bppvre3.weebly.combppvre3.weebly.com/uploads/1/4/8/2/14827102/penyakit... · web viewsecara umum...

12
PENYAKIT PERNAFASAN DAN REPRODUKSI ANCAM EKSISTENSI PETERNAKAN BABI Bulan april 2012 peternakan babi dengan populasi 400 ekor milik Bapak Tansil di Lampung Timur mengalami musibah luar biasa. Beliau menghubungi kami Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner Regional III Lampung dan menjelaskan tentang kronologis musibah yang dialaminya. Jelas beliau, sejak maret – April 2012 ada puluhan indukan babi diawali dari gejala demam tinggi, tidak mau makan, keguguran, mumifikasi fetus, kematian anak babi / genjik ( piglets ) sampai dengan kematian sebagian induk. Kerugian yang luar biasa beliau alami dikarenakan perawatan induk bunting untuk pakan dan operasional lain semua sia sia dan mengancam penyediaan bibit genjik yang dengan tujuan penggemukan ( replacement ).

Upload: others

Post on 08-Jan-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: bppvre3.weebly.combppvre3.weebly.com/uploads/1/4/8/2/14827102/penyakit... · Web viewSecara umum bobot lahir genjik adalah 1 - 1,5 kg / ekor dengan rata rata kelahiran 10 – 14 ekor

PENYAKIT PERNAFASAN DAN REPRODUKSI

ANCAM EKSISTENSI PETERNAKAN BABI

Bulan april 2012 peternakan babi dengan populasi 400 ekor milik Bapak Tansil di

Lampung Timur mengalami musibah luar biasa. Beliau menghubungi kami Balai Penyidikan dan

Pengujian Veteriner Regional III Lampung dan menjelaskan tentang kronologis musibah yang

dialaminya. Jelas beliau, sejak maret – April 2012 ada puluhan indukan babi diawali dari gejala

demam tinggi, tidak mau makan, keguguran, mumifikasi fetus, kematian anak babi / genjik (

piglets ) sampai dengan kematian sebagian induk. Kerugian yang luar biasa beliau alami

dikarenakan perawatan induk bunting untuk pakan dan operasional lain semua sia sia dan

mengancam penyediaan bibit genjik yang dengan tujuan penggemukan ( replacement ).

Dari penjelasan Pak Tansil kemudian kami meminta beliau untuk mengirim sample

darah, janin dan plasenta dari abortus, bahan baku pakan ( dedak, jagung, bungkil kedelai ) dan

pakan konsentrat yang terdapat toksin binder dalam komposisinya. Sample darah , janin dan

plasenta dari abortus kami uji untuk mendiagnosa adanya dugaan Brucella suis penyebab abortus

dan hasilnya negative. Masing masing sample bahan pakan dan konsentrat jadi kami lakukan

Page 2: bppvre3.weebly.combppvre3.weebly.com/uploads/1/4/8/2/14827102/penyakit... · Web viewSecara umum bobot lahir genjik adalah 1 - 1,5 kg / ekor dengan rata rata kelahiran 10 – 14 ekor

kultur untuk mengetahui keberadaan jamur Aspergillus flavus dan ternyata ditemukan koloni

jamur Aspergillus flavus di dalam bungkil kedelai ( soybean meal ) dan bahan lainnya tidak ada

pertumbuhan jamur, terlebih pada konsentrat jadi sudah terproteksi oleh toksin binder. Agustus

2012 beliau datang lagi dan menjelaskan bahwa populasinya sekarang tinggal seratus ekor

setelah banyak induk mati dan tidak ada genjik yang selamat. Tetapi mulai bulan Mei 2012

sampai Agustus sudah tidak ada lagi kematian induk babi atau gejala keguguran, mumifikasi

fetus, dan kematian anak babi / genjik ( piglets ).

