tugas kwu hello kitty 2013
TRANSCRIPT
TUGAS TERSTUKTUR
MATA KULIAH KEWIRAUSAHAAN
“WAWANCARA WIRAUSAHAWAN LOVY SWEET BAKERY”
Oleh :
Kelompok 2
HANA ASHRAWI G1B010047SAEPUL ANWAR G1B010053SITI RAMLA ELSUNAN G1B010057
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT
2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Cake dan roti adalah makanan yang sangat populer saat ini.
Rasanya yang manis dan bentuknya yang beragam menjadikannya kian
digemari oleh masyarakat. Cake dan roti dapat disajikan sebagai dessert
dan appetizer. Pada umumnya cake dan roti dibuat dari tepung, telur, gula,
mentega dan/atau lemak. Bahan lainnya yang biasa ditambahkan adalah
susu, air dan leavening agents. Cake dan roti pada umumnya digunakan
sebagai hidangan penutup pada berbagai acara, namun di Indonesia, cake
dan roti juga dimakan sebagai cemilan sambil bersantai atau dihidangkan
untuk tamu.
Menurut U.S.Wheat Associates (1983): “Cake dan roti berasal dari
adonan liquid dari bahan utama mentega, margarine, telur, gula pasir,
tepung terigu medium wheat white, susu, tbm, cream of tar tar, dan bahan
pelengkap seperti: cheese, chocolate, buah, rempah, ekstra buah, dan
bahan pewarna tumbuhan seperti: chlorophyl, safron, blue, carmine, anato,
buttercream, pasta almond” (Hensperger, 2002).
Semakin banyak permintaan cake dan roti dari konsumen maka
produsen harus semakin pintar dalam membaca situasi pasar, terutama
dalam menciptakan cake dan roti yang menarik dan rasa yang enak. Dalam
membuat usaha cake dan roti produsen harus mempertimbangkan dalam
hal model cake dan roti, warna cake dan roti, rasa serta konsep tempat.
Konsep yang di pakai oleh produsen cake dan roti ini adalah
menggunakan tokoh cartoon yang menarik yang sudah dikenal oleh
kalangan remaja terutama kalangan remaja putri, yaitu tokoh cartoon
“hello kitty”. Desain tempat, accesoris, serta model cake dan roti nya
menggunakan serta menerapkan konsep hello kitty. Bahkan pegawai yang
melayani konsumen juga menggunakan baju yang bernuansa hello kitty.
Produsen cake dan roti yang satu ini menarik perhatian kami,
karena konsep cake dan roti yang mereka pakai sangat unik dan dapat
menarik perhatian konsumen. Sehingga kami tertarik untuk mewawancarai
pemilik dari produsen cake dan roti tersebut.
B. TUJUAN
1. Mengetahui lebih dalam mengenai usaha bakery yang dijalankan oleh wirausahawan
2. Mengetahui kiat – kiat sukses untuk menjadi wirausahawan
BAB II
PEMBAHASAN
A. PROFIL WIRAUSAHAWAN DAN BIDANG USAHA
Nama Usaha : “Lovy Sweet Bakery”
Bidang Usaha : Cake dan roti
Pemilik Usaha : Luis (25th)
AlamatUsaha : Jl. HR. Bunyamin (sebelah Hotel Darajati)
Tahun Berdiri : 2013
“Lovy Sweet Bakery” merupakan usaha yang bergerak dalam
bidang cake dan roti. Salah satu alasan dipilihnya usaha cake dan roti ini,
karena memang menarik perhatian kami, karena konsep cake dan roti yang
mereka pakai sangat unik dan dapat menarik perhatian konsumen. Daya
tarik yang ditawarkan adalah dengan menonjolkan salah satu tokoh kartun
yang unik, yaitu Hello Kitty. Sehingga kami tertarik untuk mewawancarai
pemilik dari produsen cake dan roti tersebut.
B. MOTIVASI DAN TUJUAN BISNIS
Tidak adanya motivasi yang begitu spesifik ketika akan memulai
usaha ini. Berdirinya usaha ini hanya didasari atas pengalaman dari bisni
keluarga terdahulu yang dominan mengambil usaha di bidang bakery.
Sebagai lulusan fakultas Ekonomi (Universitas Bina Nusantara) akhirnya
memantapkan jalan untuk terjun di dunia usaha. Dalam hal ini, usahawan
mengambil lokasi yang jauh dari kehidupan asalnya, yaitu di Purwokerto,
dimana sebelumnya disini, usahawan tidak memiliki keluarga atau garis
keturunan dari Purwokerto. Hal yang mendasari pemilihan tempat ini yaitu
dari segi ekosistem dan ekologi memiliki kesempatan atau peluang yang
bagus, daya kerja mampu menjangkau pertumbuhan bisnis, begitu juga
kalangan masyarakatnya yang bersifat universal.
Tujuan yang diharapkan usahawan ini diantaranya, “Lovy Sweet
Bakery” dapat diterima di masyarakat Purwokerto, dapat menjadi
fasilitator bakery yang menarik se-Purwokerto (dikhususkan untuk
kalangan mahasiswa), branded yang ditawarkan dapat meluas dan
mengembang.
C. CARA MENDAPATKAN IDE USAHA
Ide usaha secara fundamental berasal dari analisis sumber di kota
besar, perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang cake dan roti
maupun bakery menarik, melihat dari segi peluang yang dapat
berkembang, segementasi sasaran yang diharapkan, dan lingkungan
sekitarnya yang kemudian menjadikan daya tarik usahawan untuk
menerapkan jenis usaha ini di Purwokerto.
D. CARA MEMULAI USAHA
Usaha cake dan roti ini diawali dengan penyebaran brosur-brosur
coming soon dari “Lovy Sweet Bakery” sebagai bentuk persiapan dalam
hal promosinya. Gencar menyebarkan promosi melalui social media
karena mudah dijangkau oleh berbagai kalangan saat ini. Selain itu juga
usahawan mempersiapkan kegiatan dan karyawan. Kegiatan produksi
untuk “Lovy Sweet Bakery” ini tidak disatukan dengan pabrikasi, jadi cake
dan roti dan roti yang disediakan langsung dibuat secara home made,
namun terpisah dengan tempat usahanya.
E. CARA MENGATASI KEGAGALAN
Dalam setiap jenis usaha, kegagalan menjadi sesuatu hal yang
lumrah. Namun bagaimana bisa mempertahankan usahanya dalam
memaknai hal tersebut. Usahawan ini tidak akan menjadikan kegagalan
sebagai hal mengerikan, namun dijadikan pelajaran berharga. Persiapan
dalam memulai usaha tentu didasari bagaimana menghadapi kemungkinan,
salah satunya kegagalan tersebut. Untuk itu, usahawan ini akan terus
menganalisis, mengevaluasi, memonitoring, dan memperbaiki yang dirasa
akan menghambat dan menurunkan kualitas usahanya. Early prepared.
Jika memang terjadi kegagalan, maka usahawan akan lebih
mengintensifkan promosi dari segala media hingga kalangan manapun.
Karena dengan promosi intensif, akan menarik perhatian khalayak
kembali.
F. PERENCANAAN USAHA
Perencanaan usaha merupakan langkah awal yang menunjukkan
bahwa seseorang serius untuk berwirausaha, dan untuk menghindari
faktor-faktor yang menyebabkan kegagalan, serta mengantisipasi setiap
tantangan yang akan dihadapi dalam menjalankan usaha. Seorang
wirausaha, menurut Norman M. Scarborough dan Thomas W. Zimmerer
(1993) (dalam Suryana, 2003), mengemukakan definisi wirausaha sebagai
berikut : “An entrepreuneur is one who creates a new business in the face
of risk and uncertainty for the perpose of achieving profit and growth by
identifying opportunities and asembling the necessary resourses to
capitalize on those opportunuties”.
Rencana usaha harus dibuat karena perencanaan merupakan titik
awal dari suatu kegiatan, sekali gagal dalam perencanaan maka akan
mengalami kesulitan dalam pelaksanaan. Disamping itu pembuatan
rencana usaha menunjukkan sikap yang kurang sungguh-sungguh dalam
berusaha dan komitmen yang kuat untuk menjalankan usahanya sehingga
tidak mudah menyerah dan putus asa ketika menghadapi setiap kendala
dan resiko usaha. Rencana usaha merupakan sesuatu yang penting bagi
seorang pengusaha dimana David H. Bangs, Jr. (1992) menyatakan bahwa
seorang pengusaha yang tidak bisa membuat perencanaan sebenarnya
merencanakan kegagalan. Rencana usaha harus dibuat tertulis sehingga
dapat dijadikan sebagai rujukan dan pedoman untuk menjaga agar
kegiatan bisnis terarah dan fokus pada pencapaian tujuan. Dengan
membuat suatu penilaian terlebih dahulu sebelum melakukan investasi
yang kemudian dituangkan dalam suatu laporan secara tertulis. Manfaat
yang bisa diperoleh dari perencanaan bisnis adalah bisa digunakan sebagai
pedoman atau alat untuk mengetahui apakah kegiatan bisnis yang akan
dijalankan itu memungkinkan dan memiliki kelayakan untuk dijalankan
dan berapa waktu yang dibutuhkan untuk mewujudkannya serta dapat
dijadikan sebagai alat pengawasan. Perencanaan usaha juga harus
didasarkan pada kebutuhan masyarakat akan adanya barang dan jasa yang
ditawarkan oleh perusahaan tersebut, sehingga perencanaan usaha harus
berbasis pada permintaan pasar (Fritz, 2008).
Bapak Luis, merancang usaha “Lovy Sweet Bakery” tidak terlepas
dari peran keluarga, dimana susunan rencana yang dibuat olehnya dicatat
kemudian dirundingkan dengan keluarga. Diperlukan sistematika yang
jelas dan konsep yang matang dalam merencanakan usaha tersebut. Ada 3
aspek yang menjadi titik poin yang dipakai Bapak Luis untuk merencakan
usahanya, antara lain yang pertama metodologi. Metodologi dalam
implementasi konsep dan rancangannya. Kedua, sistem credit building
yang tertata baik, jelas dan rapi, sehingga menjadi unsur dasar untuk
menjalankan suatu usaha. Terakhir, adalah geografis tempat usaha, dimana
Bapak Luis memilih Purwokerto sebagai tempat usahanya karena dinilai
mampu memberikan kemudahan dalam jangkauan dan dikenal oleh semua
kalangan masyarakat, karena posisinya yang strategis.
Setelah kemudian mendapatkan hasil keputusan, Bapak Luis mulai
menyesuaikan kebutuhan produksi usahanya dengan rancangan yang telah
ditetapkan. Dengan menggunakan sistem credit building yang baik, jelas
dan rapi, Bapak Luis selalu mengedepankan transparansi, baik kepada
keluarga, karyawan hingga konsumen. Sehingga semakin memudahkan
dalam memonitoring dan mengevaluasi usaha “Lovy Sweet Bakery”, agar
mampu berkembang pesat.
G. CARA MENGATASI PERSAINGAN BISNIS
Dalam mengatasi persaingan, usahawan ini sedari awal tidak
terlalu mengkhawatirkannya, karena tentu usahanya ini berbeda dari yang
lain. Hal ini dengan kuat didasari pada analisis kalkulasi produksi yang
dilakukan secara tepat, formulasi perhitungan dalam penyajian dan
pembentukan usaha yang sesuai, membuat perencanaan dengan data-data
yang tepat untuk mempermudah input data, dan menambah produktivitas
daya beli konsumen dengan standarisasi harga yang terjangkau.
H. PEMASARAN DAN PROMOSI PRODUK
Pemasaran yang dilakukan cukup maksimal, dengan kegiatan
promosi intensif, baik dengan penyebaran brosur hingga social media. Saat
ini, promosi “Lovy Sweet Bakery” pun mencoba promosi ke radio dengan
cara bekerjasama untuk memasarkan produk tersebut.
I. CUSTOMER SERVICE
Usaha “Lovy Sweet Bakery” hingga saat ini telah memiliki
karyawan yang capable dalam hal personalia. Perlu menjadi perhatian
bahwa usaha yang telah buka sejak Agustus 2013 ini sudah melengkapi
pelayanannya untuk delivery order melalui telpon.
J. BENTUK KEPEDULIAN WIRAUSAHAWAN KEPADA
MASYARAKAT
Bapak Luis ini merupakan salah satu pendatang yang mencoba
peruntungannya di Purwokerto. Namun hal itu tidak menjadikannya
menutup diri akan kemampuan dari masyarakat Purwokerto itu sendiri. Di
bagian personalia, secara tetap telah dipegang oleh beberapa karyawan
yang berasal dari Purwokerto. Hal ini disesuaikan dengan kemampuan dan
keahlian yang dibutuhkan oleh usahawan dalam menjalangkan “Lovy
Sweet Bakery” ini. Bentuk kepedulian usahawan ini membantu
mengurangi pengangguran di lingkungan sekitar usahanya berada. Selain
itu, “Lovy Sweet Bakery” juga membuka kerjasama dengan terbuka dalam
hal penyajian dan pemasaran, sehingga terjalin komunikasi dengan
berbagai elemen masyarakat disekitarnya.
K. CITA-CITA DI MASA DEPAN
Tidak ada yang tidak mungkin, menurut Bapak Luis. Tidak terlalu
muluk, kedepannya, “Lovy Sweet Bakery” dapat menjadi salah satu usaha
yang diperhitungkan, terus bisa sustainable, terus mampu meningkatkan
kualitas produk yang dihasilkan, terus menjadi pilihan terbaik dari
konsumen dan menjadi manfaat bagi warga sekitarnya.
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
“Lovy Sweet Bakery” merupakan salah satu toko cake dan roti yang
beralamatkan di Jl. HR. Bunyamin Purwokerto. Usaha ini terhitung usaha
baru yang dirintis sejak tahun 2013, oleh pemiliknya Bapak Luis, 25
tahun. Awal mula yang ditawarkan “Lovy Sweet Bakery” ini diantaranya
aneka macam cake dan roti, kemudian dikembangkan sehingga tempat
usahanya ini seperti kafe, dimana menu yang ditawarkan bertambah, yaitu
aneka baverages. Sasaran konsumen yang dituju dari usaha ini adalah
semua kalangan di Purwokerto khususnya. Hingga saat ini, penikmat
“Lovy Sweet Bakery” sudah cukup bervariasi.
Persaingan di dunia bakery ini bukan hal yang baru di Purwokerto,
dengan banyaknya industri serupa, tidak menyurutkan langkah Bapak Luis
untuk mampu menghasilkan kualitas dan konsep cake dan roti terunik di
Purwokerto, saat ini. Inovasi yang terus dilakukan oleh usahawan ini untuk
“Lovy Sweet Bakery” tidak hanya dari variasi cake dan roti, namun juga
menggencarkan promosi yang lebih intensif agar “Lovy Sweet Bakery”
semakin dikenal masyarakat Purwokerto secara meluas.
B. SARAN
Dunia bisnis sering kali menjadi lahan yang cukup menjanjikan
bila dikelola dengan baik. Hal ini menjadi sangat tepat jika dilakukan
dengan cermat dan tepat. Sasaran pasar yang dituju pun harus menjadi
perhatian, termasuk juga adanya target yang ingin dicapai dan posisi
strategis yang menguntungkan. Dalam proses pengembangan usaha ini
diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft skill yang artinya
adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah putus
asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik
kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai
mengelola dan berdo’a.
DAFTAR PUSTAKA
Bangs Jr., David H. 1992, “The Market Planing Guide” ,USA, Dearborn
Publishing Group,inc.
Fritz, Roger. 2008. Perencanaan Usaha. Belnokov : Jakarta
Hensperger. Beth. Williams Sonoma collection: Bread. Free Press, 2002
Suryana,2003,” Kewirausahaan”,Cetakan keempat, Jakarta, Penerbit Salemba
Empat.
LAMPIRAN
Gambar 1 : saat wawancara (25
November 2013)
Gambar 2 : nuansa Hello Kitty dibagian kasir
Gambar 3 : aneka cake dan roti “Lovy
Sweet Bakery”
Gambar 4 : Bapak Luis sedang
melayani konsumen “Lovy Sweet
Bakery”
Gambar 5 : daftar menu yang ditawarkan
di “Lovy Sweet Bakery”
Gambar 6 : aneka kue siap pesan
sebagai display di “Lovy Sweet
Bakery”
Gambar 7 : pernak-pernik Hello Kitty sebagai dekorasi tempat usaha “Lovy Sweet Bakery”
Gambar 8 : tampak luar tempat usaha “Lovy Sweet Bakery” dengan tema Hello Kitty
Gambar 9 : dokumentasi kelompok sesaat setelah wawancara dengan Bapak Luis, owner “Lovy Sweet Bakery”