89667321-referat-cad

Upload: aditya-nugraha

Post on 14-Apr-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    1/95

    Sindrom Koroner Akut

    BAB I

    PENDAHULUAN

    Latar Belakang

    Sindrom koroner akut (SKA) merupakan keadaan darurat jantung dengan manifestasi

    klinis rasa tidak enak didada atau gejala lain sebagai akibat iskemia miokardium. SKA

    terdiri atas angina pektoris tidak stabil, infarct myocard acute (IMA) yang disertai elevasisegmen ST. Penderita dengan infark miokardium tanpa elevasi ST. SKA ditetapkan sebagai

    manifestasi klinis penyakit arteri koroner. Penyakit jantung koroner (PJK) merupakan

    manifestasi utama proses aterosklerosis. Yaitu suatu fase akut dari APTS yang disertai

    IMA gelombang Q (IMA-Q) dengan non ST elevasi (NSTEMI) atau tanpa gelombang Q

    (IMA-TQ) dengan ST elevasi (STEMI) yang terjadi karena adanya trombosis akibat dariruptur plak aterosklerosis yang tak stabil (Vulnerable).

    Sindrom ini menggambarkan suatu penyakit yang berat, dengan mortalitas tinggi.

    Mortalitas tidak tergantung pada besarnya prosentase stenosis (plak) koroner, namun lebih

    sering ditemukan pada penderita dengan plak kurang dari 5070% yang tidak stabil, yaknifibrous cap dinding (punggung) plak yang tipis dan mudah erosi atau ruptur. Terminologi

    sindrom koroner akut berkembang selama 10 tahun terakhir dan telah digunakan secara

    luas. Hal ini berkaitan dengan patofisiologi secara umum yang diketahui berhubungan

    dengan kebanyakan kasus angina tidak stabil dan infark miokard.1 Angina tidak stabil,infark miokard tanpa gelombang Q, dan infark miokard gelombang Q mempunyai substrat

    patogenik umum berupa lesi aterosklerosis pada arteri koroner.

    Istilah Sindrom Koroner Akut (SKA) banyak digunakan saat ini untuk

    menggambarkan kejadian kegawatan pada pembuluh darah koroner. SKA merupakan satu

    sindrom yang terdiri dari beberapa penyakit koroner yaitu, angina tak stabil (unstableangina), infark miokard non-elevasi ST, infark miokard dengan elevasi ST, maupun angina

    pektoris pasca infark atau pasca tindakan intervensi koroner perkutan. Alasan rasional

    menyatukan semua penyakit itu dalam satu sindrom adalah karena mekanisme patofisiologiyang sama. Semua disebabkan oleh terlepasnya plak yang merangsang terjadinya agregasi

    trombosit dan trombosis, sehingga pada akhirnya akan menimbulkan stenosis berta atau

    oklusi pada arteri koroner dengan atau tanpa emboli. Sedangkan letak perbedaan antara

    angina tak stabil, infark Non-elevasi ST dan dengan elevasi ST adalah dari jenis trombusyang menyertainya. Angina tak stabil dengan trombus mural, Non-elevasi ST dengan

    thrombus inkomplet/nonklusif, sedangkan pada elevasi ST adalah trobus komplet/oklusif.

    Proses terjadinya trombus dimulai dengan gangguan pada salah satu dari Trias

    Virchow. Antara lain akibat kelainan pada pembuluh darah, gangguan endotel, serta alirandarah terganggu. Selanjutnya proses koagulasi berlangsung diawali dengan aterosklerosis,

    SMF Ilmu Penyakit Dalam

    RSUD Waled 1

  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    2/95

    inflamasi, terjadi ruptur/fissura dan akhirnya menimbulkan trombus yang akan

    menghambat pembuluh darah. Apabila pembuluh darah tersumbat 100% maka terjadi

    infark miokard dengan elevasi ST segmen. Namun bila sumbatan tidak total, tidak terjadiinfark, hanya unstable angina atau infark jantung akut tanpa elevasi segmen ST.

    The American Heart Association memperkirakan bahwa lebih dari 6 juta pendudukAmerika, menderita penyakit jantung koroner (PJK) dan lebih dari 1 juta orang yang

    diperkirakan mengalami serangan infark

    miokardium setiap tahun. Kejadiannya lebih sering pada pria dengan umur antara 45sampai 65 tahun, dan tidak ada perbedaan dengan wanita setelah umur 65 tahun.46

    Penyakit jantung koroner juga merupakan penyebab kematian utama (20%) penduduk

    Amerika.

    Di Indonesia data lengkap PJK belum ada. Pada survei kesehatan rumah tangga

    (SKRT) tahun 1992, kematian akibat penyakit kardiovaskuler menempati urutan pertama

    (16%) untuk umur di atas 40 tahun. SKRT pada tahun 1995 di Pulau Jawa dan Pulau Bali

    didapatkan kematian akibat penyakit kardiovaskuler tetap menempati urutan pertama danpersentasenya semakin meningkat (25%) dibandingkan dengan SKRT tahun 1992. Di

    Makassar, didasari data yang dikumpulkan oleh Alkatiri7 diempat rumah sakit (RS) selama5 tahun (1985 sampai 1989), ternyata penyakit kardiovaskuler menempati urutan ke 5

    sampai 6 dengan persentase berkisar antara 7,5 sampai 8,6%. PJK terus-menerus

    menempati urutan pertama di antara jenis penyakit jantung lainnya. dan angkakesakitannya berkisar antara 30 sampai 36,1%. 2,3.

    BAB II

    PEMBAHASAN

  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    3/95

    Sindrom Koroner Akut

    Definisi

    Sindrom Koroner Akut (SKA) adalah suatu istilah atau terminologi yang digunakan

    untuk menggambarkan spektrum keadaan atau kumpulan proses penyakit yang meliputi

    angina pektoris tidak stabil/APTS (unstable angina/UA), infark miokard gelombang non-Q

    atau infark miokard tanpa elevasi segmen ST (Non-ST elevation myocardial infarction/NSTEMI), dan infark miokard gelombang Q atau infark miokard dengan elevasi segmen

    ST (ST elevation myocardial infarction/STEMI) (Gambar 1). APTS dan NSTEMI

    mempunyai patogenesis dan presentasi klinik yang sama, hanya berbeda dalam derajatnya.Bila ditemui penanda biokimia nekrosis miokard (peningkatan troponin I, troponin T, atau

    CK-MB) maka diagnosis adalah NSTEMI; sedangkan bila penanda biokimia ini tidak

    meninggi, maka diagnosis adalah APTS.

