skripsirepository.uinjambi.ac.id/1817/1/skripsi amiruddin... · 2020. 4. 17. · pelaksanaan zakat...
TRANSCRIPT
PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERKEBUNAN KOPI DALAM
PRESPEKTIF HUKUM lSlAM
(Studi Di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri
Kabupaten Tanjung Jabung Barat)
Skripsi
DiajukanUntukMelengkapi Salah SatuSyaratGuna
MemperolehGelarSarjana Strata Satu (S.1)
DalamIlmuHukum Ekonomi Syariah
Oleh:
AMIRUDDIN
NIM: SHE. 151779
PEMBIMBING
Dr.BahrulUlum, S. Ag., MA
PidayanSasnifa, S.H, M. Sy
PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH
FAKULTAS SYARIAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
1439H/2019M
MOTTO
الر حم ن بسم الل ه
الز حيم
Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dandelima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak
sama (rasanya). Makanlah daribuahnya (yang bermacam-macamitu) bila
dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan di
sedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.(QS. Al-
An‟am [6]: 141).
PERSEMBAHAN
بسم الله الرحمن الرحيم
Alhamdulillahi Rabbil Alamin
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala Rahmat dan Hidayahnya sehingga
penulis diberikan kemudahan, kelancaran, dan kesehatan dalam menyelesaikan
skripsi ini.
Sholawat dan salam kepada Nabi junjungan kita Muhammad SAW suri tauladan
bagi semua ummat.
Skripsi ini ku persembahkan kepada:
Ayahanda Katemun dan ibunda Saprah yang senantiasa selalu mendoakan,
mendidik, mendukung dan selalu memberikan semangat serta nasehat, menyayangi
dan mengasihi dengan penuh rasa cinta dan kasih sayang.
Dengan rasa cinta dan sayangnya kedua orang tua ananda tak lupa penulis selalu
doakan mudah-mudahan diampuni segala dosa-dosanya, selalu dalam lindungan
Allah SWT, bahagi dunia dan akhirat, serta dimasukkan dalm surga Firdaus tanpa
hisab, Aamiin Ya Allah.
Beserta keluarga besar ananda yang ananda cintai adik ananda,
Adik ananda: Nur Ihwan Habibi,
terimakasi ananda ucapkan atas segala cinta dan kasih sayangnya saudara
saudariku.
Dan tak lupa ananda kepada guru-guru ku, Bapak/Ibuk dosen terima kasih atas Ilmu
yang kau berikan sungguh jasa-jasamu takkan pernah kulupa.
Teman-teman yang ku sayangi:
I love you all, you are the best
ABSTRAK
Sekeripsi ini berjudul “Pelaksanaan Zakat Perkebunan Kopi Dalam Prespektif
Hukum lslam “(Setudi Di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parit 9
Lapis Kiri Kabupaten Tanjung Jabung Barat)”.Berdasarkan latar belakang masalah
maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagai mana pelaksanaan zakat hasil
tanaman kopi di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis kiri
Kabupaten Kuala Tungkal. Penelitian ini merupakan jenis penelitian Kualitatif,
dalam penelitian ini meneliti mengunakan jenis penelitian seperti observasi
penelitian ini adala tehnik observasi non partisipasi.Wawancara dalam hal ini
penelitian dan narasumber yang di anggap dapat memberikan informasi, yang
terjadi di desa tanjung pasir. Wawan cara yang di gunakan dalam peneletian ini
adalah wawancara randem yaitu wawancara secara dan tidak trsetruktur, dan
dokumentasi Teknik ini di lakukan dengan maksut untuk mengumpulkan data
mengenai keadaan geografi, keadaan penduduk dalam aspek social dan ekonomi.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan di peroleh hasil dan kesipulan sebagai
berikut: Ulama Mashab yang sepakat tentang tanaman dan buah-buahan yang wajib
di zakati menurut AL-qur‟an dan Hadis.
Kata Kunci: Pelaksanaan Zakat Hasil Tanaman Kopi Menurut Hukum lslam.
KATA PENGANTAR
بسم الل ه الر حم ن الر حيمAssalamu’alaikum, Wr Wb
Puji syukur kepada Allah SWT atas segala rahmat, hidayat dan karunia
pertolongan-Nya, sehingga penulisan skripsi ini dapat terselesaikan sebagai salah
satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu (S.1) Hukum Ekonomi Syariah.
Shalawat dan Salam kepada Nabi Muhammad SAWbeliau adalah sosok teladan
Umat dalam segala perilaku keseharian yang berorientasi kemuliaan hidup di dunia
dan akhirat. Penulisan skripsi ini didasarkan pada hasil penelitian yang langsug
turun kelapangan ke-tempat penelitian sebagai kajian yang berjudul.
“PELAKSANAAN ZAKAT HASIL PERKEBUNAN KOPI DALAM
PRESPEKTIF HUKUM lSlAM(Studi Di Desa Tanjung Pasir Kecamatan
Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri Kabupaten Tanjung Jabung Barat)”. Skripsi
ini disusun guna memperoleh gelar sarjana setara satu (S.1) di UIN Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi Pada Fakultas Syariah Hukum Ekonomi Syariah.Dalam penulisan
skripsi ini, tentu masih banyak terdapat kesalahan dan kekurangannya, hal ini
dikarenakan terbatasnya ilmu dan kemampuan sang penulis. Oleh karena itu dalam
penyelesain skripsi ini tidak terlepas dari bantuan dari berbagai pihak. Maka dari itu
penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah
membantu penulis, terutama sekali Kepada Yang Terhormat
1. Bapak Dr. H. Hadri Hasan, MA selaku Rektor UINSTS Jambi
2. Bapak Dr. A. A. Miftah, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
3. Bapak H. Hermanto Harun, Lc, M. Hi., Ph. D, selaku WD I bidang akademik,
Ibu Dr. Rahmi Hidayanti, M.HI selaku WD II bidang akademik dan Ibu Dr.
Yuliatin, S. Ag., M.HI, selaku WD III bidang akademik Fakultas Syariah UIN
STS Jambi
4. Ibu Dr. Maryani, M.HI dan Ibu Pidayan Sasnifa, SH.,M.Sy Selaku Ketua dan
Sekretaris Jurusan Hukum Ekonomi Syariah, Fakultas Syariah UIN STS Jambi.
5. Bapak Dr. Bahrul Ulum, S. Ag., MA selaku pembimbing I dan Ibuk Pidayan
Sasnifa, S. H, M. Sy selaku pembimbing II Skripsi Penulis
6. Bapak dan Ibuk Dosen, dan seluruh karyawan / karyawati Fakultas Syariah UIN
STS Jambi
Disamping itu, disadari juga bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
jauh dari kata kesempurnaan, Oleh karena itu diharapkan kepada pihak yang
bersangkutan agar dapat mengarahkan ke yang lebih baik. Kepada Allah SWT kita
memohon ampunan-Nya, dan kepada manusia kita memohon kemanfaatannya.
Semoga semua amal kebaikan kita diterima oleh Allah SWT.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN .................................................................... iv
MOTTO ............................................................................................................... v
PERSEMBAHAN ............................................................................................... vi
ABSTRAK ........................................................................................................... v ii
KATA PENGANTAR ........................................................................................
............................................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ........................................................................................................ x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xii
DAFTAR TABEL ...............................................................................................
............................................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah .................................................................. 1
B. RumusanMasalah .......................................................................... 5
C. TujuandanKegunaanPenelitian ...................................................... 6
D. KerangkaTeori ............................................................................... 6
E. TinjauanPustaka ............................................................................ 28
BAB II METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian.................................................................... 30
B. Jenis Dan Sumber Data ................................................................. 30
C. Instrumen Pengumpulan Data ....................................................... 31
D. Teknik Analisis Data ..................................................................... 32
E. Sistematika Penulisan .................................................................... 32
F. Jadwal Penelitian ........................................................................... 34
BAB III GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Desa Tanjung Pasir ............................................. 35
B. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Tanjung Pasir ................ 37
C. Geografis Desa Tanjung Pasir ....................................................... 38
D. Demografi Desa Tanjung Pasir ..................................................... 40
E. Keadaan Sosial .............................................................................. 43
F. Keadaan Ekonomi ......................................................................... 47
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan zakat hasiltanaman kopi di Desa Tanjung Pasir
Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri .................................. 49
B. Pandangan Hukum Islam mengenai pelaksanaan zakat perkebunan
kopi di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis
Kiri................................................................................................. 54
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................... 59
B. Saran .............................................................................................. 62
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Nisab Unta ................................................................................ 11
Tabel 2 : Nisab Sapi ................................................................................. 12
Tabel 3 :Nisab Kambing .......................................................................... 13
Tabel 4 : Jarak Dari Pusat Pemerintahan ................................................. 38
Tabel 5 : JenisSarana Dan Prasarana ....................................................... 39
Tabel 6 : Aset Desa Atau Kekayaan Desa ............................................... 39
Tabel 7 : Jumlah Dusen Dan Nama-nama RT ......................................... 40
Tabel 8 : Jumlah Pertumbuhan Penduduk Desa Tanjung Pasir ............... 41
Tabel 9 : Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan JenisKelamin pada
Setiap RT di Desa Tanjung Pasir ............................................. 43
Tabel 10 : Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan Desa Tanjung
Pasir .......................................................................................... 44
Tabel 11 : Kesehatan.................................................................................. 45
Tabel 12 : Politik........................................................................................ 47
Tabel 13 :PartaiPolitik ............................................................................... 47
Tabwl 14 : Berikut ini mata pencarian penduduk Desa Tanjung dapasir ... 48
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1: Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Tanjung Pasir ................. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam mengajarkan bahwa dalam harta orang yang kaya terdapat hak orang
lain yang harus dikeluarakan dalam bentuk zakat, infak, shodakoh dan sebagainya,
sebagaimana firman Allah swt dalam ayat berikut:
Artinya: Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta
dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.1
Artinya: Dan dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan ruku'lah beserta orang-orang
yang ruku'.2
Selain sebagai rukun lslam yang menjadi salah satu unsur pokok bagi
tegaknya syariat lslam, zakat juga disebut rukun masyarakat. Kalau seorang
melaksanakan shalat, puasa dan haji, manfaatnya kembali kepada dirinya sendiri.
