tumbuh kembang bayi

Upload: destaria-utami-rizky

Post on 07-Mar-2016

45 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

knnkl

TRANSCRIPT

MAKALAHTUMBUH KEMBANG ANAK BAYI/INFANT USIA 0-1 TAHUNDisusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Anak Tahun Ajaran 2014/2015Dosen Pengampu : Lucia Endang Hartati, S.Kp, MN

Disusun Oleh :Kelompok 1 Ari KurniawatiP17420113004Destaria Utami RizkyP17420113004Erminia Maia PareiraP17420113004Lupita SariP17420113004Ita Murtiningsih P17420113004Nicke SupraptoP17420113004Noviana DewiP17420113004Reny Tjahja HidayatiP17420113004

DIII KEPERAWATAN SEMARANGPOLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG2015KATA PENGANTAR

Kami mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan rahmat, inayah, taufik, dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah dengan judul Tumbuh Kembang Anak Bayi/Infant Usia 0-1 tahun ini tepat pada waktunya.Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapakan terimakasih kepada:1. Ibu Lucia Endang Hartati, S.Kp, MN selaku koordinator mata kuliah Promosi Kesehatan.1. Para dosen pembimbing mata kuliah Keperawatan Anak 1. Orang tua tercinta yang selalu memberikan doa dan motivasi kepada penulis, serta1. Rekan-rekan kelas 2A1 yang telah membantu dalam penyusunan laporan ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Kami menyadari isi makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami menerima kritik dan saran. Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya.

Semarang, 5 Januari 2015

Tim Penulis

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL1 KATA PENGANTAR2DAFTAR ISI3BAB I PENDAHULUAN1. Latar Belakang41. Rumusan Masalah51. Tujuan51. Manfaat5 BAB II TINJAUAN TEORI 1. Pengertian Bayi61. Pengertian Pertumbuhan dan Perkembangan61. Faktor yang Mempengaruhi Pertumbuhan dan Perkembangan71. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi91. Tahap Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi101. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi18 BAB III PENUTUPA. Kesimpulan21B. Saran21 DAFTAR PUSTAKA22

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangOrang seringkali menganggap bahwa kelahiran bayi merupakan permulaan dari kehidupan, tentu saja hal ini tidak bisa disalahkan, tetapi sebenarnya kelahiran hanyalah suatu tahap dalam proses pertumbuhan yang telah dimulai 9 bulan sebelumnya. Banyak hal yang terjadi pada seorang ibu selama kehamilan yang bisa memberikan pengaruh terhadap bayi baru lahir. Selama beberapa jam setelah kelahiran, obat-obatan yang ada dalam aliran darah ibu selama persalinan bisa juga terus mempengaruhi seorang bayi.Tumbuh kembang seorang anak di tahun pertamanya memang sangat menakjubkan. Bayangkan saja, dari seorang bayi yang tak berdaya ketika lahir, ia akan memiliki sejumlah kepandaian yg mempesonakan kedua orang tuanya. Awalnya, tubuh bayinya yg mungil hanya mampu menggerakkan kepala, tangan dan kakinya. Pada saat ini, refleks tubuhnyalah yang bekerja sempurna. Ya, perkembangan bayi memang diawali dengan gerakan refleks, yaitu gerakan-gerakan yg terjadi secara otomatis, tanpa disadari. Seiring dengan menghilangnya kemampuan refleks bayi, secara bertahap kemampuan motoriknya berkembang. Ia tidak saja mampu mengangkat kepala dan membalikkan tubuhnya, tetapi juga mencoba merangkak. Lalu dengan bertambahnya usia, si kecil kemudian akan mampu duduk, merangkak, berdiri dan berjalan. Agar ketrampilan motorik bayi tumbuh dan berkembang optimal, sebagai orang tua kita perlu memahami tahap-tahap perkembangannya dan memberikan stimuli atau rangsangan yg tepat sesuai tahap perkembangannya tersebut. Dengan demikian, bila terjadi keterlambatan atau gangguan pada ketrampilan motorik si kecil, bisa segera terdeteksi dan dikoreksi.Bayi merupakan individu yang berada dalam satu rentang perubahan perkembangan yang dimulai dari neonatal hingga bayi. Masa bayi merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang dimulai dari (usia 0-3 bulan), (4-6 bulan), (7-9 bulan), (10-12 bulan), (0-1 tahun), usia bermain / toddler(1-2,3 tahun), pra sekolah (3-5 tahun). Rentang ini berbeda setiap bayi mengingat latar belakang bayi itu berbeda.Untuk mengetahui tumbuh kembang bayi diperlukan kepekaan kita untuk memahami kebutuhan bayi. Proses pemahaman kita akan terarah jika kita mengetahui kebutuhan bayi tersebut.B. Rumusan MasalahDalam penulisan makalah ini terdapat beberapa permasalahan yang perlu dibahas lebih detail mengingat tumbang pada bayi akan mempengaruhi pola fikir kita.Diantaranya:3. Apakah pengertian dari bayi?3. Apakah pengertian dari pertumbuhan dan perkembangan?3. Apa sajakah faktor yang mempengaruhi tumbuh kembang pada bayi?3. Apa sajakah pola tumbuh kembang pada bayi?3. Apa sajakah tahapan tumbuh kembang bayi usia 0-1 tahun?3. Apa sajakah teori tumbuh kembang pada bayi?

