1. gerak lurus beraturan (glb) 2. gerak lurus · pdf filepersamaan jarak ketinggian gerak...
TRANSCRIPT
1. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)
2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB) 3. GERAK VERTIKAL
4. GERAK JATUH BEBAS
5. GERAK PARABOLA
1. GERAK LURUS BERATURAN
Salah satu jenis gerak yang dipelajari dalam fisika adalah gerak dalam
lintasan lurus dengan kecepatan atau laju tetap. Gerak yang demikian
di sebut dengan gerak lurus beraturan. Sebuah benda yang bergerak
lurus beraturan akan menempuh jarak yang sama dalam selang waktu
yang sama.
Meskipun konsep gerak lurus beraturan ini hanya sebuah konsep ideal.
Tetapi asumsi-asums dari konsep ini sangat bermanfaat. Benda yang
bergerak lurus beraturan mempunyai kecepatan (laju) tetap.
maka kecepatan benda setiap saat dapat di nyatakan dengan persamaan
sebagai berikut :
V = v0
sehingga, benda yang bergerak lurus beraturan tidak mempunyai percepatan,
hal ini karena sesuai dengan persmaan berikut.
a = /\v / /\t = v0 – v0 / /\t = 0
dengan :
a = percepatan (m/s²)
/\v = perunahan kecepatan (m/s)
/\t = selang waktu (s)
Dan gerak lurus beraturan memounya beberpa rumus yaitu ;
v = s / t
t = s / v
s = v x t
Dengan :
S = jarak (m)
v = laju atau kecepatan (m/s)
t = waktu
CONTOH : SEBUAH MOOBIL BERGERAK DENGAN KECEPATAN 20
m/s selama 5 detik …
ditanyakan : tentukan perpindahanya
jawab : dik v = 20 m/s dan t = 5 detik
dit S ????/
s = v.t
s = 20.5
s = 100 meter
2. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN
Selain gerak lurus beraturan,dalam fisika juga terdapat jenis gerak
lurus yang lain, yaitu gerak dengan lintasan lurus dan prcepatanya
tetap. Gerak demikian di sebut “gerak lurus beruahberaturan”.
Benda yang bergerak lurus berubah bertauran memunyai perubahan
kecepatan yang sama dalam selang waktu yang sama, yaitu
a = /\v / /\t = v² - v¹ / t² - t¹ = cnstant
dengan :
a = percepatan (m/s²)
/\v = perunahan kecepatan (m/s)
/\t = selang waktu (s)
Kecepatan benda dapat ditentukan jika dengan menggunakan grafik sebagai
berikkut :
V = luas persegi panjang ABCD
= Panjang x lebar
= t¹ – 0 x a0 – 0
Denngan mengambil nilai t¹ – 0 = t dan a0 – 0 = a, maka
V = a.t
Dengan :
V = laju (m/s)
a = percepatan (m/s²)
t = waktu (s)
Rumus nya sebagai berikut :
Syaratnya:
a = konstan
v = 0
dan rumusbya sebagai berikut :
S = v0.t (+/-) ½ at²
Vt = v0 (+/-) a.t
Vt² = v0² (+/-) 2a.s
Dengan :
S = jarak / perpindahan (m)
v0 = kecepatan awal / kelajuan awal (m/s)
vt = kecepatan akhir (m/s)
a = perepatan / pertambahan (m/s²)
t = waktu (s)
Persamaan di atas berlaku jika, v0 = 0 ( v0 = laju awal ) tetapi pada
umumnya v0 tidak sama dengan 0 (v0 ≠ 0), sehingga untuk kasus umum
berlaku persamaan berikut:
V = v0 + a.t
Dan hubungan kecepatan, percepatan dan jara dari benda yang bergerak
lurus beruah beraturan dapat ditemukan persamaan berikut; v = v0 + a.t dan
s = v0.t + ½ a.t² yaitu, v2 – v0² = 2a.s
Contoh : sebuah benda bergerak lurus berubah beraturan dengan kecepatan
awal 200 m/s
, stelah 3 detik kecepatan berubah menjadi 140 m/s tentukan percepatan
benda tersebut ;
Dik,
v0 = 200 m/s
v = 140 m/s
t = 3 detik
maka, 140 m/s = 200 m/s + a (3 detik)
jawab :
a = (140 – 200) m/s : 3 sekon = -60 : 3 = -20
jadi, percepatanya adalah -20 m/s2
3. GERAK VERTIKAL
Gerakan vertical merupakan contoh kasus gerak lurus beruah beraturan. Ha
ini karena benda yang bergerak vertical akan dipercepat dengan percepatan
tetap kira-kira 9,8 m/s dan disebut dengan percepatan gravitasi. Sebagai
contoh bola yang dilempar tegak lurus ke atas otomatis akan jatuh kembali
ke pusat bumi. Pada dasarnya gerak vertical terdri dari tiga jenis gerak, yaitu
gerak vertical ke bawah, ke atas dan gerak jatuh bebas.
Jika sebuah benda dijatuhkan dari suatu tempat yang tinggi dengan kecepata
awal tidak sama dengan nol (v0 ≠ 0), maka benda tersebut akan bergerak
keawah, dan disebut dengan gerak vertical ke bawah.
