ulat penggulung daun teh

Upload: gabriella-calista-azaria

Post on 11-Oct-2015

129 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

ulat

TRANSCRIPT

1. Ulat penggulung daun teh

Bagaimana OPT Bereproduksi dan Berpindah Tempat?Imago ulat penggulung daun teh,Homona coffearia(Nietner) meletakkan telurnya dalam satu kelompok (100-150 butir/kelompok) pada bagian atas daun tua. Larva dengan kepala berwarna hitam atau coklat tua. Larva instar V berukuran 2,5 cm. Larva membuat sarang dengan cara menggulung dan menyatukan beberapa helai daun muda atau tua dengan benang-benang sutera. Pupa dapat ditemukan pada gulungan daun. Siklus hidupnya 5-8 minggu; telur 6-11 hari; larva 5-6 hari, pupa 7-10 hari. Kapan OPT paling rentan?Serangan meningkat pada musim kemarau. Serangan berat mengakibatkan tanaman gundul.Kapan stadia paling rentan tanaman terhadap OPT?Penggerekan pada daun muda dilakukan dari bagian dalam terkadang lebih dari satu daun muda yang digerek. Setelah melakukan penggulungan dan penggerekan pada daun muda, larva keluar dari gulungan daun muda tersebut berpindah kedaun tua. Pada daun tua juga melakukan gulungan seerti pada daun muda, hanya pada daun tua setelah berhasil digulung bagian dalam dilapisi dengan benang air liurnya.

Kodisi Lingkungan yang menguntungkan dan merugikan bagi OPTTahap penting penyerangan tanaman teh adalah pada tahap larva. Gejala tanaman teh terserang ulat adalah daun digulung. Kondisi ini akan membuat tanaman teh akan kehilangan daun sehat, banyak yang mengurangi fotosintesis dan juga daun yang rusak tidak bisa dipanen atau diproses oleh petani. H. Coeffaria paling melimpah di cuaca kering.

Gejala Serangan:Selain mengakibatkan pucuk-pucuk daun tanaman teh bergulung, ternyata beberapa daun berikutnya tidak bisa tumbuh wajar karena terikat oleh daun pemula yang digulungnya dan digerek dari bagian dalam.

Cara hidup:Telur diletakkan pada pucuk daun teh, telur yang menetas menjadi larva dengan keistimewaaan mempunyai daya lekat yang berasal dari benang liur pada pucuk yang ditempatinya. Karena benang liur ditempatkan secara melintang, pucuk daun tersebut seakan-akan terikat, sehingga sulit sekali membuka, larva berada dlam pucuk tanaman teh.

Pengendalian:Untuk mengatasi dan memberatas hama Pharmonia leueostoma MEYR. Hanya dilakukan secara mekanis mengingat penggunaan obat-obatan akan mempengaruhi mutu aroma dan kemungkinan akan menimbulkan gangguan kesehatan baggi para konsumen.Untuk mengehamat biaya dan waktu, lakukan pemetikan pucuk dan daun-daun muda yang telah terserang bersamaan dengan dilakukannya pemetikan produksi, sortasi/pemisahan dilakukan secara langsung ketika pemetikan pada kantong-kantong plastik besar yang telah disediakan atau ditempat penimbangan antara pucuk/daun yang mulus dan pucuk yang talah terserang. Selanjutnya bagian yang terserang dikumpulkan dan dilakukan pembakaran hiingga musnah.Kalau saja populasi Pharmonia leueostoma MEYR telah demikian banyak menyerang dapat dipertimbangakan untuk memberantas secara chemis maka gunakanlah obat-obatan yang residual efeknya rendah.

Pengendalian dengan Musuh Alami:

Musuh alaminya, antara lain parasitoidMacrocentrus homonaeNix. (Hymenoptera, Braconidae) danElasmus homonae. ParasitoidM. homonaepemah di ekspor, antara lain ke Srilanka pada tahun 1935/1936 dan berhasil menanggulangi hama yang sama. Serangga ini juga diekspor ke Australia pada tahun 1991/1992 untuk menanggulangiHomona sporbiotispenggulung daun alpukat. Siklus hidupnya 3 minggu.

Pengendalian Hayati (menurut Jurnal)Para pengendalian H.coffearia dan populasi C.leucostoma dengan menggunakan musuh alami dapat difokuskan pada tahap larva sejak tahap larva memiliki lebih sedikit gerakan membandingkan dengan orang dewasa. H. coffearia secara efektif dihambat oleh parasitoid adat (Eden, 1976). Ditemukan bahwa mengendalikan Homona coffearia di Srilanka dicapai dengan Macrocentrus parasitoid larva homonae (Hymenoptera) di mana persentase parasitisme itu biasanya lebih dari 80% (Gadd, 1941 di Eden, 1976; Cranham, 1961 di Van Der Gest dan Evenhuis, 1991 ). Tawon ini adalah berasal dari Jawa-Indonesia (Gadd, 1941 di Eden, 1976). Macrocentrus homonae merupakan agen kontrol penting Homona coffearia yang dapat menyerang berbagai tahap larva host dan deposit ke rongga tubuh host (Van Der Gest dan Evenhuis, 1991; Eden, 1976). The Macrocentrus perempuan memiliki ovipositor panjang yang mampu menembus ke dalam sarang yang berdaun tortrix telah dibuat (Eden, 1976). Dia sensitif terhadap bau dari serbuk diekskresikan oleh tortrix dan mencari mangsanya (Eden, 1976). Telur mengalami perkembangan polyembrionic untuk menghasilkan sejumlah larva berkelompok. Ini larva parasitoid yang endoparasit tapi muncul dari larva instar tuan rumah selama akhir mereka untuk menyelesaikan makan eksternal pada host. Coccons kemudian diproduksi di situs pupation host (Gadd, 1946 di Van Der Gest dan Evenhuis, 1991).