(2015.11.17) bab i pendahuluan lentur
TRANSCRIPT
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
1/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Mata kuliah Struktur Beton I merupakan mata kuliah keahlian (MKK) dasar dan
wajib bagi mahasiswa Teknik Sipil S1 yang diberikan pada semester 3 dengan
bobot kredit (!") sks# $engan mempelajari mata kuliah ini% mahasiswa
diharapkan mampu memahami persoalan struktur beton bertulang dalam hal ini
struktur balok beton bertulang#
Kompetensi $asar dari mata kuliah Struktur Beton I adalah agar mahasiswa
mampu menganalisis dan mendesain suatu struktur balok beton bertulang akibat
berbagai gaya yang bekerja sesuai dengan peraturan S&I "3'*'""#
Materi yang perlu dikuasai sebelum mengikuti mata kuliah Struktur Beton I
adalah Mekanika +ekayasa I% Mekanika +ekayasa II% Bahan Bangunan dan
Mekanika Bahan# Mata kuliah!mata kuliah tersebut yang menjadi dasar untuk
mempelajari Struktur Beton I#
B. KAITAN BUKU AJAR DENGAN MATERI KULIAH
Mata kuliah Struktur Beton I mempelajari tentang analisis dan desain struktur
balok beton bertulang% yang meliputi analisis dan desain penulangan lentur% geser%
torsi% dan lendutan pada struktur balok beton bertulang# Buku teks mengenai
desain beton bertulang sangat banyak dan ber,ariasi% biasanya bukan hanya
membahas mengenai struktur balok beton bertulang saja% melainkan juga struktur
pelat% kolom% portal dan pondasi# $emikian juga peraturan beton yang digunakan
yaitu S&I "3'*'""# Tujuan pembuatan buku ajar ini adalah untuk
mempermudah mahasiswa dalam mempelajari materi struktur beton I# $alam
buku ajar ini% dibahas mengenai materi analisis dan desain penampang balok
beton bertulang yang menahan beban lentur#
1
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
2/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
C. LINGKUP DAN SISTEMATIKA
Buku ajar Struktur Beton I terdiri dari (dua) bagian% yaitu Buku I yang
membahas mengenai analisis dan desain lentur% Buku II membahas mengenai
analisis dan desain geser serta torsi# -ingkup bahasan pada buku I ini meliputi
si.at!si.at bahan penyusun beton bertulang% metode peren/anaan dan pro,isi
keamanan sesuai dengan peraturan yang dipergunakan% dan analisis dan
peren/anaan tulangan lentur#
Sistematika dari buku ajar ini adalah sebagai berikut 0
Bab I membahas mengenai latar belakang pembuatan buku ajar yang memuat
mengenai kompetensi dasar dari mata kuliah Struktur Beton I% kaitan buku ajar
dengan materi perkuliahan serta lingkup dan sistematika buku ajar#
Bab II membahas mengenai si.at!si.at bahan penyusun beton% yaitu beton% semen%
air% agregat dan baja tulangan# uga membahas mengenai rasio air semen% kuat
tarik dan kuat tekan beton% si.at rangkak dan susut serta pelindung beton untuk
tulangan#
Bab III membahas mengenai metode peren/anaan beton bertulang yang la2im
digunakan% yaitu metode tegangan kerja dan metode kekuatan# uga membahas
pro,isi keamanan dan pembebanan sesuai dengan peraturan S&I "3'*'""#
Bab I membahas mengenai konsep dasar beton bertulang% blok teganganekui,alen% analisis dan peren/anaan balok penampang persegi bertulangan tunggal
dan rangkap% serta analisis dan peren/anaan balok penampang T#
2
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
3/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
BAB II
KONSEP DASAR BETON BERTULANG
A. BETON
Beton adalah /ampuran antara semen portland atau semen hidraulik yang lain%
agregat halus% agregat kasar dan air% dengan atau tanpa tambahan yang
membentuk massa padat# Berdasarkan jenis agregat yang digunakan% beton
dibedakan menjadi beton normal dan beton ringan# Beton normal adalah beton
yang memiliki berat satuan "" kg4m5 sampai dengan 6"" kg4m5% agregat yang
digunakan adalah agregat alam yang dipe/ah atau tanpa dipe/ah# Beton ringan
memiliki berat satuan lebih dari 17"" kg4m5 dengan agregat ringan#
&ilai kuat tekan beton relati. tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya% dan beton
merupakan bahan yang bersi.at getas# &ilai kuat tariknya hanya berkisar 78 '
168 saja dari kuat tekannya (Dipohusodo% 1779)#
$engan nilai kuat tekan relati. tinggi% beton merupakan bahan konstruksi yang
kuat dalam menahan gaya tekan namun tidak kuat untuk menahan gaya tarik%
sehingga dalam penggunaannya sebagai komponen struktur bangunan% umumnya
beton diperkuat dengan baja tulangan yang ber.ungsi untuk menahan gaya tarik#
$engan demikian terbentuklah suatu komponen struktur yang disebut beton
bertulang% yang dide.inisikan dalam SNI 03 !"# 00sebagai beton yang
ditulangi dengan luas dan jumlah tulangan yang tidak kurang dari nilai minimum
yang disyaratkan dengan atau tanpa prategang% dan diren/anakan berdasarkan
asumsi bahwa kedua material bekerja bersama!sama dalam menahan gaya yang
bekerja#
Se/ara sederhana dapat dikatakan bahwa beton bertulang adalah gabungan dari
dua jenis bahan yaitu beton yang memiliki kuat tekan tinggi tetapi kuat tarik
rendah dengan baja tulangan yang dapat memberikan kuat tarik yang diperlukan#
Kedua bahan tersebut bekerja sama dimana baja tulangan bertugas memperkuat
dan menahan gaya tarik% sedang beton hanya diperhitungkan untuk menahan gaya
tekan#
3
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
4/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
B. SEMEN
Semen yang digunakan untuk bahan beton adalah Semen :ortland% berupa semen
hidrolik yang ber.ungsi sebagai bahan perekat bahan susun beton# enis semen
tersebut memerlukan air untuk berlangsungnya reaksi kimiawi dalam proses
hidrasi# :ada proses hidrasi% semen mengeras dan mengikat bahan susun beton
membentuk massa padat#
Menurut SNI 03 !"# 00% semen harus memenuhi salah satu ketentuan
berikut 0
1# S&I 16 ' ""7 ' 177% Semen :ortland#
# Spesifikasi semen blended hidrolis(;STM < 676)% ke/uali tipe S dan
S; yang tidak diperuntukkan sebagai unsur pengikat utama struktur beton#
3# Spesifikasi semen hidrolis ekspansif(;STM < 6)#
C. AIR
;ir yang digunakan pada /ampuran beton harus bersih dan bebas dari bahan!
