aktivitas ekstrak daun pandan wangi (pandanus ...perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal probo...

7
1 AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius) SEBAGAI ANTIFUNGI Candida albicans (ACTIVITY EKSTRACT PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius) AS ANTIFUNGI Candida albicans Probo Leksono 1) , Oom komala 2) , Ismanto 3) 1,2,3) Program Studi Biologi FMIPA Universitas Pakuan Jalan Pakuan PO. BOX 452, Telp./Fax. (0251) 8375547Bogor Email: [email protected] ABSTRAK Pandan wangi merupakan bahan yang umum digunakan sebagai pewangi dan pewarna makanan. Pandan wangi mengandung senyawa bioaktif yang berkhasiat untuk obat, sehingga digunakan sebagai obat tradisional. Salah satu khasiat daun pandan wangi ialah sebagai antimikroba (antibakteri atau antijamur) yang diduga berasal dari kandungan saponi, alkoloid, flavonoid, fenolik maupun steroid dan terpenoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) dalam menghambat pertumbuhan Candida albican. Metode penelitian ini adalah ekstrak daun pandan wangi dengan menggunakan etanol 96% melalui metode maserasi selama 6 hari. Uji aktivitas daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) terhadap Candida albicans menggunakan metode difusi kertas cakram dengan variasi perlakuan 35%, 50%, 75% dan kontrol positif ketokonazol untuk mengukur Lebar Daerah Hambat (LDH) dan metode dilusi untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Dari hasil penelitian menunjukan Konsentrasi Hambat Minimum dari ekstrak pandan wangi terhadap pertumbuhan Candida albicans adalah pada perlakuan dengan konsentrasi 30%, sedangkan untuk pengujian Lebar Daerah Hambat yang paling efektif yaitu pada perlakuan konsentrasi 75%, Lebar Daerah Hambat yang dihasilkan sebesar 10,1 mm dan dikategorikan mempunyai tingkat sensitifiti sedang sebagai daya hambat pertumbuhan Candida albicans. Kata kunci: Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius), Candida albicans. PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki beranekaragam tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Menurut Dalimarta (2000), masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu telah mengenal dan memanfaatkan tanaman yang mempunyai khasiat obat tradisional atau obat herbal, salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif antifungi adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius), dimana pandan wangi merupakan jenis tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia. Hasil penelitian Aisyah (2014), bahan campuran etanol-etil asetat dari daun pandan wangi berpotensi menghambat pertumbuhan fungi, hal ini disebabkan oleh senyawa aktif yang terekstraksi dari pandan wangi menggunakan campuran etanol-etil asetat. Senyawa yang diketahui terkandung dalam pandan wangi adalah senyawa fenolik, alkoloid, flavanoid, saponin, tanin, minyak atsiri, terfenoid, dan steroid (Dalimarta, 2009). Menurut Aisyah (2014) bahwa kandungan senyawa kimia berupa flavonoid, alkoloid, fenolik, terpenoid maupun steroid pada tumbuhan memiliki aktivitas antifungi. Menurut Kurniawan (2009) pada Uji Aktivitas Anti jamur Ekstrak Rimpang Binahong (Anredera corfifolia (Tenore) steen), senyawa Flavanoid dapat menghambat laju dari pertumbuhan Candida albicans, sedangkan menurut Bais, et al (2002) dalam akar selasih senyawa polifenol dapat menghambat pertumbuhan dari Candida albicans, dan menurut Rahayu, P (2013) Buah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbic L) dapat menghambat pertumbuhan

Upload: truongdiep

Post on 14-Jul-2018

272 views

Category:

Documents


28 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus ...perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal Probo Leksono... · adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pandan wangi ... kuku,

1

AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius) SEBAGAI ANTIFUNGI Candida albicans

(ACTIVITY EKSTRACT PANDAN WANGI (Pandanus amaryllifolius) AS ANTIFUNGI Candida albicans

Probo Leksono1), Oom komala2), Ismanto3)

1,2,3)Program Studi Biologi FMIPA Universitas Pakuan Jalan Pakuan PO. BOX 452, Telp./Fax. (0251) 8375547Bogor

Email: [email protected]

