transparansi keberadaan khiyar syarat terhadap …

70
TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP SISTEM GARANSI LIFETIME PADA PENJUALAN PRODUK HAKASIMA DI PANTON LABU (Kajian dari Perspektif Konsumen) SKRIPSI Diajukan Oleh: FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH 2021M/ 1442 H ECHA ZAHARA NIM. 160102156 Mahasiswi Fakultas Syariah dan Hukum Prodi Hukum Ekonomi Syariah

Upload: others

Post on 27-Nov-2021

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT

TERHADAP SISTEM GARANSI LIFETIME PADA

PENJUALAN PRODUK HAKASIMA

DI PANTON LABU (Kajian dari Perspektif Konsumen)

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

FAKULTAS SYARI’AH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

BANDA ACEH

2021M/ 1442 H

ECHA ZAHARA

NIM. 160102156 Mahasiswi Fakultas Syari‟ah dan Hukum

Prodi Hukum Ekonomi Syari‟ah

Page 2: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …
Page 3: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …
Page 4: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …
Page 5: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

v

ABSTRAK

Nama : Echa Zahara

NIM : 1601021156

Fakultas/Prodi : Syariah dan Hukum/ Hukum Ekonomi Syariah

Judul : Transparansi Keberadaan Khiyar Syarat Terhadap

Sistem Garansi Lifetime Pada Penjualan Produk

Hakasima Di Panton Labu (Kajian dari Perspektif

Konsumen)

Tanggal Sidang : 30 Januari 2021

Tebal Skripsi : 54 halaman

Pembimbing I : Dr. Husni Mubarak, Lc., M.A.

Pembimbing II : Faisal Fauzan, S.E., M.Si.

Kata Kunci : tranparansi, khiyar sayarat, garansi lifetime,

hakasima

Produk Hakasima merupakan produk rumah tangga yang diproduksi oleh PT.

Hakasima Inti. Produk ini sangat digemari oleh masyarakat karena memiliki

kualitas yang sangat baik. Konsumen juga tertarik membeli produk Hakasima

karena adanya sistem garansi lifetime (seumur hidup) yang ditawarkan saat

terjadinya kerusakan atau cacat pada produk. Sistem garansi lifetime dapat

diklaim oleh konsumen dengan adanya laporan kepada distributor dan jika harga

produk naik, maka konsumen harus menambah harga untuk mendapatkan klaim.

Perjanjian garansi ini dibentuk secara lisan antara konsumen dan distributor.

Pertanyaan penelitian dalam skripsi ini adalah Bagaimana perjanjian garansi

lifetime yang ditetapkan pada penjualan produk Hakasima antara perusahaan dan

konsumen, bagaimana spesifikasi dalam transaksi pembelian produk Hakasima

dan Kepuasan konsumen di Panton Labu, bagaimana perspektif Khiyar Syarat

terhadap sistem garansi lifetime pada penjualan produk Hakasima. Adapun jenis

penelitian yang digunakan dalam penelitian skripsi ini adalah deskripif analisis.

Teknik yang digunakan dengan memakai metode wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, perjanjian garansi

lifitime dibentuk berdasarkan pada surah al-maidah: 29 yang menjelaskan bahwa

dalam transaksi jual beli harus atas dasar suka sama suka atau kerelaan kedua

belah pihak, sehingga khiyar syarat menjadi salah satu alternatif agar

terpenuhinya hak-hak dalam jual beli. apabila dilihat dari dasar sistem garansi

lifetime (seumur hidup), penerapan khiyar syarat yang diterapkan pada

penjualan produk Hakasima dinilai cacat atau batal walaupun kedua belah pihak

(orang yang berakad) telah setuju dengan tempo waktu khiyar syarat. Ketentuan

dari khiyar syarat yaitu harus jelas tempo waktu, tidak mengandung unsur

jahalah (ketidakpastian). Hal ini berasarkan pada pendapat jumhur ulama

Syafi‟iyah dan Hanabilah.

Page 6: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan karunia-Nya,

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul“Transparansi

Keberadaan Khiyar Syarat Terhadap Sistem Garansi Lifetime Pada

Penjualan Produk Hakasima Di Panton Labu (Kajian dari Perspektif

Konsumen)” Selanjutnya shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan

kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang telah menghapus gelapnya

kebodohan, kejahilan, dan kekufuran, serta mengangkat setinggi-tinginya

menara tauhid dan keimanan.

Dalam penulisan skripsi ini terdapat banyak kesulitan dan hambatan

disebabkan keterbatasan ilmu penulis, namun berkat adanya bantuan dan

dorongan dari berbagai pihak maka penulisan skripsi ini dapat terselesaikan.

Oleh karena itu, penulis ingin menyampaikan rasa hormat dan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Bapak Dr. Husni Mubarak, Lc., MA., selaku Dosen yang mengajar

di Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Ar-Raniry serta selaku

pembimbing I yang telah membantu dan meluangkan waktunya

dalam membimbing penulis demi kesempurnaan skripsi ini. Penulis

juga menyampaikan terima kasih kepada Bapak Faisal

Fauzan, S.E., M.Si., sebagai pembimbing II yang telah meluangkan

waktunya dalam membimbing penulis demi kelancaran proses

pembuatan skripsi, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penyusunan skripsi dengan baik.

2. Bapak Prof. Muhammad Siddiq, M.H, Ph.D., selaku Dekan

Fakultas Syari‟ah dan Hukum UIN Ar-Raniry beserta seluruh staf

Page 7: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

vii

3. Bapak Arifin Abdullah, S.HI., M.H., selaku Ketua Program Studi

(Prodi) Hukum Ekonomi Syariah (HES) beserta seluruh Staf Prodi

Hukum Ekonomi Syariah.

4. Bapak Drs. Edi Darmawijaya, M.Ag., selaku Penasehat Akademik

(PA) yang telah membantu proses perkuliahan dalam

menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu(S-1) pada Prodi

Hukum Ekonomi Syariah.

5. Teristimewa sekali bagi kedua orangtua tercinta, yang telah

memberikan dukungan penuh, dorongan dalam bentuk serta doa,

kasih sayang, dan juga perhatian secara material dan moral

spiritual, sehingga penulis dapat menyelesaikan pendidikan S-1

pada Prodi Hukum Ekonomi Syariah.

6. Teman-teman seperjuangan, khususnya sahabat saya yaitu Moli,

Dekya, Puput, Yussi, Nanda, Neja, Wina, Hanin, Maya, Nasiha, Rid

a, Danya, Syawal, Jara, Desi, Ula, Cut Ana, dan terima kasih buat

Fandi Hidayat yang selalu mendukung saya.

7. Dan terima kasih buat sepupuku Salsa, Iklil, kak Misna yang selalu

menyemangati saya.

8. Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada sahabat unit

5 dan teman-teman mahasiswa HES Leting 2016 telah memberikan

saya semangat dan do‟a dalam menyelesaikan skripsi ini.

Semoga karya ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis,

meskipun masih banyak kekurangan dalam penulisan skripsi ini,

penulis hanya dapat berdoa semoga jerih payah mereka yang telah

membantu dalam penulisan skripsi ini mendapat balasan dari Allah Swt.

CORE I5
Typewritten text
Banda Aceh, 30 Januari 2021 Penulis, Echa Zahara
Page 8: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

viii

TRANSLITERASI ARAB-LATIN DAN SINGKATAN

Keputusan Bersama Menteri Agama dan Menteri P dan K

Nomor: 158 Tahun 1987 – Nomor: 0543 b/u/1987

1. Konsonan

No Arab Latin No Arab Latin

ا 1Tidak

dilambangkan Ṭ ط 16

Ẓ ظ B 17 ب 2

„ ع T 18 ت 3

G غ Ṡ 19 ث 4

F ف J 20 ج 5

Q ق 21 ح 6

K ك Kh 22 خ 7

L ل D 23 د 8

M م Ż 24 ذ 9

N ن R 25 ر 10

W و Z 26 ز 11

H ه S 27 س 12

‟ ء Sy 28 ش 13

Y ي Ṣ 29 ص 14

Ḍ ض 15

Page 9: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

ix

2. Vokal

Vokal Bahasa Arab, seperti vokal bahasa Indonesia, terdiri dari vokal

tunggal atau monoftong dan vokal rangkap atau diftong.

a. Vokal Tunggal

Vokal tunggal bahasa Arab yang lambangnya berupa tanda atau harkat,

transliterasinya sebagai berikut:

Tanda Nama Huruf Latin

Fatḥah A

Kasrah I

Dammah U

b. Vokal Rangkap

Vokal rangkap bahasa Arab yang lambangnya berupa gabungan antara

harkat dan huruf, transliterasinya gabungan huruf, yaitu:

Tanda dan

Huruf Nama

Gabungan

Huruf

ي Fatḥah dan ya Ai

و Fatḥah dan wau Au

Contoh:

kaifa : كف

haula: هىل

3. Maddah

Maddah atau vokal panjang yang lambangnya berupa harkat dan huruf,

transliterasinya berupa huruf dan tanda, yaitu:

Page 10: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

x

Harkat dan

Huruf Nama

Huruf dan

Tanda

ا Fatḥah dan alif atau ya Ā ي /

ي Kasrah dan ya Ī

ي Dammah dan wau Ū

Contoh:

qāla : ق ال

م ى ramā : ر

qīla : ق يل

yaqūlu : ي ق ول

4. Ta Marbutah (ة)

Transliterasi untuk ta marbutah ada dua.

a. Ta marbutah (ة) hidup

Ta marbutah (ة) yang hidup atau mendapat harkat fatḥah, kasrah dan

dammah, transliterasinya adalah t.

b. Ta marbutah (ة) mati

Ta marbutah (ة) yang mati atau mendapat harkat sukun, transliterasinya

adalah h.

c. Kalau pada suatu kata yang akhir katanya ta marbutah (ة) diikuti oleh

kata yang menggunakan kata sandang al, serta bacaan kedua kata itu

terpisah maka ta marbutah (ة) itu ditransliterasikan dengan h.

Contoh:

Page 11: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

xi

طف ال ة ال وض rauḍah al-aṭfāl/ rauḍatul aṭfāl : ر

ة ن ور ين ة الم د /al-Madīnah al-Munawwarah : ا لم

al-Madīnatul Munawwarah

ة Ṭalḥah : ط لح

Catatan:

Modifikasi

1. Nama orang berkebangsaan Indonesia ditulis seperti biasa tanpa

transliterasi, seperti M. Syuhudi Ismail, sedangkan nama-nama lainnya

ditulis sesuai kaidah penerjemahan. Contoh: Ḥamad Ibn Sulaiman.

2. Nama negara dan kota ditulis menurut ejaan Bahasa Indonesia, seperti

Mesir, bukan Misr; Beirut, bukan Bayrut; dan sebagainya.

3. Kata-kata yang sudah dipakai (serapan) dalam kamus Bahasa Indonesia

tidak ditransliterasi. Contoh: Tasauf, bukan Tasawuf.

Page 12: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

xii

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 : SK Pembimbing Skripsi

LAMPIRAN 2 : Surat Permohonan Kesediaan Memberi Data

LAMPIRAN 3 : Daftar Pertanyaan Wawancara

LAMPIRAN 4 : Foto Wawancara

LAMPIRAN 5 : Riwayat Hidup

Page 13: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

xiii

DAFTAR ISI

LEMBARAN JUDUL

PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................................. i

PENGESAHAN SIDANG .............................................................................. ii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ILMIAH ........................... iii

ABSTRAK ....................................................................................................... vi

KATA PENGANTAR .................................................................................... v

TRANSLITERASI ......................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xi

DAFTAR ISI ................................................................................................... xii

BAB SATU: PENDAHULUAN

A. Latar belakang masalah ..................................................... 1

B. Rumusan Masalah.............................................................. 6

C. Manfaat penelitian ............................................................ 6

D. Penjelasan Istilah ............................................................... 7

E. Kajian Pustaka ................................................................... 10

F. Metode Penelitian .............................................................. 13

G. Sistematika pembahasan .................................................... 17

BAB DUA: KONSEP KHIYAR SYARAT DALAM FIQH MUAMALAH

A. Pengertian Khiyar Dan Dasar Hukumnya ......................... 19

B. Macam-macam Khiyar Syarat ........................................... 22

C. Khiyar Sebagai Syarat Alternatif Untuk Melanjutkan

Atau Membatalkan Transaksi Dan Kaitanyaa dengan

Garansi ............................................................................... 23

D. Pandangan Fuqaha Tentang Batas Waktu Berlakunya

Khiyar Syarat dalam Pelaksanaan Transaksi ..................... 26

E. Hikmah Diberlakukannya Khiyar Syarat .......................... 35

F. Berkahirnya Khiyar Syarat ................................................ 37

BAB TIGA : ANALISA KEBERADAAN KHIYAR SYARAT

TERHADAP SISTEM GARANSI LIFETIME PADA

PENJUALAN PRODUK HAKASIMA DI PANTON

LABU

A. Gambaran Umum PT. Hakasima Inti ................................. 39

B. Perjanjian Garansi Lifetime yang Ditetapkan Pada

Penjualan Produk Hakasima Antara Perusahaan dan

Konsumen ........................................................................... 39

C. Spesifikasi dalam transaksi pembelian produk Hakasima

dan Kepuasan konsumen di Panton Labu? ......................... 42

Page 14: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

xiv

D. Perspektif Khiyar Syarat Terhadap Sistem Garansi

Lifetime Pada Penjualan Produk Hakasima ........................ 48

BAB EMPAT: PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 50

B. Saran ..................................................................................................... 51

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 52

Page 15: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

1

BAB SATU

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Persaingan usaha yang semakin ketat di era yang serba modern ini

yang akhirnya membuat produsen berlomba-lomba untuk memberikan

pelayanan yang inovatif. Hal ini demi meningkatkan penjualan produknya.

