sama, yaitu 28 kg gabah/kg hara N. Pupuk ZA menghasilkan angka keefisienan yang sedikit lebih tinggi daripada pupuk urea pril dalam tissu. Tampaknya Takaran 60 kg N/ha pupuk urea dalam bentuk briket lebih efisien daripada takaran yang lebih tinggi yang direkomenda'li, yaitu 90·-120 kgN/ha. EFFICIENCY OF FERTILIZER N APPLIED TO RICE AS AFFECTED BY SOURCE, RATE, TIMING, AND METHOD OF APPLICATION. An experiment to study the efficiency of fertilizer N applied to Atomita 2 rice variety as affected by source, rate, timing, and method of application was carried out at Pusakanegara Experimental Station of Sukamandi Research Institute for Food Crops. Prilled urea, briqutted urea, prilled urea in paper tissue,and ammo- nium sulphate at a rate of 60 kg N/ha was applied as a single dose, two-splits, and· three-splits. Results obtained showed that briquetted urea gave the highest yield of grain (6893 kg/ha). a net yield return of 30,9 kg grain1kg N, and 41.11 percent of fertilizer use efficiency among all treatments with the same rate of fertilizer. Ammonium sulphate 'and priIled urea in paper tissue produced an equal net yield return of 28 kg grain/kg N. The rate of N utilization by crops produced by ammonium sulphate was slightly'·higher tbanlthat· of prilled urea in tissue. It seems that 60 kg N/ha applied as briquetted urea':produced'the highest efficiency in terms of net yield restum as wdlas. the rate of'fertilizer use~efficiencycompared to the recommended dose of 90 - 120 kg N/ha •. * ** Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATAN Chief Technical Advisor, UNDP Project INS/78/o.74. BATAN 303

Upload: vannhi

Post on 18-Mar-2019

228 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

PENGARUHJEN~,TAKARAN.WAKTU,DANCARAPEMBEmANPUPUK NITROGEN TERHADAP HASIL DAN SERAP AN N-PUPUKOLEH TANAMAN PADI ***

N. Abdullah*. W.H. Sisworo*, Suwandi*, Ruchyana*, Hadiwahyono*,dan Hamissa**

ABSTRAK - ABSTRACT

PENGARUH JENIS. TAKARAN. WAKTU,DAN CARA PEMBERIAN PUPUK NITRO­GEN TERHADAP HASIL DAN SERAPAN N-PUPUK OLEH TANAMAN PADI. Percobaan

pemupukan nitrogen pada tanaman padi Atornita 2 dengan jenis pupuk, takaran, waktu, dancara pemberian telah dilakukan dalam MH 1984/85 di Kebun Percobaan Pusakanegara, BPTPSukamandi. Pupuk urea berupa pril, briket, dan dibungkus dengan kertas tissu, serta pupukZA diuji dengan takaran 60 kg N/ha yang diberikan sebagai takaran tunggal, takaran terpisah­dua, dan terpisah-tiga. Hasil percobaan menunjukkan bahwa pupuk urea briket memberikanhasilgabah yang:tertinggi yakni mencapai 6893 kg/ha, memberikan nilai tambah hasil 30,9 kggabah/kg. hara; N, clan keefisienan penggunaan N-pupuk tertinggi, yaitu 41, 11 persen. Takaran60 kg N/ha lainnya, apakah itu diberikan secara tunggal, terpisah-<lua, atau terpisah-tiga tidakmemberikan hasil yang lebih tinggi. Pupuk ZA dan pupuk urea pril dalam tissu menghasilkannilai tambah hasil yang sama, yaitu 28 kg gabah/kg hara N. Pupuk ZA menghasilkan angkakeefisienan yang sedikit lebih tinggi daripada pupuk urea pril dalam tissu. Tampaknya Takaran60 kg N/ha pupuk urea dalam bentuk briket lebih efisien daripada takaran yang lebih tinggiyang direkomenda'li, yaitu 90·-120 kgN/ha.

