uji aktivitas antiradikal ekstrak herba …directory.umm.ac.id/penelitian/pkmi/doc/uji...

19
UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA CAKAR AYAM (Selaginella doederleinii Hieron), HERBA KELADI TIKUS (Typhonium divaricatum (L) Decne) DAN DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora Linn.) SEBAGAI SUMBER ALTERNATIF PENCEGAHAN PENYAKIT DEGENERATIF Setyo Nurwaini, Yuntari R. Sofiana, Ismah R. Noor, Viesa Rahayu Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta ABSTRAK Radikal bebas dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif, diantaranya infark miokard, aterosklerosis, dan abnormalitas DNA yang berakibat pada timbulnya kanker. Radikal bebas dapat dinetralkan oleh senyawa yang bersifat antiradikal. Tumbuh-tumbuhan diketahui kaya akan antiradikal sehingga eksplorasi antiradikal alami untuk mendapatkan antiradikal dengan tingkat aktivitas dan keamanan yang tinggi semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol dari herba cakar ayam, herba keladi tikus dan daun dewandaru. Aktivitas antiradikal ditetapkan dengan menggunakan pereaksi DPPH (2,2-difenil-1- pikrilhidrazil) dengan pembanding vitamin E. Ekstrak sampel uji diperoleh melalui maserasi berkesinambungan. Berdasarkan penelitian aktivitas antiradikal dari ekstrak tumbuhan terutama disumbangkan oleh senyawa fenolik. Oleh karena itu ditetapkan kadar fenol total dalam ekstrak dengan pereaksi Folin-Ciocalteu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak herba cakar ayam, herba keladi tikus dan daun dewandaru memiliki aktivitas antiradikal. Nilai IC 50 ekstrak herba cakar ayam dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 135,75 µg/ml, 51,24 µg/ml, 95,26 µg/ml. IC 50 ekstrak daun dewandaru dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 53,3 µg/ml, 12,01 µg/ml, 8,87 µg/ml. Sedangkan IC 50 ekstrak herba keladi tikus dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 382,19 µg/ml, 516,73 µg/ml, 364,53 µg/ml. Kadar fenol total (GAE) dalam ekstrak berkolerasi tinggi dengan aktivitas penangkapan radikal. Kata Kunci : antiradikal, herba cakar ayam (Selaginella doederleinii

Upload: phungcong

Post on 21-Mar-2019

227 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA CAKAR AYAM (Selaginella doederleinii Hieron), HERBA KELADI TIKUS (Typhonium

divaricatum (L) Decne) DAN DAUN DEWANDARU (Eugenia uniflora Linn.) SEBAGAI SUMBER ALTERNATIF PENCEGAHAN

PENYAKIT DEGENERATIF

Setyo Nurwaini, Yuntari R. Sofiana, Ismah R. Noor, Viesa RahayuFakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta

ABSTRAKRadikal bebas dapat menyebabkan timbulnya berbagai penyakit degeneratif, diantaranya infark miokard, aterosklerosis, dan abnormalitas DNA yang berakibat pada timbulnya kanker. Radikal bebas dapat dinetralkan oleh senyawa yang bersifat antiradikal. Tumbuh-tumbuhan diketahui kaya akan antiradikal sehingga eksplorasi antiradikal alami untuk mendapatkan antiradikal dengan tingkat aktivitas dan keamanan yang tinggi semakin meningkat. Penelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol dari herba cakar ayam, herba keladi tikus dan daun dewandaru. Aktivitas antiradikal ditetapkan dengan menggunakan pereaksi DPPH (2,2-difenil-1-pikrilhidrazil) dengan pembanding vitamin E. Ekstrak sampel uji diperoleh melalui maserasi berkesinambungan. Berdasarkan penelitian aktivitas antiradikal dari ekstrak tumbuhan terutama disumbangkan oleh senyawa fenolik. Oleh karena itu ditetapkan kadar fenol total dalam ekstrak dengan pereaksi Folin-Ciocalteu. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak herba cakar ayam, herba keladi tikus dan daun dewandaru memiliki aktivitas antiradikal. Nilai IC50 ekstrak herba cakar ayam dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 135,75µg/ml, 51,24 µg/ml, 95,26 µg/ml. IC50 ekstrak daun dewandaru dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 53,3 µg/ml, 12,01 µg/ml,8,87 µg/ml. Sedangkan IC50 ekstrak herba keladi tikus dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 382,19 µg/ml, 516,73 µg/ml, 364,53µg/ml. Kadar fenol total (GAE) dalam ekstrak berkolerasi tinggi dengan aktivitas penangkapan radikal.