Hasil analisa kami bahwa di peternakan tersebut telah terkena wabah PRRSV ( Porcine

Reproductive and Respiratory Syndrome Virus ). Penyakit ini disebabkan oleh RNA virus, dari

genus artevirus, family arteviridae dan ordo vidoviridae. PRRSV menjangkit pada indukan yang

sedang bunting dimungkinkan tertular pada saat kawin alami dengan pejantan atau dengan

kondisi lingkungan yang sangat buruk seperti musim pancaroba ( peralihan kemarau – penghujan

atau sebaliknya ). Di luar negeri yang memiliki populasi babi besar, penyakit ini luar biasa

merugikan dan dikenal 2 strain yaitu strain Amerika Utara ( VR-2332 ) atau strain Eropa

( Lelystad Virus / LV ).

Gejala yang sangat menciri penyakit ini pada induk ( sows ) adalah:

1. Gejala demam tinggi 39-40ºC

2. Terjadi keguguran pada induk bunting

3. Warna kebiruan pada telinga (Blue ear disease )

4. Kejadian penyakit pada induk menyusui meningkat 10 – 15% dengan cepat 4 minggu

pertama dan naik kembali pada 21 -35 hari

5. Waktu birahi setelah penyapihan yang lama

6. Gejala pernafasan muncul ( sesak, batuk, ingus )

Gejala yang sangat menciri penyakit ini pada induk menyusui (farrowing period ) adalah:

1. Induk jarang minum, tidak keluar air susu atau mastitis

2. Ada alergi pada kulit (Discoloration )

3. Gejala pernafasan muncul ( sesak, batuk, ingus, pneumonia )

4. Mumifikasi fetus / piglets, 10-15% kematian pada kebuntingan 3 – 4 minggu

5. Kejadian stillbirth mencapai 30%.

Page 3: bppvre3.weebly.combppvre3.weebly.com/uploads/1/4/8/2/14827102/penyakit... · Web viewSecara umum bobot lahir genjik adalah 1 - 1,5 kg / ekor dengan rata rata kelahiran 10 – 14 ekor

6. Piglets lahir dalam kondisi lemah, kematian piglets mencapai 70% pada 3 – 4 minggu

setelah lahir

7. Dalam waktu lama akan menyebabkan perfoma dan efisiensi reproduksi menurun seperti

tinggingya kejadian berulang, pernanahan dari vulva dan keguguran

Pada pejantan akan menurunkan kualitas libido, kualitas dan kuantitas sperma turun,

demam, serta gangguan pertumbuhan. Jika dilakukan nekropsi maka akan terjadi kerusakan pada

limfa berupa nodul atau bintik bintik hampir seluruh permukaan Limfa. Penanganan dengan

antibiotic tidak memberikan hasil yang maksimal, namun menurut Ir. Anton Surianto dari Blue

Sky Biotechnologi ( Jakarta ) penanganan dlakukan dengan injeksi poly-γ-Glutamic Acid

menghasilkan hasil sangat baik karena poly-γ-Glutamic Acid akan mengaktifkan kekebalan

tubuh terhadap virus tersebut dan langkah ini sudah terbukti bagus untuk penanganan kasus

PRRSV di Medan.

Pencegahan, peningkatan perfoma dimulai dari pemeliharaan yang baik

Pemeliharaan dengan managemen yang baik mulai dari piglets lahir sampai dengan

dewasa akan mampu memberikan pencegahan dan kekebalan terhadap penyakit, menghasilkan

perfoma produksi dan reproduksi yang lebih baik. Berikut pemeliharaan yang baik dari setiap

fase perkembangan:

1. Pada masa piglets

Secara umum bobot lahir genjik adalah 1 - 1,5 kg / ekor dengan rata rata kelahiran 10 –

14 ekor/ induk / kelahiran. Kejadian ynag sering dialami induk 3 hari sebelum melahirkan

adalah menurunnya nafsu makan, lemah sehingga biasanya induk diberikan injeksi vitamin

dan ATP. Satu hal yang perlu dihindari adalah stress pada piglets, minimalisir kita

mengganggu atau menyentuh piglets karena mudah stress, sehingga pada umur 3 hari

sebagian peternak melakukan kastrasi sekaligus diberikan injeksi vitamin dan antibiotic.

