tm statind2

Upload: azmialviang

Post on 05-Apr-2018

226 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 TM statind2

    1/8

    LAPORAN PRAKTIKUM

    STATISTIKA INDUSTRI II

    Oleh:Nama : Azmi Alvian Gabriel

    Kelompok : 1

    Asisten: Wendra G. Rohmah

    LABORATORIUM KOMPUTASI DAN ANALISIS SISTEM

    JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

    FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

    UNIVERSITAS BRAWIJAYA

    MALANG

    2012

  • 7/31/2019 TM statind2

    2/8

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 Latar Belakang

    Berbagai alasan seperti banyaknya individu dalam populasi amatan,

    sehingga penelitian keseluruhan terhadap populasi tersebut tidaklah ekonomis, baik

    tenaga, waktu, maupun biaya, maka penelitian hanya menggunakan sampel saja.

    Harga - harga parameter hanya diestimasikan diduga berdasarkan harga - harga

    statistik sampelnya. Pendugaan dalam kehidupan sehari - hari tidak dapat dihindari.

    Permasalahannya adalah bagaimana pendugaan tersebut mendekatikebenaran. Olehkarena itu, statistika induktif mengembangkan teori pendugaan (estimasi/

    penaksiran).

    Untuk meningkatkan kualitas suatu produk perlu dilakukan life testingdata

    yang berguna dalam melakukan pengujian tentang lifetime dan reliabilitas suatu

    produk. Dalam melakukan pengamatan data lifetime digunakan beberapa model

    distribusi yaitu distribusi Weibull, Gamma, Lognormal, dan Eksponensial. Salah

    satu distribusi yang banyak digunakan dalam beberapa bidang statistic adalah

    distribusi Eksponensial, karena mempunyai laju kerusakan konstan dan banyak

    diterapkan dalam analisis uji lifetime.

    Hasil pengukuran yang diperoleh disebut dengan data mentah. Besarnya

    hasil pengukuran yang diperoleh biasanya bervariasi. Apabila diperhatikan data

    mentah tersebut, sangatlah sulit untuk menarik kesimpulan yang berarti. Untuk

    memperoleh gambaran yang baik mengenai data tersebut, data mentah tersebut

    perlu diolah terlebih dahulu. Pada saat dihadapkan pada sekumpulan data yang

    banyak, seringkali membantu untuk mengatur dan merangkum data tersebut dengan

    membuat tabel yang berisi daftar nilai data yang mungkin berbeda (baik secara

    individu atau berdasarkan pengelompokkan) bersama dengan frekuensi yang sesuai,

    yang mewakili berapa kali nilai-nilai tersebut terjadi. Daftar sebaran nilai data

    tersebut dinamakan dengan Daftar Frekuensi atau Sebaran Frekuensi (Distribusi

    Frekuensi).

  • 7/31/2019 TM statind2

    3/8

    1.2 Tujuan

    Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengerti dan

    memahami tentang distribusi frekuensi beserta pendugaan parameternya.

  • 7/31/2019 TM statind2

    4/8

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1 Distribusi Frekuensi dan Parameter

    Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data mulai dari terkecil hingga

    terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas. Tabel distribusi

    frekuensi disusun jika data yang disajikan cukup banyak, yang jika disajikan dalam

    tabel biasa menjadi kurang komunikatif dan tidak efisien. Pada distribusi frekuensi

    parameter yang merupakan ciri dari populasi data (kelompok data). Distribusi

    frekuensi terdiri dari (Saleh, 2004):- Distribusi frekuensi kategori

    - Distribusi frekuensi numeric

    Estimasi parameter adalah estimasi yang digunakan untuk menduga suatu

    populasi dari sampel. Estimasi digolongkan menjadi dua yaitu estimasi titik

    (pointestimation) dan estimasi interval (intervalestimation). Estimasi Titik (Point

    Estimation) Sebuah nilai tunggal yang digunakan untuk mengestimasi sebuah

    parameter disebut titik estimator, sedangkan proses untuk mengestimasi titik

    tersebut disebut estimasi titik (Supranto, 2002).

    Estimasi Interval (interval estimation) Sebuah estimasi interval dari sebuah

    parameter adalah suatu sebaran nilai-nilai yang digunakan untuk mengestimasi.

    Proses mengestimasi dengan suatu sebaran nilai-nilai ini disebut estimasi interval

    (Supranto, 2002).

    Pengelompokkan data ke dalam beberapa kelas dimaksudkan agar ciri-ciri

    penting data tersebut dapat segera terlihat. Daftar frekuensi ini akan memberikan

    gambaran yang khas tentang bagaimana keragaman data. Sifat keragaman data

    sangat penting untuk diketahui, karena dalam pengujian-pengujian statistik

    selanjutnya kita harus selalu memperhatikan sifat dari keragaman data. Tanpa

    memperhatikan sifat keragaman data, penarikan suatu kesimpulan pada umumnya

    tidaklah sah. Tujuan pembuatan distribusi frekuensi adalah untuk

    mengorganisasikan data secara sistematik ke dalam berbagai macam klasifikasi

    tanpa mengurangi informasi yang ada dari data tersebut (Saleh, 2004).

  • 7/31/2019 TM statind2

    5/8

    2.2 Hipotesis Deskriptif

    Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel dalam

    satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Dalam

    perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)

    selalu berpasangan. Bila salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga

    dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau Ho ditolak pasti Ha diterima.

    Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik (Nar, 2003).

    2.2.1 Rata-rata

    Rata-rata sebuah set data adalah ukuran nilai 'tengah' data set. Dalam kasus

    yang paling umum, data set adalah daftar nomor. Rata-rata daftar nomor adalahnomor satu yang dimaksudkan untuk melambangkan angka-angka dalam daftar.

    Jika semua nomor dalam daftar yang sama, maka nomor ini harus digunakan. Jika

    nomor tidak sama, rata-rata dihitung dengan menggabungkan nomor dari daftar

    dalam cara yang spesifik dan komputasi nomor tunggal sebagai rata-rata daftar

    (Montgomery, 2002). Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data

    dibagi dengan banyaknya data. Dengan kata lain jika kita memiliki N data sebagai

    berikut X1, X2, X3,............Xn. Maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai

    berikut (Nar, 2003) :

    Mean =

    2.2.2 Variasi

    Variasi adalah ketidakseragaman dalam proses operasional sehingga

    menimbulkan perbedaan dalam kualitas produk (barang/jasa) yang dihasilkan.

    Adanya variabilitas atau variasi di setiap unit data adalah hal yang menarik di dalam

    statistik, karena seperti halnya manusia setiap unit sampel mempunyai variasi.

    Setiap variasi yang diukur dari unit-unit sampel dinamakan variabel (Sugiarto,

    2003). Secara umum, variansi dirumuskan jika kita memiliki n observasi yaitu

    X1,X2,.Xn, dan diketahui X bar adalah rata-rata sampel yang dimiliki, maka

    variansi dapat dihitung sebagai beriktut (Ismail, 2003) :

    S2

    =

    (X1 - ) 2

    + (X2 - ) 2

    ++ (Xn - ) 2

  • 7/31/2019 TM statind2

    6/8

    n - 1

    2.2.3 Proporsi

    Proporsi adalah perbandingan antara ukuran dan kualitas bagian bagian

    dan hubungannya terhadap bentuk fisik keseluruhan. Proporsi sebagai salah satu

    media bagi visualisasi konsep. Dasar dari suatu sistem proporsional adalah

    perbandingan tetap. Sistem proporsional menentukan hubungan visual dari ukuran

    shape dan kuantitas dari bagian-bagian terhadap keseluruhan (Ismail, 2003).

    Proporsi suatu data di dalam populasi adalah rasio frekuensi data itu terhadap

    seluruh frekuensi. Jika suatu data memiliki frekuensi f sedangkan seluruh frekuensi

    adalah f, maka proporsi untuk data itu adalah (Sugiarto, 2003):

    2.3 Hipotesis Komparatif

    Hipotesis Komparatif merupakan dugaan terhadap perbandingan nilai

    dua sampel atau lebih. Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap

    perumusan masalah komparatif. Hipotesis komparatif terbagi menjadi dua jenis

    sampel, yaitu sampel independen dan sampel berpasangan.

    2.3.1 Sampel Independen

    Sampel independen (bebas) adalah metode yang digunakan untuk menguji

    kesamaan rata-rata dari 2 populasi yang bersifat independen, dimana peneliti tidak

    memiliki informasi mengenai ragam populasi. Independen maksudnya adalah

    bahwa populasi yang satu tidak dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan

    populasi yang lain. Barangkali, kondisi dimana peneliti tidak memiliki informasi

    mengenai ragam populasi adalah kondisi yang paling sering dijumpai di kehidupan

    nyata. Oleh karena itu secara umum, uji-t (baik 1-sampel, 2-sampel, independen

    maupun paired) adalah metode yang paling sering digunakan (Montgomery, 2002).

    2.3.2 Sampel Berpasangan

    =

    f

    f

  • 7/31/2019 TM statind2

    7/8

    Uji t 2 sample berpasangan adalah salah satu jenis uji t yang digunakan

    untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari

    dua buah mean sample (dua buah variabel yang dikomparasikan). Dimana kedua

    sample tersebut berasal dari satu objek yang sama. Selain itu sampel juga memiliki

    hubungan saling mempengaruhi (dependen/tidak bebas/berpasangan). Sampel

    berpasangan dapat digunakan saat mencari perbedaan antara dua pengamatan.

    Misalnya, apabila akan menguji banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi

    pelindung anti nyamuk merk tertentu ataupun sesudahnya. Karena objeknya sama

    (satu) maka tidaj perlu uji homogenisasi data (Banks, 2007).

    DAFTAR PUSTAKA

  • 7/31/2019 TM statind2

    8/8

    Banks, J. 2007. Principles of International Edition Statistical Quality Control.

    International Journal of United State of America. Vol. 2. Page 96.

    Ismail. 2003. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Mata Kuliah

    Pengantar Statistika. Direktorat Lanjutan Pertama. Jakarta.

    Kuswanto. 2006. Statistika. FP UB. Malang.

    Montgomery, D.H. 2002. Planning of Analysis Stastistical. John Willey &

    Sons,Inc. Canada.

    Nar, H. 2003. Statistika Dasar. Dikdasmen. Jakarta.

    Saleh, Samsubar. 2004. Statistik Deskriptif. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.

    Sugiarto, D. 2003. Teknik Sampling. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

    Supranto. 2002. Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga. Jakarta.

    Winarno, G. 2002. Pengantar Statistika. PPPG. Yogyakarta.