repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7561/1/potensi cendawan, akta... · 2014-04-11 ·...

8
Jurnal rssN 1410-3354 Telah Diakreditasi AktaAgrosia Vol. I I No.2 Juli - Desember 2008 DAFTAR ISI Ekstrak Tumbuhan sebagai Penginduksi Ketahanan Sistemik Tanaman Cabai terhadap Cucumber MosaicVirus. (MimiSutrawatidanYennySariasih). % Sistem Tanaman Legowo dan Pemberian P-starter pada Padi Sawah Dataran Tinggi. (Azwir) .... lyz Identification ofDNAmarkers Linkedto CMVResistance Gene (S) inHot Pepper. @ustikawati, CaturHerisonnSudarsono, Eliyanti dan DottySuryatt).................... l0g Patogenitas Steinernema sp. lsolat Bengkulu terhadap Rayap (Coptotermes currvignathus Holmgren). @jamilah, Priyatiningsih dan Sugeng Wfuliarto) ............... 13 Respon Varietas Padi Surya pada Dosis Abu Sekam dan Umur Pindah Tanam. (Sri Vivi \ Kasmarleni,Widododan Riwandi)............... t ;g l Respon Beberapa Hibrid Kakao terhadap Cekamail Kekeringan pada Fase Bibit. (Muhammad Thufikdan trIermansyah)... 126 Patogenisitas lsolat Steinernema dari Beberapa Ekosistem di Bengkulu terhadap Spodoptera lituraF. (Friyatiningsih,Djamilahdan Mugiyono) ..:.................... 132 Studi Perkecambahan Benih Jarak Pagar (Jatropha curcqs L.). (Firdaus Sulaiman dan Andi Changes in Seed Quality of Mung Bean Genotypes with Different Seed Characteristics as Affec-tedby Field Weathering During Maturity Stages. (Marwanto).......................... ................... lM Potensi Cendawan Entomopatogen Metarrhizium anisopliae Sorokin Isolat Curup Untuk Pengendalian Spodoptera litura Fabricius. (Nadrawati) ......:............... l5l Efektivitas Cendawan Metarrhiziuru anisopliae Sorokin terhadap Plutella rylostella Cwtis danCrocidolomiapavonana Zeller. (TFi Sunardi dan Nadrawati)...... 157 Metode Penularan dan Uji Keahanan Genotipe Cabai(Capsicum spp.) terhadap Begomovirus. @wiWahyuniGanefianii, Sriani Sujiprihati;SriHendiastutiHidayit, dan Murhamid Syukur) rcz Stabilitas Ca, Mg, Ktk Tanah dan Hasil Sawit dalam Hubungannya dengan Kemiringan Lahan diBengkulu (Muhammad FalzBarchia)... t171 Embryo Zygotic Rescue and Regeneration of F I Hybrid Manggo Seedling Obtained from lnter- VarietiesPolycrossing'(SyarifHusenandErnyIshartati).....'..:''.'.'........ Penyehatan Tanah secara Hayati di Tanah Tanaman Tomat Terkontaminasi Fusarittm oxysparum F.SP.lycopersrcr. (Kudi Hastopo, Loekas Soesanto dan Endang Mugiastuti) lg0 Lalat Pengorok Daun, Liriomyzo huidobresis (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae) di Sentra Tanaman Sayur Rejang Lebong, Bengkulu: Tanaman inang, Parasiotoids, dan kelimpahannya. (DwinardiApriyantqMutia Farida dan TfiSunardi) ".... ..,................. lgg Uji Multilokasi Galur-galur Harapan Kedelai pada Lahan Rendah Fosfor. (Dotti Suryati, Dlohammad Chozin, Hasanudin dan lhvinardiApriyanto)........ lg7 Jurnal Alaa Agrosia telah dialwditasi melalui Keputusan Direhur Jenderal Pendidikon Tinggi Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan Nomor : 26/DIKTAKep/2005

Upload: others

Post on 02-Jan-2020

14 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7561/1/Potensi cendawan, akta... · 2014-04-11 · Created Date: 4/9/2014 4:13:16 PM

Jurnal rssN 1410-3354

Telah Diakreditasi

AktaAgrosiaVol. I I No.2 Juli - Desember 2008

DAFTAR ISIEkstrak Tumbuhan sebagai Penginduksi Ketahanan Sistemik Tanaman Cabai terhadap CucumberMosaicVirus. (MimiSutrawatidanYennySariasih). %