bahan!bahan merusak yang mengandung oli% asam% alkali% garam% bahan organik%
atau bahan!bahan lainnya yang merugikan terhadap beton atau tulangan# ;ir
pen/ampur yang digunakan pada beton prategang atau pada beton yang di
dalamnya tertanam logam alumunium% termasuk air bebas yang terkandung dalam
agregat% tidak boleh mengandung ion klorida dalam jumlah yang membahayakan
$SNI 03 !"# 00%.
;ir yang tidak dapat diminum tidak boleh digunakan pada beton% ke/uali
ketentuan berikut terpenuhi 0
1# :emilihan proporsi /ampuran beton harus didasarkan pada /ampuran
beton yang menggunakan air dari sumber yang sama#
# =asil pengujian pada umur * dan hari pada kubus uji mortar yang
dibuat dari adukan dengan air yang tidak dapat diminum harus mempunyai
kekuatan sekurang!kurangnya sama dengan 7"8 dari kekuatan benda uji
yang dibuat dengan air yang dapat diminum# :erbandingan uji kekuatan
4
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
5/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
tersebut harus dilakukan pada adukan serupa% ke/uali pada air pen/ampur%
yang dibuat dan diuji sesuai dengan Metode uji kuat tekan untuk mortar
semen hidrolis (Menggunakan spesimen kubus dengan ukuran sisi 50
mm);STM < 1"7#
D. AGREGAT
;gregat terbagi atas agregat halus dan agregat kasar# ;gregat halus umumnya
terdiri dari pasir atau partikel!partikel yang lewat saringan > atau 6 mm%
sedangkan agregat kasar tidak lewat saringan tersebut# ?kuran maksimum agregat
kasar dalam struktur beton diatur dalam peraturan% dengan tujuan agar agregat
dapat masuk atau lewat di sela!sela tulangan# ;gregat yang digunakan harus
memenuhi standar Spesifikasi agregat untuk beton;STM < 33 dan S&I "3 '
91 ' 1771 Spesifikasi agregat ringan untuk beton struktur#
?mumnya berat agregat dalam adukan beton berkisar *"8 ' *68 dari berat total
beton# ?ntuk men/apai kuat tekan yang baik perlu diperhatikan kepadatan dan
kekerasan massa agregat# Selain itu perlu susunan gradasi butiran agregat yang
baik# ?kuran maksimum nominal agregat kasar tidak boleh melebihi 0
1# 146 jarak terke/il antara sisi!sisi /etakan%
# 143 ketebalan pelat lantai%
3# 34 jarak bersih minimum antara tulangan!tulangan atau kawat!kawat%
bundel tulangan% atau tendon!tendon prategang atau selongsong!
selongsong#
E. RASIO AIR SEMEN
+asio air!semen yang disyaratkan pada Tabel 1 dan Tabel harus dihitung
menggunakan berat semen% sesuai dengan ;STM < 16"% ;STM < 676 M atau
;STM < 6% ditambah dengan berat abu terbang dan bahan po22olan sesuai
;STM 91% kerak sesuai ;STM < 7% dan sili/a .ume sesuai ;STM < 1"%
bilamana digunakan#
5
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
6/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
Beton yang akan mengalami penngaruh lingkungan seperti yang diberikan pada
Tabel 1 harus memenuhi rasio air!semen dan persyaratan kuat tekan karakteristik
beton yang ditetapkan pada tabel tersebut 0
T&'() *. P(+s,&+&-& u-u/ p(&+uh )i/u& /husus
Kodisi Li/u&R&sio &i+ s(1(
M&/si1u1*241ii1u1
Mp&
Beton dengan permeabilitas rendah
@ang terkena pengaruh lingkungan air"%6"
?ntuk perlindungan tulangan terhadap
korosi pada beton yang terpengaruh
lingkungan yang mengandung kloridadari garam% atau air laut
"%" 36
CATATAN
1# $ihitung terhadap berat dan berlaku untuk beton normal
# ?ntuk beton berat normal dan beton berat ringan
Beton yang dipengaruhi oleh lingkungan yang mengandung sul.at yang terdapat
dalam larutan atau tanah harus memenuhi persyaratan pada Tabel % atau harus
terbuat dari semen tahan sul.at dan mempunyai rasio air!semen maksimum dan
kuat tekan minimum sesuai dengan Tabel # Kalsium klorida sebagai bahan
tambahan tidak boleh digunakan pada beton yang dipengaruhi oleh lingkungan
sul.at yang bersi.at berat hingga sangat berat% seperti ditetapkan pada Tabel #
6
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
7/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
T&'() . P(+s,&+&-& u-u/ '(-o ,& dip(&+uhi o)(h )i/u& ,&
1(&du su)2&-
P&p&+&
)i/.
