akhlak terpuji

12
AKHLAK TERPUJI A. Pendahuluan. Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak adalah bentuk jamak dari kata khalaqa. Di dalam kamus Munjid kata khulk berarti budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat-tabiat. Di dalam kitab Da’iratul Ma’arif dikatakan: “Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”. Allah berfirman dalam suroh Al-Qalam ayat 4: Artinya: Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung. Prof. Dr. Ahmad Ami mengatakan sebagaimana dikutip Asmaran Akhlak adalah kebiasaan kehendak. Jadi bila dibiasakan akan sesuatu, kebiasaannya itu disebut akhlak. Contohnya bila khendak itu dibiasakan memberi maka kebiasaan itu adalah akhlak dermawan. 1 1 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 1. 1

Upload: kewin-harahap

Post on 24-Oct-2015

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: AKHLAK TERPUJI

AKHLAK TERPUJI

A. Pendahuluan.

Dilihat dari sudut bahasa (etimologi) perkataan akhlak adalah bentuk

jamak dari kata khalaqa. Di dalam kamus Munjid kata khulk berarti budi pekerti,

perangai, tingkah laku atau tabiat-tabiat. Di dalam kitab Da’iratul Ma’arif

dikatakan: “Akhlak ialah sifat-sifat manusia yang terdidik”. Allah berfirman

dalam suroh Al-Qalam ayat 4:

Artinya: Dan Sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti

yang agung.

Prof. Dr. Ahmad Ami mengatakan sebagaimana dikutip

Asmaran Akhlak adalah kebiasaan kehendak. Jadi bila dibiasakan

akan sesuatu, kebiasaannya itu disebut akhlak. Contohnya bila

khendak itu dibiasakan memberi maka kebiasaan itu adalah

akhlak dermawan.1

Akhlak itu adalah merupakan sifat yang tertanam dalam

jiwa dan dengan sifat yang tertanam dalam jiwa tersebut akan

membuahkan bermacam-macam sifat, ada sifat itu yang baik

dan terkadang ada juga sifatnya yang buruk.

Pembagian akhlak dapat dibedakan menjadi dua yaitu akhlak yang baik

(mahmudah) dan akhlak yang buruk (mazmumah) dimana akhlak yang baik

1Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002), hlm. 1.

1

Page 2: AKHLAK TERPUJI

adalah akhlak/tingkah laku yang terpuji dimana sifat-sifatnya, setia, sabar, berani,

adil, sedangkan akhlak tidak terpuji adalah akhlak atau tingkah laku yang tidak

terpuji dimana sifat-sifatnya ialah: khianat, putus asa, pengecut dan dzalim.

B. Pengertian Akhlak Terpuji (Mahmudah).

Yang dimaksud dengan akhlaqul mahmudah ialah segala tingkah laku

yang terpuji (yang baik) yang biasa juga dinamakan “fadilah” (kelebihan). Dalam

pembahasan fadilah dan qabihah dititik beratkan pada pembahasan sifat-sifat yang

terpendam dalam jiwa manusia yang menularkan perbuatan-perbuatan lahiriyah.

C. Ikhlas.

Ikhlas menurut bahasa adalahg sesuatu yang murni tidak tercampur

dengan hal-hal yang bisa mencampurinya. Dikatakan bahwa “madu itu murni”

jika sama sekali tidak tercampuri dengan campuran dari luar, dan dikatakan “harta

ini adalah murni untukmu” maksudnya adalah tidak seorangpun yang bersyarikat

bersamamu dalam memiliki harta ini.

Dan ikhlas menurut syar’i adalah menjadikan tujuan hanyalah untuk Allah

tatkala beribadah, yaitu jika engkau sedang beribadah maka hatimu dan wajahmu

engkau arahkan kepada Allah bukan kepada manusia, sebagaimana sabda

Rasulullah SAW dalam haditsnya:2

2http://diaz 2000. multiply.com/journal/item/84/defenisi ikhlas.

2

Page 3: AKHLAK TERPUJI

Artinya: Meriwayatkan kepada Zuhair bin Haib, meriwayatkan kepada kami Islamil bin Ibrahim, menggambarkan kepada kami Ruh bin Qasim, dari Ala’ bin Abdurrahman bin Yakub dari ayahnya Abi Hurairah Nabi SAW bersabda: Allah SWT berfirman: Aku tidak membutuhkan kawan-kawan dari orang itu selain Aku, Aku tinggalkan dia bersama sekutunya.

Dalam hadits diatas kita dituntut untuk selalu ikhlas dalam mengerjakan

segala sesuatu pekerjaan yang mau kita kerjakan (ibadah yang kita kerjakan)

dengan niat hanya mengharap ridha Allah semata bukan karena yang lain. Hal ini

sebagaimana sabda Rasulullah SAW:3

Artinya: Dari Umar bin Khottab r.a. ia berkata Rasulullah SAW bersabda, hanya saja semua amal itu niat, dan hanya saja bagi setiap orang. Itu hasilnya menurut yang ia niatkan. Maka siapa yang hijrah kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa hijrah untuk dunia yang akan diperolehnya atau perempuan yang akan dinikahinya, maka hijrahnya kepada apa yang hijrah ia kepadanya.

3Usman Mahrus, Himpunan Hadits Qudusi, (Semarang: Asy Syifa, 1993), hlm. 295.

3

Page 4: AKHLAK TERPUJI

Menurut hadits ini segala amal perbuatan yang kita kerjakan harus disertai

dengan niat yang ikhlas, karena kalau kita tidak berniat dengan ikhlas dan bukan

karena Allah semata kita sudah berbuat riya, dan riya ini sudah termasuk syirik

kecil.4

D. Menjauhi Pebuatan Riya.

Riya adalah topeng keterperdayaan yang dapat menutupi orang yang

berwajah masam, berjiwa buruk dan berhati keras, dan orang riya mencari amal

perbautan yang mestinya hanya antara dirinya dengan Allah akan tetapi dia

mengerjakan suatu amal perbuatan itu dengan tujuan yang lain atau hanya mau

dikatakan orang dia baik dan shalih.