EFFICIENCY OF FERTILIZER N APPLIED TO RICE AS AFFECTED BY SOURCE,RATE, TIMING, AND METHOD OF APPLICATION. An experiment to study the efficiencyof fertilizer N applied to Atomita 2 rice variety as affected by source, rate, timing, and methodof application was carried out at Pusakanegara Experimental Station of Sukamandi ResearchInstitute for Food Crops. Prilled urea, briqutted urea, prilled urea in paper tissue,and ammo­nium sulphate at a rate of 60 kg N/ha was applied as a single dose, two-splits, and· three-splits.Results obtained showed that briquetted urea gave the highest yield of grain (6893 kg/ha).a net yield return of 30,9 kg grain1kg N, and 41.11 percent of fertilizer use efficiency amongall treatments with the same rate of fertilizer. Ammonium sulphate 'and priIled urea in papertissue produced an equal net yield return of 28 kg grain/kg N. The rate of N utilization bycrops produced by ammonium sulphate was slightly'·higher tbanlthat· of prilled urea in tissue.It seems that 60 kg N/ha applied as briquetted urea':produced'the highest efficiency in termsof net yield restum as wdlas. the rate of'fertilizer use~efficiencycompared to the recommendeddose of 90 - 120 kg N/ha •.

***

Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi, BATANChief Technical Advisor, UNDP Project INS/78/o.74. BATAN

303

PENDAHULUAN

Pemupukan nitrogen dengan takaran terpisah mempunyai arti yang pentingpada tanah yang mempunyai tekstur laju perkolasi yang tinggi, pada varietas padiyang mudah rebah, atau pada tanah yang tidak terus-menerus digenangi (1). Namunpemberian pupuk nitrogen dengan takaran terpisah, dua atau tiga kali dari segiekonorni tidak banyak memberikan keuntungan (2).

Meskipun terdapat berbagai pendapat mengenai cara pemberian pupuk nitrogen,namun dalam praktek sudah umum digunakan takaran pupuk secara terpisah, yaitudisebar di permukaan tanah pada pemberian awal dan diiku ti dengan pemberian

topdressing sebagai pemberian pupuk susulan. Pemberian pupuk N secara terpisahdapat mengurangi kehilangan N, sehingga tanaman mempunyai peluang yang lebihbanyak dan berkesinambungan dalam penyerapanhara N. Pemberian pupuk nitrogenera t hubungannya dengan stadia pertumbuhan tanaman, seperti stadia anakanaktif, anakan maksimal, awal primordia, dan stadia pertumbuhan yang lebih lanjut.Varietas padi unggul yang umumnya berumur genjah (120 - 130 hari) menyeraphara N secara cepat dan tetap dari stadia anakan maksimal sampai keluarnyaprimordia (3).

Cara penempatan pupuk, jenis, takaran, dan waktu pemberian pupuk yangtepat ikut menentukan tingkat keeflsienan penggunaannya oleh tanaman.

Tujuan penelitian ini untuk mempelajari pengaruh jenis pupuk nitrogen, takar­an, waktu, dan cara pemberian pupuk nitrogen dibandingkan dengan takaran pupukrekomendasi yang terendah. Takaran rekomendasi pupuk nitrogen ialah 90 - 120 kgN/ha, bergantung kepada varietas padi yang dipakai dan kondisi setempat (3).

BAHAN DAN METODE

Percobaan ini dilaksanakan dalam MH 1984/85 di tanah aluvial kelabu Kebun

Percobaan Pusakanegara, BPTP Sukamandi.Percobaan ini merupakan percobaan faktorial dengan rancangan acak kelom­

pok memakai 13 perlakuan pemupukan dengan 4 kali ulangan.Pupuk nitrogen yang diuji dalam percobaan ini dibedakan dalam jenisnya,

takaran, waktu, dan cara pemberian. Jenis pupuk yang diuji berupa urea pril, ureabriket, urea yang dibungkus dengan tissu, dan pupuk ZA yang diuji ialah 60 kg N/hadengan cara pemberian yang berbeda-beda, yaitu takaran tunggal pada waktu tanamyang disebar dan diinjak-injak, yang disebar di permukaan tanah, di an tara 4rumpun tanaman, tunggal pada waktu 1 minggu sebelum awal primordia, secaraterpisah-tiga, dan terpisah-dua. Takaran pupuk rekomenasi dipakai 90 dan 120 kgN/ha dengan pemberian secara terpisah-tiga pada waktu tanam, 21, dan 42 hari

setelah tanam. Cara seperti yang direkomendasikan di dalam praktek diuji pulauntuk takaran yang lebih rendah, yaitu 30 dan 60 kg N/ha. Pupuk nitrogen yangdipakai ialah urea bertanda 2,3 dan 4,6 persen atom 15N dan pupuk ZA bertanda4,6 persen.