    Pada APTS dan NSTEMI pembuluh darah terlibat tidak mengalami oklusi total/oklusi tidak total (patency), sehingga dibutuhkan stabilisasi plak untuk mencegah progresi,

    trombosis dan vasokonstriksi. Penentuan troponin I/T ciri paling sensitif dan spesifik untuknekrosis miosit dan penentuan patogenesis dan alur pengobatannya. Sedang kebutuhan

    miokard tetap dipengaruhi obat-obat yang bekerja terhadap kerja jantung, beban akhir,

    status inotropik, beban awal untuk mengurangi konsumsi O2 miokard. APTS dan NSTEMImerupakan SKA yang ditandai oleh ketidakseimbangan pasokan dan kebutuhan oksigen

    miokard.

    Penyebab utama adalah stenosis koroner akibat trombus non-oklusif yang terjadi

    pada plak aterosklerosis yang mengalami erosi, fisur, dan/atau ruptur. Angina tidak stabil

    (UA) dan infark miokard non-ST elevasi (NSTEMI) adalah bagian dari sindrom koronerakut kontinum, di mana plak pecah dan terbentuk trombosis koroner aliran darah ke daerah

    miokardium. UA dan NSTEMI juga disebut sindrom koroner akut non-ST elevasi, untuk

    membedakan mereka dari akut infark miokard ST elevasi (STEMI). Dalam UA dan

    NSTEMI, tidak ditemukan ST elevasi dan gelombang Q patologis pada EKG. Pada pasiendengan MI akut, alasan mengapa gelombang Q atau menjadi oklusi koroner, berhubungan

    dengan durasi oklusi, sejauh mana daerah infark menjaga kelangsungan hidup selama

    oklusi, serta letak pembuluh darah yang menentukan ukuran infark. Arteriografi koronerdilakukan pada 60-85% kasus, dalam periode akut NSTEMI menunjukkan bahwa infark

    arteri yang terkait tidak tersumbat.2-5 Hal ini merupakan alasan terhadap kurangnya

    kemanjuran fibrinolisis dalam gangguan ini.

    Epidemiologi

    The American Heart Association memperkirakan bahwa lebih dari 6 juta pendudukAmerika, menderita penyakit jantung koroner (PJK) dan lebih dari 1 juta orang yang

    SMF Ilmu Penyakit Dalam

    RSUD Waled 3

  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    4/95

    diperkirakan mengalami serangan infark miokardium setiap tahun. Kejadiannya lebih

    sering pada pria dengan umur antara 45 sampai 65 tahun, dan tidak ada perbedaan dengan

    wanita setelah umur 65 tahun.46 Penyakit jantung koroner juga merupakan penyebabkematian utama (20%) penduduk Amerika.

    Di Indonesia data lengkap PJK belum ada. Pada survei kesehatan rumah tangga(SKRT) tahun 1992, kematian akibat penyakit kardiovaskuler menempati urutan pertama

    (16%) untuk umur di atas 40 tahun. SKRT pada tahun 1995 di Pulau Jawa dan Pulau Bali

    didapatkan kematian akibat penyakit kardiovaskuler tetap menempati urutan pertama danpersentasenya semakin meningkat (25%) dibandingkan dengan SKRT tahun 1992. Di

    Makassar, didasari data yang dikumpulkan oleh Alkatiri7 diempat rumah sakit (RS) selama

    5 tahun (1985 sampai 1989), ternyata penyakit kardiovaskuler menempati urutan ke 5

    sampai 6 dengan persentase berkisar antara 7,5 sampai 8,6%. PJK terus-menerusmenempati urutan pertama di antara jenis penyakit jantung lainnya. dan angka

    kesakitannya berkisar antara 30 sampai 36,1%. 2,3

    Diagnosis NSTEMI lebih sulit untuk ditegakkan dibanding diagnosis STEMI. Olehkarena itu perkiraan prevalensinya menjadi lebih sulit. Secara keseluruhan, data

    menunjukkan bahwa kejadian NSTEMI dan UA tahunan lebih tinggi daripada STEMI.Perbandingan antara SKA dan NSTEMI telah berubah seiring waktu, karena laju

    peningkatan NSTEMI dan UA relatif terhadap STEMI tanpa penjelasan yang jelas

    mengenai perubahan ini.1,9 Perubahan dalam pola kejadian NSTEMI dan UA mungkindapat dihubungkan dengan perubahan dalam manajemen serta upaya pencegahan CAD

    selama 20 tahun terakhir.1,9 Secara keseluruhan, dari berbagai penelitian, didapatkan bahwa

    kejadian tahunan dari penerimaan rumah sakit untuk NSTEMI dan UA sekitar 3 per 1000

    penduduk. Hingga saat ini, tidak ada perkiraan yang jelas untuk Eropa secara keseluruhan,karena tidak adanya statistik kesehatan umum yang terpusat.

    Patogenesis

    SKA merupakan salah satu bentuk manifestasi klinis dari penyakit jantung koroner

    (PJK), salah satu akibat dari proses aterotrombosis selain strok iskemik serta peripheral

  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    5/95

    Sindrom Koroner Akut

    arterial disease (PAD). Aterotrombosis merupakan suatu penyakit kronik dengan proses

    yang sangat kompleks dan multifaktor serta saling terkait.4

    Aterotrombosis terdiri dari aterosklerosis dan trombosis. Aterosklerosis merupakan

    proses pembentukan plak (plak aterosklerotik) akibat akumulasi beberapa bahan seperti

    makrofag yang mengandung foam cells, lipid ekstraselular masif dan plak fibrosa yangmengandung sel otot polos dan kolagen. Perkembangan terkini menjelaskan aterosklerosis

    adalah suatu proses inflamasi atau infeksi, dimana awalnya ditandai dengan adanya

    kelainan dini pada lapisan endotel, pembentukan sel busa dan fatty streaks, pembentukanfibrouscups dan lesi lebih lanjut, dan proses pecahnya plak aterosklerotik yang tidak stabil.

    Banyak sekali penelitian yang membuktikan bahwa inflamasi memegang peranan penting

    dalam proses terjadinya aterosklerosis. Pada penyakit jantung koroner, inflamasi dimulai

    dari pembentukan awal plak hingga terjadinya ketidakstabilan plak yang akhirnyamengakibatkan terjadinya ruptur plak dan trombosis pada SKA.

