skripsirepository.uinjambi.ac.id/2747/1/tm151190_annisa_tadris... · 2020. 4. 27. · persembahan...

118
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SISWA DENGAN PEMAHAMAN MATEMATIS DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 3 KOTA JAMBI SKRIPSI Oleh : ANNISA NIM. TM. 151190 PRODI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTHAN THAHA SAIFUDDIN JAMBI 2019

Upload: others

Post on 01-Feb-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR SISWA DENGAN

    PEMAHAMAN MATEMATIS DI MADRASAH ALIYAH

    NEGERI 3 KOTA JAMBI

    SKRIPSI

    Oleh :

    ANNISA

    NIM. TM. 151190

    PRODI TADRIS MATEMATIKA

    FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

    SULTHAN THAHA SAIFUDDIN

    JAMBI 2019

  • PERSEMBAHAN

    Saya persembahkan skripsi ini kepada kedua orang tua saya tercinta

    Ayahanda Turiman dan Ibunda Turiyem,

    yang telah memberikan do‟a, kasih sayang, dukungan, dan cinta

    Abangku (Mislam) dan kakakku (Sudarti), (Warisem)

    sepupuku Siti Wahyuni

    sahabat-sahabat seperjuanggan saya Gusri Hayani, Ferry Nur Rofiah, Miftatu

    Rohmah, Venti Nur Wakhidah, Lasi Andini, Fathatun Hasanah yang telah

    banyak membantu dan memberikan motivasi,

    dan teman-teman seperjuangan IMMATIK 2015 terkhusus IMMATIK 2015 B

    yang telah banyak membantu dan orang-orang yang mencintai ilmu pengetahuan.

  • MOTTO

    Artinya : Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum

    sebelum mereka mengubah keadaan mereka sendiri. (Q.S. Ar-Ra‟d:11)

  • KATA PENGANTAR

    Alhamdulillah puji dan syukur kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha

    „Alim yang kita tidak mengetahui kecuali apa yang diajarkannya, atas iradahnya

    hingga skripsi ini dapat dirampungkan. Sholawat dan salam atas Nabi Muhammad

    SAW. Pembawa risalah pencerahan bagi manusia.

    Penulisan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi salah satu syarat

    akademik guna mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Pada Fakultas Tarbiyah

    dan Keguruan Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Penulis

    menyadari sepenuhnya bahwa penyelesaian skripsi ini tidak banyak melibatkan

    pihak yang telah memberikan motivasi baik moril maupun materil. Dalam

    kesempatan ini, dengan segala kerendahan dan ketulusan hati, penulis

    mengucapkan rasa terimakasih kepada :

    1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor Universitas Islam Negeri

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    2. Ibu Dr. Hj. Armida, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan

    UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    3. Bapak Drs. Sunarto, M.Pd, dan Yusmarni, M.Pd selaku Kaprodi dan Sekprodi

    Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri

    Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.

    4. Bapak Ali Murtadlo, S.Ag, M.Ag selaku Dosen Pembimbing I yang telah

    meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan

    penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    5. Bapak M. Kukuh, S.Si, M.Sc selaku Dosen Pembimbing II yang telah

    meluangkan waktu dan mencurahkan pemikirannya demi mengarahkan

    penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

    6. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada umumnya, serta

    Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Pendidikan Matematika khususnya yang telah

    memberikan arahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  • ABSTRAK

    Nama : Annisa

    Jurusan : Tadris Matematika

    Judul : Hubungan Antara Minat Belajar Siswa dengan Pemahaman Matematis

    di Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Jambi.

    Skripsi ini bertujuan untuk: (a). Ingin menunjukkan berapa skor minat belajar

    siswa di MAN 3 Kota Jambi, (b). Untuk menunjukkan berapa skor pemahaman

    matematis siswa di MAN 3 Kota Jambi. (c). Untuk menunjukkan skor hubungan

    antara minat belajar siswa dengan pemahaman matematis di MAN 3 Kota Jambi.

    Penelitian ini merupakan penelitian non eksperimen, dengan desain kuantitatif

    survey, sedangkan pengumpulan data dilakukan dengan angkat dan tes soal.

    Subjek penelitian adalah siswa kelas XI MIPA yang terdiri dari 2 kelas. Sampel

    penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 40 siswa yang diambil

    dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Data penelitian diperoleh

    skor minas siswa pada mata pelajaran matematika yaitu skor tertinggi 89 dan skor

    terendah 37 dengan rata-rata 59,1 dan standar deviasi 12,86, sedangkan pada skor

    pemahaman matematis siswa diperoleh skor tertinggi 73 dan skor terendah 13

    dengan rata-rata 40,18 dan standar deviasi 14,10. Uji hipotesis menggunakan uji

    korelasi Product Moment. Dengan koefisien korelasi + 0,61. Koefisien tersebut

    terletak pada interval 0,40 – 0,70 yang berarti kedua variabel mempunyai hubugan

    sedang dan berarah positif. Minat siswa pada mata pelajaran matematika

    memberi kontribusi sebesar 37,21% terhadap pemahaman matematis dan sisanya

    62,79% merupakan kontribusi dari faktor lain. Kemudian dilakukan uji

    signifikansi dengan membandingkan nilai

    pada taraf

    signifikansi α = 0,05 diperolah

    atau 0,393. Sehinggga Ha

    diterima artinya ada hubungan yang signifikan antara minat belajar siswa dengan

    pemahaman matematis di MAN 3 Kota Jambi.

    Kata kunci : Minat belajar siswa, Pemahaman matematis

  • ABSTRACT

    Name : Annisa

    Departement : Math Education

    Title : The Relationship Between Student Interest in Mathematics

    Subjects with Mathematical Understanding at Islamic Senior

    High School 3 Jambi City.

    This thesis aims to: (a). Want to show what scores of student interest in

    mathematics subjects in MAN 3 Jambi City, (b). To show the score of students'

    mathematical understanding in MAN 3, Jambi City. (c). To show the score of the

    relationship between student interest in mathematics subjects with mathematical

    understanding in MAN 3 of Jambi City. This research is a non-experimental

    research, with a quantitative survey design, while data collection is done by lifting

    and question tests. The research subjects were students of class XI MIPA

    consisting of 2 classes. The research sample used in this study amounted to 40

    students taken using the Simple Random Sampling technique. The research data

    obtained students' minimum scores on mathematics subjects, namely the highest

    score of 89 and the lowest score of 37 with an average of 59.1 and standard

    deviation of 12.86, while the score of mathematical understanding of students

    obtained the highest score of 73 and the lowest score of 13 with an average 40.18

    and standard deviation of 14.10. Hypothesis testing uses the Product Moment

    correlation test. With a correlation coefficient of + 0.61, where the correlation

    coefficient (+) shows that correlation runs in the same direction or runs

    simultaneously. The coefficient is located in the interval 0.40 - 0.70 which means

    the two variables have a moderate relationship. Students' interest in mathematics

    subjects contributed 37.21% to mathematical understanding and the remaining

    62.79% was a contribution from other factors. Then a significance test is

    performed by comparing the values at the significance level α = 0.05 obtained or

    0.393. So that Ha is accepted means that there is a significant relationship between

    students' interest in mathematics subjects with mathematical understanding in

    MAN 3 of Jambi City.

    Keywords: Student interest in mathematics subjects, mathematical understanding.

  • DAFTAR ISI

    HALAMAN JUDUL. ..................................................................................... i

    NOTA DINAS. .............................................................................................. ii

    PENGESAHAN. ............................................................................................ iv

    PERNYATAAN ORISINALITAS. ............................................................... v

    PERSEMBAHAN. ......................................................................................... vi

    MOTO. ........................................................................................................... vii

    KATA PENGANTAR. ................................................................................. viii

    ABSTRAK. .................................................................................................... x

    ABSTRACT .................................................................................................. xi

    DAFTAR ISI .................................................................................................. xii

    DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiv

    DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xv

    DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. xvi

    BAB I PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1

    B. Identifikasi Masalah ........................................................................... 6

    C. Batasan Masalah................................................................................. 7

    D. Rumusan Masalah .............................................................................. 7

    E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ....................................................... 8

    BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

    A. Deskripsi Teoritik

    1. Pemahaman Matematis ................................................................ 9

    2. Minat Belajar Siswa ..................................................................... 13

    3. Hubungan antara Minat Belajar Siswa dengan Pemahaman

    Matematis ..................................................................................... 16

    B. Penelitian yang Relevan ..................................................................... 17

  • C. Kerangka berfiikir .............................................................................. 20

    D. Hipotesis Penelitian ............................................................................ 21

    BAB III METODOLOGI PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian ............................................................ 22

    B. Metode dan Desain Penelitian ............................................................ 22

    C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

    1. Populasi ........................................................................................ 23

    2. Teknik Pengambilan Sampel........................................................ 24

    D. Variabel Penelitian ............................................................................. 25

    E. Instrumen Penelitian........................................................................... 26

    F. Teknik Analisis Data .......................................................................... 35

    G. Hipotesis Statistik .............................................................................. 41

    H. Rencana Jadwal Penelitian ................................................................. 42

    BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian .................................................................................. 43

    B. Pembahasan Hasil Penelitian ............................................................ 52

    BAB V PENUTUP

    A. Kesimpulan ........................................................................................ 60

    B. Saran ................................................................................................... 60

    DAFTAR PUSTAKA

    LAMPIRAN-LAMPIRAN

  • DAFTAR TABEL

    Tabel 1.1. Prosentase Pemahaman Matematis ............................................... 4

    Tabel 3.1. Jumlah Siswa Kelas XI MIPA MAN 3 Kota Jambi...................... 22

    Tabel 3.2. Jumlah Sampel dalam Penelitian .................................................. 25

    Tabel 3.3. Kisi-Kisi Instrumen Pemahaman Matematis ................................ 26

    Tabel 3.4. Rubrik Penilaian Pemahaman Matematis ..................................... 27

    Tabel 3.5. Kisi-Kisi Instrumen Minat Belajar Siswa ..................................... 34

    Tabel 4.1. Daftra Nama-Nama Guru Madrasah Aliyah Negeri 3

    Kota Jambi .................................................................................... 42

    Tabel 4.2. Skor Minat Belajar Siswa(X) dan Pemahaman Matematis (Y) .... 44

    Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi Minat Belajar Siswa .................................... 46

    Tabel 4.4. Distribusi Frekuensi Pemahaman Matematis ................................ 49

    Tabel 4.5. Tabel Penolong ............................................................................. 53

  • DAFTAR GAMBAR

    Gambar 4.1. Poligon Distribusi Minat Belajar Siswa .................................... 47

    Gambar 4.2. Poligon Distribusi Pemahaman Matematis ............................... 50

  • DAFTAR LAMPIRAN

    Lampiran 1. Angket Minat Belajar Siswa ...................................................... 64

    Lampiran 2. Soal Pemahaman Matematis ...................................................... 67

    Lampiran 3. Penyelesaian Soal Pemahaman Matematis ................................ 69

    Lampiran 4. Tabulasi Pemahaman Matematis ............................................... 71

    Lampiran 5. Tabulasi Minat Belajar Siswa .................................................... 73

    Lampiran 6. Uji Homogenitas Populasi ......................................................... 75

    Lampiran 7. Uji Normalitas Data ................................................................... 80

    Lampiran 8. Uji Homogenitas Data ............................................................... 89

    Lampiran 9. Uji Linieritas Data ..................................................................... 91

    Lampiran 10. Tebel Z ..................................................................................... 94

    Lampiran 11. Tabel Distribusi F .................................................................... 95

    Lampiran 12. Dokumentasi Penelitian ........................................................... 99

  • 1

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pendidikan memiliki peran penting dalam upaya menciptakan sumber

    daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia akan berkualitas

    apabila pendidikan suatu negara berkualitas. Tinggi rendahnya kualitas

    pendidikan dalam suatu negara dipengaruhi banyak faktor misalnya dari

    siswa, pengajar, sarana prasarana, dan juga karena faktor lingkungan. Dalam

    UU No. 20 Tahun 2003 pasal 1 tentang sistem pendidikan nasional

    didefinisikan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

    mewujudkan suasana dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif

    mengembangkan potensi keagamaan, pengendalian diri, kecerdasan, ahklak

    mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan

    negara. Oleh karena itu, pendidikan sangat diperlukan untuk menciptakan

    masyarakat yang cerdas, kreatif, bermoral, berahlak mulia dan bermartabat.