Saat ini terdapat bentuk baru pada garansi yaitu garansi lifetime. Produk

yang menggunakan garansi lifetime ialah produk Hakasima yang

menawarkan produk-produk dalam bentuk keperluan rumah tangga.Garansi

lifetime produk Hakasima diberikan apabila produk itu rusak atau cacat

dalam pemakaian normal atau tidak sesuai dengan fungsinya.

klaim untuk mendapatkan penggantian secara bersyarat ke distributor

atau agen terdekat dengan mengikuti ketentuan yang berlaku.Garansi dalam

perjanjian jual beli adalah tanggungaan atau jaminan dari seorang penjual

bahwa barang yang ia jual tersebut bebas dari kerusakan yang tidak

diketahui sebelumnya. Pada umumnya penjual akan mengganti atau

memperbaiki produk yang mengalami kerusakan sesuai dengan masa yang

berlak.1 Pelaksanaan sistem garansi lifetime pada produk Hakasima termasuk

dalam khiyar.

Dalam hal ini garansi dirancangkan untuk meringankan

resiko/kerugian pelanggan, dalam hal pelanggan tidak puas dengan suatu

produk atau jasa yang telah dibayarnya. Garansi tersebut menjanjikan

kualitas prima dan kepuasan pelanggan, dan jaminan yang dibuat oleh

perusahaan kepada para pelanggan, yaitu mereka yang membeli dan

menggunakan produk perusahaan.

1Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K. Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam, cet ke

2,( Jakarta: PT. SinarGrafika, 1996), hlm.43.

Page 16: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

2

Dalam konsep fiqh muamalah akad jual beli dapat dilakukan dengan

menggunakan Khiyar untuk memilih melanjutkan atau membatalkan jual

beli dengan berbagai bentuk Khiyar. Berdasarkan konsep yang telah

ditetapkan fuqaha Khiyar dapat diimplementasikan dalam berbagai bentuk

jual beli sehingga para pihak dapat memilih berbagai bentuk Khiyar yang

sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya. Oleh karena itu penggunaan

Khiyar dalam jual beli dapat memproteksi kepentingan para pihak terutama

pihak pembeli.2

Salah satu bentuk Khiyar yang banyak diimplementasikan dalam

suatu jual beli yaitu Khiyar Syarat. Secara konseptual Khiyar Syarat

memiliki berbagai definisi, Yang dimaksud dengan Khiyar Syarat yaitu hak

pilih yang ditetapkan bagi salah satu pihak yang berakad atau keduanya atau

bagi orang lain untuk menuruskan atau membatalkan jual beli, selama masih

dalam tenggang waktu yang ditentukan. Misalnya, pembeli mengatakan

“saya beli barang ini dari engkau dengan syarat saya berhak memilih antara

meneruskan atau membatalkan akad selama satu minggu.

Para ulama fiqh sepakat menyatakan bahwa Khiyar Syarat ini

dibolehkan dengan tujuan untuk memelihara hak-hak pembeli dari unsur

penipuan yang mungkin terjadi dari pihak penjual.3Khiyar Syarat, menurut

mereka, hanya berlaku dalam transaksi yang bersifat mengikat kedua belah

pihak, seperti jual beli, sewa menyewa, perserikatan dagang, dan ar-rahn

(jaminan utang). Untuk transaksi yang sifatnya tidak mengikat kedua belah

pihak, seperti hibah, pinjam meminjam, perwakilan (al-wakalah), dan

wasiat, Khiyar seperti ini tidak berlaku. Demikian juga halnya dalam akad

jual beli pesanan (bai‟ as-salam) dan ash-sharf (valuta asing), Khiyar Syarat

juga tidak berlaku, sekalipun kedua akad ikut bersifat mengikat kedua belah

pihak yang berakad, karena dalam jual beli pesanan, disyaratkan pihak

2Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), hlm.129.

3Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahidwa Nihayah al-Muqtashid, Jilid 2, (Beirut: Dar al –

Fikri, 1978), hlm.207

Page 17: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

3

pembeli menyerahkan seluruh harga barang ketika akad disetujui, dan dalam

akad ash-sharf diisyaratkan nilai tukar uang yang dijualbelikan harus

diserahkan dan dapat dikuasai (diterima) masing-masing pihak setelah

persetujuan di capai dalam akad. Sedangkan Khiyar Syarat menentukan

bahwa baik barang maupun nilai/harga barang baru dapat dikuasai secara

hukum, setelah tenggang waktu Khiyar yang disepakati itu selesai.4

Tenggang waktu dalam Khiyar Syarat, menurut jumhur ulama fiqh,

harus jelas. Apabila tenggang waktu Khiyar tidak jelas atau bersifat

selamanya, maka Khiyar tidak sah. Menurut ulama Malikiyah, tenggang

waktu dalam Khiyar Syarat boleh bersifat mutlak, tanpa ditentukan

waktunya.5

Dalam kasus seperti ini, menurut mereka, hakim berhak

menetukan tenggang waktu yang pasti atau diserahkan kepada kebiasaan

setempat, atau ditentukan langsung oleh hakim.

Para ulama fiqh juga berbeda pendapat dalam menentukan jumlah

hari yang akan dijadikan tenggang waktu dalam Khiyar Syarat. Menurut

Imam Abu Hanafiah, Zufar ibn Huzail (728-774 M), pakar fiqh Hanafi, dan

Imam asy-Syafi‟i (150-204 H/767-820 M), tenggang waktu dalam Khiyar

Syarat tidak lebih dari tiga hari.6

Hal ini sejalan dengan hadist yang

berbicara tentang Khiyar Syarat, yaitu hadist tentang kasus Habban ibn

Munqiz yang melakukan penipuan dalam jual beli, sehingga para konsumen

mengadu kepada Rasulullah saw. Ketika itu Rasulullah bersabda sebgai

berikut: “Aku telah mendengar Rasûlullâh Shallallahu „alaihi wa sallam

bersabda: „Seorang muslim adalah saudara muslim lainnya, tidak halal bagi

seorang muslim menjual barang yang cacat kepada saudaranya kecuali telah

ia jelaskan”.

4Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, hlm.123.

5Al-Kasani, Al-Bada‟i ash-Shana‟i, Jilid IV, (Beirut: Dar al-Fikr, t.t. 19), hlm. 156.

6Karim Helmi, Fiqh Mu‟amalah, (Bandung: Al-Ma‟arif, 1997), hlm. 55.

Page 18: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

4

Ulama Malikiyah berpendapat bahwa tenggang waktu itu ditentukan

sesuai dengan keperluan dan keperluan itu boleh berbeda untuk setiap objek

akad. Untuk buah-buahan, khiyar tidak boleh lebih dari satu hari. Untuk

pakaian dan hewan, mungkin cukup tiga hari.7 Untuk objek lainnya, seperti

tanah dan rumah diperlukan waktu lebih lama. Dengan demikian, menurut

mereka, tenggang waktu amat tergantung pada objek yang diperjualbelikan.8

Perusahaan Hakashima menawarkan dua cara pembelian produk

mereka, yang pertama dengan cara membayar cash, dan kelebihan dari

pembayaran cash adalah mendapatkan potongan setengah harga dari produk

yang dibeli. Sementara pembayaran yang kedua yaitu dengan cara kredit

dengan tenor sepuluh bulan lunas. Dan karyawan Hakasima turun langsung

kelapangan untuk mengambil cicilan disetiap bulannya.Sehingga para

konsumen dapat memilih salah satu dari cara pembayaran tersebut.9

Produk Hakashima terbilang cukup menarik dipasaran dikarenakan

produk-produk Hakasima hanya dijual secara ekslusif langsung dari kantor

pemasarannya, dengan produk ini memiliki ciri khas tersendiri yang

membedakan dari produk-produk pesaing dipasaran. Adapun ciri khasnya

adalah mendapat garansi seumur hidup, produknya unik, dan terbuat dari

bahan yang berkualitas.10

Penelitian tentang garansi ini dilakukan pada distributor produk

Hakasima, perusahaan ini melakukan berbagai macam penjualan peralatan

rumah tangga dengan spesifikasi yang tinggi dan kualitas yang tinggi dengan

berbagai macam model dan harga. Sistem garansi yang telah dijanjikan oleh

perusahaan yaitu seumur hidup setelah pembelian garansi berlaku karna

kerusakan, kecacatan, atau tidak sesuai dengan spesifikasi yang diminta oleh

7Asy-Syarbani al-kathib, Mughni al-Muhtaj, Jilid 2, (Beirut:Darar-Fikri,1978), hlm. 49

8Nasrun Harun, Fiqh Muamalah. hlm.134.

9Hasil wawancara dengan Ibu Ima, konsumen Hakasima di Panton Labu tanggal 1

Maret 2020 10

Hasil wawancara dengan Ibu Juli, konsumen Hakasima di Panton Labu tanggal 1

Maret 2020

Page 19: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

5

konsumen. Sistem garansi yang digunakan oleh perusahaan Hakasima

dengan perusahaan lainnya berbeda.11

Berdasarkan hasil wawancara dengan pihak konsumen Hakasima,

mereka menjelaskan bahwa barang yang mereka tawarkan atau dijual

memiliki garansi seumur hidup dengan syarat apabila sewaktu-waktu barang

yang telah di beli mengalami kenaikan harga maka konsumen harus

menambah uang, tetapi jika barang tersebut tidak mengalami kenaikan harga

maka tidak ada penambahan uang jika sewaktu-waktu konsumen ingin

mengklaim garansi barang. Contohnya, apabila pada tahun 2018 pelanggan

membeli produk Hakasima dengan harga Rp 2,900,000 dan pada tahun 2019

terjadi kerusakan pada barang tersebut, dan barang tersebut mengalami

kenaikan harga menjadi Rp 3,000,000 maka pelanggan wajib menambah

uang sebesar Rp 100,000 untuk menutupi kekurangan harga agar mendapat

garansi dari perusaahan Hakasima.12

Transparansi garansi seumur hidup yang telah diberikan oleh

perusahaan Hakasima kepada pembeli dinilai tidak sesuai dengan prosedur.

Penambahan harga saat konsumen ingin mengklaim produknya yang rusak

tidak menerapkan sistem garansi yang telah disepakati antara konsumen dan

penjual produk tersebut. Penambahan harga dan sistem garansi liftime yang

dijelaskan secara lisan dinilai tidak jelas dan tidak sesuai dengan sistem

garansi seumur hidup yang diperjanjikan.

Berdasarkan uraian di atas, maka penulis mengangkat fenomena ini

dalam penelitian skripsi penulis yang berjudul “Transparansi Keberadaan

Khiyar Syarat Terhadap Sistem Garansi Lifetime Pada Penjualan

Produk Hakasima Di Panton Labu”.

11

Hasil wawancara dengan Ibu Murniati, konsumen Hakasima di Panton Labu pada

tanggal 29 Februari 2020 12

Hasil wawancara dengan Ibu Novita, konsumen Hakasima di Panton Labu pada

tanggal 29 Februari 2020

Page 20: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

6

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang maka penulis

merumuskan masalah penelitian adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana perjanjian garansi lifetime yang ditetapkan pada

penjualan produk Hakasima antara perusahaan dan konsumen?

2. Bagaimana spesifikasi dalam transaksi pembelian produk Hakasima

dan kepuasan konsumen di Panton Labu?

3. Bagaimana perspektif khiyar syarat terhadap sistem garansi lifetime

pada penjualan produk Hakasima?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui garansi lifetime yang ditetapkan pada penjualan

produk Hakasima antara perusahaan dan konsumen?

2. Untuk mengetahui dalam transaksi pembelian produk Hakasima dan

kepuasan konsumen di Panton Labu?

3. Untuk mengetahui bagaimana perspektif Khiyar Syarat terhadap

sistem garansi lifetime pada penjualan produk Hakasima?

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan penulis dapat memberikan

kontribusi baik secara teoritis maupun secara praktis:

1. Manfaat teoritis, diharapkan penelitian ini dapat menambah khasanah

bagi pengembangan ilmu pengetahuan di masa depan serta

memeberikan wawasan yang khususnya terkait khiyar syarat

terhadap pelaksanaan garansi lifetime.

2. Secara praktis penelitian ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa secara

umum, yang dapat menjadi referensi tambahan bagi peneliti

selanjutnya, yang akan melakukan penelitian pada objek yang sama.

Page 21: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

7

E. Penjelasan Istilah

Untuk memperjelas istilah judul pembahasan ini serta untuk

menghindari kesalahpahaman dalam memahaminya, maka perlu di

uraikan pengertian istilah uang dirasa perlu untuk di jelaskan. Adapun

istilah yang terdapat dalam pembahahasan tersebut adalah

1. Garansi

Garansi adalah suatu bentuk layanan pasca-transaksi

konsumen yang diberikan untuk pemakaian barang yang

digunakan secara berkelanjutan. Garansi dapat dinyatakan secara

tegas maupun secara tersirat.

Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, garansi

diartikan sebagai tanggungan atau jaminan dari seseorang penjual

bahwa barang yang dijual terebut terbebas dari kerusakan atau

kecacatan yang tidak diketahui sebelumnya oleh penjual.13

2. Lifetime

Lifetime berasal dari bahasa Inggris yang artinya seumur

hidup.14

Lifetime pada penelitian ini adalah bentuk perjanjian

yang diberikan oleh PT. Hakasima Inti untuk konsumen.

3. Produk

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan kepasar

untuk diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan

sehingga dapat memuaskan keinginan atau kebutuhan.

4. Hakasima

Perusahaan Hakasima adalah perusahaan yang bergerak

di bidang penjualan produk rumah tangga. Produk yang dijual

13

Lukman, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2000), hlm.29. 14

Djalius Syah, dkk, Kamus Inggris Indonesia, Cet. Pertama, (Jakarta: PT. Rineka

Cipta,

1993), h. 213.

Page 22: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

8

seperti, blender, panci, mixer, dan peralatan rumah tangga

lainnya. Produk yang diperjual belikan dilabeli oleh konsumen

dengan produk Hakasima.