Mengingat hampir semua piglets mengalami kekurangan zat besi pada saat lahir maka

biasanya hari ke 3 dan hari ke 10 diberikan injeksi zat besi. Kandang menyusui ( farrowing )

idealnya 1 induk dengan pigletsnya dan maksimal 2 induk dengan pigletsnya. Usahakan

kandang ini selalu bersih, tempat pakan juga selalu bersih. Kandang yang kotor akan

menimbulkan infeksi pencernakan pada piglets, sedangkan tempat pakan kotor, pakan sisa,

Page 4: bppvre3.weebly.combppvre3.weebly.com/uploads/1/4/8/2/14827102/penyakit... · Web viewSecara umum bobot lahir genjik adalah 1 - 1,5 kg / ekor dengan rata rata kelahiran 10 – 14 ekor

pakan basi apabila dimakan induk akan berpotensi menyebabkan mastitis. Peternak harus

selalu memperhatikan kompetisi piglets untuk menyusu induknya. Piglets yang lincah akan

mencari putting dengan air susu yang banyak ( di tengah ) dan piglets yang kurang lincah

akan kekurangan susu, sehingga perlu diperhatikan dan dibantu prioritas penyusuan pada

piglets yang kecil atau kurang agresif agar pertumbuhan tidak tertinggal. Untuk mencegah

agar piglets tidak bermain ditempat yang kotor maka di dalam kandang farrowing disediakan

bak kecil yang kita beri susu dengan tujuan agar piglets hanya akan bermain di sekitar bak

tersebut karena aroma susu, usahakan bak tersebut dicuci setiap hari. Pada umur 2 minggu

piglets mulai diperkenalkan pakan padat ( pre starter ).

2. Sapih

Penyapihan dilakukan pada usia satu bulan dengan rata rata berat 7 kg. 3 hari sebelum sapi

dilakukan program cleaning dengan pemberian antibiotic ceptiofour dengan tujuan piglets

lepas sapih bersih dari segala infeksi dan siap dilakukan program penggemukan. Jika masih

ditemukan piglets yang beratnya tidak seragam ( kecil ) atau kondisi sakit harus dipisahkan

dari koloni. Hari ke 33 injeksi poly-γ-Glutamic Acid dilakukan sebagai pencegahan terhadap

PRRS virus. Piglets betina siap dikawinkan pada berat badan 90 – 105 kg dengan rataan

makanan 3 – 4 kg /ekor/hari.

Gambar : Pigletss lepas sapih

3. Induk bunting, melahirkan dan menyusui

Page 5: bppvre3.weebly.combppvre3.weebly.com/uploads/1/4/8/2/14827102/penyakit... · Web viewSecara umum bobot lahir genjik adalah 1 - 1,5 kg / ekor dengan rata rata kelahiran 10 – 14 ekor

Lama kebuntingan pada babi adalah 115 hari ( 3 bulan , 3 minggu , 3 hari ). 2 minggu

sebelum dan sesudah melahirkan sebaiknya induk diberikan antibiotic campur pakan seperti

golongan Oxytetraciclin, Lyncomycin, cloramphenicol atau Tylmicocin untuk pencegahan.

Masalah yang biasa muncul setelah melahirkan adalah air susu tidak keluar atau air susu

tidak mencukupi. Pemberian oxytocin akan sangat membantu mengatasi masalah tidak

keluarnya air susu. Induk menyusui dengan berat badan sekitar 110 kg harus mendapatkan

pakan 5 - 6 kg/ekor/hari dan kondisi tubuh diusahakan cukup fit untuk menyusui dan tidak

boleh mengalami kekurusan.