ABSTRAK

Pandan wangi merupakan bahan yang umum digunakan sebagai pewangi dan pewarna makanan. Pandan wangi mengandung senyawa bioaktif yang berkhasiat untuk obat, sehingga digunakan sebagai obat tradisional. Salah satu khasiat daun pandan wangi ialah sebagai antimikroba (antibakteri atau antijamur) yang diduga berasal dari kandungan saponi, alkoloid, flavonoid, fenolik maupun steroid dan terpenoid. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) dalam menghambat pertumbuhan Candida albican. Metode penelitian ini adalah ekstrak daun pandan wangi dengan menggunakan etanol 96% melalui metode maserasi selama 6 hari. Uji aktivitas daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) terhadap Candida albicans menggunakan metode difusi kertas cakram dengan variasi perlakuan 35%, 50%, 75% dan kontrol positif ketokonazol untuk mengukur Lebar Daerah Hambat (LDH) dan metode dilusi untuk menentukan Konsentrasi Hambat Minimum (KHM). Dari hasil penelitian menunjukan Konsentrasi Hambat Minimum dari ekstrak pandan wangi terhadap pertumbuhan Candida albicans adalah pada perlakuan dengan konsentrasi 30%, sedangkan untuk pengujian Lebar Daerah Hambat yang paling efektif yaitu pada perlakuan konsentrasi 75%, Lebar Daerah Hambat yang dihasilkan sebesar 10,1 mm dan dikategorikan mempunyai tingkat sensitifiti sedang sebagai daya hambat pertumbuhan Candida albicans.

Kata kunci: Daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius), Candida albicans.

PENDAHULUAN

Indonesia merupakan negara tropis yang memiliki beranekaragam tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia. Menurut Dalimarta (2000), masyarakat Indonesia sejak jaman dahulu telah mengenal dan memanfaatkan tanaman yang mempunyai khasiat obat tradisional atau obat herbal, salah satu tanaman yang dapat digunakan sebagai alternatif antifungi adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius), dimana pandan wangi merupakan jenis tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia.

Hasil penelitian Aisyah (2014), bahan campuran etanol-etil asetat dari daun pandan wangi berpotensi menghambat pertumbuhan fungi, hal ini disebabkan oleh senyawa aktif yang terekstraksi dari pandan wangi menggunakan campuran

etanol-etil asetat. Senyawa yang diketahui terkandung dalam pandan wangi adalah senyawa fenolik, alkoloid, flavanoid, saponin, tanin, minyak atsiri, terfenoid, dan steroid (Dalimarta, 2009). Menurut Aisyah (2014) bahwa kandungan senyawa kimia berupa flavonoid, alkoloid, fenolik, terpenoid maupun steroid pada tumbuhan memiliki aktivitas antifungi. Menurut Kurniawan (2009) pada Uji Aktivitas Anti jamur Ekstrak Rimpang Binahong (Anredera corfifolia (Tenore) steen), senyawa Flavanoid dapat menghambat laju dari pertumbuhan Candida albicans, sedangkan menurut Bais, et al (2002) dalam akar selasih senyawa polifenol dapat menghambat pertumbuhan dari Candida albicans, dan menurut Rahayu, P (2013) Buah Belimbing wuluh (Averrhoa bilimbic L) dapat menghambat pertumbuhan

Page 2: AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus ...perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal Probo Leksono... · adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pandan wangi ... kuku,

2

Candida albicans, dengan senyawa aktif yang dihasilkan yaitu flavanoid. Candida albicans merupakan fungi patogen penyebab candidiasis (Soemiati dan Berna, 2002). Selain itu, fungi dapat menyerang organ-organ lainnya seperti mulut, kulit, kuku, paru-paru, saluran pencernaan, saluran kemih, jantung dan selaput otak. Selama ini pengobatan penyakit yang disebabkan infeksi fungi menggunakan antibiotik, seperti imidazol, derivat triazol, nistatin, (Rochani, 2009). Namun penggunaan antibiotik tersebut dapat menyebabkan resistensi dan dapat menimbulkan efek samping yang besar. Berdasarkan masalah tersebut maka perlu dilakukan penelitian untuk mencari antibiotik alami yaitu menggunakan daun pandan wangi (Pandanus amaryllifolius) sebagai Antifungi Candida albicans.

