aku menunggumu.pdf

141
www.nulisbuku.com

Upload: miftah

Post on 28-Jan-2016

53 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

Buku ini berkisah cinta mesra antara kedua insan yang harus terpisahkan,karena aturan islam yang tidak mengajarkan pacaran....buku inikan membahas bebagai masalah yang kerap di hadapi remaja islam masa kini...

TRANSCRIPT

Page 1: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Page 2: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Page 3: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Di hari yang kian menyinari….pada 10 Januari

awal masa perubahan terbesar dalam hidupku,seiring

sesaat datangnya seorang gadis di masa putih abu-

abuku ini.Hal yang terindah semasa mudaku……..

Page 4: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Seorang pendamping yang terbaik untukmu”Bukanlah dia yang peduli dan setia padamu..bukan mereka yang senantiasa

menjagamu..tapi yang terbaik ialah yang bisa mengubahmu...menjadi lebih baik dari yang terbaik

bagian 1

Kisahkudengannya…

Page 5: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Aku inilah kisahku,tidak ku sangkah.Aku sudah masuk SMAPercaya atau tidak.SMA adalah tempat di mana dirikumendapatkan cinta sejatiku..entah apakah itu benar atau tidakaku berkata seperti itu karena kini aku masih sulit untukmenerima apa yang telah dirinya perbuat terhadapku.Cintakami seakan-akan terlihat seperti kunang-kunang yang terlepasyang terikat di dalam jaring laba-laba secara tidak terkira.Kisah

cinta kami tidak begitu menyenangkan,jujur..aku sendiritidak pernah merasa senang setelah hilangnya dirinya dariingatanku yang begitu kecil di matanya

Inilah kisah cintaku…tidak peduli waktu dan arah dantempat..cinta itu dapat bergerak ke mana saja dan di manasaja.Cinta juga punya hak untuk kita simpan dan punya hakuntuk kita miliki tapi bukan hak kita untuk mendustai danmencelakainya dengan sesuatu

“Cuit…cuit..cuit”kicauan burung

”Hah..hari yang cerah”kataku sambil mengangkat keduatanganku menghirup udara segar di depan jendelakamarku.“Krokk..kok..kok..kok”suara Ayam,inilahsaatnya untuk berangkat ke sekolah.Fikirku di dalam hati

Page 6: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Brem…..”suara gas motor“Aku siap”Kataku legas“Huuuwh…”tarik nafaskuAku kemudian melangkahkan motorku dengan suara yangbergemuruh serta angin dan debu yang ikut beterbangan entahke mana.Sekolah tidak begitu jauh..tapi begitu dekat dihatiku.Setiap pagi aku singgah di pintu pagar sekolah,melirikseseorang dari kajauhan.Aku melihat seseorang yang berjilbabbila aku tatap matanya

Hatiku terasa di olesi susu yang manis rasanya..begitu manisbila ku genggam.Ah…malas ah,dari pada ngeliat sesuatu yanggak jelas di sini..mending..ke perpustakaandari pada bediri di sini kayak orang tidak jelas”Sangkal ku.Oh iyakalian belum tahu namakukan?namaku Raihan.Aku orangnyabaik tapi belum sadar hehe,aku percaya,ortuku juga percayasuatu hari nanti.aku akan tersadarkan akan segala perbuatanyang telah aku lakukan..tapi..aku juga tidak tahu kapanwaktunya?apa bisa waktu mengubah?aku rasa..itu semuahanya berataskan kemauan dan kemampuan..tapi begitulah..aku orangnya malas..aku kini tertidur di dalam rumah.Ahtidur?serius..?jadi yang tadi..cuma…

“Mimpi????”sahut Raihan saat terbangun“Bluusshhhh!!”siraman air

Page 7: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Rasain tuh!!udah pagi bukannya ke sekolah eh malah tidur?sadarnya kapan?malu kamu sama teman-teman kamu,sudahSMA..masih juga malas-malasan”sahut Mama Raihan

Yaelah…mah..mah…tidak tahu Raihan apa?Raihankan anak sang surya,musik,seni dan puisi..semuanyadalah keindahan.Internet adalah gengamanku,Karya adalahpengeluaranku.Asal kamu tahu…di Facebook Setiap ku postinggambar atau puisi..yang like berapa?ada 10,8,7,6,5,3,2,1..yahbegitulah tambah hari tambah menurun.Dan akhirnya yang likeberapa?0.

”Cukup banyak,dari pada gak ada,kayak temanku tuh..Raihanbikin puisi gak di like-like…pake rayuan segala lagi..” sahutteman Raihan

Teman-temanku memang begitu,semua terjadi..di saat akusuka di ganggu dan di hina-hina oleh teman sekelaskuSekelas??apa tidak salah?sebab itulah aku menolak semuapermintaan yang ada,suka tidak suka aku tolak semua begitulahnasibku..saking bencinya aku sama yang namanya “Nasib” akukini hanya bisa menulis mengeluarkan keluhan amarahcurhatan,emosiku..ke dalam puisi dan semua keindahan yangaku punya….“Sleks….kreks!!”robekan kertas

Page 8: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Tapi..semua berubah sejak aku menyukai seorang wanita,akujatuh cinta padanya.Setiap aku rindu padanya..wajahnya akugambar di atas lemabaran kertas yang tidak tertulis.Coretandemi coretan kini mulai terbangun dari tempatnya.membangundetakan cinta yang tidak terduga

”Dug,duk,duk,dug,duk”

jantungku berdetak sekan-akan tidak berarah.Terbang menujuangan pikiran dan mimpi..entahlah..Itu hanya sekedar imajinasiku saja,jangan di perhatikan danjangan kau pedulikan lagi.Cinta seakan..adalah segalanyauntukku.Kami berharap..di suatu hari nanti..kami bisa bertemukembali..walau jarak telah memisahkan,walau hati ini terasaterikat dengan benang yang terbang melayang bagaikan sebuahlayang-layang.Hatiku..pikiranku…

semuanya berikat dengan yang namanyacinta..menjalani hubungan jarak jauh “LDR”dan saat itu pulaaku mulai belajar dan belajar untuk semakin dekat denganseseorang,aku tahu..di adalah jodohku.. tapi aku cukup tidaktahu..siapa di antara mereka yang sangat pas buatku…

walau kini aku hanyalah seorang anak remaja yang dudukdi bangku SMA…tapi aku pikir aku juga punya hak untukmerasakan yang namanya cinta..

Page 9: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Huf….dia siapa ya??”sahutku

“Raihan!!ayo ke sekolah!!cepat!!jangan mengkhayal!ke buruterlambat kau!!kalau di hukum jangan ngambek ya?!”teriakMama Raihan di lantai bawah.

“Iya Ma..tunggu…Raihan belum mandi Ma!!.”Astagfirullah…Raihan..Nak!sadarlah Nak!!”sahut Mamamarah.”Iya ma..tidak lama Raihan juga bakalan sadar kokmah…”sahut Raihan ketus

”Astagfirullah…Raihan!!!!”Teriak Mama ganas

“hewm…mau bagaimana lagi….inilah nasib,hem… sudahlah..jalani saja”Bisik Raihan di dalam hati

“Tapi..sampai saat ini..aku belum tahu…”apa arti dari mimpi itu..karena selama ini…aku

belum mencintai segadispun di hidupku

************************

Page 10: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Aku…..

menunggumu”

Page 11: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Aku sudah sampai”kata Raihan lembut.Lalu kemudian Raihan-pun menggerakkan kakinya yang mengertak di atas rumput-rumputan yang hijau bersih warnanya.Mengkis daun-daunnankering yang berjatuhan

”Slesh..”Gertak kaki Raihan

”hah..aku terlambat lagi…”keluh Raihan kesal.Dengan cepatRaihan bergegas melangkahkan kakinya di dalam kelas.Raihanmerasa gugup.Dan kini Raihan telah sampai di depan pintukelasnya

”Tak”gertak kaki Raihan

dirinya semakin gugup di saat melihat seorang guru di depanpapan tulis kelasnya.Menatap tajam Raihan dengan setajammungkin.Tidak lama setelah memnadang Raihan,Guru itulansung tersenyum dan berkata”Raihan…silahkan masuk”

“Plak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan santai

“Makasih bu…”kata Raihan lembut.Hem…dia Bu Susanti Diamemang baik,raut wajahnyalah yang berbeda.Bu susanti tahu…kalau “semua siswa di kelas ini berhak untuk menerimapelajaran

Page 12: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Maka dari itu..keluar main Raihan harus kerja 50 soal pilihaganda dari saya di perpustakaan”sahut Bu Susanti.lalukemudain Raihanpun duduk di mejanya dengan wajah yanglumayan cemberut.Kata-kata Bu Susanti manis juga ya”kataRaihan di dalam hati

“Huf…50 soal pilihan ganda..biarlah,di perpustakaan lagi.Nantijuga jadi pintar..sudah biasa aku mengalami nasib seperti ini..BuSusanti memeberitahuku soal yang masih sulit aku pahamilama-lama aku semakin cinta dengan perpustakaan.Aku jugasemakin sering ke sana.Dan tiba-tiba nasibkupun berubahsecara tidak terduga.Entahlah..aku sendiri juga heran,kok bisaya??.waktu itu…“Plak,tak,tak”gertak kaki seseorang“Plak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“Buk”duduknya bersamaan“huf..cukup melelahkan..50 soal…apa itu mudah?pasti akansangat susah,nasib..nasib..tahu-tahu begini mending aku dirumah saja.tapi…”kata Raihan sambil memalingkan wajahterlihat seorang wanita bernama Isma sedang memandanginyadengan memegang sebuah buku.Raihan terdiam sejenakRaihan kemudian terheran dan berkata

“Ah…maaf,aku rasa..aku meganggumu”kata Raihan ketus“hu…”apa??soal apaan nih??!”teriak Raihan kaget

Page 13: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Ismapun juga ikut terkaget mendengarnya.Lalu Raihankemudian kembali memalingkan wajahnya danberkata ”Maaf..lagi-lagi aku menganggu”lalu kemudianIsmapun mengambil nafas dan kembali membaca buku yang digenggamnya.Brak!!.Buku yang di gengam Isma kemudianterjatuh.Isma sambil menudukkan kepalanya berkata

“maaf…”kata Isma dengan lembut

Perempuan berjilbab itupun bergera berpindah tempat”Ada apa dengannya..aku jadi serasa tidak enakan”kata Raihanterheran menatapnya”Plak,tak,tak,tak”Terlihat sekelompok kerumunan anakperempuan meganggu Isma dengan mengodanya denganperkataan-perkataan yang kurang menyenangkan

”Hahaha”tawa mereka

“Hei!!kalian!sopan sedikit di perpustakaan,perpustakaan tuhbuat belajar!!bukan main!!”teriak Raihan kesal.Laluperempuan-perempuan itu kemudian mengambil buku yang digenggam Isma lalu kemudian di jatuhkannya di lantai.Ismakemudian menangis sedih sesaat kepalanya di pukuli oleh anak-anak tersebut

Page 14: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Woy!!kalian bisa diam kagak?!pergi sana! ngeganguin aja”teriak Raihan kesal“Plak!!”.Tendang mereka “Bruk”.Raihan lansung menendangmeja yang ada di depannya“Satu kali lagi kalian bertindak demikian..saya tidak segan-segan memanggil orang tua anda kemari!!”lalu kemudainRaihan kembali mengerjakan soal yang belum selesai-selesai dikerjakannya itu

”Eh kau..emang kau siapa?pake manggil-manggil orang tuasegala lagi..emang kau siapa?.”oh..jadi kalian belum tahu akusiapa.Anak dari kesiswaan sekolah ini!!Bu Susanti!puas!”kataRaihan dengan kerasnya.”Hahaha,anaknya Bu Susanti??janganbercanda kamu.Masak anaknya saja pake di siksa?”

“Bruk!!.”Raihan lansung maju dan memukuliperempuan yang bernama Siska itu.”Siska,tuh mulut jaga”“Siska..kalau sampai kamu ngucapin tuh kata untuk keduakalinya..kepala kamu bisa hilang dalam sekejap”kata Raihandengan kasarnya

”Sudah cukup!!Siska berhenti!!”teriak Isma kesal

Lalu Siska kemudian menarik jilbab Isma dengan kerasnya lalumelepaskan gengamannya itu.lalu Raihan lansung mendorongSiska dan menendang mereka “Sudah pergi sana! ” teriakRaihan kesal.Isma kemudian terbangun dan

Page 15: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

berkata ”Kamu..caramu tidak sopan..dia memang begitu”kataIsma sedih”Lalu..memang ada apa??bisa-bisanya merekangelakuin hal itu terhadapmu”.Isma kemudain terdiam..itusemua..aku punya masalah sama dia…mereka kasar,sedangkanaku tidak punya teman yang seperti mereka-mereka itu.Akumemang tidak suka dengan tingkah mereka..mereka harus diberi pelajaran”kata Isma lembut

”Memang benar..lalu kenapa?terus aku salah apacoba?”Tanya Raihan heran.Isma kemudain meletakkan bukunyaitu di atas meja dan berkata”Ya jelaslah kamu salah..orangkamu mukul-mukulin orang yang gak bener kayak dia”kata Ismakesal.”Ya terus..mau di apain coba? mungkin kamu benar kitatidak boleh saling memukul antar saudara?lalu..mereka saudarakamu bukan?”kata Raihan sambil duduk dikursinya.”Merekacuma butuh peringatan..itu saja” kata Isma sambil membacabukunya itu

Lalu kemudian mereka terdiam..suasana tiba-tiba saja berubahpada saat Raihan berteriak“Ah..susahnya”“ada apa??”tanya Isma.Tidak..ini bukan apa-apa,hanya soalbiasa.Kata Raihan sambil menggaruk kepalanya.”Soal kayakbegitu kamu bilang biasa??4 lembar begitu kamu bilanggampang??pastilah rumit.Mari saya bantu”Raihan kemudianmenjulurkan tangannya lalu berkata

Page 16: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Tidak,maaf..biar aku saja yang mengerjakannya terimakasih”soal tersebut kemudian di liriknya”Oh..soal ini..biar sayabantu”lalu kemudian Raihan mendorong kepala Isma danberteriak”Sudah!gak usah!!”Isma terlihat sedih setelahnya,wajahnya cemberut menatapraihan yang telah bertindak kasar kepadanya

”Maaf…akan tetapi”kata Raihan sedih”Kamu ini kenapa?mau aku bantu tidak?kalau tidak bilangsaja!!tidak usahlah kamu bertindak kasar begitu terhadapku!”keluh Isma kesal.Raihan kemudian terdiam sejenak.danmemberikan soal dan pulpennya ke Isma

“Ini buat apa??”tanya Isma heran

Raut wajahnya membuat Raihan menjadi gugup danpanik”Katanya…”kata Raihan gugup“hahahaha”tawa Isma

“Sudah..tidak apa-apa,maaf..sudah,mari saya bantu”kataIsma sambil tersenyum manis.Raihan secara spontan hanyamelihat raut wajahnya yang begitu manis saat dirinyatersenyum.Raihanmerasa ingin membuatnya bahagia sekalilagi.Pipinya seolah-olah terasa lembut dengan senyumannyayang menyenangkan hati

”Ada apa?”Tanya Isma.Raihan kemudian terdiam

Page 17: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Wajahnya sangat manis,dia juga baik,entah kenapa…perasaanini..aneh,lebiah baik aku melupakannya.Hal itu..sudah,tidakpenting”pikir Raihan sejenak di dalam hati.Raihan kemudianmengambil pulpennya kembali dan berkata

”Tidak..aku hanya terheran,kamu pintar ya..oh iya,sol yang satuini susah banget”lalu kemudian Raihanpun memilih satu soalyang di lingkarinya

”Ini”kata Raihan

Dan kemudian Isma mengerjakannya dan berpikirsejenak,Raihan kini hanya bisa menatap wajahnya.”Perempuanini…aku rasa..aku..ah!!masa bodoh!”fikir Raihan di dalamhati.Pada saat itu..merekapun mengerjakan soal tersebutbersama.Raihan kini hanya menyangkal akan sesuatu yangmasih sulit di pahaminya,dirinya tidak mengerti..ada sebuahperasaan yang kini masih sulit baginya untuk mengungakap-kannya.Kicauan burung..sinar mentari kini memenuhi ruang diperpustakaan sekolah.Bayang-bayang kini bergerak menghilang

secara perlahan..sama seperti keraguan dan kerisaun dihati Raihan.Raihan merasa lebih tenang dan juga lebih mampuuntuk berbuat sesuatu yang dahulu Raihan masih sulit untukmelakukannya

Page 18: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Anak pintar… bagaimana kamu melakukannya?”Tanya Bu

Susanti.Oh itu..itu alami,secara spontan aku…aku merasa sudahmengerti ”kata Raihan sambil tersenyum.Bu Susantipun jugaikut tersenyum,Dia senang melihat Raihan sudah mampumengerjakannya dengan baik

”Oh iya Bu..aku ingin memberitahu Ibu sesuatu…”Raihankemudian berbisik ke Bu Susanti

Keesokan harinya….Hari ini Raihan berangkat lebih cepat dari yang Ibunyakira ”Raihan..bangun..sudah masuk jam sekolah”terlihat sosoksesuatu di bawah mantel kasur tidur raihan

”Sleks” di bukalah mantel Raihan itu

”Eh..guling,tuh anak Cepat juga ternyata”kata Ibunyaheran.Hah..hah…hah..tarik nafas Raihan entah kenapa..hari iniaku serasa begitu bersemangat untuk ke sekolah.bisik Raihan didalam hati.Raihan kemudian terdiam sebentar.Terlihat seorangtemannya memanggilnya di belakang badanya”Raihan..”dipangkullah lengan orang tersebut ke pundak Raihan

”Eh..kau..aku mau ke kelas dulu ya”kata Raihan sambiltersenyum lebar

Page 19: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Dengan cepat,Raihan kemudian berlari menuju kekelasnya.”Hatiku terasa sempit..entahlah..mungkin diaberdetak..rasanya sulit di bayangkan..apa ini??”pikir Raihansambil berlari.”Raihan kenapa??bersemangat sekali”katatemannya tadi.Raihan kini telah sampai di pntu kelasnya“Plak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“Isma??”panggil Raihan spontanSeorang perempuan yang duduk di kursinya kemudian terkagetmendengar perkatan Raihan tadi,matanya menatap Raihansejenak dan kembali membaca bukunya.”Oh..maaf,aku punyaurusan dengannya”kemudian Raihan menyimpan tasnya dankemudain beranjak pergi keluar kelas.Perlahan..dirinya meliriksana-sini dan kemudian berkata

”Astaga….”kata Raihan menutup mulut

“Apa aku sudah gila.aku mengatakannya secara spontanrasanya aneh.Aku kenapa ya??”kata Raihan heran.Teman-temannya cukup heran melihat tingkah Raihan yang tiba-tibaberubah menjadi tidak jelas begitu.Sebenarnya ada apadengannya??tanya teman Raihan di dalam hati

Raihan kini pergi berjalan menuju lapangan basketseorang diri.”Isma…aku ini kenapa ya?..ada perasaan yangmasih sulit aku jatuhkan Masah aku jatuh cinta denganperempuan yang lembut itu sih?”

Page 20: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Tanya Raihan di dalam hati.tapi..memang benar,dia baik.Diajuga cantik.Mending aku lansung saja berangkat keperpustakaan.Fikir Raihan,dengan cepat Raihan berlari keperpustakaan.di sanalah dirinya belajar.hinggah waktumasukpun tiba.Terlihat Raihan kini terus memandang ke depandi samping kanannya.Terlihat Isma yang sedang seriusnyamengerjakan soal.Bu Susanti terus menatap Raihan dengansenyumnya

”Anak itu..tumben,semakin hari dia semakin berubahsaja”kata Bu Susanti di dalam hati

“Plak!!pak!”buku yang jatuh

“Maaf..”kata Isma lembut.Raihan terus saja menatapnya.BuSusanti mulai curiga dengan perilaku Raihan.Isma..entahkenapa mataku tidak bisa lari darimu”kata Raihan sambilmengerjakan soal.Hinggahwaktu keluar mainpun tibasemuanya bergegas keluar dari ruang kelas

Kini Raihan berdiri dari kursinya.Memasukkan buku miliknyayang bergambarkan wajah Isma yang manis itu.Raihan bergegaskeluar menuju pintu kelas.Terlihat Isma berdiri merenung didepan jendela.Raihan meneruskan langkahnya

Page 21: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Raihan…”panggil Isma

Raihan mulai gugup”Plak”Gertak kaki Raihan”raihan..akumemanggilmu”keluh Isma kesal.”Ada apa?”Tanya Raihan“Raihan..aku ingin bertanya sesuatu atas perlakuan yang kamutelah perbuat itu”kata Isma menyindir.”perlakuan apa??”tanyaRaihan heran.”Soal Siska..kamu tahu?!”tanya Isma sedih.Raihanmulai membalikkan pandangannya.”Dirinya menangis..aku rasaaku tidak akan tahan melihatnya”kata Raihan di dalam hatiyang mulai memalingkan wajahnya kembali

”Janganlah engkau berpaling!!”teriak Isma kesal

Raihan mulai gugup dan kemudian Raihanpun menelanludahnya.Dirinya tidak menyangaka Isma akan berkata sepertiitu.”harusnya kamu sadar..dari awal kamu itu salah?”kata Ismasambil menghapus air matanya.Raihanpun menjadi resahKamu kok nangis??bukannya dia gembuatmu menangis saatitu?”tanya Raihan.lalu kemudian Isma memalingkan wajahnyadengan teriakan yang sesak di berkata

”Kamu memang benar!dia salah!aku salah!!..tapi..kamuharusnya tahu…”hah…tangis Isma”Kau telah membuat dirinyaterluka..”Raihan lansung mengangkat tangan Isma dan berkata“Kamu tuh lemah ya…”keluh Raihan

Page 22: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Isma kemudian terdiam di dalam tangisnya “ lemah,apa aku inilemah?”tanya Isma sedih.”Iya,kamu itu lemah.Mereka tidakpunya perasaan,itu semua biar mereka tahu..apa akibatnya bilatelah menyakiti seseorang”kata Raihan legas.Isma kemudianmelepaskan gengaman tangan Raihan itu danberkata ”Tapi..merekakan juga tersakiti”kata Isma heran Lalukemudian Raihanpun terbangun dan berkata”Kamu harustahu..kehidupan itu memanglah sempit,ada duka yangmemberi kita pelajaran ada suka yang memberi kita kekuatan”mendengar perkataan Raihan,Isma kemudian bangkit danbertanya”Lalu..apa inikah yang terbaik untuknya?”Raihankemudian melaingkan wajahnya dan berkata

”tuh kamu tahu.. sudah,jangan menangis lagi”kata Raihansambil mengusapi air mata Isma.”Kita bukan muhrim…”Raihankemudian terkaget dan menjatuhkan helusan tangannya itudan berkata”Ya…kamu benar.”Bila kamu takut mereka inginmemukulmu,percayalah pelajaran itu adalah yang terbaikuntuknya”kata Raihan sambil berjalan keluar kelas“Plak,tak,tak,tak”gertak kaki RaihanRaihan mengajariku satu hal,ternyata..kayakinan adalahkeutamaan dari semua orang.Entah kenapa..ada hal yang tidakbisa aku jelaskan… mungkin bukan saatnya bagiku untukmengungkapkannya.Entahlah…seharusnya aku tidak melakukanhal itu”fikir Isma di dalam hati“Tak,tak,tak.Gertak kaki Ismayang berjalan keluar kelas

Page 23: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Keesokan harinya…mentari bersinar terang,pohon pepohonan kini melambai-lambai.Rumput-rumputan semuanya menari.Aku kini duduk ditempatku memandang Isma kembali..aku tahu di adalah anakyang baik.Kau sudah cukup mengenalnya.Dan di saat keluarmain tiba.Dia sering sekali datang ke perpustakaan.Setiap kamiduduk berdampingan dirinya menjaga jarak

”Isma…”panggil Raihan

Isma kemudian mengeserkan diri dari bangku yang panjang itu“Soalnya mana??”tanya Isma,”kamu ingin membunuhku ya?”kata Raihan heran.”Hahahaha”tawa Isma.Setelah begitu lama

bercanda,di dalam hati Raihan kemudian berkata”Hem…akusenang melihat dirinya tertawa,senyum,senyumnya sangatmenggemaskan..mungkin memang benar…hanya aku saja yangselalu membuatnya tertawa sepeti saat ini”.Fikir Raihan sambiltersenyum lalu kemudian Raihanpun memalingkan kepalanyaterlihat seseorang sedang memandangi mereka berdua,dankemudian pergi dengan santainya“Plak,tak,tak,tak”gertak kaki seseorang“Hemmmm sudah masuk rupanya”kata Raihan di dalam hati“sudah masuk,aku pergi dulu ya!”pamit IsmaNamun Raihan tinggal duduk di tempatnya tersenyum sesaatIsma telah pergi dari perpustakaan itu