    Perjalanan proses aterosklerosis (inisiasi, progresi, dan komplikasi pada plak

    aterosklerotik), secara bertahap berjalan dari sejak usia muda bahkan dikatakan juga sejakusia anak-anak sudah terbentuk bercak-bercak garis lemak (fatty streaks) pada permukaan

    lapis dalam pembuluh darah, dan lambat-laun pada usia tua dapat berkembang menjadibercak sklerosis (plak atau kerak pada pembuluh darah) sehingga terjadinya penyempitan

    dan atau penyumbatan pembuluh darah. Kalau plak tadi pecah, robek atau terjadi

    perdarahan subendotel, mulailah proses trombogenik, yang menyumbat sebagian ataukeseluruhan suatu pembuluh koroner. Pada saat inilah muncul berbagai presentasi klinik

    seperti angina atau infark miokard. Proses aterosklerosis ini dapat stabil, tetapi dapat juga

    tidak stabil atau progresif. Konsekuensi yang dapat menyebabkan kematian adalah proses

    aterosklerosis yang bersifat tidak stabil atau progresif yang dikenal juga dengan SKA.

    01000900000388ec010000009710010000001610000026060f002220574d4643010000000000010085ac000000000e000000002000001095010010b50100010000006c00000000000000000000002b0100009a00000000000000000000004f2900006415000020454d4600000100

    10b501000c00000001000000000000000000000000000000000400005802000069010000d

    40000000000000000000000000000001c830500d23a0300460000002c00000020000000454d462b014001001c000000100000000210c0db01000000600000006000000046000000ec4

    70000e0470000454d462b224004000c000000000000001e4009000c000000000000002440

    01000c000000000000003040020010000000040000000000803f214007000c0000000000000008400005384700002c4700000210c0db010000000000000000000000000000000000000

    001000000ffd8ffe000104a46494600010100000100010000fffe003b43524541544f523a206

    7642d6a7065672076312e3020287573696e6720494a47204a50454720763632292c2071756

    16c697479203d2039300affdb0043000302020302020303030304030304050805050404050a070706080c0a0c0c0b0a0b0b0d0e12100d0e110e0b0b1016101113141515150c0f1718161

    41812141514ffdb00430103040405040509050509140d0b0d1414141414141414141414141

    414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414141414ffc0001108009b012c03012200021101031101ffc4001f000001050101010101010000000

    0000000000102030405060708090a0bffc400b5100002010303020403050504040000017d0

    1020300041105122131410613516107227114328191a1082342b1c11552d1f02433627282090a161718191a25262728292a3435363738393a434445464748494a535455565758595a636

    SMF Ilmu Penyakit Dalam

    RSUD Waled 5

    http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/
  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    6/95

    465666768696a737475767778797a838485868788898a92939495969798999aa2a3a4a5a6a

    7a8a9aab2b3b4b5b6b7b8b9bac2c3c4c5c6c7c8c9cad2d3d4d5d6d7d8d9dae1e2e3e4e5e6e7e

    8e9eaf1f2f3f4f5f6f7f8f9faffc4001f0100030101010101010101010000000000000102030405060708090a0bffc400b511000201020404030407050404000102770001020311040521310

    61241510761711322328108144291a1b1c109233352f0156272d10a162434e125f11718191

    a262728292a35363738393a434445464748494a535455565758595a636465666768696a737475767778797a82838485868788898a92939495969798999aa2a3a4a5a6a7a8a9aab2b3b4b

    5b6b7b8b9bac2c3c4c5c6c7c8c9cad2d3d4d5d6d7d8d9dae2e3e4e5e6e7e8e9eaf2f3f4f5f6f7f

    8f9faffda000c03010002110311003f00fcc2a28a2bf6d3cc0a28a2800a28a5db8a2e02514514ae8028a293345d0cebfe1b7c27f16fc5dd5a7d2fc1fa25c6bba841119e4b7b6c6e58c10377247

    1923f3af46ff861ef8e7ff44e756fc93ff8aaf79ff82484568df17fc5f248e45e2e8ca21519c1533

    2efcfe4bf9d7adfc52ff82a549f0d7e237897c2adf0f52f8e8d7f3597da46aa53cdd8c5776df28e

    338e99afe7ee20e33e2b8711d7c8f873030adeca109372972bf7bd6493f91ead2c3d0f62aad693573e2bff00861ef8e7ff0044e355fc93ff008aa3fe187be3a7fd138d5bf24ffe2abeabff0087c13

    ffd1325ff00c1bfff0069a3fe1f02e7fe6992ff00e0e3ff00b4d70ffac1e2a7fd09e8ff00e0c8ff00f

    265fb2c17fcfc7f77fc03e5ad4fe026b5f09742b4ff0084ff00c146cb54beb893c85d4a4954989

    15795114aa3ab1eb9ad7f857f0774af8b7e2b83c3da7699e18d2f51b8c2db0d56f6fa259dc9c08d0acad96efce3eb5de7c78fdab2d3f6acb4d0efa5b1b0f095ce90f3426d6eb535632abec21c1

    655ee08e335e7fe00f159f875e34d1fc4da76afe1e9efb4bb85b9863b9d42331b32f40c03838fa115fd39c3552ae2f876955ce29c29635a7cd1ba694aeedaddf4b753cfa8a119b50774749e20f

    d97eef49d0a0d6b4ef0cf87bc4fa4cdf6a22ef44bdbd9542db9512b10d2a9c02fd81e8738c564

    bfecebae26a973a69f86307dbad911e6804f725a30f9d80e2e7ef360e17a9ec2b7741f8e5a9f87f4ad1ec20d47c2af0e996fa9db4264bf5cb2df00262d893a8da36fa77cd6858fed17abd978ab

    c41aeb5d7842ea7d6351b5d5da09af47976f776d9f2258f128395dc786241ee0d7ab1f722d72

    d295afadf7d74eb6db523ddb9cae9ffb37f88755b0b4bcb4f85b1cf6d76b1bc0eb2dcfce242c2

    3e0dce46e2ac067a918eb53f8a7f66ad67c2735825c7c3cb3bb5bd5b5f25ece5bc93f79709be3888f3c10e464608c654804e2bd97e1378bfe2e7c56123f82f49f0ef8a1f475d2bed32457f102

    a6d2e25b880be675fbeecfbb03a0e315cdf883f6a6f15c1e2596ec4de0dd135d82f2d1eee5b7b

    c56795acf72c51b8699970096cedc13ebc570d3c752ab8a9e1e9fb07287c5152d55ecd5f5baebd3529ab2b9e603f67dd65efee6d07c3383ceb6812e653e7dcec11bb15460ff0069da72c0818

    272411da9effb3f6a06c52f6dfc016379686ca1be9268e6bc5589240e514979d72d88db85ce7

    1c66bb9d0bf69bd63c35acdbde69d3f83edaced74f5d32df4a1a831b58e1123c986533664cbc8c4890b0e7a547a2fed31ae686ae915ef846589f4b8b4a304b7ff00b968e3120566884a118fef

