agama qada dan qadar

28
Kelompok 9 Beranda Peta Konsep Video Iman Kepada Qada dan Qadar

Upload: nita-kurniasih

Post on 07-Apr-2017

776 views

Category:

Education


10 download

TRANSCRIPT

Slide 1

Iman Kepada Qada dan Qadar

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideo

1

Kelompok 9 :Nadilla Firas VNeng Isvy NNita Kurniasih

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoPETA

KONSEPIman Kepada Qada dan QadarPengertian Iman Kepada Qada dan QadarBukti-bukti Adanya Qada dan QadarSunatullahIkhtiar dan TawakalFungsi Iman Kepada Qada dan Qadar

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoA. Pengertian Iman Kepada Qada dan QadarIman kepada qada dan qadar adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa segala sesuatu yang terjadi dialam ini dikuasai oleh suatu hukum yang pasti dan tetap yang tidak tunduk kepada kemauan manusia. Segala sesuatu itu meliputi semua kejadian yang menimpa seluruh makhluk hidup, termasuk manusia dan benda-benda yang ada di alam semesta. Kejadian itu bisa berupa hidup atau mati, baik atau buruk, dan kemunculan atau kemusnahan.Berikut ini akan diuraikan pengertian qada, qadar dan hubungan antara keduanya