Su)2&-
Su)2&- $SO"%
d&)&1 -&&h
,& d&p&- )&+u-
d&)&1 &i+
p(+s( -hd '(+&-
Su)2&- $SO"%
d&)&1 &i+
Mi/+o
+&1
P(+ +&1
J(is s(1(
R&sio &i+5s(1(
1&/si1u1
d&)&1 '(+&-
$'(-o
'(+&-
o+1&)%
241i
$'(-o
'(+&-
o+1&)
d&
+i&%
MP&
+ingan "%"" ' "%1" " ' 16" ! ! !
Sedang "%1" ' "%" 16" ' 16""
II%I:(MS)%IS(MS)%
I(:M)(MS)%
I(SM)(MS)A
"%6"
Berat "%" ' %"" 16"" ' 1"""" "%6 31
SangatBerat
%"" 1"""" C
po22olan"%6 31
CATATAN 6
Semen /ampuran sesuai ketentuan ;STM < 676
7. BAJA TULANGAN
Baja tulangan yang digunakan harus tulangan ulir% ke/uali baja polos
diperkenankan untuk tulangan spiral atau tendon# Tulangan yang terdiri dari pro.il
baja struktural% pipa baja% atau tabung baja dapat digunakan sesuai persyaratan
pada tata /ara ini $SNI 03 !"# 00%.
;gar terjadi lekatan erat antara baja tulangan dengan beton% selain batang polos
berpenampang bulat (BT:) juga digunakan batang de.ormasian (BT$)% yaitu
batang tulangan baja yang permukaannya dikasarkan se/ara khusus% diberi sirip
teratur dengan pola tertentu% atau batang tulangan yang dipilin pada proses
produksinya# :ola permukaan yang dikasarkan atau pola sirip sangat beragam
tergantung pada mesin /etaknya# Baja tulangan polos (BT:) hanya digunakan
untuk tulangan pengikat sengkang atau spiral% umumnya diberi kait pada
ujungnya#
7
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
8/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
G&1'&+ *. Di&+&1 T(&&5R(&& B&8& Tu)&&
Si.at .isik batang tulangan baja yang paling penting untuk digunakan dalam
perhitungan peren/anaan beton bertulang adalah tegangan luluh (.y) dan modulus
elastisitas (Ds)# Suatu diagram hubungan tegangan ' regangan untuk batang baja
tulangan dapat dilihat pada Eambar 1# Tegangan luluh (titik luluh) baja ditentukan
melalui prosedur pengujian standar sesuai SII "139! dengan ketentuan bahwa
tegangan luluh adalah tegangan baja pada saat meningkatnya tegangan tidak
disertai dengan peningkatan regangannya# $i dalam peren/anaan atau analisis
beton bertulang umumnya nilai tegangan luluh baja tulangan diketahui atau
ditentukan pada awal perhitungan#
Modulus elastisitas baja tulangan ditentukan berdasarkan kemiringan awal kur,a
tegangan!regangan di daerah elastis dimana antara mutu baja yang satu dengan
yang lainnya tidak banyak ber,ariasi# Ketentuan S&I "3 ' * ' ""
menetapkan bahwa nilai modulus elastisitas untuk tendon prategang harusdibuktikan dan ditentukan melalui pengujian atau dipasok oleh pabrik produsen#
?mumnya untuk tendon prategang nilai modulus elastisitasnya lebih rendah%
sesuai dengan ketetapan ;STM ;19 biasanya dipakai nilai 19#""" M:a#
;STM menggolongkan batang tulangan baja dengan memberikan nomor% dari > 3
sampai dengan > 1 sesuai dengan spesi.ikasi diameter% luas penampang dan berat
tiap satuan panjang seperti yang terlihat pada Tabel 3 berikut ini#
8
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
9/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
T&'() 3. S-&d&+ '&-& '&8& -u)&& ASTM
No1o+
B&-&
Di&1(-(+ No1i&) Lu&s No1i&)B(+&-
No1i&)
I4h M1 i4h9 M19 /:1
> 3 "%3*6 7%6" "%11" *1 "%667
> "%6"" 1%* "%"" 17 "%77
> 6 "%96 16%7 "%31" "" 1%66
> 9 "%*6" 17%1 "%" %36
> * "%*6 % "%9"" 3* 3%"1
> 1%""" 6% "%*7" 61" 3%7*3
> 7 1%1 %* 1%""" 96 6%"67
> 1" 1%*" 3%3 1%*" 17 9%"3
> 11 1%1" 36% 1%69" 1""9 *%7"9
> 1 1%973 3%" %6" 16 11%3"
> 1 %6* 6*%3 %""" 61 "%"
T&'() ". J(is d& /()&s '&-& '&8& -u)&&
s(su&i SII 0*3;5!0
JENIS KELAS SIMBOL
BATAS ULUR
MINIMUM
N:119
K2:119
KUAT TARIK
MINIMUM
N:119
K2:119
:F-FS 1 BT: 36 3
() (37)
BT: 3" 7 "
(3") (7)
$DGF+M 1 BT$ 36 3
() (37)
BT$ 3" 7 "
(3") (7)
3 BT$ 36 33 7"
(36) (6") BT$ " 37 667
(") (6*)
6 BT$ 6" 7" 91
(6") (93)
9
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
10/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
G. KUAT TEKAN BETON
Beton mempunyai nilai kuat tekan yang relati. tinggi dan nilai kuat tarik relati.