METODE PENELITIAN

Daun pandan wangi yang berwarna hijau segar diperoleh dari Desa Nyomplong Kec. Warudoyong, Sukabumi. Daun pandan wangi dikeringkan dalam oven pada suhu 50°C sampai kering, kemudian digrinder hingga menjadi serbuk dan disaring.

Jamur yang digunakan dalam penelitian ini adalah kultur Candida albicans. Penelitian ini telah dilakukan pada bulan Januari-februari 2016, bertempat di Laboratorium Biologi Universitas Pakuan, Bogor.

Cara kerja Pembuatan Ekstrak Daun Pandan Wangi (Iswani, 2007).

Simplisia serbuk Pandanus amaryllifolius kemudian ditimbang sebanyak 200 gr, kemudian dimaserasi dalam pelarut etanol 96 % dengan perbandingan 1 : 10 selama 3 x 24 jam. Ekstraksi secara maserasi dilakukan pada suhu kamar. Maserasi merupakan proses penyarian dengan cara serbuk simplisia direndam dalam pelarut sampai meresap dan untuk melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat mudah larut. Mula-mula

serbuk direndam dalam 1500 ml etanol 96 % selama 3 x 24 jam, dan disaring sehingga diperoleh filtrat 1. Kemudian residu yang diperoleh, direndam dengan 500 ml etanol 96 % selama 3 x 24 jam, disaring sehingga diperoleh filtrat 2. Selanjutnya, filtrat 1 dan 2 dievaporasi dengan menggunakan rotary evaporator pada suhu 450C sampai tidak terjadi pengembunan pelarut pada kondensor (menunjukkan semua pelarut telah menguap). Selanjutnya, dioven selama 3 jam pada suhu 500 C sehingga diperoleh ekstrak kental, tujuannya menghilangkan pelarut yang masih terdapat di dalam senyawa aktif.

Analisis Kadar Air

Dikeringkan cawan porselen menggunakan oven pada suhu 105° C selama 1 jam kemudian didinginkan kedalam desikator selama 15 menit dan ditimbang bobotnya. Sampel ditimbang menggunakan neraca analitik 1-2 gr dan dimasukan kedalam oven dengan suhu 105° C selama 3 jam. Kemudian sampel didinginkan didalam desikator selama 20 menit dan ditimbang bobotnya. Rumus % Kadar air sebagai berikut:

Persiapan Bakteri Uji

Biakan jamur diinkubasi selama 120 menit dalam suhu 30 – 350 C dalam inkubator. Candida albicans dari sediaan 1 ose kemudian diremajakan di dalam media PDA dengan cara menggoreskan secara zig-zag di cawan petri dan diinkubasi dalam inkubator selama 1 x 24 jam untuk pertumbuhan jamur. Pada pengujian aktivitas antifungi, Candida albicans yang diremajakan, selanjutnya dilakukan pengenceran dengan menggunakan aquadest steril. Pengenceran Candida albicans dilakukan sampai 10-4. Suspensi Candida albicans ditanam pada permukaan media agar dengan cara menggoreskan secara zig-zag menggunakan jarum ose.

% Kadar Air = A+B-D × 100% B

Page 3: AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus ...perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal Probo Leksono... · adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pandan wangi ... kuku,

3

Pembuatan Variabel Konsentrasi Disiapkan sampel ekstrak induk

100%, larutan induk dibuat dengan mencampurkan 10 gram ekstrak daun Pandan wangi dan 10 ml aquades steril kemudian dikocok hingga homogen. Selanjutnya dibuat seri konsentrasinya yaitu 35%, 50%, 75% dan kontrol positif dengan menggunakan antibiotik ketokonazol 50 ppm.

Uji Konsentrasi Hambat Minimum (KHM)

Uji Konsentrasi Hambat Minimum dilakukan dengan cara stok Candida albicans yang sudah diencerkan 10-4 dan ekstrak daun pandan wangi dengan beberapa konsentrasi (15%, 20%, 25%, 30%) masing-masing di tuang kedalam cawan petri steril dengan banyaknya Candida albicans 0,2 ml dan ekstrak 1 ml. Selanjutnya media agar hangat pada suhu ±40° dituang kedalam cawan petri yang sudah berisi Candida albicans dan ekstrak daun pandan wangi selanjutnya dihomogenkan dan diinkubasi selama 1×24 jam dengan suhu 30°- 35°C. Setelah masa inkubasi dilakukan pengamatan KHM pada cawan yang tidak ada pertumbuhan Candida albicans uji pada media agar

Uji Lebar Daerah Hambat (LDH).

