visi misi.pptx

16
EPILOG ASY-SYAM Demi matahari dan sinarnya di pagi hari Demi bulan apabila mengiringi Demi siang apabila menampakkan diri Demi malam apabila menutupi Demi langit dan seluruh binaannya Demi bumi dan semua yang ada di permukaanya Demi jiwa dan penyempurnaanya Allah mengilhami sukma kebaikan dan keburukan Beruntunglah siapa yang mensucikannya Rugilah siapa yang mengotorinya

Upload: aisyah

Post on 15-Nov-2015

217 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

EPILOG ASY-SYAM

EPILOGASY-SYAM

Demi matahari dan sinarnya di pagi hariDemi bulan apabila mengiringiDemi siang apabila menampakkan diriDemi malam apabila menutupiDemi langit dan seluruh binaannyaDemi bumi dan semua yang ada di permukaanyaDemi jiwa dan penyempurnaanyaAllah mengilhami sukma kebaikan dan keburukanBeruntunglah siapa yang mensucikannyaRugilah siapa yang mengotorinyaAsy-Syam berarti matahari. Dalam surah ini Allah bersumpah tujuh kali. Tak pernah ada di tempat lain, Allah bersupah sampai tujuh kali.

Dalam Asy-Syam, Allah bersumpah pada matahari, bulan, siang, malam, langit, bumi juga jiwa. Jika kita dengar denganseksama, maka terdengar bunyi yang sama. Bunyi yang mengikat matahari, bulan, hingga jiwa.

Jika kita perhatikan pada saat surah ini dibacakan, maka seolah ada nada yangsama, baik saat berbicara tentang fisika dan jiwa. Nada sama yang mengikat alam makro cosmos, mikro cosmos hingga spiritual cosmos.

Teori Grand unified mengikat seluruh ilmu : fisika, sosial, juga spiritualitas. Itu menunjukkan bahwa sesungguhnya semua berada dalam kaidah hukum yang sama. Bukan hanya rembulan, bintang, dan matahari yang bergerak pada orbit. Namun juga jiwa yang bergerak pada garis obrbitnya.

Dalam surah ini, Allah tidak hanya bersumpah kepada malam dan siang, yang jelas dan tepat pergiliran waktunya. Allah tidak hanya bersumpah pada matahari dan bulan yang bergerak pada garis orbitnya, namun Allah juga bersumpah pada jiwa manusia. Hingga bukan hanya matahari, bulan, bintang yang memiliki garis orbit, tapi juga jiwa manusia memiliki jalan meskipun tak tampak.

Al-Quran berkata, Demi langit yang memiliki jalan!

Apabila planet-planet itu memiliki jalan, maka jiwa manusiapun memiliki jalan

Siapakan yang bisa melihatnya?Al-quran berkata bahwa beruntunglah siapa yang membersihkan jiwa dan rugilah siapa yang mengotorinya. Yang membersihkan jiwa akan tahu persis di mana jiwa kita akan berjalan.

Jika jiwa tidak beredar di garis orbit, maka ia akan hancur dan hilang seperti planet yang bergeser dari garis orbit. Bila dimensi fisik, emosi, dan spiritual keluar dari garis orbit, maka akan hancur sebagaimana kaum tsamud yang akhirnya musnah ditelan bumi, karena melanggar orbit jiwa.

Beruntunglah siapa yang membersihkan, rugi siapa yang mengotorinya

Bagi yang hatinya kotor tak tahu mana yang baik dan buruk.Namun, bagi yang hatinya bersih maka ia akan hidup dalam cahaya Allah dan tahu mana yang baik dan mana yang buruk.

Kita di RSB Esto Ebhu bila terbelenggu oleh kepentingan, sudut pandang, atau pengalaman, maka penampilannya akan menyimpang. Padahal di dalam hadits dikatakan bahwa apabila engkau bertanya pada kebenaran maka mintalah fatwa pada hatimu. Hati dan jiwa yang kotor tak akan dapat memberikan keputusn yang adil.