rendah% sehingga diperhitungkan beton hanya bekerja dengan baik di daerah tekan
pada penampangnya% dan hubungan tegangan!regangan yang timbul karena
pengaruh gaya tekan tersebut digunakan sebagai dasar pertimbangan# Kuat tekan
beton diwakili oleh tegangan tekan maksimum .H/dengan satuan &4mH atau M:a
(Mega :as/al)# Kuat tekan beton umur hari umumnya berkisar 1" ' 96 M:a#
Kuat tekan beton untuk ma/am!ma/am struktur beton dapat dilihat pada Tabel 6
berikut#
T&'()
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
11/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
Sesuai SNI 03 !"# 00 pasal 3#1#6 digunakan rumus nilai modulus
elastisitas beton sebagai berikut 0
D/J "%"3 w/1%6".H/
Keterangan 0
D/ J modulus elastisitas beton tekan% M:a
w/ J berat isi beton% kg4m3
.H/ J kuat tekan beton% M:a
+umus empiris tersebut hanya berlaku untuk beton yang berat isinya berkisar
antara 16"" sampai dengan 6"" kg4m3# ?ntuk beton dengan kepadatan normal
dengan berat isi 3"" kg4m3dapat digunakan nilai D/sebesar D/J *"".H/#
H. KUAT TARIK BETON
&ilai kuat tarik beton normal hanya berkisar antara 78 ! 168 dari nilai kuat
tekannya# ?ntuk mengukur nilai kuat tarik beton% biasanya dilakukan dengan
menggunakan Modulus o. +upture% yaitu tegangan tarik lentur beton yang timbul
pada pengujian han/ur balok beton polos (tanpa tulangan)% sebagai pengukur kuat
tarik sesuai teori elastisitas#
:engujian yang lain adalah :engujian Split Silinder yang memberikan hasil lebih
baik dan men/erminkan kuat tarik yang sebenarnya# &ilai pendekatan yang
diperoleh men/apai kekuatan "%6" ' "%9" kali .H/% sehingga untuk beton normal
diperoleh nilai "%6* .H/# :engujian tersebut menggunakan benda uji silinder beton
berdiameter 16" mm dengan panjang 3"" mm% diuji tarik belah# Tegangan yang
timbul sewaktu benda uji terbelah tersebut disebut split $ylinder strength%
diperhitungkan sebagai berikut 0
D%
&ft
##
=
Keterangan 0
.t J kuat tarik belah% &4m
: J beban pada waktu belah% &
- J panjang benda uji silinder% m$ J diameter benda uji silinder% m
11
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
12/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
I. SI7AT RANGKAK DAN SUSUT
:ada beton yang sedang menerima beban% akan terjadi suatu hubungan tegangan
dan regangan yang merupakan .ungsi dari waktu pembebanan# Beton
menunjukkan si.at elastis murni hanya pada saat menahan beban dalam waktu
yang singkat# Sedangkan pada beban dalam waktu yang tidak singkat% selain
mengalami tegangan dan regangan akibat beban% juga mengalami de.ormasi
rangkak ($reep)yaitu peningkatan regangan sesuai jangka waktu pembebanan#
+angkak adalah si.at dimana beton mengalami perubahan bentuk (de.ormasi)
permanen akibat beban tetap yang bekerja padanya# +angkak yang timbul
intensitasnya akan makin berkurang untuk selang waktu tertentu dan
kemungkinan akan berakhir setelah beberapa tahun# :ada umumnya beton mutu
tinggi mempunyai nilai rangkak yang lebih ke/il dibandingkan dengan beton yang
mempunyai mutu lebih rendah# Besarnya de.ormasi rangkak sebanding dengan
beban yang ditahan dan juga jangka waktu pembebanan# :ada umumnya rangkak
tidak mengakibatkan dampak langsung terhadap kekuatan struktur namun
mengakibatkan timbulnya redistribusi tegangan pada beban kerja dan
mengakibatkan terjadinya peningkatan lendutan (de.leksi)#
:ada umumnya proses rangkak selalu dihubungkan dengan susut karena keduanya
terjadi bersamaan dan seringkali memberikan pengaruh yang sama% ialah
de.ormasi yang bertambah sesuai dengan berjalannya waktu# Gaktor!.aktor yang
yang mempengaruhi besarnya rangkak adalah 0
1# si.at bahan dasar# .aktor air semen% rasio air terhadap jumlah semen
3# suhu saat proses pengerasan
# umur beton pada saat beban bekerja
6# lama pembebanan
9# nilai tegangan
*# nilai banding luas permukaan dan ,olume komponen struktur
# nilai slump
12
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
13/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
Susut dide.inisikan sebagai perubahan ,olume yang tidak berhubungan dengan
beban# :ada umumnya .aktor!.aktor yang mempengaruhi terjadinya rangkak juga
mempengaruhi susut% khususnya pada .aktor!.aktor yang berhubungan dengan