Sistem Tanaman Legowo dan Pemberian P-starter pada Padi Sawah Dataran Tinggi. (Azwir) .... lyz

Identification ofDNAmarkers Linkedto CMVResistance Gene (S) inHot Pepper. @ustikawati,CaturHerisonnSudarsono, Eliyanti dan DottySuryatt).................... l0g

Patogenitas Steinernema sp. lsolat Bengkulu terhadap Rayap (Coptotermes currvignathusHolmgren). @jamilah, Priyatiningsih dan Sugeng Wfuliarto) ............... 13

Respon Varietas Padi Surya pada Dosis Abu Sekam dan Umur Pindah Tanam. (Sri Vivi \Kasmarleni,Widododan Riwandi)............... t ;g l

Respon Beberapa Hibrid Kakao terhadap Cekamail Kekeringan pada Fase Bibit. (MuhammadThufikdan trIermansyah)... 126

Patogenisitas lsolat Steinernema dari Beberapa Ekosistem di Bengkulu terhadap SpodopteralituraF. (Friyatiningsih,Djamilahdan Mugiyono) ..:.................... 132

Studi Perkecambahan Benih Jarak Pagar (Jatropha curcqs L.). (Firdaus Sulaiman dan Andi

Changes in Seed Quality of Mung Bean Genotypes with Different Seed Characteristics asAffec-tedby Field Weathering During Maturity Stages. (Marwanto).......................... ................... lMPotensi Cendawan Entomopatogen Metarrhizium anisopliae Sorokin Isolat Curup UntukPengendalian Spodoptera litura Fabricius. (Nadrawati) ......:............... l5l

Efektivitas Cendawan Metarrhiziuru anisopliae Sorokin terhadap Plutella rylostella CwtisdanCrocidolomiapavonana Zeller. (TFi Sunardi dan Nadrawati)...... 157

Metode Penularan dan Uji Keahanan Genotipe Cabai(Capsicum spp.) terhadap Begomovirus.@wiWahyuniGanefianii, Sriani Sujiprihati;SriHendiastutiHidayit, dan Murhamid Syukur) rcz

Stabilitas Ca, Mg, Ktk Tanah dan Hasil Sawit dalam Hubungannya dengan Kemiringan LahandiBengkulu (Muhammad FalzBarchia)... t171

Embryo Zygotic Rescue and Regeneration of F I Hybrid Manggo Seedling Obtained from lnter-VarietiesPolycrossing'(SyarifHusenandErnyIshartati).....'..:''.'.'........

Penyehatan Tanah secara Hayati di Tanah Tanaman Tomat Terkontaminasi Fusarittm oxysparumF.SP.lycopersrcr. (Kudi Hastopo, Loekas Soesanto dan Endang Mugiastuti) lg0

Lalat Pengorok Daun, Liriomyzo huidobresis (Blanchard) (Diptera: Agromyzidae) di SentraTanaman Sayur Rejang Lebong, Bengkulu: Tanaman inang, Parasiotoids, dan kelimpahannya.(DwinardiApriyantqMutia Farida dan TfiSunardi) ".... ..,................. lgg

Uji Multilokasi Galur-galur Harapan Kedelai pada Lahan Rendah Fosfor. (Dotti Suryati,Dlohammad Chozin, Hasanudin dan lhvinardiApriyanto)........ lg7

Jurnal Alaa Agrosia telah dialwditasi melalui Keputusan Direhur Jenderal Pendidikon TinggiDepartemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia dengan Nomor : 26/DIKTAKep/2005

Page 2: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7561/1/Potensi cendawan, akta... · 2014-04-11 · Created Date: 4/9/2014 4:13:16 PM

Jurnal Akta Agrosia

Jumal AktaAgrosia merupakan jurnal agronomi yang menyajikan artikel mengenai hasil

penelitian serta perkembangan bidzmg agronomi mutakliir yang meiiputi bidang-bidang budidala

tu*u**, ilmu tanah, perlindungan tanaman tedladap hama dan penyakit, teknologi pertanian dan

sosial ekonomi pertanian

Ketua Dewan Redaksi :Dr.Ir. Prasetyo, MS

Redaksi Pelaksana :Ir. Bambang Gonggo Murcitro, MS,

Nanik Setyowati, Ph.D.Supaniani,Ph.D

Prof. Widodo,Ph.I)HestiPujiwati, SP, MSi

Administrasi dan Distribusi:DesnaYetri. SP

Alamat Redaksi:Program StudiAgronomi

Fakultas Pertanian, Universitas BengkuluJl. Raya Kandang Limun, Bengkulu 3837 1 A'

Telp. (073 6)-21 17 A ps. 21 6, 2 1 8. Fax. (07 3 6)'221 A 5

e-mail : ald aa gro s i a -unib @y ahtt o. c o. uk

website : ht tp : / /tvww. h dpunib. org

AktaAgrosia(ISSN 1410-3354) diterbitkan secara berkalaoleh Program StudiAgronomi,Fakultas Pefi anian, Universita^s Bengkulu.

