web viewmenurut al-kitab,bunuh diri tidak menentukan apakah seseorang masuk surga atau tidak. jika...
TRANSCRIPT
TUGAS PAPER KELOMPOK
TEORI KOMUNIKASI
KELOMPOK 2 :
1. Achmad Jamaluddin 44111010155
2. Dede Setiawan 44111010223
3. Faizal Aditya 44308010070
4. Haekal Fajri Amrullah 44111010192
5. Hanifah Choirunisa 44111010079
6. Ika N. 44111010183
7. Jennifer 44111010173
8. Mollita Rusi 44111010171
9. Ridho Azlam Ambo Asse 44111010143
10. Vayakun 44111010184
11. Yogo Septian 44111010220
12. Yosi Dayanti 44111010212
Universitas Mercu Buana Fakultas Ilmu Komunikasi
2012
TEORI EKSPEKTASI NILAI
AKSI BUNUH DIRI SONDANG HUTAGALUNG
Siapa sebenarnya Sondang Hutagalung, lelaki yang nekat membakar dirinya tepat di
depan Istana Merdeka Jakarta, Rabu, 7 Desember 2011 lalu?
Sondang Hutagalung (lahir di Bekasi, Jawa Barat, 12 Oktober 1989 – meninggal di Jakarta,
10 Desember 2011 pada umur 22 tahun) adalah seorang mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas Bung Karno, Jakarta yang tewas pada sekitar pk. 17.45, 10 Desember 2011,
setelah membakar dirinya pada Rabu sore 7 Desember 2011 di depan Istana Negara,
Jakarta.
Sondang menjabat ketua Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenisme untuk Rakyat Indonesia
yang aktif dalam kegiatan "Sahabat Munir". Di mata teman-temannya Sondang adalah
aktivis yang sering terlibat dalam upaya advokasi dalam kasus-kasus pelanggaran hak asasi
manusia.
Sondang dilahirkan sebagai anak bungsu dari empat bersaudara keluarga Victor Hutagalung
dan Dame Sipahutar. Ayahnya bekerja sebagai sopir taksi, sementara ibunya tidak bekerja.
Keseharian Sondang Hutagalung?
Menurut Chrisbiantoro, di mata teman-temannya, Sondang dikenal sebagai sosok aktivis
yang kerap terlibat dalam berbagai upaya advokasi pelanggaran HAM. "Dia pribadi yang
unik, selalu membuat suasana demonstrasi lebih hidup dan cukup kreatif,"
Sondang, kata staf Divisi Kontras, Chrisbiantoro, dipercaya sebagai Ketua Himpunan Aksi
Mahasiswa Marhaenisme untuk Rakyat Indonesia (Hammurabi). Organisasi yang dipimpin
Sondang kebetulan suka aktif di kegiatan 'Sahabat Munir'. “Kebetulan, kelompok aktivis itu
masuk dalam Sahabat Munir,” kata Chrisbiantoro di Jakarta, Jumat, 9 Desember 2011.
"Sudah 1,5 tahun dia bergabung dalam komunitas itu."
Tinggal di Perumahan Pondok Ungu, Bojong Pengairan, Medan Satria, Bekasi, menurut
tantenya, Nyonya Sipahutar, Sondang dikenal sebagai anak yang baik dan penurut. Bungsu
dari empat bersaudara anak pasangan Dame dan Victor Hutagalung ini tak jarang
membantu pekerjaan rumah tangga. "Nyuci bajunya sendiri pun dia mau," kata Nyonya
Sipahutar, tantenya. Victor, sang ayah, bekerja sebagai sopir taksi dan ibunya tidak bekerja.
Bob menuturkan, mahasiswa Fakultas Hukum angkatan 2007 Universitas Bung Karno yang
diduga membakar diri di depan Istana Presiden Jakarta Rabu, 7 Desember 2011 lalu,
senantiasa mengantar ibunya untuk menjalankan ibadah di gereja setiap minggu. Selain itu,
Bob menambahkan, Sondang juga adalah pria yang taat beribadah. Baik itu kebaktian-
kebaktian persekutuan maupun ibadah rutin yang dilakukan setiap minggunya.
"Kesehariannya, kalau mau berangkat (kuliah) dari rumah berdoa sama ibu, Tuhan Yesus,"
tuturnya.
Bob juga menceritakan, setiap kali di rumah, Sondang sangat akrab dengan sang ibu. Bila
sedang berada di rumah, dia selalu bercanda dan tertawa bersama.
