1-0 pendahuluan
TRANSCRIPT
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
1/29
1
Bab 1.
Pendahuluan
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
2/29
2
1.1. Historis
Pemakaian atribut seismik dimulai sekitar akhir 1960-an seiringdengan meningkatnya aktivitas pencarian anomali daerah terang
(bright-spots). Pada saat itu mulai disadari bahwa data
seismik dapat dimanipulasi displainya untuk mempermudah
interpretasi geologi.
Pada tahun 1960 - 1970an, atribut seismik yang umum
digunakan dalam ekplorasi dan eksploitasi minyak-gas bumi
hanyalah atribut amplitudo. Kesuksesan amplitudo sebagai
indikator langsung hidrokarbon (DHI) memotivasi pencarianatribut seismik lainnya.
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
3/29
3
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Atribut frekuensi merupakan sasaran penelitian berikutnya
karena disadari bahwa terdapat anomali atenuasi sinyal
seismik yang melalui reservoar gas. Hal ini terdeteksi
sebagai pergeseran ke frekuensi lebih rendah dari reflektor-
reflektor yang terletak dibawah reservoar. Pergeseran
tersebut sering dikenal dengan sebutan bayanganfrekuensi
rendah.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
4/29
4
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Dalam usaha pencarian zona-zona bayangan tersebut, Balch
(1971) mencoba menjawab tantangan tersebut dengan
menguantifikasi dan mendisplai perubahan frekuensi tersebut
menggunakan sonogram berwarna.
Makalah Balch tersebut tercatat sebagai makalah berwarnapertama di jurnal Geophysics. Meskipun dalam makalahnya
tersebut Balch hanya menampilkan atribut frekuensi, tapi
disitu juga mulai didiskusikan kemungkinan untuk
mendapatkan atribut lainnya.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
5/29
5
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Pekerjaan Balch tersebut kemudian ditindak-lanjuti oleh
Nigel Anstey (1972, 1973). Atribut utama yang diteliti oleh
Anstey tersebut adalah kuat refleksi, yang kembali
dikembangkan terutama untuk mendeteksi DHI. Arti penting
dari atribut ini adalah bahwa ia menghilangkan pengaruh
distorsi dari polaritas refleksi dan fasa wavelet dari
amplitudo seismik.
Hal ini mengakibatkan bright-spots lebih mudah terlihat
dan juga memungkinkan pembandingan relatif antar anomali
amplitudo. Selain kuat refleksi tersebut, Anstey juga mulai
mengenalkan atribut polaritas semu, kecepatan interval,frekuensi interval, frekuensi diferensial dan stak koherensi
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
6/29
6
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Karena sangat langkanya teknologi pencetakan berwarna
pada tahun 1970-an tersebut, maka hasil penelitian Anstey
tersebut tidak terlalu dikenal luas oleh masyarakat geofisika
dunia. Meskipun begitu makalah-makalah Anstey tersebut
merupakan inspirator utama bagi terbitnya makalah seismik
atribut oleh Taner dan Sheriff (1977) dan Taner dkk. (1979).
Makalah Taner dan Sheriff tersebutlah yang umum dikenal
sebagai makalah pertama yang mempopulerkan kegunaan
atribut seismik dalam eksplorasi hidrokarbon.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
7/29
7
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Waktu terbitnya makalah Taner dan Sheriff tersebut juga
tepat, yaitu seiring dengan era krisis minyak dunia yangmemacu diterapkannya konsep seismik stratigrafi dan juga
dengan mulai dioperasikannya plotter berwarna generasi
pertama di dunia.
Meskipun makalah tersebut banyak menggunakan ide Anstey
misalnya dalam penurunan atribut kuat refleksi dan polaritas
semu, tapi secara keseluruhan makalah Taner dan Sheriff
tersebut dianggap sangat berperan dalam memperkenalkan ke
masyarakat luas perihal konsep atribut kompleks sesaat.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
8/29
8
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Konsep seismik stratigrafi mulai dipopulerkan pada tahun 1977
dengan dipublikasikannya AAPG Memoir 26 dimana dalammemoir tersebut juga terdapat makalah Taner dan Sheriff (1977)
mengenai aplikasi atribut kompleks dalam analisis stratigrafi
tersebut.