Kata Kunci : antiradikal, herba cakar ayam (Selaginella doederleinii Hieron), herba keladi tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne), daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn.), kadar fenol total.

PENDAHULUANDunia kesehatan saat ini semakin menaruh perhatian terhadap radikal

bebas. Hal ini dikarenakan semakin banyak bukti ilmiah yang mengindikasikan bahwa radikal bebas dapat menimbulkan kerusakan DNA (Desmarchelier et al.,1998). Kerusakan DNA menimbulkan berbagai penyakit seperti diabetes dan kanker (Khlifi et al., 2005). Kerusakan ini juga menyebabkan gangguan sistem respon imun dan inflamasi jaringan (Desmarchelier et al., 1997).

Radikal bebas merupakan molekul atau atom apa saja yang tidak stabil karena memiliki satu atau lebih elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas ini berbahaya karena sangat reaktif mencari pasangan elektron. Radikal bebas yang terbentuk dalam tubuh akan menghasilkan radikal bebas baru melalui reaksi

Page 2: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

PKMP-2-18-2

berantai yang akhirnya jumlahnya terus bertambah dan menyerang sel-sel tubuh (Sibuea, 2004). Tubuh secara terus menerus membentuk radikal oksigen dan spesies reaktif lainnya, terutama dihasilkan oleh netrofil, makrofag dan sistem xantin oksidase (Khlifi et al., 2005). Radikal ini dibentuk melalui mekanisme metabolisme normal (Desmarchelier et al., 1997). Radikal bebas juga terbentuk karena peradangan, kekurangan gizi dan akibat respon terhadap pengaruh luar tubuh seperti polusi udara, sinar ultraviolet, asap kendaraan bermotor dan asap rokok (Karyadi, 1997). Makanan tertentu seperti makanan cepat saji (fast food), makanan kemasan, makanan kalengan juga berpotensi meninggalkan racun dalam tubuh karena kandungan lemak, pengawet serta sumber radikal bebas (Sibuea,2004).

Tubuh memerlukan antioksidan yang dapat membantu melindungi tubuh dari serangan radikal bebas dengan meredam dampak negatif senyawa ini. Vitamin C dan vitamin E telah digunakan secara luas sebagai antioksidan karena lebih aman dan efek samping yang ditimbulkan lebih kecil dibandingkan dengan antioksidan sintetik. Antioksidan sintetik seperti BHA (butil hidroksi anisol) dan BHT (butil hidroksi toluen) memiliki aktivitas antioksidan yang lebih tinggi dibandingkan vitamin C dan vitamin E (Han et al., 2004) tetapi antioksidan sintetik ini dapat menimbulkan karsinogenesis (Kikuzaki et al., 2002).

Antioksidan dari tumbuhan dapat menghalangi kerusakan oksidatif melalui reaksi dengan radikal bebas, membentuk kelat dengan senyawa logam katalitik, dan menangkap oksigen (Khlifi et al., 2005). Flavonoid adalah komponen fenolik yang terdapat dalam buah-buahan, sayur-sayuran yang bertindak sebagai penampung yang baik terhadap radikal hidroksil dan superoksid, dengan melindungi lipid membran terhadap reaksi oksidasi yang merusak (Lee et al, 2003). Tumbuhan cakar ayam, keladi tikus dan dewandaru tumbuh liar di berbagai tempat sehingga ekonomis untuk dieksplorasi sebagai antioksidan alami. Oleh karena itu dilakukan penelitian yang akan mengungkap potensi antiradikal dari tumbuhan cakar ayam, keladi tikus dan dewandaru.