Uji daya hambat ekstrak daun pandan wangi dilakukan dengan menggunakan kertas cakram, dimana kertas cakram (diameter 6 mm) masing-masing dimasukkan ke dalam ekstrak daun pandan wangi dengan masing-masing konsentrasi diambil sebanyak 5 ml. Kertas cakram tersebut direndam dalam ekstrak kemudian disimpan kedalam oven dengan suhu 50° C selama 24 jam. Setelah mengering kertas cakram diletakkan di atas medium PDA yang telah diinokulasi Candida albicans 0,2 ml. Masing- masing sampel uji diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 30 - 35°C selama 24 jam, kemudian dihitung zona hambat yang terbentuk. Dilakukan pula perlakuan yang sama untuk kontrol uji ketokonazol 50 ppm.

Perhitungan Rendemen

Rendemen ekstrak total uji dihitung dengan membandingkan berat ekstrak yang dihasilkan dan berat awal simplisia. Sedangkan rendemen serbuk kering kulit biji melinjo diuji untuk membandingkan berat simplisia dan berat basah awal. Rumusnya adalah:

Asam asetat anidrat 2 ml

ditambahkan pada 1 ml ekstrak kulit biji melinjo kemudian ditambahkan 2 ml asam sulfat pekat. Adanya triterpenoid ditandai dengan perubahan warna dari violet menjadi biru atau hijau (Sumiyati, 2014)

HASIL dan pembahasan Hasil Ekstraksi Daun Pandan Wangi

Dari hasil ekstraksi daun pandan wangi sebanyak 200 gr dengan maserasi selama 3 hari menggunakan pelarut etanol 96%, diperoleh ekstrak cair berwarna hijau tua setelah penyaringan, kemudian menjadi hijau pekat setelah di evaporasi dengan menggunakan rotary evaporator dengan tujuan untuk memisahkan antara pelarut dengan senyawa aktif yang terkandung didalam daun pandan wangi. Ekstrak dihasilkan dari proses maserasi ditimbang massanya dan didapatkan ekstrak kental 41 gram.

Pada penelitian ini digunakan pelarut jenis etanol 96%, karena etanol merupakan pelarut organik yang bersifat polar. Sehingga mampu melarutkan senyawa aktif didalam simplisia lebih banyak. Selain itu etanol memiliki titik didih yang rendah dan cenderung aman bila digunakan sebagai pelarut. Etanol juga dapat melarutkan dengan sempurna untuk senyawa resin, lemak, karbohidrat dan senyawa lainnya (Paturau, 1982).

Hasil rendemen daun pandan wangi sebesar 20,5% menunjukkan keefektivan pada saat ekstraksi. Karena semakin besar nilai rendemennya maka semakin efektif

Bobot EkstrakBobot Simplisia

Rendemen Ekstrak × 100%=

Bobot SimplisiaBobot Basah

Rendemen Serbuk × 100%=

Page 4: AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus ...perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal Probo Leksono... · adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pandan wangi ... kuku,

pula dipenpelarpenymetohasil28,57

menudengini mem(lapimempengperm Uji EkstamarCand

jamudeng25%ekstrmulapertu

Gam

proses ngaruhi olerut yangyaring, ukode dan laml rendemen7%.

Kadar unjukkan h

gan pernyatadisebabkan

miliki epidersan berlil

mpengaruhi geringan, wmukaan baha

Konsentrtrak Daun ryllifolius dida albican

Pada Gamur masih dapgan konsent, namun prak sebesar ai menurunumbuhan ja

mbar 1. KH

16.81

Persen

tase (%

)

ekstraksineh lamanyag digunakuran partmanya ekstrn serbuk m

air yanhasil 9%, haan Gardnern daun rmis yang mlin). Fakto

kadar awaktu pengean.

