bab ii tinjauan pustaka 2.1.tinjauan pustaka 1. pengertian...

12
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Pustaka 1. Pengertian Pelabuhan Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di sekitarnya dan batas-batas tertentunsebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan layanan jasa. Utamanya pelabuhan tempat kapal bersandar, berlabuh, naik turun openumpang dan/atau pelayanan dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antra moda transportasi.( Hariyanto Budiyono. 2007 Hal:1) Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan disekitarnya denggan batas-batas tertentu,sebagai tempat kegiatan pemerintahaan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat kapal sandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamaatan playaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antra moda transpotasi. ( Murdianto, 2015. Hal:1 ) Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 pasal 1 (16) tentang pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan atau perairan dengan batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, atau bongkar muat barang, berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Sedangkan Pelabuhan menurut fungsi pokoknya ada 3 yaitu: a. Pelabuhan Utama Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan

Upload: others

Post on 05-Feb-2021

31 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    2.1.Tinjauan Pustaka

    1. Pengertian Pelabuhan

    Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan di

    sekitarnya dan batas-batas tertentunsebagai tempat kegiatan pemerintahan

    dan kegiatan layanan jasa. Utamanya pelabuhan tempat kapal bersandar,

    berlabuh, naik turun openumpang dan/atau pelayanan dan kegiatan

    penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antra

    moda transportasi.( Hariyanto Budiyono. 2007 Hal:1)

    Pelabuhan adalah tempat yang terdiri dari daratan dan perairan

    disekitarnya denggan batas-batas tertentu,sebagai tempat kegiatan

    pemerintahaan dan kegiatan ekonomi yang dipergunakan sebagai tempat

    kapal sandar, berlabuh, naik turun penumpang dan atau bongkar muat

    barang yang dilengkapi dengan fasilitas keselamaatan playaran dan

    kegiatan penunjang pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan

    antra moda transpotasi. ( Murdianto, 2015. Hal:1 )

    Menurut Undang-undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008

    pasal 1 (16) tentang pelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan atau

    perairan dengan batas –batas tertentu sebagai tempat kegiatan

    pemerintahan dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai

    tempat kapal bersandar, naik turun penumpang, atau bongkar muat barang,

    berupa terminal dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan

    fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang

    pelabuhan serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda

    transportasi.

    Sedangkan Pelabuhan menurut fungsi pokoknya ada 3 yaitu:

    a. Pelabuhan Utama

    Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan

  • 8

    angkutan laut dalam negri dan internasional, alih muat angkutan laut

    dalam negri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat

    asal tujuan penumpang atau barang, serta angkutan penyebrangan

    dengan jangkauan antar provinsi. Pasal 1 (17)

    b. Pelabuhan Pengumpul

    Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan

    laut dalam negri, alih muat angkutan laut dalam negri dalam jumlah

    menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan barang serta

    angkutan penyebrangan dengan jangkauan palayanan antar provinsi.

    Pasal 1 (18)

    c. Pelabuhan Pengumpan

    Adalah pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan

    angkutan laut dalam negri, alih muat angkutan laut dalam negri dalam

    jumlah terbatas,merupakan pengumpan bagi pelabuhan utama dan

    pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang dan

    barang, serta angkutan penyebrangan dengan jangkauan pelayanan

    dalam provinsi. Pasal 1 (19)

    2. Tatanan kepelabuhanan

    Tatanan Kepelabuhanan Nasional menurut Undang-undang Republik

    Indonesia no 17 tahun 2008 BAB VII Pasal 67 ketatanan kepelabuhan

    nasional menjadi 3 bagian:

    a. Tatanan Kepelabuhanan Nasionaldiwujudkan dalam rangka

    penyelanggaraan pelabuhan yang andal dan berkemampuan tinggi,

    menjamin efisiensi, dan mempunyai daya asing global untuk

    menunjang pembangunan nasional dan daerah yang berwawasan

    Nusantara.

    b. Tatanan Kepelabuhanan Nasional sebagaimana di maksud pada ayat (1)

    merupakan sistem kepelabuhanan berdasarkan kawasan ekonomi,

    geografi, dan keunggulan komparatif wilayah, serta kondisi alam.

    c. Tatanan Kepelabuhanan Nasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1)

    memuat:

  • 9

    1)Peran, fungsi, jenis, dan hierarki pelabuhan

    2)Rencana Induk Pelabuhan Nasionaldan

    3)Lokasi Pelabuhan

    3. Kapal

    a. Pengertian kapal

    Kapal adalah kendaraan pengangkut penumpang dan barang di laut

    maupun di sungai(Capt.R.P. Suyono,2007).

