1-0 pendahuluan

Upload: sandy-indra-p

Post on 07-Aug-2018

237 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    1/29

    1

    Bab 1.

    Pendahuluan

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    2/29

    2

    1.1. Historis

    Pemakaian atribut seismik dimulai sekitar akhir 1960-an seiringdengan meningkatnya aktivitas pencarian anomali daerah terang

    (bright-spots). Pada saat itu mulai disadari bahwa data

    seismik dapat dimanipulasi displainya untuk mempermudah

    interpretasi geologi.

    Pada tahun 1960 - 1970an, atribut seismik yang umum

    digunakan dalam ekplorasi dan eksploitasi minyak-gas bumi

    hanyalah atribut amplitudo. Kesuksesan amplitudo sebagai

    indikator langsung hidrokarbon (DHI) memotivasi pencarianatribut seismik lainnya.

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    3/29

    3

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Atribut frekuensi merupakan sasaran penelitian berikutnya

    karena disadari bahwa terdapat anomali atenuasi sinyal

    seismik yang melalui reservoar gas. Hal ini terdeteksi

    sebagai pergeseran ke frekuensi lebih rendah dari reflektor-

    reflektor yang terletak dibawah reservoar. Pergeseran

    tersebut sering dikenal dengan sebutan bayanganfrekuensi

    rendah.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    4/29

    4

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Dalam usaha pencarian zona-zona bayangan tersebut, Balch

    (1971) mencoba menjawab tantangan tersebut dengan

    menguantifikasi dan mendisplai perubahan frekuensi tersebut

    menggunakan sonogram berwarna.

    Makalah Balch tersebut tercatat sebagai makalah berwarnapertama di jurnal Geophysics. Meskipun dalam makalahnya

    tersebut Balch hanya menampilkan atribut frekuensi, tapi

    disitu juga mulai didiskusikan kemungkinan untuk

    mendapatkan atribut lainnya.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    5/29

    5

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Pekerjaan Balch tersebut kemudian ditindak-lanjuti oleh

    Nigel Anstey (1972, 1973). Atribut utama yang diteliti oleh

    Anstey tersebut adalah kuat refleksi, yang kembali

    dikembangkan terutama untuk mendeteksi DHI. Arti penting

    dari atribut ini adalah bahwa ia menghilangkan pengaruh

    distorsi dari polaritas refleksi dan fasa wavelet dari

    amplitudo seismik.

    Hal ini mengakibatkan bright-spots lebih mudah terlihat

    dan juga memungkinkan pembandingan relatif antar anomali

    amplitudo. Selain kuat refleksi tersebut, Anstey juga mulai

    mengenalkan atribut polaritas semu, kecepatan interval,frekuensi interval, frekuensi diferensial dan stak koherensi

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    6/29

    6

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Karena sangat langkanya teknologi pencetakan berwarna

    pada tahun 1970-an tersebut, maka hasil penelitian Anstey

    tersebut tidak terlalu dikenal luas oleh masyarakat geofisika

    dunia. Meskipun begitu makalah-makalah Anstey tersebut

    merupakan inspirator utama bagi terbitnya makalah seismik

    atribut oleh Taner dan Sheriff (1977) dan Taner dkk. (1979).

    Makalah Taner dan Sheriff tersebutlah yang umum dikenal

    sebagai makalah pertama yang mempopulerkan kegunaan

    atribut seismik dalam eksplorasi hidrokarbon.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    7/29

    7

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Waktu terbitnya makalah Taner dan Sheriff tersebut juga

    tepat, yaitu seiring dengan era krisis minyak dunia yangmemacu diterapkannya konsep seismik stratigrafi dan juga

    dengan mulai dioperasikannya plotter berwarna generasi

    pertama di dunia.

    Meskipun makalah tersebut banyak menggunakan ide Anstey

    misalnya dalam penurunan atribut kuat refleksi dan polaritas

    semu, tapi secara keseluruhan makalah Taner dan Sheriff

    tersebut dianggap sangat berperan dalam memperkenalkan ke

    masyarakat luas perihal konsep atribut kompleks sesaat.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    8/29

    8

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Konsep seismik stratigrafi mulai dipopulerkan pada tahun 1977

    dengan dipublikasikannya AAPG Memoir 26 dimana dalammemoir tersebut juga terdapat makalah Taner dan Sheriff (1977)

    mengenai aplikasi atribut kompleks dalam analisis stratigrafi

    tersebut.