Petak perlakuan berukuran 4,0 x 1,5 m2 terdiri dari sub-petak perlakuan 15Ndengan ukuran 1,5 x 1,5 m 2, dan sisanya sebagai sub-petak untuk penetapan hasil.

304

Berbeda dengan eara pemberian pupuk 15N dalam pereobaan terdahulu (4), pereo­

baan ini hanya menggunakan satu SU? petak perlakuan 15N, meskipun pupuk 15Nyang diberikan berupa takaran terpisah-tiga atau terpisah-dua. Untuk membanding­kan hasil serapan N-pupuk pada takaran terpisah-tiga dengan satu sub-petakperlakuan 15N disertakan pula dalam pereobaan ini tiga perlakuan lain masing­masing perlakuan yang menerima satu kali pemberian pupuk porsi 15N dan duakali pemberian lainnya berupa pupuk urea biasa, sebagai berikut :

15N + N + NN + 15 N + NN + N + 15 N

.Pupuk TSP dan pupuk KCI diberikan sebagai pupuk dasar pada waktu tanam

dengan takaran 45 kg P205 dan 45 kg K20/ha.Varietas padi yang diuji ialah Atomita 2 yang berasa1 dari Kebun Pereobaan

Pusakanegara, BPTP Sukamandi, tiap rumpun ditanami dengan 2 - 3 bib it berumur21 hari denganjarak 25 x 25 em2.

Parameter yang diamati, hasil, komponen hasil, kandungan N-total, N-pupuk,N-tanah, dan keefisienan penggunaan N-pupuk oleh tanaman.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis tanah lokasi pereobaan adalah aluvial kelabu yang mempunyai pH 5,45;N-total 0,099% (0 - 20 em); 0,063% (20 - 40 em); 0,75 mg Pig (0 - 20 em);dan 17,33 ppm K (20 -40 em).

Basil Gabah, Nilai Tambah Basil, dan Keefisienan Penggunaan N-Pupuk. Tabel1 menyajikan hasil gabah (kadar air 14%), nilai tambah hasil (kg gabahjkg N), dankeefisienan pemupukan N (% ).

Hasil gabah tertinggi antar takaran 60 kg N/ha dihasilkan pupuk urea briket,yaitu 6893 kg/ha, namun hasil gabah antar takaran 60 kg N/ha sesamanya tidakmenunjukkan perbedaan yang nyata. Hasil gabah takaran 90 kg N/ha tidak berbedanyata dengan rata-rata hasil takaran 60 kg N/ha, yaitu 6575 kg/ha. Begitu pulahasil gabah takaran 120 kg N/ha yang meneapai 7756 kg/ha juga tidak menunjuk­kan perbedaan yang nyata dengan rata-rata hasil gabah takaran 60 kg N/ha. Biladibandingkan antar eara 'pemberian pupuk di dalam praktek dewasa ini, yaitu seearaterpisah-tiga untuk takaran 30, 60, 90, dan 120 kg N/ha, ternya ta hasil gabah daritakaran 30, 60, dan 90 kg N/ha tidak menunjukkan perbedaan yang nyata. Hasilgabah dari takaran 120 kg N/ha menunjukkan kelebihan hasil· yang sangat nyataterhadap hasil gabah takaran 30 kg N/ha, tetapi tidak nyata terhadap rata-rata hasiltakaran 60 kg N/ha. Nilai tambah hasil yang tertinggi dihasilkan takaran 60 kg N/hadalam bentuk urea briket, yaitu 30,9 kg gabah/kg hara N. Urea pril yang diberikanseeara sebar dan diinjak-injak pada waktu tanam mampu menghasilkan nilai tambahsebesar 29,5 kg gabah/kg hara N, dan takaran 30 kg N/ha dengan terpisah-tigamenurut yang umum dipraktekkan dewasa ini dapat menghasilkan nilai tambah

305

Tabell. Hasil gabah, nilai tambah hasD, dan keetisienan penggunaan N-pupuk

Pemberian pupuk 15NGabahKeefisienan

Sandi

wr3lAPAPHasilNilai

MST

tambah

.... kg N/ha ... .. kg/ha .... kg/kg N ....,(%)...A.