    5b86047030057739eb754e974ebf7f5febcc9d0f11fecaf0f8ff00995b4d07febbde7ff1fae935c

    fd8e3e27788eee1d5bc21f0ff0050b9f0edfda5add5a4b6ec1a36df046cfb4bb96c6f2d8c9358e

    d6f68c493ade89ff83287ff008aafa8fc3bff00053c83e11f86b44f06d9f82e0f10c1a2e9d6b67fda50eabb52665853790046470d95e09e95f19e2262f33c0602854e11c353af59cad28b92494

    6cf5bb92ea6d4634a527ed9d91f31ff00c30f7c73ff00a271aafe49ff00c551ff000c3df1cffe89c

    6abf927ff00155f55ff00c3e05ffe8992ff00e0dfff00b4d1ff000f817ffa264bff00837ffed35f80ff00ac3e2a7fd09e8ffe0c8fff002676fb2c17fcfc7f77fc03e44f107ec7bf18fc2da1dfeb1ab780b

    52b1d32c216b8b9b99366d8a3519663f37400578e1ebcd7ecbe9ff1e17f6a0fd8b3e2278a174

    a1a0bb69da8d9b5af9fe705291139ddb57390476afc682739afb6e00e29cd788e18da59cd08d1af87a9c8e31775f0a7bdda7f27639b154214b95d3774d09452e29315facad7638028a5da693

    1556620a28c1a306959805146d34bb4d3b3012bf4affe09a3ff00242b5eff00b1927ffd25b5af

    cd4c1c57e95ffc1347fe4856bdff006324ff00fa4b6b5e1671feebf346b4f73f3528a28af70c828

    a28a002bf473fe08e1e13d13c53e26f8909ad68f61abac56768635beb549c212ef9c6e0715f9c

    http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/
  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    7/95

    Sindrom Koroner Akut

    60d7e8f7fc11e3536d1aefe2edfa344af6fa65b4a0ce48418690fcc476af0f3a972602a4bb7f9a

    37a1173a8a2ba9fa83ff000a8fc0bff425f87bff0005507ff1147fc2a2f02ffd097e1dff00c1541ff

    c45789bfed43aaa75baf0b75c7fc7dca79fca91bf6a4d4d1f61baf0c06c6ec7da25e9ff007cd7e2bfdbd86fe77f89f67fead663fc8bef3db1be11f8140ff912fc3bff0082a83ff88a07c23f029e9e0

    bf0effe0aa0ff00e22be74f1cfed93aa784fc2da86ad12786f5192d5378b58ae650d2720100ede

    3ad5af0d7ed877de25f0fe9daaa1f0dd82de42b28b69ef24678f23eeb1da326affb6f0fc9cfceedf327fd5bcc6f6e45f7a3d53c43e0df0ff85fc71a23e8da1699a43cb6774b235859c709701a2e0

    95033567e1ffc36f086afe1afb6dff85744bdbb96eeeda4b8b9d3a192473f68939662a493f5af3

    1d07e349f1c78f2d9758bfd02d23b5b4945b9b4ba62672c509e58003010f19cf7f5ae43c47fb5a5ff00c29f07eb773611681ace9fa75d3b5b817722cb74924e49c7cb818dfd79071e95f9f65f

    98d3ff005bb195eef9654a9a4f5d5ddf5f983c9b1924b0ea1ef2bb3ea11f08fc0a47fc897e1dff0

    0c1541ffc452ffc2a2f02e7fe44bf0f7fe0aa0ffe22bc1342fdaeeff5ed1ecb518cf87ed56eade3b

    8fb34b3cccf0865076b10b8246706ada7ed597cea185d7868a9ee669bff0089afbf967b868b69cdfe235c3598dafecff13dbcfc23f028e7fe10bf0f1ffb8541ff00c452ff00c2a2f02ffd097e1dff

    00c1541ffc457cd9f10ff6dabff027856e35afb3e81ab0864443696f73323be5b0704a76ae874

    9fdaea5d634fb5bb8dfc3d6e9711aca2196ea52e9b86769f93a8aafedbc32873b9bb3f527fd5c

    cc6f6f67f89ee5ff000a8bc0bff425f877ff0005507ff11487e1278147fcc97e1dff00c1541ffc4578cafed5170d9c5d7870fd269bff0089ae4fe27fedb17fe03f0a36af6f6fa0eaceb32466da2b895

    4904e09c95ed4433bc34e4a2a6ff107c3998aff009767b06a5e16d1bc2fe39bc8f46d22c3498e5d2e36912c6d9210e44926090a064fd6b47e1e7c2df065ff0082345b8b9f08e8371712db23c9

    2cba642ceec472492b927debcf3e1b7c4abdf8b9a95f6b935bdac76eb6315ba9b566237ee762

    a7760e46e1ce3041ac7d07f68cd43c2ba743a1dc3e8b693e9aa2dde3ba6977640f50083f81afcdf28cd2852e2acdaab93d551fc23664acab135d470f4d2728dee8f7c6f849e055ebe0bf0eff00e

    0aa0ffe22947c23f029ff00992fc3bff82a83ff0088af993e28fedbba8f80fc32354b58b40d55fe

    d2901b78e4981c37520e3b57596bfb56dc5cc1148b7fe1a05d41d8659b238fa57e90f3bc3a8a

    9f3bb3f52ffd5bcc6f6f667b7ffc2a2f02ff00d097e1effc1541ff00c4535fe127811064f82fc3c07fd82a0ffe22bc607ed4f71b49fb77875b1dc19c8fe55c67c51fdb7f51f0168767a85b5b687acf

    9b769035bc724d1b6d604ee048f6a54f3cc3d4928c66ff00107c3998ad7d99f4e7fc2a2f02f6f

    05f877ff05507ff001149ff000a8bc0bff425f87bff0005507ff115e2b1fed513c917982fbc3e06d0c40139c703dbde98dfb54ccf1e7fb47410ac3ef049fbfe152f3dc36dceff0011ae1bcc5ffcbb3

    a0d7fc3fa5e9163e3ad3ac34db3b2d3fcfc7d92de048e2c34116ef900c73df8e6bd323f847e05f

    2d7fe28bf0f1381ff0030a83ff88af927c51fb49685e0af076a4babea035bd535595963b9591a3591ca851e612a0a6d0a3900e71dabd97f672fda6345f8956567a1de4f241afac7f2493dc24c97

    a4724c72285048fee10081eb826be2f856ace8e61994eaa7055aaf341bfb4b952bad4e6c6e5d

    89c3c23ed20d72ad4f25ff00829d7c3cf0af87ff00645f11dee97e1ad1f4dbc4bdb20b7167611

    45228332838655079afc69f08694bae6b76760f21896e67488c81771504e3206467e99afdb5ff0082a8ff00c99af897febf6c7ff47ad7e2c7c35ff91cb48ffafb8bff004215fd55c12dc9abebabfc