hilangnya kelembaban# :roses susut pada beton apabila dihalangi se/ara tidak
merata% misalnya oleh penulangan% akan menimbulkan de.ormasi yang umumnya
bersi.at menambah de.ormasi rangkak# Maka dari itu diperlukan perhitungan dan
pengendalian untuk membatasi proses susut tersebut#
J. PELINDUNG BETON UNTUK TULANGAN
?ntuk beton bertulang% tebal selimut beton minimum yang harus disediakan untuk
tulangan harus memenuhi ketentuan berikut 0
T&'() ;. T('&) s()i1u- '(-o 1ii1u1
&o# KondisiTebal Selimut Minimum
(mm)
a# B(-o ,& di4o+ )&su di &-&s -&&h d&
s()&)u '(+hu'u& d(& -&&h*6
b# B(-o ,& '(+hu'u& d(& -&&h &-&u
4u&4& 6
Batang $ 17 hingga $ 69
Batang $ 19% jaring kawat polos : 19
;tau kawat ulir $ 19 dan yang lebih ke/il
6"
"
/# B(-o ,& -id&/ )&su '(+hu'u&
d(& 4u&4& &-&u '(-o -id&/ )&su
'(+hu'u& d(& -&&h 6
:elat% dinding% pelat berusuk
Batang $ dan $ 69
Batang $39 dan yang lebih ke/il
Balok% kolomTulangan utama% pengikat% sengkang% lilitan
spiral
Komponen struktur /angkang dan pelat lipat
Batang $ 17 atau lebih besar
Batang $ 19% jaring kawat polos : 19
;tau kawat ulir $ 19 dan yang lebih ke/il
"
"
"
"
16
Sumber : S' 0 * +,-. / +00+
13
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
14/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
K. RINGKASAN MATERI
+ingkasan materi dari konsep beton bertulang adalah sebagai berikut 0
1# Beton adalah /ampuran antara semen portland atau semen hidraulik yang
lain% agregat halus% agregat kasar dan air% dengan atau tanpa tambahan
yang membentuk massa padat#
# Berdasarkan jenis agregat yang digunakan% beton dibedakan menjadi beton
normal dan beton ringan#
3# Beton normal adalah beton yang memiliki berat satuan "" kg4m5 sampai
dengan 6"" kg4m5#
# Beton ringan memiliki berat satuan lebih dari 17"" kg4m5 dengan agregat
ringan#
6# &ilai kuat tekan beton relati. tinggi dibandingkan dengan kuat tariknya%
dan beton merupakan bahan yang bersi.at getas#
9# &ilai kuat tarik beton hanya berkisar 78 ' 168 saja dari kuat tekannya#
*# $e.inisi beton bertulang adalah gabungan dari dua jenis bahan yaitu beton
yang memiliki kuat tekan tinggi tetapi kuat tarik rendah dengan baja
tulangan yang dapat memberikan kuat tarik yang diperlukan# Kedua bahan
tersebut bekerja sama dimana baja tulangan bertugas memperkuat dan
menahan gaya tarik% sedang beton hanya diperhitungkan untuk menahan
gaya tekan#
# Semen yang digunakan untuk bahan beton adalah Semen :ortland% berupa
semen hidrolik yang ber.ungsi sebagai bahan perekat bahan susun beton#
7# ;ir yang digunakan pada /ampuran beton harus bersih dan bebas dari
bahan!bahan!bahan merusak yang mengandung oli% asam% alkali% garam%bahan organik% atau bahan!bahan lainnya yang merugikan terhadap beton
atau tulangan#
1"# ;gregat terbagi atas agregat halus dan agregat kasar# ;gregat halus
umumnya terdiri dari pasir atau partikel!partikel yang lewat saringan >
atau 6 mm% sedangkan agregat kasar tidak lewat saringan tersebut# ?kuran
maksimum agregat kasar dalam struktur beton diatur dalam peraturan%
dengan tujuan agar agregat dapat masuk atau lewat di sela!sela tulangan#
14
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
15/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
11# Baja tulangan yang digunakan harus tulangan ulir% ke/uali baja polos
diperkenankan untuk tulangan spiral atau tendon#
1# Beton mempunyai nilai kuat tekan yang relati. tinggi dan nilai kuat tarik
relati. rendah% sehingga diperhitungkan beton hanya bekerja dengan baik
di daerah tekan pada penampangnya% dan hubungan tegangan!regangan
yang timbul karena pengaruh gaya tekan tersebut digunakan sebagai dasar
pertimbangan#
13# Kuat tekan beton diwakili oleh tegangan tekan maksimum .H/ dengan
satuan &4mH atau M:a (Mega :as/al)#
1# Kuat tekan beton umur hari umumnya berkisar 1" ' 96 M:a#
16# &ilai kuat tekan beton didapat melalui pengujian standar ;STM
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
16/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
# ?ntuk beton bertulang% tebal selimut beton minimum yang harus
disediakan untuk tulangan harus memenuhi ssuai peraturan#
L. DA7TAR PUSTAKA
:ustaka yang digunakan pada materi ini adalah sebagai berikut 0
1# ;
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