    Seperti yang disebutkan dalam UU No. 20 Tahun 2003 tentang sistem

    pendidikan nasional bahwa tujuan pendidikan nasional adalah untuk

    mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan

    bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu,

    cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta

    bertanggung jawab. Tercapai atau tidaknya tujuan pendidikan nasional akan

    menjadi tolak ukur dari keberhasilan penyelenggaraan pendidikan. Tujuan

    pendidikan nasional dapat tercapai dengan terus meningkatkan kualitas

    pendidikan di Indonesia. Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah untuk

    meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia diantaranya adalah

    melakukan perbaikan atau perubahan kurikulum. Pembaruan terus dilakukan

    untuk meningkatkan kualiatas pendidikan agar tercipta pendidikan yang

    sesuai dengan tuntutan zaman.

    Pendidikan dapat diperoleh seseorang melalui berbagai jalur

    pendidikan. Menurut UU No. 20 Tahun 2003 pasal 13 disebutkan bahwa jalur

  • 2

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    pendidikan terdiri atas pendidikan formal, nonformal dan pendidikan

    informa. Pendidikan formal merupakan jalur pendidikan yang terstruktur dan

    berjenjang yang terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menegah dan

    pendidikan tinggi. Pendidikan nonformal adalah jalur pendidikan di luar

    pendidikan formal yang dapat dilaksanakan secara terstruktur dan berjenjang.

    Pendidikan informal adalah jalur pendidikan keluarga dan lingkungan.

    Matematika merupakan salah satu mata pelajaran wajib yang diberikan

    kepada siswa mulai dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menegah.

    Dengan belajar matematik siswa dapat berlatih menggunakan pikirannya

    secara logis, analitis, sistematis, kritis, dan kreatif serta memiliki kemampuan

    berkerjasama dalam memahami berbagai masalah serta mampu

    memanfaatkan informasi yang diterimanya (M. Afrilianto, 2012: 193).

    Matematika juga merupakan ilmu pengetahuan dasar yang dibutuhkan

    oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari baik secara langsung maupun

    tidak langsung, misalnya mengukur, menghitung dan lain-lain. Sehingga,

    matematika sangat penting untuk dipelajari.

    Mata pelajaran matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang

    menjadi perhatian utama, tetapi dalam kenyataannya matematika masih

    merupakan pelajaran yang sulit dipelajari oleh siswa bahkan merupakan

    pelajaran yang yang menakutkan bagi sebagaian siswa. Hal ini sejalan

    dengan yang dikemukakan oleh Ruseffendi dalam jurnal penelitiannya Vera

    Dewi Kartini Ompusunggu bahwa “Matematika bagi siswa pada umumnya

    merupakan mata pelajaran yang tidak disenangi, bahkan sebagai mata

    pelajaran yang dibenci”( Vera Dewi Kartini Ompusunggu, 2014: 93).

    Salah satu aspek yang terkandung dalam pelajaran matematika adalah

    konsep atau pemahaman metematis. Dahar dalam jurnal penelitiannya Angga

    Murizal menyatakan bahwa konsep-konsep diibaratkan seperti batu-batu

    pembangunan dalam berpikir. Maka dari itu, akan sangat sulit bagi siswa

    untuk menuju ke proses pembelajaran yang lebih tinggi jika belum

    memahami konsep (Angga Murizal, 2012: 19)

  • 3

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Pemahaman matematis merupakan kemampuan yang sangat penting

    dimiliki siswa dalam belajar matematika (Zulkardi, 2003; Karim, 2011).

    Pemahaman matematis mejadi salah satu aspek penilaian pada tes yang

    diselenggarakan Trends Internasional Mathematics and Science Study

    (TIMSS). Kemampuan matematis berkaitan dengan kemampuan siswa dalam

    memahami suatu konsep. Siswa dapat mencapai tujuan pembelajarannya

    apabila mereka dapat memahami konsep dengan baik. Menurut Duffin &

    Simpson (2000) siswa diharapkan mampu memahami dan menjelaskan

    keterkaitan antara konsep secara tepat dalam menyelesaikan masalah,

    mengungkapkan kembali materi yang telah dipelajari, menggunakan konsep

    pada berbagai situasi yang berbeda, dan mengembangkan suatu konsep.

    Berdasarkan penelitian SMERU Research Institute, Niken Rarasti,

    indonesia mengalami “darurat matematika” akibat penurunan dari tahun ke

    tahun dan tidak ada perkembangan terhadap pemahaman matematika seiring

    bertambahnya tingkat sekolah. “ Selama 14 tahun sejak 2000 hingga 2014,

    perkembangan pemahaman matematika pada anak-anak Indonesia hanya

    meningkatkan sedikit, yaitu 11 persen,” (health.detik.com: 2018)

    Dalam jurnal Harry Dwi Putra, dkk (2018:20) ada banyak faktor yang

    mempengaruhi pemahaman matematis siswa, diantaranya model

    pembelajaran yang diterapkan oleh guru, tingkat perkembangan kognitif

    siswa, dan cara belajar siswa. Dalam jurnal Rypan Supriatna.dkk (2018:1)

    disebutkan bahwa rendahnya kemampuan pemahaman matematis siswa

    adalah salah satu dampak dari persepsi siswa, yaitu anggapan bahwa

    matematika merupakan pelajaran yang sulit sehingga tidak ada minat untuk

    mempelajarai matematika.

    Minat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

    kemampuan pemahaman siswa dalam mempelajari suatu meteri, dengan

    adanya minat belajar matematika maka siswa akan termotivasi untuk belajar

    metematika dan memberikan perhatian yang lebih terhadap apa yang sedang

    dipelajarinya dengan rasa senang. Pemusatan perhatian yang intensif itulah

    yang memungkin siswa untuk belajar lebih giat dan meningkatkan keampuan

  • 4

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    siswa tersebut untuk menerima, menyerap dan memahami konsep-konsep

    pada materi yang sedang dipelajarinyasehingga siswa mampu belajar

    matematika dengan baik dan memahami setiap konsep pada materi yang

    diberikan.

    Berdasarkan observasi peneliti di MAN 3 Kota Jambi ketika PPL 2,

    ketahui bahwa sekolah tersebut menggunakan kurikulum 2013. Menurut

    Kemendikbud, pembelajaran matematika dalam kurikulum 2013 menekankan

    pada proses pencarian pengetahuan. Siswa diarahkan untuk menemukan

    sendiri berbagai fakta, membangun konsep, serta nilai-nilai baru yang

    diperlukan untuk kehidupannya, dan fokus pembelajarannya diarahkan pada

    pengembangan keterampilan siswa dalam memproseskan pengetahuan,

    menemukan dan mengembangkan sendiri fakta, konsep dan nilai-nilai yang

    diperlukan. Agar semua itu dapat terwujud, maka diperlukan adanya

    pemahaman terhadap konsep dalam pembelajaran matematika.

    Hasil observasi peneliti yang dilakukan pada tanggal 4 Februari 2019

    dengan memberikan tes soal pemahaman matematis yang terdiri dari 3 butir

    soal tentang deret dan bilangan Aritmatika yang beracuan pada beberapa

    indikator pemahaman matematis yaitu menyatakan ulang sebuah konsep dan

    mengklasifikasikan objek-objek menurut sifat-sifat tertentu. Dari hasil tes

    tersebut ditemukan bahwa pemahaman matematis siswa rendah. Hal ini dapat

    dilihat dari jawaban siswa di bawah ini.

    Gambar 1.1 : Kesalahan siswa dalam menetukan mana yang merupakan pola baris

    dan deret aritmatika

  • 5

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Gambar 1.2: Kesalahan siswa dalam menyatakan ulang apa yang dimaksud dengan

    beda dan kesalahan dalam menentukan beda

    Persentase dari hasil tes pemahaman matematis dapat dilihat pada tabel

    berikut.

    Tabel 1.1

    Persentase pemahaman matematis

    Kelas Persentase

    MIPA 1 43,2%

    MIPA 2 35,0%

    Rata-Rata Prosentase 39,1%

    Dari tabel di atas dapat lihat bahwa presentase pemahaman matematis

    siswa dari kedua kelas masih cukup rendah yaitu hanya 39,1%.

    Peneliti juga melakukan wawancara kepada beberapa siswa, berdasarkan

    hasil wawancara peneliti dengan siswa Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota

    Jambi, beberapa siswa yang diwawancarai oleh peneliti beranggapan bahwa

    metematika itu sulit untuk dipahami sehingga mengalami kesulitan dalam

    mengerjakan soal yang berbeda dengan contoh. Hal ini disebabkan karena

    susahnya siswa untuk memahami konsep, ketidakmampuan siswa dalam

    menyajikan konsep dalam bentuk grafik maupun tabel dan tidak mampu

    memilih, memanfaatkan serta menentukan prosedur atau oprasi tertentu

    dalam mengerjakan soal.