Bukanlah suatu kebetulan bahwa kedua metoda ini muncul
secara bersamaan. Peter Vail dkk. yang mengembangkan
konsep seismik stratigrafi, mengamati bahwa konsep seismik
atribut akan sangat berguna dalam analisis seismik stratigrafi.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
9/29
9
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Tapi Vail dkk tersebut hanya memahami nilai kegunaan atribut
seismik tersebut dari perspektif geologi. Misalnya merekamengenal atribut frekuensi terutama dari fungsinya untuk
memperkirakan ketebalan lapisan; sedangkan manfaatnya
sebagai alat pendeteksi kandungan fludia tidaklah terlalu
dikenal.
Mereka sangat memahami bahwa parameter fasies seismik yang
berguna tidak hanya amplitudo, polaritas dan frekuensi, tapi juga
kontinyuitas dan konfigurasi internal refleksi seperti pola paralel,
divergen dan kaotik.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
10/29
10
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Terlihat bahwa terdapat dua kegunaan utama dari konsep
seismik stratigrafi terhadap analisis atribut seismik. Pertama ia
memberikan kontrol saintifik terhadap analisis atrbit seismik dan
kedua ia akan memberikan pondasi dasar bagi identifikasi fasies
seismik melalui atribut seismik.
Pada tahun 1980-an banyak diperkenalkan atribut-atribut baruyang dikembangkan secara empiris atau dipinjam dari literatur
keteknikan. Banyak diantaranya yang secara matematis
terdefinisikan secara jelas dan populer di disiplin ilmmu lainnya
tapi tidak terlalu bermanfaat di geologi (misalnya frekuensi
dominan pertama atau kompleksitas sinyal Karhunen-Loeve).
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
11/29
11
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Jelas disadari bahwa pengolahan atribut akan memperjelas
pola seismik yang tidak terlihat jelas sebelumnya pada
penampilan data konvensional. Tapi apakah pola tersebutmemang betul-betul bermanfaat dari segi interpretasi geologi
penampang seismik, itulah yang selalu menjadi problematik.
Hal tersebut kemudian memicu usaha-usaha untuk lebih
memahami atribut seismik. Salah satu contoh adalah dengan
dikembangkannya atribut respon (responseattributes) yang
menghubungkan atribut sesaat dengan perata-rataan spektral
Fourier, yang kemudian pada kondisi yang memungkinkan,
dapat digunakan untuk menguantifikasi sifat rata-rata wavelet
seismik (Bodine, 1984).
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
12/29
12
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Analisis multi-atribut juga mulai dikembangkan pada era ini.
Pada metoda ini, beberapa atribut dengan suatu teknik
dikombinasikan menjadi satu atribut tunggal (Conticini,
1984). Diharapkan dengan cara ini maka arti geologi atribut
seismik bisa semakin diperjelas.
Meskipun banyak usaha-usaha seperti tersebut diatas, pada era
ini berkembang pula keraguan perihal efektivitas atribut untuk
interpretasi geologi.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
13/29
13
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Lindseth (1982, hal.9.l5) menulis : ...kecuali amplitudo, atribut
seismik lainnya tidak pernah menjadi sangat populer atau dipakaisecara ekstensif dalam interpretasi. Alasan dibelakang ini adalah
kenyataan bahwa sebagian besar atribut seismik tersebut tidak
bisa dihubungkan langsung dengan geologi....
Hatton dkk (1986, hal.25) berpendapat : ...konsep atribut seismikini sedikit sulit untuk dipahami secara intuitif....Meskipun atribut
tersebut berfungsi untuk memberikan alternatif dan terkadang
bukti baru dalam interpretasi data seismik tapi pemakaiannya
secara luas akan agak terbatas karena sifatnya yang sering tidak
konsisten...