    8f93c41763d2f459950c6756915b76d2b68841da32d8f9f9c0209f4a87c8f0f63fd7ea5ff80d1f

    ff00175dc7803e2e69fe10f0a416171a2dc5eea5632ea3258dcc776b1c20de5ac76f20950c64b6d11865dacbc920d74d77f1ebc3dabea7aac90fc38d3127beb69ed6d22b3b6b6530bb5d492d

    b9004182515d232400cfb0648edfaecaad78c9a541b5df9a271a51b6e7924363a15c4a2289f5

    49653d112d632c7f0df4f8b4ff000fb185a59f5286195b6895ad536f1d7a3f38cf6af71d33f698f0f68be32d5f5db8f87c1f54bad7bfb50166b689ad5300181716c08fe3539e083f3293926a58f

    ed27e1182f6e3ed7f0c34fd474f36f7515bd94f247e5c124a200650a220aac7c972db557fd69d

    bb702b175f16f45867d35e68fcfee1da3dcf1fd4f44d074c9220d777b3453209229a18232aeb

    923232e0f504608ea2a9f91e1eff009f8d47ff0001e3ff00e2ea5d5a0967d27443146f204b3777

    SMF Ilmu Penyakit Dalam

    RSUD Waled 7

    http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/
  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    8/95

    d8a4ed5f3e4e4fa0e45660d3ee8db2dc0b798c0cdb165119da5bd01e99f6aefa12a6e9a7524af

    76ba2ebfa9324efa22d6bfa358db787acf52b19e7952e279edca5c44a854c6b1364618e41f37d

    ba57dfdff04d2ff9215af7fd8c93ff00e92dad7c1de21b39ec7c03a4c5730496f28d46f494950ab7faab4ec6bef1ff008268ff00c90ad7bfec649fff00496d6bf2fe3294654e328bbaff0082ceaa0a

    cda67e6a51451588828a28a002bf403fe096818f857e3c6d62adfd831e08ff00b695f9ff005fa1

    1ff04a321742f8e44aef1fd85171ebfeb2be778834cb2b7a1df80ff7aa7eabf306d2efb7ab1b89086f563564e837854edb9917771c3915b338c5bae4f3818cd5f887eed727d2bf8d96226cfedd

    a305286aae79beb9e1cba4b599279e496165e51dc907f0ac69b4cbcf0ed95b5c25d4a2c080b2

    441ce114f71e9f4af45f169034f97079c573de2678c781ae1a46da3ecbfaf6af429622a4a946fd6563c4c761a14e9b9c559a3abf877f0dae3c7379776926bd6da68b780cc25bd94aab0f6fceb9

    ed6f4233697751c9702ee153b4e1b723e0f5f7156744b2fb6e916b14f960f6a81c1e09f96baed

    17e1cde6a9e17d64e9be4c56fa7c6249167930c7be067d81aca94e73aaa11dee6d869fb26ea6

    25a54e4968d6cf6dfadcf25bcd3eebc3b6d637097128d3642b14881cfee7230a47fb3ed5b171a15fbc3e6a5edc6d5230448d8fe7573c6a90ffc2b6be690ee6f2d36a63be46307eb5d3c1e3dd7

    ed3e13daf876cf4bb1b882631c93dcca98953bf5f5f7f4ad6a4aa2d79aceecf3b318aa15a50a50

    bad3cac9e8fd7b9c26aba1493e92e6e267b884e331cac581fc0d656ad1dd782a6d32e7ed3336

    9171b6278cb93e51f5073c0c7f2af45b0d163d6ade3b4b8be8b4f8a4c06b897eeaf7fcfb75ae5fe3a4765a5f865b4f83518354f2ee5228ee6d4e55f03922aa8ceace10e6d53935f81c352a4214

    dd9da71d7f1daffa1d17fc23524b1abadd49b186721ce3ebd6b99f13786e58ad4a4f33cf1330ca48c48cfd0d7a3787e329a069aace4b0b688124639d833587e3c50ba77079f317ebd6b870f56

    a2c4c61cdd6c7d03a6ab46336b730f4ef14f897e164a2ef45d6aeac2dafd05a5d089f38461804

    039c63d4723b62bcd3e237c58b8f046b074f83cdbfb851e6485e53819e7ae7af35defc4f5927f092d9dbb1fb65ded8adc63277f5040f6af907e21fc3ef1978344377adcde6477b379427dfb9cb

    1e7073cf4afa1c9f09431551d4acd293baece56f3eb63f3fcdf19532a73a986a4eeed7924b4f53

    dbfc13f1cf4df88faaff0060ddd84b6b76c73179b20911c8ea3eb5e9fe23b3bbf0edaff69453caf

    6d091e7c2189ca1e372fa115e55e00fd9bbfe10dbdb0f10cbaa8ba9c05915541f94b0fa7d6bdbfe21ca9078475207e66960f25107567620281f9d2cc1e1d5482c26b07a7cfa9f5f957f68d4cb2

    73cd2295457716ad7b5b4bd8cf3a5cd770a3c379298dd43a9121e411c5626b1a14b25924373

    3bce04a30b2b961df9e6bb1d134d974cd174fb69b8962b68d1f3d881c8ac7f110d88a41c0f397f91af1b0b5a6f10a9a7a18d6a6f9d36b731fc49617de1cb68f54b7b89e4851d52e21f30e369e

    847a576563622eb4e4b97bf7584a86f31e5c281d41c93591f10a4487c15a887209942c683d4f

    5fd304fe15f2f7c42f8f63c4de1bb7d02ca39acad60509219186e7238e9f85776130788cca29434b3b37e478f5b34a595393aaf7574bccfa63c496fa16aa2dadc6b563773b3e0406e91db3ecb

    9a9ac2deebe186ada6eb1a65c3dac62e63593cb3fea64ddfbb947a61bf4cd7e7db48d79790c7

    685fcd2c02b03c939afb9e68f50f0f7c07b1b7d72e9ae3517489048e7e63c8233ee00af571f81

    9e5aa8a8d572bbb5bafafc8f06866f0e208578ce8a8a8af893bfcb647d87fb7d78d53e22ffc13cee7c40b8125e4d626641fc32adc05907e0cad5f909f0d7fe472d1ff00ebee2ffd0857e8a7c5ed7