Orang lain dan masyarakat tidak rugi kalu ada orang lslam yang meninggalkan
sholat,puasa, atau haji. Lain halnya dengan zakat, jika seorang muslim membayar
zakat maka manfaatnya dirasakan langsung oleh orang lain dan masyarakat di
sekitarnya. Sebaliknya, jika seorang tidak membayar zakatpasti menimbulkan
kerugian bagi orang banyak atau masyarakat pada umumnya karena rusaknya
1 QS. Adz-Dzariyat [51] : 19.
2QS. Al-Baqarah [2] : 43.
mekanisme penyeimbang sistem pemilikan harta dan penghasilan. Pelaksanaan
zakat merupakan langkah nyata kontekstual dalam kehidupan modern, misalnya
orang yang memiliki modal untuk membangun senergi sosial yang dapat di
kembangkan secara menzakatkan modalnyakepada orang yang memiliki sekil, dan
sebaliknya orang yang memiliki sckil menzakatkan sckil-nya kepada yang memiliki
modal.
Zakat adalah potensi umat lslam yang cukup besar. Potensi tesebut apabila
di kelola secara baik dan optimal akan dapat di manfaatkan untuk pengentasan
kemiskinan dan pemberdayaan ekonomi umat.Fikih zakat yang ada dan
berkembang di Indonesia hampir seluruhnya merupakan hasil rumusan para ulama
pada beberapa abad yang lalu. Rumusan fikih tersebut bayak yang memerlukan
kajian kembali sesuai dengan perkembangan keadaan.
Banyak jenis kekayan atau perusahaan baik yang di miliki program maupun
badan yang tumbuh dan berkembang dalam sistem perekonomian Indonesia
sekarang ini, terutama sektor dan penghasilan yang di peroleh, mendidik umat lslam
agar menjauhi sifat mementingkan diri sendiri, dan sebaliknya mewujudkan
semangat berbagi dengan orang lain. Kesadaran berzakat dipandang sebgai
indicator utama ketundukan seorang kepada ajaran lslam. Perintah mendirikan
shalat didalm Al-Qur‟an tidak pernah terpisahkan dengan perintah membayar zakat,
sebagai mana Allah mensejahterahkan imam dengan ukhuwah (persaudaraan
sesama muslim) di dalam kitab sucinya.
Dr. Ahmad Umar Hasyim dalam bukunya yang di terjemahkan dalam
bahasa Indonesia berjudul pilar-pilar lslam menjelaskan Allah yang maha bijak sana
telah mengatur ukuran wajib yang mengelarkan zakat sesuai dengan biaya tenaga
dalam memperolehnya. Harta yank sedikit tenaga dalam memperolehnya lebih
besar zakatnya. Obyek zakat sekarang sudah banyak jenisnya sering
berkembangnya usaha manusia disektor ekonomi modern. Beberapa ulama besar
seperti Dr. Yusuf Qardlawi dan Sayyid Sabiq mengangap harta seperti uang,
deposito, saham dan sebagainya merupakan obyek zakat. Sebab, kalau berpegang
pada emas, dan perak, seperti pada zaman Rosulullah Saw, maka tidak ada orang
kaya yang dikenai zakat karena tidak banyak orang yang membelanjakan emas dan
perak sekarang. Fatwa-fatwa kontemporer seputar zakat perlu disosialisasikan
kepada masyarakat. Industry dan jasa belum menjadi sasaran kewajiban zakat.
Disamping itu, fikih zakat yang ada belom banyak di ketahui dan dipahami oleh
manyarakat, khususnya umat lslam. Tidak sedikit umat lslam yang tidak
mengetahui akan kewajiban untuk berzakat dan bagaimana zakat fitrah, sedangkan
zakat harta lainya mereka kurang mengetahui dan memahami.
Menurut as-Sayid Sabiq, Islam mewajibkan zakat pada emas, perak, hasil
tanaman, buah-buahan, hasil perdagangan, binatang ternak, tambang dan barang
temuan (harta karun).3
Akan tetapi di Indonesia, khususnya di Desa Tanjung Pasir Kecamatan
Kuala Betara, Kabupaten Tanjung Jabung Barat banyak tumbuh-tumbuhan yang
bernilai ekonomis tinggi seperti kopi, pinang, dan lain-lain, yang berpotensi
menjadi objek zakat, tetapi hal ini terdapat kontraversi karena adanya anggapan
bahwasanya yang wajib dizakati hanya terdapat pada makanan pokok saja.
Berdasarkan pengamatan penulis di Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Kuala
Betara Parit 9 Lapis Kiri, para petani kopi banyak dan hampir keseluruhan tidak ada
3 As-Sayid Sabiq, Fiqh Sunnah, ter,Muhyidin Syaf, (Bandung,PT,Ma‟arif,1990). hlm. 5.
yang mengeluarkan zakat dari hasil perkebut kopi tersebut dan ada sebagian
menjadi persoalan kemudian adalah para petani merasa bingung mengenai status
dan tata cara atau proses pengeluaran zakat hasil tanaman kopi, apakah termasuk
barang-barang pertanian atau perdagangan. Karena dilihat dari asal usulnya kopi
termasuk tanaman namun pada prosesnya kopi menjdi komoditi perdagangan yang
memerlukan haul dalam mengeluarkan zakatnya.
Seorang petani yang bernama Katemun4 memiliki kebun kopi kurang lebih,
7-10 ha dengan hasil panen buah kopi pak Katemun yang saya wawancarai bisa
mencapai 3-4 pikul dalam sekali panenya.Dan itu dilakukan setiap kali panen pak
Katemun tidak langsung ia jual melainkan disimpan terlebih dahulu menjelang
pemanenan keseluruhan hasil buah kopi itu selesai.” Dan hal ini tidak hanya
dilakukan oleh satu orang petani kopi yang ada di Desa Tanjung Pasir Kecamatan
Kuala Betara. Harga jual kopi di Desa Tanjung Pasir 30-40 ribu per kg, sehingga
kesuluhan hasil panen kopi tersebut ketika di jual mencapai dijual 3-4 pikul dengan
harga tertingi 40 ribu.
Selanjutnya, saat penulis mewawancarai Muhlisin, s. sos 5mengenaipara petani kopi
ketika setelah pemanenan kopi selesai atau siap jual mengenai pengeluaran zakat
perkebunan dari hasil penjualan kopi tersebut, ia mengatakan hanya sebagian kecil
saja yang mengeluarkan zakat perkebunan dari hasil penjualan kopi tersebut.
Muhlisin, s.sos juga mengatakan rata-rata petani kopi setiap kali panen bisa
mencapai 700-900 kg bagi para petani yang memiliki luas tanah 2-4 ha perkebunan
kopi di desa Tanjung Pasir. Ada juga petani kopi yang memahami bahwasanya hasil
panen kopi tersbut jika mencapai 5 ausuq wajib mengeluarkan zakat, dan sistem ia
4 Wawancara dengan Katemun petani kopi tanggal 09 November 2018.
5 Wawancara dengan Muhlisin. S.SOS petani kopi tanggal 09 November 2018.
mengeluarakan zakat dari uang yang diterimanya dibagi 2,5% kepada orang yang
memang tergolong baginya kurang mampu di desa tersebut. Mengingat banyaknya
masyarakat Desa Tanjung Pasir yang masih tidak melakuakan pengeluaran zakat
dari hasil perkebunan kopi miliknya, maka penulis merasa perlu untuk melakukan
penelitian lebih lanjut dan hasil penelitian ini di tuangkan dalam bentuk sekeripsi
dengan judul “Pelaksanaan Zakat Perkebunan Kopi Dalam Prespektif Hukum
lslam (Studi Di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis
Kiri Kabupaten Tanjung Jabung barat Barat”
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang masalah yang telah dipaparkan di atas dapat diangkat
pokok masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pelaksanaan zakat hasil tanaman kopi di Desa Tanjung Pasir
Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri?
2. Bagaimana perspektif pandangan Hukum Islam mengenai pelaksanaan penelitian
zakat kopi di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri?
C Tujuan dan Kegunaan Penelitian
Adapun yang ingin penyusunan capai dalam penelitian ini adalah:
Untuk menjelaskan pandangan hukum Islam terhadap pelaksanaan zakat kopi di
Desa Tanjung Pasir Kec. Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri.
Sedangkan kegunanan dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan Zakat hasil tanaman kopi di Desa
Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parut 9 Lapis Kiri.
2. Untuk mengetahui bagaimana pandangan Hukun lslam mengenai pelaksanaan
Zakat kopi di Desa Tanjung Pasir Kecamatan.Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri.