5. Khiyar Syarat

Khiyar syarat adalah hak pilih yang ditetpkan bagi salah

satu pihak yang berakad atau keduanya atau bagi orang lain

untuk meneruskan atau membatalkan jual beli, selama masih

tenggang waktu yang ditentukan. Khiyar syarat juga suatu bentuk

hak yang dapat dipilih oleh para pihak yang berakat sebagai suatu

hak untuk menetapkan diri untuk terus melanjutkan atau

membatalkan jual beli dalam tempo waktu yang disepakati

bersama pada saat transaksi jual beli yang dilakukan.15

Di antara dalil yang membolehkan adanya khiyar syarat adalah

firman Allah Ta‟ala,

آيىا أوفىا بانعقىد أها انذ

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu” (QS.

Al Maidah: 1).

Begitu pula berdasarkan hadits dari Abu Hurairah yang

marfu‟ -sampai pada Nabi shallallahu „alaihi wa sallam-,

عهى شزوطهى ى سه ان

“Kaum muslimin harus memenuhi persyaratan yang telah

mereka buat.” (HR. Bukhari).

15

Nasrun Harun, Fiqh hlm. 133

Page 23: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

9

Dari Ibnu „Umar radhiyallahu „anhuma, dari Nabi

Shallallahu „alaihi wa sallam, beliau bersabda:

ع خارا.إ انب قا أو كى ا يا نى تفز عه بانخار ف ب تباع ان

“Sesungguhnya penjual dan pembeli memiliki khiyar dalam jual

beli keduanya selama belum berpisah atau (bila) jual beli

tersebut ada khiyar padanya.” (HR. Bukhari no. 2107). Begitu

pula adanya ijma‟ yang masih membolehkan adanya khiyar

syarat.

Khiyar syarat ini harus ditentukan waktunya sampai

kapan, jangan sampai waktunya tidak jelas. Jika ternyata waktu

yang telah ditetapkan tadi terlewati, maka terjadilah jual beli

(akad lazim). Begitu pula ketika kedua belah pihak membatalkan

khiyar, maka akad jual beli pun terjadi (akad lazim) sebagaimana

ketika tidak ditetapkan khiyar syarat.16

6. Konsumen

Menurut UUPK, konsumen merupakan setiap orang

pemakai barang atau jasa yang tersedia dalam masyarakat,

baik bagi kepentingan diri sendiri, keluarga, orang lain,

maupun makhluk hidup lain dan tidak untuk

diperdagangkan.17

F. Kajian Kepustakaaan

Kajian pustaka merupakan kegiatan yang dilakukan untuk

mempelajari penumuan-penumuan terdahulu, dengan mendalami,

16

Al Wajiz fi Fighis Sunnah wal Kitabil „Aziz, Abdul „Azhim bin Badawi, Dar Ibnu

Rajab, hal. 418. 17

Happy Susanto, Hak-Hak Konsumen Jika Dirugikan, (Jakarta: Visi Media Pustaka,

2008), hlm. 22.

Page 24: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

10

mencermati, menelaah, dan mengidentifikasi hal-hal yang telah ada, untuk

mengetahui hal-hal yang ada dan yang belum ada. Dalam melakukan

penelitian ini, penulis menemukan beberapa penelitian yang berhubungan

dengan permasalahan yang akan diangkat dalam pembahasan atau topik

penelitian ini.

Berikut penulis mengambil kajian pustaka yang disusun oleh

Rahmawati Yusuf yang meneliti tentang “Aplikasi Khiyar Syarat Dalam

Trasaksi Jual Beli Emas Di Kalangan Pedangang Emas Pasar Aceh”.

Tulisan tersebut bertujuan membahas secaara umum Khiyar Syarat yang

diimplementasikan oleh pedagang emas pasar aceh adalah Khiyar masyru‟

yaitu Khiyar yang dibenarkan syara‟ karena dijelaskan secara pasti batasan

waktunya, baik tiga hari, satu hari, dan sebagainya sesuai kesepakan kedua

belah pihak.18

Hasil penelitian ini menyimpulkan bahwa pemberlakuan khiyar

dalam jual beli emas dibolehkan secara hukum syara‟. Dalam perspektif

khiyar, penulis menjelaskan dalam skripsi bahwa penjual emas memberikan

batasan waktu yang pasti dalam rentang waktu satu hingga tiga hari apabila

konsumen ingin melakukan penukaran jika barang terbukti cacat atau rusak.

Khiyar yang dibahas adalah khiyar masyru‟.

Samsuardi, meneliti tentang “Sistem Garansi Pada Transaksi Jual

Beli Laptop Second Menurut Konsep Khiyar Syarat”. Peneliti ini

mendeskripsikan tentang sistem garansi jual beli laptop, dan juga pembeli

mendapatkan garansi yang baik setelah pembelian laptop dilakukan. Dari

hasil penelitian yang telah dilakukan oleh pihak peneliti bahwa pelaksanaan

garansi yang digunakan telah memenuhi ketentuan Khiyar Syarat yang

18

Rahmawati dengan judul “Aplikasi Khiyar Syarat Dalam Trasaksi Jual Beli Emas Di

Kalangan Pedangang Emas Pasar Aceh”

Page 25: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

11

diformulasikan oleh fuqaha dalam hukum Islam.19

Penelitian di atas memliki

perbedaan dengan skripsi yang penulis tulis, dari segi produk dan sistem

garansi yang ditetapkan. Sistem garansi yang akan penulis bahas adalah

lifetime (seumur hidup).

Penilitian yang dilakukan oleh penulis diatas menjabarkan tentang

pemberlakuan garansi pada barang laptop second atau laptop bekas pakai.

Pemberlakuan garansi diberlakukan hingga tiba bulan, garansi ini diberikan

dalam bentuk instalansi ulang dan service pada OS (operating system).

Penelitian diatas menunjukkan bahwa pemberlakuan garansi dilakukan

sesuai dengan kesepakatan kedua belah pihak yang sesuai dengan mazhab

Maliki dan Hambali. Sedangkan dalam skripsi ini, penulis meneliti garansi

pada produk Hakasima dengan sistem garansi lifetime saat barang rusak atau

cacat.

Penelitian yang dilakukan Maria Zulfa dengan judul penelitian

”Perjanjian Garansi Sepeda Motor Menurut Konsep Khiyar Syarat Dalam

Fiqh Muamalah (Analisis Perjanjian Dan Pelaksanaan After Sale Service

Pada Suzuki Yunar Ulee Gle Di Kec Bandar Dua Kab Pidie Jaya).

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem servis pada garansi sepeda

motor yang diberikan oleh pihak suzuki yunar Ulee Gle, dan menganalisis

upaya yang harus dilakukan pihak Suzuki Yunar Ulee Gle dalam

menyelasaikan garansi yang bermasalah.20

Penelitian tersebut memiliki

perbedaan dengan skripsi yang penulis tulis. Skripsi ini merujuk pada

pemberlakuan garansi lifetime pada produk Hakasima yang dikaitkan dengan

khiyar syarat.

19

Samsuardi, meneliti tentang “Sistem Garansi Pada Transaksi Jual Beli Laptop

Second Menurut Konsep Khiyar Syarat”. 20

Maria Zulfa dengan judul penelitian”Perjanjian Garansi Sepeda Motor Menurut

Konsep Khiyar Syarat Dalam Fiqh Muamalah (AnalisisPerjanjian Dan Pelaksanaan After Sale

Service Pada Suzuki YunarUlee Gle Di Kec Bandar Dua Kab Pidie Jaya).

Page 26: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

12

Selanjutnya penelitian dari Ayu Anastasia Wulan yang berjudul

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Garansi Lifetime Produk

Tupperware (Studi Pada Distributor Tupperware PT. Tapis Eka Moderen

Bandar Lampung)”. Garansi yang dibahas dalam skripsi ini memiliki titik

fokus pada produk Tupperware yang pada umumnya memiliki sistem

penjualan dan organisasi yang berbeda dari Hakasima. Sedangkan, penulis

membahas dalam penelitian ini adalah pada objek penelitian yang

digunakan. Pada penelitian ini objek penelitiannya adalah garansi lifetime

pada produk tupperwere sedangkan pada penelitian penulis objek yang

digunakan adalah garansi lifetime pada produk Hakasima menurut akad

Khiyar Syarat.21

Lalu penelitian yang diteliti oleh Nensi Nuryami yang berjudul

“Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pemberian Garansi Dalam Jual Beli

Pompa Air Dan Solar Water Heater (Studi Kasus Pada Beberapa Toko

Bangunan Di Kelurahan Tanaman, Kecamatan Banguntpan, Kabupaten

Bantul)”. Pada penulisan ini penulis meneliti dan mengkaji mengenai

tinjauan hukum islam terhadap pelaksanaan pemberian garansi dalam jual

beli pompa air dan solar water heater (studi kasus pada beberapa toko

bangunan di Kelurahan Tanaman, Kecamatan Banguntapan, Kabupaten

Bantul.22

Penelitian diatas menyimpulkan bahwa garansi diberikan kepada

pompa air dan solar water heater setelah jual beli berlangsung.

Pemberlakuan garansi ditetapkan saat barang yang dibeli oleh konsumen

rusak atau cacat. Garansi yang diberikan berupa jangka waktu yang

ditetapkan oleh kedua belah pihak. Sedangkan, dalam skripsi ini penulis

21

Ayu Anastasia Wulan yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan

Garansi Lifetime Produk Tupperware (StudiPada Distributor Tupperware PT. Tapis Eka

Moderen Bandar Lampung)”. 22

Nensi Nuryami yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pemberian Garansi

Dalam Jual Beli Pompa Air Dan Solar Water Heater (Studi Kasus Pada Beberapa Toko

Bangunan Di Kelurahan Tanaman, Kecamatan Banguntpan, Kabupaten Bantul)”

Page 27: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

13

lebih merujuk pada garansi lifetime (seumur hidup) pada produk Hakasima

saat barang rusak atau cacat dan dikaitkan dengan khiyar syarat.

G. Metode Penelitian

Penelitian ilmiah adalah suatu kegiatan yang dilakukan berdasarkan

kenyataan yang didukung oleh data dan fakta dengan keilmuan yang

melandasinya. Metode penelitian ini memerlukan data-data lengkap dan

objektif yang dapat dipertanggungjawabkan dengan menggunakan metode

penelitian yang mengumpulkan dan menganaalisis data yang menentukan

tujuan daan arah penulisan karya ilmiah ini.23

Data yang dihasilkan dari

metode penelitian akan membantu peneliti dalam menghasilkan sebuah

karya ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan.

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis gunakan adalah deskriptif analisis

yang akan menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dan

bukan angka. Hal ini merujuk pendapat Bogdan dan Taylor

mendefinisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan.24

Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis menggunakan metode

deskriptif yang mana metode deskriptif merupakan penelitian yang tidak

mencari atau menjelaskan hubungan tidak menguji hipotesis atau

prediksi.25

Metode deskriptif digunakan sebagai cara yang praktis untuk

menjelaskan sistem garansi pada penjualan produk Hakasima.

23

Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005), hlm 7. 24

Lexy J Moleong, Metode penelitian Kualitatif, (Bandung : Remaja Rosda Karya,

2012), h. 3 25

Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Dilengkapi Contoh Analisis Statistik, (Bandung:

PT. Remaja Rosdakarya, 2002), Cet. 11, h. 24

Page 28: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

14

2. Metode pengumpulan data

Sumber data dalam penelitian ini yaitu, data primer dan data

sekunder, serta penulisan juga menggunakan metode penelitian

kepustakaan (library reseacrh) dan penelitian lapangan terstruktur.

Sedangkan data sekunder yaitu data yang diperoleh dari hasil studi

perpustakaan (field reseacrh). Data primer merupakan data mentah yang

harus di olah dalam penggunaanya yang di dapatkan dari hasil observasi

lapangan dan wawancara serta tidak, baik berupa bahan-bahan bacaan

maupun data angka yang memungkinkan, yang telah diolah yang

digunakan untuk mendukung data primer.

a. Penelitian kepustakaan (Library research)

Library research yaitu penulisan yang ditempuh oleh

peneliti sebagai dasar teori dalam pengumpulan data dari pustaka.

Penelitian pustaka tentu tidak sekedar urusan membaca dan

mencatatat literatur atau buku-buku. Penelitian pustaka juga

merupakan serangkaian kegiatan yang berkenaan dengan metode

penelitian data pustaka. Data yang diperlukan dalam penulisan

karya ilmiah ini diperoleh dengan menggunkan teknik penelitian

kepustakaan, yaitu penelitian yang ditempuh oleh peneliti sebagai

dasar teori dalam pengumpulan data dari pustaka. Dalam hal

kaitannya dengan penulisan karya ilmiah dengan buku-buku yang

berhubungan dengan masalah yang diteliti. Penulis juga

mendapatkan data artikel lain yang berkenaan dengan penulisan

ini, yaitu dengan menggambarkan dan memaparkan pembahasan

yang ada mejelaskan secara rinci.

b. Penelitian Lapangan (Field research)

Penelitian lapangan (Field research) merupakan

bagian dari pengumpulan data primer, yaitu dengan cara

mengadakan penelitian terhadap lapangan terhadap suatu

objek penelitian. Penelitian ini bertujuan untuk mendukung

Page 29: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

15

penulis agar mendapatkan data atau fakta-fakta yang terjadi

di lokasi penelitian.

c. Teknik Pengumpulan data

Untuk mengumpulkan data yang sesuai dengan

penelitian, maka penulis menggunakan dua teknik

pengumpulan data, yaitu:

1) Wawancara / interview

Wawancara atau interview adalah percakapan

yang di lakukan oleh dua pihak antara pewawancara

(interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan

terwawancara (interview) yang memberi jawaban atas

pertanyaan yang diajukan.

Responden dalam wawancara yaitu subjek yang

telah ditentukan berdasarkan penentuan sampel dan

responden memberikan jawababn dengan rumusan

masalah yang diteliti. Responden tersebut adalah

konsumen yang memakai produk Hakasima di Panton

Labu, dengan jumlah responden sebanyak 10 orang.