Ketahuilah wahai orang yang ingin memurnikan agamanya karena Allah,

bahwa perbuatan riya itu tidak disukai oleh Allah, sebagaimana sabda Rasulullah

SAW:

Artinya: Dari Abi Said bin Abi Fadlalah (ia salah seorang sahabat), ia berkata: Rasulullah SAW bersabda: Dikala Allah mengumpulkan seluruh

4H. Riwayat Bukhari Muslim.

4

Page 5: AKHLAK TERPUJI

manusia (orang-orang yang awal dan yang akhir) pada hari kiamat, yaitu hari yang tidak ada keraguan padanya, kemudian berseru-seruan.“Barang siapa yang menyekutukan Allah dalam amal yang ia lakukan, maka carilah pahala amal itu dari selain Allah, sesungguhnya Allah tidak membutuhkan kawan-kawan dari orang musyrik.

Dalam hadits ini Allah tidak suka kepada orang yang beramal dan

amalnya itu bukan karena Allah semata tetapi karena yang lain, ini manusia tidak

bisa menilai manusia yang lain, apa dia beramal dengan niat yang ikhlas atau

beramal riya (dengan niat hanya untuk mendapat pujian dari orang lain, dan bagi

siapa yang beramal hanya untuk memperdengarkannya dan memperlihatkannya

maka Allah akan memperlihatkan amalnya dan memperdengarkannya. Hal ini

sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Artinya: Dari Zundab bin Abdullah bin Sopyan r.a. ia berkata, Nabi SAW bersabda siapa yang berniat memperdengarkan amalnya, maka Allah akan memperdengarkannya, dan siapa yang berniat memperlihatkannya Allah akan memperlihatkannya.

Dalam hadits ini menjelaskan bagi siapa yang ingin memperlihatkan dan

memperdengakan amal perbuatannya Allah akan memperlihatkannya dan

memperdengarkannya. Dan bagi siapa hamba Allah yang ingin memurnikan

5

Page 6: AKHLAK TERPUJI

agamanya karena Allah jauhilah perbuatan riya karena perbuatan riya tidak

disukai Allah.5

E. Jujur.

Jujur jika diartikan secara baku adalah “mengakui”, jujur merupakan sifat

terpuji. Allah menyanjung orang-orang yang mempunyai sifat jujur dan

menjanjikan balasan yang berlipat ganda kepada mereka. Dan sifat jujur itu akan

membawa (menuntun) seseorang kepada kebaikan, dan kebaikan itu akan

membawanya ke syurga sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

Artinya: Dari Abdullah bin Mas’ud berkata: Nabi SAW bersabda: Sesungguhnya benar (jujur) itu menuntun kepada kebaikan dan kebaikan itu menuntun ke syurga, dan seorang itu berlahan benar sehingga tercatat di sisi Allah seorang siddik (yang sangat jujur). Dan dusta menuntun kepada kejelekan dan kejelekan itu menuntun ke neraka. Dan seorang itu berlahan jelek sehingga tercatat di sisi Allah seorang kajib (yang sangat pendusta).

Dalam hadits ini Allah sangat menyukai orang yang jujur dan membenci

orang yang pendusta dan kejujuran itu akan membawa seseorang itu kepada

5Usman Mahrus, Op.Cit, hlm. 296.

6

Page 7: AKHLAK TERPUJI

kebaikan dan ke syurga dan begitu juga sebaliknya dusta itu membawa seseorang

itu kepada kejelekan dan ke neraka.

F. Kesimpulan.

Maka setelah memaparkan beberapa penjelasan sekilas tentang akhlak

terpuji di atas, penulis bisa menarik beberapa kesimpulan. Dan adapun beberapa

kesimpulan itu adalah sebagai berikut:

Al-Mahmudah atau akhlak terpuji digunakan untuk menunjukkan sesuatu

yang utama sebagai akibat sesuatu yang disukai oleh Allah SWT. Dengan

demikian kata al-mahmudah lebih menunjukkan pada kebaikan yang bersifat

bathin dan spiritual.

Ikhlas adalah menjadikan tujuan hanyalah untuk Allah tatkala beribadah, yaitu

jika engkau sedang beribadah maka hatimu dan wajahmu engkau arahkan

kepada Allah bukan kepada manusia.

Segala amal perbuatan yang kita kerjakan harus disertai dengan niat yang

ikhlas, karena kalau kita tidak berniat dengan ikhlas dan bukan karena Allah

semata kita sudah berbuat riya, dan riya ini sudah termasuk syirik kecil.

Riya adalah mencari amal perbautan yang mestinya hanya antara dirinya

dengan Allah akan tetapi dia mengerjakan suatu amal perbuatan itu dengan

tujuan yang lain atau hanya mau dikatakan orang dia baik dan shalih.

7

Page 8: AKHLAK TERPUJI

siapa yang ingin memperlihatkan dan memperdengakan amal perbuatannya

Allah akan memperlihatkannya dan memperdengarkannya. Dan bagi siapa

hamba Allah yang ingin memurnikan agamanya karena Allah jauhilah

perbuatan riya karena perbuatan riya tidak disukai Allah.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

As, Asmaran. Pengantar Studi Akhlak, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2002.

H. Riwayat Bukhari Muslim.

http://diaz 2000. multiply.com/journal/item/84/defenisi ikhlas.

Mahrus, Usman. Himpunan Hadits Qudusi, Semarang: Asy Syifa, 1993.

8