hubungan antara stres akademis dan ide bunuh diri...

83
HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI PADA MAHASISWA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun oleh : Kartika Catharina Ayudanto 149114064 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 14-Feb-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI

PADA MAHASISWA

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun oleh :

Kartika Catharina Ayudanto

149114064

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

IIALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING

HUBI]NGAN AIYTARA STRESS AKADAMIS DATI II}E BUNUH DIRI PAI}A

MAHASISWA

Disusun oleh :

Kartika Catharina Ayudanto

NIM: 1491ru464

Tnlah disetujui oleh :

I)osen Pembimbing Skripsi

Tanggal ii fllv ?ill$

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

NALAMAN PENGOSAHAN SKruPSI

HTIBUNGAI\I A}TTARA STRESS AKAI}EI}fiS DAI\[ INE BI]ITT]E I}IRI PAI}AMAHASISWA

Dipersiapkan dan disusun oleh :

Kartika Catharina Ayudanto

NIM: 149114064

Penguji I

Penguji II

PeneEJi III

Yb$akarta, I I

Fakultas Psikologi

. L. .fuF-wi,M" Si.n l*udf3.u *\ **S grs g'uo,' g

nq ' 'Jdar

"Ir'\}i..F d&.$v..?.* ?

its j'

tl

Telah dipertan Panitia Penguji

Dr. Titik Kristiyani, M.Psi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

iv

HALAMAN MOTTO

Dan apa saja yang kamu minta dalam doa dengan penuh kepercayaan, kamu akan

menerimanya. (Matius 21: 22)

For I know the plans I have for you,” declares the Lord, “plans to prosper you

and not to harm you, plans to give you hope and a future. (Jeremiah 29:11)

Success need process. (anonymous)

If you never try, you will never know. (anonymous)

Work hard in silence, let your success be your noise. (Frank Ocean)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini saya persembahkan kepada Tuhan Yesus dan kedua orangtua saya

yang telah memberikan dukungan dan support yang sangat berharga untuk saya.

Kepada Tuhan Yesus yang telah menyertai saya selama ini, memberikan berkat-

Nya, kekuatannya, dan melancarkan perjalanan skripsi saya. Saya percaya jika

pencapaian saya saat ini merupakan campur tangan dari Tuhan Yesus.

Kepada orangtua saya yang selalu menyertai saya dan selalu memberikan saya

dukungan, semangat, dan juga percaya kepada saya bahwa saya bisa menyelesaikan

skripsi dengan baik adanya. Je t'aime, Mama dan Papa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak

memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam

kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta 18 Maret 2019

Peneliti,

Kartika Catharina Ayudanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

vii

HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI

PADA MAHASISWA

Kartika Catharina Ayudanto

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara stress akademis dengan ide bunuh

diri pada mahasiswa. Hipotesis pada penelitian ini adalah stress akademis memiliki hubungan yang

signifikan dengan ide bunuh diri, sehingga stress akademis menjadi faktor yang mempengaruhi ide

bunuh diri. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif korelasional. Subjek pada penelitian ini

berjumlah 156 mahasiswa yang tersebar diberbagai daerah. Penelitian ini menggunakan skala

stress akademis dan The Suicide Assessment Scale. Skala stress akademis memiliki 15 item dengan

koefisien reliabilitas 0,869. The Suicide Assessment Scale memiliki 20 item dengan koefisien

reliabilitas 0,816. Teknik analisis data pada penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman’s rho karena persebaran data pada kedua variabel bersifat tidak normal. Hasil penelitian ini

menghasilkan r sebesar 0,529 dan nilai signifikansi p = 0,000 < 0,05. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara stress akademis dengan

ide bunuh diri. Hal ini berarti semakin tinggi stress akademis, maka semakin tinggi juga ide bunuh

diri. Sebaliknya, semakin rendah stress akademis, maka semakin rendah ide bunuh diri.

Kata kunci: stress akademis, ide bunuh diri, mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

viii

THE CORRELATION BETWEEN ACADEMIC STRESS AND SUICIDE

IDEATION IN COLLEGE STUDENTS

Kartika Catharina Ayudanto

ABSTRACT

This research aims to know the correlation between academic stress and suicide ideation

in college students. The hypothesis in this research was that there was a significant correlation

between academic stress and suicide ideation, so academic stress is a factor that influences

suicidal ideation. This type of research is correlational quantitative research. The subjects in this

study were 156 college students spread across various regions. This study used the academic

stress scale and The Suicide Assessment Scale. The academic stress scale has 15 items with a

reliability coefficient of 0.869. The Suicide Assessment Scale has 20 items with a reliability

coefficient of 0.816. The data analysis technique in this study used the Spearman rho correlation

test because the data distribution on both variables was abnormal. The results of this study

produce r of 0.529 and a significance value of p = 0.000 <0.05. The results of this study indicate

that there is a positive and significant relationship between academic stress and suicide ideation.

This means that the higher the academic stress, the higher the suicide ideation. On the other hand,

the lower academic stress, the lower the suicide ideation.

Keyowords: academic stress, suicide ideation, college students

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

ix

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Kartika Catharina Ayudanto

Nomor Mahasiswa : 149114064

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

HUBUNGAN ANTARA STRESS AKADEMIS DENGAN IDE BUNUH DIRI

PADA MAHASISWA

Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan

kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,

mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya di internet atau media lain

untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun

memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai

penulis

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya

Dibuar di Yogyakarta

Pada tanggal : 22 November 2018

Yang menyatakan,

(Kartika Catharina Ayudanto)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus berkat penyertaan-Nya

sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Terimakasih karena telah

memberikan jalan yang terbaik untuk saya dan juga memberikan kelancaran untuk

saya dalam menyelesaikan skripsi ini. Semua hasil yang saya dapatkan sampai

saat ini berkat penyertaan dari Tuhan Yesus.

Kepada orangtua saya, Mama Yuni dan Papa Tomy, terimakasih selama

ini sudah menjadi support tersebar untukku. Terimakasih karena selalu percaya

dan mendukung apapun keputusan dan pilihan hidupku. Terimakasih atas semua

pengorbanan yang mama dan papa lakukan untuk anakmu, serta doa yang selalu

dipanjatkan demi keberhasilan anakmu. Semoga aku bisa menjadi anak yang

membanggakan mama dan papa. Je t'aime mama papa!!!

Kepada dosen pembimbing saya, Bapak C. Siswa Widyatmoko.

Terimakasih atas bimbingannya. Terimakasih atas waktunya yang sudah diberikan

selama ini. Semua hal tersebut berguna untuk saya dan menjadi pelajaran yang

berharga untuk hidup saya.

Terimakasih untuk teman-teman saya yang sudah membantu saya dan

menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta.

Makasih banyak teman-teman karena selama proses mengerjakan skripsi, kita

sama-sama mengerjakan skripsi bersama, saling bertanya, dan memberikan

masukan dan jalan keluar ketika berada di jalan buntu, terutama untuk Lona yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

xi

selalu saya repotkan dengan berbondong-bondong pertanyaan mengenai skripsi.

Terimakasih Lona!!!!! Tidak lupa juga terimakasih pada kakak-kakak alumni

yang membantu saya dan juga kepada Ranty, Tegar, dan Raymond yang

memberikan semangat selama saya mengerjakan skripsi.

Terimakasih untuk teman-teman seperjuangan Psikologi dari awal

semester hingga sekarang ini, Adit, Dito, Danil, Efan, Asty, Galih, Eta, Sandro,

Valen, Chesa, Ruth, Edi. Terimakasih teman-teman karena selalu menjadi teman

disaat suka maupun duka, dan selalu ada dan siap ketika saya membutuhkan,

selalu menghabiskan waktu bersama, dan saling membantu satu sama lain dikala

susah. Semoga kita dapat mewujudkan segala keinginan masing-masing selama

ini. Ayo semangat! Perjuangan hidup masih panjang!

Terimakasih juga untuk support system saya yang sangat jauh namun

selalu memberikan semangat dan dukungan kepada saya, Shelly, Anne, Bitha, you

know I love you. Semoga persahabatan yang sudah kita bangun sejak kecil tidak

pernah berubah dan terus memberikan efek yang positif buat masing-masing dari

kita. Maafkan diriku yang selalu berpindah-pindah kota dan tidak menetap di

Jakarta bersama kalian, janji kok suatu saat nanti bakal balik Jakarta lagi dan

bakal sering main terus nginep dirumah-rumah kalian! Me love ya, Guys!

Terakhir, untuk seseorang yang selalu ada di hati saya, yang membuat saya selalu

berusaha keras untuk menjadi lebih baik, untuk terus bekerja keras demi

mendapatkan yang terbaik dan untuk mencapai keinginan hidup saya, terimakasih.

Terimakasih karena secara tidak langsung, dirimu yang membuatku menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

xii

termotivasi untuk selalu berusaha dan melakukan yang terbaik dalam hal apapun.

Walaupun saat di Korea kemarin kita tidak bisa saling bertemu, namun aku tetap

senang bisa menginjakkan kaki di tanah kamu menimba ilmu. Semoga sukses

menempuh karir di belahan dunia sana, sampai bertemu di lain waktu. Selalu ingat

bahwa doaku selalu menyertaimu.

Saya menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, oleh sebab itu saya

meminta maaf jika terjadi kesalahan atau apapun tindakan saya yang tidak

berkenan dan lalai baik sikap, tutur kata, atau tulisan. Saya harap skripsi ini dapat

memberikan manfaat bagi siapapun dan saya membuka diri terhadap kritik dan

saran yang membangun demi menjadikan skripsi ini lebih baik. Akhir kata saya

ucapkan terimakasih.

Yogyakarta,

Peneliti

Kartika Catharina Ayudanto

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN............................................................. iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN.......................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA............................................... vi

ABSTRAK ......................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................... viii

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ................ ix

KATA PENGANTAR ....................................................................... x

DAFTAR ISI ..................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... xviii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ………........................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 9

C. Tujuan Penelitian ................................................................... 9

D. Manfaat Penelitian ................................................................. 9

BAB II LANDASAN TEORI

A. Bunuh Diri ………................................................................. 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

xiv

B. Ide Bunuh Diri ……………………..………………………. 12

C. Penyebab Ide Bunuh Diri…………………………………….. 13

D. Skala Ide Bunuh Diri ……………………..…….……………. 14

E. Aspek The Suicide Assessment Scale……………………….... 16

F. Stress Akademis ....................................................................... 16

G. Dampak Stress Akademis ......................................................... 18

H. Aspek Stres Akademis……………………………………….. 19

I. Dewasa Awal …………………................................................ 20

J. Kaitan Stress Akademis Dengan Bunuh Diri............................ 22

K. Skema Hubungan antar Variabel…………………………….. 24

L. Hipotesis ................................................................................... 25

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian ......................................................................... 26

B. Variabel Penelitian …………………………………............... 26

C. Definisi Operasional

1. Ide Bunuh Diri …............................................................... 26

2. Stress Akademis ................................................................. 27

D. Subjek Penelitian ..................................................................... 28

E. Prosedur Penelitian …………………….…………………… 28

F. Metode Pengumpulan Data

1. Metode …………………….............................................. 29

2. Alat Pengumpulan Data ………………………………… 30

a. Suicide Assessment Scale (SUAS) ………………. 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

xv

b. Skala Stress Akademis ………………………….. 31

G. Validitas Dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas Skala ...................................................................... 32

2. Seleksi Item ………………………………………………. 34

3. Reliabilitas ............................................................................ 36

H. Uji Analisa Data

1. Uji asumsi ........................................................................ 38

a. Uji Normalitas ............................................................. 38

b. Uji Linearitas ............................................................... 38

2. Uji Hipotesis ..................................................................... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian …………………………….………… 40

B. Deskripsi Subjek Penelitian …………………………………. 41

C. Deskripsi Data Penelitian …………………………………… 46

D. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

a. Uji Normalitas ............................................................. 49

b. Uji Linearitas .............................................................. 50

2. Uji Hipotesis ..................................................................... 50

E. Pembahasan ............................................................................ 51

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................ 56

B. Keterbatasan Penelitian ……………………………...…….. 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

xvi

C. Saran ...................................................................................... 57

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 59

LAMPIRAN ....................................................................................... 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

xvii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Skoring pada Skala Stress Akademis........................................... 32

Tabel 2 Seleksi Item ……………...……….............................................. 35

Tabel 3 Blueprint Skala Stress Akademis ................................................ 36

Tabel 4 Blueprint SUAS …………………............................................... 36

Tabel 5 Reliability Statistic SUAS ……………………………............ 37

Tabel 6 Reliability Statistic Stress Akademis ……………….….......... 38

Tabel 7 Deskripsi data subjek berdasarkan jenis kelamin ….…........... 41

Tabel 8 Deskripsi data subjek berdasarkan usia...................,................. 42

Tabel 9 Deskripsi data subjek berdasarkan semester ............................ 43

Tabel 10 Deskripsi data subjek berdasarkan daerah asal ........................ 44

Tabel 11 Data Empiris Skala Stress Akademis ....................................... 47

Tabel 12 Data Empiris Skala Ide Bunuh Diri (SUAS) ............................ 47

Tabel 13 Hasil Uji Normalitas …………………...................................... 49

Tabel 14 Hasil Uji Linearitas …………………........................................ 50

Tabel 15 Hasil Uji Hipotesis …………………......................................... 51

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran Skala Penelitian Stres Akademis dan Ide Bunuh Diri........... 65

Lampiran Perhitungan Analisis Hasil Penelitian………...…………… 78

Lampiran Reliabilitas Skala ................................................................. 80

Lampiran Uji Asumsi dan Uji Hipotesis ................................................ 81

Lampiran Hasil Uji Mean Teoritis & Empiris ..................................... 83

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

xix

DAFTAR GAMBAR

Kaitan antar Variabel Stres Akademis dan Ide Bunuh Diri ……………… 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

1

BAB I

LATAR BELAKANG

A. Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari, seorang individu tidak terlepas dari

masalah yang dihadapi yang dapat menimbulkan stres. Stres merupakan

gangguan yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan atau masalah yang

muncul pada individu. Masalah atau tekanan tersebut dapat muncul dari

dalam diri maupun dari luar diri individu. Nilai yang tidak memuaskan, tidak

mendapatkan sesuatu yang diinginkan, tidak maksimal dalam mengerjakan

suatu pekerjaan, tidak dapat bersosialisasi dengan baik, konflik dengan

teman, keluarga, atau rekan kerja, putus cinta, tidak lulus tepat waktu, dan

tuntutan dari keluarga merupakan contoh dari masalah yang dihadapi oleh

individu.