II!

Page 3: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7561/1/Potensi cendawan, akta... · 2014-04-11 · Created Date: 4/9/2014 4:13:16 PM

JurnalAktaAgrosiaVol. 1l No.2 hlm 15l - 156 Jan. Jun 200g ISSN 1410-3354

Potensi cendawan Entomopatogen Metarrhizium anisopfiae sorokinrsolat curup untuk pengenda rian spodoptera ritura Fabricius

P otency of entomophato g eni c fungus Metarrhiz ium anis opl i ae s oro kinIsolate of curup to control spodoptera ritura Fabricius

NadrawatiFakultas pertanian (Jniversitas Bengkulu

Jln. Raya Kandang Limun Bengkulu [email protected]

ABSTRACTEntomopathogenic flmgi M anisopliaehas been developed as a biological control agent that can infectmany species of insect pests' The influence of various local isohLs o,t u. onxopliae onarmyworrn s. liturawasconducted in Pest - Diseases Laboratory of Agricultur. ru"urty, g"rgkulu universifi starting from Juni toJanuari 2005' It was completely randomized design yith threerepli";il;r. The treatments were the local isolateof M' anisopliae from larvae on cabbage (cra,cidolo*io p*orirna1, fuomspodoptera exemptaon onion, fromlarvae on gteen cabbage (

's' ljtura), *oi in yrrdeixis ciatciteslarrae on pepp", and isolate from Bukittinggi.Each featnrents'used to lo8number of conidia /ml. The result showed tdilocal isolates of M. anisopliaeefective on arm)rworm s' ljtura, The highest mortality percentage of s. tirurolarvae (gEylwas found on thelocal isolate of M' anisopliae fromcabiage larvae, and then loJal isolate of M. anisopliae fuom s. exemptqIarvae,fromlarvaeongreencabbage,frorn-c carcitesr*1 o"r"op"fp.rru*.ty:g6,67;g0,00;and 63,670/o.The isolate from Bukittinggi causeo iox larve mortality only. The o,riation orurvae die after rreaunents of ]ocalisolate was 6'55 - 8,33 days and Ieaf consumption ranged from tz,sg - 14,72 cm2 ,and leaf dama ge22,23 -25 yo,

Key words: Metarrhizium anisopriae, locar isorate and spodoptera lituraPENDAHULUAN

S. litura dikenal dengan ulat grayakmerupakan salah satu hama yang bersifat iolipagdan sangat merusak pada berb-agai tanaman diIndonesia (Kalshoven, lggl). pada tanamankedelai ulat grayak menyerang stadium vegetatifhingga pengisian polong. Kerusakan daun padastadium pembungaan memperbanyak jumlahbunga yang gugur dan pada staaium pembentukanpolong serta pengisian biji menyebabkanbertarnbahnya jumlah polong hampl (Arifin,:?qO Selain menyerang ranaman kedelai hamamuuga menyerang tanaman bawang kubis, cabc,tgmat, tembakau dan jagung. Akibat serangannyaakan mengakibatkan kualitas dan kuantid hasilmenjadi rendah (Arifur, I 992).

Selama ini petani masih mengandalkaninsektisida kimia untuk mengendalikai hama in i

(Marwoto, lgg}), sedangkan penggunaaninsektisida yang kurang bijaksana alJri aapatmenyebabkan resistensi. Resurjensi. Danmusnahnya musuh alami. peran musuh alamisebagai salah satu agenhayati semakin pentingsejalan dengnn penerapan konsep p.rg"rduli*hyama terpadu (Rauf; 1996).