C. TujuanMahasiswa mampu untuk memahami pengertian tentang rentang waktu tumbuh kembang dalam bayi, memahami permasalah yang akan terjadi pada bayi dan cara perawatan untuk mengatasi permasalahan dalam bayi.D. Manfaat1. Bagi PerawatMemberikan pengalaman dan pendidikan untik meningkatan ilmu pengetahuan tentang tumbuh kembang bayi.2. Bagi MasyarakatMemberikan pengetahuan dasar tentang semua hal yang telah dilakukan oleh para ibu untuk memahami kebutuhan bayi pada proses tumbuh kembang.3. Bagi PendidikanMemberikan pelatihan tentang pemahaman tumbuh kembang bayi.

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian BayiMasa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan perubahan dalam kebutuhan zat gizi (Notoatmodjo, 2007). Selama periode ini, bayi sepenuhnya tergantung pada perawatan dan pemberian makan oleh ibunya. Nursalam, dkk (2005) mengatakan bahwa tahapan pertumbuhan pada masa bayi dibagi menjadi masa neonatus dengan usia 0-28 hari dan masa pasca neonatus dengan usia 29 hari-12 bulan. Masa bayi merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta mulai berfungsinya organ-organ tubuh, dan pada pasca neonatus bayi akan mengalami pertumbuhan yang sangat cepat (Perry & Potter, 2005).B. Pengertian Pertumbuhan dan PerkembanganMasyarakat pada umumnya beranggapan bahwa pertumbuhan dan perkembangan mempunyai pengertian sama, tetapi sebenarnya berbeda. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik sedangkan perkembangan adalah bertambahnya kemampuan struktur tubuh. Perkembangan merupakan hasil interaksi antara kematangan susunan syaraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, sehingga perkembangan ini berperan penting dalam kehidupan. Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara simultan (bersamaan). Pertumbuhan ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan atau perkembangan anak (Pujiastuti, 2007).Istilah tumbuh kembang sebenarnya mencakup dua peristiwa yang sifatnya berbeda tetapi saling berkaitan dan sulit dipisahkan, yaitu pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan pengertian mengenai apa yang dimaksud dengan pertumbuhan dan perkembangan per definisi adalah sebagai berikut (Nutrisiani, 2010):5. Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran fisik (anatomi) dan struktur tubuh dalam arti sebagian atau seluruhnya karena adanya multiplikasi (bertambah banyak) sel-sel tubuh dan juga karena bertambah besarnya sel serta bisa diukur dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm, meter) dan umur.5. Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ, dan system organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya. Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya.Sehingga dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan mempunyai dampak terhadap aspek fisik, sedangkan perkembangan berkaitan dengan pematangan fungsi organ/ individu. Walaupun demikian, kedua peristiwa itu terjadi secara sinkron pada setiap individu (Hidayat, 2011). Meskipun pertumbuhan dan perkembangan mempunyai arti yang berbeda, namun keduanya saling mempengaruhi dan berjalan secara bersamaan. Pertambahan ukuran fisik akan disertai dengan pertambahan kemampuan anak (Pujiastuti, 2007).

C. Faktor yang MempengaruhiPertumbuhan dan PerkembanganSetiap manusia mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang berbeda-beda antara satu dengan manusia lainnya, bisa dengan cepat bahkan lambat, tergantung pada individu dan lingkungannya. Proses tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor-faktor di antaranya :5. Faktor heriditer/ genetikFaktor heriditerPertumbuhan adalah suatu proses alamiah yang terjadi pada individu, yaitu secara bertahap, berat dan tinggi anak semakin bertambah dan secara simultan mengalami peningkatan untuk berfungsi baik secara kognitif, psikososial maupun spiritual ( Supartini, 2000).Merupakan faktor keturunan secara genetik dari orang tua kepada anaknya. Faktor ini tidak dapat berubah sepanjang hidup manusia, dapat menentukan beberapa karkteristik seperti jenis kelamin, ras, rambut, warna mata,pertumbuhan fisik, dan beberapa keunikan sifat dan sikap tubuh seperti temperamen.Faktor ini dapat ditentukan dengan adanya intensitas dan kecepatan dalam pembelahan sel telur, tingkat sensitifitas jaringan terhadap rangsangan, umur pubertas, dan berhentinya pertumbuhan tulang. Potensi genetik yang berkualitas hendaknya dapat berinteraksi dengan lingkungan yang positif agar memperoleh hasil yang optimal.5. Faktor Lingkungan/ eksternalLingkungan merupakan faktor yang mempengaruhi individu setiap hari mulai lahir sampai akhir hayatnya, dan sangat mempengaruhi tercapinya atau tidak potensi yang sudah ada dalam diri manusia tersebut sesuai dengan genetiknya. Faktor lingkungan ini secara garis besar dibagi menjadi 2 yaitu : Lingkungan pranatal (faktor lingkungan ketika masih dalam kandungan)Faktor prenatal yang berpengaruh antara lain gizi ibu pada waktu hamil, faktor mekanis, toksin atau zat kimia, endokrin, radiasi, infeksi, stress, imunitas, dan anoksia embrio. Lingkungan postnatal (lingkungan setelah kelahiran)Lingkungan postnatal dapat di golongkan menjadi : Lingkungan biologis, meliputi ras, jenis kelamin, gizi, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan fungsi metabolisme. Lingkungan fisik, meliputi sanitasi, cuaca, keadaan rumah, dan radiasi. Lingkungan psikososial, meliputi stimulasi, motivasi belajar, teman sebaya, stress, sekolah, cinta kasih, interaksi anak dengan orang tua. Lingkungan keluarga dan adat istiadat, meliputi pekerjaan atau pendapatan keluarga, pendidikan orang tua, stabilitas rumah tangga, kepribadian orang tua.5. Faktor Status Sosial ekonomiStatus sosial ekonomi dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak. Anak yang lahir dan dibesarkan dalam lingkungan status sosial yang tinggi cenderung lebih dapat tercukupi kebutuhan gizinya dibandingkan dengan anak yang lahir dan dibesarkan dalam status ekonomi yang rendah.5. Faktor nutrisiNutrisi adalah salah satu komponen penting dalam menunjang kelangsungan proses tumbuh kembang. Selama masa tumbuh kembang, anak sangat membutuhkan zat gizi seperti protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air. Apabila kebutuhan tersebut tidak di penuhi maka proses tumbuh kembang selanjutnya dapat terhambat.

5. Faktor kesehatanStatus kesehatan dapat berpengaruh pada pencapaian tumbuh kembang. Pada anak dengan kondisi tubuh yang sehat, percepatan untuk tumbuh kembang sangat mudah. Namun sebaliknya, apabila kondisi status kesehatan kurang baik, akan terjadi perlambatan.

D. Pola Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi1. Directional Trends Pertama, Cephalocaudal atau head to tail direction (dari arah kepala kemudian ke kaki). Pola pertumbuhan dan perkembangan ini dimulai dari kepala yang ditandai dengan perubahan ukuran kepala yang lebih besar, kemudian berkembang kemampuan untuk menggerakkan lebih cepat dengan menggelengkan kepala dan dilanjutkan ke bagian ekstremitas bawah lengan, tangan, dan kaki. Hal tersebut merupakan pola searah dalam pertumbuhan dan perkembangan, yang tampak pada pertumbuhan prenatal yaitu pada janin saat bayi yang dilahirkan pada bagian kepala atau alat yang ada di kepala tanpak lebih matang lebih dahulu. Kedua, proximodistal atau near to far direction (Wong, 1995). Pola ini dimulai dengan menggerakkan anggota gerak yang paling dekat dengan pusat / sumbu tengah kemudian baru menggerakkan anggota gerak yang lebih jauh atai kearah bagian tepi, seperti menggerakkan bahu dahulu kemudian baru jari-jari. Hal tersebut juga dapat dilihat pada perkembangan berbagai organ yang ada di tengah seperti jantung, paru, pencernaan, dan yang lain akan lebih dahulu mencapai kematangan dari pada orang yang berada di tepi seperti bagian ekstremitas.Ketiga, mass to specific atau to complex (Wong, 1995), pola pertumbuhan dan perkembangan ini dapat dimulai dengan menggerakkan daerah yang lebih umum (sederhana) dahulu baru kemudian daerah yang lebih kompleks (khusus), seperti melambaikan tangan kemudian baru memainkan jarinya atau menggerakkan lengan atas, bawah telapak tangan sebelum menggerakkan jari tangan, akan menggerakkan badan atau tubuhnya sebelum mempergunakan kedua tungkainya untuk menyangga, melangkah dan atau mampu berjalan.

2. Sequential Trendssemua dimensi tumbuh kembang dapat diketahui maka sequence dari tumbuh kembang tersebut dapat diprediksi, dimana hal ini berjalan secara teratur dan kontinyu. Semua anak yang normal melalui setiap tahap ini. Setiap fase dipengaruhi oleh fase sebelumnya.Misal: tengkurap merangkak berdiri berjalan.3. Masa SensitifPada waktu-waktu yang terbatas selama proses tumbuh kembang dimana anak berinteraksi terutama dengan lingkungan yang ada.Masa-masa tersebut adalah sebagai berikut:a) masa kritisyaitu masa yang apabila tidak dirangsang/berkembang maka hal ini tidak akan dapat digantikan pada masa berikutnya.b) masa sensitifmengarah pada perkembangan dan mikroorganisme. Misalnya pada saat perkembangan otak, ibunya menderita flu maka kemungkinan anak tersebut akan hydrocepallus/encepalitis.c) masa optimalyaitu suatu masa diberikan rangsangan optimal maka akan mencapai puncaknya. Misalnya: anak usia 3 tahun/saat perkembangan otak dirangsang dengan bacaan-bacaan/gizi yang tinggi, maka anak tersebut dapat mencapai tahap perkembangan yang optimal.

E. Tahap Tahap Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayi Usia 0 1 TahunPada masa bayi baru lahir (0 sampai 28 hari), terjadi adaptasi terhadap lingkungan dan terjadi perubahan sirkulasi darah serta mulainya berfungsi organ-organ. Setelah 29 hari sampai dengan 11 bulan, terjadi proses pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan yang berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi sistem syaraf. Kemampuan yang dimiliki bayi meliputi; 1. Kemampuan MotorikKemampuan motorik merupakan sekumpulan kemampuan untuk menggunakan dan mengontrol gerakan tubuh, baik gerakan kasar maupun gerakan halus. Motorik kasar merupakan keterampilan menggerakkan bagian tubuh secara harmonis dan sangat berperan untuk mencapai keseimbangan yang menunjang motorik halus. Motorik halus merupakan keterampilan yang menyatu antara otot halus dan panca indera. Kemampuan motorik selalu memerlukan koordinasi bagian-bagian tubuh, sehingga latihan untuk aspek motorik ini perlu perhatian.Kemampuan motorik pada bayi berdasarkan usia yakni:UsiaMotorik kasarMotorik halus

0-3 bulan mengangkat kepala, guling-guling, menahan kepala tetap tegak, melihat, meraih dan menendang mainan gantung, memperhatikan benda bergerak, melihat benda-benda kecil, memegang benda, meraba dan merasakan bentuk permukaan,

3-6 bulan menyangga berat, mengembangkan kontrol kepala. Duduk. memegang benda dengan kuat, Memegang benda dengan kedua tangan, makan sendiri, mengambil benda-benda kecil.

6-9 bulan merangkak menarik ke posisi berdiri berjalan berpegangan berjalan dengan bantuan. Memasukkan benda kedalam wadah, Bermain genderang Memegang alat tulis dan mencoret-coret Bermain mainan yang mengapung di air Membuat bunyi-bunyian. Menyembunyikan dan mencari mainan

9-12 bulan bermain bola membungkuk berjalan sendiri naik tangga. Menyusun balok/kotak Menggambar Bermain di dapur.

2. Kemampuan Bicara dan Bahasa Masa bayi adalah masa dimana kontak erat antara ibu dan anak terjalin sehingga dalam masa ini, pengaruh ibu dalam mendidik anak sangat besar. Kemampuan bicara bayi masih dalam bentuk pra bicara, yang diekspresikan dengan cara menangis, mengoceh, gerakan isyarat dan ekspresi wajah seperti tersenyum. Bahkan pada masa ini lebih sering muncul senyum sosial sebagai reaksi terhadap rangsangan dari luar . Ekspresi emosi adalah bahasa pertama sebelum bayi berbicara, sebagai cara untuk mengkomunikasikan dirinya pada orang tua atau orang lain. Bayi akan bereaksi pada ekspresi wajah dan tekanan suara, sebaliknya orangtua membaca ekspresi bayi dan merespon jika ekspresi bayi menunjukkan tertekan atau gembira. Terkait dengan ekspresi emosi bayi, yang mudah dikondisikan, maka ekspresi emosi bayi mudah dikondisikan. Jika orangtua lebih banyak menunjukkan suasana hati yang positif seperti selalu gembira, santai dan menyenangkan, akan mempengaruhi pemahaman bayi terhadap sesuatu dan cenderung menimbulkansuasana hati yang menyenangkan. Sebaliknya jika orang dewasa mengkondisikan dengan situasi yang tidak menyenangkan maka suasana emosi bayi cenderung buruk. Kemampuan bicara pada bayi sebenarnya ada hubungannya dengan perkembangan otak, terutama pada saat bayi menangkap kata-kata yang diucapkan dan menyampaikan apa yang ada dalam pikirannya. Pada saat bayi berjalan, berbicara, tersenyum dan mengerutkan dahi, sebenarnya tengah berlangsung perubahan dalam otak. Meski keterkaitan sel-sel syaraf (neuron) yang dimiliki bayi, masih sangat lemah, namun akan sangat mempengaruhi pada perkembangan sel syaraf pada tahap selanjutnya. Bayi mengerti dan memahami sesuatu yang berada disekelilingnya, tidak terbatas dengan melihat serta memanipulasi namun sebenarnya bayi sudah memiliki kemampuan untuk memberi perhatian, menciptakan simbolisasi, meniru dan menangkap suatu konsep melalui gerakan sudah lebih berkembang. Oleh karenanya untuk mengoptimalkan kemampuan otaknya maka bayi perlu lebih banyak menstimulasi bayi untuk mengenal benda-benda sekelilingnya sambil terus mengajak berbicara.Kemampuan bicara dan berbahasa pada masa bayi sbb:UsiaKemampuan Bicara dan Bahasa

0-3 bulan prabicara, meniru suara-suara, mengenali berbagai suara.

3-6 bulan mencari sumber suara, menirukan kata-kata.

6-9 bulan menyebutkan nama gambar di buku majalah, menunjuk dan menyebutkan nama gambar-gambar.

9-12 bulan menirukan kata-kata berbicara dengan boneka bersenandung dan bernyanyi.

3. Kemampuan Sosialisasi dan KemandirianKemampuan sosialisasi dan kemandirian dapat dirangsang dengan sosialisasi pada masa bayi diawali di dalam keluarga, dimana dalam keluarga terjadi hubungan timbal balik antara bayi dan pengasuh atau orangtua. Melalui perhatian dan perilaku orangtua akan memberi kerangka pada bayi dalam berinteraksi dan pengalaman yang terpenting bagi bayi karena keluarga adalah melibatkan proses kasih sayang. Kemampuan bayi untuk bersosialisasi mulai muncul, dasar-dasar sosial mulai dibentuk, yang diperoleh dengan cara mencontoh perilaku pada situasi sosial tertentu, misalnya mencontoh perilaku sosial dari kakak atau orang tuanya, yang akhirnya akan mempengaruhi cara penyesuaian pribadi dan sosialnya dikemudian hari. Kemampuan sosialisasi dan kemandirian pada masa bayi sbb: UsiaKemampuan Sosialisasi dan Kemandirian

0-3 bulan memberi rasa aman dan kasih sayang, mengajak bayi tersenyum, mengajak bayi mengamati benda-benda dan keadaan di sekitarnya, meniru ocehan dan mimik muka bayi, mengayun bayi, menina bobokan.

3-6 bulan bermain ciluk ba, melihat dirinya di kaca, berusaha meraih mainan.

6-9 bulan mulai bermain atau bersosialisasi dengan orang lain. Mulai melambaikan tangan jika ditinggal pergi. Mulai membalas lambaian tangan orang lain.

9-12 bulan Minum sendiri dari sebuah cangkir, Makan bersama-sama Menarik mainan yang letaknya agak jauh.

Bulan Ke 1 Dapat mengangkat kepala sejenak Ternyata kepala dari sisi ke sisi ketika berbaring telentang Tangan tetap terkepal Refleks pegang kuat hadir Tampak dan mengikuti objek bergerak di depan mereka di kisaran 45 derajat Melihat pola hitam dan putih Menenangkan saat sebuah suara terdengar Teriakan untuk mengekspresikan ketidaksenangan Membuat suara serak Tampak tajam pada orang tua ketika mereka berbicara dengan diaBulan Ke 2 Lift kepala hampir 45 derajat ketika berbaring di perut Bobs kepala maju saat dipegang dalam posisi duduk Pegang penurunan refleks Mengikuti benda menggantung dengan mata Visual mencari suara Membuat suara selain menangis Teriakan menjadi khas (basah, lapar, dll) Menyuarakan suara-suara akrab Senyum sosial ditunjukkan dalam respon terhadap berbagai rangsanganBulan Kedua Ke 3 Mulai menanggung berat badan parsial pada kedua kakinya saat dipegang dalam posisi berdiri Mampu menahan kepala ketika duduk tapi masih bobs maju Ketika tengkurap dapat mengangkat kepala dan bahu antara 45 dan 90 derajat Beruang berat pada lengan Pegang refleks absen Memegang benda tetapi tidak mencapai bagi mereka Kopling memiliki tangan dan menarik di selimut dan pakaian Mengikuti obyek 180 derajat Menempatkan suara dengan memutar kepala dan melihat ke arah yang sama Jeritan, berbisik, mengoceh, dan tertawa Pembicaraan ketika berbicara Mengenali wajah, suara, dan objek Tersenyum ketika ia / dia melihat orang-orang akrab, dan terlibat dalam bermain dengan mereka Menunjukkan kesadaran untuk situasi anehBulan Kedua Ke 4 Drooling dimulai Kontrol kepala yang baik Duduk dengan dukungan Memberatkan pada kaki saat dipegang tegak Mengangkat kepala dan dada dari permukaan dengan sudut 90 derajat Rolls dari belakang ke sisi Menggali dan bermain dengan tangan Mencoba untuk meraih benda tapi lampaui Menggenggam benda dengan kedua tangan Koordinasi mata-tangan dimulai Membuat suara konsonan Tertawa keras Suka diguncang, memantul atau mengayunkanBulan Ke 5 Tanda-tanda tumbuh gigi mulai Memegang kepala ketika duduk Rolls dari perut ke belakang Ketika berbaring telentang menempatkan kaki ke mulut Sukarela menggenggam dan memegang benda-benda Bermain dengan jari-jari kaki Membawa benda langsung ke mulut Watches benda yang jatuh Mengatakan ah-goo atau kombinasi vokal-konsonan yang sama Tersenyum di gambar cermin Mendapat kesal jika Anda mengambil mainan pergi Dapat memberitahu keluarga dan orang asing terpisah Mulai menemukan bagian / nya tubuhnyaBulan Ke 6 Mengunyah dan menggigit terjadi Ketika tengkurap dapat mengangkat dada dan bagian perut dari permukaan bantalan berat di tangan Mengangkat kepala ketika ditarik ke posisi duduk Berguling dari belakang ke perut Bears mayoritas berat badan saat ditahan dalam posisi berdiri Menggenggam dan meraih benda kecil Gelar botol Meraih kaki dan menarik ke mulut Mengatur tubuh untuk melihat obyek Ternyata kepala dari sisi ke sisi dan kemudian melihat ke atas atau bawah Lebih menyukai rangsangan visual yang lebih kompleks Kata salah satu suara suku kata seperti ma, mu, da, dan di Mengenali orang tuaBulan Ke 7 Duduk tanpa dukungan, mungkin bersandar ke depan pada kedua tangan Beruang berat penuh pada kaki Bouncing saat dipegang dalam posisi berdiri Beruang berat di satu sisi ketika berbaring di perut Transfer benda dari satu tangan ke tangan lain Benda poni pada permukaan Mampu terpaku pada benda-benda kecil Merespon nama Kesadaran mendalam dan ruang mulai Memiliki preferensi selera Pembicaraan ketika orang lain sedang berbicaraBulan Ke 8 Duduk dengan baik tanpa dukungan Beruang berat pada kaki dan dapat berdiri berpegangan pada perabotan Menyesuaikan postur untuk mencapai obyek Memungut benda menggunakan indeks, keempat, dan kelima jari jempol terhadap Mampu melepaskan benda Menarik tali untuk mendapatkan objek Menggapai mainan yang berada di luar jangkauan Mendengarkan secara selektif untuk kata-kata familiar Dimulai menggabungkan suku kata seperti mama dan papa tetapi tidak melampirkan arti Memahami ada kata (tetapi tidak selalu mentaatinya!) Tidak suka mengganti popok ketika sedang berpakaianBulan Ke 9 Dimulai merangkak Menarik hingga ke posisi berdiri dari duduk Duduk untuk waktu yang lama (10 menit) Dapat mengembangkan preferensi untuk penggunaan satu tangan Menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk mengambil benda Merespon perintah verbal sederhana Memahami no no Peningkatan minat dalam menyenangkan orang tua Menempatkan tangan di depan wajah untuk menghindari itu dicuciBulan Ke 10 Beraliah dari perut ke posisi duduk Duduk dengan jatuh ke bawah Pulih keseimbangan dengan mudah sambil duduk Lift satu kaki untuk mengambil langkah sambil berdiri Memahami bye-bye Mengatakan papa atau mama dengan makna Mengatakan satu kata lain selain mama dan papa (hi, bye, tidak, pergi) Tangan melambai gerakan bye Obyek permanen mulai berkembang Mengulang tindakan yang menarik perhatian Memainkan permainan interaktif seperti pat-a-cake Menikmati ketika dibacakan dan mengikuti gambar dalam bukuBulan Ke 11 Berjalan berpegangan pada perabotan atau benda lainnya Menempatkan satu objek demi satu ke dalam wadah Mencapai kembali untuk mengambil obyek ketika duduk Menggali benda lebih teliti Mampu memanipulasi objek dari ruang pas ketat Rolls bola ketika ditanya Menjadi gembira ketika tugas dikuasai Menjadi kesal ketika dibatasi Menggeleng untuk tidakBulan Ke 12 Berjalan dengan satu tangan Mungkin berdiri sendiri dan mencoba langkah pertama saja Duduk dari posisi berdiri tanpa bantuan Upaya untuk membangun dua tower blok tapi mungkin gagal Ternyata halaman dalam buku Mengikuti cepat benda bergerak Mengatakan tiga atau lebih kata lain selain mama atau papa Memahami arti dari beberapa kata Mengulangi kata-kata yang sama berulang-ulang & Meniru suara, seperti suara anjing dan kucing membuat Mengenali obyek berdasarkan nama Memahami perintah verbal sederhana Menunjukkan kasih sayang Menunjukkan kemandirian dalam akrab sekitarnya Menempel tua dalam situasi yang aneh Pencarian untuk objek di mana ia terakhir terlihat

F. Teori Pertumbuhan dan Perkembangan pada Bayia. Perkembangan Moral (Kohlberg) Pra-konvensionalMulanya ditandai dengan besarnya pengaruh wawasan kepatuhan dan hukuman terhadap prilaku anak. Penilaian terhadap prilaku didasarkan atas akibat sikap yang ditimbulkan oleh prilaku. Dalam tahap selanjutnya anak mulai menyesuaikan diri dengan harapan harapan lingkungan untuk memperoleh hadiah, yaitu senyum, pujian atau benda. KonvensionalAnak terpaksa menyesuaikan diri dengan harapan lingkungan atau ketertiban sosial agar disebut anak baik atau anak manis Purna konvensionalAnak mulai mengambil keputusan baik dan buruk secara mandiri. Prinsip pribadi mempunyai peranan penting. Penyesuaian diri terhadap segala aturan di sekitarnya lebih didasarkan atas penghargaannya serta rasa hormatnya terhadap orang lain.b. Perkembangan Intrapersonal (Sullivan)Infancy (masa kelahiran 18 bulan)Daerah oral merupakan daerah utama dalam interaksi antara bayi dan lingkungannya . Segi lingkungan yang menonjol pada masa bayi adalah benda yang menyediakan makanan kepada bayi ketika lapar yakni puting susu ibu atau dot dari botol yang kemudian menimbulkan paling tidak tiga image, sesuai pengalaman bayi dengan puting itu; puting bagus(good nipple), puting yang lembut penuh kasih sayang dan menjanjikan kepuasan fisik bukan puting(not-nipple), puting yang salah karena tidak mengeluarkan air susu puting buruk(bad nipple), puting dari ibu yang cemas, tidak memberi kasih sayang dan kepuasan fisik.Pengalaman makan itu akan membentuk personifikasi ibu yang menjadi faktor penentu dalam pembentukan personifikasi diri. Berikut merupakan ciri-ciri khas tahap infantile : Munculnya dinamisme apati dan pelepasan diri dengan cara mengantuk Peralihan dari cara prototaksik ke parataksik. Organisasi personifikasi personifikasi seperti ibu yang baik , tenang menerima dan memberi kepuasan . Organisasi pengalaman melalui belajar dan muculnya dasar- dasar sistem diri Diferensiensi tubuh bayi sendiri sehingga bayi belajar memuaskan tegangannya terlepas dari ibu misalkan menghisap ibu jari Belajat melakukan gerakan gerakan terkoordinasi yang melibatkan tangan dan mata , tangan dan mulut serta telinga dan suara.c. Perkembangan kognitif ( Piaget)Tahap sensori motor (0-2tahun)Anak mempunyai kemampuan dalam mengasimilasi dan mengkomodasi informasi dengan cara melihat, mendengar, menyentuh dan aktifitas motorik. Semua gerakan akan diarahkan kemulut dengan merasakan keingintahuan sesuatu dari apa yang dilihat, didengar, disentuh dan lain lain. Prilaku anak banyak melibatkan motorik, belum terjadi kegiatan mental yang bersifat simbolis (berfikir)d. Perkembangan Psikoseksual anak (Freud)Tahap Oral (0-1 tahun)Pada masa ini kepuasan dan kesenangan, kenikmatan dapat dilalui melalui menghisap, menggigit, mengunyah atau bersuara. Anak mendapat kepuasaan saat mendapatkan ASI, kepuasan bertambah dengan aktifitas mengisap jari dan tangannya atau benda benda sekitarnya.e. Perkembangan Psikososial (Erikson)Tahap Percaya Tidak percaya (0-1 tahun)Kebutuhan rasa aman dan ketidakberdayaannya menyebabkan konflik basic trust dan mistrust, bila anak mendapatkan rasa amannya maka anak akan mengembangkan kepercayaan diri terhadap lingkungannya. Bayi sudah terbentuk rasa percaya kepada seseorang baik orang tua maupun orang yang mengasuhnya ataupun tenaga kesehatan yang merawatnya. Kegagalan pada tahap ini apabila terjadi kesalahan dalam mengasuh atau merawat maka akan timbul rasa tidak percaya

BAB IIIPENUTUP

A. KesimpulanSetelah kita mempelajari tentang tumbuh kembang bayi. Maka, dapat ditarik beberapa benang merah yang akan mencerminkan permalahan yang terjadi pada makalah ini:1. Pertumbuhan merupakan bertambah jumlah dan besarnya sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur, sedangkan perkembangan merupakan bertambah sempurnanya fungsi alat tubuh yang dapat dicapai melalui tumbuh kematangan dan belajar (Whalley dan Wong, 2000).2. Proses tumbuh kembang ialah sebuah proses yang mana akan mengantarkan pada masa infanc ke masa balia yang akan terjadi banyak permasalahan.3. Proses tumbuh kembang sebenarnya mengikuti pola yang pasti.tapi, di tengah perjalanan ada beberapa permasalah yang membayangi dan akan menggangu proses tumbuh kembang dalam bayi.4. Secara garis besar proses tumbuh kembang dipengaruhi beberapa faktor diantaranya faktor internal dan eksternal.Jadi, hasil dari proses proses dewasa akan mudah terbaca seperti apa ketika dia dalam proses bayinya.B. SaranSebenarnya yang menjadi ujung tombak permasalahan dalam proses tumbuh kembang bayi ialah peran serta orang tua yang memahami kebutuhan dasar dari bayi tersebut.

DAFTAR PUSTAKACorry S Matondang dkk.2000. Diagnosis Fisik pada Anak. Jakarta: PT Sagung SetoFaisal Yatim.2003. Autisme suatu Gangguan Jiwa pada Anak-anak. Jakarta: Pustaka Populer Obor.Aziz Alimul Hidayat A.2005. Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta: Salemba Medika.Soetjiningsih.1995. Tumbuh Kembang Anak. Surabaya : EGCwww.tumbuhkembangbayi.com 6 Januari 2015/15.40

5