Permasalahan yang ingin dipecahkan dalam penelitian ini apakah ekstrak herba cakar ayam (Selaginella doederleinii Hieron), herba keladi tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne) dan daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn.) memiliki aktivitas antiradikal. Selanjutnya dilakukan penetapan kadar fenol dalam ekstrak sampel uji untuk mengetahui hubungannya dengan aktivitas antiradikal.

Penelitian ini bertujuan mengetahui aktivitas antiradikal ekstrak herba cakar ayam (Selaginella doederleinii Hieron), herba keladi tikus (Typhonium divaricatum (L) Decne) dan daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn.) penyari kloroform, etil asetat dan etanol serta mengetahui hubungan kandungan fenol terhadap aktivitas antiradikalnya. Hasil penelitian diharapkan dapat memperoleh sumber antiradikal alami potensial yang berguna bagi upaya pencegahan penyakit degeneratif yang berkaitan dari proses oksidasi.

METODE PENDEKATAN Waktu dan Tempat PelaksanaanWaktu : November 2005 – Mei 2006 (6 bulan)Tempat penelitian : Lab. Fitokimia dan Laboratorium Kimia Analisis

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Page 3: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

PKMP-2-18-3

BahanHerba cakar ayam (Selaginella deoderleinii Hieron, herba keladi tikus

(Typhonium divaricatum (L) Decne), daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn.) diambil dari BPTO Tawangmangu, alumunium foil, kertas saring, akuabidest (Ikapharm), akuadest, DPPH (Sigma Co.), kloroform p.a (E. Merck ), etanol p.a (E. Merck), etil asetat p.a (E. Merck), kloroform, etil asetat dan etanol derajat teknis (Bratachem), vitamin E (Sigma Co.), asam galat p.a (E. Merck), Folin- Ciocalteu p.a (E. Merck), dan natrium karbonat p.a (E. Merck).

AlatBlender, ayakan, alat gelas, neraca analitik (A&D Co. Ltd.), corong

Buchner, tabung ependorf, vortex, mikropipet (Socorex), yellow dan blue tips, stopwatch, spektrofotometer UV-Vis (Labomed Inc.), rotary evaporator (Kika- werke).

Cara Kerjaa. Determinasi Tumbuhan

Determinasi dilakukan dengan mencocokkan keadaan morfologi tumbuhan berdasarkan kunci-kunci determinasi di literatur untuk memastikan identitas tumbuhan dan menghindari kesalahan dalam pengambilan tumbuhan.

b. Penyiapan bahanHerba cakar ayam (Selaginella deoderleinii Hieron), herba keladi tikus

(Typhonium divaricatum (L) Decne) dan daun dewandaru (Eugenia uniflora Linn.) dipetik segar, dicuci bersih dengan air mengalir, kemudian diangin- anginkan hingga layu, setelah itu dikeringkan di bawah sinar matahari dengan ditutup kain hitam.

c. EkstraksiEkstrak sampel uji diperoleh melalui maserarsi berkesinambungan

menggunakan penyari kloroform, etil asetat dan etanol. Penyarian dilakukan selama 5 hari untuk masing-masing penyari. Filtrat diperoleh melalui penyaringan dengan corong Buchner dan diuapkan dengan rotary evaporator hingga diperoleh ekstrak kental kloroform, etil asetat dan etanol.