    9b55ff826c78c6d8b1616dae59b2e7b091e293f9b357e75fc34ff0091c748ff00afb8bff4215fd

    45e1f55756853a8f777ff00d24fc1332a5ec711382e8cf59f83df10f53f08783469b61e0193c473ea3ac23da6a0d0bccad3c4236f2624d8ca5c0e481ced90646315d3b7c7dd16c3c0dacd9eb5

    e15b8b6f18ddcd65711a9b38d219953ec2fe74aed870ce2d64236ae3fd218e4e4d72bf093f69

    6d4fe12f862c347b3d26daf8596a72eab6f7134843c3348b6f1b95c742628648f3e9293d54579ef8ff00c65278f35f5d524b65b465b3b5b4f2d1b7022181220d9f7d99fc6bf5b7977d6b132f6

    f46d1bdf9949ddd9e9a7668f27da72c7dd67a8e9ffb4da417ba54b75e11b1ba874d9927b6896

    4f2f6304995c12172cae6542c1b20f940578b6b57ebaaeb17d7b1dba5ac7733bccb047f7630c

    c4ed1ec338aa7525ba2493c6b2c9e4c65806936eeda3d71debdca384a185939d38d9bdf56fcf

    http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/
  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    9/95

    Sindrom Koroner Akut

    63094dcb73d63c17f1234af00f866cadeef4797527d52dcc176c93f978b4f3660d1ae3a925b7

    60f1944f4aa6bf156d21d3f4236f26b56d77a6adb45f638678c593085f779bb086f9dbae0823

    712727a5707addedb5c2d8dbda3492436909884b22853212ece4e32703e6c75ed5984d78d4b24c2d472af34d4a4db7abf3b68f45a3f23ade2aa25c8b647a97c70f1cd8f8f3c2be1bbbb1b7b

    a8560b8bd8647ba7c991f6dbb1655dcc107cc06d538e09006715f5ff00fc134bfe4856bdff006

    324ff00fa4b6b5f03eaff00f24f349ffb095f7fe8ab4afbdffe09a3ff00242b5eff00b1927ffd25b5afce78ab0b4f0586861e97c31dafaf566d4e6ea4dca5bb3f3528a28ab330a28a280006bf433fe

    093d95d1be38900b1fec38b00753feb2bf3cebf49bfe08d16f25e6aff0015e084a2cb2e9d6c88

    6404a825a4c647a57819ec79b2eaa9755faa3b3093f675e137d1a653920bf79937db909f7bea3b559492e48e20231d3381cd7dfa7e1078b89cff0068787f3ebf6393ff008aa1be1078b58737

    da01ff00b7393ff8aafe5dfec3c4aff976ff000ff33fa5e3c7f878ab251fbdff0091f9c7e2b967b3d

    0efef6e90c76f0c7963d4819eb815cf5a69da8f8bac34a3f6661a36d59cab101ee003c0c765fd

    6bf427e2ff00ecf7e27f16fc36d7b48b8d5743b682eadca3cd0d9c9b9464723e6a9fe17fecf9e25f0b780342d26cb5ad1ae2d2d2d5228dee2c5f7b01eb87af5e1925686014941f3f3796d6386b

    f19e1b11fc471e5ed77f9d8f90bc67e255f12ea76f3695e1887c3d6d1422268a3943195ffbc78

    0001d3f0e4d70fe3ad62e6dfc2f7ef7b24f1405409644739c6471ef5fa3aff06fc58579bcf0ec9f

    5b3907fecd5e67f1f3f675f16f8c3e176bba303e1db717491a9ba8d24468f1229c8e0fa56183c9f112c553f6906936afb1a50e31c151c3fd5e1cad2bad5b7f9a3e0e4d3b54f14e95a4442168f4

    5891261bdb324fc7cb91d87d6bbbd1e19a3d46d17538da5d2848bf68b7b79c248c9e82bebef087c09d7b42f04687a63f84347d6e3b4b086dfed514e88f305403710ea304f5ebdeb3755f835

    a74395d47e1e6aba728392f6204aa3bf1e5b1fe55c38dcbeb42aca3c8ec9bb68fb9b4388f0988

    4d49a6df692bf9595efe87c99f1e6eecb44d2e7bbd2e009a3ac3137d9a39ccbb58e0372738e7b64d731e11f84f7be334b1bf82ddafa0862172ba6d82348ca300ee71d4f615ebff00b51fc30f0

    ee9bf09f579f479f504be1243b34fbb85919c9900e032824f3ef5d2781be0f78c3c3de0bd2ee7

    44bc5fb44d6b03cb0c4caac7e504c6e1bd0fa106ba7eadecb2ca753ab934df9596c39e3e2e0a3

    49a7cb6b73f57e6ce227b3d6ad34f96f2e74bb9b3b58d70ecf6eca571dc83f7738ac5f8f1e21f12f87fe145acd75a641fd9f1491a43b605120e4f2ec39c9cf7ebc57d2163e3dbad074eb6b7f10

    78667b292df716945bb48b277e7190dce7af7af3efda97e20e85ae7c24b96d3ee60fde5dc2cf1

    1521c1de0e08238ebd2be472faf5e59852a7528dfdedfcbfccc31199e3aa28fb48256d9ad527dd33c434cd0f56d4eda1d63fb22edb65a09636b865500606428e719f5f6af1df88571a678d3e2

    5785ad2fe03797321581b4e8ee563f25c3643839da49031838c935fa5fe0bf0ee87ac783b4f69

    74d49965b28e39b0ea237ca8e4f7fc2b82f16fec5bf0a3c6c96eaba0c7a6f90e37de5836c67cf380c3b7eb5785cfa860f133fac41ad5ad3fe1ff0023c3c6e6388c553749a5ba7aaeddcf91fe25fc

    42d4bc25a330b8d02eade48ee11089feeed39e78aed62d2bc41e23b6b7bfb1d15ae1e3c3c4b7

    12a9e703e6080f6cf535e91fb5cfc38b7b2f827a7430dda84b6bab7b5b732b6e668c31c166ea

    4d7a7c7a0da687e18d36142b78d0ac7f69dae55d58a83d7a63158e2f338c72da35e95349ca525d7a5bfccf61f1066328ff00134ed647cbdaa68fe3bd3d2292f7447469d77c4aadf36cce3760f2

    05705f14f5cbef09f872d6796090dc3dca0292b0c720fa743c57db7e330b69756dac8b2736b2

    dbed16eade61900e0b7246dfa57c7bfb564aa7c35a7342675b69350568927653b461b8c0e702b4e1ec6fd7330a54e70566ff0043cfab9ce326bde96be866ddeada96a8c8d3e98260b1e523b

    86e173c138e327deb90d6be06e99748f777fa049048082df659083c8c8c8e7d6bdfdbc230ea6

    96d0accd791f94b2adcc4a415254640e3a0e6b0fc41a2c116bb1cb6f7f34f688a06e8e60c73dd4a75c0e82ba69e68e95471a2f97d2e7357c64b151e5ad1525e6ae784789fc0da1fc1eb5d3352