0-- -5039

B.

1010- 105913 29,123,80

C.

2020- 206304 21,114,02

D.

3030- 307070 22,633,10

E.

4040- 407756 22,641,67

F.

60BI-- -6808

29,523,40

G.60B-- -6388 22,517,61

H.60T-- -6708

27,826,25I.

-3030 -6252 20,221,86

K.

202020 -6585 25,820,77L.

20Z20Z 20Z-6722 28,027,27

M.60Br-- -6893

30,941,11N.

--60 -6511 24,525,02

KK

(%) 7,9433,72 15,19

BNJ

0,05 129220,93992

0,01

151324,8311,76- WT

= waktU tanamMST

•• rninggu setdah tanamlAP

•• 1 rninggu sebdum APAP

•• awal primordiaBI

•• disebar dan diinjak-injakB

•• disebar di permukaan tanahT

•• dibungkus dalam tiIIuZ

•• pupuk ZABr

= urea briket

306

sebesar 29,1 kg gabah/kg hara N. Tarnpaknya pupuk ZA dan pupuk urea pril dalarnkertas tissu sarna-sarna efisien dan rnenghasilkan nilai tarnbah sebesar 28 kg gabah/kg hara N.

Keefisienan penggunaan N-pupuk oleh tanarnan rnencapai sekitar 14 - 41 %.Angka tertinggi dihasilkan takaran 60 kg N/ha dalarn bentuk urea briket. Angkakeefisienan yang sedikit lebih tinggi daripada angka ini dihasilkan oleh takaran120 kg N/ha, akan tetapi takaran ini tidak rnenghasilkan nilai tarnbah hasil yangrnelebihi nilai tarnbah hasil urea briket (22,6 kg gabah/kg N).

Dari hasil yang diuraikan di atas rnenunjukkan, bahwa hasil rata-rata takaran60 kg N/ha, yaitu 6575 kg/ha, rnernberikan kelebihan hasil yang berbeda sangatnyata terhadap hasil kontrol (5039 kg/ha). Hasil ini sejalan dengan penernuanterdahulu yang rnengernukakan, bahwa varietas-varietas unggul rnenunjukkankenaikan hasil nyata sarnpai tingkat 60 kg N atau lebih (3). Hasil ini juga sejalandengan hasil yang diternukan oleh PARTOHARDJONO ~~. (5), bahwa efisiensi

N yang diukur dari kenaikan hasil gabah tiap kg pupuk N yang diberikan padatakaran 90 kg N/ha pupuk urea, urea briket lebih tinggi daripada surnber pupuk lainpada urnurnnya.

Mernbandingkan angka keefisienan antara takaran (20 + 20 + 20) kg N/haberupa urea pril yang diberikan dalarn sub-petak 15N yang sarna dan pernberiandalarn tiga sub-petak yang berbeda, ternyata eara yang kedua rnenghasilkan angkakeefisienan yang lebih besar (28, 94% lawan 23,01%).

Serapan N-Total dalam Galxlh, Jerami, dan Tanaman. Tabel 2 rnenyajikanserapan N-total dalarn gabah, jerami, dan tanarnan. N-total gabah, jerami, dantanaman pada umurnnya bertamb~h tinggi dengan rneningkatnya takaran pupuk N.N-total rata-rata dalarn gabah, jerami, dan tanarnan berturut-turut rnencapai64,53, 21,43, dan 85,96 kg N/ha yang berbeda nyata terhadap N-total gabahtanarnan kontrol, tetapi perbedaan N-total jerarni tidak nyata. Meskipun N-totalgabah perlakuan pupuk urea briket rnenunjukkan angka tertinggi antar N-tota1gabah taka ran 60 kg N/ha, akan tetapi tidak rnenunjukkan perbedaan yang nyataterhadap N-total rnasing-rnasing takaran. Terhadap N-total gabah tanarnan kontrolrnernperlihatkan perbedaan yang sangat nyata. N-total jerami takaran 60 kg N/hatidak berbeda nyata terhadap N-total jerami tanarnan kontrol.