C. Kerangka Teori
1. Pengertian Zakat
Menurut bahasa, zakat berasal dari kata dasar (masdar) yang bermakna
berkah, berkembang, dan suci. Sesuatu itu disebut zakat, apabila sesuatu tersebut
tumbu dan berkembang.6Makna-makna tersebut di gunakan di dalam Al-Qur‟an
dan hadis ketika menyebutkan lafads zakat karna makna yang terkandung dalam
ibadah zakat ini dalam berkah, berkembang, dan suci.Sementara itu, menurut
istilah, zakat adalah bagian dari harta wajib zakat yang dikeluarkan untuk para
mustahik. Atau pengertian operasionalalnya adalah mengeluarkan sebagian harta
dalam waktu tertentu (haul atau ketika panen) dengan nilai tertentu (2,5 %, 5%,
10%) dan sararan tertentu (fakir, miskin, amil, mualaf, riqad, gharimin,
fisabililah,dan ibnu sabil).7
2. Tujuan Zakat
a. Mengangkat derajat fakir miskin dan membantunya keluar dari kesulitan hidup
serta penderitaan.
b. Membantu pemecahan permasalahan yang dihadapi oleh para gharimin, ibnu
sabil dan mustahiq lainnya.
c. Menolong orang yang lemah dan menderita, agar dia dapat menunaikan
kewajibannya terhadap Allah dan terhadap makhluk-Nya.
d. Membentangkan dan membina tali persaudaraan sesama umat Islam dan manusia
pada umumnya.
e. Menghilangkan sifat kikir pemilik harta
f. Membersihkan sifat dengki dan iri dari hati orang-orang miskin
6 Yusuf Al-Qardhawi, Fikih Zakat, (Beirut: Muassasatu Ar-Risalah, 1997), hlm. 34.
7 Suharsono dkk, Modul Edukasi Zakat untuk para Amil, (LAZNAS IZI).
g. Menjembatani jurang pemisah antara yang kaya dan yang miskin dalam
masyarakat.
h. Mengembangkan rasa tanggung jawab sosial pada diri seseorang
i. Mendidik manusia untuk berdisiplin menunaikan kewajiban dan menyerahkan
hak orang lain yang ada padanya
j. Sarana pemerataan pendapatan (rezeki) untuk mencapai keadilan sosial.
Secara umum zakat terbagi menjadi dua macam, yaitu zakat jiwa (nafsh)
zakat fitrah dan zakat maal.
a. Zakat Pertanian(Biji-bijian dan Buah-buahan)
Banyak ayat menyebutkan bahwa hasil pertanian merupakan kebutuhan
asasi bagi manusia. Bahkan sebagai ulama menyebut bahwa pertanian merupakan
soko guru kekayan dari masyarakat karna awal dari kekayan adalah pertanian,
kemudian di temukan emas lalu selanjutnya di temukan peniagaan, sebagaimana
firman Allah SWT:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan
ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.8
1. Dasar Hukum Zakat
Banyak ayat menyebutkan bahwa hasil pertanian merupakan kebutuhan
asasi bagi manusia. Bahkan sebagian ulama menyebut bahwa pertanian itu
8 QS. Al-Baqarah [2]: 267.
merupakan soko guru kekayaan dari masyakarat, karena awal dari kekayaan itu
adalah pertanian.
a. Al-Qur‟an
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari
hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami keluarkan
dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu
kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri tidak mau
mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan
ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.9
Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak
sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila
Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.10
b. Hadis
فيم ا سقي بالساني ت نصف العشز الغ يم العشز فيم ا س ق ت الأ ني ار
Artinya: Yang diairi dengan air hujan, mata air, dan tanah zakatnya sepersepuluh
(10%), sedangkan yang disirami zakatnya seperduapuluh (5%).11
لاتمز صدقت حتى يبلغ خمست أسقليس فى حب
Artinya: Tidak wajib dibayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 ausuq.12
9 QS. Al-Baqarah [2]: 267.
10 QS. Al-An‟am [6]: 141.
11 HR. Bukhari dan Muslim.
c. Ijma‟
Kesepakatan ulamak baik salaf maupun khalaf bahwa zakat merupakan
kewajipan yang harus dilaksanakan oleh umat lslam dan haram mengingkarinya.13
2. Ketentuan Zakat Pertanian
a. Nisab Zakat Pertanian
Nisab zakat pertanian adalah 5 ausuq atau setara dengan 653 kg beras,
sebagaimana hadis Rasulullah SAW:
ليس فى حب لاتمز صدقت حتى يبلغ خمست أسق
Artinya: Tidak wajib dibayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 ausuq.14
Ausuq jamak dari wasaq: 1 wasaq = 60 sha‟, sedangkan 1 sha‟ = 2,176 kg,
maka 5 wasaq adalah 5 x 60 x 2,176 kg = 652,8 kg atau jika diuangkan, ekuivalen
dengan nilai 653 kg beras. Jika menghitung dengan gabah atau padi yang masih ada
tangkainya, pertimbangkanlah timbangan berat antara beras dan gabah, yaitu sekitar
35% sampai 40%. Dengan demikian, nisab untuk gabah adalah 1 ton dengan
pertimbangan timbangan berat antara beras dan padi yang masih bertangkai.
b. Kadar
Wajib kadarnya sebanyak 5% jika menggunakan irigasi (mengeluarkan
biaya) atau 10% dengan pengairan alami (tadah hujan) dan tidak mengeluarkan
biaya sesuai hadis Rasulullah SAW:
فيم ا سقي بالساني ت نصف العشز الغ يم العشز فيم ا س ق ت الأ ني ار
12
HR. Muslim.
13 Suharsono, dkk,, Modul Zakat untuk Para Amil. (LAZNAS IZI).
14 HR. Muslim.
Artinya: Yang diairi dengan air hujan, mata air, dan tanah zakatnya sepersepuluh
(10%), sedangkan yang disirami zakatnya seperduapuluh (5%).15
c. Waktu Mengeluarkan
Zakat pertanian dikeluarkan setiap kali panen, sebagaimana firman Allah
SWT:
… …
Artinya: …Dan bayarkanlah zakatnya dihari panen16
…
d. Objek Zakat Pertanian
Berikut pendapat ulama tentang hasil pertanian yang wajib dizakati.
1. Lima hasil pertanian:gandum, barlay, kismis dan jagung,(pendapat Ibnu Umar
dan sebagaiyan salaf).
س ل م الزك اة عن عمزبن شعيب عن ابيو عن جده أنو قال: إنعا س ن ر سل الله ص ل الله ع ل يو
الذر ة. )راه الدارقطني ابن الت مز، الز بيب، الشعيز، في ى ذه الخ مس ت :في الخ مس ت،
ماجو(
Artinya: Dari Amar ibn Shuab dari ayahnya dari kakenya berkata, sesunguhnya
Rosulullah SAW. mensyariatkan zakat pada 5 tanaman berikut: hinthah
(gandum halus), sya‟ir (gandum kasar), kurma, zabib (kismis), dan jagung.
2. Hasil pertanian yang menguatkan dan bisa di simpan/tahan lama (pendapat
Malik dan Syafi‟i). Mereka berdalil dengan hadis pendapat pertama dengan
mengambil „illat kelima hasil pertanian tersebut, yaitu bisa menguatkan dan
tahan lama.
15
(HR. Bukhari dan Muslim).
16 QS. Al-An‟am [6] : 141.
3. Hasil pertanian yang kering, tahan lama, dan bisa dikilo (pendapat Imam
Ahmad).
Imam Ahmad berpendapat dengan dalil-dalil umum wajib zakat, tetapi di
kecualikan hasil pertanian tidak di kilo sesuai dengan hadis Rosulullah SAW:
ليس فى حب لاتمز صدقت حتى يبلغ خمست أسق
Artinya: Tidak wajib dibayar zakat pada kurma yang kurang dari 5 ausuq. (HR.
Muslim).
4. Setiap atau seluruh hasil pertanian (pendapat Abu Hanifah).
Ini pendapat yang rajah sesuai dengan nash-nash Al-Qur‟an dan Hadis dan
sesuai dengan maqashid syariah.
Dalam zakat pertanian, tidak disyaratkan melewati satu tahun (haul), tetapi zakat
wajib ditunaykan setiap kali panen.
3. Zakat Hasil Pertanian Selain Padi atau Hasil Kebun
Diantara para petani, ada yang menanami lahanya tidak dengan padi, tetapi
dengan yang lainnya, misalnya durian, mangga, dukuh, cengkih, kelapa dan jeruk.