Page 24: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan kemudian memandangi Isma yang telah pergi itu”Perasaan ini…”bisik Raihan di dalam hati.Aah!!apa yang akupikirkan?!.teriak Raihan di perpustakaan.Setelah itu Diapunberanjak pergi ke kelas

“Hem…”tarik nafas Raihan

Terlihat sebuah kertas yang bertuliskan”Dia menyukaimu”Raihan cukup heran melihat teks tersebut.Maksudnya?diasiapa..haha ini lucu juga ya”Bisik Raihan di dalam hati

Spontan Raihan kemudian tersenyum.Isma kemudianmemandangi Raihan yang sedang tersenyum itu.Dan kemudianmenutup wajahnya dengan sebuah buku

”Perasaan ini…aku..aku..aku tidak dapat menahannya”bisikIsma di dalam hati.Secara diam-diam,Isma terus mencobamemandangi Raihan seakan-akan sedang pusing mencarisesuatu di belakangnya.Kemudian pandangannya tertahankantertahankan di hadapan Raihan Raihanpun juga memandangiIsma.Mereka berpikiran akan hal yang sama”Aku rasa..akumencintainya” bisik mereka berdua di dalam hati

” Raihan…”panggil seorang guru pria di depan papan tulis

Page 25: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan menjadi gugup seakan-akan dirinya sedangketakutan.”Ah?ah..iya”jawab Raihan

“Slest…”gemersik lembaran kertas

“Sungguh memalukan!!kenapa aku harus bertingkah aneh dihadapannya?aah…bodohnya”keluh Raihan di dalam hati.Ismakini semakin gugup,dirinya malu melihat Raihan yangbertingkah aneh seperti itu.Mereka sampai saat ini mencobamenyembunyikan perasaan yang sudah jelas sedang bergairahentah kemana.Raihan tidak tahu..apa pantaskah dirinya untukmengungkapkan yang sebenarnya..?”“Ismakan bukan tipe yang seperti itu..”fikir Raihan.hinggahwaktu pulang sekolahpun tiba,bel kemudian berbunyi”Kliiingggg”bunyi bel pulang“Raihan…apa yang kamu lakukan?”tanya Isma sambil berjalanmenuju pintu kelas.”Memalukan bagaimana?”tanya Raihan soktidak tahu.Isma kemudian mengengam erat ikatan tas dilengannya itu.Secara perlahan dia mulai tersenyum dan tertawa“Hahhahha”tawa Isma“Aku jadi gak tahan,soalnya lucu banget..kamu kayak si kosletaja,lucu..lucu..”kata Isma sambil tersenyum.”Si koslet..?itu tidaklucu tahu”keluh Raihan cemberut.”hahaha lucu,kalau akubilang lucu jadinya lucu”kata Isma.”kalau aku bilang tidakjadinya tidak”kata Raihan kesal”ih..terlalu mamaksa”

Page 26: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Masak maksudnya?”atas Raihan melucu.”Iya,iyamemasak”memaksa…jawab Raihan.”ih..Raihan!!”teriakIsma.”Sudah…cukup” kata Raihan.”Merekapun berjalanbersama secara tidak terduga“Cuit..cuit..cuit”kicauan burung“tak,plak,tak,tak”Gertak kaki RaihanAku juga cukup tidak tahu..kenapa dan bagaimana bisa hal initerjadi??.kata Raihan di dalam hati.Tak,tak,tak,tak.”Raihan..tunggu”teriak Isma lembut.”Entah kenapa..hati ini serasabergetar menarik nafas,mungkin inilah yang di namakan cinta”fikir Raihan.”Raihan..”kata Isma lembut”Aku..”kata Isma gugiup

terlihat Isma ingin mengatakan sesuatu tapi dirinya tidakmampuh,Ismapun kembali mengengam lengan tasnya itu“Sampai sini saja…”kata Isma lembut”Kenapa?”tanya Raihanheran.Tak,tak.Gertak kaki Isma”Raihan..kamu pikir kenapa?Bukannya sudah sampai?”tanya Isma kembali.”Jadi inirumahmu ya?”Isma hanya terdiam sambil tersenyum ”Iya,…betul.Mentari sudah berkeemasan,aku harap rumahmu tidakcukup jauh”kata Isma tersenyum”Dia..Dia tahu hal itu,payah”bisik Raihan sambil memandang Isma.Cukup lama Raihan terusmemandang isma.”Senyumnya..manis”fikir Raihan. “Ada apa?”tanya Isma heran.”Oh..tidak,adikmu kasihan,dari tadi udahmanggilin kamu”kata Raihan tersenyum“Kak Isma!!cepat masuk,shiro mau makan!!”teriak adiknya“by the way.. namanya Shiro ya?”tanya Raihan

Page 27: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Haha..mulutmu bandel juga ya”kata Isma tertawa,kemudianRaihan mulai memalingkan diri ke arah mentari danberkata“Mulut bandel,hahaha emang ada?”Raihan sambiltersenyum“Shiro tuh nama kucing aku”kata Isma

“Hahahaha”tawa Raihan

“kamu gak bilang sih..”kata Raihan yang kemudian menatapIsma kembali”Isma..Kok nangis?”kata Raihan sedih.”Hahahasiapa yang nangis?”tanya Isma sambil manghapuskan air mata-nya.”Itu..itu kamu nangis”kata Raihan sambil memandangimatanya itu.”Tidak kok,mataku perih”kata Isma sambilmembuka matanya kembali.”Raihan….”slest….suara gengamantangan“Kenapa??...”tanya Raihan di dalam hati.”Ada apadengan hati ini?..”fikir Raihan gerimis.”Aku…aku juga taktahu..”bisik Isma di dalama hati”Aku merasakan sesuatu…”bisiknya kembali sedih“Baru kali ini ku sesenang ini…aku sangatbahagia,apakah inikah cinta?”tanya Isma di dalam hati

“Ku pikir kamu harus pergi”kata Raihan lembut

“slesh…” gengaman tangan Ismapun di lepasnya.”Raihan..akujuga tidak tahu..mentari menyinari kita berdua dengan cahayasunset yang tidak redup”kata Isma di dalam hati.”Pergilah”“Tak,tak,tak”gertak kaki Isma

Page 28: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Kalau begitu..aku pamit dulu ya!!”teriak Isma gembira”Kenapa dia segembira itu?apakah di sadar atas perilakunyatadi?”fikir Raihan lagi.Kemudian..tangan Raihanpun melambai-lambai Spontan,Raihan berteriak”I love you!!!”teriak Raihan gembira“tak,tak,tak”gertak kaki Isma“Ah..??apakah Isma mendengarnya?ku pikir dia sudahjauh..sudah 5m dariku…namun…detak jantungku masihberdetak kencang.Apa tidak salah aku melakukan ini?”fikirRaihan di dalam hati

”Huf…”tarik nafas Raihan

“Aku cukup tidak mengerti..perasaan cinta seperti di telanjangiapa tidak salah?begitu buruk,aku tidak mau berbuat yangseperti ini lagi…”kata Isma menyesal.”Ngomong-ngomong..”fikir mereka berdua”Apakah aku menciumnya?”tanya merekakaget.Mereka tidak menyadari..sebenarnya..hal apa yang telahterjadi..?ku rasa memang benar..Setan akan mudah menggodaorang yang menyendiri,yang berdua.Tapi tidak yang bertiga

“Cuit..cuit..cuit…”kicauan burungKini mentari bersinar terang..Raihan terus melangkahkankakinya,cahaya mentari hari seakan-akan..memberikangambaran betapa indahnya hari itu

Page 29: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Hati mereka serentak berkata”Ada cinta di hatiku iniYah,begitulah fikirku.Aku juga tidak cukup mengerti..apa Ismamengalami hal yang sama?” bisik Raihan tersenyum

“Tak,tak,tak.Gertak kaki Raihan

”sungguh memalukan bila aku menciumnya..aku fikir tidakhum..entahlah,memang inilah cinta,sulit untuk kau tebak darimana datangnya.Yang jelas..cinta itu milik yang di atas ““besok sekolah..”fikir Raihan kembali“Entahlah..aku begitu bersemangat”fikir Raihan bahagiaHari mulai berganti..namun bagaimana dengan cinta mereka..?apakah akan berakhir sampai di sini?apa yang akan di lakukanIsma selanjutnya?yang aku tahu…Sekuat apapun seseorangtetap,mereka tidak akan mampu mendustakan cinta.Akantetapi..kenapa aku berkata seperti itu..ada yang anehdenganku..hati ini…terasa mengertak di helusi anginmenyandung sepi..akan cinta di hati ini..entahlah…aku merasabegitu hangat…tak peduli apa yang dia laukan padaku tadi…namun..akankah hal ini terulang kembali?

***************

Page 30: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Ketika cinta itu melekat,tak seorangpun yang tidak”

mendekat rasa sakit dan suka akan selalu

terasa…godaan setan merajalela

Rasa cinta yang menyulitkan

Page 31: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Keesokan harinya…Raihan kini duduk di bangkunya..dirinya terus merasa bahagia….sulit baginya untuk fokus akan pelajarannya.Seorangperempuan terlihat terus memandanginya.Isma hanyaterdiam..dirinya terlihat kaku dan gugup.Dirinya sekan-akansedang membeku sulit baginya untuk menulis dan terusmenulis.Gurunya kini masih bercakap di depan mereka parapelajar.hingah..waktu istirahatpun tiba

“Tak,tak,tak”gemertak kaki Raihan keluar kelas.Ismakembali merenung di depan jendela..Raihan kemudian berbalikke arahnya-Isma,Namun Isma kemudian berpaling Raihan terusberjalan.secara perlahan..dirinya berlari..lalu kemudian

”Isma..”kata Raihan sambil memeluk Isma“Apa yang kau lakukan..?” tanya Isma di pelukannya.”Akutahu..kita bukan muhrim,tapi tidak semudah itu aku menolakcinta”kata Raihan sedih.”plaks”Isma mendorong Raihan jauhdarinya ”Kenapa?!kenapa kau lakukan itu…? kenapa..kenapakau tidak mengerti??”tanya Isma sedih.Raihan kemudianmenundukkan diri ke arah Isma yang sedang duduk

”Maaf..”kata Raihan lembut”Jangan menyentuhku!! ” teriak Isma.Raihan kemudian terdiamdan bergegas keluar kelas.Sedangkan Isma hanya terdiamseolah-olah sudah tidak berdaya

Page 32: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Hah….”tangis Isma“Tleenggggg”bel masuk tibaMereka berdua kini hanya berdiam diri.Mereka tidak dapatmengatakan sesuatu kecuali dengan suara yang lembut,terlihatseseorang membawakan buku cetak ke Raihan

“Terima kasih…”kata Raihan lembut

Seseorang itu kemudian keluar kelas,dengan seizing guru..Ismapun juga keluar kelas bersamanya.Raihan kemudian hanyatersenyum menahan sakit yang dirasanya.Matanya memerahtapi dirinya tetap berusaha untuk tidak bersedih hatisesampainya di rumah…“Ahhhh!!!””plaks!”tasnyapun di lemparnya.”Bodohnya aku ini”bisik Raihan di dalam hati.”kamu kenapa Nak?”tanya Ibunya“Makan apa Mah!!”teriak Raihan”Makan nasi ayam Nak!”jawab Ibunya.”Telur tidak adakah Ma??”tanya Raihan dengankerasnya.”Minta saja sama ayamnya!!!nih ayamnya sudahmasak!”.Jawab Ibu Raihan keras.Raihan kemudian tersenyumdan kembali bersedih

”Entah kenapa aku menjadi sedih begini aku tahunya maumarah..terus,aku juga bingung..sebenarnya.. ada apa denganIsma?tanya Raihan di dalam hati.”Mulai besok..aku tidak akanmemandangnya”.kata Raihan di dalam hati“Tleeengggg”bunyi bel masuk

Page 33: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan dengan cepat duduk di bangkunya…”satu minggu ini..Isma tidak akan datang ke sekolah”kata salahseorangtemannya ”Yang bener…”kata Siska“Iya,kalau kau dengar sih..katanya dainya lagi liburan”katatemannya tadi.”Kok bisa??enak banget”keluh Siska heran.Dia..aku baru saja mau memberinya sesuatu..sekarang aku tidaktahu bagaimana,ini dari orangtuaku..dia baik ya,aku nyeselsudah ngegangguin dia”kata Siska sedih“Mana..?Isma kemana?”tanya Raihan tiba-tiba.Teman-temanyaitu memandang Raihan dengan tatapan yang aneh. Dan Siskakemudain berkata”Kamu kenapa??”.Raihan kemudian terdiamdan berkata”enggak,aku cuman mau ngebantu,kalau bisa..akusaja yang ngasih”kata Raihan.kemudain Siskapun menatapsekilingnya dan berkata”Ya sudah,ini..”kata siska sambilmemberikan kotak itu.”Terima kasih”jawab Raihanbahagia ”terima kasih?”tanya Siska heran.”Hahaha,aku gakbakalan ngambil kok.Sumpah”jawab Raihan bahagia

”Tak,tak,tak”gemertak kaki seseorang

Seseorang perempuan yang sering mengamati Raihan itusekarang berjalan keluar kelas.“Perempuan itu..aneh”bisikRaihan di dalam hati.Hinggha kini..perempuan tersebut terusmemandangi Raihan yang sedang duduk di bangkunya ituhinggah..bel pulangpun tiba

Page 34: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Tleeengggg”bel pulangKini Raihan berjalan pulang ke rumahnya seorang diri.Tak,taktak,plak!.Gemertak kaki Raihan.Di bawah sinar mentari yangberkilauan keemasan itu.Raihan kemudian berbalik ke satutempat..yakni rumah Isma.Raihan kemudian terdiam sebentar..mengingat kembali sesuatu yang telah hilang“Haha..mulutmu bandel juga ya”kata Isma tersenyum“Shiro tuh nama kucing aku”“Hem…”tarik nafas Raihan sedih,Di angkatlah kotak tersebut kerumah Isma.sambil meletakkan sebuah surat di dalamnya“Cuit..cuit…cuit…”kicauan burung“Matahari hari ini tetap saja indah..aku rasa,hatiku saja yangberantakan”bisik Raihan di dalam hati.”Tak,tak,tak”di taruhlahtas dan sepatunya.”assalamu alaikum,Aku pulang…”teriakRaihan lembut.”walaikum salam… pr hari ini ada tidak nak?”tanya Ibu Raihan.”kagak ada amah..!!”jawab Raihan kerasnyaIbunya itu kemudian hanya bisa menarik nafas dengan pelan

“Hem…Raihan..Mama tahu kamu sedang jatuh cinta”bisikibunya di dalam hati.Tak,tak,tak.Gertakan kaki Raihan.plaks,tak!duduklah Raihan di pinggiran tembok kamarnya.”Perlahan..perasaan ini serasa merusak semuanya..dirinya..mengajarikubanyak hal,andai bukan karenanya..aku pasti akan terlambat kesekolah”kata Raihan dengan sedihnya.Kini hanya senyumnaysaja yang dipikirkannya

Page 35: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Hahahaha”tawa Isma..kini hanya suara itulah yang terdengarkan dipikirannya ”Sudahlah…lebih baik aku belajar,aku harus tetapbersemangat”Fikir Raihan sambilberdiri.Tak,plak,tak,plak”gertak kaki Raihan”Tleeeng..” bel masukpun tibaSeperti biasa..Raihan kini normal-normal saja.Namun..tubuhnyakini terlihat lemas tidak bersemangat“Raihan kenapa ya..?”kata Bu Susanti curiga.Raian terusberjalan dan berjalan..kepalanya menunduk dan terusmenunduk.Waktu terus berjalan sedimikian lamanya,baginya..waktu adalah hal yang terlewatkan.”Tleeeeng”bunyi bel pulang“Cuit..cuit….”kicauan burung“tak,tak,tak,plak”Gertak Kaki Raihan”sekiranya..kotak itu masihada gak ya?”kata Raihan sambil berjalan ke rumah Isma.Hem…tarik nafas Raihan.”Suratnya tidak di ambil,kotaknyatidak diambilnya,itu artinya..”kata Raihan denganmatanya yangmenyipit itu.”Dia masih ada di rumah”fikir Raihan sambilmenangis.”sebenarnya..apa yang dia pikirkan..?apa dia tidakmengerti perasaanku ini..aku..”bisik Raihan di dalam hati

“aku hanya ingin di dekatmu,itu saja..tidak adayang lain.”kata Rahan sambil menangis.Di depan pintu RumahIsma..Raihan hanya berdiri megenggam bunga mawar yangbaru di belinya.Di jendela..Isma menatap Raihan secara diam-diam.Berdiri di depan rumahnya

Page 36: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Bahkan..dirinya juga mendengar perkataan Raihan tadi.dirinyajuga ikut menangis terseduh.Hatinya sakit terasa di selimutisemut.Di gigit secara bergiliran.Kemudian bersamaan.Perihrasanya,raihan bisa merasakan semua itu Perlahan..Raihanmulai berjalan pulang ke rumahnya“tak,tak,tak,tak”gertak Kaki Raihan“cuit..cuit…”kicauan burung“Isma..maafkan aku,akau bukanlah siapa-siapa.Maaf telahmerisaukanmu”Kata Raihan sambil memandang ke belakangke rumah Isma.Dirinya kemudian kembali berjalan pulang kerumahnya.Pagi haripun tiba..hari ini keadaan Raihan kurangbaik.Dirinya terasa lemas dan lemah.”Tleeng..”bunyi bel masukJalannya sama dengan yang lalu..berlagak lemas ke bangkunya

“Huf…..”tarik nafas Raihan

Terlihat sebuah kertas yang bertuliskan sesuatu”ini..nomorku085422566772..Raihan mulai terkejut melihatnya,matanyamembesar secara tiba-tiba jantungnya kini berdetak,sedikitdemi sedikit hatinya terguncang seakan-akan dirinya tidaksadar..apa yang akan di lakukannya sekarang”Cuit..cuit..cuit..”kicaun burung”Tleeeeng” bunyi bel pulang”Klik,klik,klik”bunyi tekanan HP.Raihan kini duduk dimejanya.Dengan sebuah lampu dan buku di depannya

Page 37: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Nomor ini..nomor siapa ya?aku berpikir..ini pasto bukannomor Isma,tapi dapat di coba”Klik”Sebuah pesan baru saja dikirimnya.”Huf..apa benar ini punya Isma..?”tanya Raihan didalam hati.”Tleettt”sebuah pesa masuk.”Kejadian itu..jangankau pikir lagi..soal pertanyaanmu itu..akupun juga sama”Pesanteman smsan Raihan-Isma ”Hah?jawabannya sama?aku..hatikulagi-lagi bergetar..terguncang entah kemana”kata Raihan didalam hati.”Tleet..”pesan masuk.Klik.Di bukanya pesantersebut”Btw..ini siapa ya?pertanyaannya kok aneh gitu”pesanIsma.”hem…ismna dia apsti sudah tahu,masih juga nanya”kataRaihan di dalan hati”Aku adalah orang yang ada di hatimu saatini”pesan Raihan.Klik.Tekan tombol HP.”Raihan….apa benar?hatiku bergetar..soal itu..apa pantas aku mengatakannya?fikirIsma.”Klik”bunyi tekanan tombol kembali.”Kenapa kamumelakukan ini semua?tahukah kamu perasaanku saat kaumemelukku?”pesan Isma.klik,bunyi tombol.”Aku tahu..tapiwaktu itu..kamu menciumku?..kenapa?”pesan Raihan“Kapan aku menciummu?”balas Isma.”Waktu itu..waktu pulangbareng”.tit,di kirimlah pesan tersebut.”Huf…aku juga tidakyakin dia menciumku….tapi”bisik Raihan di dalam hati.”Akutidak menciummu,aku cuma menggengam tanganmu”balasIsma kembali.”Huf…”tarik nafas Raihan.”Lalu…apa kamumencintaiku?”balas Raihan.”Hem..belum juga di balas.”Teeet..”baterai lemah.”Ah….baterai lemah lagi”keluh Raihan.”teeet”pesan masuk

Page 38: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”oke deh,aku jawab lewat telpon..hubungi aku” balasIsma ”Apa?..hubungi..?sakit”bisik raihan.Tit,pesanterkirim.Klik,bunyi tombol.”Baterainya lemah”pesan Raihan.“Yah..Raihan,bohongin aku lagi”bisik Raihan di dalam hati“Ya sudah…”balas Isma.klik,”Huf…Isma”bisik raihan heran“Btw..kamu ke sekolahnya kapan coba?”pesan Raihan. Ismakemudian hanya terdiam,menahan nafas cintanya

”Teeeeet” pesan masuk

”Maaf ya..aku gak bisa ke sekolah,soalnya aku sakit”pesanIsma.Tak,diletakkanlah HPnya itu”Kenapa dia memboho-ngiku..?” bisik Raihan heran.Raihan kemudian kembali menekantombol-tombol HPnya itu”klik”bunyi tombol.”Isma..kamu ke sekolah ya,aku rindu sama kamu”pesan Raihan.Ismakembali merasakan gertakan hati yang kian memanas.”Huf…”tarik nafas Isma.Tit,pesan terkirim.Kemudian Raihanpunmembuka pesan Isma itu.”Aku juga sama..aku rindu samakamu..tapi aku tidak mau hal itu terulang lagi.Aku mau kamubiasa aja sama aku”pesan Isma.Pipih Raihan kemudianmemerah,dirinya terkaget dengan pesan Isma ituHati Raihan bergetar tidak berarah.Dirinya merasa angin panastelah menhembuskan nafas di lubuk hatinya yang terdalam”Hah..Isma”kata Raihan sedih.Tit,pesan terkirim.Klik,Ismamembuka pesan tersebut

Page 39: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Ya..aku janji tidak bikin kamu sakit lagi..yang penting aku bisangeliat senyummu lagi”pesan Raihan“Huf..,sebenarnya..apa ada yang salah dari perilakuku ini..?”tanya Isma di dalam hati.Tit,pesan terkirim.Raihan kemudianmembuka pesan tersebut”aku tetap tidak mau datang kesekolah lagi”pesan Isma.klik,Kenapa??”balas Raihan.Ismakemudian menarik nafas sekencang mungkin,dirinya terdiamsejenak dan kembali mengetik.Tit,di kirimlah pesan tersebut

Klik,Raihanpun membuka pesan tersebut”Selama masih adakamu..aku tidak bakalan datang ke sekolah lagi.Takut”pesanIsma.Kemudian Raihanpun menarik nafas”Ha…”hatinyabergetar entah kemana,Dirinya seolah-olah tidak tahu,apa yangtelah terjadi dengannya?”Hatiku terasa bergetar sepenuhnya”

bisik Raihan di dalam hati.”takut kenapa?”balas RaihanIsma kini menjadi bingung seolah-olah dirinya terbelengguberdiam diri di tempat yang sunyi.”iya deh,aku datang..asalkamu bisa tepatin janji kamu itu,oke?”balas isma klik,tit.Pesanterkirim.Isma membuka pesan tersebut dalam keadaan hati

yang merasakan sesuatu yang menghangatkan dirinyakini ”apa saja boleh untukmu.sebab..cintaku untukmu..selamanya… untukmu” pesan Raihan.Isma kemudianterdiam,lagi-lagi.. hatinya terasa bergetar entah kemana“Huf…”tarik nafas Isma”Gombalannya pahit juga ya…”fikirnnya

Page 40: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Tlak!!”Raihan kemudian meletakkan telepon genggamnyaitu ”Isma..jujurku,aku mencintaimu..mungkin hinggah kini kamubisa menjauh dariku..tapi sekuat apapun kamu berlari..kamutidak akan bisa menjauh dari cinta.Cinta adalah jiwamu yangsesungguhnya.Hidup tanpa Cinta sama saja kamu mati denganmata terbuka”kata Raihan di dalam hati.Bulan kini masih terusbersinar..hati merekapun juga ikut bersinar.Raihan mensandar-kan diri di atas kursi.Menatap langit lewat jendela kamarnya

”Begitu indah..Cinta memng indah,tidak pedulijarak,tempat dan waktu…yang aku tahu..kamu akan selalu adauntukku”kata Raihan menatap bintang yang bersinar terangitu.Raihan kini hanya bisa menarik nafas.hati Raihan tidakhenti-hentinya bergetar.”Isma…aku menunggumu”kata Raihandi dalam hati

”tlak,tlak,plak”gertak kaki Isma yang tak menentu

“Datang..tidak,datang… tidak”fikir Isma pusing.Dirinya terusberputar dan terus berputar.”Raihan…kalau kamu memintakumemilih..mencitaimu atau meninggalkanmu..aku akan pilihmencintaimu.Tapi karena meninggalkanmu ada surga untukkujadi..aku lebih memilih meninggalkanmu daripada harusmencintaimu”kata Isma sambil menatap bintang”Tapi..saatini..aku masih memikirkan cara..gara ku bisa menemukanmubersamamu,walau hanya sekejap

Page 41: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Sebab..jujur..aku sudah mencintaimu sejak dulu”Kata Isma didalam hati.Raihan kini mendesah,Raihan memikirkan Isma didalam tidurnya“Besok dia datang gak ya…”fikirnya dia ataskasur miliknya.Aku masih bingung…apa benar dia mencintaiku?dia bilang hatinya bergetar saat bertemu denganku.Akupunjuga sama.tapi..apa itu bisa menjadi bukti..suka tidaknya diapadaku?”bisik Raihan di dalam hati.Tidak lama kemudian..