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoA. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar1. QadaQada mempunyai beberapa arti. Beberapa arti tersebut dapat dilihat dalam ayat-ayat Al-Quran berikut :Qada yang berarti hukum atau keputusan terdapat pada Surah an-Nisa ayat 65.Qada yang berarti mewujudkan atau menjadikan terdapat pada Surah Fussilat ayat 12.Qada yang berarti kehendak terdapat pada Surah Ali-Imran ayat 47.Qada yang berarti perintah terdapat pada Surah al-Isra ayat 23.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoA. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar2. QadarQadar juga mempunyai beberapa arti yang dijelaskan dalam ayat-ayar Al-Quran berikut :Qadar yang berarti mengatur serta menentukan sesuatu menurut batas-batasnya terdapat pada Surah Fussilat ayat 10.Qadar yang berarti ukuran terdapat pada Surah ar-Raad ayat 17.Qadar yang berarti ketentuan dan kepastian terdapat pada Surah al-Mursalat ayat 23.Qadar yang berarti kekuasaan dan kemampuan terdapat pada Surah al-Baqarah ayat 236.Qadar yang berarti perwujudan kehendak Allah Swt. Terdapat pada semua Makhluk-Nya dalan bentuk-bentuk dan batasan-batasan tertentu terdapat pada Surah al-Qamar ayat 49.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoA. Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar3. Hubungan Qada dan QadarQada dan Qadar merupakan satu kesatuan. Qada merupakan ketentuan, kehendak, dan kemauan Allah Swt. Sedangkan qadar merupakan perwujudan dari kehendak itu. Qada berarti bersifat qidam (lebih dahulu ada), sedangkan qadar bersifat hudus (baru).Iman ar-Raqib mengatakan bahwa Allah Swt. Menakdirkan segala sesuatu dengan dua macam cara yaitu :Memberikan qudrah atau kekuatanMembuat ukuran dan cara-cara tertentu.Dalam kehidupan sehari-hari, kedua istilah tersebut lebih populer dengan sebutan takdir.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoA. Pengertian Iman Kepada Qada dan QadarMenurut ulama ahlusunah waljamaah, berdasarkan pelakunya, ada dua macam perbuatan di alam semesta ini :Perbuatan pertama adalah perbuatan yang dilakukan Allah Swt. Terhadap makhluk-Nya. Contohnya adalah turunnya hujan, tumbuhnya tanaman, kehidupan, kematian, sehat dan sakit.Perbuatan yang kedua adalah perbuatan yang dilakukan oleh semua makhluk. Semua makhluk melakukan segala perbuatan berdasarkan kehendak dan keinginan yang diberikan oleh Allah Swt. kepada mereka dengan disertai memberikan kemampuan dan potensi kepada semua makhluk untuk melaksanakan kehendak dan keinginan mereka.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoA. Pengertian Iman Kepada Qada dan QadarSyekh Muhammad Saleh al-Usaimin mengemukakan bahwa takdir itu mempunyai 4 tingkatan yaitu :Al-Ilmu atau pengetahuan adalah mengimani dan meyakini bahwa Allah Swt. Maha Mengetahui atas segala sesuatu.Al-kitabah atau penulisan dalam mengimani bahwa Allah Swt. Telah menuliskan segala ketetapan dalam Lauh Mahfuz (tempat pencatatan ketetapan Allah Swt atas makhluk-Nya yang terpelihara di sisi-Nya).Al-Masyiah atau kehendak adalah mengimani bahwa kehendak Allah Swt. Terhadap segala sesuatu yang terjadi atau tidak terjadi, baik di langit maupun di bumiAl-Khalqu atau penciptaan adalah mengimani Allah Swt sebagai pencipta segala sesuatu serta meyakini bahwa semua yang terjadi dari perbuatan Allah Swt. adalah ciptaan Allah Swt.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoB. Bukti bukti adanya Qada dan QadarBukti adanya qada dan qadar dapat dilihat pada alam ini, termasuk pada diri manusia. Kapan dan dimana manusia lahir, manusia tidak dapat memilihnya. Ketika lahir kedunia, manusia tidak dapat memilih ibu dan bapak, tidak bisa memilih bangsa dan tanah air. Bahkan, manusia juga tidak bisa memilih jenis kelamin laki-laki atau perempuan serta bentuk dan rupa tubuhnya sendiri. Semua itu telah ditakdirkan Allah Swt. dan manusia tinggal menerimanya saja.Bukti yang lain adalah ketentuan yang berhubungan dengan soal mati. Datangnya kematian merupakan misteri bagi semua makhluk. Kematian berada diluar kekuasaan makhluk dan semua makhluk tinggal menerimanya saja.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoB. Bukti bukti adanya Qada dan QadarBenda-benda dialam ini seperti, matahari, bumi, bulan, bintang-bintang, dan planet-planet juga menjadi bukti yang lain. Semua benda itu memiliki takdir yang tidak dapat dilanggarnya. Bumi bergerak mengikuti matahari dalam jangka waktu tertentu. Begitu pula planet-planet dan bintang-bintang lainnya. Semuanya berjalan teratur di angkasa raya sesuai dengan ketentuan umum yang telah ditetapkan oleh Allah Swt. Semua itu disebut dengan sunatullah. Pendek kata, kenyataan bahwa Allah Swt. menguasai alam ini, tidak terbantah adanya. Segala segi kehidupan di alam ini membuktikannya sendiri. Oleh karena itu, semua orang Islam wajib mengimaninya.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoC. SunatullahMenurut bahasa, sunatullah berasal dari kata bahasa Arab sunnah yang bersinonim dengan kata tariqah yang berarti jalan yang dilalui atau sirah yang berarti jalan hidup. Kemudian, kata tersebut digabung dengan lafal Allah sehingga menjadi kata majemuk sunatullah. Sunatullah atau hukum Allah Swt. yang berlaku atas segenap alam dan berjalan secara tetap dan teratur.Ayatullah Murtada bependapat bahwa yang dikatakan sunatullah adalah apa yang disebut oleh ilmu pengetahuan dengan hukum alam atau hukum sebab akibat. Sunatullah terdiri dari dua macam, yaitu :Sunatullah qauliyyah adalah sunatullah yang berupa wahyu yang tertulis dalam bentuk lembaran atau dibukukan, yaitu Al-Quran.Sunatullah kauniyyah adalah sunatullah yang tidak tertulis dan berupa kejadian atau fenomena alam. Contohnya, matahari terbit di ufuk timur, dan terbenam di ufuk barat.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoC. SunatullahKedua sunatullah tersebut memiliki persamaan, yaituKedua-duanya berasal dari Allah Swt.Kedua-duanya dijamin kemutlakannyaKedua-duanya tidak dapat diubah atau diganti dengan hukum lainnyaSelain memiliki persamaan, keduanya juga mempunyai perbedaan. Sunatullah yang ada di alam dapat diukur. Untuk mengetahui sunatullah di alam, manusia dapat melakukan serangkaian kegiatan penelitian empirik, seperti observasi, pengukuran, perbandingan, analisis, dan kesimpulan. Hal itu dapat diketahui dengan menggunakan rumus-rumus statistik.Lain halnya dengan sunatullah yang ada di dalam Al-Quran. Walaupun hal itu pasti terjadi, tetapi tidak diketahui secara pasti kapan waktunya. Contohnya adalah kematian seseorang. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Quran Surah al-Ahzab ayat 62 :