Serapan N-Pupuk da/am Gabah. Jerami. dan Tanmnan. Tabel 3 rnenyajikanserapan N-pupuk dalarn gabah, jerami, dan tanarnan. Takaran pupuk N yang rnakintinggi dengan eara pernberian yang sarna rnendorong tanarnan untuk rnenyerapN-pupuk yang lebih banyak di dalarn gabah, jerami, rnaupun dalarn tanarnan.Bentuk pupuk, waktu pernberian, dan eara penernpatan yang berbeda-beda dengantakaran yang sarna rnenghasilkan N-pupuk dalarn gabah,jerami, dan tanarnan yangbervariasi. N-Pupuk yang tertinggi terlihat pada perlakuan rnernakai pupuk ureabriket, yaitu 20,219 kg N/ha dalarn gabah, 7,410 kg N/ha dalarnjerami, dan 27,629kg N/ha dalarn tanarnan. Rata-rata N-pupuk dalarn gabah, jerami, dan tanarnanberturut-turut 12,24,4,84, dan 17,07 kg N/ha. Serapan N-pupuk yang terendahterlihat pada perlakuan dengan urea pril yang disebar di perrnukaan tanah, yaitu

8,294 kg N/ha dalarn gabah, 3,374 kg N/ha dalarn jerami dengan takaran pupukterpisah-tiga (20 + 20 + 20) kg N/ha pada waktu tanarn (WI), 21 hari setelah tanarn

307

(21 H51), dan 7 hari sebelum primordia (7HPI), dan 12,082 kg N/ha dalam

tanaman dengan urea pril yang diberikan secara sebar di permukaan tanah padawl\ktu tanam.Ser~n N-pupuk dalam gabah yang berasal dari pupuk ZA sedikit di bawahN-~tpuk berasal dari urea briket, akan tetapi dalam jerami menduduki tempatkeenam di bawah N-pupuk jerami asal pupuk urea briket. N-pupuk dalam tanam­an berasal dari pupuk ZA menduduki tempat kedua setelah urea briket.

Serapan N-Tanah dIIlam Gabah, Jerami, don Tanaman. Serapan N-tanahdalam gabah, jerami, dan tanaman umumnya lebih banyak dalam tanaman yangdibep pupuk N dibanding tanaman yang tidak diberi pupuk N. Penemuan ini sejalandengan penemuan terdahulu yang dilaporkan (6, 7, 8). Rata-rata N-tanah dalamgabah, jerami, dan tanaman dari takaran 60 kg N/ha mencapai 52,30, 19,58, dan71,88 kg N/ha. Sekitar 70 - 85 persen dari kebutuhan N tanaman disuplai olehtanah bila takaran pupuk yang diberikan itu sebesar 60 kg N/ha. 1akaran pupuk N

yang lebih banyak dengan cara penempatan dan waktu pemberian pupuk yang sarnamengurangi ketergantungan tanaman kepada suplai N dari pool N -tanah. SuplaiN-tanah pada takaran 30, 60, 90, dan 120 kg N/ha berturut-turut 88,81,70, dan58%.

308

Tabd 2. Serapan N-total dalam gabah. jerami. dan tanaman

Serapan N-totalPerlakuan

IIGabah

JeramiITanaman

. . . . . kg N/ha ....

........ kg N/ha .......

A.

0 45,9817,9963,97B.

10+ 10+ 10 57,1721,8178,98C.

20+ 20+ 20 60,5024,7785,27D. 30+ 30+ 30

75,8025,78101,58E.

40 + 40 + 40 83,2929,88113,1 7

F.60BI 67,8623,9591,71

G. 60B

60,5622,5983,15

H. 60r

66,4126,4292,831.

30 + 30 61,8122,3484,15K. 20 + 20 + 20

62,2222,8185,03L.

20Z + 20Z + 20Z 65,5823,3588,93

M. 60Br

71,4826,6598,13N. 60

64,3326,9491,27

KK

(%) 8,0318,228,87

BNJ 0,05

12,9711,0119,720,Ql

15,18 12,8823,24

BI = disebar dan diinjak-injak

B = disebar di pennukaan tanahT = dibungkw dalam tissuZ = pupuk ZABr = urea briket

309

Tabd 3. Serapan N-pupuk dalam gabah, jerarni, dan tanaman

Serapan N-pupukPerlakuan

II IGabah

JeramiTanaman

..... kg N/ha ....

. . . . . . . . kg N/ha .......

A.

0B.

10+ 10+ 10 6,1893,1649,353C.