    Menurut pengakuan salah satu guru matematika di MAN 3 Kota Jambi

    yaitu Renita, S.Pd mengatakan bahwa dalam belajar matematika siswa masih

    mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang diberikan oleh

    guru misalnya kesulitan dalam menerapkan rumus matematika dan belum

    mampu mengungkapkan ide atau pandangannya sendiri untuk menemukan

    solusi dari jawaban soal yang diberikan. Masalah lain yang ditemukan dalam

    pembelajaran adalah siswa tidak aktif selama mengikuti pembelajaran

  • 6

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    matematika. Kebanyakan siswa belum memahami materi dengan baik tetapi

    tidak mau bertanya kepada guru atau teman-teman lainnya sehingga siswa

    mengalami kesulitan dalam mengerjakan soal-soal yang diberikan. Dan tidak

    itu saja, banyak siswa disekolah tersebut terutama dikelas XI yang kurang

    tertarik dengan pelajaran Matematika. Hal ini terlihat dari sikap siswa ketika

    belajar matematika. Banyak siswa yang meminta izin keluar kelas ketika

    belajar, lesu ketika belajar, gelisa ketika belajar mate matika dan banyak

    diam ketika belajar. Sikap siswa tersebut menandakan rendahanya minat

    siswa dalam pembejaran metematika.

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

    melakukan penelitian dengan judul “ Hubungan Antara Minat Belajar

    Siswa dengan Pemahaman Matematis di Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota

    Jambi”.

    B. Identifikasi Masalah

    Berdasarkan latar belakang yang ada, maka dapat didefinisikan

    beberapa masalah sebagai berikut:

    1. Masih rendahnya pemahaman matematis siswa

    2. Siswa masih mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal-soal yang

    diberikan oleh guru.

    3. Siswa yang belum memahami materi dengan baik tidak mau bertanya ke

    pada guru.

    4. Rendahnya minat belajar siswa yang terlihat dari sikap-sikap siswa ketika

    mengikuti pembelajaran matematika di MAN 3 Kota Jambi.

    C. Batasan Masalah

    Mengingat luasnya cakupan permasalahan dalam penelitian ini, maka

    perlu dibatasi agar sesuai dengan jangkauan pengetahuan dan agar penulis

    menjadi lebih terarah dan menyimpang dari permasalahan yang ada. Adapun

    batasan masalah pada penelitian ini antara lain, adalah:

  • 7

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    1. Adanya dua variabel dalam penelitian ini yaitu: minat belajr siswa (X)

    sebagai Independent Variabel dan pemahaman matematis sebagai

    dependent variabel disebut sebagai variabel Y.

    2. Penelitian ini hanya melihat pada hubungaan antara minat belajar siswa

    dengan pemahaman matematis.

    3. Pemahaman Matematis siswa dalam penelitian ini lebih ditunjukkan pada

    seberapa besar kemampuan siswa dalam menjawab soal tes yang

    diberikan oleh peneliti.

    4. Penelitian ini dilakukan di MAN 3 Kota Jambi kelas XI MIPA pada

    meteri Aplikasi Turunan (menentukan nilai minimum dan maksimum).

    D. Rumusan Masalah

    Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah pada

    penelitian ini adalah:

    1. Berapa skor minat belajar matematika siswa MAN 3 Kota Jambi di kelas

    XI MIPA.

    2. Berapa skor pemahaman matematis siswa kelas XI MIPA MAN 3 Kota

    Jambi

    3. Berapa skor hubungaan antara minat belajar siswa dengan pemahaman

    matematis di MAN 3 Kota Jambi.

    E. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

    1. Tujuan Penelitian

    Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai dalam penelitian ini

    adalah:

    a. Untuk menunjukkkan berapa skor minat belajar siswa matematika di

    MAN 3 Kota Jambi.

    b. Untuk menunjukkan berapa skor pemahaman matematis siswa di

    MAN 3 Kota Jambi.

    c. Untuk menunjukkan skor hubungan antara minat belajar siswa dengan

    pemahman matematis di MAN 3 Kota Jambi.

  • 8

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    2. Kegunaan Penelitian

    Adapun kegunaan penelitian ini adalah:

    a. Untuk membuktikan ada atau tidaknya hubungan antara minat belajar

    siswa dengan pemahaman matematis di MAN 3 Kota Jambi.

    b. Sebagai dasar bagi guru untuk memperhatikan minat belajar siswa

    dalam meningkatkan pemahaman matematis.

    c. Untuk melengkapi syarat-syarat guna meraih gelar sarjanah strata satu

    (S1) Pendidikan Matematika Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN

    STS Jambi.

  • BAB II

    KAJIAN TEORI, KERANGKA BERFIKIR, DAN HIPOTESIS

    A. Deskripsi Teori

    1. Pemahaman Matematis

    Istilah pemahaman berasal dari akar kata paham, yang menurut

    Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pengetahuan banyak,

    pendapat, aliran, mengerti benar. Ahmad Susanto (2013:208)

    mengemukakan bahwa “istilah pemahaman ini sendiri diartikan sebagai

    proses, cara, perbuatan memahami atau memahamkan. Adapun menurut

    Anas Sudijono (2012:50) “ pemahaman adalah kemampuan seseorang

    untuk mengerti atau memahami sesuatu setelah sesuatu itu diketahui dan

    diingat. Seorang perserta didik dikatakan memahami sesuatu apabila ia

    dapat memberikan penjelasan atau memberi uraian yang lebih rinci

    tentang hal itu dengan menggunakan kata-kata sendiri”.

    Menurut Hewson dan Thorleyn (Usman Fuzan, 2017:2)

    “Pemahaman adalah konsepsi yang bisa dicerna oleh siswa sehingga

    siswa mengerti apa yang dimaksudkan, mampu menentukan cara untuk

    mengungkapkan konsepsi tersebut, serta dapat mengeksplorasi

    kemungkinan yang terkait. Pemahaman diartikan sebagai kemampuan

    membangun suatu makna dari suatu hal yang meliputi kemampuan

    menangkap arti, menerangkan, menyimpulkan, melihat hubungan dan

    menerapkan apa yang dimengerti dalam keadaan dan situasi lainya.

    Sedangkan tingkat pemahaman adalah seberapa mampukah seseorang

    dalam menangkap arti, menerangkan, menyimpulkan, melihat hubungan

    serta mampu menerapkan apa yang dimengerti kedalam keadaan dan

    situasi lainnya (Sri Sulasri Natalia,2016:7).

    Kemampuan yang dimiliki siswa merupakan sebagai modal untuk

    melakukan sesuatu. Depdiknas menyatakan bahwa kemampuan diartikan

    sebagai kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan melakukan sesuatu

    (Depdiknas, 2008: 869). Sedangkan menurut Spencer, “ Kemampuan

  • 10

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    merupakan karakteristik yag menonjol dari seseorang individu yang

    berhubungan dengan kinerja efektif atau superior dalam suatu pekerjaan

    atau situasi (Uno, 2008: 129). Gagne berpendapat bahwa kemampuaan

    adalah hal yang dapat diamati sebagai hasil (Dahar, 1989: 162). Standar

    kemampuan dalam menginterprestasikan, berfikir mengenai

    permasalahan-permasalahan matematika sehingga mampu memilih

    informasi dan strategi yang akan digunakan dalam memecahkan masalah

    untuk memperoleh penyelesaian. Kemempuan intelektual yang dimiliki

    siswa dalam matematika dapat digolongkan menjadi 3 yaitu, siswa

    berkemampuan tinggi, siswa berkemampuan sedang, dan siswa

    berkemampuan rendah.

    Kemampuan pemahaman matematis adalah kemampuan menyerap

    dan memahami ide-ide matematika. Hal ini di dukung dengan pendapat

    Skemp (Ferry Ferdianto.dkk, 2015). Menurut Dediknas, (Rypan

    Supriatna. Dkk, 2018) mencakup beberapa indikator diantranya:

    a. Menyatakan ulang sebuah konsep

    b. Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai

    dengan konsepnya)

    c. Menempatkan konsep secara algoritma

    d. Memberikan contoh dan non contoh dari konsep yang dipelajari

    e. Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi

    matematika

    f. Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau oprasi

    tertentu

    g. Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep

    Sumarmo ( Ai Mulyani, dkk. 2018:2) mengemukakan bahwa ada

    emapat jenis tingkat pemahaman matematis yaitu pemahaman mekanikal,

    pemahaman induktif, pemahaman rasional, dan pemahaman intuitif.

    Seseorang dikatakan memepunyai pemahaman mekanikal jika ia dapat

    mengingat dan menerapkan suatu konsep secara benar. Seseorang

  • 11

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    dikatakan dapat dikatakan mempunyai pemahaman induktif jika ia

    mampu menunjukkan konsep itu berlaku dalam dalam kasus yang

    sederhana dan yakin bahwa konsep itu berlaku dalam kasus serupa.

    Seseorang dikatakan mempunyai pemahaman rasional jika ia dapat

    membuktikan kebenarannya. Kemudian seseorang dapat dikatakan

    mempunyai pemahaman intutif jika ia yakin akan kebenaran konsep

    tersebut tanpa ada keraguan.

    Pemahaman matematis penting untuk belajar matematika secara

    bermakna, tentunya para guru mengharapkan yang dicapai siswa tidak

    terbatas pada pemahaman yang bersifat dapat menghubungkan. Menurut

    Ausubel bahwa belajar bermakna bila informasi yang akan dipelajarai

    siswa disusun sesuai dengan struktur kognitif yang dimiliki siswa

    sehingga siswa dapat mengkaitkan informasi baruya dengan struktur

    kognitif yang dimiliki. Artinya siswa dapat mengaitkan antara

    pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya dengan keadaan lain

    sehingga belajar bukan hanya menjadi perpindahan pengetahuan tetapi

    juga sebagai bagian dari proses kognitif dalam hal ini belajar memahami

    sesuatu dengan baik.

    Menurut Alfeld ( Muhibun Sabri, 2017) seseorang memiliki

    kemampuan pemahaman matematis ketika mampu melakukukan hal

    berikut:

    a. Mampu memahami konsep-konsep metematika dan fakta dalam hal

    konsep sederhana dan fakta.

    b. Mempu membuat hubungan logis antara fakta dan konsep yang

    berbeda.

    c. Mampu mengaitkan hal yang telah diketahui sebelumnya ketika

    menentukan sesuatu yang baru baik di dalam atau di luar matematika.

    d. Mengidentifikasi prinsip-prinsip dalam bagian tertentu dari

    metematika yang membuat semuanya saling berkaitan dalam

    menyelesaikan suatu masalah matematika.

  • 12

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Selanjutnya, kusumawati (Nila Kusumawati,2012: 2) menyatakan

    bahwa terdapat beberapa indikator untuk mengukur pemahaman

    matematis. Adapun indikator yang menunjukkan pemahaman matematis

    antara lain sebagai berikut:

    a. Menyatakan ulang definisi suatu konsep

    b. Mengidentifikasi keterkaitan antara konsep yang dipelajari

    c. Memilih, menggunakan dan memanfaatkan prosedur atau oprasi yang

    sesuai dengan masalah yang diberikan

    d. Kemampuan memecahkan masalah berdasarkan sifat-sifat suatu objek

    yang dipelajari.

