agamis

10
AhlanWa Sahlan… 1. Elga Harista .A. 2. Lailatul Fitriyah 3. Muhammad Alfian .S. 4. Renda Aranggraini Present XII-8 SMA Negeri 20 Surabaya

Upload: sma-negeri-20-surabaya

Post on 08-Aug-2015

66 views

Category:

Presentations & Public Speaking


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Agamis

AhlanWa Sahlan…

1. Elga Harista .A. 2. Lailatul Fitriyah3. Muhammad Alfian .S.4. Renda Aranggraini

Present XII-8

SMA Negeri 20 Surabaya

Page 5: Agamis

Tajwid

Ayat Tajwid Keterangan

Tafkhim Huruf "ra" berharakat dhommah

Mad thabi'i Huruf "ra" dhommah bertemu dengan huruf "wau" mati

Mad 'aridh lissukun Mad pada huruf "ra" bertemu dengan huruf "nun" kemudian huruf "nun" diwaqafkan

Mad jaiz munfashil Mad pada huruf "lam" bertemu dengan huruf "hamzah" pada kalimat yang berbeda

Mad thabi'i Huruf "mim" fathah bertemu dengan huruf "alif" mati

Page 6: Agamis

Tajwid

Ayat Tajwid Keterangan

Mad thabi'i Huruf "da" dhommah bertemu dengan huruf "wau" mati

Mad 'aridh lissukun Mad pada huruf "da" bertemu dengan huruf "nun" kemudian huruf "nun" diwaqafkan

Mad jaiz munfashil Mad pada huruf "lam" bertemu dengan huruf "hamzah" pada kalimat yang berbeda

Ikhfa aqrab Huruf "nun" mati bertemu dengan huruf "ta"

Izhar syafawi Huruf "mim" mati bertemu dengan huruf "'a"

Page 7: Agamis

Tajwid

Ayat Tajwid Keterangan

Mad thabi'i Huruf "'ain" fathah bertemu dengan huruf "alif" mati

Mad thabi'i Huruf "da" dhommah bertemu dengan huruf "wau" mati

Mad jaiz munfashil Mad pada huruf "mim" bertemu dengan huruf "hamzah" pada kalimat yang berbeda

Qalqalah Kubra Huruf "da" mati di akhir kalimat

Mad jaiz munfashil Mad pada huruf "lam" bertemu dengan huruf "hamzah" pada kalimat yang berbeda

Page 8: Agamis

Kandungan Surah Al-Kafirun

1. Surat Al-Kafirun disebut sebagai "Al-Muqasyqisyah" atau penyembuh karena kandungannya menyembuhkan dan menghilangkan kemusyrikan. 2. Umat Islam menolak usul kaum kafir untuk penyatuan ajaran agama dalam rangka mencapai

kompromi. 3. Mengajak masing-masing untuk melaksanakan ajaran agama dan kepercayaan tanpa bersikap

saling mengganggu. 4. Ajakan kaum kafir tidak logis karena setiap ajaran pokok suatu agama beserta perinciannya pasti

berbeda. 5. Rasulullah saw. tidak akan menyembah Tuhan orang-orang kafir (berhala) karena agama mereka

bersifat menolak, ingkar, tidak percaya, dan mendustakan ayat-ayat dan syariat Allah swt. 6. Rasulullah saw. dan kaum mukmin tidak akan beribadah seperti ibadahnya orang kafir yang

bercampur dengan syirik, yaitu memuja patung atau berhala dan menganggap mereka dapat memberikan perlindungan atau kekuatan kepada orang kafir tersebut. 7. Orang kafir tidak pernah pula akan menyembah Allah swt. 8. Tidak boleh saling memaksa untuk mengikuti suatu agama. Rasulullah saw. menjelaskan bahwa

agamamu dan balasannya untuk kamu (kaum kafir) dan agamaku dan balasannya adalah untukku (kaum

mukmin).

Page 9: Agamis

Kesimpulan

1. Penegasan bahwa Tuhan yang disembah (makbud) oleh Rasulullah saw. dan umat Islam berbeda dengan

makbud orang-orang kafir (kaum musyrikin yang mengingkari keesaan Allah swt. dan kerasulan Rasulullah

saw.) Demikian juga cara peribadahan Rasulullah saw. dan umat Islam yang hanya berdasarkan keikhlasan

dan ketulusan hati dan bersih dari sikap perilaku syirik terhadap Allah swt. berbeda dengan cara

peribadahan orang-orang kafir (musyrikin). 2. Penolakan dari Rasulullah saw. dan umat Islam terhadap kaum kafir

untuk mencampuradukkan keimanan dan peribadahan yang diajarkan Islam dengan keimanan dan

peribadahan yang diajarkan agama kaum kafir yang mengandung kemusyrikan.

Page 10: Agamis

Jazakumullah Khairan Katsira’