Raihan menjadi kelelahan.. dan tertidur bersamabulan.Lampu kamarnyapun kemudian di matikan.Ibunyamenghelus rambut anaknya,dan kemudian Ibunyapunmenjatuhkan air mata.Di bukalah pesan-pesanya ituIbunya hanya tersenyum melihat itu semua.Ibunya kemudianmencium pipi anaknya itu.Di buatlah sebuah pesan di bawahbantal yang di gunakannya itu

Hinggah…esok haripun tibamentari menyinari setiap sisinya.Rumput-rumpu semuanyamenari.Pohon-pepohonan semuanya menari”tak,tak,tak,tak plak!”gertak kaki RaihanSemuanya terlihat biasa..tapi tidak di mata Raihan.Mentaribersinar dengan terangnya.Burung-burung seakan-akan pualngdari kerja.Semuanya tampak berjuang keras.Raihan kemudianterbangun,terlihat sebuah pesan menunggunya di bawahbantal miliknya.”Slesh..”.Dibukalah pesan tersebut.”Cinta itusulit kau tinggalkan dan sulit juga kau abadikan”

Page 42: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Isi pesan tersebut.”Memang benar..ini pasti dari Ibu,Ibu sudahtahu semuanya.Hem..mau bagaimana lagi”Bisik Raihan didalam hati pesan tesebut kemudian di lipatnya denganrapi.Dengan cepat Raihan mengambil tas,sepatu dan buku-bukunya”Tak,tak,tak” gertak kaki Raihan”Tleeeng”bunyi bel masukKini Raihan masuk ke kelas dalam keadaan yang biasa-biasasaja.Namun dirinya tiba-tiba terkaget setelah melihat Ismatelah kembali bersekolah.Raihan memegang janjinya,Raihantidak akan menatap Isma.Raihan paham akan hal itu..namunbagaimana lagi,setan dengan mudah menghasut Raihan kedalam keliruannya.”Isma..kamu..”bisik raihan di dalam hatiIsma kini terlihat lebih serius dan fokus akan pelajaran,Diperpustakaan…Isma duduk di temaptnya dia biasa dudukRaihanpun juga sama,tapi kali ini Isma menjauh dan semakinjauh lagi.Hinggah waktu pulangpun tiba.”Tleeeng”bunyi belpulang.Kini raihan pualng denagn berjalan kaki.Terlihat ismasedang berjalan dengan lemasnya die pan raihan,sekitar 7mdarinya,bukan jarak yang jauh.Raihan terheran melihattingkahnya yang begitu lemas dan terlihat lelah.”Mungkin diajuga lelah dengan semua ini…”bisik raihan di dalam hati

“Cuit..cuit..cuit…”kicauan burung

Page 43: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Perlahan…mentari mulai menutup kibaran sayapnya.Burung-burungpun beterbangan.Perlahan..angin berhembus denganpelannya.”Wusshhhh”angin tersebut seakan-akan sedangmenyapu hati Raihan yang terasa hampa.”Tak,plak,tak”tas dan sepatunya kini telah di lepasnya”Assalamu alaikum,Akupulang….”sahut Raihan.hinggah mentaripun jatuh daritempatnya.waktu maghrib dan isya sudah terlewatkanRaihan kini duduk di meja belajarnya kembali,terlihat ada 2pesan masuk.klik,di bukanya satu persatu”Baik aku akandatang”klik,tekanan tombol“kau boleh menatapku tapi aku

tidak akan mau mendekatimu”pesanIsma ”Huf..”tarik nafas Raihan.Raihan kemudian mengerjakanprnya yang bertumpuk itu.”tleeettt”tiba-tiba ada smsmasuk”klik” ”Raihan..terima kasih ya..berkat kamu aku jaditahu”pesan Isma.Raihan terheran dan membalasnya.Tit,pesanterkirim.Klik,”Tahu apa?”balas Raihanklik,Raihan membuka sms yang masuk

”Aku tahu..memang ternyata Siska menerima semuaitu..bahkan,dia menjadi dekat denganku”pesan Isma.”Oh..jadiitu ya”kata Raihan lembut“Benarkan?ak bilang juga apa.Jangan terlalu dekat nanti kamujadi bandel loh”balas Raihan.klik,”Bandel gimana?”pesan Isma“Hem..pura-pura gak tahu lagi”fikir Raihan.”Tuhkan,kamungegangguin hati aku”balas Raihan.”Klik”tekanan tombol

Page 44: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Hemmmm”tarik nafas Isma“ Dasar Raihan,di gak mikir apa?”fikir Isma“Klik,tekanan tombol.”jangan gitu,yang salah hati kamu tuh..ngerespon..”balas Isma.Raihan kemudian tersenyum melihatpesan tersebut,lalu Diapun membalasnya”Hatiku cumangerespon cintamu..itu saja..gak ada yang lain di hati akukecuali kamu”balas Raihan.Isma lumayan kesal dengan pesanRaihan itu,tapi di sinilah pengorbanan iman itu terjadi,kekuatansetan saat itu seolah-olah lebih kuat dari yang kita kira.Kitaseperti tersesat tanpa tahu apa-apa.Puasalah,itulah kuncinya

“Huf…pagi yang indah”sorak Raihan.Semalam itu sangatmenyenangkan..aku menghabiskan waktuku dengannya-Ismawalau jarak kami telah memisahkan kita,tapi hati ini serasadekat dengannya.Yah..cukup menyenangkan berada di sisnya..dunia seakan-akan hanya milik kita berdua“Cuit..cuit..cuit”kicauan burung“Huf…aku kenapa ya?”tanya Isma di dalam hatiRaihan dan aku seolah-olah sedang bercakap,entahlah.Secaraspontan aku kini sedang Ber-LDR dengannya.kami melakukanhabungan jarak jauh,apa tidak salah??pesannya penuh dengankata-kata cinta yang mengagetkan.fikir Isma yang berangkat kesekolah.”Tapi rasanya..semauanya terasa beda,aku terlihatlebih bersemangat.Namun bila betemu dengannya..“Isma,bukumu ketinggalan di perpustakaan”kata Raihan“Hem…makasih”kata Isam tersenyum

Page 45: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Meski kita hanyalah teman biasa..tapi hati ini terus bergetarmungkin nyatanya kami cuman teman biasa tapi..entahlahada sebuah perasaan yang masih belum bisa ku ungkapkan”kata Isma di dalam hati“Cuit..cuit…cuit…”kicauan burung“Malam ini kami kembali bersmsan,entah kenapa..rasanya sulitbagiku untuk menghindarinya,aku tidak tahu akan berbuat apadia terus menggangguku”keluh Isma di dalam hati“Bintang malam ini cerah ya”pesan Raihan.Isma kini semakingugup dan deg-degan.”Iya…cantik,indah rasanya”balas Isma

“Kalau aku nanya..seindah itukah cintamupadaku?jawaban kamu apa coba?”pesan Raihan,klik.”Raihansemakin lama semakin bandel juga ya..”bisik Isma kesal.KiniIsma hanya bisa termenung lemas menundukkan pundaknya diatas meja belajarnya itu. Klik,tekanan tombol

”aku jawab cintaku apa adanya selalu,karena aku yakin.Akubukan yang terbaik”balas Isma.Raihan kemudian mehembuskannafasnya ”huf…”dirinya kemudian berjalan meranjak ke tempattidurnya itu.”Kalau akau memintamu untuk tidak tidur..maukah

kamu tidur di hatiku?”pesan Raihan.Klik,di lihatlahpesannya itu.”Raihan.. Raihan..ada-ada aja kamu”kata Isma didalam hati.”tidak”balas Isma.Raihan tersenyum denganbalasannya itu.Raihanpun juga cukup tidak mengerti,Ismaterasa spesial untuknya

Page 46: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Okelah.. tidak masalah..aku punya puisi untukmu.~langit bersandung layu…namun cintaku takkan layu…hatikuterus melagu..ragaku hanya untukmu…jiwaku untuk hidupmucintaku..untuk cintamu..seberapa besar buan untukmu?..akan

kau petikkan hanya di hatimu..walau pohonmerintih..walau hati ini hancur di timpa bencana..masih lebihsakit rasanya kalau hati ini mati karena cintamu” pesan RaihanIsma hanya terdiam dirinyapun juga menjadi lelah tidak berarahdirinya tidak menyangka..akan seperti ini jadinya.”Gombalmelulu sudah sana,tidur..sudah malam”balas Isma.klik!”Di hatimu gimana..?udah malam belum?”balas Raihan.Ismakemudian hanya bisa memalingkan pandangannya

Sebenarnya kapan dia bisa berhenti?”bisik Isma didalam hati”klik” tekanan tombol.”di hatiku masih pagi,panasbanget.. gerah” balas Isma yang sedikit kesal itu.Raihankemudian membanting badanya dan membalas pesantersebut.”Kalau begitu terimalah cintaku..mungkin..dia bisangehangetin kamu”balas Raihan nakal

”Haaa!!Raihan.. kamu.. kamu buatku tertarik terus,entahkenapa aku tidak bisa marah padamu”bisik Ismakesal ”Sudah..aku capek mau tidur.Bye” balas Ismakesal.”Huf…aku bandel juga ya,aku kapok deh”fikir Raihanmalam itu.Tapi entah kenapa….hubungan mereka semakindekat.Waktu terus berlalu

Page 47: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Mereka terus mengalami hal yang sama..bahkan cinta merekasemakin kuat..di sinilah setan bekerja,cinta memang miliksemua mahluk.Akan tetapi..cinta itu harusnya karena Allahkarena cinta yang bukan karena Allah tidak akan memberkahnasibnya sama dengan mereka yang zalim..semua akan terlihatwalaupun kamu sendiri telah berusaha untuk menyembunyika-nnya.Seiring berjalannya waktu..Isma kini semakin berseman-gat ke sekolah,setiap hari ganguan cinta itu datang.Raihansangat suka memberi Isma puisi di saat pelajaran berlansung

Isma tidak terima akan hal itu bahkan,terkadangIsma membuang puisi yang di buatnya dengan susahpayah..akan tetapi cinta tidak dapat berdusta hubunganmereka semakin mendekat.Bahkan mereka kini mengakuibahwa diri mereka sedang berpacaran

”Wushh”Hembusan angin malam yang begitu dinginnya kinimenyapu seisi kota.”klik,tit!”tekanan tombol.”Malam yasay..”pesan Raihan.Klik,pesan masuk.”Haram manggilsayang”Raihan kemudian tersenyum melihat pesantersebut.Dirinya kembali tersenyum di atas kasurnyaitu.Tit,pesan terkirim.Isma kemudian membuka isi pesantersebut.”Tuh kamu kok manggil sayang..kan haram manggilsayang”balas Raihan ”Tleeet”pesan masuk.Klik,tekanantombol.”Tuh contoh Rai…udah tidur,dah malam”balas Isma

Page 48: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan tersenyum melihatnya Hatinya terasa tergelitik akansesuatu.Di sinilah Setan mempermainkan hati kita sehinggahkezaliman itu terasa sangat nikmat untuk kita

sehinggah suatu saat..kita harus menjalani rasa sakit yangkian menyakitkan. Klik,pesan masuk.”Kalau gitu..kamu mimpiyang indah ya Isma”balas Raihan.isma hanya menariknafas ”Huf…” dirinya kemudian memalingkan kepalanyamenatap bintang yang indah.”Tit”pesan terkirim.”Bintangnyaindah ya”pesan Isma.Raihan kemudian membaca pesantersebut.Dan kemblai mengetikkan pesannya.Tit,pesan terkirim.“Ya..indah..terasa bintang di hati kamu gimana?”balas RaihanIsma hanya terlihat lemas dan tersenyum membacanya

“Tit”,pesan terkirim”Sudah gombalnya?”balas IsmaMata Raihan membesar melihat pesan Isma itu.”Oke deh..tidurlahyang nyenyak,mimpiin bintang hati kamu bakaltenang.coba aja”balas Raihan.Isma hanya tersenyummembacanya.Tit,”Ya bener…coba kalau aku mimpiinkamu”balas Isma spontan.Isma mulai membaringkan diri danmemikirkan kembali pesannya itu

”Kamu…?”.teeeet.Pesan masuk

Isma tidak mampu membukanya.Dirinya tidak menyangka atasapa yang di katakannya tadi .Klik,”Kalau aku mimpiin kamu,itutandanya aku hatiku hanya untukmu di sini..kamu gimana?”

Page 49: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Balas Raihan setelah itu Isma tidak lagi membalas pesantersebut.Seakan-akan dirinya kini sedang tertidur.Raihan hanyamenarik nafas “hem…”lalu kemudian Raihanpun membaringkandirimalam itu berakhir dengan begitu sepinya

“Cuit..cuit..cuit..”kicauan burung

7 bulan kemudian…ujian telah di lewatkannyaPagi haripun tiba,hari ini hari yang indah.tapi tidak di mata Ismapada saat waktu istirahat tiba…”Isma”panggil seseorang yangselama ini suka mengamati Raihan.”tak,tak,tak”gertak kai ismaIsma kemudian diam di tempatnya lalu Diapun membalikkandiri.”Ada apa..”balas Isma.”Kamu punya hubungan apa samaRaihan?”tanya perempuan tersebut-Fadillah.Isma hanyaterdiam dan menarik nafas.”Hem..bukan apa-apa”jawabnya“Jawablah dengan jujur…ada apa?beberapa hari ini..akumelihat raihan suka menatapmu walau dari kejauhan”kataFadillah.Isma kemudian terheran dan memalingkan pandangan-nya.”Memang ada apa??”balas isma.Fadillah kini bersedih hatisambil merenungkan diri menatap keluar jendela

”Ini lebih menyakitkan dari sejuta tembakan..kamu pastimengerti akan perasaan yang aku rasa”Kata fadillah sedihIsma hanya terdiam melihat matanya yang memerah itu.Dirinyaterus menarik nafas”Hah….hah”

Page 50: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Terasa sulit baginya untuk melihat peristiwa tersebut.dirinyakemudian berpikir masa bodoh dan bersegera keluar kelas,akantetapi”Tunggu…panggil Fadillah lembut.Dirinya tidakmembiarkan Isma pergi begitu saja ”Kamu pasti pernah melihatdaun yang kering di terjang api,apa kamu akan meninggalkan-nya?”tanya Fadillah.Isma hany terdiam lemas seakan-akan tidak

mampu berkata apa-apa”Apa seperti itukahsahabat..?”tanya fadillah sambil menangis.Isma kemudianmenundukkan kepalanya sambil meneteskan air mata

”Dil…kamu..kamu harus tahu,..”kata Isma lembut.”tahuapa..?emang kamu tahu perasaanku sakitnya kayak gimana?”kata Fadillah sedih.Isma kemudian menghapus air matanya itudan berkata“Masalahnya..masalahnya aku gak tahu..kenapa?aku..aku gak nyangka Dil…?”balas Isma sedih.Fadillahkini hanya bisa menyentuh jendela dengan lembutnya menatapmentari yang kian bersinar”jauh dari bukit..juga mentari..masalalu kita..apa kamu sudah lupa?”tanya Fadillah sedih.Isma tidaktahan lagi Isma rasanya ingin berlari dari ruang kelas tersebut..

akan tetapi kakinya kini terasa terikat olehnya,sangsahabat masa kecilnya Fadillah.”apakah seperti itu sahabatku??mungkin..kamu telah jauh dari masa lalu,bertemu teman barudan melupakanku” kata Fadillah merintih.Tangis Isma kini lebihdari sekedar tangisan.Dirinya tidak sampai hati menyakiti hatisang sahabat

Page 51: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Aku mohon..jauhin Raihan..kalau gak,kalian jangan lagimuncul di hadapanku”Ancam Fadillah sedih.Isma hanya bisaberdiam diri menangulangi kembali ikatan mereka berduadirinya terus terdiam”Aku tidak bisa memilih salah satu darimereka..tanpa sahabat mungkin aku masih bisa bahagia untukselamanya,tapi bagaimana dengannya.tapi kalau sampai aku

menjauh dari raihan..itu akan lebih sulitlagi,mungkin aku bisa mendustai Raihan..tapi..akan tetapi”fikirIsma.Isma kemudian menarik nafas dalam-dalam“Hah…hah..”tarik nafas Isma sedih

”Hah….”tangis Isma dengan mata memecah

dengan mata yang memerah dirinya berkata”Ak-akh..aku…”“Hah..”dirinya semakin sedih..air matanya tidak henti-hentinyamengalir.”Aku gak ngedustain cinta..aku gak bisa Dil…Akh-ak..aku gak bisa..jujur,aku gak bisa...”

kemudian Isma menarik nafasnya lagi”Hah….”fadillahturuh sedih melihat Isam yang menangis degan kerasnya.Llauuntuk apa kamu jatuh cinta,kalau kamu sendiri..gak bisa jauhdari cinta?”tanya Fadillah.Isma hanya terdiam dalam kesedihanyang kian memahat.”tapi akukan gak bisa..mau gimana lagicoba?mungkin..mungkin aku sekuat kamu tapi…”kata Ismaguggup”hah…”tarik nafas Isma”kau gak bisa ninggalin Raihan”

Page 52: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Kata-kata tersebut terdengar hinggah keluar kelas.Bu susantidengan kebertulan mendengar perkataan Isma tadi.”Raihan..?”ada apa lagi dengan Raihan..?lalu kemudian Bu susanti masukke kelas tersebut.Fadillah dan Isam terkaget akan kedatangan-nya.Mereka mendang Bu susanti dengan tajam.Secara tiba-tibasuara gertakan kaki yang kian mengencangpun terdengarkan

“Bu susanti”panggil seorang pria-Raihan

Isma kemudian memalingkan wajahnya dan duduk dia atassebuah bangku ”Tlak” Raihan terkaget mendengarnya.dirinyakemudian memalingkan pandangannya ke isam sedangkanFadillah bergegas pergi keluar kelas.Fadillah berjalan dengancepatnya dirinya bersama dengan kesedihan yang dia bawa”Mereka kenapa”tanya Raihan ke Bu susanti”Enggak..cuma masalah kecil kok.Gak usah di perhatiin,ayo kekantor.Ibu bangga sama kamu”kata Bu susanti”Kenapa Bu?”tanya Raihan sambil berajalan meniggalkan kelas.”MenurutIbu,kamulah si ranking 1 di kelasmu”jawab Bu susanti sambilmemegang pundak Raihan“Yang bener bu..?”tanya Raihan bahagia”Iya bener…”jawab Bu susanti”Alhamdulillah…”kata Raihan dengan senangnyaSedangkan Isma hanya termenung menatap langit di jendelakelasnya.Berdiri sepi di atas lantai

Page 53: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Heningan perkataan mulai di dengarkan oleh Fadillah danIsma.Fadillah yang sedang di toilet itu kini membasuh wajahnyayang mengeluark seluruh tangisan yang di tahannya selama ini

“apakah seperti itu sahabatku??mungkin..kamu telahjauh dari masa lalu,bertemu teman baru dan melupakanku”heningan perkatan yang terlantunkan di pikiran mereka

“Aku mohon.. jauhin Raihan..kalau gak,kalian jangan lagimuncul di hadapanku”Ancam Fadillah

”Ak-akh..aku…”jawab Fadillah

”AKu gak ngedustain cinta..aku gak bisa Dil…Akh-ak..aku gakbisa..jujur,aku gak bisa...”

”Hah….”tangisnya

Hati mereka terasa sempit..sebagaimana Waktu yangmenyempit…menyeret mereka ke dalam sebuah penderitaanyang kian menyakitkan.Kini mereka seakan-akan tidak sepertiteman lagi…Fadillah sendiri tidak mengerti,bagaimana bisaseorang sahabat yang sulu sangat mencintainya bisa pergimelupakannya seorang diri?Ismapun juga berbikir di dalam hati“Bagaimana bisa aku tidak menyadari..kalau sejak dulu,Fadillahjuga jatuh cinta dengan Raihan??kenapa?kenapa aku harusberakhir samapi di sini??apa sudah saatnyakah kita berpisah?”

Page 54: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Teleeenggg”bel pulangpun berbunyi“Cuit..cuit..cuit…”kicauan burung“tlak,tlak,tlak”gertak kaki IsmaRaut mata Isma terus aja menyipit,bahkan sesaat mereka telahpulang sekalipun.dari belakang..raihan terus memandangnyaIsma berjalan dengan begitu lemahnya.Raihan terheranmelihatnya,”Kondisi Isma kayaknya kurang baik…anak itu punyaurusan apa sama Isma?”fikir Raihan heran.Pada saat itu pulaRaihan berjalan dengan cepatnya tidak sadar,terlihat Ismaberhenti di jalan dalam keadaan nangisnya yang menjongkok

“Hah….”tarik nafas Isma

Raihan kini mulai resah,dirinya mencoba uantuk menyentuhpundaknya akan tetapi…”Raihan..”panggil Isma,Isma terusmenyebut namanya dirinya-pun dia buat tidak tahu olehtangisannya itu bahwa,Raihan sudah ada di sampingnya denganmata yang juga memerah“Hah…”tarik nafas RaihanRaihan terus berpikir untuk meneruskan jalannya.Tapiperlahan…Raihan tidak tahan melihat Isma menangis terpojokseorang diri.”Isma..ikutlah denganku”kata Raihan sambiltersenyum.Isma terkejut,dirinya tidak menyang-ka adaseseorang di sampaingnya”Raihan…?”panggil Isma heran

Page 55: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Raihan…Raihan….”panggil Isma sambil menangis“plak”“Raihan..aku gak mau kehilangan kamu,hatiku sakit..akugak mau..aku gak mau…aku ma kamu..aku sayang ma kamu…”kata Isma sambil memeluk Raihan.”Kalau memang kamu sukasama aku..kalau begitu udah,jangan menangis lagi…”kataRaihan sambil menghapus air matanya itu”iya..aku gak nangis lagi..”kata Isma sedih.Ayo,aku mau lihatkamu gembira.Kata Raihan bahagia.”Kita ke mana??”tanyaIsma sedih.”udah.. ikut aja”teriak Raihan sambil berlari”Sekarang aku tahu..kenapa di dunia ini bayak yang tenggelamkarena cinta,ternyata..cinta itu nyata,rasanya suit kaubayangkan.Hanya hati ini yang bisa merasa tapi setan denganmudahnya memanfaatkan cinta”bisik Isma di dalam hati

”Hari ini raihan mengajakkku ke suatu tempat,disana sangatlah indah.Sebuah tempat tumbuhnya rumput-rumputan..ku lihat matahari telah tenggelam.Bukan hanya itu..jauh di sawah-sawah tersebut,terlihat burung-burung yangbeterbangan.Begitu indah rasanya…Cinta itu memanglahindah..ikatan yang tidak terlihat akan mudah menyambung kitasemua.Semua adalah kehendaknya Tubuh kita penuh dengansel-sel urat dan saraf.Ada kemungkin-an semua itu ada kaitanyadengan rasa cinta kita semua.Hatiku berkata

”Raihan..adalah segala-galanya untukku sekarang.. cintaitu kami tidak abadi.sudah saatnyaku mempersiapkan diri…”

Page 56: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Cuit..cuit..cuit..”kicauan burung“Indahnya..sinar mentari di bawah air”teriak Isma bahagia“yaiyalah..orang tempatnyajauh juga “teriak Raihan“Untungnya cuman remedial…”teriak Isma bahagiaPada saat itu..tangan kami bersatu,membentuk ikatan yangerat yang tidak terlupakan.Sebuah eratan cainta yangmendalam..begitu menjijikakan terasa,aku sadar..semuanyasalah.Tapi akutidak mampu menghadapi rasa sakit,aku perlumenunggu..sesampai Raihan mau melepaskanku”kata Isma didalam hati.Waktu itu..aku terlihat sangat bahagia..Raihan telahmembuatku bahagia..tapi hanya sesaat.Diriku kembali merenu-ngi itu semua di rumah

”Sampai kapanku berbuat zalim sepertiini..?andaiku sadar sejak awal”bisik Isma di dalam hati.Di situaku menyadari.. status LDR juga maksiat…aku tahu sebabpenyesalanku saat itu,lebih dari sekedar penyesalanwaktu terus berlalu..gengam erat tanganku.kata-kata Raihanyang masih ku ingat selalu”Tak,tak,tak,tak”gertak kaki IsmaKami sudah kelas dua..kami masih juga pacaran,”Raihan…?”tanyaku kaget.”Sampai ketemu di perpus ya Isma..”Kata Raihan sambil tersenyum.”Aku hanya tersenyum dantersenyum diriku menahan diri dari semua itu.”Raihan..aku dipanggil”kataku sesaat Raihan ingin menyentuhku.”Walau hanyabaju yang di sentuhnya.Ku akan tetap menghindar.Namun aku