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
14/29
14
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Yilmaz (1987, hal.484) menulis : ....frekuensi sesaat
mempunyai tingkatan variasi yang sangat lebar dan beberapadiantaranya dapat dihubungkan dengan kondisi stratigrafi.
Meskipun begitu, adalah sangat sulit untuk menginterpretasi
aspek geologi dari semua variasi tersebut...
Robertson dan Fisher (1988) mengatakan Percampuran
antara nilai yang mempunyai arti dan tidak mempunyai arti
merupakan faktor utama yang membuat interpreter frustasi
dalam memahami arti fisis dari angka-angka pada penampang
atribut
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
15/29
15
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Akhir tahun 1980-an mulai berkembang atribut multi-
dimensional seperti dip-ajimut (Milkereit, 1987) yang
kemudian diikuti oleh atribut kontinyuitas seismik 3D
(Radovich and Oliveros, 1998).
Atribut-atribut baru ini begitu populer sehingga seolah-olah
seperti menambah darah baru bagi popularitas aplikasi
seismik di eksplorasi hidrokarbon. Popularitas yang tinggi dari
atribut baru tersebut tidak terlepas dari kemampuannya yang
bisa memberikan arti lebih jelas dan konsisten dalam
interpretasi geologi data seismik.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
16/29
16
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Hal tersebut tidaklah terjadi secara kebetulan. Atribut-atribut
baru tersebut secara khusus didesain untuk menguantifikasi
pola seismik yang mempunyai makna geologi penting. Jadi
arti geologilah yang mengontrol definisi atribut tersebut,
bukan arti matematisnya.
Hal ini merupakan perbedaan utama dengan konsep
pengembangan atribut sebelumnya, yang selalu diawali
dengan manipulasi matematis baru kemudian dicari arti
geologinya.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
17/29
17
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Sejak tahun 1990-an, teknologi atribut seismik berkembangsecara dramatis ke berbagai aspek; mulai dari komputasi atribut
sesaat tras tunggal ke ekstraksi atribut multi-tras pada suatu
lebar jendela tertentu sampai pembuatan volum-volum atribut
seismik.
Penerapannya berkisar dari aplikasi sederhana seperti deteksi
anomali amplitudo sampai ke monitoring pergerakan fluida
terhadap waktu.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
18/29
18
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Teknologi atribut seismik dapat mengekstrak informasi dari
data seismik yang mula-mula tersembunyi pada displai
normal atau reflektivitas. Hal ini sangat menambah artipemanfaatan data seismik dalam bidang utama industri
minyak-gas bumi saat ini, yaitu prediksi, karakterisasi dan
pemonitoran reservoir minyak-gas bumi.
Di masa depan, diduga akan semakin banyak jenis atributseismik yang dikembangkan, terutama pada analisis
multiatribut. Kombinasi antara atribut pola stratigrafi dengan
multiatribut ini diduga akan melahirkan metoda analisis fasies
seismik otomatis yangg berperan besar dalam pekerjaan
interpretasi data seismik di masa depan (Barnes, 1999).
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
19/29
19
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
1.2. Definisi
Banyak definisi yang diberikan mengenai seismik atribut.
Barnes (1999) mendefinisikan atribut seismik sebagai sifat
kuantitatif dan deskriptif dari data seismik yang dapat
didisplai pada skala yang sama dengan data orisinil.
Brown (2000) mendefinisikan suatu atribut sebagai
derivatif suatu pengukuran seismik dasar.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
20/29
20
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Semua atribut horison dan formasi yang tersedia tidaklahindependen satu sama lainnya. Perbedaannya hanya dalam hal
detil analisisnya pada informasi dasar gelombang seismik
terkait dan penampilan hasilnya.
