tugas agama
TRANSCRIPT
TUGAS AGAMA
Dosen: Abiding Ja’far
KELOMPOK 3 KELAS VI D
NAMA NPMFITRI YANTI 11249 AS1
GUNAWAN ALI KUSUMA 11250 AS1HAMIDAH 11251 AS1
HARI PURWANTO 11252 AS1HENNY SUSILAWATI 11253 AS1
HUDI PURNAWAN 11254 AS1IBNU SIDIK 11255 AS1
ILMA PURWANINGSIH 11256 AS1JULIANTI HADIJAH 11258 AS1
KHAIRIYADI 11259 AS1
JURUSAN S1 KEPERAWATAN
SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH
BANJARMASIN
2013/2014
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjutkan keharidat Allah SWT serta shalawat dan salam atas junjungan Nabi Muhammad SAW yang telah memberikan rahmatdan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah agama yang berjudul”pembinaan baca tulis al-qur’an”
Dalam penyusunan makalah ini kami telah berusaha semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuan kami.Namun sebagai manusia biasa,kami tidak luput dari kesalahan dan kekhilafan baik dari segi tehnik penulisan maupun tata bahasa.Tetapi walaupun demikian kami berusaha sebisa mungkin menyelesaikan makalah meskipun tersusun sangat sederhana.
Kami menyadari tanpa adanya kerja sama antara anggota kelompok,kami tidak mungkin dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya.untuk itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Demikianlah makalah ini kami buat,semoga dengan adanya makalah ini dapat bermaafaat bagi kita semua,khususnya bagi kelompok kami,dan semoga ALLAH SWT selalu mencurahkan rahmat dan karunia-Nya kepada hamba-Nya dan semua amal bakti kita dapat bernilai ibadah disisiNya.
Amin Ya Rabbil Alamin…..
Banjarmasin, desember 2013
Kelompok 4
BAB 1
PENDAHULAUAN
1.1 Latar Belakang
Melihat fenomena pada masyarakat saat ini, dimana masih banyak yang
belum bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar, terkhusus pada ilmu
tajwid yang mengajarkan tata cara membaca Al-Qur’an dengan baik dan
benar. Selain itu masyarakat hanya sekedar membaca tapi tidak mengetahui
makna dan mengetahui hukum bacaan dalam Al-Qur’an tersebut.
Maka dari itu kami sebagai penyusun makalah ini akan membahas tentang
ilmu tajwid khususnya tentang karena materi ini masih banyak yang belum
memahaminya.
Dalam materi TAJWID ini juga mengandung nilai yang sangat penting dalam
tata cara pembacaan Al-Qur’an karena dalam membaca Al-Qur’an tajwid
mutlak digunakan karena didalam membaca Al-Qur’an salah penyebutan
maka akan salah arti dan makna.
1.2 Rumusan maslah
1. Apa yang dimaksud dengan tajwid ?
2. Berapa pembagian tajwid ?
2. Huruf apa saja yang masuk dalam kelompok tajwid
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Tajwīd (تجويد) secara harfiah bermakna melakukan sesuatu dengan elok dan
indah atau bagus dan membaguskan, tajwid berasal dari kata Jawwada (- يجو8د- جو8د
dalam bahasa Arab. Dalam ilmu Qiraah, tajwid berarti mengeluarkan (تجويدا
huruf dari tempatnya dengan memberikan sifat-sifat yang dimilikinya. Jadi ilmu
tajwid adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana cara membunyikan atau
mengucapkan huruf-huruf yang terdapat dalam kitab suci al-Quran maupun
bukan.
Adapun masalah-masalah yang dikemukakan dalam ilmu ini adalah
makharijul huruf (tempat keluar-masuk huruf), shifatul huruf (cara pengucapan
huruf), ahkamul huruf (hubungan antar huruf), ahkamul maddi wal qasr (panjang
dan pendek ucapan), ahkamul waqaf wal ibtida’ (memulai dan menghentikan
bacaan) dan al-Khat al-Utsmani.