    Bukanlah suatu kebetulan bahwa kedua metoda ini muncul

    secara bersamaan. Peter Vail dkk. yang mengembangkan

    konsep seismik stratigrafi, mengamati bahwa konsep seismik

    atribut akan sangat berguna dalam analisis seismik stratigrafi.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    9/29

    9

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Tapi Vail dkk tersebut hanya memahami nilai kegunaan atribut

    seismik tersebut dari perspektif geologi. Misalnya merekamengenal atribut frekuensi terutama dari fungsinya untuk

    memperkirakan ketebalan lapisan; sedangkan manfaatnya

    sebagai alat pendeteksi kandungan fludia tidaklah terlalu

    dikenal.

    Mereka sangat memahami bahwa parameter fasies seismik yang

    berguna tidak hanya amplitudo, polaritas dan frekuensi, tapi juga

    kontinyuitas dan konfigurasi internal refleksi seperti pola paralel,

    divergen dan kaotik.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    10/29

    10

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Terlihat bahwa terdapat dua kegunaan utama dari konsep

    seismik stratigrafi terhadap analisis atribut seismik. Pertama ia

    memberikan kontrol saintifik terhadap analisis atrbit seismik dan

    kedua ia akan memberikan pondasi dasar bagi identifikasi fasies

    seismik melalui atribut seismik.

    Pada tahun 1980-an banyak diperkenalkan atribut-atribut baruyang dikembangkan secara empiris atau dipinjam dari literatur

    keteknikan. Banyak diantaranya yang secara matematis

    terdefinisikan secara jelas dan populer di disiplin ilmmu lainnya

    tapi tidak terlalu bermanfaat di geologi (misalnya frekuensi

    dominan pertama atau kompleksitas sinyal Karhunen-Loeve).

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    11/29

    11

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Jelas disadari bahwa pengolahan atribut akan memperjelas

    pola seismik yang tidak terlihat jelas sebelumnya pada

    penampilan data konvensional. Tapi apakah pola tersebutmemang betul-betul bermanfaat dari segi interpretasi geologi

    penampang seismik, itulah yang selalu menjadi problematik.

    Hal tersebut kemudian memicu usaha-usaha untuk lebih

    memahami atribut seismik. Salah satu contoh adalah dengan

    dikembangkannya atribut respon (responseattributes) yang

    menghubungkan atribut sesaat dengan perata-rataan spektral

    Fourier, yang kemudian pada kondisi yang memungkinkan,

    dapat digunakan untuk menguantifikasi sifat rata-rata wavelet

    seismik (Bodine, 1984).

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    12/29

    12

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Analisis multi-atribut juga mulai dikembangkan pada era ini.

    Pada metoda ini, beberapa atribut dengan suatu teknik

    dikombinasikan menjadi satu atribut tunggal (Conticini,

    1984). Diharapkan dengan cara ini maka arti geologi atribut

    seismik bisa semakin diperjelas.

    Meskipun banyak usaha-usaha seperti tersebut diatas, pada era

    ini berkembang pula keraguan perihal efektivitas atribut untuk

    interpretasi geologi.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    13/29

    13

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Lindseth (1982, hal.9.l5) menulis : ...kecuali amplitudo, atribut

    seismik lainnya tidak pernah menjadi sangat populer atau dipakaisecara ekstensif dalam interpretasi. Alasan dibelakang ini adalah

    kenyataan bahwa sebagian besar atribut seismik tersebut tidak

    bisa dihubungkan langsung dengan geologi....

    Hatton dkk (1986, hal.25) berpendapat : ...konsep atribut seismikini sedikit sulit untuk dipahami secara intuitif....Meskipun atribut

    tersebut berfungsi untuk memberikan alternatif dan terkadang

    bukti baru dalam interpretasi data seismik tapi pemakaiannya

    secara luas akan agak terbatas karena sifatnya yang sering tidak

    konsisten...

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    14/29

    14

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Yilmaz (1987, hal.484) menulis : ....frekuensi sesaat

    mempunyai tingkatan variasi yang sangat lebar dan beberapadiantaranya dapat dihubungkan dengan kondisi stratigrafi.