Page 57: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

masih bingung..dirinya tetap saja mengganguku”“Is,Is,Isma!!”Teriak raihan memanggil“Tak,tak,tak”gertak kaki Isma.”Isma..kamu tahu gak,bintangmalam ini bintang apa?”tanya Raihan di perpus”Enggaktuh..memang bintang apa?”tanya Isma heran“Ngebintangin hati kamu di hati aku”Isma hanya tersenyum dankemudian berkata

”Hem..aku mau ke toilet dulu ya”

Raihan terkaget mendengarnya,direinya memanggilnya dengangerakan tangannya yang melemah”Yah..Isma..Is,Is,Isma!!”teriak Raihan kebingunganPercintaan kami cukup panjang sampai-sampai Bu Susantipuntahu banyak tentang kami berdua.”Ingat..keluar main..diperpus buat belajar,bukan pacaran”kata Bu susanti bergegaskeluar kelas.Raihan hanya bengong meliaht Bu Susanti yang

bergegas keluar kelas itu“Siapa yang pacaranich..aneh”kata Isma di dalam hati.”Teeet”pesanmasuk.Klik,”Kita pacarannya di kelas aja ya may”pesanRaihan.”Agh…!!dasar laki-laki”fikir Isma di dalam hati

”Tit”pesan terkirimKlik,membuka pesan”Yang mau pacaran sama kamu tuhsiapa?amit-amit”balas Isma.Raihan kemudian tertawa

Page 58: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

membaca pesan tersebut”Kamu udah gak sayang ya sama aku”pesan Raihan”Tit”.Teeetpesan masuk.KliK,pesan di buka“Enggak kok,aku masih sayingkok sma kamu”balas Isma.Saat itu…ku lihat Raihan tidakbereaksi..aku hanya perlu mengundur waktu..hinggah suatusaat kamipun akan berpisah dari pada diriku harus di telanjangiseperti ini.Andai di ingin melamariku..aku pastikan menerimapermintaanya itu”.Fikir Isma di dalam hati.kitakan berpisah..

bagaimana dengan Fadillah?apa dia tenang melihat kamiberdua?aku tahu dia mampu untuk menjauh dan melupakanRaihan..dan termasuk melupakanku

”Tleeng”bel pulang

Kini ayahku mengantarku pulang ke rumah.Aku bisa terjaga darisi Raihan itu.Malam yang indah..Raihan masih saja menghubun-giku ”Tleeet…”pesan masuk.”Aku tidak mau ngliat kamu hilangdi hidup aku..kita tetepkan bersamakan Isma?”Diriku tiba-tibasaja menangis terseduh membacanya.Niatku untuk melupakan-nya kini semakin menguat.Hatiku perlu mejelaskan.Inilahpacaran setiap orang pasti akan berpisahtapi bagaimanapun

aku tidak bisa.Aku tidak tega melihatnyasedih.Seperti sesaat aku beri tahu padanya.”minggu ini akumau ganti nomor,gak sempat isi pulsa soalnya.1 hari ini..jangansms dulu ya”pesanku tadi malam. Waktu itu..hatinya sangat

Page 59: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

tersakiti hinggah dia sendiri tak mau lagi memandangkuAku turut bahagia tapi juga tersakiti terlebih lagi…waktuistirahat…”Isma!!kamu tahu gak…”kata Raihansedih ”Hah…”tarik nafas Raihan”Satu malam hari tanpamu..sat-sat…satu tahun untukku”kataRaihan dengan memelukku.mataku memerah,entah kenapa..aku tersadarkan sesuatu.Tidak salah kalau setan menyebutkanbahwa ini adalah senjatanya yang paling ampuh.Untuk meng-hasut para cucu Adam ke dalam siksa api neraka.kata Isam didalam hati..”Huf…”tarik nafas Isma

“Sampai kapan aku harus begini..?haruskah aku begini?lalu..kenapa aku lagi yang tersakiti?”tanya Isma di dalam hati“Cuit..cuit…”kicauan burung“tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“Jletzzzzz”gertak rel kereta api.“Wuzzzhhh”gemuruh sebuahpesawat.”Tak,tak,tak,tak”gertak kaki seseorang.”Ayah….”panggil Raihan bahagia.hari ini Ayahku pulang dari singapurakatanya..di sana jauh beda dengan Jakarta.Di sana sangatlahnyaman terasa.Entah senyaman apa.kata Rihan di dalamhati”Hari ini Ibu kenapa ya?”tanya raihan di dalam hati.Entahkenapa..Ibuku tiba-tiba saja menangis,sedangkan Ayahku

tertidur lelap di kamarnya itu.Yang aku lihat..Ibukumengambil stelpon gangam Ayahku yang tertidur itu.Entah apa

Page 60: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

yang terjadi..ku juga turut pusing memikirkan hal itu”Cuit..cuit..”

“Cinta bukanlah hal yang perlu kau pertahankan”cinta itu perlu kau jaga bila kamu terus beratahan kamu

tidak akan tahu..kenapaku harus bertahan?

Bagian 3

Janji cintamu AKANKEADABADIAN

Page 61: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Pagi haripun datang,cahayanya menyapu segala ruanganterutama… kelas kesayanganku itu.Dan bangku orang tersayangpagi ini pagi yang indah.Yah itu menurutku”Isma mana??”tanya Raihan terheran di ruang kelas”Tleenggg”bunyi bel masuk“Hari ini Isma gak datang ke sekolah”.kata sesorang siswi.”Yangbenar..lagi-lagi dia kenapa?”tanya Siska.”Katanya sih..dia udahpindah sekolah”jawab perempuan tersebut.”Serius loh?”tanyaSiska lagi.Perempuan tersebut lansung memukul pundak Ismadan berkata “Sabar ya Sis” Siska kemudian menundukkankepalanya dan berkata”Yah…Isma”kata Siska sedih

Raihan hanya pergi keluar kelas seakan-akan dirinya tahu…di mana Isma berada.Dirinya bersegera pergi ke perpustakaanFadillah terlihat memandangi dirinya yang membaca bukuseorang diri.Fadillah kemudian datang menghampirinya,danduduk di sampingnya.Raihan tetap saja tidak mempedulikankeberadaanya.”Isma hari ini kenapa? sepertinya dia gak kesekolah..salah apa lagi?”tanya Fadillah”Entahlah..mungkin..dia lelah”balas Raihan tersenyum”Iya.. mungkin”jawab Isma sambil tersenyum”Orang-orang berpendapat kalau Isma sekarang sedang perginamun.. menurutku..perempuan itu dan aku tahu..isma punya

Page 62: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

masalah lagi denganku.Aku tahu..di pasti sedang di rumah”fikirRaihan sedih”Tak,tak,tak”gertak kaki RaihanSebagai permohonan maaf…aku..aku membeli kado dan sebuahbunga untuknya..hanya untuknya“Cuit..cuit..cuit…”kicauan burung“Krik…krik..krik”suara jangkrik“tak,tak,tak”gertak kaki RaihanSore itu..sore yang indah,awan tampak berkeemasan.Mentaribegitu berkilaunya..cantik..seperti primadona“Ini untukmu Isma”bisik raihan sambil menyimpan sebuahbarang di depan pintu rumahnya.Aku harap..kau akan datang

“Tak,tak,tak”Raihanpun melanjutkan perjalannya

Silih waktu berganti..mentaripun menenggelamkan diri..darisore ke malam..aku terhenti di tengah jalan..waktu itu,aku barupulang dari sholat Isya berjamaah.Seperti biasa.Setelahpulang..aku bergegas pergi ke warung”Tleeeet”pesan masuk”“Klik!”pesan tersebutpun di bukanyaTiba-tiba saja..matanya memerah mengeluarkan sepercik airmata.”Hah….”aku sendiri tidak menyangka..Sms ini datang dariIsma”Raihan maaf ya..hari ini aku dan keluarga sedangberpindah ke jogja..aku harap..kamu bisa bahagia di sana..

Page 63: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

walau kamu ada tanpaku”pesan Isma

”Hah….hah…hahh..”tangis Raihan

Apakah benar..Isma sudah pergi?hatiku terasa sepi disini…”Bisik Rihan sedih.Raihan melemas..namun.. dirinya jugaamsih berjalan..berjalan..dan terus berjalan.Nafas sesak yangmengumpul di hidung dan mulutnya itu…sekarang semakinlama semakin menjadi-jadi.Matanya yang memerah..melahi-rkan segumpalan air mata yang jatuh berterik-terik.di tengah-tengah waktu dan hati yang kian menyempit.Raihan hanya bisamenangis di dalam rindu dan rasa sakit…Raihan masih bisamenahan diri..namun kemudian,dirinya kembali terbaring danmenjatuhkan air matanya kembali“Tleeeet”bunyi bel masuk“Tak,tak,tak”Raihan berjalan dengan lembatnya menuju kebangku tempat di mana dia duduk selalu”Assalamu alaikum.Selamat pagi”sambut Raihan ke Bu susantilembut.Bu Susanti juga mengerti perasaan Raihan kini.BuSusanti kemudian menepuk pundak Raihan dengan lembut lalubergegas keluar kelas.Raihan hanya tidak menyangka

bagaimana bisa aku menjadi seperti ini?!”Lalu..tahu apaBu Susanti tentang hal itu?”tanya Raihan di dalam hati.Waktukini seakan-akan bergerak dengan mencurigakan.Membuat tipudaya untuk menyakitiku.Aku hanya bisa duduk dengan lemas di

Page 64: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

atas kursi tanpa memandang sekeliling.terus fokus pada pelaja-ran Dan juga..(sambil memandang bangku Isma) memikirkanseseorang yang hilang dengan tak terkira”Tleeennnggg”bel keluar main tidak biasanya aku sepertiini.mataku berdetak-detak menahan kesedihan hati yangmendalam.”Tak,tak,tak”gertak kaki Raihan keluar kelas”Raihan…”panggil Fadillah“Hewwm…”tarik nafas RaihanRaihan hanya terdiam.”gimana Isma?di bakal datang gak?”tanya Fadillah sedih.Hati Raihan semakin sakit mendengarnyaRaihan menjadi tidak peduli dan kembali melangkah”Tak,tak”gertak kaki Raihan“Raihan..soal nomor Isma”kata Fadillah sedih”Raihan semakin sedih mendengarnya”Hem…kenapa”Jawab Raihan sedih”nomor itu..aku yang ngasih..maaf”Balas Fadillah menyesalRaihan hanya terdiam mendengarnyaRaihan lebih memilih keluar kelas dan kemudian berhenti”Plak,tak,tak,tak”gertakan kaki Raihan“Andai kamu..gak ngasih nomor itu..aku gak bakalan..”kataRaihan gugup.”Hah…”tarik nafas Raihan“Aku gak bakalan tersakiti…seperti,sekarang ini”kata Raihanmenangis ”Hem…” tarik nafas Raihan.Fadillah turut sedihmatanya memerah secara perlahan..Fadillahpun mendesah

Page 65: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

dalam tangisnya “Hah…..”tarik nafas Fadillah“Tak,tak,tak”gertak kaki Siska“Kenapa Ran?”tanya Siska ke RaihanNamun Raihan hanya terdiam.Siska memandang Fadillah yangsedang menyendiri di ruang kelas.”Fad…”panggil Siska sedih“Tolong…biar ku sendiri di sini..rasanya sakit Sis”kata Fadillahmenangis perih”Memang kenapa…?”tanya Siska lembut”gakgua jelasin juga kamu sudah tahu”kata Fadillah menahan sakit“Tapi..Fad..”kata Siska sedih.Fadillah hanya bisa menuddukankepalanya dan berkata”Siska!!ku mohon..pergilah”kata Fadillahsedih.”hah….”tangis Fadillah.Dengan gerakan yang begitulambatnya..Siska bersegera pergi menjauh dari kelasnya“tak,tak,tak”Gertak kaki Raihan“Hem…”tarik nafas Raihangak seperti biasanya…aku terus memandang perpus sepertimemandang mentari.Rasanya panas akan cahayanya.Yang akulihat..hanyalah tawa seseorang,senyum seseorang.Tangisanseseorang-Isma…rasa cintaku padanya..hanya..hanya akanmenjadi debu yang kehilangan arah.Aku terdiam hanya untukmenatap perpustakaan..di sana terdengar heningan suara..yangsulit aku lupakan

“hahahaha”tawa IsmaWajahnya…entah kenapa,hati ini spontan mengingatnya. Jujuraku rasa..inilah cinta

Page 66: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Hah…”tarik nafas RaihanBayang-bayang ini hanya memebuatku tersakiti.Tapi entahkenapa..aku selalu mengingatnya kembali”Ada apa?”Tanya Isma” ”Tidak..aku hanya terheran,kamupintar ya..aku mau menunjukkanmu soal yang sulit akupahami”jawab Raihan.Aku..aku cukup tidak mengerti..yangterdengar hanya suara ini…Kalau memang kamu suka sama aku..kalau begitu udah,janganmenangis lagi…”kata Raihan sambil menghapus air matanya itu”iya..aku gak nangis lagi..”jawab Isma sedih(Renung Raihan akan masa lalu…)

Bagiku yang terindah hanyalah tawanya saja..senyumnyasaja entahlah,ini bukanlah hal yang harus gua rawat…aku harushilangin semuanya..tapi..tetap..”tak”gertak kaki Raihan yangmulai berjalan dan terus berjalan“Hahaha”tawa Isma“Hem….”tarik nafas RaihanYang terdengar hanya itu..itu..dan itu.Aku tahu..mungkin nasibsudah menentukan..“Tleeeeeng”bunyi bel pulangIni adalah hukuman untukku,aku telah menzalimi diriku sendiriaku telah banyak menyakitinya.Dan sampai sekarang..kamiberdua..masih juga tersakiti.Itu semua adalah kesalahan…Yang harusku tutup dengan kebaikan.Itulah mengapa..akumemutuskan..untuk mencari…dan menikahinya.bisik Raihan

Page 67: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

sedih.Raihan kini menyandarkan kepalanya di atas meja belaja-rnya itu.Dan kemudian,dirinyapun menangis kembali..”Hakh….”tangis Raihan”Hah…”tarik nafas Raihan.Isma..tolong ..ku mohon tolong.. kumohon tunggulah aku…”teriak Raihan di dalam hati sedih“wush…..”hembusan angin malamMalam itu..aku tertidur dengan sebuah HP di tanganku.Lantun-an telpon tergetar di HPku itu.tapi..aku sudah tertidur pulas..jelas diriku tak menjawabnya.Pagi haripun tiba..menyapu teik-terik kehidupan bayang-bayang yang kian menghitam.Pada saatitu..Mentari begitu bersinar.Pohon-pohonpun menari-nari“Cuit..cuit..cuit”kicauan burung“Pluuushhh”suara hujan“Tik,ti,tik”rintikan airWaktu itu..cuaca sedang tidak baik.Aku merasakan hal yangsama..seolah-olah hatiku di genang hujan yang menyepat dansekain menyepat..menenggelamkan rasa…yang sudah lamatertanamkan”tleeeeeng”bunyi bel masukAku masuk ke kelas dalam keadaan yang biasa-biasasaja.tersandung lemas..dan juga lemah.Akan tetapi..aku tetapfokus dalam pelajaran.Di saat waktu istirahat itu tibaPerempuan itu..kembali megangguku..tapi ini tidak seperti yangaku bayangkan“Raihan…”panggil fadillah

Page 68: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Ada apa?”tanya Raihan kesal“Raihan….ku mohon dengarkan aku”kata Fadillah sedih“Baiklah…”jawab Raihan legasRaihan kemudian menundukkan kepalanya .”Aku ingin bertanyasesuatu…kenapa…Kenapa setiap orang yang kau tinggalkan ituselalu kau lupakan?”tanya Fadillah.”Jaga mulutmu”jawabRaihan kesal“Aku akan menjaga mulut..jika kamu sendiri..menajaga perasaanmu”jawab Fadillah sedih.Raihan kemudianmembalikkan badanya ke hadapan Fadillah yang sedangmenatap jendela itu“Apa maksudmu?”balas Raihan.“Apa kamu lupa dengan pacarmu?”tanya fadillahRaihan hanya terdiam,dirinya terheran dengan pertanyaanFadillah yang aneh itu.”Pacar..?apa?Raihan punya pacar?” fikirRaihan heran.Mereka terdiam sejenak.Mata Fadillah kemudianmemerah.Perlahan..dirinya mentaap langit yang bersinardengan indahnya.”Di satu sisi..kamu lupa.Akan tetapi..di sisiyang lain..kamu tidak lupa dengan seseorang itu”kata fadillahsedih.Raihan semakin terheran dengan pernyataan Fadillah itu“Siapa?”tanya Fadillah sedih”Apa kamu sudah lupa dengan fadillah?janjimu untuksetia..memang tidak berarti,kesetiaan hanyalah sebuah alasanbagi semua orang.Untuk membuat orang tersebut dekatdengan kita”kata fadillah menangis“Hem….”tarik nafas Fadillah

Page 69: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan kemudian terkaget mendengar perkataannya”Fadillah….?apa dia Fadillah?jadi.. waktu itu..Isma?”fikir raihankaget.”Aku tahu.. di hatimu cuma ada Isma seorangDan yang lainnyapun kau tinggalkan dan tidak lama..Ismapunjuga kau lupakan”jawab Fadillah merintih“Apa benar..dia fadillah?wajahnya…dia..memang persis..Persis seperti dirinya yang dulu..”fikir Raihan lembut”Hewm…” tarik nafas Raihan”Hiks….hah”tarik nafas FadillahWaktu itu…“Raihan…”pangggil Fadillah di bawah pohon“Nama kamu Raihankan?”tanya Fadillah bahagia“Oh iya,namaku Raihan”balas Raihan senyum“Aku jatuh cinta padamu”kata Fadillah gugupRaihan saat itu masih kecil,tepatnya mereka masih berumur 11tahun..Raihanpun belum tahu arti cinta itu.Hatinya sulit tukmerasakan cinta

”Kamu bilang apa tadi?jatuh..”kata Raihan kaget.”Ya..akujatuh cinta padamu”balas Fadillah tersenyum“Aku..aku…”kataRaihan gugup.”Aku gak bisa ngulangin perkataanku tadi. Akuudah gak sanggup lagi”balas Fadillah gugup Detak jantungFadillah menyepat saat itu.Sedangkan Raihan sendiri tidakbereaksi.”Sudah sangat lama..wajar kalau dirimu lupa akan halitu.Yang aku paling ingat saat kau genggam tanganku erat-eratdi taman.Waktu itu..”kata fadillah sedih.Raihan hanya bisa

Page 70: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

terdiam menghembuskan nafasnya yang memanas itu”Maaf..aku,tidak bermaksud meluapkanmu,aku hanya inginmenghapus kepedihan yang aku alami”kata Raihan sedih“Jika cintamu cinta sejati…segala kepedihan harus kamutangani”jawab fadillah sedih.Fadillah kemudian mengelus-heluskaca jendela kelasnya itu.Terlihat rintikan air mata mulai terjat-uh di bajunya.rasa sakit mengenangi sekujur jiwanya kini

(masa lalupun di ungkapkannya)

“Raihan..kamu janji ya..kamu bakal temenin aku sampai besarnanti”jawab Fadillah”Iya..SMA nanti kamu sekolah di mana?tanya Raihan waktu kecil dulu

Fadillah kemudian melompat dari kursi taman yangpanjang yang duduknya itu”Tidak apa-apa,pokoknya.Kalau kita ketemu lagi..kamu harusjanji..kamu kagak lupain aku oke?” tanya Fadillah bahagiaRaihan kemudian termenung sejenak di bawah pohon yangrindang di taman itu.”Raihan..ayo dong.. yang semangat.Oke?”ajak Fadillah bahagia.raihan hanya tersenyummelihatnya ”Tapi..kamu harus janji..kamu bakalan cinta samaaku”jawab Raihan.”Oke..gak apa-apa”jawab Fadillahbahagia.Raihan tersenyum lebar melihat fadillah tertawa“Salam kelingking…” ajak Fadillah senangnya”Oke..”Raihanpun menerima ajakannya itu.Pada saat

Page 71: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

itu..suasana menjadi begitu tenang..lagi sejuk Mentari seakan-akan sedang tersenyum saat itu

”Maaf.. aku ingar akan hal itu..sekarang..aku sudah tidakmencintaimu”kata Raihan memalingkan wajah.Hati fadillahbegitu sakit saat mendengarnya

”Jadi begitu ya…”jawab Fadillah sedih

Dirinya tidak meyangka Raihan akan menjawabnya denganseperti itu.”Plak…”Fadillah lansung memeluk Raihan daribelakang.”Raihan..ku mohon..aku mohon..aku mohon..”kata Fadillah sambil memeluk Raihan era-erat.”Aku mohon…jangan kamu pergi dariku..tetaplah di sisiku..akh-ak-aku..akusuka ma kamu Rai..aku suka ma kamu..”kata Fadillah sambilmenangis”Hah….”tangis fadillah“Aku cinta ma kamu…”kata Fadillah lembutNamun Raihan terus menahan tangisnya dengan santainyaRaihan berkata“Fadillah…lepaskanlah pelukanmu.Kita bukanmuhrim”.Lalu setelah itu..Fadillahpun melepaskan pelukannyaitu.Raihan kemudian beranjak keluar kelas

“Tak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan

Page 72: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Wusssshhh”kipasan jendela kelasnya“Hiks….hah…hah…”tangis Fadillah

Aku tahu hati Fadillah pasti akan sangat tersakiti,..aku serasaikut merasakannya.Akan tetapi.. bukan maksudku untukmenyakitinya..aku hanya ingin..Rasa sakit ini tidak terulangkembali .Mulai sekarang..aku kan berhati-hati terhadapcinta”fikir Raihan di dalam hati

”Fadillah..maafkan aku”desah Raihan merintih

Tidak seperti biasanya…aku dulu menghabiskan waktuku diperpustakaan sekolah.sekarang malah ke kantor bersama BuSusanti.”Pacaran hanya akan menyakitkan..itulah yang Ibutahu..terlebih lagi,Isma bukanlah anak yang biasa saja diaadalah anak yang baik.Bahkan..Ibu juga tidak menyangka kalaudi bisa membuat hal yang seperti ini” kata Bu Susanti lembut

Secara perlahan Raihan kembali menghembuskannafasnya yang kian memanas.Menundukkan kepalanya seakan-akan dirinya telah kehilangan harapan”Ibu..jujur..diriku..”kata Raihan gugup

Bu Susantipun terkaget dengan perkataan Raihan tadi”Aku..diriku..diriku tidak mampu untuk berpikir,yang teringathanyalah senyumnya…hanya tawanya”.kata Raihan sedihHatinya sakit seperti tertembak api.Dirinyapun mensandarkan

Page 73: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

kepalanya yang sedang beroleskan air mata di atas mejagurunya itu.Bu Susanti mengerti perasaan Raihan kini.Dirinyajuga pernah merasakan cintaBahkan dirinya juga pernah diceraikan oleh seorang lelaki.Danmengambil anaknya pergi…”Hem…”.Tarik nafas Bu Susanti”Raihan..kamu pastitahu tentang cerita penceraian Ibu…rasanya juga menyakitkan..akan tetapi..Ibu mengerti danmemahami artian cinta itu…maaf saja,akuilah yang selama inikamu lakukan itu semuanya salah”kata Bu Susanti sedih.Raihanhanya terdiam lemas.Menyandarkan diri di dataran meja yangbegitu membasah.”Hah..hahkh….hah..”tangis Raihan.”Akusendiri tidak menyangka akan menjadi seperti ini…tapi sejakkejadian itu.Aku tahu akan satu hal.Janganlah pernah berjanjisetia..karena itu hanya akan menyakitimu di suatu saat nanti..“Tak,tak,tak”gertak kkai Raihan ke kelas“Hem…”tarik nafas Raihan“Tereeek”gemersik suara bangkuSaat ini Fadillah terlihat tidak memperhatikanku.Mata dankepalanya berpaling dariku.Itulah yang aku lihat pada saat ituFadillah terlihat sangat tersakiti.Matanya memerah saat

memandangku.Namun Fadillah mencoba menundukkankepala-nya.Diriku bisa merasakan apa yang dia rasakan.Matakuterus memandang entah kemana.Semakin lama pandanganmata ini semakin tidak menentu.Itulah yang aku rasa.Hinggah

Page 74: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

kembali.. waktu kembali menjulurkan perhitungannya terutamadi sore ini.Mentari seakan-akan datang untuk men-gintipnasibku hari iniRasa sedih menggenangiku saat kutatap jalur rumah IsmaEntahlah..aku hanya teringat perempuan itu.Semakinlama.Rasa ini semakin menjadi-jadi.