Manusia itu adalah ummat yang satu, maka Allah mengutus para nabi sebagai pemebri peringatan, dan Allah menurunkan bersama mereka kitab yang benar, untuk memberi keputusan diantara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan..............(QS.Al-Baqarah Ayat 2.213) (rute perjalanan jiwa).

Siapa yang maha adil? Sifat siapakan adil itu?nama siapakah adil itu? Ketika nilai keadilan dilanggar sesungguhnya yang dilanggar adalah Asmaul Husna. Ketika orang tidak jujur, sesungguhnya ia melanggar sifat Al-Mukmin.

Indonesia dikenal sebagai bangsa yang relegius, namun banyak kita jumpai anomali dalam masyarakat sebagaimana kita melihat pengguna jalan yang seenaknya. Ramai orang pergi haji namun banyak orang tidak bertanggung jawab. Banyak orang berdoa namun tidak visioner melihat jauh ke depan. Banyak orang yang shalat tepat waktu, namun tidak disiplin, banyak orang yang berpuasa namun tidak kerjasama. Banyak yang berzakat tapi tidak adil dan peduli.

Maka peliharalah tujuh nilai dalam setiap aspek kehidupan. Tegakkan tujuh nilai tidak saja saat mendirikan shalat, namun juga keseharian. Ketika jujur dalam menunaikan jumlah rakaat shalat maka jujurlah dalam pekerjaan. Ketika bertanggung jawab dalam melaksanakan shalat maka tanggung jawablah dalam memerankan diri di dalam dirimu, keluarga dan masyarakat. Ketika mengingat hari akhir dalam shalat, maka berpikirlah jangka panjang juga dalam keseharian.

Ketika berusaha tepat waktu melaksanakan shalat, maka tegakkan pula nilai disiplin ketika melaksanakan tugas. Jika bershaf dengan rapi dalam shalat maka kerjasamapun harus dijalani dalam kehidupan bermasyarakat. Ketika adil mendahulukan yang datang terdahulu dalam shaf, maka adil pulalah dalam memutuskan perkara. Ketika dalam shalat menyalami kiri dan kanan, maka harus peduli pula keadaan saudra, teman, dan tetangga di kiri dan kanan.

Marilah kita berlajar memaknai hidup ini. setting Allah kita betremu, bekerja bersama-sama di RSB esto Ebhu tercinta ini, marilah kita jadikan RSB Esto Ebhu ini sebagai pelatihan ESQ yang sebenarnya dengan sepenuh hati. Hubungan keperawatan dengan pasien dan keluarga jadikanlah kontak kemanusiaan dengan demikian akan lebih menimpa. Potensi kebaikan dalam diri kita dengan perilaku tujuh budi utama. Marilah kita berdoa semoga apa yang kita rintis dalam kehidupan ini mencukupi untuk mendapatkan predikat jiwa muthmainnah sebagai bekal untuk menghadap Allah.Karena itu, bersyukurlah mengenal Allah dengan mata hati. Bersyukurlah jika dapat membersihkan belenggu hati. Dialah Allah yang Maha lembut al-lathif yang lembut berbisik di hati yang suci.

Dengan lembut al-lathif berbisik di hati yang penuh dengan cahaya

Allah ada di hati manusia yang bersih dan suciIa senantia menuntun setiap hariIa yang memberi ilmu, memberi petunjuk setiap saatYang Maha Penyantun, yang santun berbisik di hatiIa yang Maha PengasihYang lebih dekat dari urat leherMari kita meminta maaf karena selama ini hati kita sangat kasarAllah tidak bisa didekati orang yang hatinya kasarBersihkan hijab di hati kami agar kami senantiasa menatap cahaya KeagunganMU

Dan Allah, Dialah yang mengirimkan angin. Lalu angin menggerakkan awan, maka kami halau awan itu ke suatu negeri yang mati lalu kami bidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah kebangkitan itu.Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. KepadaNyalah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkanNya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan bagi mereka azab yang keras. Dan rencana jahat mereka akan hancur. (QS. Faathir (35): 9-10)