Pengertian lain dari ilmu tajwid ialah menyampaikan dengan sebaik-
baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan ayat al-Quran. Para ulama
menyatakan bahwa hukum bagi mempelajari tajwid itu adalah fardhu kifayah
tetapi mengamalkan tajwid ketika membaca al-Quran adalah fardhu ain atau wajib
kepada lelaki dan perempuan yang mukallaf atau dewasa.
Arti lainnya dari ilmu tajwid adalah melafazkan, membunyikan dan
menyampaikan dengan sebaik-baiknya dan sempurna dari tiap-tiap bacaan dalam
ayat Al-Quran. Menurut para Ulama besar menyatakan bahwa hukum bagi
seseorang yang mempelajari tajwid adalah Fardhu Kifayah, yakni dengan
mengamalkan ilmu tajwd ketika memabaca Al-Quran dan Fardhu ‘Ain atau wajib
hukumnya baik laki-laki atau perempuan yang mu’allaf atau seseorang yang baru
masuk dan mempelajari Islam dan KitabNya.
Mengenal, mempelajari dan mengamalkan ilmu tajwid berserta
pemahaman akan ilmu tajwid itu sendiri merupakan hukum wajib suatu ilmu yang
harus dipelajari, untuk menghindari kesalahan dalam membaca ayat suci Al-
Quran dan melafazkannya dengan baik dan benar sehingga tiap ayat-ayat yang
dilantunkan terdengar indah dan sempurna.
A. Hukum bacaan nun mati (ن ) atau tanwin ( � � )
Nun mati/tanwin apabila bertemu dengan huruf-huruf hijaiyyah hukum
bacaannya ada empat macam, yaitu: Idhhar, idgham, iqlab dan ikhfa.
Contoh : ayat diatas merupakan surat Al-Quran ( QS: Al-Baqarah ayat
145 ), huruf yang diberi warna (merah : izhar halqi), (hijau : idgham),
( biru : ikhfa haqiqi), ( ungu : iqlab).
1. Idhar ( إظ@ه<ار� )
Idhar artinya jelas atau terang. Apabila ada nun mati/tanwin (/ ن@ )
bertemu dengan salah satu huruf halqi hukum bacaannya disebut idhar.
Huruf-huruf halqi itu ada enam yaitu: ھ غ ع خ ح ا
2. Idgham ( ا�دغ�ام� )
Idgham artinya memasukkan atau melebur. Apabila nun mati atau tanwin
bertemu salah satu huruf dari huruf ر ل و م ن ,maka wajib dibaca idgham ي
cara membacanya seolah mentasydidkan nun mati/tanwin (ن / ) ke dalam huruf
hidup sesudahnya. Sehingga bunyi nun mati atau tawin tidak terdengar sama
sekali.
Idgham terbagi menjadi dua macam, yaitu: idgham bighunnah dan idgham bila
ghunnah.
a. Idgham bighunnah ( ب�غ&ن$ة ( ا�دغ�ام�
Idgham bighunnah artinya memasukkan atau melebur dengan dengung
(ghunnah) yaitu bila nun mati atau tanwin bertemu salah satu huruf idgham
bighunnah yang empat yaitu:
Hukum bacaannya wajib dibaca berdengung (bighunnah) dengan
meleburkan suara nun mati/tanwin ke dalam huruf yang ada di depannya.
Ketentuan bacaan idgham bighunnah tidak berlaku lagi jika nun mati berada
dalam satu kata. Hukum bacannya wajib dibaca idhar atau bunyi nun mati/tanwin
dibaca jelas.
Contoh : ب&ني�ان� ـ د&ني�ا ـ نو�ان� ص� ـ نو�ان� ق�
b. Idgham bilaghunnah ( غ&ن$ة ب�ال� (ا�دغ�ام�
Idgham bilaghunnah artinya memasukkan atau melebur tanpa berdengung.
Apabila nun mati atau tnwin bertemu dengan salah atu huruf idgham bilaghunnah
yaitu ر ـ ل
Hukum bacaannya tidak boleh berdengung tetapi wajib melebur nun
mati/tanwin ke dalam huruf sesudahnya.