    Dalam jurnal Harry Dwi Putra, dkk (2018:20) ada banyak faktor

    yang mempengaruhi pemahaman matematis siswa, diantaranya model

    pembelajaran yang diterapkan oleh guru, tingkat perkembangan kognitif

    siswa, dan cara belajar siswa. Dalam jurnal Rypan Supriatna.dkk

    (2018:1) disebutkan bahwa rendahnya kemampuan pemahaman

    matematis siswa adalah salah satu dampak dari persepsi siswa, yaitu

    anggapan bahwa matematika merupakan pelajaran yang sulit sehingga

    tidak ada minat untuk mempelajarai matematika.

    Berdasarkan pendapat ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

    pemahaman matematis adalah seberapa mampu siswa dalam menangkap

    arti, menerangkan , menyimpulkan, melihat hubungan serta menerapkan

    konsep yang di mengerti kedalam situasi lain, sehingga hingga konsep

    matematika bukanlah untuk dihafal tapi dipahami. Kemampuan

    pemahaman matematis memberikan pengertian bahwa materi-materi yang

    diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai hafalan, namun lebih dari itu

    menekankan pada pemahaman, dimana dengan pemahaman siswa dapat

    lebih mengerti akan konsep materi pelajaran. Siswa dikatakan

    mempunyai kemampuan matematis apabila siswa mempunyai

    kemampuan menyatakan ulang sebuah konsep, mengklasifikasi objek-

    objek menurut sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsepnya),

  • 13

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    menempatkan konsep secara algoritma, memberikan contoh dan non

    contoh dari konsep yang dipelajari, menyajikan konsep dalam berbagai

    macam bentuk representasi matematika, menggunakan, memanfaatkan,

    dan memilih prosedur atau oprasi tertentu, mengembangkan syarat perlu

    dan syarat cukup suatu konsep.

    2. Minat Belajar Siswa

    Minat mempunyai peranan yang sangat penting dalam

    perkembangan belajar siswa. Siswa yang menaruh minat pada suatu

    bidang tertentu, maka akan berusaha lebih keras dalam menekuni bidang

    tersebut dibanding yang tidak menaruh minat.

    Slameto dalam bukunya menuliskan bahwa minat adalah

    kecenderungan yang tepat untuk memperlihatkan dan mengenang

    berbagai kegiatan. Kegiatan yang diminati siswa, diperhatikan terus-

    menerus yang disertai rasa senang dan diperoleh rasa kepuasan. Lebih

    lanjut dijelaskan minat adalah suatu rasa suka dan tidak suka, ketertarikan

    pada suatu hal atau sktivitas, tanpa ada yang menyuruhnya. Seseorang

    memiliki minat terhadap kegiatan tertentu cendrung memberikan

    perhatian yang besar terhadap kegiatan tersebut (Slameto, 2010: 57). Hal

    ini sependapat dengan Winkel (1996:105), memberikan rumusan bahwa

    minat adalah kecenderungan subjek yang mantap untuk merasakan

    tertarik pada bidang studi atau pokok bahasan tertentu dan merasa senang

    mempelajari materi itu.

    Menurut Muhibbin Syah (Siti Khofiah,2015:8) minat berarti

    kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar

    terhadap sesuatu. Senada dengan pendapat tersebut, Syaiful Djamarah

    (2011:166) menyatakan bahwa minat adalah kecenderunagan yang

    menetap untuk memperhatikan dan mengenang beberapa aktivitas.

    Seseorang yang berminat terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan

    aktivitas itu secara konsisten dengan rasa senang.

  • 14

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Roida mengungkapkan minat belajar matematika (Fefri Wahida,

    2016:15) yang dimaksud adalah minat siswa yang ditandai oleh perhatian

    siswa pada pelajaran matematika, kesukaan siswa terhadap pelajaran

    matematika, keinginan siswa untuk tahu lebih banyak mengenai

    matematika, tugas-tugas yang diselesaikan oleh siswa, motivasi siswa

    mempelajari matematika, kebutuhan siswa terhadap pelajaran matematika

    dan ketekunan siswa dalam belajar matematika.

    Berdasarkan beberapa pengertian diatas, maka dapat disimpulkan

    bahwa minat adalah kecenderunagan hati seseorang untuk melakukan

    suatu kegiatan tanpa disertai adanya paksaan dari luar individu. Minat

    membuat seseoarang merasakan kegairahan dalam melakukan pekerjaan

    tertentu disebabkan oleh perasaan senang yang ada dalam dirinya. Minat

    seseorang terhadap pembelajaran dapat dilihat dari kecenderungan untuk

    memberikan perhatian yang lebih besar terhadapa pelajaran tersebut. Bila

    seseorang mempunyai minat yang besar terhadap pelajaran maka siswa

    akan suka dengan pelajaran tersebut yang ditandai dengan keaktifannya

    dalam mengikiti pelajaran.

    Menurut Abu Ahmadi (2002:286) “Minat adalah suatu daya tarik

    dalam diri seseorang. Sesorang yang tidak mempunyai minat terhadap

    seseuatu maka ia akan segan untuk melakuakn hal tersebut”. Sehingga

    ketika seseorang memiliki minat belajar, ia akan menunjukkan pada

    beberapa indikator menurut Slameto (2010:53) yaitu:

    a. Adanya perasaan senang ketika belajar

    b. Adanya keinginan yang tinggi terhadap penguasaan da keterlibatan

    dengan kegiatan belajar

    c. Adanya perasaan tertarik yang tinggi terhadap belajar

    d. Adaa kesadaran sebagai subjek pendidikan dan sadar akan kebutuhan

    terhadap belajar

    e. Mengetahui tujuan belajar

  • 15

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Lebih lanjut diungkapkan oleh Evi Mayura (2014:3) beberapa

    indikator siswa yang memiliki minat belajar dapat dikenali melalui proses

    belajar di kelas amaupun di rumah yaitu:

    a. Perasaan senang

    Seorang siswa yang memiliki perasaan senang atau suka terhadap

    suatu pelajaran, maka ia akan terus mempelajari pelajaran tersebut

    tanpa adanya paksaan dari orang lain.

    b. Ketertarikan siswa

    c. Perhatian dalam belajar

    Adanya perhatian juga menjadi salah satu indikator minat. Perhatian

    merupakan kosentrasi atau aktifitas jiwa kita terhadap pengamatan,

    pengertian, dan sebgaianya dengan mengesampingkan hal yang lain.

    Seorang yang memiliki minat pada objek tertentu, maka dengan

    sendirinya akan memperhatikan objek tersebut. Misalnya, seorang

    siswa menaruh minat terhadap mata pelajaran matematika maka ia

    berusaha untuk memperhatikan penjelasan dari gurunya.

    d. Keterlibatan siswa

    Berdasarkan beberapa pendapat di atas tentang indikator minat

    maka dapat disimpulkan bahwa, apabila siswa mempunyai minat belajar

    maka siswa tersebut akan senantiasi menpunyai perasaan senang,

    mempunyai perhatian yang lebih terhadap mata pelajaran tersebut,

    mempunyai ketertarikan dan ketertiban terhadap sistem yang ada.

    Menurut Slameto ( Bemadus Bin Frans Resi, 2017:21), ada banyak

    faktor yang mempengaruhi belajar anak diantaranya faktor intern dan

    faktor ekstern. Faktor Intern adalah faktor yang berada dalam diri siswa

    yang sedang belajar, sedang faktor ekstern adalah faktor yang berada

    diluar diri siswa tersebut. Pengaruh positif yang ditimbulkan misalnya

    siswa menjadi senang belajar, meningkatkan minat siswa terhadap mata

    pelajaran yang sedang dipelajari, meningkatkan semangat siswa untuk

    belajar, bergairah, dan sebagainya. Sedangkan penagaruh negatif yang

  • 16

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    ditimbulkan misalnya menghilangnya minat siswa untuk belajar,

    menimbulkan rasa tidak suka, dan sebagainya.

    3. Mata Pelajaran Matematika

    Mata pelajaran matematika adalah mata pelajaran yang diajarkan

    dari sekolah dasar sampai ke perguruan tinggi dan hakikat dari

    matematika sendiri suatu objek mata pelajaran yang bersifat abstrak.

    Menurut Jhonson & Rising (Runtukahu, 2014: 28) mengatakan

    pengertian matematika sebagai berikut:

    a. Matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori

    dibuat secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan

    dan berdaasarkan aksioma, sifat, atau teori yang telah dibuktikan

    kebenaranya.

    b. Matematika ialah bahasa simbol tentang berbagai gagasan dengan

    menggunakan istilah-istilah yang didefiniskan secara cermat, jelas,

    dan akurat.

    c. Matematika ialah seni, dimana keindahannya terdapat dalam

    keterurutan dan keharmonisan.

    Sedangkan menurut Berth & Piaget (Runtukahu, 2014: 28)

    mengatakan bahwa yang dimaksud dengan matematika adalah

    pengetahuan yang berkaitan dengan struktur abstrak dan hubungan antara

    struktur tersebut sehingga terorganisasi dengan baik. Di pihak lain, Rays

    (Runtukahu, 2014: 28) mengatakan bahwa, matematika adalah studi

    tentang pola dan hubungan, cara berfikir dan strategi organisasi, analisis

    dan sintesis, seni, bahasa, dan alat untuk memecahkan masalah-masalah

    abstrak dan praktis. Sedangkan, menurut Russeffendi (1980: 148)

    mengatakan bahwa matematika merupakan ilmu pengetahuan yang

    didapat dengan berfikir ( bernalar). Matematika lebih menekankan pada

    kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan menekankan dari hasil

    eksperimen atau hasil observasi matematika terbentuk karena pikiran-

    pikiran manusia yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran.

  • 17

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Pengertian matematika menurut kamus besar Bahasa Indonesia adalah

    ilmu tentang bilangan-bilangan, hubungan antar bilangan dan prosedur

    oprasional yang digunakan dalam penyelesaian masalah bilangan.

    Berdasarkan pendapat para ahli di atas maka dapat disimpulkan

    bahwa, matematika adalah suatu ilmu yang pada hakikatya bersifat

    abstrak. Matematika juga merupakan suatu ilmu yang mempelajari

    bilangan dan bagunan serta konsep-konsep yang berkenaan dengan

    kebenarannya secara logika menggunakan simbol-simbol yang umum

    serta dapat diaplikasikan dalam bidang lainya.

    4. Hubungan Antara Minat Belajar Siswa dengan Pemahaman

    Matematis

    Di atas telah disebutkan bahwa pemahaman matematis adalah

    seberapa mampu siswa dalam menangkap arti, menerangkan ,

    menyimpulkan, melihat hubungan serta menerapkan konsep yang di

    mengerti kedalam situasi lain, sehingga hingga konsep matematika

    bukanlah untuk dihafal tapi dipahami. Pemahaman akan berbeda-beda

    antara siswa yang satu dengan yang lainnya, tergantung dengan tingkat

    konstruksi dari siswa masing-masing.