Sikap dan Keyakinan Sondang Hutagalung dari segi agama terhadap bunuh diri?
Menurut Al-kitab,Bunuh diri tidak menentukan apakah seseorang masuk surga atau tidak.
Jika orang belum selamat bunuh diri, apa yang dia lakukan hanya “mempercepat” dia masuk
ke lautan api. Pada akhirnya orang bunuh diri akan masuk neraka karena menolak
keselamatan dalam ktistus, bukan karena bunuh dirinya. Alkitab secara khusus mencatat
empat orang yang bunuh diri: saul (1 samuel 31:4): Ahitofel (2 samuel 17:23); Zimri (1 Raja-
Raja 16:18) dan Yudas (Matius 27:5)
Penyebab Sondang Hutagalung Bakar Diri?
Menurut pendiri layanan psikologi Kasandra & Associated ini, kasus bakar diri
Sondang Hutagalung harus diteliti lebih jauh melalui pemeriksaan dan analisa metode otopsi
psikologis, rekontruksi kapasitas individu, psikodinamika kepribadian, gaya hidup, situasi
Soal dan Motifnya.
"Tetapi frustasi adalah kondisi yang ditimbulkan oleh situasi yang menekan terhadap
kualitas kepribadian khas Sondang. Saya cenderung lebih menduga kualitas kepribadian
khas tersebut yang menjadi faktor penyebab Sondang melakukan hal itu. Sementara fustrasi
adalah faktor pemicu saja.
Ia nyaris tak pernah absen dalam aksi ”Kamisan”, yakni aksi rutin yang dilakukan setiap
Kamis di depan Istana Negara yang diikuti para aktivis dan korban pelanggaran HAM, serta
penghilangan paksa.
Apa yang ditempuh Sondang di depan Istana yang menjadi pusat simbol kekuasaan negara
mencerminkan banyaknya masalah serius di negeri ini. Persoalan pelanggaran HAM dan
tindakan-tindakan kekerasan yang disponsori negara, korupsi, serta kejahatan-kejahatan
lain, tak hanya sulit diatasi melainkan sudah menemui jalan buntu.
Meskipun demikian, Sondang tetaplah pejuang. Kematiannya menjadi simbol perjuangan
bagi siapa pun yang menginginkan perubahan. Ada atau tidak ada revolusi setelah
kepergiannya, yang pasti Sondang telah memberi inspirasi bagi siapa pun, bahwa pada saat
suara-suara kebenaran, kritik, protes, atau bahkan kecaman tidak didengarkan, maka hara-
kiri bisa menjadi pilihan. Hara-kiri adalah bunuh diri untuk menjaga kehormatan. Di Jepang,
hara-kiri biasa ditempuh para pemimpin yang tak mampu memperbaiki keadaan.
Maka, aksi bakar diri dianggap pilihan tepat untuk menembus kebuntuan itu.
Ada yang berpendapat, bakar diri merupakan aksi naif yang sia-sia, atau tindakan yang
bertentangan dengan ajaran agama. Tapi, Sondang adalah pejuang yang sebenarnya, rela
mati untuk cita-cita yang diperjuangkannya. Apa yang ditempuh Sondang sama seperti
Mohamed Bouazizi di Tunisia, mahasiswa drop out, pedagang sayur dan buah-buahan yang
tergusur. Bouazizi membakar diri untuk memberi peringatan bagi kekuasaan yang tak bisa
dilawannya.
Di luar dugaan, dampak kematian Bouazizi sungguh luar biasa, memicu gelombang
demonstrasi yang berhasil menggulingkan rezim Zine al Abidine Ben Ali yang berkuasa di
Tunisia sejak 1987. Di Indonesia, apakah dampak kematian Sondang akan sama seperti
Bouazizi? Mungkin tidak, karena Tunisia berbeda jauh dengan Indonesia. Di negeri ini,
revolusi sulit digerakkan, selain karena karakter masyarakatnya yang cenderung suka
memaafkan, juga karena situasi politiknya yang masih membuka ruang kebebasan. Pada
saat masih ada kebebasan, revolusi akan sulit digerakkan.