d. Penentuan aktivitas antiradikalUji aktivitas penangkap radikal ekstrak sample uji penyari kloroform, etil

asetat, etanol dan vitamin E diukur dengan metode DPPH (Brand-Williams et al., 1995 cit Rohman dan Riyanto, 2004).. Persiapan larutan yang akan diukur sebagai berikut: 1,0 ml larutan pereaksi DPPH 0,4 mM ditempatkan dalam labu takar 5,0 ml, kemudian ditambahkan sejumlah larutan stok sampel uji dan etanol sampai tanda. Campuran kemudian divortek selama 30 detik dan didiamkan selama operating time. Absorbansinya diukur pada λmaks terhadap blangko. Blangko yang digunakan adalah sejumlah larutan stok sampel uji dan etanol sampai volume 5,0 ml. Sebagai kontrol digunakan 1,0 ml DPPH dan etanol sampai volume 5,0 ml.

e. Penetapan Kadar Fenol TotalKadar fenol total dalam ekstrak diukur dengan menggunakan pereaksi

Folin-Ciocalteu (Lee et al., 2003). Sejumlah larutan sampel ditempatkan pada labu takar 5,0 ml. Kemudian ditambahkan 0,1 ml Folin Cioucalteu dan 2,0 ml akuabidest. Setelah dikocok dan didiamkan selama 5 menit, lalu ditambahkan

Page 4: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

2,0 ml Na2CO3 7% dan akuabidest sampai tanda. Larutan divortex selama 30 detik, didiamkan selama operating time dan serapannya dibaca pada λmaks.

Analisis DataPenentuan aktivitas antiradikal dilakukan penghitungan nilai IC50 yaitu nilai

yang menunjukkan besarnya konsentrasi sampel uji yang dapat menangkap radikal bebas sebesar 50% melalui persamaan regresi linier.

Persen (%) antiradikal = ( Abs kontrol − Abs sampel)

x100%Abs kontrol

Kadar fenol total dalam ekstrak uji dihitung sebagai miligram asam galat per gram ekstrak (GAE). Penetapan dilakukan dengan memasukkan data serapan ekstrak pada konsentrasi tertentu ke dalam persamaan regresi linier kurva baku asam galat (Y) sehingga dapat diketahui kadar fenol total (X).

HASIL DAN PEMBAHASANUji Aktivitas Penangkapan Radikal DPPH

Serapan hasil reaksi antara ekstrak sampel uji dan DPPH diukur pada panjang gelombang 515 nm dengan operating time 240 menit. Data hasil uji aktivitas penangkap radikal vitamin E ditunjukkan dalam tabel (1).

Tabel 1.Aktivitas penangkap radikal vitamin E.

SenyawaUji

Konsentrasi mg/ml

Abs Abs kontrol

%Penangkap

radikal

Rerata%penangkap

radikalPersamaan IC50

(μg/ml)

Vitamin E 10,454

0,792

42,6842,72

Y=3,449x+39,27

3,11

0,457 42,300,450 43,30

2,500,409 48,36

48,530,411 48,110,403 49,12

5,00,355 55,18

55,220,359 54,670,350 55,81

7,500,270 65,91

65,820,274 65,400,268 66,16

10,00,204 74,24

73,740,209 73,610,211 73,36

Data hasil uji aktivitas penangkap radikal ekstrak herba cakar ayam ditunjukkan dalam tabel (2).

Page 5: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

Tabel 2. Aktivitas penangkap radikal ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol dari herba cakar ayam.

Senyawa Uji

Ekstrak Etanol cakar ayam

Konsentrasi mg/ml

25

Abs

0,453

Abs kontrol

0,641

%Penangkap

radikal29,33

Rerata%penangkap

radikal

29,07

Persamaan

Y= 0,302X+ 21,23

IC50(μg/ml)