Tabel 1. Daftar Nama-nama Responden

No. Nama Status Usia Keterangan

1. Ibu Ima Ibu Rumah Tangga 40 Tahun konsumen Hakasima

2. Ibu Juli Guru 37 Tahun konsumen Hakasima

3. Ibu Murniati Ibu Rumah Tangga 40 Tahun konsumen Hakasima

4. Ibu Novita Ibu Rumah Tangga 41 Tahun konsumen Hakasima

5. Ibu Suryani Pemilik Usaha Tailor 49 Tahun konsumen Hakasima

6. Eva Pegawai swasta 28 Tahun Distributor Hakasima

Page 30: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

16

2) Dokumentasi

yaitu teknik yang untuk mengumpulkan data

berupa data tertulis yang mengandung keterangan dan

penjelasan serta pemikiran tentang fenomena yang masih

aktual dan sesuai dengan masalah penelitian. dalam

pengumpulan dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-

benda tertulis seperti buku, jurnal tentang garansi

3) Teknik Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan data dan analisi data adalah kegiatan

mengolah data hasil pengumpulan data lapangan sehingga

siap untuk analisis26

. Setelah data berhasil di kumpulkan,

maka data akan di analisis dengan menggunakan metode

deskriptif analisis, yaitu suatu metode yang bertujuan

membuat deskripsi, gambaran secara sistematis, faktual

dan aktual mengenai fakta-fakta, dan juga data akan

dianalisis secara kualitatif yaitu berupa kata-kata bukan

angka

Setelah semua data yang diolah tertentu, selanjutnya data akan di

analisis secara deskriptif kualitatif yang artinya metode yang digunaka

26

Bambang Waluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, ( Jakarta: Sinar Grafika, 2002),

hlm.72.

7. Ibu Rusniar Ibu Rumah Tangga 49 Tahun konsumen Hakasima

8. Ibu Mismar Perawat 39 Tahun konsumen Hakasima

9. Ibu Meri Perawat 35 Tahun konsumen Hakasima

10. Ibu Suryati Peunsiun Depag 60 Tahun konsumen Hakasima

11. Ibu Rosa Bidan 23 Tahun konsumen Hakasima

Page 31: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

17

untuk membedah suatu fenomena di lapangan baik berupa data primer

maupun data sekunder akan di susun secara sistematis. Metode ini di

tujukan untuk mengumpulkan informasi yang aktual, terperinci,

mengindentifikasi masalah, serta membuat perbandingan atau evaluasi

sehingga di temukan suatu kesimpulan yang tepat dan dapat menjadi

pedoman dalam menetapkan rencana yang akan datang27

H. Sistematika Pembahasan

Dalam penulisan ini terdapat empat bab yang di urutkan sesuai dengan

standar karya ilmiah, yang bertujuan memberikan gambaran yang jelas,benar,

serta mudah di pahami terkait dengan tema. Adapun sistematika pembahasannya

adalah sebagai berikut:

Bab Satu adalah pendahuluan sebagai bab satu, yang terdiri dari: Latar

Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, Kajian Pustaka,

Metedologi Penelitian, dan Sistematika Pembahasan. secara umum, setiap sub

bab berisi uraian yang bersifat global, sebagai pegantar memahani bab-bab

berikutnya.

Bab dua membahas tentang kajian teoritis khiyar syarat dalam konteks

fiqh muamalah yang terdiri dari: Pengertian Khiyar Syarat Dan Dasar

Hukumnya, Jenis Khiyar Dan Pentingnya Dalam Pelaksanaan Transaksi, Khiyar

Sebagai Syarat Alternatif Untuk Melanjutkan Atau Membatalkan Transaksi Dan

Kaitanyaa Dengan Garansi, Pandangan Fuqaha Tentang Batas Waktu

Berlakunya Khiyar Syarat Dalam Pelaksanaan Transaksi, Dan Hikmah

Diberlakukannya Khiyar Syarat.

Bab tiga membahas tentang analisa keberadaan khiyar syarat terhadap

sistem garansi lifetime pada penjualan produk Hakasima di PANTON LABU,

yang terdiri dari: Gambaran Umum Hakasima, Bentuk Transparansi Garansi

27

Zainuddin Ali, Metode Peneltian Hukum , (Jakarta: Sinar Grafika, 2010) Hlm. 75.

Page 32: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

18

Lifetime Pada Penjualan Produk Hakasima Antara Perusahaan Terhadap

Konsumen, Perspektif Khiyar Syarat Terhadap Sistem Garansi Lifetime Pada

Penjualan Produk Hakasima.

Bab empat penutup, merupakan bab terakhir dari kajian penulisan skripsi

ini. Pada bab ini akan dipaparkan kesimpulan serta saran-saran yang akan

penulis sampaikan terkait dengan permasalahan yang diteliti.

Page 33: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

19

BAB DUA

KONSEP KHIYAR SYARAT DALAM FIQH MUAMALAH

A. Pengertian Khiyar Syarat dan Dasar Hukumnya

1. Pengertian Khiyar Syarat

Kata al-khiyar dalam bahasa Arab berarti pilihan. Pembahasan al-

khiyar dikemukakan para ulama fiqh dalam permasalahan yang menyangkut

transaksi dalam bidang perdata, khususnya transaksi ekonomi, sebagai salah

satu hak bagi kedua belah pihak yang melakukan transaksi (akad) ketika

terjadi beberapa persoalan dalam transaksi yang dimaksud.

Secara terminologi, para ulama fiqh telah mendefinisikan al-khiyar,

antara lain menurut Sayyid Sabiq:28

اليضاء اوالنغاء ز اليز ي انخز هى طهب خ

“Khiyar ialah mencari kebaikan dari dua perkara, melangsungkan atau

membatalkan (jual beli).”

Muhammad Abdul Mujieb29

mendefinisikan “Khiyar ialah hak

memilih atau menentukan pilihan antara dua hal bagi pembeli dan penjual,

apakah akad jual beli diteruskan atau dibatalkan.”

Wahbah Zuhaili30

mendefinisikan al-khiyar dengan:

تعاقذ انخار ب نه كى ايضاء انعقذ وعذو ايضانه بفسخه رفقا ا

تعاقذ نه

“Hak pilih bagi salah satu atau kedua belah pihak yang

melaksanakan transaksi untuk melangsungkan atau membatalkan transaksi

28

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, (Beirut: Dar al-Fikr, 1983), cet ke-4, hlm. 164. 29

M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, (Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994), hlm.

162. 30

Wahbah Zuhaili, alFiqh al-Islam wa Adillatuh, (Beirut: Dar al-Fikral-Mu‟ashir,

2005), Jilid V, cet. Ke-8, hlm. 3516.

Page 34: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

20

yang disepakati sesuai dengan kondisi masing-masing pihak yang

melakukan transaksi.

Hak khiyar ditetapkan dalam syariat Islam bagi orang-orang yang

melakukan transaksi perdata agar tidak dirugikan dalam transaksi yang

mereka lakukan, misalnya dalam transaksi jual beli. Hak khiyar diberikan

untuk tercapainya kesepakatan yang baik antara kedua belah pihak dalam

bertransaksi ketika terdapat kecacatan atau kerusakan barang, sehingga

kemaslahatan yang dituju dalam suatu transaksi tercapai dengan sebaik-

baiknya tanpa adanya tindakan kecurangan dan dhalim.31

Dengan kata lain, diadakannya khiyar dalam syara‟ agar kedua belah

pihak yang terlibat dalam suatu transaksi jual beli dapat memikirkan lebih

jauh terhadap kemaslahatan masing-masing, agar tidak menyesal dan merasa

tertitpu dikemudian hari.

Jadi, hak khiyar dalam Islam diterapkan untuk menjamin bahwa

kerelaan dan kepuasan timbal balik pihak-pihak yang melakukan jual beli.

Dari segi mencapai kepuasan suatu transaksi, khiyar yaitu jalan terbaik.32

Dalam pembahasan skripsi ini, penulis merujuk pada pembagian

khiyar yang menjelaskan mengenai khiyar syarat. Khiyar Syarat adalah

khiyar yang dijadikan syarat pada waktu akad jual beli. Artinya, pembeli

atau penjual memilih antara meneruskan atau mengurungkan jual beli

setelah mempertimbangkan dalam satu atau dua hari. Setelah hari yang

ditentukan itu tiba, maka jual beli itu harus segera ditegaskan, antara

diteruskan transaksi atau dibatalkan. Khiyar syarat bertempo paling lama

tiga hari dan dapat dilakukan dalam semua transaksi jual beli yang

dibenarkan oleh syariat.

31

Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat, (Jakarta: Prenada Media Group, 2010), hlm.

97-98. 32

Amir Syarifuddin, Fiqih Muamalah, (Jakarta: Paranada Media, 2003), hlm.213.

Page 35: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

21

2. Dasar Hukum Khiyar Syarat

Khiyar Syarat merupakan suatu akad yang diperbolehkan oleh

syar‟i serta didukung oleh mayoritas ulama dari kalangan sahabat,

tabi‟in, serta ulama-ulama dari berbagai mazhab dan aliran. Adapun

dasar hukum tentang khiyar syarat tercantum dalam Al-Qur‟an, hadist,

dan ijma‟

a. Al-Qur‟an surat An-Nisa‟: 29

آيىا ل تأكهىا ا أها انذ تجارة ع تكى أيىانكى بكى بانباطم إل أ

كى ول تزاض ي

ا زح بك كا الل فسكى إ تقتهىا أ

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka

di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S

An-Nisa‟: 29)

Ayat di atas menjelaskan bahwa dalam transaksi jual beli harus

atas dasar suka sama suka atau kerelaan kedua belah pihak, sehingga

khiyar syarat menjadi salah satu alternatif agar terpenuhinya hak-hak

dalam jual beli

b. Hadist

Kebolehan khiyar syarat dalam transaksi jual beli berdasarkan

pada sunnah Rasulullah Saw. Di antara sunnah tersebut adalah hadist

dari Ibnu Umar:

ت بانخار فى كم سهعت إبتعتها ثلاث نال ا

Page 36: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

22

“Kamu boleh khiyar (memilih) pada setiap benda yang telah dibeli

selama tiga hari tiga malam.”

Hadist di atas menjelaskan tentang kebolehan khiyar (memilih)

dalm transaksi jual beli untuk jangka waktu maksimal 3 hari setelah

akad.

Adapun hadist lain yang diriwayatkan oleh Umar, Rasulullah

Saw. bersabda:

ع انخار قا ال ب ا حتى تفز ل بع به ع كم ب

“Setiap dua orang yang melakukan jual beli, belum sah dinyatakan jual

beli itu sebelum mereka berpisah, kecuali jual beli khiyar.”

Hadist tersebut menjelaskan bahwa dalam transaksi jual beli

dapat dilangsungkan dan dinyatakan sah bila mereka berdua telah

berpisah, kecuali bila disyaratkan oleh salah satu kedua belah pihak, atau

kedua-duanya adanya syarat dalam masa tertentu.33

Dalam hadis lain juga disebutkan tentang khiyar, yaitu:34

ز عىف ان زو ب ع ه وسهى , ع عه صهى الل : قال رسىل الل ى سه ان

,عم شزوطهى

و حلال او احم حزايا ال شزطا حز

"Dari „Amr bin „Auf Al Muzanni, Nabi bersabada : Orang Islam terkait

dengan persyaratan (yang mereka buat) selagi syarat itu tidak

mengharamkan yang halal atau menghalalakan yang haram”. (HR.

Tirmidzi)

33

Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat..., hlm. 102. 34

Ainul Yaqin, Fiqh Muamalah Kajian Komprehensif Ekonomi Islam, (Pamekasan:

Duta Media Publishing, 2018), hlm. 90

Page 37: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

23

Berdasarkan hadist di atas, maka khiyar syarat boleh dilakukan,

selama tidak mendhalimi kedua belah pihak dalam bertransaksi dan tidak

bertentangan dengan syara‟

B. Macam-Macam Khiyar Syarat

Khiyar syarat sebagaimana khiyar lainnya muncul disebabkan

sebagai upaya proteksi terutama dalam bentuk proventif agar tidak

merugikan pihak pembeli terutama yang telah membayar sejumlah harga

untuk mendapatkan barang, namun tidak sesuai dengan yang diinginkan.

Adapun khiyar syarat ini dapat diklarifikasikan ke dalam dua macam

khiyar, yaitu khiyar masyru‟ dan khiyar rusak.

1. Khiyar masyru’ (disyariatkan)

Khiyar masyru‟ adalah khiyar yang disyariatkan dan terdapat

batasan waktunya. Adapun dasar khiyar ini yaitu pada hadist Nabi saw

yang diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a, berkata :

Artinya : “Seorang laki-laki telah bercerita kepada Rasulullah saw bahwa

dia telah ditipu dalam jual beli, maka beliau saw bersabda

“Apabila kamu berjual beli, maka katakanlah, “Tidak ada

penipuan”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Batasan atau jangka waktu pada khiyar masyru‟ berbeda-beda di

antara ulama mazhab, menurut ulama Hanfiyah, Jafar, dan Syafi‟iyah

bahwa jangka waktu khiyar masyru‟ boleh kurang dari tiga hari namun

tidak boleh lebih dari tiga hari. Ulama Hanafiyah, Jafar juga

menambahkan pendapat mereka lebih dari tiga hari jual beli tersebut

batal karena telah expiret namun akad tersebut diulangi lagi dan jangka

Page 38: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

24

waktu khiyar tidak boleh melewati tiga hari sebagai jangka waktu

maksimal.35

Imam Syafi‟I berpendapat bahwa khiyar yang lebih dari tiga hari

akan memberi dampak terhadap keabsahan transaksi jual beli, sehingga

jangka waktu khiyar harus pasti yaitu hanya kurang dari tiga hari dan

bila lebih sedikit lagi, maka hal tersebut adalah rukhshah (keringanan),

menurut ulama Hanabilah, khiyar dibolehkan menurut kesepakatan

orang yang berakad, baik sebentar maupun lama jangka waktunya.