17/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
BAB II
METODE PERENCANAAN DAN PRO=ISI KEAMANAN
A. UMUM
:eren/anaan elemen struktur beton dilakukan sedemikian rupa sehingga tidak
timbul retak berlebihan pada penampang sewaktu mendukung beban kerja% dan
masih mempunyai /ukup keamanan serta /adangan kekuatan untuk menahan
beban dan tegangan lebih lanjut tanpa mengalami keruntuhan#
:ada :eraturan Beton Indonesia 17*1 (:BI!17*1) metode peren/anaan dan
analisis didasarkan pada Metode Tegangan Kerja (8orking Stress Method)%
sementara di SNI 03 !"# 00 metode peren/anaan dan analisis didasarkan
pada Metode Kekuatan (6ltimated Strenght Method)9
Beberapa istilah yang digunakan dalam pembahasan metode peren/anaan dan
analisis adalah sebagai berikutL
Ku&- o1i&)
kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang dihitung berdasarkan
ketentuan dan asumsi metode peren/anaan sebelum dikalikan dengan nilai .aktor
reduksi kekuatan yang sesuai#
Ku&- p(+)u
Kekuatan suatu komponen struktur atau penampang yang diperlukan untuk
menahan beban ber.aktor atau momen atau gaya dalam yang berkaitan dengan
beban tersebut dalam suatu kombinasi seperti yang ditetapkan dalam peraturan#
Ku&- +(4&&
Kuat nominal dikalikan dengan suatu .aktor reduksi kekuatan 9
17
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
18/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
B. METODE TEGANGAN KERJA
$i dalam metode tegangan kerja% untuk struktur diren/anakan sedemikian
sehingga tegangan!tegangan yang timbul akibat beban kerja dan yang dihitung
se/ara mekanika dari unsur!unsur yang elastis% yang tidak melampaui dengan
tegangan!tegangan yang diijinkan yang ditetapkan lebih dahulu# Beban kerja
adalah beban!beban yang berasal dari beban mati% beban hidup% beban angin dan
beban gempa% yang dimisalkan benar!benar terjadi sewaktu masa kerja dari
struktur#
Metode tegangan kerja ini se/ara matematis dapat dinyatakan 0
J tegangan timbul yang dihitung se/ara elastis
J tegangan yang diijinkan yang ditetapkan menurut peraturan% sebagai suatu
prosentase dari kekuatan tekan .H/beton dan tegangan leleh .ybaja tulangan
C. METODE KEKUATAN
$i dalam metode ini beban kerja diperbesar% dikalikan suatu .aktor beban dengan
maksud untuk memperhitungkan terjadinya beban pada saat keruntuhan sudah di
ambang pintu# Kemudian dengan menggunakan beban kerja yang telah diperbesar
(beban ber.aktor) tersebut% struktur diren/anakan sedemikian sehingga diperoleh
nilai kuat guna pada saat runtuh yang besarnya kira!kira sedikit lebih ke/il dari
kuat batas runtuh yang sesungguhnya# Kekuatan pada saat runtuh inilah yang
dinamakan kuat ultimit dan beban yang bekerja pada atau dekat dengan saat
runtuh dinamakan beban ultimit# Kuat ren/ana penampang komponen struktur
didapatkan melalui perkalian kuat teoritis atau kuat nominal dengan .aktor
kapasitas% yang dimaksudkan untuk memperhitungkan kemungkinan buruk yang
berkaitan dengan .aktor!.aktor bahan% tenaga kerja% ukuran!ukuran dan
pengendalian mutu pekerjaan pada umumnya# Kuat teoritis atau kuat nominal
diperoleh berdasarkan keseimbangan statis dan kesesuaian tegangan regangan!
tegangan yang tidak linear di dalam penampang elemen tertentu#
18
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
19/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
D. PRO=ISI KEAMANAN DAN PEMBEBANAN
Struktur atau elemen!elemennya harus diren/anakan untuk memiliki /adangan
kekuatan untuk dapat menerima beban yang lebih tinggi dari beban normal#
Kapasitas /adangan ini digolongkan dalam dua kategori yaitu 2&/-o+
p(1'('&& yang memperhitungkan pelampauan beban% dan 2&/-o+ +(du/si
/(/u&-&% yang memperhitungkan kemungkinan buruk yang berkaitan dengan
.aktor!.aktor bahan% tenaga kerja% ukuran!ukuran dan pengendalian mutu
pekerjaan pada umumnya#
$i dalam metode kekuatan% la2imnya digunakan istilah .aktor beban untuk
membedakan dengan .aktor keamanan di dalam .aktor tegangan kerja# :ada SNI
03 !"# 00 dibedakan dua .aktor yaitu .aktor kuat perlu Uuntuk beban dan
.aktor untuk reduksi kekuatan# Gaktor kuat perlu ? sesuai dengan :asal 11#
SNI 03 !"# 00% dapat dilihat pada tabel di bawah ini#
T&'() #. Ku&- p(+)u U
&o# Kombinasi Beban Kuat :erlu(?)