20 + 20 + 20 11,5434,44815,99 1D. 30+ 30+ 30

22,3618,25630,617E.

40 + 40 + 40 3 5 ,03212,47447,506F.

60BI 11,1764,77015,946

G. 60B

8,2943,78812,082

H. 6G-r

12,7485,00017,748

I.

30 + 30 10,7173,99814,715

K. 20 + 20 + 20

10,4353,37413,809

L.20Z + 20Z + 20Z 13,7944,31018,104

M. 60Br

20,2197,41027 ,629

N. 60

11,1126,50017,61 2

K.K

(% ) 16,84 29,8814,85

BNJ 0,05

5,914,137,340,01

7,03 4,928,73

BI = ,lisc:bar dan diinjak-injak

B = disebu di permukaan tanahT = dibungkus dalam iiPuZ •• pupuk ZABr = urea briket

310

Tabd 4. Serapan N-tanah dalam gabah,jerami, dan tanaman

Serapan N-tanahPerlakuan

Gabah Jerami Tanaman

. . . . . kg N/ha ....

A. 0B. 10+-10+10C. 20+ 20+ 20D. 30+ 30+ 30E. 40+ 40+ 40

F. 6081G. 608H. 60-[I. 30 + 30K. 20 + 20 + 20

L. 20Z + 20Z+ 20ZM. 608rN. 60

45,98550,98148,96053,44448,25856,68952,26853,66251,09551,78751,78851,26353,223

........ kg N/ha .

17,992 63,97718,649 69,63020,326 69,28617,523 70,96817,406 65,66419,185 75,87418,806 71,07521,417 75,07918,339 69,43519,4~8 71,22519,037 70,82619,245 68,40820,442 73,665

KK (%)

BNJ 0,050,01

9,91

12,7315,00

19,56

9,30

10,96

10,39

18,2521,51

BI· clinbu dan diinjak·injakB • clisebar di pennukaan tanahT • ,Jibungkua da1am tiauZ • pupuk ZABr· '1m briket

311

KESIMPULAN

neberapa keslmpulan yang dapat dkmbil clan hasil percobaan, ialah :

1. Takaran pupuk 60 kg N/ha dalam bentuk urea briket adalah yang palingeftsien dalam arti hasil gabah, nilai tambah hasil, dan keeftsienan penggunaanN-pupuk yang tertinggi dibanding bentuk pupuk urea lain dan pupuk ZAdengan waktu dan cara pemberian pupuk yang berbeda-beda.

2. Angka keeftsienan penggunaan N-pupuk oleh tanaman mencapai 41,11 %,dengan nilai tambah hasil sebesar 30,9 kg gabah/kg hara N, dan hasil gabahyang mencapai 6893 kg/ha.

3. Takaran 60 kg N/ha pupuk ZA dan pupuk urea pril dalam tissu ternyata mem­berikan keeflsienan yang sarna, dalam arti hasil gabah yang hampir sarna(6722 dan 6708 kg/ha), nilai tambah yang sarna (28,0 dan 27.8 kg gabah/kg N),dan keeftsienan yang sedikit berbeda (27,27 dan 26,25%).

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis menyampaikan terima kasih kepada Kepala Pusat Aplikasi Isotop danRadiasi (PAIR) - BATAN yang telah membiayai penelitian ini. Begitu pula terima

kasih ke~ada Proyek UNDP INS/78/074 BATAN yang telah memberikan bantuanisotop 1 N berupa pupuk urea bertanda. Juga terima kasih yang sarna ditujukankepada semua pihak yang telah memberikan bantuannya sehingga percobaan inidapat terlaksana dengan baik, di lapangan dan di laboratorium.

DAFTAR PUSTAKA

1. DE DATTA, S.K., "Fertilizer and soil amendments for tropical rice", RiceProduction Manual, Rev. Ed., UPCA-IRRI, Laguna (1970) 106.

2. IAEA, Rice Fertilizer (Tachnical Reports Series No. 108), IAEA, Vienna (1970)

3. TASLIM, H., dan PARTOHARDJONO, S., "Pemupukan padi", SimposiumPadi, Sukamandi (1984).

4. ABDULLAH, N., SISWORO, W.H., SUWANDI, dan RUCHYANA, "Pengujianberbagai tingkat takaran terpisah-empat pupuk urea pada varietas padi IR32 di tanah bergambut pasang surut", Belum diterbitkan.