Masalah tersebut membuat individu merasa tertekan secara terus-

menerus dan dapat mengganggu kinerja dari individu itu sendiri. Hal-hal

tersebut juga sering dialami oleh mahasiswa. Mahasiswa banyak

mendapatkan tugas dan pekerjaan dari perkuliahan. Tugas dan pekerjaan

tersebut tidak jarang membuat mahasiswa menjadi tertekan. Selain itu,

ekspektasi dari lingkungan dan orangtua yang menginginkan prestasi, lulus

tepat waktu, mendapatkan pekerjaan dengan cepat, dan juga sukses dalam

segala bidang menjadi salah satu faktor tekanan bagi mahasiswa. Hal tersebut

akan semakin parah jika mahasiswa tidak mendapatkan IPK yang memuaskan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

2

atau tidak memenuhi ekspektasi dari orangtua ataupun lingkungan. Oleh

karena itu, tekanan yang dirasakan mahasiswa dari dalam dan luar semakin

bertambah. Masalah-masalah yang dialami tersebut dapat dikatakan sebagai

stressor. Stressor merupakan stimulus yang muncul yang menyebabkan stres

pada individu.

Menurut Adam, Overholser, dan Spirito (1994), stressor seperti

masalah keluarga, masalah dengan teman, masalah dengan pasangan, dan

masalah pendidikan menjadi faktor seseorang melakukan bunuh diri. Selain

itu, beberapa penelitian (dalam Arun dam Chavan, 2009) menemukan bahwa

tekanan akademis memiliki keterkaitan dengan ide untuk bunuh diri dan

tindakan menyakiti diri sendiri. Dapat dilihat bahwa prestasi akademik

menjadi salah satu dari berbagai faktor yang memiliki hubungan dengan ide

bunuh diri. Selain itu, prestasi akademis yang rata-rata juga dapat

memprediksi peningkatan ide atau gagasan untuk bunuh diri (Kang, Hyun,

Choi, Kim, Kim, dan Woo, 2014).

Bunuh diri merupakan suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk

mengakhiri kehidupan, individu secara sadar berhasrat dan berupaya

melaksanakan hasratnya untuk mati (Muhith, 2015). Bunuh diri juga dapat

disebut sebagai suatu perbuatan atau tindakan yang disengaja untuk

menghancurkan atau membunuh diri sendiri. Upaya bunuh diri merupakan

salah satu cara seseorang berteriak meminta tolong kepada orang lain. Maka

dari itu, seseorang yang melakukan upaya bunuh diri memiliki perasaan

ambigu antara keinginan untuk hidup dan keinginan untuk mati atau dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

3

disebut sebagai ambivalensi. Bunuh diri merupakan kematian yang

disebabkan oleh luka, keracunan, atau mati lemas yang memiliki bukti adanya

cidera yang disebabkan oleh dirinya sendiri dan tindakan tersebut dilakukan

untuk membunuh dirinya sendiri (Nolen-Hoeksema, 2014).

Menurut CDC Web-based Injury Statistic, bunuh diri menjadi

penyebab kematian utama yang ketiga di antara orang-orang muda dengan

rentang usia 15 hingga 24 tahun. Survey lain menemukan bahwa 13% dari

orang dewasa di Amerika Serikat dilaporkan pernah memiliki pikiran untuk

bunuh diri dan 4,6% dilaporkan melakukan percobaan bunuh diri (Kessler,

Borges, dan Walters dalam Nevid, Rathus, dan Greene 2003). Di Amerika,

setiap 16 menit seseorang akan melakukan tindakan bunuh diri dan tercatat

sebanyak 31.000 orang yang melakukan bunuh diri setiap tahunnya.

Menurut data statistik Kesehatan Dunia pada WHO, Korea Selatan

merupakan Negara yang memiliki angka bunuh diri tertinggi yaitu 36,8%. Di

ASEAN, Thailand merupakan Negara yang memiliki angka bunuh diri cukup

tinggi yaitu sebanyak 13,1%. Sebanyak 75% kasus bunuh diri terjadi di

Negara-negara yang memiliki penghasilan rendah dan menengah

(Kompas.com, 2016). Bunuh diri dikalangan remaja Jepang sudah terjadi

sebelum dan setelah perang dunia kedua, dan tetap tidak berubah walaupun

sudah ada perubahan dalam sistem pendidikan (Zeng dan Le Tendre, 1998).

Pada Negara Indonesia, tercatat pada tahun 2005 terdapat 30.000 kasus bunuh

diri dan pada tahun 2010 terdapat 5.000 orang yang melakukan bunuh diri

setiap tahunnya. Pada tahun 2012, tingkat bunuh diri meningkat menjadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

4

10.000 orang yang melakukan bunuh diri (Herman, 2014.

www.beritasatu.com).

Terdapat tiga jenis dari perilaku bunuh diri, yaitu completed suicide,

suicide attempt, dan suicide ideation. Completed suicide merupakan perilaku

bunuh diri dimana individu melakukan tindakan bunuh diri secara fatal

sehingga menyebabkan kematian yang cepat. Suicide attempt adalah perilaku

dimana individu melakukan percobaan bunuh diri, namun tidak berakibat

fatal. Individu yang melakukan suicide attempt masih mengalami keadaan

ambivalensi dimana belum ada kejelasan antara keinginan untuk hidup dan

keinginan untuk mati. Suicide ideation atau bisa disebut dengan ide bunuh

diri merupakan ide individu untuk melakukan bunuh diri, namun hal tersebut

hanya sebatas pikiran dan belum dilakukan (Nolen-Hoeksema, 2014).

Sebanyak 11,4% mahasiswa melakukan percobaan bunuh diri dan

7,9% mahasiswa yang memiliki pikiran untuk bunuh diri dalam setahun

belakangan (Garlow, Rosenberg, Moore, Haas, Koestner, Hendin, dan

Nemeroff, 2008). Meehan dkk (dalam Nevid dkk, 2003) terdapat 54% atau

sekitar 694 mahasiswa tahun pertama dilaporkan memiliki pikiran untuk

bunuh diri. Menurut Furr, Westefeld, McConnell, dan Jenkins (dalam Nolen-

Hoeksema, 2014) terdapat 9% mahasiswa yang memiliki pikiran untuk bunuh

diri sejak memasuki Universitas dan 1% mahasiswa yang memiliki pikiran

bunuh diri saat di Universitas.

Stres akademis memiliki korelasi dengan depresi dan ide untuk bunuh

diri (Ang dan Huan, 2006). Menurut Petzel dan Riddle (dalam Wilburn dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

5

Smith, 2005), prestasi akademis yang buruk dapat menyebabkan seorang

individu mengalami stres, depresi, hingga bunuh diri. Penelitian lain yang

dilakukan oleh Juon, Nam, dan Ensminger (dalam Ang dan Huan, 2006)

mengatakan bahwa pelajar di Korea Selatan memiliki tingkat stres yang

tinggi terkait dengan prestasi akademik sehingga cenderung memiliki pikiran

untuk melakukan bunuh diri.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Agolla dan Ongori (2009)

menjelaskan bahwa kinerja akademis yang buruk dan ekspektasi dari teman

atau keluarga yang tinggi merupakan salah satu faktor yang membuat

mahasiswa menjadi tertekan hingga mengalami stres dan depresi. Hal tersebut

disebabkan karena individu tidak dapat mencapai ekspektasi dari keluarga,

lingkungan, maupun diri sendiri.

Toero, Nagy, Sawaguchi, Sawaguchi, dan Sotonyi (dalam Ang dan

Huan, 2006) mengatakan bahwa terdapat hubungan antara tekanan akademis

dengan perilaku bunuh diri pada remaja dan dewasa awal. Hal tersebut

terlihat dari hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa terdapat kasus-kasus

bunuh diri yang terjadi biasanya memuncak selama periode ujian. Selama

periode ujian, tingkat stres pada pelajar atau mahasiswa menjadi lebih

meningkat dari pada biasanya.

Pada tahun 2001, studi yang dilakukan oleh American College Health

Association (Hirsch, Conner, dan Duberstein, 2007) mengungkapkan bahwa

9,5% dari mahasiswa memiliki pikiran serius untuk bunuh diri dan 1,5%

dilaporkan melakukan percobaan bunuh diri. Penelitian lain (Brener, Hassan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

6

Barrios, 1999; Hirsch, Wolford, LaLonde, Brunk, dan Parker-Morris, 2009;

Furr, Westefeld, McConnell, dan Jenkins, 2001 dalam Hirsch dkk, 2007)

mengungkapkan, sekitar 8% - 15% mahasiswa di Amerika Serikat

melaporkan bahwa mereka mengambil tindakan berdasarkan pemikiran

mereka tentang bunuh diri. Sebanyak 14,6% mahasiswa di China diketahui

memiliki ide untuk bunuh diri pada tahun terakhir. Hasil penelitian yang

dilakukan oleh Hirsch dkk (2007), sebanyak 46% dari 439 mahasiswa

melaporkan pernah memiliki ide untuk bunuh diri, dimana 124 mahasiswa

tersebut pernah memiliki pikiran untuk bunuh diri pada setahun terakhir.

Indonesia sendiri menduduki peringkat ke-159 di Dunia dalam data

negara dengan angka bunuh diri tertinggi, dan sebanyak 3,7 dari 10.000

populasi di Indonesia melakukan bunuh diri tiap tahunnya (diambil dari

who.int, 2018). Di Indonesia, cukup banyak kasus bunuh diri yang dilakukan

pelajar atau mahasiswa dengan alasan akademik, seperti nilai raport atau

Indeks Prestasi yang tidak memuaskan, masalah Ujian Nasional, hingga

masalah yang berhubungan dengan skripsi. Penelitian yang dilakukan oleh

Benny Prawira Siauw (diambil dari tirto.id, 2019) menjelaskan bahwa 34,5%

dari 284 responden mahasiswa di Jakarta memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Kasus mengenai stres akademis yaitu seorang mahasiswa yang berumur 20

tahun ditemukan bunuh diri di rumahnya (diambil dari suara.com, 2018).

Mahasiswa tersebut melakukan bunuh diri dengan alasan skripsi yang terus

ditolak oleh dosen pembimbing. Hal tersebut membuatnya menjadi stres dan

depresi sehingga dirinya memilih untuk melakukan bunuh diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

7

Kasus bunuh diri lain juga terjadi di Bandung, seorang mahasiswa

memilih untuk mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di kamar kost

(diambil dari news.detik.com, 2018). Mahasiswa tersebut merasa pusing

memikirkan masalah skripsinya, hingga akhirnya memilih untuk bunuh diri.

Kasus-kasus bunuh diri yang terjadi di Indonesia memiliki faktor penyebab

yang beragam. Prestasi yang baik tidak menjamin seseorang tidak akan

melakukan upaya untuk bunuh diri. Dukungan atau tekanan dari orangtua dan

lingkungan juga dapat menjadi faktor penyebab seseorang melakukan

tindakan bunuh diri.

Pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Dewi dan Hamidah

(2013) mengenai kesepian dan ide bunuh diri, memperoleh hasil dimana

kesepian dan ide bunuh diri tidak memiliki hubungan yang signifikan.

Penelitian tersebut juga meneliti remaja dengan rentang waktu bercerai < 5

tahun, sehingga individu tidak merasakan perasaan kesepian. Pada penelitian

ini juga alat ukur yang digunakan tidak melewati uji try out dan terdapat satu

variabel yang muncul namun tidak diukur oleh peneliti, yaitu variabel

depresi.

Penelitian lain yang dilakukan oleh Mallo dan Ronda (2009)

dilakukan untuk menemukan analisis faktor penyebab utama kecenderungan

bunuh diri pada Remaja di Makasar. Pada penelitian tersebut, didapatkan

bahwa depresi, konsep diri, dan hubungan dengan keluarga menjadi faktor

penyebab dari bunuh diri remaja usia 15-17 tahun. Pada penelitian ini, hanya

terdapat dua sekolah yang dijadikan tempat pengambilan populasi dan sampel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

8

dan jumlah pengambilan sampel pada kedua sekolah tidak seimbang,

sehingga penelitian tidak dapat digeneralisasikan.