    Ngalim Purwanto (2008:102) mengungkapkan bahwa faktor-faktor

    yang mempengaruhi pemahaman matematis ada 2 yaitu:

    1. Faktor yang ada pada organisme itu sendiri yang kita sebut faktor

    individu, yang termasuk dalam faktor individu antara lain kematangan

    atau pertumbuhan, kecerdasan latihan, motivasi dan faktor pribadi.

    2. Faktor yang ada di luar individu yang kita sebut dengan faktor sosial,

    yang termasuk faktor sosial ini antara lain keluarga atau keadaan

    rumah tangga, guru, dan cara mengajarnya, alat-alat yang digunakan

    dalam belajar, lingkungan, kesempatan yang tersedia serta motivasi

    sosial.

    Minat merupakan salah satu faktor yang berpengaruh terhadap

    kemampuan pemahaman siswa dalam mempelajari suatu meteri. Minat

    merupakan alat motivasi utama yang dapat membangkitkan kegairahan

  • 18

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    siswa dalam rentang waktu tertentu (Sri Sulastri Natalia, dkk.2017:5). Hal

    ini senada dengan Dimyanti dan Mudjiono (1999:43) “minat mempunyai

    kaitan yang erat dengan motivasi. Siswa yang memiliki minat terhadap

    suatu bidang studi tertentu cendrung tertarik perhatiannya dan dengan

    demikian timbul motivasinya untuk mempelajari bidang studi tersebut.

    Jika suatu kegiatan atau suatu hal diminati seseorang, maka akan

    diperhatikan dan dinikmati terus menerus dengan disertai rasa senang.

    Jika anak tidak berminat pada suatu topik/ materi matematika yang

    sedang dipelajari, maka dia akan malas untuk mempelajarinya dan

    perhatiannya pada pelajaran tersebut akan hilang. Dengan situasi senang,

    siswa akan merasa lebih mudah dalam mempelajari topik tersebut

    sehingga hasil belajarnya lebih tinggi. Oleh karena itu, dengan adanya

    minat terhapat mata pelajaran matematika maka siswa akan mempunyai

    hasrat dan keinginan untuk memahami sebuah materi pelajaran dan selalu

    berusaha meraih tujuan dalam mata pelajaran tersbut. Sehingga siswa

    akan mampu menerima dan memahami materi dengan baik dan dapat

    mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dulu dengan pengetahuan

    yang sekarang dan meningkatnya pemahaman siswa. Apabila siswa

    kurang berminat dalam belajar matematika maka siswa tersebut

    cenderung akan mengabaikan pelajaran matematika sehingga siswa akan

    sulit menerima dan memahami materi yang disampaikan dalam

    pembelajaran dan menurunnya pemahaman siswa. Sehingga dari

    pendapat diatas ini maka dapat dibuat bagan hubungan sebagai berikut.

    Korelasi positif

    Var Var Var Var

    X Y X Y

  • 19

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Pemahaman matematis dan sikap adalah salah satu tujuan

    pendidikan matematika yang penting dalam pembelajaran matematika.

    Secara teoritis, siskap siswa yang positif ataupun negatif mempengaruhi

    kemmapuan belajar siswa baik kemampuan pemahaman matematis

    maupun kemampuan pemecahan masalah (Sinta Dameria

    Simanjuntak,2016:2). Sikap siswa yang mempengaruhi pemahaman

    matematis siswa sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sinta

    Dameria Simanjuntak, bahwa sikap siswa mempunyai hubungan yang

    signifikan terhadap pemahaman matematis siswa.

    B. Penelitian Relevan

    Nia Oktaviani meneliti tentang hubungan pemahmana konsep dan

    keterampilan oprasi hitung dengan soal cerita matematika siswa kelas XI

    Madrasah Tsanawiyah Negeri Jambi Timur. Penelitian ini merupakan

    penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain kuantitatif dengan analisis

    asosiatif, sedangkan pengumpulan data dilkaukan dengan tes dan ex post

    fakto. Penelitian menemukan bahwa pemahaman konsep dan keterampilan

    oprasi hitung secara signifikan mempunyai hubungan dengan soal cerita

    metematika di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jambi Timur. Berbeda dengan

    penelitian yang akan dilakukan hanya meneliti hubungan antara minat

    belajar siswa dengan pemahaman matematis yang di MAN 3 Kota Jambi.

    Persamaan penelitian ini sama-sama meneliti tingkat pemahaman siswa.

    Muhibun Sabri meneliti kemampuan pemahaman matematis siswa

    terhadap materi sistem persamaan linear dua variabel (SPLDV) pada siswa

    kelas X MAN 3 Rukoh Banda Aceh. Penelitian ini merupakan penelitian

    kualitatif eksploratif yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan

    pemahaman matematika siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah

    deskriptif. Subjek dalam penelitian ini 6 orang siswa dan siswi kelas X yang

    mempunyai kemampuan matematik yang berbeda-beda, yaitu 2 siswa

    berkemampuan tinggi, 2 siswa berkemampuan sedang, dan 2 siswa

    berkemampuan rendah yang diambil di sekolah MAN 3 Eukoh Banda Aceh.

  • 20

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kecenderungan kemampuan

    pemahaman matematis menurut siswa dalam menyelesaikan soal cerita

    tentang sistem persamaan linear dua variabel. Hasil analisis data

    menunjukkan bahwa (1) siswa yang mempunyai kemampuan yang tinggi

    terhadap kemampuan pemahaman matematis sudah mampu menyelesaikan

    masalah dengan baik dan benar, meskipun masih ada yang belum bisa. (2)

    Siswa yang mempunyai kemapuan yang sedang terhadap kemampuan

    pemahaman matematis sudah mampu membuat pemisahan, membuat apa

    yang diketahui dan yang ditanya, belum mampu menjalankan atau

    mengoperasikan permasalahan soal cerita serta mampu membuat

    kesimpulan. (3) Siswa yang mempunyai kemampuan yang rendah terhadap

    kemampuan pemahaman matematis sudah mampu membuat pemisahan,

    namun belum membuat apa yang diketahui dan yang ditanya, mejalankan

    atau mengoprasikan permasalahan soal cerita serta membuat kesimpulan.

    Berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan hanya meneliti hubungan

    antara minat belajar siswa dengan pemahaman matematis yang di MAN 3

    Kota Jambi. Persamaan penelitian ini sama-sama meneliti pemahaman siswa

    matematis.

    Sri Sulastri Natalia, dkk meneliti tingkat pemahaman matematis siswa

    berdasarkan teori APOS pada materi persamaan kuadrat yang ditinjau dari

    minat belajar siswa kelas X SMA Negeri 2 Surakarta tahun ajaran 2015/2016.

    Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1)Tingkat pemahaman matematis

    siswa dengan minat belajar tinggi berdasarkan teori APOS pada materi

    persamaan kuadrat; (2) Tingkat pemahaman siswa dengan minat belajar

    sedang berdasarkan teori APOS pada meteri persamaan kaudrat; dan (3)

    tingkat pemahaman matematis siswa dengan minat belajar rendah

    berdasarkan teori APOS pada materi persamaan kuadrat. Metode yang

    digunakan motode kualitatif. Susmber data pada penelitian ini adalah kata-

    kata dan tidandakan dari responden. Subjek penelitian dipilih dengan teknik

    pengambilan sampel purposive sampling. Pengumpulan data dilaksanakan

    dengan metode angket untuk data minat belajar siswa dan metode wawancara

  • 21

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    berbasis tugas untuk data tingkat pemahaman matematis siswa teori APOS.

    Instrumen utama pada penelitian ini adalah penelitian ini sendiri dibantu

    dengan tiga instrumen yaitu angket, tes tertulis dan pedoman wawancara.

    Pemeriksa keabsahan data pada penelitian ini menggunakan tringulasi waktu.

    Data yang yang telah terkumpul akan disimpulkan sebagai berikut; (1) subjek

    dengan minat belajar tinggi berada pada tingkatan pemahaman skema; (2)

    subjek dengan minat belajar sedang berada pada tingkat pemahaman proses;

    dan subjek dengan minat belajar rendah berada pada tingkat pemahaman aksi.

    Berbeda dengan penelitian yang akan dilakukan hanya meneliti hubungan

    antara minat belajar siswa dengan pemahaman matematis di MAN 3 Kota

    Jambi, sedangkan dalam penelitian Sri Sulastri Natalia, dkk. Hanya

    melakukan analisis terhapat pemahman metematis yang ditinjau dari minat.

    Persamaan penelitian ini sama-sama meneliti kemampuan pemahaman

    matematis dan minat.

    Berdasarkan studi relevan di atas maka dapat disimpulkan bahwa

    perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

    peneliti yaitu, dalam penelitian yang akan dilakukan hanya meneliti

    hubungan minat belajar siswa dengan pemahamn matematis. Metode yang

    dilakukan adalah metode survey dengan pendekatan kuantitatif. Instrumen

    yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket minat dan soal uraian

    yang digunakan untuk mengumpulkan data tentang pemahaman matematis

    siswa di MAN 3 Kota Jambi.

    C. Kerangka Berfikir

    Minat membuat seseorang merasakan kegairahan dalam melakukan

    pekerjaan tertentu disebabkan oleh perasaan senang yang ada dalam dirinya.

    Minat seseorang terhadap pembelajaran dapat dilihat dari kecenderungan

    untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadapa pelajaran tersebut.

    Jika suatu kegiatan atau suatu hal diminati seseorang, maka akan diperhatikan

    dan dinikmati terus menerus dengan disertai rasa senang. Jika anak tidak

    berminat pada suatu topik/ materi matematika yang sedang dipelajari, maka

  • 22

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    dia akan malas untuk mempelajarinya dan perhatiannya pada pelajaran

    tersebut akan hilang. Dengan situasi senang, siswa akan merasa lebih mudah

    dalam mempelajari topik tersebut sehingga hasil belajarnya lebih tinggi. Oleh

    karena itu, dengan adanya minat terhapat mata pelajaran matematika maka

    siswa akan mempunyai hasrat dan keinginan untuk memahami sebuah materi

    pelajaran dan selalu berusaha meraih tujuan dalam mata pelajaran tersbut.

    Sehingga siswa akan mampu menerima dan memahami materi dengan baik

    dan dapat mengaitkan pengetahuan yang diperolehnya dulu dengan

    pengetahuan yang sekarang dan meningkatnya pemahaman siswa. Apabila

    siswa kurang berminat dalam belajar matematika maka siswa tersebut

    cenderung akan mengabaikan pelajaran matematika sehingga siswa akan sulit

    menerima dan memahami materi yang disampaikan dalam pembelajaran dan

    menurunnya pemahaman siswa.