Ulama Malikiyah berpendapat bahwa khiyar syarat dibolehkan sesuai

kebutuhan para pihak dan temponya dapat disepakati dengan bijak.

Ada dua syarat yang harus dipenuhi oleh para pihak yang

melakukan transaksi jual beli untuk mebatalkan sebuah akad yang telah

disepakati dalam khiyar syarat yang tersebut sebagai khiyar masyru‟,

yaitu:

a. Pembatalan itu terjadi pada masa khiyar, karena akad

mengikat lazim dengan berlalunya khiyar tanpa ada

pembatalan dari pihak yang memiliki khiyar

b. Pihak yang lain, atau orang yang mensyaratkan khiyar yang

mengetahui tentang pembatalan itu jika diucapkan dengan

perkataan (fasakh qauli)

Kedua syarat yang disebut diatas dijabarkan oleh mazhab Hanafi

karena syarat ini dieplopori oleh Abu Hanifah dan Muhammad Hasan

Al-Syaibani. Penetapan kedua syarat terrsebut dengan tujuan untuk

menghindarkan terjadinya kerugian bagi pihak tersebut, karena apabila

seorang penjual, terkadang ia tidak mencari pembeli yang lain karena

merasa yakin bahwa pembeli pertama tidak akan membatalkan akad.

Dan hal ini dapat merugikan pembeli pertama.

35

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, (Gema Insan Press & Darul Fikr : 2007),

hlm. 188

Page 39: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

25

Jika pembeli boleh jadi ia melakukan tasharruf pada barang

karena menyangka bahwa penjual tidak akan membatalkan akad,

sehingga harus mengganti dan ini adalah kerugian terhadapnya, dengan

demikian, dengan adanya pembatalan, akan dapat dihindari

kemudharatan dan kerugian seperti ini.

Selai itu, pembatalan dapat dilakukan dengan perbuatan (fasak

qauli), ia tidak perlu diberitahukan pihak yang satu lagi sebab ia

merupakan perkara yang dihukumkan. Dalam pembatalan secara hukum

tidak disyaratkan adanya pengetathuan akad, hal itu seperti memecat

wakil, syarik mudharib (pihak yang iktu dalam mudharabah). Seseorang

murtad pindah ke daerah musuh, seorang yang gila dan sulit

disembuhkan, dan sebagainya. Pihak kedua juga tidak disyaratkan

mengetahui adanya pembolehan terhadap akad.

2. Khiyar Rusak

Menurut pendapat yang paling masyhur di kalangan ulama

Hanafiyah, Syafi‟iyah dan Hanabillah, bahwa khiyar yang tidak jelas

batasan waktunya adalah tidak sah, seperti pernyataan “saya beli barang

ini dengan syarat saya khiyar selamanya”. Perbuatan ini mengandung

unsur jahalah (ketidakpastian), karena memiliki potensi besar merugikan

para pihak, terutama pihak penjual.

Menurut ulama Syafi‟iyah dan Hanabilah, jual beli seperti itu

batal. Khiyar sangat menetukan akad, sedangkan batasan tidak diketahui,

sehingga akan menghalangi „aqid (orang yang melakukan akad) untuk

menggunakan (thasarruf) barang tersebut. Ulama Hanafiyah berpendapat

jual beli tersebut fasid, tetapi tidak batal. Sedangkan ulama Malikiyah

berpendapat bahwa penguasa diharuskan membatasi khiyar secara adat.

Sebab khiyar tergantung pada barang yang dijadikan akad, namun tidak

boleh terlalu lama melewati batasan khiyar yang telah ditentukan dengan

Page 40: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

26

sesuatu yang tidak jelas seperti mensyaratkan khiyar menunggu turunnya

hujan atau sampainya seorang.

Apabila khiyar hanya untuk penjual, maka kepemilikan barang

berpindah darinya. Tetapi harga keluar dari pemilikan pembeli. Karena,

akad sudah bersifat lazim terhadapnya, namun harga tersebut belum

masuk daam kepemilikan penjual agar dua badal (barang dan harga)

tidak terhimpun dalam satu tangan, karena hal tersebut bertentang

dengan prinsip keseimbangan antara dua pengakad. Abu Hanifah

mengatakan, harga sudah masuk dalam kepemilikan penjual karena

sesuatu tidak bisa tanpa ada pemilik.36

Apabila harga untuk pembeli saja, maka harga tidak akan keluar

dari kepemilikannya, akan tetapi harga sudah keluar dari kepemilikan

penjual namun tidak masuk dalam kepemilikan pembeli menurut Abu

Hanifah, tapi menurut dua sahabatnya, barang sudah masuk dalam

kepemilikan pembeli. Kalangan Malikiyah menjabarkan, kepemilikan

barang adalah untuk penjual dalam masa khiyar sampai masa tersebut

berakhir. Alasan kalangan ini adalah orang yang menyesatkan ada khiyar

untuk dirinya berarti ada persetujuannya belum sempurna terhadap akad,

sementara efek akad tidak akan ada kecuali ada persetujuan yang

sempurna.37

C. Khiyar Sebagai Syarat Alternatif Untuk Melanjutkan Atau

Membatalkan Transaksi Dan Kaitannya Dengan Garansi

Salah satu dari syarat sahnya melakukan akad jual beli yaitu

adanya saling ridha keduanya (penjual dan pembeli), tidak sah bagi suatu

jual beli apabila salah satu dari keduanya ada unsur terpaksa yang di

36

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhuh.., hlm. 559. 37

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhuh.., hlm. 559.

Page 41: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

27

karenakan adanya ketidak sesuaian spesifikasi dari objek transaksi,

sehingga jual beli dalam Islam mengatur adanya khiyar, yaitu hak untuk

membatalkan atau melangsungkan jual beli bagi kedua belah pihak yang

berakad.

Khiyar syarat yaitu hak pilih yang ditetapkan bagi salah satu

pihak yang berakad atau keduanya atau bagi orang lain untuk

meneruskan atau membatalkan jual beli, selama masih dalam tenggang

waktu yang ditentukan. Misalnya, pembeli mengatakan “saya beli barang

ini dari engkau dengan syarat saya berhak memilih antara meneruskan

atau membatalkan akad selama satu minggu. Relevansi antara khiyar

dengan garansi adalah ketetapan adanya khiyar ini dapat diketahui secara

terang-terangan atau secara implisit.

Kata garansi berasal dari bahasa inggris guarantee yang berarti

jaminan atau tanggungan. Dalam kamus besar bahasa Indonesia, garansi

mempunyai arti tanggungan38

, sedangkan dalam ensiklopedia indonesia,

garansi adalah bagian dari suatu perjanjian dalam jual beli, dimana

penjual menanggung kebaikan atau keberesan barang yang dijual untuk

jangka waktu yang ditentukan karena garansi merupakan perjanjian yang

berupa penjaminan terhadap cacat yang tersembunyi oleh penjual kepada

pembeli dalam jangka waktu tertentu, maka garansi merupakan

implementasi dari salah satu hukum Islam yaitu tentang pembeli berhak

menggunakan hak khiyarnya, apabila dalam tempo waktu yang

ditentukan terjadinya ketidaksesuaian pada objek transaksi selama tempo

waktu yang ditentukan. Hak khiyar yang dimaksud dalam hal ini adalah

khiyar aib (cacat). Hal ini menunjukkan relevansi antara khiyar dengan

garansi, karena kedua jenis penjaminan ini menitik beratkan pada adanya

ketidaksesuain pada barang yang memberikan hak khiyar pada pembeli

38

Kamus besar bahasa Indonesia

Page 42: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

28

untuk mendapatkan ganti rugi agar tidak terjadi ketidakrelaan dalam

transaksi jual beli.

D. Pandangan Fuqaha Tentang Batas Waktu Berlakunya Khiyar

Syarat dan Status Kepemilikan Barang Dalam Pelaksanaan

Transaksi

1. Batas Waktu Berlakunya Khiyar Syarat

Dalam khiyar syarat substansi utama yang dijelaskan adalah

tempo atau jangka waktu yang disepakati oleh pihak yang berakad

dalam suatu transaksi. Dengan disepakatinya perjanjian tempo waktu

dapat disimpulkan oleh kedua belah pihak untuk meneruskan atau

membatalkannya. Dengan adanya kesepekatan tentang waktu dapat

menghindari terjadinya perbedaan perspektif tentang khiyar syarat

dan juga konsekuensi.

Dalam hadis Rasulullah Saw, bersabda:

ز عىف ان زو ب ع , ع ه وسهى قال رسىل الل عه عم شزوطهى : صهى الل ى سه ,ان

و حلال او احم حزايا ال شزطا حز

“Dari „Amr bin “Auf Al Muzanni, Nabi bersabada: Orang Islam

terkait dengan persyaratan (yang mereka buat) selagi syarat itu

tidak mengharamkan yang halal atau menghalalakan yang

haram”. (HR. Tirmidzi).

Berdasarkan pada hadist tersebut, khiyar syarat menjadi

sah apabila memenuhi dua syarat berikut:

1) Kedua belah pihak saling rela, baik kerelaannya terjadi

sebelum atau saat akad berlangsung

2) Jangka waktu khiyar syarat harus diketahui dengan jelas

sekalipun lama jangka waktunya.

Page 43: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

29

Terkait dengan lamanya jangka waktu syarat ini, terjadi beberapa

perbedaan pendapat diantara para fuqaha. Menurut Mazhab Hanafi,

khiyar syarat dari sisi masa berlakunya terbagi menjadi tiga:

Pertama, yang disepakati cacat hukum/fasid. Bagian ini ada dua:

1) Khiyar dengan menyebutkan masa tidak diketahui batasnya.

Misalnya, orang berkata “Saya beli barang ini dengan khiyar

berhari atau selamanya”

2) Khiyar tanpa menyebutkan masa berlakunya. Misalnya, orang

berkata: “Saya beli ini dengan khiyar”. Penyebutan khiyar

pada akad tanpa menentukan lamanya masa seperti ini adalah

cacat hukum.

Kalau tidak saat akad, misalnya seseorang menjual barang

tanpa khiyar, lalu beberapa lama kemudian bertemu lagi.

Ketika bertemu ia mungkin mengatakan, “Engkau berhak

khiyar”, tetapi tanpa menentukan waktunya, maka boleh

baginya khiyar sejak itu juga asalkan masih berada pada

tempat itu.

Kedua, yang disepakati boleh menetukan masa maksimal tiga

hari.

Ketiga, yang diperselisihkan. Yakni, ucapan orang “dengan saya

khiyar satu atau dua bulan.” Ini adalah syarat yang termasuk cacat

hukum menurut Abu Hanifah, sedangkan menurut Abu Yusuf dan

Muhammad bin al-Hassan boleh.

Menurut ulama mazhab ini, ketentuan tentang waktu dalam tiga

hari untuk tebentuknya kemasalahatan di antara kedua belah pihak. Oleh

sebab itu,waktu yang diberikan tidak boleh ada pengecualian, dilebihkan

Page 44: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

30

atau dikurangkan atau diubah. Dengan demikian, jika waktu ditambah

melebihi tiga hari, maka transaksi jual beli yang dilakukan batal.39

Menurut dua teman Abu Hanifah ( Abu Yusuf dan Muhammad)

dan Hanabilah, khiyar syarat dilakukan tergantung pada kesepakatan

para pihak yang berakad („aqidain) walaupun tempo yang ditetapkan

lebih dari tiga hari.40

Hal ini dikarenakan khiyar itu disyaratkan untuk

kelegaan hati di antara para pihak yang bertransaksi dan boleh untuk

dimusyawarahkan diantara keduanya jika ingin menyapakati tempo

waktu berlangsung. Adapun merujuk pada hadist Rasulullah mengenai

Habban,dan Rasulullah Saw. menganggap bahwa itu untuk Habban,

tenggang waktu yang diberikan cukup tiga hari, sedangkan untuk orang

lain belum tentu cukup waktu tiga hari.41

Sedangkan menurut Malikiyah, khiyar syarat dilakukan sesuai

dengan kebutuhan. Sebab setiap objek akad (barang) juga berbeda-beda

kondisinya. Misalnya, buah. Dalam jual beli buah tidak diperbolehkan

khiyar lebih dari satu hari. Dalam membeli rumah, tidak cukup khiyar

tiga hari bahkan bisa saja satu bulan. 42

Pemberlakuan tempo pada

mazhab Malikiyah berdasarkan pada sisi barang yang diperjualbelikan,

yaitu:

Pertama, khiyar pada jual beli tanah, berikut dengan

bangunannya dan tanamannya. Masa khiyar berlangsung sampai 36 hari

atau 38 hari menurut mayoritas. Lebih lama dari itu, akad batal, baik

khiyarnya untuk mempertimbangkan harganya maupun barangnya.

Inilah pendapat mayoritas pada mazhab Maliki, berbeda dengan

pendapat khiyar selama tiga hari.

39

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, (Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007), hlm. 133. 40

Ainul Yaqin, Fiqh Muamalah Kajian Komprehensif..., hlm. 90 41

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah..., hlm. 133. 42

Ainul Yaqin, Fiqh Muamalah Kajian Komprehensif..., hlm. 90

Page 45: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

31

Kedua, khiyar pada jual beli komoditi niaga, seperti pakaian dan

sebagainya. Masa khiyarnya berlangsung antara 3 sampai 5 hari, lebih

dari itu, akad batal.

Ketiga, khiyar pada jual beli binatang, ada rinciannya. Untuk

binatang yang tidak biasa dikendarai, seperti sapi, burung, dan kambing,

masa khiyar berlangsung antara 3 sampai 5 hari. Sama seperti khiyar

pada komoditi niaga, sedangkan binatang yang biasa dikendarai, jika

khiyarnya untuk mengetahui mahal dan murahnya, atau untuk

mengetahui kegemukan badannya, atau untuk mempertimbangkan

harganya, maka masa khiyar berlangsung antara 3 sampai 5 hari. Jika

khiyarnya untuk mengetahui hak yang terkait dengan pengunannya, atau

untuk membandingkan dengan binatang sejenis yang ada di daerahnya,

maka masa khiyar cukup 2 hari. Kalau yang ada di luar daerah maka

masa khiyar maksimal berlangsung selama perjalanan 2 hari (1 barid=

12 mil).

