zaim terjemah

3
م ه ي"” Batasan: Huruf ya’ lafadz di atas dibaca fathah dan huruf ha’nya dibaca kasroh Penjelasan istilah diatas: Seorang rawi yang mempunyai kekeliruan (hafwah) dan sedikit sangkaan buruk (auham) beserta luasnya keilmuan, Sifat ini tidak sampai menurunkan pemiliknya dari derajat siqqah. Karena terjaga (‘ismah) dari salah dan lupa itu khusus bagi para nabi, bukan selain mereka. Termasuk dari permasalahan ini yaitu perkataan para kritikus terhadap seorang rawi “ وهام ا له"atau “ ه ث ي حد ي ف م ه يatau “ ه ث ف ي ط خ ي, unkapan-unkapan ini adalah pencacatan (jarh) yang tidak menurunkan rawi dari derajat siqqah. Termasuk argumentasi yang menyelamatkan yaitu karena sedikitnya wahm tidak membahayakan kapbilitas rawi, karena tidak ada orang yang selamat dari wahm yang sedikit. Kemudian, jika dipertanyakan: “apa manfa’at atau faidah dari pencacatan (jarh) semacam ini?”, maka jawabannya dikatakan: “faidahnya adalah bisa digunakan dalam men-jarh ketika terjadi pertentangan dan pengunggulan antara para rawi. Maka rawi siqqah yang tidak disifati dengan wahm, haditsnya didahulukan dari pada rawi siqqah yang disifati wahm. Bukti-bukti (Syawahid) atas apa yang telah kami tuturkan: Al-Dzahabi berkata dalam kita mizannya dalam rangka menolak al-Uqaili yang telah memasukkan ‘Ali bin al-Madini kedalam golongan rawi-rawi lemah (al-dhu’afa): “Apakah kamu punya akal, wahai ‘Uqaili? Apakah kamu tahu siapa yang kamu bicarakan? Saya ingin kamu beritahu aku siapa rawi siqqah yang

Upload: zaim

Post on 21-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

islam

TRANSCRIPT

"Batasan:Huruf ya lafadz di atas dibaca fathah dan huruf hanya dibaca kasrohPenjelasan istilah diatas:Seorang rawi yang mempunyai kekeliruan (hafwah) dan sedikit sangkaan buruk (auham) beserta luasnya keilmuan, Sifat ini tidak sampai menurunkan pemiliknya dari derajat siqqah. Karena terjaga (ismah) dari salah dan lupa itu khusus bagi para nabi, bukan selain mereka.Termasuk dari permasalahan ini yaitu perkataan para kritikus terhadap seorang rawi "atau atau , unkapan-unkapan ini adalah pencacatan (jarh) yang tidak menurunkan rawi dari derajat siqqah. Termasuk argumentasi yang menyelamatkan yaitu karena sedikitnya wahm tidak membahayakan kapbilitas rawi, karena tidak ada orang yang selamat dari wahm yang sedikit.Kemudian, jika dipertanyakan: apa manfaat atau faidah dari pencacatan (jarh) semacam ini?, maka jawabannya dikatakan: faidahnya adalah bisa digunakan dalam men-jarh ketika terjadi pertentangan dan pengunggulan antara para rawi. Maka rawi siqqah yang tidak disifati dengan wahm, haditsnya didahulukan dari pada rawi siqqah yang disifati wahm.Bukti-bukti (Syawahid) atas apa yang telah kami tuturkan:Al-Dzahabi berkata dalam kita mizannya dalam rangka menolak al-Uqaili yang telah memasukkan Ali bin al-Madini kedalam golongan rawi-rawi lemah (al-dhuafa): Apakah kamu punya akal, wahai Uqaili? Apakah kamu tahu siapa yang kamu bicarakan? Saya ingin kamu beritahu aku siapa rawi siqqah yang tidak ada kesalahan, tidak sendirian dalam meriwayatkan dengan tanpa mutabi?.Penutup Segala puji bagi Allah Tuhan semesta Alam, dengan nimat dariNya sempurnalah kebaikan-kebaikan dan dengan bersyukur kepadaNya akan terjaga nimat itu. Saya memujiNya supaya menolong ku untuk menyempurnakan kitab ini yang saya harapkan keberkahan, kebaikan dan nasehat untuk murid-muridku, sodara-sodara ku yang tekun dalam pencarian.Dan saya sungguh tidak bisa menyelesaikan kecuali andanya anugrah yang diberikan dalam penulisan kitab ini dan saya tidak bisa meraih kesempurnaan dan terjaga dari kesalahan. Sungguh telah masyhur ungkapan Allah tidak mau mensahihkan (menjadikan tanpa salah) kecuali kitabNya. Pengarang kitab al-maqosid al-hasanah berkata dalam kiatbnya: Aku tidak mengetahuinya tapi Allah SWT berfirman: {Jika al-quran bukan dari Allah, niscaya meraka akan menemukan didalamnya perbedaan yang banyak}. Karena itu al-Syafii berkata: Sungguh saya telah mengarang kitab-kitab ini dan telah telah ku teliti, tapi tetap saja didalamnya masih terdapat kesalahan, karena Allah berfirman: { Jika al-quran bukan dari Allah, niscaya merka akan menemukan didalamnya perbedaan yang banyak}, maka jika kalian temukan dalam kitab-kitab ku sesuatu yang menyeleweng dari al-kitab dan al-sunnah maka kembalilah pada keduanya. Lebih lanjut lihat kitab kasyf al-khifa juz I halaman 30.Sebagian ulama mengatakan:Banyak kitab yang telah aku tulisAku berkata dalam hati telah aku perbaikiSehingga ketika aku menelitinya sampai dua kaliMaka aku menemukan kesalahan, kemudia aku perbaiki

Yang menulis kitab ini adalah debu kotoran ulamaYusuf Muhammad Sodiq