Atau orang biasanya menyebut dengan perkebunan. Maka zakatnya senilai dengan
653 kg beras.17
4. Hikmah Zakat
Zakat adalah salah satu rukun lslam yang berhubungan dengan orang lain
yang memiliki demensi ganda yaitu hubungan dengan Allah dan hubungan dengan
manusia dan memiliki bayak hikmah yang saling membutuhkan antar sikaya dengan
si miskin. Oleh karenanya zakat dpat di katakan sebagai pemerataan rizki yang di
17
Suharsono, dkk., Modul Edukasi Zakat Untuk Para Amil, hlm. 125.
berikan oleh Allah, diminta simiskin untuk dapat langsung hidup sedangkan si kaya
untuk kenyamanan hidup.
a. Dengan menunaikan zakat merupakan mensukuri nikmat yang di berikan oleh
Allah dan mensucikan hartanya dan hak orang lain.
b. Zakat yang dikeluarkan sebagai jalan pemerataan rizki terhadap seseorang untuk
kelangsungan hidubnya, maka langkah baginya seorang muzakki yang
mengeluarakan zakatnya sehinga memberikan kelangsungan hidub seseorang.
c. Zakat merupakan alat ketenteraman dari penyakit iri hati, sifat dengki dan
pelindung dari ganguan, karena zakat tersebut senan tiasa diharapkan orang
terutama fakir miskin dan dapat menjaga kita dari segala ganguan baik manusia
maupun binatang.
d. Dengan rizki yang di peroleh fakir miskin dari zakat yang dikeluarakan seorang
muzakki maka fakir miskin tersebut akan terhindar dari kekufuran karena dapat
memenuhi kebutuhannya.
e. Dengan dikeluarkan zakat oleh muzakki adalah merupakan memerangi setan,
karena setiap saat setan senan tiasa mengoda manusia agar tidak taat terhadab
perintah Allah.
f. Menunaykan zakat merupaka ketenangan dan pelindung dan sifat kekikiran yang
dapat membinasaka dirinya sendiri.
g. Zakat yang di keluarkan oleh muzakki dpat menciptakan kenyamanan
bermasyarakat baik yang berhubungan engan dunia maupun ukhrowi.
h. Zakat merupakan pembinaan memperkokoh persaudaran baik antara sikaya
dengan yang miskin, bahkan merupakan kemaslahatan dunia dan ukhrowi.
5. Ancaman Bagi Orang Yang Tidak Berzakat
Ada bayak nash Al-Qur‟an yang menegaskan ancaman bagi orang yang tidak
berzakat. Di antaranya firman Allah SWT:
Artinya: Dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak
menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka,
(bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih. pada hari dipanaskan
emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi
mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka:
"Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka
rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu.18
Artinya: Katakanlah: "Bahwasanya aku hanyalah seorang manusia seperti kamu,
diwahyukan kepadaku bahwasanya Tuhan kamu adalah Tuhan yang Maha
Esa, Maka tetaplah pada jalan yang Lurus menuju kepadanya dan
mohonlah ampun kepadanya. Dan kecelakaan besarlah bagi orang-orang
yang mempersekutukan-Nya, (yaitu) orang-orang yang tidak menunaikan
zakat dan mereka kafir akan adanya (kehidupan) akhirat.19
D. Tinjauan Pustaka
Zakat adalah salah satu ibadah yang merupakan manifestasi kegotong-
royongan antara para hartawan dan fakir miskin.20
Pengeluaran zakat merupakan
perlindungan bagi masyarakat dari bencana kemiskinan, kelemahan fisik dan
mental. Pembahasan masalah zakat sangat luas, memcakup wajib zakat, ketentuan
siapa saja yang wajib zakat, harta-harta yang wajib dizakati, kadar harta yang wajib
18
QS. At-Taubah [9]: 34-35. 19
QS. Fushilat [41]: 6-7. 20
Muhammad dan Ridwan Mas‟ud, Zakat dan kemiskinan (Yogyakarta:UII Press,2005),
hlm. 42.
dizakati, golongan yang berhak menerimanya serta pengambilan dan
pendistribusiannya.
Adapun yang menjadi perkara dalam persoalan fiqih adalah yang menyangkut
harta-harta yang wajib dikeluarkan zakatnya seperti: binatang, tumbuh-tumbuhan
dan barang-barang perniagaan. Zakat menjadi kajian yang menarik dari masa ke
masa dan mendapat sorotan terbesar di kalangan ulama fiqih dan pemerhati
ekonomi dewasa ini, karena zakat suatu sistem ekonomi islam yang mengandung
asas pemerataan.21
Antusias ulama terhadap permasalahan zakat dapat dilihat dalam
literature klasik dan kitab-kitab yang bernuansa kontemporer seperti Hukum Zakat
karangan Yusuf al-Qardawi22
dalam buku ini di bahas persoalan zakat secara luas.
Buku ini dinilai sangat refresentatif dalam menjawab persoalan zakat kontemporer
tentang hasil komoditi yang dihasilkan untuk direalisasikandemi kesejahteraan
umat. Selain itu juga penyusun banyak menemukan kajian-kajian yang dilakukan
oleh para cendikiawan muslim melalui pemikirannya, baik yang berhubungan
dengan cara pengelolaan serta pendayagunaan harta zakat maupun cara
pengembangan hasil pengumpulan zakat, yang selanjutnya juga penyusun gunakan
sebagai bahan perbandingan, seperti Didin Hafiduddin dengan karyanya zakat yang
bertitel: Zakat Dalam Perekonomian Modern.23
Masdar Farid Mas‟udi dalam
karyanya Agama Keadilan: Risalah Zakat (Pajak) dalam islam, menawarkan
dekontruksi dan rekontruksi wacana zakat secara tuntas. Pada intinya dia
21
Muhammad Daud Ali, Sistem Ekonomi Islam Zakat dan Wakaf. Cet, ke-1 (Jakarta:UI
Press,1998), Hlm,9. 22
Yusuf al-Qardawi, Hukum Zakat, Alih Bahasa:Didin Hafiduddin dkk(Bogor:Pustaka
Litera Antarnusa,2002). Hlm. 123. 23
Didin Hafiduddin, Zakat Dalam Perekonomian Modern(Jakarta:Gema Insani,2004).
menawarkan integralisasi zakat dalam pajak sebagai antitesis dari adanya dualisme
dalam keduanya.24
Sedangkan Hasbi As-Shiddieqy dengan dua karyanya tentang zakat yang
bertitel: Pedoman Zakat.25
dan Beberapa Permasalahan Zakat.26
Dalam buku yang
disebut pertama kali Hasbi menguraikan konsep zakat dan varian-variannya serta
sistematis dan komprehensif sebagaimana dapat dijumpai dalam kitab-kitab fiqih
klasik, sedangkan dalam buku yang disebut kedua dia lebih terfokus pada berbagai
macam problematika yang terkait dengan zakat.
Dari sekian jumlah peneliti tersebut, semuanya melakukan pembahasan baik
secara teoritis maupun praktis tentang zakat tanaman, tetapi tidak ada satupun yang
membahas zakat tanaman kopi, sehingga kiranya layak pembahasan yang akan
penyusun sampaikan untuk diangkat menjadi sebuah skripsi.
24
Masdar Farid Mas‟udi, Agama Keadilan. 25
Hasbi As-Shiddieqy, Pedoman Zakat (Semarang:PT.Pustaka Rizki Putra,1999). 26
Hasbi As-Shiddieqy, Beberapa Permasalahan Zakat (Jakarta:Tintamas,1976).
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan deskriptif
kualitatif, untuk mendapatkan informasi atau data yang terkumpul kemudian
dihubungkan dengan ketentuan hukum dan senantiasa berpedoman pada al-Qur‟an,
hadis serta pendapat ulama.
B. Jenis dan Sumber Data
Jenis penelitian ini dilakukan dengan (field reseach), yaitu mencari data
dengan melakukan penelitian langsung dilapangan untuk mendapatkan data hasil
pengamatan atau informasi dari responden. Adapun lokasi penelitian yang akan
penulis lakukan untuk memproleh data dan informasi adalah di Desa Tanjung Pasir
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kecamatan Kuala Betara.
Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah:
1. Data primer
Data primer adalah data pokok yang diperlukan dalam penelitian yang
diperoleh secara langsung dari sumbernya ataupun lokasi objek penelitian atau
keseluruhan data hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan.27
2. Data sekunder
Data skunder adalah data atau sejumlah keterangan yang diperoleh secara
tidak langsung, seperti dokumen-dokumen, sejumlah buku-buku, jurnal, dan hasil
penelitian yang berwujud laporan, yang ada hubungannya dengan judul skripsi ini
27
Tim Penulis Fakultas Syariah, Pedoman Penulisan Skripsi, (Jambi: Syariah Press
Fakultas Syariah IAIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi, 2014), hlm. 34.
yang dapat memberikan informasi atau data tambahan yang dapat memperkuat data
pokok.28
C. Instrument Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi Adalah suatu proses pengambilan data yang dilakukan dengan
cara pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap objek penelitian yang
diteliti dengan cara langsung dan terencana bukan kebetulan.29
Dalam hal ini
penulis akan mengobservasi plaksanaan zakat kopi di Desa Tanjung Pasir
Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kecamatan Kuala Betara..
2. Wawancara (Interview)
Teknik wawancara adalah pertemuan dua orang untuk bertukar informasi
dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu
topik tertentu.30
Dalam penelitian ini, penulis akan melakukan wawancara dengan
petani kopi.
3. Dokumentasi
Analisis dokumen dilakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi dan
sumber data yang tertulis untuk membantu memecahkan masalah melalui analisis
dokumentasi.31
Dalam hal ini penulis akan melihat pada data atau dokumentasi yang
ada di kantor Desa Tanjung Pasir Kabupaten Tanjung Jabung Barat Kecamatan
Kuala Betara.
D. Teknik Analisis Data
28
Amiruddin dan Zainal Asikin, Pengantar Metode Penelitian Hukum, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2004), hlm 30. 29
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D, (Bandung: Alfabeta, 2011),
hlm. 310. 30
Ibid, hlm. 317. 31
Ibid, hlm. 335.