2. Status Kepemilikan Barang di Masa Khiyar

Barang yang diperjual belikan masih berstatus milik si penjual di

masa khiyar menurut sebagian ulama. Sedangkan menurut ulama yang

lain. Sedangkan menurut ulama yang lain sudah menjadi milik pembeli.

Persoalan ini dirinci dalam berbagai masalah fiqih.

Menurut mahzab Hambali, kepemilikan barang yang

diperjualbelikan berpindah kepada pembeli di masa khiyar, baik khiyar

sayarat atau majlis. Baik khiyar itu sebelah pihak maupun keduanya. Jika

dalam masa khiyar barang tersebut rusak atau cacat, maka ada dua

kemungkinan:43

43

Abdurrahman al-Juzairi, fikih Empat Mazhab, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2012),

hlm. 315.

Page 46: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

32

Pertama, apabila barang itu dijual secara ditimbang atau ditakar

maka si pembeli yang bertanggung jawab, asalkan sudah ia terima. Jika

belum ia terima maka si penjual yang bertanggung jawab.44

Kedua, apabila barang itu tidak ditimbang atau ditakar maka si

pembeli yang bertanggung jawab, baik ia sudah menerimanya maupun

belum. Asalkan transaksi ia diperislahkan menerimanya. Jika pada saat

transaksi si penjual tidak memperislahkan pembeli menerimanya,

padahal si pembeli inging menerimanya, maka si penjual yang

bertanggung jawab.

jika barang rusak atau hilang di tangan pembeli maka batallah

haknya barang yang masih berada di tangan pembeli lantas rusak, maka

bagaimanapun si pembeli harus mengganti sebesar nilainya. Sedangkan,

jika masa khiyar telah berakhir sebelum transaksi sementara transaksi

belum dibatalkan, lantas barang itu rusak, maka si pembeli wajib

mengganti sebesar harganya, bukan nilainya, karena karena khiyar sudah

tidak berlaku dan jual beli ditetapkan.

Jika pada barang itu timbul cacat dan dengan sendirinya,

sehingga nilainya turun maka khiyar tetap berlaku karena cacat tersebut

bukan akibat perbuatan si penjual, sehingga ia tidak mesti bertanggung

jawab. Si pembelipun berhak khiyar dalam kondisi di antara menerima

barang tersebut dengan membayarkan harganya atau mebatalkan

transaksi. 45

Sedangkan kalau pengurangan nilai itu akibat perbuatan si

penjual, maka ia mesit bertanggung jawab, sehingga harga jualnya

berkurang sesuai dengan kadar cacatnya. Dan kalau barang itu rusak

total di tangan penjual, sementara khiyar bagi di penjual, maka jual beli

44

Abdurrahman al-Juzairi, fikih Empat Mazhab..., hlm. 315. 45

Abdurrahman al-Juzairi, fikih Empat Mazhab..., hlm. 315.

Page 47: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

33

batal, baik penjual atau pembeli sama-sama tidak berkewajiban apa-apa

dalam hal ini.

Kedua, jika khiyar bagi pembeli atau bagi orang lain (pihak

ketiga), ulama sepakat bahwa harga yang dibayarkan masih tetap milik si

pembeli. Sedangkan barang yang diperjualbelikan bukan lagi milik si

penjual. Menurut Abu Hanifah, barang itu tidak menjadi milik si

pembeli, karena barang tersebut menjadi miliknya, sementara harga yang

dibayarkanpun masih tetap menjadi miliknya berarti ia memliki kedua

objek transaksi barang yang diperjualbelikan dan harga yang dibayarkan

juga, padahal semestinya kedua hal itu saling dipertukarkan.

Sedangkan menurut Abu Yusuf Muhammad bin al-Hassan,

bahwa barang itu menjadi milik si pembeli karena seandainya tidak,

maka barang tersebut menjadi tak bertuan.

Ketiga, jika khiyar kedua belah pihak (penjual dan pembeli)

maka barang yang diperjualbelikan masih berstatus milik si penjual dan

harga masih berstatus milik si pembeli, menurut kesepakatan ulama.

Ketika salah satu oihak membatalkan jual beli di masa khiyar, maka

transaksi batal.

Menurut Mazhab Maliki, barang yang diperjualbelikan masih

berstatus milik penjual di masa khiyar, baik khiyar itu bagi penjual,

pembeli, kedua-duanya maupun pihak ketiga (orang lain), menurut

pendapat kuat. Transaksi membuat kepemilikan berpindah dari penjual

ke pembeli.46

Menurut ulama Fikih, penggunaan khiyar syarat dapat

dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu:47

a. Pengguguran khiyar secara jelas (isqath al-sharih)

b. Pengguran khiyar dengan dilalah (isqath dilalah)

46

Abdurrahman al-Juzairi, fikih Empat Mazhab..., hlm. 315. 47

Rachmat Syafii, Fiqh Muamalah, hlm. 106.

Page 48: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

34

c. Penguguran khiyar secara mudharat (isqath bi thuruq al-

dhararah)

Pada kategori pertama ini, yaitu mengurangi khiyar syarat

dengan cara yang jelas adalah penguarangan yang dilakukan oleh pihak

yang berkhiyar, seperti menyatakan “ saya ridha.” Dengan akad yang

diucapkan secara verbal oleh para pihak yang merupakan pelaku akad

secara jelas (Shahih) dalam melafazkan akad khiyar syarat tersebut.

Sebaliknya, akad akan gugur dengan pernyataan, “ Saya batalkan atau

gugurkan akad ini.” Dengan persyaratan seperti tersebut maka akad yang

dilakukan batal demi hukum.

Kedua, pengurangan dengan dilalah adalah adanya tasharruf

(beraktifitas dengan barang tersebut) dari pelaku khiyar yang

menunjukkan bahwa jual beli tersebut jadi dilakukan, seperti pembeli

menghibahkan barang tersebut kepada orang lain, atau sebaliknya, dia

mengembalikan kepemilikan kepada penjual. Pembeli menyerahkan

kembali kepada penjual menunjukkan bahwa dia membatalkan akad jual

beli yang telah dilakukan.

Ketiga, pengguguran khiyar denga kemudharatan terdapat dalam

beberapa keadaan sebagai berikut, yaitu:48

a. Habis waktu, sehingga akibat hukum yang muncul dari tempo

waktu khiyar yang telah habis tersebut mengakibatkan akad

terjadi sesuai dengan kesepakatan yang muncul

b. Seseorang yang melakukan khiyar tersebut meninggal dunia,

sehingga hak dan kewajibannya gugur sendirinya

c. Adanya hal yang semakna dengan mati, seperti seseorang

yang hilang sehingga keberadaannya diketahui

d. Barang rusak ketika masa khiyar.

48

Rachmat Syafii, Fiqh Muamalah, hlm. 106.

Page 49: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

35

Adapun tentang rusaknya barang dalam jangka waktu khiyar

syarat, maka status jual beli sebagai berikut:

1) Khiyar akan gugur jika masih dalam penguasaan

penjual

2) Jika barang sudah ada dalam tangan pembeli, namun

khiyar berasal dari penjual, maka akad jual beli batal.

Akan tetapi pembeli harus menggantikannya.

3) Jika barang sudah ada di tangan pembeli dan khiyar

syarat berasal dari keinginan para pihak pembeli,

maka jual beli tersebut menjadi lazim, sehingga

mengikat para pihak dan khiyar pun gugur

4) Ulama Syafi‟iyah seperti halnya ulama Hanafiah

berpendapat bahwa jika barang rusak, dengan

sendirinya maka khiyar syarat gugur dan akad jual

beli yang tleah dilakukan akan batal dengan

sendirinya.

5) Terdapat kecacatan pada barang.49

E. Hikmah Dilaksanakannya Khiyar Syarat Dalam Transaksi

Ada beberapa hikmah yang disampaikan ulama fikih dalam

pensyariatan al-khiyar, di antaranya :50

1. Membuktikan dan mempertegas kerelaan dari kedua belah pihak.

Oleh sebab itu, syariat hanya menetapkan al-khiyar dalam kondisi

tertentu saja, atau ketika salah satu pihak yang bertransaksi

menegaskannya sebagai persyaratan.

49

Rachmat Syafii, Fiqh Muamalah, hlm. 111. 50

Muhibutthabary, Fiqh Amal Islami, (Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2012),

hlm. 20

Page 50: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

36

2. Memperkecil kelemahan transaksi sejak awal, karena informasi yang

tidak lengkap atau ada keraguan atau sejenisnya yang dikhawatirkan

bisa menyebabkan kerugian bagi para transaktor (pelaku transaksi).

3. Memberikan kesempatan kepada pelaku transaksi untuk meninjau

ulang transaksinya agar bisa mendapatkan kebaikan dan bisa

mencapai tujuannya dalam jual beli.

4. Memberikan kesempatan untuk bermusyawarah dan berfikir ulang

dengan memberikan kesempatan untuk berkonsultasi dengan para

ahli yang ia percayai tentang kesesuaian harga dan barang. Sehingga

ia tidak merasa dibohongi atau dirugikan.

5. Memberikan kemudahan kepada pemilik harta dan menutup

kesempatan orang yang rakus, sehingga tidak bisa berbuat sesuka

hatinya. Yaitu dengan memberi kesempatan untuk melihat dan

memeriksa barang, serta menimbang-nimbang kesesuaian harga

dengan barangnya, agar para pelaku transaksi benar-benar tahu

dengan jelas, sehingga tidak menyesal setelah melakukan transaksi

tersebut.

6. Memberikan kesempatan kepada pelaku transaksi untuk

membatalkan transaksi apabila terjadi kesalahan atau karena pihak

penjual tidak bersedia memperbaiki cacat pada barangnya.

7. Khiyar dapat membuat akad jual beli berlangsung menurut prinsip-

prinsip islam, yaitu suka sama suka antara penjual dan pembeli.51

8. Medidik masyarakat agar hati-hati dalam melakukan akad jual beli,

sehingga pembeli mendapatkan barang dagangannya yang baik atau

benar-benar disukainya.

51

Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam (Jakarta : Attahiriyah, 1976), hlm. 275

Page 51: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

37

9. Penjual tidak semena-mena menjual barangnya kepada pembeli dan

mendidiknya agar bersikap jujur dalam menjelaskan keadaan

barang.52

Demikian beberapa hikmah dari al-khiyar yang disampaikan para

ulama, dengan tetap meyakini bahwa Allah Azza wa Jalla pasti memiliki

hikmah yang agung dalam setiap syari‟atNya. Di antara hikmah-hikmah ini

ada yang diketahui manusia dan sebagiannya lagi tidak diketahui dan

menjadi rahasia Allah Azza wa Jalla . Seyogyanya, ini semakin menjadikan

para hamba-Nya tunduk kepada-Nya.

F. Berakhirnya Khiyar Syarat

Khiyar syarat menurut pakar Fiqh, berakhir apabila:

1. Akad dibatalkan atau dianggap sah oleh pemilik hak khiyar, baik

melalui pernyataan atau tindakan.

2. Tempo waktu yang khiyar telah jatuh tanpa pernyataan batal atau

diterukannya jual beli dari pemilik khiyar, dan jual beli menjadi

sempurna dan sah.

3. Objek yang diperjual belikan hilang atau rusak di tangan pembeli

yang berhak menggunakan hak khiyar. Apabila khiyar milik penjual,

maka jual beli menjadi batal, dan apabila khiyar milik pembeli, maka

jual beli itu menjadi mengikat, hukumnya berlaku, dan tidak boleh

dibatalkan oleh pembeli.53

4. Terdapatnya pertambahan nilai objek yang diperjuabelikan di tangan

pembeli dan hak khiyar ada padanya. Apabila penambahan tersebut

bekaitan erat dengan objek jual beli dan tanpa campur tangan

52

Muhammad Yusuf Musa, Al-Amwal wa Nazhariyah al-Aqd ( Mesir : Dar al-Fikr al-

Arabi,

53

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah..., hlm. 135.

Page 52: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

38

pembeli, seperti susu kambing, atau penambahan akibat dari

perbuatan pembeli, seperti rumah diatas tanah yang menjadi objek

jual beli, maka hak khiyar menjadi batal. Namun, apabila tambahan

itu bersifat terpisah dari objek yang diperjualbelikan, seperti anak

kambing yang lahir atau buah-buahan di kebun, maka hak khiyar

tidak batal. Karena objek dalam jual beli berupa kambing atau tanah

dan pohon, bukan hasil yang lahir dari kambing atau pohon

tersebut.54

5. Menurut ulama Hanafiyah dan Hanabilah, khiyar juga berakhir

dengan wafatnya pemilik hak khiyar, karena hak khiyar bukanlah

hak yang dapat diwariskan kepada ahli waris. Sedangkan menurut

Malikiyah dan Syafi‟iyah, hak khiyar tidak batal, di karenakan

menurut mereka, hak khiyar dapat diwarisi oleh ahli waris. Hal ini

berdasarkan pada hadist Rasulullah Saw:

“Siapa yang meninggalkan harta dan hak, maka semuanya itu untuk

hali warisnya. (HR. Ahmad ibn Hambal, Abu Daud, dan Ibn Majah).

54

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah..., hlm. 135.

Page 53: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

39

BAB TIGA

ANALISA KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP SISTEM

GARANSI LIFETIME PADA PENJUALAN PRODUK HAKASIMA

DI PANTON LABU

A. Gambaran Umum PT. Hakasima Inti

Perusahaan Hakasima Inti merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang penjualan alat rumah tangga. Produk yang dijual seperti blender,

panci, mixer, dan peralatan rumah rumah tangga lainnya. Perusahaan ini

telah tersebar di seluruh Indonesia. Produk yang dijual oleh PT. Hakasima

Inti adalah produk berkualitas yang diproduksi di Korea. Harga produk yang

ditawarkan beragam, mulai dari Rp. 500.000., hingga jutaan rupiah.

