86329400-derajat-api

8

Click here to load reader

Upload: rahma-nur-anshary

Post on 22-Jun-2015

19 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

derajat API

TRANSCRIPT

Page 1: 86329400-Derajat-API

DERAJAT API (API GRAVITY)

Derajat API (API Gravity) merupakan satuan yang digunakan untuk menyatakan berat jenis

minyak dan digunakan sebagai dasar klasifikasi minyak bumi yang paling sederhana. Hubungan

berat jenis dengan derajat api adalah saling berkebalikan. Makin kecil berat jenis minyak bumi

atau makin tinggi derajat APInya, makin berharga minyak bumi itu karena lebih banyak

mengandung bensin. Tinggi rendahnya berat jenis minyak bumi juga berpengaruh pada

viskositasnya. Pada umumnya semakin tinggi derajat API atau makin ringan minyak bumi

tersebut, makin kecil viskositasnya. Tinggi rendahnya derajat API juga berpengaruh pada titik

didih minyak bumi, kalau API Gravity minyak bumi rendah, maka titik didihnya tinggi.

Demikian sebaliknya kalau derajat APInya tinggi, maka titik didihnya rendah, dan juga lebih

mudah terbakar atau mempunyai titik nyala yang lebih rendah daripada yang derajat APInya

rendah. Ternyata terdapat hubungan antara berat jenis dengan nilai kalori minyak bumi, pada

umumnya minyak bumi dengan API tinggi menghasilkan kalori yang lebih kecil daripada

minyak bumi dengan API lebih rendah.

Berdasarkan derajat API, minyak mentah dibagi kedalam lima jenis minyak mentah yaitu:

minyak mentah ringan, minyak mentah ringan sedang, minyak mentah berat sedang, minyak mentah berat, minyak

mentah sangat berat. Diposkan oleh Geology Indonesia di 08:20

NORMAL PARAFIN Di samping naphthenes, jenis hidrokarbon parafin adalah yang paling umum kedua dalam konstituen

minyak mentah. Parafin mendominasi fraksi bensin pada minyak mentah, dan mereka adalah prinsip hidrokarbon

tertua, berada pada kedalaman paling dalam. Istilah saturated danaliphatic hidrokarbon juga digunakan untuk

kelompok ini. Parafin rantai lurus ditunjukkan disebutparafin normal, atau rz parafin. Parafin normal membentuk suatu

seri homolog. Rz-parafin membentuk seri homolog, karena setiap hidrokarbon berbeda dari anggota berhasil dengan

satu karbon dan dua atom hidrogen. Para anggota dari seri yang disebut homolognya. Karena parafin normal

didefinisikan sebagai rantai lurus, ada sejumlah dari mereka dalam minyak mentah biasanya kurang dari delapan

puluh («= 1 sampai 80). Hal ini membuat mereka yang paling mudah diidentifikasi sebagai senyawa pada minyak

bumi. Semua jenis molekul lainnya berisi ratusan molekul yang berbeda, sehingga identifikasi jauh lebih sulit.

Istilah parafin berasal dari kata Latin parum affinis, yang berarti "sedikit afinitas". Parafin normal relatif inert

dengan asam kuat, basa, dan agen pengoksidasi. Asam sulfat misalnya, digunakan untuk menghilangkan kotoran

dari parafin normal sehingga mereka dapat digunakan untuk obat-obatan dan sebagai pelapis untuk wadah

makanan. Tanaman mulai mensintesis malam parafin pada awal sejarah geologi sebagai pelapis untuk benih, spora,

daun, dan sel lain untuk perlindungan selama penyimpanan. Sebagai sedimen mengalami diagenesis, sebagian

besar bahan organik asli diubah atau dihancurkan, tetapi lapisan parafin menjadi batu terkena suhu tinggi

metamorfosis. Tanaman yang tumbuh di daerah gurun kering bentuk keras malam khususnya sebagai pelapis guna

meminimalkan penguapan air. Akibatnya, banyak sedimen terdapat di daerah gurun berisi dominan jenis hidrokarbon

malam parafin. Diposkan oleh Geology Indonesia di 05:34

Parafin

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Page 2: 86329400-Derajat-API

Belum Diperiksa

Untuk kegunaan lain dari Parafin, lihat Parafin (disambiguasi).

Dalam kimia. parafin adalah nama umum untuk hidrokarbon alkan dengan formula CnH2n+2. Lilin

parafin merujuk pada benda padat dengan n=20–40.