Penelitian mengenai bunuh diri lain yaitu dilakukan oleh Fahrudin

(2012) yang melakukan penelitian mengenai fenomena bunuh diri di Gunung

Kidul. Penelitian tersebut menemukan jika kemiskinan dan mitos mengenai

pulung gantung bukan alasan yang kuat untuk menjadi faktor penyebab

bunuh diri pada masyarakat di Gunung Kidul, melainkan perilaku koping

yang dipelajari. Individu akan mempelajari suatu perilaku dari orang lain,

dimana pada fenomena bunuh diri di Gunung Kidul masyarakat mempelajari

perilaku jika bunuh diri merupakan salah satu cara pelunasan hutang ketika

individu tidak dapat melunasi hutang tersebut. Penelitian ini menggunakan

pengumpulan data melalui polisi, Rumah Sakit, dan kepala wilayah, namun

tidak ada pengumpulan data pada masyarakat, seperti misalnya dengan cara

wawancara.

Berdasarkan data-data yang diperoleh, penelitian ini penting

dilakukan karena minimnya penelitian yang dilakukan di Indonesia mengenai

permasalahan tekanan akademis dengan ide percobaan bunuh diri. Peneliti

terdorong untuk melakukan penelitian ini karena tingkat percobaan bunuh diri

di Indonesia yang semakin meningkat. Kurangnya pengetahuan dan perhatian

dari keluarga, lingkungan sekitar, maupun pemerintah membuat percobaan

bunuh diri di Indonesia semakin bertambah.

Selain itu, tekanan dan ekspektasi yang didapat mahasiswa dari

lingkungan, orangtua, maupun diri sendiri semakin meningkat. Hal tersebut

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

9

membuat mahasiswa memiliki stres yang berat dan memungkinkan

mahasiswa memiliki ide untuk bunuh diri. Berdasarkan hal tersebut, hasil

penelitian diharapkan dapat memberikan pengaruh yang positif serta

memberikan pengetahuan mengenai hubungan antara tekanan akademis

dengan ide bunuh diri pada mahasiswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan hal-hal yang telah dipaparkan di atas, maka dapat

dirumuskan ke dalam pertanyaan sebagai berikut: apakah stres akademis

memiliki hubungan dengan pikiran atau ide bunuh diri pada mahasiswa?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui apakah stres akademis

memiliki hubungan dengan pikiran atau ide bunuh diri pada mahasiswa.

D. Manfaat Penelitian

1) Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

pengetahuan dalam bidang psikologi klinis, sosial dan mengenai

hubungan antara stres akademik dengan ide bunuh diri pada mahasiswa.

2) Manfaat Praktis

Hasil penelitian ini diharapkan mampu memberikan wawasan kepada

masyarakat mengenai stres dalam tekanan akademis di universitas serta

pentingnya menangani stres yang dialami agar tidak mengambil tindakan

yang singkat untuk mengakhiri hidup. Peneliti berharap hasil penelitian

ini dapat memberikan wawasan serta informasi kepada masyarakat agar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

10

memberikan dukungan sosial kepada anggota keluarga atau orang

disekitar yang mengalami masalah dengan stres akademis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

11

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Bunuh diri

Bunuh diri merupakan suatu upaya yang disadari dan bertujuan untuk

mengakhiri kehidupan, individu secara sadar berhasrat dan berupaya

melaksanakan hasratnya untuk mati (Muhith, 2015). Bunuh diri juga dapat

dikatakan sebagai tindakan atau perbuatan yang disengaja untuk

menghancurkan atau membunuh diri sendiri (Nolen-hoeksema, 2007).

Menurut CDC (dalam Nolen-Hoeksema, 2014), bunuh diri merupakan

kematian yang disebabkan oleh luka, keracunan, atau mati lemas yang

memiliki bukti adanya cidera yang disebabkan oleh diri sendiri dan tindakan

tersebut dilakukan untuk mengakhiri hidup individu sendiri.

Menurut Freud (dalam Davidson, Neale, dan Kring, 2006; Durand dan

Barlow, 2006; Nolen-Hoeksema, 2007), individu yang memiliki keinginan

untuk bunuh diri memiliki perasaan marah kepada orang lain yang tidak dapat

diungkapkan sehingga perasaan tersebut berbalik ke dalam diri. Sependapat

dengan Freud, teori psikodimanik (Nevid dkk, 2003) mengatakan bahwa

individu dengan perilaku bunuh diri tidak akan mengekspresikan perasaan

marah pada sebuah pesan kematian atau semacamnya, karena individu tidak

bisa mengekspresikan perasaan marah tersebut sehingga perasaan marah akan

berbalik ke dalam diri individu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

12

Shneidman (dalam Davidson dkk, 2006) juga berpendapat bahwa

individu yang memiliki keinginan untuk bunuh diri memiliki emosi akan

keputusasaan dan ketidakberdayaan. Linehan (dalam Davidson dkk, 2006)

mengatakan bahwa individu yang melakukan tindakan bunuh diri telah

merasa kehilangan harapan untuk penyelesaian masalah-masalah mereka dan

merasa tidak ada jalan keluar lain selain tindakan bunuh diri.

Dalam proses seseorang melakukan tindakan bunuh diri, terdapat

tahapan ide bunuh diri. Menurut Captain (dalam Dewi dan Hamidah, 2013),

ide bunuh diri merupakan sebuah fase atau proses sebelum terjadinya

tindakan bunuh diri, yang dilalui tanpa melakukan aksi atau tindakan apapun

untuk bunuh diri.

B. Ide Bunuh Diri

Ide bunuh diri merupakan pikiran mengganggu yang dimiliki individu

untuk mengakhiri hidupnya sendiri (Wilburn dan Smith, 2005). Individu yang

memiliki ide bunuh diri memiliki kesulitan untuk mencari bantuan atau

pertolongan kepada orang lain (Deane, Wilson, dan Ciarrochi, 2001).

Individu akan menyimpan pikirannya mengenai bunuh diri dan tidak akan

mengungkapkan pikiran tersebut kepada orang lain. Carlton and Deane

(dalam Deane dkk, 2001) juga mengungkapkan hal yang sama bahwa ide

bunuh diri merupakan prediktor negatif yang signifikan dan unik untuk

menjadi penghalang individu mencari bantuan kepada orang lain.

Beck, Kovacs, dan Weissman (1979) kemudian juga mengungkapkan

bahwa suicide ideators merupakan individu yang saat ini memiliki rencana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

13

dan keinginan untuk melakukan bunuh diri namun belum melakukan upaya

bunuh diri. Suicide ideation atau ide bunuh diri dapat disimpulkan merupakan

pikiran untuk bunuh diri pada individu namun tidak melakukan tindakan

apapun, bahkan individu tidak mengungkapkan ide bunuh diri tersebut

kepada orang lain.

C. Penyebab Ide Bunuh Diri

Terdapat banyak sekali alasan atau penyebab yang membuat

seseorang memiliki pikiran untuk bunuh diri. Freud (Nolen-Hoeksema, 2007)

mengungkapkan bahwa frustasi, ambivalensi, dan perasaan sedih dapat

menyebabkan seorang individu memiliki pikiran untuk bunuh diri. Perilaku

bunuh diri tidak dapat dikatakan sebagai suatu gangguan psikologis, akan

tetap didasari atau disebabkan oleh gangguan psikologis, seperti depresi dan

gangguan mood.

Menurut Mehrabian dan Weinstein (dalam Nevid dkk, 2003), individu

yang melakukan perilaku bunuh diri biasanya merasa bahwa hidupnya

menjenuhkan, kosong, dan membosankan. Hal tersebut biasanya dipicu oleh

suatu peristiwa yang menyakitkan dan tidak dapat diterima oleh individu.

Individu yang memiliki ide bunuh diri kemungkinan kehilangan harapan,

mungkin karena stres yang dialami di perguruan tinggi, individu merasa

seakan mereka tidak berhasil untuk mencapai tujuan-tujuan pribadi mereka

(Hirsch dkk, 2007). Kegagalan dalam bidang pendidikan, seperti gagal

mendapatkan nilai yang diinginkan, atau gagal mempertahankan nilai yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

14

sudah dicapai juga menjadi faktor dari mahasiswa memiliki ide atau pikiran

untuk bunuh diri.

Para peneliti mengungkapkan bahwa terdapat beberapa penyebab dari

ide bunuh diri pada mahasiswa, seperti problem sosial, keputusasaan, tidak

ada keinginan atau alasan untuk hidup, permasalahan akademis, dan faktor

interaktif lainnya (Furr, Westefeld, McConnel, dan Jenkins, 2001).

Permasalahan mengenai peringkat atau nilai merupakan salah satu faktor

yang berkontribusi dengan ide bunuh diri atau perilaku bunuh diri.

Perkuliahan menjadi waktu yang penuh tekanan bagi banyak mahasiswa,

dimana mahasiswa perlu melakukan adaptasi dengan lingkungan pendidikan

dan lingkungan sosial yang baru (Misram dan Castillo, 2004). Diungkapkan

juga, bahwa pengalaman atau peristiwa yang terjadi di universitas, termasuk

tuntutan akademis, memiliki potensi untuk menjadi faktor dari individu

memiliki ide untuk bunuh diri.

D. Skala Ide Bunuh Diri

Skala untuk mengukur ide bunuh diri cukup banyak dikembangkan

oleh peneliti-peneliti, namun skala-skala hanya berfokus pada salah satu

dimensi (Niméus, Alsén, Träskman-Bendz, 2000). Skala seperti The Beck

Hopelessness Scale (BHS) dan The Scale for Suicide Ideation (SSI) hanya

berfokus pada variabel kognitif yang terkait dengan risiko bunuh diri, seperti

pesimisme dan pikiran untuk bunuh diri (Niméus dkk, 2000).

The Suicidal Intent Scale atau SIS pernah dipakai dalam beberapa

penelitian, mendapatkan skor yang tinggi pada sebagian atau semua skala,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

15

dan mungkin dapat memprediksi bunuh diri pada populasi psikiatris yang

berbeda (Niméus, Stahlfors, Sunnqvist, Stanley, dan Träskman-Bendz, 2006).

Akan tetapi, pada penelitian yang dilakukan oleh Hjelmeland, Stiles, Bille-

Brahe, Ostamo, Salander-Renberg, dan Wasserman (dalam Niméus dkk,

2006) SIS tidak dapat menemukan perbedaan antara perilaku bunuh diri dan

bukan perilaku bunuh diri pada individu yang melakukan suicide attempt.

The Suicide Risk Scale (SR) juga hanya berfokus pada risiko upaya

bunuh diri di masa depan, tetapi tidak untuk bunuh diri (Niméus dkk, 2000).

Melihat skala yang kurang lengkap untuk mengukur ide bunuh diri, Stanley,

Traskman-Bendz, dan Stanley (1986) membuat skala untuk mengukur lebih

spesifik mengenai ide bunuh diri. The Suicide Assessment Scale merupakan

skala yang dibuat oleh Stanley dkk (1986) untuk mengukur perubahan bunuh

diri dari waktu ke waktu (dalam Nimeus dkk, 2006).

Stanley mengungkapkan tiga kriteria dalam menyusun the suicide

assessment scale (Niméus dkk, 2000). Pertama, skala yang akan dibuat harus

mengevaluasi gejala yang diamati dan yang dilaporkan terkait dengan bunuh

diri. Kedua, seharusnya skala tidak memiliki hubungan dengan diagnosis

yang spesifik. Ketiga, skala tersebut harus dirancang untuk mengevaluasi

tingkat bunuh diri dan peka terhadap perubahan gejala terkait bunuh diri dari

waktu ke waktu. Dari ketiga kriteria tersebut, kemudian terbentuk beberapa

aspek pada skala ide bunuh diri atau The Suicide Assessment Scale (SUAS).

Setelah diuji, SUAS mendapatkan hasil validitas dan reliabilitasnya

baik, hal tersebut dilihat dari hasil yang menunjukkan skor yang jauh lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

16

tinggi di antara pelaku percobaan bunuh diri daripada yang bukan pelaku

percobaan bunuh diri. Validitas dari SUAS juga di tes dengan skala SSI dan

item bunuh diri pada the Hamilton Depression Rating Scale, dan SUAS

berkorelasi secara signifikan dengan keduanya.

E. Aspek The Suicide Assessment Scale

Penelitian ini menggunakan The Suicide Assessment Scale sebagai

skala untuk mengukur ide bunuh diri. Aspek-aspek pada The Suicide

Assessment Scale (SUAS) merupakan affect, body states, control and coping,

emotional reactivity, dan suicide thought and behaviour (Niméus dkk, 2000).

Dari kelima aspek tersebut, kemudian dibuat 20 item yang mewakili setiap

aspek untuk mengukur ide bunuh diri. Aspek affect terdiri dari sadness and

despondency, hostility, anxiety, low self-esteem, dan hopelessness. Aspek

bodily states terdiri dari anergia, tension, dan somatic concern.

Aspek control and coping terdiri dari resourcefulness, perceived loss

of control, impulsivity, dan poor frustration tolerance. Aspek emotional

reactivity terdiri dari hypersensitivity, emotional withdrawal, dan inability to

feel. Aspek terakhir yaitu aspek suicidal thought and behaviour terdiri dari

suicidal thoughts, purpose of suicide, wish to die, lack of reasons for living,

dan suicidal actions.

F. Stres Akademis

Stres merupakan gangguan yang dialami seseorang akibat adanya

tekanan atau masalah yang muncul pada individu (Arun dan Chavan, 2009).

Stres juga dapat dikatakan sebagai respon terhadap suatu kondisi lingkungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

17

yang menyebabkan perubahan fisik dan psikologis. Selain itu, stres

merupakan suatu respon fisik dan psikologis dari dalam diri yang terjadi

akibat stressor. Stressor merupakan stimulus dari luar yang muncul sehingga

menyebebakan stres pada individu. Masalah-masalah seperti pertengkaran,

tuntutan keluarga, perceraian, perpisahan, dan prestasi dapat menimbulkan

stres pada individu.