3. Iqlab ( اقالب )
Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila nun mati/tanwin bertemu
dengan huruf ب, maka hukum bacaannya disebut iqlab. Cara membacanya adalah
bunyi nun mati/ tanwin berubah menjadi bunyi mim ( م) Huruf iqlab hanya satu
yaitu huruf ب
4. Ikhfa ( Iخ@ف<اءM (ا
Ikhfa artinya menyamarkan/menyembunyikan bunyi nun mati atau tanwin.
Maksudnya bunyi nun mati/ tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan dengung,
serta cara membacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan disebut ikhfa apabila nun
mati/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang jumlahnya ada 15 yaitu:
ك – ـ ق ـ ف ـ ظ ـ ط ـ ض ـ ص ـ ش ـ س ز ـ ذ ـ د ـ ج ـ ث ـ ت
Contoh bacaan ikhfa:
B. Hukum bacaan Mim Mati ( م )
Hukum mim mati merupakan salah satu dari ilmu tajwid sebagaimana
halnya hukum nun mati.
Mim mati atau mim sukun (م ) apabila bertemu dengan salah satu huruf
hijaiyah maka memiliki tiga hukum bacaan, yaitu ikhfa syafawi, idghom mimi
dan idhar syafawi.
Contoh bacaan diatas diambil dari (QS: Al-Mu’minun :55-59) yang diberi
tanda warna (biru : ikhfa syafawi), ( merah : idgham mimi), (hijau : izhar
syafawi).
1. Ikhfa Syafawi ( ف<وMي8 ش< Mخ@ف<اء (ا
Ikhfa Syafawi adalah menyembunyikan atau menyamarkan huruf
mim.Hukum bacaan disebut ikhfa syafawi apabila mim mati atau mim sukun
bertemu dengan huruf ba ( .(ب Adapun cara membacanya harus dibunyikan
samar-samar di bibir dan didengungkan.
Contoh:
Mim mati bertemu huruf ba’ : ب�ذ�ل�ك� م ل�ه& ا و�م�
Mim mati bertemu huruf ba’ : ة ار� ج� ب�ح� م يه� ت�رم�
2. Idghom Mimi ( يMيمMم Iد@غ<امM (ا
Hukum bacaan disebut idgham mimi apabila mim sukun bertemu dengn
mim yang sejenis. Cara membacanya adalah seperti menyuarakan mim rangkap
atau ditasydidkan dan wajib dibaca dengung. Idgham mimi sering pula disebut
idgham mitslain atau idgham mutamatsilain (idgham yang hurufnya serupa atau
sejenis)
Contoh:
Mim mati bertemu huruf mim : الله� م�ن� م ل�ه& ا و�م�
Mim mati bertemu huruf mim : ن�ين� ؤم� م& ك&نت&م ا�ن
3. Idhar Syafawi ( Pو�ي ف� ش� ار (ا�ظه�
Idhar syafawi artinya apabila mim mati bertemu dengan salah satu huruf
hijaiyyah selain huruf mim dan ba’, maka hukum bacaannya disebut idhar
syafawi. Cara membacanya bunyi mim disuarakan dengan terang dan jelas tanpa
berdengung di bibir dengan mulut tertutup.
Huruf-huruf idhar syafawi jumlahnya ad 26 huruf, yaitu:
ص ـ ش ـ س ـ ز ـ ر ـ ذ ـ د ـ خ ـ ح ـ ج ـ ث ـ ت ـ ا
ي - ھ وـ ـ ن ـ ل ـ ك ـ ق ـ ف ـ غ ـ ع ـ ظ ـ ط ـ ض ـ
C. Hukum Bacaan Qalqalah
1. Pengertian Qalqalah
Qalqalah secara bahasa berarti getaran suara. Adapun secara istilah
qalqalah berarti menyembunyikan huruf yang bertanda sukun (mati) dengan suara
yang lebih ditekan lagi dari makhraj hurufnya. Jumlah huruf qalqalah ada 5,
yaitu ج , , , , د ب ط ق yang bisa disingkat dengan جد قطب
2. Macam-macam Qalqalah
a. Qalqalah Kubra
Qalqalah kubra berarti salah satu huruf qalqalah berharakat mati/sukun
tidak asli yang disebabkan adanya waqaf. Cara membacanya harus lebih jelas dan
memantul.