95,26

0,450 29,800,461 28,08

500,407 36,51

36,350,412 35,730,405 36,82

750,360 43,84

43,630,365 43,060,359 43,99

1000,314 51,01

51,220,315 50,860,309 51,79

1500,217 66,15

66,870,211 67,080,209 67,39

Ekstrak EtilAsetat

Cakar ayam30

0,455

0,641

29,0229,59

Y= 0,9652X+ 0,54

51,24

0,450 29,800,449 29,95

400,395 38,38

38,380,397 38,070,393 38,69

500,324 49,45

49,610,319 50,230,326 49,14

600,266 58,50

58,760,268 58,190,259 59,59

700,207 67,71

67,660,210 67,240,205 68,02

EkstrakKloroform cakar ayam

250,465 27,46

27,41

Y= 0,1947X+ 23,57

135,75

0,461

0,641

28,080,470 26,68

500,426 33,54

33,530,422 34,170,430 32,92

750,388 39,47

39,680,382 40,410,390 39,16

1000,367 42,75

42,900,363 43,370,368 42,59

1500,306 52,26

52,210,305 52,420,308 51,95

Data hasil uji aktivitas penangkap radikal ekstrak daun dewandaru ditunjukkan dalam tabel (3).

Page 6: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

Tabel 3. Aktivitas penangkap radikal ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol dari daun dewandaru.

Senyawa Uji Konsentrasi mg/ml

2,0

Abs

0,670

Abs kontrol

0,715

% Penangkap radikal

6,29

Rerata%penangkap

radikal

5,54

Persamaan

Y=6,006x-3,2514

IC50(μg/ml)

Ekstrak EtanolDewandaru

8,866

0,676 5,450,680 4,89

4,00,582 18,60

19,020,585 18,180,570 20,28

6,00,476 33,43

33,750,470 34,260,475 33,56

8,00,370 48,25

48,60,385 46,150,365 48,95

10,00,275 61,54

61,160,280 60,840,278 61,11

16,0

3,20

0,078 89,0988,710,080 88,81

0,084 88,25

Ekstrak Etil Asetat

Dewandaru

0,552 19,6521,10

Y=2,5298x+19,6134

12,01

0,546

0,686

20,520,528 23,14

8,00,395 42,50

42,590,386 43,810,402 41,48

16,00,237 65,50

67,290,219 68,120,218 68,26

24,00,127 81,51

81,510,128 81,370,126 81,66

32,00,023 96,65

96,060,028 95,920,030 95,63

Ekstrak Kloroform Dewandaru

16,00,754

0,817

8,818,32

Y=1,098x-8,568

53,30

0,740 9,420,762 6,73

24,00,683 16,40

15,540,697 14,680,690 15,54

32,00,622 23,86

25,330,598 26,800,610 25,33

44,00,443 45,77

46,460,455 44,300,414 49,32

64,00,336 58,87

58,750,341 58,260,334 59,11

Page 7: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

Data hasil uji aktivitas penangkap radikal ekstrak herba cakar ayam ditunjukkan dalam tabel (4).

Tabel 4. Aktivitas penangkap radikal ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol dari herba keladi tikus.

Senyawa Uji

Ekstrak Kloroform

Keladi Tikus

Konsentrasi mg/ml

80

Abs

0,708

Abs kontrol

0,848

%Penangkap

radikal16,51

Rerata%penangkap

radikal

15,99

Persamaan

Y=0,1088x +8.41

IC50(μg/ml)

382,19

0,716 15,560,713 15,92

1600,629 25,82

26,170,627 26,060,622 26,65

3600,442 47,87

47,640,444 47,640,446 47,40

4800,312 63,21

63,440,301 64,500,317 62,61

6400,192 77,36

75,980,210 75,230,209 75,35

EkstrakEtil Asetat

Keladi Tikus80

0,715

0,848

8.,308,84

Y=0,0854x +5.8712

516,73

0,698 10,510,720 7,69

1600,612 21,54

21,200,613 21,410,619 20,64

3600,475 39,10

41,500,460 41,030,434 44,36

6400,328 57,95

57,860,345 55,770,313 59,87

Ekstrak EtanolKeladi Tikus 80

0,751

1,016

26,0826,08

Y=0.0917x +16,5727

364,53

0,751 26,080,751 26,08

1600,712 29,92

29,550,717 29,400,718 29,33

3600,568 44,09

43,670,574 43,500.575 43,41

4800,395 61,12

62,500,374 63,190,374 63,19

6400,255 74,90

75,060,250 75,390,255 74,90

Page 8: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

IC50

Berdasar data tersebut di atas maka nilai IC50 sampel uji dan pembanding vitamin E dapat digambarkan dalam histogram berikut ini.