    Pemahaman matematis merupakan hal yang sangat penting

    diperhatikan. Dengan semakin tingginya pemahaman matematis siswa maka

    siswa akan dapat mengaitkan atau menghubungkan antara pengetahuan yang

    lama dengan pengetahuan yang baru, sehingga siswa menganggap

    matematika adalah mata pelajaran yang sangat mudah. Jika siswa sudah

    menggangap matematika mudah maka siswa tersebut akan cenderung

    menyukai mata pelajaran matematika.

    Untuk mempermudah dalam pemahaman ini, maka alur kerangka

    berfikir digambarkan secara praktis mengenai “Hubungan Antara Minat

    Belajar Siswa dengan Pemahaman Matematis” pada peta konsep sebagai

    berikut.

    Pemahaman Matematis

    (Y)

    Minat Siswa Pada Mata

    Pelajaran Matematika

    𝑋

  • 23

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    D. Hipotesis Penelitian

    Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah

    penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

    kalimat pertanyaan (Sugiyono, 2017: 63).

    Hipotesis penelitian adalah hipotesis kerja yaitu hipotesis yang

    dirumuskan untuk menjawab permasalahan dengan menggunakan teori-teori

    yang ada hubungannya (relevan) dengan masalah penelitian dan belum

    berdasarkan fakta serta dukungan nyata dilapangan (Riduwan,2012: 163).

    Hipotesis penelitian dalam penelitian ini adalah “Terdapat Hubungan

    yang signifikan antara minat belajar siswa dengan pemahaman matematis di

    Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Jambi.”

  • BAB III

    METODE PENELITIAN

    A. Tempat dan Waktu Penelitian

    1. Tempat Penelitian

    Penelitian ini dilaksanakan di MAN 3 Kota Jambi tepatnya di jalan

    Marene-Sersan Darpin RT. 07 Kel. Eka Jaya Kec. Paal Merah Jambi

    sebagaimana dapat di lihat pada denah di bawah ini.

    Gambar 3.1 Denah tempat penelitian

    2. Waktu Penelitian

    Waktu pengumpulan data penelitian ini dilaksanakan sejak tanggal

    4 Februari – 20 April 2019 pada semester II tahun ajaran 2018/2019

    dengan jadwal penelitian terlampir.

    B. Metode dan Desain Penelitian

    Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama

    dalam peneltiian, karena tujuan dari penelitian adalah mendapatkan data.

  • 25

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Penggunaan metode yang tepat akan dapat membantu peneliti untuk

    memperoleh data yang objektif dan dapat dipertanggung jawabkan

    kebenarannya secara ilmiah. Metode penelitian yang dipakai dalam peneitian

    ini adalah metode non eksperimen (penelitian survey), dengan metode

    pengumpulan data berupa angket dan tes.

    1. Angket

    Menurut Sugiyono (2017: 142), angket atau kuesioner merupakan

    metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi

    seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

    dijawabnya.

    Berdasarkan pendapat ahli di atas, variabel minat siswa pada

    pelajaran matematika diambil menggunakan angket. Angket dalam

    penelitian ini terdiri dari butir-butir pernyataan yang digunakan untuk

    mengumpulkan data yang berkaitan dengan variabel minat siswa terhadap

    pelajaran matematika. Dilihat dari cara menjawab angket dalam

    penelitian ini maka merupakan angket tertutup karena responden diminta

    memilih salah satu alternatif jawaban dari setiap pertanyaan yang

    tersedia. Dilihat dari jawan yang diberikan, maka termasuk jenis angket

    langsung karena responden memberikan jawaban yang berkaitan dengan

    dairinya.

    2. Tes

    Menurut Suhersimi Arikunto ( 2013:193), tes adalah serentetan

    pertanyaan atau latian serta alat lain yang digunakan untuk mengukur

    keterampilan, pengetahuan inteligensi, kemampuan atau bakat yang

    dimiliki individu atau sekelompok orang. Tes yang dilakukan dalam

    penelitian ini adalah tes objektif berupa tes uraian yang berwujud soal-

    soal matematika untuk mengukur pemahmana matematis siswa.

  • 26

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    C. Populasi dan Teknik Pengambilan Sampel

    1. Populasi

    Menurut Suharsimi Arikunto (2013: 173), populasi adalah

    keseluruhan subjek penelitian. Senada dengan pendapat tersebut,

    Sugiyono (2017: 80) menyatakan bahwa populasi adalah wilayah

    generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai kualitas

    dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

    dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitia ini populasinya

    adalah seluruh siswa kelas XI MIPA MAN 3 Kota Jambi yang terdiri dari

    64 siswa dengan rincian sebagai berikut.

    Tabel 3.2

    Jumlah Siswa Kelas XI MIPA MAN 31 Kota Jambi

    Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah

    MIPA 1 10 22 32

    MIPA 2 9 23 32

    Jumlah 64

    2. Teknik Pengambilan Sampel

    Menurut Sugiyono (2017: 118) Sampel adalah bagian dari jumlah

    dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Pengambilan sampel dari

    anggota populasi dilakukan peneliti dengan menggukan cara Simple

    Random Sampling dimana pengambilannya dilakukan secara acak tanpa

    memperhatika strata atau tingkatan dalam anggota populasi. Hal ini

    dilakukan apabila populasi di anggap homogenitas. Untuk itu sebelum

    pengambilan sampel, terlebih dahulu dilakukan terlebih dahulu uji

    homogenitas pada populasi untuk mengetahui apakah populasi yang

    memiliki varian yang homogen atau tidak. Setelah diketahui populasi

    homogen, maka selanjutnya dicari ukuran sampelnya yang baru kemudian

    pengambilan sampel.

  • 27

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Dalam buku Riduwan (2012:65), untuk menentukan sampel

    penelitian dapat menggunakan rumus Taro Yaname:

    Dimana:

    = Jumlah sampel

    N = Jumlah populasi

    = Presisi yang ditetapkan 10%

    ( )

    Dengan menggunakan rumus di atas diperoleh sampel minimal penelitian

    adalah 40 siswa. Karena jumlah sampel sudah didapat, dan populasi

    homoge, selanjutnya dilakaukan pengambilan sampel dengan

    menggunakan rumus di bawah ini , agar setiap kelas mempunyai

    kesempatan yang sama.

    Dimana:

    = Jumlah sampel menurut stratum

    = Jumlah sampel seluruhnya

    = Jumlah populasi menurut strstum

    = Jumlah populasi seluruhnya (Husaini Usman,2006:185)

    𝑛 𝑁

    𝑁 𝑑

    𝑛𝑖 𝑁𝑖

    𝑁 𝑛

  • 28

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Tabel 3.3

    Jumlah Sampel Dalam Penelitian

    Lokal Populasi Sampel

    XI MIPA 1

    20

    XI MIPA 2

    20

    Jumlah 40 Siswa

    D. Variabel Peneltian

    Menurut Sugiyono, (2017: 38), variabel penelitian adalah segala sesuatu

    yang berbentuk apa saja yang diterapkan oleh penelii untuk dipelajari

    sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

    kesimpulannya. Kidder (1981) seperti yang dikutip dan diterjemahkan oleh

    Sugiyono (2017: 39), menyatakan bahwa variabel adalah suatau kualitas

    dimana peneliti mempelajari dan menariks kesimpulan darinya. Nurul Zuriah

    (2016: 56) membedakan variabel menjadi dua yaitu variabel independen

    (bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel independen digunakan

    untuk memprediksi dan disebuat juga variabel prediktor, sedangkan variabel

    dependen adalah variabel yang diprediksi atau disebut juga variabel kriteum.

    Berdasarkan pendapat ahli diatas, variabel dalam penelitian ini adalah:

    1. Variabel bebas : Minat Belajar Siswa ( )

    2. Variabel dependen : Pemahaman matematis ( )

    E. Instrumen Penelitian

    1. Pemahaman Matematis

    a) Definisi Konseptual

    Pemahaman matematis adalah seberapa mampu siswa dalam

    menangkap arti, menerangkan, menyimpulkan, melihat hubungan

    serta menerapkan konsep yang di mengerti kedalam situasi lain,

    sehingga konsep matematika bukanlah untuk dihafal tapi dipahami.

  • 29

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Kemampuan pemahaman matematis memberikan pengertian bahwa

    materi-materi yang diajarkan kepada siswa bukan hanya sebagai

    hafalan, namun lebih dari itu menekankan pada pemahaman, dimana

    dengan pemahaman siswa dapat lebih mengerti akan konsep materi

    pelajaran. Siswa dikatakan mempunyai kemampuan matematis

    apabila siswa mempunyai kemampuan Menyatakan ulang sebuah

    konsep, Mengklasifikasi objek-objek menurut sifat-sifat tertentu

    (sesuai dengan konsepnya), Menempatkan konsep secara algoritma,

    Memberikan contoh dan non contoh dari konsep yang dipelajari,

    Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk representasi

    matematika, Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur

    atau oprasi tertentu, Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup

    suatu konsep

    b). Definisi oprasional

    Pemahaman matematis dalam penelitian ini adalah skor

    pemahaman siswa kelas XI MIPA MAN 3 Kota Jambi dalam belajar

    matematika. Tes untuk mengetahui pemahman metematika ini

    dilakukan sendiri oleh peneliti untuk memperoleh data yang akan

    digunakan dalam penelitian.

    Tabel 3.4

    Kisi-kisi Instrumen Pemahaman Matematis

    No. Indikator Pemahaman matematis Nomer

    Soal Skor

    1. Menyatakan ulang sebuah konsep 1,2,3,4 16

    2. Mengkelasifikasikan objek-objek menurut

    sifat-sifat tertentu (sesuai dengan konsep) 2,4 8

    3. Menempatkan konsep secara algoritma 3,4 8

    4. Memberikan contoh dan non contoh dari

    konsep yang dipelajari 1 4

  • 30

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    5. Menyajikan konsep dalambentuk representasi

    matematika 2,4 8

    6. Menggunakan, memanfaatkan,dan memilih

    prosedur atau operasi tertentu 3,4 8

    Skor total 52

    (Kurnia & Ridwan Yudhanegara,2015:81)

    Tabel 3.5

    Rubrik Penilaian Pemahaman Matematis

    No. Indikator Realisasi Skor

    1

    Menyatakan ulang sebuah

    konsep

    Tidak ada jawaban atau

    tidak ada ide matematika

    yang muncul sesuai

    dengan soal

    0

    Ide matematika telah

    muncul namun belum

    dapat menyatakan ulang

    sebuah konsep dengan

    tepat dan masih banyak

    melakukan kesalahan.

    1

    Telah dapat menyatakan

    ulang sebuah konsep

    namun belum dapat

    dikembangkan dan masih

    melaukan banyak

    kesalahan.

    2

    Dapat menyatakan ulang

    sebuah konsep sesuai

    dengan definisi dan

    konsep esensial yang

    3

  • 31

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    dimiliki oleh sebuah objek

    namun masih

    melakukanbeberapa

    kesalahan.