1#$
$% -% ; atau +
1% $
1% $ C 1%9 - C "%6 (; atau +)
#$% -% % ; atau +
$%
1% $ C 1%" - 1%9 C "%6 (; atau +)
"%7 $ 1%9
3#$% -% D
$% D
1% $ C 1%" - 1%9 D
"%7 $ 1%" D
#
$% -% ; atau +% =
$% % =
$% D% =
1% $ C 1%9 - C "%6 (; atau +) 1%9 =
"%7 $ 1%9 =
"%7 $ 1%9 =
6#$% G
$% -% ; atau +% G
? J 1% ($ C G)
1% $ C 1%9 - C "%6 (; atau +) C 1% G
9# Kejut harus disertakan pada -
*# T 1% ($ ' T) C 1%9 - C "%6 (; atau +)
# : dikalikan 1%
Keterangan 0
$ J beban mati
- J beban hidup
; J beban atap
19
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
20/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
+ J beban hujan
J beban angin
D J beban gempa
= J tekanan tanah
G J tekanan .luida
T J pengaruh struktural dari penurunan .ondasi% rangkak% susut% ekspansi beton
atau perubahan suhu#
T&'() !. 7&/-o+ +(du/si /(/u&-&
&o# Kondisi EayaGaktor +eduksi Kekuatan
1# -entur% tanpa beban aksial "%"
#Beban aksial% dan beban aksial dengan
lentur
a# ;ksial tarik dan aksial tarik dengan lentur "%"
b# ;ksial tekan dan aksial tekan dengan lentur
Komponen struktur dengan tulangan spiral
Komponen struktur lainnya
"%*"
"%96
E. RINGKASAN MATERI
+ingkasan materi dari konsep beton bertulang adalah sebagai berikut 0
1# :eraturan Beton Indonesia 17*1 (:BI!17*1) metode peren/anaan dan
analisis didasarkan pada Metode Tegangan Kerja (orking Stress
Method)% sementara di S&I "3 ' * ' "" metode peren/anaan dan
analisis didasarkan pada Metode Kekuatan (?ltimated Strenght Method)#
# Kuat nominal adalah kekuatan suatu komponen struktur atau penampang
yang dihitung berdasarkan ketentuan dan asumsi metode peren/anaan
sebelum dikalikan dengan nilai .aktor reduksi kekuatan yang sesuai#
3# Kuat perlu adalah kekuatan suatu komponen struktur atau penampang
yang diperlukan untuk menahan beban ber.aktor atau momen atau gaya
dalam yang berkaitan dengan beban tersebut dalam suatu kombinasi
seperti yang ditetapkan dalam peraturan#
20
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
21/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
# Kuat ren/ana adalah kuat nominal dikalikan dengan suatu .aktor reduksi
kekuatan #
6# Kuat ren/ana penampang komponen struktur didapatkan melalui perkalian
kuat teoritis atau kuat nominal dengan .aktor kapasitas% yang dimaksudkan
untuk memperhitungkan kemungkinan buruk yang berkaitan dengan
.aktor!.aktor bahan% tenaga kerja% ukuran!ukuran dan pengendalian mutu
pekerjaan pada umumnya#
9# Kuat teoritis atau kuat nominal diperoleh berdasarkan keseimbangan statis
dan kesesuaian tegangan regangan!tegangan yang tidak linear di dalam
penampang elemen tertentu#
*# Kapasitas /adangan digolongkan dalam dua kategori yaitu 2&/-o+
p(1'('&& yang memperhitungkan pelampauan beban% dan 2&/-o+
+(du/si /(/u&-&% yang memperhitungkan kemungkinan buruk yang
berkaitan dengan .aktor!.aktor bahan% tenaga kerja% ukuran!ukuran dan
pengendalian mutu pekerjaan pada umumnya#
7. DA7TAR PUSTAKA
:ustaka yang digunakan pada materi ini adalah sebagai berikut 0
1# ;nonim% 1771% ata ara &erhitungan Struktur 3eton 6ntuk 3angunan
7edung SK! S&I T!16!1771% $epartemen :ekerjaan ?mum% Bandung
# ;nonim% ""% ata ara &erhitungan Struktur 3eton 6ntuk 3angunan
7edung S&I "3!*!""% $epartemen :ekerjaan ?mum% Bandung
3# $ipohusodo% I#% 177% Struktur 3eton 3ertulang Eramedia% akarta
# Supardi% 177% Konstruksi Beton I% ;nalisis :eran/angan -entur% Buku
:egangan Kuliah% ?ni,ersitas Sebelas Maret% Surakarta
6# ang%
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
22/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
BAB I=
ANALISIS PENAMPANG >ANG MENERIMA
BEBAN LENTUR
A. UMUM
Beban!beban yang bekerja pada struktur% baik berupa beban gra,itasi (berarah
,ertikal) maupun beban!beban lain seperti beban angin% beban gempa (dapat
berarah horisontal)% menyebabkan adanya lentur dan de.ormasi pada elemen
struktur# -entur pada balok merupakan akibat dari adanya regangan yang timbul
karena beban luar tersebut#
;pabila beban bertambah% maka pada balok terjadi de.ormasi yang
mengakibatkan timbulnya retak lentur disepanjang bentang balok# Bila bebannya
bertambah% pada akhirnya dapat terjadi keruntuhan pada elemen struktur% yaitu
pada saat beban luarnya men/apai kapasitas elemen# Fleh karena itu% peren/ana
struktur harus mendesain penampang sedemikian sehingga tidak terjadi retak yang
berlebihan pada saat beban kerja% dan masih mempunyai keamanan yang /ukup
dan kekuatan /adangan untuk menahan beban dan tegangan tanpa mengalami