Molekul parafin paling simpel adalah metana, CH4, sebuah gas dalam temperatur ruangan. Anggota sejenis ini

yang lebih berat, seperti oktan C8H18, muncul sebagai cairan pada temperatur ruangan. Bentuk padat parafin,

disebut lilin parafin, berasal dari molekul terberat mulai C20H42 hingga C40H82. Lilin parafin pertama ditemukan

oleh Carl Reichenbach tahun 1830.[1]

Parafin, atau hidrokarbon parafin, juga merupakan nama teknis untuk sebuah alkan pada umumnya, tapi dalam

beberapa hal kata ini merujuk pada satu linear, atau alkan normal - dimana bercabang, atau isoalkan juga

disebut isoparafin. Berbeda dari bahan bakar yang dikenal di Britania dan Afrika Selatan sebagai minyak

parafin atau hanya parafin, yang disebut sebagai kerosin di sebagian besar AS, Australia dan Selandia Baru.

Namanya berasal dari kata Latin parum (= jarang) + affinis dengan arti seluruhnya "sedikit affinitas", atau

"sedikit reaktivitas". Ini diakibatkan oleh alkan, yang non kutub dan sedikitgugus fungsional-nya, sangat tidak

reaktif.

Sifat – Sifat Polimer Kata Kunci: polimer alam, polimer sintetik, senyawa polimer, sifat polimer

Ditulis oleh Zulfikar pada 13-11-2010

Perbedaan utama dari polimer alam dan polimer sintetik adalah, mudah tidaknya sebuah polimer

didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Polimer sintetik sulit diuraikan oleh mikroorganisme.

Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur polimernya seperti; panjangnya rantai; gaya

antar molekul; percabangan; dan ikatan silang antar rantai polimer.

Pertambahan panjang rantai utama polimer diikuti dengan meningkatnya gaya antar molekul monomer. Hal

ini yang menyebabkan meningkatnya kekuatan dan titik leleh sebuah polimer. Gambar 13.10, contoh

polimer yang berantai panjang dan linier. Polimer yang memiliki banyak cabang, kekuatannya menurun dan

hal ini juga menyebabkan titik lelehnya semakin rendah, contoh untuk polimer bercabang ditunjukkan oleh

gambar 13.11.

Page 3: 86329400-Derajat-API

Gambar 13.10. Polimer polietilen yang memiliki rantai linier dan panjang

Gambar 13.11. Contoh polimer yang memiliki cabang

Beberapa polimer memiliki ikatan silang antar rantai, hal ini akan membuat polimer yang bersifat kaku dan

membentuk bahan yang keras. Makin banyak ikatan. silang makin kaku polimer yang dihasilkan dan polimer

akan semakin mudah patah.

Jenis polimer yang memiliki ikatan silang ini merupakan plastik termoseting. Jenis plastik ini hanya dapat

dipanaskan satu kali yaitu hanya pada saat pembuatannya. Jika plastik ini pecah atau rusak tidak dapat

disambung kembali. Pemanasan selanjutnya menyebabkan rusaknya atau terbongkarnya ikatan silang antar

rantai polimer, sehingga susunan molekul polimer berubah atau rusak. Contoh untuk plastik termoseting

adalah polimer bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya (Gambar 13.12).

Gambar 13.12. Polimer Bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya

Plastik jenis yang lain memiliki sifat sebagai termoplastik, yaitu plastik yang dapat dipanaskan secara

berulang-ulang. Sifat ini disebabkan karena tidak adanya ikatan silang antar rantai polimernya. Jika polimer

Page 4: 86329400-Derajat-API

ini rusak atau pecah, kita dapat menyambungnya kembali dengan cara dipanaskan, contoh polimer

termoplastik adalah polietilen.

Sifat – Sifat Polimer Kata Kunci: polimer alam, polimer sintetik, senyawa polimer, sifat polimer

Ditulis oleh Zulfikar pada 13-11-2010

Perbedaan utama dari polimer alam dan polimer sintetik adalah, mudah tidaknya sebuah polimer

didegradasi atau dirombak oleh mikroba. Polimer sintetik sulit diuraikan oleh mikroorganisme.

Sifat-sifat polimer sintetik sangat ditentukan oleh struktur polimernya seperti; panjangnya rantai; gaya

antar molekul; percabangan; dan ikatan silang antar rantai polimer.

Pertambahan panjang rantai utama polimer diikuti dengan meningkatnya gaya antar molekul monomer. Hal

ini yang menyebabkan meningkatnya kekuatan dan titik leleh sebuah polimer. Gambar 13.10, contoh

polimer yang berantai panjang dan linier. Polimer yang memiliki banyak cabang, kekuatannya menurun dan

hal ini juga menyebabkan titik lelehnya semakin rendah, contoh untuk polimer bercabang ditunjukkan oleh

gambar 13.11.