    Menurut Undang-undang Republik Indonesia nomor 17 tahun 2008

    pasal 1 (36), definisi kapal adalah kendaraan air dengan bentuk dan

    jenis tertentu, yang digerakkan dengan tenaga angin, tenaga mekanik,

    energi lainnya, ditarik atau ditunda, termasuk kendaraan yang berdaya

    dukung dinamis, kendaraan di bawah permukaan air, serta alat apung

    dan bangunan terapung yang tidak berpindah-pindah.

    b. Jenis – Jenis Kapal

    Beberapa Jenis kapal menurut Undang – undang Pelayaran UU RI No.

    17 Th.2008 sebagai berikut :

    1) Kapal – Kapal Perang adalah kapal Tentara Nasional Indonesia

    (TNI) yang ditetapkan sesuai dengan ketentuan peraturan

    perundang – undangan. Pasal 1 ( 37)

    2) Kapal Negara adalah kapal milik Negara digunakan oleh instansi

    pemerintah tertentu yang diberi fungsi dan kewenangan sesuai

    dengan ketentuan peraturan perundang – undangan untuk

    menegakkan hokum serta tugas – tugas pemerintah lainnya. Pasal

    1 ( 38)

    3) Kapal Asing adalah kapal yang berbendera selain bendera

    Indonesia dan tidak dicatat dalam daftar kapal Indonesia. pasal 1

    (39)

    Berikut ini kapal berdasarkan kegunaanya (Suwarno, 2011:131)

    yaitu kapal barang (cargo veseel) atau konvensional. Berdasarkan

    jenis muatannya, kapal barang dapat dibedakan menjadi tujuh

    jenis, yaitu :

  • 10

    1. General Cargo Carrier adalah jenis kapal ini laut ini

    mengangkut muatan umum (general cargo), yang terdiri dari

    bermacam – macam barang dalam bentuk potongan maupun

    dibungkus, dalampeti, keranjang, dan lain-lain.

    2. Bulk Cargo Carrier adalah jenis kapal laut ini mengangkut

    muatan curah dengan jumlah banyak dalam sekali jalan.

    3. Kapal Tanker adalah kapal laut jenis ini untuk mengangkut

    muatan cair.

    4. Combination Carrier adalah kombinasi kapal tanker dan dry

    bulk, dengan tujuan bila return cargo tidak ada maka bisa di

    muati dry bulkcargoes.

    5. Off shore Supply Ship adalah kapal laut jenis ini untuk

    mengangkat bahan / peralatan, makanan, dan lain-lain untuk

    anjungan.

    6. Special Designed Ship adalah kapal laut ini khusus dibangun

    untuk muatan tertentu, seperti daging, LNG, misalnya

    refrigerated cargo carrier, liqueid gas carrier, dan sebagainya.

    7. Kapal container atau kapal cellular container adalah kapal laut

    ini untuk mengangkut muatan general cargo yang dimasukkan

    ke dalam container atau muatan yang perlu di bekukan dalam

    reefer container

    2.2. Pengertian Perusahaan Pelayaran

    Perusahaan pelayaran adalah badan usaha milik Negara atau swasta,

    berbentuk perusahaan Negara persero, Perseroan Terbatas (PT), Perseroan

    Comanditer (CV), dan lain-lain yang melakukan usaha jasa dalam bidang

    penyediaan ruangan kapal laut untuk kepentingan mengangkut muatan

    penumpang (orang) danbarang (dagangan) dari suatu pelabuhan asal (muat)

    kepelabuhan tujuan (bongkar), baik di dalam negeri (interinsulair) maupun

    luar negeri (ocean going shipping).

    Penyediaan ruangan kapal menurut sifat usahanya dapat dibedakan menjadi.

  • 11

    1. Pelayaran tetap (Liner Service)

    a. Mempunyai trayek pelayaran dan perjalanan kapal tertentu dan teratur.

    b. Mempunyai daftar angkutan yang tetap dan berlaku umum.

    c. Mempunyai syarat dan perjanjian pengangkutan yang bersifat tetap dan

    Berlaku umum(Suwarno,2011).

