20121216-menulis opini - tonny d widiastono

19
Menulis artikel & Karangan Khas tonny d. widiastono

Upload: yaditriaditya

Post on 13-Nov-2015

16 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

gsjxbgdwgdewnkc

TRANSCRIPT

  • Menulis artikel& Karangan Khastonny d. widiastono

  • Ingin Menjadi Penulis

    Ingin menjadi penulis, tetapi merasa tidak punya bakat Banyak ide sudah ditulis, tetapi tak ada satu pun media yang mau memuatnya Adakah resep menulis yang cespleng?

    Pengaruh tulisan (kini juga foto): *) Mampu mengubah keadaan (baik dan buruk) *) Buku Adolf Hitler, Mein Kampf. Menyadarkan bangsa Jerman sebagai ras terunggul (Aria) Deutschland ber alles. *) Besarnya pengaruh tulisan membuat Napoleon Bonaparte berujar, Saya lebih takut pada pena daripada seribu pedang.

    *) Di zaman sekarang:1. Dampak tulisan Surat Pembaca soal Gayus di KOMPAS.2. Dampak foto Gayus yang sedang pelesir di Bali.

    *) Baik buruknya pengaruh, amat tergantung dari motivasi seseorang untuk menjadi penulis.

  • Bakat, Motivasi, dan Untuk menjadi penulis, diperlukan:BakatMotivasiPunya ketertarikan pada keadaan sekelilingCinta bahasa (bahasa sebagai faktor penting dalam menulis. Tanpa bahasa, mau menulis dengan apa?Dapat dipercaya (Ini modal utama. Maka yang ditulis harus berdasar kebenaran, akurat, dan obyektif) *) Tulisan prominent people dan orang biasaKritis, tidak mudah percaya pada satu informasi. Harus lakukan check and recheck kebenaran informasiGigih, tidak mudah patah semangat. Sekali ditolak, harus terus dicoba lagi.Bersahabat

  • Empat Faktor PentingIde/Gagasan yang baik (harus dirancang)1. Orisinil (murni, bukan plagiat, bukan jiplakan)

    2. Berdampak (menggugah kesadaran, menjadikan orang lain lebih paham atas masalah yang diulas)

    3. Ada unsur baru

    4. Bermanfaata. Perlu acuan/referensi/data (berapa orang dibunuh/harimau mati)b. Tema dipertajam (tema adalah dasar cerita dipertajam jadi topik)c. Sudut pandang: bisa dipilih dari pembaca (usia, pekerjaan, tempat, etc)

  • Empat Faktor PentingB. Tulisan Berbobot (Bobot tulisan tergantung upaya mengumpulkan bahan contoh Pulitzer)Pelajaran dari Pulitzer:1. Kritis, tidak cukup hanya mendapat informasi dari satu sisi2. Inisiatif3. Eksklusif4. Dapat dipercaya*) Cara mencari bahan seperti itu memungkinkan tulisan berbobot.Informasi disampaikan sesuai kebutuhan pembacaAda kebenaran, benar-benar terjadi, faktual, tidak mengada-adaAkurat, sesuai peristiwanyaObyektif: adil, jujur, tidak berpihakBermanfaatIstimewa(Didapat dari bacaan/buku; wawancara; ke lapangan; penelitian; pengamatan)KENDALA: KITA KURANG TEKUN MENGGALI BAHAN

  • Empat Faktor PentingC. Piawai Menulis (Peran koki)1. Motivasi (koki buat masakan) Motivasi beragam: - Salurkan aspirasi; Agar tenar; Warisan2. Persyaratan (buka warung perlu modal, masakan enak, menu khas):- Mengandung ketertarikan pada keadaan sekeliling- Mencintai bahasa- Dapat dipercaya- Kritis- Ada kegigihan- Bersahabat3. Tujuan (empat hal)*) Menyampaikan informasi, ada hal baru, ditunggu pembaca*) Perluas wawasan & pengetahuan pembaca*) Salurkan aspirasi, gejolak hati*) Melakukan kontrol sosial

  • 4. Cara Mencapai Tujuan (agar tulisan mencapai tujuan):1. Eksposisi: menjelaskan, menerangkan, membeberkan2. Argumentasi: meyakinkan orang lain disertai bukti dan alasan3. Deskripsi: menggambarkan, memaparkan dengan kata-kata (pembaca seolah melihat dan mendengar sendiri)4. Narasi: menceritakan peristiwa

    5. Jenis Tulisan*) Berita: bertujuan menyampaikan informasi*) Feature: Lebih menekankan segi kemanusiaan, tujuan menambah pengetahuan*) Opini: berupa kolom atau Tajuk Rencana, bertujuan meyakinkan orang lain melalui pendapat (KOMPAS intellectual exercise)

  • Empat Faktor PentingD. Bahasa jurnalistik (bahasa yang efektif dan komunikatif sesi tersendiri)

  • Artikel (26)1. Apa itu artikel?Artikel merupakan pergulatan pemikiran seseorang atas masalah atau isu atau topik yang sedang berkembang di masyarakat. Tentu saja persoalan yang dihadapi, disorot, ditelaah, dan dikupas berdasarkan keahliannya (amat diharapkan), atau dilandasi pendapat ahli lain yang diambil dari bahan bacaan (buku, jurnal, dan sebagainya)

    2. Artikel dan KOMPASHarian KOMPAS merasa perlu menyediakan ruang guna menampung pergulatan pemikiran yang muncul di masyarakat, dan diharapkan bisa berdampak bagi yang lain.