Gambar 13.10. Polimer polietilen yang memiliki rantai linier dan panjang

Gambar 13.11. Contoh polimer yang memiliki cabang

Beberapa polimer memiliki ikatan silang antar rantai, hal ini akan membuat polimer yang bersifat kaku dan

membentuk bahan yang keras. Makin banyak ikatan. silang makin kaku polimer yang dihasilkan dan polimer

akan semakin mudah patah.

Jenis polimer yang memiliki ikatan silang ini merupakan plastik termoseting. Jenis plastik ini hanya dapat

dipanaskan satu kali yaitu hanya pada saat pembuatannya. Jika plastik ini pecah atau rusak tidak dapat

Page 5: 86329400-Derajat-API

disambung kembali. Pemanasan selanjutnya menyebabkan rusaknya atau terbongkarnya ikatan silang antar

rantai polimer, sehingga susunan molekul polimer berubah atau rusak. Contoh untuk plastik termoseting

adalah polimer bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya (Gambar 13.12).

Gambar 13.12. Polimer Bakelit yang memiliki ikatan silang antar rantai polimernya

Plastik jenis yang lain memiliki sifat sebagai termoplastik, yaitu plastik yang dapat dipanaskan secara

berulang-ulang. Sifat ini disebabkan karena tidak adanya ikatan silang antar rantai polimernya. Jika polimer

ini rusak atau pecah, kita dapat menyambungnya kembali dengan cara dipanaskan, contoh polimer

termoplastik adalah polietilen.

ALKENA 1. ALKENA

Alkena merupakan hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap dua pada rantai atom C-nya. ( - C = C -

). Senyawa alkena mengandung jumlah atom H yang lebih sedikit dari pada jumlah atom H pada alkana.

Sehingga senyawa alkena disebut senyawa tidak jenuh atau senyawa olefin. (istilah olefin berasal dari kata

latin olein = minyak, ficare = memben- tuk). Istilah olefin berasal dari kenyataan, bahwa anggota pertama

dari deret alkena yaitu C2H4 (etena) bereaksi dengan klor menghasilkan etilen klorida yang berwujud

seperti minyak.

Contoh alkena:

CH2 = CH2........CH3 – CH = CH2.............CH3 – CH2 – CH = CH2

Etena.........................propena................................ 1-butena

Tatanama Alkena

Pemberian nama alkena menurut sistem IUPAC sama dengan pada alkana. Nama-nama alkena dianggap

sebagai turunan dari alkana. Oleh karena itu, nama alkena diturunkan dari nama alkana yang sama jumlah

atom C-nya dengan mengganti akhiran ana dengan ena. Beberapa aturan untuk memberi nama alkena

adalah sebagai berikut:

1. Rantai utama dipilih rantai karbon terpanjang yang mengandung ikatan rangkap.

2. Atom-atom karbon pada rantai utama diberi nomor urut sedemikian rupa, sehingga atom karbon yang

berikatan rangkap mendapat nomor urut yang kecil.

3. Rantai utama diberi akhiran ena

4. Untuk menunjukkan letak ikatan rangkap nama rantai utama didahului oleh nomor urut atom karbon

Page 6: 86329400-Derajat-API

yang berikatan rangkap.

5. Senyawa karbon yang mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap, misalnya senyawa yang mengandung 2

ikatan rangkap disebut diena, dan yang mengandung 3 ikatan rangkap disebut triena.

2. Alkena

3. ialah senyawa yang mengandung ikatanrangkap karbon-karbon.

4. •

5. Gugus fungsi alkena dijumpai dalam berbagai sumbersepertijeruk limau (limonena),

steroid (kolesterol) danferomonserangga (muskalur)

6. •

7. Alkena mempunyai sifat fisik serupa alkana. Densitaslebih kecil dari air, nonpolar (tidak larut

dalam air),empat karbon pertama berupa gas dan seterusnya

8. •

9. Alkuna

10. ialah senyawa yang mengandung ikatanrangkap tiga karbon-karbon, serupa alkena dalam halsifat fisik

dan perilaku kimianya

Hidrokarbon aromatik polisiklik Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Belum Diperiksa

Artikel ini tidak memiliki paragraf pembuka yang sesuai dengan standar Wikipedia.

Artikel ini harus didahului dengan kalimat pembuka: Hidrokarbon aromatik polisiklik adalah ........ Tolong bantu Wikipedia untuk mengembangkannya dengan menulis bagian atau paragraf pembuka yang informatif sehingga pembaca

awam mengerti apa yang dimaksud dengan "Hidrokarbon aromatik polisiklik".