600

500

400

300

200

100

03.11 8.87 12.01

53.3 51.2495.26

135.75

364.53 382.19

516.73

VE ED EAD KD EAC EC KC EK KK EAK

Gambar 1. Histogram nilai IC50 ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol dari herba cakar ayam, herba keladi tikus dan daun dewandaru dengan metode DPPH dan pembanding Vitamin E.

Keterangan:VE : Vitamin EED : Ekstrak etanol daun dewandaru EAD : Ekstrak etil asetat daun dewandaru KD : Ekstrak kloroform daun dewandaruEAC : Ekstrak etil asetat herba cakar ayam

EC : Ekstrak etanol herba cakar ayamKC : Ekstrak kloroform herba cakar ayamEK : Ekstrak etanol herba keladi tikusKK : Ekstrak kloroform herba keladi tikusEAK : Ekstrak etil asetat herba keladi tikus

Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai IC50 ekstrak etanol daun dewandaru paling kecil dibandingkan sampel uji lainnya. Hal ini berarti ekstrak etanol daun dewandaru memerlukan konsentrasi yang paling kecil untuk menangkap radikal sebanyak 50% dibandingkan sampel uji lainnya

. Dapat disimpulkan komponen aktif yang mampu menangkap atau mereduksi radikal bebas yang terdapat pada ekstrak etanol daun dewandaru lebihaktif atau lebih banyak daripada komponen aktif yang terdapat pada ekstrak sampel uji lainnya.

Nilai IC50 vitamin E masih lebih kecil dibanding dengan nilai IC50 ekstrak sampel uji. Hal ini menunjukkan vitamin E masih merupakan penangkap radikal yang paling baik karena vitamin E merupakan senyawa yang sudah murni sedangkan ekstrak uji tersebut masih dalam bentuk campuran dari beberapa senyawa.

Penetapan Kadar Fenol TotalPada penetapan kadar fenol total, sampel uji direaksikan dengan Folin-

Ciocalteu dalam suasana alkalis kemudian dibaca pada λ 705 nm setelah didiamkan selama 60 menit. Sebagai standar digunakan asam galat yang merupakan senyawa fenolik dan dikenal sebagai antioksidan yang kuat.

Kurva baku asam galat ditetapkan dengan menggunakan persamaan regresi linier, yang menyatakan hubungan antara konsentrasi asam galat yang dinyatakan sebagai X dengan besarnya serapan hasil reaksi asam galat dengan pereaksi Folin- Ciocalteu yang dinyatakan sebagai Y dari seri replikasi pengukuran. Data penetapan kurva baku asam galat ditunjukkan dalam tabel (5).

Page 9: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

Tabel 5. Data penetapan kurva baku asam galat

Kadar asam galat (μg/ml) Absorbansi sampel Rerata Absorbansi (SD)

4,80,713

0,718 (0,004)0,7200,721

5,60,834

0,845 (0,006)0,8490,851

6,40,911

0,918 (0,009)0,9200,922

7,21,030

1,030 (0,005)1,0251,035

81,140

1,142 (0,003)1,1411,145

Persaman regresi linier :Y = 0,129X + 0,1042 r2 = 0,9949

Reaksi yang terjadi adalah reaksi redoks, di mana senyawa fenolik mereduksi fosfomolibdat fosfotungstat dalam Folin-Cioucalteu membentuk molibdenum yang berwarna biru. Kadar fenol total dalam sampel uji dinyatakan dalam miligram asam galat per gram ekstrak (GAE). Besarnya kadar fenol total dalam tiap sampel uji ditunjukkan dalam tabel (6) berikut ini:

Tabel 6. Kadar fenol total dalam ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol dari herba cakar ayam, herba keladi tikus dan daun dewandaru dihitung sebagai asam galat (GAE)

Jenis ekstrakKadar ekstrak

(μg/ml)Abs

sampelGAE

(mg/g ekstrak)Rerata GAE

(mg/g ekstrak)Ekstrak kloroformherba cakar ayam 800

1,087 9,529,481,079 9,45

1,082 9,47Ekstrak etanol

herba cakar ayam 2000,838 28,44

28,490,864 28,750,834 28,29

Ekstrak etil asetatherba cakar ayam 200

1,065 37,2437,061,062 37,12

1,054 36,81Ekstrak kloroformherba keladi tikus 480

0,718 9,929,580,708 9,75

0,665 9,06Ekstrak etanol

herba keladi tikus 4800,944 13,56

13,150,942 13,530,870 12,37

Ekstrak etil asetatherba keladi tikus 1600

0,883 3,773,610,818 3,46

0,846 3,59Ekstrak kloroformdaun dewandaru 600

0,959 11,0410,970,943 10.84

0,959 11,04Ekstrak etanol

daun dewandaru 600,898 102,56

105,830,911 104,240,961 110,70

Ekstrak etil asetatdaun dewandaru 180

0,878 33,3233,780,890 33,84

0,898 34,19

Page 10: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

Berdasar data pada tabel (6) di atas terlihat ekstrak yang memiliki kandungan senyawa fenolik tertinggi adalah ekstrak etanol daun dewandaru. Hubungan antara kadar fenol total dalam sampel uji dengan kemampuan penangkapan radikal (IC50) dengan menggunakan persamaan regresi linierditunjukkan dengan nilai r2 yang ditunjukkan dalam tabel (7) berikut ini:

Tabel 7. Hubungan kadar fenol total dalam ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol dari herba cakar ayam, herba keladi tikus dan daun dewandaru dihitung sebagai asam galat (GAE) dengan nilai IC50

Sampel uji IC50(μg/ml)

GAE(mg/g ekstrak)

r2

Herba cakar ayamekstrak kloroform 135,75 9,48

0,94ekstrak etanol 95,26 28,49ekstrak etil asetat 51,24 37,06

Herba keladi tikusekstrak kloroform 382,19 9,58

0,93ekstrak etanol 364,53 13,15ekstrak etil asetat 516,73 3,61

Daun dewandaruekstrak kloroform 53,30 10,97

0,53ekstrak etanol 8,87 105,83ekstrak etil asetat 12,01 33,78

Berdasar data dalam tabel (7) aktivitas penangkapan radikal dalam ekstrak uji berkorelasi dengan kadar fenol total dalam ekstrak. Semakin tinggi kandungan fenol total dalam ekstrak sampel uji semakin tinggi pula aktivitas penangkapan radikal yang ditunjukkan dengan semakin kecilnya nilai IC50. Sebesar 94% aktivitas penangkap radikal dalam ekstrak herba cakar ayam disumbangkan oleh senyawa fenolik, dalam ekstrak keladi tikus senyawa fenolik menyumbangkan93% dalam aktivitas antiradikal, sedangkan dalam ekstrak daun dewandaru 53%aktivitas antiradikal disumbangkan oleh senyawa fenolik. Hal ini sesuai dengan hasil penelitian Javanmardi et al. (2003) yang menyatakan 71% aktivitas antiradikal ekstrak Ocimum basilicum penyari metanol disumbangkan oleh senyawa fenolik. Hasil penelitian Lee et al. (2003) juga menyatakan 98% aktivitas antiradikal dari teh hitam, teh hijau, minuman anggur merah dan coklat disumbangkan oleh senyawa fenolik.