rasi HambPandan WTerhadap

ns mbar 1. pat tumbuh

trasi ekstrakpada perlak

30%, pertn. Hal inamur yang

HM ekstrak

87

7.8814,68

4.5

nya. Hal a ekstraksi, akkan sebtikel simpraksi. Sedan

menunjukan

ng dipehasil ini sr et al (1991pandan w

memiliki kutor-faktor ir yaitu

eringan dan

bat MinimWangi Pand

Pertumb

Terlihat bh pada perlak 15%, 20%kuan konsentumbuhan jni terlihat g sangat se

k daun panda

0.6352

0

kand

4

ini jenis

bagai plisia, ngkan

hasil

eroleh sesuai 1) hal wangi tikula yang suhu

n luas

mum danus uhan

bahwa akuan % dan ntrasi jamur

dari edikit

dipa20mmdeteseekH UDamC

(L

DPa

an wangi Pa

7.17

66

5.81

Perilak

dang 20 k

ibandingkanada perlaku0% dan 25

menurun apamedia pert

emikian puerkontaminaenyawa akkstrak.

Hasil selengk

Uji Lebar Daun Pan

maryllifoliuCandida albi

Hasil LDH) tersaj

Tabel Daerah Ham

andan Wang

andanus am

6.24

0,19

73.27

ku

kandang 19

Konsenekstrak

35 %50%75%

Kontrol

n dengan peuan konsen%. Pertumbabila kandutumbuhan ula faktor asi atau tidaktif yang

kapnya tersa

Daerah ndan Wus Terhadicans. Uji Lebari pada Tabe1. Rata-rat

mbat (LDHgi Terhadap

maryllifolius

0.390 0

ntrasi (%)

(+)

ertumbuhanntrasi sebesbuhan jamu

ungan nutrismulai m

lingkunganaknya mediaterkandung

aji pada gam

Hambat EWangi Padap Pertum

r Daerah el 1 ta DiameteH) Ekstrakp Candida a

s konsentras

0.631.72

Lebar DaerHambat (m

4,6a 7,18b

10,1bc 21,2bcd

n bakteri ar 15%, ur mulai si dalam menipis,

n seperti a uji dan g dalam

mbar 1:

Ekstrak andanus mbuhan

Hambat

er Lebar k Daun albicans

si 25%.

rah mm)

Page 5: AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus ...perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal Probo Leksono... · adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pandan wangi ... kuku,

bahwperlasebesterlihmakasemabahwekstrdan albicbahwsenyekstr

konsterbedikatantimini (201memdikattinggjika mm, dikat dikatantimkuran

Dari hasiwa LDH akuan densar 75% (Ghat bahwa sa zona hamakin besar wa aktivitarak daun panmenyebabk

cans semakiwa Candidaawa aktif rak daun pan

Perlakuanentrasi 75%

esar yaitu tegorikan mikroba tinsesuai den3) yaitu

miliki zontegorikan mgi, dikategomemiliki ddiameter z

takan resisteEkstrak

takan mikroba tingngnya senya

Gamb

il pengujiatertinggi dgan konse

Gambar 5). Dsemakin tinmbat yang sehingga d

as senyawandan wangi

kan pertumbin sedikit. D

a albicans syang terk

ndan wangin deng% membentu

10,1 mmmempuny

ngkat sensitngan perny

aktivitasna hambamemiliki torikan sens

diameter zonzona hambaen.

daun pmempunyagkat sedangawa bioakti

bar 2. Gamb

an ini tamdiperoleh pentrasi eksDari tabel dnggi konsen

terbentuk adapat dikataa aktif dai semakin bebuhan CanDapat dikataensitif terha

kandung dai. an eksuk zona hamm dan dyai aktivtif sedang. yataan Pras antimikat >12 tingkat sensitifitas sedna hambat at <6 mm m

andan wai aktivg diduga kaif yang terk

bar 2. Uji LTerhad

5

mpak pada strak iatas

ntrasi akan akan alam esar, dida akan adap alam

strak mbat dapat vitas Hal

awira kroba

mm nsitif dang 9-12

maka

wangi vitas

arena kan-

dytimybws((msdkmikSssb

mDHmina(psk

Lebar Daeradap Candida

dung dalamyang telah inggi konse

menunjukanyang lebih bioaktif yanwangi adalasaponin, m(Dalimarta, (2009) flavmerupakan sebagai andengan kkompleks dmembran sekatan pro

Sehingga msenyawa tersel sehinggberkembang

Pada menunjukanDaerah HamHal ini dimumerupakan nfeksi yan

albicans. M(1986) ketopada pengiksintesa ergokerusakan m

ah Hambat Ea albicans

m ekstrak. dilakukan

entrasi ekstrn peningka

besar. kang terdapat ah Flavonoiminyak ats

2009). Mevonoid, tan

senyawa ntijamur. Dkemampuandengan proel dengan cotein pada

membran selrsebut menega menyebag.