5. PARTOHARDJONO, S., SOEPARDI, B.s., and MUNANDAR, A., Effects of

ordinary urea, granular urea, sulfur coated urea and urea briquet on theyield of PB 26 lowland rice, Penelitian Pertanian 1 1 (1968) 474.

6. ALEKSIC, Z., BROESHART, H., and MIDDELBOE, V., The effect of nitrogenfertilization on the release of soil nitrogen, Plant and Soil 3 (1968) 474.

7. REDDY, K.R., and PATRICK, W.H., Field and nitrogen utilization as affected

by method and time of application oflabelled nitrogen, Agronomy J. 68(1976) 965.

312

8. WESTERMAN, R.L., and KURTZ, L.T., Priming effect of 15N labelled fertili­zer on soil nitrogen in field experiments, Soil Sei. Soc. Arner. Proc. 37(1973) 725.

313

DISKUSI

ANDI M. DAMDAM :

Maksud modifikasi pup uk N misalnya urea, baik bentuk fIsik maupun susunankimianya di antaranya adalah untuk mendapatkan tingkat kecepatan tanamanmenyerap N yang kurang lebih sarna dengan tingkat penguraian pupuk melepaskan

N-nya. Ternyata pupuk ZA memberikan nilai keeflSienan yang sarna dengan ureayang dibungkus kertas tissu (urea dimodifIkasi sifat fisiknya tentunya!). Sepertidiketahui bahwa ZA dikenal sebagai pupuk pelepas N yang cepat dan temyata keef­sienannya cukup tinggi, kenapa?

N. ABDULLAH:

Dalam percobaan ini keefisienan pupuk ZA sedikit lebih tinggi daripada keefisienanyang dihasilkan pupuk urea dalam kertas tissu (27,27 dan 26,25%). Pemakaian ureadalam kertas tissu dimaksudkan untuk penglepasan N secara lambat (slow release).Keefisienan pupuk ZA yang lebih tinggi ini diduga antara lain disebabkan pemberi­an pupuk yang dilakukan tiga kali (terpisah-tiga), sehingga ketersediaan hara Npupuk ZA yang berkesinambungan itu memberi peluang kepada tanaman untukmemanfaatkannya lebih ban yak dan lebih lama. Lebih-Iebih pada pemberian pupukporsi ke 2 dan ke 3, tanaman sudah mempunyai perkembangan akar yang mantap,sehingga serapan hara dari N-pupuk lebih baik, di samping pupuk ZA lebih cepatterurai daripada pupuk urea.Bilamana pupuk ZA diberikan sekaligus pada waktu tanam, saya percaya bahwaangka keefisienan pemupukan akan lain.

ISHAK:

Apakah sudah pernah dilakukan pemikiran kebutuhan nitrogen per rump un tanam­an? Kalau sudah, akan mempermudah untuk memperkirakan kebutuhan tanamanterhadap N/ha.

N. ABDULLAH:

Dalam percobaan ini tidak dilakukan. Tetapi dalam penelitian dahulu pernah diten­tukan kandungan N tanaman (N-total, N berasal dari pupuk, dan N berasal daripool N-tanah) dalam individu varietas padi Pelita 1/1 pada berbagai stadia pertum­buhan fisiologi tanaman.Kebutuhan nitrogen tanaman padi dapat dilakukan menurut berbagai cara, antaralain dengan menentukan kandungan N dalam daun pada stadia tertentu. Begitupula dapat ditentukan dengan memperhatikan banyaknya N yang terangkut olehtanaman sewaktu panen. Dalam percobaan ini terlihat sekitar 64 kg N/ha dalamtanaman tanpa dipupuk yang terbawa sewaktu panen, sedang tanaman yangdipupuk sekitar 80 - 115 kg N/ha, yang berasal dari N-pupuk dan N dari poolN-tanah. Tentu saja dalam menentukan kebutuhan N tanaman padi harns pula

314

diperhatikan faktor-faktor lain seperti musim, varietas padi yang dipakai, tipe tanah,tingkat kesuburan lahan, bentuk pupuk, dan lain-lain.