Masa perkuliahan menjadi salah satu contoh dari stressor pada

mahasiswa. Mahasiswa mendapatkan banyak tugas dan tuntutan dari

lingkungan perkuliahan. Selain itu, mahasiswa juga mendapatkan tekanan

dari orangtua, lingkungan, dan diri sendiri yang menginginkan IPK tinggi,

sukses dalam relasi perkuliahan, mendapatkan prestasi akademik maupun

non-akademik di Universitas, dan sebagainya. Hal tersebut mengakibatkan

stres pada mahasiswa. Tidak jarang stres tersebut menyebabkan mahasiswa

melakukan tindakan bunuh diri.

Sebanyak 10.000 mahasiswa di Amerika melakukan tindakan bunuh

diri, dan perilaku bunuh diri dua kali lebih sering terjadi pada mahasiswa

dibandingkan dengan dewasa muda yang tidak berstatus mahasiswa tetapi

memiliki rata-rata umur yang sama (Coleman, 1972). Stres yang dialami

mahasiswa tersebut dapat dikatakan sebagai stres akademis. Pada beberapa

Negara, stres akademis menjadi penyebab utama dari perilaku bunuh diri.

Menurut Suicide Prevention Resource Center (dalam Simbolon, 2015), satu

dari empat orang yang mengalami stres dan depresi melakukan bunuh diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

18

Stres akademis merupakan suatu respon fisik, perilaku, pikiran, dan

emosi yang negatif disebabkan stressor di lingkungan sekolah atau

pendidikan lainnya dan biasanya dialami oleh pelajar atau mahasiswa (dalam

Barseli dan Ifdil, 2017). Selain itu, stres akademis merupakan respon dari

kondisi atau keadaan di mana terjadi ketidaksesuaian antara tuntutan dan

kemampuan yang dimiliki siswa untuk mencapai tuntutan sehingga mereka

semakin terbebani oleh berbagai tekanan dan tuntutan (Barseli dan Ifdil,

2017). Dapat dikatakan bahwa stres akademis merupakan respon fisik,

perilaku, pikiran, dan emosi negatif yang muncul akibat adanya tekanan di

sekolah atau institusi yang biasanya dialami oleh pelajar dan mahasiswa

karena kurangnya kemampuan untuk mencapai tuntutan.

Beck dan Judith (dalam Azmy, Nurihsan, dan Yudha, 2017)

mengatakan bahwa stres akan berdampak negatif jika individu tidak dapat

mengatasi stres tersebut. Stres akademis juga dapat terjadi secara terus

menerus jika individu tidak berusaha untuk menangani atau mengelola stres

tersebut. Namun, jika tuntutan dan tekanan tersebut dapat dipenuhi, maka

stres dapat dikelola secara positif (Folkman dalam Azmy dkk, 2017).

G. Dampak Stres Akademis

Stres akademis yang dialami oleh pelajar atau mahasiswa memberikan

dampak yang negatif bagi setiap individu. Menurut Marcos dan Tillema

(dalam Simbolon, 2015), stres pada individu dapat menyebabkan terjadinya

gangguan fisik dan mental. Dampak kognitif yang ditimbulkan dapat seperti

menurunnya kemampuan akademis, sulit berkonsentrasi, memiliki daya ingat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

19

yang kurang baik, individu merasa kurang percaya diri, cemas akan segala

hal, takut akan kegagalan, hingga depresi.

Individu yang mengalami stres akademis juga akan mengalami

perubahan perilaku yang negatif, seperti menarik diri dari lingkungan,

merokok, mengkonsumsi alcohol dan obat-obat terlarang, tidur dan makan

yang terlalu banyak atau terlalu sedikit, menangis tanpa sebab, melarikan diri,

memiliki pikiran dan keinginan untuk bunuh diri (Barseli dan Ifdil, 2017;

Azmy dkk, 2017). Dampak lainnya dari stres akademis adalah dampak fisik,

seperti telapak tangan mudah berkeringat, bibir kering, mudah merasa lelah,

dan rentan terhadap sakit. Individu yang mengalami stres akademis juga akan

menimbulkan emosional yang negatif, sehingga membuat individu menjadi

mudah cemas, mudah marah, murung, dan merasa takut.

H. Aspek Stres Akademis

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Azmy, Nurihsan, dan Yudha

(2017), terdapat empat aspek yang menjelaskan mengenai stres akademis.

Aspek pertama yaitu reaksi fisik yang memiliki indikator seperti sakit kepala,

kelelahan fisik, tubuh tidak mampu beristirahat maksimal, tangan berkeringat,

dan lain-lain. Aspek kedua yaitu reaksi perilaku yang memiliki indikator

seperti berbohong, membolos, menggerutu, menyalahkan orang lain,

berkelahi, gugup, dan suka menyendiri. Aspek ketiga yaitu reaksi proses

berpikir dengan indikator seperti sulit konsentrasi, prestasi menurun,

perfeksionis, kehilangan harapan, tidak memiliki prioritas hidup, berpikir

negative, dan jenuh. Aspek keempat yaitu reaksi emosi dengan indikator

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

20

seperti cemas, mudah tersinggung, tidak merasakan kepuasan, dan merasa

diabaikan.

I. Dewasa Awal

Penelitian ini mengambil subjek mahasiswa yang memiliki rentang

usia 18 – 24 tahun. Pada rentang usia tersebut, dapat dikatakan jika

mahasiswa sedang berada pada masa dewasa awal. Masa dewasa awal

dimulai pada usia 18 tahun hingga 40 tahun (Santrock, 2009). Peneliti

memilih rentang usia tersebut dengan alasan individu pada dewasa awal dapat

dikatakan sudah memiliki pemikiran pascaformal. Pemikiran pascaformal

adalah pemikiran matang yang didapatkan dari pengalaman, intuisi, dan

logika (Papalia, Wendkos, dan Feldman, 2009). Pemikiran pascaformal

tersebut membantu individu untuk menghadapi hal-hal seperti ambiguitas,

ketidakpastian, dan inkonsistensi. Selain itu, Salovey dan Mayer (Papalia

dkk, 2009) mengungkapkan bahwa kecerdasan emosional juga merupakan

bagian dari perkembangan masa dewasa awal. Kecerdasan emosional ditandai

dengan kemampuan individu untuk mengenali perasaan diri sendiri dan orang

lain serta mampu untuk menghadapi perasaan tersebut (Papalia dkk, 2009).

Menurut Santrock dan Halonen (dalam Santrock, 2009) mengatakan,

masa dewasa awal merupakan periode penyesuaian diri terhadap pola-pola

kehidupan dan harapan-harapan sosial baru. Pada masa dewasa awal, individu

makin mengembangkan sikap, keinginan, pola pikir, relasi sosial,

berkomitmen, kreativitas, dan nilai-nilai baru. Pada masa ini juga, individu

mulai dituntut untuk tidak bergantung kepada orangtua dan berusaha untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

21

menjadi mandiri (Santrock, 2009), sehingga membuat mahasiswa mulai sulit

untuk mencari bantuan ketika mendapatkan suatu permasalahan.

Selain itu, masa dewasa awal merupakan masa dimana individu

mencari kemantapan, mendapatkan banyak masalah emosional, masuk dalam

periode berkomitmen, isolasi sosial, dan masa ketergantungan (Santrock,

2009). Pada masa ini, seorang individu akan mengalami perubahan-

perubahan nilai dalam hidupnya. Individu akan merasa jika pendidikan dan

karir merupakan suatu hal yang penting. Hal tersebut juga disebabkan karena

pengaruh lingkungan sekitar individu, dimana individu akan mengubah nilai

dan pandangannya sesuai dengan pandangan lingkungan sekitar agar dapat

diterima di masyarakat. Oleh sebab itu, individu akan berusaha sebaik

mungkin untuk dapat mencapai prestasi dan karir yang terbaik.

Pada masa dewasa awal, individu sudah dapat memahami harapan-

harapan masyarakat terhadap dirinya, seperti lulus kuliah, mendapatkan

pekerjaan, sukses dalam karir, mendapatkan pasangan hidup, memiliki

keluarga, dan lain-lain. Harapan masyarakat terhadap diri individu menjadi

faktor dorongan untuk mencapai keberhasilan dan juga menjadi penentu akan

kebahagiaan individu (Santrock, 2009). Di sisi lain, hal tersebut dapat

berdampak buruk pada individu, seperti membuat individu menjadi tertekan

dan stres.

Oleh sebab itu, pada masa dewasa awal, individu berada pada masa

krisis kesehatan mental. Individu mulai dituntut akan banyak hal, seperti

prestasi, karir, bersosialisasi dengan lingkungan dan pola pikir yang baru dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

22

juga diajarkan untuk menjadi mandiri, termasuk untuk mengambil suatu

keputusan. Kenyataan yang terjadi terkadang tidak sesuai dengan harapan dan

tuntutan yang didapatkan oleh individu, sehingga membuat individu memiliki

beban dalam dirinya. Keadaan tersebut dapat menimbulkan efek-efek yang

negatif, seperti stres, depresi, hingga perilaku bunuh diri.

J. Kaitan Stres Akademis dengan Bunuh Diri

Saat ini, banyak sekali pelajar atau mahasiswa yang memiliki pikiran

untuk bunuh diri bahkan melakukan bunuh diri yang disebabkan oleh stres

akademik. Stres akademis merupakan suatu respon fisik, perilaku, pikiran,

dan emosi yang negatif disebabkan stressor di lingkungan sekolah atau

pendidikan lainnya dan biasanya dialami oleh pelajar atau mahasiswa akibat

adanya kesenjangan antara tuntutan akademik dengan kemampuan untuk

mencapainya (Azmi dkk, 2017; Barseli dan Ifdil, 2017).

Dalam dunia pendidikan di Indonesia, pelajar dan mahasiswa sudah

familiar dengan Ujian. Ujian di lakukan di sekolah atau di Universitas dengan

tujuan untuk melihat performa akademis yang dimiliki individu. Mahasiswa

merasa jika performa akademis merupakan suatu hal yang penting untuk

mencapai sebuah kesuksesan. Ekspektasi yang tinggi terhadap diri sendiri,

kompetisi akademik yang tinggi, atau tekanan dari luar diri mulai muncul dan

dapat menyebabkan individu mengalami stress dan memiliki pikiran untuk

bunuh diri. Mahasiswa yang memiliki pikiran untuk bunuh diri, kebanyakan

memiliki masalah dengan akademis di Universitas (Ang dan Huan, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

23

Teoro (dalam Ang dan Huan, 2006) mengungkapkan bahwa angka dari kasus

bunuh diri meningkat pada periode-periode ujian.

Mahasiswa yang tidak dapat meraih ekspektasi diri sendiri atau

ekspektasi orang lain akan menjadi masalah yang serius dan memiliki potensi

membuat mahasiswa menjadi malu dan akhirnya kehilangan kepercayaan

dirinya dan juga tidak ada lagi dukungan dari keluarga (Yeh dan Huang

dalam Ang dan Huan, 2006). Hal tersebut membuat mahasiswa menjadi

menaruh beban dan tekanan pada dirinya sendiri untuk unggul dalam bidang

akademis, karena mahasiswa merasa perlu untuk memenuhi kewajiban dan

harapan orangtua, keluarga, dan guru.

Terdapat 15 kasus bunuh diri yang terjadi pada mahasiswa strata 1

dengan rentang usia 18 – 24 tahun di Yale University (Parrish, 1957).

Sebagian besar dari kasus bunuh diri tersebut disebabkan oleh penurunan

nilai akademik mahasiswa. Penurunan nilai tersebut membuat keadaan

mahasiswa menjadi gelisah dan stres. Selain itu, terdapat 11% kasus bunuh

diri akibat stres akademik yang terjadi di Singapura (Ho, Hong, dan Kua

dalam Ang dan Huan, 2006). Dapat dikatakan bahwa stres akademik menjadi

salah satu faktor penting yang berhubungan dengan pikiran untuk bunuh diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

24

K. Skema hubungan antara stres akademis dengan ide bunuh diri pada

mahasiswa

Stres Akademis

Tinggi

Rendah

kognitif, emosi, dan

perilaku individu

yang negatif

Tidak menimbulkan

kognitif, emosi, dan

perilaku individu

yang negatif

Ide bunuh diri

Tinggi

Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

25

L. Hipotesis

Berdasarkan penjabaran diatas, peneliti menarik hipotesis, yaitu: Stres

akademis memiliki hubungan yang signifikan dengan ide bunuh diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian kuantitatif

korelasional. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang datanya dapat

diukur menggunakan statistik untuk pengujiannya. Sedangkan, penelitian

korelasional adalah penelitian yang dilakukan untuk melihat adanya

hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini ingin melihat apakah

stres akademik pada mahasiswa memiliki hubungan dengan timbulnya ide

untuk bunuh diri.

B. Variabel Penelitian

1. Variabel bebas : Stres Akademis

2. Variabel terikat : Ide Bunuh Diri

C. Definisi Operasional

1. Ide Bunuh Diri

Bunuh diri merupakan tindakan atau perbuatan untuk

menghancurkan atau membunuh diri sendiri yang disengaja dan disadari

oleh individu disebabkan oleh luka, keracunan atau mati lemas (Muhith,

2015; Nolen-hoeksema, 2011). Sedangkan ide bunuh diri merupakan

pikiran individu untuk bunuh diri yang muncul sebelum seseorang

melakukan bunuh diri (Clarke dalam Balimulia, 2007). Ide bunuh diri ini

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

27

diukur dengan The Suicide Assessment Scale (SUAS). SUAS terdiri dari

lima aspek yaitu affect, bodily states, control and coping, emotional

reactivity, dan suicide thought and behaviour. Skala ini terdiri dari 20

nomor yang masing-masing memiliki lima pernyataan disetiap nomor.