Gambar 2. Induk sedang menyusui pigletss

4. Pakan untuk penggemukan

Fase penggemukan dimulai setelah sapih dengan berat 8 – 30 kg menggunakan pakan

Stater, diteruskan fase grower pada berat 31 – 75 kg dan fase finisher pada berat 76 – 95 kg.

Berat jual babi standartnya pada 95 kg pada umur 6,5 bulan tetapi realita di lapangan berat

tersebut tercapai pada umur 9 bulan.

Gambar : Penggemukan penggemukan Babi

Page 6: bppvre3.weebly.combppvre3.weebly.com/uploads/1/4/8/2/14827102/penyakit... · Web viewSecara umum bobot lahir genjik adalah 1 - 1,5 kg / ekor dengan rata rata kelahiran 10 – 14 ekor

Mengenal penyakit babi, program pencegahan dan penanganannya

Disamping penyakit PRRSV, banyak juga penyakit pada babi yang menyerang pada

saluran pencernakan, pernafasan dan saluran lain. Penyakit babi yang banyak dikenal di

Indonesia seperti Hog Cholera, Porcine Respiratory Disease Complek, Swine Influensa, serta

penyakit bekterial, mikal dan parasite lainya.

a. Porcine Respiratory Disease Complek ( PRDC )

PRDC adalah penyakit pernafasan komplek pada babi dengan penyebab utama infeksi

virus ( PRRSV, Swine Influensa, Pseudo rabies, Porcine Circovirus Tipe 2 ) dengan infeksi

sekunder bacterial dan mikal seperti Mycoplasma hypopneumonia, Bordetella

bronchiseptica, Actynobacillus pleuro pneumonia, Actynobacillus suis, Pasteurella

multocida, Haemophilus parasuis, Streptococcus suis, dan agen infeksi lain dari lingkungan

meliputi perubahan suhu yang drastic, kelembapan tinggi dan kepadatan kandang yang

terlalu tinggi. Gejala yang menciri pada PRDC batuk, seringkali lemah, penurunan feed

intake, pertumbuhan tidak bagus ( kurus, perut dan dada kempis, punggung melengkung dan

terlihat vertebrae melengkung ), kurang aktif, tidak mau makan, demam, kadang terjadi

perdarahan dari mata dan hidung. Kerugian ekonomi yang ditimbulkan adalah pertumbuhan

berat badan harian ( ADG ) akan menurun 50%, FCR tinggi, dan kematian tinggi.

Page 7: bppvre3.weebly.combppvre3.weebly.com/uploads/1/4/8/2/14827102/penyakit... · Web viewSecara umum bobot lahir genjik adalah 1 - 1,5 kg / ekor dengan rata rata kelahiran 10 – 14 ekor

Beberapa langkah untuk mengatasi penyakit pernafasan komplek adalah menjaga

kebersihan dan hygiene kandang, menjaga kepadatan dan kelembapan optimum,

meningkatkan sirkulasi udara, mengurangi potensi debu, gas, bau dan melakukan program

vaksinasi.

b. Hog cholera

Penyakit ini masih cukup banyak ditemukan peternakan babi di jawa dengan gejala pada

kasus berat ditandai dengan tubuh dan daun telinga berwarna cyanosis. Perubahan pasca

mati dari hewan yang terserang penyakit ini perdarahan dan nekrosa kulit, limfa terlihat

infark-infark, bouton ulcer pada lidah dan rongga mulut , dinding usus besar di sekitar

katup ileo-caecal. Kematian karena hog cholera mencapai 70% populasi kandang.

Pencegahan dilakukan wajib dengan memberikan vaksin pada piglets umur 14 hari diulang 2

minggu kemudian dengan booster dan 2 minggu sebelum kawin bagi calon indukan.