    Dapat menyatakan ulang

    sebuah konsep sesuai

    dengan definisi dan

    konsep esensial yang

    dimiliki oleh sebuah objek

    dengan tepat.

    4

    2

    Memberikan contoh dan non

    contoh dari konsep yang

    dipelajari

    Tidak ada jawaban atau

    tidak ada ide matematika

    yang muncul sesuai

    dengan soal.

    0

    Ide matematika telah

    muncul namaun belum

    dapat menyebutkan

    konsep yang dimiliki oleh

    setiap contoh yang

    diberikan.

    1

    Telah dapat memberikan

    contoh dan non-contoh

    sesuai dengan konsep

    yang dimiliki objek

    namun belum tepat dan

    belum dapat

    dikembangkan.

    2

    Telah dapat memberikan

    contoh dan non-contoh

    sesuai dengan konsep

    3

  • 32

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    yang dimiliki namun

    bengembangannya belum

    tepat.

    Telah dapat memberikan

    contoh dan non-contoh

    sesuai dengan konsep

    yang dimiliki objek dan

    telah dapat

    dikembangkan.

    4

    3

    Mengkelasifikasikan objek-

    objek menurut sifat-sifat

    tertentu (sesuai dengan

    konsep)

    Tidak ada jawaban atau

    tidak ada ide metematika

    yang muncul sesuai

    dengan soal.

    0

    Ide matematika telah

    muncul namum belum

    dapat menganalisis suatu

    objek dan

    mengklasifikasikannya

    menurut sifat-sifat

    tertentu yang dimiliki

    sesuai dengan konsep

    1

    Telah dapat menganalisis

    suatu objek namun belum

    dapat

    mengklarifikasikannya

    menurut sifat-sifat dan

    konsep yang dimiliki.

    2

    Dapat menganalisis suatu

    objek dan

    mengklarifikasikannya

    3

  • 33

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    menurut sifat-sifat dan

    konsep tertentu yang

    dimiliki namun masih

    melakukan beberapa

    kesalahan operasi

    matematika.

    Dapat menganalisis suatu

    objek dan

    mengklarifikasikannya

    menurut sifat-sifat dan

    konsep tertentu yang

    dimiliki dengan tepat.

    4

    4

    Menggunakan,

    memanfaatkan,dan memilih

    prosedur atau oprasi tertentu

    Tidak ada jawaban atau

    tidak ada ide matematika

    yang mucul sesuai dengan

    soal.

    0

    Ide matematika telah

    muncul namun belum

    dapat menyajikan konsep

    dalam berbagai bentuk

    representasi matematis.

    1

    Dapat menyajikan konsep

    dalam berbagai bentuk

    representasi matematis

    namun belum dapat

    memahami logaritma

    pemahaman konsep.

    2

    Dapat menyajikan konsep

    dalam berbagai bentuk

    representasi matematis

    3

  • 34

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    sebagai suatu logaritma

    pemahaman konsep

    namun masih melakukan

    beberapa kesalahan.

    Mempu menggunakan,

    memanfaatkan, dan

    memilih prosedur dengan

    benar.

    4

    5 Menempatkan konsep secara

    algoritma

    Tidak ada jawaban atau

    tidak ada ide metematika

    yang muncul sesuai

    dengan soal.

    0

    Ide matematika telah

    muncul namun belum

    dapat menyajikan konsep

    dalam berbagai

    representasi matematis

    sebagai suatau logaritma

    pemahaman konsep.

    1

    Dapat menyajikan konsep

    dalam berbagai bentuk

    representasi matematis

    namun belum

    memahamilogaritma

    pemahaman konsep.

    2

    Dapat menyajikan konsep

    dalam berbagai bentuk

    representasi matematis

    sebagai suatu logaritma

    pemahaman konsep

    3

  • 35

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    namun masih melakukan

    beberapa kesalahan.

    Dapat menyajikan konsep

    dalam berbagai bentuk

    representasi matematis

    sebagai suatu logaritma

    pemahaman konsep

    dengan tepat.

    4

    6

    Menyajikan konsep dalam

    berbagai macam bentuk

    representasi matematika

    Tidak ada jawaban atau

    tidak ada ide matematika

    yang muncul sesuai

    dengan soal.

    0

    Ide matematika telah

    muncul namun belum

    dapat menyajikan konsep

    dalam berbagai bentuk

    reprensetasi matematis.

    1

    Dapat menyajikan konsep

    dalam bentuk representasi

    matematis namun belum

    memahami alogaritma

    pemahaman konsep

    2

    Dapat menyajikan konsep

    dalam berbagai bentuk

    representasi matematis

    sebagai suatu logaritma

    pemahaman konsep

    namun masih melakukan

    kesalahan

    3

    Dapat menyajikan konsep 4

  • 36

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    dalam bentuk representasi

    matematika dengan benar

    (Abdul Majid,2014:198)

    2. Minat Siswa Pada Mata Pelajaran Matematika

    a) Definisi Konseptual

    Minat belajar siswa adalah kecenderunagan hati seseorang

    untuk melakukan suatu kegiatan tanpa disertai adanya paksaan dari

    luar individu. Minat belajar matematika adalah perasaan senang

    terhadap mata pelajaran matematika dimana seorang siswa menaruh

    perhatiannya yang besar terhadap matematika dan menjadikan

    matematika mata pelajaran yang mudah. Sehingga siswa dalam

    belajar mempunyai gairah yang tinggi dan semangat yang dalam

    belajar matematika.

    b) Definisi Operasional

    Minat membuat seseorang merasakan kegairahan dalam

    melakukan pekerjaan tertentu disebabkan oleh perasaan senang yang

    ada dalam dirinya. Minat seseorang terhadap pembelajaran dapat

    dilihat dari kecenderungan untuk memberikan perhatian yang lebih

    besar terhadapa pelajaran tersebut. Sehingga apabila siswa

    mempunyai minat belajar maka siswa akan selalu mempunyai

    ketertarikan pada mata pelajaran tersebut dan senantiasa tertip

    terhadap sistem yang ada. Sehingga apabila siswa mempunyai minat

    terhapap mata pelajaran maka siswa tersebut akan senantiasi

    menpunyai perasaan senang, mempunyai perhatian yang lebih

    Nilai Siswa = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

    𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙

  • 37

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    terhadap mata pelajaran tersebut, mempunyai ketertarikan dan

    ketertiban terhadap sistem.

    c) Kisi-kisi Instrumen

    Penelitian mendapatkan data minat siswa dalam penelitian ini

    dibantu dengan instrumen penelitian yaitu angket. Angket

    dikembangkan dari beberapa indikator, sedangkan indikator

    dikembangkan menjadi beberapa butir item yang dapat dilihat dari

    tabel berikut ini:

    Tabel 3.6 Kisi-kisi Instrumen minat siswa

    Aspek Indikator Pernyataan Jumlah

    item Positif Negatif

    Perasaan

    Senang

    Pendapat siswa

    tentang mata pelajaran

    matematika

    1,3 6,9

    11

    Kesan siswa terhadap

    guru 7 12,20

    Perasaan siswa selama

    mengikuti

    pembelajaran

    matematika

    11,15 13,25

    Perhatian Perhatian saat

    mengikuti

    pembelajaran

    matematika

    10,17 2,8

    7

    Perhatian siswa saat

    diskusi pelajaran

    matematika

    14 21,32

    Ketertarikan Rasa ingin tahu siswa

    saat mengikuti

    pemebelajaran

    4,18,3

    3 22,28 9

  • 38

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    matematika

    Penerimaan siswa saat

    diberi tugas/PR oleh

    guru

    27,34 23,30

    Ketertiban

    Sistem

    Kegiatan siswa setelah

    dan sebelum masuk

    sekolah

    19, 24 29,26

    7 Kedisiplinan siswa

    saat pembelajaran

    matematika

    31,5 16

    Jumlah keselurahan 17 17 34

    F. Teknik Analisis Data

    Analisis data yang dimaksud adalah untuk menjawab kebenaran dan

    kepalsuan hipotesis dan jawaban rumusan yang telah diajukan, maka

    dilakukan analisis data. Namun, sebelum analisis data dilakukan maka

    terlebih dahulu perlu dilakukan uji prasyarat analisis yaitu uji normalitas, uji

    homogenitas, dan uji liniaritas.

    Setelah itu data dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif

    dan analisis korelasi.

    1. Uji homogenitas

    Uji homogenitas dilakukan untuk melihat apakah dari kedua

    kelompok data skor variabel mempunyai varians yang homogen atau

    tidak. Uji homogenitas yang peneliti gunakan adalah dengan Uji

    Perbandingan Varians karena data yang diteliti terdiri dari dua varians

    kelas.

    Langkah-langkah Uji Perbandingan Varians

    a. Bagi data menjadi dua kelompok

  • 39

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    b. Tentukan simpangan baku dari masing-masing kelompok.

    c. Menentukan FHitung dengan rumus:

    d. Menentukan FHitung dengan rumus:

    Dk pembilang = n – 1 (untuk varians terbesar)

    Dk penyebut = n – 1 (untuk varians terkecil)

    e. Membandingkan nilai FHitung dengan FTabel, dengan kriteria pengujian:

    Jika FHitung FTabel, berarti homogen.

    Jika FHitung FTabel, berarti tidak homogen. (Husaini &

    Purnomo,2006:133)

    2. Uji Normalitas

    Uji normalitas ini digunakan untuk mengetahui data yang akan

    dianalisis berdistribusi normal. Pengujian distribusi normal menggunakan

    uji Chi Kuadrat ( ) karena sampel yang digunakan dalam penelitian ini

    adalah sampel besar yaitu lebih dari 30.

    Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

    a. Mencari skor terbesar dan terkecil

    b. Mencari nilai rentang (R) dengan rumus:

    c. Mencari banyaknya kelas (K) dengan rumus:

    d. Mencari panjang kelas (I) dengan rumus:

    e. Membuat tabulasi dengan tabel penolong

    f. Mencari rata-rata (mean)

    𝑅 𝐻 − 𝐿

    𝐾 log 𝑛

    𝐼 𝑅

    𝐾

    𝑥 𝑓𝑥𝑖𝑛

  • 40

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    g. Mencari simpangan baku (Standard Deviasi)

    h. Membuat daftar frekuensi yang diharapkan dengan cara:

    1) Menentukan batas kelas yaitu angka skor kiri kelas interval

    pertama dikurang 0,5 dan kemudian angka-angka skor kanan kelas

    ditambah 0,5

    2) Mencari nilai z-score untuk batas kelas interval dengan rumus:

    3) Mencari 0 – Z

    4) Mencari luas setiap kelas interval dengan jalan mengurangi angka-

    angka 0 –Z, yaitu angka baris pertama dikurang baris kedua, angka

    baris kedua dikurang baris ke tiga, dan seterusnya, kecuali angka

    yang berbeda pada baris paling tengah ditambahkan dengan

    angkapada baris berikutnya.