Setiap pernyataan diberikan angka 1 – 5, semakin tinggi angka yang

dipilih oleh responden, semakin tinggi juga ide untuk bunuh diri.

2. Stres Akademis

Stres akademis merupakan suatu respon fisik, perilaku, pikiran,

dan emosi yang negatif disebabkan stressor di lingkungan sekolah atau

pendidikan lainnya dan biasanya dialami oleh pelajar atau mahasiswa

akibat adanya kesenjangan antara tuntutan akademik dengan kemampuan

untuk mencapainya (Azmi dkk, 2017; Barseli dan Ifdil, 2017). Skala stres

akademis ini disusun sendiri oleh peneliti berdasarakan tiga aspek

menurut Safarino (1994); Azmi, Nurihsan, dan Yudha (2017).

Terdapat tiga aspek untuk mengukur stres akademis yaitu, (1)

Kognitif, (2) Emosi, dan (3) Tingkah laku. Skala stres akademis ini

didesain untuk mengukur stres akademis yang dialami oleh mahasiswa/i.

Semakin tinggi skor yang diperoleh subjek, maka semakin tinggi pula

stres akademis yang dimiliki. Sebaliknya, semakin rendah skor yang

diperoleh subjek, maka semakin rendah pula stres akademis yang

dimiliki.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

28

D. Subyek Penelitian

Subjek penelitian merupakan orang-orang yang menjadi responden

suatu penelitian yang memiliki karakteristik sesuai dengan variable penelitian

untuk memperoleh data hasil penelitian (Azwar, 1997). Subjek penelitian

diambil dengan cara nonprobability sample. Cara tersebut dipilih berdasarkan

kemudahan dan ketersediaan subjek. Subjek pada penelitian ini adalah

mahasiswa dengan rentang usia 18 hingga 24 tahun. Pada rentang usia

tersebut, mahasiswa masih dalam tahap penyesuaian diri dengan pola-pola

kehidupan dan harapan-harapan sosial yang baru (Santrock, 2009).

Harapan itu dapat menjadi faktor dorongan untuk mencapai

keberhasilan dan juga menjadi penentu akan kebahagiaan individu. Di sisi

lain, harapan dan keinginan masyarakat akan diri individu dapat berdampak

buruk, seperti membuat individu menjadi tertekan dan stres.

Selain itu, pada rentang usia 18 – 24 tahun, individu juga mulai

merasa bahwa pendidikan dan karir merupakan suatu hal yang penting untuk

masa depannya (Santrock, 2009). Hal tersebut membuat mahasiswa berusaha

dengan keras untuk mendapatkan prestasi dan karir yang bagus. Selain itu,

tekanan untuk mendapatkan prestasi dan karir yang bagus dapat menjadi

salah satu faktor yang menyebabkan mahasiswa mengalami stres akademis.

E. Prosedur Penelitian

Penelitian ini menggunakan skala yang disebarkan kepada

mahasiswa-mahasiswa yang sedang berkuliah di Indonesia. Penyebaran skala

tersebut dilakukan secara online menggunakan google form. Adapun prosedur

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

29

pelaksanaan, subjek akan diberikan sebuah link yang disebarkan melalui

sosial media. Link tersebut terhubung langsung dengan skala penelitian. Pada

halaman pertama, subjek akan diberikan sebuah penjelasan mengenai

penelitian dan subjek diminta kesediaannya untuk memberikan tanda centang

pada lembar persetujuan pengisian skala.

Subjek akan diminta untuk mengisikan identitas pada halaman

berikutnya. Pengisian identitas tersebut berupa nama/inisial, umur, semester,

dan asal universitas. Peneliti juga akan menjaga kerahasiaan identitas dari

subjek yang telah mengisi skala tersebut. Pada halaman selanjutnya, peneliti

memberikan instruksi pengerjaan skala penelitian. Setelah membaca instruksi

pengerjaan skala, subjek diminta untuk mengisi skala tersebut sesuai dengan

keadaan diri subjek. Setelah selesai mengisi skala, subjek diminta untuk

menekan tombol submit pada halaman web tersebut, maka data pengisian

skala akan tersimpan secara otomatis.

F. Metode Pengumpulan Data

1. Metode

Dalam pengumpulan data, peneliti menggunakan metode skala.

Skala merupakan alat ukur psikologis yang berupa pertanyaan atau

pernyataan yang dibuat dengan cara disesuaikan dengan karakteristik

variable (Azwar, 1997). Jawaban dari subjek tidak diklasifikasikan

menjadi jawaban benar atau salah, melainkan hasil proyeksi dari

perasaan dan kepribadian subjek, sehingga diharapkan jawaban diberikan

secara jujur dan sungguh-sungguh (Azwar, 1999). Selain itu, jawaban

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

30

dari skala merupakan hasil proyeksi dari perasaan dan kepribadian subjek

juga menjadi alasan dari peneliti untuk memilih menggunakan skala,

sehingga hal tersebut dapat meminimalisir terjadinya faking.

2. Alat Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan skala pengukuran yaitu skala likert.

Skala likert merupakan skala yang diperuntukan untuk mengukur atribut-

atribut psikologis tertentu dengan cara memberikan peryataan atau item-

item kepada subjek/responden (Supratiknya, 2014). Peneliti

menggunakan skala likert karena skala likert karena skala ini memiliki

kemudahan dalam penyusunannya, mampu mengungkapkan atribut-

atribut psikologis, dan juga dapat digunakan pada untuk semua situasi

atau objek.

a) Suicide Assessment Scale (SUAS)

Pada penelitian ini, Suicide Assessment Scale (SUAS) dipakai

untuk mengukur ide bunuh diri pada mahasiswa. Suicide Assessment

Scale ini disusun oleh Stanley dkk. (1986) dan dilakukan proses

back translate sebelum digunakan oleh peneliti. SUAS terdiri dari

lima aspek yaitu affect, bodily states, control and coping, emotional

reactivity, dan suicide thought and behaviour. Kelima aspek tersebut

kemudian disusun menjadi 20 item yang masing-masing memiliki

lima pernyataan disetiap nomer. Aspek affect ditunjukkan pada

nomor item 1, 2, 9, 12, dan 13, aspek bodily states ditunjukkan pada

nomor item 3, 8 dan 10, aspek control and coping ditunjukan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

31

nomor item 6, 7, 11 dan 15, aspek emotional reactivity ditunjukkan

pada nomor item 4, 5 dan 14, dan aspek suicidal thoughts and

behaviour ditunjukkan pada nomor item 16 hingga 20. Pada setiap

pernyataan diberikan angka 1 – 5. Hal tersebut diartikan sebagai

semakin tinggi angka yang dipilih oleh responden, maka semakin

tinggi juga keinginan atau ide untuk bunuh diri.

18

1. Saya tidak punya pikiran tentang bunuh diri.

2. Saya terkadang mempunyai pikiran untuk bunuh

diri.

3. Pada beberapa kesempatan saya memikirkan

pikiran tentang bunuh diri.

4. Sangat sering saya memiliki pikiran untuk bunuh

diri.

5. Saya selalu berpikir tentang bunuh diri.

b) Skala Stres Akademis

Skala stres akademis pada penelitian ini didesain untuk

mengukur stres akademis yang dialami oleh mahasiswa/i. Skala stres

akademis ini disusun sendiri oleh peneliti berdasarakan tiga aspek

yang dikemukakan oleh Safarino (1994), Azmi, Nurihsan, dan

Yudha (2017), yaitu kognitif, emosi, dan tingkah laku. Skala stres

akademis merupakan model skala likert yang memiliki item

favourable dan unfavourable. Variabel stres akademis berisi 15 item

yang mengukur 3 aspek stres akademis. 15 item stres akademis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

32

tersebut terdiri dari 11 item favourable dan empat item unfavourable.

Terdapat empat jenis respon dalam skala ini, yaitu:

STS : Sangat Tidak Setuju

TS : Tidak Setuju

S : Setuju

SS : Sangat Setuju

Setiap jawaban dari subjek akan diberi skor 1 hingga 4, sehingga

tidak ada nilai netral atau nilai tengah. Hal itu diperuntukan untuk

mengurangi central tendency effect sehingga subjek tidak

memberikan banyak jawaban netral pada setiap item.

Tabel 1

Skoring pada skala Stres Akademis

Respon Favourable Unfavourable

Sangat Tidak Setuju 1 4

Tidak Setuju 2 3

Setuju 3 2

Sangat Setuju 4 1

G. Validitas dan Reliabilitas Alat Ukur

1. Validitas Skala

Lynn (1986) berpendapat bahwa validitas adalah seberapa jauh

ketepatan suatu alat ukur skala sehingga dapat mengukur atau

mengungkapkan atribut yang hendak diukur (dalam Supratiknya, 2016).

Jika hasil ukur dari alat pengukuran tersebut sesuai dengan maksud

dilakukannya pengukuran, maka dapat dikatakan bahwa alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

33

pengukuran tersebut memiliki validitas yang baik. Dalam penelitian ini,

uji validitas dilakukan pada skala Stres Akademis.

Uji validitas ini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana skala

Stres Akademis memiliki ketepatan untuk menggambarkan tingkat stres

akademis yang dialami mahasiswa. Selain itu, uji validitas ini juga

dilakukan pada skala Suicide Assessment Scale untuk mengetahui

sejauh mana skala tersebut memiliki ketepatan untuk menggambarkan

pikiran atau ide bunuh diri individu.

a) Suicide Assessment Scale (SUAS)

Pada skala ini, dilakukan back translate yang dilakukan

oleh 2 orang penerjemah dari Bahasa Inggris ke Bahasa

Indonesia, kemudian dilakukan diskusi untuk menyamakan

persepsi kedua belah pihak. Setelah itu, skala tersebut kembali

diterjemahkan ke Bahasa Inggris oleh 2 orang penerjemah lainnya

dan dilakukan diskusi setelahnya sehingga hasil yang diperoleh

merupakan skala yang memiliki arti dan maksud yang sama.

Validitas Suicide Assessment Scale (SUAS) diuji dengan

cara menghubungkan skor pada SUAS dengan skor wawancara

pada skala SUAS sebelumnya. Hasil yang didapatkan dari

Spearman’s rho adalah 0.82 dengan p < 0.01, sehingga dapat

dikatakan bahwa terdapat korelasi yang signifikan antara hasil

dari kedua skor pada kedua skala ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

34

b) Skala Stres Akademis

Dalam skala ini, peneliti menggunakan metode indeks

validitas isi (IVI). Peneliti menggunakan metode tersebut untuk

mengetahui representasi isi dan relevansi isi dari skala stres

akademis. Menurut Lynn (dalam Supratiknya, 2016),

pemeriksaan validitas isi dilakukan dengan cara expert judgement

yang biasanya dilakukan oleh dosen pembimbing skripsi. Selain

dengan dilakukannya pemeriksaan oleh dosen pembimbing

skripsi, skala ini juga dilakukan pemeriksaan peer judgement.

Peer judgement dilakukan oleh tiga orang, yaitu dua orang

mahasiswa psikologi semester akhir dan satu orang sarjana

psikologi. Berdasarkan hasil pengujian validitas isi, skala stres

akademis memiliki indeks validitas isi skala (IVI-R) sebesar 0,93.

Maka, skala stres akademis dapat dianggap sebagai skala yang

relevan. Akan tetapi, terdapat 8 item yang memiliki nilai IVI-S

sebesar 0,67. Dilakukan perbaikan pada item-item tersebu dan

kemudian telah kembali dinilai ulang oleh peer judgement

sehingga item-item tersebut menghasilkan nilai 1, sehingga

kedelapan item tidak digugurkan dan dapat digunakan oleh

peneliti.

2. Seleksi Item

Setelah melakukan uji validitas, maka langkah selanjutnya adalah

seleksi item. Seleksi item dilakukan pada skala stres akademis dan tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

35

melakukan seleksi item pada skala SUAS. Seleksi item dilakukan

berdasarkan daya diskriminasi aitem dan dilakukan menggunakan

program Statistical Product and Service Solution (SPSS) versi 21.

Pengujian daya diskriminasi aitem ini akan menghasilkan koefisien

korelasi aitem-total (rix).

Adapun kriteria pemilihan item berdasarkan korelasi aitem-total

menggunakan batas rix ≥ 0,3 untuk setiap itemnya. Jika item memiliki

nilai diatas 0,3, maka item tersebut dapat dikatakan memuaskan.

Kemudian, peneliti akan menggugurkan item yang memiliki nilai rix ≤

0,3. Berdasarkan hasil seleksi item yang dilakukan pada skala stres

akademis di SPSS, terdapat 18 item dari 36 item yang memiliki nilai rix

≤ 0,3. Maka peneliti memutuskan untuk menggugurkan 18 item tersebut.

Setelah 18 item digugurkan, jumlah item pada masing-masing

komponen tidak sama jumlahnya, maka peneliti menggugurkan 3 item

lagi pada komponen tingkah laku agar muatan pada setiap komponen

adalah sama dengan cara menggugurkan item yang memiliki nilai rix

paling rendah pada komponen tingkah laku.