    Meskipun begitu, adalah sangat sulit untuk menginterpretasi

    aspek geologi dari semua variasi tersebut...

    Robertson dan Fisher (1988) mengatakan Percampuran

    antara nilai yang mempunyai arti dan tidak mempunyai arti

    merupakan faktor utama yang membuat interpreter frustasi

    dalam memahami arti fisis dari angka-angka pada penampang

    atribut

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    15/29

    15

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Akhir tahun 1980-an mulai berkembang atribut multi-

    dimensional seperti dip-ajimut (Milkereit, 1987) yang

    kemudian diikuti oleh atribut kontinyuitas seismik 3D

    (Radovich and Oliveros, 1998).

    Atribut-atribut baru ini begitu populer sehingga seolah-olah

    seperti menambah darah baru bagi popularitas aplikasi

    seismik di eksplorasi hidrokarbon. Popularitas yang tinggi dari

    atribut baru tersebut tidak terlepas dari kemampuannya yang

    bisa memberikan arti lebih jelas dan konsisten dalam

    interpretasi geologi data seismik.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    16/29

    16

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Hal tersebut tidaklah terjadi secara kebetulan. Atribut-atribut

    baru tersebut secara khusus didesain untuk menguantifikasi

    pola seismik yang mempunyai makna geologi penting. Jadi

    arti geologilah yang mengontrol definisi atribut tersebut,

    bukan arti matematisnya.

    Hal ini merupakan perbedaan utama dengan konsep

    pengembangan atribut sebelumnya, yang selalu diawali

    dengan manipulasi matematis baru kemudian dicari arti

    geologinya.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    17/29

    17

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Sejak tahun 1990-an, teknologi atribut seismik berkembangsecara dramatis ke berbagai aspek; mulai dari komputasi atribut

    sesaat tras tunggal ke ekstraksi atribut multi-tras pada suatu

    lebar jendela tertentu sampai pembuatan volum-volum atribut

    seismik.

    Penerapannya berkisar dari aplikasi sederhana seperti deteksi

    anomali amplitudo sampai ke monitoring pergerakan fluida

    terhadap waktu.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    18/29

    18

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Teknologi atribut seismik dapat mengekstrak informasi dari

    data seismik yang mula-mula tersembunyi pada displai

    normal atau reflektivitas. Hal ini sangat menambah artipemanfaatan data seismik dalam bidang utama industri

    minyak-gas bumi saat ini, yaitu prediksi, karakterisasi dan

    pemonitoran reservoir minyak-gas bumi.

    Di masa depan, diduga akan semakin banyak jenis atributseismik yang dikembangkan, terutama pada analisis

    multiatribut. Kombinasi antara atribut pola stratigrafi dengan

    multiatribut ini diduga akan melahirkan metoda analisis fasies

    seismik otomatis yangg berperan besar dalam pekerjaan

    interpretasi data seismik di masa depan (Barnes, 1999).

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    19/29

    19

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    1.2. Definisi

    Banyak definisi yang diberikan mengenai seismik atribut.

    Barnes (1999) mendefinisikan atribut seismik sebagai sifat

    kuantitatif dan deskriptif dari data seismik yang dapat

    didisplai pada skala yang sama dengan data orisinil.

    Brown (2000) mendefinisikan suatu atribut sebagai

    derivatif suatu pengukuran seismik dasar.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    20/29

    20

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Semua atribut horison dan formasi yang tersedia tidaklahindependen satu sama lainnya. Perbedaannya hanya dalam hal

    detil analisisnya pada informasi dasar gelombang seismik

    terkait dan penampilan hasilnya.