Jika gesekan udara dan faktor-faktor lain di abaikan, maka persamaan gerak
lurus beraturan berlaku pada gerak vertikal ke bawah, yaitu dengan
mengganti kecepatan linear (a), dengan percepatan gravitas (g), dan jarak (s)
dengan ketingian (h).
Persamaan jarak ketinggin gerak vertical ke bawah adalah sebagai berikt :
h = v0.t + ½ g.t²
Dengan :
h = ketinggian (m)
v0 = kecepatan awal (m/s)
g = grafitasi (m/s²)
t = waktu (s)
jika sebuah benda dilemparkan secara tegak lurus keatas, maka benda akan
bergerak dan mempunyai percepatan sekitar -9,8 m/s2. gerakan benda yang
demikian di sebut dengan gerak vertical ke atas.
Jika gesekan udara dan faktor-faktor lain di abaikan, maka persamaan gerak
vetikal ke bawah berlaku pada gerak vertical ke atas ini, yaitu dengan
mengamil nilai percepatan grafitasi yang negative (-g).
persamaan jarak ketinggian gerak vertical ke atas adalah :
a. h = v0.t – ½ g.t²
b. vt2 = v0 – gt
0 = v0 - gt
v0 = gt
t = v0 : g ini di gunakan utuk mencari waktu maksimum.
c. vt² = v02 - 2g.h
0 = v02 – 2g.h
-v02 = -2g.h
V0 = 2g.h ini digunakan untuk mencari kecepatan awal
maksimum.
Sedangkan, persamaan kecepatan laju gerak vertical ke atas adalah :
V = v0.t – g.t
4. GERAK JATUH BEBAS
Gerak jatuh bebas merupakan gerak vertical ke bawah,tetapi kecepatan awal
benda sama dengan nol (v0 = 0), sehingga persamaan gerak jatuh bebas
adalah sebagai berikut:
Persamaan jarak ketinggian gerak jatuh bebas adalah :
a. h = v0.t + ½ g.t²
h = 0 + ½ g.t2
h = ½ g.t2 persamaan jarak ketinggian gerak jatuh bebas.
b. v = gt persamaan kecepatan gerak jatuh bebas.
c. Vt2 = v0 + 2.g.h
Vt2 = 0 + 2.g.h
Vt2 = 2g.h
Vt2 = √2g.h kecepatan benda gerak jatuh bebas.
5. GERAK PARABOLA
Jika seuah benda dilempar dengan kecepatan awal (v0) dan membentuk
sudut sebesar α terhadap sumbu mendatar (x), maka lintasan gerak benda
tersebut berupa lintasan parabola. Gerak benda yang demikian diseut gerak
parabola. Sebagai contoh, sebuah rudal ditembakan denngan sudutb α
terhadap sumbu mendatar (x), maka intasan rudal tersebut dapat ditunjukan
pada gambar berikut.
Y v0
x
Gambar 2.9 lintasan gerak parabola
Gerak parabola dianggap sebagai perpaduan gerak lurus beraturan dan gera
lurus berubah beraturan. Gerak lurus beraturan. Gerak lurus beraturan terjadi
dalam arah mendatar sumbu (x), sedangka gerak lurus berubah beraturan
terjadi daam arah vertical sumbu (y).
A. Persamaan Persamaan Pada Sumbu Medatar
Karena gerak pada arah mendatar merupakan gerak lurus beraturan, maka
persamaan-persamaan yang di gunakan adalah :
X = Vx . t
Dengan :
x = jarak mendatar yang ditempu oleh benda (m)
Vx = kecepatan benda dalam arah mendatar (m/s)
t = waktu untuk mencapai x (s)
karena pada gerak lurus beraturan v = Vo, maka Vx = Vox dan
berdasarkan gambar 2.9, maka
Vx = Vox = Vo cos α
Sehingga
x = Vo cos α . t
Dengan,
Vo = kecepatan awal benda (m/s)
α = sedut elevansi (sudut anatara Vo dengan sumbu x )
t = waktu untuk mencapai x (s)
x = jarak yang ditempuh oleh benda (m)
B. Persamaan-Persamaan Pada Sumu vertical
Karena gerak pada arah vertical merupaka gerak lurus beruah beraturan,
maka persamaan-persamaan yang di gunakan adalah:
y = Voy.t – ½ g.t
Persamaan jarak ketinggian
Dengan ;
y = jarak vertical atau tinggi benda (m)
Voy = kecepatan awal ke sumbu y (m/s)
t = waktu utuk mencapai sumbu y (s)
berdasarkan pada gambar 2.9, maka Voy = Vo sin α, sehingga
y = (Vo sin α ).t – ½ gt²
Dengan ;
y = jarak vertical atau tinggi benda (m)
Vo = kecepatan awal (m/s)
α = sudut elevansi (sudut antara Vo dengan sumbu y)
t = waktu utuk mencapai sumbu y (s)
g = gravitasi (m/s²)
sehinga persamaan kecepatanya :
Vy = Voy – gt
Vy = Vo sin α - gt
Sumber : fisika bilingual ( yrama widya )
Karya : SUNARDI DAN ETSA INDRA IRAWAN
Oleh : ARIEF NURRAHMAN
Kelas : X5