Tabel 2

Seleksi item

No Komponen Nomor item Jumlah

unFav Fav

1. Kognitif 1, 19*, 23*, 10*,

31*, 27*

11, 13*, 21, 28, 2*,

32

5

2. Emosi 16*, 3, 25*, 12*,

34*, 4*

24*, 15, 5, 20, 29,

36*

5

3. Tingkah laku 6, 14, 17*, 35**,

7**, 26*

33*, 8*, 18, 30**,

22, 9

5

Total 4 11 15 *item digugurkan

**item digugurkan oleh peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

36

Tabel 3

Blueprint Skala Stres Akademis

No Komponen Nomor item Jumlah

Fav Unfav

1. Kognitif 6, 11, 13, 15 1 5

2. Emosi 3, 8, 10, 14 2 5

3. Tingkah laku 5, 9, 12 4, 7 5

Total 11 4 15

Tabel 4

Blueprint SUAS

No Komponen Nomor item Jumlah

1. Affect 1, 2, 9, 12, 13 5

2. Bodily states 3, 8, 10 3

3. Control and coping 6, 7, 11, 15 4

4. Emotional reactivity 4, 5, 14 3

5. Suicidal thought and

behaviour

16, 17, 18, 19,

20

5

Total 20

3. Reliabilitas Skala

Reliabilitas adalah suatu pengukuran dimana pengukuran tersebut

dapat menghasilkan data yang memiliki konsistensi walaupun dilakukan

penelitian berulang (Azwar, 2012; Supratiknya, 2014). Reliabilitas suatu

skala diukur dengan cara menghitung alpha cronbach. Sebuah skala

dikatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya mendekati 1. Koefisien

Alpha Cronbach yang memiliki nilai < 0,6 maka reliabilitas dikatakan

kurang baik. Jika koefisien Alpha Cronbach memiliki nilai dengan

rentang 0,6 – 0,8 maka reliabilitas dapat dikatakan memuaskan,

sedangkan jika nilai > 0,8 maka reliabilitas dapat dikatakan sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

37

a) Suicide Assessment Scale (SUAS)

Hasil reliabilitas Suicide Assessment Scale yang dihitung dengan

menggunakan SPSS menghasilkan koefisien Alpha Cronbach

yaitu α = 0,816. Hasil koefisien Alpha Cronbach tersebut

menunjukkan bahwa item pada skala SUAS memiliki reliabilitas

yang sangat baik.

Tabel 5

Reliability Statistic SUAS

Cronbach's Alpha

N of Items

.816 20

Selain itu, skala ini dapat dikatakan memiliki reliabilitas yang

cukup baik. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil yang didapatkan

pada penelitian yang dilakukan oleh Nimeus, Alsen, dan

Traskman-Bendz dimana mendapatkan hasil korelasi yang

signifikan. Hasil tersebut memiliki kesamaan dengan hasil yang

diperoleh pada skala original.

b) Skala Stres Akademis

Hasil reliabilitas pada skala stres akademis yang dihitung dengan

menggunakan SPSS menghasilkan koefisien Alpha Cronbach

yaitu α = 0,869. Hasil koefisien Alpha Cronbach tersebut

menunjukkan bahwa item pada skala stres akademis memiliki

reliabilitas yang sangat baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

38

Tabel 6

Reliability Statistic Stres Akademis

Cronbach's Alpha

N of Items

.869 15

H. Uji Analisis Data

1. Uji Asumsi

a) Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk

menguji sebaran populasi pada penelitian ini (Santoso, 2010).

Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-

Smirnov pada program SPSS. Jika hasil yang didapatkan adalah p

> 0,05 maka dapat dikatakan bahwa data tersebut terdistribusi

normal (Santoso, 2010). Sebaliknya, jika p < 0,05 maka dapat

dikatakan bahwa data tersebut tidak terdistribusi normal (Santoso,

2010).

b) Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan

antarvariabel yang dianalisis mengikuti garis lurus (Santoso, 2010).

Pengujian linearitas dilakukan dengan menggunakan program

SPSS versi 21. Jika terjadi peningkatan atau penurunan kuantitas

pada satu variabel, maka akan diikuti secara linear oleh variabel

lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

39

2. Uji Hipotesis

Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan apakah stres

akademis memiliki hubungan yang positif dengan ide bunuh diri. Uji

hipotesis dilakukan menggunakan teknik analisis korelasi pada program

SPSS versi 21. Jika distribusi data bersifat normal, maka pengujian

hipotesis menggunakan metode Product Moment Pearson (Sarwono,

2006). Sedangkan jika distribusi data bersifat tidak normal, maka

pengujian hipotesis menggunakan metode Spearman Rho (Sarwono,

2006). Pada uji korelasi, besarnya koefisien antara -1 hingga +1.

Besarnya koefisien tersebut menentukan arah hubungan yang

negatif maupun positif, maka jika korelasi bersifat positif maka hal

tersebut mengindikasikan kenaikan kuantitas suatu variabel yang diikuti

dengan kenaikan kuantitas dari variabel lainnya. Sedangkan jika korelasi

bersifat negatif, maka hal tersebut mengindikasikan kenaikan kuantitas

suatu variabel diikuti dengan penurunan kuantitas variabel lainnya

(Santoso, 2010). Apabila nilai sig < 0,05 maka hipotesis nol ditolak dan

dapat dikatakan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara kedua

variabel (Santoso, 2010). Namun, apabila nilai sig > 0,05 maka hipotesis

nol diterima dan dapat dikatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang

signifikan antara kedua variabel (Santoso, 2010).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

40

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini menggunakan skala yang disebar melalui online

menggunakan google form. Penyebaran skala dilakukan pada tanggal 25

Oktober 2018 – 1 November 2018. Penyebaran skala dilakukan dengan cara

mengirimkan dan mencantumkan link melalui media sosial, group chat dan

personal chat dari satu orang ke orang lain. Subjek penelitian ini merupakan

mahasiswa yang masih aktif berkuliah dan memiliki usia 18 – 24 tahun. Hasil

yang didapatkan dari penyebaran skala online tersebut sebanyak 156

responden. Hasil dari 156 subjek tersebut tidak ada yang digugurkan karena

subjek yang melakukan pengisian skala memiliki kritera yang sesuai dengan

kebutuhan penelitian, sehingga 156 subjek tersebut digunakan dan diolah

untuk data penelitian. Subjek terbanyak berada di daerah Jawa dan Bali,

terutama untuk wilayah Yogyakarta dan Denpasar. Hal tersebut disebabkan

oleh domisili peneliti yang berada di Yogyakarta dan juga berasal dari Bali,

maka penyebaran skala lebih mudah dilakukan untuk wilayah Yogyakarta dan

Denpasar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

41

B. Deskripsi Subjek Penelitian

Pada penelitian ini, diperoleh 156 subjek yang melakukan pengisian

skala pada google form. Data demografis yang dicantumkan oleh peneliti

pada google form, yaitu: nama/inisial, usia, jenis kelamin, semester, daerah

asal, dan asal universitas. Deskripsi data demografis ini dilakukan untuk

mengetahui apakah subjek yang mengisi skala penelitian ini sesuai dengan

kriteria yang diberikan. Selain itu, data demografis lain seperti semester,

daerah asal, dan asal universitas diberikan untuk mengetahui tingkatan

semester dan persebaran dari subjek.

Data demografis semester diperuntukan mengetahui rata-rata tingkat

semester dari subjek. Sedangkan data demografis daerah asal dan asal

universitas diperuntukan mengetahui persebaran dan asal dari subjek. Dari

data keseluruhan, dapat diperoleh hasil sebagai berikut:

Tabel 7

Deskripsi data subjek berdasarkan jenis kelamin

Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

Perempuan 104 66,7%

Laki-laki 52 33,3%

Jumlah 156 100%

Dari data diatas, terlihat bahwa subjek memiliki jumlah sebanyak 156

subjek. Terlihat bahwa subjek perempuan lebih banyak daripada subjek laki-

laki. Subjek perempuan berjumlah 104 orang dengan persentase 66,7% dan

subjek laki-laki berjumlah 52 orang dengan persentase 33,3%. Sehingga,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

42

dapat dikatakan bahwa perbandingan antara subjek perempuan dan subjek

laki-laki tidak seimbang.

Tabel 8

Deskripsi data subjek berdasarkan usia

Usia Frekuensi Persentase

18 tahun 18 11,54%

19 tahun 20 12,82%

20 tahun 18 11,54%

21 tahun 40 25,64%

22 tahun 43 27,56%

23 tahun 14 8,97%

24 tahun 3 1,92%

Jumlah 156 100%

Dari data diatas, terlihat bahwa subjek memiliki jumlah sebanyak 156

subjek. Terlihat bahwa subjek lebih banyak pada usia 22 tahun yaitu

sebanyak 43 orang dengan persentase 27,56%. Kemudian, diikuti oleh subjek

dengan usia 21 tahun sebanyak 40 orang dengan persentase 25,64%.

Subjek dengan umur 18 dan 20 tahun memiliki jumlah yang sama

yaitu 18 orang dengan persentase 11,54%. Sedangkan, umur subjek dengan

jumlah terendah adalah 24 tahun yaitu sebanyak tiga orang dengan persentase

1,92%. Dari data yang telah dijabarkan, dapat dikatakan bahwa subjek yang

mengisi skala penelitian memiliki rata-rata umur yaitu 21 – 22 tahun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

43

Tabel 9

Deskripsi data subjek berdasarkan semester

Semester Frekuensi Persentase

1 15 9,62%

3 28 17,95%

5 17 10,90%

7 56 35,90%

9 37 23,72%

11 2 1,28%

13 1 0,64%

Jumlah 156 100%

Dari data diatas, dapat dilihat bahwa subjek berada pada semester satu

hingga semester 13. Terlihat bahwa subjek terbanyak berada pada semester 7

yaitu sebanyak 56 subjek dengan persentase 35,90%. Subjek terbanyak

kemudian diikuti oleh subjek pada semester 9 yaitu sebanyak 37 subjek

dengan persentase 23,72%. Selanjutnya, terlihat bahwa subjek pada semester

3 memiliki jumlah sebanyak 28 subjek dengan persentase 17,95%.

Sebaliknya, subjek pada semester 11 memiliki jumlah yang paling

sedikit, yaitu 2 subjek dengan persentase 1,28% pada semester 11. Subjek

yang memiliki jumlah paling seedikit yaitu 1 subjek dengan persentase 0,64%

terdapat pada semester 13. Terlihat dari hasil yang didapatkan pada tabel

diatas, dapat dikatakan bahwa perbandingan antara subjek pada setiap

semester memiliki jumlah yang berbeda dan tidak seimbang, dengan jumlah

terbanyak pada semester 7 yaitu 56 subjek dan jumlah paling sedikit terdapat

pada semester 13 yaitu 1 subjek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

44

Tabel 10

Deskripsi data subjek berdasarkan daerah asal

Daerah Asal Frekuensi Persentase

Bali 41 26,28%

Balikpapan 3 1,92%

Banjarnegara 2 1,28%

Batam 1 0,64%

Bekasi 2 1,28%

Bengkulu 1 0,64%

DKI Jakarta 21 13,46%

Jambi 2 1,28%

Jawa Tengah 13 8,33%

Jawa Timur 9 5,77%

Jawa Barat 7 4,49%

Kalimantan 8 5,13%

Lampung 1 0,64%

Lombok 1 0,64%

Manado 4 2,56%

Medan 2 1,28%

NTT 7 4,49%

Palembang 1 0,64%

Papua 2 1,28%

Riau 1 0,64%

Tangerang 4 2,56%

D.I.Y 23 14,74%

Jumlah 156 100%

Pada tabel 10, terdapat deskripsi data subjek berdasarkan daerah asal.

Dapat terlihat bahwa daerah di Bali memiliki jumlah subjek terbanyak yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

45

41 subjek dengan persentase 26,28%. Selain itu, daerah DKI Jakarta dan

Yogyakarta juga memiliki jumlah subjek cukup bayak. Subjek pada daerah

Yogyakarta sebanyak 23 subjek dengan persentase 14,74% dan subjek pada

daerah DKI Jakarta sebanyak 21 subjek dengan persentase 13,46%. Jumlah

tersebut diiukuti oleh daerah Jawa Tengah yang memiliki subjek sebanyak 13

dengan persentase 7,69%.

Subjek dengan jumlah paling sedikit berada pada daerah Batam,

Bengkulu, Lampung, Lombok, Palembang, dan Riau dengan jumlah subjek 1

dan persentase 0,64%. Sehingga, dapat dikatakan bahwa perbandingan antara

responden pada setiap daerah memiliki jumlah yang berbeda dan tidak

seimbang.

Pada perbedaan data subjek berdasarkan universitas, dapat terlihat

bahwa subjek yang berasal dari Universitas Sanata Dharma memiliki jumlah

subjek terbanyak yaitu 31 subjek dengan persentase 19,87%. Selain itu,

subjek yang berasal dari UAJY dan Udayana juga memiliki subjek yang

cukup banyak yaitu 16 subjek dengan persentase 10,26%. Subjek yang

berasal dari UII sebanyak 13 subjek dengan persentase 8,33%.

Subjek dengan jumlah paling sedikit berasal dari AMIKOM, BINUS,

Denpasar, Dwijendra, IKIP PGRI, ITB, Stikes, STD Bali, Stimik Stikom,

STTKD, STTNAS, Tanjungpura, Telkom Univ, Trisakti, UB, UI, UIN

Jakarta, UMN, UNDIP, Unika Soegijapranata, Univ. Djuanda, Univ.

