tm statind2
TRANSCRIPT
-
7/31/2019 TM statind2
1/8
LAPORAN PRAKTIKUM
STATISTIKA INDUSTRI II
Oleh:Nama : Azmi Alvian Gabriel
Kelompok : 1
Asisten: Wendra G. Rohmah
LABORATORIUM KOMPUTASI DAN ANALISIS SISTEM
JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2012
-
7/31/2019 TM statind2
2/8
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berbagai alasan seperti banyaknya individu dalam populasi amatan,
sehingga penelitian keseluruhan terhadap populasi tersebut tidaklah ekonomis, baik
tenaga, waktu, maupun biaya, maka penelitian hanya menggunakan sampel saja.
Harga - harga parameter hanya diestimasikan diduga berdasarkan harga - harga
statistik sampelnya. Pendugaan dalam kehidupan sehari - hari tidak dapat dihindari.
Permasalahannya adalah bagaimana pendugaan tersebut mendekatikebenaran. Olehkarena itu, statistika induktif mengembangkan teori pendugaan (estimasi/
penaksiran).
Untuk meningkatkan kualitas suatu produk perlu dilakukan life testingdata
yang berguna dalam melakukan pengujian tentang lifetime dan reliabilitas suatu
produk. Dalam melakukan pengamatan data lifetime digunakan beberapa model
distribusi yaitu distribusi Weibull, Gamma, Lognormal, dan Eksponensial. Salah
satu distribusi yang banyak digunakan dalam beberapa bidang statistic adalah
distribusi Eksponensial, karena mempunyai laju kerusakan konstan dan banyak
diterapkan dalam analisis uji lifetime.
Hasil pengukuran yang diperoleh disebut dengan data mentah. Besarnya
hasil pengukuran yang diperoleh biasanya bervariasi. Apabila diperhatikan data
mentah tersebut, sangatlah sulit untuk menarik kesimpulan yang berarti. Untuk
memperoleh gambaran yang baik mengenai data tersebut, data mentah tersebut
perlu diolah terlebih dahulu. Pada saat dihadapkan pada sekumpulan data yang
banyak, seringkali membantu untuk mengatur dan merangkum data tersebut dengan
membuat tabel yang berisi daftar nilai data yang mungkin berbeda (baik secara
individu atau berdasarkan pengelompokkan) bersama dengan frekuensi yang sesuai,
yang mewakili berapa kali nilai-nilai tersebut terjadi. Daftar sebaran nilai data
tersebut dinamakan dengan Daftar Frekuensi atau Sebaran Frekuensi (Distribusi
Frekuensi).
-
7/31/2019 TM statind2
3/8
1.2 Tujuan
Tujuan dari praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengerti dan
memahami tentang distribusi frekuensi beserta pendugaan parameternya.
-
7/31/2019 TM statind2
4/8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Distribusi Frekuensi dan Parameter
Distribusi Frekuensi adalah penyusunan data mulai dari terkecil hingga
terbesar yang membagi banyaknya data ke dalam beberapa kelas. Tabel distribusi
frekuensi disusun jika data yang disajikan cukup banyak, yang jika disajikan dalam
tabel biasa menjadi kurang komunikatif dan tidak efisien. Pada distribusi frekuensi
parameter yang merupakan ciri dari populasi data (kelompok data). Distribusi
frekuensi terdiri dari (Saleh, 2004):- Distribusi frekuensi kategori
- Distribusi frekuensi numeric
Estimasi parameter adalah estimasi yang digunakan untuk menduga suatu
populasi dari sampel. Estimasi digolongkan menjadi dua yaitu estimasi titik
(pointestimation) dan estimasi interval (intervalestimation). Estimasi Titik (Point
Estimation) Sebuah nilai tunggal yang digunakan untuk mengestimasi sebuah
parameter disebut titik estimator, sedangkan proses untuk mengestimasi titik
tersebut disebut estimasi titik (Supranto, 2002).
Estimasi Interval (interval estimation) Sebuah estimasi interval dari sebuah
parameter adalah suatu sebaran nilai-nilai yang digunakan untuk mengestimasi.
Proses mengestimasi dengan suatu sebaran nilai-nilai ini disebut estimasi interval
(Supranto, 2002).
Pengelompokkan data ke dalam beberapa kelas dimaksudkan agar ciri-ciri
penting data tersebut dapat segera terlihat. Daftar frekuensi ini akan memberikan
gambaran yang khas tentang bagaimana keragaman data. Sifat keragaman data
sangat penting untuk diketahui, karena dalam pengujian-pengujian statistik
selanjutnya kita harus selalu memperhatikan sifat dari keragaman data. Tanpa
memperhatikan sifat keragaman data, penarikan suatu kesimpulan pada umumnya
tidaklah sah. Tujuan pembuatan distribusi frekuensi adalah untuk
mengorganisasikan data secara sistematik ke dalam berbagai macam klasifikasi
tanpa mengurangi informasi yang ada dari data tersebut (Saleh, 2004).
-
7/31/2019 TM statind2
5/8
2.2 Hipotesis Deskriptif
Hipotesis deskriptif, merupakan dugaan terhadap nilai satu variabel dalam
satu sampel walaupun di dalamnya bisa terdapat beberapa kategori. Dalam
perumusan hipotesis statistik, antara hipotesis nol (Ho) dan hipotesis alternatif (Ha)
selalu berpasangan. Bila salah satu ditolak, maka yang lain pasti diterima sehingga
dapat dibuat keputusan yang tegas, yaitu kalau Ho ditolak pasti Ha diterima.
Hipotesis statistik dirumuskan dengan simbol-simbol statistik (Nar, 2003).