Penelitian ini menggunakan teknik deskriptif analisis, dengan metode ini
berdasarkan data yang diperoleh dari lapangan, dari hasil observasi, wawancara,
dan dokumentasi maka penulis mengangkat fakta-fakta yang umum, peristiwa
konkrit kemudian ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.32
Hal ini dilakukan
untuk menyelesaikan masalah yang ada mengenai pelaksanaan zakat perkebunan
kopi perspektif hukum lslam di desa tanjung pasir kecamatan kuala betara parit 9
lapis kiri kabupaten tanjung jabung barat.
E. Sistematika Penulisan
Rangkaian sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab. Masing-masing
bab diperinci lagi dengan beberapa sub bab yang saling berhubungan antara satu
sama lainnya. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Rangkaian sistematika penulisan ini terdiri dari lima bab. Masing-masing
bab diperinci lagi dengan beberapa sub bab yang saling berhubungan antara satu
sama lainnya. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut:
32
Ibid, hlm. 341.
BAB I Merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang masalah,
rumusan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka teori, dan
tinjauan pustaka.
BAB II Pada bab ini dipaparkan metode penelitian yang mencakup pendekatan
penelitian, jenis dan sumber data, instrumen pengumpulan data, teknik
analisis data, sistematika penulisan dan jadwal penelitian.
BAB III Pada bab ini memberikan gambaran umum tempat penelitian, sejarah
singkat
BAB IV Merupakan inti dari penulisan skripsi yaitu pembahasan dan hasil
penelitian.
BAB V Merupakan akhir dari penulisan skripsi yang mana didalamnya mencakup
kesimpulan dari hasil penelitian, dan juga saran.
F. Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
2018
Feb
ruari
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengajuan
judul
2 Pembuatan
proposal
3 Perbaikan
proposal dan
seminar
4 Surat izin
riset
5 Pengumpulan
data
6 Pengolahan
data
7 Pembuatan
laporan
8 Bimbingan
dan perbaikan
9 Agenda dan
ujian skripsi
10 Perbaikan dan
penjilidan
BAB III
GAMBARAN UMUM TEMPAT PENELITIAN
A. Sejarah Singkat Desa Tanjung Pasir
Desa tanjung pasir adalah desa yang berada di kabupaten tanjung jabung
barat kecamatan kuala betara provinsi jambi. Yang mana Pada awalnya desa ini
berdiri atas dasar usulan pembentukan desa baru atau pemekaran yang berdasarkan
peraturan undang-undang no 6 tahun 2014 tentang pemekaran wilayah atau desa
oleh peraturan presiden republic Indonesia. dimana pada undang-undang ini
tertuang mengenai syarat-syarat pembentukan desa sesuai kategori atau persyaratan
yang telah ditetapkan, desa tanjung pasir telah memenuhi persyaratan untuk
melakukan pemekaran desa. Dengan terpenuhinya persyaratan ini maka desa
tanjung pasir diberikan izin untuk melakukan pemekaran. pada awalnya desa ini
adalah desa Parit 9 Sungai Gebar yang dimekarakan menjadi dua desa diantaranya
adalah desa Dusun Barat yang di pimpin oleh bapakMarijan dan desa Dusun Timur
di pimpin oleh bapakM. Yunuskemudian dibagi menjadi dua dusun, yaitu untuk
kepemimpinan Desa Tanjung Pasir adalah bapak Drs,H. Hardiansyah dimana
Beliau adalah Pemimpin Desa yang ketiga dari pemimpin yang sebelumnya yaitu:
Datuk Rusnandi, Datuk Jimin, dan Drs. H. Hardiansyah.
Desa Tanjung Pasir dijadikan desa definitif oleh Pemerintah Kabupaten
Tanjung Jabung Barat sejak tahun 2012, masyarakat merasakan pembagunan yang
sedang terlaksana, pembangunan-pembangunan tersebut seperti: Pembangunan
Rumah Ibadah Pembangunan-pembangunan MadrasahIbtidaiyah maupun
tsanawiyah, pembuatan lapangan olahraga diantaranya lapanagn bola Voli,
badminton, tenis meja dan lapangan sepak bola, pembangunan SD dandan
pembangunan teka, dan pembangunan paud, pelayanan publik. Dan yang paling
diprioritaskan ialah Infrasruktur Jalan, karena jalan di desa tanjung pasir adalah
sarana utama perjalanan tranportasi masyarakat untuk melakukan perdaganga
dibidang perkebunan baik ke kota atau sebagainya.Pada tahun 2018 terdapat lagi
pembangunan-pembangunan seperti tempat airbersih, sumur bor, pembangunan
jalan lingkungan, perehapan Madrasahibtidaiyah, dan pembangunan Masjid dan
mem buat pos ronda di setiap Rt. 06 dan Rt 07 tugas rutinitas ini setiap mlm yaitu
ronda di desa tanjung pasir, pembuatan jalan dari Rt. 06-07, sepanjang 5 KM,
Pembuatan Pagar Madrasah di Rt. 06, dan pembuatan tanaman di masing-masing Rt
diantaranya Rt. 06 dan Rt. 07.
Kepala desa bersama BPD, Lembaga Adat, Pemuda serta seluruh perangkat
desa dan jajarannya siap membawa atau menuju Desa Tanjung Pasir lebih baik lagi
yang memudahkan masyarakatnya untuk mendapatkan pelayanan public seperti
pembuatan AKTE, KK, KTP dan lain sebagainya.
B. Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Tanjung Pasir
Gambar 1. Struktur Desa Tanjung Pasir.
(Sumber Data : Dokumen Pemerintahan Desa Tanjung PasirTahun 2018)
BPD
ZAINAL ABIDIN
KEPALA DESA
Drs.HARDIANSAH
KAUR UMUM
AGUNG RIDHO
KAUR KEUANGAN
IRZA WIDYA HASTUTI S.Pd
KAUR PERENCANAAN
MOH. NAIM
KASI PEMERINTAHAN
M. ZAKI
KADUS BARAT
MARIJAN
KASI PELAYANAN
UMILAWATI
KASI KESEJAHTERAAN
TITI ANDRIANTI
SEKERTARIS
Drs.HARDIANSAH
KADUS UTARA
M. YUNUS
C. Letak Geografis
Secara geografis Desa Tanjung Pasir terletak di bagian Timur Kabupatan
Tanjung Barat dengan luas wilayah + 5 Km2 dan dengan batas wilayah sebagai
berikut:
1. Sebelah Timur dengan: Desa Parit 9 lapis kiri
2. Sebelah Barat dengan:Desa Parit 10 lapis kanan
Luas Wilayah Desa Tanjung pasir adalah 5 Km², yang terdiri dari:
1. Tanah Sawah: ± 50Hecktar²,
2. Tanah Pekarangan: ± 50Hecktar²,
3. Tanah Tegalan: ± 25 Hecktar²,
Keadaan Topografi Desa Tanjung Pasir dilihat secara umum keadaan
merupakan daerah yang di aliri sungai Pasang Surut Yang beriklim sebagaimana
desa-desa lain di Kabupaten Tanjung Jabung Barat mempunyai iklim kemarau,
panca robah dan penghujan, hal tersebut mempunyai pengaruh langsung terhadap
pola tanam pertanian yang ada di DesaTanjung Pasir.
Tabel 4
Jarak Dari Pusat Pemerintahan
Jarak Tempuh Ibu Kota Kec Ibu Kota Kab Ibu Kota Prov
Desa Tanjung Pasir 8 32 42
Tabel 5
Jenis Sarana Dan Prasarana
Jenis Prasarana Volume
Jalan Kabupaten 6.000 Meter
Jalan Desa 480.000 Meter
Jalan Lingkungan rab Rabat Beton 5 Km
Jalan Produksi atauTanah 17.000 Mete
Gedung SD 4 Unit
Gedung Madrasah 4 Unit
Polindes 1 Unit
Posyandu 6 Unit
Masjid 7 Unit
Musholla atau Surau 8 Unit
Tabel 6
Aset Desa Atau Kekayaan Desa
Jenis Aset Volume Kondisi
Tanah Perkarangan Masjid 8 Hectar Digunakan
Tanah Lokasi Perkantoran 0,7 Hectar Dimamfaatkan
Tanah Lokasi TPU 5 Hectar Dimamfaatkan
Tanah Lapangan Bola Kaki 2 Hecter Dimamfaatkan
Tabel 7
Jumlah Dusen Dan Nama-nama RT
NO
LINGKUNGAN
NAMA KETUA RW
NAMA KETUA RT
1. DUSUN BARAT MARUJAN M. MASNUR (RT 01)
M. SALEH (RT 02)
ABDUL MAJID (RT 03)
MIFTAHUL MUNIR (RT 04)
M. MASUD (RT 05)
ABDUL GAPUR (RT 06)
UDIN (RT 07)
EPENDI (RT 08)
2. DUSUN UTARA M. YUSUS SAP RUDIN (RT 09)
ABDUL RAHIM (RT 10)
M. SUHAYMIN (RT 11)
1. HAYDI (RT 12)
SYRPANIK (RT 13)
D. Letak Demografi
1. Kependudukan
Jumlah penduduk yang besar biasa menjadi modal dasar pembangunan
sekaligus bisa menjadi beban pembangunan, jumlah penduduk Desa Tanjung Pasir
adalah laki-laki: 992 Jiwa perempuan: 997 jiwa dengan jumlah Kepala Keluarga
663 KK. Agar dapat menjadi dasar pembangunan maka jumlah penduduk yang
besar harus disertai kualitas SDM yang tinggi. Penanganan kependudukan sangat
penting sehingga potensi yang dimiliki mampu menjadi pendorong dalam
pembangunan, khususnya pembanguna Desa Tanjung Pasir Berkaitan dengan
kependudukan, aspek yang penting antara lain perkembangan jumlah penduduk,
kepadatan dan persebaran serta strukturnya.