Contoh : مريب بالقسط اليه
جديد اجاج بخلق ملح
الحريق عذاب
b. Qalqalah Sughra
Qalqalah sughra berarti apabila salah satu huruf qalqalah berharakat sukun
(mati) asli bukan karena waqaf. Cara membacanya juga harus jelas dan memantul.
Contoh : تقرب قبل وال من
نطفه ويجعلون من
بالعدل كاتب
D. Hukum Baca’an Lam
1. Lam Mufakhamah (( تفخيم
Lam mufakhamah adalah apabila lam ل dalam lafal الله didahului oleh
harakat fathah atau dlommah, maka harus dibaca tebal.
Contoh : الله الله رسول الله شهيد رحمة
2. Lam Muraqqah (( ترقيق
Lam muraqqah adalah apabila lam ل dalam lafal الله didahului oleh
harakat kasrah, maka harus dibaca tipis. Semua lam yang terdapat dalam
lafal الله harus dibaca tipis.
Contoh : الله الله بسم عند لله من الحمد
E. Hukum Baca’an Ra’
Ra’ Mufakhamah (( تفخيم
Ra’ mufakhamah adalah ra’ yang dibaca tebal. Ra’ dibaca tebal apabila memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
1) Ra’ berharakat fathah
Contoh : يره شرا ذرة مثقال يعمل ومن
2) Ra’ berharakat dlommah
Contoh : والفتح نصرالله جاء اذا
3) Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat fathah atau
dlommah.
Contoh : ترميهيم وارسل
4) Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah, tetapi
bukan kasrah asli dari perkataanya.
Contoh : مرضية راضية ربك الى ارجعي
5) Ra’ berharakat sukun, sedangkan huruf sebelumnya berharakat kasrah asli,
tetapi sesudah ra’ ada salah satu huruf isti’la yang tidak berharakat kasrah. Huruf
isti’la ada 7, yaitu. ظ , , , , , , ق ط غ ض ص خ
Contoh : لمرصاد قرطاس فرقة لبا ربك ان
1. Ra’ Muraqqaqah (( ترقيق
Ra’ muraqqaqah adalah ra’ yang dibaca tipis. Ra’ dibaca tipis apabila memenuhi
syarat-syarat sebagai berikut :
a) Ra’ berharakat kasrah
Contoh : غاسق شر ماخلق من شر من
b) Apabila sebelum huruf ra’ ada huruf ya’ sukun
Contoh : شهر الف من وبشير خير نذير
c) Ra’ berharakat sukun yang didahului huruf berharakat kasrah. Namun
setelah ra’ sukun bukan huruf isti’la.
Contoh : االوتاد ذى وفرعون
2. Jawaazul Wajhaini
Dalam hukum jawaazul wajhaini ra’ boleh dibaca tarqiq atau tafkhim. Hukum
jawaazul wajhaini bisa terjadi apabila ada ra’ sukun yang didahului huruf
berharakat kasrah dan sesudahnya ada salah satu huruf isti’la yang berharakat
kasrah.
Contoh : عرضه بحرص من
F. Hukum Bacan Mad
1. Pengertian mad
Kata mad berasal dari bahasa arab مدا – – يمد yang berarti مد
memanjangkan. Sedangkan menurut istilah, mad berarti memanjangkan bacaan
huruf hijaiyah sesuai dengan sifat dan syaratnya masing-masing.