Gambar : Tanda tanda Hog Cholera

c. Actynobacillus pleuro pneumonia

Penyakit ini menyerang pada alat pernafasan dengan gejala menciri babi mengalami

batuk basah dan dalam selama 3 hari dan berakhir dengan kematian. Gejala penyakit :

kesusahan bernafas, telinga kebiruan, hemoragi pada hidung, tidak mau makan, lemah,

biasanya sampai pincang, apabila terjadi kematian mendadak akan keluar darah dari lubang

hidung dan terjadi pneumonia. Perubahan pasca mati, pada bagian ujung lobus paru paru

( apex ) terlihat adanya bintik perdarahan, kebengkakan dan nodul.

d. Mycoplasma hypopneumonia

Infeksi karena jamur ini menyebabkan gangguan pernafasan. Jika kita amati pada siang

hari terdengar ada babi batuk batuk menandakan bahwa kandang tersebut sudah mengalami

Page 8: bppvre3.weebly.combppvre3.weebly.com/uploads/1/4/8/2/14827102/penyakit... · Web viewSecara umum bobot lahir genjik adalah 1 - 1,5 kg / ekor dengan rata rata kelahiran 10 – 14 ekor

outbreak Mycoplasma hypopneumonia. Namun bila kita mendengar babi mengalami batuk

hanya pada saat malam hari ( siang hari tidak ada yang batu ) dapat dipastikan bahwa masil

periode awal infeksi Mycoplasma hypopneumonia. Perubahan pasca mati yang menciri

adalah perdarahan pada trachea. Penanganannya adalah pemberian Tylosin atau

Chloramphenicol melalui pakan.

e. Penyakit parasiter ( endo dan ektoparasit )

Babi dengan pengelolaan intensif tidak banyak menderita gangguan parasit internal

seperti cacing pada saluran pencernaan. Penyakit parasite ini ekan mengganggu perfoma

produksi, sehingga akan mengurangi pertumbuhan berat badan harian ( ADG ) sampai

dengan 3%. Kejadian yang sering ditemukan adalah ektoparasit berupa kutu yang biasa

bertempat pada paha belakang, kutu ini akan merusak karkas karena menimbulkan titik titik

kehitaman pada karkas paha belakang. Pencegahan yang dilakukan adalah pemberian

ivermectin dalam pakan selama 10 hari berturut turut pada fase finisher. Jika kejadian

ektoparasit hanya terjadi pada 1 – 2 ekor babi maka pisahkan ke kendang isolasi dan berikan

ivermectin injeksi.

Dari paparan di atas baru menjelaskan beberapa penyakit babi yang sering dijumpai pada

peternakan dan masih banyak lagi penyakit babi lainnya. Secara umum penyakit pada

pencernaan pada babi seperti diare, mudah ditangani dengan pemberian antibiotic

Oxytetraciclin, sedangkan untuk penyakit pada saluran pernafasan lebih tepat menggunakan

Lyncomycin, cloramphenicol atau Tylmicocin tentunya dengan melihat masa bebas obat. Selain

factor penyakit, factor lain yang membebani peternak adalah harga pakan. Menurut bapak

Sunaryo, peternak babi di Kabupaten Pesawaran, Lampung mengatakan bahwa ternak babi

sekarang sudah lesu karena peminat dagingnya terbatas hanya kaum tertentu dan diharamkan

bagi muslim masih ditambah lagi dengan beban pakan yang semakin hari semakin naik

harganya. Bahan baku pakan seperti dedak, bungkil kedelai, jagung, pollard dan lainnya pelan

tapi pasti tiap hari naik kata beliau, sementara pertumbuhan berat badan harian juga tidak

maksimal. Minimnya konsumen daging babi sementara peternak babi yang cukup banyak

menyebabkan persaingan harga yang tidak sehat. Peternak akan berlomba segera menjual

babinya, karena apabila dipertahankan biaya pakan tidak seimbang dengan harga jual dan

pertumbuhan babinya.

Page 9: bppvre3.weebly.combppvre3.weebly.com/uploads/1/4/8/2/14827102/penyakit... · Web viewSecara umum bobot lahir genjik adalah 1 - 1,5 kg / ekor dengan rata rata kelahiran 10 – 14 ekor