  • Artikel sebagai Asah Intelektual (27)Harian KOMPAS menempatkan artikel sebagi asah intelektual (intellectual exercise)

    Maka, rubrik artikel KOMPAS:1. Bukan dimaksudkan untuk mencari nama/ketenaran2. Bukan pula dimaksudkan untuk mencari uang

  • Untuk apa artikel (KOMPAS)? Rubrik artikel dimaksudkan sebagai upaya pergulatan pemikiran. Maka amat diharapkan:1. Berani mulai menulis dan mengirim ke media (tidak harus ke KOMPAS)2. Tidak putus asa bila artikel dikembalikan (ditolak). Terus mencoba dan mencoba. Prinsip Never Give up, ngotot, harus ditumbuhkan.3. Dengan menulis artikel, dikirim ke media, dan dimuat, berarti berani menghadapi tantangan, ada niat untuk maju, berani maju = ada kemauan untuk membuka wawasan dan mau menerima kritik orang lain.

    Artikel yang dimuat di KOMPAS, diharapkan ditulis oleh ahlinya. (orang yang berkompeten)

  • Menulis artikel (28)Menentukan temaTentukan tema yang akan ditulis. Tema ini seharusnya yang sedang hangat dibicarakan masyarakat. Amat diharapkan tema yang akan diulas terkait kompetensi penulis. Perumusan tema ini penting, karena dari sana akan kelihatan rangkaian gagasan yang tertuang dalam judul dan kalimat-kalimat pada alinea awal.Perlunya refleksi. Refleksi yang kuat akan amat membantu dalam menentukan tema. Refleksi yang kuat juga membantu dalam menelaah dan mengurai masalah yang dijadikan tema. pentingnya REFLEKSI

  • Menulis artikel (29)2. Referensi (diambil dari buku, data, wawancara, etc) amat diperlukan guna mendukung uraian tema yang akan diluncurkan.3. Bahasa: gunakanlah bahasa yang:a. sederhanab. jelasc. ringkasd. runtut4. Perlu diingat, artikel ditulis untuk orang lain, bukan untuk diri sendiri. Maka artikel harus mudah dimengerti.

  • Menulis artikel (30)B. PenulisanBagaimana memasukkan/merangkum referensi yang ada ke dalam tulisan, dan bagaimana meramunya. (Ini pentingnya refleksi). Hendaknya dihindari kemungkinan terjadinya ide yang melompat-lompat.Dalam menulis artikel, gunakan kaidah-kaidah bahasa Indonesia yang benar, termasuk istilah, idiom, pemakaian bahasa asing etc.

  • Menulis artikel (31)C. Baca kembali:

    Usai menulis artikel, baca kembali isi seluruh artikel, baru dikirim. Baca ulang dimaksudkan untuk menghindari loncatan gagasan, menemukan kalimat yang tidak jalan, tidak nyambung etc

    Cek ulang, apakah penggunaan bahasa asing sudah ditulis dengan benar.

  • Kriteria umum artikel KOMPAS (32)Artikel harus asli, bukan plagiasi, bukan saduran, bukan terjemahan, bukan sekadar kompilasi, pun bukan sekedar rangkuman pendapat/buku orang lain. Apabila sebuah artikel (dan sudah dimuat) terbukti plagiasi, penulis bersangkutan akan di black list (dikeluarkan). yang paling penting PROSES, bukan hasil akhir

    Artikel belum pernah dimuat di media atau penerbitan lain. Atau artikel yang sama, dalam waktu bersamaan, juga dikirim ke media lain. (Kasus yang sering terjadi, artikel yang sama dikirim ke banyak media. Seolah ada kebanggaan bila artikel yang sama dimuat di banyak media)

  • Kriteria umum artikel KOMPAS (33)3. Topik yang dibahas aktual, relevan, dan menjadi pembicaraan hangat di masyarakat4. Substansi yang dibahas menyangkut kepentingan umum, bukan kepentingan komunitas tertentu (landasannya, Harian KOMPAS adalah media umum, bukan koran partai, bukan jurnal disiplin ilmu)5. Artikel mengandung hal baru yang belum pernah dikemukakan penulis lain, baik informasi, pandangan, pencerahan, pendekatan, saran, maupun solusinya.6. Uraian yang disajikan, membuka pemahaman atau pemaknaan baru maupun inspirasi ataas masalah atau fenomena yang ada di masyarakat.

  • Kriteria umum artikel KOMPAS (34)7. Artikel tidak boleh ditulis berdua atau lebih, kecuali untuk hasil penelitian. Mengapa? Jangan sampai penulis yang satu menjadi lokomotif bagi penulis lain.8. Penyajian artikel menggunakan bahasa populer/luwes, mudah dipahami pembaca heterogen dengan latar belakang pendidikan beragam.

  • Mengapa artikel ditolak? (35)1. Bila topik atau tema yang disajikan tidak aktual.2. Bila penyajian berkepanjangan (melebihi ketentuan)3. Bila cakupan bahasan terlalu mikro atau lokal4. Bila konteks yang disajikan kurang jelas5. Bila bahasa yang digunakan terlalu tinggi, terlalu ilmiah, terlalu akademis, kurang populer, dan sulit ditangkap6. Bila uraiannya terlalu sumir7. Bila cara penyajian dan gaya tulisannya seperti menulis pidato, menulis makalah, atau teks kuliah.8. Bila sumber kutipan yang diambil, tidak jelas.9. Bila terlalu banyak kutipan (ayat), sehingga artikel hanya berisi kumpulan kutipan10. Bila alur uraian tidak runtut, ide meloncat-loncat.