    2. Pelayaran Tramper

    Pelayaran tramper merupakan pelayaran bebas yang tidak terikat

    ketentuan formal, tidak mempunyai jalur pelayaran tetap dan kapal dapat

    berlayar kemana aja (Engkos Kosasih,2007).

    2.3 Kegiatan Pengusahaan Pelayaran Niaga

    Menurut (Suwarno,2011) terdapat beberapa jenis pengusaha niaga.

    Diantaranya sebagai berikut :

    1. Usaha Pokok Pelayaran

    Mengangkut barang atau penumpang, khususnya barang dagangan dari

    suatu pelabuhan pemuatan untuk di sampaikan kepelabuhan

    pembongkaran (tujuan) dengan kapal milik sendiri, mencharter, atau kerja

    sama dengan pihak – pihak ketiga perusahaan pelayaran akan menerima

    pendapatan charter (charter party). Beberapa perjanjian charter yang

    berlaku adalah sebagai berikut:

    a. Bareboat Charter, yaitu men-charter kapal untuk jangka waktu

    tertentu. Perusahaan pelayaran menyerahkan kapalnya kepada

    pencharter tanpa anak buah kapal, pendapatan yang di peroleh adalah

    hanya pendapatan charter dan hampir semua biaya menjadi tanggung

    jawab pencharter.

    b. Time Charter, yaitu kegiatan pen-chateran kapal untuk jangka waktu

    tertentu. Kapal diserahkan lengkap dengan anak buah kapal dan

    perlengkapannya, pendapatan yang diperoleh adalah pendapatan

    charter dan menanggung biaya yang terkait dengan kapal dan anak

    buah kapal (antara lain: maintenence kapal, biaya anak buah kapal,

    asuransi, penyusutan dan beban overhead).

  • 12

    charter dan menanggung biaya yang terkait dengan kapal dan anak

    buah kapal (antara lain: maintenence kapal, biaya anak buah kapal,

    asuransi, penyusutan dan beban overhead).

    c. Voyage Charter, yaitu kegiatan pencharteran kapal untuk satu voyage

    atau lebih dari satu pelabuhan ke satu atau beberapa pelabuhan tujuan.

    Harga sewa/charter sering disebut freight, dimana seluruh biaya operasi

    menjadi beban pemilik kapal.

    2.Usaha Keagenan

    Usaha Keagenan adalah mengageni perusahaan pelayaran asing/lain

    atau principal dengan memberikan jasa dalam pengurusan segal asesuatu

    yang berkaitan dengan kepentingan kapal, muatan, olein, dan freightdari

    principal. Kegiatan usaha keagenan tersebut antara lain:

    a. port information, cargo prospect, dan informasi lainnya.

    b. ship husbanding (port & custom clearance, imigrsi, kesehatan

    pelabuhan, dan sebagainya), dan mengurus surat surat / dokumen kapal.

    c. pengorganisasian kapal (traffic, bunker, reapir, maintenance,

    survey,certification, pengawakan, keperluan kapal lainnya).

    d. Berusaha memperoleh muatan untuk kapal dan sekaligus melaksanakan

    handling untuk muatan.

    e. Melakasanakan freightcollectionadminitasi disburment termasuk

    pertanggung jawabannya.

    3.Usaha Sampingan

    Usaha Sampingan adalah kegiatan di luar tersebut diatas, tetapi

    menunjang usaha pelayaran baik dalam bentuk fisik atau keuntungan yang

    di peroleh, Perusahaan pelayaran dapat menyelenggarakan usaha

    sampingan seperti:

    a. Anak perusahaan; perusahaan bongkar muat, usaha bengkel kapal,

    usaha forwading dan sebagainya.

    b. Menyelenggarakan kegiatan; EMKL, jasa transportasi, depocontainer,

    transhipment, sub agency, penyewaan alat bongkar muat, angkutan

  • 13

    bandar, jasa pengurusan dokumen pengkapalan sesuai permintaan

    dalam shipping instruction.

    2.4.PengertianKeagenan

    Keagenan Umum (general agen) adalah perusahaan pelayaran yang di tunjuk

    perusahan pelayaran lain di Indonesia atau luar negeri yang (selaku principal)

    untuk mengurus segala sesuatu yang berkaitan dengan kepentin gankapal

    principal tersebut. Jadi perusahaan pelayaran dapat menunjuk agen dalam hal

    dibutuhkan untuk melayani kapal perusahaan lain (Engkos Kosasih,2007).