“Tak,tak,tak”gertak kaki Raihan

aku datang ke rumahku tanpa ucapan salam.Bibirku seakan-akan tidak dapat lagi berbicara.Bibirkun menjadi pagar rasatangisku kini.”Hem..”tarik nafas Raihan.Banyak hal yang sulitaku pahami..aku kini hanya bertanya..bagaimana bisa semua-nya berubah menjadi seperti ini?.Aku masih sulit menerima

kepergian Isma hari ini.Aku hanya menunggu rasa sakit iniberakhir..hinggah waktu malampun tiba.”Tleeet”sebuah pesanmasuk.Diriku terbangun dari tidurku yang berlapiskan air mataku bukalah pesan itu.Pesan tersebut terus terlantunkan di

pikiranku…entah saat belajar,berjalan pergi menuju keperpustakaan aku bahkan tidak mengerti..sebegitukah pesantersebut untukku.Pesan tersebut dari Isma katanya

“Raihan..aku senang berada di jogja.tapi juga tidak senangkehilanganmu.Malam ini rasa tangis menggenangiku..aku harapkamu mengeri perasaanku.Apa kamu juga sama?di Jogja dingin

Page 75: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

terlebih lagi di sata malam hari.Di sana kamu kedinginan gak?aku harap kita bisa kmebali bertemu di sini…salam untukRaihan”Diriku mennagis di saat ku baca pesannya itu”Tliiiiinnnnng”bunyi bel masuk”Pagi yang indah..aku mulai bersekolah hari ini,sekolah di sinitidak mudah.Banyak saingan yang harus kamu hadapi.kayaknyaaku cocok tinggal di sini”pesan Isma“Tak,tak,tak”gertak kaki Rihan“Treeeeeek”gemersik mejaRaihan kini duduk di bangkunya itu.Dirinya sangat sulit untukberpikir,dirinya hanya mengingat Isma seorang,entah itu cukupdi pikirannya atau sampai ke hatinya

“Tliiiiiinnnnng”waktu keluar main tiba

Raihan kembali menginta lanjutan Pesan Isma itu”Aku ingatwaktu di sekolah dulu… kita berdua sangat suka ke perpusta-kaan.Aku takut hari ini aku akan ke perpustaakn seorang diri”Raihan merasa sangat sedih saat mengingat pesan itu kembali

”Tak”gemertak buku yang jatuh

Di letakkannya sebuah buku dia atas meja di mana Dia biasanyaduduk.Dirinya mentap ke samping.Di mana isma biasa beradabersama senyum dan tawanya.”hahahaha”tawa Isma

Page 76: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Cuit..cuit..cuit…”kicauan burung“tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“wussshhhh”hembusan anging yang sejuk“Isma..sore ini indah,aku kesepian saat berjalan dari rumahkuitu.Mentari terlihat berkeemasan hari ini.setiap hari aku hanyamelihat dirimu melangkah ke depan.Bahkan melangkah di sisikusore itu.namun sekarang tidak lagi..aku kesepian tanpamu”balas pesan Raihan sedih

Hape yang di gengamnya itu kemudian terjatuh di atas tanahyang kering.Dirinyapun kembali mengingat di saat Ismamenggengam tangannya itu.Namun sekarang..hanya tawanyasajalah yang tersisa.Begitu menyakitkan rasanya. Begitulahkehidupan kita di saat setan-setan telah melanda.Rasa sakit kitaakan muncul bertepatan saat munculnya penyesalan kita itu

Waktu maghrib dan isyapun terlewatkan.Kali ini kaulansung beranjak ke rumah.Diriku bersholat tahajud selepasdiriku tertidur.Air mata menggenangiku di dalam sujudkuBanyak harapan yang terkipaskan di dalam diriku.Ku ungkapkanharapanku itu di dalam doaku itu.Terutama.. doaku atas cintayang Allah beri

”Ya Allah.. berikanlah aku keberkahan di dalam cintaku..segalakezaliman yang aku perbuat semoga mampu aku tutupi dengankebaikan tiada kekuatan selain darimu saja.Jagalah aku dariperbuatan yang mungkar..dan tolonglah,masukkanlah aku ke

Page 77: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

golongan orang-orang yang beriman”Doaku saat itu.Segalakezaliman yang aku perbuat semoga mampu aku tutupi dengankebaikan merupakan keinginankuUntuk bertemu dengan Isma dan menikahinya.Aku yakin danpercaya..suatu saat nanti..pasti bisa namun..di saat diriku mulaiberjalan.Aku melihat Ibuku menangis sambil mengengamsebuah telepon ganggam.Sedangkan Ayahku tertidur disamping Ibuku itu.Aku hanya berharap..mudah-mudahan itubukanlah teleponku”cuit..cuit…cuit..”kicauan burung“tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“Sleseehtss..”tirai-tiraipun di buka

Esok haripun tiba…

Pagi yang indah,tapi tidak seindah dari apa yang aku apa pikir-kan.Diriku tersandung lemas.Itulah kenyataan yang aku rasaAyah dan Ibuku kini betengkar tanpa memerhatikan keadaansang anak.Hal itu pasti akan sangat menyakitkan.Hal itulah yangaku terima.Tanpa pamit-pamit aku lansung pergi ke sekolah

keadaanku sangat tidak menyenangkan saat itu.Di tamanaku hanya terdiam seorang diri.Menjongkok sedih di bawahpohon pepohonan.Tangisanku itu..di dengar oleh fadillah yangmulai khawatir denganku

Page 78: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Sudahlah..jangan di pikirkan lagi.. aku siap mendengarcurhatanmu”kata Fadillah di sampingku

Diriku hanya bisa terbelenggu mendengarnya.Diriku merasasenang setelah mengetahui masih ada sosok seseorang yangakan peduli padaku.”Semua terjadi dengan sangat menyakit-kan.. entah kenapa hal ini bisa terjadi..mungkin semua karenakezaliman yang telah kuperbuat..”curhat Raihan ke Fadillah

Mata Fadillah memerah setelah dirinya mengetahui…apa yang tengah ku alami.”Ini semua salahku…ini salahku..maaafkan aku..aku sudah menyakitimu,maafkanlah aku..akusudah banyak berbuat salah terhadapmu..maaafkan aku…” kataRaihan sambil menangis”Hah..akh..hah..”tangis Raihan”Aku turut sedih saat Raihan berada di dekatku,spontan Raihantidur di atas pangkuanku.Setelah kami menangis dengan begitulama.. Raihan tertidur degan nyenyak.Bel masukpun mulaiterdengar”Huf….”tarik nafas FadillahRasanya tidak nyaman bila diriku membangunkan Raihan Yangterrtidur lelap itu.dan akhirnya,aku meninggalkanya sejenakdan memnaggil Bu Susanti untuk mengatasinya”Tlinnnnng” bel pulangBunyi bel seakan-akan mengakatku menuju ke kamar sangIbunda.Secara diam-diam,diriku menyelinap masuk ke sana dan

Page 79: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

mencari telepon ganggamku yang kuduga hilang di pakaianyatanpa sengaja..aku membuka lemari Ibuku.Terlihat sebuahpintu daspor lemari tersebut ada yang terkunciAkupun menjebolnya.entah kenapa aku terpikirkan akan halitu,mungkin karena aku sudah tidak sabar ingin membacapesan seseorang-Isma.Namun sebuah daspor yang aku dugaberisikan sebuah hape.Tiada lain hanya sebuah foto seoranganak dan seorang Ibu”Apa ini aku…?”tanyaku di dalam hati.“bagaimana bisa Ibu secantik ini sewaktu dulu.Mata hinggahhidungnya tidak mirip dengan Ibuku yang sekarang ini”kataRaihan heran

Kalau memang dia bukan Ibuku..lalu siapa?aku begitubahagia di pangkuannya.Diriku yang berumur 1 tahun manabisa begitu senang di dekatnya bahkan diriku tidakmengenal..siapa dia sebenarnya”Tak,tak” gertakan kaki seseorangDiriku menjadi berkeringat mendengarnya”Treeeek”suara dorongan pintuAku mencoba untuk bersembunyi,namun semuanaya sudahterlambat.foto tersebut aku sembunnyikan di bawah dirikuyang sedang duduk“Eh,Raihan..ada apa?”taya Ibu Raihan“Begini bu..aku mencari HPku yang hilang”jawab Raihan“oh..itu..itu…Ibu yang pinjam”kata Ibu

Page 80: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Ini..”Kata Ibu Raihan sambil mengembalikan HPnya itu.Raihankemudian dengan perlahan mengambil HPnya itu.sebuah fotoyang ada di bawahnya kini masih tersimpanDi tutupi oleh dirinya sendiri.Raihan tidak bergerak daritempatnya.”Raihan kok diem?buruan keluar…”sahut Ibunyaitu.”Tapi Bu..Ibu tidak membaca pesannyakan?”tanyaRaihan.Ibunya kemudian tersenyum dan menariknafas ”Hem…”tarik nafas Ibu”Soal itu Ibu sudah tahu…”jawab Ibunya tersenyumRaihan kini menjadi bingung.Mungkin sudah saatnya Raihanuntuk bertanya“Tak,tak,tak”gertak gerak Raihan“Ibu..aku mau nanya sesuatu”kata Raihan“Hem…apa itu Nak?”tanya Ibunya tersenyum“Raihan mau tahu..siapa orang ini”kata Raihan sambil menun-juki wanita yang ada di foto tersebut”Itu..dari mana kau dapatkan itu?”tanya IbunyaRaihan kemudian menjadi takut dan memalingkanpandangannya”Itu…itu..aku mendapatkannya di daspor yangterkunci itu.Aku kira HPku Ibu tawan di dalam sana.Tapi..tidaktahunya..yang aku dapatkan hanya foto ini”kata Raihan gugupIbunya itu kemudian tersenyum dan menariknafasnya ”Huf….”lalu kemudian berkata”Baiklah..Ibu pikir..sudah saatnyalah untukmumengatahuinya”jawab ibunya itu

Page 81: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihanpun kemudianmenyimak cerita yang di ceritakan sangIbu sore itu”cuit..cuit..cuit..”kicauan burung”Istri kedua Ayahmu kehilangan anaknya.dan memberikannyakepada Ayah.Tapi karena kelalaian Ayahmu nyatanya kamuberakhir menjadi anakku bukan anaknya.dan satu ciri yangpaling nampak darimu.Di lehermu terdapat sebuah tai lalatyang tidak begitu besar.Aku tidak tahu soal Ibumu itu…tapiyang jelas,Dia adalah seorang guru.Sedangkan anak ibu yangmasih kecil.Hilang di rumah sakit.itulah yang terjadi..kata sangIbu menceritakan kembali hal yang sudah terjadi”Jadi begitu yah…”kata Raihan sambil menundukkankepalanya ”Huf….”tarik nafas Raihan“Maafkan Ibu baru kali ini Ibu memeberitahumu.PertengkaranIbu dan Ayah pagi tadi..itu bukan apa-apa.Lagi-lagi Ayahmusudah tergila-gila dengan seorang wanita di singapura”jawabIbunya merintih.Mata Raihan kemudian memerahmendengarnya“Hah……”tarik nafas Raihan“Hem….”tarik nafas sang Ibu“Hakh…hakh…Ibu…Ibu,,”tangis Raihan“Maafkan Ibu ya Nak…”kata Sang Ibu lembut.Raihan kemudianmemeluk Ibunya itu erat-erat.Dan menangis di pangkuannyadan satu hal lagi yang Raihan tahu…Ibu- Ibu tadi adalah seorangguru…

Page 82: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Bu..apa nama orang itu Susanti?”tanya Raihan lembutIbunyapun berpkir sejenak dan berkata”Kayaknya begitu”jawab sang IbuRaihan kemudian berpikir sejenak,pikirnya Bahwa Bu Susantimemang benar-benar adalah Ibunya.Persoalan tentanganaknya yang di bawa ambil oleh suaminya itu.Tidak salah lagikalau itu adalah Ayahnya.Raihan berniat akan membawa fotoitu dan memperlihatkan hal tersebut pada Bu SusantiRaihan ingin Bu Susanti tahu dan tidak sedih lagi akan hal ituPagi haripun tiba..pagi itu begitu cerah.Cahaya menyapuseluruh ruangan yang ada.Apa yang tidak terlihat kini tampakbersinar seolah-olah corakan warna muncul pada diri merekasekejap“Cuit..cuit..cuit…”kicauan burung“tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“Tleeeengggg”bunyi bel masukRaihan keliru bila setahu dirinya tidak mampu menungungka-pkan yang sebenarnya.Kini Fadillah terlihat sudah tidak sedihlagi.Bu Susanti memberitahukan apa isi hati Raihan yangsebenarnya.Raihan tidak ingin Fadillah di telanjangi dan di sakitiolehnya.Fadillah mengerti akan hal itu.Tapi..hinggah sekarang…setiap waktu keluar main tiba.Fadillah kembali menatap langitdi jendela kelasnya itu”Fadillah..”panggil Raihan

Fadillah kemudian berbalik

Page 83: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Ah,iya..ada apa?”jawab FadillahRaihan kemudian terdiam di sampingnya.Menarik nafas danmenatap langit yang bersinar dengan indahya”Hem…”tarik nafas Raihan“Setiap keluar main,kamu cuma menatap langit.Ada apa?”tanyaRaihan heran.Fadillah kemudian tersenyum.Fadillah tahuRaihan masih memiliki rasa cinta di hatinya.Itulah kenapaRaihan perhatian padanya

”Kamu tahu..di langit ada saja mimpi yang kita pendam.Akutidak tahu jelas dengan langit..yang aku tahu langit ituindah..banyak orang percaya..ada kehidupan di atassana.Mereka punya harapan.AKu juga sama”kata Fadillahdengan mata yang menyipit.Raihan terheranmendengarnya ”Maksud kamu?”tanya RaihanFadillah kemudian menundukkan kepalanya dan menarik nafas“Hem…ternyata kamu gak ngerti”kata Fadillah sedihlalu kemudian Fadillah menghelus-helus kaca jendela tersebutdan berkata

”Aku punya harapan yang sulitku jelaskan…gimana rasanya bilaharapan itu telah punah?aku gak mungkin nyimpan harapan itudi hati ini..aku hanya bermimpi..mungkin awan akan mengertimata inilah yang berkata.Perih rasanya,makanya aku buangharapan itu setinggi mungkin.Harapanku telah pergi..tapi tidakpergi dari dunia ini..”

Page 84: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan mengerti apa maksud dari perkataanya itu Raihanpunmengejamkan matanyaDan kemudian Raihanpun berkata “Kalau harapanmu udahpergi…apa dia bakal kembali lagi?tanya Raihan sedih.MataFadillah kemudian memerah dan berkata “Gak..dia gak bakalankembali,sebab…dia udah pamit “kata Fadillah meneteskan airmata.fadillah kemudian mengapuskan seterik air matanyaitu.”Hah….maaaf”kata Fadillah sedih.”Fad..bukan maksudku…untuk ninggalin kamu fad..tapi..”kata Raihan sedih“udah gak pa-pa..aku ngerti kok,ketika kita udah jatuh cintasama seseorang..hati ini akan berkata lain.dan ngelupain..apayang terjadi”kata Fadillah sambil memalingkan wajah.Raihanhanya bergerimis.hidungnyapun tidak sanggup menahan rasasakit. Raihan mulai menggetarkan bibirnya.Dirinya teringatakan masa lalu mereka.Pada waktu itu..mentari bersinardengan terasngnya..menyilaukan segala apa yang ada.Awanberjalan dengan lambat.”Fadillah…pagi…hari ini indah ya”Sambut Raihan.Fadillah hanya tersenyum melihatnya.”Iya…”waktu itu adalah perpisahan kelas mereka.Saat itulah Fdaillahmenangis sedih.”Fad…kamu janji kita bakal bersama”kataRaihan sedih.”Iya..kita kan berasama,percaya aja..aku jugayakin kok”jawab Fadillah tersenyum.”Yang benar…”kata RaihanFadillah mulai merasa sedih.Saat itu Fadillah sangat bersifatdewasa,sedangkan aku hanya terlihat seperti anak-anak dengan

Page 85: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

hasrat yang kedewasaan.

”Cuit..cuit..cuit…”kicaun burung.”Sedih rasanya kalauku kehilanganmu…rasanya nikmat saat disampingmu..aku senang bisa ngerasain cinta,tapi sakit kalaukamu pergi”kata Raihan sedih.Fadillah juga jadi ikut sedihmelihat Raihan yang mulai menangis.”Udah..jangan takut,kitapasti ketemu lagi kok..selama kita yakin..kuta pasti bisa”kataFadillah bahagia.Riahan hanya tersenyum melihatnya bahagia“Kamu..yang semangat ya!”kata Fadillah sambil menghelus-helus pundak Raihan.Raihan kemudian menangis di samping-nya.Raihan yakin kalau mereka pasti akan di pertemukankembali.Raihan kemudian berhenti menangis.Mata fadillahkemudian memerah.”Kalau kita udah ketemu..aku pengen..

banget ada di sampingmu,terus di sismu seperti kita dulu”kataRaihan sedih.”Udah..jangan nangis lagi,harapan dan mimpi itupasti jadi kenyataan”“Itu kata siapa?”tanya Raihan heran“Itu kata mamaku”kata Fadillah tersenyum“bagus banget..pangkuanmu hanget..jadi kepengen tidur”kataRaihan bahagia.”Hahaha,biasa aja”jawab Fadillah

Kemudian Raihan tertidur lelap.Sama seperti sesaat dibawah pohon sewaktu mereka kecil dulu.Itulah kenapa Fadillahtidak membangunkannya,rasanya Dia ingin kembali mengenanghal-hal indah bersama.Tapi entah kenapa..mereka harus

Page 86: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

merasakan sakit yang tidak terhinggah“Tak,tak,tak”gertak kaki Rihan”“Cuit…cuit..cuit…”kicauan burung“Saat aku di pangkuanmu…”kata raihan sesak“Kenapa..untuk apa kau ingat?bukannya kamu udah gak lagicinta ma aku?”tanya Fadillah menangis.Raihan serasa inginkembali berjalan di dekatnya.Tapi dirinya mencoba menahandiri dari kezaliman yang dia perbuat.Inilah jadinya bilapengawasan dan dakwah kita tidak perkuat..bahkan banyakdari kalangan remaja yang terjerumus kedalamnya-Pacaran”Hah…..”tangis Raihan“bukan maksudku…akh aku…”kata Raihan sesak“Iya..aku ngerti.Kita bukan muhrim..tapi…yang dikatakan Ismawaktu itu..sama denganku..kita gak bakalan bisa..gak bakalanbisa ngedustain cinta”kata Fadillah sedihnya

Raihan kini hanya bisa terkaget mendengarnya..Raihan kinimerasa sangat bersalah.Raihan mengerti rasa sakit Fadillah saatini.Begitu pula saat Isma jatuh dan menangis terseduh.Hatimerka teras gelap di terjang angin dan badai yang kesepian“Isma cinta banget ma kamu..aku sebagai sahabatnya udah dilupakannya.Kamu cinta ama Isma..sampai pacar sendiri kamusakitin..kamu tahu gak…?!hati ini tuh…”kata Fadillah sesakFadillah tidak sanggup melanjutkan perkataanya itu.Air matajatuh berterik-terik.Pandangan matanya menjadi kabur.Dirinyahanya bisa melihat sakit dan kepedihan.Hatinya terasa punah

Page 87: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

badanya lemas dan membuatnya terjatuh”Plak”Fadillahpun jatuh ke lantai.Dalam keadaanmenjongkok.sambil merintih Fadillahpun berkata”Aku..aku..pengen kamu ngerti gimana perasaan aku sekarangRai..aku pengen kamu tahu..hatikutuh..sakit banget tahugak?”kata Fadillah menangis.Raihan kemudian memaling-kanwajahnya dengan mata yang memerah hidungnya terusbergerimis.dengan nafasnya yang sesak Raihan berkata”Akungerti..aku juga sakit.Hatiku..”kata Raihan sesak namun Fadillahkini masih juga menangis terseduhmendengarnya ”Hakh…hatiku serasa gak tahan di sini”kataRaihan merintih Fadillahpun mulai kembali berdiri dan bangkituntuk mengata-kan sesuatu.Tangannya mengengam erattangannya yang lain“Tak,tak,tak,tak”gertak kaki Fadillah”Rai..akh…hah…”kata Fadillah sesak“Hiks,Hah…Hiks”tangis FadillahRaihan kemudian memandang Fadillah dengan mata yangmemerah.Spontan lagi-lagi dirinya memeluk Fadillah erat-eratdan berkata”Maafkan aku..bila kamu cinta sama aku.. berjan-jilah untuk bersedia menjadi pendampingku”kata Raihan sedih

Fadillah hanya terkaget mendengarnya.Raihanpunmelepaskan pelukkanya namun Fadillahpun terus menjatuhkanair matanya ”Udah..jangan nangis lagi”kata Raihan sambilmenghapus air matanya itu.Fadillah terus memandang mata

Page 88: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan.Semuanya tampak mirip dengan dirinya yang berumur11 tahun.Waktu itu.. Raihan mengambilkannya sebuah mawardan membawakan sebuah kado untuknya”Tidak lama lagi..kita bakalan berpisah,ini.. ada sebuah kadountukmu.ini”kata Raihan sambil memberikan Fadillah sesuatuFadilah tidak sanggup menerima semua itu.Dirinya menangisterseduh.Raihan mengangkat lengannya yang lemas itu

”Sudah..jangan malu ambil aja..”sahut Raihan

Fadillah semakin sedih jantungnya berdetak kencang,Fadillahtidak sanggup menahan itu semua.Raihan kemudian meng-hapuskan air matanya itu dan berkata”Udah..jangan nangislagi..perpisahan itu udah biasa terjadi”kata Raihan tersenyumFadillah kembali memandangi Raihan yang sudah tumbuh besaritu.Raihan kemudian beranjak pergi keluar kelas .Raihan berge-gas pergi menuju ke kantor menemui Bu Susanti

dirinya mengengam erat foto yang di bawanya itu.KakiRaihan sedikit demi sedikit mendekati Guru kesayangannya itu“Tak,tak,tak,plak”gertak kaki Raihan”Bisa membagi waktunya Bu??”tanya Raihan“iya,boleh”jawab Bu Susanti tersenyumAwalnya..mereka bercakap biasa,membicarakan soal cintaRaihan dengan suka hati curhat untuknya.Sesampai Bususantipun berkata

Page 89: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Bila terlanjur sakit..sulit untuk kembali,bila telanjurjauh…percuma kau panggil,semua peluang ada batas-nya,jangan mencoba untuk meraih yang lebih.Itulah takdir”“Jika ini memang takdir..bukan berarti aku harus mengalahbegitu saja,Bukankah begitu?”tanya Raihan.”ya..kamu benar,disaat Ibu di ceraikan.Ibu sudah tahu..ini takdir.Bodohnya,Ibukemudian menyerah dan kehilangan seorang anak”kata BuSusanti lemas.Raihan kemudian menahan air matanya lalukemudian Diapun memalingkan wajahnya lalu berkata”Anak ibuhilang bukan berarti Ibu kehilangan harapan”kata Raihan sedih

Bu Susanti hanya terdiam dan meneteskan airmata.Mereak terdiam sejenak.Sesampai Raihan mengambilfoto yang di bawanya dan berkata”ini..foto anda Bu”kataRaihan sedih.“Dan..aku rasa Ibu tahu..soal bintik hitamini”Sambil menunjukkan tompel di lehernya itu.Bu Susantimenjadi kaget dan menangis melihatnya.Dirinya tidakmenyangka…ternyata Raihan adalah anaknya dan di adalahAhmad yang biasa Dia sebut-sebut sewaktu masih muda dulu“Raihan..tenyata kamu...”kata Bu Susanti sedih“Iya..bu..aku Ahmad Bu.. .Ahmad.. anak Ibu..”kata Raihan sesak“Akh…hah….Raihan..”tangis sang IbuSejak saat itu..rencananya besok aku akan tinggal bersama BuSusanti,Ibu kandungku.Dan sepulang sekolah..aku harus menje-laskan semuanya pada Ibuku atas apa yang terjadi.Dan pamituntuk pergi dari rumahku yang dulu ke rumah yang baru.Pasti

Page 90: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

akan sangat sulit..Terlebih lagi..Ibu hnaya punya aku seorangdan Ayah mulai selingkuh dengan wanita lain di Singapura“Tak,tak,tak,Plak”gertak kaki Raihan“Cuit..cuit..cuit..”kicauan burung“Wussshhhh”gemuruh angin pagiWaktu itu..aku sudah sampai di depan Rumah.Terlihat seseora-ng berlari dari tangga dengan begitu cepatnya.Itu Ayah…

”Mas..tunggu mas!!”panggil Ibuku

Terlihat sebuah kertas di genggamnya dan di geletakkan di ataslantai dengan begitu saja.Ayahku pergi meninggalkan Mamayang menangis seorang diri di teras Rumah.Ku ambillah kertastersebut.Aku cukup kaget melihatnya”Surat cerai?!!”sahut Raihan tidak menyangka”Ayah keterlaluan…dulu Bu Susanti.. sekarang Mama.Jangansampai aku juga ikut di terlantarkan”bisik Raihan kesal