M. anisopliae merupakan salah satucendawan entomopatogen yang potensial untukmengendalikan hama, dan telah dimanfaatkansecara luas dalam pengendalian hayati hamakarena dianggap murah, mudah dilaksanakan danaman terhadap lingkungan. Menurut Gabriel danRiyanto (1989), Iebih dari 200 spesies seranggadari ordo yang berbeda dapat berperan seUag-aiinang M. anisopliae dalam kondisi alami.Cendawan ini patogenik pada inang serangga danbersifat sapropit pada bahan o.g"nik. nJi".upuinang utama M. onis apliae anari lain ulatjengkal

Page 4: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7561/1/Potensi cendawan, akta... · 2014-04-11 · Created Date: 4/9/2014 4:13:16 PM

Nadrawati : Potensi cendawan entomopatogen

pada tanaman teh (Ectropis bhurmitra); hama

wangwung Oryctes rhinoceros pada tanaman

kelapa (Raymond and Soper, 1987); Diaphorina

citri padatanaman jeruk (Rahardjo et al', 2000);

penggerek b atang P ionoxy s/es sp (Sudarsono dan

P.urnorro, i99S); Aphis glycine (Arianti et al',

2000). Cendawan patogen serangga ini relatifmudah untuk dibiakkan karena konidianya dapat

diperbanyak dalam media buatan yang berbahan

berasjagung (SitePu et al.,1988\.Salah satu keunggulan cendawan ini

adalah efektifitasnya yang sangat spesifik' I4

falvoviridae yatgdigunakan oleh Scherer et al'

(1992) efektifitasnya terbatas pada keluarga

Acrididae dan tidak patogenik terhadap serangga

bukan sasaran.

Variasi virulensi diantara isolat cendawan

dari spesies yang sama telah banyak dilaporkan

oleh para peneliti. Houptmann et al. (1992)

menunjukkan adanya perbedaan virulensi diantara

isolat-isolat M. anisopliae yang diuji terhadap

wereng coklat. Adanya variasi virulensi diantara

isolat cendawan patogen serangga dari spesies

yang sama sering dianggap sebagai kendala dalam

pengembangan insektisida mikrobi4 walaupun segi

positifnya juga ada. Berdasarkan hal tersebut

maka perlu dilakukan pencarian isolat-isolat lokal

yang lebih berpotensi untuk mengendalikan hama

asli yang berada pada daerah atau lokasi

ditemukannya isolat tersebut, karena pada

umumnya isolat yang ditemukan pada hama asli

di suatu daerah akan lebih virulen terhadap hama

pada daerah tersebut.PencaianM. anisopliae di daerah Curup

Kabupaten Rejang Lebong Propinsi Bengkulu

diperoleh cendawan M. anisopliae pada serangga

hama yang menyerang tanaman sawi (S. litura);penggulung daun kedelai (Lampros ema indicat a);

wereng coklat (Nilaparvata lugens), ulatHeliothis armigera, S. exempta, C. chalcites

dan C. pavonana. Untuk meningkatkan daya

guna dan hasil guna M. anisopliae tersebut maka

perlu di lakukan pengkaj ian efektifitasnya terhadap

ulat grayak S. linra yang sangat merusak pada

berbagai tanaman. Hasil penelitian ini diharapkan

dapat menjadi kerangka dasar bagi pengendalian

ulat grayak yang berwawasan lingkungan' Dan

152

diharapkan juga dapat memberikan suatu

terobosan dalam upaya pemanfaatan sumber daya

hayati sebagai salah modal dasar pembangunan

teiutama di bidang kesehatan dan ilmupengetahuan umumnya, dan dapat digunakan

iebagai bahan untuk memperkaya plasma nutfah

mikiobia yang dapat dimanfaatkan untuk

menunjang strain improvemenl dalam bidang

pengendalian haYati.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di laboratorium

Ilmu Hama dan Penyakit Tumbuhan dan Rumah

Kawat Fakultas Pertanian Universitas Bengkulu

bulan Juni sampai Januari 2005. Lima isolat M'

anisopliae diperoleh di Curup dari berbagai

sumber antara lain isolat MaSe yaitu M'

Anisopliae dari inang Spodoptera exemptapada

tanaman bawang, MaSp dwi Spodopterq liturapada tanaman sawi, MaCc dari Chrysodeixis

iholritrt pada tanaman cabe, MaCp dariCrocidolomia pavonana pada tanaman kubis,

dan isolat MaBt dari BPTPH Bukittinggi'

Pelaksanaan Penelitian.Isolat cendawan M. anisopliae diisolasi

dari masing-masing serangga hama, dimurnikan

dan diperbanyak dengan media beras jagung

dengan cara: berasjagung dicuci bersih, dikukus,

dimasukkan masing-masing 50 g ke dalam

erlemeyer dan plastic putih kemudian disterilkan'