    Informasi dasar tersebut adalah waktu, amplitudo, frekuensi

    dan atenuasi, yang kemudian digunakan sebagai dasar

    klasifikasi atribut oleh Brown (2000, Gambar 1.1.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    21/29

    21

    Gambar 1.1. Klasifikasi Atribut Seismik (Brown, 2000)

    DISTRIBUSI

    - Half time

    - Gradien kuat refleksi

    - Gradien pada half-energi

    - Rasio positif thd. negatif

    POS-STAK

    - Faktor Q

    sesaat

    WAKTU AMPLITUDO FREKUENSI ATENUASI

    PRE-

    STACKVelocity

    POS-

    STACK

    HORISON

    - Waktu

    - Isokron

    - Kecenderungan

    - Residual

    - Kemiringan

    - Azimut- Beda

    - Edge

    - Iluminasi

    - Fasa sesaat

    - Fasa Kosinus

    AMPLITUDO

    - Koherensi- Kontinyuitas

    - Kemiripan

    (Semblace)

    - Kovarian

    - Beda puncak

    - Palung

    - Koreksi

    Kemiringan

    Maksimum

    - Iluminasi

    - Koreksi

    Ajimutmaksimum

    - Fasa Kosinus

    - Rasio SN

    HORISON- Amplitudo Refleksi

    - Amplitudo Komposit

    - Impedansi Akustik

    - Kuat Refleksi

    - Rasio Amplitudo

    PRE-STAK

    - Intersep AVO- Gradien AVO

    - Intersep X Gradien

    - Beda Far-Near

    - Faktor Fluida

    HORISON- Frekuensi Sesaat

    - Frekuensi Respon

    - Envelope-Weighted

    Frekuensi Sesaat

    - Turunan Waktu

    Frekuensi

    POS-STAK

    GROSS

    - Lebar Refleksi

    - Panjang busur

    - Jumlah zero crosing

    - Puncak Frekuesi Spektral

    - Gradien Frekuensi Spektral

    - Frekuensi dominan pertama,

    kedua, dst.

    - Spektrum bandwith

    - Frekuensi sesaat rata-rata- Frekuensi sesaat Rms

    GROSS

    - Total Amplitudo Absolut

    - Total Energi

    - Absolut rata-rata

    - Energi rata-rata

    - Gradien Frekuensi Spektral- Kuat refleksi rata-rata

    - Amplitudo rata-rata

    - Rata-rata amplitudo puncak

    - dll

    SELEKSI

    - Daerah Loop

    - Aplitudo maksimum

    - Amplitudo negatif terbesar

    - Amplitudo absolut maks.

    - Beda palung - puncak

    PRE-STAK POS-STAK

    DISTRIBUSI

    - Gradien frek.

    sesaat

    PRE-STAK

    JENDELA

    JENDELA

    JENDELA

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    22/29

    22

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Secara umum, atribut turunan waktu akan cenderung

    memberikan informasi perihal struktur, sedangkan atribut

    turunan amplitudo lebih cenderung memberikan informasi

    perihal stratigrafi dan reservoar.

    Peran atribut turunan frekuensi sampai saat ini belum betul-betul dipahami, tapi banyak optimisme bahwa atribut ini akan

    menyediakan informasi tambahan yang berguna perihal

    reservoar dan stratigrafi.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    23/29

    23

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Atribut atenuasi juga praktis belum dimanfaatkan saat ini,

    namun dipercaya bahwa atribut ini dimasa datang akan

    berguna untuk lebih memahami informasi mengenai

    permeabilitas.

    Sebagian besar atribut diturunkan dari data yang terstak-kan

    secara normal dan termigrasi, kecuali atribut AVO/AVA

    (Amplitude Versus Offset / Amplitude Versus Angle) yang

    mengukur data pre-stak sebagai fungsi terhadap sudut datang

    gelombang atau besar ofset sumber-penerima.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    24/29

    24

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Atribut pos-stak dapat diekstrak sepanjang satu horison atau

    dijumlahkan sepanjang kisaran jendela tertentu (Gambar 1.1);

    hal yang terakhir ini berarti memberikan konsep perihal atribut

    formasi.

    Pada banyak kasus, jendela analisis tersebut merupakan sebuah

    interval waktu yang datar dan konstan sehingga secara praktis

    displainya berupa suatu sayatan waktu tebal, dan sering dikenal

    dengan sebutan sayatan statistika.

    Lebar jendela tersebut juga bisa berupa interval waktu konstan

    dibawah horison struktur sehingga jendela tersebut praktis

    mengikuti sebuah interval reservoar.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    25/29

    25

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Jendela juga bisa berupa interval antara dua horison struktural,

    misalnya batas atas dan bawah reservoar. Sepanjang jendela

    tersebut, nilai-nilai yang didapatkan bisa dijumlahkan untuk

    menghasilkan pengukuran atribut gross, atau diekstrak

    beberapa diantaranya saja untuk mendapatkan atribut hasil seleksi

    (selection attribute), atau diukur variasinya untukmendapatkan atribut distribusi.