KESIMPULAN1. Ekstrak kloroform, etil asetat dan etanol herba cakar ayam, herba keladi

tikus dan daun dewandaru menunjukkan aktivitas penangkap radikal.2. Nilai IC50 ekstrak herba cakar ayam dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan

etanol berturut-turut adalah 135,75 µg/ml, 51,24 µg/ml, 95,26 µg/ml. IC50 ekstrak daun dewandaru dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 53,3 µg/ml, 12,01 µg/ml, 8,87 µg/ml. Sedangkan IC50 ekstrak herba keladi tikus dalam pelarut kloroform, etil asetat, dan etanol berturut-turut adalah 382,19 µg/ml, 516,73 µg/ml, 364,53 µg/ml.

Page 11: UJI AKTIVITAS ANTIRADIKAL EKSTRAK HERBA …directory.umm.ac.id/penelitian/PKMI/doc/UJI AKTIVITAS... · Web viewPenelitian ini bertujuan untuk mengukur potensi antiradikal ekstrak

3. Kadar fenol total (GAE) dalam ekstrak sampel uji berkorelasi tinggi dengan aktivitas penangkapan radikal. Kadar fenol total dalam ekstrak herba cakar ayam menyumbangkan 94%, ekstrak herba keladi tikus sebesar 93% dan ekstrak daun dewandaru sebesar 53% terhadap aktivitas penangkap radikal.

DAFTAR PUSTAKABrand-Williams, W., Cuvelier, M.E., Berset, C., 1995, Use of Free Radical

Method to Evaluate Antioxidant Activity, cit. Rohman, A., Riyanto, S.,2004, Aktivitas Antioksidan dan Antiradikal Buah Mengkudu (Morinda citrifolia L.), Laporan Penelitian MAK, Fakultas Farmasi UGM, Yogyakarta.

Desmarchelier, C., Coussio, J., and Ciccia, G., 1998, Antioxidant and Free Radical Scavenging Effects in Extracts of the Medicinal Herb Achyrocline satureioides (Lam.) DC. (marcela), Braz J Med Biol Res,31(9), 1163-1170.

Desmarchelier, C., Mongelli, E., Coussio, J., and Ciccia, G., 1997, Inhibition ofLipid Peroxidation and Iron (II)-Dependent DNA Damage by Extracts ofPothomorphe petalta (L.) Miq., Braz J Med Biol Res, 30 (1), 85-91.

Han, S.S., Lo, S.C., Choi, Y.W., Kim, J.H., and Baek, S.H., 2004, AntioxidantActivity of Crude Extract and Pure Compounds of Acer ginnala Max.,Bull. Korean Chem. Soc., Vol. 25, No. 3 389.

Javanmardi, J., Stushnoff, C., Locke, E., and Vivanco, J.M., 2003, AntioxidantActivity and Total Phenolic Content of Iranian Ocimum Accessions, J. Food Chem., 83, 547-550.

Karyadi, Elvina, 1997, Antioksidan: Resep Awet Muda dan Umur Panjang(Online), ( http://www.k o m pas.com/ko m pascetak/fokus.htm diakses 17Maret 2004).

Khlifi, S., Hachimi, Y., Khalil, A., Essafi, N., and Abboyi, A., 2005, In Vitro Antioxidant Effect of Globularia alypum L. Hydromethanolic Extract, Indian Journal of Pharmacology.

Kikuzaki, H., Hisamoto, M., Hirose, K., Akiyama, K., and Taniguchi, H., 2002, Antioxidant Properties of Ferulic Acid and Its Related Compounds, J. Agric. Food Chem., 50, 2161-2168.

Lee, K.I., Kim, Y.J., Lee, H.J., and Lee, C.H., 2003, Cocoa Has More Phenolic Phytochemical and Higher Antioxidant Capacity than Teas and Red Wine, J. Agric. Food Chem., 51, 7292-7295.

Sibuea, Posman, 2004, Antioksidan: Senyawa Ajaib Penangkal Penuaan Dini(Online), ( h ttp://www.sinarharapan.co. i d/iptek/ k esehatan.htm diakses 17Maret 2004).

Steenis, Van C.G.G.J, 1975, Flora: Untuk Sekolah di Indonesia, Paradnya paramita, Jakarta.