Raihanpun berlari mengejar Ayahnya itu dan berteriak

”Ayah!!Ayah!!”teraik Raihan berlari

Ayahnya kemudian berhenti melangkah sedangkan Raihanberlari di belakangnya”Plak!!”tamparan sang Ayah.”JagalahIbumu”kata Ayah Raihan yang kemudian pergi dengan sebuahmobil.Raihan kaget mendengarnya.Raihan tersandung lemas

Page 91: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

dan kemudian terjatuh.”Apa…?!kenapa nasibku menajdiseburuk ini…?”bisik Raihan di dalam hati.Perih hati menengge-lami hati Ibunya kini..perih arsanya..perih..Bu susanti turut sedih mendengarnya.Bahkan Raihan sangatterpukul akan hal itu,terlebih lagi sesaat membaca pesan Ismadi HPnya.”Aku turut berduka mendengar Ibu dan Ayahmucerai..aku turut sedih mendengarnya..hatimu pasti akan sangatsakit..sabar ya Rai.love Isma”pesan Isma malam itu membuatRaihan menjadi pusing akan masalah yang di terimanya.Dirinyaserasa ingin mati dan duduk lemas dengan tidak berdaya

2 minggu kemudian…pesan kedua Isma

”Aku senang mendengar kamu sudah baikan.Terima kasihbalasannya.Dan…aku juga turut senang kamu udah jadiperingkat pertama di sekolah.Aku rindu denganmu..akukepengen kuliah satu jurusan deganmu.Salam Isma”

Meski sudah baikan..namun dirinya masih saja merenungkandiri.Meski tidak sanggup bertahan atas bencana yang menimpaTapi Raihan sudah melakukan yag terbaik.Hubungannyadengan Fadillah juga sudah Dia perbaiki.Kini mereka sudahkelas 3,Raihan kini sudah terlihat beda dari sebelumnya.Dirinyayang dulunya bodoh sekarang menjadi anak yang paling pandaidi kelasnya.Seakan-akan Dia bukanlah Raihan yang di kenalioleh kawan-kawanya dulu.Begitu pintar dirinya kini

Page 92: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Cuit..cuit…cuit..”kicauan burung“tak,tak,tak”gertak kaki seseorang.“Raihan!!”panggil FadillahRaihan kemudian berbalik dengan senyumnya”Ada apa?”tanya Raihan tersenyum”Hari ini kamu punya waktu gak?aku sama Siska pengen belajarbareng.Mau ikut?”ajak Fadillah senang”Kapan?”tanya Raihan tersenyumFadillah kemudian memandang ke sekelilngnya dan Diapunmenjawab”Besok“.”Hem..oke deh,Insya Allah gua sama Ihambakal dateng”jawab Raihan tersenyum.”janji ya…”sahut Fadillahbahagia.”Iya..janji”jawab Raihan sambil menghelus-heluskepala Fadillah..Fadillahpun berlari menuju ke Siska danmemberitahukan hal itu“Tleeeeng”bunyi bel pulang“Tak,tak,tak,plak”gertak kai Raihan“Krik…krik..krik..”suara jangkrik.Sore itu sangat berkeemasan

Hari ini Raihan pulang kemalaman.”Hem..belajar bersamaya..Ibu ijinin tidak ya…”Fikir Raihan cemas.Raihan jugaterpikirkan akan sesuatu”Sampai kini..aku belum ngeberitahumama kalau aku udah nemuin Ibuku yang sebenarnya. Renca-nanya.. mau tinggal sama Bu Susanti.Eh,malah sampai sekaranggak pindah-pindah…Riahan hanya bisa mengambil nafasseakan-akan dirinya snagat kelealahan hari ini.”Huf…Keadaan

Ibu gimana ya…cerai,hal itu…pasti bakal nyakitin”kata Raihan

Page 93: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

kahwatir.Raiahnpun tiba di dsepan pintu,seperti biasa di salasebelum masuk.Namun tidak ada yang menyahut.”Mah.. hariini kita makan apaan mah?”tanya Raihan kerasLalu kemudian seseorang datang mengetuk pintu ”Aduh..mamadari mana aja sih?”keluh Raihan di dalam hati.Raihan bersegerauntuk turun ke bawah.dengan baju sekolahnya itu.Raihanmembuka pintu dan ternyata yang mengetuk bukan mamanya

“Tok Ucup kenapa?tumben kemari”kata Raihan heran

Tok Ucup hanya terdiam dengan raut mata yang ketakutanRaihan kemudian semakin terheran dengan tingkah laku AtokUcup tentanggya itu.Raihan terus menatap Atok Ucup denganwajah yang kebingungan”Atok Ucup ada apaan sih?kok gugupgitu?ada apa..??”tanya Raihan.Atok Ucuppni mendesah sesaatmendengar pertanyaan Raihan”Eh…”kata Atok Ucup gugup“Kenapa toh…?ayo..jangan takut”kata Raihan“Begini..Ibunya lagi gak ada di rumah”kata Atok Ucup kembaligugup.”Oh..terus ke mana?”tanya Raihan sambil bersandar didepan pintu.Atok ucup kemudian menundukkan kepalanyadengan wajah yang ketakutan.Bibirnya terasa bergetar.Raihankemudian memegang pundak Atok Ucup dan mengambil nafaslalu kemudian berkata”Hem..sudah,sekarang fokus terus bilangaja kenapa,jangan takut..ada Raihan di sini”kata Raihan terse-

Page 94: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

nyum.”Justru karena itu…Atok jadi gak bisa”jawab Atok Ucupberkeringat.Atok Ucup kini semakin ragu untuk mengatakanyang sebenarnya…Atok Ucup tahu Raihanlah yang tersakitiAtok Ucup hanya tersenyum dan kemudian berbalik”Eh”sahut Raihan heran”Mau kemana Tok?”tanya Raihan sambil menarik Atoknyaitu.”Mau taudziyah”jawab Atok Ucup.Kini Atok Ucup menjadisemakin bingung.Rasanya dia ingin berlari dari Raihan.AtokUcup kenapa sih…?buruan jawab.Atok Ucup kemudianmemberikannya sebuah undangan dan kemudian bergegaspergi dari rumah Raihan.”Taudziyah…”kata Rihan mulai takut

Dan ternyata apa yang di sangka-sangakanya itu ternyatabenar.”Mama…mama?!”kata Raihan sedih”Tak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan lari“Hah..akh…Mama!!!..hah…”tangais Raihan“Hah….”tarik nafas RaihanAku tidak menyangka..akan seperti ini jadinya.Mamaku wafatdalam keadaan janda.Andai aku tahu dari awal..pasti tidak akanbegini jadinya.Sedih rasanya melihatnya tiada.Aku hanya tdakbisa melupakan momen yang dia berikan padaku.Dia telahmembagi hidupnya untukku.Rasanya sulit untuk melupakansemuanya.Saat kecil dia memanjakanku…di saat mulai remaja

dia mengajariku sesuatu..meski aku tidak begitu berubahdan senang keapadanya.tapi..aku harus tahu..keberadaanyalahyang membuatku sayang padanya.Kini aku hanya bisa menangis

Page 95: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

terseduh.Aku hanya bisa mengikhlaskan atas kepergiannya daridunia ini.Itu saja,tidak ada yang lain..Ibuku mati membeku diatas kasurnya bersama kain kafan yang menyelimutinya ituMungkin tidak ada yang tahu betapa sakitnya hatiku saat ituHanya Atok Ucuplah yang selalumenghiburku.Namun..sekarangku tidak memiliki siapa-siapa lagi.Semuanya menjauh dariku…“Akh…hah…ekkhek..akh..”tangis Raihan“wush…..”gemuruh angin malam“Hah…”tarik nafas RaihanTidak seperti biasanya.Aku pulang dengan panggilan sorak yangmembangkitkan semangat.Ialah teriakan Ibuku.Kini tidak lagiterdengarkan olehku.Aku hanya bisa melangkahkan kaki..itusaja.Dan berpikir…bagaimana bisa hal ini terjadi?.Dan aku tidakmenerima kalau itulah takdir.”Huf…”hembusan nafas Raihan

Raihan kemudian mengunci pintu rumahnya pertandadia tidak akan kembali ke tempat itu.Hari ini..aku berencanauntuk memberitahukannya ke Bu Susanti.Kini pikirku..BuSusanti juga tahu,apa yang telah menimpaku.Memang iya..diatahu,tapi hari ini aku tidak menyangka..lagi-lagi Bu Susanti tidakdatang ke sekolah.Aku hanya bisa termenung dia atas bangkubelajarku.Menatap langit yang indah itu

Sosok Fadillah kembali menghampiriku.Dia kelihatansangat perhatian terhadapku bukan berarti aku ingin bersama-nya akan tetapi aku hanya senang hinggah sekarang.masih adaseseorang yang mencurahkan perhatiannya kepadaku.Mungkin

Page 96: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

memang benar lagi-lagi aku jatuh cinta kepadanya.”Sabar yaRai…”kata Fadillah lembut sambil menghelus-helus pundak-nya.Meski begitu.. Raihan tidak begitu kuatKuat untuk menahan segala penderitaanya itu.Dan Raihan kiniakan lari dari dunia ini“Raihan..Raihan….”kata Fadillah kaget“Kenapa?baut apa kamu ngelakuinnya?”tanya Fadillah sedih“Rai..aku gak mau kehilanganmu”desah Fadilah sedihnyaFadillah begitu sedih setelah membaca pesan Siska di HPnyayang berisi”Fad..Raihan pengen bunuh diri..aku ama yang laingak bisa ngebujuk.Kta tuh takut kalau sampe Raihan lompatdari gedung sekolahnya kita”Sebuah pesan yang terusterlantunkan di pikiran Fadillah

”Rai!!”teriak Fadillah cemas

Raihan hanya terdiam menatap seisi sekolah dengan mata yangmemerahnya itu”Ada apa Dil….?gue gak punya siapa-siapalagi…bahkan semua yang gue cintai semuanya pergi”kataRaihan sedih.Fadillah hanya menggelengakn kepalanya danberkata”Enggak Rai…masih ada aku,masih ada Siska..teman-teman yang lain juga cinta sama kamu Rai…”kata Fadillah sedih

Raihan hanya bisa membiarkan air matanya meneteskanlangkahnya sedikit demi sedikit.”Rai..jujur,aku uga gak maukehilangan kamu Rai…”kata Fadillah merintih“mungkin kalau

Page 97: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

kamu gak cinta ama aku,its okaylah Rai.. tetapi..kalu akugak liat kamu lagi..rasanya tuh bakalan sakit Rai sakit bangettahu gak?”kata Fadillah menangisRaihanpun kemudain menundukkan pandangannya denganmata yang menyipit.Raihan tidak bisa membayangkan kalaudirinya mati sampai di sini”Hem…kamu benar Dil,tapi apajadinya coba? Orang ang kita cintai,hilang dan membekasRaihan kemudian terdiam enahan tangisnya yang semakinmemarah.Menenggelamkan rasa cinta di dalam dirinya

“Rasanya sakit tau gak?”kata Raihan merintih

” Rasa sakit itu milik semua orang Rai..bukan cuma aku,aku jugatersakiti..kita semua sama,kita juga kehilangan Rai…”keluhFadillah sedih.Raihan berpikir sejenak,dirinya hanya bisamentapa langit yang bersinar dengan terangnya itu.”Hem..Dil,kamu pernah bilang..kalau langit tempat kita menyimpanharapan.Kalau aku mati sampai di sini…aku berharap aku bisabertemu Ibuku di atas sana”kata Raihan sedih

Fadillah kemudian mendekati Raihan dengangertak kaki yang melamban sambil berkata“Raihan..janganbilang begitu,kamu masih cinta Ismakan…? kalau kamu matisampai sini.Gimana perasaan Isma natinya Rai?”tanya Fadillahcemas.Raih hanya terdiam lalu dirinyaoun berkata”Kamu

benar..tapi..aku gak kuat lagi..semuanya terasa berat tahu

Page 98: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

gak?”kata Raihan melemah.“Lagi pula..di sini kiat punyaharapan..kalau emang kamu mau berubah..kamu”Fadillahbelum selesai berbicara Raihan sudah berkata”Ya..kamua benar Dil,Aku ini Raihan..aku adalah penghunisurga.Bukan neraka.Makasih ya Dil..aku janji bakal ngerubahdiri”kata Raihan tersenyum.Kini Fadillah telah membawaRaihan kembali bersama dengan yang lain guru-gurunyapunikut menyambut kedatangannya.”Alhamdulillah..akhirnyaberhasil”kata para guru lembut

”Raihan!tetap semangat!yang kuat ya..”sorak para murid yangmenyambutnya itu

Lalu Siskapun datang ke belakang Fadillah yang malu di lihatoleh teman-temannya berdiri bersama Raihan”Dil,kamungapain aja?kok bisa sih?”tanya Siska penasaran.Fadillahsemakin malu mendengar pertanyaan siska yang tidak sopanitu.Siska hanya tersenyum manis setelahnya”Ah..itu..entah deh”kata Fadillah gugup“Yang jujur dong dil,atau jangan-jangan…ehm”kata Siska

tersenyum.Fadillah bersegera menjauh dari Raihan.TapiRaihanmenarik lengannya selepas dia berlari.Fadillah menjadigugup.jantungnyapun berdetak kencang.Fadillah kemudian

berkeringat.Lagi-lagi getaran cinta menyertai merekaberdua.Apa inikah yang di rasakan Raihan?entalah tapi

Page 99: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

sepertinya begitu.Fikir Fadillah gugup“Cuit..cuit…cuit…”kicauna burung“tak,tak,tak,tak,plak”gertak kaki Raihan“Huf….”tarik nafas Raihan.Aku pikir aku akan kembali keRumah,Ternyata tidak.Sekarang aku tahu…Setelah Ibu matioverdosis obat setelah menggugurkan bayinya sekarang akujadi tahu…Ayah lebih suka meninggalkan seorang istri pada saatdirinya hamil.Dan aku lumayan terkaget setelah mengetahuibahwa diriku harus tinggal bersama Fadillah.Aku cukup heran..aku tidak menyangka kalau dirinya adalah keponokan si BuSusanti.”Huf…”tarik nafas Raihan.Jantungku berdetak cepat

Ternyata dia sepupuku kalua sampai dia melamarku…sulitbagiku untuk menolaknya keanapa?ku pikir sudah jelas kenapa”Cuit..cuit…cuit….”kicauan burung“tak,tak,tak,tak.Plak”gertak kaki Fadillah“Raihan…”panggil Fadillah lembutRaihan kemudian berhenti berjalan.dirinya kemudian berbalikdan bertanya”Ada apa Dil?”tanya Raihan”Raihan…jantungku berdetak kencang,kamu gimana?”tanyaFadillah lembut.Raihan hanya terdiam mendengarnya.Fadillahkemudian mengelengkan kepalanya dan kembali berjalan

Raihan lumayan gugup pada saat itu.Tapi setidaknya merekasudah cukup dewasa.Audah saatnya bagi mereka untuk tidakmemerhatikan akan masa lalu.Raihan senang bisa kembali ke

Page 100: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

orang yang dicintainya.Raihan bahagia bisa kembali merasakancinta.Tapi tidak begitu bahagia setelah mengetahui…dirinyalagi-lagi tergila-gila dengan sepupunya FadillahTapi Raihan kini sudah berbeda dengan Raihan yang kesebelu-mnya.Raihan kini telah menjadi orang yang pahamakaan agamaketeguhan iman telah membuat dirinya bertahan..dari bencanacinta yang melanda.Hingah..pada suatu saat di malam hari

”Tleeeet”pesan masuk

“Klik”,di bukanya pesan tersebut.Lantunan pesan terusterdengarkan di setiap langkah Raihan”Raihan apa kabar?di siniaku baik-baik saja.Cuaca di jogja luamyan menyenagkan.DiJakarta gimana?baik-baik ajakan?di sini lumayan dingin.Segaroh iya..katanya nilaimu tinggi-tinggi..aku turut senang..akuharap suatu saat kita bisa bertemu kembali.Besok ujiannasional..bersemangatlah.Salam Isma”“tak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“Hem….”tarik nafas RaihanBesok ujian nasional…tapi rasanya aneh.Kali ini aku tidak lagimemikirkan Isma.Tapi rasa cinta masih juga terlantukanRasanya sulit untuk memilih di antara Isma dan Fadillah kautidak tahu…siapa yang lebih pantas untukku.Hinggah akuterpikirkan akan sesuatu..rasanya sulit untuk mengejar Isma..tapi aku tidak begitu cinta pada Fadillah..andai Isma berada di

Page 101: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

sampingku…lulus SMA pastiku sudah menikahinya..hinggah kiniaku hanya berpegang pada satu janji..cukup satu janji..sebuahpesan beberapa tahun yang lalu…”Aku menuggumu”Isma..Aku menggumu…ku mohon maafkan aku….Aku menyerahdan berputus asa dalam mengejarmu.Suatu saat..di mana Ujiannasional telah usai.Aku berncana lanjut di universitas tervaforitdi Jakarta.Hinggah ku data datang di manapun dirimu beradaaku percaya..aku pasti bisa…Nilai terendahku 85…kira-kira siapayang menolak?..entahlah..aku tidak begitu pintar,kerjakeraskulah yang meningkat“Huf….”tarik nafas“tak,tak,tak,tak”gertak kaki RaihanLagi-lagi aku dan Fadillah kuliah di tempat yang sama,di kelasyang sama.sampai saat itu aku mulai berpikir kita akan terusbersama..sesampai besar nanti kita akan terus bersama

“Klik!”tekanan tombol

Semua hal it di ceritakan kepada Isma lewat pesannya.Ismacukup kaget mendengar semuanya.Andai Raihan tahu aku telahkembali di Jakarta…pasti tidak akan begini jadinya.Akan tetapi…aku sudah berjanji kepada Fadillah untuk tidak memberitahuka-nnya.Aku juga tidak mengerti..untuk apa Dia melakukan itu?Aku..aku pusing memikirkan hal itu..andai ku tahu Fadillah danRaihan kuliah di satu universitas.Pasti tidak akan begini

Page 102: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

jadinya.Aku menyesal telah ninggalin Raihan seorang diri.Akucinta padanya..dan aku tidak mau…kalau Fadillah harusmenikahinya.Aku..aku…aku pusingAku tidak dapat memilih antara Raihan dan Fadillah…Akumecintainya..Dan drinya hanya perlu menunggu Hinggah waktutelah mempertemukan kita”Apakah salah bila akumemberitahu Raihan sekarang?.Bisik Isma di dalam hatiIsma kemudian mengingat kembali pesan Fadillah beberapabulan yang lalu”Isma…kuliah di mana..jangan sampai kamu ketemu RaihanSoalnya kalau dah ketemu kamu.Rasa cintanya sama kamubakal hilang dalam sekejap.Dan akhirnya kamu juga di sakitinSalam sahabat Fadillah”pesan Fadillah

Aku juga tidak begitu tahu..emang bener Raihan sepertiitu??.Tanya Isma di dalam hati.Fadillah hanya menebak dantakut akan sesuatu yang mungkin akan menimpa Isma.Dan jugatidak mau..kalau Isma akan menikah dengan Raihan.Karenacuma ada Isma di hati Raihan.Sedangkan Isma tidak tahu…akanrasa cinta yang di miliki Raihan akan dirinya“wussshhh”gemuruh angain yang sejuk“cuit…cuit…cuit….”kicauan burung“Jika bukan karena Fadillah,aku pasti udah pindah ke jogja,akukini masih menunggu sesampai waktu mempertemukan kita.Ibujuga tidak mengizinkanku ke jogja.Sebab..akulah anaknya yangsatu-satunya masih ada untuknya dan cinta juga padanya”bisik

Page 103: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan di dalam hati.Raihan hanya bisa menunggu sesampaiwaktu membiarkannya pergi ke jogja menjemput seseorangyang amat di cintainya-Isma

Page 104: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Kau sakit karena cinta”tersiksa karena cinta,menangis karena cinta

semuanya tidak masalah..karena pengorbanan adalah arti daricinta yang sesungguhnya

Bagian 4

Beban cintamu padaku

Page 105: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Hinggah esok haripun tiba….“Tak,tak,tak,tak,plak”gertak kaki Riahan“hah..hah…”tarik nafas Raihan lelahRaihan berlari menuju ke krelasnya dengan lari yang begitukencangnya.Jam masuk sudah tiba.Mau tidak mau Raihan harusdatang tepat waktu.”Plak!”gertak kaki Raihan berhentiRaihan datang tepat waktu,Dia mulai merasa legah setelah sangdosennya itu mempersilahkan dirinya duduk di bangkunya“makasih pak”sahut Raihan tersenyum.Di belakang terlihatFadillah yang menatapnya dari kejauhan.Akan tetapi tatapanFadillah berubah menjadi tatapan yang kian menajam.Setelahdi lihatnya Raiahn menatap seseorang yang berjilbab dan jugacantik wajahnya.Selain itu…dirinya tidak kalah pandai denganRaihan.Betul-betul tipe yang idealis untuk Raihan“Hanifah…”panggil pak dosen”Hadir pak”teriak perempuan tersebut“Raihan…”.Raihan hanya terdiam menudukkan kepalanya

sambil tersenyum-senyum tidak jelas”Raihan…?!” panggil pak dosen”Ah..hadir pak”jawab Raihan“Huf…gara-gara perempuan itu..”bisik Raihan kesal“Hem….”tarik nafas Hanifah“tak,tak,tak,tak”gertakan kaki“Aku mau ke toilet dulu ya pak!”sahut Fadillah kerasnya

Page 106: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Tak,tak,tak,tak”gertak kaki FadillahFadillah begitu sedih melihat perilaku Raihan yang samasewaktu jatuh cinta pada Isma.Sikap dan tatapannyapun jugasama.Fadillah terasa begitu tersakiti.Dirinya menangis terseduhdi tempat itu-Toilet

”Tak,tak,tak,tak”gertak kaki RaihanWaktu keluar mainpun tiba.”Hem…”tarik nafas Raihan.Hanifah..nama yang bagus,Dia mengingatkanku akan Isma sewaktu duludi saat istirahat Dia paling suka ke perpus.Kata-katanya jugalumayan lembut dan tegas.Begitu sempurna,tidak terlihatseorang lelakipun yang berani menyentuhnya.Terlebih lagi..Diaadalah sainganku di kelas.Entah benar atau salah.Apakah iniberarti…aku sudah jatuh cinta padanya?.Bisik Raihan di dalam

hati.Isma tidak lagi mengirimkanku sebuah pesan.Saat kuhubungi..Teleponnya tidak dia angkat-angkat entah apa yangtelah terjadi..Aku tahu Dia tahu akan hal ini…akan tetapi…apa..apakah…apakah hal ini ada kaitannya dengan si Fadillah?entahlah….bisik Raihan heran

Dugaan Raihan pada saat itu tidaklah salahmemang benarFadillah telah memberitahukan hal itu kepada Isma.Dengansebuah pesan yang berisikan”Isma..ku harap kamu tidakberputus asa mendengarnya..akan tetapi,dugaanku selama inibenar,Raihan telah jatuh cinta pada Hanifah seorang perempu-an berjilbab yang idelalis dan ngeluapin kamu di ingatannya”

Page 107: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Padahal,hinggah kini rasa cinta Raihan ke Isma masih tersimpansedimikian dalamnya“wushhhhh”gemutuh angin yang cepat“Raihan,saat istirahat kamu pengen ke mana?”tanya Fadillah“Udah gak penting,kepo”kata Raihan“Hahaha,Kepo apanya sih?”kata Fadillah tertawa“Breeem…”gemuruh mobil yang melaju kencang”Pip!!pip!pip!”sorak kemacetan lalu lintasRaihan kini kembali berangkat kuliah.Waktu kedatangannyasulit di percaya,lebih cepat dari yang lainnya.Kata hati ini tidak

bisa aku dustai.Mungkinkah inikah cinta?Aku cukup tidakmenyangka..aku dan Hanifah satu kelompok di dalam sebuahtugas kuliah.Pasti akan sulit menjaga hati ini tetap aman.Tapiitulah yang terjadi.Fadillah terus mengintip,Fadillah menatapi

kami mengerjakan tugasku bersama.Lumayan menyenan-gkan rasa bila harus menangkap serangga di rumputan-rumputan begitu luasnya

“Hahahaha”tawa mereka

Aku cukup senang bisa kembali merasakan kebersamaan.Waktuitu pula aku merasa bersalah akan sesuatu.Plak!.Diriku danHanifah mencoba menangkapi serangga yang sama.Hal itumembuat tangan kami saling bersentuhan.Dalam jarak yangbegitu dekatnya bahkan sangatlah dekat