2. Macam-macam Mad
a. Mad Thabi’i
Mad thabi’i adalah bacaan huruf hijaiyah yang dipanjangkan secara biasa,
atau sering disebut mad pokok (mad asli). Cara membacanya yaitu dipanjangkan
satu alif (2 harakat). Disebut mad Thabi’i apabila terdapat hal-hal berikut :
1. Jika ada ا jatuh sesudah harakat fathah. Contoh : , , , حا, وا نا ما سا
2. Jika adaو jatuh sesudah harakat dommah. Contoh : , , , حو, وو نو مو سو
3. Jika adaي jatuh sesudah harakat kasrah. Contoh : , , , حي, وي ني مي سي
b. Mad Far’i
Mad far’i adalah semua mad selain mad thabi’i, karena bersumber dari mad
thabi’i maka disebut mad far’i yang mempunyai arti mad cabang.
Adapun mad far’i ini ada 13 macam :
1) Mad Wajib Muttashil
Mad wajib muttashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan
huruf hamzah dalam satu kata. Panjang bacaaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh : حنفاء , , , سوء وجيء والسماء
2) Mad Jaiz Munfashil
Mad jaiz munfashil adalah bacaan mad thabi’i yang bertemu dengan huruf
hamzah tetapi tidak dalam satu kata. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5
harakat).
Contoh : الذين ادراك يايها ك وما اعطينا انا
3) Mad Layyin
Mad layyin adalah apabila ada salah satu huruf hijaiyyah yang berharakat
fathah sebelum wawu sukun atau ya’ sukun.
Contoh : خذف الريب من
اليوم ليال
4) Mad ‘Aridl Lis Sukun
Mad ‘Aridl Lis Sukun adalah jika ada bacaan mad thabi’i bertemu dengan
huruf hijaiyah hidup yang dibaca mati/tanda waqaf. Panjang bacaanya yaitu : 1
alif (2 harakat) atau 2 alif (4 harakat) atau 3 alif (6 harakat).
Contoh : ينصرون نستعين
فوش الرحيم من
5) Mad ‘Iwadl
Mad ‘iwadl adalah apabila ada huruf hijaiyah yang berharakat fathah
tanwin yang dibaca waqaf diakhir kalimat. Panjang bacaanya 1 alif (2 harakat).
Contoh : رحيما dibaca غفورا رحيما غفورا
بصيرا dibaca سميعا بصيرا سميعا
6) Mad Badal
Mad badal adalah apabila ada 2 buah huruf hamzah dan huruf hamzah
yang pertama berharakat sedangakan huruf hamzah yang ke-2 disukun (mati),
maka hamzah yang ke-2 diganti dengan :
jika hamzah yang pertama berharakat fathah ا -
jika hamzah yang pertama berharakat kasrah و -
jika hamzah yang pertama berharakat dlommah ي -
Adapun panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat)
Contoh : أأدم menjadi ادم
اوتي menjadi اؤتي
ايمان menjadi ائمان
7) Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi
Mad Lazim Mutsaqqal Kilmi adalah apabila ada mad thabi’i bertemu
dengan huruf hijaiyah yang bertasydid dalam satu kata. Panjang bacaanya yaitu 3
alif (6 harakat).
Contoh : والالضالين الصاخه الطامة
8) Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi
Mad Lazim Mukhaffaf Kilmi adalah apabila ada mad thabi’i bertemu
dengan huruf hijaiyah yang bersukun. Panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat).
Contoh : آالن
9) Mad Lazim Mutsaqqal Harfi
Mad Lazim Mutsaqqal Harfi adalah permulaan surat dalam Al-Qur’an
yang terdapat salah satu/lebih dari huruf :
, , , , , , م, ك ي ل ع ص ق yang bisa disingkat dengan lafal ن عليكم Adapun .نقص
panjang bacaanya yaitu 3 alif (6 harakat). Mad ini juga bisa disebut dengan
مشبع ) حرفي الزم .( مد
Contoh : الم ق ن ص
10) Mad Lazim Mukhaffaf Harfi
Mad Lazim Mukhaffaf Harfi adalah permulaan surat dalam Al-Qur’an
yang terdapat satu/lebih dari huruf : طهر yaitu حي ر , , , , ه ط ي Adapun . ح
panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat).