Setelah dingin diinokulasi dengan masing-masing

cendawan yang telah dimumikan dan dipaparkan

20 hari sampai terbentuk konidia' Biakan

cendawan dari masing-masing isolat sesuai dengan

perlakuan diberi air steril, diremas-remas dan

disaring. Hasil saringan merupakan suspensi yang

siap sebagai perlakuan.Perbanyakan ulat grayak dilakukan dengan

mengambil ulat dari pertanaman kubis di Curup

dan dipelihara di laboratorium di dalam stoples

yang ditutupi kain kasa. Ngengat yang menetas

dipindahkan ke dalam stoples lain dan diberi pakan

*udu. Telur yang dihasilkan dipelihara dan ulat

yang menetas diberi pakan daun jarak dan

dipelihara terus sampai diperoleh ulat instar 3

Page 5: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7561/1/Potensi cendawan, akta... · 2014-04-11 · Created Date: 4/9/2014 4:13:16 PM

JurnalAktaAgrosiaVol. ll No.2 hkn l5I - 156 Jul -Des200g

sebagai serangga uji.

Uji Efektifitas Cendawan hf. anisopliae padaUlat Grayak S. litura (di Laboratorium).

Rancangan yang digunakan adalahRancangan Acak Lengkap dengan 5 perlakuandan satu kontrol.Masing-masing isolatmenggurakan konsentrasi 108 konidia ml-l dengan3 ulangan. Uji beda nyata setiap perlakuandilakukan dengan uji F dan uji lanjut BNT.

UIat grayak instar 3 hasil perbanyakan dilaboratorium sebanyak l0 ekor per ulangandisemprot dengan suspensi spora cendawanmasing-masing isolat sesuai dengan perlakuan.Masing-masing perlakuan dilakukan pengulangan3 kali. Untuk perlakuan kontrol ulat disemprotdengan air steril. Ulatyang sudah disemprotdengankonidia cendawan tersebut dipelihara didalampetridis (1 ulatpetridis-l). Ulatdiberi makan daunjarak dan setiap hari diganti pakan.

Variabel yang diamati pada penelitian iniadalah: (a), Tingkat kematian (mortalitas) ulat.Kematian ulat karena cendawan M. anisopliaediamati setiap hari dan j ika terjadi kematian padakontrol maka dikoreksi dengan formula Abbot(Sutarya dan Sastrosiswoyo, lg94). (b). Waktukematian atau lama hidup ulat setelah diaplikasicendawanM. anisopliae dan (c).Nafsu atau dayamakan ulat ditentukarr dengan mengukur luas daunsebelum dan sesudah dipakankan ke ulat danselisih pengukuran keduanya dinyatakan sebagainafsu atau kemampuan makan ulat.

Kemampuan Merusak atau Daya Rusak IJlatGrayak Setelah Aplikasi Cendawan rly'.anisopliae (di Rumah Kawat)

Rancangan dan perlakuan yang digunakansama dengan rancangan di laboratorium denganulangan 4 kali. Masing-masing ulanganmenggunakan 3 rumpun tanaman kedelai umur Ibulan di dalam pot plastik . Suspensi cendawanM. anisopliae untuk masing-masing isolatdisemprotkan ke ulat grayak instar tiga awal, danulat tersebut dipelihara pada tanaman kedelai (5ekor ulat per pot). Selanjutnya tanaman disungkupdengan kurungan kasa. Tingkat kerusakantanaman dihitung dengan interval pengamatan 3

hari sekali sampai semua ulat menjadiprakepompong. Penghitungan kerusakan dihitungdengan menggunakan rumus:

P =E (nixvi ) x 100 %ZN

P = tingkat kerusakan tanamanni = banyaknya daun pada skala ke ivi = nilai skala ke iZ = nilai skala tertinggiN: jumlah datin seluruhnyayang diamativ : kategori serangan0 = tidak ada serangan1:serangan l*25%2 = serangan >25 - 50%;3 = serangan >50 -75%4=serangan >75-100%

HASIL DAN PEMBAHASAII

Per:sentase Mortalitas dan lYsktu KematianUlat GrayakS.litwa.