2.2.1 Rata-rata
Rata-rata sebuah set data adalah ukuran nilai 'tengah' data set. Dalam kasus
yang paling umum, data set adalah daftar nomor. Rata-rata daftar nomor adalahnomor satu yang dimaksudkan untuk melambangkan angka-angka dalam daftar.
Jika semua nomor dalam daftar yang sama, maka nomor ini harus digunakan. Jika
nomor tidak sama, rata-rata dihitung dengan menggabungkan nomor dari daftar
dalam cara yang spesifik dan komputasi nomor tunggal sebagai rata-rata daftar
(Montgomery, 2002). Berdasarkan definisi dari mean adalah jumlah seluruh data
dibagi dengan banyaknya data. Dengan kata lain jika kita memiliki N data sebagai
berikut X1, X2, X3,............Xn. Maka mean data tersebut dapat kita tuliskan sebagai
berikut (Nar, 2003) :
Mean =
2.2.2 Variasi
Variasi adalah ketidakseragaman dalam proses operasional sehingga
menimbulkan perbedaan dalam kualitas produk (barang/jasa) yang dihasilkan.
Adanya variabilitas atau variasi di setiap unit data adalah hal yang menarik di dalam
statistik, karena seperti halnya manusia setiap unit sampel mempunyai variasi.
Setiap variasi yang diukur dari unit-unit sampel dinamakan variabel (Sugiarto,
2003). Secara umum, variansi dirumuskan jika kita memiliki n observasi yaitu
X1,X2,.Xn, dan diketahui X bar adalah rata-rata sampel yang dimiliki, maka
variansi dapat dihitung sebagai beriktut (Ismail, 2003) :
S2
=
(X1 - ) 2
+ (X2 - ) 2
++ (Xn - ) 2
-
7/31/2019 TM statind2
6/8
n - 1
2.2.3 Proporsi
Proporsi adalah perbandingan antara ukuran dan kualitas bagian bagian
dan hubungannya terhadap bentuk fisik keseluruhan. Proporsi sebagai salah satu
media bagi visualisasi konsep. Dasar dari suatu sistem proporsional adalah
perbandingan tetap. Sistem proporsional menentukan hubungan visual dari ukuran
shape dan kuantitas dari bagian-bagian terhadap keseluruhan (Ismail, 2003).
Proporsi suatu data di dalam populasi adalah rasio frekuensi data itu terhadap
seluruh frekuensi. Jika suatu data memiliki frekuensi f sedangkan seluruh frekuensi
adalah f, maka proporsi untuk data itu adalah (Sugiarto, 2003):
2.3 Hipotesis Komparatif
Hipotesis Komparatif merupakan dugaan terhadap perbandingan nilai
dua sampel atau lebih. Hipotesis ini merupakan jawaban sementara terhadap
perumusan masalah komparatif. Hipotesis komparatif terbagi menjadi dua jenis
sampel, yaitu sampel independen dan sampel berpasangan.
2.3.1 Sampel Independen
Sampel independen (bebas) adalah metode yang digunakan untuk menguji
kesamaan rata-rata dari 2 populasi yang bersifat independen, dimana peneliti tidak
memiliki informasi mengenai ragam populasi. Independen maksudnya adalah
bahwa populasi yang satu tidak dipengaruhi atau tidak berhubungan dengan
populasi yang lain. Barangkali, kondisi dimana peneliti tidak memiliki informasi
mengenai ragam populasi adalah kondisi yang paling sering dijumpai di kehidupan
nyata. Oleh karena itu secara umum, uji-t (baik 1-sampel, 2-sampel, independen
maupun paired) adalah metode yang paling sering digunakan (Montgomery, 2002).
2.3.2 Sampel Berpasangan
=
f
f
-
7/31/2019 TM statind2
7/8
Uji t 2 sample berpasangan adalah salah satu jenis uji t yang digunakan
untuk mengetahui ada atau tidaknya perbedaan yang signifikan (meyakinkan) dari
dua buah mean sample (dua buah variabel yang dikomparasikan). Dimana kedua
sample tersebut berasal dari satu objek yang sama. Selain itu sampel juga memiliki
hubungan saling mempengaruhi (dependen/tidak bebas/berpasangan). Sampel
berpasangan dapat digunakan saat mencari perbedaan antara dua pengamatan.
Misalnya, apabila akan menguji banyaknya gigitan nyamuk sebelum diberi
pelindung anti nyamuk merk tertentu ataupun sesudahnya. Karena objeknya sama
(satu) maka tidaj perlu uji homogenisasi data (Banks, 2007).
DAFTAR PUSTAKA
-
7/31/2019 TM statind2
8/8
Banks, J. 2007. Principles of International Edition Statistical Quality Control.
International Journal of United State of America. Vol. 2. Page 96.
Ismail. 2003. Pelatihan Terintegrasi Berbasis Kompetensi Mata Kuliah
Pengantar Statistika. Direktorat Lanjutan Pertama. Jakarta.
Kuswanto. 2006. Statistika. FP UB. Malang.
Montgomery, D.H. 2002. Planning of Analysis Stastistical. John Willey &
Sons,Inc. Canada.
Nar, H. 2003. Statistika Dasar. Dikdasmen. Jakarta.
Saleh, Samsubar. 2004. Statistik Deskriptif. UPP AMP YKPN. Yogyakarta.
Sugiarto, D. 2003. Teknik Sampling. PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Supranto. 2002. Statistik Teori dan Aplikasi. Erlangga. Jakarta.
Winarno, G. 2002. Pengantar Statistika. PPPG. Yogyakarta.