a. Teori nilai ekspektasi
Teori ini diperkalkan oleh Martin Fishbein. Ia menyoroti sifat kompleks dari perilaku yang diketahui sebagai teori nilai ekspektasi (expectrancy-value theory), yang dibagi menjadi dua macam keyakinan: “yakin pada” satu hal dan yang kedua “yakin tentang”. Perbedaanya terletak pada menyakini sesuatu dan yang lainnya mengenai perasaan seorang individu pada kemungkinan bahwa hubungan tertentu ada di antara dua hal. Kalau seorang individu menyakini sesuatu itu ada, ia akan mengatakan bahwa hal itu ada. Sedangkan keyakinan mengenai “tentang” adalah berbicara menganai manfaat informasi terhadap keyakinan seseorang.Dari segi evaluatif, Fishbein membedakan antara keyakinan dan sikap. Dikatakannya, sikap berhubungan dengan keyakinan dan membuat seseorang berprilaku dengan cara tertentu terhadap sikap objek. Sikap juga diatur, sehingga sikap umum diperkirakan dari cara spesifik dalam sesuatu yang ringkas. Secara ringkat, Fishbein ingin mengatakan, perubaha sikap dapat berasal dari tiga sumber. Pertama, informasi dapat mengubah kemampuan untuk meyakini atau bobot terhadap keyakinan terentu. Kedua, informasi juga dapat mengubah valence dari sebuah keyakinan. Ketiga, informasi dapat menambah keyakinan yang baru terhadap struktur sikap.Fishbein lantas menyajikan hubungan antara keyakinan dan sikap dengan rumus:
A0 = ∑ni (Bi ai)A0 = sikap terhadap objek oBi = kekuatan keyakinan i tentang o ( mungkin atau tidak mungkin bahwa o diasosiasikan dengan konsep lain x)ai = aspek evaluative terhadap B (evaluasi dari konsep x)n = jumlah kepercayaan tentang o
Teori tindakan yang beralasan
Bersama Icek Ajzen, Fishbein memperluas cakupan dari teori ekspektasi dengan menambahkan faktor intense dalam rumus. Secara specifik, intens dari perilaku tertentu ditentukan oleh sikap individu terhadap perilaku dan kumpulan keyakinan tentang bagaimana orang lain ingin seseorang berperilaku. Setiap faktor—sikap seorang individu dan opini orang lain—diberi bobot menurut kepentingannya. Sering kali terlihat sikap diri sendiri yang paling penting, terkadang opini orang lain yang paling penting, atau kadang-kadang sikap diri sendiri dan orang lain lebih atau kurang setra dalam bobotnya. Untuk menjelaskan hal ini, formula yang dikembangkan adalah:BI = ABω1 + (SN) ω2
BI = intense perilakuAB = sikap terhadap perilakuSN = norma subjektif (apa pikiran orang lain)
ω1 = bobot sikapω2 = bobot normal subjektifFormula di atas memprediksikan intense dari perilaku seseorang, tetapi tidak secara utuh memperkirakan perilaku sebenarnya. Mengapa? Karena kita tidak selalu berperilaku berdasarkan intense orang lain. Sebab, manusia dikenal sulit untuk melawan maksud baik mereka sendiri. Jelaslah, teori penggabungan informasi berhubungan dengan sistem faktor. Yang jelas, apa yang dipikirkan seseorang tentang isu dan bagaimana ia berprilaku, dihasilkan dari sebuah interaksi kompleks di antara variabel.
Teori Ekspektasi Nilai dan Sikap Sondang Hutagalung
A0 = ∑ni (Bi ai)
A0 = Sikap sondang terhadap bakar diri sangatlah kuat karena ia ingin memberikan teguran terhadap pemerintahan SBY yang tidak bisa mendengarkan suara rakyat dan tidak bisa menuntaskan masalah di negeri Indonesia.
Bi = kekuatan keyakinan Sondang tentang Bakar diri adalah terinspirasi dari kasus Bouazizi
yang membakar diri untuk memberi peringatan bagi kekuasaan yang tak bisa dilawannya.
kematian Bouazizi yang sungguh luar biasa, memicu gelombang demonstrasi yang berhasil
menggulingkan rezim Zine al Abidine Ben Ali yang berkuasa di Tunisia sejak 1987
ai = aspek evaluative Sondang Hutagalung terhadap Bakar diri, Perbuatan ini merupakan perbuatan yang sangat membahayakan dan bisa menyebabkan kematian seperti Sondang Hutagalung, dalam agama sondang pun melarang keras Menyiksa diri sendiri atau bisa disebut dengan bunuh diri
n = jumlah kepercayaan Bakar diri menjadi sangat kuat bagi Sondang karena itu bisa memberikan evaluasi penting bagi pemerintah walaupun bisa menyebabkan kematian tapi ini dijadikan sebagai jalan pintas yang mengundang simpati dari banyak orang