uji hipotesis 01

16
Hipotesis statistik didefinisikan sebagai pernyataan matematis tentang parameter populasi, yang akan diuji atau dipelajari sejauh mana suatu data sampel mendukung kebenaran hipotesis tersebut. HIPOTESIS STATISTIK

Upload: deriven-teweng

Post on 10-Oct-2015

14 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

j

TRANSCRIPT

  • Hipotesis statistik didefinisikan sebagai pernyataan matematis tentang parameter populasi, yang akan diuji atau dipelajari sejauh mana suatu data sampel mendukung kebenaran hipotesis tersebut.HIPOTESIS STATISTIK

  • DefinisiPengujian hipotesis adalah prosedur baku menguji pernyataan tersebut

  • Komponen-komponen pengujian hipotesis

  • Perumusan hipotesis melibatkan pernyataan yang diharapkan (diduga) benar oleh peneliti dan pernyataan sebaliknya bila dugaan tersebut tidak didukung oleh data sampel.pernyataan yang diharapkan (diduga) benar dinotasikan dengan H1pernyataan sebaliknya, yaitu pernyataan yang diharapkan tidak benar dinotasikan dengan H0

  • Bila kita melakukan penelitian dan menggunakan hipotesis untuk mendukung dugaan kita, maka dugaan teersebut merupakan H1 (Hipotesis Alternatif)

  • Notasi penulisan formal menyatakan parameter populasi, misalnya rata-rata, variansi dan sebagainya. menyatakan sebuah nilai tertentu dari parameter yang dihipotesiskan oleh peneliti sesuai dengan konteks permasalahan penelitian.Contoh:

    Hipotesis : rata-rata durasi dengan cara inhibisi adalah 6000 detikSecara simbolis m = 6000

  • Secara umum dapat dikemukakan bahwa seorang peneliti akan mengemukakan hanya salah satu dari ketiga bentuk hipotesis berikut :a. Hipotesis dua pihak (two tailed)

    b. Hipotesis sepihak (pihak kanan)c. Hipotesis sepihak (pihak kiri)

  • Beberapa catatan tentang hipotesis statistik

    Hipotesis statistik dirumuskan hanya dalam bentuk salah satu dari ketiga alternatif di atas. Pembentukan suatu hipotesis harus didukung oleh landasan teoritis dan substansi yang tepatb. Dianjurkan agar seorang peneliti berusaha menentukan suatu hipotesis satu pihak berkaitan dengan setiap permasalahan. Anjuran ini didasarkan atas pemikiran bahwa hipotesis satu pihak menunjukkan kedalaman pengetahuan si peneliti tentang permasalahan yang akan diselesaikan atau apa yang diharapkan oleh peneliti.

  • c. Di pihak lain, hipotesis dua pihak hanyalah dipakai bila seorang peneliti tidak atau kurang yakin tentang nilai parameter yang diharapkan berkaitan dengan masalah yang ditinjau.

  • d. Benar atau salahnya suatu hipotesis tidak akan pernah diketahui dengan pasti, kecuali bila kita memeriksa seluruh populasi. Tentu saja dalam kebanyakan situasi hal itu tidak mungkin dilakukan. Oleh karena itu kita mengambil suatu sampel random dari populasi tersebut dan menggunakan informasi yang dikandung sampel itu untuk memutuskan apakah hipotesis tersebut kemungkinan besar benar atau salah. Bukti data dari sampel yang tidak konsisten dengan hipotesis membawa kita pada penolakan hipotesis tersebut, sedangkan data yang mendukung hipotesis akan membawa pada penerimaan hipotesis. Perlu ditegaskan disini bahwa penerimaan suatu hipotesis statistik merupakan akibat tidak cukupnya bukti untuk menolaknya, dan tidak berimplikasi bahwa hipotesis itu pasti benar.

  • Tingkat signifikansi

    Proses penarikan kesimpulan dengan pengujian hipotesis dapat membawa kita pada dua jenis resiko kesimpulan yang salah, karena kesimpulan hanya didasarkan atas data sampel yaitu

    Menolak H0 padahal H0 sesungguhnya benarMenerima H0 padahal H0 sesungguhnya salah

    Besarnya peluang berbuat kesalahan jenis I disebut taraf signifikansi pengujian yang nilainya dilambangkan dengan a. Sedangkan besarnya peluang berbuat kesalahan jenis II dilambangkan dengan b. Dalam praktek, nilai a dikontrol oleh peneliti dengan menetapkannya sebelum pengujian dengan bilangan-bilangan 0.05, 0.025 atau 0.01.

  • Contoh-contoh Perumusan HipotesisMasalah : Apakah penambahan bahan pengikat gelatin dapat memperbaiki sifat fisis tablet hisap ekstrak jahe? Agar memenuhi efek terapi yang memadai, standar waktu melarut > 5 menit dan kekerasan > 10 kg (Banker dan anderson, 1986)

  • Eksperimen :

    Mengukur waktu larut dan kekerasan tablet pada tablet yang tidak diberi bahan pengikat gelatin dan diberi bahan pengikat gelatin 1%, masing-masing dengan 10 ulangan

  • Hipotesis untuk waktu larutHo: penambahan bahan pengikat gelatin tidak menaikkan waktu larut tablet hisap ekstrak jahe H1: penambahan bahan pengikat gelatin dapat menaikkan waktu larut tablet hisap ekstrak jahe

  • Notasi Matematis

  • Hipotesis waktu hancur tablet dikaitkan dengan standarDiharapkan penambahan pengikat gelatin dapat memperbaiki waktu hancur sehingga memenuhi standar