M. lSMACHlN :

Dilihat dari hasil yang tertera di Tabel 1 Semua perlakuan dengan pupuk berbedanyata dengan yang tidak dipupuk. Tetapi pemberian pupuk 30 kg N/ha hasilnyatidak berbeda nyata dengan pemupukan yang lain kecuali dengan yang dipupuk120 kg N/ha. Sayang tidak ada perlakuan 30 kg N/ha waktu tanam saja yang diinjak­injak. Bagaimana pendapat Bapak bila kita anjurkan saja pemupukan 30 kg N/hakarena keefisienannya juga tinggi ?

N. ABDULLAH:

Dilihat dari Tabel 1 memang pemupukan memberikan kelebihan hasil yang berbedanyata terhadap hasil tanaman kontrol. Dan hasil 30 kg N/ha tidak berbeda nyatadengan pemupukan lainnya, kecuali terhadap 120 kg N/ha.Perlakuan dengan 30 kg N/ha pada tanam yang disebar dan diinjak-injak memangtidak ada dalam percobaan ini, karena maksud kami ialah menggunakan taka ran60 kg N/ha, yaitu 2/3 dari takaran rekomendasi yang rendah (takaran rekomendasi90 - 120 kg N/ha) dan mencoba memanipulasikan jenis, waktu pemberian, dancara penempatan pupuk dari takaran 60 kg N/ha tersebut.Meskipun keefisienan takaran 30 kg N/ha juga tinggi, tetapi untuk merekomendasi­kannya tentu memerlukan pertimbangan-pertimbangan lain, antara lain pengujianlebih lanjut perlu dilakukan pada beberapa tipe tanah, penggunaan berbagai varietaspadi, dan beberapa musim tanam, musim hujan dan musim kemarau. Sedang di lainpihak BATAN tidak mempunyai wewenang untuk langsung memberikan rekomen­dasi pemupukan. Saya kira, informasi yang mengandung harapan (highlight) untukdipertimbangkan sebagai bahan rekomendasi perlu diteruskan kepada instansi yangberwenang, dalam hal ini Departemen Pertanian.

PUDJO RAHARDJO :

1. Kedalaman dan penyebaran sistem perakaran padi yang dipakai penelitian.2. Cara membuat pupuk briket, ukuran.

N. ABDULLAH:

1. Kedalaman dan penyebaran sistem perakaran padi yang dipakai, yaitu Atomita2, tidak diperhatikan. Mungkin dapat diberikan penjelasan oleh Dr. Ismachinsebagai penemu varietas Atomita.

(Keterangan Dr. Ismaehin : Kedalaman sesuai lapisan olah tanah yaitusekitar 20 em, dan penyebaran ke samping,sama seperti padi lainnya).

2. Pupuk briket urea 15N dan briket urea biasa dibuat sendiri dengan mengguna·kan alat.

Untuk takaran 60 kg N/ha di tengah-tengah antara 4 rumpun tanaman ditem-

315

patkan 2 buah pupuk urea briket, masing-masing :diameter : 13,5 mm

bobot : 1M g ureatebal : 10,2mm

ZUHDl S.W. :

1. Apakah faktor dosis (takaran) dapat dihilangkan apabila saya ingin mempelajarikeefisienan serapan pupuk N karena peneliti di Seibersdorf hanya menggunakansatu dosis dalam studi yang semacam?

") Apakah enrichment 15N yang dipakai pada penelitian semua sama besarnya.

N. ABDULLAH:

1. Justru pada awal penelitian harus dipelajari dulu kurva respons dari berbagaitingkat takaran pupuk N. Bila sudah diketahui taka ran yang mana yang diang­gap memberikan respons optimal, maka takaran tersebut baru dimanipulasikan.Cara iniJah yang saya tempuh. Dalam penelitian ini saya bekerja dengan satutakaran, yaitu 60 kg N/ha yang dimanipulasikan menurut jenis. waktu -pemberi­an. dan cara penempatan pupuk. Takaran 60 kg N/ha dipilih berdasarkan 2/3dari takaran rekomendasi rendah (90 - 120 kg N/ha).

1 Untuk takaran 60 kg N/ha (dan 30 kg N/ha) digunakan pupuk urea yang diper­kaya dengan 5% atom 15N. Un tuk pupuk ZA mempunyai persen tase perkayaanyang beda. yaitu 2% atom 15N. Untuk takaran 90 dan 120 kg N/ha dipakaiperkayaan yang lebih rendah, yaitu 2% atom 15N.

316