    83448ee6e6e1f72c93dc799b076e31c1ac6f14f8ff0057f88b7d6497b3adadb45feae2462b1a1

    f563ebef5e99f1f6cadee3c3da39fb62dc86bdda62553f2f073d7db1d2b84d7fc3b62da9e97a6

    e9ec5ee257540eab839246067f4e7d2bebe8d5856c251c455579b72d7b5bd4f23118aab4e1f5

    SMF Ilmu Penyakit Dalam

    RSUD Waled 9

    http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/
  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    10/95

    7a568c25d12b7e47d29e309246ff008278fc425721b1a968e720e41388f3fcabe16f869ff2396

    91ff5f717fe842bf44be307864e8bff0004e1f1b5e04d90de6bb66909c6032432471647b6e56f

    cabf3b7e1a7fc8e3a47fd7dc7ffa157f4578709ac2d3bff7bf23f2fce25cd8a9b47a2f803e1d7857c5fe094b8bed7e3d1f5c4fed2976c92a0491618ed5a156dc46cdc649f040258ae3b66ba0d23

    e1078056f65b0d4bc5e0add69f6135aea30c909449e6982c994126762a92487dac304ede86b

    13e127833e1debda2db5f78bbc41369d743575b59ac96ee2837dab47c4899472087fbccc02803b93c6847f0ffe15cb16ae57c5f736f25969b6d71124f344e27b9785a49235da837aac82387

    00e46f2f9daa457ec556aca35270f6b3d1f48dfaec9d8f1124d27645a7f81de06b45f0ac93fc47

    b6b88f53d325bdbe5b4894b5a4abe56d8be66009264753cff00cb324641a7dffc15f0443aae97a75af8dadeea3b992676bb0f1248556de1758f0d208d49769002cc07cbd73c55cd5fe18fc1e

    bdd67c772d978f0da5a59ed9743814a6cb82cf306425f9da852351825887dfc8c8aae6e7e16d

    d490d82e99a4c16bfdb5a940d7e67b8139b38e10d6ae7326df9a462b9dbced038e49e161000

    0026060f002220574d464301000000000001000000000000000e000000002000001075010010b501007588ab27171a951ef7f752dd5fb2dbcba8ec96e91e13730ac1732c68c24447650e3

    1c807af048fc8d455ea7f15b44f0069fe10f0c1f096a6979acdb20b6d6002dfbe94c69279ab92

    4150e644ca8030abdf93e595f5186aeb114d5449af5566734972bb1b5ac7fc93cd27fec257dff

    a2ad2bef7ff008268ff00c90ad7bfec649fff00496d6be08d5ffe49e693ff00612beffd15695f7bff00c1347fe4856bdff6324fff00a4b6b5f9371afc2bfaeacefa1b9f9a9456bf84bc29aa78e3c4ba

    7681a25a9bdd5b5098416d6eac14c8e7a0c9200fc6bdbffe1803e3c13c780ee0ff00dbd41ffc5d7ce63f3ccaf2a9c618fc4c2937b29ce316fd2ed1a4694e7f0c5b3e79a2be86ff00877ffc79ff00

    a10ae3ff0002a0ff00e2e8ff00877ffc79ff00a10ae3ff0002a0ff00e2ebcbff005c3873fe86347ff

    0643fccbfabd6fe47f71f3c8eb5fa61ff000452ff0091a7e277fd795a7fe8c7af957fe1803e3c8ff990ae3ff02a0ffe2ebd47e197c40f1cfec25acdd691a668d65a5f89750d3ed9b564d441b86dc7

    73a81b5f68e1874aebc3e3303c5319e0328c553ab52d7b46717649ad5d9b1aa73a6d4a7168f

    db5a4afc931ff00053ef8c478116824f6c58b7ff175eb7a97ed39fb5069da8d858ff67785ae2e6

    ef489b59db146310c51207952425c0591032829d46e15e7d7e0dccb0ad2af2846f7b5e496db9b2a899f78f8f9c45e0fd5189e90934ff034825f08e94e0fde814d7e7578fbf6a8fda634cb96d0

    352f0c6977d1dec91da47258e9ef24733bc42608ac1f83b0e79c7dd6ec09acdb3fdb23f693f0e

    e90f0a7842cadecf4f9d6c1849a6b6e12955648c664cbb1575202e72082322b7870a636a6194633a6db77f8d6d629d55cb63f512b99f8932797e0ad4dbb045ffd0857e7827eda3fb5036ad2e

    983c1f67f6d8edc5d3c7fd9670222db036ef336e37e57afde18ebc554d3ff006bcfda2be2543a

    7698fe1ed2a2d3f5abc4d3a2b9b9b078623299020cb6fc81bc6ddd8c6411d78a8a5c258fa538d49ce9d934dfbebd7f2146a24cfd2af09b893c31a530e86d633ff8e8ad5c67debf31b45fdb03f

    69a1a7d843a5f83acee6c995a2b5962d2dd92458d5b24317e9846209ea14e338350bfedcffb4

    a269aba87fc22d61258b4e2d9678b4b6915a42fe580bb5ce417f9030e0b700e6a67c21984e6d

    c674f7fe740ea2bdcfd0ff8af0c07c177af2448e54a10594123e6159969f08bc29ade956776da60b4ba961476b8b291a076240c92508c9af81f5cfdaaff00691d7b4fd574bd4fc2da7892dfecd

    e6588d364334a6597cb8c26c6209de08233d463ad73dad7fc142be3afc3fba8f45d5b4ad1b4b

    b88625db04f6273b31804112104707907b1ad3fd4bc6e2e8ac3c7d9ca49b76e64fa23a29e32a5057a7269f91fa117bf035d013a6f89afa1f48efa34b94fd403fad7cf3fb53fecc3aff897e1cdd5

    b5b45e1f170f730b7f68448d6ef80dcee5c1ce7eb5f395affc14ebe304f750c6d1e818675538b

    16e848ff6ebf40be22f8ca5f1578116d2cf48d4e6bf93ca7205b85527824825ba57c566dc3d85e12c5e1ab66d3851e77eeb7349696beeedd4f6b0b9d639bb46575e9faad4f0cd3be085f68ba2

    69f03e87e27b368a08d4cda6ce2789d828f9c004fe191556ff00c35afe956be55a6bbae5b04c9

    58351d365db9f721715f53e91f11edadb4bb4865d2b5612c712ab016b9e4000ff00155a3f132

    c4f5d27563f5b4ffebd7e498aa3c395ea4a5f5da7ab6fe287f99efc3893151569d1e6b7f5d533f

    http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/
  • 7/30/2019 89667321-Referat-Cad