Laki-Laki Perempuan Jumlah Total
992 Jiwa 997 Jiwa 1,989 Jiwa
2. Pertumbuhan Jumlah Penduduk
Jumlah penduduk Desa Tanjung Pasir cenderung meningkat karena tingkat
kelahiran lebih besar daripada kematian serta penduduk yang masuk lebih besar dari
penduduk yang keluar.
Tabel 8
JumlahPertumbuhan Penduduk
Desa Tanjung Pasir
No Rukun Tetangga
Jumlah Penduduk (Jiwa)
2018 2019
1 RT 01 30
2 RT 02 45
3 RT 03 40
4 RT 04 36
5 RT 05 36
6 RT 06 29
7 RT 07 22
8 RT 08 36
9 RT 09 42
10 RT 10 27
11 RT 11 34
12 RT 12 81
13 RT 13 74
Jumlah 1,090 1,731,500
Sumber : Data Kaur Pemerintahan Desa Karya Maju
3. Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin
Berdasarkan struktur umur, penduduk Desa Tanjung Pasirtergolong
penduduk usia muda. Indikasi ini tergambar dari rasio penduduk usia kelompok
umur 3-6tahun dan 7-18 tahun merupakan yang terbanyak jumlahnya masing-
masing 373 jiwa. Kemudian disusul keompok umur 18-56tahun yaitu masing-
masing 278 jiwa. Jumlah tamatan SD atau sederajad masing-masing 699 jiwa
jumlah tamatan SMP sederajat masing-masing 221 jiwa jumlah tamatan SMA
sedersjst masing-masig 119 jumlah tamatan D-1 atau sederajat 8 Rasio jenis
kelamin penduduk Desa Tanjung Pasir menunjukkan bahwa penduduk perempuan
relatif lebih banyak dibandingkan laki-laki.
Tabel 9
Struktur Penduduk Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin pada Setiap
RT di Desa Tanjung Pasir
No Kelompok Umur
Tahun 2018
LK PR Jumlah
1 0-5 90 55 145
2 6-10 161 122 284
3 11-15 153 135 288
4 16-20 175 256 431
5 21-25 154 144 298
6 26-30 129 132 261
7 31-35 89 85 Z
8 36-40 96 92 188
9 41-45 98 87 185
10 46-50 56 42 98
11 51-55 29 29 156
13 56-60 24 27 51
14 61-65 19 14 33
15 66-70 10 7 17
16 71 keatas 5 2 7
Jumlah 1288 1229 2517
E. Keadaan Sosial
1. Sumber Daya Manusia
Sasaran akhir dari setiap pembangunan bermuara pada peningkatan kualitas
sumber daya manusia (SDM). SDM merupakan subyek dan sekaligus obyek
pembangunan, mencakup seluruh siklus kehidupan manusia, sejak kandungan
hingga akhir hayat. Oleh karena itu pembangunan kualitas manusia harus menjadi
perhatian penting. Pada saat ini SDM di Desa Tanjung Pasir cukup baik
dibandingkan pada masa-masa sebelumnya.
2. Pendidikan
Pendidikan adalah satu hal penting dalam memajukan tingkat kesejahteraan
pada umumnya dan tingkat perekonomian pada khususnya. Dengan tingkat
pendidikan yang tinggi maka akan mendongkrak tingkat kecakapan. Tingkat
kecakapan juga akan mendorong tumbuhnya ketrampilan kewirausahaan. Dan pada
gilirannya mendorong munculnya lapangan pekerjaan baru. Dengan sendirinya akan
membantu program pemerintah untuk pembukaan lapangan kerja baru guna
mengatasi pengangguran. Pendidikan biasanya akan dapat mempertajam sistimatika
pikir atau pola pikir individu, selain itu mudah menerima informasi yang lebih
maju. Dibawah ini tabel yang menunjukan tingkat rata-rata pendidikan warga Desa
Karya Maju.
Tabel 10
Jumlah Penduduk Bedasarkan Tingkat Pendidikan
Desa Tanjung Pasir
Tidak Pernah
Sekolah
Tamat
SD
Tamat
SMP
Tamat
SMA Serjana
1092 847 375 179 24
3. Kesehatan
Peningkatan derajat kesehatan masyarakat di Desa Tanjung Pasir antara lain
dapat dilihat dari status kesehatan, serta pola penyakit. Status kesehatan masyarakat
antara lain dapat dinilai melalui berbagai indikator kesehatan seperti meningkatnya
usia harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, angka dan status anak gizi
buruk.
Tabel 11
Kesehatan
Sumber Data : Pustu Desa Tanjung Pasir
4. Kehidupan Beragama
Penduduk Desa Tanjung Pasir100% memeluk agama islam dan 0.0%
memeluk agama Kristen Protestan. Dalam kehidupan beragama kesadaran
melaksanakan ibadah keagamaan khususnya agama islam sangat berkembang
dengan baik.
5. Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Wanita dan anak merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan
pembangunan dan keberhasilan pembangunan Desa Tanjung Pasir Wanita dan anak
dari komposisi penduduk Desa Tanjung Pasir, pada tahun 2018 jumlah penduduk
wanita mencapai 1229 jiwa atau sekitar 48,8% dari total penduduk berjumlah 2.517
jiwa, sedangkan jumlah penduduk 0-20 tahun mencapai 22,6%.Masih tertinggalnya
peran perempuan dan kualitas hidup perempuan dan anak di berbagai bidang
pembangunan antara lain ditandai belum optimalnya partisipasi kaum perempuan
dan pemuda dalam pembangunan, hal itu terlihat dari prestasi pemuda dalam bidang
seni budaya dan olah raga masih sangat rendah.
6. Budaya
Tahun Baik Kurang Buruk
2016 30 Org. - -
2017 47 Org. - -
Pada bidang budaya ini masyarakat Desa Tanjung Pasirmenjaga dan
menjunjung tinggi buadaya dan adat istiadat yang diwarisi oleh para leluhur, hal ini
terbukti masi berlakunya tatanan budaya serta kearipan lokal pada setaiap prosesi
pernikahan, khitanan, panen raya. Lembaga yang paling berperan dalam
melestarikan dan menjaga tatanan adat istiadat dan budaya lokal ini adalah
Lembaga Adat Desa Tanjung Pasir (LAD), lembaga ini agak kurang aktiv
dikarenakan penerus dan peminat pemuda untuk ikut LAD kurang.
7. Politik
Proses reformasi yang bergulir sejak tahun 1997 telah memberikan peluang
untuk membangun demokrasi secara lebih nyata menuju arah proses konsolidasi
demokrasi. Lebih lanjut format politik ini terumuskan juga berdasarkan UU Nomor
31 tahun 2002 tentang Partai Politik. UU Nomor 12 Tahun 2003 tentang Pemilihan
Umum, UU Nomor 22 Tahun 2003 tentang Susunan dan Kedudukan MPR, DPR,
DPD dan DPRD, serta UU Nomor 23 Tahun 2003 tentang Pemilihan Umum
Presiden dan Wakil Presiden.
Kemajuan demokrasi telah dimamfaatkan oleh masyarakat untuk
menggunakan hak demokrasinya antara lain dibuktikan dengan adanya peningkatan
partisipasi masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya dalam proses pemilihan
umum, hal tersebut dapat dilihat angka partisipasi masyarakat pada tabel berikut:
Tabel 12
Politik
PEMILU Jumlah Pemilih tetap Pemilih Yang
Menggunakan hak pilih Tahun
PILKADES 1680 1500 2013
Sedangkan konstituen dan pengurus partai politik peserta pemilu tahun
2018 yang ada di Desa Tanjung Pasir adalah sebagai berikut :
Tabel 13
Partai Politik
No PARTAI POLITIK PENGURUSAN
RANTING/KONSTITUEN
AKTIF TIDAK
1 GOLKAR √
2 PKPI √
3 PDI-P √
4 DEMOKRAT √
5 PKB √
6 PAN √
7 PPP √
8 PKS √
9 PBB √
10 NASDEM √
11 GERINDA √
12 HANURA √
F. Keadaan Ekonomi
1. Pertumbuhan Ekonomi
Pertumbuhan Ekonomi Masyarakat Desa Tanjung Pasir secara umum juga
mengalami peningkatan, hal ini dinilai dari bertambahnya jumlah penduduk yang
memiliki usaha atau pekerjaan walaupun jenis pekerjaan tersebut pada umumnya
belum dapat dipastikan bersumber dari hasil usaha yang dilakukan bisa juga
diperoleh dari pinjaman modal usaha dari pemerintah.Yang menarik perhatian
penduduk Desa Tanjung Pasir. masih banyak yang tidak memiliki usaha atau mata
pencaharian tetap, hal ini dapat di indikasikan bahwa masyarakat Desa Tanjung
Pasir belum terbebas dari kemiskinan.
