web viewbelajar berpusat pada mahasiswa. rossi sanusi (27 september 2010) pada kurikulum pendidikan...

2

Click here to load reader

Upload: hoangdieu

Post on 06-Feb-2018

222 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewBelajar Berpusat Pada Mahasiswa. Rossi Sanusi (27 September 2010) Pada kurikulum pendidikan yang berpusat pada dosen, cara dan lama setiap unit pengalaman

Belajar Berpusat Pada MahasiswaRossi Sanusi (27 September 2010)

Pada kurikulum pendidikan yang berpusat pada dosen, cara dan lama setiap unit pengalaman belajar-mengajar dibuat konstan (ditetapkan oleh fakultas) dan nilai hasil belajar dibiarkan bervariasi. Karena mahasiswa belajar dengan cara dan kecepatan yang bervariasi (baik inter- maupun intra- mahasiswa) untuk menguasai suatu kompetensi minimal keadaannya seharusnya dibalik: pengalaman belajar-mengajar bervariasi (ditetapkan mahasiswa) dan nilai hasil belajar konstan. Mahasiswa yang belum menguasai suatu kompetensi minimal terus diberikan kesempatan sampai kompetensi yang bersangkutan dikuasai. Nilai yang sama yang diberikan kepada semua mahasiswa (misalnya B) merupakan simbol bahwa kompetensi minimal telah dikuasai. Ini berarti bahwa lab kompetensi (nama yang lebih baik untuk skills lab) menyediakan banyak kesempatan kepada mahasiswa untuk menguji penguasaan kompetensi-kompetensi minimal.

Penentuan pengalaman belajar-mengajar untuk masing-masing kompetensi minimal didasarkan atas masalah Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) Stratum Primer dan masalah Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM). Masalah UKP dapat berupa presenting symptom (dalam SKD 2006 ada 166 gejala dan tanda) dan penyakit/keadaan  (dalam SKD 2006 ada 1075 penyakit/keadaan dengan berbagai tingkat penguasaan). Masalah UKM dapat berupa Respons Cepat dan Respons Terencana terhadap hasil surveilans sindromik dan surveilans kasus penyakit/keadaan prioritas. Bersama mahasiswa lain dalam satu kelompok, dan dibantu seorang fasilitator, masing-masing mahasiswa mengidentifikasi pertanyaan-pertanyaan area kompetensi (dalam SKD 2006 disebutkan 7 area kompetensi – Komunikasi efektif; Keterampilan klinis; Landasan ilmiah ilmu kedokteran; Pengelolaan masalah kesehatan masyarakat; Pengelolaan informasi; Mawas diri & pengembangan diri; dan, Etika, moral, medikolegal, profesionalisme & keselamatan pasien) dan metoda mencari jawaban untuk masing-masing pertanyaan. Termasuk dalam metoda mencari jawaban adalah tutorial (oleh praktisi klinik dan kesehatan masyarakat), temu manusia sumber, praktikum, lab biomedik dasar, e-learning, e-library, dan kegiatan-kegiatan lain, yang semuanya dapat dimanfaatkan secara bebas (tidak diabsensi dan tidak dinilai).

Selain penguasaan kompetensi minimal, KBK seharusnya juga memfasilitasi mahasiswa untuk mencapai kompetensi maksimal. Bersama seorang mentor, mahasiswa tidak hanya merencanakan pengalaman belajar-mengajar tetapi juga menentukan kompetensi yang ingin dikuasai, nilai maksimal yang ingin dicapai dan metoda penilaian yang akan digunakan.

Posted in: Uncategorized