    11/95

    Sindrom Koroner Akut

    383f6abb8f13dc7c274b6b9d4adae634bdb7c7971b2ca4e48e72326bd16cf56f161b35945ee9

    5207b745f27cf1b7ee01c02783c77afa87e2debf1f8afc2c2cf4ef0fea135cfda237c3da28f941e

    4e49ae961f15680d6b0acfe18bc7708a1b769c879c7d6b4c4e1f872a65b470f1c6d2bc6527f1c7adbfbc74c788a2df34f0dbf45ff0c7c4faaea5e35d43458f4e921d2e68620a037da543601edf

    3715e0bfb5726a7a9f81345593458ac8dadd468d324e8fe6310de95fa972eade109f993c1d33f

    f00bda5466b80f8b9e1df0b78af40b6b7d3bc00b35ca5d24a7ccd2a25c28ce7afd6b0c9b0d9060f1f46b3c752b45dfe38ae9fe21cf3dc3d58b8fd5a49beb73e47f0e6bbe33b1f0c25acde1bb2

    b8430058e6765660481d029cfe35e71a87817c497d21797469a0ba2fe6030e303d7e6e99afd

    245d1be1dbc2824f0036f0a01c696839fc0d616a1e07f0dea3afc12691e0fb2b6b08add8cb0ea362a8934858606e04b0e33c8e9e86bc3c4ac97011a989faed2b5f5b4937bf6577d7a1b433ac0

    cac9d09dfe47e5e7c72f0beb49e1cd31ee6c63b3c5e85498b8058953c9f4e7ad763fb357ecd1a

    df8f7c616e2d26fed4bf0409eee2cbda69eb9e6477e8cc39da839cfe75f75fc59f02fc37d534bd

    16de7f05e9d657e2fd336b756e1830c7251beeb8fd7d40afa63c3de1fd33c37a64367a469d6ba65a228db05a42b122f1d82802bf50c265f471194e1674aaa941b93bc754d5d6cff0033c3c7e

    6d45bbe1e9b5eb6d0f8f3fe0a33e10b1f017ec15a9787f4e5db67a7cd610a12396c4eb963ee49

    24fb9afc74f86bff00238e8fff005f717fe855fb4fff000552ff009336f137fd7f58ff00e8f5afc58f

    86bff239691ff5f717fe842bf7be078a8a49746fff00493e031327295df536748f87f79aa78566d7deff004eb0b3124b05bc77d71e5c97724488f2244318255644fbc464b00324e2ba5b3fd9b7

    e205da3b1d02780c3706dae239c157818344bf32e327999384dcc33c81c65fe08d2fc7b75f0e6f0e81e44fa14ad78f3a4f1dbeeb7f2e3816678e4946632cb344a7cb219b0073815daf87adfe3

    4de5ceac96d7d045a9974d75acae5ad0c92cd7771110c030c24a648a2210ed618000f9b07f58

    ad8baf094b92a53493eaf5471282b2ba6792c3f0abc5d71aa5869d0f87efa6bdbf84dcda40b11df7110e77a0ea411823d723d455a8fe10788ee359d4749b7b64b9d42c74fb5d45ede162cd22

    5c080c4a800cb39fb4c436fa93e95e93a5e9ff1d2c759f0bea705935b6a173a631d2aeee61b34

    2d6a8b11dccd200032a980a97f982f97b78c5544f0cfc60d07c6767771ca6c3c57ab3c3a6c20

    4d6f1b38b78eda5802be7cb180b0630724a63ae453faf556eded69edfcdd57e960f66bb33cef50f83fe36d2d758377e17d4ed868e375f996dd945b0d81f2de8369073e847a8ae3ebd7afbf687f

    17c3a578c743d6edad2f353d69de0bcbcb9b70935b1d8b14891aae1532b1aa9c01f74673815

    e435eb6167899297d6125b5acf7d35fc4c65cbf64dad63fe49e693ff612beff00d15695f7bffc1347fe4856bdff006324ff00fa4b6b5f046aff00f24f349ffb095f7fe8ab4afbdffe09a3ff00242b5e

    ff00b1927ffd25b5afcab8d7e15fd7567750dcfcecf0878bb55f01f89f4df10e8775f62d5f4e985

    c5adc6c57f2dc743b58107f115eedff000f0ff8ff00ff0043e37fe0b2d3ff008d57ce3457cde61916579ace3531f8685571d139453b2f99a42ad4a6ad19347d1dff000f0ff8ff00ff0043e37fe0b2

    cfff008d51ff000f0ff8ff00ff0043e37fe0b2d3ff008d57ce345795fea6f0e7fd0052ff00c023fe4

    5fd62b7f3bfbcfa3bfe1e1ff1ff00fe87c6ff00c165a7ff001aaed746f0dfc48fdb1f555f10692a9e

    32f1145a75b8d55e1786192361941b93e503851d076af8f057e98ffc114cff00c553f137febcad3ff463d7a184c1e5fc27cf9865585a74ea5ad7514ae9b5dacc6aa4eab519c9b479de91fb117c

    6fd1356b2d464f87cf74969324e609eea1f2e4da41dad87e871835dbeb9e34f8dfa9cf7d63e23

    f0fe87aa4f31beb709bede17862bb8bca9e1530b2e41010e4e5b2839afd38f8b77da8e9df0dfc4173a542d717d15a3b471c632c78e703b9c66bf39f43f17df689f0afc49e3686359f5d337d96

    c4ca322191b39723d457cb677e226354e0aae1a9cdf46d3d3f13edf22c8296674aa55a936b95

    a492b5db6655a5bfc7dd3f58bfd62dfc1d610cd7f7f06a12a7da901fdd59b5a6c51e66e00c6c4e4720f435049f0fbf685f14c1a66b3a7f83e278b4dd6935cb6bb3a8adc949638521547696562

    542c638273d7a0c0af32d066f12dddd0bebfd72eeef53924f35e669587cdd78f4afa77e1e7c52

    f14dc781358b6b259afb519a396d2748b969b6c6645900eec151d4f7231e95e2d0f126aaafcaf

    094b6b68a5e9dcfa5c6702ba1865888d5eaaf73c6b4ed77e2a7877c4167259785747b5b5b2b

    SMF Ilmu Penyakit Dalam

    RSUD Waled 11

    http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-cardiovaskular/2010/11/15/sindrom-koroner-akut-definisi-patogenesis/attachment/plak/http://www.exomedindonesia.com/referensi-kedokteran/artikel-ilmiah-kedokteran/jantung-dan-pembuluh-darah-c