Contoh : الر حم يس طه
11) Mad shilah
Mad Shilah Qashirah .أ
Mad Shilah Qashirah adalah apabila ada kata ganti (ha’ dlomir) yang
didahului dengan huruf yang berharakat ( )/ ( ). Adapun panjang bacaanya
yaitu 1 alif (2 harakat).
Contoh : كان السموات انه في ما له
Mad Shilah Thawilah .ب
Mad Shilah Thawilah adalah apabila ada mad shilah qashirah yang
bertemu dengan hamzah. Adapun panjang bacaanya yaitu 2½ alif (5 harakat).
Contoh : أخلده بماشاء ماله اال له
12) Mad Thamkin
Mad thamkin adalah apabila ada huruf yang bertasydid dan berharakat
kasrah bertemu dengan sukun. Panjang bacaanya yaitu 1 alif (2 harakat) dan
penempatan bacaanya pada tasydid serta mad thabi’inya.
Contoh : النبيين عليين حييتم من
13) Mad Farqi
Mad farqi adalah bacaan panjang yang membedakan antara pertanyaan
atau bukan.
Contoh : لكم اذن الله االنثيين قل ام حرم الذكرين
G. Waqaf (وقف)
Waqaf dari sudut bahasa ialah berhenti atau menahan, manakala dari sudut
istilah tajwid ialah menghentikan bacaan sejenak dengan memutuskan suara di
akhir perkataan untuk bernapas dengan niat ingin menyambungkan kembali
bacaan. Terdapat empat jenis waqaf yaitu:
- Uتآم (taamm) – waqaf sempurna – yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada
suatu bacaan yang dibaca secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah
ayat atau bacaan, dan tidak mempengaruhi arti dan makna dari bacaan karena
tidak memiliki kaitan dengan bacaan atau ayat yang sebelumnya maupun yang
sesudahnya
waqaf memadai – yaitu mewaqafkan atau memberhentikan pada – (kaaf) كاف -
suatu bacaan secara sempurna, tidak memutuskan di tengah-tengah ayat atau
bacaan, namun ayat tersebut masih berkaitan makna dan arti dari ayat sesudahnya
waqaf baik – yaitu mewaqafkan bacaan atau ayat tanpa – (Hasan) حسن -
mempengaruhi makna atau arti, namun bacaan tersebut masih berkaitan dengan
bacaan sesudahnya
waqaf buruk – yaitu mewaqafkan atau memberhentikan bacaan – (Qabiih) قبيح -
secara tidak sempurna atau memberhentikan bacaan di tengah-tengah ayat, wakaf
ini harus dihindari karena bacaan yang diwaqafkan masih berkaitan lafaz dan
maknanya dengan bacaan yang lain.
H. Tanda-tanda waqaf lainnya :
1. Tanda mim ( مـ ) disebut juga dengan Waqaf Lazim. yaitu berhenti di akhir
kalimat sempurna. Wakaf Lazim disebut juga Wakaf Taamm (sempurna) karena
wakaf terjadi setelah kalimat sempurna dan tidak ada kaitan lagi dengan kalimat
sesudahnya. Tanda mim ( م ), memiliki kemiripan dengan tanda tajwid iqlab,
namun sangat jauh berbeda dengan fungsi dan maksudnya;
2. tanda tho ( ط ) adalah tanda Waqaf Mutlaq dan haruslah berhenti.
3.tanda jim ( ج ) adalah Waqaf Jaiz. Lebih baik berhenti seketika di sini
walaupun diperbolehkan juga untuk tidak berhenti.