keruntuhan#
$idalam bab ini akan dibahas analisis dan desain penampang persegi yang
menahan lentur% sedangkan .aktor!.aktor lain seperti lendutan% lebar retak% panjang
penyaluran tulangan% akan dibahas pada bab tersendiri#
B. BLOK TEGANGAN EKUI=ALEN
$istribusi tegangan tekan yang terjadi pada penampang mempunyai bentuk
parabola seperti diperlihatkan pada Eambar #
22
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
23/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
GAMBAR BLOK TEGANGAN EKI=ALEN
23
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
24/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
?ntuk menghitung ,olume blok tegangan tekan yang berbentuk parabola
bukanlah suatu hal yang mudah% olah karena itu hitney mengusulkan agar
digunakan blok tegangan ekui,alen yang dapat digunakan untuk menghitung gaya
tekan#
Blok tegangan ekui,alen ini mempunyai tinggi a dan tegangan tekan rata!rata
sebesar "%6M
$f seperti terlihat pada Eambar #d% besarnya a J $1 yang
ditentukan dengan menggunakan koe.isien 1 sedemikian rupa sehingga luas
luas blok segiempat ekui,alen kurang lebih sama dengan blok tegangan yang
berbentuk parabola#
hitney menentukan bahwa 1 J "%6 untuk beton denganM
$f N 3" M:a% dan
diredusir dengan "%"" untuk setoiap kelebihan 1 M:a% tetapi 1 tidak boleh
diambil kurang dari "%96#
$engan menggunakan semua asumsi diatas% maka dapat dihitung 0
< J "%6# M$f #a#b################################################################################################(#1)
T J ys f4 # ########################################################################################################(#)
Keterangan 0
< J gaya tekan beton% yaitu ,olume blok tekan pada atau dekat keadaan batas%
yaitu bila gaya tarik telah leleh#
T J gaya tarik baja tulangan
$engan prinsip kesetimbangan% < J T% maka 0
"%6#M
$f #a#b J ys f4 # #####################################################################################(#3)
Sehingga 0
a Jbf
f4
$
ys
#6%"
#M #################################################################################################(#)
24
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
25/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
Momen tahanan penampang% yaitu kekuatan nominal Mn dapat ditulis sebagai 0
)
(# adf4M ysn = ######################################################################################(#6)
;tau
)
(####6%"M a
dbafM$n = #####################################################################(#9)
:emisalan!pemisalan yang diambil dalam peren/anaan penampang disimpulkan
sebagai berikut 0
1# bidang rata tetap rata setelah dide.ormasi
# kekuatan tarik beton (polos) diabaikan
3# terjaminnya kompatobilitas regangan antara baja dan beton bertulang#
# +egangan tekan maksimum beton didalam lentur $u J "%""3 (:B ' 7)
atau "%""36 (:BI ' *1) dan didalam aksial tekan "%""
6# Ketinggian blok tegangan tekan ekui,alen a diambil sebesar 1 kali
daerah tekan#
9# ?ntuk menjamin perilaku yang daktail% maka jumlah tulangan tarik
dibatasi#
C. KEADAAN REGANGAN BERIMBANG
Suatu de.inisi yang sangat berguna didalam metode kekuatan adalah yang
dinamakan keadaan regangan berimbang# @ang dimaksud dengan regangan
berimbang adalah keadaan dimana serat tekan ekstrim dan tulangn tarik se,ara
bersamaan men/apai masing!masing regangan $u dan y # Keadaan ini
diperlihatkan pada Eambar 3#
25
-
7/25/2019 (2015.11.17) Bab i Pendahuluan Lentur
26/59
Buku Ajar - STRUKTUR BETON I
Eambar 3# Keadaan +egangan Berimbang
?ntuk keadaan berimbang% se/ara geometris diperoleh 0
d
$b Jy$u
$u
+ J
s
y
;
f+""3%"
""3%"
Jyf+9""
9""###################################################(#*)
$imana s; J ""#""" M:a dan $u J "%""3
Eaya!gaya dalam pada persamaan (#1) dan persamaan (#) menjadi 0
b0 J baf b$ ###6%"M
J baf b$ ####6%" 1M ###########################################(#)
b5 J ysb f4 # ##################################################################################################(#7)
Keterangan 0
b Jdb
4sb
#####################################################################################################(#1")
$engan menggunakan b0 dan b5 % dan dengan mengingat persamaan (#*)%
diperoleh 0
b J
+ yy$
ff
f
9""
9""#6%"1
M
######################################################################(#11)
Tulangan yang diberikan oleh persamaan (#11) dinamakan tulangan didalam
/(&d&& '(+i1'&9 :enampang yang tulangan tariknya lebih besar dari
26
ab