Informasi dasar tersebut adalah waktu, amplitudo, frekuensi
dan atenuasi, yang kemudian digunakan sebagai dasar
klasifikasi atribut oleh Brown (2000, Gambar 1.1.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
21/29
21
Gambar 1.1. Klasifikasi Atribut Seismik (Brown, 2000)
DISTRIBUSI
- Half time
- Gradien kuat refleksi
- Gradien pada half-energi
- Rasio positif thd. negatif
POS-STAK
- Faktor Q
sesaat
WAKTU AMPLITUDO FREKUENSI ATENUASI
PRE-
STACKVelocity
POS-
STACK
HORISON
- Waktu
- Isokron
- Kecenderungan
- Residual
- Kemiringan
- Azimut- Beda
- Edge
- Iluminasi
- Fasa sesaat
- Fasa Kosinus
AMPLITUDO
- Koherensi- Kontinyuitas
- Kemiripan
(Semblace)
- Kovarian
- Beda puncak
- Palung
- Koreksi
Kemiringan
Maksimum
- Iluminasi
- Koreksi
Ajimutmaksimum
- Fasa Kosinus
- Rasio SN
HORISON- Amplitudo Refleksi
- Amplitudo Komposit
- Impedansi Akustik
- Kuat Refleksi
- Rasio Amplitudo
PRE-STAK
- Intersep AVO- Gradien AVO
- Intersep X Gradien
- Beda Far-Near
- Faktor Fluida
HORISON- Frekuensi Sesaat
- Frekuensi Respon
- Envelope-Weighted
Frekuensi Sesaat
- Turunan Waktu
Frekuensi
POS-STAK
GROSS
- Lebar Refleksi
- Panjang busur
- Jumlah zero crosing
- Puncak Frekuesi Spektral
- Gradien Frekuensi Spektral
- Frekuensi dominan pertama,
kedua, dst.
- Spektrum bandwith
- Frekuensi sesaat rata-rata- Frekuensi sesaat Rms
GROSS
- Total Amplitudo Absolut
- Total Energi
- Absolut rata-rata
- Energi rata-rata
- Gradien Frekuensi Spektral- Kuat refleksi rata-rata
- Amplitudo rata-rata
- Rata-rata amplitudo puncak
- dll
SELEKSI
- Daerah Loop
- Aplitudo maksimum
- Amplitudo negatif terbesar
- Amplitudo absolut maks.
- Beda palung - puncak
PRE-STAK POS-STAK
DISTRIBUSI
- Gradien frek.
sesaat
PRE-STAK
JENDELA
JENDELA
JENDELA
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
22/29
22
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Secara umum, atribut turunan waktu akan cenderung
memberikan informasi perihal struktur, sedangkan atribut
turunan amplitudo lebih cenderung memberikan informasi
perihal stratigrafi dan reservoar.
Peran atribut turunan frekuensi sampai saat ini belum betul-betul dipahami, tapi banyak optimisme bahwa atribut ini akan
menyediakan informasi tambahan yang berguna perihal
reservoar dan stratigrafi.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
23/29
23
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Atribut atenuasi juga praktis belum dimanfaatkan saat ini,
namun dipercaya bahwa atribut ini dimasa datang akan
berguna untuk lebih memahami informasi mengenai
permeabilitas.
Sebagian besar atribut diturunkan dari data yang terstak-kan
secara normal dan termigrasi, kecuali atribut AVO/AVA
(Amplitude Versus Offset / Amplitude Versus Angle) yang
mengukur data pre-stak sebagai fungsi terhadap sudut datang
gelombang atau besar ofset sumber-penerima.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
24/29
24
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Atribut pos-stak dapat diekstrak sepanjang satu horison atau
dijumlahkan sepanjang kisaran jendela tertentu (Gambar 1.1);
hal yang terakhir ini berarti memberikan konsep perihal atribut
formasi.
Pada banyak kasus, jendela analisis tersebut merupakan sebuah
interval waktu yang datar dan konstan sehingga secara praktis
displainya berupa suatu sayatan waktu tebal, dan sering dikenal
dengan sebutan sayatan statistika.
Lebar jendela tersebut juga bisa berupa interval waktu konstan
dibawah horison struktur sehingga jendela tersebut praktis
mengikuti sebuah interval reservoar.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
25/29
25
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Jendela juga bisa berupa interval antara dua horison struktural,
misalnya batas atas dan bawah reservoar. Sepanjang jendela
tersebut, nilai-nilai yang didapatkan bisa dijumlahkan untuk
menghasilkan pengukuran atribut gross, atau diekstrak
beberapa diantaranya saja untuk mendapatkan atribut hasil seleksi
(selection attribute), atau diukur variasinya untukmendapatkan atribut distribusi.