    Keagenan adalah hubungan berkekuatan secara hukum yang terjadi bila mana

    dua pihak bersepakat membuat perjanjian, dimana salah satu pihak

    dinamakan agen (agent) setuju untuk mewakili pihak lainnya yang

    dinamakan pemilik (principal) dengan syarat bahwa pemilik tetap mempunyai

    hak untuk mengawasi agennya mengenai kewenangan yang di percayakan

    kepadanya(R. P. Suyono,2007).

    2.5. Kegiatan Keagenan

    Jika suatu perusahaan tidak mempunyai kantor sendiri di pelabuhan itu, maka

    perusahaan pelayaran tersebut dapat menunjuk pelayaran lain yang ada di

    pelabuhan itu untuk mengurus kapal ataupun barang yang di muat/ di bongkar

    dari kapalnya.

    Pengangkatan sebagaiagen di lakukan dengan “Letter of Appoinment“

    (suratpenunjukan) setelah adanya perundingan antara kedua belah pihak. Hak

    dan kewajiban, tugas, serta tanggung jawab agen dituangkan dalam“Agency

    Agreement” (Engkos Kosasih dan Hananto Soewedo,2007).

    2.6. Gambaran Umum Obyek Penulisan

    1. Sejarah Berdirinya PT. Swadaya Wira Maritim

    Berawal dari banyaknya muatan yang membutuhkan jasa transportasi di

    Pelayaran Indonesia terutama pelyaran antar pulau yang Bapak A. Molyadi

    A. S.Sos memiliki pengalaman dibidang perkapalan maka beliau berniat

  • 14

    mendirikan sebuah perusahaan pelayaran rakyat yang bertujuan untuk

    mencukupi derasnya arus barang yang masuk Pelabuhan Tanjung Emas.

    Maka beliau mengajukan permohonan untuk mendirikan sebuah

    perusahaan pelayaran yang diajukan kepada Dirjen Perhubungan Laut di

    Jakarta pada tahun 2008 dan permohnan tersebut telah disetujui pada tahun

    2009 bulan Agustus dengan nomer SUIPAL BXXXV- 148 / AL 58 dengan

    armada yang diageni yaitu perusahaan muatan curah cair CPO (Crued

    Palm Oil) dan OLEIN (RBD Crued Palm Oil In Bulk).

    2. Visi dan Misi PT.Swadaya Wira Maritim.

    VISI

    Menjadi perusahaan angkutan darat yang tumbuh, berkembang dan

    profesional dengan mengutamakan kualitas pelayanan yang terbaik dan

    dapat diandalkan oleh pengguna jasa.

    MISI

    Menyediakan jasa pelayanan angkutan darat yang berkualitas dan

    profesional sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan karyawan,

    mencapai pertumbuhan perusahaan dan mampu memberikan keuntungan

    maksimal bagi stakeholder.

    3. Profil PT. Swadaya Wira Maritim

    Nama :PT.SWADAYA WIRA MARITIM

    Alamat :JL.RUKO RODA MAS NO 27 B TANAH EMAS

    SEMARANG

    Telp :(024) 3584787

    Fax :(024) 3584776

    E-Mai :[email protected]

  • 15

    Struktur Organisasi PT. Swadaya Wira Maritim

    Cabang Semarang

    Sumber : PT. Swadaya Wira Maritim Cabang Semarang,2016

    5. Tugas dan Fungsi Masing – Masing Bagian:

    a. Kepala Cabang

    Yaitu seseorang yg diberi tanggung jawab untuk memimpin cabang

    perusahaan untuk menjalankan menejemen sesuai standar dari kantor

    pusat

    1) Mewakili direksi pusat menjalankan perusahan di cabang tersebut.

    2) Memberikan laporan kemajuan cabang kepada direksi pusat termasuk

    keuangannya.

    3) Mengambil semua tindakan yang diperlukan agar cabang berjalan

    KABAG ADM

    Suwignyo,Amd

    KABAG OPRASIONAL

    Tri Molyanto,Amd

    OPERASIONAL

    P. Darmawan.P. Amd OFFICE BOY

    Bowo OPERASIONAL

    Henry A.S S.Tr OPERASIONAL

    Endi Soneta S.Tr

    KEPALA CABANG

    A.MOLYADI A,S.Sos

  • 16

    lancar.

    4) Menjalankan semua program perusahaan untuk cabang tesebut.

    b.Kabag Operasional

    Memimpin, mengawasi dan bertanggungjawab atas terlaksananya

    kelancaran kerja dibagian operasional serta memberikan laporan rutin

    berkala atas pekerjaannya kepada Direksi.