(gambar n hasil pmbat (LDH)ungkinkan kobat pilih

ng disebabkMenurut Tokonazol bkat enzim osterol diri

membran sel

Ekstrak Dau

Dari penn, bahwa rak yang diatan daya andungan s

pada daunid, polifenosiri dan enurut Sulinin, dan efek farm

Dimana flnnya memotein dan cara mendea membral menjadi lembus kedaabkan jamu

2) ketopengukuran yang palinkarena keto

han pertamkan oleh

Tan dan Rekerja berdsitokrom, sintangi danl pada jamu

un Pandan W

gamatan semakin gunakan hambat

senyawa n pandan ol, tanin, alkoloid

istyawati saponin

makologi lavonoid mbentuk merusak enaturasi an sel. lisis dan alam inti ur tidak

okonazol Lebar

ng tinggi. okonazol a untuk Candida Rahardja dasarkan sehingga n terjadi ur.

Wangi

Page 6: AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus ...perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal Probo Leksono... · adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pandan wangi ... kuku,

6

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian yang

telah ditarik kesimpulan bahwa : 1. Ekstrak daun pandan wangi

mempunyai daya hambat terhadap Candida albicans. 

2. Pada konsentrasi 75% ekstrak daun pandan wangi memiliki aktivitas antifungi paling tinggi pada Candida albicans dengan lebar daerah hambat sebesar 10,1 mm, secara statistik uji duncan hampir sama dengan daya antimikroba dari ketokonazol 50 ppm. Dari hasil tersebut dapat dikatakan ekstrak daun pandan wangi dapat dijadikan alternatif lain dari ketokonazol dalam menghambat laju Candida albicans.

DAFTAR PUSTAKA Aisyah. 2014. Daya Hambat Ekstrak

Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylacoccus aureus. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin.

Bais, H. P., Walker, T. S, Schweizer, H. P, Vivanco, J. M 2002. Root Specific Elication and Antimicrobial Activity of Rosmarinic Acid In Hairy Root Culture of Ocimum basilicum. Journal of Plant Physiol Biochem. 40:983

Brander, G. C., pough D. M., Bywater, R. Jand Jenkins, W. L. 1991. Veterinary Pharmacology and Therapeutics. 5th ed. Bai ller Tindal. London.

Dalimarta, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Niaga swadaya.

Dalimarta, S. 2009. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Trubus Agriwidya: Jakarta

Gardner, FP. RB. Pearce dan R.L. Mitchel.1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta

Iswani, S. 2007. Preparasi Ekstrak Kasar (Crude Extract) Etanol dari Makroalga Untuk Uji Farmakologi. Buletin Teknologi Aquakultur Vol. 6 No. 1.

Kurniawan, J. A. 2009. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Rimpang Binahong (Anredera cordifolia(tenore) Terhadap Jamur Candida albicans serta Skrining Fitokimianya. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Paturau, J.M. 1982. By Product of Cane Sugar Industri, Elsevier Scientic. Publishing Co. Amsterdam Windholz.

Prawira. 2013. Daya Hambat Dekok Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Penyebab Penyakit Masitis pada Sapi Merah. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Rahayu, Puji. 2013. Konsentrasi Hambat Minimum Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans.Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar.

Rochani, N. 2009. Uji Aktivitas Anti Jamur Ekstrak Daun Binahong (Anrederacordifolia (Tenore). Steen) Terhadap Candida albicans serta Skrining Fitokimianya Universitas Muhamadiyah Surakarta, surakarta, http://etdneprints.ums.ac.id/5267/1/K100050305.pdf diakses pada tanggal 25 Mei 2015.