Page 108: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Mata kami saling bertemu hidung kami hampir sajabersentuhan.Entah kenapa jatung ini tiba-tiba berdetak denagnkencangnya“Maafkan saya..aku gak bermaksud..”kata Raihan gugup“hem….”tarik nafas FadillahMata Fadillah memerah melihatnya,Sedangkan Hanifah lansungberlari meninggalkanku bersama yang lainnya.Memang benar..tampaknya saat itu kami berdua jauh dari yang lainnya.Saat itupula aku sadar…”Betapa cintanya diriku padanya…aku sampaimengikti langkahnya sampai ke tempat ini.Aku bahkan tidakmau mengingat kejadian itu lagi“Maaf….”perkataan yang terlantukan di pikiranku“Siapa dia…?”tanya diriku sesaat“Ada apa cinta…?diriku….”bisik Raihan di malam hari“Hah…..akh…hah…”tagisnya

Jantung Raihan berdetak hinggah malam itu.Sebuahrasa cinta yang begitu kuatnya.Membuatku menangis terseduhBegitu juga dengan Fadillah.Semua aku lihat lewat sebuahcelah menuju ke kamarnya itu.Akupun mendengarnya“Isma..andai kamu ngeliat kajadian itu..rasanya tuh..pastibakalan nyakitin kamu.tahu gak?Raihan sekarang sudahberbeda dari yang dulu.Dia bukan lagi Raihan yang kamu tungu-tunggu”kata Fadillah ke Isma.Lewat HandPhone yang di gengaga-mnya itu.Raihan mendengar semuanya.Raihan cukup lelahmelihat perilaku Fadillah yang memarah itu

Page 109: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Hinggah esok haripun tiba….”Tak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“Cuit…cuit..Cuit…”kicauan burungRaihan dan Fadillah kini duduk di teras rumahnya.Memakaisepatu dengan membawa tas,petanda siap untuk berangkatkuliah.“Tadi malam,kamu bilang apa ke Isma?”tanya Raihantiba-tiba.Fadilah hanya terdiam mendengarnya.dia terlihatsangat fokus dengan sepatunya.”Dil..cepatan jawab”sahutRaihan.”Iya?”tanya Fadillah kembali.”Hari ini bakalan banyak

tugas,yang semangat ya!!”teriak Raihan tersenyum.”Ah..iyakakak juga ya!”kata Fadillah kembali.Aku cukup heran denganFadillah buat apa coba di ngelakuian semua itu?aku juga gakbisa tinggal diam.Aku tahu rasa cintanya kepadaku begitubesarnya akan tetapi…aku gak ingin Isma menjauh dan lumpuhkarenaku.Aku gak bakalan sanggup ngelakuinnya

“tak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan ke perpustakaan

Waktu istirahatpun tiba.Sudah saatnya Raihan untuk memintamaaf kepadanya-Hanifah.Dia betul-betul tidak sengaja telahberbuat demikian”Plak!”gertak kaki Raihan.”Hanifah!” panggilRaihan namun Hanifah hanya terdiammendengarnya ”Hanifah!ini peting Hanifah!”panggil Raihanmeminta”Hanifah!!”teriak Raihan kesal

Page 110: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Hanifahpun berbalik.Raihan mendekat.Spontan Hanifah tiba-tiba saja membalikkan dri sesaat Raihan sudah di dekatnyadirinya menjadi gugup namun Raihan mengerti akan hal itu“Hanifah..kamu di panggil Dosen Mustafah di kelas”kata Raihangugup.Hanifah kemudian mulai kembali berjalan

”Tunggu!”sahut Raihan memohon

Hanifahpun berhenti sejenak.”Soal yang kemarin..maaf aku gaksengaja”kata Raihan gugup.Hanifah kini menjadi panic menden-garnya.Tidak seharusnya mereka membicarakan hal itu “Sudahjangan di ingat lagi”kata Hanifah yang masih juga memalingkandiri.”Tunggu,sebagai permohonan maaf”kata Raihan sambilmemberikannya sesuatu.Hanifah tidak peduli dan berkata“Allahtidak suka akan sifat yang berlebih-lebihan”

Kemudain Hanifah kembali berjalan keluar Perpustakaan“Tak,tak,tak,tak”gertak kaki Hanifah“Hem….”tarik nafas RaihanWaktu itu..aku lupa siapa dia sebenarnya,Aku juga bingungsejak kapanku terpikirkan akan hal ini?bukankah seharusnyaaku tidak perlu berepot-berepot membelikannya kado ini?!.aku harap dia mengerti perasaan cinta ini.Perlu bagiku untukmenjaga jarak dengannya.Kami adalah dua orang terpandaiyang saling bersaing di kelas.Danpada suatu saat tugaskelompok kembali di kenakan.Kali ini begitu menyimpang

Page 111: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Kami akan datang menanam jagung di sebuah tempat yang luasmemang cukup meyulitkan kuliah ini…inilah tugas-tugas maha-siswa di bidang pertanian.Cukup menjekelngkan.Lagi-lagi..Aku dan Hanifah akan bekerja di satu kelompok yang samatidak ada maksud apa-apa.Akan tetapi..meski begitu..sesuatubisa saja terjadi.Lagipula..aku hanyalah seorang teman,Yangsudah seharusnya bersikap baik terhadapnya.Hanifah berjalandengan lamban menuju lahan yang kumuh dan berdebu itu

Hanbifah terlihat sangat serius dalam tugasnya,dirinya terusmemandang ke arah yang tidak jelasnya.Entahlah..aku cukupheran mengapa aku harus memerhatikannya.Anak yang pintar..itu menurutku,Hanigah memang begitu pintar dalam banyak

hal,mulai dari mencari teman..bahkan di kuasa dengan ilmubotani yang satu ini.Menurutku..dia juga cantik memanglahcantik.Hah…sampai kapan akukan begini…“Hanifah… kok pintar banget sih?”tanya seorang gadis“Iya..bener,katanya sih,dia baru belajar.Sama seperti kita-kitaini,kemauan kita aja yang berbeda”jawab seorang lelaki sambilmenanam jagung.Jejak kaki Raihan mulai menghampiri mereka

semua.”Kalian ngomongin siapa?”tanya Raihan sambilmenepuk bahunya.”Nggak..bukan kamu kok”jawab lelaki tadi“ich,geer banget sih”bisik gadis tadi sambil memandang RaihanRaihanpun menjauh dari mereka semua.Raihan tidak sukadengan sikap mereka itu.Raihan ingin di hormati sama denganyang lain.Keadaan Raihan cukup menghiraukan

Page 112: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Tanpa di sadarinya,Hainfah datang secara tiba-tiba,dari arahbelakang membungkuk dan kembali mengoreskan tintanya ituke dataran kertas di dalam buku.Sambil menjongkok Hanifahbergerimis akan sesuatu.Raihan datang dari belakangnya dan

berkata.”Gimana observasinya?udah betul gak?”tanyaRaihan sambil menunduklan kepalanya.Semakin lama Hanifahsemakin tersendak akan kedatangannya.Dirinya tak sanggupbila harus berdekatan dengan Raihan.Tubuhnya terasamemanas sehinggah dirinya beranjak menggerkan kakinyasedikit demi sedikit.Memalingkan wajah yang mulai memerahitu.Detak jantungnya semakin menyepat

”Perasaan ini semakin membuatku panik,diriku gemetarmerasakannya hatiku tidak sanggup lagi untuk bersembunyi.Jatidiri ini..soal perasaan ini..apakah di sudah tahu? pffft…bodoh-nya”bisik Hanifah di dalam hati.Raihan tidak dapat berbuatbanyak hatinya ikut bergetar saat di dekatnya.Raihan kemudianmenarik nafasnya dan mencoba untuk menahan kobaran cintadi hatinya yang kian membara.Awalnya mewreka hanya duduk

berdampingan menanam sebuah jagung yang berbeda,akantetapi tiba-tiba saja tangan Raihan terlontarkan ke sampingtanah dengan keadaan lelah.Begitu juga dengan Hanifah tanganmereka bersentuhan secara tidak terkira.Hanifah menatapmata Raihan sekejap dan kemudian menundukkan kepalanyakembali.Raihanpun menjadi gugup akan hal itu

Page 113: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Ah..hem,maafkan aku”kata Raihan lembut“Gak..aku yang salah..maaf”kata Hanifah lembutRaihan cukup keget mendengar perkataan Hanifah barusanRaihan tidak menyangka..hatinya bahkan semakin mendesahjantungnyapun berdetak cepat.Seolah-olah mereka kegerahantidak dapat berpindah tempat karena panasnya”Hem….”tarik nafas Raihan“Cuit..cuit…cuit…”kicauan burung“Wush……”gemuruh angin yang sejukAku jadi ingat,aku juga pernah menanam jagung,sudah begtulama…waktu itu…aku dan adik sepupuku,..fadillah.Kata Raihansambil menundukkan kepalanya.Dan kemudian Raihanpunmenatap langit yang bersinar dengan cerahnya.”Hal yang sulitku jelaskan…”kata Raihan lembut.Hanfah kemudian menariknafas dan kemudian berpikir bahwa Raihan adalah temannya“Hahaha,aku juga sama.Waktu itu aku masih sd…”kata Hanifahtersenyum lebar.Dari sekian laamnya aku menatapnya,baru kaiini aku melihatnya tertawa,Apakah ini..hal yang sama sesaatbertemu dengannya-Isma”.Bisik Raihan di dalam hati

”Hem..masa-masa SD masa bahagia”kata Raihan“Hahaha,gak juga.Waktu itu aku jeleknya minta ampun,terllauimut dan sipit di bilangin ama teman,si ciput katanya,Matanyagak kelihatan..hem..”kata Hanifah sambil menumpukkan tanahRaihan kemudian ikut tersenyum melihatnya.”Sekarang udahgak,malah manis jadinya”kata Raihan sambil tersenyum

Page 114: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Hanifah kemudian mengambil posisi menyamping berpindahtempat ke tempat yang lain.Jantungnya terus berdetak entahkemana.Dirinya terlihat menggerah.Kepanasan akan seseuatuyang sulit di jelaskan Raihan hanya tersenyum melihatnya

“Akan terasa sulit baginya untuk menahan tumpahan cintaini..akan menjadi beban baginya bila harus menjauh dariku”kata Raihan di dalam hati.Hanifah betul-betul menjadi tidaktahan akan hal itu.Kejadian itu memunculkan sebuah perasaanyang tidak menentu untuknya“Tleeeeeet”bunyi dorongan pintu“talak,tlak,tlak”gertak kaki Raihan“Perasaaan ini…”kata Raihan sambil berjalan“Plak”Raihan jatuh ke kasur“Perasaan ini…semakin lama…semakin memanas,Gerahrasanya”kata Raihan sambil menuntup mata.Ibunya-Bu Sunsatihanya tersenyum melihat anaknya tertidur lelap di atas kasurmiliknya itu

”Raihan semakin dewasa..memang sudah saatnya diamerasakan cinta,cinta sulit untuk kau tebak..semakin lamasemakin terpikirkan…kenapa terus bertahan..melekat dansemakin melekat”kata Ibu Susanti di dalam hati”Akan sulit kau tebak”kata Ibu Susanti sambil menutup pintu”Plaaaaak”gertak pintu kamar RaihanBila kamu telah merasakan angin bertiup di dalam lubang hatiyang kian memerih… hembusan api mengering di dalam hati

Page 115: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Kobaran cinta menyambar bagaikan petir.itulah yang kurasasulit untuk kau lepas..hinggah esok hari,kitakan bertemukembali”kata Raihan di dalam hati.Seperti biasanya,Fadillah danRaihan berangkat kuliah bersama.Cerahnya mentari menyinariseisi bumi.Hembusan angin yang sejuk membakar perihnya hatiyang sedang tersakiti

”Raihan..aku tahu,kamu pasti telah merasakan cinta,akantetapi…tidak semudah itu engkau melukaiku…tidak semudahkau lupakanku…sampai kapan kau terus bagini…?sampai kapankau mendustai cintaku?”pesan fadillah di bawah tasnya

Hari terus berganti..pesan tersebutpun baru di bacanyatanpa sadar…Raihan baru mengingat akan perilaku Fadillahyang mengherankan itu.Setiap kali dirinya berjalan…dirinyaterus membelakang.Rasanya…Dia ingin berkata sesuatu yangsulit untuk di ungkapkan“Fadillah maaf…maafkan aku”kata Raihan menangis“Tleeeet”heningan suara bangku“Plak!!”pukulan Raihan ke mejanyaSetiap hari…Fadillah hanya menyembunyikan tangisannyadirinya terus bersembunyi membelakangi rasa cintanyamembelakangi mentari yang kian bersinar.Tetesan tangisnya itu

merintih dan jatuh ke bawah dengan tidak berarahLayaknya orang yang patah hati…Fadillah tidak sanggup lagi dipermai-nkan seperti ini…dirinya selalu ada di dekatnya,disisinya namun masih saja di sakiti dan semakin tersakiti

Page 116: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Aku sudah tidak tahan lagi…cukup sampai di sini”sahutFadillah yang patah hati

“fadillah mana??”tanya seorang gadisSeorang lelaki kemudian menggarukan kepalanya sambilmenuruni tangga sekolah dirinya berkata”Entahlah..kayaknyadia udah pindah dari sini”Raihan yang mendengar perkataanyatadi di bawah tangga Raihan menundukkan kepalanya.BuSusantipun juga turut sedih mendengar keponkannya telahpergi pulng ke rumahnya kembali”Hal apa yang membuatnyapergi?”bisik Bu Susanti di dalam hati.Sekarang Raihan menjadikesepian selalu,seolah-oleh semua yang di cintainya telahmenjauh.Akan tetapi….

Hanifah serasa mendekat dan terus mendekatTawanya terus membisik di hati Raihan.Raihanpun tidakmenyangka akan menjadi sepedih ini rasanya,tidak menyangkaakan seperti inilah jadinya.Menggenggam sebuah perasaanyang entah kemana perginya…”Apakah perasaan inikah yangakan tersu tersakiti..?”.Tanya Raihan di dalam hati“Tlak,tlak,tlak”gertak kaki Raihan“Tlak,tlak,tlak”gertak kaki Hanifah“Hem..dari kemarin,aku lihat kamu terus bersedih…kenapa?”tanya Hanifah khawatir.Raihan kemudian memalingkan wajah-nya dan meneteskan seterik air matanya”Enggak..nggak adaapa-apa kok,udah.Biasa aja kali.Gak pa-pa”kata Raihan sambiltersenyum menatap Hanifah

Page 117: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Hanifah terus mentap matanya yang sedikit memerah itu..dirinya tidak menyadari,siapa dirinya sebenarnya.Hanifahlupaka akan sesuatu.Hampir dirinya memeluk Raihan yangtersandung lemas itu.Huntungnya,Raihan sadar dan menahangenggaman Hanifah yang datang menghampiri

”Tolong jaga kehormatanmu…”kata Raihan menatap tajam

Raihan menjadi gugup akan hal itu kejadian tersebut membuatRaihan melemas sepulang sekolah.Raihan menjadi grogi dantidak karuan merasakan getaran cinta yang kian menyepatRaihan kini hanya menutup diri di kerumunan orang-orang

Dirinya tidak tahan akan hal yang lantas telah terjaditidak tahu harus berbuat apa.dirinya mencoba melupa hatinyamerindu mencoba untuk tidak terluka..cintanya makinmendebarkan hatinya saat ini

”Apa inikah cinta?”tanya Raihan di dalam hati

Hingga esok hari kembali menunggunya,Pesan kembali didapatinya”Raihan…aku cukup kaget ngendenger Fadillah udahberpindah,aku juga gak menyangka..maksudku..emang benerkamu pacaran?apa benar kamu ngelupain aku di hidupmu?akuharap kamu gak kesepian di sana..jatuh cinta memang wajartapi lagi-lagi hati inilah yang tersakiti”pesan Isma sedih

Page 118: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan menjadi sedih membaca pesan tersebut,dirinya sudahtidak mampu lagi..waktu terasa membunuh dirinya sendirimenusuknya dengan rasa sakit yang kian menyakit-kan ”Fadillah..kamu boleh manjauhiku.. akan tetapi..jangan kausakitiku seperti ini..”pesan Raihan di malam hari

”Klik!”.Tekanan tombol

“Rasa sakit yang kurasa…perih yang kurasa….apa gak sakitrasanya?kenapa kamu gak mengerti?kenapa kamu gakmengerti rasa cinta di hati ini?mau bilang apa coba?”teriakFadillah di telpon Raihan.”Hah…..Dil..aku tahu…tapi kauharusnya ngerti”jawab Raihan mennagis sedih”Hah..hah….hah”tangis Raihan“Akh-aku aku masih cinta kamu Dil..aku sayang sama kamu..tapikan Dil…Dil…”kata Raihan merintih“Tleeeettt”telponpun di matikannya“Maafkan aku….”kata Raihan lembutInilah akhir dari semuanya…Hanifah juga merasa sakit hati saathendak ingin memelukku,Fadillah tersakiti karena cintanyakepadaku.dan Isma sedih mendengar kabar tentangku… seseo-rang yang aku cintai…semuanya pergi.Pacaran,hidup di antaramantan-mantan yang kian menyakitiku.Mantan-mantan yangmenangsi karenaku,seolah-olahku tidak berdaya,hidup di dalamsebuah pilihan untuk meninggalkan semuanya kisah cinta

Page 119: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Kisah kebersamaan..yang sulit ku lupakan“Keberadaannyalahyang membuatku cinta padanya”kata Hanifah sedihnya.Hanifahkemudian hanya terpikirkan akan sesuatu…di bawah pohonyang rindang seseorang datang dari belakangnya”Plak!”.Gertak Raihan duduk.“Kamu udah maafin akukan?”tanya Raihan tersenyum“Iya…tapi kok senang banget?”tanya Hanifah tersenyumRaihanpun juga ikut tersenyum.Raihan kemudian duduk disampingnya bersandar di bawah pohon yang rindang menataplangit yang kian bersinar.”Aku senag kita bisa baikan,seseorangpernah bila ke aku…langit adalah tempat di mana kita melepas-kan harapan yang semana ini sudah hancur pudar.Setidaknya

akan lebih tenang rasanya.Dan begitulah…”kata Raihandengan mata yang memerah.Hanifah hanya terdiam sekejapmengenggam rumput-rumputan dengan eratnya.Hanifahkemudian menundukkan kepalanya sambil merintih dirinyaberkata

“Adik sepupumu…dia..dia sangat mencintaimu.Da bahkanmencitaimu lebih dari apa yang aku duga.hatinya telahtersakiti.Hatinya terasa perih karenaku”“Wush…..”hembusan angin yang sejuk“Apa maksudmu karenamu..siapa yang blang begitu?”kataRaihan gugup.Hanifah hanya menarik nafas dengan mata yangmemerah.”Hah...dia emang benar Rai…aku yang salah”kataHanifah sedihnya

Page 120: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan kemudian semakin gugup akan perkataan Hnaifahbarusan.”Yang bilang begitu tuh siapa?? kamu tuh gak salahNif…kamu gak salah”keluh Raihan sedih.Hanifah hanya terdiamsambil menahan tangisnya dengan mata memerahnya ituHanifah kemudian mengegelengakan kepalanya dan berkata“Nggak. Rai..dia bener Rai..ini salahku Rai..ini salahku Rai…”kataHanifah menangis.Raihan kemudian menjadi ikut merintihsambil menatap langit dirinya berkata”Bukan salah seorangdalam cinta,tak perlu kamu permasalahkan hatimu itu,gakadapun seseorang yang salah karena cintanya,ini salahkita…salah Fadillah,salah kita semua…Nif”kata Raihan sedihnya“Tapikan Rai…”keluh Hanifah mendesis“Wushhhhh”gemuruh angin yang sejuk“tak,tak,tak”gertak kaki RaihanAku ngerti perasaanmu..jujur,kamu pasti udah tahu…akumencintaimu Nif..itulah mengapa aku selalu menatapmumerasa gugup di hadapanmu.Aku cinta sama kamu Nif..akusuka sama kamu.Kata Raihan sedihnya.Hanifah hanya terdiaammendengarnya,hatinya lumayan perih terasa.Dirinya menangisakan rasa bahagia mendengarnya.Hanifah tidak menyangka..

cintanya dapat di terima dengan baik olehnya,akan tetapi..bukan berarti mereka harus berpacaran.Masih ada jalan yanglebih baik untuk mereka.Ya!jika nereka mau menanggung untuksang kekasih dan untuk cinta mereka“Tak,tak,tak”gertak kaki Raihan

Page 121: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Raihan…Fadillah ada pesan darinya”kata Hanifahlalu kemudian Raihan berhenti sejenak,gertakan kakinyaberakhir di batas rumput-rumputan dan butiran debu yangbeterbangan.”Apa itu?”tanya Raihan“Katanya,jika engkau adalah jodohku.Aku tahu aku pastikanmenikahimu”kata Hanifah menatap tajam.Raihan terkejutmendengarnya

”Apa benar itu dari Fadillah?”tanya Raihan heran

Hanifah hanya bisa menarik nafas dan kemudian berkata“ya…itu benar.Akan tetapi…”kata Hanifah sambil menundukkankepalanyaRaihan kemudian berhenti sejenak dan kemudianberbalik.Sambil menangis,Hanifah lansung saja berteriak

”Raihan!..kamu mengerti perasaanku,kamu tahu akumencintaimu.Lalu apakah benar…bila aku siap menjaditunanganmu…”.Kata Hanifah pelan.Raihan kemudian semakingugup.Jantungnyapun berdetak cepat

”Akankah kau menikahiku?”tanya Hanifah lembut

Raihan terkejut mendengarnya.Seakan-akan dirinya tidakmenyangka akan seperti ini jadinya.Raihan tidak sanggup untukmengatakan sesuatu.Dirinya kembali berjalan

Page 122: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Dirinya seakan-akan lupa dengan perkataan Hanifah tadi“Cuit..cuit…cuit…”kicauan burung“tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“Wusshhhh”gemuruh angin yang sejuk“Heuwmmm”tarik nafas Raihan“Aku tidak menyangka..dirinya akan mengatakan itu..semakinlama.Pilihan itu semakin sulit terasa”bisik Raihan di dalam hatiAkankah aku mengejar Isma…?atau menikahi Hanifah?namunbagaimana jika Fadillahlah jodohku?apa bisa aku menolaknya?tapi..semala ini..aku hanya tahu satu jawaban..cukup 2 kalimatyang tersimpan di dalam pesan seseorang…di hati seseorang“Aku menggumu….”bisik Raihan dan Isma“Ya..aku menunggumu…Isma…tunggulah diriku….”bisik Raihan“Cuit….cuit…cuit…”kicaun burungSelama ini kau hanya merendam perasaan yang tak mungkinaku lepaskan.Sulit tuk di percaya bahkan sulit tuk di terima bilacinta itu datang,mau tidak mau kita hanya punya 2 pilihanterima atau tidak sama sekali.Apakah sulit bagi seseorang untukbercinta?aku cukup takut akan cinta.Entah kenapa..semuanyaterlihat berubah.Beberapa hari setelah kejadian itu…Hanifahhanya terdiam menarik nafas di bangku belakang“Hem……huff”tarik nafas HanifahApa mungkin cinta cukup sesaat dan melabai tinggi entahkemana,sungguh perihanya perasaan bila mereka tidak lagimengintip isi hati ini.Aku mengerti sekarang…

Page 123: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Derita yang di rasakan Fadillah rasa sakit yang di rasakanIsma.Sesaat semuanya berjalan dengan lambannya.Menahansakit yang terus saja tersimpan.Aliran matapun tidak tertaha-nkan.Apa jadinya hati ini bila terus tersakiti?aku tahu…memangwajar Fadillah berkata yang tidak-tidak.Tapi..aku juga tidaktahu..apakah Hanifah turut merasakan pedihnya perasaan?perasaan ini…aku khawatir…perasaan ini..hanya akanmenyakitkan dirinya“Cuit…cuit..cuit…”kicauan burung“Tlak,plak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“Heummm”tarik nafas Raihan“Hanifah….sendirian?sedang apa dia?”tanya Raihan di dalamhati.Namun mata Hanifah terlihat memerah memandang langitdi taman-taman.Hanifah terlihat berkhayal dengan mata yangberkaca-kaca.Suara legas tak sedikitpun di lontarkanya.Yangberhembus hanyalah hembusan nafas.Nafas tangisan dirinyayang menyindiri.Mendekam diri di bawah mentari.Itulah yangterjadi..Raihanpun ikut bersedih hati

“Nif..maafkan aku Nif…”kata Raihan sedih

Hanifah tidak menyadari kedatangan Raihan di sampingnya,akutidak tahu akan berkata apa lagi…soal diriku dan dirimu…soalnikah itu..aku baru akan memikirkannya.Orang yang benar-benar cinta bukan yang bertanya maukah kamu jadi pacarku..