Tabel 14
Berikut ini tabel mata pencarian penduduk
Desa Tanjung dapasir
No Mata Pencaharian Jumlah (Orang) Persentase dari
jumlah penduduk
1 Petani 568 22,6 %
2 Pedagang 180 7.2 %
3 Peternak 68 2.7 %
4 Serabutan 130 5.2 %
5 Perabot 10 0.05 %
6 PNS/TNI/POLRI 270 10.7 %
7 Ibu Rumah Tangga 531 21,6 %
8 Sopir 10 0,05 %
9 Buruh Bangunan 50 1.99 %
10 Nelayan 258 10.31 %
11 Bengkel 15 0.6 %
12 belum bekerja 123 4.9 %
13 Tidak bekerja 304 12.1 %
Jumlah 1.382 100 %
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan zakat hasil tanaman kopi di Desa Tanjung Pasir Kecamatan
Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri
Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri. Namun
hanya sebagian yang melakukan pengngeluaran zakatpara petani kopi banyak dan
hampir keseluruhan tidak ada yang mengeluarkan zakat dari hasil perkebut kopi
tersebut dan ada sebagian menjadi persoalan kemudian adalah para petani merasa
bingung mengenai status dan tata cara atau proses pengeluaran zakat hasil tanaman
kopi, apakah termasuk barang-barang pertanian atau perdagangan. Karena dilihat
dari asal usulnya kopi termasuk tanaman namun pada prosesnya kopi menjdi
komoditi perdagangan yang memerlukan haul dalam mengeluarkan zakatnya.
Seorang petani yang bernama Katemun33
memiliki kebun kopi kurang lebih,
4 Ha dengan hasil panen buah kopi pak Katemun yang saya wawancarai bisa
mencapai 3-4 pikul dalam sekali panenya. Dan itu dilakukan setiap kali panen pak
Katemun tidak langsung ia jual melainkan disimpan terlebih dahulu menjelang
pemanenan keseluruhan hasil buah kopi itu selesai. Dan hal ini tidak haya dilaku
oleh satu orang petani kopi yang ada di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kuala
Betara. Harga jual kopi di Desa Tanjung Pasir 30-40 ribu per kg, sehingga
kesuluhan hasil panen kopi tersebut ketika di jual mencapai dijual 500-780 kg
dengan harga tertingi 40 ribu.
Selanjutnya, saat penulis mewawancarai Muhlisin, S. SOS34
mengenaipara
petani kopi ketika setelah pemanenan kopi selesai atau siap jual mengenai
pengeluaran zakat perkebunan dari hasil penjualan kopi tersebut, ia mengatakan
haya sebagian kecil saja yang mengeluarkan zakat perkebunan dari hasil penjualan
kopitersebut. Muhlisin, S.SOS juga mengatakan rata petani kopi setiap kali panen
bisa mencapai 700-900 kg bagi para petani yang memiliki luas tanah 7-10 Ha
perkebunan kopi di desa Tanjung Pasir. Ada juga petani kopi yang memahami
bahwasanya hasil panen kopi tersbut jika mencapai 5 ausuq wajib mengeluarkan
zakat, dan sistem ia mengeluarakan zakat dari uang yang diterimanya dibagi 2,5%
kepada orang yang memang tergolong baginya kurang mampu di desa tersebut.
Mengingat bayaknya masyarakat Desa Tanjung Pasir yang masih tidak melakuakan
pengeluaran zakat dari hasil perkebunan kopi miliknya,pengeluaran zakat dari hasil
33
Wawancara dengan Katemun petani kopi tanggal 09 November 2018. 34
Wawancara dengan Muhlisin. S.SOS petani kopi tanggal 09 November 2018.
penjualan kopi, dan sebagian memang benar-benar tidak tau cara pengeluaran zakt
kopi, dan sebagian tau akan tetapi tidak menggeluarkan zakat kopi, bahkan
masyarakat setempat tau hukum mengeluarkan zakat itu wajib Selain sebagai rukun
lslam yang menjadi salah satu unsur pokok bagi tegaknya syariat lslam, zakat juga
di sebut rukun masyarakat.
Kalau seorang melaksanakan sholad, puasa dan haji, manfaatnya kembali
kepada dirinya sendiri. Orang lain dan masyarakat tidak rugi kalu ada orang lslam
yang meninggalkan sholat, puasa, atau haji. Lain halnya dengan zakat. Jika seorang
muslim membayar zakat maka manfaatnya dirasakan langsung oleh orang lain dan
masyarakat di sekitarnya. Sebaliknya, jika seorang tidak membayar zakatpasti
menimbulkan kerugian bagi orang bayak atau masyarakat pada umumnya karena
rusaknya mekanisme penyeimbang sistem pemilikan harta dan penghasilan.
Pelaksanaan zakat merupakan langkah nyata kontekstual dalam kehidupan modern,
misalnya orang yang memiliki modal untuk membangun senergi sosial yang dapat
di kembangkan secara menzakatkan modalnya kepada orang yang memiliki sekil,
dan sebaliknya orang yang memiliki sekil menzakatkan sekil-nya kepada yang
memiliki modal. akan tetapi tidak ada di hirau kan oleh masyarakat setempat,
damapak dari tidak mengeluarkan zakat yang dilakukan oleh masyarakat tersebut
akan mendapat siksaan di akhirat dan di dunia. Di akhirat, dia akan akan mendapat
siksaan yang pedih. Pernyataan ini berdasarkan ayat berikut:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari
orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan
harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia)
dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan
tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada
mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih,pada hari
dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar
dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan)
kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu
sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan
itu.35
Apabila orang yang engan mengeluarkan zakt itu mengingkari wajib dia
zakat, sebagai mana yang telah menulis menjelaskan dia menjadi kafir. Dia
hendaknya di bunuh sebagaimana mestinya di bunuhnya seorang yang murtad
karena wajibnya zakat telah diketahui secara jelas sebagai ajaran agama Allah. Oleh
karena itu, orang yang mengingkari wajibnya zakat, berarti dia mendustakan Allah
swt. Dan Rosul-Nya. Dengan demikian, dia dikhukumi sebagai orang yangbkafir.
Kelompok masyarakat hendaknuya memberin peringatan orang yang engan
mengeluarkan zakat. Hal seperti ini telah dilakukan pada zaman halifah yang
pertama, Abu Bakar. Abu Bakar berkata, “Demi Allah, aku akan membunuh orang
yang membedakan antara shalad dan zakat.” Pada dasarnya, zakat adalah kewajiban
(yang bersifat) harta demi Allah, seandainya mereka engan menzakati kambing
35
QS. At-Taubah [9]: 34-35.
betina (anaq)36
yang dahulu mereka zakatkan kepada Rosulullah saw. niscaya akan
aku perangi mereka karna keenganan mereka”. Dan dalam riwayat Muslim, Tirmuzi
dan Abu Daud di sebutkan bahwa Abu bakar berkata, “ andaikata mereka engan
menzakati „iqal yang dahulu mereka zakatkan.”37
Atas dasar ini, para ulamak sepakat bahwa apabila seseorang atau
sekelompok orang engan mengeluarkan zakat, maka imam (pemerintah) wajib
memerangi mereka. Apa bila mereka tidak mengetahui hukumnynya dan tidak
karena kikir, mereka tidak dipandangg kafir.
B. Pandangan Hukum Islam mengenai pelaksanaan zakat perkebunan kopi
di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri.
Segala tanaman yang tujuan penanamannya untuk berkembang dan mencari
keuntungan, wajib di zakati. Segi lahiriahnya, nash Al-Quran itu menunjukan hal
tersebut sebagai mana firman Allah dalam ayat berikut:
Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian
dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang Kami
keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang
buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, Padahal kamu sendiri
tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata
36
Anak iyalah anak kambing yang betina. Dalam riwayat yang lain di sebutkan „ iqal dan
buan „anaq. „iqal, menurud Jama‟ah, iyalah zakat yang umum, karena kita tidak boleh memerangi
unta yangbmasih diikkat dengan talinya. Akan tetapi, para ulamak sepakat bahwa tali yang du
gunakan untuk mengendalikan unta, hanyalah bentuk mubalaghah.
37 Diriwayatkan oleh al-Jama‟ah kecuali Ibn Majah dari abu Hurayrah (Lihat Nayl al-
Awthar)
terhadapnya. dan ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.38
Artinya: Dan Dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak
berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam
buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak
sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila
Dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik hasilnya (dengan
disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan.39
Dalil di atas mencakup setiap hasil bumi yang dipanen. Setiap tanaman yang
disengaja ditanam, berarti sengaja diharamkan haulnya. Sudah pasti, rumput, tanam
kayu dan tanaman lain yang tidak dimaksudkan untuk penghasilan atau mencari
keuntungan, tidak termasuk kategori ini. Ini adalah pendapat ulamak Hanafiah.
1. Semua Ulama Mashab
Sepakat bahwa jumlah (kadar) yang wajib di keluararkan dalam zakat
tanaman dan buah-buahan adalah seper sepuluh atau sepuluh persen (10%), kalu
tanaman dan buah-buahan tersebut di siram air hujan atau air dari aliran sungai.
Tapi jika air yang di pergunakannya dengan air irigasi (dengan membayar) dan
sejenisnya, maka cukup mengeluarkan lima persen (5%).
2. UlamaMashab Sepakat, Selain Hanafi
38
QS. Al- Baqarah [2] : 267.
39QS. Al-An‟am [6]: 141.