Perlakuan masing-masing isolat M.an i s op I iae dari berbagai asal isolat menunjukkanmortalitas ilat}} sarnpai 90%. Perlakuan isolatM. anisapliae yang berasal dari ulat yangmenyerang tananan kubis (MaCp) menunjukkanmortalitas tertinggi 90Yo, paling efektifmengendalikan ulat grayak, kemudian diikutiperlakuan isolat M. anisopliae yang berasal dariulat Spodoptera exiqua yang menyerangtanaman bawang daun (MaSe); isolat M.an i s op l i a e y ang berasal dalj ulat y ang m efl yerangtanaman sawi(MaSp); isolat M. anisopliaeyangberasal dari ulat jengkal pada tanaman oabe(MaCr) dengan masing-masing rnortalitas ulat 87,80 dan 63%. Keempat isolat tersebut adalah isolatlokal Cnrup, sedangkan isolat r14 anisopliae yangberasal dari Bukittinggi (MaBt) hanyamenimbulkan mortalitas ulat1}o/o(Tabel 1 ). Fadakontrol terrdapat 2 ulat mati karenaterkontaminasidengan cendawan dan 1 ulat mati oleh sebab lain,sehingga diperoleh adanyawaktu kematian ulat.Waktu kematian ulat grayak setelah diperlakukandengan masing-masing isolate M anisoplioeberkisar 6 sampai 8 hari dan berbeda nyata antarperlakuan

153

Page 6: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7561/1/Potensi cendawan, akta... · 2014-04-11 · Created Date: 4/9/2014 4:13:16 PM

154

Tabel l. R.ata-rata persentase mortalitas ulat gtayak,nafsu makan dan daya rusak ulat grayak setelah diperlakukan

dengan berbagai isolat M anisopliae

ffilate Mase- 8ia 14,72a 25a

Nadrawati : Potensi cendawan entomopatogen

Isolate MaSp 80 ab

Isolate MaCc 63 bIsolate MaCp 90 a

25a25a22a33 ab

cendawan M. anisopliae tetiadi akibat proses

pertumbuhan dan perkembangan cendawan

tersebut dalam tubuh serangga. Menurut Robert

(1981) setelah melakukan penetrasi ke dalam

tubuh serangga hifa cendawan berkembang dan

memasuki pembuluh darah. Cendawan ini juga

menghasilkan beberapa toxin yang pada akhirnya

menyebabkan matinya ulat grayak tersebut.

Pengamatan terhadap ulat yang mati menunjukkan

ulat tersebut mengeras. Dua hari kemudian terlihat

hifa cendawan yang berwarna putih pada

permukaan tubuh ulat yang kemudian diikutidengan konidia yang berwarna hijau muda.

Menurut Santosa (i994) seluruh cairan tubuh

serangga hama akan habis digunakan olehcendawan dan karenanya serangga hama mati

dengan tubuh mengeras seperti mumi. Bilaserangga mati dan kondisi lingkungan mendukung,

cendawan akan tumbuh rnenembus keluar tubuh

serangga berupa miselia yang berwarna putih dan

kemudian membentuk konidia berwarna hijaumuda.

Kematian ulat pada kontrol masih ditemui

yakni l0,00Yo (2 ulat terinfeksi jamur dan 1 ulat

mati karena sebab lain). Ulat yang mati dengan

menunjukkan gejala terinfeksi cendawan Manisopliae mungkin disebabkan pada saat

perlakuan ulat yang tidak diperlakukan dengan

cendawan penyediaannya adalah yang paling akhir

yaitu setelah semua perlakuan disemprotkan pada

ulat grayak, sehingganya waktu mempersiapkan

ulat untuk kontrol kemungkinan tangan atau kuas

yang diperlukan untuk mengambil ulatterkontaminasi dengan konidia M- anisopliae.

Waktu kematian ulat grayak dan nafsu

makan ulat setelah diperlakukan dengan berbagai

isolat M. anisopliae menunjukkan perbedaan

yang tidak nyata antar masing-masing isolat. Hal

ini disebabkan ulat tidak langsung mati setelah

14,57 a

13,32a12,59a14,52a

Kontrol 10c .... ..-. 1f29?. . . 42b

Keterangan: Angka-angkayang diikuti oleh hu

Isolate MaBt 20c

Nafsu Makan dan Daya Rusak Ulat GrayakNafsu makanulat grayak dalam penelitian

ini merupakan kemampuan makan ulat grayak

setelah diperlakukan dengan berbagai isolat M-

anisopliae sampai ulat tersebut mati dilabotarorium, sedangkan daya rusak ulat grayak

merupakan kemampuan merusak ulat pada

tanaman kedelai yang ditanam pada polibag di

rumah kasa setelah diperlakukan dengan masing-

masing isolat M anisopliae.Nafsu makan ulat grayak berbeda tidak

nyata setelah diperlakukan dengan berbagai isolat

M. anisopliae sedangkan daya rusak untuk isolat

lokal Curup berbeda dengan isolat Bukittinggi dan

kontrol (Tabel l).Isr:lat lokal Curup yakni isolat M.