Perusahaan yang bergerak di bidang peralatan dapur ini telah

membuka beberapa cabang di Indonesa, terutama di Aceh. Perusahaan

Hakasima Inti memasarkan produknya melalui distributor untuk kemudian

di jual ke masyarakat. Salah satu keunggulan dari produk yang dikeluarkan

oleh perusahaan ini adalah garansi lifetime (seumur hidup). Garansi yang

diberikan ini dapat di klaim oleh masyarakat, saat produk yang dibeli dan

dipakai dalam jangka waktu tertentu rusak atau cacat.

Pemberlakuan garansi seumur hidup pada produk yang terjual

membuat minat masyarakat semakin tinggi, terutama untuk kalangan ibu-

ibu. Produk yang dipasarkan laris di pasaran dengan berbagai macam harga

yang ditawarkan.

B. Perjanjian Garansi Lifetime Yang Ditetapkan Pada Penjualan

Produk Hakasima Antara Perusahaan Dan Konsumen

Perusahaan Hakasima merupakan perusahaan yang bergerak di

bidang usaha pembuatan dan penjualan peralatan masak dengan kualitas

yang sangat baik. Perusahaan ini telah memiliki berbagai cabang di seluruh

Page 54: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

40

Indonesia, termasuk Aceh. Produk tersebut dipasarkan melalui distributor

yang tersebar di seluruh daerah. Salah satu daya tarik yang ditawarkan oleh

produk ini adalah adanya pemberian garansi Lifetime yang dapat di klaim

saat produk yang dibeli oleh konsumen cacat ataupun rusak.

Penerapan garansi dilakukan dalam bentuk perjanjian antara

distributor dengan konsumen yang dilakukan secara lisan. Adapun isi dari

perjanjian tersebut disepakati dalam beberapa point, yaitu :

1. Perjanjian garansi diberikan kepada konsumen yang telah membeli

produk Hakasima secara langsung dengan ditributor.

2. Garansi diberikan dalam bentuk Lifetime (seumur hidup).

3. Konsumen dapat mengklaim garansi tersebut apabila sewaktu-waktu

terdapat kerusakan pada produk.

4. Apabila sewaktu-waktu barang yang telah dibeli mengalami

kenaikan harga, maka konsumen harus membayar lebih untuk

mengklaim garansi tersebut, sebaliknya apabila barang yang dibeli

tidak mengalami kenaikan harga maka konsumen tidak perlu

membayar lebih untuk mengklaim garansi.

5. Garansi dapat diklaim satu bulan kemudian setelah konsumen

mengalami kerusakan pada produk.

6. Perjanjian ini harus dijalankan oleh kedua belah pihak (distributor

dan konsumen).

Dalam beberapa point yang dijelaskan bahwa perjanjian garansi

tidak dapat dilakukan dengan campur tangan banyak pihak dan

merupakan kontrak baku, dalam hal ini distributor hanya menjelaskan

garansi seumur hidup kepada konsumen yang membeli produk

Hakasima. Pemberian garansi ini sebagai salah satu upaya yang

dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk menarik minat masyarakat.

Page 55: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

41

Proses klaim yang ditawarkan oleh perusahaan Hakasima hanya

dapat dilakukan pada distributor resmi daerah, hal tersebut dilakukan

agar memudahkan konsumen dalam mengklaim produk. Saat produk

yang digunakan oleh konsumen rusak, proses klaim dapat dilakukan 30

hari setelah kerusakan. Apabila pada saat klaim harga produk naik, maka

konsumen harus menambahkan harga sesuai harga produk pada saat itu.

Dalam prakteknya, Ibu Novita sebagai salah satu konsumen

menerangkan bahwa pada tahun 2018 pelanggan membeli produk

Hakasima dengan harga Rp. 2.900.000 dan pada tahun 2019 terjadi

kerusakan pada barang tersebut, dan harga barang tersebut naik menjadi

Rp. 3.000.000, konsumen wajib menambah uang Rp. 100.000 untuk

menutupi kekurangan harga, agar mendapatkan garansi dari perusahaan

Hakasima.55

Dalam penelitian yang penulis lakukan, pada saat konsumen

melakukan klaim terhadap kerusakan barang, belum pernah terjadi

penurunan harga produk.

Pada proses klaim terhadap produk Hakasima tidak terdapat

negosiasi harga, dikarenakan harga yang telah ditetapkan oleh

perusahaan merupakan harga resmi yang berlaku di seluruh Indonesia.

Oleh sebab itu, konsumen tidak dapat mengubah isi perjanjian.

Point yang disepakati oleh kedua belah pihak antara PT.

Hakasima Inti dengan konsumen yang dijelaskan melalui distributor

tidak dapat diingkari. Hal yang menjadi inti utama dalam perjanjian

garansi lifetime ini adalah jangka waktu dari garansi produk yang

diberikan, serta diketahui oleh konsumen sehingga sewaktu-waktu

produk tersebut rusak, konsumen dapat mengklaim. Dalam perjanjian

ini, pihak PT. Hakasima Inti hanya terikat dengan distributor dan

55

Hasil wawancara dengan Ibu Novita, konsumen Hakasima di Panton Labu tanggal 2

Januari 2021

Page 56: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

42

konsumen, konsekuensi dan resiko yang terdapat dari perjanjian akan

menjadi tanggungjawab konsumen tanpa ada campur tangan pihak

perusahaan.

C. Spesifikasi dalam Transaksi Pembelian Produk Hakasima dan

Kepuasan Konsumen di Panton Labu

1. Spesifikasi dalam Transaksi Pembelian Produk Hakasima

Pemilihan barang oleh konsumen untuk membeli sebuah produk

didasarkan pada beberapa penilaian. Penilaian atau persepsi konsumen

terhadap suatau harga dapat mempengaruhi keputusannya dalam

membeli suatu produk. Oleh karena itu, setiap produsen akan berusaha

memberikan persepsi yang baik terhadap produk yang akan dibeli.

Penilaian tersebut berdasarkan pada dimensi utama yaitu :

a) Persepsi kualitas

Penilaian ini berdasarkan pada konsumen yang cenderung

menyukai produk yang harganya mahal, ketika kualitas yang di dapat

melebihi harga produknya. Penilaian tersebut berdasarkan pada :

1) Persepsi nama merek

Dapat mengindikasikan kualitas suatu produk, merek yang sudah

lama dan memiliki citra yang kuat terhadap sebuah produk

biasanya akan lebih cepat diingat oleh konsumen

a. Persepsi nama toko/dealer

Hal ini berdasarkan pada kenyamanan toko, layout dan kualitas

pelayanan yang diterima konsumen dapat memberikan persepsi

tersendiri terhadap reputasi toko

b. Persepsi garansi

Produk yang menwarkan garansi bagi para konsumen sering

identik dengan produk yang memiliki kualitas tinggi. Konsumen

Page 57: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

43

akan merasa lebih tenang dan aman dalam menggunakan produk

tersebut, karena pihak perusahaan menajamin kualitasnya.

c. Persepsi negara yang menghasilkan produk

Kualitas sebuah produk sering dikaitkan dengan negara

pembuatnya. Oleh karena itu, konsumen langsung memiliki

persepsi terahadap suatu produk hanya dengan mengetahui dari

negara mana produk tersebut dihasilkan.

Pada pembelian produk Hakasima spesifikasi transaksi dilakukan

oleh ditributor berdasarkan panduan pada katalog produk. Distributor

menjelaskan secara langsung daftar harga, kualitas serta keguanan dari

setiap produk, berikut juga dengan garansi yang diberikan. Kualitas

produk Hakasima sangat dinilai oleh konsumen untuk melakukan suatu

transaksi.56

Pembelian produk akan didasarkan pada produk yang diminati

dan kegunaannya. Pembali akan menanyakan secara rinci penggunaan

produk secara keseluruhan saat produk tersebut digunakan untuk waktu

jangka panjang. Biasanya, konsumen akan membeli produk yang

memiliki banyak kegunaannya. Misalnya, produk Hakasima Thermopot

dan Thermo Deli yang memiliki fungsi yang banyak, bisa digunakan

untuk memasak, merebus, dll.57

Gambar 1. Daftar Produk Hakasima

56

Hasil wawancara dengan Ibu Suryani di Panton Labu pada tanggal 2 Januari 2021 57

Hasil wawancara dengan Eva, distributor Hakasima, di Panton Labu pada tanggal 2

Januari 2021

Page 58: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

44

Transaksi pembayaran pada produk Hakasima dilakukan secara

cash and credit. Namun, kebayakan dari konsumen lebih memilih

pembayaran secara kredit, di karenakan harga produk Hakasima yang

cenderung mahal, yaitu kisaran >500.000-3.000.000. Limit waktu

pembayaran terhadap pembelian secara kredit yaitu kurun waktu 10

bulan. Sedangakan pembayaran secara cash dapat dilakukan saat

konsumen telah menerima barang.58

Setiap produk akan diberikan garansi secara lifetime (seumur

hidup). Konsumen yang telah membeli produk mendapatkan garansi

tersebut saat barang tersebut rusak. Garansi yang ditawarkan untuk

setiap produk baik cash maupun kredit memiliki sistem garansi yang

sama. Garansi akan diberikan saat konsumen mengklaim bahwa produk

yang telah digunakan telah rusak atau cacat. Proses klaim terjadi 30 hari

setelah kerusakan dilaporkan oleh konsumen.59

2. Kepuasan Konsumen Terhadap Garansi Pada Produk Hakasima

Berdasarkan wawancara yang peneliti dapatkan mengenai sistem

garansi produk Hakasima, dari 11 responden yang diwawancarai.

keseluruhan responden mengatakan bahwa kualitas produk Hakasima

yang ditawarkan sangat baik dan dapat digunakan dalam jangka waktu

yang lama. Sehingga konsumen sangat tertarik dengan sistem garansi

yang ditawarkan pada awal akad.

Apabila dinilai dari segi pelayanan, distributor menjelaskan

secara rinci harga hingga kualitas yang ditawarkan pada suatu produk.

Distributor juga akan melayani dengan baik setiap konsumen yang

58

Hasil wawancara dengan Eva, distributor Hakasima, di Panton Labu pada tanggal 2

Januari 2021 59

Ibid.,

Page 59: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

45

melakukan klaim.60

Pelayanan yang diberikan oleh distributor dilakukan

dengan baik sesuai dengan prosedur perusahaan Hakasima. Distributor

menjelaskan setiap pertanyaan yang muncul saat proses transaksi

berlangsung.

Dari segi kualitas produk, konsumen mengakui bahwa kualitas

produk yang diproduksi oleh perusahaan Hakasima Inti sangat

berkualitas dan memiliki material bahan yang baik. Tidak hanya itu, dari

segi penggunaan juga dapat dilakukan dengan berbagai macam cara.

Setiap produk yang dijual memiliki fungsi yang baik dan beragam.61

Tingkat kepuasan konsumen terhadap penjualan produk

sangatlah tinggi. Termasuk pada proses garansi yang ditawarkan pada

produk Hakasima. Garansi yang diberikan dinilai sudah sesuai dengan

makna garansi barang pada umumnya. Pemberian garansi produk dapat

dilakukan tidak memberatkan konsumen. Karena bagi konsumen, klaim

garansi tersebut memudahkannya untuk mendapatkan barang baru tanpa

harus membayar seperti harga awal pembelian. 62

Namun, ada konsumen yang tidak puas dengan garansi yang

diberikan. Karena harus membayar biaya lebih saat harga naik, dan itu

dapat memberatkan konsumen di karenakan seharusnya garansi tidak ada

pembayaran lagi saat diklaim.63

Dalam pemberian garansi produk, konsumen tidak perlu

membayar harga asli dari barang saat klaim terjadi. Ketika harga produk

60

Hasil wawancara dengan Ibu Rusniar, konsumen Hakasima, di Panton Labu pada

tanggal 2 Januari 2021 61

Hasil wawancara dengan Ibu Mismar, konsumen Hakasima, di Panton Labu pada

tanggal 2 Januari 2021 62

Hasil wawancara dengan Ibu Meri, konsumen Hakasima, di Panton Labu pada

tanggal 2 Januari 2021 63

Hasil wawancara dengan Ibu Rosa, konsumen Hakasima, di Panton Labu pada

tanggal 2 Januari 2021

Page 60: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

46

naik, maka konsumen harus membayar lebih dari harga yang dibeli.64

Hal ini tidak memberatkan konsumen, karena harga klaim garansi yang

murah dengan pemberian barang baru. Berdasarkan penjabaran dari

beberapa konsumen yang telah penulis wawancarai, produk yang dijual

oleh Hakasima sangat diminati di masyarakat karena kualitas dan fungsi

yang baik. Dan sistem garansi lifetime yang ditawarkan oleh distributor

sama sekali juga ada memberatkan konsumen saat produk rusak atau

cacat dikemudian hari.

D. Perspektif Khiyar Syarat terhadap Sistem Garansi lifetime Pada

Penjualan Produk Hakasima

Pada dasarnya hukum jual beli itu mubah (boleh). Termaksud di

dalamnya jual beli yang mengandung unsur khiyar. Transaksi yang

dilakukan harus mengutamakan perlindungan konsumen sebagai pembeli

produk yang disebutkan dalam syara‟ yaitu adanya hak khiyar antara penjual

dan pembeli selaku pihak yang melangsungkan transaksi jual beli terhadap

objek akad.

Tujuan diberlakukannya khiyar dalam jual beli adalah untuk

memberikan kemasalahatan apabila transaksi yang dilakukan terdapat unsur

cacat pada objek akad. Pemberlakuan khiyar ini memberikan dampak

prositif untuk keberlangsungan akad antara penjual dan pembeli. Jadi hak

khiyar dalam Islam telah ditetapkan untuk menjamin kerelaan dan kepuasan

timbal balik antara penjual dan pembeli yang akan melangsungkan transaksi

jual beli.