Lambung Mangkurat, Univ. Mulawarman, Univ. Nasional, Undiksha, UPN,

dan Widya Mandala Surabaya dengan jumlah subjek 1 dan persentase 0,64%.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

46

Sehingga, dapat dikatakan bahwa perbandingan antara responden pada setiap

asal universitas memiliki jumlah yang berbeda dan tidak seimbang.

C. Deskripsi Data Penelitian

Pada sub bab deskripsi data penelitian, peneliti akan memaparkan

mengenai gambaran deskripsi data dari 156 responden. Deskripsi data

dilakukan dengan mencari mean empiris dan mean teoretis dari stres

akademis dan ide bunuh diri. Hal ini dilakukan untuk mengetahui tinggi

rendahnya stres akademis dan ide bunuh diri. Berikut penjabaran mengenai

hasil perhitungan dari mean teoritis dan mean empiris skala stres akademis

dan skala ide bunuh diri (SUAS):

𝑀𝑇 = (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑒𝑛𝑑𝑎ℎ 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚) + (𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑡𝑒𝑟𝑡𝑖𝑛𝑔𝑔𝑖 𝑥 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑖𝑡𝑒𝑚)2

Mean Teoritis Stres Akademis

𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = (1 × 15) + (4 × 15)2

𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = (15) + (60)2

𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 752

𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 37,5

Mean Teoritis Ide Bunuh Diri

𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = (1 × 20) + (5 × 20)2

𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = (20) + (100)2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

47

𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 1202

𝑀𝑒𝑎𝑛 𝑇𝑒𝑜𝑟𝑖𝑡𝑖𝑠 = 60

Tabel 11

Data Empiris Skala Stres Akademis

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

stres_akademis 156 31.22 6.385 .511

One-Sample Test

Test Value = 37.5

t Df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

stres_akademis -

12.276

155 .000 -6.276 -7.29 -5.27

Tabel 12

Data Empiris Skala Ide Bunuh Diri (SUAS)

One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean

ide_bunuh_diri 156 37.18 11.196 .896

One-Sample Test

Test Value = 60

T Df Sig.

(2-

tailed)

Mean

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

ide_bunuh_diri -

25.458

155 .000 -22.821 -24.59 -21.05

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

48

Dari data diatas, terpaparkan data perhitungan mean teoritis dan mean

empiris. Pada tabel 11, terlihat data empiris skala stres akademik uji beda

mean One-Sample Test memperoleh hasil sig. 0,000. Nilai tersebut

menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean teoritis

dan mean empiris. Mean teoritis yang didapatkan pada skala stres akademis

adalah 37,5, sedangkan mean empiris pada skala stres akademis adalah 31,22.

Hal tersebut menunjukkan bahwa nilai mean empiris lebih kecil dibandingkan

dengan nilai mean teoritik. Sehingga dapat dikatakan bahwa subjek dalam

penelitian ini memiliki tingkat stres akademik yang tergolong rendah.

Pada tabel 12, hasil perhitungan dari data empiris skala ide bunuh diri

(SUAS) uji beda mean One-Sample Test memperoleh hasil sig. 0,000. Nilai

tersebut menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara mean

teoritis dan mean empiris. Kemudian, mean teoritis yang didapatkan pada

skala ide bunuh diri (SUAS) adalah 60 dan mean empiris yang didapatkan

adalah 37,18. Terlihat bahwa nilai mean teoritis lebih tinggi dibandingkan

nilai mean empiris. Hal tersebut menujukkan bahwa subjek dalam penelitian

ini memiliki pikiran atau ide bunuh diri yang tergolong rendah.

D. Hasil Penelitian

1. Uji Asumsi

Uji asumsi ini dilakukan untuk melihat apakah data suatu

penelitian memenuhi syarat untuk dianalisis menggunakan teknik

korelasi tertentu. Pada penelitian ini, uji normalitas dilakukan dengan

menggunakan Kolmogorov-smirnov dan uji linearitas dilakukan dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

49

menggunakan test of linearity dengan menggunakan bantuan dari

program SPSS versi 21.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan pada penelitian ini bertujuan untuk

menguji sebaran populasi pada penelitian (Santoso, 2010).

Pengujian dilakukan dengan menggunakan Kolmogorov-Smirnov

pada program SPSS versi 21. Hasil uji normalitas menggunakan

Lilliefors Significance Correction pada Kolmogorov-Smirnov dapat

dilihat pada tabel dibawah ini:

Tabel 13

Hasil Uji Normalitas

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova

Statistic df Sig.

stres_akademis .073 156 .042

ide_bunuh_diri .107 156 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Dari uji normalitas yang dilakukan, didapatkan hasil bahwa

data penelitian pada skala stres akademis memiliki nilai sig. 0,042

yang lebih kecil daripada 0,05. Hal tersebut mengindikasikan

bahwa subjek pada penelitian ini berasal dari populasi yang

memiliki sebaran data tidak normal. Hasil yang sama juga

didapatkan pada skala ide bunuh diri (SUAS) yang memiliki nilai

sig. 0,000 yang nilainya lebih kecil dari 0,05. Hal tersebut

mengindikasikan bahwa subjek pada penelitian ini berasal dari

populasi yang memiliki sebaran data tidak normal. Maka,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

50

penelitian ini akan menggunakan teknik korelasi non-parametrik

Spearman’s rho.

b. Uji Linearitas

Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui hubungan antar

variabel yang dianalisis mengikuti garis lurus (Santoso, 2010).

Pengujian Linearitas dilakukan menggunakan program SPSS versi

21. Hasil uji linearitas dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 14

Hasil Uji Linearitas

ANOVA Table

Sum of

Squares

df Mean

Square

F Sig.

ide_bunuh_diri

*

stres_akademis

Between

Groups

(Combined) 7424.240 29 256.008 2.687 .000

Linearity 4513.903 1 4513.903 47.377 .000

Deviation

from

Linearity

2910.338 28 103.941 1.091 .360

Within Groups 12004.734 126 95.276

Total 19428.974 155

Berdasarkan hasil uji linearitas, dapat dikatakan bahwa data

penelitian memiliki hubungan yang linear karena memiliki nilai

signifikansi kurang dari 0,05. Dapat dilihat pada tabel 8 bahwa nilai

signifikansi hasil uji linearitas adalah 0,000. Hal tersebut

menunjukkan bahwa stres akademik memiliki hubungan yang

linear dengan ide bunuh diri.

2. Uji Hipotesis

Berdasarkan hasil uji asumsi, diketahui bahwa skala stres

akademik dan skala ide bunuh diri (SUAS) tidak terdistribusi secara

normal. Berdasarkan hasil uji asumsi tersebut, maka pengujian hipotesis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

51

penelitian ini menggunakan teknik Spearman’s rho dengan menggunakan

program SPSS versi 21. Hasil uji hipotesis dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 15

Hasil Uji Hipotesis

Correlations

stres_akademis

ide_bunuh_diri

Spearman's rho

stres_akademis Correlation Coefficient

1.000 .529**

Sig. (2-tailed) . .000

N 156 156

ide_bunuh_diri Correlation Coefficient

.529** 1.000

Sig. (2-tailed) .000 .

N 156 156

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Berdasarkan hasil uji hipotesis dengan menggunakan teknik

Spearman’s rho pada program SPSS versi 21, diketahui bahwa kedua

variable memiliki korelasi yang signifikan dengan nilai signifikansi

masing-masing variabel sebesar 0,000 (p < 0,05) dan korelasi bernilai

positif. Hal tersebut dapat diartikan jika terdapat hubungan yang

signifikan antara stres akademis dengan ide bunuh diri, maka jika terjadi

peningkatan pada stres akademis, maka terjadi peningkatan juga pada ide

bunuh diri.

E. Pembahasan

Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan

antara stres akademis dan ide bunuh diri pada mahasiswa. Hasil penelitian ini

menunjukkan bahwa stres akademis dan ide bunuh diri pada mahasiswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

52

memiliki korelasi yang positif dan signifikan (r= 0,529; p= 0,000). Hasil

tersebut menunjukkan bahwa semakin tinggi stres akademis yang dialami,

maka semakin tinggi juga ide bunuh diri pada mahasiswa. Hal sebaliknya

terjadi jika semakin rendah stres akademis yang dialami, maka semakin

rendah ide bunuh diri pada mahasiswa. Hasil tersebut menunjukkan jika

hipotesis pada penelitian ini dikatakan diterima.

Hasil tersebut mendukung hasil penelitian yang dilakukan sebelumnya

yang dilakukan oleh Petzel dan Riddle (dalam Wilburn dan Smith, 2005)

mengatakan bahwa prestasi akademis yang buruk dapat menyebabkan

seorang individu mengalami stres, depresi, hingga bunuh diri. Penelitian lain

yang dilakukan oleh Toero dkk (dalam Ang dan Huan, 2006), terlihat bahwa

terdapat hubungan yang signifikan antara tekanan akademik dengan perilaku

bunuh diri. Penelitian lain juga dilakukan oleh Juon dkk (dalam Ang dan

Huan, 2006) mengungkapkan bahwa pelajar di Korea Selatan memiliki

tingkat stres yang tinggi terkait dengan prestasi akademik sehingga cenderung

memiliki pikiran untuk melakukan bunuh diri. Selain itu, Ang dan Huang

(2006) juga berpendapat bahwa stres akademis memiliki korelasi dengan

depresi dan ide untuk bunuh diri.

Sependapat dengan hasil penelitian lain, penelitian yang dilakukan

oleh Kang dkk (2014) memberikan bukti bahwa tingkat kinerja akademik

yang rendah atau rata-rata memiliki hubungan dengan terjadinya peningkatan

pada bunuh diri di Korea Selatan. Sistem pendidikan di Korea Selatan

semakin tinggi akibat adanya persaingan untuk ujian masuk di Universitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

53

ternama. Stres akademis tinggi tidak hanya terjadi di Korea Selatan, namun

juga terjadi di Negara Asia lainnya. Hal tersebut disebabkan oleh sistem

pendidikan di Asia yang mementingkan prestasi akademis dan menganggap

jika prestasi akademis merupakan salah satu jalan untuk mencapai kesuksesan

(Ang dan Huan, 2006).

Penelitian di Indonesia yang dilakukan oleh Benny Prawira Siauw

(diambil dari tirto.id, 2019) menjelaskan bahwa 34,5% dari 284 responden

mahasiswa berusia 18 – 24 tahun di Jakarta memiliki pikiran untuk bunuh

diri. Hasil penelitian tersebut juga menjelaskan bahwa satu dari tiga

responden penelitian memiliki kecenderungan pikiran untuk bunuh diri. Di

sisi lain, penelitian yang dilakukan oleh Peltzer, Yi, dan Pengpid (2017)

menemukan hasil yang lebih rendah yaitu 6,9% mahasiswa di Yogyakarta

memiliki pikiran untuk bunuh diri.

Dalam penelitian ini, mean teoritis yang didapatkan pada stres

akademis sebesar 37,5 dan mean empiris sebesar 31,22. Hasil tersebut

mengindikasikan jika subjek pada penelitian ini memiliki stres akademis yang

tergolong rendah. Perhitungan mean pada skala ide bunuh diri, didapatkan

hasil jika mean teoritis pada skala ide bunuh diri sebesar 60 dan mean empiris

sebesar 37,18. Hasil tersebut terlihat jika mean teoritis lebih besar

dibandingkan dengan mean empiris, sehingga subjek pada penelitian ini

memiliki ide untuk bunuh diri yang tergolong rendah.

Terlihat bahwa subjek pada penelitian ini memiliki stres akademis dan

ide bunuh diri yang rendah. Hal tersebut dapat disebabkan oleh beberapa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

54

faktor yang membuat mahasiswa di Indonesia memiliki stres akademis dan

ide bunuh diri yang rendah. Hal tersebut dapat berhubungan dengan pola asuh

pada orangtua, dimana perasaan secure atau insecure pada diri individu

terbentuk karena pola asuh dari orangtua. Menurut King (2003), pola asuh

orang tua yang membuat individu menjadi secure atau insecure berhubungan

dengan faktor resiko untuk bunuh diri.

Disisi lain, tingkat pendidikan juga dapat menjadi faktor yang

mempengaruhi. Korea selatan menduduki peringkat kedua Negara dengan

sistem pendidikan yang terbaik setelah Finlandia, dan disusul oleh Hongkong,

Jepang, dan Singapura pada urutan ketiga hingga kelima (mbctimes.com,

2012). Pada tahun 2015-2016, Korea Selatan menduduki peringkat pertama

disusul oleh Jepang, Singapura, dan Hongkong, sementara Negara Finlandia

menduduki peringkat kelima dan Negara Indonesia menduduki peringkat

terakhir, yaitu peringkat ke-40 (id.theasianparent.com, 2016). Bersamaan

dengan itu, pernyataan dari Kementrian Kesehatan Korea Selatan

menyebutkan bahwa Korea Selatan mendapatkan peringkat paling bawah

diantara 30 negara dalam tingkat kepuasan hidup anak-anak dengan hidup

mereka (voaindonesia.com, 2014). Hal tersebut disebabkan karena anak-anak

di Korea Selatan merasa terbebani dengan sistem pendidikan yang tinggi di

Negara tersebut.