    1) Menangani secara langsung kegiatan operasional lapangan apabila

    terjadi masalah.

    2) Bekerja sama dengan kepala armada untuk kedatangan dan

    keberangkatan kapal.

    3) Memeriksa dan menerima laporan mengenai aktifitas dari bagian

    operasional lapangan mengenai kegiatan keagenan yang sedang

    berlangsung.

    4) Mengatur, menyusun, merumuskan dan mengembangkan program

    dalam bidang operasi.

    5) Membantu melayani penyediaan kebutuhan kapal seperti bunker,

    perbekalan air, repair, dan lain-lain.

    c. Kabag Atmistrasi (ADM)

    Mengatur, mengawasi dan melaksanakan kegiatan administrasi dan

    dokumentasi pemberian pembiayaan serta melakukan kegiatan untuk

    mengamankan posisi bank dalam memberikan pembiayaan sesuai

    dengan hokum yang berlaku.

    1) Menyiapkan anggaran harian untuk kegiatan di lapangan maupun

    kagiatan di dalam kantor, seperti halnya uang makan setiap

    minggunya untuk karyawan.

    2) Membuat laporan dan menyelesaikan masalah pajak perusahaan.

    3) Memeriksa laporan keperluan berkaitan dengan keagenan kapal yang

    nantinya akan diserahkan kepada owner.

    4) Mengkoordinir penyusunan anggaran dan investasi perusahaan.

  • 17

    d. Manager Personalia

    Melaksanakan tugas pencatatan, pengadministrasian, serta

    pembinaan dalam kepersonaliaan, mengawasi ketersediaan

    perlengkapan layanan dibidang personalia dan umum.

    1) Bertanggung jawab atas pengawasan dan upaya kemakmuran

    karyawan.

    2) Mengadakan perbaikan mutu karyawan perusahaan.

    3) Membuat laporan kegiatan karyawan baik harian, mingguan,

    maupun tahunan.

    4) Memberi persetujuan cuti karyawan sebelum di ajukan kepada

    direktur.

    5) Mengadakan pemutasian karyawan serta mengadakan rekrutmen

    karyawan baru.

    6.Ruang Lingkup Perusahaan

    a. Kepegawaian

    Perusahaan PT. Swadaya Wira Maritim selalu berupaya

    memperhatikan dan memberikan kesejahteraan para karyawannya

    dengan cara memberikan fasilitas-fasilitas penunjang seperti :

    1) Uang makan atau penyediaan konsumsi dengan jumlah yang telah

    ditentukan.

    2) Kendaraan kantor yang bisa di gunakan oleh semua karyawan kantor

    pada saat bekerja.

    b.Disiplin Kerja

    Untuk meningkatkan kedisiplinan kerja pada PT. Swadaya Wira

    Maritim yaitu dengan mengadakan pengabsenan yang ketat pada waktu

    jam masuk kerja dan jam pulang kerja, adapun jam kerja yang berlaku :

    1) Jam masuk kerja pukul 08.00 WIB dan selambat-lambatnya absen

    pukul 08.30 WIB, berlaku setiap hari bekerja secara teratur.

    2) Jam istirahat pukul 12.00-13.00 WIB.

  • 18

    3) Jam pulang kerja pukul 16.30 WIB.

    4) Ketentuan diatas sewaktu-waktu bisa berubah ketika sedang ada

    kegiatan pada malam hari atau pagi hari, dengan syarat langsung

    melapor kepada bagian personalia mengenai mulai waktu bekerja

    dan selesai bekerja yang di gunakan untuk pertanggung jawaban

    manajer personalia kepada direktur.

    Apabila ada karyawan yang berhalangan hadir harap

    memberitahukan kepada perusahaan melalui personalia dan bagi

    yang tidak dapat hadir dan tanpa keterangan akan dilaporkan ke

    direktur dan akan diberikan teguran.

    c.Pemeliharaan Tempat Kerja dan Lingkungannya

    Untuk memberikan dan meningkatkan kerja para karyawan diperlukan

    fasilitas atau peralatan kerja maupun lingkungan ruangan kerja, hal ini

    tidak lepas dari pengawasan perusahaan secara seksama karena

    langsung dapat menambah motivasi bagi karyawan atau pekerja dalam

    melakukan kegiatan demi lancarnya kemajuan perusahaan.