anisopliae yang berasal dari ulat yang menyerang

tanamankubis (MaCp), dari ulat,S. exiquayang

menyerang tanaman bawang daun (MaSe), dari

ulat yang menyerang tanaman sawi (MaSp), dari

ulat jengkal pada tanaman cabe (MaCc) efektifmengendalikan ulat grayak dengan masing-masing

mortalitas ulat 90, 87, 80 dan 630/o, sedangkan

isolat M. anisopliae yang berasal dari Bukittinggi(MaBt) hanyamenimbulkan mortalitas ulat 20%.

Adanya variasi virulensi diantara isolat-

isolat yang diuji disebabkan sifat cendawan

tersebut yang sangat spesifik inang. Variasivirulensi diantara isolat cendawan patogen dari

spesies yang sama telah banyak dilaporkan oleh

para peneliti. Houpman et al. (|992)menunjukkan

adanya perbedaan virulensi diantara isolat tr4

anisopliae yang diujikan terhadap wereng coklat.

Variasi virulensi tersebut terhadap Le pt inotar s a

decemlineata Say juga telah dilaporkan oleh

Fargues (197 4).Hal yang sama juga ditemui pada

isolat B. bassiana yang diuji terhadap Cylas

formicarius (Kardin dan Priyatno, 1996).

Kematian ulat grayak yang terinfeksi

Page 7: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7561/1/Potensi cendawan, akta... · 2014-04-11 · Created Date: 4/9/2014 4:13:16 PM

Jumal AktaAgrosiaVol. 11 No.2 hlm 151 - 156 Jul ' Des 2008

aplikasi, cendawan membutuhkat waktu dan

proses dalam perkembangan cendawan tersebutuntuk bisa menginfeksi ulat dan selama proses ituberlangsung ulat grayak tetap aktif makan walausekalipun nafsu makan secara angka-angkameilunrn, Konidia yang menempel pada kutikulaserangga akan berkecambah dan menembusintegumen secara mekanis (Santosa 1994), selain

itu cendawan juga mengeluarkan enzim dan atau

toxin yang mampu mengurai penyusun kutikulaserangga dan selanjutnya baru melakukanpenetrasi (Robert, 1981). Kemampuan merusak

ulat grayak setelah diperlakukan dengan masing-

masing M. anisopliae di polibag menunjukkanbahwa isolat asal Curup lebih efektif menekan

kerusakan tanar:lem dibandingkan dengan isolatBukittinggi maupun kontrol- Dan ini kemungkinan

menunjukkan adanya pengaruh spesifik lokasiterhadap ulat yang diperlakukan.

KESIMPULAN

Isolat lokal Curup Kabupaten RejangLebong Propinsi Bengkulu efektif untukmengendalikan ulat grayak dibandingkan isolatBukittinggi. Mortalitas ulat tertinggi (90%) adalahperlakuan isolat lokal berasal dari ulat kubis C.

pavonqna yang terinfeksi M. anisopliae(MaCp), diikuti isolat lokal berasal dari ulat bawang

daun S. exiqua yang terinfeksi M anisopliae(MaSe), isolat lokal berasal dari ulat S. litwapadasawi yang terinfeksi M. anisopliae (MaSp) dan

isolat lokal berasal dari ulatjengkal (C. chalcites)pada cabe yang terinfeksi M anisopliae (MaCc)masing-masing dengan mortalitas 87; 80,00 dan

63Ya. lsolat yang berasal dari Bukittinggi hanya

menimbulkan morulitas 20%;o -

Waktu kematian ulat grayak setelahdiperlakuan dengan cendawan M. anisopliaeisolat lokal berkisar 6 - I hari dengan nafsu makan

t2,59 - 14,72 cmzdan kerusakan tanaman22 -25%.

DATTARPUSTAKA

Arianti, M.P.D.; F.X. Susilo; dan Indriyati. 2000.

Daya tular dan keterpautan kepatananinokulum cendawan Metarrhizium

155

anisopliae pada kutu daun kedelai(Aphisglycines).J.Pengkajian dan Pengembang-

an Wilayah Lahan Kering. 22 :21 -27.Arifin, M. 1986. Kerusakan dan hasil kedelai

varietas orba pada berbagai umur danpopulasi ulat grayak Spodoptera litura.Ballitan, Bogor.