Pertemuan antara penjual dan pembeli dapat menghasilkan suatu

kesepakatan untuk melakukan akad yang memenuhi prinsip perjanjian dalam

64

Hasil wawancara dengan Ibu Suryati, konsumen Hakasima, di Panton Labu pada

tanggal 2 Januari 2021

Page 61: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

47

syara‟, yakni adanya prinsip kerelaan, keadilan, dan kejujuran. Hal tersebut

dilakukan oleh kedua belah pihak secara langsung atau tidak langsung.

Dalam Islam, objek dalam suatu transaksi harus ketahui dengan jelas

baik kualitas, kuantitas, dan spesifikasi yang lainnya oleh pihak penjual dan

pembeli. Penjual sebagai pemberi penjelasan barang kepada konsumen

untuk tercapainya akad yang terhindar dari unsur dhalim dan gharar.

Perjanjian dibentuk berdasarkan pada kaidah ”ridha merupakan dasar dan

pondasi dari seluruh akad.”

Ketentuan umum yang digunakan oleh para ulama fiqh didasarkan

pada firman Allah SWT yang berbunyi :

Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling

memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali

dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka

di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu.

Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. (Q.S

An-Nisa‟: 29)

Ayat di atas menjelaskan bahwa dalam transaksi jual beli harus

atas dasar suka sama suka atau kerelaan kedua belah pihak, sehingga

khiyar syarat menjadi salah satu alternatif agar terpenuhinya hak-hak

dalam jual beli. Penerapan khiyar syarat dalam transaksi jual beli dapat

dilihat dari segi tempo waktu khiyar yang telah disepakati oleh kedua

belah pihak, akan tetapi dalam penerapannya juga harus mmemperhatikan

ketentuan-ketentuan khiyar dan hal-hal yang dilarang oleh syara‟

Ketentuan mengenai tempo waktu khiyar syarat dalam transaksi

jual beli juga didasarkan pada sunnah Rasulullah Saw. Di antara sunnah

tersebut adalah hadist dari Ibnu Umar:

ت بانخار فى كم سهعت إبتعتها ثلاث نال ا

“Kamu boleh khiyar (memilih) pada setiap benda yang telah dibeli

selama tiga hari tiga malam.”

Page 62: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

48

Ketentuan lain mengenai batasan atau jangka waktu pada khiyar

berbeda-beda di antara ulama mazhab, menurut ulama Hanfiyah, Jafar,

dan Syafi‟iyah bahwa jangka waktu khiyar boleh kurang dari tiga hari

namun tidak boleh lebih dari tiga hari. Ulama Hanafiyah, Jafar juga

menambahkan pendapat mereka lebih dari tiga hari jual beli tersebut

batal karena telah expiret namun akad tersebut diulangi lagi dan jangka

waktu khiyar tidak boleh melewati tiga hari sebagai jangka waktu

maksimal.65

Imam Syafi‟I berpendapat bahwa khiyar yang lebih dari tiga hari

akan memberi dampak terhadap keabsahan transaksi jual beli, sehingga

jangka waktu khiyar harus pasti yaitu hanya kurang dari tiga hari dan

bila lebih sedikit lagi, maka hal tersebut adalah rukhshah (keringanan),

menurut ulama Hanabilah, khiyar di bolehkan menurut kesepakatan

orang yang berakad, baik sebentar maupun lama jangka waktunya.

Ulama Malikiyah berpendapat bahwa khiyar syarat di bolehkan sesuai

kebutuhan para pihak dan temponya dapat disepakati dengan bijak.

Menurut pendapat yang paling masyhur dikalangan ulama

Hanafiyah, Syafi‟iyah dan Hanabillah, bahwa khiyar yang tidak jelas

batasan waktunya adalah tidak sah. Perbuatan ini mengandung unsur

jahalah (ketidakpastian), karena memiliki potensi besar merugikan para

pihak, terutama pihak penjual.

Menurut ulama Syafi‟iyah dan Hanabilah, jual beli seperti itu

batal. Khiyar sangat menentukan akad, sedangkan batasan tidak

diketahui, sehingga akan menghalangi „aqid (orang yang melakukan

akad) untuk menggunakan (thasarruf) barang tersebut.

Penerapan khiyar syarat di dunia marketing juga disamakan

dengan istilah garansi. Salah satunya perusahaan yang mempraktekkan

65

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, (Gema Insan Press & Darul Fikr : 2007),

hlm. 188

Page 63: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

49

penggunaan khiyar syarat adalah PT. Hakasima Inti. PT. Hakasima Inti

sebagai perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk rumah

tangga saat ini sedang memasarkan produknya di masayarakat.

Perusahaan menjual produknya melalui distributor yang akan

memasarkan produk ke setiap daerah. Dalam transaksi yang dilakukan

oleh „aqidain yaitu pihak yang berakad, distributor (penjual) dan

masyarakat (konsumen) dijelaskan kualitas, harga, hingga garansi yang

didapatkan oleh konsumen. Unsur garansi lifetime yang telah dijabarkan

oleh pihak distributor sudah tentu menggunakan akad khiyar syarat.

Berdasarkan pada perjanjian garansi lifetime yang ditentukan

oleh PT. Hakasima Inti terhadap produk yang dijual. Konsumen yang

membeli produk maka sudah setuju dengan perjanjian garansi yang

ditetapkan oleh perusahaan. Namun apabila dilihat dari dasar hukum

yang telah penulis jabarkan, penerapan khiyar syarat yang diterapkan

pada penjualan produk Hakasima dinilai cacat atau batal walaupun kedua

belah pihak (orang yang berakad) telah setuju dengan tempo waktu

khiyar syarat.

Ketentuan dari khiyar syarat yaitu harus jelas tempo waktu, tidak

mengandung unsur jahalah (ketidakpastian), sedangkan pada garansi

lifetime tidak jelas tempo waktunya, tempo waktu seumur hidup dinilai

tidak sesuai dengan penerapan tempo waktu pada khiyar syarat dan

dapat merugikan salah satu pihak.

Page 64: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

50

BAB EMPAT

PENUTUP

Dalam bab ini penulis akan membuat kesimpulan dari semua paparan

dan analisis rumusan masalah yang telah penulis format, kesimpulan dan

saran disusun sesuai dengan urutan dari sub bab dalam bab ini :

A. Kesimpulan

Berdasarkan data dan analisis yang telah penulis lakukan pada

penelitian produk Hakasima dapat penulis simpulkan sebagai berikut :

1. Perjanjian garansi lifetime yang ditetapkan pada penjualan produk

Hakasima antara perusahaan dan konsumen berdasarkan pada

perjanjian garansi secara lisan. Perjanjian tersebut disepakati oleh

kedua belah pihak yang memuat tempo waktu klaim yang didapatkan

oleh konsumen saat produk rusak atau cacat, serta adanya

penambahan harga sewaktu waktu apabila harga produk naik.

2. Spesifikasi dalam transaksi pembelian produk Hakasima, distributor

menjelaskan baik kualitas, kegunaan produk, harga, serta garansi

yang sesuai dengan katalog produk yang diberikan oleh perusahaan.

Kepuasan konsumen terhadap garansi yang diberikan oleh

perusahaan Haksima sangat baik, di karenakan penambahan harga

tidak memberatkan konsumen karena harga klaim garansi yang

murah dengan pemberian barang baru.

3. Dalam hukum Islam perjanjian garansi lifetime yang ditetapkan oleh

perusahaan dan konsumen dinilai cacat atau batal, dikarenakan

ketentuan dari khiyar syarat yaitu harus jelas tempo waktu, tidak

mengandung unsur jahalah (ketidakpastian). Namun, sistem garansi

lifetime yang ditetapkan oleh perusahaan Hakasima dan konsumen

tidak jelas jangka waktunya.

Page 65: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

51

B. Saran

Berdasarkan analisis dan kesimpulan di atas, pada bagian ini

penulis mengemukakan bebarapa saran sebagai berikut :

1. Seharusnya pihak PT. Hakasima Inti menjelaskan secara detail

jangka waktu garansi, serta tidak adanya penambahan harga saat

klaim terjadi agar tidak ada anggapan konsumen bahwa perjanjian

garansi pada produk Hakasima tidak jelas.

2. Seharusnya konsumen menilai kembali perjanjian garansi yang

disepakati, dan harus memperhatikan klausula perjanjian sesuai

dengan ketentuan dalam bermuamalah.

Page 66: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

52

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalah, Yogyakarta : Multi Karya Grafika,

2003

Abdul Rahman Ghazaly, Fiqh Muamalat, Jakarta: Prenada Media Group, 2010

Abdurrahman al-Juzairi, fikih Empat Mazhab, Jakarta: Pustaka al-Kautsar, 2012

Ainul Yaqin, Fiqh Muamalah Kajian Komprehensif Ekonomi Islam, Pamekasan:

Duta Media Publishing, 2018

Al Musyaiqih, terbitan Maktabah Ar Rusyd, cetakan tahun 1431 H.

Al Wajiz fi Fighis Sunnah wal Kitabil „Aziz, Abdul „Azhim bin Badawi, Dar

Ibnu Rajab

Al-Kasani, Al-Bada‟i ash-Shana‟i, Jilid IV, Beirut: Dar al-Fikr

Amir Syarifuddin, Fiqih Muamalah, Jakarta: Paranada Media

Asy-Syarbani al-kathib, Mughni al-Muhtaj, Jilid 2, Beirut:Darar-Fikri

Ayu Anastasia Wulan yang berjudul“Tinjauan Hukum Islam Terhadap

Pelaksanaan Garansi Lifetime Produk Tupperware (Studi Pada

Distributor Tupperware PT. Tapis Eka Moderen Bandar Lampung)”.

BambangWaluyo, Penelitian Hukum dalam Praktek, Jakarta: Sinar Grafika

Chairuman Pasaribu dan Suhrawardi K.Lubis, Hukum Perjanjian dalam Islam,

cet ke 2, Jakarta: PT. Sinar Grafika

Djalius Syah, dkk, Kamus Inggris Indonesia, Cet. Pertama, Jakarta: PT. Rineka

Cipta

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid, Jilid 2, Beirut: Dar

al –Fikri

Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Dilengkapi Contoh Analisis Statistik,

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Kamus besar bahasa Indonesia

Karim Helmi, Fiqh Mu‟amalah, Bandung: Al-Ma‟arif, 2012

Page 67: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

53

Lexy J Moleong, Metode penelitian Kualitatif, Bandung :Remaja Rosda Karya

Lukman, Kamus Lengkap Bahasa indonesia, Jakarta: Balai Pustaka

M. Abdul Mujieb, Kamus Istilah Fiqih, Jakarta: PT. Pustaka Firdaus, 1994

Maria Zulfa dengan judu lpenelitian”Perjanjian Garansi Sepeda Motor

Menurut Konsep Khiyar Syarat Dalam Fiqh Muamalah (Analisis

Perjanjian Dan Pelaksanaan After Sale Service Pada Suzuki Yunar Ulee

Gle Di Kec Bandar Dua Kab Pidie Jaya).

Muhammad Teguh, Metode Penelitian Ekonomi, Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2005

Muhammad Yusuf Musa, Al-Amwal wa Nazhariyah al-Aqd, Mesir : Dar al-Fikr

al-Arabi, 2010

Muhibutthabary, Fiqh Amal Islami, Bandung : Citapustaka Media Perintis, 2012

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007

Nasrun Haroen, Fiqh Muamalah, Jakarta: Gaya Media Pratama, 2007

Nensi Nuryami yang berjudul “Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pemberian

Garansi Dalam Jual Beli Pompa Air Dan Solar Water Heater (Studi

Kasus Pada Beberapa Toko Bangunan Di Kelurahan Tanaman,

Kecamatan Banguntpan, Kabupaten Bantul)”

Rachmat Syafii, Fiqh Muamalah, Jakarta : Citapustaka Media Perintis, 2013

Rahmawati dengan judul “Aplikasi Khiyar Syarat Dalam Trasaksi Jual Beli

Emas Di Kalangan Pedangang Emas Pasar Aceh”

Samsuardi, meneliti tentang “Sistem Garansi Pada Transaksi Jual Beli Laptop

Second Menurut Konsep Khiyar Syarat”.

Sayyid Sabiq, Fiqih Sunnah, Beirut: Dar al-Fikr, 1983

Sulaiman Rasjid, Fiqih Islam, Jakarta : Attahiriyah, 1976

Wahbah Zuhaili, alFiqh al-Islam wa Adillatuh, Beirut: Dar al-Fikral-Mu‟ashir,

2005

Wahbah Zuhaili, Fiqh Islam Wa Adillatuhu, Gema Insan Press & Darul Fikr :

2007

Zainuddin Ali, Metode Peneltian Hukum , Jakarta: Sinar Grafika, 2010

Page 68: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

Lampiran 3: Daftar Pertanyaan Wawancara

1. Bagaimana bentuk garansi yang diberikan oleh PT. Hakasima Inti kepada

anda?

2. Berapa lama klaim garansi produk dapat anda lakukan?

3. Bagaimana kualitas produk yang ditawarkan apakah sesuai atau tidak?

4. Apakah anda puas dengan pemberian garansi yang diberikan?

5. Apa saja isi perjanjian garansi yang diberikan oleh PT. Hakasima inti?

6. Bagaimana tanggapan distributor saat anda akan mengklaim garansi produk

anda?

7. Apakah distributor menjelaskan sistem garansi kepada anda dengan jelas?

8. Bagaimana bentuk garansi yang diberikan, tertulis atau lisan?

Page 69: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

Lampiran 4:

FOTO WAWANCARA

Page 70: TRANSPARANSI KEBERADAAN KHIYAR SYARAT TERHADAP …

Lampiran 5:

BUKTI TRANSAKSI