Jepang, dijelaskan lebih lanjut, juga memiliki tingkat persaingan atau

kompetisi akademis yang sangat tinggi, sehingga menyebabkan

meningkatnya tingkat bunuh diri pada pelajar (Zeng dan Le Tendre, 1998).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

55

Penelitian yang dilakukan oleh Kang dkk (2014) yang memberikan bukti

bahwa tingkat kinerja akademik yang rendah memiliki hubungan dengan

terjadinya peningkatan pada bunuh diri di Korea Selatan. Selain di Korea

Selatan dan Jepang, Negara asia lain yang memiliki sistem pendidikan yang

tinggi yaitu Hongkong, Cina, dan Singapura. Sistem pendidikan yang tinggi

di Asia disebebkan oleh sistem pendidikan yang mementingkan prestasi

akademis dan menganggap jika prestasi akademis merupakan salah satu jalan

untuk mencapai kesuksesan (Ang dan Huan, 2006).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

56

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat

hubungan yang signifikan dan positif antara stres akademis dan ide bunuh

diri. Hal tersebut terlihat dari hasil nilai koefisien korelasi (r) 0,529 dengan

nilai p sebesar 0,000. Dari hasil tersebut dapat dikatakan bahwa hipotesis

penelitian ini diterima. Diindikasikan jika terjadi kenaikan pada variabel stres

akademis, maka akan diikuti kenaikan pada variabel ide bunuh diri,

sebaliknya jika terjadi penurunan pada variabel stres akademis, maka akan

diikuti penurunan pada variabel ide bunuh diri. Dapat dikatakan bahwa jika

stres akademis yang dialami mahasiswa tinggi, maka mahasiswa akan

memiliki ide untuk bunuh diri. Sebaliknya, stres akademis pada mahasiswa

rendah, maka mahasiswa memiliki ide untuk bunuh diri yang rendah.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan penelitian. Penelitian ini

hanya mengambil subjek dengan usia dewasa muda/awal, sehingga hasil dari

penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada usia yang lainnya. Selain itu,

persebaran dari subjek penelitian tidak merata, karena pada penelitian ini

menggunakan metode nonparametrik. Maka hasil penelitian ini juga tidak

dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

57

Metode pengambilan subjek dengan nonparametrik tidak ada

penjelasan mengenai minimal subjek yang akan diambil, sehingga pada

penelitian ini subjek yang dipakai hanya 156 subjek. Hal tersebut membuat

penelitian ini tidak dapat digeneralisasikan pada populasi penelitian karena

tidak memiliki jumlah subjek yang cukup banyak sehingga dapat mewakili

populasi. Selain itu, terjadi overlap pada skala stres akademis dan skala ide

bunuh diri pada penelitian ini.

C. Saran

1. Bagi Dewasa Muda

Bagi dewasa muda yang masih menempuh pendidikan di

universitas, diharapkan lebih mengenal mengenai diri sendiri dan juga

lebih mengenal mengenai dampak-dampak stres. Hal tersebut

diperuntukan agar mahasiswa dapat menangani stres yang dialami dan

tidak berdampak semakin buruk pada diri sendiri. Sehingga dengan

mengenal lebih jauh tentang stres akademis, diharapkan dapat

mengurangi perilaku-perilaku negatif yang disebabkan oleh stres

akademis.

2. Bagi Peneliti Selanjutnya

Pada penelitian ini, hasil dari uji normalitas menunjukkan

bahwa sebaran data tidak terdistribusi dengan normal. Maka, bagi

peneliti selanjutnya yang menginginkan untuk meneliti pada topik yang

sama, diharapkan agar dapat mengambil populasi lebih banyak dan

populasi yang diambil juga memiliki jumlah yang seimbang, sehingga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

58

data pada penelitian dapat terdistribusi dengan normal dan hasil

penelitian dapat digeneralisasikan.

Selain itu, peneliti selanjutnya juga diharapkan untuk

melakukan penelitian pada variabel-variabel lain yang terkait dengan

ide bunuh diri atau perilaku bunuh diri. Sehingga, penelitian tersebut

dapat memberikan variasi dan informasi yang baru dan berbeda yang

berhubungan dengan ide bunuh diri atau perilaku bunuh diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

59

DAFTAR PUSTAKA

Adams, D. M., Overholser, J. C., & Spirito, A. (1994). Stressfull Life Events

Associated with Adolescent Suicide Attempts. Canadian Journal of

Psychiatry, 39, 43 – 48. DOI: 10.1177/070674379403900109.

Adam, A. (2019). Satu dari Tiga Mahasiswa Jakarta Punya Suicidal Thought.

Diambil dari https://tirto.id/satu-dari-tiga-mahasiswa-jakarta-punya-

suicidal-thought-deXw.

Agolla, J. E., & Ongori, H. (2009). An assessment of academic stress among

undergraduate students: the case of university of Botswana. Edu Res Rev.

Ang, R. P., & Huan, V. S. (2006). Relationship between academic stress and

suicidal ideation: testing for depression as a mediator using multiple

regression. Child Psychiatry Human Development, 37:133–143. DOI

10.1007/s10578-006-0023-8.

Arun, P., & Chavan, B. S. (2009). Stress and suicidal ideas in adolescent student in

chandigarh. Indian Journal of Medical Sciences, 63, 281 – 287. DOI:

10.4103/0019-5359.55112.

Azmy, A. N., Nurihsan, A. J., & Yudha, E. S. (2017). Deskripsi gejala stres

akademik dan kecenderungan pilihan strategi koping siswa berbakat.

Indonesian Journal of Education Counseling, 1(2), 197 – 208.

Azwar, S. (1997). Metode penelitian jilid I .Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Azwar, S. (1999). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Sigma Alpha.

Azwar, S. (2012). Reliabilitas dan validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Balimulia. (2007). Peranan tipe kepribadian terhadap munculnya ide bunuh diri

pada remaja di wonosari. Tesis Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada.

Baserli, M., & Ifdil, I. (2017). Konsep stress akademik siswa. Jurnal Konseling dan

Pendidikan, 5(3), 143 – 148. DOI: https://doi.org/10.29210/119800.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

60

Beck, A. T., Kovacs, M., & Weissman, A. (1979). Assessment of suicidal intention:

the scale for suicide ideation. Journal of Consulting and Clinical

Psychology, 47, 343 – 352. DOI: 10.1037/0022-006X.47.2.343.

Coleman, J. C. (1972). Abnormal psychology and modern life: fourth edition.

London: Scott, Foresman and Company.

Davidson, G. C., Neale, J. M., & Kring, A. M. (2006). Psikologi abnormal. Jakarta:

PT RajaGrafindo Persada.

Deane, F. P., Wilson, C. J., & Ciarrochi, J. (2001). Suicidal ideation and help-

negation: not just hopelessness or prior help. Journal of Clinical

Psychology, 57 (7), 901 – 914.

Dewi, L. A.K, dan Hamidah. (2013). Hubungan antara kesepian dengan ide bunuh

diri pada remaja dengan orangtua yang bercerai. Jurnal Psikologi Klinis

dan Kesehatan Mental, 2 (3), 24 – 33.

Durnand, V. M., & Barlow, D. H. (2006). Psikologi abnormal. Yogyakarta: Pustaka

Pelajar.

Fahrudin, A. (2012). Fenomena bunuh diri di gunung kidul: catatan tersisa dari

lapangan. Jurnal Informasi, 17 (1), 13 – 19.

Furr, S. R., Westefeld, J. S., McCornell, G. N., & Jenkins, J. M. (2001). Suicide and

depression among college student: a decade later. Professional

Psychology: research and practice, 32 (1), 97 – 100, DOI: 10.1037/0735-

7028.32.1.97.

Garlow, S. J., Rosenberg, J., Moore, J. D., Haas, A. P., Koestner, B., Hendin, H., &

Nemeroff, C. B. (2008). Depression, desperation, and suicidal ideation in

college students: results from the american foundation for suicide

prevention college screening project at emory university. Depression and

Anxiety, 25, 482–488. DOI 10.1002/da.20321.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

61

Gunadha, R. (2018). Skripsi Selalu Ditolak Dosen, Mahasiswa Gantung Diri.

Diambil dari https://www.suara.com/news/2018/11/23/143328/skripsi-

selalu-ditolak-dosen-mahasiswa-gantung-diri.

Herman. (2014). WHO: Angka Bunuh Diri di Indonesia Capai 10.000 Per Tahun.

Diambil dari beritasatu.com.

Hirsch, J. K., Conner, K. R., & Duberstein, P. R. (2007). Optimism and suicide

ideation among young adult college students. Archives of Suicide

Research, 11(2), 177 – 185, DOI: 10.1080/13811110701249988.

Nithy, T. (2016). Ini Bedanya Sistem Pendidikan di Indonesia dengan Korsel dan

Finlandia. Diambil dari https://id.theasianparent.com/beda-sistem-

pendidikan-di-indonesia-korea-selatan-finlandia.

Kang, E. H., Hyun, M. K., Choi, S. M., Kim, J. M., Kim, G. M., & Woo, J. M.

(2014). Twelve-month prevalence and predictors of self-reported suicidal

ideation and suicide attempt among Korean adolescents in a web-based

nationwide survey. Australian & New Zealand Journal of Psychiatry, 1, 1

– 7. DOI: 10.1177/0004867414540752.

King, R. A., & Apter, A. (2003) Suicide in children and adolescents. Cambridge:

Cambridge University Press.

Mallo, H., & Ronda, D. (2009). Analisis faktor penyebab utama kecenderungan

bunuh diri di kalangan remaja yang berusia 15-17 tahun di Makassar.

https://media.neliti.com/media/publications/137352-ID-analisis-faktor-

penyebab-utama-kecenderu.pdf.

Mbctime. (2012). 20 best education system in the world. Diambil dari

http://mbctimes.com/english/20-best-education-systems-world/.

Misram, R., & Castillo, L. G. (2004). Academic stress of college students:

comparasion of student and faculty perceptions. International Journal of

Stess Management, 11(2), 132 – 148, DOI: 10.1037/1072-5245.11.2.132.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

62

Muhith, A. (2015). Pendidikan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Niméus, A., Alsén, M., Träskman-Bendz, L. (2000). The suicide assessment scale:

an instrument assessing suicide risk of suicide attempters. Eur Psychiatry,

15, 416 – 423.

Niméus, A., Stahlfors, H., Sunnqvist, C., Stanley, B., Träskman-Bendz, L. (2006).

Evaluation of a modified interview version and of a self-rating version of

the suicide assessment scale. European Psychiatry, 21, 471 – 477.

Nevid, J. S., Rathus, S. A., & Greene, B. (2003). Psikologi Abnormal. Jakarta:

Penerbit Erlangga.

Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology: sixth edition. New York:

McGraw-Hill Education.

Nolen-Hoeksema, S. (2014). Abnormal Psychology: sixth edition. New York:

McGraw-Hill Education.

Papalia, D. E., Wendkos, S., & Feldman, R. D. (2009). Human development.

Jakarta: Salemba Humanika.

Parrish, H. M. (1957). Epidemiology of suicide among college students. Yale

Journal of Biology and Medicine, 29, 585 – 594.

Peltzer, K., Yi, S., & Pengpid, S. (2017). Suicidal behaviors and associated factors

among university students in six countries in the Association of Southeast

Asian Nations (ASEAN). Asian Journal of Psychiatry, 1, 1 – 19.

Putra, W. (2018). Diduga Stres Skripsi, Mahasiswa Unpad Gantung Diri di

Indekos. Diambil dari https://news.detik.com/berita-jawa-barat/d-

4357539/diduga-stres-skripsi-mahasiswa-unpad-gantung-diri-di-indekos.

Santoso, A. (2010). Statistik untuk psikologi, dari blog menjadi buku. Yogyakarta:

Universitas Sanata Dharma.

Santrock, J. W. (2009). Life-span development. New York: McGraw-Hill Higher

Education.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

63

Sarafino. (1994). Health Psychology Biopsychosocial Interaction. USA : John

Wiley & Sons.

Sarwono. (2006). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif. Yogyakarta: Graha

Ilmu.

Simbolon, I. (2015). Gejala stres akademis mahasiswa keperawatan akibat sistem

belajar blok di fakultas ilmu keperawatan x bandung. Jurnal Skolastik

Keperawatan, 1(1), 29 – 37.

Stanley, B., Träskman-Bendz, L., Stanley, M. (1986). The Suicide Assess-ment

Scale: a scale evaluating change in suicidal behavior. Psychopharm

Bulletin, 1, 200 – 205.

Studi: Anak-anak Korea Selatan Paling Tidak Bahagia. (2014). Diambil dari

https://www.voaindonesia.com/a/studi-anak-anak-korea-selatan-paling-

tidak-bahagia/2508745.html.

Supratiknya, A. (2014). Pengukuran psikologis. Yogyakarta: Universitas Sanata

Dharma.

Supratiknya, A. (2016). Kuantifikasi validari isi dalam asesmen psikologis.

Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (1995). Mengenal perilaku abnormal. Yogyakarta: Penerbit

Kanisius.

Wilburn, V. R., Smith, D. E. (2005). Stress, self-esteem, and suicidal ideation in

late adolescents. Adolescence, 40 (157), 33 – 45.

Who. (2008). Suicide data. Diambil dari

https://www.who.int/mental_health/prevention/suicide/suicideprevent/en/.

Zeng, K. M., & Le Tendre, G. (1998). Adolescent suicide and academic competition

in east asia. Comparative Education Review, 42 (4), 513 – 528.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: HUBUNGAN ANTARA STRES AKADEMIS DAN IDE BUNUH DIRI …repository.usd.ac.id/34603/2/149114064_full.pdf · menemani saya dalam mengerjakan skripsi ini, Irma, Lona, Asty, Chesa, Eta

64

10 Negara dengan Angka Bunuh Diri Tertinggi di Dunia. (2016). Diambil dari:

https://lifestyle.kompas.com/read/2016/09/09/140700323/10.negara.dengan.angka

.bunuh.diri.tertinggi.di.dunia.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI