tugas agama uts

23
Wajib Taat Pada Allah dan Rasulnya Ayat – ayat Surat An-Nisa ayat 59 Artinya : Hai orang-orang yang beriman, ta’atilah Allah dan ta’atilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Qur’an) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. Maksud dari ayat tersebut adalah Allah SWT menyeru orang-orang mukmin agar menaati Allah dan Rasul-Nya. Menaati Allah dan Rasul- Nya dalam ayat ini ialah melaksanakan jihad berjuang untuk membela agama tauhid dan meninggalkan kampung halaman serta mempergunakan harta benda dan jiwa apabila diperlukan, dan melarang orang-orang mukmin berpaling daripada perintah-Nya, sedang pada waktu itu mereka telah mengetahui dan mendengar seruan untuk menaati perintahnya dan membantu perjuangannya. Asbabun Nuzul : Ibnu Abbas mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan sehubungan dengan Abdullah bin Hudzafah bin Qais, ketika ia diutus Rasulullah untuk memimpin suatu pasukan perang. (HR. Bukhari)

Upload: johanes-davy

Post on 29-Sep-2015

237 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

hasil penelitian untuk UTS

TRANSCRIPT

Wajib Taat Pada Allah dan Rasulnya

Ayat ayat

Surat An-Nisa ayat 59

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya.

Maksud dari ayat tersebut adalah Allah SWT menyeru orang-orang mukmin agar menaati Allah dan Rasul-Nya. Menaati Allah dan Rasul-Nya dalam ayat ini ialah melaksanakan jihad berjuang untuk membela agama tauhid dan meninggalkan kampung halaman serta mempergunakan harta benda dan jiwa apabila diperlukan, dan melarang orang-orang mukmin berpaling daripada perintah-Nya, sedang pada waktu itu mereka telah mengetahui dan mendengar seruan untuk menaati perintahnya dan membantu perjuangannya.

Asbabun Nuzul :Ibnu Abbas mengatakan, bahwa ayat ini diturunkan sehubungan dengan Abdullah bin Hudzafah bin Qais, ketika ia diutus Rasulullah untuk memimpin suatu pasukan perang. (HR. Bukhari)Dari ayat tersebut pelajaran yang dapat kita petik yaitu :1. Taat kepada Rasul danUlilAmridalam ayat ini bersifatmutlak, selama Ulil Amri tidak memerintahkan kepada yang dilarang oleh Allah swt.2.Rasul memiliki dua kedudukan. Pertama, menjelaskan hukum-hukum Tuhan dan menunaikan risalahNya. Kedua,mengelola urusanmasyarakat dan menjelaskan peraturan-peraturan pemerintahan berdasarkankebutuhan.3.Jalan yang terbaik menyelesaikan perselisihan mazhab Islam adalah merujukkepada al-Quran danSunnah Rasul yang diterima oleh semua orang.4. Masyarakat haruslah menerima pemerintahan Islam dan mendukung para pimpinan yang adil.Surat Al-Anfal ayat 20

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya, dan janganlah kamu berpaling dari pada-Nya, sedang kamu mendengar (perintah-perintah-Nya).Maksud dari ayat tersebut adalah Allah swt. menyeru orang-orang mukmin agar menaati Allah dan Rasul-Nya. Menaati Allah dan Rasul-Nya dalam ayat ini ialah melaksanakan jihad berjuang untuk membela agama tauhid dan meninggalkan kampung halaman serta mempergunakan harta benda dan jiwa apabila diperlukan, dan melarang orang-orang mukmin berpaling daripada perintah-Nya, sedang pada waktu itu mereka telah mengetahui dan mendengar seruan untuk menaati perintah-Nya dan membantu perjuangannya.Dimaksud mendengar dalam ayat ini ialah memahami seruan Rasul serta membenarkannya. Sebagai seorang mukmin semestinya ia mengatakan pada waktu mendengar seruan Rasul "Sami`naa wa atha`naa" (kami mendengar dan menaati)

Surat Muhammad ayat 33

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul dan janganlah kamu merusakkan (pahala) amal-amalmu.Maksud dari ayat tersebut adalah Allah menyeru orang-orang mukmin agar menaati Allah dan Rasul-Nya. Menaati Allah dan Rasul-Nya dalam ayat ini ialah jangan merusak ketaatan kita kepada Allah dan Rasul-Nya.

Surat AL-Imran ayat 32

Artinya : Taatilah Allah dan Rasul-Nya jika kamu berpaling, maka sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang kafir.Maksud dari ayat tersebut adalah perintah untuk taat kepada Allah dan Raul juga larangan untuk berpaling dari Allah dan Rasul karena Allah tidak suka orang-orang kafir

Surat An-Nur ayat 54

Artinya : Katakanlah: Taat kepada Allah dan taatlah kepada rasul dan jika kamu berpaling maka sesungguhnya kewajiban rasul itu adalah apa yang dibebankan kepadanya, dan kewajiban kamu sekalian adalah semata-mata apa yang dibebankan kepadamu. Dan jika kamu taat kepadanya niscaya kamu mendapat petunjuk. Dan tidak lain kewajiban rasul itu melainkan menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.Maksud dari ayat tersebut adalah supaya kita taat kepada Allah dan Rasul. Kalau kamu masih berpaling dan tidak perduli, ketahuilah bahwa Rasul hanya semata berkewajiban menyampaikan kepadamu, menjelaskan keadaan yang sebenamya sedangkan kamu diberi akal budi buat berfikir artinya kamu pun bertanggung jawab pula dan berkesempatan buat memikirkan. Maka kalau kerusakan dan kehancuran yang bertemu karena keraguanmu, janganlah Rasul yang disesali.

Surat Al-Anfal ayat 1

Artinya : Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah : ;Harta rampasan perang kepunyaan Allah dan Rasul-Nya oleh sebab itubertakwalah kepada Allah dan perbaikilah perhubungan di antara sesamamu dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya jika kamu adalah orang-orang yang beriman.Maksud dari ayat tersebut adalah penjelasan tentang hukum hasil rampasan perang (al-anfal, ghanimah) yang merupakan salah satu dampak peperangan. Hukum pembagiannya dikembalikan kepada Allah dan Rasul shallallahu alaihi wasallam

Surat Al-Mujadalah ayat 13

Artinya : Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Maksud dari ayat tersebut adalah : Janganlah kamu takut jatuh miskin karena kamu memberi sedekah kepada orang miskin dan Allah maha penerima taubat dan kerjakanlah perintah Allah seperti Shalat dan tunaikanlah zakat.

Surat Al-Anfal ayat 46

Artinya : Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.

Maksud dari ayat tersebut adalah Allah memerintahkan kepada kaum Muslimin supaya tetap menaati Allah dan Rasul-Nya terutama dalam peperangan. Ketaatan kepada Rasul itu dengan pengertian bahwa beliau itu harus dipandang sebagai komandan tertinggi dalam peperangan yang akan melaksanakan perintah Allah dengan ucapan dan perbuatan. Ketaatan kepada Rasul itu mempunyai pengertian berdisiplin kepada perintahnya dan siasatnya dan menjadi syarat mutlak untuk mencapai kemenangan. Allah memerintahkan pula supaya jangan ada perselisihan di antara sesama tentara karena perselisihan itu membawa kelemahan dan akan menjurus kepada kehancuran sehingga akhirnya dikalahkan oleh musuh.Berbantah itu menyebabkan kaum Muslimin menjadi gentar dan hilang kekuatannya. Kaum Muslimin diperintahkan supaya berlaku sabar karena Tuhan selalu bersama orang-orang yang sabar.Sabar itu ada lima macam:(1) Sabar menjalankan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya.(2) Sabar menjauhi larangan-Nya.(3) Sabar tidak mengeluh ketika menerima cobaan.(4) Sabar dalam perjuangan, yaitu mempertahankan sampai tetes darah yang penghabisan.(5) Sabar menjauhkan diri dari kemewahan dan perbuatan yang tidak berguna dengan melaksanakan hidup sederhana.Surat Al-Maidah ayat 92

Artinya : Dan taatlah kamu kepada Allah dan taatlah kamu kepada Raulnya dan berhati-hatilah. Jika kamu berpaling maka ketahuilah bahwa sesungguhnya kewajiban Rasul kami, hanyalah menyampaikan (amanat Allah) dengan terang.

Maksud dari ayat tersebut adalah Perintah untuk taat kepada Allah dan Rasul, dan tugas Rasul hanya menyampaikan wahyu Allah kepada manusia dengan jelas, jadi tidak ada kewajiban untuk menanggung dosa manusia.

Taat Kepada Rasul Berarti Taat Kepada Allah

Ayat-ayat

Surat Al-Imran ayat 31

Artinya : "katakanlah: Jika memang kamu cinta kepada Allah, maka turutkanlah aku, niscaya cinta pula Allah kepada kamu dan akan diampuni Nya dosa-dosa kamu. Dan Allah adalah Maha pengampun lagi Penyayang." Maksud dari ayat tersebut adalah Jika sungguh-sungguh engkau cinta kepadaKu, maka jalan buat menemuiKu mudah saja. Memang Aku Maha Mengetahui, bahwa banyak hambaKu yang seperti engkau, ingin menemuiKu, ingin bersimpuh di hadapanKu, hatinya penuh dengan ingat kepadaKu. Sebelum engkau Aku adakanpun telah Kuketahui keinginan, kerinduan, dan kecintaan itu. Untuk itulah aku utus RasulKu kepadamu; dialah petunjuk jalan menuju aku itu.

Surat An-nisa ayat 64

Artinya : Dan kami tidak mengutus seseorang Rasul melainkan untuk ditaati dengan seizing Allah. Sesungguhnya jikalau mereka ketika menganiaya dirinya dating kepadamu, lalu memohon ampun kepada Allah dan Rasulpun memohonkan ampun untuk mereka tentulah mereka mendapati Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang

Maksud dari ayat tersebut adalah Allah tidak mengutus seorang rasul kecuali untuk ditaati perintah dan hukumnya dengan izin Allah,yaitu dengan perintahNya tidak untuk ditentang dan diingkari. Dan jikalau mereka menganiaya diri sendiri karena mencari hukum kepada Thoghut, lalu mendatangi mu (wahai Muhammad) sambil bertaubat, lalu meminta ampun kepada Allah, dan Rosul memintakan ampun untuk mereka, maka mereka menemukan Allah maha penerima taubat dan maha penyayang.

Surat An-Nisa ayat 80

Artinya : Barang siapa yang mentaati rasul itu sesungguhnya ia telah mentaati Allah. Dan barang siapa yang berpaling (dari ketaatan itu), maka kami tidak mengutusmu untuk menjadi pemelihara bagi mereka.

Maksud dari ayat tersebut adalah kalo kita mentaati rasul maka sama saja kita telah taat pada Allah dan jika kita tidak mentaatinya maka kamu tidak diutus untuk menjadi umatnya.

Surat Al-Azhab ayat 21

Artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rasulullah shoulollahu alaihi wa sallam suri tauladan yang baik bagimu, yaitu orang-orang yang mengharapkan (rahmat) Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak mengingat Allah.Maksud dari ayat tersebut adalah Allah mencirikan orang yang mengharapkan perjumpaan dengan Allah yaitu salah satunya orang yang sering mengingat Allah.

Surat Al-Hasyr ayat 7

Artinya:Apa saja harta rampasan (fai-i) yang diberikan Allah kepada RasulNya (dari harta benda) yang berasal dari penduduk kota-kota Maka adalah untuk Allah, untuk rasul, kaum kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin dan orang-orang yang dalam perjalanan, supaya harta itu jangan beredar di antara orang-orang Kaya saja di antara kamu. apa yang diberikan Rasul kepadamu, Maka terimalah. dan apa yang dilarangnya bagimu, Maka tinggalkanlah. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Amat keras hukumannya.

Maksud dari ayat tersebut adalah kaum kerabat Nabi dari kalangan Bani Hasyim dan Bani Mutthalib (anak-anak yatim) yaitu anak-anak kaum muslimin yang bapak-bapak mereka telah meninggal dunia sedangkan mereka dalam keadaan fakir (orang-orang miskin) yaitu orang-orang muslim yang serba kekurangan (dan orang-orang yang dalam perjalanan) yakni orang-orang muslim yang mengadakan perjalanan lalu terhenti di tengah jalan karena kehabisan bekal. Yakni harta fai itu adalah hak Nabi saw. beserta empat golongan orang-orang tadi, sesuai dengan apa yang telah ditentukan oleh Allah swt. dalam pembagiannya, yaitu bagi masing-masing golongan yang empat tadi seperlimanya dan sisanya untuk Nabi saw. (supaya janganlah) lafal kay di sini bermakna lam, dan sesudah kay diperkirakan adanya lafal an (harta fai itu) yakni harta rampasan itu, dengan adanya pembagian ini (hanya beredar) atau berpindah-pindah (di antara orang-orang kaya saja di antara kalian. Apa yang telah diberikan kepada kalian) yakni bagian yang telah diberikan kepada kalian (oleh Rasul) berupa bagian harta fa-i dan harta-harta lainnya (maka terimalah dia. Dan apa yang dilarangnya bagi kalian maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya).

Al Qur-an dan RasulAyat-ayatSurah Al-Maidah Ayat 67

Artinya : Hai Rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. Dan jika kamu tidak kerjakan (apa yang diperintahkan itu berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusia. Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.

Maksud dari ayat tersebut adalah Allah berkata pada Rasulullah janganlah kamu menyembunyikan sesuatupun dari pada-Nya karena takut akan mendapatkan hal-hal yang tidak diinginkan (Dan jika tidak kamu lakukkan)tidak kamu sampaikan semua yang diturunkan kepadamu itu(berarti kamu tidak menyampaikan risalah-NyaAsbabun Nuzul :Pada awalnya Nabi merasa takut untuk menyampaikan risalah kenabian. Namun karena ada dukungan langsung dari Allah maka keberanian itu muncul. Dukungan dari Allah sebagai pihak pemberi wewenang menimbulkan semangat dan etos dakwah nabi dalam menyampaikan risalah. Nabi tidak sendirian, di belakangnya ada semangat Agung, ada pemberi motivasi yang sempurna yaitu Alloh SWT. Begitu pun dalam proses pembelajaran harus ada keberanian,tidak ragu-ragu dalam menyampaikan materi. Sebab penyampaian materi sebagai pewarisan nilai merupakan amanat agung yang harus diberikan. Bukankah nabi berpesan ; yang hadir hendaknya menyampaikan kepada yang tidak hadir . Sehingga Allah berfirman sebagai penegasan dukungan keselamatan :Allah memelihara kamu dari (gangguan) manusiaImam AL-Qurtubi memperjelas dalam konteks kerisalahan nabi sebagai rasul. Beliau mengungkapkan sebab rasul tidak berani menyampaikan risalah kenabian secara terang-terangan.

Surat An-nahl ayat 44

Artinya : Kami mengirim nabi-nabi sebelum kamu) dengan membawa bukti-bukti yang jelas (mukjizat-mukjizat) dan kitab-kitab (suci) dan Kami turunkankepadamu adz-dzikr (pengingat, al-quran) agar kamu menerangkan kepada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka, agar supaya mereka memikirkan.Maksud dari ayat tersebut adalah Allah memberi mukjizat maupun kitab suci kepada para nabi agar manusia tidak mencampur adukkan antara yang benar dan yang salah

Surat An-nahl ayat 64Artinya: Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.Maksud dari ayat tersebut adalah memperkenalkan al-Quran sebagai kitab hidayah. Sebuah kitab yang dipersiapkan untuk menuntun manusia menuju kebahagiaan dan menyelamatkan mereka. Dengan al-Quran manusia dapat meraih rahmat ilahi.

Surat An-Nahl ayat 89

Artinya: Dan ingatlah akan hari ketika Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang saksi atas mereka sendiri, dan Kami datangkan kamu (Muhammad) menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al-Kitab (Al-Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri.Maksud dari ayat tersebut adalah menjelaskan kesaksian Rasulullah Saw di antara para saksi di Hari Kiamat menunjukkan posisi Rasulullah Saw di tengah para nabi dan para wali Allah Swt. Para nabi dan wali dengan izin Allah Swt menjadi saksi

Surat Ibrahim ayat 1

Artinya : ( Ini adalah) kitab yang kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa Lagi Maha Terpuji.

Maksud dari ayat tersebut adalah Allah menurunkan kitab al quran sebagai petunjuk untuk kita semua agar selalu dijala yang lurus.

Surat Al hadied ayat 9

Artinya: Belumkah sampai kepadamu berita orang-orang sebelum kamu (yaitu) kaum Nuh, 'Ad, Tsamud dan orang-orang sesudah mereka. Tidak ada yang mengetahui mereka selain Allah. Telah datang rasul-rasul kepada mereka (membawa) bukti-bukti yang nyata lalu mereka menutupkan tangannya ke mulutnya (karena kebencian), dan berkata: "Sesungguhnya kami mengingkari apa yang kamu disuruh menyampaikannya (kepada kami), dan sesungguhnya kami benar-benar dalam keragu-raguan yang menggelisahkan terhadap apa yang kamu ajak kami kepadanya".

Maksud dari ayat tersebut adalah mengabarkan tentang puncak pengingkaran para penentang nabi di sepanjang sejarah. Walaupun umat-umat terdahulu telah menyaksikan mukjizat yang nyata dan argumentasi yang terang, mereka masih merasa berada dalam keraguan dan mengatakan tidak akan beriman, bahkan menutupkan tangan mereka ke mulutnya sendiri. Mereka diam dan tidak mengizinkan dirinya mendengarkan perkataan orang yang lain. Ketika menyaksikan mukjizat yang begitu jelas, orang yang ragu laksana orang yang di siang hari yang terang benderang mengatakan bahwa saya ragu apakah hari ini siang atau malam. Keraguan seperti ini tidak bisa diterima. Namun, ketika kita ragu saat tanya jawab dan dialog dalam menemukan hakikat, keraguan seperti ini menyebabkan sampainya pada iman yang teguh dan menjamin manusia mampu menghadapi berbagai permasalahan.

Surat Al-Furqan ayat 27-30

Artinya : Dan (ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya, seraya berkata Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku kiranya aku (dulu) tidak menjadikan sifulah itu teman akrab (ku). Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al-Quran ketika Al-Quran telah datang kepadaku. Dan adalah syaitan itu tidak mau menolong manusia. Berkatalah Rasul : Ya Tuhanku sesungguhnya kaumku menjadikan Al-Quran itu sesuatu yang tidak diacuhkanMaksud dari ayat tersebut adalah Banyak orang yang telah menjadikan syaitan sebagai temannya yang membuat dia malas untuk membaca Al-Quran .

Surat Al-Araf ayat 157

Artinya : (Yaitu) orang-orang yang mengikuti Rasul, Nabi yang ummi yang (namanya) mereka dapati tertulis didalam Taurat dan Injil yang ada di sisi mereka yang menyuruh mereka mengerjakan yang maruf dan melarang mereka mengerjakan yang mungkar dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk dan membuang dari mereka beban-beban dan belenggu yang ada pada mereka. Maka orang-orang yang beriman kepadanya memuliakannya, menolongnya dan mengikuti cahaya yang terang diturunkan kepadanya (Al-Quran), mereka itulah orang-orang yang beruntung.Maksud dari ayat tersebut adalah gambaran Nabi Muhammad dalam Kitab para nabi. Mereka menyampaikan kabar baik tentang kedatangan beliau ke negara-negara mereka dan memerintahkan mereka untuk mengikutinya

Al Qur-an Dasar Hukum Yang Pertama

Ayat-ayatSurat An-nisa 105

Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat.

Maksud dari ayat tersebut adalah pemberitahuan bahwa Allah telah menurunkan kitab kepada kita yaitu Al-Quran yang membawa kebenaran

Asbabun NuzulDi dalam keluarga Bani Ubairiq terdapat seorang munafik bernama Busyair yang tingkat sosial ekonominya sangat lemah. Dia tinggal serumah dengan Bisyrin dan Mubasyir. Orang munafik itu pada suatu waktu pernah menggubah syiir (puisi) yang isinya mencaci maki Rasulullah SAW dan para sahabat. Dan dia memutarbalikkan fakta dengan mengatakan bahwa syiir itu gubahan orang lain. Sementara makanan mereka orang-orang yang lemah ekonominya adalah kurma dan syair (sejenis gandum) yang didatangkan dari Madinah. Sedangkan makanan pokok orang-orang yang mampu pada saat itu adalah tepung terigu. Pada suatu waktu Rifaah bin Zaidpaman Qatadahmembeli beberapa karung terigu yang kemudian disimpan di gudang miliknya, di mana di dalam gudang itu biasa untuk menyimpan alat-alat perang, baju besi, pedang dan lain-lain. Di tengah malam yang gelap gulita gudang tersebut dibongkar orang dan seluruh isinya dicuri. Keesokan harinya Rifaah datang kepada Qatadah seraya berkata: Wahai anak saudaraku, semalam gudang kita dibongkar orang, makanan yang ada dan seluruh senjata yang ada dicuri habis-habisan. Kemudian kaum muslimin melakukan pelacakan dan penelitian siapa pelaku pencurian itu. Kepada penduduk di sekitar kampung tersebut ditanyakan tentang pelaku pencurian di gudang. Dari keterangan mereka ada yang mengatakan, bahwa semalam Bani Ubairiq mengadakan pestapora, menyalakan api dan memakan tepung terigu yang dimasak dengan lezat.Mendengar keterangan yang seperti ini, Bani Ubairiq mengelak dari tuduhan seraya berkata: Kami telah mengadakan penyelidikan di sekitar kampung ini, demi Allah, bahwa pencurinya adalah Labid bin Sahlin. Padahal Labid bin Sahlin adalah seorang muslim yang sangat taat kepada Allah SWT dan jujur, kemuliaan akhlaknya telah masyhur di kalangan mereka. Ketika Labid bin Sahlin mendengar perkataan Bani Ubairiq ini, mukanya menjadi merah padam, sangat marah. Dengan pedang yang terhunus di tangannya dia pergi menemui Bani Ubairiq seraya berkata: Kamu telah menuduh aku melakukan pencurian. Demi Allah, pedangku ini akan ikut berbicara, sehingga dengan jelas dapat ditemukan siapa sebenarnya pelaku pencurian itu. Bani Ubairiq berkata: Janganlah engkau mengatakan kami menuduhmu, wahai Labid. Bukankah sebenarnya engkau yang melakukan pencurian!. Sementara Rifaah dan Qatadah berangkat mencari data yang lebih kongkrit lagi, dan akhirnya dapat diambil kesimpulan berdasarkan fakta dan data, bahwa pelaku pencurian itu adalah Bani Ubairiq. Setelah diketahui secara pasti, Rifaah langsung berkata: Wahai anak saudaraku, bagaimana kalau sekiranya engkau pergi menghadap Rasulullah SAW untuk menceritakan kejadian ini?. Tanpa menawar lagi Qatadah langsung berangkat menghadap Rasulullah SAW, yang dengan tegas menerangkan bahwa di kampung itu ada satu keluarga yang tidak baik, yaitu mau mencuri makanan dan senjata milik pamannya. Qatadah menyampaikan kepada Rasulullah SAW , bahwa pamannya bernama Rifaah hanya menghendaki agar senjatanya saja yang dikembalikan, sedangkan bahan makanannya diikhlaskan untuk dimakan oleh mereka. Sehubungan dengan itu Rasulullah bersabda: Aku akan mengadakan penelitian lebih dahulu tentang masalah ini.Ketika Bani Ubairiq mengetahui bahwa Rasulullah SAW akan mengadakan penelitian tentang kasus pencurian itu, maka Bani Ubairiq segera mendatangi saudaranya yang bernama Asir bin Urwah untuk menceritakan dan mengadukan permasalahan tersebut. Sehubungan dengan itu seluruh masyarakat di kampung Bani Ubairiq mengadakan perkumpulan untuk bermusyawarah, dan memutuskan untuk menghadap Rasulullah SAW. Setelah mereka berada di hadapan Rasulullah SAW, langsung berkata: Wahai Rasulullah, sesungguhnya Qatadah bin Numan dan pamannya yang bernama Rifaah telah menuduh seorang di antara kami yang berakhlak budi pekerti baik telah melakukan pencurian. Padahal orang yang dituduh itu seorang yang baik hati lagi jujur. Dia menuduh tanpa disertai fakta dan data yang kuat.Oleh karena kata-kata Bani Ubairiq tersebut, maka sewaktu Qatadah menghadap Rasulullah SAW beliau langsung bersabda: Kamu telah menuduh seorang muslim yang baik budi dan jujur melakukan pencurian tanpa dengan fakta yang kuat!. Kemudian Qatadah pulang dan menyampaikan apa yang terjadi di hadapan Rasulullah SAW kepada pamannya Rifaah. Mendengar berita itu Rifaah langsung berkata: Allahul-mustaan = Allah tempat berlindung bagi kita. Sesaat kemudian Allah SWT langsung menurunkan ayat ke-105 sebagai teguran kepada Rasulullah SAW yang mengadakan pembelaan terhadap Bani Ubairiq yang ternyata berada dalam posisi yang salah.[1]

Surat Anam ayat 114

Maka patutkah aku mencari hakim selain Allah, padahal Dialah yang telah menurunkan kitab (Alquran) kepadamu dengan terperinci? Orang-orang yang telah Kami datangkan kitab kepada mereka, mereka mengetahui bahwa Alquran itu diturunkan dari Tuhanmu dengan sebenarnya. Maka janganlah kamu sekali-kali termasuk orang yang ragu-ragu Maksud dari ayat tersebut adalah Banyak fakta yang menunjukkan betapa rusaknya ketika manusia, masyarakat, dan negara yang ditata dengan hukum produk hawa nafsu manusia. Meskipun fakta tersebut dapat diindera dengan kasat mata, namun seruan untuk segera mencampakkan hukum jahiliyyah itu seraya segera menerapkan syariah, masih banyak mendapat penolakan. Padahal, tidak ada satu pun argumentasi yang dapat diterima untuk mendukung dan membenarkan penolakan tersebut. Manusia tidak layak mengambil dan menerapkan hukum buatan manusiaSurat Al maidah ayat 49-50

Artinya : "Dan hendaklah engkau memutuskan perkara di antara mereka menurut apa yang diturunkan Allah, dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka. Dan berwaspadalah terhadap mereka, jangan sampai mereka memperdayakan engkau terhadap sebahagian apa yang diturunkan Allah kepadamu. Jika mereka berpaling (dari apa yang diturunkan Allah), maka ketahuilah sesungguhnya Allah berkehendak menimpakan musibah kepada mereka disebabkan sebahagian dosa-dosa mereka. Dan sungguh, kebanyakan manusia adalah orang-orang yang fasik. "Apakah hukum jahiliyah yang mereka kehendaki? (Hukum) siapakah yang lebih baik daripada (hukum) Allah bagi orang yang meyakini (agamanya)?"

maksud dari ayat tersebut adalah meletakkan batas atau margin yang cukup jelas antara syariat Islam dan hukum Jahiliyah. Tidak boleh ada percampuran antara keduanya. Jika yang dipilih itu Islam, maka laksanakanlah ia sepenuhnya tanpa ada lagi karat-karat jahiliyah, dan jika masih bergelumang dengan jahiliyah, berarti ia bukan Islam yang sebenarnya. Dan tidak ada perantara antara keduanyahukum Allah yang ditegakkan, syariat Allah yang meresapi dalam jiwa manusia, manhaj Allah yang memandu kehidupan mereka atau hukum jahiliyah, syariat hawa nafsu atau sistem kebudakan yang mereka kehendaki.

Surat An-Nisa ayat 60

Artinya : Apakah kamu tidak memperhatikan orang-orang yang mengaku dirinya telah beriman kepada apa yang diturunkan kepadamu dan kepada apa yang diturunkan sebelum kamu? Mereka hendak berhakim kepada Thaghut itu., padahal mereka telah diperintahkan mengingkari Thaghut itu. Dan syaitan bermaksud menyesatkan mereka (dengan) penyesatan yang sejauh-jauhnya.Maksud dari ayat tersebut adalah

Surat An nahl 116

Artinya: Dan janganlah kamu mengatakan terhadap apa yang disebut-sebut oleh lidahmu secara dusta "ini halal dan ini haram", untuk mengada-adakan kebohongan terhadap Allah. Sesungguhnya orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah tiadalah beruntung.

Maksud dari ayat tersebut adalah dilarangnya kita mengadaadakan mengatakan halal haramnya sesuatu karena yang menentukan halal haramnya sesuatu itu yang berhak Allah.Surat Yunus ayat 59

Artinya : Terangkanlah kepadaku tentang rezeki yang diturunkan Allah kepadamu, lalu kamu jadikan sebagiannya haram dan (sebagiannya) halal. Katakanlah: Apakah Allah telah memberikan izin kepadamu (tentang ini) atau kamu mengada adakan saja terhadap Allah?.Maksud dari ayat tersebut adalah menggunakan nama Tuhan untuk menentukan hal yang halal dan haram, padahal kalian tidak mendapat izin dari Allah untuk melakukan hal itu. Karena tindakan yang kalian itu adalah kebohongan, maka hal itu juga harus kalian pertanggungjawabkan di Hari Kiamat."Surat Al-Maidah ayat 44

Artinya : Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab Taurat didalamnya ada petunjuk dan cahaya yang menerangi yang dengan kitab itu diputuskan perkara orang-orang Yahudi oleh nabi-nabi yang menyerah diri kepada Allah oleh orang-orang alim mereka dan pendeta-pendeta mereka, disebabkan mereka diperintahkan memelihara kitab-kitab Allah dan mereka menjadi saksi terhadapnya. Karena itu janganlah kamu takut kepada manusia tetapi takutlah kepadaku . dan janganlah kamu menukar ayat-ayat ku dengan harga yang sedikit.Barangsiapa yang tidak memutuskan menurut apa yang diturunkan Allah maka mereka itu adalah orang-orang yang kafir.Maksud dari ayat tersebut adalah menjelaskan tentang siapa saja yang tidak berhukum dengan hukum islam dan menggunakan undang-undang buatan manusia, maka mereka tergolong orang-orang kafir.Surat Al-Maidah ayat 45

Artinya : Dan kami telah tetapkan terhadap mereka didalamnya (At-Taurat) bahwasanya jiwa (dibalas) dengan jiwa mata dengan mata hidung dengan hidung telinga dengan telinga gigi dengan gigi dan luka luka (pun) ada qishaashnya. Barang siapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah maka mereka itu adalah orang-orang yang zalim.Maksud dari ayat tersebut adalah

Surat Al-Maidah ayat 47

Artinya : Dan hendaklah orang-orang pengikut injil memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah didalamnya. Barangsiapa tidak memutuskan perkara menurut apa yang diturunkan Allah maka mereka itu adalah orang-orang yang fasik.Maksud dari ayat tersebut adalah pemberitahuan kepada pengikut injil untuk mengikuti keputusan Allah dan apabila dia tidak mengikuti dia termasuk orang yang fasik.