Ya Allah, sucikan hati kamiJadikan diri kami suciHingga mampu mendengar bisikanMU yang lembutHingga kami selalu mampu mendengar suaraMU yang lembutApa yang Kau sampai ke dalam hati kamiTuntun kami di jalan yang lurusJangan biarkan pikiran dan kesombongan menutupi petunjuk dariMuMaafkan KamiAjarkan kami untuk membersihkan hati

JERITAN HATI

Hari ini aku membaca lagi surah Asy-Syam MUDi tanah kelahirankuDi hadapan ribuan hamba-hambaMUKetika aku bacakan surahYang berisi tujuh kali sumpah ituAir mata mengalir deras seperti sungaiTubuhku gemetarAku takut dengan sumpahMU ituTubuh dan hatiku terasa hancurTerlalu Agung sumpahMUAku sadar mereka bukan mendengarkankuTapi Asy-SyamDan keagungan nabi MuhammadMUKututup matakuTak sanggup melihat ini semuaTapi aku harus tetap berdiriAku harus tetap berbicaraDemi KeagunganMU

Aku bahagia bukan karena mereka menghormatikuAku bahagia bukan karena mereka memuliakankuTapi aku bahagia karena bisa membelaMUSemoga Engkau mengampunikuSehingga aku bisa berjumpa denganMUDuhai kekasih hatiLaa mahbuuba ilaa huwa Allah

Benang merah Tujuh Perilaku Budi UtamaYa Allah perkenankan hamba merangkai perjalanan (= Musafir) kehidupannya dimulai dari hadirnya Sang diri sampai Engkau mengakhirinya untuk bertemu dengan kekasihMU nabi Muhammad SAW bersama-sama untuk menatap wajahmu

Bismillahirrohmanirrahim

Allahumma shalli alaa sayyidinaa muhammadAku bersyukur padaMU ya Allah karena telah memberiku kecenderungan memilihkan kepada jalanMU At-taqwa dari dua potensi yang Engkau berikan kepada setiap insan, atas petunjukMU aku menemukan tujuh Budi Utama yang bisa dijadikan petunjuk jalan menuju realisasi cita-cita. Karena hamba menyadari bahwa keberhasilan hidup itu hanya sebagian kecil ditentukan oleh kemampuan intelektualitas seseorang, yang sebagian besarnya lebih kecerdasan emosinya. Dan hamba menyadari ini adalah dalam proses belajar.Demikian halnya terhadap kedua orang tua saya, adalah orang-orang terpuji yang telah menumbuhkembangkan potensi itu, dengan nasehat, contoh dan teladan. Ampuni dosa kedua orang tua hamba ya Allah dan lindungi mereka dari api neraka.

Juga dengan keluargaku saat ini, dengan lingkungan tempat tinggalku, atas kebaikan-kebaikan yang amat kondusif menyamai sifat-sifat kebaikan di dalam diriku.Terhadap pasien dan keluarga pasien yang selama ini dalam perawatan dengan berbagai sikap dan perilakunya telah menambah khasanah ilmu dan pengalaman yang amat sangat berharga untuk lebih menempa sifat-sifat kebaikan di dalam diriku.Juga terhadap RSB tempat saya bekerja; dengan visi dan misi yang jelas, oleh management yang membimbing, telah menciptakan lingkungan tempat saya bekerja dapat mengembangkan bakat kebaikan di dalam diri saya, menjalin komunikasi dengan teman sekerja, para pimpinan dan semua orang yang bekerja di lingkungan RSB, juga yang telah menfasilitasi saya secara langsung dengan melatih sifat-sifat mulia tujuh budi utama.

Inilah potensi komunikatif yang akan saya peroleh yang Insyaallah amat sangat didambakan untuk kepentingan generasi yang akan datang. Inilah sosok sang diri yang berbudi luhur, tempat berteduh, tempat yang membanggakan dan menjadi idaman bagi generasi yang akan datang.Maha Besar Ya Allah atas segala firmanMU yang telah mendesain kehidupan ini yang diawali dengan potensi jiwa dan tentukanlah hambaMu ini ya Allah sebagai salah satu hamba yang mempunyai jiwa yang Engkau fasilitasi bersama-sama saudara-saudarku seiman menuju Al-Jannah