Hidrokarbon polisiklik aromatic tertentu ada yang bersifat karsinogenik, artinya ada yang bersifat kanker.

Senyawa ini dapat menghasilkan tumor pada tikus dalam waktu yang sangat singkat meskipun hanya sedikit

yang dioleskan pada kulitnya. Hidrokarbon karsinogenik ini tidak hanya terdapat pada tar batu bara, melainkan

juga pada jelaga dan asap tembakau dan dapat terbentuk dalam daging baker. Efek biologisnya telah diketahui

sejak lama, yaitu sejak 1775, ketika jelaga didefinisikan sebagai penyebab kanker zakar para pembersih

cerobong. Kejadian kanker bibir dan jantung juga dijumpai pada pengisap rokok.

Cara karsinogen ini menyebabkan kanker sekarang sudah mulai terungkap. Untuk mengeliminasi hidrokarbon,

tubuh mengoksidasinya agar lebih larut dalam air, sehingga lebih mudah diekskresikan. Produk oksidasi

metabolik tampaknya merupakan penyebab utama kanker. Contohnya, salah satu karsinogen yang paling kuat

dari jenis ini adalah benzo[a]pirena. Oksidasi enzimatik mengonversinya menjadi diol-epoksida seperti

ditunjukkan pada gambar di bawah.

Diol-epoksida ini kemudian bereaksi dengan DNA sel, menyebabkan mutasi yang akhirnya mencegah sel

bereproduksi secara normal.

Page 7: 86329400-Derajat-API

Benzena sangat beracun (toksik) bagi manusia dan dapat menyebabkan kerusakan hati yang parah, tetapi

toluena, meskipun bukannya tidak berbahaya, jauh kurang beracun. Bagimana mungkin dua senyawa yang

serupa ini berperilaku berbeda? Untuk mengeliminasi benzena dari tubuh, cinci aromatik harus di oksidasi, dan

intermediet dari oksidasi ini yang bersifat merusak. Namun rantai samping metil dari toluena dapat dioksidasi

menghasilkan asam benzoat, yang dapat diekskresikan. Intermediet dalam proses ini tidak dapat menimbulkan

masalah kesehatan.

Walaupun beberapa zat kimia dapat menyebabkan kanker, zat lainnya dapat mengubah atau

menyembuhkannya. Banyak zat yang dapat mencegah pertumbuhan kanker, dan pengkajian kemoterapi

kanker telah banyak sumbangnya terhadap kesehatan manusia.

Sebuah hidrokarbon aromatik atau arena[1]

(kadang juga disebut hidrokarbon aril)[2]

adalah hidrokarbon dengan

ikatan tunggal dan atau ikatan ganda diantara atom-atom karbonnya. Konfigurasi 6 atom karbon pada senyawa

aromatik dikenal dengan cincin benzena. Hidrokarbon aromatik dapat berupa monosiklik atau polisiklik.

Beberapa senyawa aromatik yang bukan merupakan turunan benzena disebut dengan heteroarena, senyawa-

senyawa ini mengikuti Aturan Hückel. Pada senyawa-senyawa ini, paling sedikit ada satu atom karbon yang

digantikan oleh atom lainnya, misalnya oksigen, nitrogen, atau sulfur. Salah satu contohn senyawanya adalah furan,

sebuah senyawa heterosiklik cincin yang mempunyai 5 anggota, salah satunya atom oksigen. Contoh lainnya

adalah piridina, sebuah senyawa heterosiklik cincin dengan 6 anggota, salah satunya atom nitrogen.[3]

[sunting]Reaksi arena

Arena merupakan reaktan di banyak reaksi organik.

[sunting]Substitusi aromatik

Pada substitusi aromatik, 1 substituen pada cincin arena (biasanya hidrogen) akan digantikan dengan substituen

lainnya. 2 tipe utama adalah substitusi aromatik elektrofilik (reagen aktifnya elektrofil) dan substitusi aromatik

nukleofilik (reagennya nukleofil). Pada substitusi aromatik radikal-nukleofilik, reagen aktifnya berupa radikal. Salah

satu contohnya adalah nitrasi dari asam salisilat: [4]

:

Nitrasi dari asam salisilat

[sunting]Reaksi penggandengan

Pada reaksi penggandengan, logam akan mengkatalisasi penggandengan diantara 2 fragmen radikal formal.

Hasil yang biasanya didapat dari reaksi penggandengan adalah pembentukanikatan karbon-karbon baru,