Page 124: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Akan tetapi dialah yang berkata maukah kamu menikahikuakan tetapi…memang sulit tuk menikah.Penuh tangung jawabyang besar akan hal itu.Bila aku sudah siap,aku janji aku akanmenikahimu”kata Raihan tegas.Hanifah terkaget mendengarjawaban Raihan pada saat itu.”Menikahiku?”tanyanya berbisikDirinya serasa ingin menangis di atas rumput-rumputan yangtampak bersinar itu.Tangan Hanifah serasa ingin memelukRaihan dengan eratnya..tapi dia juga tak tahu..bagaimanarespon Fadilah kedepannya.Yang jelas,Hanifah sangat gembiramendengarnya.Hatinya serasa berbunga-bunga“Wushhhhh”hembusan angin malam“Guk,guk,guk,guk”raungan anjing“Manikahinya….apa tak salah?Andai saja Raihan mengertiperasaanku kini…andai dia tahu…rasa sakit yang menimpakukini…”bisik Fadillah sedih.Kembali..”fadillah….pagi ini cerahya,ke taman yuk.Pasti bakal tenang rasanya.udah,Buruanyuk!”ajak Raihan sewaktu kecil.Namun Fadillah hanya berdiamdiri dengan wajah yang memerah.Hatinya tersentak sewaktuRaihan menggengam tangannyaerat ”Raihan..kecepetan!”keluh Fadillah kecil“Hahahaha”tawa anak-anak di taman“Wushhhh”hembusan angin yang sejuk“Indahnya..pagi yang cerah ya”kata Raihan tersenyum“Raihan…hangat,hari yang indah”kata Fadillah di pelukanRaihan.Begitu hangat pelukan Fadillah di tubuhnya

Page 125: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan hanya terdiam memandang Fadillah yang sedangmemeluknya itu.Matanya hanya melotot menatapnyamembiarkan dirinya merasakan hangatnya pelukannya itu

Setelah Raihan merenungkan masa lalunya…

“Mau tidak mau..Fadillah harus tahu akan hal itu”kata Raihangerimis sambil menggenggam hapenya yang tergeletak di ataskasurnya itu.Wajah Raihan tertutupi oleh tangisan kekhawati-ran akan sesuatu yang sulit dia perbaiki.Fadillah hanya bisamenangis sesaat Raihan telah memeberitahukannya lewatSMSnya malam itu

”Hah….akh,ah..hah…”tangis Fadillah

“Sampai kapan hal ini terjadi?kenapa kamu begitru tegaterhadapku,kamu ninggalin aku..kamu..kamu tuh kenapa?apakah cinta kita hanyalah seabatas pantun yang berjalandengan ketidak mampuan?! “bisik fadillah di dalam hatiHinggah..esok haripun tiba…Fadillah tidak lagi di rumah,Bu Susantipun juga pergi entahkemana,Hanifah hanya bisa menggem tangannya erat-eratsentuhan tangannya ke dada membuatnya semakin tenang didalam rasa hati yang menghantui”Menikah…”bisik Hanifah lembut

Page 126: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Cahaya mentari kini mengipas seluruh tempat dari setiapsudutnya.Raihan terlihat begitu tenang dan kembalicemas.Berdiri di bawah pohon yang rindang memikirkan pesanyang di bacanya kemarin

”Raihan..aku tahu kaukan menikah…tapi tidak sebegitumudahnya kamu meninggalkanku kamu tahu cinta berada diatas penggungku cinta adalah sayap kita berdua,jangan kaubuat sayapku layu.Cinta kita bukanlah beban dari sebuahpenyesalan.Begitu perih rasanya…bila memang kau tidakcinta,buat apa kau mencintaiku waktu itu.Sudah sangatlama.Sejak di tak muncul”pesan Fadillah di poselnya

Raihan hanya bisa menangis dan terjatuh dia tidakbegitru serius utuk menika Hanifah,Mencintai adalah amanahmencintai sangat sulit untuk kita.Mencintai seseorang butuhpenghormatan dan penjagaan.Lagi-lagi Fadillah yang tersakitibukan cuma Fadillah,beberapa waktu yang lalau seseorang jugamenitipkan sebuah pesan yang lumayan singkatnyaUntuk Raihan

aku senang mendengar kamu akan menikah,meski hati inibegitu tersakiti,tidak apa-apa kau tinggalkanku,aku memang takpanats untukmu.Tapi perlu kau tahu..cintamu telah mencercahhatiku.Tidak apa-apa selam kau tak mencitaiku.Aku bahagiakok,jadi tenanglah,maaf aku hanya menjadi penyakit di hidumu

“salam Raihan”

Page 127: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan begitu tersakti saat membacanya,Terlebih lagi..pesanyang ketiga lagi-lagi muncul.Masalah yang terurai menjadi satucobaan yang komplit untuknya.Raihan tidak tahu akan berbuatapa.Lantas sudah terjadi..Pesannya itu tidak jelas dari manaasalnya…yang jelas Raihan tahu akan isi pesan tersebut

”Nak..mafkan Ibu,Ibu tidak sanggup kehilanganFadillah,rencananya Ibu akan menjodohkanmu dengannya,akantetapi..kayaknya waktu telah berubah.Begitu juga dengandirimu.Tugasku sudah selesai sampai di sini Katanya kamu akanmenikah.Rumah ini aku titipkan untukmu untuk sementara Ibuingin mengunjungi Fadillah yang sedang sakit tapi tenanglahNak..keadaanya tidak begitu parah,Ibukan kembalitenanglah..Ibu akan kembali”

“Hah….aghhhh,hah…”tangis Raihan

“Hanifah tidak datang hari ini…dia sedang sibuk memiirkan halitu,memang sangat sulit setelah ku tahu Fadillah adalahjodohku.Andai aku tahu dari awal..dirinya..senyumnya…semuabegitu tersimpan di hatiku.Terlebih lagi..aku tidak tahu.Di manadia?”bisik Riahan di dalam hati

“Tak,tak,tak,tak”Gertak kaki Raihan

Page 128: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan tahu di mana saat pertama kalinya Fadillah sebuah darisebuah penyakit kanker yang dia derita.Waktu itu…Fadillahterlihat ingin mengengam wajah Raihan yang menangis perihakan rasa sedih yang di deritanya.Melihat fadillah sedangterbaring lemas di atas kasurnya

“Sudah..jangan menangis,semuanya dah selesai,aku udah gakapa-apa kok.Semuanya dah membaik”kata Fadillah kecil

Namun Raihan masih saja melanjutkantangisannya itu.dirinya tidak tahan melihat fadillah yangtersakiti

“tempat itu…tidak jauh dari rumahku dulu”kata Raihansambil berlari turun dari motornya.Memasuki pagar Rumahsakit yang lumayan besarnya.”Aku harus cepat”Bisik Raihan didalam hati.Raihanpun segera masuk ke dalam Rumah sakittesebut.Dengan cepat dirinya melamgkah menuju ke kariyawanyang menunggunya di ruang masuk”Pasien yang bernama Fadillah!ku mohon cepatlah”kata Raihan mendesak”Sedang di rawat Ruang darurat anada tidak bisamenggangunya”kata kariyawan tersebutRaihan lantas memanik segera berlari menatap sisi demi sisimelihat ruang demi ruang sambil di kejar-kejar security.Raihanmasih saja berlari.Dilihatnya sosok seorang wanita yang dibawa dengan kasur berroda

Page 129: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

”Fadillah!!”teriak Raihan“Hei!!anak muda!berhenti!”teriak securitydi lihatnya wanita tersebut.Ternyata bukan fadillah danakhirnya Raihan hanya bisa berhenti menjatuhkan diri di bawahlantai.Menangis terseduh.Dirinya tidak tahu akan berbuat apalagi.securitypun mengambil dirinya ,Merantai keduatangannya.Di bawahlah Dia keruang tunggu.Duduk lemas diatas bangku.Menuggu dan masih saja menunggu,Sedangkan

Hanifah menuggunya di kelas dalam keadaan terlambatMenunggu Raihan yang membolos Menyentuh dadanya yangkian berdetak.dirinya baru ingin mengatakan dirinya siap untukmenikah.Raihan hanya perlu melamarnya lansung di rumahnya

“Fadillah..aku tidak tahu..akau akan memilih siapa?siapa yangpantas untukku?engakulah jodohku,ku hanya ingin membua-tmu bahagia walau sesaat”kata Raihan sambil memalingkankepalanya,menyandarkan diri di atas bangku“Maafkan aku…”kata Raihan di bayang-bayangnya“Tak,tak,tak,tak”gemertak kaki seseorang“Hem..anak muda,Ibu,sekarang anda bisa masuk kedalam,mohon bersikaplah yang baik padanya,keadaanya masihbelum sempurna”kata sang Dokter

Ibunya sedih meliht Raihan melemas.Dirinya tidakmampu menahan perih melihat Raihanyang ikut tersakiti,persissesaat Raihan masih kecil dulu

Page 130: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Masuk dengan perlahan.Mendatangi dirinya yang terbaringlemas di atas kasurnya”Fadillah…”kata Raihan lembut”Raihan?kenapa kamu kemari?”kata Fadillah sedihRaihan hanya bisa menteskan air matanya.”Buat apa?akukhawatir denganmu..?aku tidak tahu..haruskah aku..menikahinya…? Aku juga mencitaimu”kata Raihan sambilmemeluk Fadillah Pelukannya itu membuat Fadillah merasamembaik.Raihan menjadi gugup dan memanik

”Tidak apa-apa,aku senang kau memelukku,rasanya semakinmembaik.Begitu hangat… setidaknya bila kamu memang cintadengan Hanifah nikahilah dia sama sesaat kita berjumpadulu,aku mengerti perasaanya”Raihan hanya bisa menangisterseduh,Sambil mengeratkan pelukannya Raihanpun berkata”Aku lebih mmeilihmu di banding dirinya,Aku lebihmencaintaimu..jujurku mencintaimu”kata Raihan sedih

“Hah…Hah…akh”tangis Raihan

“Tidak apa-apa,aku mengerti perasaanmu dengannya,lagipulajangan buat Hanifah tersakiti,atau dirinyakan menyesalisemuanya”kata Fadillah tersenyum sedih.Raihan hanya bisatersenyum.Raihan kemudian melepaskan pelukannya danmengahapus air matanya.”Baiklah,tapi setelah kamu sembuhmaukah kamu menghampiriku untuk terakhir kali?” ajak

Page 131: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Raihan ”Iya,aku bakalan mampir kok”kata Fadillah tersenyumlebar ”Janji?”ajak Raihan sambil mengangkat kelingkingnya“Iya..janji..”kata fadillah sambil mengengam kelingkingnya ituLalu..kemudian,suka dan tawapun menemui mereka semuaHinggah Raihanpun sadar apa yang harunsya dirinya perbuatKembai ke sekolah di sore yang menerang,Terlihat Hanifahsedang duduk menyindiri di taman”Hanifah!!”panggil Raihan“Raihan..dari mana aja kamu?”tanya Hanifah heran“Ada hal mendadak,penting.Jadi akunya membolos deh”kataRaihan tersenyum.Kemudian Hanifah menatap tajam Raihanyang duduk mendatangi dirinya dari belakang kursi taman itu.Dibawah pohon yang rindag lagi menyejukkan“Terus..kenapa kemari?”tanya Hanifah“Soal pernikahan itu…”kata Raihan pelan“Pernikahan apa?”tanya Hanifah sok tahu“Hahaaha,ngisengin aku ya?”tanya Raihan senang“Plaks!pffft”pelukan Hanifah“Aku tidak tahu..aku gak tahu bakal ngapain,aku cinta tapi jugabingung,aku cinta sama kamu..akh-akh tuh gak tahu mau buatapa lagi…lamar aku secepatnya.Ada hal yang gak bisa ku kasihtahu…”kata Hnaifah merintih“Ku mohn beritahu,apa itu?”tanya Raihan sedih“Ayahku udah ngelamarin aku dengan seseorang di Malaysia”jawab Hanifah merintih

Page 132: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Tleeenggg”gelas pecah“Tik,ti,tik,tik”percikan air“Isma,Isma…Isma!sini!hahaha”Heningan yang terdengar di ingat seseorang.Wajah seseorangtelah mencercah hatinya sedalam mungkin.”Raihan…”katanyalembut.Kamu perlu tahu…Fadillah bukanlah siapa-siapa,diahanyalah seseorang yang mencoba merebutmu…kamu gaktahu..Karena alasan harta,Ibunya mencoba meniru perbuatanyang sama dengan keluarga kami…menjauhkanku di hadapanteman-teman,Aku tidak bisa mengatakan sesuatu untukmusejak kecil…cinta kita terasa berat untuk bertemu.Anda kamutahu apa yang terjadi”bisik Isma sedih“Tik,tik,tik,tik”percikan airAku hanya bisa menatapmu dari jauh..engkau tertawa,dirikuterasa bahagia melihatnya diriku hanya bisa menatap danmengitipmu di balik pepohonan.Bisik Isma merintih danmenumplakkan air matanya“Tik!”percikan setetes air“Hahahaha”tawa Raihan kecil“Aku….tidak tahu akan berbuat apa lagi,seakan tidak ada jalanuntukku berbuat,andai kamu mengerti apa yang terjadi…”kata Raihan merintih.raihan kemudian menggeletakkanhapenya begitu saja setelah berSMSan dengan Isma“Menikah…apakah bisa?”kata Raihan tidak yakinPagipun menjelang..

Page 133: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Tik,tik,tik,tik!”percikan air hujan“Plak,tak,tka,tak”gertak kaki Raihan“Sleeeetttsss..”aliran hujan di atas atapWaktu itu…hujan deras datang,aku segera melangkahkan kakimenuju sekolah secepatnya.Detak jantungku terus berdetakentah ada berapa detakan.begitu cepat terasa“Hah,hah,hah,hah,ah…”tarik nafas Raihan lelah“Plak,tak,tak,tak,tak”gertak kaki RaihanIsma…fadillah ataukan Hanifah…sampai kini aku belum pernahmelamar mereka,sepertinya aku tidak sanggup.Kejadian malamitu..aku datang mengetuk pintu di rumahnya,aku tidak beraniuntuk megatakn aku ingin menikahinya.Aku hanya meemperke-nalkan diri.Dengan menghadap sebagai seorang teman.Sulitbagiku tuk berkata

“Hah..hah…hah..Hnaifah maafkan aku”kata Raihan lelah“Raihan..maafkan aku”kata Hanifah lembutpetikan kata sewaktu keluar main,Di depan bangkuku yang dibasahi ole puluhan air mata.”Raihan…aku gak bisa”kata Hanifahmerintih.”Aku gak bisa mempertahankanmu…”desah Hanifahsesak.Dirinya terus menangisi rasa sakitnya itu“Aku akan berangkat ke Malaysia”kata Hanifah sedih“Selain untuk menikah..aku akan melanjutkan kuliahku disana,di sana ada pekerjaan buatku.karena urusan bisnis.Ayahkujuga akan berkunjung ke sana.Ada ahalangan yang mmabut kitatidak adapat menikah,mungkin memang benar

Page 134: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Engkau bukanlah jodohku.Bukan jodohku”kata Hanifah sedih“wusssh…”pesawat terbangBila benar engkau bukanlah jodohku,Lalu siapa?memang benarjodoh bukanlah sesuatu yang berhak aku tunggu.dan tidakperlu aku tahu…siapa Dia itu?”Bisik Raihan melemah

”Fadillah..maafkan aku telah membuat keputusan ini..Isma maaf telah membuatmu jadi ikut tersakiti..aku bukanlahsiapa-siapa,bagi kalian…aku hanya sayap kecil yang datangsekejap”bisik Raihan sedih.Berajalan melewati air di atas aspalyang memanas“Tak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan“Cuit..cuit…cuit..”kicauan burung“Tleeeng”gelas pecah“Bangkukukan kosong di setipa waktu,yah..aku tahu itu..danRaihan tidak ada di sini,Aku tidaka akan pernah menatapwajahnya lagi.Bila memang benar dia tidak lagi cinta Hanifah..

aku tahu..dia tidak lagi mencitaiku”kata Fadillahsedih.Kemudian tangannya melemas menggengam sebuahponsel.Dirinyapun mulai menekan tombol

“Mungkin engkau tidak lagi mencintaiku…tapi cintamuhanya untuk Isma seorang,kuakui.Aku memang salah.Aku salahtelah menghinanya,menjauhkan dirinya darimu.Mengambilpotongan Kertas yang di berikannya untukmu.Bukan apa-apaKesalahan itu memanglah berlebihan.Tidak pantasku melaku-kan itu”bisik Fadillah sambil menekan tombol demi tombol

Page 135: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Klik!”pesan terkirimHari esok aadalah hari yang baik untukmu”kata Fadillahtersenyum sedih.Meletakkan ponsel di atas kasurnya ituKeesokan harinya…Raihan mendapat SMS untuk bertemu dengan Fadillah disebuah kafe dekat Masjid,begitu aneh rasanya Fadillah bisasembuh secepat ini..Padahal dirinya baru saja masuk ke ruangdarurat.Akan tetapi..mau bagaimana lagi..ini adalah permintaanyang harus dia tepati.Menatap langit yang menyinari 2 bangkuDua bangku seseorang yang tak datang hari ini“kafe di dekat Masjid…aneh”kata Raihan heran“Hem…Fadillah”kata Isma heran“Cuit…cuit…cuit…”kicauan burung“wussshhh…”hembusan anginSmsnya baru ku dapatkan pagi tadi,Esok adalah hari minggukebetulan aku punya waktu yang cukup di hari itu.Aku jugapusing akan berbuat apa..aku akan memenuhi permintaanseorang sahabat yang telah berbuat banyak untukku.meskikarena dia pula.Raihan telah pergi untukku“Slesssst…”hentikan sebuah mobil angkot“Tak,tak,tak,tak”gertak kaki seseorangHari utu cukup mengagetkan,Awalnya aku pikir Cuma mimikubisa bertemu dengannya di sini “Isma?”kataku terheran“Tak,tak,tak,tak”gertak kaki Isma“Isma!!”teriak Raihan mengejar

Page 136: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Hah.hah,hah,hah.ah,ah..”nafas Isma lelahAku juga bingung..kenapa diriku harus berlari sedangkan dirikusudah lama menunggu kedatangnnya itu

Apa mungkin karena aku tidak menyangka..atau mungkinKarena aku tak sanggup menahan amuk cintaku yang tengahterpendam selama ini?!.Sulit bagiku tuk tahu akan hal ituRaihan masih saja mengejarku,aku mulai kelelah dan berhentidi bawah pepohonan-pepohon yang rindang“Isma…”panggil Raihan“Raihan..tak usah panggilku lagi”kata Isma merintih“Isma..aku tahu kamu tersakiti,tapi kamu gak tahu…bagaimanaperasaanku sesaat kehilanganmu”kata Raihan merintih“Aku tahu persis kebahagianmu”keluh Isma sedih“Isma..ku mohon mengertilah”kata Raihan mendesisRaihan kemudian menggengam tangan Isma erat-erat danberkata ”Isma.. aku pengen kamu mengerti”kata Raihansedih.Isma hanya menggelengkan kepalanya itu“Sudah ah,lepas!”kata Isma menarik lengannya“Isma…ah..hah…”kata Raihan menangis

“Plak”Ismapun memeluknya

“buktikan..bila engakau memang mencintaiku”kata Isam sedihRaihan tidak berkedip.Bola matanya membesar seakan tidakmenyangka akan melakukan hal ini.dirinyapun berkeringat

Page 137: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Lubang kesalahan yang dia perbuat kini bisa di tutupi dengancahaya yang dirinya dapatkan“Nikahilah aku…”kata Isma gerimis“Aku mecintaimu..akukan menikahimu”kata Rahan sedih“Wussshhhhh”hmebusan anginRaihan kemudian datang menjenguk Fadillah yang kabarnyasakitnya semakin memarah saja.Terbaring lemas di atas kasurdengan sebuah ponsel yang masih di genggamnya“Tak,tak,tak,tak,tak”gertak kaki Raihan dan Isma“hah,ha,ha,ha,hah”nafas mereka kelelahan“Fadillah…hah…”panggil Raihan“Raihan….Isma..”jawab fadilah kesakitan“Dil….kamu kenapa Dil?tanya Isma lelah“Aku gak kenapa-kenapa kok”kata Fadillah tersenyum“Yang bener?”tanya Isma khawatirFadillah hanya mengangguk pertanda dia baik-baik saja.Akantetapi tatapan mata Fadillah yang di picu oleh keringat itumembuat Raihan tidak yakin Fadillah baik-baik saja“Aku seneng bisa ketemu sama kalian”kata Fadillah senang“Fadilllah….bertahanlah”kata Raihan sedih

Fadillah kemudian menatap Raihan darikejauhan.Raihan terlihat begitu polos saat itu.Dia tahu Raihantidak tahan melihat semua ini.Sama seperti beberapa tahunyang lalu.Tidak berubah,Namun melihat Raihan menjadi polosseperti itu Fadillah malah semakin tersakiti

Page 138: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Kondisinya mulai kembali menurun.”Raihan…gue senengngeliat kalian baikan,oh iya nikahnya kapan?”tanya Fadillahtersenyum.Fadillah terlihat sangat kesakitan akan keadaanyayang samakin lama semakin memburuk.Namun dirinya masihterus tersenyum di dalam sakit“Dil..soal hal ini?apa gak menyakitkan Dil?”tanya Raihanmemalingkan matanya.Fadillah hanya tersenyum melihatRaihan yang berdiri memegang batang besi kasurnya itu“Raihan..tidak masalah kok,maaf ya…aku dah banyak salahsama kamu” kata Fadillah tersenyum.Raihan kemudianmengangkat kepalnya sambil mengeluarkan air mata Raihanberkata”Makasih..makasih…makasih Dil.Gak perlulah kau mintamaaf,aku yang salah.Aku udah nyakitin kamu dan Isma”“Raihan..udah”kata Isma sedih“Ya…Jagalah Isma baik-baik.Maafkanlah aku…misiku sudahselesai sampai.Cukup sampai di sini”kata fadillah meneteskansepercik air matanya“Tik!!”percikan air mata“Tittttttttt”detak jantung FadillahRaihan kemudian kaget melihatnya.Terlihat Isma sudah beribu-ribu kali dirinya mencoba untuk mengembalikan kesadarannyaitu.Isma terlihat begitu lelah akan tangannya yang bergerakmemompa dada Fadillah tanpa henti sesampai..Raihanpunmendekat dan semakin mendekat“Raihan!!...Raihan….”panggil isma

Page 139: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Isma,itu berarti…hah…”kata Raihan sedih“Ya,Dil….Dil udah mati Rai…mati…”kata Isma merintihRaihan kemudian mendekati Fadillah yang tertidur lemas diatas kasur tersebut.Fadillah tersenyum sesaat.Dirinya bahagia

bisa bertemu Raihan.Tapi sayang sekali kalau kini Fadillahhilang dan jauh dari takdir yang harusnya membaik menjadilayu dan rapuh.Sehingga dirinyapun tak dapaat menahansemua dan mati meninggalkan seorang Tante.Yang menangismenumpakkan air matanya di kasurnya yang lembab itu

“Dil…bangunlah Dil..bangunlah Nak!bangun”kata IbuRaihan mengoyangkan badan fadillah di atas kasur tersebut

Raihan kemudian menatap Ibunya yang merintih di atas kasurFadillah itu.Manarik nafas menghapus tangisnya dan berteriakseakan-akan kesedihannya tak akan hilang walau sesaat

“Aghhhhhhh”teriak Raihan

Sejak saat itu,Raihanpun memepersiapkan hal yang perlu diasiapkan.Semuanya terlihat berjalan dengan lancar.Keesokanharinya Raihan datang ke rumah Isma.Dengan sebuah cincinyang diawanya itu.Semuanyapun berakhir sampai di sini..bertahan oleh sebuah janji yang di gengamnya erat-erat malamitu malam di mana Riahan tertidur pulas

Page 140: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

Tertidur pulas dengan kerinduannya yang amat mendalam….dengan pelukan Raihan ke Isma yang semakin lama semakinmengerat itu Raihan berkata“Aku menggumu Is..dah lama aku menggumu…”kata Raihansedih sambil memeluk erat Isma yang kedinginan“Aku juga Rai...begitu hangat” kata Isma tersenyum“Makasih..telah ada untukku”sorak mereka bersamaan

Terepaslah pelukannya itu.Dengan mata dan perasaan merekayang mengerut.Merekapun mengengam batang besi kasurFadillah erat-erat.Mereka tidak menyangka akan seperti inijadinya.Cahaya keemasan itu mengingat mereka akan masa laudi saat mereka berjalaan,menahan diri dari kezaliman.Begitubanyak tantangan yang muncul.Kesadaran akan cinta membuatmereka di pertemukan kembali

******************

Bersambung...

Page 141: Aku menunggumu.pdf

www.nulisbuku.com

“Memang patah hati itu meyakitkan,perpisahan itu menyebalkan”Rasa rindu membuat kita tak tertahankan.Tapi Semua itu membaut kita kuatmembuat keyakian terhadap yang lain terjaga.Bukti cinta memang ada..buktikeberadaan mereka semua.Tapi bukan salah cinta kalau itu menyakitkan,bukansalah Mereka kalau itu menyiksa.Salahkan dirimu..karena tak mampu menjaga

tak mampu mengerti tak mampu menerima dan memahami..

~akan rasa yang sulit di bayangkan~