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoC. SunatullahArtinya : Manusia bertanya kepadamu tentang hari berbangkit. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang hari berbangkit itu hanya di sisi Allah". Dan tahukah kamu (hai Muhammad), boleh jadi hari berbangkit itu sudah dekat waktunya.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoD. Ikhtiar dan TawakalIkhtiar berarti memilih. Menurut istilah, ikhtiar adalah berusaha secara maksimal dalam mencapai tujuan dan hasil, serta bergantung sepenuhnya kepada Kehendak Allah Swt.Menurut Ibnu Sina, ikhtiar berarti kekuatan untuk memilih (power of choice). Kekuatan memilih tersebut berdasarkan atas daya dan pengetahuan yang diberikan Allah Swt. melalui usaha dan pemikiran. Dengan demikian, manusia dapat memilih sesuatu untuk dikerjakan atau tidak dikerjakan.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoD. Ikhtiar dan TawakalTerjadi atau tidak terjadinya sesuatu disebabkan oleh dua hal, yaitu :Gazirah adalah insting atau bakat pembawaan lahir. Contohnya , perasaan lapar menyebabkan kita makan dan perasaan mengantuk menyebabkan kita tidur. Gazirah tidak memberikan kesempatan kepada kita untuk memilih, selain memenuhinya.Ikhtiar adalah usaha secara maksimal sesuai dengan potensi dan kemampuan yang diberikan Allah Swt. Contohnya, ketekunan dan keuletan belajar menyebabkan orang memiliki banyak ilmu. Akan tetapi, mutu ilmu pengetahuan yang diperoleh itu tergantung pula kepada kekuatan ikhtiar yang diberikan Allah Swt.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoD. Ikhtiar dan TawakalTegasnya, yang memberikan kekuatan memilih adalah Allah Swt , sedangkan yang memilih adalah manusia. Apabila usaha tersebut hasilnya baik, hal itu tentu saja karena proses usaha yang dilaksanakan juga baik. Demikian pula sebaliknya, apabila usaha tersebut gagal, hal itu tentu saja disebabkan proses usaha yang kurang baik pula.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoD. Ikhtiar dan TawakalTawakal adalah berserah diri kepada Allah Swt. serta berserah diri kepada qada dan qadar-Nya setelah berusaha semaksimal mungkin. Allah Swt. menjelaskan hal itu dalam Al-Quran Surah Ali-Imran ayat 159 :

Artinya : ... kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya.

....

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideo

D. Ikhtiar dan TawakalMenurut Muhammad bin Abdul Wahab, tawakal adalah pekerjaan hati manusia dan puncak tertinggi keimanan. Sifat ini akan datang dengan sendirinya jika iman seseorang sudah matang.Menurut HAMKA, seseorang belum disebut beriman apabila belum mencapai puncak tawakal. Tawakal menjadi dasar keimanan semua amal. Hubungan iman dan tawakal seperti hubungan badan dan kepala. Iman dan amal tidak dapat ditegakkan tanpa adanya tawakal.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoD. Ikhtiar dan TawakalMenurut Imam al-Ghazali, orang-orang yang bertawakal terbagi menjadi empat bagian :Orang yang berusaha memperoleh sesuatu yang dapat membawa manfaat kepadanya.Orang yang berusaha memelihara sesuatu yang dimilikinya supaya mendapatkan hal-hal yang bermanfaat.Orang yang berusaha menolak dan menghindarkan diri dari hal-hal yang menimbulkan mudarat atau bencana.Orang yang berusaha menghilangkan mudarat yang menimpa dirinya.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideo

D. Ikhtiar dan TawakalSelanjutnya al-Ghazali menjelaskan bahwa dalam penerapannya, tawakal terbagi atas tiga tingkatan :Tawakal adalah keadaan hati yang senantiasa tenang dan tentram terhadap apa yang dijanjikan Allah Swt.Taslim adalah menyerahkan urusan kepada Allah Swt, karena dia mengetahui segala sesuatu mengenai dirinya dan keadaanya.Tafwid adalah rida atau rela menerima segala ketentuan Allah Swt. bagaimana pun bentuk dan keadaannya.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoD. Ikhtiar dan Tawakal

Artinya : Katakanlah: "Sekali-kali tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan oleh Allah bagi kami. Dialah Pelindung kami, dan hanyalah kepada Allah orang-orang yang beriman harus bertawakal."Pengertian tawakal yang diungkapkan al-Ghazali tersebut terdapat pula dalam firman Allah Swt dalam Al-Quran Surah at- Taubah ayat 51 :

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideo

D. Ikhtiar dan TawakalOrang yang bertawal sesuai dengan perintah Allah Swt. pasti akan memperoleh keutamaan. Hal itu dijelaskan Allah Swt. dalam Al-Quran Surah at-Talaq ayat 3 berikut ini :

Artinya : ...Dan barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan) nya ...

........

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoD. Ikhtiar dan TawakalBerdasarkan ayat diatas, Allah Swt akan mencukupkan segala keperluan orang-orang yang bertawakal. Hal itu dijabarkan bahwa orang-orang yang bertawakal akan :Mendapatkan limpahan sifat aziz atau kehormanatan dan kemuliaanMemiliki keberanian dalam menghadapai musibah atau mautMenghilangkan keluh kesah dan gelisah, serta mendapatkan ketenangan, ketentraman dan kegembiraan

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideo

D. Ikhtiar dan TawakalMensyukuri karunia Allah Swt. serta memiliki kesabaran apabila belum memperolehnyaMemiliki kepercayaan diri dan keberanian dalam menghadapi setiap persoalanMendapatkan pertolongan, perlindungan serta rezeki yang cukup dari Allah Swt.Mendapatkan kepercayaan dari orang banyak karena budi pekertinya yang terpuji dan hidupnya yang bermanfaat bagi orang lain.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoE. Fungsi Iman kepada Qada dan QadarUntuk meningkatkan keimanan, seseorang perlu memahami fungsi iman kepada qada dan qadar berikut ini :Iman kepada qada dan qadar akan membuat seseorang makin mantap dalam meyakini bahwa Allah Swt. adalah Tuhan Yang Maha Esa, Mahakuasa, Maha berkehendak, Maha Mengetahui, Maha Adil dan Maha Bijaksana.Iman kepada qada dan qadar akan menumbuhkan kesadaran kepada umat manusia bahwa segala sesuatu yang ada di alam semesta ini berjalan sesuai dengan kebijaksanaan dan ketentuan Allah Swt.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideo

E. Fungsi Iman kepada Qada dan QadarIman kepada qada dan qadar akan mendorong manusia untuk melakukan penelitian-penelitian terhadap benda-benda alam dan hukum-hukum Allah Swt. yang kemudian dirumuskan dalam berbagai teori ilmu pengetahuan.Iman kepada qada dan qadar akan menumbuhkan sikap terpuji, sabar, bersyukur, bertawakal, raja, qanaah, optimis, dinamis, inovatif dan kreatif.Iman kepada qada dan qadar akan menghilangkan sikap tercela, seperti sombong, kufur, iri hati, dengki, pesimis dan statis.

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideoTAKDIR

Kelompok 9BerandaPeta KonsepVideo