Soemiati, Atiek dan Berna Elya. 2002. Uji Pendahuluan Efek Antijamur Infus Daun Sirih (Piper bette L), Kulit Buah Delima (Punica granatum L) dan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val) Terhadap Jamur Candida albicans, Makara, Seri Sains, 6 No 3, http://journal.ui.ac.id/ uploud/artikel/uji%20Pendahuluan

Page 7: AKTIVITAS EKSTRAK DAUN PANDAN WANGI (Pandanus ...perpustakaan.fmipa.unpak.ac.id/file/e-jurnal Probo Leksono... · adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak daun pandan wangi ... kuku,

7

%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.pdf. diakses pada tanggal 25 Mei 2015.

Sulistyawati, D. dan Mulyati, S. 2009. Uji Aktivitas Antijamur Infusa Daun Jambu Mete ( Anacardium occidentale, L.) Terhadap Candida albicans. Biomedika.2(1)

Tan, H dan Rahardja, K. 2002. Obat‐Obat Penting.  PT.  Elex  Media Komputindo.JakartaAisyah. 2014. Daya Hambat Ekstrak Pandan Wangi (Pandanus amaryllifolius) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylacoccus aureus. Fakultas Kedokteran Gigi, Universitas Hasanuddin.

Bais, H. P., Walker, T. S, Schweizer, H. P, Vivanco, J. M 2002. Root Specific Elication and Antimicrobial Activity of Rosmarinic Acid In Hairy Root Culture of Ocimum basilicum. Journal of Plant Physiol Biochem. 40:983

Brander, G. C., pough D. M., Bywater, R. Jand Jenkins, W. L. 1991. Veterinary Pharmacology and Therapeutics. 5th ed. Bai ller Tindal. London.

Dalimarta, S. 2000. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia. Jakarta : Niaga swadaya.

Dalimarta, S. 2009. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 1. Trubus Agriwidya: Jakarta

Gardner, FP. RB. Pearce dan R.L. Mitchel.1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia. Jakarta

Iswani, S. 2007. Preparasi Ekstrak Kasar (Crude Extract) Etanol dari Makroalga Untuk Uji Farmakologi. Buletin Teknologi Aquakultur Vol. 6 No. 1.

Kurniawan, J. A. 2009. Uji Aktivitas Antijamur Ekstrak Rimpang Binahong (Anredera cordifolia(tenore) Terhadap Jamur Candida albicans serta Skrining Fitokimianya. Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Paturau, J.M. 1982. By Product of Cane Sugar Industri, Elsevier Scientic. Publishing Co. Amsterdam Windholz.

Prawira. 2013. Daya Hambat Dekok Daun Kersen (Muntingia calabura L.) Terhadap Pertumbuhan Bakteri Staphylococcus aureus Penyebab Penyakit Masitis pada Sapi Merah. Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya.

Rahayu, Puji. 2013. Konsentrasi Hambat Minimum Buah Belimbing Wuluh (Averrhoa bilimbi L) Terhadap Pertumbuhan Candida albicans.Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Hasanuddin Makassar.

Rochani, N. 2009. Uji Aktivitas Anti Jamur Ekstrak Daun Binahong (Anrederacordifolia (Tenore). Steen) Terhadap Candida albicans serta Skrining Fitokimianya Universitas Muhamadiyah Surakarta, surakarta, http://etdneprints.ums.ac.id/5267/1/K100050305.pdf diakses pada tanggal 25 Mei 2015.

Soemiati, Atiek dan Berna Elya. 2002. Uji Pendahuluan Efek Antijamur Infus Daun Sirih (Piper bette L), Kulit Buah Delima (Punica granatum L) dan Rimpang Kunyit (Curcuma domestica Val) Terhadap Jamur Candida albicans, Makara, Seri Sains, 6 No 3, http://journal.ui.ac.id/ uploud/artikel/uji%20Pendahuluan%20Efek_Atiek%20S.%20Berna.pdf. diakses pada tanggal 25 Mei 2015.

Sulistyawati, D. dan Mulyati, S. 2009. Uji Aktivitas Antijamur Infusa Daun Jambu Mete ( Anacardium occidentale, L.) Terhadap Candida albicans. Biomedika.2(1)

Tan, H dan Rahardja, K. 2002. Obat-Obat Penting. PT. Elex Media Komputindo.Jakarta