    5) Mencari frekuensi yang diharapkan (fe) dengan cara mengalikan

    luas tiap interval dengan jumlah responden

    i. Mencari chi-kuadrat hitung

    dengan rumus:

    j. Membandingkan

    dengan

    Dengan kriteria uji sebagai berikut:

    , maka disribusi data normal

    𝑆 𝑛 𝑓𝑋𝑖

    − ( 𝑓𝑋𝑖)

    𝑛 (𝑛 − )

    𝑍 𝐵𝑎𝑡𝑎𝑠 𝐾𝑒𝑙𝑎𝑠 − 𝑥

    𝑠

    𝜒 (fo − fe)

    fe

    k

    i=1

  • 41

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    , maka distribusi data tidak normal (Riduwan,

    2011: 121-124)

    3. Uji Linieritas

    Uji linieritas dilakukan untuk mengetahui apakah metode regresi Y

    atas X berpola linear.

    Langkah-langkah uji linieritas adalah sebagai berikut:

    a. Mencari skor terbesar dan terkecil masing-masing variabel

    b. Mencari rentang (R) masing-masing variabel dengan rumus:

    c. Mencari banyak kelas (K) masing-masing variabel dengan rumus:

    d. Mencari nilai panjang kelas (I) masing-masing variabel dengan rumus:

    e. Mencari angka statistik: ; ; ; ; ; ; ; ;

    f. Mencari jumlah kuadrat regresi ( , -) dengan rumus:

    g. Mencari jumlah kuadrat regresi ( , | -) dengan rumus:

    h. Mencari jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus:

    i. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi ( , -) dengan rumus:

    j. Mencari rata-rata jumlah kuadrat regresi ( , | -) dengan rumus:

    k. Mencari rata-rata jumlah kuadrat residu ( ) dengan rumus:

    𝑅 𝐻 − 𝐿

    𝐾 𝑙𝑜𝑔 𝑛

    𝐼 𝑅

    𝐾

    𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔(𝑏|𝑎) 𝑏 𝑋𝑌 −( 𝑋) (𝑌)

    𝑛

    𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 𝑌 − 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔,𝑏|𝑎- − 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔,𝑎-

    𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔,𝑎- 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔,𝑎-

    𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔,𝑏|𝑎- 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔,𝑏|𝑎-

  • 42

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    l. Mencari jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus:

    m. Mencari jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus:

    n. Mencari rata-rata jumlah kuadrat tuna cocok ( ) dengan rumus:

    o. Mencari rata-rata jumlah kuadrat error ( ) dengan rumus:

    p. Mencari nilai dengan rumus:

    q. Mencari nilai dengan menggunakan tabel F dengan rumus:

    r. Menentukan aturan untuk pengambilan keputusan atau kriteria uji

    linier jika , maka data berpola linier.

    maka data berpola tidak linier (Riduwan, 2011: 125-129).

    4. Analisis Korelasi

    Analisis korelasi bertujuan untuk mengukur keeratan (kuat, lemah,

    atau tidak ada) hubungan antara minat belajar siswa dengan pemahaman

    matematis di Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Jambi.

    Analisis korelasi dalam penelitian ini menggunakan rumusa korelasi

    Product-Moment. Korelasi Product-Moment digunakan untuk

    menentukan hubungan antara dua gejala interval (Suharsimi

    Arikunto,2013: 337). Rumus Korelasi Product-Moment adalah sebagai

    berikut:

    𝐽𝐾𝑅𝑒𝑔(𝑎) ( 𝑌)

    𝑛

    𝑅𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 𝐽𝐾Res𝑛 −

    𝐽𝐾𝐸 𝑌 −

    ( 𝑌)

    𝑛

    𝑘

    𝐽𝐾𝑇𝐶 𝐽𝐾𝑅𝑒𝑠 − 𝐽𝐾𝐸

    𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶 𝐽𝐾𝑇𝐶𝑘 −

    𝑅𝐽𝐾𝐸 𝐽𝐾𝐸𝑛 − 𝑘

    𝐹 𝑖𝑡𝑢𝑛𝑔 𝑅𝐽𝐾𝑇𝐶𝑅𝐽𝐾𝐸

    𝐹𝑡𝑎𝑏𝑒𝑙 𝐹(1−∝)(𝑑𝑘 𝑇𝐶 𝑑𝑘 𝐸)

  • 43

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    Keterangan:

    = Angka indeks korelasi “r” Prodect Moment

    = Number of cases

    = Jumlah hasil perkalian antara skor X dan Y

    = Jumlah seluruh skor X

    = Jumlah seluruh skor Y

    Langkah yang selanjutnya dilakukan setelah nilai korelasi (nilai r hitung)

    diketahui adalah menginterprestasikan nilai. Dalam memberikan

    interpretasi secara sederhana terhadap angka indeks korelasi “r” Product

    moment (rxy ), pada umumnya dipergunakan atau ancar-ancar sebagai

    berikut.(Anas Sudijono,2017:193)

    Setelah r hitung diketahui selanjutnya menentukan besarnya sumbangan

    (koefisien determinan atau koefisien penentu) variabel X terhadap variabel

    Y dengan rumus:

    Langkah terakhir dalam korelasi ini adalah menguji signifikansi dengan

    cara membandingkan nilai thitung dengan ttabel kemudian ambil kesimpulan :

    √ −

    √1− ((Husaini & Purnomo,2006:204)

    Interval Korelasi Tingkat Hubungan

    0,00 – 0,20 Sangat Rendah

    0,20 – 0,40 Rendah

    0,40 – 0,70 Sedang

    70, – 0,90 Kuat

    0,90 – 1,00 Sangat Kuat

    𝑟𝑥𝑦 𝑁 𝑋𝑌 − ( 𝑋)( 𝑌)

    *𝑁 𝑋 − ( 𝑋) + *𝑁 𝑌 − ( 𝑌) +

  • 44

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    G. Hipotesis Statistik

    Hipotesis statistik adalah hipotesis yamg dibuat atau digunakan untuk

    menguji hipotesis penelitian (Misbahuddin dan Iqbal Hasan,2014: 38).

    H0 : = 0, Tidak ada hubungan yang signifikan antara minat belajar siswa

    dengan pemahaman matematis di Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Jambi.

    Ha : 0, Ada hubungan yang signifikan minat belajar siswa dengan

    pemahaman matematis di Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Jambi.

  • 45

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    H. Rencana Jadwal Penelitian

    No Kegiatan

    Tahun 2018 Tahun 2019

    Nov Des Jan Feb Mar Apr Mei

    1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5

    1. Pengajuan Judul

    2 Pembuatan Proposal

    3

    Pengajuan Proposal dan

    Pengajuan Dosen

    Pembimbing

    4 Bimbingan Proposal

    5 Seminar Proposal

    6 Perbaikan Hasil Seminar

    7 Izin Riset

    8 Pelaksanaan Riset

    9 Penyusunan Data

    10 Penyusunan Skripsi

    11 Perbaikan Skripsi

    12 Penyusunan Data

  • 46 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    A. Hasil Penelitian

    1. Keadaan Umum Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Jambi

    Data Umum Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Jambi

    Nama Sekolah : Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Jambi

    No. Statistik Sekolah : 131115710030

    Tipe Sekolah : B

    Alamat Sekolah : Jln. Marene-Sersan Darpin RT. 07 Kel. Eka Jaya

    Kec. Paal Merah Jambi

    Telepon : -

    Status Sekolah : Negeri

    Nilai Akreditas : B

    Tabel. 4.1

    Daftar Nama-Nama Guru Madrasah Aliyah Negeri 3 Kota Jambi

    No Nama Guru Bidang

    Studi

    Pendidikan

    Terakhir

    Jabatan

    Sekarang

    1 Drs. M. Zakri K, M.Pd.I Akidah

    Akhlak S1 PAI IAIN

    Kepala

    Madrasah/PNS

    2 Drs. M. Kosasi, S.Pd

    Ekonomi

    (peminatan

    dan

    pendalaman

    S1 FKIP Unja

    Waka Sarana

    Prasarana dan

    Guru/PNS

    3 Drs. Dodi Hendra, Sejarah S2 IAIN Waka Humas

  • 47

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    M.Pd.I Indonesia dan Guru/PNS

    4 Nuryakhman, S.Ag Al Qur‟an

    Hadits S1 PAI IAIN

    Waka

    Kesiswaan

    Guru/PNS

    5

    Hasana, S.Pd Bahasa

    Indonesia S1 FKIP Unja

    Guru/PNS dan

    Wali Kelas XII

    IPS 1

    6 Husen, MA Bahasa

    Arab

    S2 UIN

    Jakarta

    Waka

    Kurikulum dan

    Guru/PNS

    7 Renita, S.Si Matematika S1 FKIP Unja

    Guru/PNS dan

    Wali Kelas XII

    IPS 3

    8 Noveri, S.Pd Fisika S1 FKIP Unja

    Guru/PNS dan

    Wali Kelas XII

    IPA 2

    9

    Drs. Muzakkar, M.Pd

    Penjasorkes S2 UNP

    Guru/PNS dan

    Wali Kelas X

    IPA 2

    10 Alwi, S.Pd, M.Pd Bahasa

    Arab S2 UNP

    Guru/PNS

    Pembina Osis

    dan Wali Kelas

    XI IPA 1

    11 Neny Novridewi, S.Pd Bahasa

    Inggris S1 FKIP Unja

    Guru/PNS dan

    Wali Kelas XII

    IPS 2

    12 Srimaduma, S.Pd Matematika S1 FKIP Unja Guru/PNS dan

    Bendahara 2

    13 Deis Reni, S.Pd Kimia S1 UNP Guru/PNS

    Bendahara 1

  • 48

    Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN STS Jambi

    14 Dewi Maulinda, M.Pd Ekonomi S2 Unja

    Guru/PNS dan

    Kepala

    Perpustakaan

    15 Halimatussa‟diyah, S.Pd

    Kimia

    Prakarya

    dan

    Kewirausah

    aan

    S1 Unja

    Guru/PNS dan

    Wali Kelas XI

    IPA 2

    16 Diana Aprilia, S. Pd,

    M.Pd.I Sosiologi S2 IAIN

    Guru/PNS dan

    Wali Kelas XI

    IPS 1

    17 Dewi RH, SP

    Biologi,

    Prakarya

    dan

    Kewirausah

    aan

    S1 Pertanian

    Unja

    Guru/honor

    dan Wali Kelas

    XII IPA 1

    18 Rusnah, S.Ag Fikih S1 IAIN Guru/honor

    19 Dra. Arini

    Ekonomi,

    Prakarya

    dan

    Kewirausah

    aan

    S1 Unja Guru/honor