Arifin, M. 1992. Bioekologi. Serangan. Danpengendalian hama pemakan daunkedelai. .Ile Marwoto. N. Saleh. Sunardi

danA. Winarto (Ed.). Risalah LokakaryaPengendalian Hama Terpadu Tanarnan

Kedelai. Balai Penelitian TanamanPangan. Malang. 8-10 Agustus.

Gabriel, B.P. dan Riyanto. 1"989. Metarrhiziumanisopl iae (Metch.) Sorokin: Thksonomi,

Patologi, Produksi dan Aplikasi. ProyekPengembangan Perlindungan Tanaman

Perkebunan Depatemen Pertanian,Jakarta-

Hauptmann, G.G.; P. Shell; and D. Knosel. 1992.

Biological control of brown plant hopper.

Hamburg University. Institute of AplliedBotany. Plant Protection Division. Finalscientific report. CEC Research Contract.

Kalshoven, L.G.E. The Pest of Crop in Indonesia.

Ichtiar Baru, Jakarta.Kardin, M.K. dan T.P. Priyatno.1,996. Pelatihan

agen hayati. Direktorat Bina PerlindunganTanaman. Cipanas. 10 - 19 September.

Marwoto. 1992. Masalah pengendalian hama

kedelai di tingkat petani..Iz Marwoto. N.Saleh. Sunardi dan A. Winarto (Ed.).Risalah Lokakarya Pengendalian llamaTerpadu Tanaman Kedelai. BalaiPenelitian Tanaman Pangan. Malang. 8-

l0Agustus.Raharjo,K; S. Somowiyarjo dan F.X. Wagiman.

2000. Pengendalian Diaphorino citri(vektor penyakit CVPD) denganMe ton hizium anisopliae. J.l Perlindung-an Thnaman Indonesia. 10(1): 23-3 1.

Rauf. A. 1996. Analisis ekosistem dalampengendalian hama terpadu. PelatihanPeramalan Hama dan Penyakit Tanaman

Padi dan Palawija Tingkat Nasional.Jatisari. 2-9lanuwi.

Raymond, I.C. dan R.S. Soper. 1987. Fungaldisease. In" FvxzJ.R. dan Y. Tanada (Ed):

Page 8: repository.unib.ac.idrepository.unib.ac.id/7561/1/Potensi cendawan, akta... · 2014-04-11 · Created Date: 4/9/2014 4:13:16 PM

Nadrawari : Potensi cendawan etrtomopatogen

Epizootiolory of Insect Disease,. John\\ek[4

Robert, D:![" 1981 : Toxin .of entomopathogenicfirngi: fi" H.D. Burges (Ed. Microbial

, Control of Pest and Plant Diseases., Academic:Prgss, London. .

Sanfoso, T. 1994. Dasar-dasar patologi serangga.

'}r. Ei,Martono, et dl. (Eds.) Simposium: , ' Fatologi Serangga, \hryakarta. l2-L3

Oktober.Schereq R, R.P Batemani D. Moore and GV.

: , Mc Clatchie.l98lz. Control.of migatorylocust, . Loctista'migratoria ctipito inMadryascar: the potential fsrthe use ofamyco-pesticide- Proceediug vol.r f.

., Brighton Crop Protection,Cotference., Post {nd Diseases. The British Crop

; Protection Council. November 23-26.Brlghton. Englend. p :,3 57 462.

Sitepu, D, S. Kharie, J.S.Waroka dan H.F.J.

156

Matulo. 1988. M# fu&profoctibn' ,and use: of Metar*iziw utisopliae: againts Oryctexrhft,xtew.Integated'| Coconut Fe$t Coafiot P'toject Annual

,' Rbporfi Coconr$ Roscaroh lnstitute.Manado.

Sudarsono, fL dan S. Pramono;.199&Penggerekbatang Prionoxtrtstes sp.,(Lepidoptera:Cossidae) pada per"t4namao Cmelinaarborea L. Seberan Ruang' danpengendali.annya dengan Metorchiziuma*isapliae: Btrlletin Hama dair PenyakitTumbuhan. 10 (1) :13-1$.

Sutarya, R dan 8.' Sastrosiiwoyo. 1994. lrjipeudahuluan pengaruh nuclearpolyhodrosis virus (Se-NPV) terhadapkematiao ulat bawang (Spodopteraexigua) di laboratorium. /2. 8. Martonoet ql. (Eds.) Simposium PatologiSerangga, Yoryakarta . 12-13 Oktober