Atribut hibrid memberikan kombinasi informasi antara
frekuensi dan amplitudo.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
26/29
26
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Chien dan Sidney (1997) mendefinisikan atribut seismik sebagai
pengukuran spesifik mengenai sifat geometri, kinematik, dinamik
atau statistikal hasil turunan data seismik. Berdasarkan definisi ini
di Gambar 1.2 dan 1.3 diilustrasikan berbagai macam atribut yang
tersedia dan bagaimana seleksi atribut yang paling efisien bisa
berdasarkan pada kategori kinematika / dinamika gelombang ataupada kategori geologi reservoarnya.
Atribut-atribut tersebut biasanya dihitung dan diekstrak dari suatu
volum data hasil treking spasial otomatis
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
27/29
27
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
Dari diskusi diatas terlihat bahwa masing-masing atribut
mempunyai kelebihan dan kekurangan. Beberapa atribut
misalnya lebih sensitif dibanding atribut lainnya terhadap sifat
reservoar tertentu, yang lainnya lebih baik dalam hal
menampilkan informasi bawah permukaan yang mula-mula
tersembunyi, atau bahkan untuk mendeteksi DHI (DirectHydrocarbonIndicator).
Tabel 1.1-1.2 memberikan ringkasan perihal bermacam
atribut yang tersedia dan kegunaannya.
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
28/29
28
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
1. Anstey, N., 1972, Seiscom 72 (Seiscom Limited Internal Report)
2. Anstey, N., 1973, Seiscom 73 (Seiscom Limited Internal Report)
3. Barnes, A. E., 1999, Seismic Attributes : past, present and future, SEG 1999 Expanded
Abstracts.
4. Balch, A.H., 1971, Color sonogram a new dimension in seismic data interpretationn,
Geophysics, 36, 1074-1098.
5. Bodine, J.H., 1986, Waveform analysis with seismic attributes, Oil and gas Journal, 84, no.23,
59-63.
6. Brown, A.R., 1996, Seismic attributes and their classification, The Leading Edge (October
1996), SEG, 1090.
7. Brown, A.R., 2000, Interpretation of Three-Dimensional Seismic Data, AAPG Memoir 42.
8. Conticini, F., 1984, Seismic facies quantitative analysis : New tool in stratigraphic
innterpretation, 54thAnn. Internat. Mtg., SEG, Expanded Abstracts, 680-682.
9. Chen, Q. and Sidney, S., 1997, Seismic attribute technology for reservoir forecasting and
monitoring, The leading Edge, May 1997.
10. Hatton, L., Worthington, M.H., and Makin, J., 1986, Seismic data processing : theory and
practice, Blackwell Scientific Publications.
Bibliografi
-
8/21/2019 1-0 pendahuluan
29/29
29
Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)
Bab 1. Pendahuluan
11. Lindseth, R.O., 1982, Digital processing of geophysical data : a review, SEG.
12. Milkereit, B., 1987, Decomposition and inversion of seismic dataan instantaneous
slowness approach, Geophysical Prospecting, 35, 875-894.
13. Radovich, B.J. and Oliveros, R.B., 1998, 3-D sequence interpretation of seismic
instantaneous attributes from the Gorgonn field, The Leading Edge, 17, 1286-1293.
14. Robertson, J.D. and Fisher, D.A., 1988, Complex seismic trace attribbutes, the Leading
Edge, 7, no.6, 22-26.
15. Taner, M.T., Koehler, F., and Sheriff, R.E., 1979, Complex seismic trace analysis :
Geophysics, 44, 1041-1063.
16. Taner, M.T. and Sheriff, R.E., 1977, Application of amplitude, frequency, and other
attributes to stratigraphhic and hydrocarbon exploration, inPayton, CE, ed., Seismic
StratigraphyApplications to hydrocarbon exploration, AAPG Memoir 26, 301-327.