    Atribut hibrid memberikan kombinasi informasi antara

    frekuensi dan amplitudo.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    26/29

    26

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Chien dan Sidney (1997) mendefinisikan atribut seismik sebagai

    pengukuran spesifik mengenai sifat geometri, kinematik, dinamik

    atau statistikal hasil turunan data seismik. Berdasarkan definisi ini

    di Gambar 1.2 dan 1.3 diilustrasikan berbagai macam atribut yang

    tersedia dan bagaimana seleksi atribut yang paling efisien bisa

    berdasarkan pada kategori kinematika / dinamika gelombang ataupada kategori geologi reservoarnya.

    Atribut-atribut tersebut biasanya dihitung dan diekstrak dari suatu

    volum data hasil treking spasial otomatis

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    27/29

    27

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    Dari diskusi diatas terlihat bahwa masing-masing atribut

    mempunyai kelebihan dan kekurangan. Beberapa atribut

    misalnya lebih sensitif dibanding atribut lainnya terhadap sifat

    reservoar tertentu, yang lainnya lebih baik dalam hal

    menampilkan informasi bawah permukaan yang mula-mula

    tersembunyi, atau bahkan untuk mendeteksi DHI (DirectHydrocarbonIndicator).

    Tabel 1.1-1.2 memberikan ringkasan perihal bermacam

    atribut yang tersedia dan kegunaannya.

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    28/29

    28

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    1. Anstey, N., 1972, Seiscom 72 (Seiscom Limited Internal Report)

    2. Anstey, N., 1973, Seiscom 73 (Seiscom Limited Internal Report)

    3. Barnes, A. E., 1999, Seismic Attributes : past, present and future, SEG 1999 Expanded

    Abstracts.

    4. Balch, A.H., 1971, Color sonogram a new dimension in seismic data interpretationn,

    Geophysics, 36, 1074-1098.

    5. Bodine, J.H., 1986, Waveform analysis with seismic attributes, Oil and gas Journal, 84, no.23,

    59-63.

    6. Brown, A.R., 1996, Seismic attributes and their classification, The Leading Edge (October

    1996), SEG, 1090.

    7. Brown, A.R., 2000, Interpretation of Three-Dimensional Seismic Data, AAPG Memoir 42.

    8. Conticini, F., 1984, Seismic facies quantitative analysis : New tool in stratigraphic

    innterpretation, 54thAnn. Internat. Mtg., SEG, Expanded Abstracts, 680-682.

    9. Chen, Q. and Sidney, S., 1997, Seismic attribute technology for reservoir forecasting and

    monitoring, The leading Edge, May 1997.

    10. Hatton, L., Worthington, M.H., and Makin, J., 1986, Seismic data processing : theory and

    practice, Blackwell Scientific Publications.

    Bibliografi

  • 8/21/2019 1-0 pendahuluan

    29/29

    29

    Seismik Atribut Untuk Karakterisasi Reservoar (Sigit Sukmono TG ITB)

    Bab 1. Pendahuluan

    11. Lindseth, R.O., 1982, Digital processing of geophysical data : a review, SEG.

    12. Milkereit, B., 1987, Decomposition and inversion of seismic dataan instantaneous

    slowness approach, Geophysical Prospecting, 35, 875-894.

    13. Radovich, B.J. and Oliveros, R.B., 1998, 3-D sequence interpretation of seismic

    instantaneous attributes from the Gorgonn field, The Leading Edge, 17, 1286-1293.

    14. Robertson, J.D. and Fisher, D.A., 1988, Complex seismic trace attribbutes, the Leading

    Edge, 7, no.6, 22-26.

    15. Taner, M.T., Koehler, F., and Sheriff, R.E., 1979, Complex seismic trace analysis :

    Geophysics, 44, 1041-1063.

    16. Taner, M.T. and Sheriff, R.E., 1977, Application of amplitude, frequency, and other

    attributes to stratigraphhic and hydrocarbon exploration, inPayton, CE, ed., Seismic

    StratigraphyApplications to hydrocarbon exploration, AAPG Memoir 26, 301-327.