4. tanda zha ( ظ ) bermaksud lebih baik tidak berhenti
5. tanda sad ( ص ) disebut juga dengan Waqaf Murakhkhas, menunjukkan
bahwa lebih baik untuk tidak berhenti namun diperbolehkan berhenti saat darurat
tanpa mengubah makna. Perbedaan antara hukum tanda zha dan sad adalah pada
fungsinya, dalam kata lain lebih diperbolehkan berhenti pada waqaf sad
6. tanda sad-lam-ya’ ( صلے ) merupakan singkatan dari “Al-washl Awlaa” yang
bermakna “wasal atau meneruskan bacaan adalah lebih baik”, maka dari itu
meneruskan bacaan tanpa mewaqafkannya adalah lebih baik;
7. tanda qaf ( ق ) merupakan singkatan dari “Qiila alayhil waqf” yang bermakna
“telah dinyatakan boleh berhenti pada wakaf sebelumnya”, maka dari itu lebih
baik meneruskan bacaan walaupun boleh diwaqafkan
8. tanda sad-lam ( صل ) merupakan singkatan dari “Qad yuushalu” yang
bermakna “kadang kala boleh diwasalkan”, maka dari itu lebih baik berhenti
walau kadang kala boleh diwasalkan
9. tanda Qif ( قيف ) bermaksud berhenti! yakni lebih diutamakan untuk
berhenti. Tanda tersebut biasanya muncul pada kalimat yang biasanya pembaca
akan meneruskannya tanpa berhenti
10. tanda sin ( س ) atau tanda Saktah ( سکته ) menandakan berhenti seketika
tanpa mengambil napas. Dengan kata lain, pembaca haruslah berhenti seketika
tanpa mengambil napas baru untuk meneruskan bacaan
11. tanda Waqfah ( وقفه ) bermaksud sama seperti waqaf saktah ( سکته ),
namun harus berhenti lebih lama tanpa mengambil napas
12. tanda Laa ( ال ) bermaksud “Jangan berhenti!”. Tanda ini muncul kadang-
kala pada penghujung maupun pertengahan ayat. Jika ia muncul di pertengahan
ayat, maka tidak dibenarkan untuk berhenti dan jika berada di penghujung ayat,
pembaca tersebut boleh berhenti atau tidak
13. tanda kaf ( ك ) merupakan singkatan dari “Kadzaalik” yang bermakna
“serupa”. Dengan kata lain, makna dari waqaf ini serupa dengan waqaf yang
sebelumnya muncul
14. tanda bertitik tiga ( … …) yang disebut sebagai Waqaf Muraqabah atau
Waqaf Ta’anuq (Terikat). Waqaf ini akan muncul sebanyak dua kali di mana-
mana saja dan cara membacanya adalah harus berhenti di salah satu tanda
tersebut. Jika sudah berhenti pada tanda pertama, tidak perlu berhenti pada tanda
kedua dan sebaliknya.
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Penulis memohon maaf atas segala kekhilafan dan kekurangan makalah ini
dan senantiasa mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar makalah ini
lebih bermanfaat dan lebih baik kualitasnya dimasa mendatang. Mudah-mudahan
makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Daftar pustaka
file:///C:/Users/xxxxx/Documents/tugas%20bapak%20abidin%206d/
Protonica%20Tv%20Dan%20Computer%20%20Tajwid%20Hukum%20Bacaan
%20Nun%20Mati%20Idhar,%20Idgham,%20Ikhfa%20dan%20iqlab.htm (senin,
24 maret 2014, jam 21:23)
file:///C:/Users/xxxxx/Documents/tugas%20bapak%20abidin%206d/
Protonica%20Tv%20Dan%20Computer%20%20Tajwid%20Hukum%20Bacaan
%20Nun%20Mati%20Idhar,%20Idgham,%20Ikhfa%20dan%20iqlab.htm (senin,
24 maret 2014, jam 21:25)
file:///C:/Users/xxxxx/Documents/tugas%20bapak%20abidin%206d/ilmu
%20tajwid%28hukum%20bacaan%29.htm (senin, 24 maret 2014, jam 21:27)
http://www.slideshare.net/sutamisuparmin/hukum-ilmu-tajwid (senin, 24
maret 2014, jam 22:06)
http://coretanbinderhijau.blogspot.com/2013/02/makalah-idgham-
tajwid.html (senin, 24 maret 2014, jam 22:19)