Bahwa Nisab tanaman dan buah-buahan adalah lima ausuq. Satu ausuq sama
dengan enam puluh gantang, yang jumlahnya kira-kira mencapai Sembilan ratus
sepuluh gram. Satu kilo sama dengan seribu gram. Maka bila tidak mencapai target
tersebut, tidak wajib dizakati. Namun (Hanafi) Berpendapat: banyak maupun sedikit
wajib di zakati secara bersama.
3. Ulama Mashab
Berbeda pendapat tentang tanaman dan buanh-buahan yang wajib di zakati.
a. Hanafi
Semua buah-buahan dan tanaman yang keluar dari bumi wajib dizakati
kecuali kayu, rumput, dan tebu persi.
b. Maliki dan Syafi‟I
Setiap tanaman dan buah-buahan yang di simpan untuk kepentingan belanja
wajib dizakati, seperti gandum, beras, kurma dan angur.
c. Hambali
Semua tanaman dan buanh-buahan yang di timbang dan yang di simpan
wajib dizakati.
d. Imamiyah
Biji-bijian yang wajib dizakati hanya gandum, dan buah-buahan yang wajib
dizakati hanya kurma dan angur. Selain yang di sebutkan di atas, tidak wajib
dizakati, tetap sunah untuk di zakatinya.
Mashab Hanafi.40
berpendapat bahwa penyebab zakat ialah adanya harta
milik yang mencapai nisab peroduktip dan meskipun kemampuan peroduktivitas itu
berupa baru perkiraan. Dengan sarat, qamariah bukan tahun samsyiyah, dan
40
Al-Durr al-Muhtar, 2: 5-12; fath al- Qadiri, 1: 487
pemiliknya tidak memiliki utang yang berkaitan dengan hak manusia. Sarat yang
lainya, harta tersebut melebihi kebutuhan pokoknya. Perlu dicatat bahwa sebab dan
syarat merupakan tempat bergantungan wujud sesewatu. Haya saja kepada sebelah
kewajiban disandarkan, lain halnya dengan syarat. Dengasn demikian, barang siapa
hartanya yang tidak mencapai nisab, dia tidak berkewajiban mengeluarkan zakat.
Yang dimaksud dengan nisab ialah kadar yang di tentukan oleh syariat sebagai
ukuran mengenai kewajiban mengeluarkan zakat. Oleh kaena itu zakat merupakan
rukun ketiga dari rukun lslam sebagai mana Hadis Rosullulullaah: lslasm dibangun
diatas lima pilar, yaitu syahad bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adlah
utusan Allah; mendirikan shalad, menunaikan zakat, puasa ramadhan, menunaikan
Haji ke Baitullah bagi orang yang mampu. Bagi orang yang semestinya telah
berkewajiban zakat, karna telah mencukupi sarat rukunnya,akan tetapi iya
membangkang tidak mau berzakat, maka iya berdosa besar dan ia diancam seperti
di jelaskan dalam Al-Quran dan Hadis.
Artinya:Sekali-kali janganlah orang-orang yang bakhil dengan harta yang Allah
berikan kepada mereka dari karuniaNya menyangka, bahwa kebakhilan itu
baik bagi mereka. sebenarnya kebakhilan itu adalah buruk bagi mereka.
harta yang mereka bakhilkan itu akan dikalungkan kelak di lehernya di hari
kiamat. dan kepunyaan Allah-lah segala warisan (yang ada) di langit dan di
bumi. dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.41
Pengulangan perintah zakat dalam Al-Qur-an menunjukan bahwa kewajiban
zakat itu merupakan salah satu kewajiban Agama yang harus dinyakini. Para
ulamak mrnjelaskan beberapa tingkatan manusia dalam kaitanya dengan
41
QS. Al-Imron[3] :180.
pengetahuannya tentang zakat. Mereka berkata, orang yang mengingkari kewajiban
zakat karena tidak tahu, misalnya, baru saja memeluk lslam, atau tingal diaerah ter
pencil yang jauh darikota tidak menemukkan jalan untuk mencapai ke pusat-pusat
ilmu karena jaraknya yang terlalu jauh, atau tidak ada ulama yang datang kedaerahb
itu untuk memberukan pengetahuan tentang zakat,orang itu tidak dilai kufur.sebab
ketidaktahuannya itu cukup beralasan. Tetapi iya harus berusaha mengetahui. Para
ulak yang tidak datang mendidik mereka itulah yang bertangung jawab. Sahabat Ali
karramallahuwajhah, berkata: “ Orang-orang yang bodoh tidak akan ditanya
nengapa tidak mau belajar, sebelum para ulama ditanya mengapa tidak mau
mengajar.
Sebaliknya, apabila orang yang ingkar zakat itu seorang muslim dan menjadi
penduduk negara lslam dan jalan untuk mengetahui tentang kewajiban zakat
terbuka, maka tidak ada alasan baginya untuk tidak tahu. Para ulak menyatakan, dia
termasuk orang yang murtad. Sebab dalil wajibnya zakat sangat jelas dan tegas
disebutkan dalam Al-Qur‟an dam Hadis. Kewajiban zakat adlah keputusan ijma‟
ulamak. Di ulang-ulangnya dalil kewajiban zakat dalam Al-Quran hinga
pengetahuan tentang zakat menjadi pengetahuan tentang wajib dalam agama. Maka
tidak terdapat peluang untuk mengingkarinya. Tak ada alasan untuk tidak
mengetahuinya. Orang yang mengikanri kewajiban zakat berarti mendustakan
kitapn Allah dan sunah Rosulullah.
Ishaq bin Rahawaih mengutip sebuah hadis Nabi Muhammad yang
menyatakan: “Barang siapa yang menunaikan zakat secara suka rela, maka iya
akan menerima pahalanya. Dan barang siapa engan menunaikan zakat, maka aku
akan memungutnya dan separoh hartanya sebagai pelaksanananya salah satu
ketentuan tuhanku.42
Itulah setatus hukum orang yang mengingkari wajibnya zakat. Dapat di
angab murtad, orang-orang yang menyerukan secara terbuka bahwa zakat sudah
tidak memiliki tempat, sebab semua sistem telah berjalan efektif sesuai fungsinya
masing-masing, atau orang yang mengajak pada sistem lain dengan mengujad zakat
sebagai sistem yang tidak makmpu menciptakan kesejahteraan ekonomi pada era
sekarang ini. Dari mereka yang murtad itu, ada sekelompok orang yang tidak haya
menolak dan ikar terhadab zakat, tapi malah menyerangnya dengan ejekan. Di
antara mereka mengtatakn:zakat adlah salah satu pilar agama langit yang tidak patut
sama sekali untuk diketahui dan di bicarakan orang. Kita minta perlindungan Allah
dari pendapat demikian.
42
(HR. Abu Dawud dan Nasa‟i)”.
BAB V
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Setelah penulis melakukan analisis dan penelitian terhadap Pelaksanaan
Zakat Perkebunan Kopi Studi Di DesaTanjung Pasir Kecamatan Kuala BetaraParit
9 Lapis Kiri KabupatenTanjung Jabung Barat maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1. Pelaksanaan zakat hasiltanaman kopi di DesaTanjung Pasir Kecamatan
Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri
Petani kopi di DesaTanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis
Kiri. Hanya sebagian yang melakukan pengeluaran zakat para petani kopi
banyak dan hamper keseluruhan tidak ada yang mengeluarkan zakat hasil dari
perkebunan kopi tersebut karena para petani merasa bingung mengenai setatus
dan tatacara atau proses pengeluaran zakat hasil tanakan kopi.
2. Pandangan Hukum Islam Mengenai Pelaksanaan Zakat Perkebunan
Kopi di Desa Tanjung Pasir Kecamatan Kuala Betara Parit 9 Lapis Kiri.
Ulama Mashab yang sepakat tentang tanaman dan buah-buahan yang
wajib di zakati:
a. Semua Ulama Masshab.
b. Ulama MasshabSepakatSelain Hanafi.
Ulama Mashab yang berbeda pendapat tentang tanaman dan buah-buahan yang
wajib di zakati:
a. Hanafi.
b. Maliki dan Syafi‟i.
c. Hambali.
d. Imamiyah.
B. Saran.
1. Para petani kopi
Seharusnya berpartipasi aktif dalam pelaksanaan zakat yang merupakan
kewajiban agama dan juga mempunyai fungsi social yaitu untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat sangat sejalan dengan ajaran lslam.
2. Aparat atau Lembaga
Untuk melakukan koordinasi dengan semua pihak terkait dengan zakat,
membuat regulasi atau aturan untuk mempermudah pengaturan pengelolaan
zakat, serta memberikan motifasi kepada semua petani, terutama petani kopi untuk
melaksanakan kewajiban zakat dan sosialisasi peran Basnas.
Semoga dengan adanya Skripsi ini, yang membahas tentang zakat akan
lebih menambah wawasan para pembaca, khususnya pada pemateri sendiri
dan semoga Skripsi ini menjadi pegangan kita, agar lebih mengerti apa-apa
saja yang di lakukan dalam berzakat supaya dapat memberikan zakat kepada
orang yang berhak menerimanya.
Kritik dan saran kami harapkan dari dosen pembimbing maupun
pembaca. Sekiranya kami sadar dalam Skripsi ini masih terdapat kekurangan.
DOKUMENTASI
(Pengumpulan Data di Kantor Desa Tanjung Pasir)
(Wawancara dengan petani Kopi di Desa Tanjung Pasir)